bab i pendahuluan a. latar belakang masalah · pdf filependiri utama dari aliran filsafat ini...

24
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Merupakan terapan dari filsafat umum. Filsafat pendidikan pada dasarnya menggunakan cara kerja filsafat dan akan menggunakan hasil-hasil dari filsafat, yaitu berupa hasil pemikiran manusia tentang realitas, pengetahuan, dan nilai. Berikut ini dua aliran-aliran dalam filsafat pendidikan. Perenialisme diambil dari kata perennial, yang dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English diartikan sebagai “continuing throughout the whole year” atau “lasting for a very long time” – abadi atau kekal. Dari makna yang terkandung dalam kata itu adalah aliran perenialisme mengandung kepercayaan filsafat yang berpegang pada nilai-nilai dan norma-norma yang bersifat kekal abadi. Perenialisme lahir pada tahun 1930-an sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Perenialsme menentang pandangan progresivisme yang menekankan perubahan dan suatu yang baru. Perenialisme memandang situasi didunia ini penuh kekacawan, ketikdak pastian dan ketidak teraturan, terutama pada kehidupan moral, intelektual dan sosial kultural. Maka perlu ada usaha untuk mengamankan ketidak beresan ini. Sebangai mana progresivisme, esensialisme dikenal sebagai gerakan pendidikan danjuga sebagai aliran filsafat pendidikan. Essensialisme berusaha mencari dan mempertahankan hal-hal yang esensial, yaitu sesuatu yang bersifat inti atau hakikat fundamental, atau unsur mutlak yang menentukan keberadaan sesuatu. Menurut Esensialisme, yang esensial tersebut harus diwariskan kepada generasi muda agar dapat bertahan dari waktu ke waktu karenaitu Esensialisme tergolong tradisionalisme.

Upload: dinhlien

Post on 31-Jan-2018

231 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH · PDF filePendiri utama dari aliran filsafat ini adalah Aristoteles sendiri, ... filsafat pendidikan islam, ,hal 28.29. 7 Drs, Amsal Amri,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Merupakan terapan dari filsafat umum. Filsafat pendidikan pada dasarnya

menggunakan cara kerja filsafat dan akan menggunakan hasil-hasil dari filsafat, yaitu

berupa hasil pemikiran manusia tentang realitas, pengetahuan, dan nilai. Berikut ini

dua aliran-aliran dalam filsafat pendidikan.

Perenialisme diambil dari kata perennial, yang dalam Oxford Advanced

Learner’s Dictionary of Current English diartikan sebagai “continuing throughout the

whole year” atau “lasting for a very long time” – abadi atau kekal. Dari makna yang

terkandung dalam kata itu adalah aliran perenialisme mengandung kepercayaan

filsafat yang berpegang pada nilai-nilai dan norma-norma yang bersifat kekal abadi.

Perenialisme lahir pada tahun 1930-an sebagai suatu reaksi terhadap

pendidikan progresif. Perenialsme menentang pandangan progresivisme yang

menekankan perubahan dan suatu yang baru. Perenialisme memandang situasi

didunia ini penuh kekacawan, ketikdak pastian dan ketidak teraturan, terutama pada

kehidupan moral, intelektual dan sosial kultural. Maka perlu ada usaha untuk

mengamankan ketidak beresan ini.

Sebangai mana progresivisme, esensialisme dikenal sebagai gerakan

pendidikan danjuga sebagai aliran filsafat pendidikan. Essensialisme berusaha

mencari dan mempertahankan hal-hal yang esensial, yaitu sesuatu yang bersifat inti

atau hakikat fundamental, atau unsur mutlak yang menentukan keberadaan sesuatu.

Menurut Esensialisme, yang esensial tersebut harus diwariskan kepada generasi muda

agar dapat bertahan dari waktu ke waktu karenaitu Esensialisme tergolong

tradisionalisme.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH · PDF filePendiri utama dari aliran filsafat ini adalah Aristoteles sendiri, ... filsafat pendidikan islam, ,hal 28.29. 7 Drs, Amsal Amri,

2

Esensialisme muncul pada zaman Renaissance dengan ciri-ciri utama yang

berbeda dengan progresivisme, yaitu yang tumbuh dan berkembang disekitar abad 11,

12, 13 dan ke 14 Masehi. Didalam zaman Renaissance itu telah berkembang dengan

megahnya usaha-usaha untuk menghidupkan kembali ilmu pengetahuan dan kesenian

serta kebudayaan purbakala, terutama dizaman Yunani dan Romawi purbakala.

Renaissance itu merupaka reaksi terhadapa tradisi dan sebagai puncak timbulnya

individualisme dalam berpikir dan bertindak dalam semua cabang dari aktivitas

manusia.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa Pengertian Aliran Perenialisme dan Esensialisme

2. Apa sejarah Aliran Perenialisme dan Esensialisme

3. Bagaimana Aliran Perenialisme dan Esensialisme pandanga terhadap

pendidikan

C. TUJUAN PENULISAN

untuk mengetahii pengertian dan sejarah aliran filsafat pendidikan, dan

sebagai bahan pertimbangan dosen atas tugas makalah.

D. METODE PENULISAN

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adala kajian

kepustakaan (library research).

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH · PDF filePendiri utama dari aliran filsafat ini adalah Aristoteles sendiri, ... filsafat pendidikan islam, ,hal 28.29. 7 Drs, Amsal Amri,

3

BAB II

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN PERENIALISME DAN ESENSIALISME

Merupakan terapan dari filsafat umum. Filsafat pendidikan pada dasarnya

menggunakan cara kerja filsafat dan akan menggunakan hasil-hasil dari filsafat, yaitu

berupa hasil pemikiran manusia tentang realitas, pengetahuan, dan nilai. Berikut ini

dua aliran-aliran dalam filsafat pendidikan.

A. ALIRAN PERENNIALISME

a. Pegertian perenialisma

Perenialisme diambil dari kata perennial, yang dalam Oxford Advanced

Learner’s Dictionary of Current English diartikan sebagai “continuing throughout the

whole year” atau “lasting for a very long time” – abadi atau kekal.1 Dari makna yang

terkandung dalam kata itu adalah aliran perenialisme mengandung kepercayaan

filsafat yang berpegang pada nilai-nilai dan norma-norma yang bersifat kekal abadi.

