bab i pendahuluan a. latar belakang masalah i.pdf · kesempatan pada tahun 2017 warren buffet...

26
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia menginginkan hidupnya bahagia. Hal tersebut menjadi harapan terbesar bagi setiap orang baik itu dari usia, tempat tinggal, status sosial, ataupun agama. Kebahagiaan menjadi faktor yang sangat penting dan menjadi tujuan akhir dalam kehidupan seseorang, hidup akan terasa tidak lengkap jika belum merasakan kebahagiaan. Orang dahulu percaya jika kebahagiaan itu bukanlah sesuatu yang dicapai, tapi sebuah anugerah yang diberikan Tuhan kepada hambanya atau sebuah kemurahan hati dari yang maha kuasa. 1 Ada beberapa kasus tentang kebahagiaan seperti yang dialami oleh Dan White, pendiri dari perusahaan Social Ninety. Dan White pernah sangat sukses. Menjelang akhir usia 20-an, ia adalah direktur perusahaan digital, mengendarai Porsche, memiliki rumah dengan tujuh kamar tidur dan mendapati dirinya diantara 1% orang dengan penghasilan teratas di Inggris. Pada sebuah momen di tahun 2010 dimana Dan White sedang berada di pantai bersama keluarganya. Ia merenungkan tahun yang baru saja berlalu dan menyadari bahwa simbol uang dan status untuk mendikte bukan hanya 1 Dea Febri Hapsari, “Hubungan Antara Religiustas Dengan Kebahagiaan Pasa Siswa Siswi Di SMA Muhammadiyah 1 Klaten” Skripsi (Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015), 1.

Upload: others

Post on 08-Nov-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I.pdf · kesempatan pada tahun 2017 Warren Buffet mengatakan harta yang sudah cukup membuatnya bahagia adalah sebuah rumah yang dibelinya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia menginginkan hidupnya bahagia. Hal tersebut

menjadi harapan terbesar bagi setiap orang baik itu dari usia, tempat tinggal,

status sosial, ataupun agama. Kebahagiaan menjadi faktor yang sangat

penting dan menjadi tujuan akhir dalam kehidupan seseorang, hidup akan

terasa tidak lengkap jika belum merasakan kebahagiaan. Orang dahulu

percaya jika kebahagiaan itu bukanlah sesuatu yang dicapai, tapi sebuah

anugerah yang diberikan Tuhan kepada hambanya atau sebuah kemurahan

hati dari yang maha kuasa.1

Ada beberapa kasus tentang kebahagiaan seperti yang dialami oleh

Dan White, pendiri dari perusahaan Social Ninety. Dan White pernah sangat

sukses. Menjelang akhir usia 20-an, ia adalah direktur perusahaan digital,

mengendarai Porsche, memiliki rumah dengan tujuh kamar tidur dan

mendapati dirinya diantara 1% orang dengan penghasilan teratas di Inggris.

Pada sebuah momen di tahun 2010 dimana Dan White sedang berada di

pantai bersama keluarganya. Ia merenungkan tahun yang baru saja berlalu

dan menyadari bahwa simbol uang dan status untuk mendikte bukan hanya

1Dea Febri Hapsari, “Hubungan Antara Religiustas Dengan Kebahagiaan Pasa Siswa Siswi

Di SMA Muhammadiyah 1 Klaten” Skripsi (Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Surakarta, 2015), 1.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I.pdf · kesempatan pada tahun 2017 Warren Buffet mengatakan harta yang sudah cukup membuatnya bahagia adalah sebuah rumah yang dibelinya

2

karya dirinya namun juga harga dirinya. Dan White Kemudian memutuskan

untuk meninggalkan pekerjaannya dan mendirikan Ninety, sebuah

perusahaan sosial yang mengalokasikan 90% dari semua keuntungan untuk

amal. Ninety bertujuan untuk memberikan satu milyar poundsterling selama

30 tahun kedepan.2

Kasus lain yang cukup menarik untuk dicermati adalah kasus Investor

kakap super kaya yang bernama Warren Buffet. Pendapat yang

dikemukakannya justru membuat orang-orang yang beranggapan bahwa

semakin banyak harta maka orang akan semakin bahagia seolah terpatahkan.

“Kekayaan yang berlipat ganda tidak menjamin kamu lebih bahagia”

katanya dalam sebuah wawancara dengan CNBC. Dalam sebuah

kesempatan pada tahun 2017 Warren Buffet mengatakan harta yang sudah

cukup membuatnya bahagia adalah sebuah rumah yang dibelinya pada

tahun 1958, dan masih dia tinggali hingga kini.3

Kebahagiaan adalah suatu tujuan akhir dari segala kegiatan, daya

upaya, dan perjuangan dalam hidup. Kebahagiaan adalah tujuan yang umum

dan kekal, adakah makhluk yang selain manusia yang tidak menginginkan

kebahagiaan? Adakah makhluk yang menginginkan penderitaan? Dalam hal

ini hampir semua orang sependapat bahwa kebahagiaan itu adalah keinginan

yang umum dari semua manusia bahkan semua makhluk, dalam sepanjang

2 Brenna Cammeron, “Our Formula For Happiness And Success Is Backwards,”

http://www.bb.com/capital/story/20180202-our-formula-for-happines-and-succses-is-backwards,

diakses pada 3 Februari 2019. 3Kumparan.com, “Orang Kaya Bilang, Bertambah Harta Belum Tentu Makin Bahagia,”

https://kumparan.com/@kumparanbisnis/orang-kaya-bilang-bertambah-harta-belum-tentu-makin-

bahagia, diakses pada 11 Maret 2019.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I.pdf · kesempatan pada tahun 2017 Warren Buffet mengatakan harta yang sudah cukup membuatnya bahagia adalah sebuah rumah yang dibelinya

3

sejarah dan sampai selama-lamanya. Sebenarnya pengertian atau

pemaknaan setiap budaya atau suku, kelompok, ataupun individu tentang

kebahagiaan itu berbeda dan juga dapat berubah seiring berjalannya waktu.4

Kebahagiaan yaitu suatu perasaan yang dapat dialami oleh semua

orang, tetapi cara untuk mendapatkan kebahagiaan itu berbeda-beda

tergantung bagaimana orang tersebut mempersepsikan kebahagiaan itu. 5

Persepsi dalam arti sempit adalah penglihatan yaitu bagaimana cara

seseorang dalam melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas adalah

pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang atau

mengartikan sesuatu.6 Jadi dari perbedaan persepsi itu ada yang mengatakan

apabila sudah memiliki banyak uang maka dapat merasa bahagia, atau akan

bahagia apabila sudah memiliki mobil pribadi, ada juga yang mengatakan

bahwa bahagia jika mendapatkan segala yang diinginkan.

