bab i pendahuluan 1.1. latar...

217
Laporan Tahunan TA. 2015 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian memegang peranan yang sangat strategis dalam Pembangunan Ekonomi Nasional, karena kontribusinya yang sangat nyata dalam penyediaan pangan nasional. Untuk terus meningkatkan peran sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi nasional perlu ditunjang oleh pencapaian empat sukses pembangunan pertanian sebagai motor penggerak pembangunan nasional diantaranya pencapaian swasembada berkelanjutan untuk komoditi padi dan jagung,serta swasembada untuk komoditi kedele, daging sapi, dan gula. Dalam mewujudkan hal tersebut pemerintah juga menerapkan 7 strategi gema revitalisasi yaitu revitalisasi lahan, revitalisasi perbenihan dan pembibitan, revitalisasi infrastruktur dan sarana, revitalisasi sumber daya manusia, revitalisasi pembiayaan petani, revitalisasi kelembagaan petani, dan revitalisasi teknologi dan industri hilir. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional pembangunan Pertanian, Kementerian Pertanian telah menempatkan target (1) pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan, (2) Peningkatan deversifikasi pangan, (3) Peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor, (4) Peningkatan kesejahteraan petani. Dengan empat target tersebut telah pula ditempatkan beberapa

Upload: others

Post on 27-Sep-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sektor pertanian memegang peranan yang sangat strategis

dalam Pembangunan Ekonomi Nasional, karena kontribusinya

yang sangat nyata dalam penyediaan pangan nasional. Untuk

terus meningkatkan peran sektor pertanian dalam pembangunan

ekonomi nasional perlu ditunjang oleh pencapaian empat sukses

pembangunan pertanian sebagai motor penggerak pembangunan

nasional diantaranya pencapaian swasembada berkelanjutan untuk

komoditi padi dan jagung,serta swasembada untuk komoditi

kedele, daging sapi, dan gula. Dalam mewujudkan hal tersebut

pemerintah juga menerapkan 7 strategi gema revitalisasi yaitu

revitalisasi lahan, revitalisasi perbenihan dan pembibitan,

revitalisasi infrastruktur dan sarana, revitalisasi sumber daya

manusia, revitalisasi pembiayaan petani, revitalisasi kelembagaan

petani, dan revitalisasi teknologi dan industri hilir.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

pembangunan Pertanian, Kementerian Pertanian telah menempatkan

target (1) pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan,

(2) Peningkatan deversifikasi pangan, (3) Peningkatan nilai tambah,

daya saing dan ekspor, (4) Peningkatan kesejahteraan petani.

Dengan empat target tersebut telah pula ditempatkan beberapa

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 2

sasaran dengan mempertimbangkan potensi dan permasalahan yang

dihadapi. Badan Karantina Pertanian telah menetapkan “Program

Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan

Keamanan Hayati” dengan keberadaan Unit Pelaksana Teknis (UPT)

operasional sebagai garda terdepan yang berada pada tempat-

tempat pemasukan/pengeluaran baik di Bandar Udara, Pelabuhan

Laut, penyeberangan atau pos lintas batas dalam melaksanakan

tindakan karantina untuk mencegah masuknya produk Pertanian

yang tidak sehat atau tidak memenuhi standart yang ditetapkan,

Badan Karantina Pertanian juga didukung oleh Balai Besar Uji

Standar dan Balai Uji Terap Teknik dan Metode sebagai UPT

pendukung dalam melakukan kajian, analisa resiko ataupun

diagnosa dalam pengambilan keputusan tindakan karantina.

Menyadari peran dan tanggung jawab serta tuntutan dari

pemangku kepentingan terkait operasional karantina Pertanian

diperlukan Petugas yang Tangguh, Tangap dan Tangkas dalam

memberikan pelayanan serta menterjemahkan isu-isu yang

berkembang sebagaimana tergambar sebagi berikut:

1. Pentingnya kemandirian pangan (beras, jagung, kedelai, gula dan

daging Sapi);

2. Peningkatan pengawasan pencegahan penyelundupan pangan;

3. Hambatan persyaratan teknis perdagangan;

4. Peraturan Pengkarantinaan yang tidak sesuai lagi dengan

perkembangan lingkungan stategis;

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 3

5. Belum efektifnya pengawasan karantina karena keterbatasan

SDM dan sarana prasarana;

6. Perubahan organisasi dan deliniasi kewenangan;

7. Pelayanan karantina yang belum efisien;

8. Penangan kasus penyelundupan dan pungutan liar.

Di era perdagangan bebas seperti saat ini peran karantina

akan semakin strategis, karantina merupakan instrumen yang diakui

oleh masyarakat dunia bagi setiap negara untuk mengendalikan

terhadap masuknya barang maupun produk impor. Oleh sebab itu

peran karantina perlu ditingkatkan dalam menghadapi semakin

besarnya volume barang impor dengan pemberlakukan perjanjian

perdagangan bebas. Melalui peran karantina berbagai potensi

kerugian akibat masuknya kuman maupun virus serta berbagai

barang terkontaminasi penyakit bisa dihindari. Bukan hanya kerugian

materiil, potensi kerugian juga bisa berupa berjangkitnya berbagai

penyakit menular (zoonosis).

Karantina Pertanian diamanahkan untuk menjaga

sumberdaya alam hayati dari ancaman dan gangguan Hama

Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu

Tanaman Karantina (OPTK). Ancaman kelestarian dan keamanan

hayati akan menimbulkan dampak yang sangat luas pada stabilitas

ekonomi, keberhasilan usaha agribisnis, kestabilan ketahanan

pangan nasional dan kestabilan iklim pariwisata di Pulau Bali.

Dengan demikian Pemerintah Indonesia telah menetapkan pilihan

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 4

bahwa salah satu strategi di dalam melindungi kelestarian

sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan adalah melalui

“Penyelenggaraan Perkaratinaan Hewan dan Tumbuhan”

Sebagai daerah tujuan pariwisata, Bali hendaknya dapat

menciptakan suasana yang nyaman dan aman dari ancaman

organisme pengganggu tumbuhan dan penyakit hewan menular yang

ditularkan melalui hewan dan produk hewan (seperti Avian Influenza,

Rabies, Anthrax, Brucella dan PMK). Namun demikian Bali telah

dikejutkan dengan adanya penyakit Avian Influenza (AI) yang sangat

menguras perhatian, dana dan waktu. Seperti diketahui bahwa

penyakit AI merupakan penyakit unggas yang dapat menular ke

manusia khususnya sub tipe H5N1, dimana telah ditemukan adanya

kasus suspect flu burung pada manusia. Untuk hal tersebut Balai

Karantina Pertanian Kelas I Denpasar telah melakukan langkah-

langkah strategis dalam upaya menekan menyebar dan

berkembangnya penyakit AI melalui peningkatan pengawasan,

koordinasi dengan instansi terkait lainnya dan pelaksanaan public

awareness utamanya kepada masyarakat pesisir.

Dalam mendukung upaya pengendalian Avian Influenza di

Bali, Pemerintah Daerah melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor : 44

Tahun 2005, melarang untuk sementara pemasukan dan transit

unggas dari luar pulau Bali serta didukung dengan adanya Peraturan

Bupati Jembrana No. 26 tahun 2007 tentang Penutupan Sementara

Pemasukan dan Pengeluaran Unggas di Kabupaten Jembrana.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 5

Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut, petugas

karantina hewan dituntut dapat melaksanakan pengawasan yang

lebih ketat dan berkoordinasi dengan instansi terkait di daerah,

terhadap kemungkinan masuknya unggas dan produk unggas secara

ilegal melalui pelabuhan laut, pelabuhan udara dan pelabuhan

penyeberangan yang menuju Bali.

Sementara kenyataan dilapangan masih ada ditangkap unggas

yang hendak diselundupkan melalui pelabuhan Gilimanuk dan

bahkan disinyalir ada unggas masuk secara ilegal dari Jawa yang

kemungkinan dimasukkan melalui pantai disepanjang pesisir Bali

Barat. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa masyarakat belum

sepenuhnya memahami pentingnya tugas dan fungsi karantina

hewan untuk mencegah masuk dan menyebarnya penyakit hewan

khususnya penyakit AI yang dapat menular ke manusia.

Bali belum terbebas dari Penyakit Avian Influenza, tetapi pada

bulan Nopember 2008 terjadi kasus Rabies yang sangat meresahkan

masyarakat di Bali. Dengan ditetapkannya Propinsi Bali sebagai

daerah tertular Rabies maka Pemerintah Propinsi Bali menerbitkan

Peraturan Gubernur Bali Nomor : 88 Tahun 2008 tentang penutupan

sementara pemasukan dan / atau pengeluaran anjing, kucing, kera

dan hewan sebangsanya dari dan / atau ke Provinsi Bali pada

tanggal 1 Desember 2008. Adanya peraturan Gubernur Bali tersebut

sehingga Pemda Bali beserta jajarannya dan instansi terkait

termasuk Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar segera

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 6

mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan Rabies di Bali

seperti Pengawasan Maksimum Lalulintas Media Pembawa HPR dan

Public Awareness.

Tindakan karantina Pertanian harus dilaksanakan secara

profesional, didukung oleh sumber daya manusia yang handal,

sarana dan prasarana yang memadai, teknik metoda yang modern,

landasan peraturan perundang-undangan yang kuat dan masyarakat

yang berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan tindakan karantina,

maka kita dapat melindungi masyarakat Bali dari ancaman masuknya

penyakit hewan menular dan organisme pengganggu tumbuhan.

Dengan kondisi yang demikian, seluruh petugas karantina

pertanian diharapkan dapat memberikan pelayanan tindakan

karantina secara profesional dengan mengedepankan pelayanan

prima, mengingat komoditas wajib periksa karantina hewan dan

karantina tumbuhan yang dilalulintaskan semakin beragam jenis dan

bentuknya. Oleh karena itu para petugas karantina diharapkan untuk

terus dapat menambah dan mengembangkan ilmunya sesuai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 7

1.2. Tujuan

Tujuan dari pembuatan laporan tahunan ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan informasi tentang pencapaian pelaksanaan tugas

perkarantinaan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

tahun 2015 .

2. Memberikan gambaran tentang hambatan / permasalahan yang

dihadapi dalam pelaksanaan tugas perkarantinaan di Balai

Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.

3. Sebagai bahan masukan bagi penentu kebijakan dalam

pengambilan keputusan pelaksanaan tindakan karantina

Pertanian baik bidang Karantina Hewan maupun Karantina

Tumbuhan.

4. Sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan

operasional Tindakan Karantina dan Pengelolaan Keuangan,

Barang Milik Negara serta Sumber Daya Manusia.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 8

1.3. Keadaan Umum

1.3.1. Sejarah Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.

Pada tanggal 3 April 2008 Balai Karantina Hewan Kelas

I Ngurah Rai dan Balai Karantina Tumbuhan Kelas I Ngurah

Rai berintegrasi menjadi Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang organisasi dan tata

kerja unit pelaksana teknis karantina pertanian. Balai

Karantina Pertanian Kelas I Denpasar terdiri dari 5 (lima)

Wilayah Kerja sebagai berikut:

1. Wilayah Kerja Karantina Pertanian Pelabuhan Laut Benoa

di Denpasar.

2. Wilayah Kerja Karantina Pertanian Pelabuhan Udara

Ngurah Rai di Badung.

3. Wilayah Kerja Karantina Pertanian Pelabuhan

Penyebrangan Gilimanuk di Jembrana.

4. Wilayah Kerja Karantina Pertanian Pelabuhan Laut

Celukan Bawang di Buleleng.

5. Wilayah Kerja Karantina Pertanian Pelabuhan

Penyebrangan Padang Bai di Karangasem.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 9

1.3.2. Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar

Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

22/Permentan /OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 (Gambar

1.)

Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar

KEPALA

SUB BAGIAN TATA

USAHA

SEKSI PENGAWASAN

DAN PENINDAKAN

SEKSI KARANTINA

TUMBUHAN

SEKSI KARANTINA

HEWAN

KELOMPOK

JABATAN FUNGSIONAL

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 10

BAB II

KEGIATAN 3 M

2.1. KEUANGAN

Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar menerima DIPA

tanggal 14 Nopember 2014 Nomor : SPDIPA-018.12.2.499455/2015

dengan alokasi anggaran sebesar Rp.17.027.344.000,00 terdiri dari

Anggaran Rupiah Murni sebesar Rp. 16.439.844.000,00 dan

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar

Rp.587.500.000,00. Jika dibandingkan dengan Alokasi Dana TA 2014

maka mengalami peningkatan sebesar Rp 3.721.712.000,00

(21.86%).

Tabel. 1. Perbandingan Anggaran Tahun 2014 dan Tahun 2015.

Rupiah Murni PNBP

2014 12,850,176,000 455,456,000 13,305,632,000

2015 16,439,844,000 587,500,000 17,027,344,000

Tahun AnggaranJENIS SUMBER DANA

JUMLAH

2.1.1. Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan

antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur

Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai

dengan 31 Desember 2015.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 11

Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2015 adalah berupa

Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp1.042.678.969,00

atau mencapai 88,74% dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar

Rp1.175.000.000,00

Realisasi Belanja Negara pada TA 2015 adalah sebesar

Rp16.609.954.462,00 atau mencapai 97,55% dari alokasi anggaran

sebesar Rp17.027.344.000,00

2.1.2. Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai

aset, kewajiban, dan ekuitas pada 31 Desember 2015. Nilai Aset

per 31 Desember 2015 dicatat dan disajikan sebesar

Rp65.857.156.005,00 yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar

Rp607.054.588,00; Aset Tetap (neto) sebesar Rp.

65.250.101.417,00; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar

Rp.0,00; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp0,00. Nilai Kewajiban

dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp0,00 dan

Rp65.857.156.005,00.

2.1.3. Laporan Operasional

Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO,

beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan non

operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa,

dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang

wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 12

2015 adalah sebesar Rp1.032.266.310,00, sedangkan jumlah

beban adalah sebesar Rp15.934.964.416,00 sehingga terdapat

Defisit Kegiatan Operasional senilai Rp-14.902.698.106,00.

Kegiatan Non Operasional dan Pos-Pos Luar Biasa masing-masing

sebesar Defisit Rp-8.440.814,00 dan Defisit Rp0,00 sehingga

entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp-14.911.138.920,00.

2.1.4. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau

penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun

sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2015 adalah sebesar

Rp65.185.901.454,00 ditambah Defisit-LO sebesar Rp-

14.911.138.920,00 kemudian ditambah/dikurangi dengan koreksi-

koreksi senilai Rp-4.606.522,00 dan ditambah Transaksi Antar

Entitas sebesar Rp15.586.999.993,00 sehingga Ekuitas entitas

pada tanggal 31 Desember 2015 adalah senilai

Rp65.857.156.005,00.

Tabel 2. Realisasi anggaran untuk periode yang berakhir 31 desember

2015 dan 31 desember 2014

Uraian Catatan 31 Desember 2015 31 Desember 2014

Anggaran Realisasi %. Realisasi

PENDAPATAN

Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 1.175.000.000,00 1.042.678.969,00 88,74 1.159.763.061,00

Jumlah Pendapatan 1.175.000.000,00 1.042.678.969,00 88,74 1.159.763.061,00

BELANJA B.2

Belanja Operasi

Belanja Pegawai B.2.1 7.948.721.000,00 7.931.847.921,00 99,79 7.368.901.232,00

Belanja Barang B.2.2 6.833.466.000,00 6.458.069.351,00 94,51 4.691.916.637,00

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 13

Uraian Catatan 31 Desember 2015 31 Desember 2014

Jumlah Belanja Operasi 14.782.187.000,00 14.389.917.272,00 97,35 12.060.817.869,00

Belanja Modal

Belanja Modal Peralatan dan Mesin B.2.3 161.110.000,00 157.592.830,00 97,82 837.638.483,00

Belanja Modal Gedung dan

Bangunan

B.2.4 2.084.047.000,00 2.062.444.360,00 98,96 221.949.300,00

Jumlah Belanja Modal 2.245.157.000,00 2.220.037.190,00 98,88 1.059.587.783,00

Jumlah Belanja 17.027.344.000,00 16.609.954.462,00 97,55 13.120.405.652,00

Tabel 3. NERACA PER 31 DESEMBER 2015 dan 31 DESEMBER 2014

Uraian Catatan 31 Desember 2015 31 Desember 2014

ASET

Aset Lancar

Kas di Bendahara Penerimaan C.1.1 3.103.090,00 12.215.749,00

Kas Lainnya dan Setara Kas C.1.2 0,00 217.474.519,00

Belanja Dibayar Dimuka (prepaid) C.1.3 13.299.808,00 779.484,00

Persediaan C.1.4 590.651.690,00 384.839.190,00

Jumlah Aset Lancar 607.054.588,00 615.308.942,00

Aset Tetap

Tanah C.2.1 47.914.609.400,00 47.914.609.400,00

Peralatan dan Mesin C.2.2 12.525.741.062,00 12.368.148.232,00

Gedung dan Bangunan C.2.3 16.664.936.448,00 14.602.492.088,00

Jalan, Irigasi dan Jaringan C.2.4 2.354.419.719,00 2.355.719.719,00

Aset Tetap Lainnya C.2.5 55.595.500,00 55.595.500,00

Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin C.2.6 -9.413.373.252,00 -8.350.213.802,00

Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan C.2.6 -3.026.621.384,00 -2.374.947.527,00

Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi dan Jaringan C.2.6 -1.825.206.076,00 -1.781.480.202,00

Jumlah Aset Tetap 65.250.101.417,00 64.789.923.408,00

Aset Lainnya

Aset Lain-lain C.3.1 0,00 238.794.400,00

Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya C.3.2 0,00 -229.053.586,00

Jumlah Aset Lainnya 0,00 9.740.814,00

Jumlah Aset 65.857.156.005,00 65.414.973.164,00

Kewajiban Jangka Pendek

Utang kepada Pihak Ketiga C.4.1 0,00 229.071.710,00

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 0,00 229.071.710,00

Jumlah Kewajiban 0,00 229.071.710,00

Ekuitas

Ekuitas C.5.1 65.857.156.005,00 65.185.901.454,00

Jumlah Ekuitas 65.857.156.005,00 65.185.901.454,00

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 65.857.156.005,00 65.414.973.164,00

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 14

2.1.5 Penjelasan Atas Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran

Selama periode berjalan, Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

telah mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

dari DIPA awal. Hal ini disebabkan oleh adanya program

penghematan belanja pemerintah dan adanya perubahan kegiatan

sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat

pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan

jenis belanja adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Perubahan bersadarkan sumber pendapatan dan jenis belanja

Uraian Anggaran Awal Anggaran Setelah

Revisi

Pendapatan

Pendapatan Jasa 1.175.000.000,00 1.175.000.000,00

Jumlah Pendapatan 1.175.000.000,00 1.175.000.000,00

Belanja

Belanja Pegawai 6.853.535.000,00 7.948.721.000,00

Belanja Barang 6.878.086.000,00 6.833.466.000,00

Belanja Modal 161.110.000,00 2.245.157.000,00

Jumlah Belanja 13.892.731.000,00 17.027.344.000,00

2.1.6.Pendapatan

Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31

Desember 2015 adalah sebesar Rp1.042.678.969,00 atau mencapai

88,74% dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar

Rp1.175.000.000,00. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya

adalah sebagai berikut:

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 15

Tabel 5. Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan :

Uraian 2015

Akun Pendapatan Anggaran Realisasi .%

Pendapatan dari Pengelolaan BMN

(Pemanfaatan dan

Pemindahtanganan) serta Pendapatan

dari Penjualan

0,00 1.671.600,00 0,00

Pendapatan Jasa 1.175.000.000,00 1.039.649.372,00 88,48

Pendapatan Lain-lain 0,00 1.357.997,00 0,00

Jumlah 1.175.000.000,00 1.042.678.969,00 88,74

Realisasi Pendapatan TA 2015 mengalami penurunan sebesar -

10,10% dibandingkan TA 2014. Rincian perbandingan realisasi

pendapatan pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

adalah sebagai berikut

Tabel 6. Realisasi Pendapatan 31 Desember 2015 dan 31 Desember

2014

Uraian Realisasi 31

Desember 2015

Realisasi 31

Desember 2014

.%

Pendapatan dari Pengelolaan BMN

(Pemanfaatan dan

Pemindahtanganan) serta Pendapatan

dari Penjualan

1.671.600,00 6.882.400,00 -75,71

Pendapatan Jasa 1.039.649.372,00 1.149.495.257,00 -9,56

Pendapatan Lain-lain 1.357.997,00 3.385.404,00 -59,89

Jumlah 1.042.678.969,00 1.159.763.061,00 -10,10

2.1.7. Belanja

Realisasi Belanja pada TA 2015 adalah sebesar

Rp16.609.954.462,00 atau 97,55% dari anggaran belanja sebesar

Rp17.027.344.000,00. Rincian anggaran dan realisasi belanja TA

2015 adalah sebagai berikut:

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 16

Tabel 7. Rincian Pagu dan Realisasi Belanja per 31 Desember

2015

Uraian 2015

Akun Belanja Anggaran Realisasi .%

Belanja Pegawai 7.948.721.000,00 7.931.847.921,00 99,79

Belanja Barang 6.833.466.000,00 6.458.069.351,00 94,51

Belanja Modal 2.245.157.000,00 2.220.037.190,00 98,88

Total Belanja Kotor 17.027.344.000,00 16.609.954.462,00 97,55

Pengembalian Belanja 0,00 0.00

Total Belanja 17.027.344.000,00 16.609.954.462,00 97,55

Dibandingkan dengan Tahun 2014, Realisasi Belanja TA 2015

mengalami kenaikan sebesar 26,60% dibandingkan realisasi

belanja pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain:

1. Adanya penambahan pegawai baru dan kenaikan gaji sebesar

6%, sehingga adanya kenaikan di belanja pegawai

2. Adanya penambahan kegiatan teknis berupa upsus

3. Adanya Realokasi Gedung Laboratorium Karantina Hewan

Tabel 8. Perbandingan Realisasi Belanja 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian Realisasi 31

Desember 2015

Realisasi 31

Desember 2014

.%

Belanja Pegawai 7.931.847.921,00 7.368.901.232,00 7,64

Belanja Barang 6.458.069.351,00 4.691.916.637,00 37,64

Belanja Modal 2.220.037.190,00 1.059.587.783,00 109,52

Total Belanja 16.609.954.462,00 13.120.405.652,00 26,60

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 17

2.1.8. Belanja Pegawai

Realisasi Belanja Pegawai per 31 Desember 2015 dan 31

Desember 2014 adalah masing-masing sebesar

Rp7.931.847.921,00 dan Rp7.368.901.232,00. Realisasi belanja TA

2015 mengalami kenaikan sebesar 7,64% dari TA 2014. Hal ini

disebabkan antara lain oleh:

1. Adanya penambahan pegawai CPNS sebanyak 4 (empat)

orang;

2. Adanya kenaikan gaji pegawai sebesar 6%;

3. Adanya kenaikan uang makan;

4. Adanya perubahan pegawai CPNS menjadi PNS.

Tabel 9. Perbandingan Belanja Pegawai per 31 Desember 2015 dan 31

Desember 2014

Uraian Realisasi 31

Desember 2015

Realisasi 31

Desember 2014

Naik

(Turun)

%

Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 7.557.806.921,00 7.095.005.232,00 6,52

Belanja Lembur 374.041.000,00 273.896.000,00 36,56

Jumlah Belanja Kotor 7.931.847.921,00 7.368.901.232,00 7,64

Pengembalian Belanja Pegawai 0,00 0,00 0,00

Jumlah Belanja 7.931.847.921,00 7.368.901.232,00 7,64

2.1.9. Belanja Barang

Realisasi Belanja Barang per 31 Desember 2015 dan 31

Desember 2014 adalah masing-masing sebesar

Rp6.458.069.351,00 dan Rp4.691.916.637,00. Realisasi belanja

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 18

barang TA 2015 mengalami kenaikan sebesar 37,64% dari TA

2014. Hal ini disebabkan antara lain oleh:

1. Adanya penambahan kegiatan berupa Upsus;

2. Banyaknya barang-barang inventaris yang perlu

pemeliharaan rutin maupun non rutin.

Tabel 10. Perbandingan Belanja Barangper 31 Desember 2015 dan

31 Desember 2014

Uraian Realisasi 31

Desember 2015

Realisasi 31

Desember 2014

Naik

(Turun)

%

Belanja Barang Operasional 1.064.599.172,00 1.054.305.805,00 0,98

Belanja Barang Non Operasional 762.597.850,00 884.583.575,00 -13,79

Belanja Barang Persediaan 778.529.380,00 0,00 0,00

Belanja Jasa 944.307.857,00 839.767.142,00 12,45

Belanja Pemeliharaan 1.775.062.110,00 961.935.915,00 84,53

Belanja Perjalanan Dalam Negeri 1.132.972.982,00 972.924.200,00 16,45

Jumlah Belanja Kotor 6.458.069.351,00 4.713.516.637,00 37,01

Pengembalian Belanja Barang 0,00 -21.600.000,00 -100,00

Jumlah Belanja 6.458.069.351,00 4.691.916.637,00 37,64

2.1.10. Belanja Modal Peralatan Dan Mesin

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin per 31 Desember

2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar

Rp157.592.830,00 dan Rp837.638.483,00. Realisasi Belanja Modal

Peralatan dan Mesin TA 2015 mengalami penurunan sebesar -

81,19% dibandingkan TA 2014. Hal ini disebabkan antara lain oleh

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 19

kegiatan 53 (belanja modal) lebih difokuskan ke Gedung dan

Bangunan.

Tabel 11 Perbandingan Belanja Modal Peralatan dan Mesinper 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian Jenis Belanja Realisasi 31

Desember 2015

Realisasi 31

Desember 2014

Naik

(Turun)

%

Belanja Modal Peralatan dan Mesin 157.592.830,00 837.638.483,00 -81,19

Jumlah Belanja Kotor 157.592.830,00 837.638.483,00 -81,19

Pengembalian Belanja 0,00 0,00 0,00

Jumlah Belanja 157.592.830,00 837.638.483,00 -81,19

2.1.11. Belanja Modal Gedung Dan Bangunan

Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan per 31

Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing

sebesar Rp2.062.444.360,00 dan Rp221.949.300,00. Realisasi

Belanja Modal Gedung dan Bangunan TA 2015 mengalami kenaikan

sebesar 829,24% dibandingkan TA 2014. Hal ini disebabkan antara

lain oleh adanya Realokasi Gedung Laboratorium dan IKH Wilker

Gilimanuk.

Tabel 12. Perbandingan Belanja Modal Gedung dan Bangunanper 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian Jenis Belanja Realisasi 31 Desember 2015

Realisasi 31 Desember 2014

Naik (Turun) %

Belanja Modal Gedung dan

Bangunan

2.062.444.360,00 221.949.300,00 829,24

Jumlah Belanja Kotor 2.062.444.360,00 221.949.300,00 829,24

Pengembalian Belanja 0,00 0,00 0,00

Jumlah Belanja 2.062.444.360,00 221.949.300,00 829,24

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 20

2.2. KEPEGAWAIAN

Jumlah Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar per 31

Desember 2015 adalah sebanyak 113 orang.

1. Komposisi Pegawai

a. Berdasarkan jabatan

Pejabat Struktural : 5 orang

Medik Veteriner : 19 Orang

Paramedik veteriner : 33 Orang

POPT Ahli : 16 orang

POPT Terampil : 14 orang

Analis Kepegawaian Muda : 1 orang

Tenaga Administrasi : 25 orang

Komposisi Pegawai berdasarkan jabatan dapat dilihak dalam

grafik 1 berikut ini :

0

20

40

60

80

100

Jabatan

Pj.Struktural

Grafik 1. Komposisi Pegawai BKP Kelas I Denpasar Berdasarkan Jabatan Tahun 2015

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 21

b. Berdasarkan Tingkat Pendidikan :

Pasca sarjana (S2) : 24 orang

Sarjana (S1) : 26 orang

Diploma/III : 6 orang

SLTA : 57 orang

Komposisi Pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan dapat

dilihat dalam grafik 2. berikut ini :

0

10

20

30

40

50

60

Pendidikan

S2

S1

DIII

SLTA

SD

Grafik 2. Komposisi Pegawai BKP Kelas I Denpasar Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2015

c. Berdasarkan Pangkat/Golongan/Ruang

Golongan IV : 15 orang

Golongan III : 69 Orang

Golongan II : 29 orang

Komposisi Pegawai berdasarkan pangkat/Gol.Ruang dapat

dilihat dalam grafik 3. berikut ini :

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 22

0

10

20

30

40

50

60

70

Pangkat

Gol.IV

Gol.III

Gol. II

Grafik 3. Komposisi Pegawai BKP Kelas I Denpasar Berdasarkan

Pangkat/ Gol. RuangTahun 2015

d. Berdasarkan Kelompok Umur

Umur 21 – 25 tahun : 1 orang

Umur 26 -30 tahun : 6 orang

Umur 31 – 35 tahun : 26 orang

Umur 36 – 40 tahun : 12 orang

Umur 41 – 45 tahun : 9 orang

Umur 46 – 50 tahun : 10 orang

Umur 51 – 55 tahun : 30 orang

Umur 56 – 60 tahun : 19 orang

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 23

Komposisi Pegawai berdasarkan Kelompok Umur dapat dilihat

dalam grafik 4. berikut ini :

0

5

10

15

20

25

30

21-25

26-30

31-35

36-40

41-45

46-50

51-55

56-60

Kelompok Umur

Grafik 4. Komposisi Pegawai BKP Kelas I Denpasar Berdasarkan

kelompok Umur Tahun 2015

Dengan berbagai komposisi pegawai Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar dalam rangka memberikan pelayanan

kepada masyarakat pengguna jasa karantina sebagai upaya dalam

memenuhi tuntutan masyarakat dan pelayanan prima serta

menindaklanjuti kebijakan pemerintah untuk melakukan perubahan

dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan dan sebagai salah

satu tuntutan reformasi birokrasi dalam memberikan pelayanan

yang bersih, efesien, efektif, transparan dan akutabel dalam

melayani dan memperdayakan masyarakat. Semua itu tidak terlepas

dari jumlah dan kualitas SDM yang dibutuhkan.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 24

Untuk memenuhi tuntutan Reformasi Birokrasi tersebut bahwa

Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar masih memerlukan

tambahan personil dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat pengguna Jasa Karantina berdasarkan Analisa Jabatan

dan Analisa Beban Kerja

Dengan demikian telah diusulkan jabatan dan personil yang

dibutuhkan seperti Tabel 13. berikut :

Tabel 13. Rekapitulasi Personil BKP Kelas I Denpasar Tahun 2015.

No Jabatan Keadaan Saat ini

Keadaan yang

diinginkan

Kekurangan

1 Pejabat Strutural 5 5 0

2 Medik veteriner 19 25 6

3 POPT Ahli 16 20 4

4 Paramedik Veteriner 33 57 24

5 POPT Trampil 14 49 35

6 Pranata Komputer 0 2 2

7 Analis Kepegawaian Muda 1 1 0

8 Analis Kepegawaian Pelaksana 0 1 1

9 Analis Data dan Informasi (Khusus PPNS) 0 2 2

10 Analis Data dan Informasi 0 2 2

11 Pejabat Pengadaan Barang / Jasa 0 1 1

12 Arsiparis 0 1 1

13 Pranata Humas 0 1 1

14 Penyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran 0 1 1

15 Bendahara Pengeluaran 1 1 0

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 25

16 Bendahara Penerima 1 1 0

17 Pengevaluasi Rencana 0 1 1

18 Penghimpun dan Pengolah Data 0 1 1

19 Pengadministrasian Umum 12 13 1

20 Pengadministrasian Keuangan 4 8 4

21 Pengadministrasian dan Penyaji data 1 6 5

22 Petugas SAK 2 2 0

23 Petugas SIMAK BMN 2 2 0

24 Pembuat Daftar Gaji 2 2 0

25 Ceraka 0 1 1

26 Satpam 0 1 1

27 Pengemudi 0 1 1

JUMLAH 113 208 95

Kegiatan – kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Kepegawaian

selama Tahun Anggaran 2015 sebagai berikut :

1. Untuk meningkatan pengetahuan dan ketrampilan Pegawai

Negeri Sipil maka setiap ada pelatihan baik yang

diselenggarakan di Pusat maupun di daerah senantiasa untuk

mengikuti pelatihan tersebut. Untuk jelasnya Pegawai Negeri

Sipil yang telah mengikuti Pelatihan tahun 2015 dapat dilihat

pada Lampiran 1.

