bab i pendahuluan a. latar belakang masalahrepository.ump.ac.id/7728/2/fajar tri pamungkas_bab...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Alat transportasi merupakan suatu kebutuhan yang penting bahkan tidak

terpisahkan oleh masyarakat dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Hal ini

menandakan bahwa permintaan akan berbagai jenis produk jasa transportasi oleh

konsumen semakin meningkat dan tentunya menjadi suatu peluang bagi perusahaan

jasa untuk fokus kepada pelanggan dan tentunya akan mencari konsep untuk terus

menarik konsumen agar membeli jasa yang ditawarkan oleh perusahaan jasa

transportasi sehingga di harapkan menguntungkan bagi pihak produsen dan

konsumen.

Alat transportasi di Indonesia terdiri dari tiga macam, yaitu alat transportasi

darat, air, dan udara. Salah satu alat transportasi darat yang banyak diminati

masyarakat adalah alat jasa transportasi Kereta api. Transportasi yang baik tentu akan

berperan penting dalam perkembangan wilayah terutama dalam aksesibilitas. Adapun

yang dimaksud dengan aksesibilitas merupakan kemudahan dan kemampuan suatu

wilayah atau ruang untuk diakses atau dijangkau oleh pihak dari luar daerah secara

langsung maupun tidak langsung (https://id.wikipedia.org). Alasan para konsumen

menggunakan alat jasa transportasi kereta api selain ketepatan waktu, juga

memperhatikan keamanan dan kenyamanan penumpangnya.

Jasa transportasi kereta api menjadi salah satu pilihan masyarkat di negara

berkembang seperti di Indonesia. Kereta api adalah perusahaan yang menghasilkan

Pengaruh Integrated Marketing... Fajar Tri Pamungkas, FEB UMP, 2018

https://id.wikipedia.org/

2

jasa transportasi yang memiliki kompetensi, dapat memenuhi harapan konsumen, dan

accountable dimata masyarakat. Kereta api melayani perjalanan antar kota dan antar

provinsi di seluruh Indonesia dengan mengedepankan keefisienan waktu. PT Kereta

Api Indonesia (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

bergerak di bidang jasa transportasi di bawah naungan Departemen Perhubungan.

(http://http//www.kereta-api-indonesia.com) PT Kereta Api Indonesia memiliki

beberapa bagian di masing- masing kota besar. Salah satu bagiannya adalah daerah

operasi, dimana daerah operasi tersebut ditempatkan di beberapa kota besar oleh

pemerintah. Salah satu kota yang ditempatkan oleh pemerintah yaitu kota Purwokerto

yang dikenal daerah operasi V Purwokerto (Daop V Purwokerto) berada di bawah

lingkungan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan juga berada di bawah Direksi PT

Kereta Api Indonesia, dipimpin oleh seorang Executive Vice President (EVP) yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direksi PT Kereta Api Indonesia.

(http://http//www.kereta-api-indonesia.com). PT Kereta Api (persero) Daop V

Purwokerto merupakan kantor wilayah PT Kereta api yang beralamat di jalan Jendral

Sudirman No. 209, Purwokerto 53116 di daerah kawasan Purwokerto, Kabupaten

Banyumas, Jawa Tengah. (http://http//www.kereta-api-indonesia.com).

Pihak manajemen stasiun Purwokerto tentu akan selalu berusaha untuk terus

melakukan peningkatan dalam pemasaran produk jasa. Persaingan jasa transportasi

yang semakin berkembang dan kompetitif dituntut untuk segera mengikuti

perubahan. Pemasaran produk jasa merupakan elemen yang sangat penting dalam

menumbuhkan suatu perusahaan transportasi, bagaimana membuat para konsumen


http://http/www.kereta-api-indonesia.com



3

jasa dapat mengetahui, memahami, dan akhirnya tertarik pada manfaat yang

ditawarkan, dan pada akhirnya akan memutuskan melakukan pembelian produk tiket

di stasiun kereta api Purwokerto, tentunya guna menarik dan mempertahankan

konsumen agar terus membeli dan memilih menggunakan jasa kereta api, sehingga

meningkatkan keputusan pembelian dan terus melakukan pembelian ulang untuk

menggunakan jasa kereta api dan akan membawa hasil yang posiif bagi perusahaan

PT Kereta Api Indonesia.

