bab i pendahuluan a. latar belakangrepository.ump.ac.id/4263/2/pakuwati bab i.pdf · tujuan khusus...

17
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi merupakan penyakit yang semakin sering dijumpai dimasyarakat seiring berubahnya pola penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit tidak menular. Hal ini terjadi seiring terjadinya perubahan sosial ekonomi, lingkungan dan perubahan struktur penduduk. Hipertensi hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama dibidang kesehatan, tidak hanya di Indonesia namun juga di seluruh dunia (Rahajeng E,dan Tuminah S. 2009). Menurut World Health Organization (WHO). 2011, ada satu milyar orang di dunia menderita hipetensi dari 2/3 diantaranya berada di negara berkembang yang berpenghasilan rendah sampai sedang. Prevalensi hipertensi diperkirakan akan terus meningkat, dan diprediksi pada tahun 2025 sebanyak 29% atau milyar orang diseluruh dunia menderita hipertensi, sedang di Indonesia angka kejadian hipertensi cukup tinggi. Data statistik terbaru menyatakan bahwa terdapat 24,7% penduduk Asia Tenggara dan 23,3% penduduk Indonesia berusia 18 tahun keatas mengalami hipertensi pada tahun 2014 ( WHO, 2015). Menurut Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan angka prevalensi hipertensi secara nasional (25,8%), jika dibanding hasil riskesda tahun 2007 (31,7/1000) menunjukkan adanya penurunan angka 1 Pengaruh Tingkat Pengetahuan..., Pakuwati , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Upload: ngoliem

Post on 11-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4263/2/Pakuwati BAB I.pdf · Tujuan Khusus . a. Mengetahui tingkat pengetahuan lansia di Puskesmas Bumiayu ... kemampuan dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi merupakan penyakit yang semakin sering dijumpai

dimasyarakat seiring berubahnya pola penyakit dari penyakit infeksi ke

penyakit tidak menular. Hal ini terjadi seiring terjadinya perubahan sosial

ekonomi, lingkungan dan perubahan struktur penduduk. Hipertensi hingga

saat ini masih menjadi permasalahan utama dibidang kesehatan, tidak hanya

di Indonesia namun juga di seluruh dunia (Rahajeng E,dan Tuminah S.

2009).

Menurut World Health Organization (WHO). 2011, ada satu milyar

orang di dunia menderita hipetensi dari 2/3 diantaranya berada di negara

berkembang yang berpenghasilan rendah sampai sedang. Prevalensi

hipertensi diperkirakan akan terus meningkat, dan diprediksi pada tahun

2025 sebanyak 29% atau milyar orang diseluruh dunia menderita hipertensi,

sedang di Indonesia angka kejadian hipertensi cukup tinggi. Data statistik

terbaru menyatakan bahwa terdapat 24,7% penduduk Asia Tenggara dan

23,3% penduduk Indonesia berusia 18 tahun keatas mengalami hipertensi

pada tahun 2014 ( WHO, 2015).

Menurut Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan

angka prevalensi hipertensi secara nasional (25,8%), jika dibanding hasil

riskesda tahun 2007 (31,7/1000) menunjukkan adanya penurunan angka

1 1

Pengaruh Tingkat Pengetahuan..., Pakuwati , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4263/2/Pakuwati BAB I.pdf · Tujuan Khusus . a. Mengetahui tingkat pengetahuan lansia di Puskesmas Bumiayu ... kemampuan dan

2

prevalensi, namun hal ini tetap perlu diwaspadai mengingat hipertensi

merupakan salah satu faktor risiko penyakit degeneratif antara lain penyakit

jantung, stroke dan penyakit pembuluh darah lainnya. Jumlah penduduk

berisiko (> 15 th) yang dilakukan pengukuran tekanan darah pada tahun

2015 tercatat sebanyak 2.807.407 atau 11,03 persen. Persentase penduduk

yang dilakukan pengukuran tekanan darah tahun 2015 tertinggi di Kota

Salatiga sebesar 41,52 persen, sebaliknya persentase terendah pengukuran

tekanan darah adalah di Kabupaten Banjarnegara sebesar 0,83persen.

