bab i pendahuluan a. latar belakang masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara timur...

63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iklim dan situasi politik serta pemerintahan yang berlangsung di Negara-negara berkembang patut kita ikuti. Banyak sekali hal-hal kontroversial yang terjadi didalamnya. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang layak diikuti setiap langkah kebijakan dari pemerintah. Pemerintah sebagai wakil yang mampu mewakili dan berjuang untuk masyarakat kini telah dihadapkan kembali dengan situasi yang sulit, yaitu naiknya harga minyak dunia. Indonesia yang notabene merupakan negara yang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat bertolak belakang karena Indonesia mengalami mimpi buruk lagi pada 22 juni 2013 kemarin akibat melambungnya harga minyak dunia, yaitu naiknya harga bahan bakar minyak atau biasa disebut BBM. Menanggapi hal tersebut masyarakat merasa kinerja pemerintah semakin diragukan. Masyarakat Indonesia semakin lama merasakan beban yang berat. Karena hampir sebagian besar masyarakat di Indonesia masih berada di bawah garis kemiskinan. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang dikenal sebagai partai Islam ikut geram terhadap isu kenaikan harga BBM yang terjadi. PKS menolak kenaikan harga BBM, karena pemerintah dapat melakukan kebijakan lain agar kenaikan harga BBM tidak terjadi. Karena apabila kenaikan harga BBM terjadi akan berdampak ke berbagai sektor. Tetapi PKS sebagai partai koalisi dari beberapa partai, PKS dinilai tidak 1

Upload: doanque

Post on 12-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Iklim dan situasi politik serta pemerintahan yang berlangsung di

Negara-negara berkembang patut kita ikuti. Banyak sekali hal-hal

kontroversial yang terjadi didalamnya. Indonesia merupakan salah satu negara

berkembang yang layak diikuti setiap langkah kebijakan dari pemerintah.

Pemerintah sebagai wakil yang mampu mewakili dan berjuang untuk

masyarakat kini telah dihadapkan kembali dengan situasi yang sulit, yaitu

naiknya harga minyak dunia. Indonesia yang notabene merupakan negara

yang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah

mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini

sangat bertolak belakang karena Indonesia mengalami mimpi buruk lagi pada

22 juni 2013 kemarin akibat melambungnya harga minyak dunia, yaitu

naiknya harga bahan bakar minyak atau biasa disebut BBM.

Menanggapi hal tersebut masyarakat merasa kinerja pemerintah

semakin diragukan. Masyarakat Indonesia semakin lama merasakan beban

yang berat. Karena hampir sebagian besar masyarakat di Indonesia masih

berada di bawah garis kemiskinan. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang

dikenal sebagai partai Islam ikut geram terhadap isu kenaikan harga BBM

yang terjadi. PKS menolak kenaikan harga BBM, karena pemerintah dapat

melakukan kebijakan lain agar kenaikan harga BBM tidak terjadi. Karena

apabila kenaikan harga BBM terjadi akan berdampak ke berbagai sektor.

Tetapi PKS sebagai partai koalisi dari beberapa partai, PKS dinilai tidak

1

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

konsisten. Dalam pemberitaannya di pada surat kabar Solopos (5/6), ”PD

(Partai Demokrat) sebut PKS munafik”. Dari tagline yang terlihat bahwa PKS

sebagai anggota koalisi diharapkan mampu mendukung partai yang berkoalisi

yang salah satunya merupakan partai besar yaitu Demokrat dimana Presiden

kita Susilo Bambang Yudhoyono juga tergabung dalam partai tersebut. Partai

Demokrat (PD) mengharapkan PKS dapat sejalan dengan kebijakan

pemerintah untuk menaikkan harga BBM. Tetapi PKS sebagai anggota

memilih menolak kebijakan tersebut. Oleh karena itu PD juga ikut geram dan

menilai PKS munafik.

Pemberitaan terkait politik atau kebijakan dari pemerintah sepertinya

berita yang menarik diperbincangkan. Kenaikan BBM menuai banyak pro dan

kotra di tengah-tengah masyarakat yang sangat heterogen di Indoneisa sama

seperti ciri-ciri komunikasi yang di ungkapkan Herbert Blumer dalam

”Pengantar Komunikasi Massa”, bahwa audiens dari media massa

mempunyai banyak perbedaan dari asal kelompoknya dalam masyarakat.

Lewat media massa kita dapat mengetahui banyak hal termasuk salah satunya

berita kenaikan harga BBM yang kontroversial. Media massa seperti televisi,

radio, surat kabar dan media online kini datang untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat dalam memberikan informasi. Begitu banyak pilihan bagi

masyarakat untuk memperoleh informasi. Media cetak, dalam hal ini surat

kabar juga turut menyajikan informasi berita baik lokal, nasional, bahkan

internasional.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Media tentu tidak hanya menyalurkan realitas ke dalam bentuk teks.

Sebab, media mempunyai realitas, kaidah dan kesepakatan – kesepakatan

proses yang dilembagakan sendiri. Oleh karena itu, bukan tidak mungkin

orang dalam struktur internal media memiliki agenda atau minimal perspektif

sendiri. Hal itu membuat kemasan peristiwa terbingkai sesuai perspektif

mereka sendiri. Sebab, satu media dengan media yang lain tentu memiliki visi,

misi, karakter dan kebijaksan redaksional sendiri – sendiri. Itu jelas

mengandung konsekuensi pada liputan apa yang harus ditulis, bagaimana gaya

penulisanya, dan dimana posisi yang harus diambil menjadi hal yang sangat

esensial; dalam setiap liputan. Media massa sekarang ini bukanlah hanya

sebagai lembaga sosial semata, tetapi tetap berorientasi terhadap profit. Serta

didalam sebuah media didalamnya terdapat kepentingan-kepentingan tertentu.

Oleh karena itu media massa tidak semata-mata menyebarkan apa berita yang

tidak perlu, tetapi menyeleksinya terlebih dahulu. Media massa membutuhkan

modal yang besar dan pemilik modal berhak mempunyai kepentingan

didalamnya juga, apalagi dibalik itu semua terdapat politikus yang sekaligus

menngunakan media massa sebagai kendaraan untuk ideologinya. Kekuatan

media untuk mempengaruhi khalayaknya sangatlah kuat. Media dapat

membuat seseorang terkenal dengan cepat dan dapat juga menjatuhkan dengan

seseorang dengan mudah juga sehingga khalayak sering mengatakan bahwa

media massa itu sangatlah powerfull.

Pesatnya pertumbuhan industri media sekarang ini mempengaruhi

kompetisi diantara media massa itu sendiri. Dengan adanya kebebasan pers

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

saat ini, masyarakat pun dengan mudah mengakses segala macam informasi.

Tak terkecuali informasi yang berhubungan dengan kebijaksanaan pemerintah

baik pusat atau daerah. Dalam tataran pemerintah daerah, pers lokal lebih

dominan dalam pemberitaaan seputar kebijakan pemerintah atau tentang

informasi setempat. Beberapa penerbitan pers mulai melirik dan mengelola

peristiwa daerah sebagai bahan sajiannya. Hal ini menyangkut karateristik

surat kabar yang bersangkutan untuk menjangkau khalayaknya dalam

mendapatkan informasi tentang keadaan yang dekat dengannya.

Penelitian ini mencoba menganalisis isi berita di Harian Umum

Solopos dan Joglosemar sebagai obyek kajian. Ketertarikan ini disebabkan

peneliti ingin melihat bagaimana kecenderungan media, dalam hal ini Solopos

dan Joglosemar. Solopos dan Joglosemar merupakan harian umum daerah

Surakarta. Bagaimana keberpihakan kedua media tersebut tentang

pemberitaan isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan penolakan

kenaikan harga BBM oleh PKS pada periode 1 juni – 1 Juli 2013.

Pemilihan surat kabar Solopos dan Joglosemar sebagai objek

penelitian dikarenakan peneliti ingin membandingkan ke dua surat kabar

tersebut. Sebagaimana kita ketahui bahwa Solopos adalah koran daerah yang

terbit di Kota Solo sedangkan Joglosemar merupakan koran yang distribusinya

meliputi Jawa Tengah.

Solopos sebagai koran lokal yang hadir di Kota Solo ternyata sudah

mampu menjadi bagian dari masyarakat Kota Solo. Kebutuhan masyarakat

Kota Solo terhadap koran Solopos sudah tidak bisa dipisahkan lagi.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Kecenderungan ini karena Solopos dapat memberikan informasi di sekitar

Solo yang masyarakat butuhkan, tetapi tetap menampilkan isu-isu nasional.

Sedangkan Joglosemar adalah koran yang berdomisili di Kota Solo

juga, tetapi lebih besar jangkauan distribusinya yaitu sesuai dengan namanya

yang meliputi eks-Karesidenan Surakarta, Solo dan Yogyakarta. Tidak hanya

itu saja ke dua harian umum ini juga mempunyai visi dan susunan organisasi

yang berbeda. Dari perbedaan perbedaan di atas, penulis ingin mengetahui

apakah ada keberpihakan media pada Solopos dan Joglosemar dilihat dari isi

berita isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan penolakan kenaikan

harga BBM oleh PKS.

Pada prinsipnya SOP (Standar Operation Product) SOLOPOS yang

didapatkan dari hasil wawancara dengan salah editor SOLOPOS yang

diringkas sebagai berikut : 1) Kewajiban pertama jurnalisme adalah pada

kebenaran. Kewajiban para jurnalis adalah menyampaikan kebenaran,

sehingga masyarakat bisa memperoleh informasi yang mereka butuhkan untuk

berdaulat. Bentuk “kebenaran jurnalistik” yang ingin dicapai ini bukan

sekadar akurasi, namun merupakan bentuk kebenaran yang praktis dan

fungsional. Ini bukan kebenaran mutlak atau filosofis, 2) Esensi jurnalisme

adalah disiplin verifikasi. Yang membedakan antara jurnalisme dengan

hiburan, propaganda, fiksi, atau seni, adalah disiplin verifikasi. 3) Jurnalis

harus tetap independen dari pihak yang mereka liput Jurnalis harus tetap

independen dari faksi-faksi. Independensi semangat dan pikiran harus dijaga

wartawan yang bekerja di ranah opini, kritik, dan komentar. 4) Jurnalis harus

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

melayani sebagai pemantau independen terhadap kekuasaan. Jurnalis harus

bertindak sebagai pemantau independen terhadap kekuasaan. Wartawan tak

sekedar memantau pemerintahan, tetapi semua lembaga kuat di masyarakat. 5)

Jurnalisme harus menyediakan forum bagi kritik maupun komentar dari

publik. Apapun media yang digunakan, jurnalisme haruslah berfungsi

menciptakan forum di mana publik diingatkan pada masalah-masalah yang

benar-benar penting, sehingga mendorong warga untuk membuat penilaian

dan mengambil sikap. 6) Jurnalisme harus berupaya membuat hal yang

penting itu menarik dan relevan. Tugas jurnalis adalah menemukan cara untuk

membuat hal-hal yang penting menjadi menarik dan relevan untuk dibaca,

didengar atau ditonton. 7) Jurnalis harus menjaga agar beritanya komprehensif

dan proporsional. 8) Jurnalis memiliki kewajiban untuk mengikuti suara

nurani mereka. 9) Setiap jurnalis, dari redaksi hingga dewan direksi, harus

memiliki rasa etika dan tanggung jawab personal, atau sebuah panduan moral

(Wawancara, tanggal 20 Oktober 2013).

Mekanisme kerja redaksi Solopos seperti media massa lainnya

khususnya surat kabar, mekanisme kerja redaksi dimulai dari berita-berita

yang disampaikan oleh reporter. Berita dari reporter dikirim ke masing-

masing redaktur. Selanjutnya oleh redaktur diedit dan tentu saja dilengkapi

dengan data-data kalau memang memungkinkan. Dengan harapan dengan

data-data pendukung tersebut dapat menambah bobot berita dan menambah

lengkap isi berita. Oleh redaktur, berita tersebut disampaikan dalam rapat sore

sekitar pukul 14.00 apakah sekitanya berita tersebut layak untuk dimuat di

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

halaman 1 atau diusukan di halaman Soloraya atau cukup di halaman dalam.