Kebahagiaan seseorang itu relatif berbeda, karena sudut pandang

dalam menilai dan mengindikatorkan kebahagaiaan itu dengan cara yang

berbeda-beda. Ketika ada yang bertanya pada seseorang “apakah

kebahagiaan itu?”, sudahkah anda mencapai kebahagiaan?”. Mungkin ada

yang tidak secara langsung dapat menjawab pertanyaan tersebut karena

tidak begitu jelas apa yang akan dijawab, tetapi yang ada dalam pikiran dan

dirasakan seseorang tentang kebahagiaan tersebut adalah apa yang membuat

4Iman Setiadi Arif, Psikologi Positif: Pendekatann Sentifik Menuju Kebahagiaan (Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 2016), 16. 5 Harmaini dan Alma Yulianti, “Peristiwa-Peristiwa Yang Membuat Bahagia.,” Jurnal

Imliah Psikologi Vol. 1, No. 2, Juni 2014, 109. 6Alex Sobur, Psikologi Umum (Bandung: Pustaka Setia, 2003), 445.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I.pdf · kesempatan pada tahun 2017 Warren Buffet mengatakan harta yang sudah cukup membuatnya bahagia adalah sebuah rumah yang dibelinya

4

mereka merasa nyaman dan apa yang membuat mereka senang. Lalu apakah

seseorang tersebut sudah merasa bahagia? Seseorang mungkin dapat merasa

bahagia jika berada di lingkungan keluarga, dan bisa berbagi cerita serta

merasakan kesenangan didekat orang yang dicinta. Tetapi bukan berarti

orang yang sendiri tidak bahagia, orang merasa bahagia, karena mereka

sudah nyaman dengan dirinya sendiri dan tahu bagaimana seharusnya

bersyukur dan berterimakasih kepada dirinya sendiri.7

Aspek psikologi sering menyebut kebahagiaan itu dengan well-being,

Menurut Hurlock (1980), kebahagiaan ialah suatu keadaaan sejahtera dan

kepuasan hati, yaitu kepuasan yang menyenangkan yang muncul bila

kebutuhan dan harapan tertentu seseorang itu telah terpenuhi.8 Oleh karena

itu, sangat jelas bahwa apabila terpenuhinya kesejahteraan seseorang maka

kebahagiaan akan mereka rasakan. Menurut Car (2004) menjelaskan bahwa

kebahagiaan itu adalah merupakan kondisi psikologi positif, yang ditandai

oleh tingginya kepuasaan masa lalu, tingginya tingkat emosi positif, dan

rendahnya tingkat emosi negatif seseorang tersebut. Sedangkan menurut

Seligman kebahagiaan itu adalah mengetahui kekuatan atau kelebihan

tertinggi yang dimiliki diri kita kemudian mengembangkannya dan

menerapkannya untuk menyambut sesuatu yang dipercaya lebih besar dari

kita.9

7Harmaini & Alma Yulianti, “Peristiwa-Peristiwa Yang Membuat Bahagia.” Jurnal Imliah

Psikologi, Vol. 1, No. 2, Juni 2014, 109. 8Siti Nurhidayah dan Rini Agustini, “‘Kebahagiaan Lansia Di Tinjau Dari Dukungan Sosial

Dan Spiritual’,” Vol. 5, No. 2, September 2012, 16. 9Jusmiati, “Konsep Kebahagiaan Martin Seligman: Sebuah Penelitian Awal,” Rausyan Fikr

Vol. 13, No. 2, Desember 2017, 367.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I.pdf · kesempatan pada tahun 2017 Warren Buffet mengatakan harta yang sudah cukup membuatnya bahagia adalah sebuah rumah yang dibelinya

5

Islam sebagai pedoman umat muslim juga membahas berbagai aspek

kehidupan seperti ilmu pengetahuan, budaya, norma etika dan lain

sebagainya. Sehingga untuk masalah mencari kebahagiaan pun tidak

terlepas bagi umat muslim memakai petunjuk tersebut, yaitu dengan cara

mengetahui komponennya. Kebahagiaan dalam Islam adalah suatu hal yang

penting, terutama yang berkaitan dengan cara meraih kebahagiaan tersebut,

pembahasaan dalam Alquran dan hadist pun lebih mengenai caranya

dibandingkan dengan pengertian atau definisi kebahagiaan. Dalam surat Ar-

Ra’d ayat ke-29, yaitu:

Artinya: “orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka

kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.” (QS. Ar-Ra’d, 13:29)

Dari surah Ar-Ra’d ayat 29 dijelaskan bahwa dengan beriman dan

beramal saleh dapat menjamin kebahagiaan manusia, dan beriman serta

beramal saleh adalah beberapa faktor dari faktor kebahagiaan yang

diungkap oleh Seligman. Beramal salah atau berbuat kebajikan bisa

berbentuk perilaku prososial, sehingga jelas dalam Islam sangat dianjurkan

untuk berbuat kebajikan untuk teraihnya kebahagiaan tersebut.10

10Athur Fasto Buonoi, “Kebahagiaan Dalam Ranah Sosial” Skripsi (Surakarta: Fakultas

Psikologi Universitas Muhammadiyah, 2013), 8.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I.pdf · kesempatan pada tahun 2017 Warren Buffet mengatakan harta yang sudah cukup membuatnya bahagia adalah sebuah rumah yang dibelinya

6

Sedangkan konsep kebahagiaan menurut Al-Ghazali bahwa manusia

diciptakan tidak hanya sekedar main-main atau sia-sia, manusia dijadikan

untuk melakukan misi besar dan mulai yaitu kebahagiaan yang telah diurai

dengan bergerilya dalam pengetahuan tentang empat komponen yaitu

pengetahuan diri, Tuhan, alam semesta, dan akhirat, dan diindetifikasi

dengan musnahnya perbudakan hawa nafsu terhadap manusia.11

Seligman (2005) menjelaskan bahwa terdapat dua faktor yang dapat

menimbulkan kebahagiaan, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor

ekternal yaitu faktor yang berasal dari luar yakni uang, pernikahan,

kehidupan sosial, kesehatan, agama, usia, pendidikan, iklim, ras, dan gender.

