bab i pendahuluan 1.1. latar...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pertumbuhan jumlah penduduk dunia yang makin meningkat
setiap tahunnya sangat berpengaruh terhadap permintaan kebutuhan
makanan. Dengan adanya peningkatan pertumbuhan permintaan akan
makanan, menjadi sebuah peluang bisnis tersendiri yang sangat besar.
Perkembangan bisnis di era abad ke-21 telah berkembang pesat dan
mengalami perubahan yang sangat dinamis. Setiap pelaku usaha di tiap
kategori bisnis dituntut untuk memiliki kepekaan terhadap setiap
perubahan yang terjadi dan menempatkan orientasi terhadap kepuasan
konsumen sebagai tujuan utama (Utomo, 2006).
Semakin banyaknya bermunculan usaha-usaha bisnis penyajian
makanan dan minuman modern/restoran di Indonesia, hal ini seringkali
dikaitkan dengan mobilitas masyarakat yang semakin tinggi. Perubahan
pola perilaku konsumen tersebut telah menggeser paradigma pola
pemikiran tradisional, dalam kategori bisnis pelayanan makanan yang
sebelumnya hanya menyediakan hidangan menu saja menjadi sebuah
konsep modern yang menawarkan sebuah bentuk gaya hidup untuk para
konsumennya. Penciptaan suasana yang nyaman yang didukung dengan
desain interior unik dan tersediannya live music, wifi serta sejenisnya
merupakan daya tarik khusus bagi para konsumennya yang pada akhirnya
mempengaruhi keputusan membeli.
ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Yogyakarta merupakan lokasi yang potensial bagi para pengusaha
jasa makanan/restoran untuk berinvestasi dan mengembangkan usahanya.
Banyak usaha restoran yang sudah berkembang sangat pesat, dengan
halnya Restoran Lavender mempunyai konsep bangunan kolonial
Belanda dengan memadukan desain Cina dan Jawa, restoran ini
beroperasi mulai dari jam 05.00 WIB pagi sampai jam 23.00 WIB malam
dan menyediakan makanan berbagai macam makanan dari Indonesia,
Cina, dan Eropa. Adapun menu utama sarapan tradisional yang
disediakan yaitu gudeg dan wedang jahe. Ada juga menu ala carte
tradisional seperti sop buntut, bakmi jawa, sego geni, pletok jawa dan iga
penyet. Tamu yang datang di restoran sebagian tidak hanya menginap di
hotel tetapi ada juga yang hanya untuk menghadiri suatu event, meeting,
dan seminar karena Hotel The Sahid Rich Yogyakarata memiliki
keunggulan daalam MICE (meeting, incentive, convention, exhibition).
Pada awalnya omset yang didapatkan restoran tersebut sangatlah
menjanjikan, namun seiring dengan banyaknya pesaing-pesaing lain yang
mulai menggeluti usaha restoran tersebut, di tambah dengan semakin
gencarnya arus globalisasi dan teknologi yang berdampak pada
bermunculan usaha-usaha restoran yang menawarkan gaya hidup yang
mengakibatkan perubahan pola perilaku konsumen. Fenomena ini tentu
saja berimbas langsung terhadap omset penjualan Restoran Lavender
yang mengalami kondisi ketidak stabilan dan cenderung menurun dari
setiap bulannya (Subroto, 2003).
ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Kondisi yang terjadi tersebut disebabkan oleh adanya faktor-
faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian di
Restoran Lavender adalah faktor harga. Menurut (Subroto, 2003)
menyatakan bahwa strategi penentuan harga sangat signifikan dalam
memberikan nilai kepada konsumen dan mempengaruhi kesan produk,
serta keputusan konsumen untuk membeli. Harga juga merupakan salah
satu isyarat yang digunakan konsumen dalam proses persepsi, dimana
harga mempengaruhi penilaian konsumen tentang suatu produk.
Penentuan harga yang tepat akan sangat berpengaruh terhadap persepsi
konsumen akan produk yang akan dibeli, berkaitan dengan bagaimana
informasi harga dipahami seluruhnya oleh konsumen.
