pandangan plato dan aristoteles mengenai mimesis

28
PANDANGAN PLATO DAN ARISTOTELES MENGENAI MIMESIS 1. Latar Belakang Masalah Mimesis merupakan salah satu wacana yang ditinggalkan Plato dan Aristoteles sejak masa keemasan filsafat Yunoni Kuno, hingga pada akhirnya Abrams memasukkannya menjadi salah satu pendekatan utama untuk menganalisis sastra selain pendekatan ekspresif, pragmatik dan objektif. Mimesis merupakan ibu dari pendekatan sosiologi sastra yang darinya dilahirkan puluhan metode kritik sastra yang lain. Mimesis berasal bahasa Yunani yang berarti tiruan. Dalam hubungannya dengan kritik sastra mimesis diartikan sebagai pendekatan sebuah pendekatan yang dalam mengkaji karya sastra selalu berupaya untuk mengaitkan karya sastra dengan realitas atau kenyataan. Perbedaan pandangan Plato dan Aristoteles menjadi sangat menarik karena keduanya merupakan awal filsafat alam, merekalah yang menghubungkan antara persoalan filsafat dengan kehidupan ( Ravertz.2007: 12). A. Pokok Masalah Masalah yang menjadi pokok pembahasan dalam makalah ini ialah: a. Biografi singkat Plato dan Aristoteles b. Pandangan Plato dan Aristoteles mengenai mimesis c. Konsep mimesis setelah Plato dan Aristoteles B. Tujuan Sesuai dengan pokok permasalahan di atas, tujuan makalah ini adalah: a. Deskripsi biografi Plato dan Aristoteles

Upload: lidya-kuya

Post on 10-Aug-2015

527 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pandangan Plato Dan Aristoteles Mengenai Mimesis

PANDANGAN PLATO DAN ARISTOTELES MENGENAI MIMESIS

1. Latar Belakang Masalah

Mimesis merupakan salah satu wacana yang ditinggalkan Plato dan Aristoteles sejak masa

keemasan filsafat Yunoni Kuno, hingga pada akhirnya Abrams memasukkannya menjadi salah

satu pendekatan utama untuk menganalisis sastra selain pendekatan ekspresif, pragmatik dan

objektif. Mimesis merupakan ibu dari pendekatan sosiologi sastra yang darinya dilahirkan

puluhan metode kritik sastra yang lain.

Mimesis berasal bahasa Yunani yang berarti tiruan. Dalam hubungannya dengan kritik sastra

mimesis diartikan sebagai pendekatan sebuah pendekatan yang dalam mengkaji karya sastra

selalu berupaya untuk mengaitkan karya sastra dengan realitas atau kenyataan. Perbedaan

pandangan Plato dan Aristoteles menjadi sangat menarik karena keduanya merupakan awal

filsafat alam, merekalah yang menghubungkan antara persoalan filsafat dengan kehidupan

( Ravertz.2007: 12).

A. Pokok Masalah

Masalah yang menjadi pokok pembahasan dalam makalah ini ialah:

a. Biografi singkat Plato dan Aristoteles

b. Pandangan Plato dan Aristoteles mengenai mimesis

c. Konsep mimesis setelah Plato dan Aristoteles

B. Tujuan

Sesuai dengan pokok permasalahan di atas, tujuan makalah ini adalah:

a. Deskripsi biografi Plato dan Aristoteles

b. Deskripsi pandangan Plato dan Aristoteles mengenai mimesis

c. Deskripsi Konsep mimesis setelah Plato dan Aristoteles

1. Pandangan Plato dan Aristoteles Mengenai Mimesis

A. Biografi Plato dan Aristoteles

Deskripsi biografi Plato dan Aristoteles dianggap perlu dikemukakan karena sangat mustahil

untuk membicarakan pandangan seorang filsuf tanpa membicarakan biografinya.

1. Plato

Plato (427-347 SM) dilahirkan di lingkungan keluarga bangsawan kota Athena. Semenjak muda

Page 2: Pandangan Plato Dan Aristoteles Mengenai Mimesis

ia sangat mengagumi Socrates (470-399), seorang filsuf yang menentang ajaran para sofis,

sehingga pemikiran Plato sangat dipengaruhi sosok yang di kemudian hari menjadi gurunya

tersebut. Plato memiliki bakat yang sangat besar untuk menjadi pengarang, terbukti hingga saat

ini setidaknya 24 dialog Plato dianggap sebagai kesusastraan dunia. Sebagaimana Socrates, Plato

selalu mengadakan percakapan dengan warga Athena untuk menuliskan pikiran-pikirannya. Pada

tahun 387 SM Plato mendirikan sekolah filsafat yang dinamakannya Akademia (Bertness.1979:

12).

Salah satu pemikiran pemikiran Plato yang terkenal ialah pandangannya mengenai realitas.

Menurutnya realitas seluruhnya terbagi atas dua dunia: dunia yang terbuka bagi rasio dan dunia

yang hanya terbuka bagi panca indra. Dunia pertama terdiri atas idea-idea dan dunia berikutnya

ialah dunia jasmani. Bahkan pemikiran Plato tersebut bahkan berhasil mendamaikan

pertentangan antara pemikiran Hera Kleitos dan Parmenides(Bartness.1979:14). Pandangan Plato

mengenai dunia tersebut akan dibahas lebih rinci pada sub-bab berikutnya karena sangat terkait

dengan konsep mimesis.

2. Aristoteles

Aristoteles (384-322) berasal dari Stegeira di daerah Tharke, Yunani Utara. Ia belajar di sekolah

filsafat yang didirikan Plato dan tinggal di Akademia hingga Plato meninggal dunia. Dua tahun

kemudian Aristoteles diangkat sebagai guru pribadi Alexander Agung, barulah setelah Alexander

Agung dilantik sebagai raja ia mendirikan sekolah yang dinamakannya Lykeion. Sebagaimana

Plato yang sangat mengagumi gurunya, Aristoteles pun sangat mengagumi Plato sebagai pemikir

dan sastrawan meskipun dalam filsafatnya Aristoteles menempuh jalan sendiri. Aristotels

mengatakan bahwa Plato adalah sahabatnya, tetapi kebenaran lebih akrab dengannya

(Bartness.1979:14).

