bab i pendahuluan a. latar belakang praktik kerja …€¦ · e. sistematika laporan untuk...

27
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA INDUSTRI Pada dasarnya pendidikan dengan sistem ganda adalah suatu bentuk dari penyelenggaraan lembaga keahlian kejuruan atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan dunia usaha atau dunia industry. Oleh karena itu, SMK Leonardo Klaten sebagai salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) juga menerapkan pendidikan dengan sistem ganda dengan memberikan pembelajaran di dunia industri yang lebih dikenal dengan praktik kerja industri. Praktik kerja industri harus dilakukan oleh peserta didik karena dianggap sangat penting dan diperlukan, maka kegiatan tersebut dijadikan sebagai program pembelajaran wajib di sekolah menengah kejuruan. Selain itu, praktik kerja industri memiliki nilai tambahan terhadap kemampuan dari peserta didik yang akan menjadikan individu yang lebih baik dan terampil, disiplin, kreatif, bertanggungjawab, dan dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja sehingga dapat menjadi generasi bangsa yang terampil dan profesional kedepannya. B. TUJUAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 1. Melatih peserta didik agar mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja yang lebih besar. 2. Menambah pengetahuan dan pengalaman peserta didik agar menjadi tenaga kerja yang ahli, berpengetahuan luas, dan memiliki etos kerja yang tinggi. 3. Melatih peserta didikuntuk mampu berkembang secara optimal dalam segi intelektual dan skill sesuai tuntunan dunia industri. 4. Memberikan pengakuan dan penghargaan kepada dunia industri sebagai bagian dari proses pembelajaran di SMK.

Upload: others

Post on 09-Dec-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA …€¦ · E. SISTEMATIKA LAPORAN Untuk mempermudah pembuatan laporan dan penyusunannya penulis menyusunnya sesuai dengan yang ada

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA INDUSTRI

Pada dasarnya pendidikan dengan sistem ganda adalah suatu bentuk dari

penyelenggaraan lembaga keahlian kejuruan atau Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) dengan dunia usaha atau dunia industry. Oleh karena itu,

SMK Leonardo Klaten sebagai salah satu Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) juga menerapkan pendidikan dengan sistem ganda dengan

memberikan pembelajaran di dunia industri yang lebih dikenal dengan praktik

kerja industri.

Praktik kerja industri harus dilakukan oleh peserta didik karena dianggap

sangat penting dan diperlukan, maka kegiatan tersebut dijadikan sebagai

program pembelajaran wajib di sekolah menengah kejuruan. Selain itu,

praktik kerja industri memiliki nilai tambahan terhadap kemampuan dari

peserta didik yang akan menjadikan individu yang lebih baik dan terampil,

disiplin, kreatif, bertanggungjawab, dan dapat beradaptasi dengan lingkungan

kerja sehingga dapat menjadi generasi bangsa yang terampil dan profesional

kedepannya.

B. TUJUAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

1. Melatih peserta didik agar mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja

yang lebih besar.

2. Menambah pengetahuan dan pengalaman peserta didik agar menjadi

tenaga kerja yang ahli, berpengetahuan luas, dan memiliki etos kerja yang

tinggi.

3. Melatih peserta didikuntuk mampu berkembang secara optimal dalam segi

intelektual dan skill sesuai tuntunan dunia industri.

4. Memberikan pengakuan dan penghargaan kepada dunia industri sebagai

bagian dari proses pembelajaran di SMK.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA …€¦ · E. SISTEMATIKA LAPORAN Untuk mempermudah pembuatan laporan dan penyusunannya penulis menyusunnya sesuai dengan yang ada

2

5. Mempercepat keterkaitan dan kesepakatan antara sekolah dengan dunia

industri.

6. Memberi pembelajaran kepada peserta didik untuk menjadi metalitas

tangguh dan kuat dalam kerasnya dunia kerja.

C. TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN PRAKTIK KERJA

INDUSTRI

1. Memberikan kesempatan bagi peserta didikuntuk berlatih

mengembangkan gagasan dan pikiran sehingga dapat berpikir secara logis

dan sistematis.

2. Memahami dan mengembangkan materi yang sudah diperoleh di sekolah

dan menerapkan di dunia industri.

3. Memperoleh data melalui praktik kerja industri untuk menjadikan

pengalaman tertulis untuk peserta didik.

4. Menambah perbendaharaan pustaka sekolah dan menunjang pengetahuan

peserta didik.

5. Sebagai bukti tertulis bahwa penulis telah melaksanakan program praktik

kerja industri serta sebagai syarat program pembelajaran 2018/2019.