Selain melihat dari faktor harga, konsumen juga
mempertimbangkan faktor keragaman menu, konsumen cenderung
memilih tempat yang menawarkan produk yang bervariasi dan lengkap
menyangkut kualitas keragaman barang yang ditawarkan di restoran.
Semua hal tersebut dilakukan restoran agar terjadi kenaikan dari tingkat
pembelian konsumen dan karena terdapat berbagai macam produk sejenis
yang ditawarkan oleh berbagai macam restoran. Untuk menghadapi
persaingan tersebut hendaknya restoran berusaha untuk dapat mengetahui
apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga
konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian produk mereka
(Subroto, 2003).
ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Faktor pelayanan juga memberi pengaruh sendiri terhadap
pembelian konsumen, pelayanan yang baik akan menciptakan kepuasan
konsumen. Sehingga pelayanan yang baik serta kepuasan pelanggan
tersebut dapat mempengaruhi intensitas kunjungan pelanggan pada
kesempatan berikutnya pada badan usaha yang bersangkutan. Kualitas
pelayanan adalah permulaan dari kepuasan konsumen, pelanggan dalam
menentukan kualitas pelayanan tidak hanya berdasarkan pada hasil suatu
layanan tersebut tetapi juga memperhatikan proses pemberian layanan
tersebut. Hal ini berarti bahwa pelayanan sangat berpengaruh terhadap
persepsi konsumen, oleh karena itu restoran harus berusaha untuk
memberikan pelayanan yang terbaik agar dapat memenuhi atau bahkan
mampu melampaui kebutuhan pelanggan agar tercapai kepuasan
(Subroto, 2003).
Keputusan pembelian merupakan usaha konsumen untuk
mengidentifikasi semua pilihan yang mungkin untuk memecahkan
persoalan itu dan menilai pilihan-pilihan secara sistematis dan obyektif
serta sasaran-sasarannya yang menentukan keuntungan serta
kerugiannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
yang berhubungan dengan rangsangan pemasaran adalah produk (merek,
rasa, kemasan, kualitas), promosi (periklanan, publisitas dan promosi
kualitas), distribusi (aksestabilitas), serta pelayanan dan harga (Subroto,
2003).
ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
1.2. Rumusan Masalah
Agar tidak terjadi penyimpangan dalam penulisan ini, maka perlu
diberikan batasan masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini,
berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas. Maka
ditemukan rumusan masalah yaitu : Bagaimana persepsi tamu terhadap
menu, harga, dan pelayanan yang ditawarkan oleh Restoran Lavender
Hotel The Sahid Rich Yogyakarta?
1.3. Tujuan Penelitian
Dari perumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi tamu terhadap menu yang
ditawarkan oleh Restoran Lavender di Hotel The Sahid Rich
Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui persepsi tamu terhadap harga yang ditawarkan
pada setiap menu di Restoran Lavender Hotel The Sahid Rich
Yogyakarta.
3. Mengetahui seberapa kuat pengaruh kualitas pelayanan dengan
kepuasan konsumen Restoran Lavender Hotel The Sahid Rich
Yogyakarta.
ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
1.4. Manfaat Penelitian
Dengan mengacu pada tujuan dari penelitian, maka penelitian
ini nantinya akan memiliki manfaat sebagai berikut :
1.4.1 Manfaat Teoritis
Untuk bidang akademisi penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi akademis secara langsung terhadap
program studi Pariwisata sebagai bahan tambahan referensi dan
wancana khususnya berkaitan dengan masalah harga, keragaman
menu, dan pelayanan serta minat beli ulang konsumen.
1.4.2 Manfaat Praktis
Dalam hal praktis, bagi Hotel The Sahid Rich Yogyakarta
penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan pihak manajemen
dalam pembuatan kebijakan penentuan harga, keragaman menu,
pelayanan, dan mengetahui perilaku konsumen terhadap minat
beli ulang konsumen di Hotel The Sahid Rich Yogyakarta serta
dapat memberikan kontribusi pada pengembangan teori yang
berkaitan dengan minat beli ulang konsumen.