Dalam rapat redaksi itulah masing-masing redaktur mengajukan berita yang

paling kuat dari masing-masing desk. Hanya berita yang paling kuat dan

menarik bagi pembaca lah yang bisa masuk ke halaman 1. Dalam penentuan

berita itu layak di halaman 1 atau tidak kadang disertai dengan diskusi

panjang atau bahkan perdebatan sengit. Perdebatan sangat biasa bagi kami dan

kami anggap wajar. Semuanya bermuara bagaimana bisa menampilkan berita

yang berkualitas dan benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat pembaca.

Berita yang telah diedit selanjutnya di lay out oleh tim artistik sesuai dengan

tata letak yang telah dipersiapkan. Kalau sudah jadi, tim artistik menge print

hasilnya untuk diserahkan kepada redaktur yang bersangkutan, dan redaktur

halaman menyerahkan ke redaktur piket untuk dikoreksi. Itu semua untuk

meminimalisasi kesalahan. Naskah lay out jadikan file PDF dan selanjutnya

siap untuk dicetak. Dalam rapat redaksi biasanya memang terjadi silang

pendapat. Kebijakan redaksi ditentukan dalam mekanisme rapat redaksi itu.

Apabila dalam rapat tersebut terjadi perbedaan, dan belum ada titik temu,

maka keputusan bisa diambil oleh redaktur pelaksana. Pemred juga kadang

mengambil keputusan dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu.

Prinsip kerja di surat kabar adalah kerja tim. Tidak bisa tim tertentu

bekerja sendiri tanpa memperhatikan tim lainnya. Desk yang ada harus saling

bekerja sama dan saling bersinergi. Biasanya redaktur pelaksana memberikan

arahan kepada redaktur untuk suatu isu tertentu termasuk bagaiamana

mendesain suatu isu agar dapat menarik bagi masyarakat pembaca. Hal-hal

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

apa yang harus dilakukan agar berita yang dihasilkan bisa komprehensif dan

unggul dibandingkan dengan media kompetitor. Hal itu juga dilakukan oleh

redaktur kepada reporter khususnya mengenai perancangan peliputan. Berita-

berita apa yang akan disajikan untuk edisi besok dan investigasi apa yang

harus dilakukan.bahkan seorang redaktur pelaksana juga mendapat arahan dari

pemimpin redaksi ataupun dari wakil pemimpin redaksi. Arahan-arahan

tersebut bukan hanya bersifat top down tapi bisa jadi masukan dari sesama

redaktur. Biasanya masukan-masukan itu disampaikan dalam rapat redaksi.

Namun demikian, masukan bisa disampaikan langsung kepada redaktur atau

reporter sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Pengambilan Keputusan Bagian Redaksi dalam Surat Kabar

Joglosemar dengan mengacu pada studi pendahuluan yang telah dilakukan

diantaranya : 1) Mengadakan rapat budgeting atau rapat redaksi, 2) Memilih

isu-isu yang menarik di khalayak, 3) Pengolahan isu-isu, 4) Berita atau isu-isu

yang menyangku hajat hidup orang banyak atau khalayak seperti berita

kenaikan BBM mempunyai porsi yang besar untuk dimunculkan pada media,

5) Sudut pandang diambil dari banyak aspek yang dapat dimunculkan, 6) Isu-

isu yang menyangkut politik, pemerintah dan masyarakat di sajikan

berimbang, sesuai porsi, 7) Untuk mengurangi keberpihakan media atau untuk

tindakan netralitas media, Joglosemar biasanya mereduksi atau menyaring

berita pada bagian redaksi. Serta menambah narasumber sebagai bahan

pemberitaan agar tidak cenderung berpihak kepada pihak manapun, 8)

Redaktur dalam proses pengolahan isu yang terjadi biasanya mendapatkan isu-

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

isu tersebut dari jurnalis dilapangan yang selalu dikawal dan diberi rambu-

rambu agar isu-isu yang dipilih sesuai dengan bagian redaksi dan tentu sesuai

dengan jargon Joglosemar itu sendiri, yaitu jernih dan Bernilai.

Pemberitaan dalam media harus menjunjung tinggi obyektivitas

dalam kaitannya dengan kualitas informasi. Maka prinsip objektivitas

sangatlah dijunjung tinggi terutama wartawan dalam menyajikan beritanya.

Menurut Mc Quail, objektivitas mengandung banyak pengertian antara lain,

objektivitas merupakan nilai sentral yang mendasari disiplin profesi yang

dituntut wartawan sendiri, prinsip itu sangat dihargai dalam kebudayaan

modern, termasuk di luar bidang media massa terutama kaitannya dengan

rasionalitas ilmu pengetahuan dan birokrasi. Objektivitas mempunyai korelasi

dengan independensi, prinsip tersebut sangat dihargai bilamana kondisi

keanekaragaman mengalami kemunduran, yaitu kondisi yang diwarnai

semakin menurunnya jumlah sumber dan semakin meningkatnya uniformitas

(dengan kata lain situasi monopolitis semakin hampa). Dengan demikian,

objektifitas diperlukan untuk mempertahankan kredibilitas. (Mc Quail, 1996:

129)

Memang lebih mudah menyatakan secara tegas makna yang

seharusnya dikandung oleh prinsip objektifitas. Digambarkan dalam buku

Teori Komunikasi Suatu Pengantar, pelbagai komponen prinsip itu

ditampilkan oleh J. Watershahl dalam skema yang diciptakan secara khusus

untuk kepentingan penilaian kadar netralitas dan keseimbangan sistem siaran.

Skema ini juga mengakui bahwa penyajian laporan atau berita secara objektif

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

harus mencakup nilai- nilai dan fakta- fakta itu sendiri memiliki implikasi

evaluativ. (Watershahl, 1996: 130)

Skema 1 1. Komponen utama obyektivitas berita menurut Westersthal

Objektifitas

Kefaktualan Impartialitas

Kebenaran Relevansi Keseimabangan Netralitas

Faktual Normatif Akses Proposional Non-Evaluatif

Akurasi Jurnalistik Dua sisi Non-sensasional

Lengkap Khalayak

Real-world

Dalam skema tersebut,Westerstahl membagi objektifitas ke dalam

dua kriteria, yakni faktualitas dan impartialitas. Faktualitas dapat

diwujudkan jika didukung oleh kebenaran (truth) dan relevansi (relevance).

Sementara itu, impartialitas hanya bisa ditegakkan jika didukung oleh

keseimbangan (balance) dan netralitas (neutrality).

Kefaktualan dikaitkan dengan bentuk penyajian laporan tentang

peristiwa atau pernyataan yang dapat dicek kebenarannya pada sumber dan

disajikan tanpa komentar. Impartialitas dihubungkan dengan sikap netral

wartawan (reporter), suatu sikap yang menjauhkan setiap penilaian pribadi

(personal) dan subjektif demi pencapaian sasaran yang diinginkan.

Kefaktualan ditentukan oleh beberapa kriteria kebenaran antara

lain,keutuhan laporan, ketetapan yang ditopang oleh pertimbangan

independen dan tidak adanya keinginan untuk menyalaharahkan atau

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

menekan. Relevansi lebih sulit ditentukan dan dicapai secara objektif,

namun pada dasarnya relevansi sama pentingnya dengan kebenaran dan

berkenaan dengan proses seleksi, bukannya dengan bentuk atau penyajian.

Obyektivitas mempersoalkan kebenaran fakta, apakah fakta yang

sesungguhnya sama dengan fakta dalam pemberitaan pers. Dihubungkan

dengan soal representasi fakta dalam jurnalisme, maka obyektivitas

memiliki dua elemen, yakni faktualitas dan impartilitas. Faktualitas

menyangkut kebenaran dan relevansi, sedangkan impartilitas memiliki

dimesi keberimbangan dan netralitas. Sub dimensi netralitas dapat

ditentukan dengan penyajian yang non- evaluative (tidak adanya

pencampuran antara fakta dan opini) dan non- sensional (kesesuaian judul

dan isi, serta tidak ada dramatisasi)

Imparsialitas juga mensyaratkan adanya peliputan yang tidak

memihak salah satu pihak. Tidak memihak ini dalam kurun waktu lama bisa

dilakukan dengan peliputan cover both sides (meliput dua sisi secara

seimbang). Jika ada dua pihak yang bertikai, maka pers punya tugas untuk

meliput kedua belah pihak itu secara seimbang. Pers jelas tidak

diperkenankan melihat dengan lebih membela salah satu pihak saja.

(Nurudin, 2009:90)

Pemberitaan tentang Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang

dikeluarkan dari partai koalisi diberitakan oleh Solopos dan Joglosemar

memiliki perspektif dan gaya bahasa yang berbeda pada beritanya.

Pemberitaan pada Harian Solopos dan Joglosemar dapat disajikan dalam

tabel sebagai berikut :

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Table 1.1 Perperspektif dan Gaya Pemberitaan di Surat Kabar

Solo Pos Joglosemar Hari/tanggal Cover depan Sifat/Isi Cover depan Sifat/Isi Kamis, 13 Juni 2013

PKS didepak dari setgap

Berita ini bersifat favorable karena merujuk pada isi yang dukungan positif SBY untuk mendepak PKS dari Setgap.

SBY ceraikan PKS

Berita ini bersifat favorable karena isinya memberi dukungan positif SBY untuk mengeluarkan PKS dari Setgap.

Selasa, 21 Juni 2013

3 menteri PKS hadir saat pengumuman

Berita bersifat Netral, berita di sampaikan olej Menteri ESDM Jero Wacik yang berisi informasi bahwa fakta bahwa ada kehadiran menteri PKS pada pengumuman kenaikan BBM.

Menteri PKS juga hadir saat pengumuman

Berita ini disampaikan oleh Menteri Jero Wacik dengan isi informasi bahwa menteri PKS hadir pada pengumumna kenaikan BBM, yang semula menolak kenaikan BBM itu

Sumber : Surat Kabar Solo Pos dan Joglosemar, 2013.

Dari tabel diatas, berisi berita pengumuman kenaikan BBM ini

memiliki perspektif yang hampir sama, kedua media memiliki tujuan yang

sama yaitu pengumuman BBM yang dihadiri oleh ketiga menteri PKS yang

sebelumnya diberitakan menolak kenaikan BBM. Sedangkan isi berita

bersifat netral karena berisi informasi yang disampaikan oleh menteri

ESDM.

Detapi dalam prakteknya tidak sesederhana itu. Pertama, mengenai

penafsiran terhadap prinsip keberimbangan atau both- side, apabila

ditafsirkan sebagai sumber berita hanya berasal dari dua pihak yang

berkonflik mungkin pers bisa membuat berita yang berimbang secara

kuantitatif tetapi bukan itu tujuannya. Tujuan jurnalisme dengan prinsip

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

keberimbangan adalah menemukan kebenaran, namun tugas ini bukan tugas

sederhana. Ada banyak kepentingan “berbicara” yang pada akhirnya

memberi bentuk pada kebenaran. Itu terjadi sejak reporter mengumpulkan

fakta di lapangan, siapa yang diwawancarai, apa yang ditanyakan,

bagaimana berita ditulis, bagian yang mna yg ditonjolkan dan diabaikan,

hingga saat redaktur melakukan penyuntingan dan pemuatan. Pers

dipilihannya sendiri telah menempatkan diri ditengah ketegangan antara

pihak yang memiliki kepentingan dan khalayak sebagi konsumen berita.

Dengan posisinya itu pers menanggung kewajiban utama menyampaiakan

kebenaran melalui, antara lain sikap tidak memihak (netral). Dengan kata

lain, pers dituntut menyampaikan berita secara objektif.

Kemudian yang kedua, jurnalisme harus dipahami lebih luas.

