bab i pendahuluan a. latar belakang masalahrepository.radenfatah.ac.id/6931/1/skripsi bab i.pdf ·...

22
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Strategi menghasilkan gagasan dan konsepsi yang dikembangkan oleh para praktisi. Karena itu para pakar strategi tidak saja lahir dari kalangan yang memiliki latar belakang militer, tapi juga dari profesi lain, misalnya pakar strategi Henry Kissinger berlatar belakang sejarah, Thomas Schelling berlatar belakang ekonomi, dan Albert Wohlsetter berlatar belakang matematika. 1 Dapat diartikan bahwa strategi merupakan sebuah rancangan, rencana, atau cara dalam melakukan sesuatu. Strategi ini bisa dipakai dalam aspek kehidupan karena kedudukan strategi ini sangat penting guna memperoleh hasil yang diinginkan. Begitu juga dalam komunikasi, strategi sangat dibutuhkan dalam komunikasi agar komunikasi yang di inginkan tersampaikan. Dalam menangani masalah komunikasi, para perencana dihadapkan pada sejumlah persoalan, terutama dalam kaitannya dengan strategi penggunaan sumber daya komunikasi yang tersedia untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Rogers (1982) memberi batasan pengertian strategi komunikasi sebagai suatu rancangan yang dibuat untuk mengubah tingkah laku manusia dalam skala yang besar melalui transfer ide-ide baru. Seorang pakar perencanaan komunikasi Middleton (1980) membuat definisi dengan menyatakan “Strategi komunikasi adalah kombinasi yang terbaik dari semua elemen komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran (media), penerima 1 Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2013), Cet, Ke-2, h. 64.

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6931/1/Skripsi BAB I.pdf · Mengubah Pola Pikir Masyarakat Mengenai Asuransi Kesehatan (Studi Pada Warga RT

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Strategi menghasilkan gagasan dan konsepsi yang

dikembangkan oleh para praktisi. Karena itu para pakar strategi tidak

saja lahir dari kalangan yang memiliki latar belakang militer, tapi juga

dari profesi lain, misalnya pakar strategi Henry Kissinger berlatar

belakang sejarah, Thomas Schelling berlatar belakang ekonomi, dan

Albert Wohlsetter berlatar belakang matematika. 1

Dapat diartikan bahwa strategi merupakan sebuah rancangan,

rencana, atau cara dalam melakukan sesuatu. Strategi ini bisa dipakai

dalam aspek kehidupan karena kedudukan strategi ini sangat penting

guna memperoleh hasil yang diinginkan. Begitu juga dalam

komunikasi, strategi sangat dibutuhkan dalam komunikasi agar

komunikasi yang di inginkan tersampaikan.

Dalam menangani masalah komunikasi, para perencana

dihadapkan pada sejumlah persoalan, terutama dalam kaitannya dengan

strategi penggunaan sumber daya komunikasi yang tersedia untuk

mencapai tujuan yang ingin dicapai. Rogers (1982) memberi batasan

pengertian strategi komunikasi sebagai suatu rancangan yang dibuat

untuk mengubah tingkah laku manusia dalam skala yang besar melalui

transfer ide-ide baru. Seorang pakar perencanaan komunikasi

Middleton (1980) membuat definisi dengan menyatakan “Strategi

komunikasi adalah kombinasi yang terbaik dari semua elemen

komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran (media), penerima

1Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi, (Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada, 2013), Cet, Ke-2, h. 64.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6931/1/Skripsi BAB I.pdf · Mengubah Pola Pikir Masyarakat Mengenai Asuransi Kesehatan (Studi Pada Warga RT

2

sampai pengaruh (efek) yang dirancang untuk mencapai tujuan

komunikasi yang optimal”.

Komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun nonverbal

antara si pengirim dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah

laku. Pengirim pesan dapat berupa individu, kelompok, atau organisasi.

Begitu juga halnya dengan si penerima pesan dapat berupa seorang

anggota organisasi, seorang kepala bagian, pimpinan, kelompok orang

dalam organisasi, atau organisasi secara keseluruhan.

Komunikasi berlangsung melalui tahap-tahap tertentu secara

terus-menerus, berubah-ubah, dan tidak ada henti-hentinya. Proses

komunikasi merupakan proses yang timbal balik karena antara si

pengirim dan si penerima saling mempengaruhi satu sama lain.2 Pada

proses ini banyak terjadi pada setiap perusahaan terutama di bagian

hubungan masyarakat (humas).

Pada dasarnya, humas (hubungan masyarakat) merupakan

bidang atau fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi, baik

itu organisasi yang bersifat komersial (perusahaan) maupun organisasi

yang nonkomersial. Humas, yang merupakan terjemahan bebas dari

istilah public relations atau PR kedua istilah ini akan dipakai secara

bergantian itu terdiri dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara

antara organisasi yang bersangkutan dengan siapa saja. Jadi, humas

adalah suatu rangkaian kegiatan yang diorganisasi sedemikian rupa

sebagai suatu rangkaian kampanye atau program terpadu, dan

semuanya itu berlangsung secara berkesinambung dan teratur.3 Jadi

2Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2014), Cet, Ke-13, h. 4-5.