Perenialisme melihat bahwa akibat dari kehidupan zaman moderen telah

menimbulkan krisis di berbagai bidang kehidupan umat manusia. Mengatasi krisis ini

perenialisme memberikan jalan keluar berupa “kembali kepada kebudayaan masa

lampau” regresive road to culture. Oleh sebab itu perennialisme memandang penting

peranan pendidikan dalam proses mengembalikan keadaan manusia zaman modren

ini kapada kebudayaan masa lampauyang dianggap cukup ideal yang telah teruji

ketangguhan nya.

Asas yang dianut perenialisme bersumber pada filsafat kebudayaan yang

terkiblat dua, yaitu (a) perenialisme yang theologis – bernaung dibawah supremasi

gereja katolik. Dengan orientasipada ajaran dan tafsir Thomas Aquinas – dan (b)

perenialisme sekuler berpegang pada ide dan cita Plato dan Aristoteles.2

1Drs. Zuhairini, dkk, filsafat pendidikan islam, (jakarta): penerbit BUMI AKSARA, 2008, hal 27. 2Drs, zuhairini, dkk, filsafat pendidikan islam, …,hal 28

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH · PDF filePendiri utama dari aliran filsafat ini adalah Aristoteles sendiri, ... filsafat pendidikan islam, ,hal 28.29. 7 Drs, Amsal Amri,

4

b. Sejarah Perkebdangan Aliran perenialisme

Aliran perenialisme lahir pada abad kedua puluh. Perenialisme lahir sebagai

suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Mereka menentang pandangan

progresivisme yang menekankan perubahan dan sesuatu yang baru. Perenialisme

memandang situasi dunia dewasa ini penuh kekacauan, ketidakpastian, dan

ketidakteraturan, terutama dalam kehidupan moral, intelektual dan sosio kultual. Oleh

karena itu perlu ada usaha untuk mengamankan ketidakberesan tersebut, yaitu dengan

jalan menggunakan kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi

pandangan hidup yang kukuh, kuat dan teruji. Beberapa tokoh pendukung gagasan ini

adalah: Robert Maynard Hutchins dan ortimer Adler.3

Perenialisme lahir pada tahun 1930-an sebagai suatu reaksi terhadap

pendidikan progresif. Perenialsme menentang pandangan progresivisme yang

menekankan perubahan dan suatu yang baru. Perenialisme memandang situasi

didunia ini penuh kekacawan, ketikdak pastian dan ketidak teraturan, terutama pada

kehidupan moral, intelektual dan sosial kultural. Maka perlu ada usaha untuk

mengamankan ketidak beresan ini.

Teori atau konsep pendidikan perenialisme dilatar belakangi oleh filsafat-

filsafat Plato yang merupakan bapak edialime klasik, filsafat Aristoteles sebagai

bapak realisme klasik dan filsafat Thomas Aquinas yang mencoba memadukan antara

filsafat Aristoteles dengan ajaran (filsafat) greja katolik yang tumbuh pada zamannya

(abat pertengahan).

Kira-kira abad ke-6 hingga abad ke-15 merupakan abad kejayaan dan

keemasan filsafat perenialisme. Namun, mungkin saja kita bisa saja dengan terburu-

buru melihat perkembangan filsafat perenial ini hanya dalam kerengka sejalan

pemikiran barat saja, melainkan juga terjadi di wilayah lainnya . dan memang harus

tetap diakui bahwasanya jejak perkembanganfilsafat perenial jauh lebih tampak

3 Di Download pada tanggal, 23 April 2012, http://blog.uin-malang.ac.id/fityanku/2011/12/23/filsafat-pendidikan/

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH · PDF filePendiri utama dari aliran filsafat ini adalah Aristoteles sendiri, ... filsafat pendidikan islam, ,hal 28.29. 7 Drs, Amsal Amri,

5

dalam konteks sejarah perkembangan intelektual barat, apalagi sebagai jenis filsafat

khusus, filsafat ni mendafat eleborasi sistem dari para perenialis barat, seperti

Agostino Steunco.

Namun, filsafat perenial atau yang sering disebut sebagai kebijaksanaan

univeral, disebabkan oleh beberapa alasan yang kompleks secara berangsur-angsur

mulai rumtuh menjelang akhir abad ke-16. Salah satu alasan yang paling dimonan

adalah perkembangan yang pesat dari pilsafat materialis. Filsafat materialis ini

membawa perubahan yang radikal terhadap paradigma hidup dan pemikiran manusia

pada saat itu.

Memasuki abad ke-18, karena pengaruh filsafat materialis, bayak aspek relita

yang diabaikan, dan yang tinggal hanyalah mekanistik belaka. Filsafat materialis ini

begitu kuat mempengaruhi pola pikir manusia abad modern yang merentang sejak

abad ke-16 hingga akhir abad ke-20. Memasuki akhir abad ke-20 dan awal abad ke-

21, sehingga pada tia-tiap bentuk pemikiran baru yang muncul hingga pada zaman

kontemporer. Dan zaman kontemporer inilah dapat dikatakan zama kebangkitan

filsafat perenialisme.4

c. Tokoh-tokoh Aliran Perenialisme

AristotelesFilsafat perenialisme terkenal dengan bahasa latinnya Philosophia

Perenis. Pendiri utama dari aliran filsafat ini adalah Aristoteles sendiri, kemudian

didukung dan dilanjutkan oleh St. Thomas Aquinas sebagai pemburu dan reformer

utama dalam abad ke-13.

Perenialisme memandang bahwa kepercayaan-kepercayaan aksiomatis zaman

kuno dan abad pertengahan perlu dijadikan dasar penyusunan konsep filsafat dan

pendidikan zaman sekarang. Sikap ini bukanlah nostalgia (rindu akan hal-hal yang

4 Di Download pada tanggal, 23 April 2012, http://luphypamali.blogspot.com/2012/03/perenialisme.html

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH · PDF filePendiri utama dari aliran filsafat ini adalah Aristoteles sendiri, ... filsafat pendidikan islam, ,hal 28.29. 7 Drs, Amsal Amri,

6

sudah lampau semata-mata) tetapi telah berdasarkan keyakinan bahwa kepercayaan-

kepercayaan tersebut berguna bagi abad sekarang.

Jadi sikap untuk kembali kemasa Iampau itu merupakan konsep bagi

perenialisme di mana pendidikan yang ada sekarang ini perlu kembali kemasa lampau

dengan berdasarkan keyakinan bahwa kepercayaan itu berguna bagi abad sekarang

ini.