Minat-minat Aristoteles terentang meliputi bidang alamiah dan manusia, termasuk didalamnya

etika dan metafisika. Ia merupakan filsuf terkemuka dan terbesar. Asumsi ini dibuktikan

berabad-abad melampaui zamannya, sehingga tulisan-tulisannya merupakan basis filsafat

alamiah hingga abad ke-17, meskipun tetap terhindarkan adanya kesalah pahaman dan tulisannya

pernah digunakan untuk menyusun dogma yang steril. Perbedaan pandangan antara dirinya dan

Plato diawali oleh soal-soal mendasar (Jerome R. Rafertsz.2007:12-13).

Aristoteles menyatakan kritik yang sangat tajam terhadap pandangan Plato mengenai konsep

Page 3: Pandangan Plato Dan Aristoteles Mengenai Mimesis

Idea-idea. Ia bahkan menawarkan konsep baru yang dikemudian hari dinamakan hilemorfisme

sebagai alternative bagi ajaran Plato mengenai Idea-idea (Bartness.1979: 15). Sekalipun

demikian tidak dapat disangsikan Aristoteles tetap berutang budi kepada Plato karena dialah

yang pertama kali mengungkap tentang idea-idea.

B. Pandangan Plato mengenai mimesis

Pandangan Plato mengenai mimesis sangat dipengaruhi oleh pandangannya mengenai konsep

Idea-idea yang kemudian mempengaruhi bagaimana pandangannya mengenai seni.

Plato menganggap Idea yang dimiliki manusia terhadap suatu hal merupakan sesuatu yang

sempurna dan tidak dapat berubah. Idea merupakan dunia ideal yang terdapat pada manusia. Idea

oleh manusia hanya dapat diketahui melalui rasio,tidak mungkin untuk dilihat atau disentuh

dengan panca indra. Idea bagi Plato adalah hal yang tetap atau tidak dapat berubah, misalnya

idea mengenai bentuk segitiga, ia hanya satu tetapi dapat ditransformasikan dalam bentuk

segitiga yang terbuat dari kayu dengan jumlah lebih dari satu . Idea mengenai segitiga tersebut

tidak dapat berubah, tetapi segitiga yang terbuat dari kayu bisa berubah (Bertnens1979:13).

Berdasarkan pandangan Plato mengenai konsep Idea tersebut, Plato sangat memandang rendah

seniman dan penyair dalam bukunya yang berjudul Republic bagian kesepuluh. Bahkan ia

mengusir seniman dan sastrawan dari negerinya. Karena menganggap seniman dan sastrawan

tidak berguna bagi Athena, mereka dianggap hanya akan meninggikan nafsu dan emosi saja.

Pandangan tersebut muncul karena mimesis yang dilakukan oleh seniman dan sastrawan hanya

akan menghasilkan khayalan tentang kenyataan dan tetap jauh dari ‘kebenaran’. Seluruh barang

yang dihasilkan manusia menurut Plato hanya merupakan copy dari Idea, sehingga barang

tersebut tidak akan pernah sesempurna bentuk aslinya (dalam Idea-Idea mengenai barang

tersebut). Sekalipun begitu bagi Plato seorang tukang lebih mulia dari pada seniman atau

penyair. Seorang tukang yang membuat kursi, meja, lemari dan lain sebagainya mampu

menghadirkan Idea ke dalam bentuk yang dapat disentuh panca indra. Sedangkan penyair dan

seniman hanya menjiplak kenyataan yang dapat disentuh panca indra (seperti yang dihasilkan

tukang), mereka oleh Plato hanya dianggap menjiplak dari jiplakan (Luxemberg:16).

Menurut Plato mimesis hanya terikat pada ide pendekatan. Tidak pernah menghasilkan kopi

sungguhan, mimesis hanya mampu menyarankan tataran yang lebih tinggi. Mimesis yang

dilakukan oleh seniman dan sastrawan tidak mungkin mengacu secara langsung terhadap dunia

Page 4: Pandangan Plato Dan Aristoteles Mengenai Mimesis

ideal. (Teew.1984:220). Hal itu disebabkan pandangan Plato bahwa seni dan sastra hanya

mengacu kepada sesuatu yang ada secara faktual seperti yang telah disebutkan di muka. Bahkan

seperti yang telah dijelaskan di muka, Plato mengatakan bila seni hanya menimbulkan nafsu

karena cenderung menghimbau emosi, bukan rasio (Teew. 1984:221).

C. Pandangan Aristoteles Mengenai Mimemesis

Aristoteles adalah seorang pelopor penentangan pandangan Plato tentang mimesis, yang berarti

juga menentang pandangan rendah Plato terhadap seni. Apabila Plato beranggapan bahwa seni

hanya merendahkan manusia karena menghimbau nafsu dan emosi, Aristoteles justru

menganggap seni sebagai sesuatu yang bisa meninggikan akal budi. Teew (1984: 221)

mengatakan bila Aristoteles memandang seni sebai katharsis, penyucian terhadap jiwa. Karya

seni oleh Aristoteles dianggap menimbulkan kekhawatiran dan rasa khas kasihan yang dapat

membebaskan dari nafsu rendah penikmatnya.

Aristoteles menganggap seniman dan sastrawan yang melakukan mimesis tidak semata-mata

menjiplak kenyataan, melainkan sebuah proses kreatif untuk menghasilkan kebaruan. Seniman

dan sastrawan menghasilkan suatu bentuk baru dari kenyataan indrawi yang diperolehnya.