6. Sebagai sarana tolak ukur kompetensi sekolah dengan dunia kerja.

D. CARA MEMPEROLEH DATA

1. Metode Interview

Metode interview adalah suatu metode dalam memperoleh data

dengan cara tanya jawab dengan nara sumber dalam hal ini pembimbing

lapangan kemudian disusun secara singkat sesuai dengan tujuan awal

penyusunan laporan.

2. Metode Observasi

Metode Observasi adalah metode dalam memperoleh data dengan

cara melakukan pengamatan secara langsung sambil mencatat secara

sistematis.

3. Metode Literature

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA …€¦ · E. SISTEMATIKA LAPORAN Untuk mempermudah pembuatan laporan dan penyusunannya penulis menyusunnya sesuai dengan yang ada

3

Metode Literature adalah suatu metode untuk memperoleh data

dengan mencari refrensi pada buku-buku di perpustakaan/sumber lain

dalam pembuatan laporan prakerin.

4. Metode Kerja Praktek

Metode Kerja Praktek adalah metode untuk memperoleh data dengan

cara melakukan kegiatan langsung dalam praktek/mempelajari kembali hal

yang telah di praktekkan.

E. SISTEMATIKA LAPORAN

Untuk mempermudah pembuatan laporan dan penyusunannya penulis

menyusunnya sesuai dengan yang ada di buku agenda prakerin. Hal ini

dimaksudkan supaya penyusun dapat membuat sebuah laporan yang mudah

dimengerti dan dipahami oleh setiap pembacanya.

Sistematika Laporan Prakerin tersebut antara lain :

1. BAB I Pendahuluan

Pada bab ini mempelajari tentang informasi latar belakang

prakerin, tujuan prakerin, cara memperoleg data dan sistematika prakerin

yang digunakan oleh penyusun.

2. BAB II Tinjauan Umum Perusahaan

Pada bab ini mempelajarai tentang sejarah berdirinya Bengkel

Pedro Motor, struktur organisasi, bidang perusahaan yang ditekuni,

keselamatan kerja dan disiplin kerja yang diterapkan diperusahaan ini.

3. BAB III Isi Laporan

Pada bab ini dibahas mengenai jenis pekerjaan yang dilakukan

pada saat prakerin di Bengkel Pedro Motor. Bagian ini ditekankan tentang

pemasangan KWH Meter menggunakan daya pulsa.

4. BAB IV Kesimpulan

Pada bab ini mengemukakan tentang simpulan prakerin dan saran-

saran yang membangun.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA …€¦ · E. SISTEMATIKA LAPORAN Untuk mempermudah pembuatan laporan dan penyusunannya penulis menyusunnya sesuai dengan yang ada

4

BAB II

TINJAUAN UMUM BENGKEL PEDRO

A. SEJARAH BERDIRINYA PERUSAHAAN PEDRO

Pemilik sekaligus mekanik di bengkel PEDRO adalah bapak Fedri D.S.

Awalnya mulanya berdirinya bengkel ini beliau bersekolah di Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) Kristen 5 (Lima). Beliau memulai bekerja di

bengkel lain walaupun hanya sebagai karyawan/mekanik biasa. Disitulah

beliau menempa lebih lanjut ilmu dalam bidang OTOMOTIF. Beliau

kemudian bertekad untuk mendirikan bengkel sendiri yang berlokasi di

Ketinggen, Karanglo, Klaten Selatan pada tahun 2009. Dulu bengkel beliau

tidak rame, seiring berjalannya waktu bengkel bengkel beliau semakin maju

pesat dengan teknologi yang lebih maju serta fasilitas bengkel di bengkel

PEDRO tidak kalah jauh dari bengkel-bengkel lainnya. Hal inilah yang

membuat sekarang bengkel beliau menjadi rame akan pengunjung.

B. ORGANISASI PERUSAHAAN PEDRO

PEMILIK

FEDRI D.S

KEPALA BENGKEL

FEDRI D.S

PEMILIK

Bpk. YADI

Bpk. HERRY

PENGUJI

Bpk. YADI

Bpk. HERRY

KONSUMEN

PEMILIK

MOBIL

Gambar 1.1 Struktur Organisasi

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA …€¦ · E. SISTEMATIKA LAPORAN Untuk mempermudah pembuatan laporan dan penyusunannya penulis menyusunnya sesuai dengan yang ada

5

C. DISIPLIN KERJA

Kewajiban Karyawan :

1. Tiap karyawan wajib menjalankan tugas pekerjaan yang diberikan oleh

PEDRO MOTOR dengan baik dan penuh tanggung jawab serta mengikuti

petunjuk dan cara kerja secara seksama.

2. Pada jam kerja yang berlaku, karyawan tidak dibenarkan melakukan

pekerjaan/kegiatan lain selain menunaikan tugas yang diberikan baginya.

3. Tiap karyawan wajib memeriksa semua alat kerja beserta perlengkapannya

sesuai dengan tujuan sebelum mulai bekerja/akan meninggalkan

pekerjaan.