Kabupaten/kota dengan cakupan di Kota Tegal rata-rata provinsi adalah

Jepara, Pati, Kota Magelang, dan Kota Surakarta.

Di Indonesia, tahun 2014 penyakit hipertensi merupakan penyebab

kematian nomor tiga setelah stroke dan tuberkulosis, yaitu mencapai 6,8%

dari populasi kematian di Indonesia.

Berdasarkan Kemenkes RI. (2014), Prevalensi hipertensi di Indonesia

mencapai 25,8% dari populasi pada usia 18 tahun keatas. Prevalensi kasus

hipertensi di Provinsi Jawa tengah sebesar 26,4%. Fenomena ini disebabkan

karena perubahan gaya hidup masyarakat secara global, seperti semakin

mudahnya mendapatkan makanan siap saji membuat konsumsi segar dan

serat berkurang, kemudian konsumsi garam, lemak gula, dan kalori, yang

terus meningkat sehingga berperan besar dalam meningkatkan angka

kejadian hipertensi ( Dinkes Provinsi Jawa Tengah 2014).

Di Provinsi Jawa Tengah berdasarkan Profil kesehatan Kabupaten

Brebes tahun 2014, Perkembangan data kasus baru penyakit Hipertensi pada

Pengaruh Tingkat Pengetahuan..., Pakuwati , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4263/2/Pakuwati BAB I.pdf · Tujuan Khusus . a. Mengetahui tingkat pengetahuan lansia di Puskesmas Bumiayu ... kemampuan dan

3

Lansia menurut menjadi 52,91%, sedangkan penyakit Hipertensi pada

Lansia tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi 53,06%. Penyakit

hipertensi pada tahun 2014 menunjukan adanya penurunan penyakit

hipertensi, namun pada tahun 2015 terlihat kembali mulai ada kenaikan

penyakit hipertensi.

Profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 menyebutkan kasus

tertinggi penyakit tidak menular (PTM) adalah kelompok penyakit jantung

dan pembuluh darah khususnya pada kelompok hipertensi essensial yaitu

sebanyak 497.966 (67,00%) dari total 743.204 kasus penyakit jantung dan

pembuluh darah. Prevalensi hipertensi di Jawa Tengah yaitu 26,4% dan

berada pada peringkat ke-9 pada 10 besar provinsi di Indonesia dengan

kejadian kasus hipertensi terbanyak. Di Jawa Tengah prevalensi hipertensi

tertinggi berada di wilayah Kota Semarang dengan prevalensi sebesar

77,10% (Dinkes Jateng, 2013).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan kabupaten Brebes dari hasil

pengukuran hipertensi pada tahun 2015 adalah 25,31% dengan urutan ke 17

dari 35 Kabupaten. Kabupaten / Kota dengan persentase hipertensi tertinggi

adalah Wonosobo yaitu 42,82%, diikuti Tegal 40,67% dan Kebumen

39,55%. Kabupaten / Kota persentase hipertensi terendah adalah Pati yaitu

4,50%, diikuti Batang 4,75%, dan Jepara 5,55%. Sedangkan di Puskesmas

Bumiayu pada tahun 2015 jumlah total keseluruhan sebanyak 1810,

penderita hipertensi lansia berjumlah 200, atau 3,62%. Jumlah 200 lansia

diambil dari data bulan Januari sampai Agustus 2016 yang menderita

Pengaruh Tingkat Pengetahuan..., Pakuwati , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4263/2/Pakuwati BAB I.pdf · Tujuan Khusus . a. Mengetahui tingkat pengetahuan lansia di Puskesmas Bumiayu ... kemampuan dan

4

penyakit hipertensi pada usia 50 tahun keatas, lansia yang berobat sebanyak

189 lansia dengan tekanan darah >150/90mmHg. Kebanyakan lansia yang

berobat di Puskesmas Bumiayu adalah lansia yang baru memeriksakan

tekanan darahnya ke Puskesmas Bumiayu, dan kebanyakan lansia yang

melakukan pemeriksaan ke Puskesmas Bumiayu datang sendiri tanpa

keluarganya.