Artinya, both- side harus ditafsirkan all- side. Dengan all- side, fakta akan

diverifikasi, dicek, dikonfirmasi, bukan hanya pada kubu lawan tapi juga

dengan sumber lain. Ketiga, validitas data penting agar kebenaran tidak

menjadi monopoli satu sumber berita atau wartawan. Pada dasarnya dalam

berita merupakan hasil interaksi antar wartawan dan berbagai sumber berita,

dikenal sebagai intersubyektivitas.

Keseimbangan dalam pemberitaan (balance) dan netralitas

(neutrality) sering disamakan dengan ketidakberpihakan. Keseimbangan

berhubungan dengan seleksi dan substansi sebuah berita, yakni seleksi fakta

yang ingin ditampilkan dalam berita. Keseimbangan dalam berita dapat

dilihat dari elemen keseimbangan representasi sumber berita yang dikutip

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

dalam peliputan, kecenderungan pernyataan yang berlebihan di dalam

pemberitaan, melalui kalimat pujian atau kritikan, dan keseimbangan dalam

data dan fakta yang dibutuhkan dalam menyampaikan berita. Bila

keseimbangan berita dapat dilihat dengan jelas pada berita, maka aspek

netralitas dapat dipahami bila keseluruhan berita telah dimengerti dan

seringkali netralitas tidak eksplisit. Pada dasarnya netralitas menempatkan

berita pada posisi seimbang dan tidak melebih- lebihkan fakta. Di dalam

aspek netralitas terdapat dua sub dimensi, yakni non- evaluative (berita tidak

memberikan penilaian atau judgement) dan non- sensasional (berita tidak

melebih- lebihkan fakta yang diberitakan).

Dalam Journal of Communication 4 (2010: 721), Yasmine T.

Dabbous mengatakan:

“Together, fairness and balance constitute one of the main tenets of objectivity (Cohen-Almagor, 208; Mindich, 1998). Others include detachment, nonpartisanship, accuracy, and truthfulness. The two concepts have replaced the unachievable sense of objectivity as scientific neutrality, popular at the beginning of the 20th century (Durham, 1998; Fico & Cote, 1997). Mindich (1998) compares fairness and objectivity to a seesaw. “The idea here is that journalists can find truth by offering two competing truth claims,” he wrote (p. 7). Although journalism reviews and textbooks frequently refer to objectivity, fairness, and balance as standards of quality journalism, the concepts have been strongly questioned in the academic field, especially in the latter part of the 20th century (Durham, 1998). Some scholars questioned the sometimes be distorting or unjust (Cohen-Almagor, 2008; Fuller, 1996; Hackett, 1984; Mindich, 1998; Rosen, 1993). Scholars pointed out that objectivity is an ideological device that serves to protect journalists (Tuchman, 1972), to improve the media’s profit margins by maximizing circulation. Hackett (1984) argued that language is not neutral; the use of words and idioms necessarily implies the presence of bias. Stuart Hall (1982) contended that media were not independent agencies that merely reflected reality. By structuring, selecting, and presenting facts, the press “defined, not merely reproduced, reality,” Hall wrote (p. 64).

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Terjemahan dari kutipan diatas adalah: Keadilan dan keseimbangan

merupakan salah satu prinsip utama objektivitas (Cohen-Almagor, 208;

Mindich, 1998). Lainnya termasuk detasemen, nonpartisasi, akurasi, dan

kejujuran. Dua konsep telah menggantikan ketidakobjektivitasan sebagai

netralitas ilmiah, populer pada awal abad ke-20 (Durham, 1998; Fico &

Cote, 1997). Mindich (1998) membandingkan keadilan dan objektivitas

untuk jungkat-jungkit. "Idenya di sini adalah bahwa wartawan dapat

menemukan kebenaran dengan menawarkan dua klaim kebenaran yang

bersaing. Meskipun jurnalisme ulasan dan buku teks sering mengacu kepada

objektivitas, keadilan, dan keseimbangan sebagai standar jurnalisme

berkualitas, konsep telah sangat dipertanyakan dalam bidang akademik,

terutama di bagian akhir abad ke-20 (Durham, 1998). Beberapa ahli

mempertanyakan kadang menjadi distorsi atau tidak adil (Cohen-Almagor,

2008; Fuller, 1996; Hackett, 1984; Mindich, 1998; Rosen, 1993). Para ahli

menunjukkan objektivitas yang merupakan perangkat ideologis yang

berfungsi untuk melindungi wartawan (Tuchman, 1972), untuk

meningkatkan margin keuntungan media dengan memaksimalkan sirkulasi.

Hackett (1984) berpendapat bahasa yang tidak netral, penggunaan kata-kata

dan idiom tentu menyiratkan adanya bias. Stuart Hall (1982) berpendapat

bahwa media tidak lembaga independen yang hanya mencerminkan realitas.

Dengan fakta penataan, memilih, dan penyajian, pers didefinisikan, bukan

hanya direproduksi, kenyataannya.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Westerstahl (1983) dalam buku Teori Komunikasi Suatu Pengantar

Dennis Mc Quail menyebutkan bahwa penyajian laporan atau berita secara

objektif harus mencakup nilai- nilai dan fakta- fakta sendiri memiliki

implikasi evaluatif, sehingga dapat diakui kepentingan penilaian kadar

netralitas dan kesimbangan. (Westerstahl, 1994: 130)

Di samping itu, John C. Merrill dalam Jurnalisme Dasar

mengatakan bahwa subyektivitas dalam menilai suatu berita meresap ke

seluruh proses jurnalisme, walaupun tidak bisa dihindarkan, tetap

menghadirkan bahaya, terutama bila wartawan dan editor berita mencoba

meloloskan prasangka pribadi mereka sebagai objektivitas. (Merrill, 2011:

66)

Wartawan seyogianya bersikap netral dengan tidak memihak sesulit

apapun. Jika tidak, wartawan hanya akan jadi kambing hitam semua sebab.

Jadi, objektivitas adalah gabungan antara unsure faktualitas dan

imparsialitas. Menurut Nurudin, objektivitas yang murni tidak ada. Berita

bukan kejadian itu sendiri, tetapi kejadian aktual yang ada banyak persoalan

mengitarinya. Kejadian itu adalah fakta objektif, tetapi bagaimana kejadian

itu dipilih, dipilah, diberikan makna, interpretasi, data pendukung dan

bagaimana cara melaporkan adalah sesuatu yang subjektif. Agar masyarakat

paham benar yang dilaporkannya, memberika peliputan sedetail mungkin

harus dilakukan. Maka yang berkembang kemudian adalah realitas subjektif,

atau realitas objektif yang subjektif. (Nurudin, 2009:92)

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebaga berikut :

”Apakah ada perbedaan yang signifikan antara keberpihakan pemberitaan

penolakan kenaikan harga BBM dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terkait

isu kenaikan harga BBM pada surat kabar Solopos dan Joglosemar periode 1

Juni – 1 Juli 2013 ?”

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan

yang signifikan pada penyajian informasi berita pemberitaan penolakan

kenaikan harga BBM dari PKS Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terkait isu

kenaikan harga BBM pada surat kabar Solopos dan Jogliosemar periode 1 Juni

– 1 Juli 2013.

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dari penelitian ini adalah

1. Dapat memberikan sumbangan terhadap kajian analisis isi surat kabar

sekaligus mendorong munculnya kajian penelitian serupa.

2. Secara praktis penelitian ini juga dapat memberikan informasi dan

masukan kepada media baik Solopos maupun Joglosemar.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

E. LANDASAN TEORI

1. Komunikasi

Istilah Komunikasi berasal dari kata Latin “communication” yang

bersumber dari kata communis yang berarti sama. Maka komunikasi akan

terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang

dipercakapkan (Effendy, 1997:10 )

Webster’s New Colleglate Dictionary edisi tahun 1977 antara lain

dijelaskan bahwa komunikasi adalah “suatu proses pertukaran informasi

diantara individu melalui sistem lambang lambang, tanda tanda, atau

tingkah laku. Sementara itu menurut Carl I. Havland sebagaimana dikutip

oleh Onong Uchjana Effendy dalam bukunya komunikasi, Teori dan

Praktek, menyatakan bahwa ilmu komunikasi adalah upaya yang

sistematis untuk merumuskan secara azas azas penyampaian informasi

serta pembentukan pendapat dan sikap.

Berelson dan Stainer mendefinisikan komunikasi sebagai proses

penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui

penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-

angka, dan lain-lain (Abdullah, 2005 )

Dari definisi tersebut dapat ditarik tiga pikiran utama dalam

definisi komunikasi :

a. Proses komunikasi mengharuskan sebuah proses. Komunikasi hanya

terjadi jika terdapat proses penyampaian dari pengirim (sender) kepada

penerima (receiver).

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

b. Pesan, dalam komunikasi pesan merupakan inti dari komunikasi.

Pesan bisa berupa informasi, ide gagasan, emosi, dan lain-lain.

c. Simbol merupakan representasi pesan. Pesan yang abstrak diwujudkan

dalam bentuk simbol. Tujuannya agar pesan yang disampaikan bisa

dipahami orang lain. Simbol merupakan kesepakatan bersama

(konvensi) dan harus dimengerti oleh pihak yang melakukan

komunikasi.

Menurut David K. Berlo, komunikasi merupakan suatu aliran yang

berkelanjutan (a continual stream) dari perilaku yang unik yang tidak

dapat diulangi sehingga memperkirakan komunikasi kelihatannya tidak

mungkin. Berlo menyatakan bahwa pemaknaan ada pada manusia, tidak

pada kata-kata. Dengan kata lain, penafsiran terhadap suatu pesan lebih

bergantung pada pemaknaan mengenai kata-kata atau gerak tubuh

pengirim dari pada pesan itu sendiri. Penekanan akan pentingnya

pemaknaan disisipkan pada pesan yang disampaikan sumber kepada

penerima ( Antoni, 2004 : 43 )

Robert E. Park mendefinisikan komunikasi sebagai proses

psikologi sosial yang didalamnya seseorang dimungkinkan untuk

mengasumsikan sejumlah pemikiran, sikap, dan pandangan pihak lain.

Selain itu ia juga menurut Antoni ( 2004:43 ) mengungkapkan beberapa

hal mengenai komunikasi, yaitu :

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

a. Komunikasi merupakan sebuah proses yang didalamnya hal-hal

rasional dan moral diantara manusia dipertukarkan secara psikologis

dan instingtif.

b. Komunikasi melibatkan perasaan empatik pasangan komunikasi dan

membuat karakteristik sosial dari masyarakat menjadi mungkin.

Charles C. Wright mengemukakan fungsi komunikasi dalam

bukunya Nurudin (2000:13-14) adalah sebagai berikut :

a. Penjagaan lingkungan.

b. Menghubungkan bagian-bagian yang terpisah dari masyarakat untuk

menanggapi lingkungan.

c. Menurunkan warisan sosial dari suatu generasi ke generasi berikutnya.

d. Hiburan (entertainment)

Stuart Hall memperkenalkan model encoding-decoding (mengirim-

menerima) yang sangat berpengaruh dalam memperhatikan hubungan

antara teks dan khalayak. Hall berpendapat bahwa teks disusun dalam

sebuah cara yang berisi sebuah pemaknaan yang dominan atau yang

diinginkan mambatasi cakupan panafsiran khalayak secara berbeda. Model

Hall mengidentifikasi tiga jenis khalayak dalam proses komunikasi dalam

bukunya Nurudin (2000:192-194) sebagai berikut :

a. Suatu posisi hegemoni dibangun ketika khalayak mengambil

pemaknaan yang diinginkan secara penuh dari teks.

b. Suatu posisi negosiasi dibangun ketika terjadi percampuran dari

adaptasi dari perlawanan kepada kode dominan.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

c. Suatu posisi opsisional dibangun ketika pemaknaan yang diinginkan

dipahami, tetapi dibangun kembali pada nilai-nilai dan sikap alternatif.

Hall juga sebagai pengguna pendekatan penerimaan (reception

approach) yang memandang bahwa pesan-pesan media selalu bersifat

terbuka dan polisemi (memiliki banyak makna) serta ditafsirkan sesuai

dengan kontek budaya penerima. Hall menilai bahwa pesan dikonstruksi

dari tanda-tanda yang dapat memilki makna-makna denotative dan

konotatif, bergantung pada pilihan yang dibuat oleh pembuat pesan

(encoder).