1.5. Tinjauan Pustaka
Penelitian ini meninjau tentang persepsi tamu terhadap pengaruh
keragaman menu, harga, dan pelayanan terhadap minat beli ulang
konsumen di Hotel The Sahid Rich Yogyakarta. Makanan merupakan
kebutuhan pokok, untuk itu perlu diperhatikan kualitas maupun
ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
fungsinya, karena penyajian makanan mempunyai arti yang mendalam,
penyajian ini meliputi cara-cara menyediakan, mengatur, dan
menghidangkan secara menarik, aman, mudah dicerna, serta bergizi.
Sekarang ini penyajian makanan berhubungan erat dengan
pelayanan dan dekorasi, dalam pelaksaaannya diperlukan beberapa hal
yang terkait dengan penataan makanan yang rapi, indah, menarik, dan
nyaman. Pelayanan atau tata hidangan memerlukan kaidah-kaidah antara
lain letak makanan dan porsi hiasan, selain itu penampilan hiasan harus
betul-betul diperhatikan agar memenuhi fungsinya untuk membangkitkan
selera, menambah daya tarik, dan merupakan pasangan yang serasi
dengan makanan yang dihias.
Penelitian yang ditemukan adalah skripsi berjudul “Pengaruh
Lokasi dan Promosi Terhadap Minat Pembelian Ulang Pada Supermarket
Madinah Syariah Plaza Millenium Medan”, yang di tulis oleh Yuzwar
(2009). Penelitian ini menjelaskan tentang lokasi dan promosi dengan
variabel terikat minat beli ulang konsumen. Penelitian yang ditemukan
kedua adalah skripsi berjudul “Analisa Korelasi Atribut Jasa Terhadap
Kepuasan Konsumen di Pastello Restaurant Yogyakarta”, yang ditulis
oleh Pujiyanti (2010). Penelitian ini menjelaskan tentang hubungan
atribut jasa dengan kepuasan konsumen, dengan menggunakan sampel
sebanyak 30 responden. Penelitian yang ditemukan ketiga adalah skripsi
berjudul “Analisis Pengaruh Kesadaran Merk, Keragaman Menu,
Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Konsumen Untuk
ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Membeli Pizza Hut DP Mall Semarang” ditulis oleh Aditya (2011).
Penelitian ini menjelaskan tentang kesadaran merk, keragaman menu,
promosi dan kualitas pelayanan. Penelitian yang ditemukan keempat
adalah skripsi berjudul “Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Konsumen Di Rumah Makan Ayam Goreng Suharti Yogyakarta ditulis
oleh Endah (2012). Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh yang
signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen.
Keempat skripsi ini membantu penulis dalam mengetahui faktor-
faktor minat beli ulang konsumen khusunya pada hotel. Skripsi ini
menjelaskan tentang menu, harga, dan pelayanan yang di tawarkan
restoran lavender Hotel The Sahid Rich Yogyakarta.
1.6. Landasan Teori
1.6.1. Persepsi
Persepsi dapat diartikan sebagai proses dimana individu memilih,
mengelola, dan menginterprestasikan stimulus kedalam bentuk arti dan
gambar. Apa yang kita terima melalui indera akan menghasilkan persepsi
yang berbeda untuk individu yang berbeda. Hal ini disebabkan karena
masing-masing individu memiliki tanggapan dan tafsiran informasi
secara sendiri-sendiri sesuai dengan kepekaan panca inderanya. Selain
rangsangan fisik, rangsangan dari daerah sekitar kondisi dalam diri
individu tertentu di daerah mempengaruhi persepsi seseorang (Yamit,
2004).
ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
1.6.2. Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas barang dan jasa,
atau jumlah nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan
manfaat dari memiliki atau menggunakan barang atau jasa (Yamit, 2004).
Berdasarkan definisi dapat disimpulkan bahwa harga adalah sesuatu yang
harus dikeluarkan oleh konsumen untuk menikmati, mimiliki, dan
menggunakan fungsi atas barang atau jasa tersebut. Untuk itu harga harus
sesuai dengan persepsi konsumen tentang produk yang akan ditawarkan.
Harga yang tinggi akan mengasumsikan bahwa produk yang ditawarkan
memiliki kualitas produk yang tinggi juga. Jika harga yang ditawarkan
murah, maka harus ada nilai tambah yang diperoleh oleh konsumen jika
membeli produk tersebut.