Menurut Wulandari (2015), hasil penelitian yang dilakukan observasi

dan wawancara dengan lansia pada tanggal 20 maret 2015 di Puskesmas

Kalimanah Purbalingga pada 8 lansia penderita hipertensi yang sedang

memeriksakan diri ke Puskesmas Kalimanah, 6 dari 8 lansia yang

memeriksakan dirinya tidak didampingi oleh keluarganya melainkan lansia

datang sendiri. Berdasarkan pertanyaan kedua tentang pola makan 5 dari 8

lansia mengatakan dalam makanan sehari – hari mereka makan bersama

keluarga dengan menu yang sama seperti makan daun singkong, kacang2an,

dan daging, yang berarti lansia tidak melakukan diet yang dianjurkan oleh

penyakit hipertensi. Keluarga jarang mengingatkan makanan apa saja yang

harus dihindari bagi penderita hipertensi. Dan berdasarkan pertanyaan ketiga,

2 dari 8 lansia mengatakan anggota keluarga nya jarang menganjurkan untuk

melakukan olahraga. Pada pertanyaan keempat tentang aturan meminum

obat 5 dari 8 lansia mengatakan keluarga tidak pernah mengingatkan untuk

minum obat secara teratur.

Motivasi akan terlaksana bila seseorang itu tahu manfaat yang bisa

diambil dan didukung oleh pengetahuan yang memadai tentang hipertensi

Pengaruh Tingkat Pengetahuan..., Pakuwati , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4263/2/Pakuwati BAB I.pdf · Tujuan Khusus . a. Mengetahui tingkat pengetahuan lansia di Puskesmas Bumiayu ... kemampuan dan

5

(Waspadji, 2007). Selain pengetahuan, dukungan keluarga inti (ayah, ibu dan

anak) juga sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan motivasi pasien

hipertensi dalam melaksanakan diet rendah garam (Friedman, 2010), serta

keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam perannya bagi salah satu

anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan (Kuspiatiningsih,

2009).

Keluarga menjadi support sistem dalam kehidupan pasien

hipertensi, agar keadaan yang dialami tidak semakin memburuk dan

terhindar dari komplikasi akibat hipertensi. Keluarga dapat membantu pasien

hipertensi antara lain dalam mengatur pola makan yang sehat, mengajak

olahraga bersama, menemanidan mengingatkan untuk rutin dalam

memeriksa tekanan darah. Jadi, dukungan keluarga diperlukan oleh pasien

hipertensi yang membutuhkan perawatan dengan waktu yang lama dan

terus-menerus (Setiadi, 2008).

Dukungan dari keluarga dan sahabat sangat diperlukan dalam

penanganan penderita hipertensi. Dukungan dari keluarga merupakan

faktor terpenting dalam membantu individu menyelesaikan masalah.

Dukungan keluarga akan menambah rasa percaya diri dan motivasi untuk

menghadapi masalah dan meningkatkan kepuasan hidup. Hal ini keluarga

harus dilibatkan dalam program pendidikan sehingga keluarga dapat

memenuhi kebutuhan pasien, mengetahui kapan keluarga harus mencari

pertolongan dan mendukung kepatuhan terhadap pengobatan. Keluarga

menjadi support system dalam kehidupan penderita hipertensi, agar

Pengaruh Tingkat Pengetahuan..., Pakuwati , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4263/2/Pakuwati BAB I.pdf · Tujuan Khusus . a. Mengetahui tingkat pengetahuan lansia di Puskesmas Bumiayu ... kemampuan dan

6

keadaan yang dialami tidak semakin memburuk dan terhindar dari

komplikasi akibat hipertensi. Dukungan keluarga juga diperlukan untuk

mengurangi risiko kekambuhan. Keluarga dapat membantu dalam

perawatan hipertensi yaitu dalam mengatur pola makan yang sehat,

mengajak berolahraga, menemani dan meningkatkan untuk rutin dalam

memeriksa tekanan darah (Setiadi, 2008).

Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien

keperawatan dan keluarga sangat berperan dalam menentukan cara asuhan

yang diperlukan anggota keluarga yang sakit. Bila dalam keluarga tersebut

salah satu anggotanya mengalami masalah kesehatan maka sistem dalam

keluarga akan terpengaruhi, penderita hipertensi biasanya kurang

mendapatkan perhatian keluarga, apabila keluarga kurang dalam

pengetahuan tentang perawatan hipertensi, maka berpengaruh pada

perawatan yang tidak maksimal (Friedman, 2010).

Perilaku merupakan suatu kegiatan atau aktivitas manusia, baik dapat

diamati secara langsung maupun tidak dapat diamati oleh pihak luar.

Dimana perilaku terdiri dari Persepsi (perception), respon terpimpin

(Guided Respons), mekanisme (mecanism), adaptasi (adaptation)

(Notoatmodjo, 2003).

Perawatan dalam hipertensi diantaranya dalam ketaatan pengobatan

meliputi perlakuan khusus mengenai gaya hidup seperti diet, istirahat

dan olahraga serta konsumsi obat termasuk didalamnya jenis obat

yang dikonsumsi, berapa lama obat harus dikonsumsi, kapan waktu atau

Pengaruh Tingkat Pengetahuan..., Pakuwati , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4263/2/Pakuwati BAB I.pdf · Tujuan Khusus . a. Mengetahui tingkat pengetahuan lansia di Puskesmas Bumiayu ... kemampuan dan

7

jadwal minum, kapan harus dihentikan dan kapan harus berkunjung

dalam mengontrol tekanan darah, kedisiplinan pemeriksaan yang akibatnya

dapat terjadi komplikasi berlanjut (Notoatmodjo, 2012).

Menurut hasil survey yang dilakukan oleh peneliti dengan observasi

yang dilakukan di desa Dukuhturi Bumiayu, terjadinya hipertensi

dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tingkat pengetahuan tentang

hipertensi yang kurang baik, tidak adanya pengawasan dari pihak keluarga

terhadap keteraturan dalam minum obat, stress, serta kebiasaan hidup seperti

merokok, pola makan dan konsumsi garam dapur yang berlebihan. Posyandu

lansia yang terdapat di wilayah Bumiayu masih belum banyak dimanfaatkan

oleh lansia termasuk lansia yang menderita hipertensi, dikarenakan

banyaknya lansia belum mengetahui manfaat dengan mengikuti kegiatan

posyandu lansia. mereka juga mengeluh sering pusing, sulit tidur, banyak

fikiran, sakit kepala dan tampak tegang. Mereka juga mengungkapkan

kurangnya perhatian dari anggota keluarga, dan tidak pernah mengontrol

kesehatan ke layanan kesehatan terdekat. Perawatan Hipertensi yang

mereka lakukan bila tekanan darah naik adalah dengan merebus timun

dan biasanya dibiarkan saja. Mereka tidak melakukan sesuatu yang

dianjurkan ataupun dilarang bagi penderita hipertensi. Enam dari tujuh

lansia mengungkapkan kurangnya pengetahuan tentang perawatan hipertensi.

Dari latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul: “Pengaruh Tingkat Pengetahuan dan Dukungan Keluarga

Pengaruh Tingkat Pengetahuan..., Pakuwati , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4263/2/Pakuwati BAB I.pdf · Tujuan Khusus . a. Mengetahui tingkat pengetahuan lansia di Puskesmas Bumiayu ... kemampuan dan

8

terhadap Perilaku Perawatan Hipertensi pada Lansia di Puskesmas Bumiayu

Brebes”.