4. Tiap karyawan wajib memelihara, menjaga keselamatan kerja.

5. Tiap karyawan wajib menyimpan nama baik perusahaan.

6. Tiap karyawan wajib memberikan keterangan yang benar, baik mengenai

dirinya maupun pekerjaannya dalam hubungan dengan tugasnya.

7. Tiap karyawan wajib mengembangkan kerjasama yang baik dengan

sesama karyawan lainnya dalam perusahaan.

8. Tiap karyawan wajib menghormati pimpinan dan sesama karyawan serta

taat melaksanakan petunjuk/perintah yang layak dari atasan.

9. Tiap karyawan wajib mengusahakan sepenuhnya untuk menegakkan

disiplin kerja.

D. KESELAMATAN KERJA

1. Kenakan pakaian rapi dan benar

2. Perhatikan instruksi dari pimpinan

3. Dilarang memakai celana jeans

4. Hati-hati dalam melakukan suatu pekerjaan

5. Menggunakan alat sesuai fungsinya

6. Bertanya kepada pimpinan jika mengalami kesulitan

7. Bersihkan alat dan lingkungan kerja setelah selesai kerja

E. BIDANG USAHA DAN SISTEM PEMASARAN

1. Bengkel

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA …€¦ · E. SISTEMATIKA LAPORAN Untuk mempermudah pembuatan laporan dan penyusunannya penulis menyusunnya sesuai dengan yang ada

6

Bengkel adalah Bidang Usaha yang diunggulkan di Bengkel Mobil

PEDRO karena bidang usaha ini melayani service, perawatan, perbaikan

ringan maupun perbaikan berat kendaraan pelanggan.

2. Spare Park

Bengkel Mobil PEDRO juga menyediakan pembelian Spare Park

yang dibutuhkan oleh para pelanggan.

F. PEMELIHARAAN ALAT DAN TEMPAT KERJA

Bengkel Mobil PEDRO dalam pemeliharaan alat menggunakan sistem

preventive maintenance adalah metode perawatan yang dilakukan secara rutin,

misal tiap minggu, bulan, atau tahun, perawatan harian yang harus dilakukan

yaitu membersihkan, memeriksa, melumasi.

G. PENGENDALIAN MUTU

Kelancaran perusahaan sangat tergantung dari pengendalian mutu, agar

perusahaan dapat bertahan lama dan maju, maka harus mengendalikan mutu

dengan baik.

Pengendalian Mutu :

1. Jujur apa adanya

2. Sabar dan melayani masyarakat

3. Tanggap dalam melaksanakan pekerjaan

H. DENAH/LOKASI PERUSAHAAN

Gambar 1.2 Denah Perusahaan

Keterangan :

1. Bengkel PEDRO

2. Parkiran Bengkel PEDRO

3. Warung Kelontong Bu

Jarman

4. Masjid Ar Rozaag

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA …€¦ · E. SISTEMATIKA LAPORAN Untuk mempermudah pembuatan laporan dan penyusunannya penulis menyusunnya sesuai dengan yang ada

7

BAB III

ISI LAPORAN

A. Membleeding Rem Kijang Innova

1. Gelaja

a. Rem tidak pakem (tidak normal)

2. Tujuan perbaikan

a. Agar rem kembali normal/pakem

b. Mengeluarkan udara yang terperangkap di sistem hidrolik

3. Alat dan bahan

a. Botol bekas

b. Selang bening

c. Kunci nepel

d. Minyak rem

4. Keselamatan kerja

a. Gunakan alat kerja dengan benar

b. Menghindari minyak rem terkena body pada mobil

c. Menggunakan baju praktik

d. Membersihkan tempat praktik setelah selesai digunakan

5. Langkah kerja

a. Mengisi minyak rem sampai batas maximal

b. Memompa pedal rem lalu ditahan

c. Masukkan selang bening dan kunci neple ke neple

d. Kendorkan nepel menggunakan kunci neple

e. Tunggu sampai udara yang berada di mater silinder keluar melalui

selang bening dan jangan sampai minyak rem habis (kencangkan neple

sebelum minyak rem berhenti mengalir)

f. Membleding roda depan yang paling dekan dengan master silinder

g. Pompa kembali pedal rem dan ditahannya

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA …€¦ · E. SISTEMATIKA LAPORAN Untuk mempermudah pembuatan laporan dan penyusunannya penulis menyusunnya sesuai dengan yang ada