1.6.3. Pelayanan
Dalam usaha jasa, personal contact antara penyedia dengan
konsumen adalah sangat penting. Maka dalam menentukan kualitas jasa,
setiap perusahaan perlu memperhatikan tata cara pelayanan karyawan
terhadap pelanggan atau sering disebut service excellence. Yang
dimaksud dengan service excellence suatu pelayanan yang unggul adalah
suatu sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan secara
memuaskan (Marsum, 2005). Secara garis besar ada empat unsur pokok
dalam konsep ini :
1. Kecepatan.
2. Ketepatan.
ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
3. Keramahan.
4. Kenyaman.
Keempat komponen tersebut merupakan satu kesatuan pelayanan
yang terintegritas, maksudnya adalah pelayanan atau jasa menjadi tidak
bagus bila satu komponen tidak terpenuhi dengan baik. Maka untuk
mencapai tingkat yang bagus setiap perusahaan jasa harus memiliki
karyawan dengan ketrampilan tertentu, diantaranya penampilan baik dan
rapi, perilaku yang baik, memperlihatkan gairah kerja, dan sikap selalu
siap melayani, tenang dalam bekerja, tidak tinggi hati karena merasa
dibutuhkan, menguasai pekerjaannya baik tugas yang berkaitan pada
bagian atau departemennya maupun bagian lain yang mendukung,
mampu berkomunikasi dengan baik, bisa memahami bahasa isyarat
pelanggan, dan memiliki kemampuan untuk menangani keluhan
pelanggan secara professional.
1.6.4. Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen adalah hasil yang dirasakan atas pengguna
produk dan jasa, sama atau melebihi harapan yang diinginkan pelanggan
sebelum melakukan pembelian (Yamit, 2004). Ada beberapa faktor yang
mendorong kepuasan konsumen antara lain :
1. Kualitas produk
Yaitu apabila setelah membeli dan menggunakan produk, ternyata
kualitas produknya baik dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
2. Harga
Untuk pelanggan yang sensitif biasanya harga murah adalah
sumber kepuasan yang penting karena mereka akan mendapatkan
value or money yang tinggi.
3. Kemudahan
Semakin mudah, efisien, dan nyaman seorang pelanggan dalam
mendapatkan produk tersebut, maka pelanggan akan semakin puas.
4. Kualitas pelayanan
Kualitas pelayanan yang baik akan bergantung pada tiga hal yaitu
sistem, teknologi, dan manusia. Kepuasan terhadap kualitas
pelayanan biasanya sangat sulit ditiru oleh perusahaan lain, karena
langsung berpengaruh pada pembentukan perilaku dan sikap yang
seiring dengan keinginan perusahaan sebuah perusahaan dalam
menciptakan suasana dan sistem kerja.
1.6.5. Minat Beli Ulang Konsumen
Minat beli merupakan perilaku konsumen yang menunjukkan
sejauh mana komitmennya untuk melakukan pembelian. Kebutuhan dan
keinginan konsumen akan barang dan jasa berkembang dari masa ke
masa dan mempengaruhi perilaku mereka dalam pembelian produk.
Dalam istilah asing, perilaku konsumen disebut consumer buying
behaviour atau consumer’s behaviour. Perilaku konsumen dapat
didefinisikan sebagai kegiatan individu yang secara langsung terlibat
dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa
ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan
penentuan kegiatan tersebut. Perilaku konsumen dalam mengambil
keputusan membeli mempertimbangkan barang dan jasa apa yang akan
dibeli, dimana, kapan, bagaimana, berapa jumlah, dan mengapa membeli
produk tersebut (Simamora, 2004).
1.6.6. Keragaman Menu
Setiap konsumen memiliki selera makan yang tidak selalu sama.
