bab i pendahuluan 1.1 latar belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/88582/po...asean merupakan...

13
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi merupakan proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) atau Asean Economic of Community (AEC) mulai diberlakukan tahun akhir tahun 2015, dengan tujuan untuk mewujudkan ASEAN sebagai kawasan perekonomian yang solid yang diperhitungkan dalam perekonomian internasional. Integrasi yang diterapkan dalam MEA hanya pada kegiatan aliran bebas barang, jasa dan tenaga terampil (skilled labor). MEA memiliki 4 pilar dasar yaitu: terbentuknya pasar dan basis produksi tunggal, kawasan yang berdaya saing tinggi, kawasan dengan pembangunan ekonomi yang merata, dan integritas dengan perekonomian dunia (Kemendag RI, 2014). Indonesia sebagai salah satu negara dengan penduduk terbanyak di ASEAN merupakan pasar potensial untuk aliran masuk barang, jasa, dan tenaga kerja bagi negara lain di ASEAN. Nilai tambah (value added) akan terasa apabila produk Indonesia dapat juga mendapat manfaat dari akses ke pasar ASEAN. Dampak positif yang timbul adalah penyerapan tenaga kerja dan peningkatan realisasi investasi (Kemendag RI, 2014). Salah satu program pilar MEA, yaitu tentang Kawasan Berdaya Saing Tinggi, pelaksanaannya berfokus pada pembangunan infrastruktur. Pembangunan 1 1 ANALISIS STRATEGI BERSAING PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA PADA INDUSTRI READYMIX CONCRETE YUDI YUDISTIRA Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Upload: vuduong

Post on 10-Jun-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Globalisasi merupakan proses integrasi internasional yang terjadi karena

pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan

lainnya. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) atau Asean Economic of Community

(AEC) mulai diberlakukan tahun akhir tahun 2015, dengan tujuan untuk

mewujudkan ASEAN sebagai kawasan perekonomian yang solid yang

diperhitungkan dalam perekonomian internasional. Integrasi yang diterapkan

dalam MEA hanya pada kegiatan aliran bebas barang, jasa dan tenaga terampil

(skilled labor). MEA memiliki 4 pilar dasar yaitu: terbentuknya pasar dan basis

produksi tunggal, kawasan yang berdaya saing tinggi, kawasan dengan

pembangunan ekonomi yang merata, dan integritas dengan perekonomian dunia

(Kemendag RI, 2014).

Indonesia sebagai salah satu negara dengan penduduk terbanyak di

ASEAN merupakan pasar potensial untuk aliran masuk barang, jasa, dan tenaga

kerja bagi negara lain di ASEAN. Nilai tambah (value added) akan terasa apabila

produk Indonesia dapat juga mendapat manfaat dari akses ke pasar ASEAN.

Dampak positif yang timbul adalah penyerapan tenaga kerja dan peningkatan

realisasi investasi (Kemendag RI, 2014).

Salah satu program pilar MEA, yaitu tentang Kawasan Berdaya Saing

Tinggi, pelaksanaannya berfokus pada pembangunan infrastruktur. Pembangunan

1 1

ANALISIS STRATEGI BERSAING PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA PADA INDUSTRI READYMIXCONCRETE YUDI YUDISTIRAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

infrastruktur berupa kerjasama transportasi, jaringan transportasi yang efisien,

aman dan terpadu di ASEAN sangat penting untuk merealisasikan potensi

kawasan perdagangan ASEAN secara penuh dan meningkatkan daya tarik

ASEAN sebagai kawasan produksi tunggal, tujuan wisata dan investasi serta

mempersempit kesenjangan pembangunan (ASEAN Economic Community Blue

Print, Departemen luar Negeri, 2009).

Pertumbuhan ekonomi di negara Indonesia, terus mengalami pertumbuhan

yang positif yakni 6,3% ditahun 2013 dan terget menjadi 6,4% di tahun 2014.

Laju pertumbuhan sektor industri konstruksi sebesar 6,3 % di tahun 2013 dengan

nilai PDB sebesar 907,3 triliun rupiah di tahun 2013 (Berita Resmi Statistik

No.16/02/Tahun. XVII, 5 Februari 2014).

Pemerintahan Indonesia saat ini tahun 2014, mencanangkan program

peningkatan pembangunan dengan fokus pembangunan infrastruktur. Beberapa

program yang dicanangkan diantaranya: Program aksi transportasi multimoda,

yaitu pembangunan jalan (akses) dan jalur kereta ke beberapa pelabuhan,

pengembangan jalur perkeretaapian dan sistem logistik nasional, yaitu

pembangunan pelabuhan hubungan internasional, pengembangan short sea

shipping dan pembuatan dam (Kementrian PPN/Bapennas, 2014).

