bab i pendahuluan a. latar belakang masalaheprints.ums.ac.id/72220/13/bab i.pdf · data dokumen...

12
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedisiplinan merupakan sifat yang perlu ditanamkan di setiap individu. Kedisiplinan akan berpengaruh besar dalam pembentukan karakter yang baik. Pembiasaan sikap disiplin akan melahirkan sifat yang baik seperti tanggung jawab, kepatuhan, komitmen, kejujuran, dan kerjasama. Dengan demikian kedisiplinan akan memberi manfaat banyak untuk kehidupan di masa depan. Seseorang yang terbiasa dengan disiplin sejak dini akan tumbuh menjadi orang yang berani bersaing, cekatan, mampu mengikuti perkembangan zaman dan mempunyai sifat percaya diri tinggi sehingga selalu tampil menjadi pribadi yang unggul. 1 Kedisiplinan merupakan sifat yang wajib bagi peserta didik, karena kedisiplinan akan berpengaruh besar dalam peningkatan prestasi. Sekolah harus selalu berupaya membimbing anak asuhnya untuk berpelilaku disiplin. Disiplin akan menyadarkan siswa untuk selalu melakukan hal-hal positif dan menjahui hal-hal negatif yang sudah menjadi norma di lingkungan tersebut. Perilaku seperti inilah yang akan mempermudah siswa beradabtasi dengan lingkungan dan akan memperbaiki hubungannya dengan individu yang ada disekitarnya. 2 1 Wuri Waryanti, DKK”Pendidikan Karakter Disiplin di Sekolah Dasar”. Jurnal Fakul Ilmu Pendidikan UNY, Hlm.3 2 Leli Siti Hadianti,”Pengaruh Pelaksanaa Tata Tertib Sekolah Terhadap Kedisiplinan Siswa”, Jurnal Pendidikan Universitas Garut Vol. 02; No. 01 ; 2008, hlm.6

Upload: dinhdieu

Post on 18-Aug-2019

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/72220/13/BAB I.pdf · data dokumen berupa catatan laporan kerja, notulen rapat, catatan kasus, transkrip nilai, foto,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kedisiplinan merupakan sifat yang perlu ditanamkan di setiap individu.

Kedisiplinan akan berpengaruh besar dalam pembentukan karakter yang baik.

Pembiasaan sikap disiplin akan melahirkan sifat yang baik seperti tanggung

jawab, kepatuhan, komitmen, kejujuran, dan kerjasama. Dengan demikian

kedisiplinan akan memberi manfaat banyak untuk kehidupan di masa depan.

Seseorang yang terbiasa dengan disiplin sejak dini akan tumbuh menjadi

orang yang berani bersaing, cekatan, mampu mengikuti perkembangan zaman

dan mempunyai sifat percaya diri tinggi sehingga selalu tampil menjadi

pribadi yang unggul.1

Kedisiplinan merupakan sifat yang wajib bagi peserta didik, karena

kedisiplinan akan berpengaruh besar dalam peningkatan prestasi. Sekolah

harus selalu berupaya membimbing anak asuhnya untuk berpelilaku disiplin.

Disiplin akan menyadarkan siswa untuk selalu melakukan hal-hal positif dan

menjahui hal-hal negatif yang sudah menjadi norma di lingkungan tersebut.

Perilaku seperti inilah yang akan mempermudah siswa beradabtasi dengan

lingkungan dan akan memperbaiki hubungannya dengan individu yang ada

disekitarnya.2

1Wuri Waryanti, DKK”Pendidikan Karakter Disiplin di Sekolah Dasar”. Jurnal Fakul

Ilmu Pendidikan UNY, Hlm.3 2 Leli Siti Hadianti,”Pengaruh Pelaksanaa Tata Tertib Sekolah Terhadap Kedisiplinan

Siswa”, Jurnal Pendidikan Universitas Garut Vol. 02; No. 01 ; 2008, hlm.6

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/72220/13/BAB I.pdf · data dokumen berupa catatan laporan kerja, notulen rapat, catatan kasus, transkrip nilai, foto,