3M. Linggar Anggoro, Teori & Profesi Kehumasan, (Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2008), Cet, Ke-5, h. 1-2.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6931/1/Skripsi BAB I.pdf · Mengubah Pola Pikir Masyarakat Mengenai Asuransi Kesehatan (Studi Pada Warga RT

3

salah satu tugas humas ialah memberitahukan atau mempromosikan

sesuatu kepada masyarakat sesuatu yang ada di dalam instansi atau

perusahaan dimana mereka bekerja.

Demikian juga humas yang ada di dalam instansi kesehatan,

biasanya ada asuransi yang harus diberitahu kepada masyarakat

mengingat asuransi ini sangat penting. Asuransi kesehatan pada

dasarnya ialah asuransi yang secara khusus mengatasi resiko atas

kesehatan, asuransi kesehatan akan menanggung seluruh biaya yang

diperlukan jika anda jatuh sakit, termasuk juga jika sakit disebabkan

oleh suatu kecelakaan.

Jenis-jenis asuransi kesehatan dapat dibedakan menjadi

berbagai macam jenis, maksudnya terdapat beberapa hal yang dapat

anda pilih berdasarkan jenis perawatan, pengelola dana, keikutsertaan

anggota, jumlah dana yang ditanggung, pihak tertanggung, dan cara

penggantian. Manfaat asuransi kesehatan ialah sebagai tabungan

kesehatan, melalui pembayaran premi yang anda lakukan dalam suatu

periode akan sangat bermanfaat buat anda kelak ketika hal-hal yang

tidak diinginkan menimpa.4 Salah satu asuransi kesehatan yang ada di

Indonesia yaitu BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)

merupakan Badan Hukum Publik yang bertanggung jawab langsung

kepada Presiden dan memiliki tugas untuk menyelenggarakan jaminan

kesehatan nasional bagi seluruh rakyat Indonesia.

BPJS Kesehatan sebelumnya bernama Askes (Asuransi

Kesehatan), yang dikelola oleh PT Askes Indonesia (Persero), namun

4Agung Prabu Sadjarwo, Pengertian, Manfaat, dan Jenis-Jenis Asuransi

Kesehatan, https://www.amarbank.co.id/artikel/jenis-jenis-asuransi-kesehatan,

Diakses pada tanggal 30 Oktober 2018

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6931/1/Skripsi BAB I.pdf · Mengubah Pola Pikir Masyarakat Mengenai Asuransi Kesehatan (Studi Pada Warga RT

4

sesuai UU No.24 Tahun 2011 tentang BPJS, PT. Askes Indonesia

berubah menjadi BPJS Kesehatan sejak tanggal 1 Januari 2014.5 Dalam

upaya memenuhi kebutuhan hak asasi manusia, khususnya kesehatan,

yang bertujuan mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang

optimal dan memenuhi tanggung jawab negara dalam kebutuhan

pelayanan kesehatan dasar yang layak, pemerintah berupaya

mengembangkan program jaminan kesehatan bagi penduduk baik

ditingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota.

Pada observasi awal yang peneliti lihat bahwa keadaan Kantor

BPJS Kesehatan Kota Palembang sangat ramai. Banyak masyarakat

yang berdatangan karena banyak hal yang mereka lakukan ialah

mendaftar BPJS Kesehatan, mengubah data atau fasilitas kesehatan

BPJS, dan melengkapi data-data BPJS kesehatan mereka.

Untuk mendukung keberhasilan Sistem Jaminan Sosial

Nasional dan mencapai Universal Coverage, Pemerintah Provinsi

Sumatera Selatan telah mengembangkan suatu sistem jaminan

kesehatan bagi masyarakat Sumatera Selatan dengan meluncurkan

program Jaminan Sosial Kesehatan (Jamsoskes) Sumsel Semesta yang

telah disahkan melalui peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 23

Tahun 2009.

Namun program ini masih belum tersebar kepada seluruh rakyat

Indonesia masih banyak yang belum menggunakan BPJS/Jamsoskes

ini, padahal di Luar Negeri asuransi kesehatan sangat diwajibkan untuk

seluruh masyarakatnya. Ada beberapa alasan mengapa masyarakat

Indonesia masih belum mengikuti program asuransi kesehatan ini salah

5BPJS Kesehatan https://id.m.wikipedia.org/wiki/BPJS_Kesehatan, diakses

pada tanggal 2 november 2018

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6931/1/Skripsi BAB I.pdf · Mengubah Pola Pikir Masyarakat Mengenai Asuransi Kesehatan (Studi Pada Warga RT

5

satunya ialah pola pikir masyarakat yang cenderung ingin mendapatkan

asuransi kesehatan yang gratis tanpa harus membayar uang iuran,

padahal setiap iuran yang mereka bayar merupakan simpanan mereka

saat mereka menggunakan BPJS tersebut.6

Disinilah seharusnya fungsi BPJS untuk mengubah pola pikir

masyarakat tersebut, dengan mengikuti BPJS setidaknya masyarakat

ada tabungan untuk biaya kesehatan. Berdasarkan pada latar belakang

fenomena diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul penelitian “Strategi Komunikasi Humas BPJS Dalam

Mengubah Pola Pikir Masyarakat Mengenai Asuransi Kesehatan

(Studi Pada Warga RT 11 Desa Gasing Kelurahan Talang Kelapa

Banyuasin)”.