2 2

ANALISIS STRATEGI BERSAING PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA PADA INDUSTRI READYMIXCONCRETE YUDI YUDISTIRAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Gambar. 1.1 Data pertumbuhan konstruksi di wilayah Indonesia tahun 2012-2014 dan proyeksi pertumbuhan di tahun 2015

(Sumber: BCI Economics, 2015)

Berdasarkan Gambar 1.1 tentang data pertumbuhan konstruksi di

Indonesia, dapat dievaluasi bahwa konstruksi secara nasional di tahun 2014

mengalami pertumbuhan (growth) sebesar 5,74% dibanding tahun 2013, dan

diprediksi meningkat menjadi pertumbuhan (growth) sebesar 14,26% di tahun

2015. Konsentrasi pasar tahun 2015 diproyeksikan terbesar di wilayah Jakarta

29% dan Jawa Barat 11% dari total market size, dengan segmen terbesar pada

konstruksi infrastruktur (BCI economics, 2015).

Pertumbuhan konstruksi menunjukan potensi berkembang yang

merupakan daya tarik investor untuk berinvestasi di Indonesia. Rencana

pembangunan pemerintah yang sudah dicanangkan pada pemerintahan saat ini,

membuat peluang besar bagi pengusaha yang bergerak dibidang infrastruktur

konstruksi dalam mengembangkan bisnis mereka dan masuk dalam proyek-

3 3

ANALISIS STRATEGI BERSAING PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA PADA INDUSTRI READYMIXCONCRETE YUDI YUDISTIRAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

proyek yang menjadi rencana pembangunan pemerintah. Selain pengusaha

konstruksi, pembangunan-pembangunan juga menjadi peluang bagi pengusaha

readymix untuk turut serta dalam pembangunan infrastruktur dalam penyediaan

jasa readymix concrete. Readymix concrete merupakan istilah beton yang sudah

siap untuk digunakan tanpa perlu lagi pengolahan dilapangan.

Dewasa ini, pengusaha di bidang infrastruktur konstruksi lebih memilih

menggunakan produk readymix concrete karena kemudahan dan kepraktisan

yang ditawarkan oleh readymix concrete. Keuntungan yang ditawarkan readymix

antara lain, tidak memerlukan lokasi yang luas, kualitas dapat terjamin dan

volume pengecoran yang cukup besar dalam waktu yang cepat. Perkembangan

teknologi beton dimasa ini menuntut dilakukannya usaha untuk meningkatkan

kinerja beton yang dihasilkan, hal ini tidak lepas dari tuntutan dan kebutuhan

masyarakat terhadap fasilitas infrastruktur yang semakin maju.

Permintaan akan produk beton yang semakin meningkat, telah menimbulkan

tumbuhnya beberapa perusahaan yang bergerak dalam industri readymix di

Indonesia. Perusahaan readymix yang ada saat ini, terdiri dari beberapa kategori

diantaranya: anak perusahaan dari produsen semen (subsidiary companies of

cement producer), pengusaha swasta dan kontraktor (private enterprise and

contractor), perusahaan pemerintah/BUMN (state owned companies), dan foreign

alliances atau perusahaan aliansi asing (Seminar Indocement-Heidelberg, 2015).

Perusahaan yang digolongkan kepada anak perusahaan dari produsen semen

(subsidiary companies of cement producer), diantaranya: PT. Pioneer Beton

(Indocement-Heidelberg), Holcim Readymix (Holcim Semen). Perusahaan

4 4

ANALISIS STRATEGI BERSAING PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA PADA INDUSTRI READYMIXCONCRETE YUDI YUDISTIRAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

tersebut sudah beroperasi lebih dari 5 tahun di Indonesia. Perusahaan produsen

readymix yang relatif baru yang juga merupakan subsidiary companies of cement

producer diantaranya adalah: Semen Gresik Group/SGG Readymix (Semen

Indonesia) dan Motive Mulia (Semen Merah Putih). Perusahaan readymix yang

merupakan pengusaha swasta dan kontraktor (private enterprise and contractor),

diantaranya: Adhimix Readymix (PT. Adhimix Precast Indonesia), Merak Beton,

Farika Beton, dan terdapat beberapa produsen readymix lainnya. Beberapa BUMN

yang sudah mengembangkan bisnis readymix diantaranya: Waskita Beton (PT.