Dalam bukunya yang berjudul Poetica (via Luxemberg.1989:17), Aristoteles mengemukakakan

bahwa sastra bukan copy (sebagaimana uraian Plato) melainkan suatu ungkapan mengenai

“universalia” (konsep-konsep umum). Dari kenyataan yang menampakkan diri kacau balau

seorang seniman atau penyair memelih beberapa unsur untuk kemudian diciptakan kembali

menjadi ‘kodrat manusia yang abadi’, kebenaran yang universal. Itulah yang membuat

Aristoteles dengan keras berpendapat bahwa seniman dan sastrawan jauh lebih tingi dari tukang

kayu dan tukang-tukang lainnya.

Pandangan positif Aristoteles terhadap seni dan mimesis dipengaruhi oleh pemikirannya

terhadap ‘ada’ dan Idea-Idea. Aristoteles menganggap Idea-idea manusia bukan sebagai

kenyataan. Jika Plato beranggapan bahwa hanya idea-lah yang tidak dapat berubah, Aristoteles

justru mengatakan bahwa yang tidak dapat berubah (tetap) adalah benda-benda jasmani itu

sendiri. Benda jasmani oleh Aristoteles diklasifikasikan ke dalam dua kategori, bentuk dan

kategori. Bentuk adalah wujud suatu hal sedangkan materi adalah bahan untuk membuat bentuk

tersebut, dengan kata lain bentuk dan meteri adalah suatu kesatuan (Bertens.1979: 13).

Page 5: Pandangan Plato Dan Aristoteles Mengenai Mimesis

A. Konsep Mimesis setelah Plato dan Aristoteles

Mimesis yang menjadi pandangan Plato dan Aristoteles saat ini telah ditransformasikan ke dalam

berbagai bentuk teori estetika (filsafat keindahan) dengan berbagai pengembangan di dalamnya.

Luxemberg (1989: 18) menyebutkan bila pada zaman Renaissaince pandangan Plato dan

Aristoles mengenai mimesis saat ini telah dipengaruhi oleh pandangan Plotinis, seorang filsuf

Yunani pada abad ke-3 Masehi. Mimesis tidak lagi diartikan suatu pencerminan tentang

kenyataan indrawi, tetapi merupakan pencerminan langsung terhadap Idea. Dari pandangan ini

dapat diasumsikan bahwa susunan kata dalam teks sastra tidak meng-copy secara dangkal dari

kenyataan indrawi yang diterima penyair, tetapi mencerminkan kenyataan hakiki yang lebih

luhur. Melalui pencerminan tersebut kenyataan indrawi dapat disentuh dengan dimensi lain yang

lebih luhur.

Konsep mimesis zaman reanaissance tersebut kemudian tergeser pada zaman romantic. Aliran

romantic menurut Luxemberg (1989:18) justru memperhatikan kembali yang aneh-aneh, tidak

riil dan tidak masuk akal. Apakah dalam sebuah karya seni dan sastra mencerminkan kembali

realitas indrawi tidak diutamakan lagi. Sastra dans eni tidak hanya menciptakan kembali

kenyataan indrawi, tetapi juga menciptakan bagan (madul) mengenai kenyataan. Kaum romantic

lebih memperhatikan sesuati dibalik mimesis, misalnya persoalan plot dalam drama. Plot atau

alur drama bukan suatu urutan peristiwa saja, melainkan juga dipandang sebagai kesatuan

organic dan karena itulah drama memaparkan suatu pengertian mengenai perbuatan-perbuatan

manusia.

Daftar Pustaka

Bertens, K. 1979. Ringkasan Sejarah Filsafat. Yogyakarta: Kanisius

Luxemberg, Jan Van dkk. 1989. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia (judul asli Inleiding in

de literatuur Wetenschap. 1982. Muiderberg: Dikck Countinho B.V Vitgever. Diterjemahkan

oleh Dick Hartoko)

Ravertz, Jerome R. 2007. Filsafat Ilmu: Sejarah dan Ruang Lingkup Bahasan. Yogyakarta:

Pelajar Offset (Judul asli The Philosophi of Science. 1982. Oxford University Press,

diterjemahkan oleh Saut Pasaribu)

Teew. A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya

Page 6: Pandangan Plato Dan Aristoteles Mengenai Mimesis

Para feminis Anglo-Irlandia, intelektual dan penulis, Mary Wollstonecraft, lahir di London, yang kedua dari enam anak. Ayahnya, Edward John Wollstonecraft, adalah seorang lalim keluarga yang diganggu istrinya, Elizabeth Dixon, ke dalam keadaan perbudakan lelah. Ia menghabiskan kekayaan yang ia warisi dalam usaha berbagai gagal di pertanian yang membawa keluarga ke enam locales yang berbeda di seluruh Inggris oleh 1780, ibu tahun Maria meninggal.

Pada usia sembilan belas Maria pergi keluar untuk mencari nafkah sendiri. Pada 1783, dia membantu kakaknya Eliza lolos pernikahan menyedihkan dengan menyembunyikan dirinya dari suami yang brutal sampai pemisahan hukum telah diatur. Dua bersaudara mendirikan sekolah di Newington Hijau, sebuah pengalaman dari mana Maria menarik untuk menulis Pemikiran tentang Pendidikan Daughters: Dengan Refleksi Perilaku Perempuan, dalam Tugas Lebih Penting dari Kehidupan (1787). Maria menjadi pengasuh dalam keluarga Tuhan Kingsborough, hidup sebagian besar waktu di Irlandia. Setelah pemecatan di tahun 1787, ia menetap di George Street, London, bertekad untuk mengambil karir sastra.

Pada 1788 ia menjadi penerjemah dan penasihat sastra kepada Joseph Johnson, penerbit teks radikal. Dalam kapasitas ini ia menjadi berkenalan dengan dan diterima di antara kalangan yang paling maju dari London intelektual dan pemikiran radikal. Ketika Johnson meluncurkan Review Analitik tahun 1788, Maria menjadi kontributor artikel dan ulasan. Pada 1790 ia diproduksi Pemulihan nama nya Hak Asasi Manusia, respon pertama untuk Refleksi Edmund Burke tentang Revolusi di Prancis. Dia marah bahwa pria yang pernah membela koloni Amerika begitu fasih sekarang harus serbu revolusi suci dan pencemaran nama baik harga Richard, seorang teman dekat hari-harinya Newington.