2. Komunikasi Politik

 Komunikasi politik adalah salah satu dari tujuh fungsi sistem

politik yang terdiri dari: sosialisasi politik; rekrutmen politik; artikulasi

politik; agregasi politik, pembuatan keputusan politik; penerapan

keputusan politik; komunikasi politik. Dengan demikian, realitas

komunikasi politik sangat tergantung pada realitas sistem politik, yaitu:

Pertama, suprastruktur politik (institusi negara) sebagai komunikator

politik. Kedua, infrastruktur politik (institusi nonnegara) sebagai source

sekaligus receiver komunikasi politik.

Komunikasi politik adalah salah satu dari tujuh fungsi yang

dijalankan oleh setiap sistem politik, sebagaimana dikatakan sendiri oleh

Almond sebagai berikut:

“ All of the functions performed in the political system—political socialization and recruitment, interest articulation, interest aggregation, rule making, rule application, and rule adjudication—are performed by means of communication.”(Rauf: 1990)

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Kutipan di atas menunjukkan bahwa komunikasi politik bukanlah

fungsi yang berdiri sendiri akan tetapi merupakan proses penyampaian

pesan-pesan yang terjadi pada waktu keenam fungsi lainnya dijalankan.

Hal ini berarti bahwa fungsi komunikasi politik terdapat secara inherent di

dalam setiap fungsi sistem politik. Sebagaimana dikemukakan di atas

bahwa fungsi komunikasi politik dapat ditemukan di dalam fungsi-fungsi

sistem politik lainnya. Namun meskipun komunikasi politik mempunyai

ciri seperti itu, tidaklah berarti bahwa komunikasi politik kecil

peranannya; justru sebaliknya. Komunikasi politik adalah proses yang

menentukan keberhasilan fungsi – fungsi yang lain, sehingga keberhasilan

penyampaian pesan-pesan dalam setiap fungsi itu menentukan

keberhasilan pelaksanaan fungsi yang bersangkutan.

Komunikasi politik dapat dipahami menurut berbagai cara,

McQuail, misalnya mengatakan bahwa komunikasi politik merupakan : all

processes of information (including facts, opinions, beliefs, etc)

transmission, exchange and search engaged in by participants in the

course of institutionalized political activities”

(Semua proses penyampaian informasi termasuk fakta, pendapat-pendapat,

keyakinan-keyakinan dan seterusnya, pertukaran dan pencarian tentang itu

semua yang dilakukan oleh para partisipan dalam konteks kegiatan poltik

yang lebih bersifat melembaga) (Pawito, 2009 : 2)

Cakupan dari komunikasi politik terdiri dari komunikator politik,

pesan politik, persuasi politik, media komunikasi politik, khalayak

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

komunikasi politik, dan akibat-akibat komunikasi politik. Sedangkan

menurut Kraus dan Davis membagi cakupan komunikasi politik menjadi

komunikasi massa dan sosialisasi politik, komunikasi massa dan proses

pemilu, komunikasi dan informasi politik, penggunaan media dan proses

politik, konstruksi realitas politik di masyarakat (Nimmo, 1999 : vi-vii )

Meadow sendiri mengemukakan bahwa istilah komunikasi politik

merujuk pada segala bentuk pertukaran simbol atau pesan yang sampai

tingkat tertentu dipengaruhi atau mempengaruhi berfungsinya sistem

politik (Pawito, 2009 : 2)

Sebagaimana dengan disiplin ilmu lainnya, komunikasi politik

sebagai body of knowledge juga terdiri atas berbagai unsure, yakni :

sumber (komunikator), pesan, media atau saluran, penerima dan efek

menurut Nimmo ( 2009 : 37-39 ) yaitu :

a. Komunikator Politik

Sumber atau komunikator politik adalah mereka-mereka yang

dapat memberi informasi tentang hal-hal yang mengandung makna

atau bobot politik, misalnya presiden, menteri, anggota DPR, MPR,

Gubernur, bupati atau walikota, LSM dan kelompok-kelompok

penekan dalam masyarakat yang bisa mempengaruhi jalannya

pemerintahan.

b. Pesan Politik

Pesan politik adalah pernyataan yang disampaikan baik secara

tertulis maupun tidak tertulis, baik secara verbal maupun non verbal,

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

tersembunyi maupun terang-terangan, baik yang disadari maupun tidak

disadari yang isinya mengandung bobot politik. Misalnya pidato

politik, undang-undang kepartaian, pernyataan politik, artikel, surat

kabar, internet, televisi dan radio yang berisi ulasan politik dan

pemerintahan, iklan politik, makna logo, warna logo, warna baju atau

bendera, dan iklan politik propaganda.

c. Saluran atau Media Politik

Saluran atau media politik ialah alat atau sarana yang digunakan

oleh para komunikator dalam menyampaikan pesan-pesan politiknya.

Media massa adalah saluran komunikasi politik yang sangat luas dan

karenanya juga sangat berperan. Media massa hadir pada setiap saat

terdapat peristiwa penting, mengamati, mencatat dan merekam, dan

kemudian melaporkannya kepada public dengan frame atau sudut

pandang tertentu. organisasi atau institusi dan kelompok, selain

sebagai aktor politik, sampai tingkat tertentu, juga dapat berperan

sebagai saluran. Organisasi dan kelompok mengartikulasikan tuntutan-

tuntutan para anggota atau warganya kemudian menyampaikannya

kepada masyarakat luas (publik).

Sementara itu, partai politik merupakan saluran komunikasi politik

yang sangat penting untuk mengagregasikan dan mengartikulasikan

aspirasi, tuntutan, dan kepentingan warga partai yang sangat istimewa

dalam kesempatan pemilihan umum. Saluran komunikasi politik lain yang

tidak kalah penting adalah saluran-saluran khusus untuk agregasi dan

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

artikulasi kepentingan. Tergolong dalam kelompok saluran komunikasi

politik ini adalah pemberian suara dalam pemilihan umum, aksi mogok

para buruh atau pekerja untuk menuntut perbaikan upah dan kondisi kerja,

aksi-aksi protes atau demonstrasi.

d. Sasaran atau Target Politik

Sasaran adalah anggota masyarakat yang diharapkan dapat member

dukungan dalam bentuk pemberian suara (vote) kepada partai atau

kandidat dalam pemilihan umum.

e. Pengaruh atau Efek Komunikasi Politik

Efek komunikasi politik yang diharapkan adalah terciptanya

pemahaman terhadap system pemerintahan dan partai-partai politik,

dimana nuansanya akan bermuara pada pemberian suara (vote) dalam

pemilihan umum.

Selain itu jika dikaji lebih lanjut, komunikasi politik memilki

beberapa fungsi yang sangat penting. Sebagai sebuah disiplin ilmu,

komunikasi politik menurut Mc Nair dalam bukunya Hafied Cangara

(2009 : 39-40) memiliki lima fungsi dasar, yakni sebagai berikut :

a. Memberikan informasi kepada masyarakat apa yang terjadi

disekitarnya. Disini media komunikasi memiliki fungsi pengamatan

dan juga fungsi monitoring apa yang terjadi dalam masyarakat.

b. Mendidik masyarakat terhadap arti dan signifikan fakta yang ada.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

c. Menyediakan diri sebagai platform untuk menampung masalah-

masalah politik sehingga bias menjadi wacana dalam membentuk opini

public, dan mengembalikan hasil opini itu kepada masyarakat.

d. Membuat publikasi yang ditujukan kepada pemerintah dan lembaga-

lembaga politik.

e. Dalam masyarakat yang demokratis, media politik berfungsi sebagai

saluran advokasi yang bisa membantu agar kebijakan dan program-

program lembaga politik dapat disalurkan kepada media massa.

Mc Nair dalam Goran Hedebro dalam Hafied Cangara (2009 : 39-40)

mengatakan bahwa komunikasi politik berfungsi sebagai :

a. Memberikan informasi kepada masyarakat terhadap usaha-usaha yang

dilakukan lembaga politik maupun dalam hubungannya dengan

pemerintah dan masyarakat.

b. Melakukan sosialisasi tentang kebijakan, program, dan tujuan lembaga

politik.

c. Memberi motivasi kepada politisi, fungsionaris, dan para pendukung

partai.

d. Menjadi platform yang bisa menampung ide-ide masyarakat sehingga

menjadi bahan pembicaraan dalam bentuk opini public.

e. Mendidik masyarakat dengan pemberian informasi, sosialisasi, cara-

cara pemilihan umum dan penggunaan mereka sebagai pemberi suara.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

f. Menjadi hiburan masyarakat sebagai masyarakat sebagai “pesta

demokrasi” dengan menampilkan para juru kampanye, artis, dan para

komentator atau pengamat politik.

g. Menumpuk integrasi dengan mempertinggi rasa kebangsaan guna

menghindari konflik dan ancaman berupa tindak separatis yang

mengancam persatuan nasional.

h. Menciptakan iklim perubahan dengan mengubah struktur kekuasaan

melalui informasi untuk mencari dukungan masyarakat luas terhadap

gerakan reformasi dan demokratisasi.

i. Meningkatkan aktivitas politik masyarakat melalui siaran berita,

agenda setting, maupun komentar-komentar politik.

j. Menjadi watchdog atau anjing penjaga dalam membantu terciptanya

good governance yang transparasi dan akuntabilitas.

Fungsi komunikasi politik mempunyai makna dan arti yang sangat

penting dalam setiap proses politik dalam sebuah sistem politik baik itu

oleh infra maupun supra struktur politik. Sudijono Sastroadmodjo

menyatakan bahwa :

“Fungsi komunikasi politik itu adalah fungsi struktur politik menyerap berbagai aspirasi, pandangan-pandangan dan gagasan-gagasan yang berkembang dalam masyarakat dan menyalurkan sebagai bahan dalam penentuan kebijaksanaan. Selain itu, fungsi komunikasi politik juga merupakan fungsi penyebarluasan rencana-rencana atau kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah kepada rakyat. Dengan demikian fungsi ini membawakan arus informasi timbal balikdari rakyat kepada pemerintah dan dari pemerintah kepada rakyat” (Sastroadmodjo, 1995 : 123.)

Page 28: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Realisasi dari pengambilan kebijaksanaan yang berdasarkan

kepentingan seluruh rakyat merupakan pencerminan dari keikutsertaan

rakyat, sebagaimana yang diajarkan oleh teori demokrasi itu sendiri,

dimana anggota masyarakat mengambil bagian atau berpartisipasi di

dalam proses dan penentuan kebijaksanaan pemerintahan (Arbi Sanit,

1985 : 203)

3. Partai Politik

Partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang

anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai, dan cita-cita yang sama

(Budiarjo, 1998 : 160). Banyak sarjana ilmu politik mendefinisikan partai

politik dari berbagai pandangan atau pendekatan diantaranya :

a. Carl J. Friedrich mendefinisikan partai politik sebagai kelompok

manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau

mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan

partainya dan berdasarkan penguasaan ini memberikan kepada anggota

partainya kememfaatan bersifat idiil maupun material (Haryanto, 2004

: 7).

b. Leon D. Eisptern berpendapat partai politik adalah sekelompok orang

yang secara peran terlibat dalam politik dan mempunyai tujuan utama,

terwakilinya secara formal dalam institusi dan pembuat kebijakan

pemerintah (Haryanto, 2004 : 7).

Page 29: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

c. Mark N. Hagopian, partai politik adalah suatu organisai yang dibentuk

untuk mempengaruhi bentuk karakter kebijaksanaan publik dalam

rangka prinsip-prinsip dan kepentingan ideologi tertentu melalui

praktek kekuasaan secara langsung atau partisipasi rakyat dalam

pemilihan.

d. R. H Soltou menjelaskan bahwa partai politik adalah sekelompok

warga negara yang sedikit banyak teroganisir, yang bertindak sebagai

satu kesatuan politik dan yang dengan memanfaatkan kekuasaannya

untuk memilih bertujuan mengusai pemerintahan kebijaksanaan umum

mereka.