B. Rumusan Masalah

Pengambilan data awal di Puskesmas Bumiayu menunjukan bahwa

jumlah penderita hipertensi pada tahun 2016 bulan Agustus berjumlah 70

penderita hipertensi, kemudian dibulan September meningkat menjadi 85

penderita hipertensi. Jumlah dari tahun 2016 sebanyak 1810 penderita

hipertensi, kebanyakan penderita hipertensi berusia diatas 50 tahun. Pada

usia tersebut biasanya kurang memperhatikan kesehatan dan pola hidupnya,

lebih bersikap acuh pada dirinya sendiri sehingga memicu timbulnya

berbagai penyakit salah satunya adalah hipertensi. Perawatan hipertensi

yang mereka lakukan bila tekanan darah naik adalah dengan merebus

timun dan tidak mengontrol kepelayanan kesehatan yang terdekat misalnya

puskesmas atau posyandu lansia, mereka tidak melakukan sesuatu yang

dianjurkan ataupun dilarang bagi penderita hipertensi.

Dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada enam lansia

mengungkapkan kurangnya pengetahuan tentang perawatan hipertensi.

Sedangkan pada keluarga kurangnya perhatian kepada lansia yang menderita

hipertensi, dan pada pola makan keluarga belum bisa mengaturnya, masih

sering mengonsumsi garam dapur yang berlebih. Lansia yang berobat di

Puskesmas Bumiayu adalah lansia yang datang sendiri tanpa didampingi

oleh keluarganya. Dengan seperti itu maka akan menambah jumlah orang

Pengaruh Tingkat Pengetahuan..., Pakuwati , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4263/2/Pakuwati BAB I.pdf · Tujuan Khusus . a. Mengetahui tingkat pengetahuan lansia di Puskesmas Bumiayu ... kemampuan dan

9

yang terkena hipertensi di Puskesmas Bumiayu. Dari pernyataan diatas

dapat dirumuskan suatu masalah penelitian tentang “ Bagaimanakah

Pengaruh tingkat pengetahuan dan dukungan keluarga terhadap perilaku

perawatan Hipertensi pada lansia di Puskesmas Bumiayu Brebes”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan Umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

tingkat pengetahuan dan dukungan keluarga terhadap perilaku perawatan

hipertensi pada lansia di Puskesmas Bumiayu Brebes.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan lansia di Puskesmas Bumiayu

b. Mengetahui dukungan keluarga pada lansia di Puskesmas Bumiayu

c. Mengetahui perilaku perawatan hipertensi pada lansia di Puskesmas

Bumiayu

d. Mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan pada lansia di Puskesmas

Bumiayu

e. Mengetahui Pengaruh dukungan keluarga pada lansia di Puskesmas

Bumiayu

f. Mengetahui perbandingan pengaruh tingkat pengetahuan dan

dukungan keluarga di Puskesmas Bumiayu

Pengaruh Tingkat Pengetahuan..., Pakuwati , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4263/2/Pakuwati BAB I.pdf · Tujuan Khusus . a. Mengetahui tingkat pengetahuan lansia di Puskesmas Bumiayu ... kemampuan dan

10

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini dikategorikan menjadi manfaat teoritis dan

manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil dari penelitian ini dapat mengembangkan

ilmu pengetahuan bagi kesehatan untuk mengetahui pengaruh tingkat

pengetahuan dan dukungan keluarga terhadap perilaku perawatan

hipertensi pada lansia di Puskesmas Bumiayu. Serta sebagai sarana untuk

mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dan sekaligus menambah

wawasan mengenai hipertensi agar mampu mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Puskesmas

Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi tenaga

medis, khususnya tenaga keperawatan terkait untuk melakukan

pendidikan kesehatan pada lansia yang tidak mengetahui tentang

hipertensi dan memberikan dorongan untuk sering mengontrol ke

posyandu lansia atau puskesmas dengan keterlibatan keluarga dalam

pengendalian tekanan darah dengan memberikan dukungan sosial.

b. Bagi Profesi Keperawatan

Bagi tenaga kesehatan khususnya perawat penelitian ini dapat

memberikan tindakan untuk melakukan diit hipertensi tentang

Pengaruh Tingkat Pengetahuan..., Pakuwati , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4263/2/Pakuwati BAB I.pdf · Tujuan Khusus . a. Mengetahui tingkat pengetahuan lansia di Puskesmas Bumiayu ... kemampuan dan