Penyedia jasa kereta api harus selalu tanggap terhadap harapan dan kebutuhan

konsumen agar dapat menarik konsumen untuk melakukan pembelian ulang jasa

kereta api yang berkelanjutan sehingga menjadi konsumen yang loyal. Konsep yang

dapat diterapkan oleh PT. KAI adalah Integrated Marketing Communication menurut

Kotler dan keller (2009:194) Integrated Marketing Communication (IMC) adalah

sebuah konsep dimana suatu perusahaan mengintegrasikan dan mengkordinasikan

berbagai saluran komunikasi untuk mengirim pesan yang jelas, konsisten, dan

meyakinkan berkenaan dengan perusahaan dan produknya. Untuk menerapkan dan

merumuskan konsep Integrated Marketing Communication bagi suatu perusahaan

jasa transportasi Kereta api haruslah di sesuaikan dengan segmentation, targeting dan

positioning dari perusahaan itu sendiri. Pihak perusahaan dapat merumuskan konsep

dengan tepat agar komunikasi pemasaran sampai kepada konsumen, untuk

selanjutnya akan melakukan keputusan pembelian produk jasa tiket kereta api di

stasiun Purwokerto.


4

Penerapan konsep Integrated Marketing Communication yang tepat akan

membuat pesan yang akan disampaikan ke konsumen dapat tepat sasaran dan

diterima dengan baik, hal itu akan menyebabkan peningkatan pembelian. Tentunya

hal ini menjadi salah satu tantangan bagi pihak manajemen perusahaan untuk

bagaimana melakukan kebijakan yang tepat harus dilakukan agar pesan

pemasarannya sampai kepada konsumen dengan efektif dan tepat sasaran. Hasil dari

penelitian terdahulu yang menjadi jurnal acuan untuk penelitian ini di lakukan oleh

Diwati & Santoso (2015) tentang “Pengaruh Strategi Integrated Marketing

Communication (IMC) Terhadap Keputusan Membeli Konsumen Pada Bisnis Tour

And Travel Di Wilayah DIY” menunjukan bahwa pengaruh konsep Integrated

Marketing Communication yang terdiri dari motivasi, persepsi, dan sikap

berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada bisnis

tour and travel. Perbedaan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan saat ini

terletak pada objek penelitian dan wilayah yang akan di teliti yaitu pada perusahaan

jasa transportasi kereta api dan berada di wilayah daerah operasi V Purwokerto, serta

melakukan analisis uji beda rata-rata antara konsumen yang melakukan keputusan

pembelian produk tiket kereta api secara online dan melakukan keputusan pembelian

produk tiket kereta api secara offline.

Konsumen jasa transportasi kereta api akan tertarik untuk menggunakan dan

melakukan keputusan pembelian serta konsumen juga pasti ingin mendapatkan

keputusan yang terbaik dan berkualitas diantara pilihan dengan produk transportasi

pesaing lainya. Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:486) sebuah keputusan adalah


5

seleksi terhadap dua pilihan allternatif atau lebih. Pilihan alternatif harus tersedia bagi

sesorang ketika mengambil keputusan. Jika seorang mempunyai pilihan antara

melakukan pembelian dan tidak melakukan pembelian. Hal ini disebabkan kualitas

jasa sangat tergantung dari siapa dan bagaimana jasa itu diberikan. Berdasarkan

pengertian keputusan pembelian disimpulkan bahwa keputusan pembelian merupakan

sikap pembelian seseorang dalam menentukan suatu pilihan produk untuk mencapai

kepuasan sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen yang meliputi tahap-tahap :

pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi terhadap alternatif pembelian,

keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian.

Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan membeli konsumen untuk

menggunakan suatu jasa kereta api, diantaranya adalah faktor psikologis seperti

motivasi, persepsi, dan sikap yang akan menetukan keputusan membeli produk jasa,

yang menjadi harapan dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Berdasarkan hasil

penelitian terdahulu dapat dilihat dan disimpulkan bahwa motivasi, persepsi, dan

sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Beberapa

penelitian terdahulu yang pernah di lakukan oleh : Diwaty Dan Santoso (2015) dan

Retor (2014) dengan hasil penelitian variabel motivasi, persepsi, dan sikap pengaruh

positif signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.