2. Proses Kenaikan Pangkat Jabatan Fungsional dan Struktural

Tahun 2015 telah dapat diselesaikan sebagaimana pada tabel

14 berikut :

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 26

Tabel 14 Kenaikan Pangkat Jabatan Fungsional dan Struktural PNS Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2015.

No Nama / Nip TMT Pangkat lama Pangkat Baru

1. Pretiana Mirthasari,STP,M.Si Nip.19731017.200212.2.001

1 April 2015 Penata Tk.I / III / d Pembina / IV / a

2. Adhika Gumintar Harandy, A.Md Nip.19850325.201101.1.014

1 April 2015 Pengatur / II / c Pengatur Tk.I / II / d

3 Kade Kusuma Dewi,SP Nip.19870712.200912.2.003

1 April 2015 Penata Muda / III / a Penata Muda Tk.I / III / b

4 Nyoman Reni Andayani Nip.19670610.199803.2.001

1 April 2015 Pengatur Tk.I / II / d Penata Muda / III / a

5 Maliki Arrahman Nip.19910923.201101.1.002

1 April 2015 Pengatur Muda / II / a Pengatur Muda Tk.I / II / b

6 Dwi Martiningsia,SP Nip.19800321.200912.2.004

1 April 2015 Penata Muda / III / a Penata Muda Tk.I / III / b

7 Ni Ketut Rempini Nip.19720307.199903.2.001

1 April 2015 Pengatur Tk. I / II / d Penata Muda / III / a

8 Putu Shinta Devi,SP Nip.19840813.200912.2.003

1 April 2015 Penata Muda / III / a Penata Muda Tk.I / III / b

9 Ni Nyoman Fariastini,SE Nip.19821213.201101.2.008

1 April 2015 Penata Muda / III/a Penata Muda Tk.I / III / b

10 Ni Luh Darmini,S.Sos Nip.19610522.199102.2.001

1 April 2015 Penata Muda Tk.I / III / b Penata / III / c

11 I Made Ariadi Nip.19810227.200710.1.001

1 Oktober 2015

Pengatur Muda Tk.I / II / b Pengatur / II / c

12 Ni Nyoman Sri Adnyani Budi Utami,A.Md Nip.19860512.201101.2.016

1 Oktober 2015

Pengatur / II / c Pengatur Tk.I / II / d

13. I Made Oka Suryawan,S.Sos Nip.19650405.199103.1.001

1 Oktober 2015

Penata / III / c Penata Tk.I / III / d

14. Yudith Surfi Sushanti Nip.19770312.199903.2.002

1 Oktober 2015

Penata Muda / III / a Penata Muda Tk.I / III /b

15. Drh. Putu Lisa Gita,M.P Nip.19790330.200312.2.001

1 Oktober 2015

Penata Tk.I / III/ d Pembina / IV /a

16. Drh. Ni Wayan Sudarmini,M.P Nip.19740518.200003.2.001

1 Oktober 2015

Penata Tk.I / III/ d Pembina / IV /a

17. Drh. I Gusti Agung Ayu Suwarminiwati,M.P Nip.19730706.200312.2.001

1 Oktober 2015

Penata Tk.I / III/ d Pembina / IV /a

3. Proses kenaikan Jabatan Fungsional dan Pengangkat

Pertama Pejabat Fungsional , dalam kurun waktu Januari s/d

Desember 2015 telah dapat diselesaikan dan dapat dilihat

pada tabel 15. berikut :

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 27

Tabel15. Kenaikan Jabatan Fungsional dan Pengangkatan Pertama Pejabat Fungsional Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2015

No.

Nama / Nip TMT Jabatan

1. Drh. Putu Lisa Gita,M.P Nip.19790330.200312.2.001

1 April 2015 Medik Veteriner Madya

2. Drh. Ni Wayan Sudarmini,M.P Nip.19740518.200003.2.001

1 April 2015 Medik Veteriner Madya

3. Drh. I Gusti Agung Ayu Suwarminiwati,M.P Nip.19730706.200312.2.001

1 April 2015 Medik Veteriner Madya

4. Nur Ma’Alifah,S.Si Nip.19830511.201403.2.003

1 September 2015

POPT Pertama

4. Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan tabel 16

Tabel 16. Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2015

No Nama TMT Surat Keputusan

1. Muh Hari Wahyudi Nip.19810131.201503.1.003

1 Juni 2015 Kementan No.244/Kpts/KP.120/A2/03/2015

2. Rani Arnike Marcus,A.Md Nip.19900823.201503.2.002

1 Juni 2015 Kementan No.192/Kpts/KP.120/A2/03/2015

3. Luh Putu Adi Trisnawati,S.Si Nip. 19820930.201503.2.002

1 Juni 2015 Kementan No.170/Kpts/KP.120/A2/03/2015

4. Roji’in Nip. 19811206.201503.1.001

1 Juni 2015 Kementan No.227/Kpts/KP.120/A2/03/2015

5. Proses Pegawai yang telah menjelang Purna Bhakti dan telah

diterbitkan Surat Keputusannya dari Kepala Badan Kepegawaian

Negara sesuai dengan tabel 17 berikut :

Tabel 17 Daftar Pegawai yang Menjelang Purna Bhakti

No Nama Keterangan

1 Achmad Sanhudi

Nip. 19591212.198303.1.006

Karena Meninggal Dunia

2. Edy Sudrajat, SH

Nip. 19621007.198302.1.001

Karena Meninggal Dunia

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 28

6. Mutasi Pegawai pada tahun 2015 Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar mendapat Penambahan Pegawai dan

sekaligus Pengurangan Pegawai dapat dilihat pada tabel 18

sebagai berikut :

Tabel 18 Daftar Mutasi Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2015

No Nama / Nip Jabatan Lama Jabatan Baru

1 Drh. Dewi Nugrahani Nip. 19770825.200912.2.001

Medik Veteriner pada BKP Kls I Denpasar

Medik Veteriner pada BBKP Tanjung Priok

2 Drh. Ellen Malvinas Nip.19810518.201001.2.016

Medis Veteriner Dinas Perternakan Pemerintah Provinsi

Medik Veteriner pada BKP Kls I Denpasar

7. Pada tahun 2015 pegawai yang kena hukuman disiplin sesuai

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010

Tabel 19 Daftar Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2015. Yang dijatuhi hukuman disiplin

No Nama / Nip No. SK dan Tanggal

Jenis Hukuman

8. Untuk meningkatkan disiplin Pegawai diupayakan berbagai cara

yaitu melaksanakan pengawasan intern , menggunakan absen

Sidik Jari , memberikan peringatan baik lisan maupun secara

tertulis bagi Pegawai yang tidak masuk kerja tanpa keterangan,

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 29

untuk tahun 2015 tidak ada pegawai yang mendapat

hukuman/sangsi.

9. Daftar Urut Kepangkatan Pegawai Negeri Sipil Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar Per 31 Desember 2015 dapat dilihat

pada Lampiran 1.

10. Daftar Nominatif Pegawai Negeri Sipil Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar Tahun 2015 dapat dilihat pada Lampiran 1.

2.3. PERLENGKAPAN

Ringkasan barang milik negara periode tahun 2015

2.3.1. Saldo Awal Periode Tahun 2015

Nilai Barang Milik Negara per 31 Desember 2015 Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD), adalah

sebesar Rp.77.979.958.628 (Tujuh Puluh Tujuh Milyar Sembilan

Ratus Tujuh Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Lima Puluh

Delapan Ribu Enam Ratus Dua Puluh Delapan Rupiah) yang terdiri

dari nilai Barang Milik Negara Intrakomptabel (Nilai Barang Milik

Negara yang Disajikan Dalam Neraca) sebesar Rp.77.920.198.529

(Tujuh Puluh Tujuh Milyar Sembilan Ratus Dua Puluh Juta Seratus

Sembilan Puluh Delapan Ribu Lima Ratus Dua Puluh Sembilan

Rupiah) dan nilai Barang Milik Negara Ekstrakomptabel sebesar

Rp.59.760.099 (Lima Puluh Sembilan Juta Tujuh Ratus Enam

Puluh Ribu Sembilan Puluh Sembilan Rupiah).

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 30

Tabel 20. Saldo periode 2015

Uraian Saldo Akhir

Laporan Sebelumnya

Saldo Awal Laporan Berjalan

Selisih

I. INTRAKOMPTABEL 77.920.198.529 77.920.198.529 0

Barang Persediaan 384.839.190 384.839.190 0

Tanah 47.914.609.400 47.914.609.400 0

Peralatan dan Mesin 12.368.148.232 12.368.148.232 0

Gedung dan Bangunan 14.602.492.088 14.602.492.088 0

Jalan dan Jembatan 628.547.458 628.547.458 0

Irigasi 1.689.748.761 1.689.748.761 0

Jaringan 37.423.500 37.423.500 0

Aset Tetap Lainnya 55.595.500 55.595.500 0

Aset Tetap yang tidak digunakan

dalam operasi pemerintahan

238.794.400 238.794.400 0

II. EKSTRAKOMPTABEL 59.760.099 59.760.099 0

Peralatan dan Mesin 51.338.245 51.338.245 0

Gedung dan Bangunan 200.000 200.000 0

Aset Tetap yang tidak digunakan

dalam operasi pemerintahan

8.221.854 8.221.854 0

III. GABUNGAN 77.979.958.628 77.979.958.628 0

Barang Persediaan 384.839.190 384.839.190 0

Tanah 47.914.609.400 47.914.609.400 0

Peralatan dan Mesin 12.419.486.477 12.419.486.477 0

Gedung dan Bangunan 14.602.692.088 14.602.692.088 0

Jalan dan Jembatan 628.547.458 628.547.458 0

Irigasi 1.689.748.761 1.689.748.761 0

Jaringan 37.423.500 37.423.500 0

Aset Tetap Lainnya 55.595.500 55.595.500 0

Aset Tetap yang tidak digunakan

dalam operasi pemerintahan

247.016.254 247.016.254 0

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 31

Tidak terdapat perubahan penyajian saldo awal dalam penyajian

laporan ini dengan saldo akhir periode sebelumnya yang menjadi

saldo awal periode berjalan, yaitu sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), yang

terdiri dari nilai Barang Milik Negara Intrakomptabel sebesar Rp.0

(*** Nihil ***) dan nilai Barang Milik Negara Ekstrakomptabel

sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).

2.3.2. Ringkasan Mutasi Barang Milik Negara Periode Tahun 2015

Mutasi Barang Milik Negara per 31 Desember 2015 adalah sebagai

berikut:

1. Persediaan

Saldo Persediaan pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2015

sebesar Rp.590.651.690 (Lima Ratus Sembilan Puluh Juta

Enam Ratus Lima Puluh Satu Ribu Enam Ratus Sembilan Puluh

Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar

Rp.384.839.190 (Tiga Ratus Delapan Puluh Empat Juta Delapan

Ratus Tiga Puluh Sembilan Ribu Seratus Sembilan Puluh

Rupiah), dan total mutasi persediaan selama periode pelaporan

sebesar Rp.205.812.500 (Dua Ratus Lima Juta Delapan Ratus

Dua Belas Ribu Lima Ratus Rupiah).

Page 32: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 32

Tabel 21. Jumlah persediaan 2015

Total nilai Barang Persediaan yang dalam kondisi rusak dan

usang adalah sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), yang terdiri dari

Barang Persediaan dengan kondisi rusak sebesar Rp0 (*** Nihil

***), dan kondisi usang sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).

2. Tanah

Saldo Tanah pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

(018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2015 sebesar

Rp.47.914.609.400 (Empat Puluh Tujuh Milyar Sembilan Ratus

Empat Belas Juta Enam Ratus Sembilan Ribu Empat Ratus

Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar

Rp.47.914.609.400 (Empat Puluh Tujuh Milyar Sembilan Ratus

Empat Belas Juta Enam Ratus Sembilan Ribu Empat Ratus

Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar Rp.0

(*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode pelaporan

sebesar Rp0 (*** Nihil ***).

Uraian Saldo Awal Saldo Akhir Penambahan/

Pengurangan

117111 Barang Konsumsi 110.047.970 205.499.090 95.451.120

117113 Bahan untuk Pemeliharaan 8.221.150 15.317.550 7.096.400

117114 Suku Cadang 236.023.070 342.008.050 105.984.980

117131 Bahan Baku 30.547.000 27.827.000 -2.720.000

TOTAL 384.839.190 590.651.690 205.812.500

Page 33: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 33

Tabel 22. Tanah 2015

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas nilai

Tanah.

Tabel 23. Rincian data Tanah berdasarkan status kondisinya

Rincian mutasi Tanah per kelompok barang adalah sebagai

berikut:

a.Tanah Persil (2.01.010

Saldo Tanah Persil pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember

2015 sebesar Rp.47.914.609.400 (Empat Puluh Tujuh Milyar

Sembilan Ratus Empat Belas Juta Enam Ratus Sembilan Ribu

Empat Ratus Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal

sebesar Rp.47.914.609.400 (Empat Puluh Tujuh Milyar

Sembilan Ratus Empat Belas Juta Enam Ratus Sembilan Ribu

Empat Ratus Rupiah), mutasi tambah selama periode

Uraian Intrakomptabel

A. Saldo Awal 47.914.609.400

B. Mutasi Tambah 0

C. Mutasi Kurang 0

D. Saldo Akhir 47.914.609.400

Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp)

Baik 66.109 47.914.609.400

Rusak Ringan 0 0

Rusak Berat 0 0

Page 34: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 34

pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi kurang

selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).

Tabel 24. Jumlah Rincian Tanah Persil

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas

nilai Tanah Persil.

Tabel 25. Rincian data Tanah Persil berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut:

3. Peralatan dan Mesin (132111)

Saldo Peralatan dan Mesin pada Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31

Desember 2015 sebesar Rp.12.577.079.307 (Dua Belas Milyar

Lima Ratus Tujuh Puluh Tujuh Juta Tujuh Puluh Sembilan Ribu

Tiga Ratus Tujuh Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal

1.789 unit degan nilai sebesar Rp.12.419.486.477 (Dua Belas

Uraian Intrakomptabel

A. Saldo Awal 47.914.609.400

B. Mutasi Tambah 0

C. Mutasi Kurang 0

D. Saldo Akhir 47.914.609.400

Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp)

Baik 66.109 47.914.609.400

Rusak Ringan 0 0

Rusak Berat 0 0

Page 35: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 35

Milyar Empat Ratus Sembilan Belas Juta Empat Ratus Delapan

Puluh Enam Ribu Empat Ratus Tujuh Puluh Tujuh Rupiah),

mutasi tambah 28 unit selama periode pelaporan dengan nilai

sebesar Rp.157.592.830 (Seratus Lima Puluh Tujuh Juta Lima

Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Delapan Ratus Tiga Puluh

Rupiah), dan mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar

Rp.0 (*** Nihil ***).

Tabel 26. Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Penjelasan mutasi penambahan atas nilai Peralatan dan Mesin

adalah sebagai berikut:

Mutasi tambah atas nilai Peralatan dan Mesin senilai

Rp.157.592.830 (Seratus Lima Puluh Tujuh Juta Lima Ratus

Sembilan Puluh Dua Ribu Delapan Ratus Tiga Puluh Rupiah),

berasal dari:

1. Pembelian 3 unit Sepeda Motor Rp.49.169.000

2. Pembelian 2 buah Rak Kayu Rp.42.978.015

3. Pembelian 3 buah Meja Kerja Kayu Rp. 8.358.875

4. Pembelian 9 buah Kursi Besi/Metal Rp.13.146.940

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 12.368.148.232 51.338.245 12.419.486.477

B. Mutasi Tambah 157.592.830 0 157.592.830

Pembelian 157.592.830 0 157.592.830

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 12.525.741.062 51.338.245 12.577.079.307

Page 36: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 36

5. Pembelian 6 unit AC Split Rp.24.000.000

6. Pembelian 2 unit Televisi Rp. 8.000.000

7. Pembelian 3 unit Facsimile Rp.11.940.000

Tabel 27. Data Peralatan dan Mesin berdasarkan status kondisinya

Rincian mutasi Peralatan dan Mesin per kelompok barang

adalah sebagai berikut:

a. Alat Besar

Saldo Alat Besar pada BALAI KARANTINA PERTANIAN

KELAS I DENPASAR (018.12.2200.499465.000.KD) per 31

Desember 2015 sebesar Rp.2.000.000 (Dua Juta Rupiah).

Jumlah tersebut terdiri dari saldo awalsebesar 1 unitdengan

nilai Rp.2.000.000 (Dua Juta Rupiah), mutasi tambah selama

periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil***), dan mutasi

kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil***).

Tabel 28. Jumlah rincian alat besar

Uraian Kuantitas (Unit) Nilai (Rp)

Baik 1.817 12.577.079.307

Rusak Ringan 0 0

Rusak Berat 0 0

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 2.000.000 0 2.000.000

B. Mutasi Tambah 0 0 0

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 2.000.000 0 2.000.000

Page 37: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 37

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas nilai

Alat Besar.

Tabel 29. Rincian data Alat Besar berdasarkan status kondisinya

b. Alat Angkutan

Saldo Alat Angkutan pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember

2015 sebesar Rp.2.782.038.000 (Dua Milyar Tujuh Ratus

Delapan Puluh Dua Juta Tiga Puluh Delapan Ribu Rupiah).

Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar 61 unit dengan

nilai sebesar Rp.2.732.869.000 (Dua Milyar Tujuh Ratus Tiga

Puluh Dua Juta Delapan Ratus Enam Puluh Sembilan Ribu

Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar 3

unit dengan nilai Rp.49.169.000 (Empat Puluh Sembilan Juta

Seratus Enam Puluh Sembilan Ribu Rupiah), dan mutasi

kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).

Tabel 30. Jumlah rincian alat angkut

Uraian Kuantitas (unit) Nilai (Rp)

Baik 1 2.000.000

Rusak Ringan 0 0

Rusak Berat 0 0

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 2.732.869.000 0 2.732.869.000

B. Mutasi Tambah 49.169.000 0 49.169.000

Pembelian 49.169.000 0 49.169.000

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 2.782.038.000 0 2.782.038.000

Page 38: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 38

Penjelasan mutasi penambahan atas nilai Alat Angkutan adalah

sebagai berikut:

Mutasi tambah atas nilai Alat Angkutan senilai Rp.49.169.000

(Empat Puluh Sembilan Juta Seratus Enam Puluh Sembilan Ribu

Rupiah), berasal dari:

1. Pembelian 3 unit Sepeda Motor senilai Rp.49.169.000(Empat

Puluh Sembilan Juta Seratus Enam Puluh Sembilan Ribu

Rupiah)

Tabel 31. Rincian data Alat Angkutan berdasarkan status kondisinya

b. Alat Bengkel Dan Alat Ukur

Saldo Alat Bengkel Dan Alat Ukur pada Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per

31 Desember 2015 sebesar Rp.118.692.000(Seratus Delapan

Belas Juta Enam Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Rupiah).

Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar 20 buah

dengan nilai Rp118.692.000 (Seratus Delapan Belas Juta

Enam Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Rupiah), mutasi

tambah selama periode pelaporan sebesar Rp0 (*** Nihil ***),

Uraian

Kuantitas (unit) Nilai (Rp)

Baik 64 2.782.038.000

Rusak Ringan 0 0

Rusak Berat 0 0

Page 39: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 39

dan mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar Rp0 (***

Nihil ***).

Tabel 32. Jumlah rincian Alat Bengkel Dan Alat Ukur

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas

nilai Alat Bengkel Dan Alat Ukur.

Tabel 33 Rincian data Alat Bengkel Dan Alat Ukur berdasarkan status kondisinya

c. Alat Pertanian

Saldo Alat Pertanian pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2015

sebesar Rp.45.429.000 (Empat Puluh Lima Juta Empat Ratus Dua

Puluh Sembilan Ribu Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal

sebesar 24 unit dengan nilai Rp.45.429.000 (Empat Puluh

Lima Juta Empat Ratus Dua Puluh Sembilan Ribu Rupiah),

mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (***

Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode pelaporan

sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 118.242.000 450.000 118.692.000

B. Mutasi Tambah 0 0 0

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 118.242.000 450.000 118.692.000

Uraian Kuantitas (unit) Nilai (Rp)

Baik 20 118.692.000

Rusak Ringan 0 0

Rusak Berat 0 0

Page 40: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 40

Tabel 34. Jumlah Alat Pertanian

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas nilai

Alat Pertanian.

Tabel 35. Rincian data Alat Pertanian berdasarkan status kondisinya

3

.

0

d. Alat Kantor & Rumah Tangga

Saldo Alat Kantor & Rumah Tangga pada Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per

31 Desember 2015 sebesar Rp.1.945.482.579 (Satu Milyar

Sembilan Ratus Empat Puluh Lima Juta Empat Ratus Delapan

Puluh Dua Ribu Lima Ratus Tujuh Puluh Sembilan Rupiah).

Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar 988 unitdengan

nilai Rp.1.848.998.749 (Satu Milyar Delapan Ratus Empat

Puluh Delapan Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Delapan

Ribu Tujuh Ratus Empat Puluh Sembilan Rupiah), mutasi

tambah selama periode pelaporan sebesar 22 unit dengan nilai

Rp.96.483.830 (Sembilan Puluh Enam Juta Empat Ratus

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 45.429.000 0 45.429.000

B. Mutasi Tambah 0 0 0

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 45.429.000 0 45.429.000

Uraian Kuantitas (unit) Nilai (Rp)

Baik 24 45.429.000

Rusak Ringan 0 0

Rusak Berat 0 0

Page 41: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 41

Delapan Puluh Tiga Ribu Delapan Ratus Tiga Puluh Rupiah), dan

mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).

Tabel 36. Jumlah rincian alat kantor dan rumah tanggal

Penjelasan mutasi penambahan atas nilai Alat Kantor & Rumah

Tangga adalah sebagai berikut:

Mutasi tambah atas nilai Alat Kantor & Rumah Tangga 22 unit

senilai Rp.96.483.830 (Sembilan Puluh Enam Juta Empat Ratus

Delapan Puluh Tiga Ribu Delapan Ratus Tiga Puluh Rupiah),

berasal dari:

1. Pembelian 2 buah Rak Kayu senilai

Rp.42.978.015

2. Pembelian 3 buah Meja Kerja Kayu senilai Rp. 8.358.875

3. Pembelian 9 buah Kursi Besi/Metal senilai Rp.13.146.940

4. Pembelian 6 unit AC Split senilai Rp.24.000.000

5. Pembelian 2 unit Televisi senilai Rp. 8.000.000

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 1.813.063.204 35.935.545 1.848.998.749

B. Mutasi Tambah 96.483.830 0 96.483.830

Pembelian 96.483.830 0 96.483.830

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 1.909.547.034 35.935.545 1.945.482.579

Page 42: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 42

Tabel 37. Rincian data Alat Kantor & Rumah Tangga berdasarkan status kondisinya

e. Alat Studio, Komunikasi Dan Pemancar

Saldo Alat Studio, Komunikasi Dan Pemancar pada Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31

Desember 2015 sebesar Rp.288.353.683 (Dua Ratus Delapan

Puluh Delapan Juta Tiga Ratus Lima Puluh Tiga Ribu Enam Ratus

Delapan Puluh Tiga Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal

sebesar 88 unit dengan nilai Rp.276.413.683 (Dua Ratus Tujuh

Puluh Enam Juta Empat Ratus Tiga Belas Ribu Enam Ratus

Delapan Puluh Tiga Rupiah), mutasi tambah selama periode

pelaporan sebesar 3 unit dengan nilai Rp.11.940.000 (Sebelas Juta

Sembilan Ratus Empat Puluh Ribu Rupiah), dan mutasi kurang

selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).

Tabel 38. Jumlah dan rincian alat studio, komunikasi dan pemancar

Uraian Kuantitas

(unit)

Nilai

(Rp)

Baik 1010 1.945.482.579

Rusak Ringan 0 0

Rusak Berat 0 0

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 275.013.683 1.400.000 276.413.683

B. Mutasi Tambah 11.940.000 0 11.940.000

Pembelian 11.940.000 0 11.940.000

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 286.953.683 1.400.000 288.353.683

Page 43: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 43

Penjelasan mutasi penambahan atas nilai Alat Studio,

Komunikasi Dan Pemancar adalah sebagai berikut:

Mutasi tambah atas nilai Alat Studio, Komunikasi Dan Pemancar

senilai Rp.11.940.000 (Sebelas Juta Sembilan Ratus Empat

Puluh Ribu Rupiah), berasal dari:

Pembelian 3 unit Facsimile senilai Rp.11.940.000(Sebelas Juta

Sembilan Ratus Empat Puluh Ribu Rupiah)

Tabel 39 Rincian data Alat Studio, Komunikasi Dan Pemancar berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut:

f. Alat Kedokteran Dan Kesehatan

Saldo Alat Kedokteran Dan Kesehatan Pada Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) Per

31 Desember 2015 Sebesar Rp.661.607.500 (Enam Ratus

Enam Puluh Satu Juta Enam Ratus Tujuh Ribu Lima Ratus

Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar 202

unit dengan nilai Rp.661.607.500 (Enam Ratus Enam Puluh

Satu Juta Enam Ratus Tujuh Ribu Lima Ratus Rupiah), mutasi

tambah selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan

mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil***).

Uraian Kuantitas (unit) Nilai (Rp)

Baik 88 288.353.683

Rusak Ringan 0 0

Rusak Berat 0 0

Page 44: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 44

Tabel 40. Rincian alat kedokteran dan kesehatan

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas nilai

Alat Kedokteran Dan Kesehatan.

Tabel 41. Rincian data Alat Kedokteran Dan Kesehatan berdasarkan status kondisinya

g. Alat Laboratorium

Saldo Alat Laboratorium pada Balai Karantina Pertanian Kelas

I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember

2015 sebesar Rp.5.333.208.304 (Lima Milyar Tiga Ratus Tiga

Puluh Tiga Juta Dua Ratus Delapan Ribu Tiga Ratus Empat

Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar 251

unit dengan nilai Rp.5.333.208.304 (Lima Milyar Tiga Ratus Tiga

Puluh Tiga Juta Dua Ratus Delapan Ribu Tiga Ratus Empat Rupiah),

mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil

***), dan mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (***

Nihil ***).

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 652.002.800 9.604.700 661.607.500

B. Mutasi Tambah 0 0 0

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 652.002.800 9.604.700 661.607.500

Uraian Kuantitas (unit) Nilai (Rp)

Baik 202 661.607.500

Rusak Ringan 0 0

Rusak Berat 0 0

Page 45: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 45

Tabel 42. Jumlah rincian alat laboratorium

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas

nilai Alat Laboratorium.

Tabel 43 Rincian data Alat Laboratorium berdasarkan status

kondisinya

h

.

Alat Persenjataan

Saldo Alat Persenjataan pada Balai Karantina Pertanian Kelas

I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember

2015 sebesar Rp.106.900.000 (Seratus Enam Juta Sembilan

Ratus Ribu Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal

sebesar 3 unit dengan nilai Rp.106.900.000 (Seratus Enam

Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah), mutasi tambah selama

periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi

kurang selama periode pelaporan sebesar Rp0 (*** Nihil ***).

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 5.329.290.304 3.918.000 5.333.208.304

B. Mutasi Tambah 0 0 0

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 5.329.290.304 3.918.000 5.333.208.304

Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp)

Baik 248 5.292.763.979

Rusak Ringan 3 40.444.325

Rusak Berat 0 0

Page 46: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 46

Tabel 44. Jumlah alat persenjataan

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas

nilai Alat Persenjataan.

Tabel 45. Rincian data Alat Persenjataan berdasarkan status kondisinya

i. Komputer

Saldo Komputer pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember

2015 sebesar Rp.1.283.956.241 (Satu Milyar Dua Ratus

Delapan Puluh Tiga Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Enam

Ribu Dua Ratus Empat Puluh Satu Rupiah). Jumlah tersebut

terdiri dari saldo awal sebesar 149 unit dengan nilai

Rp.1.283.956.241 (Satu Milyar Dua Ratus Delapan Puluh Tiga

Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Enam Ribu Dua Ratus Empat

Puluh Satu Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 106.900.000 0 106.900.000

B. Mutasi Tambah 0 0 0

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 106.900.000 0 106.900.000

Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp)

Baik 3 106.900.000

Rusak Ringan 0 0

Rusak Berat 0 0

Page 47: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 47

sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode

pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).

Tabel 46. Jumlah rincian komputer

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas

nilai Komputer.

Tabel 47. Rincian data Komputer berdasarkan status kondisinya

j. Alat Pengeboran

Saldo Alat Pengeboran pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember

2015 sebesar Rp.30.000 (Tiga Puluh Ribu Rupiah). Jumlah

tersebut terdiri dari saldo awal sebesar 2 unit dengan nilai

Rp.30.000 (Tiga Puluh Ribu Rupiah), mutasi tambah selama

periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi

kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 1.283.956.241 0 1.283.956.241

B. Mutasi Tambah 0 0 0

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 1.283.956.241 0 1.283.956.241

Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp)

Baik 147 1.274.593.241

Rusak Ringan 1 9.363.000

Rusak Berat 0 0

Page 48: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 48

Tabel 48. Jumlah rincian alat pengeboran

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas

nilai Alat Pengeboran.

Tabel 49. Rincian data Alat Pengeboran berdasarkan status

kondisinya

k. Alat Keselamatan Kerja

Saldo Alat Keselamatan Kerja pada Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31

Desember 2015 sebesar 1 buah dengan nilai Rp.5.082.000

(Lima Juta Delapan Puluh Dua Ribu Rupiah). Jumlah tersebut

terdiri dari saldo awal sebesar Rp.5.082.000 (Lima Juta

Delapan Puluh Dua Ribu Rupiah), mutasi tambah selama

periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi

kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 0 30.000 30.000

B. Mutasi Tambah 0 0 0

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 0 30.000 30.000

Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp)

Baik 2 30.000

Rusak Ringan 0 0

Rusak Berat 0 0

Page 49: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 49

Tabel 50. Jumlah rincian alat keselamatan kerja

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas

nilai Alat Keselamatan Kerja.

Tabel 51. Rincian data Alat Keselamatan Kerja berdasarkan status kondisinya

l. Peralatan Proses/produksi

Saldo Peralatan Proses/produksi pada Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per

31 Desember 2015 sebesar Rp.4.300.000 (Empat Juta Tiga

Ratus Ribu Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal

sebesar 2 unit dengan nilai Rp.4.300.000 (Empat Juta Tiga

Ratus Ribu Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan

sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode

pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 5.082.000 0 5.082.000

B. Mutasi Tambah 0 0 0

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 5.082.000 0 5.082.000

Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp)

Baik 1 5.082.000

Rusak Ringan 0 0

Rusak Berat 0 0

Page 50: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 50

Tabel 52 Jumlah peralatan proses/produksi

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas

nilai Peralatan Proses/produksi.

Tabel 53. Rincian data Peralatan Proses/produksi berdasarkan status

kondisinya

m. Gedung dan Bangunan (133111)

Saldo Gedung dan Bangunan pada Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31

Desember 2015 sebesar Rp.16.665.136.448 (Enam Belas Milyar

Enam Ratus Enam Puluh Lima Juta Seratus Tiga Puluh Enam

Ribu Empat Ratus Empat Puluh Delapan Rupiah). Jumlah

tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp.14.602.692.088

(Empat Belas Milyar Enam Ratus Dua Juta Enam Ratus

Sembilan Puluh Dua Ribu Delapan Puluh Delapan Rupiah),

mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar

Rp.2.062.444.360 (Dua Milyar Enam Puluh Dua Juta Empat

Ratus Empat Puluh Empat Ribu Tiga Ratus Enam Puluh

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 4.300.000 0 4.300.000

B. Mutasi Tambah 0 0 0

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 4.300.000 0 4.300.000

Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp)

Baik 2 4.300.000

Rusak Ringan 0 0

Rusak Berat 0 0

Page 51: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 51

Rupiah), dan mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar

Rp0 (*** Nihil ***).