B. RUMUSAN MASALAH

Setelah melihat latar belakang yang ada maka dapat dirumuskan

permasalahan yang akan di angkat dalam penelitian ini, maka yang

menjadi rumusan masalah di dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pola pikir masyarakat terhadap asuransi BPJS

Kesehatan?

2. Bagaimana strategi komunikasi humas BPJS dalam mengubah

pola pikir masyarakat mengenai asuransi kesehatan?

6

http://www.jamsosindonesia.com/jamsosda/detail/83, Diakses pada tanggal

13 november 2018

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6931/1/Skripsi BAB I.pdf · Mengubah Pola Pikir Masyarakat Mengenai Asuransi Kesehatan (Studi Pada Warga RT

6

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pola pikir masyarakat terhadap asuransi

BPJS Kesehatan.

2. Untuk mengetahui strategi komunikasi humas BPJS dalam

mengubah pola pikir masyarakat mengenai asuransi kesehatan.

D. KEGUNAAN PENELITIAN

Adapun kegunaan penelitian ialah sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Bagi ilmu pengetahuan, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan konstribusi berkaitan dengan strategi humas.

2. Secara praktis

a) Secara praktik penelitian ini diharapkan dapat

memberikan masukan kepada Humas dalam

berkomunikasi dan merancang strategi untuk bisa

mencapai suatu kesuksesan serta mencapai visi dan misi.

b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi

almamater dalam penambahan khasanah kepustakaan

serta sebagai masukan dalam penelitian selanjutnya.

E. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam penulisan skripsi ini penulis meneliti tentang Strategi

Komunikasi Humas BPJS Dalam Mengubah Pola Pikir Masyarakat

Mengenai Asuransi Kesehatan. Ada beberapa penelitian terlebih dahulu

yang dilakukan tentang strategi humas dengan sudut pandang yang

berbeda-beda dari beberapa penelitian.

Penelitian Saskinanda tahun 2018 yang berjudul “Strategi

Komunikasi Relawan Anak Sumatera Selatan Dalam Mengubah

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6931/1/Skripsi BAB I.pdf · Mengubah Pola Pikir Masyarakat Mengenai Asuransi Kesehatan (Studi Pada Warga RT

7

Perilaku Anak Jalanan Di Benteng Kuto Besak Palembang”, Hasil

penelitian ini mengenai bahwa mengubah perilaku anak jalanan

sebelum dibina sering berkata kasar, memaksa, dan suka

berpenampilan kusam dan seram. Hambatannya bagaimana cara agar

dapat mengubah perilaku anak jalanan bisa menjadi baik, bisa berkata

sopan, dan terhindar dari pergaulan bebas. Strategi komunikasi yang

digunakan dengan cara pendekatan dan bersosialisasi dengan anak-anak

jalanan tersebut.7

Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis yaitu sama-

sama membahas mengenai strategi komunikasi. Namun perbedaannya

penelitian ini membahas mengenai Relawan Anak Sumatera Selatan

Dalam Mengubah Perilaku Anak Jalanan Di Benteng Kuto Besak,

sedangkan penulis membahas mengenai BPJS Kota Palembang Dalam

Mengubah Pola Pikir Masyarakat Mengenai Asuransi Kesehatan.

Penelitian oleh Mutiara Lestari Putri tahun 2017 yang berjudul

“Strategi Public Relation Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

Kesehatan Pusat Dalam Membangun Citra Perusahaan”, Hasil

penelitian ini mengenai bahwa peran humas sangat dibutuhkan oleh

BPJS Kesehatan dalam hal membangun citra organisasinya. Untuk

menjalankan hal tersebut, maka perlu adanya strategi public relations

yang harus dilakukan oleh Badan Penyelenggara Jaminan (BPJS)

Kesehatan dalam membangun citra perusahaannya. Strateginya ialah

dengan mengubah sudut pandang masyarakat dengan cara

7Saskinanda, “Strategi Komunikasi Relawan Anak Sumatera Selatan Dalam

Mengubah Perilaku Anak Jalanan Di Benteng Kuto Besak Palembang” Skripsi

(Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Raden Fatah

Palembang:2018)

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6931/1/Skripsi BAB I.pdf · Mengubah Pola Pikir Masyarakat Mengenai Asuransi Kesehatan (Studi Pada Warga RT

8

mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa apa yang masyarakat lihat

mengenai perusahaan BPJS Kesehatan tidak benar adanya.

8

Adapun persamaan dari penelitian ini yaitu disini penulis sama-

sama membahas tentang Strategi Public Relation BPJS Kesehatan.

Sedangkan perbedaannya membangun citra positif perusahaan,

sedangkan yang penulis membahas tentang mengubah pola pikir

masyarakat mengenai asuransi kesehatan.