8

h. Kendorkan neple sampai udara yang berada didalamnya keluar semua

dan tutup nepel sebelum minyak rem berhenti mengalir

i. Lalu membleding roda depan yang jauh dengan master silinder

j. Pompa kembali pedal rem beberapa kali lalu menahnnya

k. Kendorkan nepel sampai udara yang berada didalamnya keluar dan

kencangkan nepel sebelum minyak rem berhenti mengalir

l. Lalu membleding roda belakang yang dekat dengan master silinder

m. Pompa kembali pedal rem beberapa kali lalu menahnnya

n. Kendorkan nepel sampai udara yang berada didalamnya keluar melalui

selang bening dan kencangkan nepel jika tidak ada udara yang

mengalir keluar lagi dan kencangkan nepel sebelum minyak rem

berhenti mengalir

o. Cek dahulu minyak rem yang berada di master silinder jika minyak

rem sudah sedikit maka harus diisi lagi hingga mencapai batas

maximal

p. Lalu membleding roda belakang yang paling jauh dengan master

silinder

q. Pompa kembali pedal rem beberapa kali lalu menahannya

r. Kendorkan nepel supaya udara yang berada didalamnya keluar semua

melalui selang bening dan kencangkan nepel sebelum minyak rem

berhenti mengalir. Jika masih ada udara maka harus diulangi seperti

cara yang diatas sampai udaranya habis.

Gambar 1.3 Membleeding

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA …€¦ · E. SISTEMATIKA LAPORAN Untuk mempermudah pembuatan laporan dan penyusunannya penulis menyusunnya sesuai dengan yang ada

9

b..Pengujian

Pengujian dilakukan dengan cara mobil dibawa test drive dengan

kecepatan tinggi lalu pedal rem ditekan dan mobil berhentinya dengan

jangka waktu pendek maka tidak ada lagi udara di dalam master silinder.

c. Kesimpulan

Setelah dilakukan pemeriksaan dan perbaikan hingga ke tahap

pengujian maka sudah disimpulkan bahwa rem kembali normal atau

pakem.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA …€¦ · E. SISTEMATIKA LAPORAN Untuk mempermudah pembuatan laporan dan penyusunannya penulis menyusunnya sesuai dengan yang ada

10

B. Perbaikan Sistem Pengapian Great Corolla

Gambar 1.4 Mobil Corolla

1. Gejala

a. Tidak ada tenaganya (tidak bertenaga)

b. Mesin mbrebet

2. Analisa

a. Fuse ig putus

b. Cop delco putus

c. Busi mati

3. Alat dan bahan

a. Kunci pas ring ukuran 10 mm

b. Obeng (-)

c. Feller gauge

d. Spark plug tester (alat untuk mengetes busi)

4. Keselamatan Kerja

a. Menggunakan alat kerja dengan benar

b. Menghindari kerusakan pada mobil

c. Bekerja dengan benar dan hati-hati

d. Membersihkan tempat praktik setelah selesai digunakan

5. Langkah Kerja

a. Langkah pembongkaran

1) Tempatkan mobil di tempat yang nyaman dan aman

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA …€¦ · E. SISTEMATIKA LAPORAN Untuk mempermudah pembuatan laporan dan penyusunannya penulis menyusunnya sesuai dengan yang ada

11

2) Buka cap mesin

3) Lepas semua kabel dari cap delco yang menuju kecoil dan busi

4) Lepas cop delco dari delco

5) Lepas delco dari mesin

b. Langkah pemeriksaan

1) Cek fuse ig

Gambar 1.5 Fuse Box

Dengan cara melakukan pengukuran dengan menggunakan

AVO meter. Dengan cara menghubungkan salah satu kutub fuse

dengan probe (+) dan salah satu kutub yang lainnya dengan probe

(-) dan jarum AVO meter bergerak maka fuse terhubung.

- Hasilnya : Fuse Ig masih bagus

2) Cek cop delco basah

Gambar 1.6 Kijang Innova

Dicek secara visual/dilihat, dan hasilnya cop delco basah

maka segera dikeringkan dengan cara dilap menggunakan kain

kering dan bersih.

c. Langkah pemasangan

1) Pasang Delco ke mesin

2) Pasang Cop Delco ke Delco

3) Pasang semua kabel ke cop delco yang menuju ke coil dan busi

4) Cek kembali apakah masih ada yang belum terpasang

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA …€¦ · E. SISTEMATIKA LAPORAN Untuk mempermudah pembuatan laporan dan penyusunannya penulis menyusunnya sesuai dengan yang ada

12

5) Tutup cap mesin

d. Pengujian

Mesin dihidupkan, dan melakukan pengecekan dengan timing

light. Setelah diperbaiki pengapian kembali normal.

e. Kesimpulan

Setelah dilakukan analisa gejala kerusakan, pembongkaran,

pemeriksaan pada sistem pengapian hingga ketahap pengujian,

pengapian pada mobil Corolla sudah kembali normal/mobil menjadi

lebih bertenaga.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA …€¦ · E. SISTEMATIKA LAPORAN Untuk mempermudah pembuatan laporan dan penyusunannya penulis menyusunnya sesuai dengan yang ada