Pada 1792, ia diterbitkan itu Pemulihan nama Hak Perempuan , sebuah karya penting yang, advokasi kesetaraan jenis kelamin, dan doktrin-doktrin utama dari gerakan perempuan kemudian itu, membuatnya terkenal dan terkenal baik dalam waktu sendiri. Dia mengejek gagasan yang berlaku tentang perempuan sebagai tidak berdaya, perhiasan menawan dalam rumah tangga. Masyarakat telah dibesarkan "kasar negeri lembut." "Dididik dalam ketergantungan budak dan enervated oleh kemewahan dan kemalasan," perempuan terlalu sering nauseatingly sentimental dan bodoh. Sebuah keberadaan terbatas juga menghasilkan rasa frustrasi yang mengubah malaikat-malaikat ini rumah tangga menjadi tiran atas anak dan hamba. Pendidikan memegang kunci untuk mencapai rasa harga diri dan citra diri baru yang akan memungkinkan perempuan untuk menempatkan kapasitas mereka untuk menggunakan baik.

Di Maria, atau Kesalahan Perempuan , diterbitkan yang belum selesai di Paris pada tahun 1798, Maria menegaskan bahwa wanita memiliki hasrat seksual yang kuat dan bahwa itu merendahkan dan tidak bermoral untuk berpura-pura sebaliknya. Ini bekerja sendiri cukup untuk sialan Maria di mata kritikus sepanjang abad berikutnya.

Pada 1792 ia berangkat ke Paris. Ada, sebagai saksi Pemerintahan Robespierre dari Teror, ia mengumpulkan bahan untuk An Lihat Sejarah dan Moral Asal Usul dan Kemajuan dari Revolusi Prancis: dan efeknya telah Diproduksi di Eropa (jilid I, 1794), sebuah buku yang tajam kritis terhadap kekerasan yang nyata, bahkan pada tahap awal Revolusi Prancis.

Page 7: Pandangan Plato Dan Aristoteles Mengenai Mimesis

Di rumah beberapa teman Inggris di Paris Maria bertemu Kapten Imlay Gilbert, seorang pedagang kayu-Amerika, penulis Wilayah Barat Amerika Utara (1792). Dia setuju untuk menjadi istri common law dan di Le Havre Mei 1794, dia melahirkan baginya seorang putri, Fanny. Pada bulan November 1795, setelah kunjungan empat bulan 'ke Skandinavia sebagai "istrinya," dia mencoba menenggelamkan diri dari Putney Bridge, Imlay memiliki meninggalkannya.

Maria akhirnya ditemukan keberanian dan pergi untuk hidup dengan William Godwin di Somers-kota dengan siapa dia pertama kali bertemu di rumah Yusuf Johnson di 1791. Meskipun kedua Godwin dan Maria dibenci pernikahan sebagai bentuk tirani, mereka akhirnya menikah karena kehamilan Maria (Maret 1797). Pada bulan Agustus, seorang putri Maria (yang kemudian menjadi istri Shelley), lahir dan pada tanggal 10 September ibu meninggal.

Mary Wollstonecraft radikal dalam arti bahwa dia diinginkan untuk menjembatani kesenjangan antara keadaan sekarang manusia dan kesempurnaan akhir. Dia benar-benar anak dari Revolusi Perancis dan melihat zaman baru alasan dan menutup kebajikan di tangan. Maria melakukan tugas membantu perempuan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, tidak hanya bagi dirinya dan bagi anak-anak mereka, tetapi juga untuk suami mereka. Tentu, butuh lebih dari satu abad sebelum masyarakat mulai meletakkan pandangannya berlaku.

Page 8: Pandangan Plato Dan Aristoteles Mengenai Mimesis

Kehidupan Alexander Pope (1688-1744)

Paus Alexander adalah putra seorang pedagang kain di London yang juga seorang pedagang kain Katolik Roma. Paus dididik di berbagai sekolah-sekolah Katolik sampai usia dua belas, ketika sakit parah tulang membuatnya lumpuh. Oleh karena itu, ia tidak pernah tumbuh lebih tinggi dari 4ft 16in (sekitar 127c.m.) dan tunduk pada sakit kepala kekerasan. Dia sangat marah semua hidupnya karena sakit itu. Setelah penyakitnya, ia terutama otodidak. Paus telah mengagumi Horace (seorang penyair Romawi) dan Vergilius (penyair) dan dihargai mereka sebagai model puisi. Di masanya, Paus terkenal satir cerdas dan agresif, pertengkaran Bitter dengan penulis lain. Paus umumnya dianggap sebagai satiris Inggris terkemuka abad ke-18 puitis. Dia salah satu penyair terbesar Pencerahan dan terobosan karyanya "Sebuah Essay on Criticism" (1711) muncul ketika ia pada usia 23. Paus dianggap diktator sastra usia dan lambang bahasa Inggris Neoclassicism.

Puisi abad ke-18

Setelah akhir periode Restorasi (sekitar 1714, ketika raja Stuart terakhir, Anne, meninggal dan keluarga penguasa Jerman, Hanovers, mengambil alih dalam bentuk George I), tahap di Inggris menjadi tempat yang cukup suram, dan untuk sebagian besar tetap seperti itu sampai akhir abad 19. Tidak lagi memainkan sebuah bentuk sastra utama. Setelah kematian Paus dan Swift, puisi tidak lagi bentuk yang diinginkan dan prosa karya-karya periode ini jauh lebih kuat.