Tabel 54. Jumlah gedung dan bangunan

Penjelasan mutasi penambahan atas nilai Gedung dan

Bangunan adalah sebagai berikut:

Mutasi tambah atas nilai Gedung dan Bangunan senilai

Rp.2.062.444.360 (Dua Milyar Enam Puluh Dua Juta Empat

Ratus Empat Puluh Empat Ribu Tiga Ratus Enam Puluh

Rupiah), berasal dari:

1. Rehabilitasi Bangunan Gedung Kantor Permanen

Rp.229.762.660

2. Rehabilitasi Bangunan Gedung Laboratorium

Rp.1.432.345.700

3. Rehabilitasi Bangunan untuk Kandang Rp. 349.993.000

4 Bangunan Parkir Terbuka semi Permanen Rp. 50.343.000

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 14.602.492.088 200.000 14.602.692.088

B. Mutasi Tambah 2.062.444.360 0 2.062.444.360

Penyelesaian Pembangunan

Dengan KDP

50.343.000 0 50.343.000

Pengembangan Melalui KDP 2.012.101.360 0 2.012.101.360

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 16.664.936.448 200.000 16.665.136.448

Page 52: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 52

Tabel 55. Rincian data Gedung dan Bangunan berdasarkan status

kondisinya

Rincian mutasi Gedung dan Bangunan per kelompok barang

adalah sebagai berikut:

Bangunan Gedung

Saldo Bangunan Gedung pada Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31

Desember 2015 sebesar Rp.16.371.200.598 (Enam Belas

Milyar Tiga Ratus Tujuh Puluh Satu Juta Dua Ratus Ribu Lima

Ratus Sembilan Puluh Delapan Rupiah). Jumlah tersebut

terdiri dari saldo awal sebesar 75 unit dengan nilai

Rp.14.308.756.238 (Empat Belas Milyar Tiga Ratus Delapan

Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Enam Ribu Dua Ratus Tiga

Puluh Delapan Rupiah), mutasi tambah selama periode

pelaporan sebesar Rp.2.062.444.360 (Dua Milyar Enam Puluh

Dua Juta Empat Ratus Empat Puluh Empat Ribu Tiga Ratus

Enam Puluh Rupiah), yang terdiri dari

Pengembangan/Rehabilitasi Bangunan Gedung senilai

Rp.2.012.101.360 (Dua Milyar Dua Belas Juta Seratus Satu

Ribu Tiga Ratus Enam Puluh Rupiah) danperolehan

Uraian Kuantitas (Unit) Nilai (Rp)

Baik 83 16.010.684.448

Rusak Ringan 4 654.452.000

Rusak Berat 0 0

Page 53: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 53

pembangunan dengan KDP sebesar 1 unit dengan nilai

Rp.50.343.000 (Lima Puluh Juta Tiga Ratus Empat Puluh Tiga

Ribu Rupiah) dan mutasi kurang selama periode pelaporan

sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).

Tabel 56. Jumlah bangunan gedung

Penjelasan mutasi penambahan atas nilai Bangunan Gedung

adalah sebagai berikut:

Mutasi tambah atas nilai Bangunan Gedung senilai

Rp.2.062.444.360 (Dua Milyar Enam Puluh Dua Juta Empat

Ratus Empat Puluh Empat Ribu Tiga Ratus Enam Puluh

Rupiah), berasal dari:

1. Rehabilitasi Bangunan Gedung Kantor Permanen

Rp. 229.762.660

2. Rehabilitasi Bangunan Gedung Laboratorium

Rp.1.432.345.700

3. Rehabilitasi Bangunan untuk Kandang Rp. 349.993.000

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 14.308.556.238 200.000 14.308.756.238

B. Mutasi Tambah 2.062.444.360 0 2.062.444.360

Penyelesaian Pembangunan

Dengan KDP

50.343.000 0 50.343.000

Pengembangan Melalui KDP 2.012.101.360 0 2.012.101.360

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 16.371.000.598 200.000 16.371.200.598

Page 54: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 54

4 Bangunan Parkir Terbuka semi Permanen

Rp. 50.343.000

Tabel 57. Rincian data Bangunan Gedung berdasarkan status kondisinya

Tugu Titik Kontrol/pasti

Saldo Tugu Titik Kontrol/pasti pada Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31

Desember 2015 sebesar Rp.293.935.850 (Dua Ratus

Sembilan Puluh Tiga Juta Sembilan Ratus Tiga Puluh Lima

Ribu Delapan Ratus Lima Puluh Rupiah). Jumlah tersebut

terdiri dari saldo awal sebesar 11 unit dengan nilai

Rp.293.935.850 (Dua Ratus Sembilan Puluh Tiga Juta

Sembilan Ratus Tiga Puluh Lima Ribu Delapan Ratus Lima

Puluh Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan

sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode

pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).

Tabel 58. Jumlah rincian tugu titik control / pasti

Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp)

Baik 72 15.716.748.598

Rusak Ringan 4 654.452.000

Rusak Berat 0 0

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 293.935.850 0 293.935.850

B. Mutasi Tambah 0 0 0

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 293.935.850 0 293.935.850

Page 55: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 55

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas

nilai Tugu Titik Kontrol/pasti.

Tabel 59. Rincian data Tugu Titik Kontrol/pasti berdasarkan status

kondisinya

Jalan dan Jembatan (134111)

Saldo Jalan dan Jembatan pada Balai Karantina Pertanian Kelas

I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember

2015 sebesar Rp.628.547.458 (Enam Ratus Dua Puluh Delapan

Juta Lima Ratus Empat Puluh Tujuh Ribu Empat Ratus Lima

Puluh Delapan Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal

sebesar 53.167 M2 dengan nilai Rp.628.547.458 (Enam Ratus

Dua Puluh Delapan Juta Lima Ratus Empat Puluh Tujuh Ribu

Empat Ratus Lima Puluh Delapan Rupiah), mutasi tambah

selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan

mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil

***).

Tabel 60. Jumlah rincian jalan dan jembatan

Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp)

Baik 11 293.935.850

Rusak Ringan 0 0

Rusak Berat 0 0

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 628.547.458 0 628.547.458

B. Mutasi Tambah 0 0 0

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 628.547.458 0 628.547.458

Page 56: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 56

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas

nilai Jalan dan Jembatan.

Tabel 61. Rincian data Jalan dan Jembatan berdasarkan status

kondisinya

Irigasi (134112)

Saldo Irigasi pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

(018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2015 sebesar

Rp.1.688.448.761 (Satu Milyar Enam Ratus Delapan Puluh

Delapan Juta Empat Ratus Empat Puluh Delapan Ribu Tujuh

Ratus Enam Puluh Satu Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari

saldo awal sebesar 32 unit dengan nilai Rp.1.689.748.761 (Satu

Milyar Enam Ratus Delapan Puluh Sembilan Juta Tujuh Ratus

Empat Puluh Delapan Ribu Tujuh Ratus Enam Puluh Satu

Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar Rp.0

(*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode pelaporan

sebesar Rp.1.300.000 (Tiga Ratus Ribu Rupiah).

Tabel 62. Jumlah rincian irigasi

Uraian Kuantitas (Unit) Nilai (Rp)

Baik 53.167 628.547.458

Rusak Ringan 0 0

Rusak Berat 0 0

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 1.689.748.761 0 1.689.748.761

B. Mutasi Tambah 0 0 0

C. Mutasi Kurang -1.300.000 0 -1.300.000

Page 57: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 57

Penjelasan mutasi pengurangan atas nilai Irigasi adalah sebagai

berikut:

Mutasi kurang atas nilai Irigasi senilai Rp.1.300.000 (Tiga Ratus

Ribu Rupiah), berasal dari Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas

pada Bak Penyimpanan/Tower Air Baku senilai Rp.1.300.000

(Tiga Ratus Ribu Rupiah)

Tabel 63. Rincian data Irigasi berdasarkan status kondisinya

Rincian mutasi Irigasi per kelompok barang adalah sebagai

berikut:

Bangunan Air

Saldo Bangunan Air pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember

2015 sebesar Rp.1.688.448.761 (Satu Milyar Enam Ratus

Delapan Puluh Delapan Juta Empat Ratus Empat Puluh

Delapan Ribu Tujuh Ratus Enam Puluh Satu Rupiah). Jumlah

tersebut terdiri dari saldo awal sebesar 32 unit dengan nilai

Rp.1.689.748.761 (Satu Milyar Enam Ratus Delapan Puluh

Koreksi Pencatatan

Nilai/Kuantitas

-1.300.000 0 -1.300.000

D. Saldo Akhir 1.688.448.761 0 1.688.448.761

Uraian Kuantitas (Unit) Nilai (Rp)

Baik 30 1.485.972.061

Rusak Ringan 2 202.476.700

Rusak Berat 0 0

Page 58: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 58

Sembilan Juta Tujuh Ratus Empat Puluh Delapan Ribu Tujuh

Ratus Enam Puluh Satu Rupiah), mutasi tambah selama

periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi

kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.1.300.000 (Tiga

Ratus Ribu Rupiah).

Tabel 64 Jumlah rincian bangunan air

Penjelasan mutasi pengurangan atas nilai Bangunan Air adalah

sebagai berikut:

Mutasi kurang atas nilai Bangunan Air senilai Rp.1.300.000 (Tiga

Ratus Ribu Rupiah), berasal dari Koreksi Pencatatan

Nilai/Kuantitas pada Bak Penyimpanan/Tower Air Baku senilai

Rp.1.300.000 (Tiga Ratus Ribu Rupiah)

Tabel 65. Rincian data Bangunan Air berdasarkan status kondisinya

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 1.689.748.761 0 1.689.748.761

B. Mutasi Tambah 0 0 0

C. Mutasi Kurang -1.300.000 0 -1.300.000

Koreksi Pencatatan

Nilai/Kuantitas

-1.300.000 0 -1.300.000

D. Saldo Akhir 1.688.448.761 0 1.688.448.761

Uraian Kuantitas

(m2)

Nilai

(Rp)

Baik 30 1.485.972.061

Rusak Ringan 2 202.476.700

Rusak Berat 0 0

Page 59: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 59

Jaringan (134113)

Saldo Jaringan pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

(018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2015 sebesar

Rp.37.423.500 (Tiga Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Dua Puluh

Tiga Ribu Lima Ratus Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo

awal sebesar 3 unit dengan nilai Rp.37.423.500 (Tiga Puluh

Tujuh Juta Empat Ratus Dua Puluh Tiga Ribu Lima Ratus

Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar Rp.0

(*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode pelaporan

sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).

Tabel 66. Jumlah rincian jaringan

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas

nilai Jaringan.

Tabel 67. Rincian data Jaringan berdasarkan status kondisinya

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 37.423.500 0 37.423.500

B. Mutasi Tambah 0 0 0

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 37.423.500 0 37.423.500

Uraian Kuantitas

(Unit)

Nilai

(Rp)

Baik 3 37.423.500

Rusak Ringan 0 0

Rusak Berat 0 0

Page 60: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 60

Aset Tetap Lainnya (135121)

Saldo Aset Tetap Lainnya pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2015

sebesar Rp.55.595.500 (Lima Puluh Lima Juta Lima Ratus

Sembilan Puluh Lima Ribu Lima Ratus Rupiah). Jumlah tersebut

terdiri dari saldo awal sebesar 122 buah dengan nilai

Rp.55.595.500 (Lima Puluh Lima Juta Lima Ratus Sembilan

Puluh Lima Ribu Lima Ratus Rupiah), mutasi tambah selama

periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi kurang

selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).

Tabel 68. Jumlah asset tetap lainnya

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas

nilai Aset Tetap Lainnya.

Tabel 69 Rincian data Aset Tetap Lainnya berdasarkan status

kondisinya

R

i

n

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 55.595.500 0 55.595.500

B. Mutasi Tambah 0 0 0

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 55.595.500 0 55.595.500

Uraian Kuantitas

(Unit)

Nilai

(Rp)

Baik 122 55.595.500

Rusak Ringan 0 0

Rusak Berat 0 0

Page 61: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 61

cian mutasi Aset Tetap Lainnya per kelompok barang adalah

sebagai berikut:

Bahan Perpustakaan

Saldo Bahan Perpustakaan pada Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31

Desember 2015 sebesar Rp.55.595.500 (Lima Puluh Lima Juta

Lima Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Lima Ratus Rupiah).

Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar 122 buah

dengan nilai Rp.55.595.500 (Lima Puluh Lima Juta Lima Ratus

Sembilan Puluh Lima Ribu Lima Ratus Rupiah), mutasi tambah

selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan

mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (***

Nihil ***).

Tabel 70. Jumlah rincian bahan perpustakaan

Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas

nilai Bahan Perpustakaan.

Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

A. Saldo Awal 55.595.500 0 55.595.500

B. Mutasi Tambah 0 0 0

C. Mutasi Kurang 0 0 0

D. Saldo Akhir 55.595.500 0 55.595.500

Page 62: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 62

Tabel 71. Rincian data Bahan Perpustakaan berdasarkan status

kondisinya

Aset Tetap Yang Tidak Digunakan (166112)

Saldo Aset Tetap Yang Tidak Digunakan Dalam Operasi

Pemerintahan pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

per 31 Desember 2015 sebesar Rp.0.00(nol rupiah).Jumlah

tersebut terdiri dari saldo awal Aset Tetap Yang Tidak Digunakan

Dalam Operasi Pemerintahan total jumlah barang sebesar 263

unit dengan nilai sebesar Rp.247.016.254.00 (Dua ratus empat

puluh tujuh juta enam belas ribu dua ratus dua puluh empat

rupiah).mutasi tambah jumlah barang 0 (nol) unit dengan nilai

sebesar Rp.0.00 (nol), dan mutasi kurang jumlah barang 263

unitdengan nilai sebesar Rp.247.016.254.00 (Dua ratus empat

puluh tujuh juta enam belas ribu dua ratus dua puluh empat

rupiah).

Tabel 72. Jumlah aset tetap yang tidak digunakan

Mutasi

Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

Unit Nilai Unit Nilai Unit Nilai

A. Saldo Awal 0 0 0 0 0 0

B. Mutasi Tambah

C. Mutasi Kurang 0 0 0 0 0 0

Uraian Kuantitas

(m2)

Nilai

(Rp)

Baik 122 55.595.500

Rusak Ringan 0 0

Rusak Berat 0 0

Page 63: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 63

391. Penghapusan

(BMN yang

dihentikan)

156 238.794.400 107 8.221.854 263 247.016.254

D. Saldo Akhir (A+B+C)

156 238.794.400 107 8.221.854 263 247.016.254

E. Akumulasi Penyusutan

0 0 0 0 0 0

F. Nilai Buku 0 0 0 0 0 0

Penjelasan Mutasi kurang atas nilai gabungan Aset Tetap Yang

Tidak Digunakan Dalam Operasi Pemerintahansenilai

Rp.247.016.254.00 berasal dari Penghapusan (BMN yang

dihentikan) sebagai berikut :

Alat Bengkel dan Alat Ukur ( 3.03)

Saldo Alat Bengkel dan Alat Ukur pada Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar per 31 Desember 2015 sebesar

Rp.0.00 (nol rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal Alat

Bengkel dan Alat Ukurtotal jumlah barang sebesar 3 buah

dengan nilai sebesar Rp.492.000.00 (Empat ratus sembilan

puluh dua ribu rupiah). mutasi tambah jumlah barang 0

(nol)dengan nilai sebesar Rp.0.00 (nol)dan mutasi kurang jumlah

barang 3 (tiga) dengan nilai sebesar Rp.492.000.00 (Empat ratus

sembilan puluh dua ribu rupiah).

Alat Pertanian (3.04)

Saldo Alat Pertanian pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar per 31 Desember 2015 sebesar Rp.0.00 (nol rupiah).

Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal Alat Pertanian total jumlah

Page 64: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 64

barang sebesar 11 buah dengan nilai sebesar Rp.15.445.000.00

(Lima belas juta empat ratus empat puluh lima ribu rupiah).

mutasi tambah jumlah barang 0 (nol)dengan nilai sebesar Rp.0.00

(nol)dan mutasi kurang jumlah barang 11 buah dengan nilai

sebesar Rp.15.445.000.00 (Lima belas juta empat ratus empat

puluh lima ribu rupiah).

Alat Kantor dan Rumah Tangga (3.05)

Saldo Alat Kantor dan Rumah Tangga pada Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar per 31 Desember 2015 sebesar

Rp.0.00 (nol rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal Alat

Kantor dan Rumah Tangga total jumlah barang sebesar 144

buah dengan nilai sebesar Rp.81.388.450.00 (Delapan puluh

satu juta tiga ratus delapan puluh delapan ribu empat ratus lima

puluh rupiah). mutasi tambah jumlah barang 0 (nol)dengan nilai

sebesar Rp.0.00 (nol)dan mutasi kurang jumlah barang 144 buah

dengan nilai sebesar Rp.81.388.450.00 (Delapan puluh satu juta

tiga ratus delapan puluh delapan ribu empat ratus lima puluh

rupiah).

Alat Studio Komunikasi dan Pemancar (3.06)

Saldo Alat Studio Komunikasi dan Pemancar pada Balai

Karantina Pertanian Kelas I Denpasar per 31 Desember 2015

sebesar Rp.0.00 (nol rupiah. Jumlah tersebut terdiri dari saldo

Page 65: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 65

awal Alat Studio Komunikasi dan Pemancar total jumlah barang

sebesar 9 buah dengan nilai sebesar Rp.11.305.500.00

(Sebelaas juta tiga ratus lima ribu lima ratus rupiah). mutasi

tambah jumlah barang 0 (nol)dengan nilai sebesar Rp.0.00

(nol)dan mutasi kurang jumlah barang 9 buah dengan nilai

sebesar Rp.11.305.500.00 (Sebelaas juta tiga ratus lima ribu

lima ratus rupiah).

Alat Kedokteran dan Kesehatan (3.07)

SaldoAlat Kedokteran dan Kesehatan pada Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar per 31 Desember 2015 sebesar

Rp.0.00 (nol rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal Alat

Kedokteran dan Kesehatan total jumlah barang sebesar 1 buah

dengan nilai sebesar Rp.100.00.00(Seratus ribu rupiah). mutasi

tambah jumlah barang 0 (nol)dengan nilai sebesar Rp.0.00

(nol)dan mutasi kurang jumlah barang 1 buah dengan nilai

sebesar Rp.100.000.00(Seratus ribu rupiah).

Alat Laboratorium (3.08)

Saldo Alat Laboratorium pada Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar per 31 Desember 2015 sebesar Rp.0.00 (nol

rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal Alat Laboratorium

total jumlah barang sebesar 46 buah dengan nilai sebesar

Rp.28.693.304.00.00 (Dua puluh delapan juta enam ratus

sembilan puluh tiga ribu tiga ratus empat rupiah).mutasi tambah

Page 66: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 66

jumlah barang 0 (nol)dengan nilai sebesar Rp.0.00 (nol)dan

mutasi kurang jumlah barang 46 buah dengan nilai sebesar

Rp.28.693.304.00.00(Dua puluh delapan juta enam ratus

sembilan puluh tiga ribu tiga ratus empat rupiah).

Alat Komputer (3.10)

Saldo Alat Komputer pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar per 31 Desember 2015 sebesar Rp.0.00 (nol rupiah).

Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal Alat Komputer total jumlah

barang sebesar 49 buah dengan nilai sebesar

Rp.109.592.000.00 (Seratus sembilan juta lima ratus sembilan

puluh dua ribu rupiah). mutasi tambah jumlah barang 0

(nol)dengan nilai sebesar Rp.0.00 (nol)dan mutasi kurang jumlah

barang 49 buah dengan nilai sebesar Rp.109.592.000.00

(Seratus sembilan juta lima ratus sembilan puluh dua ribu

rupiah).

2.3.2 . Barang Milik Negara Pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar (018.12.2200.499465.000.Kd) Per 31 Desember

2015

1. Barang Milik Negara Per Akun Neraca

Nilai Barang Milik Negara pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) Per 31 Desember 2015

adalah sebesar Rp.65.841.225.468 (Enam Puluh Lima Milyar

Delapan Ratus Empat Puluh Satu Juta Dua Ratus Dua Puluh

Page 67: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 67

Lima Ribu Empat Ratus Enam Puluh Delapa n Rupiah), yang

terdiri dari nilai Barang Milik Negara Intrakomptabel (Nilai Barang

Milik Negara yang disajikan dalam Neraca) sebesar

Rp.65.840.753.107 (Enam Puluh Lima Milyar Delapan Ratus

Empat Puluh Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Tiga Ribu Seratus

Tujuh Rupiah) dan nilai Barang Milik Negara Ekstrakomptabel

sebesar Rp.472.361 (Empat Ratus Tujuh Puluh Dua Ribu Tiga

Ratus Enam Puluh Satu Rupiah).

Tabel 73. Penyajian nilai Barang Milik Negara dalam pos perkiraan

Neraca

Uraian Neraca Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

Rp % Rp % Rp %

Aset Lancar 590.651.690 0,90 0 0,00 590.651.690 0,90

Persediaan 590.651.690 0,90 0 0,00 590.651.690 0,90

Aset Tetap 65.250.101.417 99,10 472.361 100,00 65.250.573.778 99,10

Tanah 47.914.609.400 72,77 0 0,00 47.914.609.400 72,77

Peralatan dan Mesin 12.525.741.062 19,02 51.338.245 10,900 12.577.079.307 19,10

Akumulasi

Penyusutan

-9.413.373.252 -14,30 -51.010.884 -10,800 -9.464.384.136 -14,37

Gedung dan Bangunan 16.664.936.448 25,31 200.000 42,34 16.665.136.448 25,31

Akumulasi

Penyusutan

-3.026.621.384 -4,60 -55.000 -11,64 -3.026.676.384 -4,60

Jalan, Irigasi, dan

Jaringan

2.354.419.719 3,58 0 0,00 2.354.419.719 3,58

Akumulasi

Penyusutan

-1.825.206.076 -2,77 0 0,00 -1.825.206.076 -2,77

Aset Tetap Lainnya 55.595.500 0,08 0 0,00 55.595.500 0,08

Aset Lainnya 0 0,00 0 0,00 0 0,00

Akumulasi

Penyusutan

0 0,00 0 0,00 0 0,00

T O T A L 65.840.753.107 100,00 472.361 100,00 65.841.225.468 100,00

Page 68: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 68

2. Perbandingan Nilai Barang Milik Negara pada Laporan Barang dan

Laporan Keuangan

Tabel 74. Perbandingan nilai BMN

Uraian Neraca Laporan BMN Laporan

Keuangan Selisih

Persediaan 590.651.690 590.651.690 0

Tanah 47.914.609.400 47.914.609.400 0

Peralatan dan Mesin 12.525.741.062 12.525.741.062 0

Akumulasi Penyusutan -9.413.373.252 -9.413.373.252 0

Gedung dan Bangunan 16.664.936.448 16.664.936.448 0

Akumulasi Penyusutan -3.026.621.384 -3.026.621.384 0

Jalan, Irigasi, dan Jaringan 2.354.419.719 2.354.419.719 0

Akumulasi Penyusutan -1.825.206.076 -1.825.206.076 0

Aset Tetap Lainnya 55.595.500 55.595.500 0

Akumulasi Penyusutan 0 0 0

T O T A L 65.840.753.107 65.840.753.107 0

Page 69: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 69

BAB III

KEGIATAN OPERASIONAL

3.1. KARANTINA HEWAN

Kegiatan pelayanan operasional Karantina Hewan dilakukan di

Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar dan di seluruh wilayah

kerja BKP. Denpasar meliputi kegiatan :

3.1.1. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa

HPHK yang diimpor.

Kegiatan impor dilakukan di Wilayah Kerja Bandar Udara

Ngurah Rai, Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Benoa dan Wilayah Kerja

Kantor Pos denpasar. Berdasarkan data impor pada Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar tahun 2015 terdiri dari Hewan, Unggas,

Bahan Asal Hewan, Hasil Bahan Asal Hewan dan Benda Lain (Data

terlampir pada lampiran 2), sesuai Grafik 5 sebagai berikut

0 20,000 40,000 60,000 80,000

100,000 120,000

Hewan Unggas BAH HBAH Benda lain

Jumlah 148 23,080 119,893 105,255 876

Frekuensi 1 4 88 37 2

Grafik 5. Data impor tahun 2015

Page 70: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 70

Analisis terkait data grafik tersebut di atas menunjukkan

frekuensi kegiatan impor di Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar adalah : Hewan (0,75%), Unggas (3%), BAH (66,6%),

HBAH (28%) dan Benda Lain (1,5 %) sesuai (Grafik 6)

Grafik 6. Data Frekuensi Import Tahun 2015

Pada Tahun 2015 tindakan karantina impor mengalami

Peningkatan dan penurunan jumlah komoditi dibandingkan tahun

2014. Peningkatan terjadi pada komoditi Unggas (100%), HBAH

(56,7%) dan Benda Lain (100%) , Sedangkan penurunan terjadi

pada komoditi Hewan (9,8%), BAH (41%), sesuai tabel 75 sebagai

berikut.

Page 71: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 71

Tabel 75. Perbandingan Jumlah dan Frekuensi Komoditi Karantina Impor pada Tahun 2014 dan Tahun 2015.

KOMODITI

2013 2014

Jumlah Frek. Jumlah Frek.

Hewan 1,362 5 148 1

Unggas 0 0 23.080 4

BAH 170,564 95 119,893 88

HBAH 80,104 21 105,255 37

BENDA LAIN 0 0 876 2

Dalam upaya mencegah masuknya HPHK melalui kegiatan

impor di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar. Tindakan

Karantina dilakukan dengan pemeriksaan kelengkapan dokumen

dan fisik seperti Sertifikat Kesehatan Hewan dari Dokter Hewan

Karantina Negara asal, Rekomendasi Persetujuan Pemasukan

benih dan/atau bibit ternak dari Menteri Pertanian atau Pejabat

yang ditunjuk.

Tindakan Karantina dilakukan untuk unggas berupa

pemeriksaan dokumen dan atau pemeriksaan fisik. Pemeriksaan

dokumen dilakukan untuk mengetahui :

a. Kepelengkapan dokumen yang dipersyaratkan

b. Kebenaran dokumen dengan meneliti kesesuaian antara

isi dokumen dengan jenis dan jumlah unggas

c. Keabsahan dokumen dengan meneliti keaslian, dan/atau

pejabat yang menerbitkan dokumen.

Page 72: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 72

Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan klinis untuk

mendeteksi keberadaan HPHK pada unggas. Sedangkan

untuk Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan

dilakukan di Instalasi Karantina Produk Hewan (IKHP) milik

pengguna jasa. Tindakan karantina yaitu dilakukan

pengambilan sampel dan selanjutnya dilakukan uji Total

Plate Count (TPC) dilaboratorium Karantina Denpasar.

Khusus untuk daging import secara berkala selain dilakukan

uji TPC, juga dilakukan uji terhadap hormon dan residu

antibiotika dilakukan di Laboratorium Balai Besar Uji Standar

Jakarta. Pada tahun 2015, terdapat juga kegiatan impor

yang tidak dilengkapi dokumen persyaratan sehingga

dilakukan tindakan karantina penahanan, penolakan dan

pemusnahan.

3.1.2. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa HPHK

yang diekspor.

Kegiatan ekspor dilakukan di Wilayah Kerja Bandar Udara

Ngurah Rai, Wilayah kerja Pelabuhan Laut Benoa dan Wilayah

Kerja Kantor Pos Denpasar. Berdasarkan data ekspor pada Balai

Karantina Pertanian Kelas I Denpasar tahun 2015 terdiri dari

Hewan, Unggas, Serangga, Bahan Asal Hewan, Hasil Bahan Asal

Hewan dan Benda Lain (Data terlampir pada lampiran 2), sesuai

Grafik 7 sebagai berikut.

Page 73: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 73

0

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

HewanSerangga HBAH

Jumlah

Frekuensi

Grafik 7. Data ekspor tahun 2015

Analisis data grafik di atas tersebut menunjukkan frekuensi

kegiatan ekspor yaitu hewan (3%), unggas (11,5%), Serangga

(30,5%), BAH (32%), HBAH (22%) dan Benda Lain (0,5%) sesuai

grafik 8 sebagai berikut.

Grafik 8. Data Frekuensi Ekspor Tahun 2015

Page 74: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 74

Pada tahun 2015 tindakan Karantina ekspor mengalami

Peningkatan dan penurunan jumlah komoditi dibandingkan tahun

2014. Peningkatan terjadi pada komoditi Hewan (93%), unggas

(72%), BAH (82%) dan HBAH (62,7%). sedangkan Penurunan

terjadi pada komoditi Serangga (48,6%), sesuai tabel 76 sebagai

berikut.

Tabel 76. Perbandingan Jumlah dan Frekuensi Komoditi Karantina

Hewan yang diekspor pada Tahun 2014 dan tahun 2015.

KOMODITI

2014 2015

Jumlah Frek. Jumlah Frek.

Hewan 100 4 1,380 6

Unggas 174 11 450 22

Serangga 44,120 65 41,800 58

BAH 1,721 41 7,907 61

HBAH 2,718 25 4,576 42

Benda lain 0 0 1 1

Dalam upaya mencegah keluarnyanya HPHK melalui

kegiatan ekspor di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.

Tindakan Karantina dilakukan dengan pemeriksaan kelengkapan

dokumen dan pemeriksaan fisik seperti , Surat Persetujuan Angkut

Satwa Luar Negeri / CITES dari Balai Konservasi Sumber Daya

Alam, Surat Persetujuan Pengeluaran BAH/HBAH dari Dinas

Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali khusus untuk

unggas (burung) yang diekspor dilakukan uji laboratorium yaitu uji

Page 75: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 75

PCR terhadap AI sesuai dengan permintaan Negara tujuan.

Sedangkan untuk Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan

dilakukan di Instalasi Karantina Produk Hewan (IKHP) milik

pengguna jasa. Tindakan karantina yaitu dilakukan pengambilan

sampel dan selanjutnya dilakukan uji Total Plate Count (TPC)

dilaboratorium Karantina Denpasar.

3.1.3. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK

Domestik Masuk

Kegiatan domestik masuk dilakukan di Wilayah Kerja Bandar

Udara Ngurah Rai, Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Benoa, Wilayah

Kerja Pelabuhan Penyebrangan Gilimanuk dan Wilayah Kerja

Pelabuhan Kantor Pos Denpasar. Berdasarkan data domestik

masuk pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar tahun

2015, terdiri dari Hewan besar, Hewan kecil, Hewan Satwa, Hewan

Aquatik, Hewan Percobaan, Reptil, Serangga, unggas, Bahan Asal

Hewan, Hasil Bahan Asal Hewan dan Benda lain (data terlampir

pada lampiran 2), sesuai grafik 9 sebagai berikut.

Page 76: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 76

0

5,000,000

10,000,000

15,000,000

20,000,000

25,000,000

30,000,000

35,000,000

40,000,000

Jumlah FrekuensiHewan Besar 36 5

Hewan Kecil 22,947 1,080

Hewan aquatik 3 2

Hewan Satwa 29 15

Hewan Percobaan 134 2

Reptil 95 3

Serangga 1 1

Unggas 12,321,537 1,019

BAH 36,355,853 2,863

HBAH 1,712,957 1,291

Benda Lain 30,709,855 1,802

Grafik 9. Data Domestik Masuk Tahun 2015

Analisis terkait data tersebut menunjukkan kegiatan

domestik masuk adalah hewan besar (0,06%), hewan kecil

(13,3%), hewan aquatic (0,02%), Hewan satwa (0,18%), Hewan

percobaan (0,02%), Reptil (0,03%), serangga (0,01%), unggas

(12,6%), Bahan Asal Hewan (35,4%), Hasil Bahan Asal Hewan

(15,9%), Benda lain (22,2%) sesuai pada grafik 10 sebagai berikut.