Jika restoran menyediakan menu yang beranekaragam, akan lebih
memudahkan restoran untuk menarik konsumen agar bersantap di
tempatnya. Karena, semakin banyaknya pilihan yang disediakan oleh
restoran, maka akan semakin memudahkan konsumen untuk memilih
menu sesuai keinginannya. Suatu tantangan paling besar dihadapi oleh
setiap perusahaan adalah masalah pengembangan produk. Pengembangan
produk dapat dilakukan oleh personalia dalam perusahaan dengan cara
mengembangkan produk yang sudah ada. Dan dapat pula menyewa para
peneliti guna menciptakan produk baru dengan model-model yang sesuai.
Perusahaan yang tidak mengadakan atau tidak mampu menciptakan
produk baru akan menghadapi resiko seperti penurunan volume
penjualan, karena munculnya pesaing yang lebih kreatif, adanya
perubahan selera konsumen, munculnya teknologi baru dalam proses
produksi (Heru dan Anwari, 2011).
ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
1.7. Metode Penelitian
Untuk menentukan suatu penelitian berangkat dan bermuara pada
suatu tujuan yang jelas, maka penelitian itu disimplikasi kedalam
bangunan variabel. Berdasarkan Kusmayadi dan Sugiarto (2000) variabel
penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut. Berkaitan dengan penelitian ini, variabel penelitian
terbagi menjadi dua yang terdiri dari variabel dependent atau variabel
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi variabel lain dan menjadi
pusat perhatian peneliti, variabel dependent yang digunakan dalam
penelitian ini adalah minat beli ulang konsumen. Dan variabel
independent atau variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi
variabel dependent baik yang mempengaruhi secara positif maupun
negatif, variabel yang digunakan adalah persepsi keragaman menu,
harga, dan pelayanan.
Jenis penelitian ini adalah analisis kuantitatif, yaitu analisis data
yang menggunakan data berbentuk angka-angka yang diperoleh sebagai
hasil pengukuran atau penjumlahan. Tujuan dari metode analisis data ini
adalah untuk menginterprestasikan dan menarik kesimpulan dari data-
data yang diperoleh (Kusmayadi dan Sugiarto, 2000). Dalam penelitian
ini data-data dikumpulkan dengan menggunakan teknik tertentu, teknik
ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini membahas
beberapa metode. Metode-metode tersebut adalah :
1. Studi Pustaka
Studi pustaka yaitu data yang sudah tersedia, dimana priset
tinggal mencari dan menelaah buku-buku yang ada kaitannya
dengan bahasan penelitian. Pengumpulan data sekunder.
2. Metode Observasi
Metode Observasi adalah mengadakan penyelidikkan,
pengamatan, dan peninjauan secara langsung terhadap obyek yang
diteliti guna melihat secara langsung perilaku konsumen pada saat
menggunakan setiap atribut jasa yang ditawarkan.
3. Metode Survei
Metode pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner yang
dibagikan kepada responden. Kuesioner merupakan metode
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan
seperangkat pertanyaan tertulis kepada tamu, dengan mengisi dan
mengikuti panduan yang ada pada kuesioner. Pertanyaan-
pertanyaan bersifat tertutup menggunakan skala likert 1-5 dengan
menggunakan pernyataan berskala (Sugiyono, 2012)1. Jawaban
untuk setiap instrumen skala likert mempunyai gradasi dari negatif
sampai positif. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban
1(http://www.rolahengki.com/2013/12/cara-menghitung-skala-likert-metode-
perhitungan- persentase-dan-interval.html, diakses pada tanggal 5 Januari 2014).
ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
tersebut diberi skor dan kategori pada tiap-tiap pertanyaan dalam
kuesioner sebagai berikut :
Sangat Baik = skor 1
Baik = skor 2
Cukup = skor 3
Kurang = skor 4
Sangat kurang = skor 5
4. Metode Wawancara
Metode wawancara adalah metode pengumpulan data
dengan melaksanakan tanya jawab dengan berbagai pihak yang
bersangkutan, dalam hal ini adalah perusahaan.
5. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas,
obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Populasi yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah jumlah tamu yang datang dan makan di
Restoran Lavender. Sementara itu populasi penelitian ini adalah
total jumlah tamu yang makan di restoran lavender pada tahun
2013, yaitu sebanyak 10.000 orang (Hotel The Sahid Rich
Yogyakarta).