PlatoAsas-asas filsafat perenialisme bersumber pada filsafat, kebudayaan yang

mempunyai dua sayap, yaitu perenialisme yang theologis yang ada dalam

pengayoman supermasi gereja Katholik, khususnya menurut ajaran dan interpretasi

Thomas Aquinas, dan perenialisme sekular yakni yang berpegang kepada ide dan cita

filosofis Plato dan Aristoteles.

Pendapat di atas sejalan dengan apa yang dikemukakan H.B Hamdani Ali

dalam bukunya filsafat pendidikan, bahwa Aristoteles sebagai mengembangkan

philosophia perenis, yang sejauh mana seseorang dapat menelusuri jalan pemikiran

manusia itu sendiri. ST. Thomas Aquinas telah mengadakan beberapa perubahan

sesuai dengan tuntunan agama Kristen tatkala agama itu datang. Kemudian lahir apa

yang dikenal dengan nama Neo-Thomisme. Tatkala Neo-Thomisme masih dalam

bentuk awam maupun dalam paham gerejawi sampai ke tingkat kebijaksanaan, maka

ia terkenal dengan nama perenialisme.

Pandangan-pandangan Thomas Aquinas di atas berpengaruh besar dalam

lingkungan gereja Katholik. Demikian pula pandangan-pandangan aksiomatis lain

seperti yang diutarakan oleh Plato dan Aristoteles. Lain dari itu juga semuanya

mendasari konsep filsafat pendidikan perenialisme.

Neo-Scholastisisme atau Neo-Thomisme ini berusaha untuk menyesuaikan

ajaran-ajaran Thomas Aquinas dengan tuntutan abad ke dua puluh. Misalnya

mengenai perkembangan ilmu pengetahuan cukup dimengerti dan disadari adanya.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH · PDF filePendiri utama dari aliran filsafat ini adalah Aristoteles sendiri, ... filsafat pendidikan islam, ,hal 28.29. 7 Drs, Amsal Amri,

7

Namun semua yang bersendikan empirik dan eksprimentasi hanya dipandang sebagai

pengetahuan yang fenomenal, maka metafisika mempunyai kedudukan yang lebih

penting. Mengenai manusia di kemukakan bahwa hakikat pengertiannya adalah di

tekankan pada sifat spiritualnya. Simbol dari sifat ini terletak pada peranan akal yang

karenanya, manusia dapat mengerti dan memaham’i kebenaran-kebenaran yang

fenomenal maupun yang bersendikan religi. Jadi aliran perenialisme dipakai untuk

program pendidikan yang didasarkan atas pokok-pokok aliran Aristoteles dan S.T

Thomas Aquinas. Tokoh-tokoh yang mengembangkan ini timbul dari lingkungan

agama Katholik atau diluarnya.5

d. Prinsip-prinsip Pendidikan Perennialisme

Dibidang pendidikan, perennialisme sangat dipengaruhi oleh tokoh tokohnya:

Plato, Aristoteles dan Thomas Aquinas. Dalam hal ini pokok pikiran Plato tentang

ilmu pengetahuan dan nilai-nilai adalah manifestasi dari pada hukum universal yang

abadi dan sempurna, yakni ideal, sehingga ketertiban sosial hanya akan mungkin bila

ide itu menjadi ukuran, asas normatif dalam tata pemerintahan. Maka tujuan utama

pendidikan adalah “membina pemimpin yang sadar dan mempraktekkan asas-asas

normatif itu dalam semua aspek kehidupan.

Menurut Plato, manusia secara kodrati memiliki tiga potensi, yaitu: nafsu,

kemauwan dan pikiran. Pendidikan hendaknya berorientasi pada potensi itudan

kepada masyarakat, agar supaya kebutuhan yang ada disetiap lapisan masyarakat bisa

terpenuhi. Ide-ide Plato itu dikembangkan oleh Aristoteles dengan lebih mendekat

pada dunia kenyataan. Bagi Aristoteles, tujuan pendidikan adalah “kebahagiaan”.

Untuk mencapai tujuan pendidikan itu, maka aspek jasmani, emosi yang intelek harus

dikenbangkan secara seimbang.

5 Di Download pada tanggal, 23 April 2012, http://kukuhsilautama.wordpress.com/2011/03/31/aliran-

perenialisme-dalam-pendidikan/

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH · PDF filePendiri utama dari aliran filsafat ini adalah Aristoteles sendiri, ... filsafat pendidikan islam, ,hal 28.29. 7 Drs, Amsal Amri,

8

Seperti halnya prinsip-prinsip Plato dan Aristoteles, pendidikan yang dimaui

oleh Thomas Aquinas adalah sebagai ”Usaha mewujutkan kapasitas yang ada dalam

individu agar menjadi aktualitas” aktif dan nyata. Dalam hal ini peranan guru adalah

mengajar – memberi bantuan pada anak didik untuk mengembangkan potensi-potensi

yang ada pada nya.

Prinsip-prinsip pendidikan perenialisme tersebut perkembangannya telah

mempengaruhi sistem pendidikan modern, seperti pembagian kurikulum untuk

sekolah dasar, menengah perguruan tinggi dan pendidikan orang dewasa.6

e. Pandangan-pandangan alran perenialisme

1. Pandangan tentang realita (ontologis)

Peremialisme memandang bahwa realita itu bersifat universal dan ada dimana

saja, juga sama disetiap waktu. Inilah jaminan yang dapat dipenuhi dengan jalan

mengerti wujud harmoni bentuk-bentuk realita, meskipun tersembunyi dalam satu

wujut materi atau pristiwa-pristiwa yang berubah, atau pun didalam ide-de yang

bereang.7

Relitas bersumber dan berujan akhir kepada relitas supranatural/tuhan (asas

supernatural). Relitas mempunyai watak bertujuan (asas teleologis). Substansi realitas

adalah bentuk dan materi (hylemorphisme). Dalam pengalaman, kita menemukan

individual ting. Contohnya, batu, rumput, orang, sapi, dalam bentuk, ukuran, warna

dan aktivitas tertentu. Didalam individual ting tersebut, kita menemukan hal-hal yang

kebetulan (accident). Contohnya, batu yang kasar atau halus, sapi yang gemuk, orang

berbakat olahraga. Akan tetapi, di dalam realitas tersebut terdapat sifat asasi sebagai

identitasnya (esensi), yaitu wujud suatu realita yang embedakan dia dari jenis yang

lainnya. Contohnya, orang atau Ahmad adalah mahluk berfikir. Esensi tersebut

6 Drs, Zuhairini, dkk, filsafat pendidikan islam, …,hal 28.29.

7 Drs, Amsal Amri, studi filsafat pendidikan, (Banda Aceh): yayasan PeNA, 2009, hal 72.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH · PDF filePendiri utama dari aliran filsafat ini adalah Aristoteles sendiri, ... filsafat pendidikan islam, ,hal 28.29. 7 Drs, Amsal Amri,

9

membedakan Ahmad sebangai manusia dari benda-benda, tumbuhan dan hewan.