Partai politik merupakan salah satu suprastruktur kenegaraan

disamping pressure groups, media massa, gerakan mahasiswa, organisasi

kemasyarakatan dan berbagai institusi informal lainnya dalam suatu

negara. Dari sekian suprastruktur kenegaraan tersebut, partai politik

memiliki tempat yang istimewa dibanding yang lain.

Keistimewaan partai politik tersebut disebabkan urgennya peran

partai politik dalam tata kelola kenegaraan kita. Partai politik adalah urat

nadi dari seluruh sistem politik dan demokrasi yang ada dalam suatu

negara. Di tangan partai politik rekrutmen sumber daya institusi legislatif

dan kepala eksekutif di negara kita dipertaruhkan. Di tangan partai politik

pula, pemilihan umum sebagai mekanisme demokrasi dapat dipengaruhi.

Untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik, partai politik

dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor

Page 30: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

internal yang mempengaruhi terdiri dari regulasi yang berlaku secara

internal masing-masing partai politik, gaya kepemimpinan, budaya politik

di dalam partai, platform partai yang bersangkutan dan lain sebagainya.

Faktorfaktor demikian merupakan faktor yang berasal dari dalam diri

partai politik yang bersangkutan. Sedangkan faktor eksternal yang

mempengaruhi, antara lain ; regulasi yang berkaitan dengan partai politik,

baik berupa Undang-Undang (UU) maupun peraturan perundang-

undangan lainnya. Pengaruh rezim yang sedang berkuasa juga merupakan

faktor eksternal lainnya.

Jika faktor internal yang mempengaruhi pencapaian tujuan partai

politik merupakan kajian dalam bidang ilmu politik, maka faktor eksternal

yang mempengaruhi sebagaimana disebutkan diatas merupakan wilayah

kajian hukum tata negara, melalui pendekatan politik hukum.

Melalui pendekatan ini, hendak dilihat sejauh mana pengaruh

politik dalam menciptakan produk hukum tertentu dalam hal ini hukum

dalam bidang kepartaian. Tulisan ini hendak melihat interaksi politik dan

hukum dalam bidang kepartaian dari masa orde lama sampai dengan

sekarang ini.

4. Media Surat Kabar

Media tidak hanya sekedar penyebar informasi. Media memiliki

sejumlah tanggung jawab ikut aktif melibatkan diri dalam interaksi sosial

dan kadangkala menunjukkan arah atau memimpin, serta berperanserta

Page 31: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

dalam menciptakan hubungan dan integrasi. Dalam masyarakat, media

bergerak dengan ditandai oleh adanya penyebaran kekuasaan, yang

diberikan kepada individu, kelompok, dan kelas sosial secara tidak merata.

McQuail (1989), menyebutkan media seringkali dipandang sebagai

alat kekuasaan yang efektif karena kemampuannya untuk melakukan salah

satu atau lebih dari beberapa hal seperti : menarik dan mengarahkan

perhatian, membujuk pendapat dan anggapan, mempengaruhi pilihan

sikap, memberikan status dan legitimasi, mendefinisikan dan membentuk

persepsi realitas.

Media yang sering digunakan dalam membentuk persepsi realitas

sebagaimana disebutkan di atas adalah surat kabar. Surat kabar telah lama

dipergunakan untuk penyebaran informasi. Sejalan dengan berjalannya

waktu, surat kabar tidak hanya berfungsi sebagai alat informasi saja, tetapi

banyak fungsi yang dapat diberikan oleh surat kabar.

Suwardi (1993) menjelaskan bahwa fungsi-fungsi dari surat kabar

adalah sebagai berikut :

a. Fungsi menyiarkan informasi, berbagai informasi dengan cepat dan

akurat dapat disampaikan oleh surat kabar. Pembaca menjadi pembeli

ataupun berlangganan surat kabar karena ingin mengetahui informasi

apa yang terjadi di berbagai tempat di dunia.

b. Fungsi mendidik, surat kabar secara tidak langsung memberikan fungsi

pendidikan pada pembacanya. Ini bisa dilihat dari materi isi seperti

artikel, feature dan juga tajuk. Materi isi tersebut disamping

Page 32: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

memberikan informasi juga penambah perbendaharaan pengetahuan

pembacanya walaupun bobot pemahaman tiap pembaca berbeda-beda.

c. Fungsi mempengaruhi, berita pada surat kabar secara tidak langsung

mempengaruhi para pembacanya, sedangkan tajuk rencana dan artikel

dapat memberikan pengaruh langsung kepada pembacanya. Pengaruh

ini pada mulanya timbul dari persepsi pembaca terhadap suatu masalah

yang kemudian membentuk opini pada pembacanya.

Menurut Suwardi (1993), umumnya isi dari suatu surat kabar

terdiri dari berita utama yang terletak di halaman depan, berita biasa,

rubrik opini, reportase, wawancara, feature, iklan, cerita pendek, cerita

bergambar, dan lain-lain. Semua komponen itu diramu sedemikian rupa

agar pembaca tertarik membaca dan menjadi pelanggan surat kabar itu.

Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari

komunikator kepada komunikan. Proses komunikasi akan berlangsung

dengan melibatkan unsur-unsur sebagai berikut : sumber, pesan, saluran,

penerima dan efek. Menurut McQuail (1989), komunikasi merupakan

suatu proses dimana seorang individu (komunikator) menyampaikan

rangsangan biasanya dalam simbol-simbol verbal untuk mengubah

perilaku individu lain (komunikan).

Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa saluran atau media

merupakan salah satu unsur penting dalam proses komunikasi. Saluran

komunikasi sendiri dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu saluran

Page 33: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

personal dan saluran massa atau media massa yang kerap disebut dengan

komunikasi massa.

Menurut Devito (1996), komunikasi massa adalah komunikasi

dengan radio, televisi, surat kabar, majalah, hasil rekaman radio kaset dan

piringan hitam. Dengan begitu, media massa dapat diklasifikasikan

menjadi media massa cetak dan media massa elektronik. Surat kabar

sebagai salah satu media massa cetak merupakan lembaga yang

menyebarkan informasi atau berita sebagai karya jurnalistik kepada

masyarakat.

Menurut Effendi (1993), surat kabar adalah lembaran tercetak yang

memuat laporan yang terjadi di masyarakat dengan ciri-ciri ; publisitas (isi

surat kabar tersebut disebarluaskan kepada publik), periodisitas (surat

kabar terbit secara teratur setiap hari, seminggu sekali atau dua mingguan),

universalitas (isi surat kabar tersebut bersifat umum yang menyangkut

segala aspek kehidupan) dan aktualitas (yang dimuat surat kabar mengenai

permasalahan aktual).

5. Tinjauan tentang Berita

a. Pengertian

Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media masa di

samping views (opini). Mencari bahan berita lalu menyusunnya

erupakan tugas pokok wartawan dan bagian redaksi sebuah penerbitan

per (media massa) (Juwito, 2008:51).

Page 34: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Micthel V. Charnley dalam Juwito (2008:52) mengemukakan

pengertian berita sebagai berikut :

Berita adalah laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian

yang faktual, penting, dan menarik bagi sebagian besar pembaca,

Serta menyangkut kepentingan merek.

Dari pengertian tersebut, kita melihat terdapat empat unsure

yang harus dipenuhi oleh sebuah berita, sekaligus menjadi

"karakteristik utama" sebuah berita dapat dipublikasikan di media

massa (layak muat).

Menurut Juwito (2008), Keempat unsur ini pula yang dikenal

dengan nilai-nilai berita (news values) atau nilai-nilai jurnalistik.

1. Cepat, yakni aktual atau ketepatan waktu. Menurut Al Hester,

dalam unsur ini terkandung makna harfiah berita (news), yakni

sesuatu yang baru (new). Tulisan jurnalistik adalah tulisan yang

memberi pembaca pemahaman atau informasi yang tidak ia ketahui

sebelumnya.

2. Nyata (faktual), yakni informasi tentang sebuah fakta (fact), bukan

fiksi atau karangan. Fakta dalam dunia jurnalistik terdiri dari

kejadian nyata (real event), pendapat (opinion), dan pernyataan

(statement) sumber berita. Dalam unsur ini terkandung pula

pengertian, sebuah berita harus merupakan informasi tentang

sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya atau laporan mengenai

fakta sebagaimana adanya.

Page 35: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

3. Penting, artinya menyangkut kepentingan orang banyak. Misalnya

peristiwa yang akan berpengaruh pada kehidupan masyarakat

secara luas, atau dinilai perlu untuk diketahui dan diinformasikan

kepada orang banyak, seperti kebijakan baru pemerintah, kenakan

harga, dan sebagainya.

4. Menarik, artinya mengundang orang untuk membaca berita yang

kita tulis. Berita yang biasanya menarik perhatian pembaca,

disamping yang aktual dan faktual Serta menyangkut kepentingan

orang banyak, juga berita yang bersifat menghibur (lucu),

mengandung keganjilan atau keanehan, atau berita human interest

(menyentuh emosi, menggugah perasaan). Secara ringkas dan

praktis dapat disimpulkan berita adalah laporan peristiwa yang

memenuhi keempat unsur tersebut – karena tidak semua peristiwa

layak dilaporkan. Dengan demikian, seorang reporter hendaknya

mampu membedakan mana peristiwa yang mempunyai nilai berita

dan mana yang biasa-biasa Saja.

b. Unsur-unsur Berita

Juwito (2008:52), Unsur-unsur berita itu dikenal dengan 5W + 1

H, kependekan dari :

1) What = apa yang terjadi

2) Where = dimana hal itu terjadi

3) When = kapan peristiwa itu terjadi

4) Who = siapa yang terlibat dalam kejadian itu

Page 36: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

5) Why = kenapa hal itu terjadi, dan

6) How = bagaimana peristiwa itu terjadi

Rumusan Indonesia" 5W + 1 H adalah 3A – 3M, kependekan

dari Apa, si-Apa, meng-Apa, bila-Mana, di Mana, dan bagai-Mana.

Sebuah berita hendaknya memenuhi keenam unsur tersebut.

c. Jenis dan Struktur Berita

Juwito (2008), Jenis-jenis berita yang dikenal di dunia

jurnalistik antara lain :

1) Straight News : berita langsung, apa adanya, ditulis secara singkat

dan lugas. Sebagian besar halaman depan Surat kabar atau yang

menjadi berita utama (headline) merupakan berita jenis ini.

2) Depth News : berita mendalam, dikembangkan dengan pendalaman

hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan.

3) Investigation News : berita yang dikembangkan berdasarkan

penelitian atau penyelidikan dari berbagai sumber.

4) Interpretative News : berita yang dikembangkan dengan pendapat

atau penilaian wartawan berdasarkan fakta yang ditemukan.

5) Opinion News : berita mengenai pendapat seseorang, biasanya

pendapat para cendekiawan sarjana, ahli atau pejabat, mengenai

suatu hal peristiwa, kondisi poleksosbudhankam, dan sebagainya.

Juwito (2008:53), Struktur berita, khususnya berita langsung

(straight news), pada umumnya mengacu pada Struktur piramida

Page 37: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

terbalik (inverted pyramid), yaitu memulai penulisan berita dengan

mengemukakan fakta/data yang dianggap paling penting, kemudian

diikuti bagian-bagian yang dianggap agak penting, kurang penting dan

seterusnya.

Al Hester dalam Juwito (2008:54), Bagian paling penting ini

dituangkan dalam bagian kepala (lead) atau alinea pertama berita.

"Sudah menjadi hokum jurnalistik, bagi sebagian besar berita yang

akan ditulis dengan menampilkan lebih dulu fakta-fakta yang paling

penting."

Susunan berita bentuk piramida terbalik ini menguntungkan

pembaca dalam hal efisiensi waktu karena langsung mengetahui berita

paling penting. Karenanya, bentuk ini bisa lebih menarik perhatian

pembaca. Selain itu, bentuk ini pun memudahkan kerja redaktur /

editor / penyunting untuk melakukan pemotongan naskah (cutting) jika

kolom / ruang yang tersedia terbatas atau tidak cukup untuk memuat

seluruh bagian berita.