11

kemampuan merawat penderita hipertensi serta untuk mengembangkan

kemampuan dan ketrampilan terutama dibidang keperawatan.

c. Bagi Keluarga

Bisa menjadi masukan, panduan dalam melakukan perawatan

pada anggota keluarga yang menderita hipertensi, khususnya keluarga

dengan lansia.

d. Bagi Instansi Terkait

Sebagai bahan informasi tentang pengaruh tingkat pengetahuan

dan dukungan keluarga terhadap perilaku perawatan hipertensi pada

lansia sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pengambilan keputusan

dan antisipasi dari masalah kesehatan terutama pada perilaku

perawatan hipertensi.

e. Bagi Peneliti

Untuk menerapkan ilmu yang didapat dari akademik dalam

kehidupan nyata khususnya yang berkaitan dengan pengetahuan

keluarga sebagai referensi penelitian bagi penelitian berikutnya dan

sebagai bahan perbandingan untuk melanjutkan penelitian yang lebih

kompleks.

Pengaruh Tingkat Pengetahuan..., Pakuwati , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4263/2/Pakuwati BAB I.pdf · Tujuan Khusus . a. Mengetahui tingkat pengetahuan lansia di Puskesmas Bumiayu ... kemampuan dan

12

E. Penelitian Terkait

Beberapa penelitian terkait dengan penelitian yang akan dilakukan

peneliti antara lain :

1. Prasetyo, Tri. 2013. Dengan judul “hubungan tingkat pengetahuan tentang

hipertensi dengan upaya pencegahan kekambuhan hipertensi pada lansia

di desa Blulukan kecamatan Colomadu kabupaten Karanganyar”. Desain

penelitian ini menggunakan penelitian Kualitatif dengan desain deskriptif

korelatif dengan pendekatan cross sectional. Dalam penelitian yang

menjadi sampel yaitu semua lansia yang ikut dalam posyandu lansia

yang menderita hipertensi di desa Blulukan Colomadu Karanganyar

yang berjumlah 78 lansia. Pada penelitian ini sampel diambil dengan

cara total sampling. Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan alat

ukur berupa kuisioner. Analisa data pada penelitian ini adalah univariat

dan bivariat. Analisis univariat menggunakan tabel atau grafik,

sedangkan analisis bivariat hubungan tingkat pengetahuan dengan upaya

pencegahan kekambuhan menggunakan uji Chi Square. Hasil uji statistic

Chi Square diperoleh nilai 2 = 10,530 dengan p = 0,032. p<0,05 maka

hipotesa penelitian yang diambil adalah Ho ditolak, yang artinya terdapat

hubungan tingkat pengetahuan tentang hipertensi dengan upaya

pencegahan kekambuhan hipertensi pada lansia di Desa Blulukan

Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar. Semakin tinggi tingkat

pengetahuanya semakin tinggi upaya pencegahan kekambuhan hipertensi

di desa Blulukan. Kesimpulan nya Ada hubungan antara tingkat

Pengaruh Tingkat Pengetahuan..., Pakuwati , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4263/2/Pakuwati BAB I.pdf · Tujuan Khusus . a. Mengetahui tingkat pengetahuan lansia di Puskesmas Bumiayu ... kemampuan dan

13

pengetahuan tentang hipertensi dengan upaya pencegahan kekambuhan

hipertensi pada lansia di Desa Blulukan Kecamatan Colomadu Kabupaten

Karanganyar.

a. Persamaan :

Metodologi penelitian Tri prasetyo sama-sama menggunakan

model desain kuantitatif dengan metode cross sectional dan analisa

data menggunakan menggunakan uji chi square.

b. Perbedaan :

Penelitian Tri pasetyo menggunakan desain deskriptif korelatif

dan teknik sampel yang digunakan yaitu total sampling . Sedangkan

penelitian saya menggunakan desain penelitian survei analitik, teknik

sampel yang digunakan dalam penelitian saya menggunakan teknik

random sampling.