[ TOP ]

"Sebuah Essay on Kritik"

Parafrase

Tapi kebanyakan dengan nomor hakim lagu penyair; Dan halus atau kasar, dengan mereka adalah benar atau salah: Dalam Muse terang meskipun seribu pesona berkonspirasi , Suaranya semua bodoh merdu kagumi, yang menghantui Parnassus tetapi untuk menyenangkan telinga

Page 9: Pandangan Plato Dan Aristoteles Mengenai Mimesis

mereka, Bukan memperbaiki pikiran mereka, seperti beberapa perbaikan gereja, Bukan untuk doktrin , tetapi musik di sana.

Tapi kebanyakan orang menilai puisi seorang penyair dengan penggubahan syair (sebuah seni menulis ayat, yang memiliki bentuk khusus, dan menekankan pada nada). Mereka menilai seorang penyair untuk menjadi benar atau salah tergantung pada apakah nada halus atau kasar.

Meskipun ribuan pesona bersekongkol Muse cerah, suaranya merdu semua orang bodoh, yang menghantui Parnassus tetapi untuk menyenangkan telinga mereka, mengagumi. Ini bodoh hanya sebagai beberapa orang yang pergi untuk memperbaiki gereja untuk musik ada tapi tidak untuk ajaran.

Ini sama suku kata saja memerlukan, Tho 'sering telinga ban vokal terbuka, Sementara kata-kata kasar mereka lemah bantuan lakukan bergabung, Dan sepuluh rendah kata-kata yang sering menyelinap dalam satu baris kusam, Sementara mereka cincin bulat sama yg itu-itu saja lonceng, Dengan kembali yakin masih diharapkan sajak.

Ini suku diperlukan sama panjang, meskipun telinga sering lelah dengan vokal terbuka. Sementara kata-kata kasar yang bergabung dengan mereka yang lemah dan bantuan sepuluh kata yang rendah sering ditempatkan dalam satu baris membosankan. Sementara mereka tidak berubah sama cincin lonceng di atas dan dengan hasil tertentu yang diharapkan sajak.

Where'er Anda menemukan "angin barat pendinginan", Pada baris berikutnya, "bisik melalui pohon": Jika "aliran kristal dengan murmur menyenangkan pelan-pelan", Para pembaca threaten'd (tidak sia-sia) dengan "tidur".

Setiap kali Anda menemukan "angin barat pendinginan", bisik melalui pohon-pohon "akan muncul pada baris berikutnya Jika ada baris mengatakan aliran kristal,." Gumam menyenangkan dengan merayap "akan mengikuti di belakang Kemudian pembaca. Dapat memprediksi kata berikut untuk menjadi" tidur. "

Kemudian, pada akhirnya dan hanya kuplet penuh Dengan beberapa hal unmeaning mereka sebut pikiran, Sebuah Alexandrine perlu mengakhiri lagu, itu, seperti ular yang terluka, menyeret lambat panjang bersama.

Kemudian, di akhir bait berisi dengan beberapa hal unmeaning bahwa mereka berpikir penyair panggilan berakhir puisi dengan Alexandrine perlu. (Sebuah ayat baris yang berisi enam kaki iambik) Dan itu seperti ular yang terluka, menyeret tubuhnya merangkak menjauh.

Tinggalkan seperti untuk menyempurnakan sajak mereka sendiri kusam, dan tahu Apa yang bulat-bulat halus, atau languishingly lambat, Dan memuji semangat mudah garis, mana kekuatan Denham, dan manisnya Waller yang bergabung.

Page 10: Pandangan Plato Dan Aristoteles Mengenai Mimesis

Para penyair puisi mereka selaras dengan sajak kusam dan mengatakan bahwa itu bulat-bulat halus dan languishingly lambat.

Dan orang-orang memuji kekuatan mudah baris dalam puisi itu, dan mengatakan bahwa kekuatan dikombinasikan Denham dan manisnya Waller itu.

Benar kemudahan dalam menulis datang dari kesempatan seni, tidak, Sebagai orang yang bergerak termudah learn'd menari. 'Tis tidak cukup kerasnya tidak memberikan pelanggaran, suara harus tampak gema merasakan.

Benar kemudahan dalam menulis datang dari seni, bukan kesempatan, itu adalah seperti orang-orang yang telah belajar tari dapat bergerak dengan cara yang termudah. Ini tidak cukup hanya menekankan pada suara, suara harus sesuai dengan rasa.

Lunak adalah regangan ketika Zephyr pukulan lembut, Dan aliran halus dalam jumlah halus mengalir; Tapi ketika keras lonjakan cambukan yang terdengar pantai, The serak , kasar ayat harus seperti torrent mengaum.

(Paus memberikan beberapa contoh untuk menunjukkan bagaimana makna dalam puisi sesuai dengan suara Mereka adalah sebagai berikut..)

Ketika menjelaskan sepoi bertiup lembut, saring yang lembut dan halus aliran arus dalam jumlah yang halus. Tetapi ketika menggambarkan lonjakan keras menyerang pantai terdengar, ayat, serak kasar harus seperti deru torrent.

Ketika Ajax berusaha berat badan besar beberapa batu untuk melempar, Garis juga buruh, dan kata-kata bergerak lambat; Tidak begitu, ketika cepat Camilla gerusan dataran, Lalat o'er jagung 'kaku, dan skims sepanjang utama.

(Dua contoh lebih banyak diberikan di sini.)

Garis dan bergerak lambat untuk kata menunjukkan bahwa Ajax berupaya untuk melemparkan batu berat rompi. Seperti Camilla cepat gerusan dataran, terbang di atas jagung kaku, dan skims sepanjang laut.

Mendengar bagaimana 'bervariasi Timotius meletakkan kejutan, Dan tawaran alternatif nafsu jatuh dan bangkit! Sementara, pada setiap perubahan, anak Musytari Libya Sekarang luka bakar dengan kemuliaan, dan kemudian meleleh dengan kasih; Sekarang mata sengit dengan cahaya berkilau marah, Sekarang mendesah mencuri keluar, dan air mata mulai mengalir:

(Satu contoh lagi diberikan.)