Page 77: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 77

Grafik 10. Data Frekuensi Domestik Masuk Tahun 2015

Pada tahun 2015 tindakan karantina domestik masuk

mengalami paningkatan dan penurunan dibandingkan tahu 2013.

Peningkatan terjadi pada komoditi Hewan besar (69%), Hewan

kecil (57%), Hewan aquatic (42%), Hewan percobaan (100%),

Reptil (100%) dan Benda lain (99,8%), sedangkan penurunan

terjadi pada Hewan satwa (40%), Serangga (95%), unggas (44%),

BAH (49,8%) dan HBAH (45,7%), sesuai Tabel 77 sebagai berikut.

Page 78: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 78

Tabel 77 Perbandingan Jumlah dan Frekuensi Komoditi Karantina Domestik Masuk pada Tahun 2014 dan Tahun 2015

KOMODITI

2014 2015

Jumlah Frek. Jumlah Frek.

Hewan Besar 16 3 36 5

Hewan Kecil 16,983 771 22,947 1,080

Hewan Aquatik 4 1 3 2

Hewan Satwa 43 14 29 15

Hewan Percobaan 0 0 134 2

Reptil 0 0 95 3

Serangga 20 1 1 1

Unggas 15,589,047 1,220 12,321,537 1,019

BAH 36,552.944 2,469 36,355,853 2,863

HBAH 2,034,977 1,316 1,712,957 1,291

Benda Lain 40,856 130 30,709,855 1,802

Dalam upaya mencegah masuknya HPHK melalui kegiatan

domestic masuk di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar,

tidakan karantina dilakukan terhadap hewan yaitu pemasukan 1

ekor anjing pelacak milik Polda NTB. Tindakan Karantina dilakukan

dengan pemeriksaan kelengkapan dokumen dan pemeriksaan fisik

seperti Sertifikat Kesehatan Hewan, Sertifikat Sanitasi Pangan dari

Dokter Hewan Karantina pelabuhan pengeluaran, Surat

Persetujuan Pemasukan Hewan/BAH/HBAH dari Dinas Peternakan

dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali. Sedangkan untuk Bahan Asal

Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan dilakukan di Instalasi

Page 79: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 79

Karantina Produk Hewan (IKHP) milik pengguna jasa. Tindakan

karantina yaitu dilakukan pengambilan sampel dan selanjutnya

dilakukan uji Total Plate Count (TPC) dilaboratorium Karantina

Denpasar. Pada tahun 2015, terdapat juga media pembawa yang

masuk tidak dilengkapi dokumen persyaratan sehingga dilakukan

tindakan karantina penahanan, penolakan dan pemusnahan.

3.1.4. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK

Domestik Keluar.

Kegiatan domestik keluar dilakukan di Wilayah Kerja Bandar

Udara Ngurah Rai, Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Benoa, Wilayah

Kerja Pelabuhan Penyebrangan Padangbai, Wilayah Kerja

Pelabuhan Penyebrangan Gilimanuk dan Wilayah Kerja Pelabuhan

Kantor Pos Denpasar. Berdasarkan data domestik keluar pada

Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar tahun 2015, jenis

komoditi yang keluar terdiri dari Hewan besar, Hewan kecil, Hewan

percobaan, Reptil, Serangga, Unggas, Bahan Asal Hewan, Hasil

Bahan Asal Hewan, Benda Lain. (data terlampir pada lampiran 2),

sesuai grafik 11 sebagai berikut.

Page 80: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 80

Grafik 11. Data Domestik Keluar Tahun 2015

Analisis terkait data tersebut menunjukkan bahwa frekuensi

kegiatan domestik keluar adalah: Hewan besar (41,3%), Hewan

kecil (1,3%), Hewan percobaan (0,02%), Reptil (0,07%), Serangga

(0,2%), Unggas (14,1%), Bahan Asal Hewan (24,9%), Hasil Bahan

Asal Hewan (17,5%), dan Benda lain (0,3%) sesuai grafik 12

sebagai berikut.

Page 81: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 81

Grafik 12 Data Domestik Keluar Tahun 2015

Pada tahun 2015 tindakan karantina domestic keluar

mengalami peningkatan dan penurunan dibandingkan tahun 2014.

Peningkatan terjadi pada komoditi Unggas (24%), HBAH (0,53%)

dan Media lain (0,46%), sedangkan penurunan terjadi pada

komoditi hewan besar (0,42%), hewan kecil (0,37%), hewan

percobaan (0,03%), satwa (0,48%), serangga (0,5%), dan BAH

(24%) sesuai pada table 78

Page 82: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 82

Tabel 78 Perbandingan Jumlah dan Frekuensi Komoditi Karantina Domestik Keluar pada Tahun 2014 dan Tahun 2015.

KOMODITI

2014 2015

Jumlah Frek. Jumlah Frek.

Hewan Besar 53,085 3,557 55,989 4,652

Hewan Kecil 7,806 97 55,989 151

Hewan Percobaan

8 2 5 3

Hewan Satwa 12 4 41 9

Serangga 13 11 26 24

Unggas 30,854,150 1,948 12,156,341 1,590

BAH 8,254,729 2,629 7,428,992 2,813

HBAH 1,196,259 2,459 1,723,518 1,976

Benda Lain 29 14 53 39

Dalam upaya mencegah keluarnya HPHK melalui kegiatan

domestic keluar di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar,

tidakan karantina dilakukan terhadap hewan yaitu pengeluaran 1

ekor anjing pelacak milik Polda NTB. Tindakan Karantina dilakukan

dengan pemeriksaan kelengkapan dokumen dan pemeriksaan fisik

seperti, Surat Persetujuan Pengeluaran Hewan/BAH/HBAH dari

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, khusus

untuk pengeluaran burung selain pemeriksaan dokumen dan fisik

juga dilakukan uji laboratorium dengan uji HA/HI. Sedangkan untuk

Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan dilakukan di

Instalasi Karantina Produk Hewan (IKHP) milik pengguna jasa.

Page 83: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 83

Tindakan karantina yaitu dilakukan pengambilan sampel dan

selanjutnya dilakukan uji Total Plate Count (TPC) dilaboratorium

Karantina Denpasar. Pada tahun 2015, terdapat juga kegiatan

Dokumen keluar yang tidak dilengkapi dokumen persyaratan

sehingga dilakukan tindakan karantina penahanan, penolakan dan

pemusnahan.

3.1.5. Instalasi Karantina Hewan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.

34/Permentan/OT.140/7/2006 tentang Persyaratan dan Tata Cara

Penetapan Instalasi Karantina Hewan dan Instalasi Produk Hewan,

untuk mencegah masuk, keluar dan tersebarnya hama penyakit

hewan karantina maka setiap pemasukan atau pengeluaran hewan,

bahan asal hewan, hasil bahan asal hewan wajib dilakukan

tindakan karantina. Tindakan Karantina tersebut dilakukan di

Instalasi Karantina Hewan dan Instalasi Karantina Produk Hewan

milik pemerintah atau ditempat pemilik yang telah ditetapkan oleh

Badan Karantina Pertanian.

Pada tahun 2015 terdapat 13 (tiga belas) Instalasi Karantina

Hewan dan Instalasi Karantina Produk Hewan yang telah

ditetapkan oleh Badan Karantina Pertanian (Tabel 79), 2 (dua)

Tempat Pemeriksaan Karantina Produk Hewan yang ditetapkan

oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, 4 (empat)

Page 84: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 84

Instalasi Karantina Produk Hewan yang masih dalam proses

perpanjangan.

Tabel 79. Daftar Instalasi Karantina Hewan (IKH) dan Instalasi Karantina Produk Hewan (IKPH) yang telah ditetapkan oleh Badan Karantina Pertanian Tahun 2015

NO NAMA IKH/IKPH NOMOR PENETAPAN TANGGAL PENETAPAN

1 PT. Taman Safari Indonesia II

139/KH.340/L.11B/02/2014 (IKH Permanen)

07 Pebruari 2014

2 CV. Bali Harmoni (Bali Zoo)

572/Kpts/KH.040/L/07/2014 (IKH Permanan)

01 Juli 2014

3 PT. Taman Burung Citra Bali Inter (Bali Bird Park)

1054/Kpts/KH.040/L/11/2014 (masa berlaku IKH 3 Tahun)

20 Nopember 2014

4 PT. Reza Perkasa 1825/Kpts/KR.130/L/11/2015 ( masa berlaku IKH 3 Tahun)

20 November 2015

5 PT. Alam Boga Internusa

176/KH.340/L.11B/02/2015 (masa berlaku IKPH 3 Tahun)

12 Pebruari 2015

6 CV. Bayu Lestari 428/Kpts/KH.040/L/04/2015 (masa berlaku IKPH 3 Tahun)

9 April 2015

7 PT. Lotustrad 331/Kpts/KH.040/L/03/2015 (masa berlaku IKPH 3 Tahun)

23 Maret 2015

8 PT. Canning Indonesi Products

850/Kpts/KH.040/L/07/2015 (masa berlaku IKPH 3 Tahun)

3 Juli 2015

9 PT. Classic Fine Foods Indonesia

861/Kpts/KH.040/L/06/2015 (masa berlaku IKPH 3 Tahun)

7 Juni 2015

10 PT. Soejasch Bali 1261/Kpts/KH.040/L/09/2015 (masa berlaku IKPH 8 Bulan)

30 September 2015

Page 85: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 85

Tabel. 80 Daftar Instalasi Karantina Hewan Produk Hewan (IKPH) yang ditetapkan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar sebagai Tempat Pemeriksaan Tindakan Karantina

NO NAMA IKH/IKPH NOMOR PENETAPAN TANGGAL PENETAPAN

1 PT. Bahana Gourmet Indonesia

1012/Kpts/KH.040/L/10/2014 31 Oktober 2014

Tabel 81 Daftar Instalasi Karantina Hewan (IKH dan IKPH) yang masih

dalam Proses perpanjangan

NO NAMA IKH/IKPH NOMOR PENETAPAN TANGGAL PENETAPAN

1 PT. Ikas Amboina 645/kpts/KH.040/L.05/2012 05 Mei 2012

2 PT. Bali Kulina Utama

1.q/Kpts/KH.040/L/10/2012 01 Oktober 2012

3 PT. Bali Camel Safari

3152/Kpts/KH.040/L/10/2014 04 Oktober 2013

4 PT. Sukanda Djaya

328/Kpts/KH.040/L/03/2014 19 Maret 2014

5 CV. Herpa Fauna Indonesia

772/Kpts/KH.040/L/08/2014 25 Agustus 2014

6 CV. Megah Food Trading

757/Kpts/KH.040/L/08/2014 19 Agustus 2014

7 PT. Aromaduta Rasaprima

440/Kpts/KH.040/L/04/2014 788.G/Kpts/KH.040/08/2014

29 April 2014 29 Agustus 2014

8 CV. Indo Hidup 957/Kpts/KH.040/L/10/2014 20 Oktober 2014

9 PT. Sarana Mitra Gelobalindo

Dalam proses -

Page 86: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 86

Tabel. 82 Daftar Tempat Pemeriksaan Tindakan Karantina yang masih dalam proses perpanjangan

NO NAMA IKH/IKPH NOMOR PENETAPAN TANGGAL PENETAPAN

1 PT. Eloda Mitra 4323/KH.220/L.11.B/11/2012 01 Nopember 2012

2 PT. Satria Pangan Sejati

1875/KH.220/L.11.B/12/2014 05 Desember 2014

3 UD. Giok Mas 2015/KH.220/L.11.B/12/2014 31 Desember 2014

4 PT. Karunia Megah Boga Perkasa

Dalam proses -

3.1.6. Penggunaan Dokumen Karantina Hewan

Formulir Operasional Karantina Hewan tediri dari Formulir

Utama dan Formulir Penunjang. Jumlah formulir utama yang

digunakan sebanyak 4 (empat) jenis yaitu KH. 9, KH. 10, KH.11

dan KH.12. Data rekapitulasi pemakaian formulir utama Karantina

Hewan tahun 2015 menunjukkan KH.9 (6.345 set), KH.10 (4.917

set), KH.11 (63 set) dan KH.12 (7.732 set). Sedangkan sisa formulir

utama yang tersedia saat akhir tahun 2015 adalah KH.9 (1.189 set),

KH 10 (1.211 set), KH 11 (464 set) dan KH 12 (693 set).

perbandingan pemakaian dapat dilihat pada tabel 83

Page 87: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 87

Tabel 83. Perincian blanko

Jenis Blangko Pemakaian

2014 2015

KH.9 5,693 6,345

KH.10 5,050 4,917

KH.11 15 63

KH.12 5,032 7,732

Jumlah 15,790 19,057

Pada tahun 2015 pengunaan formulir utama KH.9

mengalami penurunan di bandingkan pemakaian pada tahun 2015,

sedangkan pengunaan formulir utama KH.10, KH.11 dan KH.12

mengalami peningkatkan dibandingkan pemakaian pada tahun

2014. Data penerimaan dan pengeluaran formulir terlampir pada

(lampiran 2).

3.1.7. Verifikasi Dokumen Karantina Hewan

Kegiatan Verifikasi Dokumen Karantina Hewan, pertama-

tama dilakukan di masing-masing wilayah kerja lingkup Balai

Karantina Pertanian Kelas I Denpasar oleh Penanggung Jawab

Wilker sebagai Supervisor. Supervisor di wilker melakukan

verifikasi untuk melihat kesesuaian kelengkapan dokumen

persyaratan dan konsistensi pelaksanaan tindakan karantina.

Setelah di verifikasi di wilker, setiap awal bulan dokumen tersebut

Page 88: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 88

dikirim ke Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, selanjutnya

dilakukan verifikasi lagi oleh Tim Verifikasi yang ditunjuk oleh

Kepala Balai. Setelah seluruh dokumen dilakakukan verifikasi dan

hasilnya sudah sesuai dan dilakukan penjilidan.

3.1.8. Kegiatan Laboratorium Karantina Hewan

Laboratorium Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar sebagai salah satu Laboratorium penunjang

dalam pelaksanaan tindakan karantina hewan memiliki ruang

lingkup pengujian hama dan penyakit hewan karantina. Data

Laboratorium Karantina Hewan terlampir. Ruang lingkup pengujian

meliputi :

1. Laboratorium Bakteriologi

Pengujian di Laboratorium Bakteriologi meliputi pengujian

Total Plate Count (TPC) terhadap daging dan produknya, susu dan

olahannya serta sarang burung walet dengan metode tuang yang

berpedoman pada SNI No. 2897 : 2008 dan SNI No. 7388 : 2009.

Pengujian TPC sudah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional

(KAN) yang ditetapkan pada tanggal 17 Januari 2013. Pengujian

Brucellosis dengan Metode Rose Bengal Test (RBT) dari serum

sapi bibit yang dikirim ke PUSVETMA Surabaya untuk kepentingan

pengujiian vaksin. Jembrana. Data Pengujian TPC dan RBT tahun

2014 dan 2015 dapat dilihat pada Tabel 84

Page 89: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 89

Tabel 84 Data pengujian TPC dan RBT Tahun 2014 dan 2015

Jenis Pengujian Jumlah/Tahun

2014 2015

TPC 3.014 2.241

RBT 60 59

Kegiatan pemeriksaan laboratorium pada komoditi Bahan

Asal Hewan (BAH) dan Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) pada

Total Plate Count (TPC) tahun 2015 mengalami penurunan 0.43%

dibandingkan tahun 2014 hal ini disebabkan karena pengujian

terhdap HBAH bersifat monitoring saja, sedangkan pengujian

Brucellosis dengan metode RBT pada serum darah sapi bibit dan

kambing bibit tahun 2015 mengalami penurunan yang tidak berarti

dibandingkan dengan tahun 2014. Dalam tahun 2015 hasil

pemeriksaan terhadap kedua pengujian TPC maupun Brucellosis

hasilnya negatif.

2. Laboratorium Parasitologi

Jenis pengujian yang dilakukan di laboratorium parasitologi adalah

pengujian Parasit darah terhadap preparat ulas darah (PUD) babi

potong dengan metode pewaarnaan Giemza dan pemeriksaan telur

cacing pada feces dengan metode native. Data pengujian parasit

darah tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat pada tabel 85

Page 90: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 90

Tabel 85 Data pengujian Parasit Darah dengan Metode Pewarnaan

Giemza dan pemeriksaan telur cacing pada feces dengan

metode native Tahun 2014 dan 2015

JENIS PENGUJIAN TAHUN/JUMLAH

2014 2015

PUD (Metode Pewarnaan Giemza)

1.452 626

Telur Cacing (Metode Native)

- 24

Kegiatan pengujian parasit darah pada preparat ulas darah babi

potong dengan metode pewarnaan Giemza tahun 2015 mengalami

penurunan 0.30% dibandingkan dengan tahun 2014 sedangkan

pemeriksaan telur cacing dengan metode native megalami kenaikan

100%. Hasil pemeriksaan parasit darah dengan metode pewarnaan

Giemza pada babi potong hasilnya negative dan hasil pemeriksaan

feces pada babi potong dan feces gajah hasilnya negatif.

3. Laboratorium Virologi

Jenis pengujian yang telah dilakukan di laboratorium Virologi meliputi

pengujian Avian Influenza dengan metode HA/HI terhadap serum

darah burung dan swab mulut burung dan ayam Data pengujian tahun

2014 dan 2015 dapat dilihat pada Tabel 86.

Page 91: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 91

Tabel 86. Data pengujian HA/HI Tahun 2014 dan 2015

Jenis Pengujian TAHUN/JUMLAH

2014 2015

HA/HI

96 79

Kegiatan pemeriksaan laboratorium pada komoditi burung terhadap

AI dengan metode HA/HI pada tahun 2015 mengalami penurunan

sebesar 0.45% dibandingkan tahun 2014, hal ini disebabkan

sedikitnya pengiriman burung atau ayam keluar Bali

4. Laboratorium Biomolekuler

Pengujian yang dilakukan di Laboratoprium Biologi Molekuler

adalah AI dengan metode PCR. Di tahun 2015 di Laboratorium

Biologi Molekuler terdapat 69 sampel yang diuji dengan hasil

negative virus AI, mengalami kenaikan 0,86% dibandingkan dengan

tahun 2014.

Tabel 87. Data pengujian PCR AI Tahun 2014 dan 2015

Jenis Pengujian Tahun/Jumlah

2014 2015

PCR AI 11 69

Page 92: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 92

3.2. KARANTINA TUMBUHAN

3.2.1 Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap Media Pembawa

OPTK Impor

Upaya mencegah masuk dan tersebarnya OPT dari luar

negeri dan dari suatu area atau pulau ke area atau pulau lain di

dalam wilayah RI dilakukan melalui pelaksanaan karantina

tumbuhan oleh pemerintah. Selain itu, sesuai dengan ketentuan

internasional, maka pemerintah wajib melaksanakan karantina

tumbuhan untuk mencegah keluarnya OPT dari wilayah RI.

Pelaksanaan karantina tumbuhan didasarkan kepada sejumlah

peraturan perundangan yang berlaku secara nasional maupun

internasional. Operasional karantina tumbuhan impor sesuai

dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku, telah

dilakukan terhadap lalulintas media pembawa OPT/OPTK. Kegiatan

impor media pembawa OPT lingkup Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar pada tahun 2015 dengan frekuensi sebanyak 385

kali pemeriksaan dengan volume 300 Btg; 5353459,97 Kg ,52 Palet

dan 190 M3.Dibandingkan dengan kegiatan tahun 2014 frekuensi

tindakan karantina tumbuhan impor pada tahun 2015 mengalami

penurunan sebesar 434 kali (47%) yaitu dari 819 kali menjadi 385

kali pemeriksaan.Rekapitulasi volume dan frekuensi kegiatan impor

tahun 2014 berdasarkan Golongan media pembawa seperti pada

Tabel. 88

Page 93: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 93

Tabel 88. Volume danfrekuensiKegiatanImpor Media PembawaBerdasarkanGolongan.

Kegiatan Golongan Volume Frek. Ket.

Bibit Tanaman 300 Btg 1

(Golongan A) 0 kg

Hasil Tanaman

5104672,35

Kg 17

IMPOR Hidup (Gol. B)

Hasil Tanaman

248787,62

190

Kg

M3 367

Mati (Gol. C) 52 Pallet

Media Pembawa -

-

Lain (Gol. D)

Secara rinci data kegiatan operasional karantina tumbuhan

impor, dapat dilihat pada Lampiran 3.

Perbandingan kegiatan Impor media pembawa OPT/OPTK

lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar tahun 2014

dengan 2015 dapat dilihat pada Tabel 89

Tabel 89. Perbandingan data kegiatan Impor Media Pembawa

OPT/OPTK Tahun 2014 dengan 2015.

Kegiatan

Tindakan

Karantina Tumbuhan

Sat.

Tahun 2014 Tahun 2015

Volume Frek. Volume Frek.

Pemeriksaan Kg 10019532,23 819 5353459,97 385

Btg 1834 300

M3 14993,87 190

Butir - -

Page 94: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 94

IMPOR Dll 1022 Pallet 52 Pallet

Pembebasan Kg 10019532,23 819 5353459,97 385

Btg 1834 300

M3 14993,87 190

Butir - -

Dll 1022 Pallet 52 Pallet

Berdasarkan data di atas volume impor media pembawa

baik berupa bibit tanaman, hasil tanaman hidup dan hasil tanaman

mati Mengalami penurunan sedangkandan frekuensi pelakasanaan

tindakan karantina menurun sebesar 47 %.

Adanya impor bibit tanaman dari luar negeri akan

berdampak pada meningkatnya resiko akan masuknya OPTK dari

luar negeri yang terbawa melalui bibit tanaman yang diimpor

terebut. Untuk mengatasi hal tersebut, POPT telah melakukan

pengawasan dan pengamatan terhadap impor tanaman sesuai

prosedur dan meningkatkan kemampuan laboratorium dalam

teknik dan metode pengujian serta peningkatan kemampuan SDM

di bidang laboratorium.

3.2.2. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap Media Pembawa

OPTK Ekspor

Pelaksanaan tindakan karantina terhadap Media pembawa

OPT yang diekspor dilakukan sesuai dengan persyaratan yang

ditentukan oleh negara tujuan serta untuk memenuhi kelengkapan

dokumen ekspor. Sertifikasi ekspor (Phytosanitary Certificate/PC)

Page 95: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 95

adalah suatu jaminan terhadap telah bebasnya media pembawa

tersebut dari infeksi/infestasi/kontaminasi organisme pengganggu

tumbuhan. Penerbitan PC harus sesuai dengan prosedur dan

ketentuan yang berlaku agar ekspor media pembawa tidak

mengalami hambatan atau ditolak oleh negara tujuan.

Pelayanan sertifikasi ekspor di lingkup Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar padaTahun 2015 dengan frekuensi

sejumlah 4836 kali dengan volume sebanyak 2974 Btg, 939

Kemasan, 28405,52 M3, 491615,356 KG. Dari data tersebut

menunjukkan bahwa frekuensi kegiatan ekspor pada tahun 2015

menurun dibandingkan dengan 2014 yaitu sebanyak 2233 kali (1%)

dari 4836 kali menjadi 4920 kali. Rekapitulasi volume dan frekuensi

kegiatan ekspor media pembawa berdasarkan golongan pada

tahun 2015, seperti terlihat pada Tabel 90.

Tabel 90 Volume dan Frekensi Kegiatan Ekspor Media Pembawa

Berdasarkan Golongan.

Kegiatan Golongan Volume Frek. Ket.

0 Kg

Bibit Tanaman 344 Btg 24

(Golongan A) 939 Btl

Hasil Tanaman 2630 Btg 2268

EKSPOR Hidup (Gol. B) 305085,456 Kg

Hasil Tanaman 186529,9 Kg 2544

Mati (Gol. C) 28405,52 M3

Media Pembawa - Kg -

Lain (Gol. D)

Page 96: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 96

Secara rinci data kegiatan operasional karantina tumbuhan

Ekspor tahun 2015 dapat dilihat pada Lampiran 3.

Perbandingan kegiatan Ekspor media pembawa OPT/OPTK

lingkup Balai Karantina Pertanian Denpasar tahun 2014 dengan

2015 dapat dilihat pada Tabel 91.

Tabel 91. Perbandingan Data Kegiatan Ekspor Media

Pembawa OPT/OPTK Tahun 2014 dengan

2015.

Kegiatan

Tindakan Satuan Tahun 2014 Tahun 2015

Karantina

Tumbuhan Volume Frek. Volume Frek.

Pemeriksaan Kg 14291246,126 4920 491615,356 4836

Btg 2132 2974

M3 137136,7 28405,52

Botol 0

939

EKSPOR Dll - -

Pembebasan Kg 14291246,126 4920 491615,356 4836

Btg 2132 2974

M3 137136,7 28405,52

Botol 0

939

Dll - -

Frekuensi kegiatan ekspor mengalami penurunan pada

tahun 2015 dibandingkan dengan 2014 sebesar 1% atau sebanyak

84 kali. Sedangkan volume kegiatan ekspor mengalami penurunan.

Jenis media pembawa yang dieskpor relatif tidak berbeda dengan

tahun sebelumnya, antara lain buah manggis, buah mangga,

Page 97: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 97

tanaman hias, bunga potong, panili, kopi biji, handycraft, dan

furniture.

Peningkatan pengawasan mutu ekspor produk dari bahan

tanaman melalui pelaksanaan system perkarantinaan, mulai dari

teknik pengambilan contoh sampai dengan pelaksanaan perlakuan

harus sesuai dengan standar Badan Karantina Pertanian terutama

perlakuan yang dilakukan oleh provider ISPM#15 dan Fumigator

AFASID. Peningkatan mutu pelaksanaan tindakan Karantina

Tumbuhan oleh petugas maupun pihak ketiga yang teregistrasi

pada akhirnya akan meningkatkan kualitas/mutu layanan kepada

pengguna jasa dan akan berdampak terhadap meningkatnya

kualitas produk ekspor Indonesia khususnya dari Bali.

3.2.3. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap Media Pembawa

OPTK Domestik Masuk

Kegiatan antar area di wilayah kerja Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar yang dominan adalah di Wilker

Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk dan Bandar Udara Ngurah

Rai. Jumlah media pembawa OPT antar pulau yang dimasukan

kedalam wilayah kerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

tahun 2015 frekuensinya mencapai 4185 kali dengan volume

sebanyak 1592470,616 kg, 694249,5 btg dan 3256,3376 M3.

Dibandingkan dengan kegiatan tahun 2014 frekuensi tindakan

karantina tumbuhan pemasuan antar area tahun 2015 mengalami

penurunan sebangak 1894 kali (10%) yaitu dari 4457 kali menjadi

Page 98: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 98

4185 kali. Rekapitulasi volume dan frekuensi kegiatan domestik

masuk media pembawa berdasarkan golongan pada tahun 2015,

seperti terlihat pada Tabel 92

Tabel. 92 Volume dan Frekensi Kegiatan Domestik Masuk

Media Pembawa Berdasarkan Golongan.

Kegiatan Golongan Volume Frek. Ket.

27850,85 Kg 1605

Bibit Tanaman 246507 Btg

(Golongan A)

Hasil Tanaman 952185,086 Kg 2212

DOMESTIK Hidup (Gol. B) 441392,5 Btg

MASUK

Hasil Tanaman 612424,68 Kg 367

Mati (Gol. C)

6350

3256,3376

Btg

M3

Media Pembawa 10 Kg 1

Lain (Gol. D)

Secara rinci data kegiatan operasional serta jenis media

pembawa yang dilalulintaskan dapat dilihat pada Lampiran 3.

Perbandingan data kegiatan pemasukan antar area

media pembawa OPT/OPTK lingkup Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar tahun 2014 dengan 2015 dapat dilihat pada Tabel

93.

Page 99: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 99

Tabel 93 Perbandingan Data Kegiatan Domesti Masuk Media

Pembawa OPT/OPTK Tahun 2014 dengan 2015.

Kegiatan

Tindakan Satuan Tahun 2014 Tahun 2015

Karantina

Tumbuhan Volume Frek. Volume Frek.

Pemeriksaan Kg 1.464.819,8

6.351 1592470,616 4185

DOMESTIK

Btg 255.844 694249,5

M3 3256,3376

MASUK Pembebasan Kg 1.464.819,8

6.351 1592470,616 4185

Btg 255.844 694249,5

M3 3256,3376

Penurunan frekuensi dan volume kegiatan operasional

Domestik Masuk, disebabkan oleh adanya Permentan 51 Tahun

2015 Tentang Jenis- Jenis OPTK dan Daerah Sebarnya di Wilayah

Indonesia, sehingga terjadi system tebang pilih dimana dari daerah

bebas ke bebas dan bebas ke tidak bebas bisa diterbitkan SP-7

dan dari daerah tidak bebas ke daerah bebas dilakukan Tindak

Karantina Tumbuhan secara penuh, di Wilayah Kerja Pelabuhan

Penyeberangan Gilimanuk. Peningkatan pengawasan ini

diharapkan dapat mencegah/meminimalisir masuknya OPTK A2

kewilayah Propinsi Bali.

Page 100: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 100

Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan tindakan

karantina antar area selain keterbatasan tenaga teknis fungsional

adalah kesulitan untuk melakukan pemeriksaan fisik di pintu

pemasukan khususnya pelabuhan penyeberangan. Hal ini

disebabkan oleh karena alat angkut yang bongkar dari Kapal

Penyeberangan langsung ketempat tujuan, tidak ada terminal

khusus untuk dapat dilakukan pemeriksaan. Antisipasi terhadap hal

ini dilakukan pemeriksaan oleh POPT diluar tempat pemasukan

maupun pemantauan daerah sebar OPTK.

3.2.4. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap Media Pembawa

OPTK Domestik Keluar

Pada umumnya media pembawa OPT/OPTK yang

dikeluarkan dari wilayah kerja Balai Karantina Pertanian Kelas I

dengan tujuan antar pulau didominasi oleh tanaman dan produk

tanaman seperti sayuran, buah-buahan, tanaman hias, tanaman

perkebunan.

Jumlah media pembawa yang dikeluarkan dari Bali untuk

antar area pada Tahun 2015 frekuensinya mencapai 2.673 kali

dengan volume 231.632 Btg, dan 1.159.143,05 Kg. Terjadi

peningkatan frekuensi kegiatan sebanyak 15 kali (1%) yaitu dari

2.658 kali menjadi 22.673. Rekapitulasi volume dan frekuensi

Page 101: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 101

kegiatan domestik keluar media pembawa berdasarkan golongan

pada tahun 2015, seperti terlihat pada Tabel 94

Tabel 94. Volume dan Frekensi Kegiatan Domestik Keluar

Media Pembawa Berdasarkan Golongan.

Kegiatan Golongan Volume Frek. Ket.

Bibit Tanaman 964 Btg 328

(Golongan A)

204456

3

Kg

Btl

Hasil Tanaman 767178,85 Kg 1988

DOMESTIK Hidup (Gol. B) 26771 Btg

KELUAR

Hasil Tanaman 391000,2 Kg 357

Mati (Gol. C) 405 btg

Media Pembawa - - -

Lain (Gol. D)

Secara rinci data kegiatan operasional karantina tumbuhan

domestik keluar dapat dilihat pada Lampiran 3.

Perbandingan kegiatan domestik keluar media pembawa

OPT/OPTK lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

tahun 2015 dengan 2014 dapat dilihat pada Tabel 95

Page 102: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 102

Tabel 95. Perbandingan Data Kegiatan Domesti Keluar Media

Pembawa OPT/OPTK Tahun 2014 dengan 2015.

Kegiatan

Tindakan Satuan Tahun 2014 Tahun 2015

Karantina Tumbuhan Volume Frek. Volume Frek.