2

Kedisiplinan bisa diupayakan sekolah dengan melibatkan guru. Guru yang

mempunyai peran penting dalam memperbaiki karakter murid adalah guru

PAI. Guru PAI merupakan sosok guru yang memiliki tugas yaitu

membimbing, dan mengajak murid mengamalkan ajaran-ajaran islam secara

meyeluruh.3 Tugas terpenting Guru PAI mempunyai tugas meyakinkan serta

menyadarkan kepada murid bahwa ajaran islam sebagai jalan hidup dan

dengan mengikutin serta mengamalkan syariatnya akan memberi keselamatan

untuk kehidupan dunia dan akherat.4

Guru PAI berperan sebagai penyebar ajaran agama islam. Islam sangat

menjunjung tinggi kedisiplinan. Sebagaimana yang Allah firmankan dalam

surat An-Nisa‟ ayat 59

ي مأ ك نأ م ر مأ لأ ا ول وأ ول رس ل ا وا ع ي ط وأ لو ل ا وا ع ي ط أ وا ن م آ ن ي لذ ا ا ه ي أ ات زعأ ا ن ت نأ إ ف لو ل ا ب ون ن م ؤأ ت مأ ت نأ ك نأ إ ول رس ل وا لو ل ا ل إ وه رد ف ء يأ ش ف مأ

ر خ لأ ا م وأ ي لأ ل وا وي أأ ت ن س حأ وأ ر ي أ خ ك ل ذ

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan

ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang

sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul

(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.

Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”

3 Sebagai mana firman allah dalam surat Al-Baqarah ayat 208 “wahai orang-orang yang

beriman masuklah kedalam agama islam secara keseluruhan dan janganlah kalian mengikuti

langkah-langkah syaitan. Sungguh ia musuh nyata bagimu” 4 Zakiah Darajat,Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta:Bumi Aksara,1996), hlm. 25

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/72220/13/BAB I.pdf · data dokumen berupa catatan laporan kerja, notulen rapat, catatan kasus, transkrip nilai, foto,

3

وعنأ د عوأ مسأ –ابأن عنأو اهلل –رضي اهلل ل رسوأ سألأت : قال عليأو–، اهلل صلى –وسلم وقأتها على لة الص (( : قال ؟ أفأضل مال العأ ؟أي ثأي : ق لأت ))

أيقال الوالديأن((ق لأت:ث ؟قال:))اجلهادفسبيألاهلل((مت فقعليو:))برDari Ibnu Mas‟ud radhiyallahu „anhu, ia berkata, “Aku bertanya kepada

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam, “Amal apakah yang paling utama?”

Beliau menjawab, “Shalat pada waktunya.” Aku berkata, “Kemudian apa?”

Beliau menjawab, “Berbuat baik kepada orang tua.” Aku berkata lagi,

“Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah.” (Muttafaqun

„alaih).5 Secara tersirat perintah shalat pada waktunya yang dikerjakan lima

kali sehari apabila dikerjakan dengan sempurna akan berperngaruh pada

kedisiplinan.

Berdasarkan realita dan fakta pendidikan di Indonesia masih kurang

memperhati kedisiplinan. Hal ini ditandai dengan kebiasaan guru yang sering

terlambat masuk kelas ketika mengajar, mengakhiri pelajaran sebelum

waktunya, tidak masuk sekolah tanpa keterangan yang jelas akibatnya kelas

menjadi kosong kemudian siswa tidak mendapatkan pelajaran, dan guru juga

terkadang berperilaku yang tidak baik serta kurang mencerminkan dirinya

sebagai suri tauladan. Permasalahan dari murid diantaranya kesadaran serta

pemahaman yang masih rendah terhadap pentingnya kedisiplinan. Dengan

demikian masih banyak tugas dan pekerjaan rumah yang tidak dikerjakan

murid, keluar kelas tanpa tujuan yang jelas ketika pelajaran berlangsung, tidak

mengikuti kegiatan sekolah, tidak mengenakan seragam secara rapi bahkan

5 HR. Bukhari, no. 7534 dan Muslim, no. 85

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/72220/13/BAB I.pdf · data dokumen berupa catatan laporan kerja, notulen rapat, catatan kasus, transkrip nilai, foto,

4

yang lebih fatal terkadang murid berperilaku buruk yang dapat meresahkan

warga.6

Permasalahan di paragraf di atas menjadi tantangan bagi guru untuk

mampu meningkatkan kedisiplinan. Guru PAI harus mampu menanamkan

kedisipinan pada jiwa murid, karena kedisiplinan merupakan bagian dari

ajaran agama islam. Strategi yang bisa dilakukan Guru PAI dengan nasehat,

bimbingan dan pelajaran yang baik. Metode ini sejalan dengang firman Allah

dalam surat An-Nahl ayat 125

ة ن لأس ا ة ظ ع وأ لأم وا ة م لأكأ ا ب ربك ل ي ب س ل إ دأع ا ي ى لت ا ب مأ لأ د ا وج ن س حأ أ و ل ي ب س نأ ع ل ض بنأ م ل عأ أ و ى ربك ن إ م ل عأ أ و وى

ن ي د ت هأ لأم ا ب

“Serulah manusia kepada jalan tuhamnu (Allah) dengan hikmah (perkataan

yang benar), dan pengajaran, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang

tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang

mendapat petunjuk.”