Inilah yang universal dimana pun ada dan sama disetiap waktu.8

Ontologi perennialisme terdiri dari pengertian-pengertian seperti benda

individuIl, esensi, aksiden dan substansi. Perennialisme membedakan suatu realita

dalam aspek-aspek perwujudannya menurut istilah ini. Benda individual disini adalah

benda sebagaimana nampak dihadapan manusia dan yang ditangkap dengan panca

indera seperti batu, lembu, rumput, orang dalam bentuk, ukuran, warna dan aktifitas

tertentu.

Misalnya bila manusia ditinjau dari esensinya adalah makhluk berpikir.

Adapun aksiden adalah keadaan-keadaan khusus yang dapat berubah-ubah dan yang

sifatnya kurang penting dibandingkan dengan esensial, misalnya orang suka bermain

sepatu roda, atau suka berpakaian bagus, sedangkan substansi adalah kesatuan dari

tiap-tiap individu, misalnya partikular dan uni versal, material dan spiritual.9

2. Pandangan tentang pengetahuan (Epistimologi)

Perenialisme berpendapat bahwa segala sesuatu yang dapat diketahui dan

merupakan kenyataan adalah apa yang terlindung pada kepercayaan. Kebenaran

adalah sesuatu yang menunjukkan kesesuaian an tara pikir dengan benda-benda.

Benda-benda disini maksudnya adalah hal-hal yang adanya bersendikan atas prinsip-

prinsip keabadian.

lni berarti bahwa perhatian mengenai kebenaran adalah perhatian mengenai

esensi dari sesuatu. Kepercayaan terhadap kebenaran itu akan terlindung apabila

segala sesuatu dapat diketahui dan nyata. Jelaslah bahwa pengetahuan itu merupakan

hal yang sangat penting karena ia merupakan pengolahan akal pikiran yang

konsekuen.

8 Dinn Wahyudin, dkk, pengantar pendidikan, (Jakarta): Universitas Terbuka, 2010, hal 4,28.

9 Di Download pada tanggal, 23 April 2012, http://kukuhsilautama.word press.com/2011/03/31/aliran-

perenialisme-dalam-pendidikan/

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH · PDF filePendiri utama dari aliran filsafat ini adalah Aristoteles sendiri, ... filsafat pendidikan islam, ,hal 28.29. 7 Drs, Amsal Amri,

10

Menurut perenialisme filsafat yang tertinggi adalah ilmu metafisika. Sebab

science sebagai ilmu pengetahuan menggunakan metode induktif yang bersifat

analisa empiris kebenarannya terbatas, relatif atau kebenaran probability. Tetapi

filsafat dengan metode deduktif bersifat anological analysis, kebenaran yang

dihasilkannya bersifat self evidence universal, hakiki dan berjalan dengan hukum-

hukum berpikir sendiri yang berpangkal pada hukum pertama, bahwa kesimpulannya

bersifat mutlak asasi.Oleh karena itu, menurut perenialisme perlu adanya dalil-dalil

yang logis, nalar, sehingga sulit untuk diubah atau ditolak kebenarannya. Seperti pada

prinsip-prinsip yang di kemukakan oleh Aristoteles diatas.10

3. Pandangan tentang nilai (Axiologi)

Pandangan tentang hakikat nilai menurut perenialisme adalah pandangan

mengenai hal-hal yang bersifat spiritual. Hal yang absolut atau ideal (Tuhan) adalah

sumber nilai dan oleh karna itu nilai selalu bersifat teologis.

Menurut perenialisme, hakikat manusia juga menentukan hakikat

perbuatannya, sedangkan hakikat manusia pertama-tama tergantung pada jiwanya.

Jadi persoalan nilai berarti juga persoalan spiritual.

Hakikat manusia adalah emansipasi (pancaran) yang potensial lang yang

berasal dari dan dipimpin oleh Tuhan, dan atas dasar inilah tujuan baik buruk itu

dilakukan. Berarti dasar-dasar yang didukung haruslah teologis.11

4. Pandangan tentang pendidikan

Pendidikan

Perenialisme memandang edukation as cultural regresion: pendidikan sebagai

jalan kembali,atau proses mengembalikan keadaan manusia sekarang seperti dalam

10

Di Download pada tanggal, 23 April 2012, http://sentangperkasa.yolasite.com/blog/pendidikan-menurut-

pandangan-perenialisme 11

Drs, Amsal Amri, studi filsafat pendidikan, … hal 74.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH · PDF filePendiri utama dari aliran filsafat ini adalah Aristoteles sendiri, ... filsafat pendidikan islam, ,hal 28.29. 7 Drs, Amsal Amri,

11

kebudayaan masa lampau yang dianggap sebagai kebudayaan yang ideal. Tugas

pendidikan adalah memberikan pengetahuan tentang nilai-nilai kebenaran yang pasti,

absolut, dan abadi yang terdapat dalam kebudayaan masa lampau yang dipandang

kebudayaan ideal tersebut.

Sejalan dengan hal diatas, perenialist percaya bahwa prinsip-prinsip

pendidikan juga bersifat universal dan abadi. Robert M. Hutchins mengemukakan

”Pendidikan mengimplikasikan pengajaran. Pengajaran mengiplikasikan

pengetahuan. Pengetahuan adalah kebenaran. Kebenaran dimana pun dan kapan pun

adalah sama”. Selain itu, pendidikan dipandang sebagai suatu persiapan untuk hidup,

bukan hidup itu sendiri.

Tujuan pendidikan

Bagi perenialist bahwa nilai-nilai kebenaran bersifat universal dan abadi,

inilah yang harus menjadi tujuan pendidikan yang sejati. Sebab itu, tujuan

pendidikannya adalah membantu peserta didik menyingkapkan dan

menginternalisasikan nila-nilai kebenaran yang abadi agar mencapai kebijakan dan

kebaikan dalam hidup.

Sekolah

Sekolah merupakan lembaga tempat latihan elite itelektual yang mengetahui

kebenaran dan suatu waktu akan meneruskannya kepada generasi pelajar yang baru.