13

C. Mengganti Kampas Kopling Kijang Innova

Gambar 1.7 Kampas Kopling

1. Gejala

a. Mobil tidak bertenaga

b. Suara mesin besar

2. Analisa

a. Kampas kopling aus

b. Plat kopling aus

3. Alat dan bahan

a. Kunci kombinasi ukuran 10, 12, 14, 17, 19 mm

b. Kunci shock ukuran 14, 17 dan sambungan shock dan setang shock L

c. Dongkrak botol hidrolik

d. Kunci T ukuran 10 dan tang lancip

4. Keselamatan kerja

a. Menggunakan alat kerja dengan benar

b. Menghindari kerusakan pada bahan kerja

c. Bekerja dengan hati-hati dan menggunakan werpark

d. Membersihkan tempat praktik setelah selesai bekerja

5. Langkah kerja

a. Langkah Pembongkaran

1) Lepas terminal (-) baterai

2) Lepas tuas pemindah dengan cara melepas ke empat baut dengan

kunci T ukuran 10 mm

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA …€¦ · E. SISTEMATIKA LAPORAN Untuk mempermudah pembuatan laporan dan penyusunannya penulis menyusunnya sesuai dengan yang ada

14

3) Dengan tang lancip lepas penahan tuas pemindah lalu angkat dari

dudukannya, dan lepas motor starter yaitu dua (2) baut dengan

kunci ukuran 14 mm

4) Lepas Couple/Propeller

a) Lepas keempat baut untuk kunci kombinasi ukuran 14 mm

b) Setelah terlepas tahan propeller dengan tangan. Perhatian

jangan melepas propeller tepat dibawah!!!

c) Setelah itu turunkan propeller dan tarik sampai terlepas dari

transmisi,

5) Lepas penahan transmisi, sebelum itu pasang dingkrak botol

dibawah transmisi.

a) Lepaskan keempat baut dengan kunci shock ukuran 14 mm,

bila terasa berat gunakan stang shock L + pipa panjang agar

dapat momen yang kuat.

b) Setelah terlepas turunkan balok penahan dan pindahkan

ketempat yang aman/ketempat lain.

6) Lepaskan kabel kopling dengan kunci kombinasi 10

7) Lepas ke 8 baut penahan transmisi dengan kunci kombinasi 17

mm. Lepaskan dengan cara menyilang. Setelah semua baut

terlepas, turunkan transmisi secara perlahan dengan cara

gemboskan baut yang terdapat di dongkrak sedikit demi sedikit.

8) Setelah transmisi turun maka lepaskan kampas kopling dengan cara

:

a) Lepas ke 6 baut dengan kunci shock ukuran 10 mm secara

menyilang pada rumah kampas kopling.

b) Setelah itu lepas kampas kopling dari dudukannya dan amati.

b. Langkah pemeriksaan

1. Memeriksa roda gaya, roda gaya diperiksa dari atas permukaannya.

Hasilnya roda gaya masih baik.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA …€¦ · E. SISTEMATIKA LAPORAN Untuk mempermudah pembuatan laporan dan penyusunannya penulis menyusunnya sesuai dengan yang ada

15

2. Memeriksa kampas kopling, secara fisik. Hasilnya pegas sudah

kendor dan kampas kopling sudah tipis dan harus segera di ganti

yang baru.

3. Dari pemeriksaan tersebut maka kampas kopling harus di ganti

yang baru.

c. Langkah pemasangan

1. Sebelum pomponen dipasang, lumasi bantalan pembebas dan poros

transmisi dengan paslin

2. Pasang kanvas kopling dari rumah kopling pada roda gaya dengan

batang pelumas supaya mudah memasang poros transmisi

3. Setelah rumah kopling terpasang, pasang baut pengikat rumah

kopling yang berjumlah 6 baut dengan kunci shock ukuran 10 mm

secara menyilang

4. Setelah semua baut terpasang, keraskan dengan kunci shockukuran

10 mm + stang L dan pipa, secara menyilang

5. Setelah rumah kopling terpasang, memasang bak transmisi dengan

cara meletakkan bak transmisi pada dongkrak dan memompa

dongkrak sampai ketinggian transmisi sama dengan rumah kopling

dan dorong bak transmisi maju sampai poros transmisi masuk

kedalam poros kopling.

6. Memasang baut pengikat antara transmisi dengan mesin, yaitu

pasang ke 6 baut secara menyilang dan setelah semua terpasang

keraskan dengan kunci kombinasi ukuran 17 mm.

7. Pasang balok/penyangga bak transmisi dengan casis mobil dan

mengikatnya dengan 4 baut dengan kunci ukuran 14 ditambah juga

baut tengah dengan transmisi yang berukuran 19 mm yang ada

pada balok dengan menggunakan kunci kombinasi ukuran 19 mm.