Kedisiplinan memiliki arti tertib yaitu keadaan seseorang yang patuh, dan

tunduk kemudian melaksanakan seluruh aturan dengan senang hati.7 Maksud

penerapan disipin dalam sekolah adalah menagajak murid untuk berperilaku

disiplin dalam kerapian berpakaian, ketepatan ketika berangkat sekolah,

kebersihan lingkungan, penggaturan waktu belajar, dan berpelilaku sesuai

6Arfi Jonizon,”Pengaruh Kedisiplinan Terhadap Prestasi Belajar PAI di SMK Negri 05

Bengkulu”, hlm. 439 7 Mulyasa, Implementasi KTSP Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah (Jakarta:Bumi

Aksara,2009), hlm. 191

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/72220/13/BAB I.pdf · data dokumen berupa catatan laporan kerja, notulen rapat, catatan kasus, transkrip nilai, foto,

5

dengan aturan yang sudah ditentukan.8 Pelaksanakan kedisiplinan tidak

selamanya berjalan mulus. Terdapat beberapa penghambat yang mustinya

diketahui oleh guru PAI. Penghambat yang dialami seperti pengaruh teman,

latar belakang keluarga yang kurang menamankan disiplin semenjak kecil,

motivasi diri yang rendah dan pola pikir yang masih belum dewasa.

Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 01 Boyolali memiliki aturan

kedisiplinan yang wajib dilaksanakan oleh seluruh muridnya yang dipelopori

oleh guru PAI diantaranya:

1. Ketika sholat dhuhur dan ashar berjamaah, seluruh siswa di waibkan shalat

di masjid dan para guru PAI ikut dalam berkeliling disekitar sekolah dan

memberangkatkan siswa ke masjid.

2. Seluruh Guru PAI mendapatkan tugas untuk mengacek hafalan sholat

setiap anak kelas 1 SMK dari mulai bacaan istiftah sampai salam

3. Guru PAI juga mendapatkan tanggung jawab untuk memastikan bacaan

Al-Quran setiap anak, kegiatan ini dilakukan dengan cara memanggil

beberapa anak ketika pelajaran kemudian di test bacaan Al-Qurannya

apakah sudah lancar atau belum? Kalau masih kurang lancar akan ditinjak

lanjuti

4. Untuk mendisiplinkan murid ketika belajar Guru PAI dituntun untuk

memakai metode active learning dan pembelajaran HOTS

5. Guru PAI juga ikut serta dalam kegiatan jum‟at rohani, bersih dan sehat

yang diadakan oleh sekolah rutin setiap minggunya

8 Fani Juliana, dkk, Disiplin Siswa di Sekolah dan Implikasinya Dalam Pelayanan BK,

Konselor : Jurnal Ilmiah Konseling, Vol 2, No 23, April 2013, hlm.30.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/72220/13/BAB I.pdf · data dokumen berupa catatan laporan kerja, notulen rapat, catatan kasus, transkrip nilai, foto,

6

6. Guru PAI juga Aktif dalam pengggalangan dana untuk kemaslahatan umat

seperti iuran hewan qurban, sumbangan bencana dan kegiatan sosial

lainya.

7. Dalam mendisiplinkan ketika kegiatan pembelajaran guru PAI biasa

memakai metode setor hafalan materi yaitu dengan menyuruh murid

menghafalkan materi di akhir pelajaran kemudian diberi pertanyaan

berdasarkan materi yang ada, guru PAI juga akfif mengecek tugas harian

dan juga catatan murid ketika pelajaran.9

Keterangan di atas bisa disimpulkan guru PAI untuk dapat mempunyai

peran banyak dalam mendisiplinkan murid. Dengan demikian penulis

tertarik untuk mendalami strategi guru PAI dalam meningkatkan

kedisiplinan siswa. Penulis akan melakukan penelitian yang berjudul

Stategi Guru PAI dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa di SMK

Muhammadiyah 01 Boyolali

B. Rumusan Masalah

Berpijak dari latar belakang masalah yang sudah dipaparkan, maka dapat

disusun rumusan masalah sebagai berikut;

1. Bagaimana strategi guru PAI dalam meningkatkan kedisiplinan di Sekolah

Menengah Kejuruan Muhammadiyah 01 Boyolali?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat yang dialami oleh guru PAI

dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di Sekolah Menengah Kejuruan

Muhammadiyah 01 Boyolali dalam menerapkan kedisiplinan?