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012). Sampel yang
ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
akan diteliti yaitu menggunakan metode sampling kuota atau
insidental sampling (diambil dari Nonprobability Sampling).
Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dari sampel ini
meliputi Sampling Kuota yang artinya teknik untuk menentukan
sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai
jumlah yang diinginkan atau Sampling Insidental yang artinya
teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok
sebagai sumber data. Adapun kriteria yang akan diambil sebagai
sampel yaitu :
a. Tentang pendapat konsumen terhadap pelayanan yang ada di
Restoran Lavender Hotel The Sahid Rich Yogyakarta.
b. Responden adalah jumlah tamu yang datang dan makan di
Restoran Lavender Hotel The Sahid Rich Yogyakarta.
c. Rumus Slovin
Ukuran sampel yang dibutuhkan ditetapkan dengan
menggunakan formula yang dikembangkan oleh Slovin
(Kusmayadi dan Sugiarto, 2000). Karena mayoritas penelitian
ini difokuskan pada jumlah tamu yang makan di restoran
lavender, jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan
ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
formula Slovin. Jumlah populasi adalah 10.000 dan tingkat
kesalahan yang dikehendaki adalah 10%, maka jumlah sampel
yang digunakan adalah :
Rumus =
Keterangan : n = sampel, N = populasi, e = margin error 10%.
Jawaban :
= 99
Dengan formula ini, di dapatkan jumlah sampel sebanyak 99
orang.
Setelah data-data primer didapatkan maka langkah
selanjutnya adalah menguji hipotesis dengan metode statistik,
yaitu uji Chi Square. Uji Chi Square termasuk uji non
parametrik yang biasanya digunakan untuk menguji hipotesis
mengenai perbandingan antara frekuensi observasi yang benar-
benar terjadi, aktual (Fo) dengan frekuensi harapan dan
ekspektasi (Fe) yang didasarkan atas hipotesis tertentu. Untuk
menguji Chi Square, yaitu dengan rumus: ( – ) .
Di mana = frekuensi amatan ; = frekuensi harapan dengan
tingkat signifikasi yang ditetapkan sebesar 0,1. Untuk
membantu olah data digunakan aplikasi sofware SPSS 17.1.
ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
d. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Data primer
Data primer yang biasanya diperoleh melalui wawancara
atau kuesioner. Sumber data yang diperoleh dalam
penelitian ini adalah tanggapan responden yang diperoleh
dari hasil kuesioner tentang persepsi keragaman menu,
harga, pelayanan, dan minat beli ulang konsumen yang
disebarkan kepada sampel yang telah ditentukan
sebelumnya, yaitu tamu Restoran Lavender.
Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari perusahaan
atau perorangan. Data sekunder bentuknya berupa sumber
pustaka yang mendukung penelitian serta diperoleh dari
literatur yang relevan seperti buku referensi, jurnal, artikel,
website, maupun keterangan dari perusahaan yang
hubungannya dalam penelitian yang berkaitan dengan
keragaman menu, harga, pelayanan, dan minat beli ulang
konsumen.
1.8. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu proposisi atau dugaan sementara yang
belum diuji benar atau tidaknya. Hipotesis itu merupakan penjelasan
ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
sementara mengenai suatu fenomena atau merupakan solusi alternatif
terhadap suatu masalah Sugiyono (2012). Maka dalam penelitian yang
akan dilakukan mengajukan hipotesis sebagai berikut :
H1 : Ada hubungan antara keragaman menu dengan minat beli ulang
konsumen.
H2 : Ada hubungan antara harga dengan minat beli ulang konsumen.
H3 : Ada hubungan antara pelayanan dengan minat beli ulang
konsumen.
1.9. Sistematika Penulisan
Dalam skripsi ini menyusun 4 bab dengan susunan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini menguraikan tentang alasan pemilihan
judul , rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian ,tinjauan pustaka, landasan teori, metode
penelitian , dan sistematika penulisan.
BAB II : GAMBARAN UMUM
Pada bab ini menguraikan tentang sejarah hotel,
macam-macam menu restoran, peralatan dan
perlengkapan restoran, prosedur pelayanan tamu,
dan penentuan harga.
ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/