Waskita Karya). Sedangkan perusahaan readymix yang tergolong foreign

alliances atau perusahaan aliansi asing adalah Siam Cement Group/SCG Group

(Siam Cement, Thailand).

Meningkatnya alokasi dana pemerintah untuk pembangunan infrastruktur

dalam jasa konstruksi, secara langsung meningkatkan kebutuhan beton untuk

konstruksi di Indonesia. Hal ini merupakan daya tarik bagi produsen readymix

concrete maupun produsen semen untuk meningkatkan kemampuan melayani

kebutuhan akan beton maupun semen sebagai bahan utama produk beton.

Produsen semen maupun readymix merespon hal tersebut dengan meningkatkan

kapasitas produksi, jaminan kualitas dan pelayanan terhadap pelanggan. Kondisi

tersebut menciptakan persaingan yang sangat kompetitif diantara produsen semen

maupun readymix.

PT. Adhimix Precast Indonesia (PT. API) merupakan perusahaan yang

mempunyai bisnis utama dibidang industri readymix concrete. Perusahaan yang

sudah berdiri pada tahun 1986 dengan memfokuskan diri pada penyediaan produk

5 5

ANALISIS STRATEGI BERSAING PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA PADA INDUSTRI READYMIXCONCRETE YUDI YUDISTIRAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

beton, untuk saat ini perusahaan menjual produk dan jasa readymix concrete di

Jabodetabek dan Bandung. PT. API mempunyai beberapa batching plant, yaitu

Plant Cipal, Plant Bandung Barat, Plant Bandung Timur, Plant Dawuan, Plant

Deltamas, Plant Cibitung, Plant Cakung, Plant Pulo Gadung, Plant Lenteng

Agung, Plant Sentul, Plant Tanah Abang, Plant Taman Anggrek, Plant

Kemayoran, Plant Cikupa, Plant Bandara, Plant Dadap, Plant Kebon Jeruk dan

Plant BSD. PT. API, sebagai salah satu produsen readymix concrete, secara

langsung merasakan efek dari persaingan tersebut. Pesaing-pesaing produsen

readymix subsidiary companies of cement producer seperti: PT. Pioneer Beton

(Indocement-Heidelberg), Holcim Readymix (Holcim Semen), Semen Gresik

Group/SGG Readymix (Semen Indonesia) dan Motive Mulia (Semen Merah

Putih); secara umum mempunyai jumlah alat yang banyak, kapasitas produksi dan

teknologi yang tinggi, sumber material dan jalur distribusi yang memadai, sumber

daya manusia yang terampil serta kemampuan finansial yang baik. Hal tersebut

menjadikan ancaman yang perlu dipertimbangkan dalam persaingan di industri

readymix yang ada saat ini.

Perkembangan pertumbuhan produksi maupun penjualan PT. API selama

kurun waktu tahun 2005-2014 dapat dilihat pada (Gambar 1.2).

6 6

ANALISIS STRATEGI BERSAING PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA PADA INDUSTRI READYMIXCONCRETE YUDI YUDISTIRAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Gambar 1.2 Data pertumbuhan volume produksi PT. Adhimix Precast Indonesia Tahun 2005-2014

(Sumber: Data Internal PT. Adhimix Precast Indonesia, 2015)

Berdasarkan data pada Gambar 1.2 tentang data pertumbuhan volume

produksi readymix concrete PT. API, dapat dievaluasi bahwa pertumbuhan

volume produksi tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 mengalami peningkatan

tetapi di tahun 2014 mengalami penurunan menjadi hanya 5,62%.

Perkembangan pencapaian produksi di tahun 2015 sampai dengan bulan

Februari 2015 mengalami trend penurunan dibandingkan dengan rencana tahunan

ataupun dibandingkan dengan pencapaian produksi pada bulan yang sama di

tahun 2014. Rencana pertumbuhan produksi di bulan Januari 2015 sebesar 25%

dibandingkan dengan realisasi bulan Januari 2014 dan rencana pertumbuhan

produksi di bulan Februari 2015 sebesar 35,1% realisasi pencapaiannya untuk

bulan Januari 2015 sebesar -7,5% dan Februari 2015 sebesar -6,2% dibandingkan

dengan realisasi tahun 2014 (Gambar 1.3)

7 7

ANALISIS STRATEGI BERSAING PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA PADA INDUSTRI READYMIXCONCRETE YUDI YUDISTIRAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Gambar 1.3 Data pertumbuhan volume produksi PT. Adhimix Precast IndonesiaTahun 2015