Pemeriksaan Kg 7.498.54

2.202 1.159.143,05

2.673

DOMESTIK

Btg 1.628.50 231632

Dll

KELUAR Pembebasan Kg 7.498.54

2.202 1.159.143,05

2.673

Btg 1.628.50 231632

Dll

Dari data diatas menunjukkan bahwa frekuensi pemeriksaan

pengeluaran media pembawa antar area mengalami peningkatan

sebesar 1 %. Frekuensi kegiatan pengeluaran domestik diseluruh

Wilker Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar pada tahun

2015, frekuensi kegiatan yang dominan adalah di Pelabuhan

Penyeberangan Gilimanuk. Untuk mendukung peningkatan

pelayanan maka BKP Kelas I Denpasar sesuai dengan kebijakan

dan arahan dari Badan Karantina Pertanian telah mengembangkan

sistem Teknologi Informasi seperti Permohonan Pemeriksaan

Karantina Online (PPK Online), Elektronik Plant Quarantine Sistem

(E-plaq), Elektronik Fumigation Certificate (EFC).

Gambaran total frekuensi tindakan Karantina Tumbuhan

terhadap media pembawa OPT pada Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar pada tahun 2015 dapat dilihat seperti Grafik 13.

Page 103: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 103

Grafik 13. Proporsi Frekuensi Tindakan Karantina Tumbuhan

terhadapMedia Pembawa OPT Tahun 2015

3.2.5. Pengawasan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT)

Pangan Segar Asal Tumbuhan, yang selanjutnya disingkat

PSAT adalah pangan asal tumbuhan yang belum mengalami

pengolahan dan dapat dikonsumsi langsung dan/atau dapat

menjadi bahan baku pengolahan PSAT. Keamanan PSAT

merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah

PSAT dari kemungkinan cemaran kimia yang dapat mengganggu,

merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia .Adapun

persyaratan keamanan PSAT merupakan standar dan ketentuan-

ketentuan lain yang harus dipenuhi untuk mencegah PSAT dari

kemungkinan adanya bahaya karena cemaran kimia yang dapat

Page 104: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 104

mengganggu, merugikan, dan/atau membahayakan kesehatan

manusia.

Sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor :

88/Permentan/Pp.340/ 12/2011 tentang Pengawasan Keamanan

Pangan Terhadap Pemasukan & Pengeluaran Pangan Segar Asal

Tumbuhan (PSAT), bahwa Setiap orang yang memasukkan ke atau

mengeluarkan PSAT dari dalam wilayah Negara Republik

Indonesia untuk diedarkan bertanggungjawab atas keamanan

PSAT sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Keamanan PSAT sebagaimana dimaksud merupakan suatu

kondisi PSAT yang mengandung cemaran kimia tidak melebihi

batas maksimum. Cemaran kimia sebagaimana dimaksud meliputi

residu pestisida, cemaran mikotoksin dan/atau logam berat.

Pengawasan pengeluaran dilaksanakan terhadap pengeluaran

PSAT yang dipersyaratkan oleh Negara tujuan.

Peraturan ini dimaksudkan sebagai dasar pelaksanaan

pengawasan keamanan PSAT yang dimasukkan ke atau

dikeluarkan dari dalam wilayah Negara Republik Indonesia.

Peraturan ini bertujuan agar PSAT yang dimasukkan ke atau

dikeluarkan dari dalam wilayah Negara Republik Indonesia tidak

mengandung cemaran kimia melebihi batas maksimum sehingga

aman dan layak dikonsumsi atau memenuhi persyaratan Negara

tujuan.

Page 105: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 105

Pengawasan keamanan pangan terhadap impor media

pembawa pada tahun 2015 dilakukan terhadap komoditas dari

negara yang belum diakui sistem keamanan pangannya dan/atau

belum memiliki perjanjian ekivalensi. Hasil penujian PSAT pada

laboratorium keamanan pangan yang telah terakreditasi terlihat

seperti pada Tabel 96

Tabel 96. Hasil pengujian Keamanan Pangan Asal Tumbuhan

(PSAT) Balai KarantinaPertanianKelas I Denpasar

Tahun 2015

No NAMA PEMILIK asal nama_komoditas HASIL PENGUJIAN (RESULT) KETERANGAN

1 PT.ALAMBOGA INTERNUSA TURKI DRIED APRICOT DICED ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

2 PT.ALAMBOGA INTERNUSA TURKI DRIED APRICOT ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

3 PT.ALAMBOGA INTERNUSA TURKI SULTANA RAISINS ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

4 PT.ALAMBOGA INTERNUSA TURKI GREEN LENTILS ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

5 PT.ALAMBOGA INTERNUSA TURKI RED SPLIT LENTILS ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

6 PT.ALAMBOGA INTERNUSA TURKI BIJI CHIA ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

7 PT.ALAMBOGA INTERNUSA TURKI KACANG LIMA ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

8 PT.ALAMBOGA INTERNUSA TURKI TOMAT ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

9 PT.ALAMBOGA INTERNUSA TURKI DRIED APRICOT ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

10 PT.ALAMBOGA INTERNUSA TURKI CHICKPEAS ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

11 PT.ALAMBOGA INTERNUSA TURKI RED LENTILS SPLIT ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

12 Perum BULOG VIETNAM BERAS ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

13 CV. Dharma jakti JERMAN TEH ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

14 CV. Dharma jakti JERMAN TEH ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

15 CV. Dharma jakti INDIA TEH ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

16 CV. Dharma jakti JERMAN TEH ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

17 CV. Dharma jakti CINA TEH ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

18 PT.ALAMBOGA INTERNUSA TURKI DRIED TOMATO ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

19 PT.ALAMBOGA INTERNUSA TURKI APRICOT ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

20 PT.ALAMBOGA INTERNUSA TURKI DRIED SULTANAS ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

21 PT.ALAMBOGA INTERNUSA TURKI DRIED FIGS ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

22 PT.ALAMBOGA INTERNUSA AUSTRALIA FROZEN BLACKBERRIES ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

23 PT.ALAMBOGA INTERNUSA AUSTRALIA FROZEN BLACKBERRIES ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

24 PT.ALAMBOGA INTERNUSA AUSTRALIA FROZEN CRANBERRIES ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

25 PT.ALAMBOGA INTERNUSA AUSTRALIA FROZEN CRANBERRIES ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

26 PT.ALAMBOGA INTERNUSA AUSTRALIA FROZEN RASPBERRIES ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

27 PT.ALAMBOGA INTERNUSA AUSTRALIA FROZEN RASPBERRIES CRUMBLE ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

28 PT.ALAMBOGA INTERNUSA AUSTRALIA FROZEN RASPBERRIES WHOLE ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

29 CV. BAYU LESTARI AUSTRALIA SEMOLENA ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

30 CV. BAYU LESTARI AUSTRALIA TEPUNG GANDUM ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

31 CV. BAYU LESTARI AUSTRALIA OATS ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

32 CV. BAYU LESTARI AUSTRALIA Pecan Nut ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

33 CV. BAYU LESTARI AUSTRALIA MAKADAMIA ND Sesuai dengan Permentan 88/2011

Page 106: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 106

3.2.6. Skim Audit Fumigasi Dan KemasanKayu ISPM#15

Karantina Pertanian telah mengembangkan suatu skim

audit untuk perusahaan fumigasi, Kemasan Kayu ISPM#15 dan

IKT khususnya yang melakukan Kegiatan yang dilakukan oleh

pihak ketiga untuk keperluan karantina tumbuhan.

PadaTahun 2015, perusahaanfumigasi yang beroperasi di

wilayah kerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar dan telah

diakreditasi oleh Badan Karantina Pertanian, sebanyak 8 (Delapan)

perusahaan tetapi ada (satu) perusahaan yaitu CV. Dana karya

terkena sangsi suspend dari Skim Audit Badan Karantina Pertanian

karena tidak mempunyai manajer teknis (MT) dan sampai saat ini

masih dalam proses untuk pencairan nomor registrasinya. Ditahun

2015 Balai Karantina pertanian Kelas I Denpasar mendapat

kesempatan kunjungan Tim AQIS (Australian Quarantine and

Inspestion Service) dalam rangka Joint System Review (JSR) dan

BARANTAN (Badan Karantina Pertanian) terhadap perusahaan

fumigasi yang teregistrasi BARANTAN. Hasil pelaksanaan JSR

tersebut ada beberapa perusahaan fumigasi yang tidak memenuhi

standar pelaksanaan sehingga perlu diverifikasi pelaksanaannya,

berkaitan dengan target barang yang di fumigasi khusus tujuan

Australia. Perusaan CV. Majesty mendapat sangsi Suspend khusus

tujuan Australia dan untuk beberapa perusahaan dilakukan Under

Investigation khusus fumigasi tujuan Australia Data perusahaan

fumigasi seperti pada Tabel 97.

Page 107: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 107

Tabel 97. Daftar Perusahaan Fumigasi di Provinsi Bali yang TelahDiakreditasiolehBadanKarantinaPertaniansampaidengan 31 Desember 2015

No. Nama Perusahaan AFASID Alamat Keterangan

1 PT. Sucofindo Cabang Denpasar 0010 Jl. Raya Puputan III No. 55, Renon Masih Aktif, tp tidak ada ke-

Denpasar - Bali giatan mulai bln Agustus 2015

2 PT. Jasa Dwi Karya 0051 Jl. Raya Pamogan Perum Parerepan Masih Aktif

No. 2, Denpasar.

3 PT. Waringin Internusa Jasa Pratama 0074 Jl. Kertawinangun I A No. 11, Perum Masih Aktif

Cabang Denpasar Sambandha Asri, Sidakarya - Denpasar.

4 CV. Karya Mandiri 0077 Jl. Taman Baruna No. 2, By Pass Masih Aktif

Ngurah Rai - Jimbaran, Nusa Dua - Bali

5 CV. Dana Karya 0080 Jl. Tukad Balian Gg. Nuri 29, Sementara disuspend mulai

Denpasar - Bali 21 Desember 2015.

6 CV. Majesty 0102 Jl. Pengalasan III No. 2, Lingkungan Masih Aktif

Buana Kubu, Denpasar - Bali.

7 CV. Citra Karya Mandiri 0101 Jl. By Pass Ngurah Rai No. 274, Masih Aktif

Suwung Kangin, Denpasar - Bali.

8 PT. Biofrost Indonesia 0123 Jl. Drupadi No. 10X, Denpasar - Bali Disuspend mulai tgl. 20 Okt.

2014 s/d 15 Mei 2015 dan

sudah aktif kembali.

Sedangkan untuk perusahaan Kemasan Kayu ISPM#15

pada tahun 2015 yang beroperasi di Bali sebanyak 10 (sepuluh)

perusahaan. Pembinaan terhadap perusahaan fumigasi Afasid dan

perusahaan kemasan kayu ISPM#15 dilakukan oleh koordinator

lapangan (korlap), Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.

Guna meningkatkan kinerja provider. Pembinaan Yang dilakukan

oleh Balai Karantina pertanianan Kelas I Denpasar dilakukan agar

mencapai daya guna dan hasil guna pelaksanaan Skim Audit

Badan Karantina Pertanian pada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar diperlukan Tim pengelola secara terkoordinasi. Dari

Pemantauan di lapangan ada beberapa provider ISPM #15 yang

dalam pelaksanaan tindakan marking atau perlakuannya tidak

sesuai standar ISPM # 15 hingga harus dilakukan Investigasi

Page 108: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 108

sehingga ada beberapa provider tersebut di berikan tindakan

suspend.

Tabel 98. Susunan Tim Pengelolaskim Audit Badan Karantina Pertanian

(Sab) Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

NO. N A M A JABATAN

1 Drh. Saiful Muhtadin, MM. Kepala Balai/Koordinator Lapangan SAB

2 Ir. I Nyoman Arnawa Ketua

3 Ristono, SP. Sekretaris

4 Ir. Ni Wayan Masni Staf Administrasi

5 Putu Shinta Devi, SP.

Pengelola kegiatan monitoring perusahaan Fumigasi

6 Irsan Nuhantoro, S.Si. Pengelola kegiatan monitoring perusahaan Kemasan Kayu

7 POPT Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

Pelaksana monitoring dan pembinaan pelaksanaan Skim Audit Badan Karantina Pertanian

Skim Audit Badan Karantina Pertanian (SAB) telah membuat

program aplikasi untuk memantau pelaksanaan SAB maupun

registrasi provider secara online.

Secara berkalaSkim Audit Badan Karantina menugaskan

Auditor setempat maupun dari UPT lain untuk melakukan audit

keperusahaan-perusahaan secara regular dengan tujuan agar

pelaksanaan perlakuan terhadap komoditi tanaman maupun

kemasan kayu sesuai dengan standar Badan Karantina Pertanian.

Page 109: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 109

Tabel 99. Daftar Perusahaan Penyedia Jasa Layanan Sertifikasi Kemasan Kayu di Provinsi Bali yang Telah Diakreditasi oleh Badan Karantina Pertanian sampai dengan 31 Desember 2015

No. Nama Perusahaan ID Alamat Keterangan

1 PT. Bali Rekamandiri 009 Jl. Muding Sari 96X, Kerobokan - Kuta, Masih Aktif

Denpasar - Bali

2 PT. Wisnu Karya Putra International 014 Jl. P. Moyo Tirtasari 19, Denpasar Sementara disuspend mulai

09 Juni 2015.

3 CV. Surya Kemasan Abadi 029 Jl. Adipura 3, Denpasar - Bali Masih Aktif

4 PT. Yasa Bali Sujati 040 Jl. Mertasari No. 5A, Br. Pengubengan Sementara disuspend mulai

Kangin, Kerobokan, Denpasar - Bali 21 Desember 2015.

5 CV. Arjuna Securitas Abadi 057 Perum Puri Dewata Kav. A No. 8, Sementara disuspend mulai

Cabang Denpasar Jl. Dewata 26, Sidakarya, Denpasar - Bali 21 Desember 2015.

6 CV. Multi Utama 084 Jl. Waturenggong Gg. XVII No. 5 Mengundurkan diri dari SAB mulai

Cabang Denpasar Denpasar - Bali 03 Nop. 2015, dan telah dicabut

No. Registrasinya 21 Des. 2016.

7 PT. Narayana Bali International 092 Jl. Drupadi No. 14 A, Denpasar - Bali Sementara disuspend mulai

21 Desember 2015.

8 UD. Bina Sarana Cipta 105 Jl. P. Moyo, Gg. Cemara No. 3, Pedungan, Masih AktifDenpasar - Bali

3.2.7. PenggunaanFormulir Operasional Karantina Tumbuhan

Formulir Operasional Karantina Tumbuhan tediri dari

Formulir Utama dan Formulir Penunjang. Formulir utama digunakan

untuk melakukan sertifikasi Karantina Tumbuhan, sedangkan

Formulir Penunjang digunakan untuk merekam proses tindakan

karantina tumbuhan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Jumlah formulir utama yang digunakan sebanyak 3 (tiga) jenis,

Sedangkan formulir penunjang yang digunakan sebanya 31 (tiga

puluh satu) jenis. Rincian penggunaan formulir Utama karantina

tumbuhan pada tahun 2015 seperti pada Tabel 100

Page 110: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 110

Tabel 100. Penggunaan Formulir Operasional Karantina Tumbuhan

Tahun 2014

Rekapitulasi Data Penggunaan Dokumen Utama di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2015.

Jenis Dokumen Jan. Peb. Maret April Mei Juni Juli Agust. Sept. Okt. Nop. Des. Jumlah

KT-9 500 336 343 385 426 366 240 318 286 309 208 230 3.947

KT-10 250 158 189 252 200 211 134 244 201 265 205 208 2.517

KT-12 300 155 147 147 137 105 80 135 137 162 165 221 1.891

Rekapitulasi Data Penerimaan Dokumen Utama di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2015.

Jenis Dokumen Jan. Peb. Maret April Mei Juni Juli Agust. Sept. Okt. Nop. Des. Jumlah

KT-9 1.500 2.000 0 0 0 0 0 0 1.500 0 0 0 5.000

KT-10 500 2.000 0 0 0 0 199 0 1.000 0 0 0 3.699

KT-12 1.050 2.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3.050

3.2.8. Kegiatan Laboratorium Karantina Tumbuhan

Kegiatan Laboratorium Karantina Tumbuhan telah

melakukan pengujian baik terhadap sampel dari media pembawa

OPT/OPTK maupun sampel/spesimen dari hasil pemantauan

OPTK. Metode pengujian juga telah mengalami peningkatan, jika

sebelumnya pengujian hanya sampai metode blotter dan PDA, kini

telah mampu menggunakan metode Elisa Test dan PCR.

Pada tahun 2015 telah dilakukan pengujian dari sampel

pemeriksaan dan pengamatan media pembawa maupun hasil

pemantauan OPTK. Metode pengujian yang digunakan untuk

mendeteksi OPT/OPTK yaitu : Pemeriksaan

Langsung/Mikroskopis, Pencucian/Washing Test, Bloter Test,

Cawan Agar, Corong Baerman, Maserasi, Purity Analysis Testing,

Page 111: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 111

Elisa, PCR dan RT PCR. Secara rinci data pemeriksaan

laboratorium uji Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar Tahun 2015 seperti pada Tabel 101.

Tabel 101. Data Pemeriksaan Laboratorium Uji Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2015.

No Uraian Metode Uji Target uji Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jumlah

Frekuensi

1 Laboratorium Serologi ELISA PSS 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6

TUMV 0 0 2 0 0 2 0 0 0 0 2 2 8

CMM 0 6 0 2 0 0 0 0 0 6 4 2 20

Pantoea stewartii 0 0 0 3 3 0 4 0 2 0 0 0 12

ECA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Xad 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

GLRaV 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SLRSV 0 0 0 0 3 6 0 0 0 0 0 0 9

BSMV 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 4

BCMV 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Subtotal 0 12 2 5 6 8 4 4 2 6 6 4 59

2 Laboratorium Mikologi Pencucian Cendawan 27 16 21 18 50 17 4 45 28 31 20 67 344

Bloter Cendawan 0 0 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 6

Cawan agar Cendawan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

PL Cendawan 6 11 2 9 12 2 0 14 12 5 12 2 87

Subtotal 33 27 23 33 62 19 4 59 40 36 32 69 437

3 Laboratorium Malakologi PL Molusca 0 2 62 62 0 0 0 0 3 0 0 2 131

Subtotal 0 2 62 62 0 0 0 0 3 0 0 2 131

4 Laboratorium Nematologi CB Nematoda 5 3 7 6 13 2 8 7 12 2 1 2 68

PL Nematoda 0 5 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 8

Maserasi Nematoda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Subtotal 5 8 7 7 13 2 8 8 13 2 1 2 76

5 Laboratorium Entomologi PL Serangga 79 48 123 103 107 40 32 73 68 57 51 110 891

Rearing Serangga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 4

Subtotal 79 48 123 103 107 40 32 73 68 57 51 114 895

Page 112: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 112

6 Laboratorium Biomolekuler PCR GLRaV 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 3

TuMV 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Xad 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CMM 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

PSS 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

Pantoea stewartii 0 0 0 0 0 8 2 0 4 2 0 0 16

PRSV 0 0 0 4 6 4 10 10 20 6 0 0 60

Pernosclerospora sorgii 0 0 0 0 4 4 4 2 0 0 0 0 14

TICV/ToCV 0 0 0 4 0 4 0 0 0 6 0 0 14

Bactrocera 0 0 0 4 6 0 0 0 4 0 0 0 14

Subtotal 0 6 0 12 16 23 16 12 28 14 0 0 127

7 Laboratorium Gulma PA Gulma 1 0 5 3 3 2 7 6 1 1 2 4 35

Subtotal 1 0 5 3 3 2 7 6 1 1 2 4 35

8 Laboratorium Akarologi PL Acarina 0 0 0 0 2 6 0 0 0 0 0 0 8

Sub Total 0 0 0 0 2 6 0 0 0 0 0 0 8

Total 1768

NB. Pendataan sampai 31 Desember 2015

Laboratorium Karantina Tumbuhan BKP Kelas

I Denpasar sebagai salah satu Laboratorium penunjang dalam

pelaksanaan Tindakan Karantina memiliki ruang lingkup pengujian

di bidang Organisme Pengganggu Tumbuhan atau Organisme

Pengganggu Tumbuhan Karantina. Ruang lingkup pengujian

meliputi ;

1. Pengujian Serangga (Entomologi)

2. Pengujian Nematoda (Nematologi)

3. Pengujian Fungi (Mikologi)

4. Pengujian Virus (pada tanaman)

5. Pengujian Bakteri (pada tanaman)

Page 113: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 113

6. Pengujian Biomolekuler

1. Pengujian Serangga (Entomologi)

Pengujian Serangga yang dilakukan di Laboratorium Karantina

Tumbuhan BKP Kelas I Denpasar menggunakan metode :

Pemeriksaan Langsung

Rearing

PCR

Pengujian dilakukan terhadap hama terutama hama

gudang (stored pest) dan lalat buah. Hasil pengujian yang pernah

dilakukan oleh Laboratorium Karantina Tumbuhan BKP Kelas I

Denpasar antara lain :Hypothenemus hampei, Lasioderma

serricorne, Tribolium castaneum, Tribolium confusum, R

Bactrocera carambolae, Bactrocera tau, Bactrocera papayae,

Bactrocera dorsalis complex, Bactrocera umbrosa, Bactrocera

cucurbitae, Bactrocera caudata, Bactrocera occipitalis, Bactrocera

bryoniae, Bactrocera musae, dll

Pengujian identifikasi serangga dengan metode PCR yang telah

dilakukan Laboratorium BKP kelas I Denpasar adalah Bactrocera

spp.

2. Pengujian Nematoda

Page 114: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 114

Pengujian Nematoda yang dilakukan diLaboratorium Karantina

Tumbuhan BKP Kelas I Denpasar menggunakan metode :

Pemeriksaan langsung

Filtrasi (saringan bertingkat) / Maserasi

Corong Bearman

Pengujian dilakukan terhadap nematoda parasit. Hasil pengujian

yang pernah dilakukan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar antara lain : Rhadopolus similis, Meloidogyne,

Pratylenchus, Rotylenchus, Bursapylenchus, dll

3. Pengujian Fungi (Mikologi)

Pengujian Fungi parasit pada tanaman yang dilakukan

diLaboratorium Karantina Tumbuhan BKP Kelas I Denpasar

menggunakan metode :

Pemeriksaan langsung

Metode Pencucian

Metode Cawan Agar / PDA / NA

Metode Bloter Test

Pengujian dilakukan terhadap fungi parasit pada tanaman. Hasil

pengujian yang pernah dilakukan oleh Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar antara lain : Helmitosporium solani, Verticillium

dahliae, Nectria, Drescelera, Alternaria, Culvularia, Fusarium, dll

4. Pengujian Virus

Page 115: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 115

Pengujian virus yang dilakukan diLaboratorium Karantina

Tumbuhan BKP Kelas I Denpasar menggunakan metode :

DAS ELISA

TAS ELLISA

RT PCR (Reverse Transcription PCR)

Pengujian dilakukan terhadap virus pada tanaman.

Pengujian yang pernah dilakukan oleh Laboratorium Karantina

Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar antara lain

1. Turnip Mosaic Virus (TuMV),

2. Grapevein Leafroll associated Virus (GLRaV) 1

3. GLRaV 2

4. GLRaV 3

5. GLRaV 5

6. GLRaV 7

7. Grapevein Fanleaf Virus (GFLV)

8. Arabis Mosaic Virus (ArMV)

9. Strawberry Latent Ringspot Virus (SLRSV)

10. Carnation Ringspot Virus (CRSV).

11. Tomato Ringspot Virus (ToRSV)

12. Prunus Necrotic Ringspot Virus (PNRSV)

13. Papaya RingSpot Virus (PRSV)

14. Tomato Chlorosis Virus (ToCV)

15. Tomato Infectious Chlorosis Virus (TICV)

Page 116: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 116

Pengujian virus dengan metode PCR yang telah dilakukan

Laboratorium BKP kelas I Denpasar antara lain:

1. GLRaV 3

2. TUMV

3. Papaya RingSpot Virus (PRSV)

4. Tomato Chlorosis Virus (ToCV)

5. Tomato Infectious Chlorosis Virus (TICV)

5. Pengujian Bakteri

Pengujian bakteri yang dilakukan diLaboratorium Karantina

Tumbuhan BKP Kelas I Denpasar menggunakan metode :

DAS ELISA

Indirect ELLISA

Pewarna Gram

Medium Selektif

PCR

Pengujian dilakukan terhadap bakteri pada tanaman.

Pengujian yang pernah dilakukan oleh Laboratorium Karantina

Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar antara lain

1. Pseudomonas syringae pv syringae

2. Pseudomonas syringae pv lachryman

3. Clavibacter michiganensis supsp michiganensis

4. Xanthomonas axonopodis pv. Dieffenbachiae

5. Pantoea stewartii subsp stewartii

Page 117: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 117

6. Peronoschlerospora shorgii

7. Erwinia cartovora subsp atroseptica.

Pengujian bakteri dengan metode PCR yang telah dilakukan

Laboratorium BKP kelas I Denpasar antara lain:

1. Pantoea stewartii subsp stewartii

2. Clavibacter michiganensis subsp michiganensis

3. Pseudomonas syringae pv syringae

4. Pseudomonas syringae pv lachryman

5. Xanthomonas axonopodis

Tabel 102. Ruang lingkup pengujian Laboratorium Karantina Tumbuhan

No

TAHUN

RUANG LINGKUP PENGUJIAN

Entomologi Nematologi Mikologi Virologi Bakteriologi Gulma Akarologi Biomolekuler

1

2014 1.DI 2.R

1.DI 2.F/M 3.CB

1. DI 2.BT 3. MCA/ PDA 4. MP

1. Di-ELISA

2. TAS ELISA GLRaV

3. PCR 4. RT

PCR

1. D-ELISA

2. Indirect ELISA

3. PCR 4. RT

PCR

1. Physica

l Purity

Testing

5. PCR 6. RT PCR

2 2015 Sda 3.PCR

Sda 4.PCR

sda Sda Sda sda 1. DI Sda 3. Sekuen

4.Nested PCR

3 2016 Sda sda 5. Scaning Mikroskop Electron

sda 5. Scaning Mikroskop Electron

Sda sda 5.Nested PCR

sda sda Sda 5. Bank Kontrol

Positif DNA

4 2017 Sda Sda Sda Sda Sda sda sda Sda 6. Real Time

PCR

Page 118: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 118

5 2018 Sda 4. Koleksi serangga hidup

Sda Sda 5. Real Time PCR

Sda sda sda Sda

6 2019 Sda sda Sda Sda 6.Real Time PCR

sda sda Sda 7. Sekuen

DNA

3.3. PENGAWASAN DAN PENINDAKAN

Dalam upaya meminimalisir terjadinya pelanggaran peraturan

perundang-undangan dibidang karantina hewan, tumbuhan dan

kemanan hayati, Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar terus

berupaya menjalin koordinasi dan kerja sama yang lebih intensif

guna meningkatkan kegiatan pengawasan dan penanganan

pelanggaran dilapangan bersama intansi terkait, untuk mencegah

secara dini terjadinya tindak pidana di bidang karantina, khususnya

dipelabuhan-pelabuhan pemasukan dan pengeluaran yang sudah

ditetapkan. Untuk meminimalisir atau mencegah terjadinya tindak

pidana pelanggaran peraturan dibidang karantina, dilakukan strategi

3 Pilar Kewasdakan yaitu kegiatan pre-emptif, kegiatan preventif dan

kegiatan represif/penegakan hukum. Tindakan pre-emptip adalah

upaya yang dilakukan untuk memberikan pengetahuan dan

pemahaman serta membina kesadaaran masyarakat agar mematuhi

dan mentaati peraturan perundangan dibidang karantina, dengan

cara melaksaanakan sosialisasi, penyebarluasan informasi, pameran

hasil hasil pembangunan, forum komunikasi dan lain lain. Tindakan

Page 119: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 119

preventif adalah upaya petugas untuk mencegah atau mediadakan

kesempatan masyarakat untuk melakukan pelanggaran terhadap

peraturan perundangan dibidang karantina, dengan cara melakukan

kegiatan intelijen terbatas dan melaksanakan patroli lalu lintas media

pembawa HPHK dan OPTK pada pelabuhan pelabuhan pemasukan

dan pengeluaran yang sudah ditetapkan maupun yang belum

ditetapkan.

Tindakan represif adalah tindakan penegakan hukum yang

dilakukan oleh PPNS untuk melakukan penyidikan terhadap dugaan

adanya tindak pidana dibidang karantina hewan, karantina tumbuhan

dan pengawasan keamanan hayati. Pelaksanaan tugas tugas

Kewasdakan dan penanganan kasus-kasus pelanggaran peraturan

perundangan dibidang karantina ditangani oleh sumber daya

manusia (SDM) Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, yang

terdiri dari Penyidik Pegawai Negeri Sipil/PPNS sebanyak 14

(empat belas) orang, Polisi Khusus Karantina/Polsus sebanyak 2

(dua) orang dan petugas Intelijen Karantina sebanyak 6 (enam)

orang (data personil, terlampir 4).

3.3.1. Tindakan Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan Karantina

Tumbuhan

Untuk dapat melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi

Karantina Pertanian diantaranya adalah pelaksanaan operasional

tindakan karantina dalam upaya pencegahan masuk dan

Page 120: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 120

tersebarnya organisme pengganggu tumbuhan karantina ke dalam

wilayah RI, khususnya ke pulau Bali, Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar telah melakukan tindakan karantina berupa

tindakan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,

pembebasan terhadap media pembawa organisme pengganggu

tumbuhan karantina termasuk juga tindakan penahanan, penolakan

dan pemusnahan terhadap media pembawa organisme pengganggu

tumbuhan yang tidak memenuhi persyaratan karantina tumbuhan,

yakni tidak dilengkapi dokumen Phytosaniotary Certificate dari

negara asal dan Surat Izin Pemasukan dari Menteri Pertanian dan

atau ditemukan membawa organisme pengganggu tumbuhan

karantina.

Pada tahun anggaran 2015 telah dilakukan tindakan

penahanan atau penangkapan dengan frekuensi sebanyak 48

(empat puluh delapan) kali dengan rincian 26 (dua puluh enam) kali

berasal dari China berupa bibit tanaman hias, bibit sayuran, benih

padi, akar tanaman, jamur kering dan bibit rumput gelagah, 3 (tiga)

kali dari Thailand berupa bibit kelapa, bibit rempah dan bibit bunga

gemitir, 4 (empat) kali dari Inggris berupa bibit tanaman, 2 (dua) kali

dari Australia berupa cabe kering dan tanaman hias, 2 (dua) kali dari

Jepang berupa benih padi dan tanaman hidup, 2 (dua) kali dari USA

berupa benih tanaman hias, 1 kali dari Singapore berupa bibit

sayuran, 1 kali dari Jerman berupa bibit tanaman, 1 kali dari Prancis

berupa bibit tanaman hias, 1 kali dari Turki berupa bibit tanaman, 1

Page 121: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 121

kali dari Vietnam berupa benih sayuran, 1 kali dari Ghana berupa

kayu kering dan 1 kali dari India berupa beras dan bumbu rempah.

Setelah dilakukan penahanan selama 14 hari, pemilik tidak

juga dapat melengkapi dokumen persyaratan importasi, maka

komoditi tersebut dilakukan tindakan penolakan. Karena selama 14

hari setelah penolakan, pemilik tidak dapat mengirimkan kembali

komoditi tersebut ke negara asalnya maka terhadap komoditi

tersebut dilakukan pemusnahan.

Pada tahun 2015, tindakan karantina pemusnahan terhadap

media pembawa OPTK yang berasal dari luar negeri telah dilakukan

sebanyak 46 (empat pulu enam) kali. Terhadap komoditi bibit bunga

gemitir asal Thailand dan benih rumput gelagah asal China belum

dimusnahkan masih menunggu konfirmasi pemilik dapat tidaknya

ditolak ke negara asalnya.