Struktur berita selengkapnya adalah sebagai berikut

1) Judul (head)

2) Dateline, yakni tempat atau waktu berita itu diperoleh dan disusun.

3) Teras berita (Lead)

4) Isi berita (Body)

Page 38: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

6. Analisis Isi

a. Pengertian Analisis Isi

Analisis Isi (Content Analysis) menurut Bell (2001:13) secara

sederhana diartikan sebagai metode untuk mengunpulkan dan

menganalisis muatan dari sebuah “teks”. Teks dapat berupa katakata,

makna gambar, simbol, gagasan, tema dan bermacam bentuk pesan

yang dapat dikomunikasikan. Analisis Isi berusaha memahami data

bukan sebagai kumpulan peristiwa fisik, tetapi sebagai gejala simbolik

untuk mengungkap makna yang terkadang dalam sebuah teks, dan

memperoleh pemahaman terhadap pesan yang direpresentasikan

(Ekomadyo, 2006 : 2).

Menurut Ekomadyo, (2006 : 3), metode Analisis Isi menjadi

pilihan untuk diterapkan pada penelitian yang terkait dengan isi

komunikasi dalam sebuah teks. Ada beberapa pertanyaan tipikal yang

dapat dijawab dengan menggunakan metode Analisis Isi, yaitu:

1) Pertanyaan tentang prioritas/ hal penting dari isi teks, seperti

frekuensi, dimensi, aturan dan jenis-jenis citra atau cerita dari

peristiwa yang direpresentasikan.

2) Pertanyaan tentang “bias” informasi dalam teks, seperti komparasi

relatif tentang durasi, frekuensi, prioritas, atau hal yang ditonjolkan

dalam berbagai representasi.

3) Perubahan historis dalam modus representasi.

Page 39: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

b. Prosedur Analisis Isi

Menurut Penelitian Analisis Isi berusaha melihat konsistensi

makna dalam sebuah teks. Konsistensi ini dapat dijabarkan dalam

pola-pola terstruktur yang dapat membawa peneliti kepada

pemahaman tentang sistem nilai dibalik teks itu. Metode Analisis Isi

menuntut beberapa persyaratan: objektif, sistematis, dan dapat

digeneralisasikan. Objektif berarti prosedur dan kriteria pemilihan

data, pengkodean serta cara interpretasi harus didasarkan pada aturan

yang telah ditentukan sebelumnya. Sistematis berarti inklusi dan

ekslusi atau kategori harus berdasarkan aturan yang konsisten. Dapat

digeneralisasikan, berarti tiap temuan harus memiliki relevansi teoretis

(Ekomadyo, 2006 : 5).

Neuman (2000 : 296-298) menyebutkan langkah-langkah dalam

meneliti dengan metode Analisis Isi, yaitu (1) menentukan unit analisis

(misalnya jumlah teks yang ditetapkan sebagai kode), (2) menentukan

sampling, (3) menentukan variabel, (4) menyusun kategori

pengkodean, dan (5) menarik kesimpulan.

Philip Bell lebih detail menjelaskan proses mengkodekan isi

dengan menentukan variabel (variables) dan nilai (values). Sebuah

variabel isi adalah macam-macam dimensi (ukuran, jangkauan range

warna, posisi dalam sebuah halaman atau dalam sebuah buletin berita).

Sebuah variabel terdiri atas nilai-nilai (values) yang dapat

disubstitusikan satu sama lain karena mereka mempunyai kelas yang

Page 40: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

sama. Nilai yang didefinisikan dalam setiap variabel sebaiknya juga

saling ekslusif dan mendalam. Hasil kuantitatif dari Analisis Isi berupa

perbandingan (comparison) dan tabulasi silang (cross tabulations)

dapat digunakan untuk menguji eksplisitas/ ketegasan hipotesis

komparatif, serta kualifikasi kategori-kategori dari manifestasi wujud/

isi.

Prosedur Analisis Isi yang disusun oleh beberapa pakar di atas

sebenarnya menunjukkan prinsip-prinsip yang tidak terlalu berbeda

satu sama lain, hanya varian yang bisa diterapkan dengan

menyesuaikan objek dan lingkup penelitian. Secara umum, penulis

mencoba menyimpulkan langkah-langkah umum dalam metode

Analisis Isi yang akan dikembangkan dalam penelitian teks arsitektur,

yaitu:

a. Tentukan topik penelitian

b. Tentukan objek yang akan diteliti dan dan sampel penelitiannya

c. Tentukan hipotesis secara jelas agar dapat dibuktikan secara

terukur. Hipotesis sebaiknya diturunkan dari sebuah teori yang

berlaku.

d. Tentukan unit analisisnya (variabel dan nilai yang bisa dikodekan)

e. Analisis secara kuantitatif tiap variabel dan nilainya.

f. Penyimpulan, interpretasi dari hasil kuantitatif (Ekomadyo,

2006:5).

Page 41: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

F. HIPOTESIS

Hipotesis merupakan merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan

dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang

diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan belum didasarkan pada

fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. (Sugiyono,

2009: 63)

Dalam penelitian ini, hipotesis yang diangkat yaitu :

Ho : Tidak ada perbedaan yang berbeda terhadap pemberitaan penolakan

kenaikan harga BBM dari PKS terkait isu kenaikan harga BBM pada

surat kabar harian Solopos dan Joglosemar karena keduanya

mempunyai wilayah sirkulasi yang berbeda.

Ha : Ada perbedaan yang berbeda terhadap pemberitaan penolakan kenaikan

harga BBM dari PKS terkait isu kenaikan harga BBM pada surat kabar

harian Solopos dan Joglosemar karena keduanya mempunyai wilayah

sirkulasi yang berbeda.

G. DEFINISI KONSEPTUAL

1. Definisi Konseptual

a. Media Cetak

Pesan- pesan yang disiarkan oleh media cetak dapat diulangkaji

dan dipelajari serta disimpan dan dibaca pada tiap

kesempatan…pesan- pesan yang disiarkan oleh media cetak dapat

canggih (sophisticated) dan ilmiah yang menyebabkan media cetak

Page 42: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

lebih tinggi daya persuasinya karena pesan- pesan persuasive melalui

media cetak lebih banyak ditujukan pada rasio atau pikiran. (Effendy,

1990: 145- 146)

b. Berita

Menurut Walter Lippman (1922) pengertian berita adalah

isyarat jelas yang obyektif yang memberartikan suatu peristiwa. Jadi

berita bukanlah cermin kondisi sosial, tetapi laporan tentang suatu

aspek yang telah menonjolkannya sendiri (Mc Quail, 1996:190).

Berita dalam arti teknis jurnalistik adalah lapoan tentang fakta

atau ide yang termasa, yang dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk

disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca, entah karena ia luar

biasa, entah karena pentingnya atau akibatnya, entah pula karena ia

mencakup segi- segi human interest seperti humor, emosi atau

ketegangan. (Assegaff, 1983: 24)

c. Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah merupakan tindakan yang dilakukan

oleh Pemerintah dalam mengendalikan pemerintahannya. Dalam

penyelenggaraan pemerintah daerah, kebijakan publik dan hukum

mempunyai peranan yang penting. Pembahasan mengenai hukum

dapat meliputi dua aspek: Aspek keadilan menyangkut tentang

kebutuhan masyarakat akan rasa adil di tengah sekian banyak

dinamika dan konflik di tengah masyarakat dan Aspek legalitas ini

menyangkut apa yang disebut dengan hukum positif yaitu sebuah

Page 43: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

aturan yang ditetapkan oleh sebuah kekuasaan Negara yang sah dan

dalam pemberlakuannya dapat dipaksakan atas nama hukum.

(Wibowo, 2004: 14)

d. Subsidi Bahan Bakar Minyak

Dalam naskah RAPBN dan Nota Keuangan, subsidi BBM

adalah “pembayaran yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia

kepada Pertamina (pemegang monopoli pendistribusian BBM di

Indonesia) dalam situasi dimana pendapatan yang diperoleh Pertamina

dari tugas menyediakan BBM di Tanah Air adalah lebih rendah

dibandingkan biaya yang dikeluarkannya untuk menyediakan BBM

tersebut”. Dalam hal ia bernilai positif, seperti dulu sering dialami,

angka itu disebut Laba Bersih Minyak. Definisi mengenai subsidi

BBM yang dikembangkan oleh pemerintah tersebut telah diturunkan

ke dalam perhitungan akuntansi yang angka-angkanya kemudian

menjadi dasar bagi program pemerintah untuk menghapuskan subsidi

BBM, termasuk perancangan program-program pengurangan dampak

kenaikan harga BBM.

H. KATEGORISASI

Ide dasar teori ini adalah media memberikan perhatian yang berbeda

pada setiap isu. Dari banyak isu yang muncul, isu penolakan PKS terhadap

kenaikan harga BBM yang diberitakan dengan porsi besar. Perbedaan

Page 44: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

perhatian media pada isu penolakan PKS terhadap kenaikan harga BBM akan

memberikan kebijakan berbeda di setiap media dalam penulisannya :

1. Kategori penempatan isu (dimana isu diposisikan dalam halaman surat

kabar) yang dapat diartikan seberapa penting bagi media isu tersebut

disajikan.

a. Halaman Depan Headline

Posisi atau letak berita berada di halaman depan, dan berada di posisi

utama (headline). Headline umumnya ditulis dengan huruf lebih besar

di bagian depan surat kabar dan panjang berita lebih besar.

b. Halaman depan, tidak headline

Posisi atau letak berita di halam depan dengan tetapi tidak berada di

posisi berita utama (headline).

c. Halaman belakang

Berita ditempatkan di halaman belakang surat kabar.

d. Halaman dalam

Posisi atau letak berita di halaman dalam surat kabar (di luar halaman

1 dan halaman belakang surat kabar)

e. Halaman khusus (Suplemen)

Posisi atau letak berita di halaman khusus (suplemen) surat kabar. Ini

adalah halaman khusus yang disediakan oleh surat kabar dalam liputan

mengenai isu kenaikan BBM.

Page 45: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

2. Kategori frekuensi arah atau sifat dari penyajian berita,menjelaskan sejauh

mana tingkat netralitas pers dalam menanggapi suatu fenomena atau isu

dengan kecenderungan pers terhadap orientasi pemiliknya.

Berita dikatakan netral:

a. Bahasa jurnalistik harus demokratis, bersifat netral, tidak membeda-

bedakan posisi sumber berita. Wartawan harus menyajikan berita

secara seimbang (tanpa berat sebelah) dan tidak tendensius.

b. Posisi yang tidak berpihak atau condong kepada golongan tertentu

c. Bersifat objektivitas  

d. Tidak bersifat ambiguitas (dapat membedakan fakta dan opini)  

e. Tidak mementingkan kepentingan umum dan media  

f. Tidak memasukkan opini atau sudut pandang wartawan  

Berita dikatakan tidak netral  

a. Tidak seimbang, tidak akurat, menonjolkan kepentingan pemiliknya

b. Berita yang disampaikan hanya dari satu pihak yang tengah berkonflik

Menurut Laswell dalam Kriyantono (2008) dengan judul Teknik

Praktis Riset Komunikasi dibagi menjadi tiga:

a. Favorable

Suatu pernyataan secara positif menunjuk pada kekuatan (kuat,

perkasa, pemenang), moralitas (baik, sopan, jujur) atau kegiatan (aktif,

rajin) dari pemerintah yang identifikasi dengan sasaran- sasarannya.

Setelah melihat konteks permasalaham, maka yang dimaksudkan

dengan favourable yang ada pada semua dukungan terhadap

Page 46: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

pemberitaan dengan menunjukan secara positif kepada SBY dan kroni-

kroninya serta pemerintahan SBY dan lembaga penegak hukum yang

berniat baik untuk menyelesaikan permasalahan BBM.  

b. Unfavorable

Suatu pernyataan tersebut secara negative menunjuk pada

kekuatan (lemah, tidak tegas), moralitas (suka korupsi, buruk, tidak

jujur) atau kegiatan (malas, tidak aktif) dari pemerintah yang

diidentifikasi dengan sasaran- sasarannya.