Sekolah adalah lembaga yang berperan mempersiapkan peserta didik atau orang

muda untuk terjun kedalam kehidupan. Sekolah bago perenialist merupakan

peraturan-peraturan yang artificial dimana peserta didik berkenalan dengan hasil

yang paling baik dari warisan sosial budaya.

Kurikulum

Kurikulum pendidikan bersifat subject centered berpusat pada materi

pelajaran. Materi pelajaran haris bersifat uniform, universal dan abadi, selain itu

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH · PDF filePendiri utama dari aliran filsafat ini adalah Aristoteles sendiri, ... filsafat pendidikan islam, ,hal 28.29. 7 Drs, Amsal Amri,

12

materi pelajaran terutama harus terarah kepada pembentukan rasionalitas manusia,

sebab demikianlah hakikat manusia. Mata pelajaran yang mempunyai status tertinggi

adalah mata pelajaran yang mempunyai “rational content” yang lebih besar.

Metode

Metode pendidikan atau metode belajar utama yang digunakan oleh

perenialist adalah membaca dan diskusi, yaitu membaca dan mendikusikan karya-

karya besar yang tertuang dalam the great books dalam rangka mendisiplinkan

pikiran.

Peranan guru dan peserta didik

Peran guru bukan sebagai perantara antara dunia dengan jiwa anak, melainkan

guru juga sebagai “mirid” yang mengalami proses belajar serta mengajar. Guru

mengembangkan potensi-potensi self-discovery, dan ia melakukan moral authority

(otoritas moral) atas murid-muridnya karena ia seorang propesional yang qualifiet

dan superior dibandingkan muridnya. Guru harus mempunyai aktualitas yang lebih,

dan perfect knowladge.12

B. ALIRAN ESENSIALISME

a. Pengertian Esensialisme

Sebangai mana progresivisme, esensialisme dikenal sebagai gerakan

pendidikan danjuga sebagai aliran filsafat pendidikan. Essensialisme berusaha

mencari dan mempertahankan hal-hal yang esensial, yaitu sesuatu yang bersifat inti

atau hakikat fundamental, atau unsur mutlak yang menentukan keberadaan sesuatu.

Menurut Esensialisme, yang esensial tersebut harus diwariskan kepada generasi muda

agar dapat bertahan dari waktu ke waktu karenaitu Esensialisme tergolong

tradisionalisme.

12

Dinn Wahyudin, dkk, pengantar pendidikan, … hal 4.20-4.21.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH · PDF filePendiri utama dari aliran filsafat ini adalah Aristoteles sendiri, ... filsafat pendidikan islam, ,hal 28.29. 7 Drs, Amsal Amri,

13

Esensialisme tumbuh sebagai protes atau perlawanan terhadap progresivisme.

Sekitar tahun 1930 timbul organisasi yang bernama esensialist Committee for the

Advancement of Education. Salah seorang tokoh yang terkenal adalah Wiliam C.

bagley, Arthur K. Ellis, dkk dalam bukunya mengemukakan bahwa Esensialisme

berakar dari aliran filsafat idialisme dan realisme. Wiliam C. bagley (1876-

1946)adalah pemimpin gerakan Eensialisme dalam dalam melawan gerakan

progresivisme dari John Dedey dan W. H. kilpatrick.13

b. Sejarah Perkembanggan Esensialis

Esensialisme muncul pada zaman Renaissance dengan ciri-ciri utama yang

berbeda dengan progresivisme, yaitu yang tumbuh dan berkembang disekitar abad 11,

12, 13 dan ke 14 Masehi. Didalam zaman Renaissance itu telah berkembang dengan

megahnya usaha-usaha untuk menghidupkan kembali ilmu pengetahuan dan kesenian

serta kebudayaan purbakala, terutama dizaman Yunani dan Romawi purbakala.

Renaissance itu merupaka reaksi terhadapa tradisi dan sebagai puncak timbulnya

individualisme dalam berpikir dan bertindak dalam semua cabang dari aktivitas

manusia.14

Gerakan esensialisme muncul pada awal tahun 1930 dengan beberapa orang

pelopornya seperti William C. Bagley, Thomas Briggs, Frederick Breed dan Isac L.

Kandell. Pada tahun 1938 mereka membentuk suatu lembaga yang disebut dengan

“the essensialist committee for the advancement of American Education” sementara

Bagley sebagai pelopor esensialsme adalah seorang guru besar pada “Teacher

College” Colombia University. Bagley yakin bahwa fungsi utama sekolah adalah

mentransmiskan warisan budaya dan sejarah kepada generasi muda.

13

Dinn Wahyudin, dkk, pengantar pendidikan,… hal 4.14. 14 Di Download pada tanggal, 23 April 2012,

http://kumpulanmakalahdanartikelpendidikan.blogspot.com/2011/01/aliran-esensialisme-dalam-filsafat.html

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH · PDF filePendiri utama dari aliran filsafat ini adalah Aristoteles sendiri, ... filsafat pendidikan islam, ,hal 28.29. 7 Drs, Amsal Amri,

14

Bagley dan rekan-rekannya yang memiliki kesamaan pemikiran dalam hal

pendidikan sangat kritis terhadap ppraktek pendidikan progresif. Mereka berpendapat

bahwa pergerakan progresif telah merusak standar-standar intelektual dan moral anak

muda. Setelah perang dunia ke-2, kritk terhadap pendidikan progresiv telah tersebar

luar dan tampak merujuk pada kesimpulan : sekolah gagal dalam tugas mereka

mentransmisikan warisan-warisan intelektual dan sosial. Esensialisme, yang

memiliki beberapa kesamaan dengan perenialisme, berpendapat bahwa kultur kita

telah memiliki suatu inti pengetahuan umum yang harus diberikan sekolah-sekolah

kepada para siswa dalam suatu cara yang sistematis dan berdisiplin.15

Aliran ini populer pada tahun 1930 an dengan populernya Wiliam Bagley

(1874-1946). Pada awal abad ke-20 aliran ini dikritik sebagai aliran kaku untuk

mempersiapkan siswa memasuku dunia dewasa. Namun, dengan suksesnya Ui Sopiet

dalam meluncurkan Sputnik pada tahun 1957, minat pada aliran ini kembali hidup.