Sedangkan faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam yakni

character strengh atau kekuatan karakter, kepuasan terhadap masa lalu,

optimis terhadap masa depan, serta kebahagiaan pada masa sekarang.12

Budaya yang didalamnya terdapat konsep tentang nilai-nilai itu

memiliki sumbangan terhadap pembentukan konsep psikologi seseorang

yang mungkin diperoleh seseorang tersebut secara turun temurun seperti

halnya dengan konsep kebahagaiaan, menurut Kim dan Park (2006)

menyatakan bahwa budaya itu memiliki peranan yang sangat sentral dalam

mempersepsikan fenomena sosial yang ada dilingkungan kita. Oleh sebab

itu, dapat kita pahami bahwa jika suatu nilai kebahagiaan seseorang itu

11 Al-Qur’any, “Kebahagiaan Ditinjau Dari Psikologi Dan Islam : Telaah Pemikiran

Seligman Dan Al-Ghazali (Studi Komparatf)”, 7. 12Husna Sholihah, “Hubungan Kekuatan Karakter Dengan Kebahagiaan Pada Remaja”

(Skripsi, Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Sunan Ampel Surabaya, 2018), 9.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I.pdf · kesempatan pada tahun 2017 Warren Buffet mengatakan harta yang sudah cukup membuatnya bahagia adalah sebuah rumah yang dibelinya

7

dipengaruhi oleh konteks budaya yang berlaku.13 Dari penjelasan tersebut

peneliti tertarik ingin meneliti tentang bagaimana masyarakat Banjar

mempersepsikan kebahagiaan dengan berbagai macam tradisi dan adat yang

ada di Suku Banjar.

Pada beberapa tahun belakangan ini semakin banyak penelitian yang

dilakukan untuk mengetahui tingkat kebahagiaan penduduk Negara-negara

di dunia. Data negara paling bahagia di dunia telah di rilis World Happiness

Report. Terdapat 10 negara paling bahagia dengan urutan pertama diperoleh

oleh Finlandia. Finlandia memang pantas menyandang negara paling

bahagia, karena Negara Finlandia tidak hanya memperhatikan warga asli

alias keturunan Finladia saja, mereka juga memperhatikan kesejahteraan

para imigran. Riset melihat bahwa warga Finlandia rela membayar pajak

tinggi untuk jaringan pengamanan sosial. Mereka juga percaya pemerintah,

warga yang hidup dalam kebebasan dan ramah antar sesama. Bagaimana

dengan Indonesia? Di tahun 2019 Indonesia memperoleh posisi 92 dari 156

negara. Di mana posisi ini lebih unggul di bandingkan negara China dan

Vietnam.14

Ada dua survei yang dilakukan menunjukkan bahwa Negara

Indonesia memiliki tingkat kebahagiaan yang relatif tinggi karena lebih

13Hermaini dan Alma Yulianti, “Peristiwa-Peristiwa Yang Membuat Bahagia”, psypathic,

Jurnal ilmiah psikologi, Vol. 1, No.2, Juni 2014, 110. 14 Syanti Mustika, “Daftar Negara Paling Bahagia di Dunia 2019, Indonesia Nomor

Berapa?,”, https://travel.detik.com/travel-news/d-4477708/daftar-negara-paling-bahagia-di-dunia-

2019-indonesia-nomor-berapa. Diakses 26 November 2019.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I.pdf · kesempatan pada tahun 2017 Warren Buffet mengatakan harta yang sudah cukup membuatnya bahagia adalah sebuah rumah yang dibelinya

8

unggul dari setengah negara lainnya.15 Ada juga beberapa penelitian yang

dilakukan di Indonesia dari penelitian yang dilakukan oleh Herlani dan Fivi

tentang kekuatan karakter dan kebahagiaan pada Suku Jawa, dari hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kekuatan

karakter dan kebahagiaan pada Suku Jawa, tingkat kebahagiaan orang Jawa

mayoritas berada pada tingkat tinggi.16 Penelitian yang dilakukan oleh Sari

dan Fifi tentang kekuatan karakter dan kebahagiaan pada Suku Minang,

hasil dari penelitian tersebut menunjukkan terdapat hubungan yang

signifikan antara kekuatan karakter dan kebahagiaan.17

Penelitian yang menunjukkan bahwa georgrafis atau iklim

memepengaruhi kebahagiaan seseorang yaitu penelitian yang dilakukan

oleh Deni Herbyanti yang berjudul kebahagiaan (happiness) pada ramaja di

daerah abrasi, penelitian ini bertujuan memahami dan mendeskripsikan

makna kebahagiaan yang dirasakan oleh remaja yang bertempat tinggal di

daerah abrasi, hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa makna

kebahagiaan pada remaja di daerah abrasi adalah kebahagiaan apabila

berada dalam sebuah keluarga yang utuh dengan kasih sayang serta berada

dalam lingkungan yang tentram dan harmonis, memilikin fasilitas yang

tercukupi, memiliki harapan yang tercapai serta memiliki kesehatan. Faktor

yang mempengaruhi kebahagiaan pada remaja adalah memiliki optimis dan

15Herlani Wijayant dan Five Nurwianti, “Kekuatan Karakter Dan Bahagia Suku Jawa,”

Jurnal Pskologi Vol. 3, No. 2, Juni 2010, 115. 16Wijayant dan Nurwianti, “Kekuatan Karakter Dan Bahagia Suku Jawa,” 114. 17Sari Zakiah Akmal dan Fivi Nurwianti, “Kekuatan Karakter dan Kebahagiaan Pada Suku

Minang,” t.t., 1.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I.pdf · kesempatan pada tahun 2017 Warren Buffet mengatakan harta yang sudah cukup membuatnya bahagia adalah sebuah rumah yang dibelinya

9

berusaha, mendapatkan dukungan, bisa membahagiaan orang tua,

kebersamaan dalam keluarga serta kesehatan. Kesedihan yang dirasakan

remaja di daerah abrasi adalah kecewa, takut masa depan tidak tercapai serta

berpisah dengan orang terdekat.18

Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa usia itu

mempengaruhi jawaban, seperti penelitian yang dilakukan oleh Hermaini

dan Alma Yulianti yang berjudul peristiwa-peristwa yang membuat bahagia,

penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peristiwa yang dialami dan

membuat remaja bahagia, hasil dari penelitian tersebut ada tiga komponen

besar yang membuat remaja bahagia, yaitu yang pertama peristiwa yang

berhubungan dengan orangtua, keluarga, dan teman sebaya. Kedua

peristiwa yang berhubungan dengan lawan jenis kelamin, mendapatkan

kasih sayang, hobi dan lain-lain. Yang ketiga peristiwa yang berhubungan

dengan prestasi, kelulusan, mampu menyelesaikan tugas, dan hasil yang

memuaskan.19

Penelitian yang dilakukan dari Gutman tentang perbandingan studi

pada orang-orang dewasa dari Indian Maya Meksiko. Dia mengambil

subjek para lelaki dewasa dari Suku Indian Maya tersebut, yang berusia

sekitar antara 30 sampai 90 tahun. Penelitian Gutman ini memfokuskan

pada pandangan para responden tentang masa depan dan bagaimana peran

seharusnya dari seorang tua. Pertanyaan yang diajukan adalah apakah yang

18Deni Herbyanto, “Kebahagiaan (Happiness) Pada Remaja Di Daerah Abrasi,” Indigenous,

Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi Vol. 11, No. 2, November 2009, 60–61. 19Harmaini dan Alma Yulianti, “Peristiwa-Peristiwa Yang Membuat Bahagia,” 109.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I.pdf · kesempatan pada tahun 2017 Warren Buffet mengatakan harta yang sudah cukup membuatnya bahagia adalah sebuah rumah yang dibelinya

10

membuat mereka bahagia. Dari pertanyaan tersebut ditemukan adanya

perbedaan jawaban dilihat dari perbedaan rentang usia.20 Responden yang

berusia di atas 50 tahun terlihat lebih pasif dibandingkan dengan responden

yang berusia di bawah 50 tahun. Para responden yang berusia lebih dari 50

tahun memandang kebahagiaan sebagai suatu yang indah, mengunjungi

teman dan keluarga, mendengarkan musik, tidak sakit, dan tidak memiliki

masalah. Sedangkan responden yang lebih muda memberikan jawaban yang

selalu berhubungan dengan kerja dan prestasi, kesehatan tubuh hingga bisa

bekerja, cuaca yang membantu hingga panen bisa berhasil.21

Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Muhammad Diponegoro dan

Mulyono yang meneliti tentang faktor-faktor psikologis yang

mempengaruhi kebahagiaan pada lanjut usia Suku Jawa di Klaten, hasil

penelitian tersebut ada 14 faktor yang mempengaruhi kebahagiaan lanjut

usia yaitu (penghasilan, usia, agama, budaya, bersyukur kepada Tuhan,

aktivitas fisik, hubungan sosial, memaafkan, kualitas hidup, silaturahmi,

sehat, menikah, berhubungan baik dengan anak, cucu, dan menantu, serta

berhubungan baik dengan saudara), dan terdapat 13 afek yaitu (merasa

senang, sabar, suasana tenang, optimis, ayem tentram, trenyuh, perhatian,

bersemangat, tidak dendam, santai, sopan, senang menolong/memberi, dan

tidak takut maninggal/pasrah kepada takdir diusia tua).22 Dari penelitian

20Salis Yuniardi, Psikologi Lintas Budaya (Malang: Universitas Muhammadiyah Malang,

2017), 111. 21Yuniardi, Psikologi Lintas Budaya, 111. 22 Ahmad Muhammad Diponegoro dan Mulyono, “Faktor-faktor Psikologi yang

Mempengaruhi Kebahagiaan pada Lanjut Usia Suku Jawa Di Klaten,” PSIKOPEDAGOGIA Vol. 4,

No. 1 (2015): 13.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I.pdf · kesempatan pada tahun 2017 Warren Buffet mengatakan harta yang sudah cukup membuatnya bahagia adalah sebuah rumah yang dibelinya

11

yang dilakukan oleh Hermaini & Alma Yulianti, Gutman, dan Ahmad

Muhammad Diponegoro & Mulyono tersebut terlihat bahwa usia

mempengaruhi jawaban seseorang, yaitu adanya perbedaan jawaban dari

usia remaja, dewasa, dan usia lanjut.

Di Indonesia ada berbagai macam suku menurut data statistik di

Indonesia ada terdapat 1.331 suku23, khususnya di pulau Kalimantan ada

sebanyak 10 suku, salah satu suku yang terbesar di pulau Kalimantan adalah

suku Banjar.24 Suku Banjar atau juga disebut dengan orang Banjar adalah

penduduk asli dari daerah kota Banjarmasin. Daerah tersebut bertambah

luas sampai ke kota Martapura, ibukota Kabupaten Banjar, dan wilayah

sekitarnya. Dalam keterangan selanjutnya mengenai sebutan orang Banjar

wilayahnya lebih meluas tidak hanya sekedar penduduk asli Kabupaten

Banjar dan Kotamadya Banjarmasin saja, tetapi meliputi seluruh daerah eks

Afdeeling Bandjarmasin 25 , Bahasa yang digunakan oleh pendudukan di

daerah tersebut adalah bahasa Banjar, yang memang berbeda dengan bahasa

yang dikembangkan oleh penduduk Hulu Sungai.26

23BPS, “Mengulik Data Suku di Indonesia,” 2015,

https://www.bps.go.id/news/2015/11/18/127/mengulik-data-suku-di-indonesia.html, diakses pada

13 Mei 2019. 24 Wikipedia, “Kalimantan Selatan,” https://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Selatan,

diakses pada 13 Mei 2019. 25Eks Afdeeling Bandjarmasin atau Banjar Kuala atau Banjar Bakula adalah wilayah yang

terdiri dari tiga kabupaten dan dua kota yang meliputi sebagian dari wilayah provensi Kalimantan

Selatan. Banjar Kuala merupakan wilayah dengan penduduk terpadat di Kalimantan Selatan

karena di wilayah Banjar Kuala ini merupakan pusat pemerintahan, perdagangan, dan komunikasi.

Banjar Kuala terdiri dari Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Barito Kuala dan

Kabupaten Tanah Laut. Wikipedia, “Banjar Kuala,” https://id.wikipedia.org/wiki/Banjar_Kuala,

diakses pada 5 Januari 2019. 26Alfani Daud, Islam Dan Masyarakat Banjar Diskripsi Dan Analisa Kebudayaan Banjar

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997), 1.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I.pdf · kesempatan pada tahun 2017 Warren Buffet mengatakan harta yang sudah cukup membuatnya bahagia adalah sebuah rumah yang dibelinya

12

Salah satu Kabupaten yang memiliki banyak suku Banjar adalah

Kabupaten Barito Kuala sekitar 184.180 jiwa27, khususnya di Kecamatan

Anjir Pasar Desa Gandaraya, hal ini sesuai dengan wawancara yang

dilakukan oleh peneliti kepada salah satu staf di Kecamatan mengatakan

bahwa Suku Banjar yang ada di Kecamatan Anjir Pasar sekitar 90%.28

Terkait dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, alasannya

karena selama ini belum ada yang mencoba mengaitkan antara kebahagiaan

dengan masyarakat yang bersuku Banjar atau peneliti belum menemukan

penelitian tentang kebahagiaan pada masyarakat Banjar.