8. Pasang poros propeller dengan cara memasukkan poros dimulai

dari bagian depan masuk ke bak transmisi bagian output. Posisikan

dengan benar lalu pasang poros propeller bagian belakang yang

berhubungan dengan gardan dan mengikatnya dengan 4 mur baut

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA …€¦ · E. SISTEMATIKA LAPORAN Untuk mempermudah pembuatan laporan dan penyusunannya penulis menyusunnya sesuai dengan yang ada

16

dengan kunci double yaitu ukuran 14 mm. Pasang secara

menyilang.

9. Pasang kembali olor kopling pada garpu pembebas menggunakan

obeng (-) dan tang, lalu pasang kembali kabel mundur pada socket

bak transmisi.

10. Pasang motor stater dengan memasang2 baut pengikat dan

hubungkan kembali kabel (+) baterai pada terminal 30 dan ST

kunci kontak pada terminal 50.

11. Ambil dongkrak yang ada di bawah transmisi.

12. Pasang kabel (-) batterai, dan tutup cap mobil.

d. Pengujian

Setelah diuji untuk berkendara dijalan hasilnya, saat pemindahan

gigi sudah bisa halus lagi. Dan pada saat pedal kopling diinjak, sudah

tidak ada suara dari kampas kopling.

e. Kesimpulan

Setelah dilakukan analisa kerusakan, kemudian ke pembongkaran,

menganalisa , perbaikan dan ketahap pengujian, maka kampas kopling

tidak berbunyi lagi dan dapat berjalan dengan halus.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA …€¦ · E. SISTEMATIKA LAPORAN Untuk mempermudah pembuatan laporan dan penyusunannya penulis menyusunnya sesuai dengan yang ada

17

D. Mengganti Kampas Rem BMW

Gambar 1.8 Rem Cakram

1. Gejala

a. Rem tidak pakem/tidak normal

b. Jika direm akan menimbulkan bunyi

2. Analisa

a. Tromol kotor karena karat

b. Kampas rem kotor

c. Kampas rem habis

3. Alat dan bahan

a. Dongkrak

b. Kunci roda

c. Kunci kombinasi ukuran 12, 14

d. Jack stand

4. Keselamatan kerja

a. Menggunakan alat kerja dengan benar

b. Menghindari alat-alat yang bisa merusak bahan

c. Bekerja dengan hati-hati dan menggunakan werpark

d. Membersihkan tempat praktik setelah selesai bekerja

5. Langkah kerja

a. Langkah-langkah pembongkaran

1) Dongkrak mobil hingga terangkat lalu di jack stand agar lebih

aman

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA …€¦ · E. SISTEMATIKA LAPORAN Untuk mempermudah pembuatan laporan dan penyusunannya penulis menyusunnya sesuai dengan yang ada

18

2) Melepas baut roda menggunakan kunci roda lalu melepas roda

tersebut

3) Buka baut coliper atas dan bawah dengan kunci ring ukuran 14 mm

untuk membuka baut pengikat caliper rem

4) Lepas caliper rem kearah luar sedikit agak keras karena posisi

piston masih menempel pada kampas

5) Melepas kampas rem dengan cara kampas di tarik ke luar dengan

dua kampas tersebut

b. Langkah pemeriksaan

1. Kampas sudah tipis maka harus diganti dengan kampas rem yang

baru. Hasilnya kampas harus diganti yang baru.

Gambar 2.1 Kampas Rem Tipis

2. Kampas diukur ketebalannya dengan menggunakan alat caliper.

Dan hasilnya adalah kurang dari ketentuan pabrik. Maka kampas

rem harus diganti.

Gambar 2.2 Kampas Rem Tebal

c. Langkah pemasangan

1) Memasang kampas rem kampas bagian dalam dan luar memiliki

perbedaan kampas bagian dalam memiliki lempengan seng yang

mengarah ke piringan.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA …€¦ · E. SISTEMATIKA LAPORAN Untuk mempermudah pembuatan laporan dan penyusunannya penulis menyusunnya sesuai dengan yang ada

19

2) Masukkan piston ke dalam caliper. Pasangkan caliper ini dengan

kampas yang lebih tebal maka caliper tidak akan masuk karena

terhalang oleh piston. Solusinya perlu mendorong piston kembali

ke dalam caliper agar permukaan rata dengan kampas.

3) Pasang caliper dan kencangkan baut caliper setelah piston kembali

kedalam caliper sudah disesuaikan, pasang baut caliper dan

kencangkan dengan kekencangan yang wajar, kalau berlebihan bisa

membuat baut patah.