Hanya mendengar bagaimana puisi Timotius 'bervariasi garis penuh dengan kejutan untuk membuat pembaca merasa jatuh dan bangkit dengan perubahan ini. Kita bisa melihat orang-orang di berundulasi putra Jupiter Libya.

Page 11: Pandangan Plato Dan Aristoteles Mengenai Mimesis

(Kemudian Paus menceritakan kembali kisah puisi yang di baris berikut.)

"Sekarang luka bakar dengan kemuliaan, dan kemudian meleleh dengan kasih; Sekarang mata sengit dengan cahaya berkilau marah; Sekarang mendesah mencuri keluar, dan air mata mulai mengalir."

Persia dan Yunani seperti alam ternyata ditemukan, Dan pemenang di dunia berdiri ditundukkan oleh suara! Kekuatan musik segenap hati kita memungkinkan, Dan apa Timotius itu, adalah Dryden sekarang.

Persia dan Yunani yang cenderung untuk menggunakan berubah alam untuk mengekspresikan pikiran mereka dan orang-penyair terkenal sekarang bersikeras untuk dapat covecame oleh sajak (untuk fokus pada sajak.) Tetapi kekuatan musik harus memungkinkan hati kita untuk memimpin emosi seperti puisi " Timotius "lakukan dan Dryden cara adalah lakukan sekarang.

[ TOP ]

Kosa kata

Doktrin

--- Prinsip atau kepercayaan, terutama agama. --- Pernyataan kebijakan resmi pemerintah. (Dalam menggunakan American)

Misalnya: Dalam konferensi pers terbaru, resmi mengumumkan doktrin baru.

Bersekongkol

--- Sekelompok orang membuat perjanjian rahasia untuk hal-hal ilegal. Misalnya: Ibu Jones mengaku bersekongkol untuk membunuh suaminya. --- Bekerja sama untuk menyebabkan hasil tertentu.

Misalnya: Untuk melaksanakan rencana, Inggris dan Amerika Serikat bersekongkol bersama-sama.

Suku -

- Setiap dari unit ke sebuah kata dapat dibagi, yang terdiri biasa dari suara vokal-dengan konsonan.

Misalnya: Kata "wanita" memiliki dua suku kata.

Kata lontaran

Page 12: Pandangan Plato Dan Aristoteles Mengenai Mimesis

--- Sumpah serapah adalah sebuah kata yang kasar atau ekspresi anda gunakan ketika anda terganggu atau bersemangat.

Misalnya: Dia mengucapkan kata-kata kasar yang kuat beberapa saat ia menjatuhkan besi di kakinya.

Lemah -

- Lemah, samar kekuatan, kurang

Misalnya: Dia adalah lemah dari penyakit.

Semangat

Vigor --- adalah energi fisik atau mental dan antusiasme.

Misalnya: tubuh-Nya kekurangan mental dan kekuatan normal dua tahun.

Yg itu-itu saja

--- Jika Anda menggambarkan sesuatu yang tak berubah, Anda berarti bahwa perubahan itu tetap sama dan tidak pernah.

Misalnya: Penolakannya sebangun untuk membuat penampilan publik.

Bait

--- Kuplet adalah dua baris puisi yang datang di samping satu sama lain, terutama dua baris yang sajak dengan satu sama lain dan panjang yang sama.

Misalnya: Alexander Pope, seorang penyair yang sangat baik adalah baik dalam membuat bait.

Penuh

--- Jika Anda mengatakan bahwa situasi atau tindakan yang penuh, Anda berarti bahwa itu adalah mengkhawatirkan atau stres.

Misalnya: Ini telah menjadi hari yang agak penuh.

--- Jika situasi atau tindakan yang penuh dengan masalah atau Ricks, itu diajukan dengan mereka.

Misalnya: Operasi awal menggunakan teknik ini penuh dengan bahaya.

Ketegangan

Page 13: Pandangan Plato Dan Aristoteles Mengenai Mimesis

--- Bagian dari sebuah lagu atau karya musik yang dilakukan.

Misalnya: Para choirboys menyanyikan strain malaikat.

Angin sepoi-sepoi

--- Angin lembut Lunak

Misalnya: di Zephyr bertiup membuat saya nyaman.

Gelora

--- Maju atau atas gerakan.

Misalnya: Melihat gelombang laut, saya tidak dapat membantu perasaan takut.

Lash -

- Untuk pemogokan seseorang atau sesuatu dengan atau sebagai dengan cambuk

Misalnya: Hujan mendera di atap terhadap jendela.

Bunyi

--- Memiliki suara tertentu atau memberikan kesan mental dari jenis tertentu.

Misalnya: Di pantai terdengar mengecam oleh laut terlihat megah.

Serak

--- Terdengar kasar dan kasar

Misalnya: Dia berteriak sendiri serak.

Ayat

Menulis --- diatur dalam baris, sering kali dengan skema rima teratur.

Misalnya: Sebagian besar adegan ditulis dalam ayat, tetapi beberapa adalah dalam prosa.

Torrent

--- Seru bergegas aliran air, lava, dll

Misalnya: torrent gunung terjadi beberapa tahun yang lalu.

Page 14: Pandangan Plato Dan Aristoteles Mengenai Mimesis

Berjuang

--- Coba sangat sulit untuk mendapatkan atau mencapai sesuatu

Misalnya: Ia berusaha untuk meningkatkan kinerja nya.

[ TOP ]

Pembicara

Para pembicara dalam puisi "Sebuah Essay on Kritik" adalah Alexander Paus sendiri. Ia mengkritik beberapa penyair yang menekankan pada suara saja dan menunjukkan sudut pandang tentang menulis yang benar.

Melalui speaker, Alexander Pope, dalam puisi ini, kita berpikir karakter dan kepribadian sebagai berikut. Paus adalah perfeksionis penting dalam puisi karena dia bersikeras bahwa penyair harus menggabungkan suara dengan makna saat menulis puisi. Dia teguh dalam pandangan sendiri sebagai sejauh penulisan satir menyindir penyair lainnya.