2. Susriyanti, dkk. 2013. Dengan judul “Hubungan dukungan keluarga

dengan perilaku perawatan hipertensi pada lansia di gamping sleman

yogyakarta”. Desain Penelitian ini menggunakan desain penelitian

korelasional dan pendekatan Cross Sectional. Penelitian dilakukan di

RT 06 dan Rt 07 Niten Padukuhan Karang Tengah Gamping Sleman

Yogyakarta dengan sampel sebanyak 30 orang yang dipilih dengan teknik

Purposive Sampling. Analisis data menggunakan Spearman Rank. Hasil:

Penelitian menunjukkanadahubungan antara dukungan keluarga dan

kejadian hipertensi pada lansia (p = 0,000, r = 0,702). Diketahuai kejadian

hipertensi pada lansia di RT 06 dan RT 07 Niten adalah sebesar

Pengaruh Tingkat Pengetahuan..., Pakuwati , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4263/2/Pakuwati BAB I.pdf · Tujuan Khusus . a. Mengetahui tingkat pengetahuan lansia di Puskesmas Bumiayu ... kemampuan dan

14

58,82% (sebanyak 30 orang dari 51 populasi lansia).Tingkat

dukungan keluarga pada lansia di Padukuhan Karang Tengah

Gamping Sleman termasuk dalam kategori tinggi dan perilaku

perawatan hipertensi yang dilakukan lansia di Padukuhan Karang

Tengah Gamping Sleman termasuk dalam kategori cukup dan baik.

a. Persamaan :

Penelitian Susriyanti sama- sama menggunakan pendekatan cross

sectional

b. Perbedaan :

Penelitian Susriyanti menggunakan penelitian korelasional,

teknik sampel menggunakan teknik purpose sampling dan analisa data

menggunakan Spearman Rank. Sedangkan pada penelitian saya

menggunakan penelitian survei analitik, teknik sampel yang digunakan

dalam penelitian saya dengan menggunakan teknik random sampling

dan analisa data menggunakan uji chi square.

3. Weriana, Agus. 2015. Dengan judul “Hubungan tingkat pengetahuan dan

perilaku dengan kontrol tekanan darah pada pasien hipertensi di Desa

Karanganyar Kecamatan Jatilawang”. Metode yang digunakan

menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional.

Populasi dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi diwilayah desa

Karanganyar KecamatanJatilawang Kabupaten Banyumas pada Desember

2014 berjum;lah 50 orang. Sampel dalam penelitian ini menggunakan

teknik total sampling. Analisa data yang digunakan uji chi square. Hasil

Pengaruh Tingkat Pengetahuan..., Pakuwati , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4263/2/Pakuwati BAB I.pdf · Tujuan Khusus . a. Mengetahui tingkat pengetahuan lansia di Puskesmas Bumiayu ... kemampuan dan

15

sebagian besar berpengetahuan rendah sebanyak 26 responden ( 52,0% ),

berperilaku buruk sebanyak 29 responden ( 58,0% ) dan tidak melakukan

kontrol tekanan darah sebanyak 31 responden ( 62,0 % ). Ada hubungan

antara pengetahuan ( p= 0,001 ) dan perilaku ( p= 0,0001 ) penderita

hipertensi dengan kontrol tekanan darah di Desa Karanganyar.

a. Persamaan :

Dalam penelitian Agus Weriana sama-sama menggunakan

penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dan

analisa data yang digunakan menggunakan uji chi square.

b. Perbedaan :

Dalam penelitian Agus Weriana teknik sampel yang digunakan

dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Sedangkan

penelitian saya dengan menggunakan teknik random sampling.