(Sumber: Data Internal PT. Adhimix Precast Indonesia, 2015)

Trend penurunan produksi diatas harus dicermati sebagai suatu indikasi

permasalahan dalam upaya tercapainya pertumbuhan keberlanjutan (sustainable

growth) perusahaan di masa yang akan datang. PT. API perlu mengetahui strategi

yang tepat dalam menghadapi kondisi terjadinya penurunan pertumbuhan

produksi dalam menghadapi persaingan di industri readymix concrete untuk

keberlangsungan perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

Unit bisnis readymix merupakan salah satu bisnis utama pada PT. API

selain unit bisnis precast. Bisnis readyimix merupakan bisnis pengolahan beton

yang memerlukan material pembentuk beton baik yang berupa aggregate material

alam seperti pasir, batu pecah (crush stone), maupun material pabrikan seperti

semen dan admixture. Komponen bahan baku merupakan komponen biaya

8 8

ANALISIS STRATEGI BERSAING PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA PADA INDUSTRI READYMIXCONCRETE YUDI YUDISTIRAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

terbesar dalam perhitungan harga pokok produksi (70-75% dari harga jual).

Pertumbuhan konstruksi yang meningkat, berimplikasi langsung pada

pertumbuhan industri readymix concrete di Indonesia saat ini. Permasalahan yang

timbul yaitu pada saat trend pertumbuhan konstruksi meningkat, trend

pertumbuhan produksi di tahun 2014 mengalami penurunan, sehingga perlu

dilakukan analisa penyebab permasalahan tersebut dari beberapa aspek,

diantaranya persaingan yang terjadi dalam industri readymix saat ini, aspek

kondisi internal perusahaan dan eksternal di lingkungan perusahaan. Beberapa hal

penting yang berpengaruh dalam industri readymix concrete saat ini di Indonesia,

yaitu:

Pertama, peningkatan jumlah produsen baru baik lokal atau asing

berimplikasi pada tingkat persaingan produsen readymix concrete yang sangat

kompetitif, sehingga terjadi kondisi pasokan lebih besar dari permintaan, sehingga

produsen melakukan penetrasi harga untuk memperbesar tingkat penjualan produk

betonnya. Produsen semen yang merupakan subsidiary companies of cement

producer seperti: PT. Pioneer Beton (Indocement-Heidelberg), Holcim Readymix

(Holcim Semen), Semen Gresik Group/SGG Readymix (Semen Indonesia) dan

Motive Mulia (Semen Merah Putih), mempunyai kekuatan lebih dalam

penyediaan semen baik dari keterjaminan pasokan dan harga yang lebih

kompetitif dibandingkan produsen beton readymix lainnya. Semen merupakan

komponen biaya terbesar dalam komposisi penyusun produk beton. Sehingga

dengan harga semen yang lebih murah menghasilkan harga beton yang lebih

kompetitif.

9 9

ANALISIS STRATEGI BERSAING PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA PADA INDUSTRI READYMIXCONCRETE YUDI YUDISTIRAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Kedua, ketersediaan sumber aggregate seperti batu pecah masih terbatas

dari segi kuantitas maupun kualitas. Hal tersebut disebabkan terdapat aturan

pemerintah yang membatasi alokasi eksplorasi material, dimana pembukaan izin

lahan baru memerlukan studi kelayakan yang cukup kompleks dan birokrasi

perizinan yang cukup rumit. Hal mengenai dampak terhadap lingkungan akibat

penambangan material juga merupakan isu penting terutama bagi masyarakat

sekitar tambang. Hal tersebut kurang menarik minat pemasok untuk

mengembangkan bisnis ekaplorasi material, sehingga hanya beberapa pemasok

dengan modal finansial yang besar yang mau berinvestasi. Dengan suplai lebih

rendah dari permintaan, meyebabkan harga material baik batu pecah maupun pasir

cenderung tinggi, sehingga meningkatkan harga produk beton.

Ketiga, industri beton readymix belum mempunyai aturan resmi dari

pemerintah dan tidak termasuk daftar negative investasi, sehingga menyebabkan

tidak ada entry barrier bagi investor baru, baik lokal maupun asing. Kondisi

tersebut menimbulkan semakin banyaknya jumlah pemain dalam industri

readymix yang berimplikasi pada meningkatnya tingkat persaingan industri

readymix. Kebijakan pemerintah dalam penentuan harga bahan bakar minyak

berimplikasi pada peningkatan biaya transportasi pengiriman produk ke

pelanggan.