Dalam rangka memperkuat argumen yang disampaikan oleh peneliti

maka peneliti melakukan wawancara dengan beberapa remaja, orang

dewasa, maupun usia lanjut pada tanggal 16-17 Maret 2019 yang ada di

daerah pedesaan tepatnya di Desa Gandaraya Kecamatan Anjir Pasar

Kabupaten Barito Kuala, ketika ditanyakan tentang apa itu kebahagiaan dari

usia remaja, dewasa, maupun lanjut usia tersebut tidak dapat secara

langsung menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti, mereka

awalnya bingung ingin menjawab apa.

Ketika peneliti menanyakan pada remaja MS yang berusia 13 tahun

apa itu kebahagiaan MS menjawab:

“Ulun kada kawa menjelaskan kebahagiaan tu apa, ulun bingung

handak menjawab apa, eem.. kebahagiaan tu bila ulun diperhatikan

mama abah, dapat nilai tinggi lawan dapat rengking, beribadah”.29

27 Pelabuhan Info, “Kabupaten Barito Kuala,” 21 Juni 2019,

http://www.pelabuhan.info/id1/800-697/Kabupaten-Barito-Kuala_28204_pelabuhan.html. 28Andri Yuni Prihastuti, Kasi Kesra dan Pelayanan, Wawancara Pribadi, Anjir Pasar, 1

April 2019. 29MS, Pelajar SMP, Wawancara Pribadi, Gandaraya, 16 Maret 2019.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I.pdf · kesempatan pada tahun 2017 Warren Buffet mengatakan harta yang sudah cukup membuatnya bahagia adalah sebuah rumah yang dibelinya

13

(saya tidak bisa menjelaskan kebahagiaan itu apa, saya bingung mau

menjawab apa, kebahagiaan itu ketika saya diperhatikan mama dan

ayah, dapat nilai yang tinggi, dapat rengking, dan beribadah)

Pada remaja MR yang berusia 16 tahun menjawab:

“Kenapa pian betakun itu, kebahagiaan tu apa yoo.. eem.. yang

meulah tetawa, lawan meulah senang. apa yang dikehendaki ada”.30

(kenapa kamu menanyakan itu, kebahagiaan itu apa ya.. eem.. yang

membuat tertawa, dan membuat senang. Kebahagiaan itu apa yang

diinginkan terpenuhi)

Sedangkan remaja R yang berusia 15 tahun menjawab:

“Menurut ulun kebahagiaan tu bila dapat nilai yang tinggi di

sekolah, kawa membanggakan orang tua, bekawanan lawan

kekawanan”.31 (menurut saya kebahagiaan itu jika dapat nilai yang

tinggi di sekolah, dapat membahahgiaan orang tua, berteman dengan

teman-teman)

Ketika peneliti menanyakan apa itu kebahagiaan pada orang dewasa

H yang berusia 26 tahun menjawab:

“Eem... apa yoo, haha kenapa betakun itu, kebahagiaan tu kada

kawa didefinisikan. Menurut ku kebahagiaan tu yang meulah kita

senang”.32 (apa ya.. haha kenapa menanyakan itu, kebahagiaan itu

tidak bisa didefinisikan, menurut saya kebahagiaan itu yang membuat

kita senang)

Pada orang dewasa N yang berusia 22 tahun menjawab:

“Eemm... kebahagiaan tu bila hati lawan perasaan nyaman,

damai, tentram, sehatan badan kawa begawi kawa membari duit

lawan kuitan”. 33 (kebahagiaan itu jika hati dan perasaan tenang,

damai, dan tentran, sehat badan agar dapat bekerja dan dapat mengasih

uang kepada orang tua)

Sedangkan orang dewasa Y yang berusia 32 menjawab:

30MR, Pelajar Madrasah Aliyah, Wawancara Pribadi, Gandaraya, 16 Maret 2019. 31R, Pelajar SMP, Wawancara Pribadi, Gandaraya, 16 Maret 2019. 32H, Ibu Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Gandaraya, 16 Maret 2019. 33N, Swasta, Wawancara Pribadi, Gandaraya, 17 Maret 2019.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I.pdf · kesempatan pada tahun 2017 Warren Buffet mengatakan harta yang sudah cukup membuatnya bahagia adalah sebuah rumah yang dibelinya

14

“Ada duit, awak sehat kawa begawi, kawa membahagiakan anak

bini”.34 (mempunyai uang, badan sehat agar dapat bekerja, dan dapat

membahagiaan anak dan istri)

Ketika peneliti menanyakan apa itu kebahagiaan dengan lanjut usia N

yang berusia 76 tahun menjawab:

“Kebahagiaan tu apa yang meulah kita senang, bila anak tu

membari duit biar sedikit ja tapi rasa bahagia banar, sehat awak

supaya kawa beribadah lawan bila beribadah tu khusyuk, bila rumah

bersih semuanya bersih merasa senang”.35 (kebahagiaan itu apa yang

membuat kita senang, jika anak mengasih uang walaupun sedikit

tetapi sudah merasa bahagia sekali, sehat badan agar dapat beribadah

dan jika beribadah dengan khusyuk, jika rumah bersih dan semuanya

bersih maka akan merasa senang)

Sedangkan B yang berusia 70 tahun menjawab kebahagiaan itu adalah:

“Bila pikiran tenang lawan hidup beduit aja”.36 (apabila pikiran

tenang dan mempunyai uang)

Dari studi pendahuluan tersebut peneliti menyimpulkan bahwa adanya

perbedaan jawaban dari usia remaja, dewasa, dan lanjut usia tentang

kebahagiaan. Seperti ketika peneliti mengajukan pertanyaan tentang apa itu

kebahagiaan dan apa yang membuat mereka bahagia dalam kategori usia

remaja, dewasa, maupun lanjut usia mempunyai jawaban yang berbeda-

beda, menurut yang berusia remaja kebahagiaan itu ketika merasa senang

dan yang membuat mereka bahagia yaitu diberi perhatiaan oleh orang

terdekat seperti orang tua, dapat membuat orang tua bangga, berteman

dengan teman sebaya, berprestasi di sekolah seperti mendapat nilai tinggi,

34Y, Swasta, Wawancara Pribadi, Gandaraya, 17 Maret 2019. 35N, Tidak bekerja, Wawancara Pribadi, Gandaraya, 17 Maret 2019. 36B, Petani, Wawancara Pribadi, Gandaraya, 17 Maret 2019.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I.pdf · kesempatan pada tahun 2017 Warren Buffet mengatakan harta yang sudah cukup membuatnya bahagia adalah sebuah rumah yang dibelinya