Dia mungkin menjadi penyair temperamen panas untuk dia mengkritik banyak. Namun, ia adalah melek dengan rasa humor karena ia selalu tahu bagaimana untuk mengkritik langsung dengan wittiness. Ia berani juga karena terlepas dari apakah amarah penyair lain atau kebencian ke arahnya, ia terikat untuk mengatakan dan menunjukkan apa pun ia merasa benar.

Paus adalah luas karena ia menggunakan hal-hal dari skala besar diajukan pada contoh dia memberi dalam puisi ini. Pembaca harus diberitahu dengan banyak informasi maka untuk memahami contoh Paus. Sementara itu, ia tahu bagaimana menghargai dan terikat untuk memuji kelebihan lain jika ia berpikir bahwa yang baik. Misalnya, ia memuji Dryden dalam "Sebuah Esai di Kritik" untuk pekerjaan yang sangat bagus "Timotius."

[ TOP ]

Pendengar

Para pendengar penyair ini mengacu pada semua orang di masa Paus termasuk semua penyair dan pembaca. Dia menulis puisi ini terutama bagi mereka penyair yang menekankan pada sajak dan suara hanya bukan pada rasa dan konten.

[ TOP ]

Page 15: Pandangan Plato Dan Aristoteles Mengenai Mimesis

Nada

Nada Paus dalam puisi ini adalah baik kritis dan sindiran, tetapi juga bersama dengan rasa humor. Alexander Pope pandai satir dengan cara yang cerdas.

[ TOP ]

Perumpamaan

Itu, seperti ular yang terluka, menyeret panjang lambat saja. (Baris 357)

Hal ini memberikan pembaca gambaran visual yang kalimat-kalimat panjang tapi berarti seperti ular yang terluka panjang berusaha keras menyeret tubuh yang berat.

Lunak adalah aliran ketika Zephyr pukulan lembut, (line366)

Dengan ini gambaran suara dan visual, pembaca tampaknya merasa Zephyr lembut meniup oleh dan mendengar suara lembut itu.

Dan aliran halus dalam jumlah halus mengalir; (line367)

Ini adalah gambar visual. Kita bisa melihat aliran halus lembut mengalir.

Tapi ketika lonjakan keras menyerang pantai terdengar, (line368)

Baik suara dan gambar visual. Kita tampaknya melihat sebuah adegan dari lonjakan menyerang pantai terdengar dan mendengar suara itu menciptakan kekerasan.

Ayat, serak kasar harus seperti raungan torrent (line369)

Kalimat ini berisi gambar kedua suara dan visual, juga. Pembaca mendengar deru serak torrent dan melihat mengalir keras.

Ketika Ajax berusaha berat badan besar beberapa batu untuk melempar (line370)

Ini adalah gambar visual, yang memberikan adegan yang Ajax berusaha keras melemparkan batu berat rompi pergi.

Garis juga buruh, dan kata-kata bergerak perlahan-lahan; (line371)

Kata-kata tidak bisa bergerak tetapi melalui deskripsi ini, penyair tampaknya memanusiawikan kata-kata. Menurut pendapat kami, itu adalah sebuah personifikasi.

Page 16: Pandangan Plato Dan Aristoteles Mengenai Mimesis

Tidak jadi ketika Camilla cepat gerusan dataran, (372)

Lalat atas jagung kaku, dan skims sepanjang utama. (373)

Sebuah gambar visual dari gerusan Camilla dataran cepat atas file kaku jagung dan laut diberikan.

[ TOP ]

Ironi

Where'er Anda menemukan "angin barat pendinginan," Pada baris berikutnya, "bisik melalui pohon"; Jika aliran kristal "gumam menyenangkan dengan creep," Pembaca mengancam {tidak sia-sia} dengan "tidur";

Paus memberikan beberapa bentuk yang sering muncul dalam karya penyair lain pada zamannya. Dia satirizes bahwa penggunaan mereka adalah klise sehingga selama satu kalimat muncul, pembaca akan segera tahu yang berikut.

Kemudian, pada akhir bait terakhir hanya penuh

Dengan beberapa hal unmeaning mereka sebut pikiran,

Paus tidak menganggap kalimat-kalimat itu berarti dibentuk hanya untuk suara dapat dihitung sebagai mengandung pikiran. Oleh karena itu, ia mengatakan ironis bahwa penyair lain pikirkan tentang kuplet mereka unmeaning sebagai suatu pikiran. (Tapi dalam pandangan Paus, mereka tidak sama sekali Mereka kuplet membosankan dan panjang yang memiliki ritme saja..)

[ TOP ]

Simbol

Pada presentasi kami, kami mengatakan bahwa simbol dalam puisi ini adalah "Muse" dan "ular terluka" tapi Doris mengatakan bahwa kita harus kembali untuk memeriksa definisi simbol. Kami menemukan bahwa simbol dalam "Sebuah Kejadian di Jembatan Owl Creek" adalah [ular] yang merupakan simbol kejahatan, maka dalam pendapat kami bahwa simbol dalam "Sebuah Essay on Kritik." Apakah Muse. Muse adalah simbol dari melodi indah. Orang-orang pada waktu itu dinilai puisi hanya oleh suara itu sehingga penggunaan penulis Muse sebagai simbol yang akan menyenangkan untuk mendengarkan.

Page 17: Pandangan Plato Dan Aristoteles Mengenai Mimesis

[ TOP ]

Opini Pribadi

Bagi saya, orang yang kurang akal puitis, untuk sepenuhnya memahami dan menghargai puisi selalu merupakan tugas besar. Kali ini, karena kami harus bekerja pada puisi ini, aku bekerja keras bergabung dengan diskusi kelompok. Dan saya menemukan bahwa salah satu benar-benar bisa melakukan sesuatu jika dia harus dan tidak bekerja di atasnya.