Penelitian oleh Nur Irma tahun 2016 yang berjudul “Strategi

Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan KCP Pangkep Dalam

Mensosialisasikan Program Jaminan Pensiun”, Hasil penelitian ini

mengenai tentang hambatan yang dihadapi BPJS Ketenagakerjaan

dalam mensosialisasikan program jaminan pensiun.9

Adapun persamaan dari penelitian ini adalah sama-sama

membahas mengenai strategi komunikasi BPJS. Sedangkan

perbedaannya membahas tentang ketenagakerjaan KCP pangkep dalam

mensosialisasikan program jaminan pensiun.

Penelitian oleh Intan Muharni tahun 2017 yang berjudul

“Strategi Humas dalam Peningkatan Mutu Pelayanan RS. Siti Khadijah

Palembang”, Hasil penelitian ini menganalisis bahwa humas yang

digunakan RS. Islam Siti Khadijah dalam peningkatan mutu pelayanan

sudah sesuai dengan strategi PR on the net. Dan mengadakan open

house untuk menginformasikan program-program perusahaan seperti

kunjungan dan bakti sosial, mengirim press relase ke Koran Sumeks

8Mutiara Lestari Putri,“Strategi Public Relation Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Pusat Dalam Membangun Citra Perusahaan”

Skripsi (Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta:2017)

9Nur Irma, Strategi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan KCP Pangkep

Dalam Mensosialisasikan Program Jaminan Pensiun” Skripsi (Jurusan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar: 2016)

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6931/1/Skripsi BAB I.pdf · Mengubah Pola Pikir Masyarakat Mengenai Asuransi Kesehatan (Studi Pada Warga RT

9

dan Sripo jika terdapat kasus, dan membuat website (situs web)

perusahaan untuk membentuk citra positif di mata publiknya.10

Persamaan jurnal penelitian ini dengan yang penulis buat yaitu

sama-sama membahas tentang strategi komunikasi kehumasan.

Sedangkan perbedaannya penelitian ini membahas tentang peningkatan

mutu pelayanan Rumah Sakit, sedangkan penulis membahas tentang

BPJS Kesehatan.

Penelitian oleh Dessy Nurjannah tahun 2016 yang berjudul

“Strategi Humas BPJS Kesehatan Dalam Penanganan Keluhan

Terhadap Pelayanan BPJS Di RSUD Abdul Wahab Sjahranie”, Hasil

penelitian ini menganalisis dari aspek pengumpulan fakta berdasarkan

hasil temuan yang didapat, bahwa mengetahui keluhan dari

pasien/peserta terlebih dahulu dilakukan pencarian atau pengumpulan

data/fakta.11

Adapun persamaan dari penelitian ini yaitu sama-sama

membahas tentang Strategi Humas BPJS Kesehatan. Dan perbedaannya

yakni penanganan keluhan pelayanan BPJS, sedangkan penulis

membahas tentang BPJS Kesehatan dalam mengubah pola pikir

masyarakat mengenai asuransi kesehatan.

Penelitian oleh Wia Ruri Wilanda tahun 2016 yang berjudul

“Strategi Komunikasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

Kesehatan Nasional (JKN) Di Kota Pekanbaru”, Hasil penelitian ini

menganalisis tentang penyampaian informasi strategi BPJS Kesehatan

10Intan Muhami, Strategi Humas dalam Peningkatan Mutu Pelayanan RS.

Siti Khadijah Palembang, dalam Jurnal Intelektual: Keislaman, Sosial, dan Sains:

2018, Volume 07, Nomor. 1

11

Dessy Nurjanah, Strategi Humas BPJS Kesehatan Dalam Penanganan

Keluhan Terhadap Pelayanan BPJS Di RSUD Abdul Wahab Sjahranie” Skripsi

(Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman Samarinda: 2016)

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6931/1/Skripsi BAB I.pdf · Mengubah Pola Pikir Masyarakat Mengenai Asuransi Kesehatan (Studi Pada Warga RT

10

Kota Pekanbaru yang belum tanggap dalam penyampaian informasi

jaminan kesehatan nasional (JKN) kepada publik.12

Adapun persamaan dari penelitian ini yaitu disini penulis sama-

sama membahas strategi komunikasi BPJS Kesehatan. Namun

perbedaannya penelitian ini membahas tentang penyelenggara jaminan

sosial BPJS Kesehatan, sedangakan yang penulis buat membahas

tentang BPJS kesehatan asuransi.