Pada tahun 1983 The President’s Commission on Excellence in Education di AS

menerbitkan laporan, A Nation at Risk, yang memperlihatkan kehidupan penganut

aliran esensialis.16

c. Ciri-ciri Aliran Esensialisme

Esensialisme yang berkembang pada zaman Renaissance mempunyai tinjauan

yang berbeda dengan progressivisme mengenai pendidikan dan kebudayaan. Jika

progressivisme menganggap pendidikan yang penuh fleksibelitas, serba terbuka

untuk perubahan, tidak ada keterkaitan dengan doktrin tertentu, toleran dan nilai-nilai

dapat berubah dan berkembang, maka aliran Esensialisme ini memandang bahwa

pendidikan yang bertumpu pada dasar pandangan fleksibilitas dalam segala bentuk

dapat menjadi sumber timbulnya pandangan yang berubah-ubah, mudah goyah dan

kurang terarah dan tidak menentu serta kurang stabil. Karenanya pendidikan haruslah

15

Di Download pada tanggal, 23 April 2012, http://dadanggani.blogspot.com/2012/03/aliran-esensialisme-dalam-

filsafat.html 16

PROF. DR. A. Chaedra Alwasiah, Filsafat Bahasa dan Pendidikan, (Bandung):Pt Remaja Rosdakarya, 2008,

hal 102

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH · PDF filePendiri utama dari aliran filsafat ini adalah Aristoteles sendiri, ... filsafat pendidikan islam, ,hal 28.29. 7 Drs, Amsal Amri,

15

diatas pijakan nilai yang dapat mendatangkan kestabilan dan telah teruji oleh waktu,

tahan lama dan nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan terseleksi

Nilai-nilai yang dapat memenuhi adalah yang berasal dari kebudayaan dan

filsafat yang korelatif, selama empat abad belakangan ini, dengan perhitungan zaman

Renaisans, sebagai pangkal timbulnya pandangan-pandangan Esensialistis awal.

Puncak refleksi dari gagasan ini adalah pada pertengahan kedua abad ke sembilan

belas.

Idealisme dan Realisme adalahaliran-aliran filsafat yang membentuk corak

Esensialisme. Sumbangan yang diberikan oleh masing-masing ini bersifat eklektik,

artinya dua aliran filsafat ini bertemu sebagai pendukung Esensialisme, tetapi tidak

lebur menjadi satu. Berarti, tidak melepaskan sifat-sifat utama masing-masing.

Realisme modern yang menjadi salah satu eksponen esensialisme, titik berat

tinjauannya adalah mengenai alam dan dunia fisik; sedangkan idealisme modern

sebagai eksponen yang lain, pandangan-pandangannya bersifat spiritual.

Idealisme modern mempunyai pandangan bahwa realita adalah sama dengan

substansi gagasan-gagasan(ide-ide). Di balik duni fenomenal ini ada jiwa yang tidak

terbatas yaitu Tuhan, yang merupakan pencipta adanya kosmos. Manusia sebagai

makhluk yang berpikir berada dalam lingkungan kekuasaan Tuhan. Dengan menguji

menyelidiki ide-ide serta gagasan-gagasannya, manusia akan dapat mencapai

kebenaran, yang sumbernya adalah Tuhan sendiri.

Sedangkan, ciri-ciri filsafat pendidikan esensialisme yang disarikan oleh

William C. Bagley adalah sebagai berikut :

minat-minat yang kuat dan tahan lama sering tumbuh dari upaya-upaya belajar

awal yang memikat atau menarik perhatian bukan karena dorongan dari dalam

diri siswa.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH · PDF filePendiri utama dari aliran filsafat ini adalah Aristoteles sendiri, ... filsafat pendidikan islam, ,hal 28.29. 7 Drs, Amsal Amri,

16

pengawasan pengarahan, dan bimbingan orang yang dewasa adalah melekat

dalam masa balita yang panjang atau keharusan ketergantungan yang khusus

pada spsies manusia.

oleh karena kemampuan untuk mendisiplin diri harus menjadi tujuan

pendidikan, maka menegakan disiplin adalah suatu cara yang diperlukan

untuk mencapai tujuan tersebut.

esensialisme menawarkan sebuah teori yang kokoh, kuat tentang pendidikan,

sedangkan sekolah-sekolah pesaingnya (progresivisme) memberikan sebuah

teori yang lemah.17

d. Tokoh- tokoh Aliran Esensialisme

Esensialisme didasri atas pandanga humanis yang merupakan reaksi tehadap

hidup yang mengarah pada keduniawian, serba ilmiah dan meterialistik. Selain itu

juga diwarnai oleh pandangan-pandangan dari paham penganut aliran idealisme dan

realisme. Beberapa tokoh utama dalam penyebaran aliran esensialisme adala:

Desiderius Erasmus, humanis Belanda yang hidup pada akhir abad 15 dan

permulaan abad 16, yang merupakan tikoh pertama yang menolak pandangan

hidup yang berpijak pada dunia lain. Erasmus berusaha agar kurikulum

sekolah bersifat humanistis dan bersifat internayional, sehingga bisa

mencakup lapisan menengah dan kaum Aristokrat.

Johann Amos Comenius, yang hidup di seputar tahun 1592-1670, adalah

seorang yang memiliki pandangan realitas dan dogmatis. Comenius

berpendapat bahwa pendidikan mempunyai peranan membentuk anak sesuai

dengan kehendak tuhan, karena pada hakikatnya dunia adalah dinamis dan

bertujuan.

17

Di Download pada tanggal, 23 April 2012,

http://kumpulanmakalahdanartikelpendidikan.blogspot.com/2011/01/aliran-esensialisme-dalam-filsafat.html

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH · PDF filePendiri utama dari aliran filsafat ini adalah Aristoteles sendiri, ... filsafat pendidikan islam, ,hal 28.29. 7 Drs, Amsal Amri,

17

John Locke, tikoh dari inggris yang hidup pada tahun 1632-1704 sebagai

pemikir dunia berpendapat bahwa pendidikan hendaknya selalu dekat dengan

situasi dan kondisi.

Johann Henrich Pestalozzi, sebagai seorang tokoh yang berpandangan

naturalistis yang hidup pada tahun 1746-1827. Pestalozzi memiliki

kepercayaan bahwa sifat-sifat alam itu tercermin pada manusia, sehingga pada

manusia terdapat kemampuan-kemampuan wajarnya.

Johann Friederich Frobel, 1782-1852 sebagai tokoh yang berpandangan

kosmis-sintetis dengan keyakinannya bahwa manusia adalah mahluk ciptaan

tuhan yang merupakan bagian dari alam ini, sehingga manusia tunduk dan

mengikuti ketentuan-ketentuan hukum alam.