9 Berdasarkan pengamatan peneliti di lingkungan sekolah tgl 5 Maret 2019 jam 10.00

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/72220/13/BAB I.pdf · data dokumen berupa catatan laporan kerja, notulen rapat, catatan kasus, transkrip nilai, foto,

7

C. Tujuan Penelitian

Berdasarakan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan

penelitian sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan strategi guru PAI dalam meningkatkan kedisiplinan

siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 01 Boyolali.

2. Menjelaskan faktor penghambat dan pendukung yang dialami oleh guru

PAI dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di Sekolah Menengah

Kejuruan Muhammadiyah 01 Boyolali

D. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu manfaat

praktis dan teoritis, penjabarannya sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritik

a. Memperkaya wawasan dan memberi pemahaman baru mengenai

strategi peningkatkan kedisiplinan bagi guru PAI

b. Sebagai sumbangan pemikiran bagi seluruh pendidikan di Indonesia

menganai cara meningkatkan kedislipinan untuk murid, karena

disiplin meruapakan salah satu kunci suksesnya peningkatan mutu

pendidikan

c. Dapat memberi gambaran kepada lembaga pendidikan mengenai

strategi penerapan disiplin bagi guru PAI serta memberi pemahaman

menganai kendala serta solusi untuk menghadapinya

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/72220/13/BAB I.pdf · data dokumen berupa catatan laporan kerja, notulen rapat, catatan kasus, transkrip nilai, foto,

8

2. Manfaat Praktis

Strategi guru PAI dalam meningkatkan kedisiplinan akan memberikan

beberapa manfaat secara praktek baik kepada guru, murid:

a. Dengan mengetahui strategi peningkatan disiplin maka penerapan

disiplin akan merata dan dapat dipraktekan murid secara menyeluruh

b. Penerapan disiplin yang dilakukan secara terus-menerus dalam segala

hal akan menaikan prestasi dan kualitas murid

c. Penerapan disiplin akan menjadikan sekolah menjadi unggul dan

diminati oleh masyarakat

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan (Field Research). Field

Research adalah salah satu bentuk penelitian yang bertujuan mengungkap

dan makna yang ada pada individu, lingkungan, dan perilaku yang ada di

lapangan. Penelitian Field Research bisa juga digunakan untuk

mengambarkan strategi atau metode yang dilakukan oleh subjek. Teknik

utama pengumpulan data dengan metode ini adalah observasi dan

wawancara.10

Jenis penelitian ini akan digunakan untuk mengungkap dan

mendeskripsikan strategi disiplin oleh guru PAI di SMK Muhammadiyah

01 Boyolali.

10

Salmon Priaji Mantara,”Problematika Penerapan Metode Field Research untuk Penelitian

Arsitektur Vernakular di Indonesia”, Jurnal Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan

Perencanaan - Universitas Kristen Petra, hlm.59-60

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/72220/13/BAB I.pdf · data dokumen berupa catatan laporan kerja, notulen rapat, catatan kasus, transkrip nilai, foto,

9

2. Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian adalah

kualitatif. Bogdan dan Taylor menyatakan penelitian kualitatif adalah

langkah penelitian yang akan menghasilkan data yang digambarkan atau

dijelaskan yang diperoleh dari ucapan, perilaku, dan tulisan. Penelitian

kualitatif akan menjelaskan serta mengupas secara mendalam

permasalahan yang terjadi pada individu, masyarakat, atau organisasi

kemudian mencari solusi.11

Penelitian kualitatif yang dimaksud oleh

penulis adalah mendeskripsikan strategi guru PAI dalam meningkatkan

kedisiplinan di SMK Muhammadiyah 01 Boyolali.

3. Sumber data

Data diambil dari Guru PAI mengenai strategi meningkatkan

kedisiplinan. Kepala Sekolah, Guru BK, dan Kepala Kesiswaan mengenai

faktor pendukung dan penghambat kedisiplinan.