4) Pasang roda lalu pasang baut roda dengan kunci roda hingga

kencang. Setelah terpasang turunkan dongkrak serta mengambil

jack stand.

d. Pengujian

Pengujian dilakukan dengan cara memajukan mobil diarea

bengkel sambil direm. Hasilnya : pedal rem diinjak lalu mobil berhenti

sehingga rem kembali normal/pakem

e. Kesimpulan

Setelah melakukan analisa gejala kerusakan, pembongkaran,

pemeriksaan pada kampas rem, penggantian kampas rem, pemasangan

hingga ketahap pengujian, rem pada mobil BMW sudah kembali

normal/pakem.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA …€¦ · E. SISTEMATIKA LAPORAN Untuk mempermudah pembuatan laporan dan penyusunannya penulis menyusunnya sesuai dengan yang ada

20

E. Menguras Air Radiator Toyota Kijang

Gambar 2.3 Radiator

1. Gejala

a. Radiator bocor sehingga mesin kurang dingin

b. Alat temperaturnya menunjukkan ke batas maximal

2. Analisa

a. Radiator sudah lama tidak dikuras

b. Air radiator kotor

3. Alat dan bahan

a. Kunci T-10 mm

b. Obeng (+)

c. Tang kombinasi

d. Radiator coolant

e. Torong

4. Keselamatan kerja

a. Menggunakan alat dengan benar

b. Menghindari air radiator tumpah

c. Menggunakan baju kerja/werpark

d. Membersihkan tempat praktik seteleah selesai kerja

5. Langkah kerja

a. Langkah pembongkaran

1) Menarik tuas mesin

2) Membuka kap mesin dan memasang cover render

3) Membuka tutup radiator

4) Pastikan roda gigi pada kondisi netral

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA …€¦ · E. SISTEMATIKA LAPORAN Untuk mempermudah pembuatan laporan dan penyusunannya penulis menyusunnya sesuai dengan yang ada

21

5) Buka kap mobil

6) Lepas bemper depan mobil

7) Lepas kipas terlebih dahulu

8) Buka kap bawah pada radiator

9) Membuka tutup radiator bagian bawah sehingga air radiator keluar

10) Tutup dengan rapat pada ujung selang matik

11) Aliri radiator dengan air mengalir

12) Tutup kap bawah dengan rapat

13) Isi radiator coolant sampai garis batas

b. Langkah pemasangan

1) Pasang kembali kipas dan rangkaian

2) Memasang selang matik seperti semula

3) Pasang bemper depan

c. Pengujian

1) Nyalakan kendaraan tunggu beberapa menit agar AC dingin

2) Test kedinginan AC dengan termometer AC

Hasilnya : AC kembali normal

d. Kesimpulan

Setelah melakukan analisa gejala kerusakan, penggantian air

radiator hingga tahap pengujian maka radiator kembali normal mesin

kembali dingin/normal.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA …€¦ · E. SISTEMATIKA LAPORAN Untuk mempermudah pembuatan laporan dan penyusunannya penulis menyusunnya sesuai dengan yang ada

22

F. Mengganti Link Stabiliser Roda Depan Toyota Kijang

1. Gejala

a. Jalan rusak suara agak keras

b. Seperti ada roda yang mau lepas

2. Analisa

a. Link stabiliser rusak

b. Link stabiliser kocak

3. Alat dan bahan

a. Kunci ring ukuran 14 mm

b. Kunci ring ukuran 17 mm

c. Kunci shock ukuran 14 mm

d. Kunci L

e. Dongkrak

f. Kunci roda

4. Keselamatan kerja

a. Menggunakan alat sesuai fungsinya

b. Menghindari alat-alat yang bisa merusak bahan

c. Menggunakan baju kerja/werpark

d. Membersihkan tempat praktik setelah selesai bekerja

5. Langkah kerja

a. Langkah pembongkaran

1) Mendongkrak mobil tepat dibagian bawah arm sayap lalu melepas

roda depan kanan kiri.

2) Melepas link stabiliser dengan kunci ukuran 14 mm.

3) Jika mengalami kesulitan maka gunakan kunci L sebagai bantuan

4) Bila sudah terlepas maka periksa keadaan link stabil yang lama

dengan cara memutar kepala link stabil dengan tangan.

5) Bila link stabil sudah kocak maka ganti yang baru.

6) Memasang link stabil sebelah kanan dengan menggunakan kunci

kombinasi ukuran 14 mm.

7) Jika mengalami kesulitan dalam pemasangan gunakan kunci L.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA …€¦ · E. SISTEMATIKA LAPORAN Untuk mempermudah pembuatan laporan dan penyusunannya penulis menyusunnya sesuai dengan yang ada

23

8) Menahan pipa untuk menahan kunci L.

9) Kencangkan link stabil dan link stabil terpasang.