Tindakan Penahanan, penolakan dan pemusnahan yang

dilakukan terhadap media pembawa tersebut adalah disebabkan

karena tidak dipenuhinya persyaratan karantina impor yaitu tidak

dilengkapi Phytosanitary Certificate (PC) negara asal dan Surat Izin

Pemasukan dari Menteri Pertanian. Adapun data tindakan karantina

penahanan, penolakan dan pemusnahan yang dilakukan terhadap

komoditas karantina tumbuhan dapat dilihat dalam tabel ( lampiran

4).

Tindakan penahanan, penolakan dan pemusnahan pada

tahun 2015 nampaknya mempunyai trand meningkat dibandingkan

Page 122: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 122

pada tahun 2014. Ini mungkin disebabkan karena kurangnya

pemahaman masyarakat tentang persyaratan impor bagi komoditas

wajib periksa karantina tumbuhan.

3.3.2. Tindakan Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan Karantina

Hewan

Tujuan dari pelaksanaan tindakan karantina pertanian adalah

melindungi Sumber daya alam hayati dari ancaman masuk dan

menyebarnya hama dan penyakit hewan karantina, organisme

pengganggut tumbuhan karantina dari luar negeri atau dari area lain

didalam wilayah negara Republik Indonesia. Untuk mencapai tujuan

itu maka setiap komoditi pertanian baik hewan beserta produknya

maupun tumbuhan beserta produknya yang dilalulintaskan baik

masuk maupun keluar, harus mendapatkan tindakan karantina.

Tindakan karantina tersebut meliputi pemeriksaan, pengasingan,

pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan dan

pembebasan.

Tindakan pemeriksaan meliputi pemeriksaan dokumen dan

pemeriksaan fisik. Pemeriksaan dokumen meliputi pemeriksaan

dokumen yang dipersyaratkan baik dari daerah asal maupun dari

daerah tujuan. Khusus untuk pengeluaran maupun pemasukan

komoditi karantina hewan dari dan ke Propinsi Bali, persyaratan

dokumen harus dilengkapi dengan Rekomendasi pemasukan

maupun pengeluaran dari Dinas/Instansi terkait yang berwenang.

Page 123: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 123

Untuk melindungi Sumber Daya Alam Hayati pulau Bali dari

ancaman masuk dan tersebarnya penyakit hewan menular dan

organisme pengganggu tumbuhan, Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar melaksanakan operasional tindakan karantina mengacu

pada amanat Undang-Undang No. 16 Tahun 1992 tentang

Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Peraturan Pemerintah No. 82

tahun 2000 tentang Karantina Hewan, Peraturan Pemerintah No. 14

tahun 2002, tentang Karantina Tumbuhan dan ketentuan lainnya

yang mengatur tentang perkarantinaan hewan dan tumbuhan.

Sehubungan dengan penetapan provinsi Bali di tahun 2008 sebagai

Kawasan Karantina Penyakit Anjing Gila (Rabies) yang ditetapkan

dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian No.

1696/Kpts/PD.610/12/2008, pemerintah melarang pengeluaran,

pemasukan atau transit media pembawa penyakit anjing gila (rabies)

dari dan ke kawasan karantina rabies berupa anjing, kucing, kera

dan hewan sebangsanya, bahan asal hewan HPR dari/ke provinsi

Bali. Adanya pemberlakuan ketentuan Peraturan Gubernur Bali No.

44 tahun 2005 oleh pemerintah daerah Bali yang melarang untuk

sementara waktu pemasukan atau transit unggas dewasa ke provinsi

Bali.

Untuk mengamankan pulau Bali dari ancaman masuk dan

menyebarnya HPHK ke provinsi Bali, Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar berupaya melakukan pengawasan lalu lintas

komoditi karantina hewan secara maksimal di tempat tempat

Page 124: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 124

pemasukan dan pengeluaran yang sudah ditetapkan dan melakukan

kegiatan pengumpulan informasi lalu lintas media pembawa pada

pelabuhan-pelabuhan yang belum ditetapkan. Untuk

mengoptimalkan pengawasan di pelabuhan, dilakukan koordinasi

pengawasan bersama dengan instansi terkait yang ada di pelabuhan

dan untuk pelaksanaan pengawasan di tempat tempat lain

dikoordinasikan dengan aparat kepolisian dan aparat daerah

setempat. Pengawasan terhadap lalu lintas HPR dan unggas

dewasa lebih ditekankan karena sampai saat ini pulau Bali masih

berstatus sebagai Kawasan Karantina Penyakit Anjing Gila (Rabies)

dengan kasus gigitan yang semakin meningkat dan daerah endemis

Avian Influenza atau penyakit Flu Burung, yang mana kedua

penyakit tersebut adalah bersifat Zoonosis, yang artinya dapat

menular dari hewan ke manusia dan dapat menyebabkan kematian.

Selama Tahun Anggaran 2015, Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar telah memberikan tindakan terhadap setiap

pelanggaran ketentuan peraturan di bidang karantina hewan dengan

melakukan tindakan penahanan, penolakan, pemusnahan bahkan

sampai kepada tindakan represif atau penegakan hukum. Tindakan

penahanan dilakukan sebanyak 69 (enam puluh sembilan) kali,

tindakan penolakan sebanyak 24 (dua puluh empat) kali dan

tindakan pemusnahan sebanyak 41 (empat puluh satu) kali (data

terlampir)

Page 125: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 125

Jika disandingkan dengan data pelanggaran tahun yang lalu,

tampaknya data pelanggaran tahun ini menunjukkan trend

peningkatan. Hal ini mungkin disebabkan karena masyarakat

tertentu masih tidak paham dengan tugas dan tujuan pelaksanaan

tindakan karantina dan berlaksana tidak sesuai peraturan

perundangan karantina pertanian. Kalau hal ini berlangsung terus

menerus, maka kemungkinan terjadi ancaman masuknya hama dan

penyakit hewan karantina yang merusak kelestarian sumber daya

alam hayati provinsi Bali.

3.3.3. Penyidikan Kasus Tindak Pidana Karantina.

Pada tahun 2015, Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar bekerja sama dengan pihak kepolisian Polres Jembrana

sudah melakukan kegiatan penindakan terhadap kasus

pelanggaran ketentuan dan peraturan perundangan karantina

dengan melakukan penyidikan atas kasus tindak pidana dibidang

karantina hewan diantaranya adalah:

1. Kasus pemasukan 400 (empat ratus) ekor ayam jago, 3 (tiga)

keranjang plastik burung berbagai jenis dan 1 (satu) ekor kucing

ras secara ilegas dari Jember Jawa Timur ke wilayah Provinsi

Bali melalui pelabuhan Gilimanuk yang tertangkap di wilayah

hukum Polres Jembrana dengan tersangka sdr. Solechudin,

pekerjaan sopir yang beralamat di Jember Jawa Timur.

Terdakwa dijatuhi hukuman penjara selama 6 bulan dengan

Page 126: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 126

masa percobaab 1 tahun dan denda sebesar Rp. 1.000.000,-

(satu juta rupiah) subsider pidana kurungan selama 2 (dua)

bulan, sesuai dengan petikan putusan pidana Pengadilan

Negeri Negara nomor : 177/Pid.Sus/2015/PN.Nga. tertanggal 21

Desember 2015.

2. Kasus dengan sengaja membawa hewan berupa 3 (tiga) ekor

anjing jenis Belgium Malanois dan 2 (dua) ekor anjing jenis

Doberman dari Surabaya Jawa Timur ke Provinsi Bali tanpa

dilengkapi sertifikat kesehatan hewan dari daerah asal yang

dibawa sdr. Lucky Lee J. Tahuttu bertempat tinggal di Gianyar

Bali. Majelis Hakim menjatuhkan pidana terhadap terdakwa

dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan dengan masa

percobaan selama 1 (satu) tahun dan denda sebesar Rp.

5.000.000,- (lima juta rupiah) dengan ketentuan bila denda tidak

dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga)

bulan, sesuai dengan petikan putusan pidana Pengadilan

Negeri Negara nomor : 151/Pid.Sus/2015/PN.Nga, tanggal 27

Oktober 2015.

Maksud dan tujuan dari dilakukannya kegiatan

penegakan hukum tersebut adalah untuk memberikan efek jera

kepada oknum yang melakukan pelanggaran terhadap

peraturan perundangan di bidang karantina dan untuk dapat

diketahui oleh khalayak ramai sehingga selanjutnya semua

masyarakat yang mengatahuinya tidak akan berani melakukan

Page 127: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 127

pelanggaran di bidang karantina untuk seterusnya mengikuti

ketentuan dan prosedur karantina yang berlaku.

3.4. KEGIATAN OPERASIONAL LAINNYA

Kegiatan operasional lainnya yang dilaksanakan Balai Karantina

Pertanian kelas I Denpasar selama tahun 2015 adalah kegiatan yang

sumber dana dari DIPA Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

TA 2015 seperti :

3.4.1. Peningkatan Kapasitas Tenaga Fungsional / Inhouse Training

Karantina Hewan

Dengan semakin meningkatkanya kemajuan teknologi

dibidang komunikasi dan transpotasi serta dalam menghadapi era

perdagangan bebas, karantina sebagai benteng terdepan akan

menghadapi berbagai permasalahan yang kompleks. Sehubungan

dengan itu, pemeriksaan laboratorium mempunyai peranan yang

sangat penting dalam pelayanan diagnosis penyakit pada hewan

maupun perlindungan keamanan pangan segar asal hewan. Untuk

mengantisipasi kondisi tersebut diatas, karantina hewan harus

mengimbangi dengan kesiapan dan kemampuan infrastruktur

teknisnya, khususnya laboratorium karantina pertanian dan

keamanan hayati hewani dan nabati.

Page 128: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 128

Agar pelayanan kepada pengguna jasa dan masyarakat luas

berjalan optimal serta hasilnya akurat, teliti dan dapat dipercaya,

maka laboratorium harus ditunjang dengan sarana yang memadai

serta petugas dan sumber daya manusia yang handal dan

professional. Kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan tidak

hanya terbatas pada kemampuan dasar tetapi juga pengetahuan

manajemen laboratorium sehingga hasil pengujian laboratorium

akurat dan memuaskan pengguna jasa sehingga laboratorium

dapat dakui secara nasional dan international karena telah sesuai

dengan ISO 17025:2008

Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar mengadakan In House Training

sebagai upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia yang

handal dan professional. Serta dalam menghadapi persiapan

pelaksanaan uji profesiensi yang selanjutnya untuk pengajuan

proses akreditasi laboratorium sebagai upaya peningkatan

kompetensi sumber daya manusia / petugas laboratorium.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan In

House Training ini adalah :

1. Untuk mendapatkan teori-teori yang baru dalam pemeriksaan

laboratorium bagi petugas Karantina Pertanian.

Page 129: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 129

2. Untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian / kompetensi

petugas Karantina Pertanian dalam pemeriksaan laboratorium

pada media pembawa HPHK.

3. Peningkatan kemampuan uji diagnostic HPHK sebagai

pendukung pelaksanaan tindakan karantina.

4. Diharapkan para peserta dapat mentransfer materi In

Housetraining tersebut kepada petugas karantina yang lain.

Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan In

Housetraining ini adalah :

1. Terwujudnya kualitas sumber daya manusia Karantina

Pertanian yang ahli dan terampil dalam melaksanakan tugas

dan fungsi pokoknya.

2. Meningkatnya kualitas karantina pertanian dan keamanan

hayati.

Pelaksanaan kegiatan In Housetraining ini dilakukan dengan

metode :

1. Tatap muka dalam bentuk presentasi, diskusi dan Tanya

jawab.

2. Praktek di laboratorium

Kegiatan ini dipandu oleh expert yang berasal dari FKH IPB

Bogor, BBPOM Denpasar dan FKH Universitas Udayana

Denpasar.

Page 130: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 130

Pelaksanaan kegiatan In Housetraining ini diadakan di

Ruang Pertemuan dan Laboratorium Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar pada tanggal 15 s/d 17 September 2015.

Materi yang diberikan kepada peserta In Housetraining

adalah meteri yang ada kaitannya dengan ruang lingkup pengujian

yang akan di akreditasi di masing-masing bagian laboratorium

terdiri dari Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner yang

berjumlah 35 orang. Acara Kunjungan ke lapangan dengan tujuan

untuk mempelajari teknik pengambilan contoh produk hewan yang

di lakukan di PT. Aroma Duta Rasa Prima dan PT. CIP Denpasar

Bali.

Pelaksanaan kegiatan inhousetraining untuk peningkatan

kapasitas tenaga fungsional tahun 2015 dapat disimpulkan:

1. Peserta mendapatkan pengetahuan baru tentang

pemeriksaan laboratorium yang sangat berguna untuk

pengujian dalam pelaksanaan tindakan karantina.

2. Ketrampilan peserta dalam pengujian laboratorium

meningkat, dengan adanya teori dan praktek dalam inhouse

training.

3.4.2. Peningkatan Kapasitas Tenaga Fungsional / Inhouse Training

Karantina Tumbuhan

Kompetensi teknis merupakan salah satu kompetensi yang

harus dimiliki oleh para penguji maupun tenaga fungsional POPT.

Page 131: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 131

Kompetensi ini berkenaan dengan kemampuan penguji dalam

rangka pengujian, jaminan mutu hasil pengujian maupun unjuk

kerja laboratorium sesuai dengan ISO 17025:2008. Penguji secara

spesifik harus memiliki kemampuan untuk melakukan pengujian

serta melakukan tindakan perbaikan terhadap hasil uji jika

ditemukan ketidaksesuaian uji. Penjabaran pengembangan

kemampuan uji yang ada pada silabus pendidikan tersebut

diwujudkan dengan suatu pelatihan untuk meningkatkan

kemampuan kompetensi teknik tenaga fungsional POPT yaitu

Inhouse Training. Hal ini sejalan dengan Panduan Mutu BKP

Kelas I Denpasar PM 5.2 Point 5.2.2 Program pendidikan dan

pelatihan; dokumen prosedur DP 21 Prosedur Pelaksanaan

Program Pendidikan dan Pelatihan serta mempertimbangkan

DIPA BKP Kelas I Denpasar.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan In

House Training ini adalah :

1. Mendapatkan teori dan teknis yang baru dalam pemeriksaan

laboratorium bagi petugas Karantina Pertanian.

2. Meningkatkan keterampilan dan keahlian / kompetensi

petugas Karantina Pertanian dalam pemeriksaan

laboratorium pada media pembawa OPTK, sehingga hasil

pemeriksaan tersebut akurat, efektif dan efesien serta dapat

dipertanggung jawabkan secara ilmiah sebagai pendukung

pelaksanaan tindakan karantina.

Page 132: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 132

Peserta dapat mentransfer materi Inhouse training tersebut kepada

petugas karantina yang lain.

Pelaksanaan kegiatan Inhouse training ini diadakan di Ruang

pertemuan dan laboratorium Karantina Tumbuhan Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar, kegiatan inhouse dibagi menjadi dua

kegiatan yaitu bagian pertama adalah identifikasi serangga gudang

Araecerus fasciculatus, Hipotenemus hampeii, Sitophillus oryzae,

Tribolium sp, Rhizopertha dominica, Trogoderma granarium pada

tanggal 3 – 4 Juni 2015 dan bagian kedua adalah Kloning DNA

Bactrocera bryoniae dan B. occipitalis secara biomolekuler pada

tanggal 27 – 28 oktober 2015.

Pelaksanaan kegiatan Inhouse training ini dilakukan dengan

metode tatap muka dalam bentuk presentasi, diskusi dan tanya

jawab dilanjutkan dengan praktek di laboratorium. Adapun

pemberian teori dan praktek dipandu oleh ahli yang berasal dari

Institut Pertanian Bogor dan Universitas Udayana Bali. Materi yang

diberikan pada Inhouse training adalah identifikasi serangga

gudang Araecerus fasciculatus, Hipotenemus hampeii, Sitophillus

oryzae, Tribolium sp, Rhizopertha dominica, Trogoderma granarium

oleh dan Kloning DNA Bactrocera bryoniae dan B. occipitalis

secara biomolekuler oleh I Putu Sudiarta,SP, M.Si,Ph.D.

Pada pelaksanaan kegiatan inhousetraining peningkatan

kapasitas tenaga fungsional ini ada beberapa hambatan, yaitu :

Page 133: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 133

1. Penyesuaian jadwal Inhouse training dengan jadwal kegiatan

narasumber. Komunikasi dengan narasumber telah

dilakukan jauh hari sebelum pelaksanaan Inhouse training.

Namun ditemukan kesulitan untuk penyesuaian jadwal dari

kedua narasumber yang berasal dari dua universitas yang

berbeda. Solusi yang dilakukan adalah dengan membagi

kegiatan inhouse training menjadi dua kegiatan sesuai

dengan waktu yang telah disepakati oleh masing-masing

narasumber.

2. Keterlambatan pemesanan bahan yang dibutuhkan untuk

praktikum Kloning. Pemesanan bahan cloning dilakukan

setelah konsultasi dengan pembimbing. Penentuan bahan

juga menunggu urutan DNA yang akan dikloning yang

disekuensing di Laboratorium rujukan oleh pembimbing.

3.4.3. Sosialisasi Peraturan Perundangan Karantina Pertanian Tahun

2015

Dalam era globalisasi arus perdagangan dunia semakin tidak

terbendung yang diikuti dengan meningkatnya arus lalu lintas

komoditas pertanian dan produknya, antara lain lalu lintas hewan

dan produk hewan, lalu lintas tanaman dan produknya menuntut

kesiapan Karantina Pertanian, sebagai pertahanan pertama dalam

melindungi dan melestarikan sumber daya hayati hewani dan

nabati dari ancaman Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan

Page 134: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 134

ancaman Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK)

yang sangat berpengaruh terhadap potensi produksi dan

produktivitas komoditi peternakan dan tanaman pangan, terutama

saat ini yang berkaitan dengan penyakit Avian Influenza dan Rabies

juga penyakit pada Tanaman.

Tindakan pemeriksaan dan pengawasan secara ketat

terhadap komoditi karantina hewan dan tumbuhan yang masuk

dan keluar Bali telah dilakukan oleh Petugas Karantina Pertanian di

pintu-pintu pemasukan dan pengeluaran. Dengan pelaksanaan

tindakan tersebut diharapkan mampu mempercepat proses

terbebasnya Bali dari penyakit hewan menular dan organisme

pengganggu tumbuhan serta tidak terjadi pemasukan dan

pengeluaran hewan dan tumbuhan serta produknya secara illegal.

Atas dasar tersebut maka Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar melaksanakan kegiatan Sosialisasi Karantina Pertanian

Tahun 2015. Sosialisasi dilaksanakan sebanyak 4 kali yaitu :

3.4.3.1. Sosialisasi Karantina Pertanian tanggal 20 Januari 2015 di

Ruang Pertemuan Kantor Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar.

Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan, memberikan

informasi dan pemahaman kepada masyarakat (mahasiswa)

tentang penguatan peran karantina melalui inovasi pelayanan

public dan penguatan operasional laboratorium serta menjalin

Page 135: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 135

kerjasama yang baik dengan instansi terkait dan perguruan tinggi

dalam upaya pencegahan penyebaran HPHK/OPTK.

Peserta berasal dari mahasiswa dan dosen Fakultas Kedokteran

Hewan Universitas Brawijaya, Malang sebanyak 14 orang

Setelah pelaksanaan kegiatan ini maka :

- Masyarakat khususnya kalangan mahasiswa FKH Universitas

Brawijaya Malang telah mengetahui dan memahami tentang

pelayanan Publik Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.

- Mengetahui dan memahami informasi tentang Perkarantinaan

sehingga nantinya dapat ikut berpartisipasi dalam upaya

pencegahan penyebaran organism pengganggu tumbuhan dan

hama penyakit hewan karantina.

3.4.3.2. Sosialisasi Karantina Pertanian dalam rangka Bulan Bakti

Karantina Pertanian

Badan Karantina Pertanian saat ini didukung SDM,

infrastruktur, kelembagaan dan perangkat hukum dalam

menjalankan amanah UU No. 16/1992 yakni melaksanakan

perlindungan dan fasilitasi perdagangan global produk pertanian

sehingga mengantarkan lembaga ini sebagai supporting institution

yang strategis. Dukungan Stake-holders yang terdiri atas

masyarakat pemegang kebijakan (baik unsur eksekutif, legislatif dan

yudikatif), akademisi, pers, penggguna jasa/dunia usaha dan

Page 136: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 136

masyarakat umum sebagai komponen yang sangat penting dalam

upaya perlindungan kekayaan alam hayati serta meningkatkan

akselerasi ekspor produk pertanian.

Penyelenggaraan Bulan Bakti Karantina Pertanian adalah

sebuah momentum public awareness untuk mengerahkan,

mendorong serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya

perlindungan kekayaan alam hayati. Tema Bulan Bakti Karantina

Pertanian yang ke 138 tahun 2015 adalah “Perkuat Cegah-Tangkal

OPTK/HPHK Mendukung UPSUS Peningkatan Produksi

Pangan”. Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

melaksanakan Sosialisasi Karantina Pertanian dalam rangka Bulan

Bakti Karantina Pertanian yang ke 138 Tahun 2015.

Kegiatan Sosialisasi Karantina Pertanian dalam rangka Bulan

Bakti Karantina Pertanian yang ke 138 bertujuan untuk

1. Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang

Perkarantinaan

2. Menyebarluaskan informasi kepada masyarakat tentang

Karantina Pertanian

Sosialisasi Karantina Pertanian dalam rangka Bulan Bakti

Karantina Pertanian yang ke 138 dilaksanakan pada tanggal 9 Juni

2015 dan 5 Juli 2015.

Pelaksanaan Sosialisasi Karantina Pertanian dalam rangka

Bulan Bakti Karantina Pertanian yang ke 138 adalah :

Page 137: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 137

1. Pembukaan Bulan Bakti Karantina Pertanian yang dihadiri

oleh pegawai BKP Kelas I Denpasar, Darmawanita,

Penggunajasa, instansi terkait dan masyarakat.

2. Penyerahan Quarantine Award kepada, instansi terkait,

penggunajasa karantina pertanian dan pegawai BKP Kelas I

Denpasar.

3. Senam Pagi yang diikuti oleh pegawai BKP Kelas I Denpasar,

Darmawanita, Penggunajasa, instansi terkait dan masyarakat.

4. Karantina Pertanian Peduli dengan kegiatan Donor Darah

yang bekerjasama dengan PMI Provinsi Bali

5. Media Campain / Kampanye media

6. Cosmo-Quarantine Ecofest dan Program Sapa Masyarakat

Kegiatan ini dilaksanakan pada :

a. Tanggal 9 Juni 2015 di Halaman Kantor BKP Kelas I Denpasar.

Peserta yang hadir sebanyak 265 orang terdiri dari PNS BKP

Kelas I Denpasar, Darmawanita BKP Kelas I Denpasar,

Penggunajasa Karantina , Instansi terkait dan Mahasiswa FKH

UNUD. Sosialisasi Karantina Pertanian melalui kampanye

media dilakukan melalui media elektronik, promosi dengan

balon udara, umbul-umbul, spanduk, bener, t-shirt dan mug.

Pada kesempatan ini juga diberikan penghargaan ” Quarantine

Award” kepada :

Page 138: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 138

1. Penggunajasa Karantina Pertanian dengan tingkat

kepatuhan yang baik dalam memenuhi prosedur

pelaksanaan tindakan karantina pertanian yaitu :

- PT. Bening Big Tree Farm

- UD. Bina Sarana Cipta

- CV. Megah Food Traiding

- PT. Bali Safari Marine Park

2. Pegawai BKP Kelas I Denpasar yang berdedikasi tinggi

dalam melaksanakan tugas perkarantinaan yaitu

- Drh. Putu Lisa Gita, MP

- Irsan Nuhantoro, Ssi

- I Ketut Suwendra

- Daryono

- I Gusti Ketut Sumertia

- I Made Arka

3. Quarantine Award dari Badan Karantina Pertania kepada

instansi terkait dan PPNS BKP Kelas I Denpasar juga

diserahkan oleh kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar kepada :

- Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar atas

partisipasinya dalam melakukan penegakan hukum

dibidang Perkarantinaan dan Pengawasan Keamanan

Hayati Sesuai UU No. 16 Tahun 1992

Page 139: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 139

- Unit Reskrim Polsek Kawasan Pelabuhan Laut Gilimanuk

atas partisipasinya dalam melakukan penyidikan

tindakan pidana dibidang perkarantinaan dan

pengawasan Keamanan Hayati sesuai UU No. 16 Tahun

1992

- Satuan Reskrim Polres Tabanan atas partisipasinya

melakukan penegakan hukum dibidang Perkarantinaan

dan Pengawasan Keamanan Hayati Sesuai UU No. 16

Tahun 1992.

- PPNS Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

Drh. IGM Suastawa, MMA

Erfendi

I Made Nasiun, SH

Karantina Pertanian Peduli dengan Pelaksanaan Donor

Darah yang bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia

Provinsi Bali. Jumlah Peserta sebanyak 50 orang namun yang

dapat dilakukan pengambilan darah donor sebanyak 42

kantung. Untuk 8 orang peserta lainnya tidak dapat dilakukan

donor darah karena tidak memenuhi persyaratan donor.

b. Cosmo Cosmo-Quarantine Ecofest dan Program Sapa

Masyarakat dilaksanakan tanggal 5 Juli 2015 di Lapangan

Puputan Renon Denpasar. Peserta yang hadir sebanyak 150

orang. Kegiatan ini berupa fun walk bersama masyarakat

Page 140: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 140

umum dan pegawai BKP Kelas I Denpasar dan pembagian

media campaign yang selanjutnya sosialisasi karantina

pertanian oleh Kepala Balai melalui acara Forum Bali Bebas

Bicara dengan memberikan informasi tentang perkarantinaan.

Acara ini juga dihadiri oleh Bapak Gubernur Bali dan ibu

beserta staf.

Dengan pelaksanaan kegiatan ini akan dapat

mensosialisasikan dan memberikan informasi kepada masyarakat

penggunajasa Karantina tentang pentingnya isu perlindungan

kekayaan alam hayati, meningkatkan dukungan dan partisipasi

masyarakat dalam isu perlindungan kekayaan alam hayati serta

membangun citra positif program Badan Karantina Pertanian.

Setelah pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Karantina

Pertanian dalam rangka Bulan Bakti Karantina Pertanian yang ke

138 dapat disimpulkan :

1. Peraturan Perkarantinaan telah dipahami oleh penggunajasa

karantina dan instansi terkait.

2. Masyarakat Umum telah mengetahui dan memahami tentang

Karantina Pertanian.

3.4.3.3. Sosialisasi Karantina Pertanian di Padang Bai

Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Karantina Pertanian tahun

2015 ini bertujuan :

Page 141: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 141

- Memberikan pemahaman tentang dampak penyakit hewan menular

Rabies dan memberikan pemahaman tentang penyelenggaraan

fungsi Karantina Pertanian serta Penerapan Kawasan Karantina

Rabies di Provinsi Bali.

- Menjalin kerjasama yang baik dengan instansi terkait dalam upaya

pencegahan penyebaran penyakit hewan menular khususnya

Rabies dan organisme pengganggu tumbuhan.

- Membangun partisipasi aktif masyarakat untuk ikut di dalam

pengawasan dini terhadap penyebaran penyakit hewan menular

khususnya Rabies dan organisme pengganggu tumbuhan.

- Mendukung keberhasilan pelaksanaan perkarantinaan dalam

rangka mencegah masuk dan tersebarnya penyakit hewan menular

khususnya Rabies dan organisme pengganggu tumbuhan ke Bali.

Kegiatan Sosialisasi Karantina Pertanian Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2015, dilaksanakan di Wantilan

Pura Silayukti, Desa Padang Bai, Kecamatan Manggis, Kabupaten

Karangasem, pada hari Senin tanggal 30 Nopember 2015.

Materi yang diberikan kepada peserta Sosialisasi Karantina

Pertanian Tahun 2015 adalah :

1. Sosialisasi Karantina Pertanian dalam mendukung upaya

penanggulangan Penyakit Anjing Gila (Rabies) di Provinsi Bali. Oleh

Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.

2. Situasi Kasus Penyakit Anjing Gila (Rabies) di Provinsi Bali. Oleh

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

Page 142: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 142

3. Budaya Pemeliharaan Anjing dan Penyakit Anjing Gila (Rabies) di

Bali. Oleh Fakultas Kedekteran Hewan Universitas Udayana.

Peserta Sosialisasi Karantina Pertanian sebanyak 100 orang.

Sebagai narasumber dalam pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Karantina

Pertanian Tahun 2015 Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

adalah sebagai berikut :

1. Ir. I Putu Sumantra, A.App.Sc. (Kepala Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan Provinsi Bali).

2. Drh. Putu Gede Widiarsa Putra, Msi (Ka. Seksi Hewan BKP Kls I

Denpasar)

3. Dr.Drh. I Wayan Sudira, M.Si ( Dosen Fakultas Kedokteran

Universitas Udayana ).

Setelah dilaksanakan Kegiatan Sosialisasi Karantina

Pertanian Tahun 2015 Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Masyarakat dan Pengguna jasa telah memahamai tentang

Karantina Pertanian dan bahaya penyakit hewan menular serta

organisme pengganggu tumbuhan.

2. Meningkatnya Koordinasi yang sinergis antara instansi

terkait/lembaga pemerintah maupun swasta dan masyarakat

untuk mendukung penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi

karantina pertanian, penyelenggaraan fungsi kesehatan hewan

dan penanggulangan Rabies di Provinsi Bali.

Page 143: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 143

3.4.3.4. Sosialisasi Karantina Pertanian terkait dengan ISPM 15

Pelaksanaan Tindakan Karantina Tumbuhan dapat

dilakukan oleh Pihak Ketiga di bawah pengawasan petugas

Karantina Tumbuhan sesuai dengan Peraturan Pemerintah

Nomor : 14 tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan pasal 72

dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor :

271/KPTS/HK.310/4/2006 tentang Persyaratan dan Tata Cara

Pelaksanaan Tindakan Karantia Tumbuhan Tertentu oleh Pihak

Ketiga. Tindakan Karantina Tumbuhan yang dapat dilakukan

oleh pihak ketiga, yaitu pemeriksaan fisik, pengasingan,

pengamatan, perlakuan dan/atau pemusnahan.

Badan Karantina Pertanian melalui program Skim Audit

Badan Karantina Pertanian (SAB), telah melakukan registrasi

pihak ketiga sebagai pelaksana tindakan Perlakuan berdasarkan

pedoman registrasi yang ditetapkan oleh Badan Karantina

Pertanian. Pihak ketiga yang diregistrasi adalah Perusahaan

Fumigasi untuk melakukan fumigasi dan Perusahaan Kemasan

Kayu untuk melakukan marking kemasan kayu sesuai standar

ISPM#15 dengan perlakuan Methyl Bromide (MB) atau Heat

Treatment (HT).

Pengelolaan SAB untuk memastikan proses registrasi dan

pelaksanaan tindakan karantina oleh pihak ketiga dilakukan

sesuai standar dan ketentuan yang telah ditetapkan, maka

Kepala Badan Karantina Pertanian membentuk Sekretariat Skim

Page 144: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 144

Audit Badan Karantia Pertanian sesuai dengan Keputusan

Kepala Badan Karantina Pertanian nomor :

1158/Kpts/OT.160/L/12/2014.

Salah satu unsur dari sekretariat SAB adalah Kordinator

Lapangan (KORLAP) yaitu Kepala Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar. Korlap bertugas untuk melakukan pembinaan

kepada pihak ketiga agar tetap komitmen dan konsisten didalam

menerapkan prosedur dan standar-standar dari SAB.

Sehubungan dengan hal tersebut dilakukan dilakukan kegiatan

sosialisasi dengan tema “PENGUATAN KOMITMEN

PROVIDER FUMIGASI DAN ISPM#15 DALAM

IMPLEMENTASI STANDAR BARANTAN”

Tujuannya adalah agar pihak ketiga memahami dan

mengimplementasikan prosedur dan ketentuan standar yang

ditetapkan oleh Badan karantina pertanian, sehingga tidak terjadi

penolakan komoditi ekspor oleh Negara tujuan maupun

notification of non compliance (NNC) yang diterima oleh Badan

Karantina Pertanian.

Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di Ruang Pertemuan

Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar pada tanggal 3

Desember 2015. Peserta sosialisasi adalah pimpinan

perusahaan, manajer teknis dan manajer mutu perusahaan

fumigasi dan perusahaan kemasan kayu serta POPT Balai

Page 145: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 145

Karantina Pertanian Kelas I Denpasar. Narasumber yang

menyampaikan materi sosialisasi adalah :

a. Tim dari Sekretariat SAB yang dihadiri oleh Ir. Dwi Susilo, MP

dan Endang Syarifudin.

b. Ir. I Nyoman Arnawa Kepala Seksi Karantina Tumbuhan Balai

Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.

Materi sosialisasi

a. Koordinasi Pelaksanaan SAB Di BKP Kelas I Denpasar oleh

Tim dari Sekretariat SAB Badan Karantina Pertanian (materi

terlampir)

b. Pelaksanaan SAB di BKP Kelasi I Denpasar oleh Ir. I Nyoman

Arnawa

Setelah pelaksanaan kegiatan ini maka dapat disimpulkan bahwa

Badan akan melakukan pembenahan / pembinaan SAB, antara lain

Revisipedomanregistrasi

Pengawasan / monitoring sesuai dengan ketentuan dan prosedur

yang ditetapkan

Setiap ada ketidak sesuaian di lapangan akan dicatat dan

dilaporkan ke SKIM Audit Barantan dan akan seger aditindak

lanjuti.

Tambahan kolom pada form FC akan dikomunikasikan dengan

pihak terkait

Page 146: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 146

3.4.4. Pameran dalam rangka Penyebaran Informasi Karantina

Pertanian Tahun 2013

Pameran Pembangunan Provinsi Bali Tahun 2015

dilaksanakan sebagai rangkaian peringatan HUT Proklamasi

Kemerdekaan RI ke 70 dan HUT Provinsi Bali ke 57. Hal ini

dimaksudkan sebagai upaya dan bentuk pertanggungjawaban

Pemerintah dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan

pembangunan. Pameran Pembangunan adalah sebagai media

untuk menyampaikan dan menyebarluaskan informasi kepada

masyarakat. Salah satu Instansi yang terlibat dalam Pameran

Pembangunan tersebut adalah Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar.

Peningkatan pemahaman terhadap karantina dapat

dilakukan dengan melaksanakan sosialisasi / public awareness

kepada penggunajasa dan masyarakat. Pameran Pembangunan

merupakan media yang sangat akurat untuk menyampaikan dan

menyebarluaskan informasi kepada masyarakat melalui peragaan

visual untuk dapat diketahui dan dipahami oleh masyarakat luas.

Disamping itu pameran pembangunan juga dapat dimanfaatkan

sebagai sarana hiburan dan pendidikan. Kegiatan ini diharapkan

dapat menjadi momentum kampanye public awareness

perkarantinaan yang dapat digunakan untuk mengarahkan,

mendorong dan menggerakkan masyarakat dalam pelaksanaan

perkarantinaan melalui kegiatan yang berhasil dan berdaya guna.

Page 147: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 147

Pada akhirnya diharapkan partisipasi dan dukungan masyarakat

dalam pelaksanaan mencegah-tangkal hama penyakit hewan

tumbuhan untuk perlindungan kekayaan alam hayati dan

perekonomian bangsa.

Pelaksanaan Pameran dalam rangka Penyebaran

Informasi Karantina Pertanian Tahun 2015 ini bertujuan untuk :

1. Memberikan informasi secara visual kepada masyarakat

terutama pihak-pihak yang terkait erat tentang tindakan karantina

pertanian.

2. Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang tugas

pokok dan fungsi karantina dalam melindungi komoditi pertanian

dan produknya dari hama penyakit hewan dan organisme

pengganggu tumbuhan.

3. Mendukung keberhasilan pelaksanaan perkarantinaan dalam

rangka perlindungan terhadap Sumber Daya Alam Hewani dan

Nabati di Indonesia

Kegiatan Pameran Pembangunan Tahun 2015 dilaksanakan

di Taman Budaya Art Centre, Denpasar, Bali. Pameran

berlangsung selama 10 (sepuluh) hari dari tanggal 14 – 23 Agustus

2015. Pembukaan pameran dilaksanakan pada hari Jumat tanggal

14 Agustus 2015 yang dibuka langsung oleh Bapak Gubernur Bali.

Acara penutupan dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 23

Agustus 2015.

Page 148: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 148

Adapun materi pameran pembangunan berupa Informasi

dalam bentuk pajangan seperti : Jenis komoditi wajib periksa

karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan beserta hasil / produk

olahannya, jenis koleksi Media Pembawa HPHK dan OPTK dan

foto-foto kegitan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, Alur

Mekanisme Pelayanan Tindakan Karantina, Persyaratan Tindakan

Karantina Hewan dan Tumbuhan. Informasi dalam bentuk broser /

leflet, booklet dan buku antara lain Brosur/leaflet Persyaratan

Tindakan Karantina Pertanian dan Buku peraturan perundangan

karantina. Adapun hadiah/merchendaise berupa mug yang berisi

gambar logo karantina untuk diberikan kepada pengunjung setelah

mengisi kuisoiner yang disediakan.

Metode yang digunakan pada kegiatan pameran

pembangunan ini adalah dengan cara menyediakan satu unit stand

pameran dengan ukuran 4 m x 2 m. Pada stand tersebut

dipamerkan materi berupa brosur/ lefleat, buku peraturan

perundangan karantina, memajang contok – contoh komoditi

karantina baik karantina hewan maupun karantina tumbuhan,

koleksi Media Pembawa HPHK dan OPTK serta foto-foto kegitan

Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, Pada kesempatan

tertentu dibagikan mug yang berlogo karantina terhadap

pengunjung yang dapat menjawab quisioner dengan benar tentang

karantina dan pemuteran film Rabies. Pada pameran tersebut

dipandu oleh 2 (dua) orang penjaga stand yang terdiri dari 1 (satu)

Page 149: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 149

orang dari karantina hewan dan 1 (satu) orang dari karantina

tumbuhan. Penjaga stand akan menjelaskan dan memberikan

informasi secara lisan kepada pengunjung pameran.

Kegiatan pameran pembangunan Balai Karantina Pertanian

Kelas 1 Denpasar Tahun 2015 telah dilaksanakan dengan

perencanaan. Pelaksanaan Pameran Pembangunan dari segi

tempat, waktu, materi pameran, jadwal, dan pengadministrasian

telah terlaksana dengan baik.

Pelaksanaan pameran pembangunan ini dapat memberikan

informasi secara visual kepada masyarakat dalam rangka

meningkatkan kesadaran dan pemahamam masyarakat akan

pentingnya peranan karantina pertanian untuk melindungi

masyarakat terhadap ancaman dari penularan Hama Penyakit

Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu

Tumbuhan.Karantina (OPTK)

Antusias dari masyarakat untuk mengunjungi stand pameran

Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar tinggi, baik dari

masyarakat umum, masyarakat pendidik maupun penggunajasa

karantina. Masyarakat berkeinginan untuk mengetahui tentang

karantina telah dapat dipenuhi dengan menyediakan brosur /

leaflet, buku peraturan perundangan karantina, penjelasan secara

lisan oleh petugas penjaga stand pameran dan pemajangan secara

fisik komoditi karantina pertanian, maupun koleksi media pembawa

Page 150: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 150

hama dan penyakit hewan karantina serta organisme pengganggu

tumbuhan.

Pengunjung pameran juga telah mengisi kuisioner tentang

karantina yang sediakan oleh panitia. Kuisioner yang disebarkan

selama pameran terisi sebanyak 85 (delapan puluh lima) lembar.

Dari 85 kuisioner tersebut 80 % sudah mengetahui tentang

karantina, 79% sudah mengetahui warna seragam petugas

karantina pertanian, 82% sudah mengetahui salah satu komoditi

yang diperiksa di karantina hewan, 78 % sudah mengetahui

komoditi yang diperiksa karantina tumbuhan, 92% sudah

mengetahui cara pengiriman tanaman ke luar pulau Bali dan 87%

sudah mengetahui petugas karantina bisa ditemukan.

Dengan melihat prosentase hasil kuisioner berarti

masyarakat sudah banyak yang mengetahui tentang karantina

pertanian, komoditi wajib yang diperiksa di karantina pertanian

serta keberadaan petugas karantina. Melalui pameran

pembangunan ini penyebarluasan informasi tentang karantina

pertanian kepada masyarakat lebih mengena dan tepat sasaran

karena masyarakat mendapat penjelasan secara langsung tentang

karantina dari petugas penjaga stand.

Page 151: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 151

3.4.5. Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina di

Provinsi Bali

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia

Nomor 22/Permentan.OT.140/ 4/2008 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian bahwa salah satu

fungsi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Karantina Pertanian adalah

Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina.

Fungsi tersebut dilaksanakan dengan melakukan pengamatan

status dan situasi HPHK. Pengamatan satus dan situasi HPHK

dilakukan secara tidak langsung dengan memperoleh informasi dari

instansi berwenang yaitu BBVet dan Dinas yang membidangi

kesehatan hewan.

Pengamatan terhadap situasi HPHK dapat dilakukan melalui

dua cara yaitu secara langsung dan atau secara tidak langsung.

Pengamatan secara langsung dilakukan ditempat pemasukan,

tempat pengeluaran, instalasi karantina, tempat transit dan diatas

alat angkut. Pengamatan secara tidak langsung dilakukan ditempat

lainnya dengan melibatkan atau memperoleh informasi dari pihak

yang berwenang dalam kegiatan tersebut. Informasi status dan

situasi HPHK yang telah diperoleh selanjutnya diverifikasi dan

dikompilasi dalam bentuk Peta Status dan Situasi HPHK. Dengan

adanya peta status dan situasi HPHK di Indonesia maka kebijakan

pencegahan penyebaran HPHK di dalam wilayah RI diharapkan

akan menjadi optimal.

Page 152: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 152

Sesuai dengan surat Kepala Badan Karantina Pertanian No.

207/Kpts/OT.160/L/02/2015 tentang Pedoman Pemantauan Daerah

Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) Tahun 2015 maka

Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar melaksanakan

Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina

(HPHK) dengan melaksanakan Pengamatan Status dan Situasi

Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) di Provinsi Bali.

Maksud pelaksanaan kegiatan Pemantauan Daerah Sebar

Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) adalah pengamatan

status dan situasi penyakit HPHK di Provinsi Bali.

Tujuan kegiatan pelaksanaan kegiatan Pemantauan Daerah

Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) adalah :

1. Memperoleh informasi status dan situasi HPHK di Provinsi Bali

2. Memetakan status dan situasi HPHK di Provinsi Bali.

Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan

Karantina (HPHK) dengan melaksanakan Pengamatan Status dan

Situasi Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) pada 9

Kabupaten/Kota di Provinsi Bali. Pengambilan data sekunder juga

dilaksanakan di BBVet Denpasar, FKH UNUD dam Laboratorium

Kesehatan Hewan Provinsi Bali. Pelaksanaan kegiatan ini dari

bulan Pebruari – September 2015

Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan

Karantina (HPHK) dengan melaksanakan Pengamatan Status dan

Situasi Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) di Provinsi Bali

Page 153: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 153

menggunakan kuesioner yang berisikan tentang data gejala klinis

suatu penyakit, data pengujian laboratorium pasif dan aktif serta

data hasil surveilance atau penelitian.

Pengumpulan informasi status dan situasi HPHK di Provinsi

Bali diperoleh berdasarkan data dari BBVet Denpasar, Dinas yang

membidangi kesehatan hewan di Provinsi Bali, Laboratorium

pengujian serta Perguruan tinggi dengan menggunakan metode

Kuesioner dan Participatory Epidemiologi (PE). Untuk menggali

informasi yang lebih mendalam, tim melakukan dengan metode In

Depth Interview (IDI).

Data hasil Pemantauan Pengamatan Status dan Situasi

HPHK di Provinsi Bali dianalisis secara deskriptif berdasarkan data

sekunder dari Dinas yang membidangi kesehatan Hewan di

Provinsi Bali, BBvet Denpasar, Laboratorium pengujian dan

penelitian.

Pengamatan difokuskan pada pengamatan status dan situasi

terhadap HPHK yang dapat menimbulkan gangguan reproduksi dan

HPHK golongan II. Dari data sekunder yang diperoleh maka

terdapat 9 (sembilan) jenis Hama Penyakit Hewan Karantina yang

merupakan penyakit stategis di Provinsi Bali berdasarkan gejala

klinis sebagai berikut pada Tabel 103:

Page 154: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 154

Tabel 103. Data Status dan Situasi HPHK di Provinsi Bali

NO LOKASI AI RABIES ND HC SE BVD SCABIES MCF ORF

1 Karangasem 9 26 2.180 9 0 84 2.801 3 6

2 Buleleng 82 25 973 173 109 0 1.458 0 0

3 Bangli 0 23 43 94 2 0 2.724 0 0

4 Gianyar 0 10 0 318 68 0 6.039 0 0

5 Jembrana 700 22 0 0 0 0 3.227 0 0

6 Denpasar 0 2 0 0 0 0 253 0 0

7 Badung 0 5 102 38 0 100 4727 0 0

8 Klungkung 1 10 0 9 0 0 634 0 0

9 Tabanan 0 9 0 20 0 1 2.051 0 0

Jumlah 792 132 3.298 661 179 185 23.914 3 6

Tabel 104. Data status dan situasi penyakit berdasarkan pengujian Laboratorium Pasif

No Jenis HPHK Lokasi Data Uji Lab. Pasif

Jumlah Jenis Uji dan Jenis Uji dan

sampel jumlah positif jumlah negatif

1 Highly Pathogenic Lab Biomedik 27 1 (PCR) 6 (PCR)

Avian Influenza (HPAI)

4 (HA/HI) 16 (HA/HI)

BBVet 680 HA/HI, 239 441

2 Hog Cholera/Classical BBVet 120 114 6

Swine Fever (CSF)/Swine fever/Sampar babi

3 Jembrana BBVet 937 0 937

4 New Castle Disease (ND) Lab Biomedik 31 8 (PCR) 3 (PCR)

Tetelo

4 (HA/HI) 16 (HA/HI)

BBVet 34 22 12

Page 155: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 155

5 Rabies/Penyakit anjing Lab Biomedik 1 0 (RT-PCR) 1

Gila Lab Keswan 753 132 621

BBVet 245 0 245

6 Septichaemia Epizootica Bbvet 45 12 33

(SE)/Penyakit Ngorok

7 Brucellosis Lab Keswan 0 0 0

Bbvet 292 0 292

Tabel 105. Data Status dan situasi penyakit berdasarkan hasil Surveilans

No Jenis HPHK Lokasi Data Hasil Surveilans

Jumlah Jenis Uji dan Jenis Uji dan

sampel jumlah positif jumlah negatif

1 Highly Pathogenic BBVet 3757 HA/HI, 11 3746

Avian Influenza (HPAI) Lab. Keswan 431 0 431

2 Hog Cholera/Classical BBVet 991 Elisa, 294 697

Swine Fever (CSF)/Swine fever/Sampar babi

3 Jembrana BBVet 5620 Elisa, 541 5079

4392 PCR, 0 4392

4 New Castle Disease (ND) BBVet 955 146 809

Tetelo

5 Rabies/Penyakit anjing BBVet 1279 FAT, 130 1149

Gila 1299 Elisa, 567

6 Septichaemia Epizootica BBVet 2477 Elisa, 389 2088

(SE)/Penyakit Ngorok

7 Brucellosis Lab Keswan 647 0 RBPT, 647

BBVet 2753 0 2753

8 Tripanosomiasis BBVet 1908 Pewarnaan giemsa, 4 1904

9 BVD BBVet 620 Elisa, 180 440

10 IBR BBVet 390 0 Elisa, 390

11 PMK BBVet 334 0 Elisa, 334

Page 156: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 156

Tabel 106. Data Status dan situasi penyakit berdasarkan Hasil Penelitian

No Jenis HPHK Lokasi Data Hasil Penelitian Ket.

Jumlah Jenis Uji dan Jenis Uji dan

sampel jumlah positif jumlah negatif

A PENYAKIT GOLONGAN I

1 Highly Pathogenic Lab Biomedik 19 1 (PCR) 7 (PCR) mhs koas

Avian Influenza (HPAI) 7 (HA/HI) 4 (HA/HI)

mhs penelitian1

2 Hog Cholera/Classical Lab Biomedik 2 0 2 (PCR) mhs koas

Swine Fever (CSF)/Swine

fever/Sampar babi

3 New Castle Disease (ND) Lab Biomedik 86 47 (PCR) 22 (PCR)

Tetelo 14 (HA/HI) 3 (HA/HI)

4 Tuberkulosis FKH UNUD 200 1 (Elisa) 199

Tabel 107. Gangguan Reproduksi pada ternak Sapi

No Gangguan Reproduksi Kabupaten Bangli Kota Denpasar

1 CLV 412 18

2 Cyste 37 0

3 Endometritis 84 0

4 Pyometra 24 5

5 Hypofungsi 24 15

6 Prolapsus 2 0

7 Cystik Ovari 17 0

8 Anestrus 0 51

9 Metritis 0 19

Page 157: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 157

Gambar 2. Peta status situasi penyakit HPHK di Provinsi Bali Tahun 2014

Tabel 108. Potensi penyebaran HPHK di Provinsi Bali

NO HKHK POTENSI

PENYEBARAN KETERANGAN

1 HPAI Tinggi Merupakan daerah endemis AI kecuali P. Flores dan adanya peraturan penutupan/pelarangan pemasukan unggas dewasa dan DOD

2 Rabies Tinggi Adanya wabah Rabies di Pulau Bali dan P. Flores sehingga Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara timur kecuali Flores menjadi daerah terancam

3 Brucellosis Tinggi Terdapat kasus Brocellosis di Pulau Timor menyebabkan Bali dan NTB sebagai daerah bebas menjadi terancam

4 Antrak Tinggi NTB dan NTT merupakan daerah tertular sedangkan Bali daerah bebas sehingga Bali menjadi daerah Terancam

5 SE dan Hog Cholera

Tinggi Bali, NTT dan NTB kecuali P. Lombok merupakan daerah endemis sehingga P.Lombok menjadi daerah terancam

Buleleng : 6

AI, Rabies,

ND, HC, SE,

Scabies

Bangli : 5

Rabies,

ND, HC, SE,

Scabies

Karangasem : 8

AI, Rabies, ND, HC,

BVD, Scabies,

MCF, ORF

Tabanan : 4

Rabies, HC,

BVD, Sabies

Klungkung : 4 AI,

Rabies, HC,

Scabies

Badung : 5

Rabies, ND,

HC, BVD,

Scabies

Denpasar : 2

Rabies,

Scabies

Gianyar : 4

Rabies, HC,

SE, Scabies

Jembrana : 3

AI, Rabies,

Scabies

Page 158: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 158

Berdasarkan hasil pengamatan Status dan Situasi Hama Penyakit

Hewan Karantina di Provinsi Bali, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Terdapat 9 jenis Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) di

Provinsi Bali yaitu Avian Influenza, Hog Cholera, New Castle

Disease (ND), Septichaemia Epizootica SE, Bovine Virus

Diarrhoea, Scabies, Rabies, MCF dan ORF.

2. Tingkat kejadian penyakit di Provinsi Bali yang paling tinggi adalah

Scabies, HC, AI dan Rabies.

3. Kejadian Penyakit HPHK berdasarkan laporan gejala klinis yang

tinggi terjadi di Kabupaten Karangasem dan Buleleng

4. Pengujian Laboratorium pasif dan Surveilan yang dilaksanakan

oleh BBVet dan Laboratorium Kesmavet Provinsi Bali dengan

hasil positif yaitu Avian Influenza, Hog Cholera, New Castle

Disease (ND), Septichaemia Epizootica SE, Bovine Virus

Diarrhoea, Rabies, dan Tripanosomiasis.

5. Pelaksanaan pengujian Laboratorium untuk tujuan penelitian

dilaksanakan Lab. Biomedik FKH Unud terhadap Avian Influenza

New Castle Disease, Hog Cholera dan Tubercollosis.

Page 159: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 159

3.4.6. Seminar Daerah Pemantauan Daerah Sebar HPHK di Provinsi

Bali

Sesuai dengan surat Kepala Badan Karantina Pertanian No.

207/Kpts/OT.160/L/02/2015 tentang Pedoman Pemantauan Daerah

Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) Tahun 2015 maka

Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar melaksanakan

Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK)

dengan melaksanakan Pengamatan Status dan Situasi Hama

Penyakit Hewan Karantina (HPHK) di Provinsi Bali. Hasil dari

Pemantauan Daerah Sebar HPHK tersebut disampaikan dalam

seminar Daerah Pemantauan Daerah sebar HPHK sebelum

diseminarkan secara nasional.

Tujuan kegiatan pelaksanaan kegiatan Pemantauan Daerah

Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) adalah :

1. Memberikan hasil pengamatan status dan situasi HPHK di

Provinsi Bali

2. Memetakan status dan situasi HPHK di Provinsi Bali.

Kegiatan Seminar Daerah Pemantauan Daerah Sebar Hama

Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dilaksanakan tanggal 27 Agustus

2015 di Ruang Pertemuan BKP Kelas I Denpasar. Narasumber dalam

kegiatan Seminar Daerah Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit

Hewan Karantina (HPHK) adalah

1. Balai Besar Veteriner Denpasar

2. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

Page 160: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 160

3. FKH UNUD

4. Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

Materi seminar daerah Pemantauan Daerah Sebar Hama

Penyakit Hewan Karantina (HPHK) adalah

1. Peran BBVet dalam penegakan diagnose penyakit HPHK dan

Gangguan Reproduksi pada Sapi di Provinsi Bali

2. Situasi Penyakit Hewan Menular Strategis dan Zoonosis (PHMSZ)

di Provinsi Bali

3. Peranan FKH UNUD dalam penanggulangan HPHK dan Gangguan

Reproduksi

4. Pengamatan Status dan Situasi HPHK di Provinsi Bali

5. Penyakit Gangguan Reproduksi pada sapi di Provinsi Bali

Peserta Seminar Daerah Pemantauan Daerah Sebar Hama

Penyakit Hewan Karantina (HPHK) sebanyak 50 orang.

Berdasarkan hasil Seminar Daerah pengamatan Status dan

Situasi Hama Penyakit Hewan Karantina di Provinsi Bali, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Terdapat 9 jenis Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) di

Provinsi Bali yaitu Avian Influenza, Hog Cholera, New Castle

Disease (ND), Septichaemia Epizootica SE, Bovine Virus

Diarrhoea, Scabies, Rabies, MCF dan ORF.

2. Pengujian Laboratorium pasif dan Surveilan yang dilaksanakan

oleh BBVet dan Laboratorium Kesmavet Provinsi Bali dengan

hasil positif yaitu Avian Influenza, Hog Cholera, New Castle

Page 161: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 161

Disease (ND), Septichaemia Epizootica SE, Bovine Virus

Diarrhoea, Rabies, dan Tripanosomiasis.

3. Pelaksanaan pengujian Laboratorium untuk tujuan penelitian

dilaksanakan Lab. Biomedik FKH Unud terhadap Avian Influenza

New Castle Disease, Hog Cholera dan Tubercollosis.

4. Gangguan reproduksi pada ternak di Provinsi Bali adalah CLP,

Endometritis, Pyometra, Prolapsus Uteri, Metritis dan Anestrus.

3.4.7. Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 tahun 1992 dan

Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002, Tugas Pokok dan Fungsi

(TUPOKSI) Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar sebagai salah

satu Unit Pelaksana Teknis adalah mencegah masuk dan tersebarnya

Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) dari luar negeri

dan dari daerah ke daerah lain di dalam negeri, atau tersebarnya di

dalam wilayah negara Republik Indonesia.

Peraturan Menteri Pertanian Nomor

51/Permentan/KR.010/9/2015 tentang Jenis-Jenis Organisme

Pengganggu Tumbuhan Karantina serta Surat Edaran Kepala Badan

Karantina Pertanian Nomor 16.a/KR.010/L/1/2015 tentang Pedoman

Pemantauan OPTK Tahun 2015, menjadi acuan bagi pelaksanaan

kegiatan pemantauan.

Page 162: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 162

Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pemantauan daerah sebar

OPTK adalah

a. Melaksanakan salah satu tugas pokok dan fungsi Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar untuk mengetahui keberadaan OPTK

A1 dan A2 seperti yang terdapat pada tabel 1.

b. Untuk mengetahui keberadaan OPTK A1 dan OPTK A2, di wilayah

Provinsi Bali.

c. Untuk mengetahui daerah penyebaran organisme pengganggu

tumbuhan tersebut di wilayah Provinsi Bali.

d. Untuk menambah / memperbaharui koleksi organisme

pengganggu tumbuhan yang dimiliki Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar sebagai salah satu acuan dalam melaksanakan

determinasi.

e. Sebagai bahan dalam rangka penyempurnaan kebijakan dalam

bidang perkarantinaan tumbuhan yang berlaku.

Kegiatan pemantauan Organisme Pengganggu Tumbuhan

Karantina dilakukan dengan menggunakan metode pengumpulan

data primer dan data sekunder. Kegiatan pemantauan ini diawali

dengan pencarian data sekunder di 9 Kota/Kabupaten di propinsi

Bali. Adapun data sekunder yang diperoleh berasal dari data Dinas

Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Perkebunan

Provinsi Bali maupun Kabupaten, Balai Proteksi Tanaman Pangan dan

Hortikultura (BPTPH).

Page 163: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 163

Kegiatan selanjutnya adalah pengambilan data primer. Data

primer merupakan data yang diperoleh berdasarkan pengamatan

secara langsung terhadap gejala spesifik OPTK yang menjadi sasaran

pemantauan di lapangan. Hasilnya dapat berupa spesimen OPT atau

OPTK pada tanaman, sampel bahan tanaman / bagiannya yang

menunjukan gejala khas serangan. Sampel tersebut kemudian diuji

di laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.

Kesimpulan dari kegiatan pemantauan OPT/OPTK Balai Karantina

Kelas I Denpasar adalah sebagai berikut :

a. Beberapa OPT dan OPTK A1/A2 yang termasuk dalam target

pemantauan 2015 telah ditemukan di propinsi Bali yaitu

Bactrocera bryonie, Bactrocera musae, Bactrocera occipitalis,

Pantoea stewartii, Burkholderia glumae, Peronosclerospora

sorghii, GLRAV 3, TICV, ToCV dan PRSV..

b. Persebaran OPT dan OPTK sudah meluas di beberapa

kabupaten di propinsi Bali.

3.4.8. Seminar Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK 2015

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 tahun 1992 dan

Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002, Tugas Pokok dan

Fungsi (TUPOKSI) Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis adalah mencegah masuk

dan tersebarnya Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina

Page 164: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 164

(OPTK) dari luar negeri dan dari daerah ke daerah lain di dalam

negeri, atau tersebarnya di dalam wilayah negara Republik Indonesia.

Peraturan Menteri Pertanian Nomor

51/Permentan/KR.010/9/2015 tentang Jenis Organisme Pengganggu

Tumbuhan Karantina serta Surat Edaran Kepala Badan Karantina

Pertanian Nomor 16.a/KR.010/L/1/2015 tentang Target Pemantauan

OPTK Tahun 2015, menjadi acuan bagi pelaksanaan kegiatan

pemantauan.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan pemantauan, dilaksanakan

kegiatan Seminar lokal Hasil Pemantauan daerah sebar OPT/OPTK di

Propinsi Bali. Seminar ini merupakan penyampaian hasil deteksi dan

identifikasi OPT/OPTK hasil pemantauan pada 8 (delapan) kabupaten

dan kota di Propinsi Bali. Hasil diskusi seminar ini akan dibawa pada

Seminar Pemantauan OPT/OPTK Nasional yang dilaksanakan oleh

Pusat Karantina Tumbuhan Badan Karantina Pertanian pada bulan

November 2015.

Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan seminar pemantauan daerah

sebar OPTK adalah :

1. Memberikan informasi temuan OPT/OPTK hasil pemantauan

kepada instansi

2. Sebagai forum tukar menukar informasi tentang OPT/OPTK

berkaitan dengan upaya cegah tangkal masuk dan tersebarnya

OPT/OPTK di Propinsi Bali

Page 165: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 165

3. Merumuskan / Merangkum Hasil Pemantauan, Rekomendasi dan

Tindak Lanjutnya untuk disampaikan dalam Seminar Nasional

Pemantauan OPT/OPTK Badan Karantina Pertanian.

Pelaksanaan Kegiatan Seminar Lokal Pemantauan Daerah

Sebar OPT/OPTK Provinsi Bali Tahun 2015 Bertempat di Ruang

Pertemuan Balai Karantina Pertaian Kelas I Denpasar, Jalan Raya

Benoa No. 20 Denpasar Bali, pada tanggal 22 September 2015.

Seminar ini buka langsung oleh Kepala Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar, dan dihadiri pula oleh para pejabat struktural

lingkup BKP Kelas I Denpasar, Para Peserta seminar yang terdiri dari

POPT, Calon POPT, dan Peserta dari dinas-dinas terkait se-Propinsi

Bali.

Kegiatan “Seminar Daerah Pemantauan Penyebaran

OPT/OPTK Provinsi Bali Tahun 2015” ini berisi pemaparan hasil

Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK Provinsi Bali Tahun 2015,

Pemaparan data dari para narasumber yang berasal dari Dinas

Perkebunan Propinsi Bali, Balai Proteksi Tanaman Pangan dan

Hortikultura Provinsi Bali, dan Universitas Udayana. Narasumber yang

hadir pada kegiatan ini adalah:

1. Dewa Ngurah Alit Santika, SP dari Dinas Perkebunan Provinsi

Bali

2. Ir. Luh Putu Enny Ratini, M.Si dai Balai Perlindungan Tanaman

Pangan dan Hortikultura Provinsi Bali

Page 166: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 166

3. Prof. Dr. I Gede Rai Maya Temaja dari Fakultas Pertanian

Universitas Udayana

Seminar dilaksanakan untuk memberikan informasi kepada

Instansi terkait tentang hasil pemantauan daerah sebar OPT/OPTK

2015, bertukar informasi tentang OPT/OPTK dengan instansi terkait,

dan membuat rumusan yang akan dibawa pada seminar regional

pemantauan daerah sebar OPT/OPTK Tahun 2015 yang dilaksanakan

di Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian. Kegiatan ini

berlangsung secara panel, diawali dengan pemaparan hasil

Pemantauan daerah sebar OPT/OPTK Propinsi Bali 2015.

Rumusan Hasil Pemantauan yang akan dibawa pada seminar

Nasional Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK Tahun 2015, yaitu

hasil pemantauan di Propinsi Bali tahun 2015 didapatkan Positif virus

GLRAV-3, ToCV, TiCV, PRSV, Positif bakteri Pantoea stewartii subsp

stewartii, Burkholderia glumae ; Positif cendawan Peronosclerospora

sorghii serta ditemukan lalat buah A2 Bactrocera occipitalis

Dalam kegiatan Seminar Lokal Pemantauan OPT/OPTK Propinsi

Bali Tahun 2014, tidak terdapat hambatan yang berarti. Pelaksanaan

Seminar berjalan sesuai rencana kegiatan, dan setiap tahapan

kegiatan berlangsung dengan lancar

Page 167: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 167

3.4.9. Akreditasi Laboratorium

Kegiatan akreditasi laboratorium karantina hewan dan

laboratorium karantina tumbuhan merupakan upaya untuk

memperkuat tupoksi karantina melalui pemeriksaan laboratorium

dari komoditi pertanian yang dilalulintaskan sehingga hasil

laboratorium yang dikeluarkan valid dan dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Pada bulan Januari 2013

berdasarkan surat Sekretariat Jenderal KAN No.