Dengan melihat konteks permasalahan, unvourable yang

dimaksudkan adalah pemberitaan secara negative terhadap moral,

tindakan serta langkah yang dilakukan oleh SBY dan orang- orang

yang berpihak pada SBY.

c. Netral

Suatu pernyataan yang tidak sama sekali mengandung indikasi

tentang kekuatan, moralitas dan kegiatan pemerintah yang

bersangkutan. (Laswell, 2007: 243)

Netral yang dimaksudkan disini adalah semua pemberitaan

yang tidak mengandung indikasi favourable dan unvourable, hanya

berupa pemberitaan yang bersifat informative atau pernyataan yang

bersifat retoris tidak menyindir.

3. Kategori Sumber berita

Sumber berita adalah sesuatu yang melahirkan berita. Sesuatu itu

bisa manusia, tempat dan bisa pula alam dan peristiwa. (Pareno, 2003: 31)

Page 47: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Dalam pengantar dasar jurnalisme dijelaskan, satu atau lebih sudut

pandang berita akan dipilih untuk diteliti, dan narasumber dicari untuk

mendapatkan bahan guna mengembangkan berita. Pada tahap ini

wartawan atau reporter mempertimbangkan aspek keadilan dan relevansi

dari sudut pandang yang dipilihnya dan mempertimbangkan kualifikasi

serta reliabilitas fakta dari sumber berita. (Tom, 2008: 364)

Adapun pihak atau orang yang dijadikan nama sumber dalam

berita, terbagi dalam tiga sub kategori:

a. Birokrat

Birokrat adalah pegawai pemerintah yang memulai karir dari birokrasi

tingkat rendah, yang mendasarkan otoritas kekuasaannya pada

penguasaan seluk beluk adsministrasi. Yang termasuk dalam kategori

ini misalnya adalah presiden, wakil presiden, menteri dan juru bicara

kepresidenan.

b. Politisi

Politisi adalah kelompok sosial yang mempunyai kemampuan dalam

mempengaruhi pengambilan kebijaksanaan negara seperti MPR, DPR

dan Parpol.

c. Intelektual

Intelektual adalah warga negara yang mempunyai pengetahuan secara

akademis atau non akademis seperti LSM, akademis, aktivis,

sejarawan, tokoh agama dan peneliti.

Page 48: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

I. METODELOGI PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat kuantitatif untuk mengetahui perbedaan

pemberitaan penolakan kenaikan harga BBM oleh PKS terkait isu

kenaikan harga BBM.

Penelitian ini merupakan perbandingan antara dua surat kabar

harian Solopos dan Joglosemar yang didukung oleh analisis data statistik.

Sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian ini adalah penelitian

perbandingan (Comparative Content Analysis) kuantitatif yang

menggambarkan atau mengidentifikasikan pemberitaan tentang isu

penolakan kenaikan bahan bakar minyak oleh PKS di Indonesia yang

ditulis dan dipublikan atau telah dicetak oleh surat kabar harian Solopos

dan Joglosemar.

2. Teknik Penelitian

Teknik penelitian yang digunakan adalah Analisis Isi. Yaitu

metode studi dan analisa tentang isi komunikasi (tersurat dan tersirat)

secara sistematis, logis, baik dengan pendekatan kuantitatif atau mengukur

variabel – variabel. Analisis isi kuantitatif dapat didefinisikan sebagai

suatu teknik penelitian ilmiah yang ditujukan untuk mengetahui gambaran

karakteristik isi dan menarik inferensi dari isi untuk mengidentifikasikan

secara sistematis isi komunikasi yang tampak (manifest), dan dilakukan

secara objektif, valid, reliable, dan dapat direplikasi. (Eriyanto, 2011: 15)

Menurut Klaus Krippendorff keunggulan analisis isi:

Page 49: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

a. Merupakan teknik riset yang tidak kentara, sehingga tidak

mempengaruhi kewajaran data.

b. Analisis isi menerima materi sebagaimana adanya tanpa disusun

terlebih dulu dalam suatu struktur oleh penelitinya.

c. Teknik analisis isi sangat peka terhadap konteks data, dengan

demikian mampu mengolah bentuk- bentuk simbolik (symbolic form).

d. Teknik analisis isi dapat menangani data yang jumlahnya sangat besar.

(Krippendoff, 1991: 79)

3. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono, populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.(2002: 55)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemberitaan dalam

surat kabar harian Solopos dan Joglosemar rentang waktu 1 Juni sampai 1

Juli 2013 yang berkaitan tentang rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak.

Periode ini dipilih karena pada bulan tersebut, semua elemen masyarakat

menyoroti perkembangan pemberitaan mengenai isu kenaikan Bahan

Bakar Minyak dan penolakan dari pihak PKS.

Sampel adalah bagian yang diamati dan merupakan sebagian yang

diambil dari populasi. (Rakhmat, 1995: 106)

Cara memasukan semua anggota populasi sebagai sampel atau

sampel total atau sensus. Hal ini berarti seluruh pemberitaan yang

Page 50: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

mengandung isu kenaikan Bahan Bakar Minyak dan penolakan PKS pada

surat kabar Harian Solopos dan Joglosemar periode 1 Juni - 1 Juli 2013

sebagai populasi dan sampel.

4. Teknik Pengumpulan Data

Sumber data pada penelitian ini adalah :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari surat kabar harian

Solo Pos dan Joglosemar periode 1 Juni – 1 Juli 2013 yang memuat

tentang berita penolakan PKS terhadap kebijakan pemerintah tentang

kenaikan BBM.

Data dikumpulkan dengan lembar coding (coding sheet) yang

dibuat berdasarkan kategori yang ditentukan sebelumnya.Pengumpulan

data ini dilakukan dengan mencatat, menyeleksi dan mengkode data

yang diperlukan sesuai dengan tujuan penelitian.

b. Studi Kepustakaan

Untuk memperlengkapi data yang diperoleh penulis juga

menggunakan web Solopos dan Joglosemar, buku, skripsi, jurnal dan

beberapa referensi lain.

5. Unit Analisis

Dalam penelitian ini yang menjadi unit analisis atau satuan analisis

sesuai dengan tujuan penelitian adalah:

a. Unit referens

Kalimat yang muncul dalam berita tentang Kenaikan Harga

BBM. Unit referen merupakan rangkaian kata atau kalimat yang

Page 51: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

menunjukkan sesuatu yang mempunyai arti sesuai kategori (Rachmat,

2007: 233).

b. Unit Sintaksis

Kata yang muncul dalam berita berkenaan dengan kebijakan yang

dihasilkan. Unit sintaksis berupa kata atau symbol, perhitungannya

adalah frekuensi atau simbol itu (Rachmat, 2007: 233).

6. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan isi pesan tersebut

maka dilakukan analisis data dengan test uji chi square. Dalam uji Chi

square tidak memperhitungkan jumlah sampel tetapi yang diperhitungkan

hanyalah jumlah frekuensi yang diperoleh pada tiap kategori yang telah

ditentukan. Dikutip dari karangan Nurgiyantoro, pada dasarnya chi square

mempertanyakan apakah perbedaan frekuensi itu signifikan ataukah hanya

terjadi secara kebetulan (Eriyanto, 2011: 330).

Adapun rumus Chi Square sebagai berikut :

X2 = i = 1bj = 1 k (Aij-Hij)2Hij

Keterangan :

Aij : jumlah kasus yang diamati dan terkategori pada baris ke-i

dan kolom ke-j

Hij : jumlah kasus yang diharapkan dan terkategori pada baris ke-I

dalam kolom ke-j

i=1 j=1 : adalah jumlah keseluruhan dari baris dan kolom atau jumlah

keseluruhan baris.

Page 52: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Dengan derajat kebebasan:

Df (Degree of freedom)=(b-1) (K-1)

Dimana : b= jumlah baris

K=Jumlah Kolom

7. Reabilitas dan Validitas

Uji reliabilitas dalam analisis isi pesan komunikasi untuk menguji

reliabel tidaknya data yang diperoleh dari observasi (pengamatan isi

pesan). Untuk mendapatkan hasil yang valid maka dilakukan uji

reliabilitas antar pelaku koding (hasil observer) dari berbagai indikator

kategori dan unit analisa yang telah ditentukan.

Kemudian hasil pengkodingan dibandingkan dengan menggunakan

rumus Holsty. Dikutip dari Analisis Isi, rumus Holsti adalah uji reliabilitas

antar- coder yang banyak dipakai selain presentase persetujuan

(Neuendorf, 2011: 289-290).

Reabilitas ditunjukkan dalam presentase persetujuan berapa

presentase persamaan antar-code ketika menilai suatu isi. Rumus untuk

menghitung reliabilitas adalah sebagai berikut:

CR = 2 MN1 + N2

Ket :

CR : Coefisient Reliability

M : Jumlah pernyataan yang disetujui oleh pengkoding dan

periset.

Page 53: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

N1+N2 : Jumlah pernyataan yang diberi kode oleh pengkoding dan

periset

Meskipun sederhana dan banyak dipakai, formula Holsti dan

presentase persetujuan (percent agreement), mempunyai kelemahan

mendasar. Kedua perhitungan reabilitas ini tidak memperhitungkan

peluang (chance) probabilitas, sehingga hanya memperhitungkan

persetujuan atau tidak tanpa memperhitungkan berapa kategori yag

dipakai.

Untuk mengatasi kelemahan itu, kemudian digunakan rumus

Cohen Koppa untuk memperkuat hasil uji reabilitas kedua coder

diperhitungkan. Berikut rumus Cohen Koppa: (Neuendorf, 2002: 202)

Pi = Persetujuan nyata a – Persetujuan harapan1 – persetujuan yang diharapkan

Keterangan :

Pi : Nilai keterandalan

1 : Konstanta

Page 54: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

H. KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka penelitian dapat disajikan dalam bagan sebagai berikut :

Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran

Surat Kabar Harian Solopos • Kebijakan  Redaksional  

• Kepentingan  Pembaca  

Pemberitaan mengenai isu kenaikan BBM

Surat Kabar Joglosemar • Kebijakan  Redaksional  

• Kepentingan  Pembaca  

Penolakan kenaikan harga BBM oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

Perbedaan dari tiap kategori yang dihasilkan surat kabar harian Solopos dan

Joglosemar

Proses produksi pemberitaan antara kedua surat kabar terhadap penolakan kenaikan harga

BBM oleh PKS selama bulan Juni 2012

Pemberitaan mengenai isu kenaikan BBM

Netralitas atau Keberpihakan Media yang disajikan dalam pemberitaan kedua surat

kabar

Page 55: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Keterangan :

Media massa dalam penelitian ini surat kabar memiliki fungsi utama yang

paling penting adalah fungsi memberikan informasi. Komponen paling penting

untuk mengetahui fungsi informasi adalah berita-berita yang disajikan. Iklan pun

dalam beberapa hal memiliki fungsi memberikan informasi di samping fungsi-

fungsi yang lain. Pers dalam menyampaikan informasi harus bisa melihat dari

banyak aspek agar kejadian yang diinformasikan dapat dipahami publik secara

luas serta berkesinambungan, informasi harus bisa mempertahankan masa lalu,

keadaan masa kini dan dapat berperspektif untuk masa depan.

Media massa tidak mungkin menyajikan seluruh realita sosial dalam

medium yang terbatas sehingga ada proses seleksi ketika para editor sebagai ‘gate

keeper’ memilih berita-berita mana saja yang akan dimuat dan tidak akan dimuat.

Pemilihan ini jelas sangat subjektif dan tergantung pada visi misi atau ideologi

yang ingin disampaikan oleh media tersebut kepada masyarakat. Maka bisa

dikatakan bahwa ketika suatu media menyeleksi pemuatan berita, media itu telah

berpihak kepada suatu nilai. Dalam penelitian ini berita yang dijadikan adalah isu

kenaikan BBM yang dikaitkan dengan sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

dalam menyajikan informasi dalam berita surat kabar Solo Pos dan Joglo Semar.