Keempat, PT. API mempunyai pelanggan beton readymix terbesar yaitu

perusahaan swasta dan BUMN. Strategi saat ini yang dilakukan adalah menjalin

hubungan eksklusif dengan pelanggan-pelanggan BUMN karena secara historis

PT. API awalnya merupakan Divisi Operasi pada perusahaan BUMN PT. Adhi

10 10

ANALISIS STRATEGI BERSAING PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA PADA INDUSTRI READYMIXCONCRETE YUDI YUDISTIRAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Karya. Pelanggan BUMN yang awalnya merupakan pasar potensial, saat ini

mulai mengembangkan sendiri bisnis readymix concrete dengan pola pendirian

pabrik beton (batching plant) yang didirikan di proyek internal (site plant) untuk

pasokan internal. Perusahaan BUMN seperti PT. Waskita Karya, PT. PP, PT. HK,

sudah mengembangkan beberapa site plant di proyeknya. Hal tersebut

berimplikasi pada hilangnya pasar potensial untuk permintaan readymix.

Berdasarkan beberapa kondisi diatas, maka dapat disimpulkan beberapa

permasalahan yang dihadapi oleh PT. API dalam menghadapi persaingan di

industri readymix concrete, yaitu:

a. Terjadi penurunan pertumbuhan produksi di tahun 2014 yaitu sebesar 5,62%

dan penurunan produksi di tahun 2015 pada bulan Januari dan Februari

terhadap realisasi dibulan yang sama pada tahun 2014.

b. Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap keberlangsungan usaha

PT. API dalam menghadapi persaingan industri readymix concrete, baik yang

berupa ancaman dari pesaing readymix saat ini dan pesaing readymix baru,

ketersediaan pasokan bahan baku untuk produk beton seperti pasir dan batu

pecah, dan pengembangan readymix pada beberapa pelanggan BUMN.

1.3 Pertanyaan Penelitian

a. Apakah strategi yang digunakan oleh perusahaan PT. API masih sesuai dalam

persaingan bisnis readymix concrete saat ini dan masa yang akan datang ?

b. Strategi apa yang paling tepat dalam menghadapi persaingan bisnis readymix

di PT. API ?

11 11

ANALISIS STRATEGI BERSAING PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA PADA INDUSTRI READYMIXCONCRETE YUDI YUDISTIRAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian pendahuluan dan perumusan masalah, maka penelitian

ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

a. Mengevaluasi kesesuaian strategi yang digunakan PT. API dengan

menganalisa kondisi internal dan eksternal untuk mengetahui kekuatan dan

kelemahan serta ancaman dan peluang unit bisnis readymix PT. API.

b. Menentukan pemilihan strategi bersaing yang paling sesuai dalam bisnis

readymix concrete di PT. API.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil dan penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan dan

pengembangan bagi perusahaan dalam upaya mengimplementasikan strategi yang

direkomendasikan. Selain itu hasil akhir dari penelitian ini diharapkan dapat

diaplikasikan dalam pembuatan kebijakan perusahaan.

1.6 Lingkup Penelitian

Ruang lingkup adalah penelitian pada unit bisnis readymix pada PT. API

dengan batasan penelitian pada pembahasan analisis strategi bersaing dengan

menggunakan metode analisis SWOT, Matriks Internal-Eksternal (Matriks IE)

dan QSPM.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

12 12

ANALISIS STRATEGI BERSAING PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA PADA INDUSTRI READYMIXCONCRETE YUDI YUDISTIRAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

a. Bab I. Pendahuluan

Pada bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

b. Bab II. Tinjauan Pustaka

Pada bab ini akan diuraikan mengenai konsep-konsep teori dan penerapannya

terhadap manajemen strategis beserta ulasan teori tentang analisis lingkungan

eksternal dan lingkungan internal, dan juga analisis SWOT.

c. Bab III. Metoda Penelitian Dan Profil Perusahaan

Pada bab ini akan dibahas tentang metoda penelitian seperti sumber data,

metoda pengumpulan data, kerangka penelitian, analisis data, metoda analisis

data. Dan juga pembahasan mengenai overview PT. API yang merupakan

perusahaan yang dijadikan sebagai obyek penelitian.

d. Bab IV. Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil pengambilan data, bagaimana

data tersebut diolah, dan pembahasan lainnya yang terkait dengan proses

penelitian.

e. Bab V. Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini akan dipaparkan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian

beserta saran-saran untuk perusahaan PT. API dan pembaca.

13 13

ANALISIS STRATEGI BERSAING PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA PADA INDUSTRI READYMIXCONCRETE YUDI YUDISTIRAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/