Motivasi dan dorongan kepada konsumen yang berdampak pada

meningkatnya kesadaran menggunakan jasa kerta api dan tentu berimbas pada

meningkatnya penjualan jasa tiket di stasiun Purwokerto. Menurut Schiffman dan

Kanuk (2008:71) motivasi adalah kekuatan dorongan dari dalam diri individu yang


6

memaksa mereka untuk melakukan tindakan dimana kekuatan dorongan tersebut

dihasilkan dari suatu tekanan yang diakibatkan oleh belum atau tidak terpenuhinya

kebutuhan, keinginan dan permintaan. Bersamaan dengan proses kognitif (berfikir)

dan pengetahuan yang sebelumnya didapat, maka dorongan akan menimbulkan

perilaku untuk mencapai tujuan atau pemenuhan kebutuhan. Artinya bahwa motivasi

pembelian dari konsumen adalah pertimbangan - pertimbangan dan pengaruh yang

mendorong konsumen untuk melakukan keputusan pembelian tiket kereta api di

stasiun Purwokerto.

Berdasarkan teori dan dari hasil uji hipotesis penelitian terdahulu dapat

simpulkan bahwa variable motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian yang artinya semakin tinggi motivasi , maka semakin tinggi

pula keputusan pembelian. Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu menjadi acuan

dalam penelitian yang akan di lakukan, antara lain Diwaty Dan Santoso (2015),

Sumiati (2014), Gunawan (2015), dan Bagus (2016) dengan hasil penelitian variabel

motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian.

Tujuan selanjutnya dari PT. Kereta Api dalam penerapan konsep Integrated

Marketing Communication sendiri adalah untuk dapat terus meningkatkan persepsi

dari konsumen diberbagai aspek guna untuk terus melakukan peningkatan dalam

pemasaran produk, menurut Schiffman & Kanuk (2008:137) persepsi adalah suatu

proses individu dalam menyeleksi, mengorganisasikan, dan menterjamahkan stimulus

– stimulus informasi yang datang menjadi suatu gambaran yang mempunyai

pengaruh kuat bagi konsumen untuk menentukan keputusan pembelian. Konsumen


7

membuat keputusan dan mengambil tindakan berdasakan apa yang konsumen rasakan

sebagai realitas, sehingga pihak manajemen stasiun kereta api Purwokerto dapat lebih

fokus dan mudah menentukan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konsumen

untuk melakukan pembelian tiket di stasiun Purwokerto. Konsumen menjadi lebih

paham dan secara psikologis membantu mempersepsikan informasi yang diterima dan

membantunya dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu

dapat simpulkan bahwa persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian yang berarti hal ini sejalan dengan penelitian terdahu yang

pernah di lakukan oleh Diwaty Dan Santoso (2015), Sumiati (2014), dan Bagus

(2016) dengan hasil penelitian variabel persepsi pengaruh positif signifikan terhadap

keputusan pembelian.

Pihak manajemen juga harus bisa merubah cara berfikir konsumen dalam

memandang sikap sebagai aspek yang penting sehingga bisa memutuskan untuk

menggunakan strategi yang tepat mengenai keputusan - keputusan yang akan di

lakukan tentunya untuk meningkatkan daya beli konsumen dengan menggunakan

Integrated Marketing Communications. Hal ini tentunya berhubungn dengan variabel

psikologis lainya yaitu sikap, menurut Schiffiman dan Kanuk (2008:221)

mendefinisikan sikap konsumen sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam

mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk yang

mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Sementara itu sikap konsumen

dapat dipengaruhi melalui pemasaran yang terampil karena hal ini dapat

membangkitkan motivasi maupun perilaku apabila hal tersebut didukung dengan


8

produk atau jasa yang didesain semenarik mungkin dan sedemikian rupa guna

memenuhi kebutuhan pelanggan. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dapat

disimpulkan bahwa sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian dengan penelitian terdahulu yang pernah di lakukan oleh : Diwaty Dan

Santoso (2015), Retor (2014), Sumiati (2014), Fredereca dan Chairy (2010), dan

Bagus (2016) dengan hasil penelitian sikap pengaruh positif signifikan terhadap

keputusan pembelian.