Penelitian oleh Muhammad Sigit Trisetyo tahun 2016 yang

berjudul “Strategi Komunikasi BPJS Kesehatan KLOK Pesisir Barat

Dalam Mendorong Partisipasi Masyarakat Untuk Menggunakan

Program BPJS Kesehatan”, Hasil penelitian ini menganalisis bahwa

BPJS Kesehatan KLOK Pesisir Barat masih sedikit sekali yang

menggunakan BPJS. Maka dari itu humas melakukan sosialisasi atau

pemasaran berjalan dengan baik dan sesuai dengan peta jalan DJSN

(Dewan Jaminan Sosial Nasional). Dengan dibuktikan data peserta

BPJS Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat yang setiap bulannya semakin

meningkat dan pengembangan mitra yang bernilai melalui kerja sama

antara lembaga-lembaga dan komunitas yang berbadan hukum KTNA,

GAPOKTAN, dan Kelompok Tani. Untuk mendukung misi cakupan

semesta seluruh Indonesia BPJS Kesehatan melibatkan pihak ketiga

yaitu kader JKN untuk mensosialisasikan program-program BPJS

Kesehatan masyarakat dengan teknis door to door dan bertugas untuk

12Wia Ruri Wilanda, judul Strategi Komunikasi Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Nasional (JKN) Di Kota Pekanbaru” Skripsi

(Jurusan Ilmu Sosial Universitas Riau: 2016)

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6931/1/Skripsi BAB I.pdf · Mengubah Pola Pikir Masyarakat Mengenai Asuransi Kesehatan (Studi Pada Warga RT

11

menagih iuran, pendaftaran, dan menerima keluhan dari peserta

mandiri.13

Persamaan dari penelitian ini ialah sama-sama membahas

tentang strategi komunikasi BPJS Kesehatan. Namun perbedaannya

penelitian ini membahas tentang mendorong partisipasi masyarakat

untuk menggunakan program BPJS.

Penelitian oleh Fatma Diah Sjoraida tahun 2018 yang berjudul

“Pola Komunikasi Humas Rumah Sakit Di Era Digital”, Hasil

penelitian ini menunjukan bahwa humas RSUP telah melakukan

strategi pemasaran atas jasa kesehatan RSUP dengan melakukan

promosi dan mengikuti pameran atau eksibisi secara rutin, memakai

media radio, televisi dan media cetak, dan melakukan bakti sosial

kepada masyarakat.14

Persamaan jurnal penelitian ini dengan penulis buat yaitu sama-

sama membahas tentang komunikasi humas. Namun perbedaannya

jurnal penelitian ini meneliti tentang pola komunikasi humas rumah

sakit di era digital.

Berdasarkan tinjauan pustaka yang peneliti ajukan, ada

persamaan dan perbedaanya. Persamaannya yaitu sama-sama

membahas tentang BPJS dalam mensosialisasikan kepada masyarakat.

Sedangkan yang menjadi perbedaannya yaitu lebih mengutamakan

aspek strategi komunikasi kehumasan dan mengubah pola pikir

masyarakat mengenai Asuransi BPJS kesehatan.

13Muhammad Sigit Trisetyo, “Strategi Komunikasi BPJS Kesehatan Klok

Pesisir Barat Dalam Mendorong Partisipasi Masyarakat Untuk Menggunakan

Program BPJS Kesehatan” Skripsi (Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Lampung:2017)

14Diah Fatma Sjoraida dan Rully Khairul Anwar, Pola Komunikasi Humas

Rumah Sakit Di Era Digital, dalam Jurnal: Socio Politica 2018, Volume 08, Nomor. 2

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6931/1/Skripsi BAB I.pdf · Mengubah Pola Pikir Masyarakat Mengenai Asuransi Kesehatan (Studi Pada Warga RT

12

F. KERANGKA TEORI

Untuk mempermudah dalam penelitian dan dalam penyusunan

serta penyesuaian dengan konsep dan teori yang ada dan agar tidak

terjadi kesimpang siuran pada saat pembuatan laporan, maka perlu

adanya suatu teori (kerangka pikir) sebagai acauan dan pedoman

penyusunan kerangka pikir yang dapat dimuat disini.

1. Strategi

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu “strategos” yang

terbentuk dari kata stratus yang berarti militer dan –ag yang berarti

memimpin. Lawrence R. Jauch dan William F. Glueck menyatakan

bahwa strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu

yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan

lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama

perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh

perusahaan.15

Dan menurut Quinn, strategi adalah pola atau rencana

yang mengintegrasikan tujuan, kebijakan dan aksi utama dalam

hubungan yang kohesif.16

Sedangkan menurut Anthony, Parrewe dan

Kacmar, strategi dapat didefinisikan sebagai formulasi misi dan tujuan

organisasi, termasuk didalamnya adalah rencana aksi (action plans)

untuk mencapai tujuan tersebut dengan secara eksplisit

mempertimbangkan kondisi persaingan dan pengaruh-pengaruh

kekuatan di luar organisasi yang secara langsung atau tidak

berpengaruh terhadap kelangsungan organisasi.17

15Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2005), h. 30.

16

Nainggolan, http://www.landasanteoribab2.uajy.ac.id/1574/3/2EM16271,

Diakses pada tanggal 20 maret 2019

17Ibid

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6931/1/Skripsi BAB I.pdf · Mengubah Pola Pikir Masyarakat Mengenai Asuransi Kesehatan (Studi Pada Warga RT

13

2. Komunikasi

Berdasarkan sejarahnya, komunikasi dalam bahasa inggris

adalah communication yang awalnya berasal dari bahasa latin yaitu

communication dan bersumber dari kata communis yang berarti sama.18

Ada dua pemeran dalam kegiatan komunikasi yaitu orang yang

menyampaikan pesan tersebut disebut komunikator dan yang

menyampaikan pesannya disebut komunikan.19

Komunikasi adalah salah satu aktifitas yang sangat fundamental

dalam kehidupan manusia. Komunikasi ialah suatu transaksi, proses

simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya

dengan membangun hubungan antarsesama manusia; melalui

pertukaran informasi; untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang

lain; serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.