4. Penentuan subjek

Dalam penelitian ini terdapat beberapa subjek yang menjadi rujukan

dalam penemuan di lapangan yang utama Guru PAI dan siswa.

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan tiga metode diantaranya

a. Metode Wawancara

Dalam pengertian lain, wawancara adalah cara pengumpulan data

melalui tatap muka langsung dan diskusi antara peniliti dengan orang

11

V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Lengkap, Praktis dan Mudah dipahami,

(Yogyakarta:PT PUSTAKA BARU,2014), hlm. 19

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/72220/13/BAB I.pdf · data dokumen berupa catatan laporan kerja, notulen rapat, catatan kasus, transkrip nilai, foto,

10

yang menjadi sumber data atau objek penelitian.untuk menemukan

data.12

Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai

fakta strategi guru PAI dalam meningkatkan kedisiplinan, melalui tanya

jawab secara langsung dengan Kepala Sekolah, Guru Mapel PAI,

Kepala Kesiswaan dan Guru BK.

b. Metode Observasi

Observasi secara terminologi adalah pengamatan, pemantauan atau

peninjauan kegiatan dan aktivitas dengan teliti.13

Observasi yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan terjun ke lapangan

langsung, serta mengamati secara langsung terhadap sumber informasi,

yaitu melalui data-data dan juga kegiatan. Metode ini digunakan untuk

mengamati guru ketika mengajar, kondisi lingkungan sekolah, dan

berbagai kegiatan penerapan disiplin di sekolah.

c. Metode Dokumentasi

Metode Dokumentasi adalah metode penelitian untuk memperoleh

data dokumen berupa catatan laporan kerja, notulen rapat, catatan

kasus, transkrip nilai, foto, agenda, sejarah, dan lain

sebagainya.14

Metode ini digunakan untuk memperoleh data berupa

data berupa profil sekolah, daftar guru, dan peraturan sekolah.

12

Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, (Yogyakarta: Teras, 2011), hlm. 89 13

Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner (Yogyakarta: Paradigma, 2012),

hlm 100 14

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek(Jakarta: Rineka

Cipta, 1992), hlm. 200

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/72220/13/BAB I.pdf · data dokumen berupa catatan laporan kerja, notulen rapat, catatan kasus, transkrip nilai, foto,

11

6. Metode Analisis

Analisis data merupakan proses penelaahan dan penguraian data agar

dapat diolah hingga menghasilkan suatu kesimpulan Analisis yang

dugunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis yang di terangkan

oleh Miles dan Huberman, menurutnya analisis dibagi menjadi tiga tahap15

yaitu:

a. Reduksi

Miles dan Huberman menerangkan reduksi adalah Usaha yang

dilakukan untuk menngkoordinasikan data, memilih dan menyeleksi

data yang diambil dari wawancara, observasi, dan dokumentasi ketika

di lapangan. Kemudian disederhanakan dan dipilih data yang

diperlukan agar menjadi bahan dalam mendiskripsikan permasalahan.16

Berg juga menyatakan data kualitatif seharusnya direduksi dengan

cermat dan digambarkan sejelas mungkin. Tujuannya agar data dapat

mudah dimengerti dan dipahami oleh pembaca.17

b. Penyajian data

Setelah mereduksi data dan mengetahui data-data yang diperlukan.

Selanjutnya data tersebut dikumpulkan dan disusun agar menjadi

informasi yang jelas. Data diolah dengan teliti agar dapat memberi

15

Baharudin dan Umiarso, Kepemimpinan Pendidikan Islam Teori dan Praktik, hlm. 201 16

Salim dan Syahrum, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Cita Pustaka

Media,2005) hal. 44 17

Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman, Analisa Data Kualitatif, (Jakarta:UI

Press,2005) hal.16

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/72220/13/BAB I.pdf · data dokumen berupa catatan laporan kerja, notulen rapat, catatan kasus, transkrip nilai, foto,

12

kesimpulan terhadap fenomena di lapangan dan sekaligus mencarikan

solusi serta tindakan untuk menanganinya.18

c. Penarikan Kesimpulan

Dari teori dan temuan di lapangan kemudian ditarik kesimpulan apakah

ada kesamaan atau temuan baru. Semuanya diungkapkan peneliti di

dalam kesimpulan tersebut.

18

Salim dan Syahrum, Metodologi Penelitian.............hlm.149-150