4. Saputra, Jevri rahayu.2013.”Hubungan antara dukungan sosial keluarga,

pengetahuan dan sikap dengan perilkau pengendalian tekanan darah pada

penderita hipertensi di Wilayah kerja Puskesmas 1 Banyumas Kabupaten

Banyumas”. Dengan metode Penelitian menggunakan jenis penelitian

deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan crossectional.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien dengan hipertensi yang

memeriksakan tekanan darahnya pada Puskesmas selama 3 bulan terkahir

yaitu 131 orang. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan simple

Random Sampling dengan jumlah sampel 57 orang. Hasil dan

Kesimpulan Ada hubungan antara dukungan sosial keluarga dan sikap ( p-

Pengaruh Tingkat Pengetahuan..., Pakuwati , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4263/2/Pakuwati BAB I.pdf · Tujuan Khusus . a. Mengetahui tingkat pengetahuan lansia di Puskesmas Bumiayu ... kemampuan dan

16

value 1= 0,026, p- value 2= 0,016 ) terhadap perilaku pengendalian

tekanan darah pada penderita hipertensi diwilayah kerja puskesmas 1

Banyumas kabupaten Banyumas dan tidak ada hubungan antara

pengetahuan ( p- value =0,694 ) terhadap perilaku pengendalian tekanan

darah pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas 1 Banyumas

kabupaten Banyumas.

a. Persamaan :

Dalam penelitian Jevri Saputra sama-sama menggunakan

pendekatan cross sectional, sampel yang digunakan menggunakan

simple random sampling dan Analisa data menggunakan uji chi square

b. Perbedaan :

Dalam penelitian Jevri Saputra menggunakan desain deskriptif

korelasi. Sedangkan penelitian saya menggunakan survei analitik.

5. HH Hu, et all. 2014. “The association of family social support, depression,

anxiety and self-efficacy with specific hypertension self-care behaviours

in Chinese local community”. Desain penelitian ini menggunakan desain

penelitian Deskriptif. Sampel sebanyak 318 pasien hipertensi yang tinggal

di masyarakat Beijing. Analisa data menggunakan chi square. Hasil dari

penelitian ini yaitu Informasi tentang demografi dan hipertensi variabel

jumlah responden sebanyak 318 pasien adalah 62,9 tahun, mayoritasnya

adalah perempuan (71,7%) dan hampir 69,8% dari subyek yang memiliki

< 6 tahun pendidikan. Selain itu, rata-rata jumlah diagnosis hipertensi

adalah 8,2. Untuk perilaku perawatan diri secara medis yaitu 61,3%, dari

Pengaruh Tingkat Pengetahuan..., Pakuwati , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4263/2/Pakuwati BAB I.pdf · Tujuan Khusus . a. Mengetahui tingkat pengetahuan lansia di Puskesmas Bumiayu ... kemampuan dan

17

pasien melaporkan minum obat yang diresepkan yaitu 44,3% dilaporkan

mengukur tekanan darah secara teratur. Kepatuhan terhadap perilaku

perawatan diri berhubungan dengan gaya hidup yaitu 51,9-81,1% dari

pasien. Tingkat yang dilakukan oleh dukungan sosial keluarga untuk

pengobatan hipertensi dari sumber dukungan yang berbeda dan bervariasi

yaitu 0,46-3,25. (Tingkat tertinggi dukungan adalah 5) pada skala Likert,

dan rata-rata skor total adalah 20,91 (maksimum adalah 60). anak dewasa

diidentifikasi sebagai sumber dukungan utama (meannya adalah 3,25 dari

5 tingkat tertinggi dukungan) diikuti oleh pasangan / partner (rata-rata

adalah 2,98 dari 5) dan badan profesional (rata-rata adalah 2,85 dari 5).

Tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara jumlah

dukungan sosial keluarga dan usia variabel demografis, jenis kelamin,

status perkawinan, pendidikan dan tahun sejak diagnosis ditemukan.

a. Persamaan :

Dalam penelitian Hu HH,Li G, Arao T, Analisa data

menggunakan uji chi square dengan pendekatan cross sectional.

b. Perbedaan :

Dalam penelitian Hu HH, Li G, Arao T,menggunakan desain

deskriptif korelasi. Sedangkan penelitian saya menggunakan survei

analitik.

Pengaruh Tingkat Pengetahuan..., Pakuwati , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017