Dari perspektif perilaku, komunikasi memberi tekanan pada

rangsangan (stimuli) yang dibuat oleh sumber dan reaksi (respons)

yang diberikan oleh penerima. Perspektif transmisi memandang

komunikasi sebagai suatu pengalihan informasi dari sumber kepada

penerima. Model yang digunakan disini sifatnya linear (satu arah) dan

bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya.20

Dan didalam komunikasi

ada yang namanya komunikasi internal dan eksternal.

Komunikasi internal menunjukan pertukaran informasi antara

manajemen organisasi dengan publik internalnya yaitu, para karyawan.

Sedangkan komunikasi eksternal adalah pertukaran dengan public

18Onang Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, (Jakarta:

PT. Remaja Rosda Karya, 2001), h. 9.

19

Onang Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung:

PT. Citra Aditya Bakti, 2003), h. 28.

20

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2014), Cet ke-14, h. 21-22.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6931/1/Skripsi BAB I.pdf · Mengubah Pola Pikir Masyarakat Mengenai Asuransi Kesehatan (Studi Pada Warga RT

14

eksternal yaitu, pelanggan, masyarakat sekitar, panyalur dan pengedar,

pemasok, lembaga pemerintahan, para pendidik dll. Fungsi komunikasi

internal adalah mengusahakan agar para karyawan mengetahui apa

yang sedang dipikirkan manajemen dan mengusahakan agar

manajemen mengetahui apa yang sedang dipikirkan para karyawan.21

3. Strategi Humas

Humas (Hubungan Masyarakat) adalah suatu filsafat sosial dari

manajemen yang dinyatakan dalam kebijakan beserta pelaksanaannya

yang melalui interprestasi yang peka mengenai peristiwa-peristiwa

berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya, berusaha

untuk memperoleh saling pengertian dan itikad baik.22

Hubungan

masyarakat adalah suatu konsep yang merujuk pada pola hubungan

organisasi/perusahaan dengan masyarakat (publik).

Humas menyelenggarakan komunikasi timbal balik antara

organisasi atau lembaga dengan publiknya untuk menciptakan saling

pengertian (Public understanding) dan dukungan (Public support) bagi

terciptanya tujuan, kebijakan dan langkah serta tindakan lembaga atau

organisasi. Semua itu ditujukan untuk mengembangkan pengertian dan

kemauan baik (goodwill) publiknya serta untuk memperoleh opini

public yang menguntungkan atau untuk menciptakan kerjasama

berdasarkan hubungan yang harmonis dengan publiknya.

Dalam mewujudkan pengertian dan hubungan yang harmonis

dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan suatu strategi.

Dimana strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana (plan),

21

Frazier Moore, Hubungan Masyarakat Prinsip, Kasus, Dam Masalah Satu,

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001) h. 90

22

Frazier Moore, Humas Membangun Citra dengan Komunikasi, (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2005) h. 6

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6931/1/Skripsi BAB I.pdf · Mengubah Pola Pikir Masyarakat Mengenai Asuransi Kesehatan (Studi Pada Warga RT

15

sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan

(planning), yang pada akhirnya perencanaan merupakan satu fungsi

dasar dari proses manajemen.23

Manajemen strategi dalam suatu perusahaan biasanya dilakukan

oleh bidang Public Relation. Public Relation sendiri seperti disebutkan

Cutlip, Center dan Broom adalah fungsi manajemen yang membangun

dan mempertahankan hubungan baik dan bermanfaat dengan publiknya

yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi.24

Menurut Cutlip & Center, proses PR sepenuhnya mengacu

kepada pendekatan manajerial. Proses ini terdiri dari: fact finding,

planning, communication, dan evaluation.

1. Fact finding adalah mencari dan mengumpulkan fakta atau data

sebelum melakukan tindakan. Misalnya PR sebelum melakukan

suatu kegiatan harus terlebih dahulu mengetahui, misalnya: apa

yang diperlukan publik, siapa saja yang termasuk kedalam

publik, bagaimana keadaan publik dipandang dari berbagai

faktor.

2. Planning adalah berdasarkan fakta membuat rencana tentang

apa yang harus dilakukan dalam menghadapi berbagai masalah

itu.

3. Communication adalah rencana yang disusun dengan baik

kemudian dikomunikasikan atau dilakukan kegiatan

operasional.

23

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relation & Media Komunikasi,

(Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2014) h. 133

24

Rahmat Krisyantono, PR Writing : Teknik Produksi Media Public Relation

dan Publisitas Korporat, (Jakarta:Kencana, 2012) Cet. 3 h. 5

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6931/1/Skripsi BAB I.pdf · Mengubah Pola Pikir Masyarakat Mengenai Asuransi Kesehatan (Studi Pada Warga RT

16

4. Evaluation adalah mengadakan evaluasi tentang suatu kegiatan,

apakah tujuan sudah tercapai atau belum. Evaluasi itu dapat

dilakukan secara kontinyu. Hasil evaluasi ini menjadi dasar

kegiatan PR berikutnya.25

Selanjutnya Cutlip dan Center menyebutkan fungsi Public

Relation sebagai berikut:

1. Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan

organisasi.

2. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan

menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan

menyalurkan opini public kepada perusahaan.

3. Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan

perusahaan untuk kepentingan umum.

4. Membina hubungan secara harmonis antara perusahaan dan

publik dengan baik.26

4. BPJS

BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) adalah

badan hukum publik yang bertanggung jawab langsung kepada

Presiden dan bertugas sebagai penyelenggara Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN) bagi seluruh rakyat Indonesia. BPJS Kesehatan

sebelumnya bernama Askes (Asuransi Kesehatan) yang di kelola oleh

PT Askes Indonesia (Persero). Perubahan nama ini sejak tanggal 1

januari 2014 sesuai dengan UU No.24 Tahun 2011 tentang BPJS. Yang

wajib menjadi peserta BPJS Kesehatan adalah setiap warga Negara

25

Soleh Soemirat, Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relation,

(Bandung, PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2012) Cet.3 h. 5

26Ibid., h. 22

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6931/1/Skripsi BAB I.pdf · Mengubah Pola Pikir Masyarakat Mengenai Asuransi Kesehatan (Studi Pada Warga RT

17

Indonesia dan warga asing yang bekerja di Indonesia minimal selama 6

bulan. Aturan ini tertuang dalam pasal 14 UU tentang BPJS.27

5. Pola Pikir

Pola dapat didentifikasikan sebagai bentuk atau patron atau

model atau juga cara. Pikiran adalah alat ukur yang digunakan manusia

untuk memilih sesuatu yang dinilai lebih baik dan menjamin masa

depan diri dan keluarganya. Pikiran merupakan kekuatan pendorong

setiap perbuatan dan dampaknya. Kekuatan yang ditimbulkan mampu

menentukan kondisi jiwa, tubuh, kepribadian dan rasa percaya diri

dengan demikian pola pikir sebenarnya adalah bentuk pikir atau cara

berpikir yang disebut Mindset terdiri dari dua kata yakni mind dan set.28

Sedangkan set adalah kepercayaan – kepercayaan yang

mempengaruhi sikap seseorang atau suatu cara berpikir yang

menentukan perilaku dan pandangan, sikap dan masa depan seseorang.

Dengan demikian pola pikir adalah kepercayaan (belief) atau

sekumpulan kepercayaan (set of belief) atau cara berpikir yang

mempengaruhi perilaku (behavior) dan sikap (attitude) seseorang yang

akhirnya menentukan level keberhasilan (nasib) hidupnya.29

G. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian Kualitatif Deskriptif. Penelitian kualitatif adalah suatu proses

penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodelogi yang

menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Sedangkan

27BPJS Kesehatan https://id.m.wikipedia.org/wiki/BPJS_Kesehatan, Diakses

tanggal 12 november 2018

28

Adi W Gunawan, Study Pustaka Pola Pikir,

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper 40180-3410100025-presentation2, Diakses

pada tanggal 11 maret 2019.

29.Ibid

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6931/1/Skripsi BAB I.pdf · Mengubah Pola Pikir Masyarakat Mengenai Asuransi Kesehatan (Studi Pada Warga RT

18

deskriptif adalah bagian dari penelitian kualitatif yang berusaha

mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat

sekarang.

a. Sumber data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

premier dan sekunder.30

a. Data Pemier

Data premier adalah sumber data yang langsung memberikan

data kepada pengumpul data. Peneliti menggunakan wawancara

dan observasi kepada humas dan pegawai Asuransi BPJS kota

Palembang.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada peneliti, misalnya lewat orang lain

yang tidak langsung memberikan informasi ke pengumpul data,

misalnya lewat orang lain dan dokumen seperti buku dan arsip

lainnya. Dokumen tersebut dilihat dari internet atau buku dan

arsip lainnya.

c. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penyusunan penelitian ini dilakukan

dengan beberapa metode, yaitu:

a. Interview (wawancara)

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dimana

pewawancara (peneliti atau yang diberi tugas melakukan pengumpulan

data) dalam mengumpulkan data mengajukan suatu pertanyaan kepada

30Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi,

(Jakarta: Rajawali Pers, 2017), Cet ke-7, h. 138.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6931/1/Skripsi BAB I.pdf · Mengubah Pola Pikir Masyarakat Mengenai Asuransi Kesehatan (Studi Pada Warga RT

19

yang diwawancarai.31

Wawancara digunakan untuk mengungkap

pelaksanaan strategi komunikasi humas BPJS dalam mengubah pola

pikir masyarakat mengenai asuransi kesehatan. Dalam penelitian ini,

peneliti melakukan wawancara dengan bagian humas atau staff

pegawai BPJS yang terlibat dalam Asuransi Kesehatan BPJS.