Suatu Pengantar menjelaskan bahwa surat kabar (dalam kurun waktu

modern) lebih memusatkan perhatian pada kekuasaan pemerintah dan lebih

cenderung pula melawan setiap kekuasaan yang berkuasa. Penyajian laporan atau

berita secara objektif harus mencakup nilai- nilai dan fakta- fakta sendiri memiliki

Page 56: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

implikasi evaluatif, sehingga dapat diakui kepentingan penilaian kadar netralitas

dan kesimbangan.

Subyektivitas dalam menilai suatu berita meresap ke seluruh proses

jurnalisme, walaupun tidak bisa dihindarkan, tetap menghadirkan bahaya,

terutama bila wartawan dan editor berita mencoba meloloskan prasangka pribadi

mereka sebagai objektivitas.

Wartawan harus bersikap netral dengan tidak memihak sesulit apapun.

Jika tidak, wartawan hanya akan jadi kambing hitam semua sebab. Jadi,

objektivitas adalah gabungan antara unsure faktualitas dan imparsialitas.

Objektivitas yang murni tidak ada. Berita bukan kejadian itu sendiri, tetapi

kejadian aktual yang ada banyak persoalan mengitarinya. Kejadian itu adalah

fakta objektif, tetapi bagaimana kejadian itu dipilih, dipilah, diberikan makna,

interpretasi, data pendukung dan bagaimana cara melaporkan adalah sesuatu yang

subjektif. Agar masyarakat paham benar yang dilaporkannya, memberika

peliputan sedetail mungkin harus dilakukan. Maka yang berkembang kemudian

adalah realitas subjektif, atau realitas objektif yang subjektif.

Suatu berita merupakan laporan tentang suatu kejadian yang actual dan

bermakna. Kejadiannya sendiri merupakan sesuatu yang objektif. Sedangkan

bagaimana kejadian itu dipilih menjadi berita atau dilaporkan sebagai berita jelas

sesuatu yang subjektif.

Hal tersebut dapat terjadi karena adanya sudut pandang yang berbeda

antarwartawan, visi media yang mempengaruhi, kemampuan daya tangkap

terhadap fakta, daya tafsir dan selera tentang apa yang harus dilaporkan. Banyak

Page 57: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

segi yang mempengaruhi objektivitas. Dapat dikatakan tidak ada objektivitas apa

adanya, yang ada adalah objektivitas yang subjektif. Media mempresentasikan

banyak kepentingan terhadap suatu fakta, namun media juga memiliki realitas

medianya sendiri.

Penelitian ini meneliti bagaimana sebuah media mempunyai kebijakan

masing-masing terhadap informasi apa yang ditulis serta seberapa sering

informasi tersebut muncul. Disinilah tugas dari gate keeper sebagai penapis

berita. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau

mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar informasi yang disebarkan lebih

mudah dipahami. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

perbedaan isi pesan yang disampaikan oleh surat kabar Solopos dengan

Joglosemar dengan tema berita yang sama yaitu PKS dan Isu kenaikan Bahan

Bakar Minyak pada Juni 2013.

Page 58: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

DAFTAR PUSTAKA

Buku : Almond. A. Gabriel. (1990). Sosialisasi, Kebudayaan dan Partisipasi Politik.

Dalam Mohtar Mas’oed dan Colin Mc Andrew. Perbandingan Sistem Politik. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Antoni, (2004). Riuhnya Persimpangan Itu, Profil dan Pemikiran Para

Penggagas Kajian Ilmu Komunikasi, Solo : Tiga Serangkai. Arbi Sanit, (1985). Perwakilan Politik di Indonesia, Jakarta : CV. Rajawali. Bell, Philip. (2001). Content Analysis of Visual Images.” Dalam Jewit, Carey,

dan Van Leewen, Theo. Handbook of Visual Analysis. London: Sage Publications.

Budiardjo, Miriam dkk, (1985). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta : Gramedia Haryanto, (2004). Partai Politik Suatu Tinjauan Umum, Liberty, Yogyakarta. Burgi, Burhan. (2003). Analisis Data Penelitiaan Kualitatif, Jakarta :PT Raja

Grafindo Persada. Cangara, Hafied. (2009). Komunikasi Politik : Konsep, Teori dan Strategi, Jakarta

: Rajawali Pers. Effendy, Onong Uchjana. (1997). Ilmu Komunikasi, Teori Dan Praktek. Bandung

: Remaja Rosdakarya. Juwito, 2008. Menulis Berita Dan Feature’s, Penerbit : Unesa University Press. Kriyantono, Rachmat. (2008). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana

Prenada Media Group. Maswadi Rauf & Mappa Nasrun. (1993). Indonesia dan Komunikasi Politik,

Jakarta : AIPI. Nimmo, Dan. (2000). Komunikasi Politik : Khalayak dan Efek, Bandung : PT

Remaja Rosdakarya. __________, (1999). Komunikasi Politik, Komunikator, Pesan, dan Media,

Bandung : Remaja Rosdakarya Offset. Masduki. (2004). Jurnalistik Radio : Menata Profesionalisme Reporter dan

Penyiar. LKIS.

Page 59: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Muda, Deddy Iskandar. (2005). Jurnalistik Televisi: Menjadi Reporter

Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Moleong, Lexy J. (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT

RemajaRosdakarya. Neuman W. Lawrence. (2000). Sosial Research Methods: Qualitative and

Quantitative, Approaches. Boston: Allyn and Bacon. Nurudin. (2000). Sistem Komunikasi Indonesia. Yogyakarta : Bigraf Publishing. Paton, M.Q. (1980). qualitative Research and Evaluation Methods, Sage

Publications, London. Pawito, ( 2007). Penelitian Komunikasi Kualitatif, Yogyakarta : LKIS. __________, (2009). Komunikasi Politik : Media Massa dan Kampanye

Pemilihan.Yogyakarta : Jalasutra. Rakhmat, Jalaluddin. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosda

Karya. Sastroadmodjo, Sudijono, (1995). Perilaku Politik, Semarang; IKIP Semarang

Press. Sutopo, H.B. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif Dasar Teori dan

terapannya dalam Penelitian. Surakarta :UNS Press. Walgito, Bimo, (1990), Pengantar Psikologi Umum. Jogjakarta : Andi Offset. Zamroni, Muhammad. (2005). Partisipasi Perempuan dalam Komunikasi Politik

di Yogyakarta pada Pemilu 2005. Surakarta: Tesis Pascasarjana UNS.

Jurnal Penelitian

Agus S. Ekomadyo, (2006). Prospek Penerapan Metode Analisis Isi (Content Analysis) Dalam Penelitian Media Arsitektur. Jurnal Itenas: Jurnal Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Seni No.2 Vol.10. Agustus 2006, Halaman 51-57. Program Studi Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung.

Sainuddin, (2010). Teknik Penulisan Berita. Pengembangan Bahan Ajar.

Universitas Mercubuana.

Page 60: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Page 61: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Bog/website : Bentley, Jim. (2012). Types of News Stories (power point presentation),

(http://mrbentley.wikispaces.com/file/view/Types+of+News+Stories.ppt)

diakses pada 25 November 2012.

Bleyer, Grosvenor Willard. 1916. Types of News Writing. Boston New York

Chicago, Houghton Mifflin Company,

(http://archive.org/details/typesofnewswriti00bleyrich) diakses pada 27

November 2012.

Deahl, Rachel. (2012). News Writing: The Essentials of News Writing,

(http://mediacareers.about.com/od/thenecessaryskills/a/WritingSkills.htm)

diakses pada 24 November 2012.

Deahl, Rachel. (2012). What is Hard News?,

(http://mediacareers.about.com/od/glossary/g/HardNews.htm) diakses pada

25 November 2012.

Gaulin, Pam. (2007). Different Types of News for the Beginning News Writer,

(http://voices.yahoo.com/different-types-news-beginning-news-writer-

216369.html) diakses pada 27 November 2012.

Harahap, S. Arifin. (2007). Jurnalistik Televisi: Teknik Memburu dan Menulis

Berita, (http://repository.unib.ac.id/276/1/2-Buku-

JURNALISTIK%20TV.pdf ) hal. 3, diakses pada 23 November 2012.

Harahap, S. Arifin. (2007). Jurnalistik Televisi :Teknik Memburu dan Menulis

Berita, (http://repository.unib.ac.id/276/1/2-Buku-

JURNALISTIK%20TV.pdf ) hal. 13, diakses pada 23 November 2012.

Iradat, Damar. (2010). Apresiasi Buku "Jurnalistik Televisi, Menjadi Reporter

Profesional" Karangan Deddy Iskandar Muda,

(http://tugasoj2009.blogspot.com/2010/11/apresiasi-buku-jurnalistik-

televisi_4385.html) diakses pada 25 November 2012.

Page 62: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Iradat, Damar. (2010). Apresiasi Buku "Jurnalistik Televisi, Menjadi Reporter

Profesional" Karangan Deddy Iskandar Muda,

(http://tugasoj2009.blogspot.com/2010/11/apresiasi-buku-jurnalistik-

televisi_4385.html) diakses pada 23 November 2012.

Karthik, Praveen. (2012). What are the Three Main Parts of a News Story,

(http://www.preservearticles.com/what-are-the-three-main-parts-of-a-news-

story.html) diakses pada 25 November 2012.

Nordquist, Richard. (2012). Inverted Pyramid,

(http://grammar.about.com/od/il/g/Inverted-Pyramid.htm) diakses pada 25

November 2012.

Nordquist, Richard. (2012). Journalists’ Questions (5 Ws and an H),

(http://grammar.about.com/od/il/g/journalistquestionsterm.htm) diakses

pada 25 November 2012.

Prior, Markus. (2003). Any Good News in Soft News? The Impact of Soft News

Preference on Political Knowledge,

(http://www.princeton.edu/~mprior/Prior2003.Soft%20News.pdf) diakses

pada 25 November 2012.

Sembiring, Kesatria. (2011). Pengertian dan Jenis Berita,

(http://id.shvoong.com/social-sciences/communication-media-

studies/2185169-pengertian-dan-jenis-berita/) diakses pada 26 November

2012.

Shirkey, Clay (2008). Here Comes Everybody. Penguin. p. 328. ISBN 978-1-

59420-153-0, (http://en.wikipedia.org/wiki/News) diakses pada 25

November 2012.

Steve Weinberg. (1996). The Reporter's Handbook: An Investigator's Guide to

Documents and Techniques," St. Martin's Press,

(http://en.wikipedia.org/wiki/Investigative_journalism) diakses pada 26

November 2012.

Subekti, A. Mukodas.(2011). Jenis Berita,

(http://odazzander.blogspot.com/2011/12/jenis-berita.html) diakses pada 23

November 2012.

Page 63: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fileyang kaya akan alamnya bahkan sebelum negara Timur Tengah mengeksploitasi minyaknya secara komersial. Tetapi keadaan dewasa ini sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

The 6 Most Important Characteristics of NEWS, dalam

(http://uvmmedia.files.wordpress.com/2008/02/the-characteristics-of-

news.pdf) diakses pada 25 November 2012.

Zhuikov, Marie. (2011). The Media’s Definition of News,

(http://www.seagrant.umn.edu/downloads/theMedia.pdf ) diakses pada 25

November 2012.

Cole, Peter. "News Writing." The Guardian, Sep. 25, 2008.

Rabe, A. Robert. (2008). Inverted Pyramid. Encyclopedia of American

Journalism, ed. by Stephen L. Vaughn. Routledge.

Palms, C. Roger. (2000). Effective Magazine Writing: Let Your Words Reach the

World. Shaw Books.

Patterson, T. E. (2000). Doing well and doing good: How soft news and critical

journalism are shrinking the new audience and weakening democracy—And

what news outlets can do about it (Faculty Research Working Paper Series,

RWP01-001). Cambridge, MA: John F. Kennedy School of Government,

Harvard University.