10) Lakukan hal yang sama pada link stabil pada roda sebelah kiri.

11) Lalu pasang roda dan mengeraskan semua mur roda kanan dan kiri.

b. Pengujian

Mobil dibawa test drive di sekitar bengkel dengan jalan yang

rusak dan tidak ada suara lagi

Hasilnya : Link stabiliser kembali normal.

c. Kesimpulan

Berdasarkan gejala yang timbul bunyi pada saat berada di jalan

yang rusak, dan dianalisakan pada link stabil roda kanan depan dan

roda kiri depan rusak, dan setelah dilakukan penggantian link stabil

yang baru maka dilakukan test drive dan hasilnya mobil tidak lagi

mengeluarkan bunyi pada saat berada di jalan yang rusak.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA …€¦ · E. SISTEMATIKA LAPORAN Untuk mempermudah pembuatan laporan dan penyusunannya penulis menyusunnya sesuai dengan yang ada

24

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam pelaksanaan praktik kerja industri di Bengkel PEDRO MOTOR,

banyak ilmu-ilmu yang dapat diperoleh sebagai pengalaman maupun

pembelajaran. Berdasarkan hasil dari kegiatan praktik kerja industri yang telah

dilaporkan sebelumnya dan dapat disimpulkan beberapa hasil, sebagai berikut

:

1. Dapat mengenal dunia kerja lebih nyata.

2. Dapat merasakan suka duka di dunia kerja.

3. Kedisiplinsn adalah unsur yang paling penting.

4. Mengetahui bahwa seseorang harus memiliki tanggung jawab yang besar

atas tugas dan kepercayaan yang diberikan.

5. Dapat menjadi wakil sekolah untuk menjalin relasi yang baik dengan

industri terkait.

B. SARAN-SARAN

1. Untuk Industri :

a. Perusahaan seharusnya lebih mengutamakan alat keselamatan kerja

bagi para pekerja.

b. Perusahaan harus meningkatkan kerapian dan kebersihan lingkungan

kerja.

c. Perusahaan harus lebih memperhatikan kesejahteraan karyawan.

d. Pembagian untuk siswa yang melaksanakan praktik kerja industri

seharusnya lebih diperhatikan lagi.

2. Untuk Sekolah :

a. Membangun relasi yang baik dengan pihak perusahaan.

b. Semakin sering menjenguk dan memantau peserta didik dalam

melaksanakan praktik kerja industri.

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA …€¦ · E. SISTEMATIKA LAPORAN Untuk mempermudah pembuatan laporan dan penyusunannya penulis menyusunnya sesuai dengan yang ada

25

c. Memberikan arahan kepada siswa sebelum melaksanakan praktik kerja

industri agar lebih bertanggung jawab.

3. Untuk Adik-adik Kelas :

a. Meningkatkan kedisiplinan agar terbiasa saat melaksanakan kegiatan

praktik kerja industri.

b. Bertanggungjawab jika melakukan kesalahan kerja.

c. Menjaga nama baik sekolah saat praktik kerja industri dengan sikap

jujur dan sikap yang baik.

d. Jangan menjelek-jelekan nama baik perusahaan walaupun perusahaan

itu memang kurang baik.

e. Taat aturan sekolahan maupun aturan perusahaan.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA …€¦ · E. SISTEMATIKA LAPORAN Untuk mempermudah pembuatan laporan dan penyusunannya penulis menyusunnya sesuai dengan yang ada

26

KATA PENUTUP

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

rahmat-Mu dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktik kerja

industri ini dengan baik sebagai bentuk pertanggung jawaban atas praktik kerja

industri yang telah dilaksanakan kurang lebih selama 3 bulan di Bengkel Mobil

PEDRO Ketinggen, Karanglo, Klaten Selatan.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pimpinan

perusahaan PEDRO MOTOR yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

dan terima kasih juga penulis haturkan kepada seluruh staf dan karyawan Bengkel

PEDRO MOTOR yang telah membimbing dan memberikan ilmu yang sangat

berharga kepada penulis.

Penyusunan laporan ini belum benar dan sempurna dikarenakan

keterbatasan penulis. Oleh karena itu, penulis ingin pembaca memberikan kritik

dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata penulis mengucapkan terima

kasih dan semoga laporan ini berguna bagi para pembaca serta bagi penulis.

Klaten, 31 Agustus 2018

(Dimas Irawan)

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA …€¦ · E. SISTEMATIKA LAPORAN Untuk mempermudah pembuatan laporan dan penyusunannya penulis menyusunnya sesuai dengan yang ada

27

DAFTAR PUSTAKA

*) Bengkel Mobil PEDRO.com

*) Google.co.id

*) Dimas Irawan.2018.Laporan Praktik Kerja Industri.Klaten:SMK Leonardo

Klaten