Johann Friederich Harbert, yang hidup pada tahun 1776-1841, sebagai salah

seorang murid dari Immanuel Kant yang berpandangan kritis, Harbert

berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah menyesuaikan jiwa seseorang

dengan kebajikan dari yang Mutlak dalam arti penyesuaian dengan hukum-

hukum kesusilaan dan inilah yang disebut proses pencapayan tujuan

pendidikan oleh Harbert sebagai pengajaran yang mendidik.

William T. Harris, tokoh dari Amerika Serikat hidup pada tahun 1835-1909.

Harris yang pandanganmya dipengaruhi oleh Hegel berusaha menerapkan

idealisme obyektif pada pendidikan umum. Tugas pendidikan baginya adalah

mengizinkan terbukanya realita berdasarkan susunan yang pasti, berdasarkan

kesatuan spiritual.18

18

Drs, zuhairini, dkk, filsafat pendidikan islam, …,hal 25-26.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH · PDF filePendiri utama dari aliran filsafat ini adalah Aristoteles sendiri, ... filsafat pendidikan islam, ,hal 28.29. 7 Drs, Amsal Amri,

18

e. Pandangan-pandangan Aliran Esensialisme

1. Pandangan relita (ontologi)

Sifat yang menonjol dari ontologi esensialisme adalah suatu konsep bahwa

dunia ini dikuasai oleh tata yang tiada cela, yang mengatur isinya dengan tiada ada

pula. Pendapat ini berarti bahwa bagaimana bentuk, sifat, kehendak dan cita-cita

manusia haruslah disesuaikan dengan tata alam yang ada. Tujuan umum aliran

esensialisme adalah membentuk pribadi bahagia di dunia dan akhirat. Isi

pendidikannya mencakup ilmu pengetahuan, kesenian dan segala hal yang mampu

menggerakkan kehendak manusia.

Kurikulum sekolah bagi esenisalisme semacam miniatur dunia yang bisa

dijadikan sebagai ukuran kenyataan, kebenaran dan keagungan. Maka dalam sejarah

perkembangannya, kurikulum esensialisme menerapkan berbagai pola idealisme,

realisme dan sebagainya. Adapun uraian mengenai realisme dan idealisme ialah:

Realisme yang mendukung esensialisme yang disebut realisme obyektif

karena mempunyai pandangan yang sistematis mengenai alam serta tcmpat

manusia di dalamnya. Ilmu pengetahuan yang mempengaruhi aliran realisme

dapat dilihat dari fisika dan ilmu-ilmu lain yang sejenis dapat dipelajari bahwa

tiap aspek dari alam fisika dapat dipahami berdasarkan adanya tata yang jalan

khusus. Dengan demikian berarti bahwa suatu kejadian yang paling sederhana

pun dapat ditafsirkan menurut hukum alam di antaranya daya tarik bumi.

Sedangkan oleh ilmu-ilmu lain dikembangkanlah teori mekanisme, dan dunia

itu ada dan terbangun atas dasar sebab akibat, tarikan dan tekanan mesin yang

sangat besar.

ldealisme obyektif mempunyai pandangan kosmis yang lebih optimis

dibandingkan dengan realisme obyektif. Maksudnya adalah bahwa

pandangan-pandangannya bersifat menyeluruh yang boleh dikatakan meliputi

segala sesuatu. Dengan landasan pikiran bahwa totalitas dalam alam semesta

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH · PDF filePendiri utama dari aliran filsafat ini adalah Aristoteles sendiri, ... filsafat pendidikan islam, ,hal 28.29. 7 Drs, Amsal Amri,

19

ini pada hakikatnya adalah jiwa atau spirit, idealisme menetapkan suatu

pendirian bahwa segala sesuatu yang ada ini adalah nyata.

Hegel mengemukakan adanya sintesa antara ilmu pengetahuan dan agama

menjadi suatu pemahaman yang menggunakan landasan spiritual. Sebuah penerapan

yang dapat dijadikan contoh mengenai sintesa ini adalah pada teori sejarah. Hegel

mengatakan bahwa tiap tingkat kelanjutan, yang dikuasai oleh hukum-hukum yang

sejenis.19

2. Pandangan tentang pengetahuan (Epistimologi)

Teori kepribadian manusia sebagai refleksi Tuhan adalah jalan untuk mengerti

epistimologi esensialisme. Sebab, jika manusia mampu menyadari relita sebagai

mikrokosmos dan makrokosmos, makna manusia pasti mengetahui dalam tingkat

kualitas apa rasionya manpu memikirkan kesemestaan itu.dan berdasarkan kualitas

itulah manusia memproduksi secara tepat pengetahuannya dalam bidang-bidang: ilmu

alam, biologi, sosial, estetika, dan agama.

3. Pandangan tentang nilai (axiologi)

Nilai, seperti hanyalah pengetahuan berakar pada dan diperoleh dari sumber-

sumber obyektif. Sedangkan sifat-sifat nilai terganung dari pandangan yang timbul

dari relisme dan idealisme.

Menurut realisme, kualitas nilai tidak dapat ditentukan secara konsepsuil

terlebih dahulu, melainkan tergantung dari apa atau lanjutnya akan tergantung pula

dari sikap subyek.

Menurut idealisme, sesuatu yang nampak pada dunia temporal itu belum tentu

mempunyai nilai bagi manusia. Sebb nilai itu berakar pada hal-hal yang temporal saja

19

Drs. Parasetya, filsafat pendidikan, (Bandung): Pustaka Setia, 2002, hal 85

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH · PDF filePendiri utama dari aliran filsafat ini adalah Aristoteles sendiri, ... filsafat pendidikan islam, ,hal 28.29. 7 Drs, Amsal Amri,

20

seperti halnya awan putih pada pagi hari masih tampak, tetapi siang atau sore hari

sudah hilang.20

4. Pandangan tentang pendidikan

Pendidikan

Bagi penganut Esensialisme pendidikan merupakan upaya untuk memelihara

kebudayaan, “Edukation as Cultural Conservation”. Mereka percaya bahwa

pendidikan harus didasarkan kepada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal

peradaban umat manusia. Sebab kebudayaan tersebut telah teuji dalam segala zaman,

kondisi dan sejarah. Kebudayaan adalah esensial yang mempu mengemban hari, kini

dan masa depan umat manusia.

Tujuan pendidikan

Pendidikan bertujuan mentransmisikan kebudayaan untuk menjamin

solidaritas sosial dan kesejahteraan umum.

Sekolah

Fungsi utama sekolah adalah memelihara nilai-nilai yang telah turun-temurun,

dan menjadi penuntun penyesuayan orang (individu) kepada masyarakat. Sekolah

yang baik adalah sekolah yang berpusat pada masyarakat, “society centeret school”,

yaitu sekolah yang mengutamakan kebutuhan dan minat masyarakat.