Kelompok kami memiliki waktu yang singkat untuk mempersiapkan satir pertama yang pernah kita miliki, Sebuah Essay on Kritik. Ini benar-benar sulit bagi kita untuk menganalisis ritme yang rumit, metafora, perumpamaan, dan imageries. Juga, itu membutuhkan cukup banyak informasi latar belakang seperti penekanan dari puisi abad ke-18 untuk benar-benar memahami puisi ini. Meskipun kami tidak memberikan presentasi yang sempurna, kami melakukan kerja keras ini dan melakukan belajar bagaimana bekerja sebagai sebuah kelompok. Dan tentu saja, kami belajar bagaimana untuk mengetahui makna puisi pada kita sendiri!

Saya pikir Paus mengagumkan karena ia mengkritik orang-orang penyair tanpa benar-benar memarahi mereka. Sebaliknya, ia menggunakan cara tersirat cerdas dan bisa memberikan contoh yang begitu besar, yang terdengar sepenuhnya sesuai dengan makna dalam puisi sendiri. Saya menganggap puisi ini sebagai contoh yang baik puisi satir. (Dengan Jamie) Melalui puisi ini, Paus jelas mengungkapkan semua pikirannya ke pikiran setiap pembaca dalam bentuk yang indah. Dia membuat saya mengingat seorang sarjana Cina yang juga disebut pada mereka pada saat penyair untuk menulis puisi atau artikel untuk mempublikasikan kebenaran, tidak hanya untuk

Page 18: Pandangan Plato Dan Aristoteles Mengenai Mimesis

meter dan rima. Para sarjana Cina juga menggunakan cara yang populer, dan menekankan pada bentuk luar untuk menulis artikel, hanya sama dengan Paus. Tapi Paus lebih sinis dan kuat karena ia langsung menunjukkan kesalahan-kesalahan, yang penyair lain sering dibuat, dan diilustrasikan dengan banyak contoh. Selain itu, puisi ini membuat saya mengerti bahwa puisi barat juga dapat menyiratkan beberapa kebenaran dan menggunakan meteran terbatas pada saat yang sama, tidak hanya untuk mengekspresikan emosi penyair '. Dan "Sebuah Essay on Kritik" adalah salah satu bagian terbaik dari karya semacam ini kritis. Isinya adalah sebuah artikel, tapi gaya penulisan puisi, dan suara juga menyenangkan. Aku benar-benar memuja Paus bakat dan kreativitas, terutama mengetahui latar belakang puisi ini. Paus benar-benar seorang pemberani, karena pada waktu itu, ada jarang seseorang dapat melihat masalah sastra puitis, atau bahkan berani mengkritik, tetapi Paus tidak, dia berdiri keluar dan mengalahkan sudut pandang sosial dengan bentuk akrab sastra. Dia adalah seorang penyair mengagumkan, dan saya percaya bahwa puisi ini akan diteruskan dari generasi ke generasi dan bertahan selamanya. (By Novia)

Saya pikir puisi ini sangat sulit, jika Doris tidak memberitahu kita bagaimana untuk menganalisis itu, aku benar-benar tidak tahu bagaimana untuk memulai analisis. Penulis menggunakan cara kritis untuk mengkritik orang-orang penyair pada waktu itu. Bagian favorit saya adalah pada line357 "Itu, seperti ular yang terluka, menyeret panjang lambat saja." Kalimat itu begitu besar karena penulis bisa mengkritik penyair lain tanpa kata-kata kotor. Dia menggunakan beberapa gambar hidup bukan menghina karena itulah saya pikir keterampilan kritis cukup bagus. (Dengan Derrick)

Setiap kali saya membaca puisi dengan sajak hanya tanpa isi penuh, saya merasa itu ilusi. Bagi saya, puisi dengan sajak hanya tampaknya seperti model, seperti struktur. Apa penyair harus Anda lakukan adalah untuk meletakkan beberapa kata yang tepat dalam struktur puisi

Page 19: Pandangan Plato Dan Aristoteles Mengenai Mimesis

untuk membuatnya terdengar fasih. Artinya, untuk menciptakan sebuah puisi adalah untuk mengumpulkan beberapa kata dengan rima yang sama dan menempatkan mereka dalam kata terakhir dari kalimat. Pada kenyataannya, terkadang aku menganggapnya sebagai omong kosong seperti cara kita mengkritik puisi dalam beberapa dinasti Cina.

Sebaliknya, jika saya membaca sebuah puisi penuh pencitraan dan makna yang mendalam, saya ingin memahami lebih dan berpikir tentang apa itu termasuk. Sebuah puisi bermakna akan membantu pembaca melangkah lebih jauh mental dan menyebabkan kejutan dalam pikiran pembaca. Puisi mendorong pembaca untuk mempertimbangkan hal-hal di dalamnya dan mengembangkan setiap makna mungkin dalam segala arah, seperti halnya baik untuk pembaca.

Ketika mempersiapkan laporan, kami anggota kelompok melakukan usaha besar. Kami menggunakan setiap detik untuk melakukan pekerjaan yang sulit karena hanya ada waktu yang singkat bagi kita untuk menyelesaikannya. Kami bekerja pada sebuah proyek tetapi melakukan hal yang berbeda. Meskipun kami sudah lelah, kita capai dalam jangka panjang. Mudah-mudahan, kita bisa melakukan hal-hal seperti ini waktu berikutnya yang lebih baik. (Dengan Emily) Alexander Pope mencoba untuk mengkritik penyair banyak dan pembaca melalui puisi ini. Dalam puisi ini, dia menunjukkan kesalahan umum dari penyair selama abad ke-18. Dan Selanjutnya, ia mengkritik pembaca hanya dihargai puisi itu secara membabi buta. Alexander Pope dirinya sebagai contoh, ia mencoba untuk menghindari orang-orang "bodoh" kesalahan dalam "Sebuah esai kritik". (By Herbert)