Penelitian yang akan di lakukan ini merupakan penelitian replikasi dari

penelitian terdahulu yang di lakukan oleh Diwati & Santoso (2015) yang berjudul

“Pengaruh Strategi Integrated Marketing Communication (IMC) Terhadap Keputusan

Membeli Konsumen Pada Bisnis Tour And Travel Di Wilayah DIY” perbedaan

penelitian yang akan di lakukan dengan jurnal terdahulu yang menjadi acuan yaitu

terletak pada penelitian yang membedakan keputusan pembelian berdasarkan cara

pembelian tiket kereta api secara Online dan offline. Alasan peneliti memilih jasa

kereta api di stasiun Daop V Purwokerto sebagai objek penelitian, karena memiliki

potensi untuk lebih mengembangkan dalam menggunakan dan menerapkan konsep

Integrated Marketing Communication yang terdiri dari faktor psikologis seperti

variable motivasi, persesi dan sikap konsumen yang di yakini sebagai penentu utama

dalam pengambilan keputusan, serta melakukan analisis uji beda rata-rata antara

konsumen yang membeli produk tiket kereta api secara online dan offline. Peneliti

akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Integrated Marketing

Communication (Motivasi, Persepsi, Dan Sikap) Terhadap Keputusan Pembelian


9

Tiket Kereta Api” (Studi Kasus Pada Konsumen Pengguna Jasa Kereta Api

Pemberangkatan Dari Stasiun Kereta Api Daerah Operasi V Purwokerto).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan menunjukan bahwa

pengambilan keputusan konsumen untuk menggunakan jasa kereta api perlu adanya

strategi kebijakan untuk meningkatkan penjualan tiket di stasiun kereta api

Purwokerto, maka dapat disimpulkan pertannyaan dari penelitian, antara lain :

1. Apakah motivasi, persepsi, dan sikap secara simultan berpengaruh positif

signifikan terhadap keputusan pembelian tiket kereta api pemberangkatan

dari stasiun Purwokerto ?

2. Apakah motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan

pembelian tiket kereta api pemberangkatan dari stasiun Purwokerto ?

3. Apakah persepsi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan


4. Apakah sikap berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan


5. Apakah terdapat perbedaan antara keputusan pembelian tiket kereta api

secara online dan offline pemberangkatan dari stasiun kereta api

Purwokerto?

Berdasarkan identifikasi masalah yang dipaparkan di atas maka diperoleh

gambaran dimensi pokok permasalahan yang begitu luas. Peneliti memandang perlu

adanya pembatasan masalah secara jelas dan terfokus antara lain :


10

1. Peneliti hanya menguji pengaruh variabel independen motivasi, persepsi

dan sikap terhadap variabel dependen keputusan pembelian konsumen.

2. Penelitian ini hanya dilakukan pada konsumen yang melakukan

pembelian tiket kereta api secara online dan offline dan melakukan

pemberangkatan dari stasiun Purwokerto.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan peneltian yang akan di lakukan, tentunya penelitian ini

mempunyai tujuan, tujuan tertentu untuk mengatasi masalah akan diteliti, antara lain :

1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi, persepsi, dan sikap berpengaruh

secara simultan terhadap keputusan pembelian tiket kereta api


2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap keputusan pembelian tiket

kereta api pemberangkatan dari stasiun Purwokerto.

3. Untuk mengetahui pengaruh persepsi terhadap keputusan pembelian tiket


4. Untuk mengetahui pengaruh sikap terhadap keputusan pembelian tiket


5. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan keputusan pembelian tiket

kereta api secara online dan offline kereta api pemberangkatan dari

stasiun Purwokerto.


11

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan kontribusi sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan

Perusahaan dapat mengetahui pengaruh motivasi, persepsi, dan

sikap terhadap keputusan pembelian tiket kereta api pemberangkatan dari

stasiun Purwokerto. Hasil penelitian ini dan penelitian ini diharapkan

dapat memberi masukan bagi perusahaan untuk semakin meningkatkan

penjualan dan bagi para konsumen untuk melakukan pembelian ulang

tiket kereta api baik yang di lakukan secara online dan offline


2. Bagi Peneliti

Sebagai bentuk usaha untuk menerapkan secara langsung atas teori

yang diperoleh pada saat kuliah dan dapat dijadikan sebagai media untuk

menambah pengetahuan serta wawasan mengenai hal – hal yang

berkaitan dengan manajemen pemasaran dan sebagai syarat kelulusan

untuk gelar program Sarjana Manajmen S1 pada fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Purwokwerto. Penelitian ini

diharapkan juga dapat menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti

di bidang jasa kususnya di stasiun kereta api Daerah Operasi (Daop V

Purwokerto).


12

3. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat mengenai

pengambilan keputusan sesuai dengan harapan yang konsumen harapkan

dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang manajemen pemasaran

dan dapat menjadi bahan referensi tambahan.


bab i pendahuluan a. latar belakang masalahrepository.ump.ac.id/7728/2/fajar tri pamungkas_bab...

Documents