a. Observasi

Observasi merupakan proses untuk memperoleh data dari

tangan pertama dengan mengamati orang dan tempat pada saat

dilakukan penelitian.32

Observasi digunakan untuk mengamati secara

dekat bagaimana strategi komunikasi humas BPJS untuk mengajak

masyarakat mengikuti asuransi BPJS kesehatan.

b. Dokumentasi

Teknik ini digunakan peneliti untuk memperoleh informasi dari

bermacam-macam sumber tertulis atau dokumentasi yang ada pada

responden atau tempat, dimana responden bertempat tinggal atau

melakukan kegiatan sehari-harinya.33

Penulis menggunakan

dokumentasi dari beberapa sumber seperti melihat arsip-arsip, foto,

buku, dan lainnya sebagainya di Pelayanan Kesehatan BPJS kota

Palembang.

c. Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari, memilah hal-hal

pokok dan merangkum secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dengan cara

31Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung:

Alfabeta, 2014), h.118.

32

Ibid., h. 197

33

Sukardi, Metodelogi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya,

(Yogyakarta: PT. Bumi Aksara, 2003), h. 81.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6931/1/Skripsi BAB I.pdf · Mengubah Pola Pikir Masyarakat Mengenai Asuransi Kesehatan (Studi Pada Warga RT

20

mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan keadaan ke

unit-unit, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting untuk

dipelajari, dan membuat kesimpulan.

Analisis data penelitian dilakukan berdasarkan prosedur yang

dikemukakan Miles dan Huberman (1992) bahwa ada tiga tahapan yang

harus dikerjakan dalam menganalisis data, yaitu:

a. Redaksi Data

Redaksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dan mencari tema

serta polanya. Data yang telah direduksi akan memberikan ga,baran

lebih jelas dan memudahkan untuk melakukan pengumpulan data.34

b. Paparan Data

Pemaparan data sebagai sekumpulan informasi tersusun, dan

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Pemaparan data digunakan untuk meningkatkan pemahaman

kasus dan sebagai acuan mengambil tindakan berdasarkan pemahaman

dan analisis sajian data.

c. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan hasil penelitian yang

menjawab fokus penelitian berdasarkan hasil analisis data. Simpulan

disajikan dalam bentuk deskriptif objek penelitian dengan berpedoman

pada kajian penelitian.35

Penarikan kesimpulan sementara, masih dapat

diuji kembali dengan data di lapangan, dengan cara merefleksi kembali,

peneliti dapat bertukar pikiran dengan teman sejawat, triangulasi,

34Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2015), h. 211

35

Ibid., h. 212.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6931/1/Skripsi BAB I.pdf · Mengubah Pola Pikir Masyarakat Mengenai Asuransi Kesehatan (Studi Pada Warga RT

21

sehingga kebenaran ilmiah dapat tercapai. Bila proses siklus interaktif

ini berjalan dengan kontinu dan baik, maka keilmiahannya hasil

penelitian dapat diterima. Setelah hasil penelitian telah diuji

kebenarannya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan dalam bentuk

deskriptif sebagai laporan penelitian.36

Analisis dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif dengan format desain deskriptif. Metode deskriptif adalah

pencarian fakta dengan interprstasi yang tepat. Metode ini mempelajari

masalah-masalah dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu,

termasuk hubungan serta pengaruh dari suatu fenomena.37

H. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika laporan hasil penelitian ini akan dibahas dan

disajikan dalam lima bab yang akan terdiri dari beberapa bab yang akan

dibahas dengan uraian sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan, bab ini membahas mengenai tahapan awal

yang menjadi landasan dari keseluruhan isi skripsi, meliputi: Latar

Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat

Penelitian, Tinjauan Pustaka, Kerangka Teori, Metodologi Penelitian,

Sistematika Penelitian.

Bab II Landasan Teori, bab ini berisi konsep dan teori-teori

yang mendukung dan berkaitan dengan topik yang dibahas atau diteliti

serta kerangka pemikiran tentang “Strategi Komunikasi Humas BPJS

Dalam Mengubah Pola Pikir Masyarakat Mengenai Asuransi

Kesehatan”

36Iskandar, Metodelogi Penelitian Kualitatif, ( Jakarta: Gaung Persada,

2009), Cet. Ke-1 h. 140-142.

37

Moh Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta:Ghalia Indonesia, 2015), h. 55.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6931/1/Skripsi BAB I.pdf · Mengubah Pola Pikir Masyarakat Mengenai Asuransi Kesehatan (Studi Pada Warga RT

22

Bab III Gambaran Umum BPJS Kesehatan Kota

Palembang, bab ini berisikan sejarah Asuransi Kesehatan BPJS,

khusus visi dan misi, struktur organisasi dan lain-lain dari Asuransi

Kesehatan BPJS.

Bab IV Hasil Pembahasan dan Penelitian, bab ini berisi

tentang peran startegi komunikasi humas BPJS dalam mengubah pola

pikir masyarakat mengenai asuransi kesehatan yang merupakan

jawaban atau solusi dari permsalahan dalam penelitian ini.

Bab V Penutup, bab ini berisi tentang kesimpulan yang

menyatakan hasil pembahasan masalah yang diteliti dan menjadi acuan

bagi penyempurna penelitian yang dilakukan.