15

masuk rengking dll. Menurut orang dewasa kebahagiaan itu sesuatu yang

membuat hati atau perasaan kita nyaman, damai dan tentram, apa yang

diinginkan terpenuhi, dan yang membuat mereka bahagia yaitu kesehatan

seperti sehat badan agar dapat bekerja, uang/materi, pernikahan, sedangkan

menurut usia lanjut kebahagiaan itu ketika anak-anak memberikan uang

walaupun tidak banyak tetapi tetap merasa bahagia, kesehatan badan agar

dapat beribadah, pikiran tenang dan tidak ada masalah, dapat beribadah

dengan khusyuk, bersih lahir dan batin karena kebersihan sebagian dari

iman apabila semuanya bersih maka merasa bahagia.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk

membahas dan mengkaji lebih dalam tentang bagaimana persepsi dari

remaja, orang dewasa, dan yang berusia lanjut dari masyarakat Banjar

tentang kebahagiaan, yang akan dituangkan dalam skripsi yang berjudul

“PERSEPSI KEBAHAGIAAN PADA MASYARAKAT BANJAR DI

DESA GANDARAYA KECAMATAN ANJIR PASAR KABUPATEN

BARITO KUALA”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan tersebut,

maka yang menjadi pokok pembahasan dalam rumusan masalah ini sebagai

berikut:

1. Bagaimana tingkat kebahagian pada masyarakat Banjar di Desa

Gandaraya yang berusia remaja?

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I.pdf · kesempatan pada tahun 2017 Warren Buffet mengatakan harta yang sudah cukup membuatnya bahagia adalah sebuah rumah yang dibelinya

16

2. Bagaimana tingkat kebahagian pada masyarakat Banjar di Desa

Gandaraya yang berusia dewasa?

3. Bagaimana tingkat kebahagian masyarakat Banjar di Desa Gandaraya

yang berusia lanjut?

4. Bagaimana persepsi kebahagiaan pada masyarakat Banjar di Desa

Gandaraya yang berusia remaja?

5. Bagaimana persepsi kebahagiaan pada masyarakat Banjar di Desa

Gandaraya yang berusia dewasa?

6. Bagaimana persepsi kebahagiaan masyarakat Banjar di Desa Gandaraya

yang berusia lanjut?

C. Tujuan Masalah dan Signifikansi Penelitian

1. Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah sebelunya, maka

penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui tingkat kebahagiaan pada masyarakat Banjar di

Desa Gandaraya yang berusia remaja.

b. Untuk mengetahui tingkat kebahagiaan pada masyarakat Banjar di

Desa Gandaraya yang berusia dewasa.

c. Untuk mengetahui tingkat kebahagiaan pada masyarakat Banjar di

Desa Gandaraya yang berusia lanjut.

d. Untuk mengetahui persepsi kebahagiaan pada masyarakat Suku

Banjar di Desa Gandaraya yang berusia remaja.

e. Untuk mengetahui persepsi kebahagiaan pada masyarakat Banjar di

Desa Gandaraya yang berusia dewasa.

f. Untuk mengetahui persepsi kebahagiaan pada masyarakat Banjar di

Desa Gandaraya yang berusia lanjut.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I.pdf · kesempatan pada tahun 2017 Warren Buffet mengatakan harta yang sudah cukup membuatnya bahagia adalah sebuah rumah yang dibelinya

17

2. Signifikansi Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

Dilakukannya penelitian ini adalah agar dapat menambah

wawasan dan pengetahuan keilmuan di bidang Psikologi Lintas

Budaya yang berhubungan dengan persepsi masyarakat Banjar

tentang bahagia.

b. Manfaat Praktis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

bahan acuan dan sebagai pertimbangan untuk penelitian selanjutnya

serta dapat memberikan gambaran dan informasi lebih mendalam

mengenai bagaimana persepsi masyarakat Banjar tentang bahagia.

D. Definisi Istilah

Agar mendapat gambaran yang lebih jelas mengenai pengertian dan agar

tidak terjadi kesalahpahaman dan dalam menginterpretasikan judul skripsi

ini, maka peneliti perlu memberikan definisi istilah ini, sebagai berikut:

1. Persepsi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia persepsi adalah tanggapan

(penerimaan) langsung dari suatu serapan, atau proses seseorang

mengetahui beberapa hal melalui pancainderanya.37 Secara etimologi

persepsi atau dalam bahasa Inggis perception berasal dari bahasa Latin

37 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1990).

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I.pdf · kesempatan pada tahun 2017 Warren Buffet mengatakan harta yang sudah cukup membuatnya bahagia adalah sebuah rumah yang dibelinya

18

perception dari percipere, yang artinya menerima atau mengambil.

Menurut De Vito (1997:75) Persepsi adalah proses ketika kita menjadi

sadar akan banyaknya stimulus yang mempengaruhi indra kita. 38

Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan

yang didapat dengan menyimpulkan informasi dan mengartikan pesan

yang didapat tersebut. Persepsi yaitu memberikan arti pada stimuli

inderawi (sensory stimuli).39

Dalam penelitian ini persepsi adalah kemampuan berpikir atau

bagaimana pandangan dari masyarakat Banjar yang berusia remaja,

dewasa, sampai lanjut usia dalam memberikan penjelasan atau pendapat

mereka tentang kebahagiaan.

2. Kebahagiaan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bahagia adalah beruntung,

keadaan atau perasaan senang tenteram bebas dari segala yang

menyusahkan, sedangkan kebahagiaan yaitu perasaan bahagia,

kesenangan dan ketentraman hidup lahir dan batin.40 Menurut Seligman

kebahagiaan adalah suatu perasaan positif dan kegiatan positif. Perasaan

atau emosi positif terbagi menjadi kepuasan akan masa lalu atau emosi

masa lalu dan optimis terhadap masa depan atau emosi masa depan.41

38Alex Sobur, Psikologi Umum (Bandung: Pustaka Setia, 2003), 445. 39Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA,

2008). 40 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), 65. 41Wijayant dan Nurwianti, “Kekuatan Karakter Dan Bahagia Suku Jawa,.” 117.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I.pdf · kesempatan pada tahun 2017 Warren Buffet mengatakan harta yang sudah cukup membuatnya bahagia adalah sebuah rumah yang dibelinya

19

Menurut Ed Diener, Eunkook Suh, dan Shigehiro Oishi, subjective

well-being mengacu pada bagaimana orang mengevaluasi hidup mereka.

Di dalamnya meliputi variabel-variabel seperti kepuasan dalam hidup

dan kepuasan pernikahan, tidak adanya depresi dan kecemasan, serta

adanya suasana hati (mood) dan emosi yang positif.42

Seligman (2005) menjelaskan bahwa terdapat dua faktor yang dapat

menimbulkan kebahagiaan, yaitu faktor eksternal dan faktor internal.

Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar yakni uang,

pernikahan, kehidupan sosial, kesehatan, agama, usia, pendidikan, iklim,

ras, dan gender. Sedangkan faktor internal yaitu faktor yang berasal dari

dalam yakni character strengh atau kekuatan karakter, kepuasan

terhadap masa lalu, optimis terhadap masa depan, serta kebahagiaan

pada masa sekarang.43

Diener dan Oishi membagi aspek kebahagiaan menjadi dua, yaitu

aspek kognitif yakni evaluasi terhadap kepuasaan hidup secara global

dan evaluasi terhadap kepuasaan pada domain tertentu, sedangkan aspek

afektif yaitu menggambarkan pengalaman emosi dari kesenangan,

kegembiraan dan emosi.44 Oleh sebab itu, kebahagiaan adalah ketika

seseorang mengalami emosi positif seperti melakukan aktivitas yang

disukainya, membawa seseorang pada suatu keadaan yang

42Ros Mayasari, “Religiusitas Islam dan Kebahagiaan (Sebuah Telaah dengan Perspektif

Psikologi),” Al-Munzir Vol. 7, No. 2, November 2014, 88–89. 43Sholihah, “Hubungan Kekuatan Karakter Dengan Kebahagiaan Pada Remaja,” 9. 44Imroatus Sholihah, “Konsep Kebahagiaan Dalam Al-Qur’an Perspektif Tafsir Mutawalli

Asy-Sya’rawi Dan Psikologi Positif” Tesis (Malang: Program Magister Studi Ilmu Agama Islam

UIN Maulana Malik Ibahim, 2016), 45–46.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I.pdf · kesempatan pada tahun 2017 Warren Buffet mengatakan harta yang sudah cukup membuatnya bahagia adalah sebuah rumah yang dibelinya

20

menyenangkan dan ketentraman hidup lahir dan batin, dan hilangnya

emosi negatif seperti kecemasan.

Dalam penelitian ini kebahagiaan terbagi dua aspek yaitu aspek

kognitif yaitu evaluasi terhadap kepuasaan hidup dan evaluasi terhadap

kepuasaan pada domain tertentu seperti keluarga, teman sebaya,

kesehatan, keuangan, pekerjaan, dan waktu luang, dan aspek afektif

yaitu menggambarkan pengalaman emosi dari kesenangan,

kegembiraan.

3. Masyarakar Banjar

Masyarakar Banjar atau suku Banjar bisa juga disebut orang Banjar.

Di Kalimantan Selatan yang disebut sebagai orang Banjar adalah

penduduk asli daerah sekitar Kota Banjarmasin. Daerah ini meluas

sampai Kota Martapura, ibukota Kabupaten Banjar, dan wilayah

sekitarnya. Dari penjelasaan selanjutanya ternyata sebutan orang Banjar

meliputi wilayah yang lebih luas tidak hanya sekedar penduduk asli

Kabupaten Banjar dan Kotamadya Banajrmasin saja, tetapi juga seluruh

daerah eks Afdeealing Bandjermasin sebelum perang.

Bahasa yang dikembangkang oleh penduduk daerah tersebut

dinamakan dengan bahasa Banjar, yang sebenarnya berbeda dengan

bahasa yang dikembangkan oleh penduduk Hulu Sungai.45 Masyarakat

45Daud, Islam Dan Masyarakat Banjar Diskripsi Dan Analisa Kebudayaan Banjar, 1.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I.pdf · kesempatan pada tahun 2017 Warren Buffet mengatakan harta yang sudah cukup membuatnya bahagia adalah sebuah rumah yang dibelinya

21

Banjar berkembang menjadi tiga kelompok subsuku, yaitu (Banjar)

pahuluan, (Banjar) Batang Banyu dan Banjar (Kuala).46

Dalam penelitian ini karakteristik Suku Banjar adalah:

a. Orang Banjar yang bertempat tinggal di pedesaan yaitu Desa

Gandaraya, Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala,

Provensi Kalimantan Selatan

b. Kategori usia remaja (13-18 tahun), dewasa (18-40 tahun), usia

lanjut (60 tahun ke atas)

c. Berbahasa Banjar

d. Ayah dan ibu orang Banjar

e. Beragama Islam

4. Desa

Pengertian Desa adalah adalah suatu bentuk pemerintahan terkecil

yang ada di Negara. Luas wilayah desa biasanya tidak terlalu luas dan

dihuni oleh sejumlah keluarga. Penduduknya mayoritas bekerja di

bidang agraris dan tingkat pendidikannya cenderung rendah. Karena

jumlah penduduk yang ada di desa tidak terlalu banyak, biasanya

hubungan kekerabatan antara masyarakatnya terjalin sangat kuat.

Masyarakat yang ada di desa juga masih percaya dan sangat memegang

teguh adat dan tradisi yang tinggalkan oleh para leluhurnya. 47 Desa

46Daud, Islam Dan Masyarakat Banjar Diskripsi Dan Analisa Kebudayaan Banjar, 3. 47Awaliyah Hasanah, “DEFINISI DESA, KOTA, PEDESAAN, DAN PERKOTAAN,” 10

Juni 2013, http://awaliyahhasanah.blogspot.com/2013/06/definisi-desa-kota-pedesaan-dan.html,

diakses pada 7 Februari 2019.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I.pdf · kesempatan pada tahun 2017 Warren Buffet mengatakan harta yang sudah cukup membuatnya bahagia adalah sebuah rumah yang dibelinya

22

dalam penelitian ini bertempat di Desa Gandaraya Kecamatan Anjir

Pasar Kabupaten Barito Kuala.

E. Penelitian Terdahulu

Setelah melakukan pengamatan dari beberapa penelitian terdahulu,

peneliti menemukan beberapa penelitian yang serupa, tetapi peneliti tidak

menemukan penelitian yang sama dengan yang peneliti tulis yaitu “Persepsi

Kebahagiaan Masyarakat Banjar Di Gandaraya Kecamatan Anjir Pasar

Kabupaten Barito Kuala”. Beberapa penelitian yang dianggap serupa

dengan penelitian ini, yaitu:

1. Penelitian dari Herlani Wijayanti dan Fivi Nurwianti, Fakultas Psikologi

Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat, pada tahun 2010 dengan judul

“Kekuatan Karakter Dan Kebahagiaan Pada Suku Jawa”. Penelitian ini

menggunakan metode kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

terdapat hubungan antara kekuatan karakter dan kebahagiaan pada suku

Jawa. Tingkat kebahagiaan orang Jawa, mayoritas berada pada tingkat

tinggi. Kekuatan karakter secara bersamaan memberikan sumbangan

yang signifikan terhadap kebahagiaan sebesar 48,6%. Perbedaannya

dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah jika penelitian

dari Herlani Wijayanti dan Fivi Nurwianti tersebut meneliti Kekuatan

Karakter Dan Kebahagiaan Pada Suku Jawa dan dengan menggunakan

metode kuantitatif, sedangkan peneliti bertujuan ingin mengetahui

persepsi kebahagiaan masyakat Banjar di desa, dengan partisipan dari

peneliti teliti dengan tiga rentang usia yang berbeda yaitu dari remaja,

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I.pdf · kesempatan pada tahun 2017 Warren Buffet mengatakan harta yang sudah cukup membuatnya bahagia adalah sebuah rumah yang dibelinya

23

dewasa, dan lanjut usia dengan mengunakan metode campuran (mixed

method).