Kurikulum

Kurikulum (isi pendidikan) direncanakan dan diorganisasi oleh seorang

dewasa atau guru sebagai wakil masyarakat, society centered. Hal ini sesuai dengan

dasar filsafat idealisme dan realisme yang menyatakan bahwa masyarakat dan alam

(relisme) atau masyarakat dan yang absolut (idealisme) mempunyai perana

menentukan bagaimana seharusnya individu (pesarta didik)hidup.

20

, Amsal Amri, studi filsafat pendidikan, … hal 68-69.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH · PDF filePendiri utama dari aliran filsafat ini adalah Aristoteles sendiri, ... filsafat pendidikan islam, ,hal 28.29. 7 Drs, Amsal Amri,

21

Metode

Dalam hal metode pendidikan Esensialisme menyarankan agar sekolah-

sekolah mempertahankan metode-metode tradisional yang merhubungan dengan

disiplin mental. Metode problem solving memang ada manfaatnya, tetapi bukan

prosedur yang dapat diterapkan dalam seluruh kegiatan belajar.

Peranan guru dan peserta didik

Guru atau pendidik berperan sebagai mediator atau “jembatan” antara dunia

masyarakat atau orang dewasa dengan dunia anak. Guru harus disiapkan sedemikian

rupa agar secara teknis mampu melaksanakan perannya sebagai pengarah proses

belajar. Adapun secara moral guru haruslah orang terdidik yang dapat dipercaya.

Dengan denikian inisiatif dalam pendidikan ditekankan pada guru, bukan pada

peserta didik.

Peran peserta didik adalah belajar, bukuan untuk mengatur pelajaran. Menurut

idealisme belajar, yaitu menyesuaikan diri pada kebaikan dan kebenaran seperti yang

telah ditetapkan oleh yang absolut. Sedangkan menurut realisme belajar berarti

penyesuaian diri terhadap masyarakat dan alam. Belajar berarti menerima dan

mengenal dengan sungguh-sungguh nilai-nilai sosial oleh angkatan baru yang timbul

untuk ditambah dan dikurangi dan diteruskan kepada angktan berikutnya.21

21

Dinn Wahyudin, dkk, pengantar pendidikan,… hal 4.20-4.22.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH · PDF filePendiri utama dari aliran filsafat ini adalah Aristoteles sendiri, ... filsafat pendidikan islam, ,hal 28.29. 7 Drs, Amsal Amri,

22

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Merupakan terapan dari filsafat umum. Filsafat pendidikan pada dasarnya

menggunakan cara kerja filsafat dan akan menggunakan hasil-hasil dari filsafat, yaitu

berupa hasil pemikiran manusia tentang realitas, pengetahuan, dan nilai. Berikut ini

dua aliran-aliran dalam filsafat pendidikan.

Perenialisme diambil dari kata perennial, yang dalam Oxford Advanced

Learner’s Dictionary of Current English diartikan sebagai “continuing throughout the

whole year” atau “lasting for a very long time” – abadi atau kekal. Dari makna yang

terkandung dalam kata itu adalah aliran perenialisme mengandung kepercayaan

filsafat yang berpegang pada nilai-nilai dan norma-norma yang bersifat kekal abadi.

Perenialisme lahir pada tahun 1930-an sebagai suatu reaksi terhadap

pendidikan progresif. Perenialsme menentang pandangan progresivisme yang

menekankan perubahan dan suatu yang baru. Perenialisme memandang situasi

didunia ini penuh kekacawan, ketikdak pastian dan ketidak teraturan, terutama pada

kehidupan moral, intelektual dan sosial kultural. Maka perlu ada usaha untuk

mengamankan ketidak beresan ini.

Sebangai mana progresivisme, esensialisme dikenal sebagai gerakan

pendidikan danjuga sebagai aliran filsafat pendidikan. Essensialisme berusaha

mencari dan mempertahankan hal-hal yang esensial, yaitu sesuatu yang bersifat inti

atau hakikat fundamental, atau unsur mutlak yang menentukan keberadaan sesuatu.

Menurut Esensialisme, yang esensial tersebut harus diwariskan kepada generasi muda

agar dapat bertahan dari waktu ke waktu karenaitu Esensialisme tergolong

tradisionalisme.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH · PDF filePendiri utama dari aliran filsafat ini adalah Aristoteles sendiri, ... filsafat pendidikan islam, ,hal 28.29. 7 Drs, Amsal Amri,

23

Esensialisme muncul pada zaman Renaissance dengan ciri-ciri utama yang

berbeda dengan progresivisme, yaitu yang tumbuh dan berkembang disekitar abad 11,

12, 13 dan ke 14 Masehi. Didalam zaman Renaissance itu telah berkembang dengan

megahnya usaha-usaha untuk menghidupkan kembali ilmu pengetahuan dan kesenian

serta kebudayaan purbakala, terutama dizaman Yunani dan Romawi purbakala.

Renaissance itu merupaka reaksi terhadapa tradisi dan sebagai puncak timbulnya

individualisme dalam berpikir dan bertindak dalam semua cabang dari aktivitas

manusia.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH · PDF filePendiri utama dari aliran filsafat ini adalah Aristoteles sendiri, ... filsafat pendidikan islam, ,hal 28.29. 7 Drs, Amsal Amri,

24

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Zuhairini, dkk, filsafat pendidikan islam, (jakarta): penerbit BUMI AKSARA,

2008

Drs, Amsal Amri, studi filsafat pendidikan, (Banda Aceh): yayasan PeNA, 2009

Dinn Wahyudin, dkk, pengantar pendidikan, (Jakarta): Universitas Terbuka, 2010

Drs. Parasetya, filsafat pendidikan, (Bandung): Pustaka Setia, 2002

PROF. DR. A. Chaedra Alwasiah, Filsafat Bahasa dan Pendidikan, (Bandung):Pt

Remaja Rosdakarya, 2008

http://blog.uin-malang.ac.id/fityanku/2011/12/23/filsafat-pendidikan/

http://luphypamali.blogspot.com/2012/03/perenialisme.html

http://kukuhsilautama.wordpress.com/2011/03/31/aliran-perenialisme-dalam-

pendidikan/

http://sentangperkasa.yolasite.com/blog/pendidikan-menurut-pandangan-perenialisme

http://dadanggani.blogspot.com/2012/03/aliran-esensialisme-dalam-filsafat.html