2. Penelitian dari Sari Zakia Akmal dan Fivi Nurwianti, Fakultas Psikologi

Univeristas Indonesia, depok, Jawa Barat, pada tahun 2012. Dengan

Judul, “Kekuatan Karakter Dan Kebahagiaan Pada Suku Minang.”

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Hasil penelitian

menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan

karakter dengan kebahagiaan. Kekuatan karakter yang secara signifikan

memberikan sumbangan terhadap kebahagiaan pasa suku Minang

adalah bravery, vitality, dan hope. Lima kekuatan karakter yang

menonjol pasa suku Minang adalah gratitude, kindness, fairness,

integrity, dan citizenship. Perbedaannya yaitu penelitian tersebut

menelitian kekuatan karakter dan kebahagiaan pada suku Minang dan

menggunakan metode penelitian kuantitatif sedangan dari peneliti

sendiri persepsi kebahagiaan masyarakat Banjar dengan menggunakan

metode campuran (mixed method).

3. Penelitian dari Harmaini dan Alma Yulianti dari UIN Syarif Kasim Riau,

Pekan Baru, Riau, pada tahun 2014. Dengan judul ‘Peristiwa-Peristiwa

Yang Membuat Bahagia’. Penelitian ini menggunakan analisis diskriptif.

Hasil dari penelitian ini ada tiga komponen besar peristiwa yang

membuat remaja bahagia yaitu, (1) relasi sebesar 55,7% yaitu perstiwa-

peristiwa yang berhubungan dengan orang tua, keluarga dan teman

sebaya, (2) personal afektif sebesar 34,7% yaitu peristiwa-peristiwa

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I.pdf · kesempatan pada tahun 2017 Warren Buffet mengatakan harta yang sudah cukup membuatnya bahagia adalah sebuah rumah yang dibelinya

24

yang berhubungan dengan lawan jenis kelamin, mendapatkan kasih

sayang, imbalan psikologis, hobi, dan (3) prestasi sebesar 24,7% yaitu

peristiwa- peristiwa yang berhubungan dengan prestasi, kelulusan,

mampu menyelesaikan tugas, dan hasil yang memuaskan. Perbedaannya

adalah penelitian tersebut meneliti persitiwa-peristiwa apa saja yang

dapat membuat remaja bahagia dan menggunakan metode survei

sedangkan peneliti ingin meneliti tentang persepsi kebahagiaan

maasyarakat Banjar di desa dengan menggunakan metode campuran

(mixed method), dan subjek penelitian juga berbeda dari penelitian

tersebut hanya meneliti usia remajanya saja sedangkan peneliti ingin

meneliti dari usia remaja, dewasa, dan lanjut usia.

4. Penelitian dari Imamulhaq Al-Qur’any dari UIN Antasari Banjarmasin,

Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, Jurusan Psikologi Islam, pada

tahun 2018. Dengan judul Kebahagiaan Ditinjau Dari Psikologi Dan

Islam: Telaah Pemikiran Seligman Dan Al-Ghazali (Studi Komperatif).

Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan. Hasil dari kajian

tersebut menunjukkan bahwa konsep kebahagiaan dalam gagasan

Seligman dapat dicapai oleh siapapun, selama dia mampu menggunakan

emosi positif atau karakter-karakter khasnya sesering mungkin, karena

dengan seperti itu dia akan mendapatkan sebuah keadaan yang

memungkinkan dirinya mendapatkan kulitas hidup positif, yaitu suatu

keadaan yang membuatnya selalu berkembang, dan orang yang telah

melakukannya menurut Seligman telah mendapatkan Authentic

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I.pdf · kesempatan pada tahun 2017 Warren Buffet mengatakan harta yang sudah cukup membuatnya bahagia adalah sebuah rumah yang dibelinya

25

Happines. Sedangkan kebahagiaan menurut Al-Ghazali merupakan

sebuah tujuan manusia yan sebenarnya, sehingga untuk mendapatkan

kebahagiaan itu dia perlu melakukan prosedur yang dinamakan hadrah

nubuwwa, dengan cara itu dia akan mampu memahami kebahagiaan

yang sebenarnya, cara mendapatkan dan menjaga kebahagiaan tersebut.

Perbedaannya adalah penelitian tersebut meneliti tentang kebahagiaan

ditinjau dari psikologi dan Islam: telaah pemikiran Seligman dan Al-

Ghazali (studi komperatif) dan menggunakan metode kepustakaan

sedangkan peneliti ingin meneliti tentang persepsi kebahagiaan

masyarakat Banjar di desa dengan menggunakan metode campuran

(mixed method).

F. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalam menyusun skripsi

ini terdiri dari 5 bab, yaitu sebagai berikut:

BAB I: Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian dan signifikansi penelitian, definisi istilah, penelitian

terdahulu dan sistematika penulisan.

BAB II: Landasan teori, berisi uraian secara umum tentang teori persepsi,

teori kebahagiaan, teori masyarakat Banjar, teori desa, teori remaja,

dewasa, lanjut usia, dan kerangka berpikir.

BAB III: Metode penelitian, merupakan metode yang dipergunakan untuk

menggali data yang diperlukan yang terdiri dari jenis penelitian,

lokasi penelitian, data dan sumber data, subjek, karakteristik, dan

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I.pdf · kesempatan pada tahun 2017 Warren Buffet mengatakan harta yang sudah cukup membuatnya bahagia adalah sebuah rumah yang dibelinya

26

objek penelitian, populasi, sampel dan teknik sampling, teknik

pengumpulan data, instrument penelitian , validitas dan reliabilitas,

dan tenik teknik pengolahan data dan analisis data.

BAB IV: Paparan hasil penelitian dan pembahasan data, berisikan diskripsi

lokasi penelitian, alur penelitian, hasil penelitian, pembahasan data

penelitian, dan keterbatasan penelitian.

BAB V: Penutup, Pada bab ini adalah bab penutup yang berisi kesimpulan

dan saran-saran.