254/3.a2/LP/01/13 tanggal 28 Januari 2013 tentang Keputusan

Akreditasi maka Laboratroium BKP Kelas I Denpasar

mendapatkan sertifikat akreditasi dengan No. LP-691-IDN

dengan ruang lingkup sebagai berikut :

Gambar 3. Ruang lingkup terakreditasi

Page 168: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 168

Setelah Pencapaian tersebut kegiatan akreditasi

Laboratorium BKP Kelas I Denpasar yang dilaksanakan pada tahun

anggaran 2015 antara lain :

1. Kegiatan Audit Internal dan Kaji Ulang Manajemen

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan satu

tahun sekali oleh setiap laboratorium yang menerapkan sistem

manajemen mutu ISO/IEC 17025 : 2008. Laboratorium BKP

Kelas I Denpasar sebagai laboratorium yang dalam proses

akreditasi KAN mengadakan kegiatan audit internal dan kaji

ulang manajemen pada bulan Nopember 2015.

2. Kegiatam Kalibrasi Peralatan Laboratorium

Peralatan laboratorium yang dikalibrasi diutamakan peralatan

yang termasuk dalam ruang lingkup yang diajukan untuk proses

akreditasi. Peralatan laboratorium yang dikalibrasi diutamakan

pada peralatan laboratorium yang masuk dalam ruang klingkup

pengajuan proses akreditasi.

Kalibrasi peralatan laboratorium merupakan salah satu kriteria

dalam ketelususran pengukuran, shingga menjadi salah satu

syarat bagi laboratorium yang akan terakreditasi.

3. Kegiatan Uji Profesiensi dan Uji Banding

Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi unjuk kerja/

kemampuan pengujian laboratorium Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar terhadap suatu metode pengujian

Page 169: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 169

sampel/spsimen, dalam rangka memelihara standar/mutu

pengujian.

3.4.10. Akreditasi ISO 9001;2008

Tantangan global menuntut akan pentingnya mutu dan usaha

untuk meningkatkan pelayanan aparatur pemerintahan dengan cara

melakukan perbaikan secara konsisten dan terus menerus.

Persoalan mutu merupakan isu kritis bagi institusi milik pemerintah

di Indonesia mengingat makin tingginya tuntutan publik atas kinerja

institusi pemerintah. Terwujudnya pelayanan publik yang

berkualitas (prima) merupakan salah satu ciri pemerintahan yang

baik (Good Governance) sebagai tujuan dari pendayagunaan

aparatur negara.

Standar Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008

merupakan konsensus internasional yang berkenaan dengan

praktek manajemen yang baik (good management practices)

dengan tujuan untuk memastikan suatu organisasi dari waktu ke

waktu senantiasa dapat menyampaikan produk atau jasa sesuai

dengan persyaratan pelanggannya (pelayanan prima). Selain itu

ISO 9001:2008 juga menyediakan kerangka kerja yang sistematis

sehingga bukan saja bermanfaat untuk peningkatan pelayanan,

tetapi juga mengintegrasikan program-program dari Kementerian

Pertanian dan peraturan perundangan lainnya.

Page 170: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 170

Tujuan pelaksanaan Kegiatan Sertifikasi ISO 9001:2008

adalah :

a. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui

jaminan kualitas yang terorganisasi dan sistematik.

b. Pengakuan Internasional terhadap pelayanan Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar.

c. Audit sistem manajemen kualitas dari Instansi yang telah

memperoleh sertifikat ISO 9000 : 2008 dilakukan secara

priodik oleh registrar dari lembaga registrasi.

d. Meningkatkan kualitas dan produktivitas dari manajemen

melalui kerjasama dan komunikasi yang lebih baik, sistem

pengendali yang konsisten, serta pengurangan dan

pencegahan pemborosan karena operasi internal menjadi

lebih baik.

Audit Internal dan Tinjauan Manajemen ISO 9001:2008

Audit internal dilaksanakan pada tanggal 21 sampai dengan 23

September 2015. Pembukaan Audit Internal dilakukan oleh Ketua tim

yaitu Drh. Putu Gede Widiarsa Putra, M.Si. yang selanjutnya

pelaksanaan audit internal dilaksanakan sesuai jadwal yang telah

ditetapkan. Audit Internal dilaksanakan untuk mengevaluasi

kecukupan, kesesuaiaan dan kepatuhan penerapan sistem. Jika

hasil audit internal dan tinjauan manajemen masih ditemukan kondisi

Page 171: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 171

ketidakcukupan, ketidaksesuaian, dan ketidakpatuhan maka segera

dilakukan tindakan koreksi. Proses evaluasi yang dilakukan meliputi :

Evaluasi kelengkapan dokumen dan konsistensi format dokumen

yang telah dibangun

Evaluasi kecukupan isi setiap dokumen terhadap persyaratan

standar

Evaluasi kelengkapan dan kesesuaian rekaman dari penerapan

sistem dan realisasi program ISO 9001:2008.

Evaluasi kelengkapan dan kesiapan sarana/fasilitas pendukung

penerapan sistem dan kondisi umum yang menggambarkan

peduli terhadap mutu.

Evaluasi efektivitas Implementasi Sistem ISO 9001:2008 di

organisasi.

Kegiatan tinjauan manajemen dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober

2015. dengan agenda kegiatannya adalah :

1. Hasil audit internal

2. Indeks kepuasan masyarakat dan keluhan

3. Kinerja proses, evaluasi kegiatan di masing-masing sub unit serta

pencapaian sasaran mutu

4. Status tindakan perbaikan dan pencegahan

5. Tindak lanjut tinjauan manajemen sebelumnya

6. Perubahan-perubahan yang dapat mempengaruhi sistem

manajemen mutu

7. Usulan-usulan untuk penyempurnaan

Page 172: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 172

Assesment oleh Lembaga Serifikasi

Penilaian lembaga sertifikasi meliputi audit stage 1 (dokumen

review) dan stage 2 (survailance). Penilaian dilakukan untuk

menunjukkan konsitensi penerapan sistem manajemen mutu di Balai

Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.

Survailance dilakukan pada tanggal 3 s/d 5 Nopember 2015

oleh Mutuagung Lestari, dengan Lead Auditor adalah Arka A.

Hidayat. Ketidaksesuaian terhadap standar audit ditemukan

sebanyak : 0 ketidaksesuaian mayor, 1 ketidaksesuaian minor, dan 2

saran untuk ditindaklanjuti. Detil dari ketidaksesuaian dituangkan

dalam Lembar Ketidaksesuaian (LKS). Catatan positif dari auditor

selama melakukan audit, terdapat beberapa hal yang diamati

sebagai catatan (penerapan sistem di Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar yang sesuai dengan persyaratan standar ISO

9001:2008), antara lain:

1. Seluruh dokumen di Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar yang diperlukan untuk pelaksanaan sistem

manajemen mutu telah ditetapkan dengan cukup baik misal

Pedoman Mutu, Prosedur yang disyaratkan standard dan

dokumen lain yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem

secara efektif seperti standard internal, SOP pelayanan dll.

2. Top manajemen telah menunjukkan komitmennya dengan baik,

misal menetapkan komunikasi internal dengan baik, fokus

kepada pelanggan melalui selalu melakukan pengukuran

Page 173: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 173

kepuasan pelanggan setiap 6 bulan sekali (IKM), pelayanan

kepada pelanggan setiap waktu, kebijakan mutu dan sasaran

mutu telah dikomunikasikan walaupun perlu dilakukan

peningkatan dan peninjauan ulang dan pemahaman kepada

seluruh personil organisasi. Pimpinan puncak telah melakukan

tinjauan manajemen terakhir pada 13 Oktober 2015 bersamaan

dengan pelaporan kinerja oleh Wakil manajemen.

3. Sumber daya telah dilakukan pengelolalaan dengan cukup baik

, jumlah pegawai Balai Karantina Kelas I Denpasar adalah

sebanyak 111 pegawai, dan untuk setiap pegawai tersebut

sudah ditetapkan job diskripsi dan teridentifikasi sudah

tersedianya kriteria kompetensi untuk setiap jabatan dalam

dokumen analisis jabatan. Perencanaan terhadap pelatihan,

telah dilakukan dengan baik dan telah direalisasikan dan setiap

pelatihan yang terealisasi tersebut terdapat evaluasinya dalam

bentuk Penilaian pasca pelatihan.

4. Proses realisasi pelayanan telah dijalankan dengan baik, telah

ditetapkan perencanaan realisasi pelayanan melalui alur proses

yang ditetapkan dimulai dari surat permohonan Karantina

(masuk/keluar) dan menetapkan petugas yang akan memeriksa

komoditas berdasarkan kompetensi masing-masing petugas.

Tinjauan kemampuan organisasi dalam memenuhi permintaan

pelanggan telah dilakukan berdasarkan permohonan yang

diterima.

Page 174: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 174

5. Pengukuran kepuasan pelanggan dilakukan melalui IKM

(Indeks kepuasan masyarakat). IKM dilakukan rutin setiap 2 kali

setahun, dan terakhir dilaksanakan untuk Periode 1 2015

(Januari-Juni 2015).

6. Audit internal dilakukan secara rutin setiap 1 tahun sekali,

sesuai dengan prosedur PM 8.2.2 yang mana audit internal

terakhir dilaksanakan pada tanggal 21 September 2015. Pada

tahun sebelumnya audit internal dilaksanakan pada 9 Oktober

2014, sehingga hal ini menunjukkan bahwa organisasi cukup

konsisten dalam melaksanakan internal audit.

7. Penunjukkan auditor internal ditetapkan sesuai dengan kriteria

kompetensi yang tercantum pada prosedur dan syarat

jabatan/kompetensi pegawai.

8. Pemantauan dan pengukuran terhadap waktu pelayanan

dilakukan dengan baik, melalui mekanisme "Lembar verifikasi

dokumen" yang dilakukan rutin setiap adanya permohonan dan

rekamannya melekat tergabung dalam dokumentasi

permohonan. Lembar verifikasi dokumen karantina akan

memantau kelengkapan dokumen yang ditetapkan mulai dari

permohonan diterima hingga penerbitan sertfikat.

9. Sistem Eplaq dan Sikawan merupakan sistem pemantauan

proses yang merupakan software dikembangkan oleh

Kementan, sehingga dengan perangkat tersebut Organisasi

bisa secara cepat dan mudah memantau proses yang berjalan

per hari, per minggu, dan per bulan. Selain menggunakan

Eplaq dan Equivet, BKP Kelas II Medan pun menerapkan

mekanisme Pelaporan terhadap Monitoring SLA (Service Level

Agreement) yang bertujuan untuk memantau

kesesuaian/ketidaksesuaian terhadap pencapain standar waktu

proses pelayanan terhadap masing-masing komoditi sesuai

dengan ketetapan resiko pada SLA.

Page 175: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 175

Gambar 4. Sertifikat ISO 9001: 2008

3.4.11. Kegiatan kerjasama dan koordinasi pengawasan penindakan

pelaksanaan tindakan karantina pertanian dengan instansi

terkait.

Tugas Karantina Pertanian kedepan tidak hanya terkait

dengan pengawasan HPHK dan OPTK tetapi juga pengawasan

keamanan hayati baik PSAT maupun PSAH. Karantina Pertanian

disamping sebagai institusi teknis juga sebagai salah satu institusi

penegak hukum terutama terhadap pelanggaran ketentuan dan

Page 176: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 176

peraturan perundang-undangan karantina sesuai UU no. 16 tahun

1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan.

Badan Karantina Pertanian telah mencanangkan sebagai

Tahun Kewasdakan dan pelaksanaan penegakan hukum , yang

kegiatannya telah ditetapkan di dalam tiga pilar kewasdakan yaitu

tindakan pre-emtif, preventif dan represif/penegakan hukum.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan

kesadaran penggunajasa, instansi terkait, petugas karantina serta

masyarakat luas tentang pentingnya mentaati peraturan

perkarantinaan dan keamanan hayati, dalam rangka melindungi

kelestarian sumber daya alam hayati dari ancaman HPHK dan

OPTK dan pangan yang dapat membahayakan kesehatan

masyarakat.

Terkait dengan hal tersebut maka Balai Karantina Pertanian

Kelas I Denpasar pada tahun 2015 melaksanakan kegiatan rapat

koordinasi pengawasan dan penindakan Karantina Pertanian

dengan instansi terkait.

Pelaksanaan kegiatan rapat koordinasi pengawasan

penindakan pelaksanaan perundang-undangan Karantina Pertanian

dengan instansi terkait bertujuan :

1. Meningkatkan komunikasi dan pemahaman untuk

mendukung operasional tindakan karantina pertanian dan

pengawasan Keamanan Hayati.

Page 177: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 177

2. Meningkatkan koordinasi, kerjasama, dan sinergitas

pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran

peraturan perundangan karantina pertanian dan

Pengawasan Keamanan Hayati

3. Penguatan peran karantina pertanian di Propinsi Bali

Kegiatan rapat koordinasi pengawasan dan penindakan

pelaksanaan perundang-undangan Karantina Pertanian dengan

instansi terkait dilaksanakan pada hari kamis, 29 Oktober 2015 di

Ruang Pertemuan Kantor Balai Taman Nasional Bali Barat di

Gilimanuk

Narasumber dalam kegiatan rapat koordinasi pengawasan

penindakan pelaksanaan perundang-undangan Karantina Pertanian

dengan instansi terkait adalah

1. Polda Bali “ Kompol Subiran, SH”

2. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali “ drh.

IKG. Nata Kusuma, MMA”

3. Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar “drh. Saiful

Muhtadin, MM, drh. Putu Gede Widiarsa Putra, MSi”

4. Kejaksaan “Subekhan, Sh, MH”

5. Polisi Resort Kembrana “ Julkipli Ritonga”

Materi pada kegiatan rapat koordinasi pengawasan

penindakan pelaksanaan perundang-undangan Karantina Pertanian

dengan instansi terkait adalah

Page 178: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 178

1. Upaya POLRI dalam pencegahan, pengawasan dan penegakan

hukum terhadap Hewan/Ternak/Satwa di Wilayah Provinsi Bali

2. Situasi Penyakit Hewan Menular Strategis dan Zoonosis (PHMSZ)

di Provinsi Bali

3. Koordinasi Pengawasan dan Penindakan Mendukung Penguatan

Peran Karantina Pertanian diProvinsi Bali

4. Dukungan Kejaksaan dalam upaya Pengawasan Karantina

Pertanian

5. Dukungan Kepolisian dalam upaya pengawasan dan penindakan

pelanggaran terhadap UU RI No. 16 tahun 1992

Peserta pada kegiatan rapat koordinasi pengawasan

penindakan pelaksanaan perundang-undangan Karantina Pertanian

dengan instansi terkait sebanyak 50 orang terdiri dari :

Hasil yang diperoleh setelah pelaksanaan kegiatan ini adalah

sebagai berikut :

- Kerjasama antara penyidik PPNS karantina pertanian dengan

penyidik POLRI melalui korwas PPNS telah dilaksanakan berupa

tindakan penegakan hukum terhadap pelanggaran perundangan

karantina.

- Kerjasama antara instansi terkait dipelabuhan maupun pemerintah

daerah dapat terus ditingkatkan untuk pengawasan lalulintas media

pembawa HPHK dan OPTK

- Karantina Pertanian perlu mengadakan konsultasi tentang

peraturan – peraturan daerah untuk meminimalisir perbedaan –

Page 179: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 179

perbedaan dalam mengimplementasikan peraturan daerah

tersebut.

- Perlu ditindaklanjuti dengan pembuatan MOU antara Karantina

Pertanian dengan Kejaksaan Tinggi Bali sebagai Jaksa Pengacara

Negara dalam pelaksanaan penegakan perundang-undangan

karantina.

- Diharapkan untuk ditindaklanjuti mengadakan pertemuan khusus

antara Reskrimsus POLDA Bali dengan PPNS BKP Kelas I

Denpasar terkait penanganan kasus pelanggaran yang telah

ditangani.

- Pentingnya dilakukan rapat koordinasi dengan instansi terkait untuk

bekerja sama dalam mencegah pelanggaran peraturan yang

berlaku. kordinasi perlu dilakukan setiap saat baik formal maupun

informal.

- Meningkatkan Koordinasi dengan UPTKP yang berhubungan

langsung (BBKP Surabaya dan BKP Kelas I Mataram).

- Mensosialisikan Peraturan Karantina Pertanian melalui Media Masa

Dari hasil pelaksanaan kegiatan rapat koordinasi pengawasan

penindakan pelaksanaan perundang-undangan Karantina Pertanian

dengan instansi terkait dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Peningkatan pemahaman tentang peraturan perundang –

undangan karantina pertanian.

Page 180: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 180

2. Peningkatan jalinan kerjasama, koordinasi dan penegakan hukum

terhadap pelanggaran peraturan perundangan karantina pertanian

dan Pengawasan Keamanan Hayati.

3. Terlaksananya optimalisasi tindakan karantina pertanian dalam

mencegah masuk dan menyebarnya HPHK dan OPTK di Propinsi

Bali.

3.4.12. Operasi Pengawasan Media Pembawa HPHK dan OPTK

Karantina Pertanian

Untuk meningkatkan pengawasan lalulintas hewan, tumbuhan

beserta produknya dan pencegahan penyebaran penyakit hewan

menular serta organisme pengganggu tumbuhan diperlukan

pengawasan bersama dengan instansi terkait dan masyarakat luas.

Karantina Pertanian mempunyai tugas yang sangat berat dan mulia

yaitu membangun kepercayaan dan pemahaman kepada masyarakat

luas tentang bahaya penyakit hewan menular dan organisme

pengganggu tumbuhan. Masyarakat dan pengguna jasa karantina

wajib mengikuti tata cara karantina yang baik dan benar untuk hewan

dan tumbuhan serta produknya yang akan dilalulintaskan merupakan

salah satu upaya mencegah resiko penularan penyakit. Untuk itu

diharapkan kesadaran masyarakat dan pengguna jasa agar

melaporkan hewan dan tumbuhan beserta produknya yang akan

dilalulintaskan.

Page 181: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 181

Atas dasar tersebut maka Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar melaksanakan kegiatan “ Operasi Pengawasan Media

Pembawa HPHK dan OPTK Karantina Pertanian “ Dengan

melaksanakan kegiatan tersebut diharapkan masyarakat menyadari

bahwa persyaratan terhadap lalu lintas komoditas pertanian harus

sesuai dengan Peraturan Perundangan yang berlaku di Balai

Karantina Pertanian Kelas 1 Denpasar. Dengan terlaksananya

tugas pokok dan fungsi Karantina Pertanian secara optimal,

diharapkan Bali dapat dipercepat terbebas dari penyakit hewan

menular seperti Avian Influenza dan Rabies serta tetap mampu

mempertahankan Bali segabai daerah bebas penyakit Antrax dan

Brucellosis

Pelaksanaan kegiatan Operasi Pengawasan Media Pembawa

HPHK dan OPTK Karantina Pertanian ini bertujuan :

1. Memberikan pemahaman tentang pentingnya kegiatan

pengawasan oleh petugas Karantina Pertanian terhadap lalu

lintas media pembawa HPHK dan OPTK guna memperkecil

terjadinya lalu lintas media pembawa HPHK dan OPTK secara

illegal.

2. Menjalin kerjasama yang baik dengan instansi terkait dalam

upaya pencegahan penyebaran penyakit hewan menular dan

organisme pengganggu tumbuhan.

Page 182: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 182

3. Membangun partisipasi aktif masyarakat untuk dapat mengikuti

dan mentaati Peraturan Perundangan Karantina Pertanian yang

berlaku.

4. Mendukung keberhasilan pelaksanaan perkarantinaan dalam

rangka mencegah masuk dan tersebarnya penyakit hewan

menular dan organisme pengganggu tumbuhan ke Bali

Pelaksanaan Kegiatan Operasi Pengawasan Media Pembawa

HPHK dan OPTK Karantina Pertanian pada Balai Karantina

Pertanian Kelas 1 Denpasar di laksanakan di seluruh Wilayah Kerja

lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Denpasar, khususnya

Wilayah Kerja Pelabuhan Penyebrangan Gilimanuk dan Wilayah

Kerja Pelabuhan Penyebrangan Padang Bai, dilaksanakan

sebanyak 10 (sepuluh) kali kegiatan.

Kegiatan Pengawasan terhadap lalu lintas wajib periksa

karantina pertanian di wilayah kerja seperti tersebut diatas

dilaksanakan secara berkoordinasi dengan instansi terkait yang ada

di Pelabuhan tersebut, khusus terhadap komoditas wajib periksa

karantina yang belum memenuhi syarat prosedur karantina

pertanian dilakukan penindakan berupa penahanan terhadap

komoditas yang dibawanya, dilakukan pembinaan dengan cara

memberitahukan persyaratan dan prosedur karantina pertanian bagi

pengguna jasa yang melakukan pelanggaran tidak dengan sengaja.

Bagi pengguna jasa yang dengan sengaja melakukan

pelanggaran terhadap persyaratan dan prosedur karantina pertanian

Page 183: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 183

dilakukan penyidikan, penahanan terhadap komoditas yang

dibawanya sebagai barang bukti dan dilakukan pemusnahan

terhadap komoditas wajib periksa karantina pertanian yang

merupakan komoditas larangan masuk ke Pulau Bali. Terhadap

petugas karantina pertanian yang melaksanakan tugas di masing-

masing pelabuhan penyebrangan tersebut diatas dilakukan

pengawasan terhadap pelaksanaan tindakan karantina pertanian

yang dilakukannya, sehingga pelaksanaan tindakan karantina

pertanian terhadap media pembawa HPHK dan OPTK dapat

dilaksanakan dengan baik dan lancar sesuai dengan prosedur.

3.4.13. Pembinaan Mental Pegawai

Pelaksanaan pembangunan mengikutsertakan pegawai atau

aparatur pemerintah bersama rakyat memegang peranan penting

yaitu sebagai pelaksana dalam menjalankan pembangunan dan

sebagai penggerak laju pembangunan disegala bidang. Peranan

pegawai atau aparatur negara sangat dituntut dalam menjalankan

tugas dibidang masing-masing untuk lebih ulet, terampil, cekatan,

berdedikasi tinggi dan menuju kepada suatu efisiensi untuk dapat

mencapai tujuan nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil dan

makmur yang merata dan berkesinambungan baik materil maupun

spiritual.

Untuk dapat menggerakkan atau mengarahkan dengan

tepat sehingga pegawai dapat bekerja lebih efisien guna mencapai

Page 184: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 184

tujuan yang telah ditetapkan dalam organisasi, maka unsur

manusia dalam organisasi khususnya pegawai atau aparatur

pemerintah perlu mendapat perhatian yang serius dari setiap

organisasi. Salah satu kunci keberhasilan suatu organsiasi dalam

usaha pencapaian tujuan sangat ditentukan oleh kemampuan

serta keterampilan pegawainya disamping kemampuan untuk

menggerakkan dan mengarahkan bawahan atau pegawai dari

pimpinan organisasi itu sendiri yang tangguh, professional dan

terpercaya, yang memiliki disiplin tinggi dalam melaksanakan tugas

maupun pegawai yang berkualitas maka diperlukan pembinaan

mental pegawai baik secara rohani maupun organisasi.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar dalam

melaksanakan pembinaan mental pegawai melaksanakan kegiatan

tatap muka dan diskusi dengan petugas secara langsung dan

melaksanakan outbond. Dalam penerapan manejemen outbond

diharapkan petugas dapat memiliki profesionalitas tinggi, terbentuknya

suatu komitmen yang utuh dari setiap peserta outbond training melalui

peningkatan kompetensi, pembentukan konsepsi, pemikiran yang

komprehensif, terjadinya hubungan yang semakin erat diantara para

pimpinan organisasi dan khususnya relasi kerja antara bawahan dan

atasan, serta munculnya keyakinan akan kepercayaan diri akan

kemampuan masing-masing peserta yang pada akhirnya akan pula

berpengaruh dalam membangun rasa memiliki.

Page 185: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 185

Tujuan dari kegiatan pembinaan mental pegawai Balai

Karantina Pertanian Kelas I Denpasar adalah :

1. Memberikan pencerahan kepada pegawai/petugas karantina dalam

melaksanakan tugasnya sehari-hari dan untuk meningkatkan

semangat dalam menjalankan tugas.

2. Pembinaan petugas karantina dalam rangka pelaksanaan tugas

sehari-hari guna membangun kondisi organisasi yang kondusif,

efektif dan efisien dalam mencapai sasarannya.

3. Meningkatkan pengetahuan petugas karantina terhadap

pengembangan tim (tim building), pengembangan kepemimpinan

(leadership), pengelolaan perubahan (managing change),

pengembangan budaya organisasi (culture development),

perencanaan strategis (strategik planning) dan pengembangan diri

(personal development).

4. Meningkatkan kemampuan petugas karantina menghadapi

berbagai tantangan dan hambatan dalam setiap penyelesaian

tugas-tugas yang dihadapi.

Kegiatan pembinaan mental pegawai BKP Kelas I Denpasar

di bagi ke dalam dua bentuk kegiatan :

1. Outbond dan Family Gathering

Pelaksanaan outbond dan family gathering seluruh pegawai

lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar dilaksanakan

pada tanggal 23 Agustus 2015 bertempat di Wisma Nangun Kerti

Pancasari, Bedugul,, Singaraja.

Page 186: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 186

2. Pembinaan Pegawai dengan tatap muka

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2015 dan

tanggal 4 Mei 2015 bertempat di ruang Pertemuan Balai

Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

Metode Pelaksanaan

1. Pelaksanaan Outbond dan Family Gathering

Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan di Wisma Nangun Kerti

Pancasari, Badugul, Singaraja, menggunakan EO sebagai

pembimbing. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh pegawai lingkup

Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar beserta keluarga.

Pada kegiatan outbond ini pihak pembimbing memberikan

berbagai permainan dan kegiatan yang sesuai dengan tujuan

pembinaan mental organisasi dan emotional.

2. Kegiatan Pembinaan Mental Pegawai dengan Tatap Muka

Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar yang pelaksanaannya sebanyak 2 kali pertemuan :

1. Pertemuan yang pertama pada tanggal 17 Maret 2015

dengan kegiatan berupa Sosialisasi Bahaya Narkoba dari

Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali, dengan narasumber

berasal dari Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali (I

Nyoman Artana, SH, MH)..

2. Pertemuan yang kedua pelaksanaannya pada tanggal 4 Mei

2015 di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar dengan

Page 187: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 187

Narasumber berasal dari staf ahli kementerian pertanian

(Dr.Drh.Prabowo Prasetyo Subiyanto, SH, MH).

Pelaksanaan kegiatan Pembinaan Mental Pegawai (tatap

muka) yang pelaksanaan kegiatannya dilaksanakan 2 (dua) kali

pertemuan yaitu :

a. Pada tanggal 17 Maret 2015 dilaksanakan kegiatan sosialisasi

bahaya narkoba dari Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali,

yang dirangkaikan dengan pemeriksaan (test Urine) bagi seluruh

pengawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar sebagai

upaya untuk menindaklanjuti Surat Keputusan Kepala Badan

Karantina Pertanian No.9098/HM.110/L/11/2014, tanggal 14

Nopember 2014, perihal Kewajiban Test Urine Bagi Seluruh

Pegawai Badan Karantina Pertanian. Pemeriksaan test urine

pegawai BKP Kelas I Denpasar dilaksanakan pada tanggal 17

Maret 2015, bertempat di Kantor Balai Karantina Pertanian Kelas

I Denpasar, diikuti oleh seluruh pegawai BKP Kelas I Denpasar

sebanyak 117 orang. Hasil test urine dari 117 pegawai diperoleh

hasil sebagai Berikut :

1. 116 negatif (tidak mengandung narkona jenis Cocain,

Amphetamine, Methapetamine, Tetrahydroconnabinol,

Morphine dan Benzodiazepines).

2. 1 orang positif mengandung BZQ (Benzodiazepines) yaitu no

absensi 71 karena mengkonsumsi obat dari Dokter karena

menderita sakit radang ginjal dan asam lambung.

Page 188: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 188

3. Kegiatan Pembinaan Mental Pegawai (tatap muka) yang kedua

dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2015, dengan tema Peran UPT

Mendukung Katahanan Pangan, dengan Narasumber

Dr.Drh.Prabowo Prasetyo Subiyanto, SH, MH dari staf ahli

Menteri Pertanian.

Dari pemaparan narasumber menekankan pada permasalahan

swasembada pangan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia

Demi terwujudnya suatu swasembada pangan tidak terlepas dari

kemampuan Negara dan bangsa dalam memproduksi pangan

yang beraneka ragam dari dalam negeri yang dapat menjamin

pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup sampai tingkat

perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumberdaya alam,

manusia, social, ekonomi, dan kearifan local secara bermartabat.

4. Pelaksanaan Kegiatan Outbound

Kegiatan ini dilaksanakan di Wisma Nangun Kerti, Pancasari,

Singaraja, Bali, sekaligus dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan

family gathering yang bertujuan sebagai ajang silaturahmi diantara

pegawai dan keluarganya. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Balai

Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.

Dalam kegiatan ini diisi dengan berbagai macam perlombaan

untuk keluarga, anak-anak antara lain : lomba lari kelerang, lomba

lari membawa bendera, lomba minum susu, lomba memindahkan

bola. Sedangkan untuk pegawai mengikuti outbound.

Page 189: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 189

Pelaksanaan kegiatan ini diikuti oleh perwakilan seluruh wilker

lingkup UPT BKP Kelas I Denpasar, Pejabat struktural dan staf Balai.

Adapun permainan yang digunakan dalam outbound yaitu :

1. Ice Breaking

Tujuan dalam pelaksanaan permainan ini yaitu :

Focus dan konsentrasi

Membangun semangat dan fanatisme

Membentuk regu

Membangun kompetensi

Problem solving together

2. Fun Games

Dalam aktivitas Fun games ini terdiri dari beberapa games

yaitu :

Magic karpet

Labirin

Transformer

Soccer stick

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Mental Pegawai tahun

2015 dapat kami simpulkan sebagai berikut :

1. Kegiatan Pembinaan Mental Pegawai dapat memberikan

pencerahan kepada pegawai/petugas karantina dalam

melaksanakan tugasnya sehari-hari dan untuk meningkatkan

semangat dalam menjalankan tugas.

Page 190: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 190

2. Kegiatan Pembinaan Mental Pegawai dapat mencipatakan

petugas karantina dalam rangka pelaksanaan tugas sehari-hari

guna membangun kondisi organisasi yang kondusif, efektif dan

efisien dalam mencapai sasarannya.

3. Kegiatan Pembinaan Mental Pegawai dapat meningkatkan

pengetahuan petugas karantina terhadap pengembangan tim

(tim building), pengembangan kepemimpinan (leadership),

pengelolaan perubahan (managing change), pengembangan

budaya organisasi (culture development), perencanaan strategis

(strategik planning) dan pengembangan diri (personal

development).

4. Kegiatan Pembinaan Mental Pegawai meningkatkan

kemampuan petugas karantina menghadapi berbagai tantangan

dan hambatan dalam setiap penyelesaian tugas-tugas yang

dihadapi.

3.4.14. Kegiatan lainnya

Balai Karantina pertanian Kelas I Denpasar melaksanakan

apel pagi setiap hari senin yang dihadiri oleh pejabat struktural,

staf balai, wilker lingkup BKP Kelas I Denpasar. Apel dipimpin

oleh Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar selaku

pembina apel. Petugas apel seperti MC dan komandan apel

dilakukan oleh staf balai, wilker Benoa dan wilker ngurah rai

secara bergilir.

Page 191: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 191

Untuk meningkatkan kebugaran pegawai, Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar melaksanakan senam pagi setiap hari

jumat dengan mendatangkan instruktur senam. Peserta senam

adalah seluruh pegawai BKP Kelas I Denpasar dan Wilker terdekat

seperti Wilker Benoa, Wilker Ngurah Rai dan Wilker Padang Bai.

3.4.15. Pengembangan Teknologi Informasi ( TI ) dalam rangka

Pelayanan Tindakan Karantina menuju Pelayanan Prima

Dalam studi awal pengembangan sarana IT BKP Kelas I

Denpasar didapatkan hasil bahwa keterbatasan sarana dari segi

kualitas maupun kuantitas guna menunjang operasional tindakan

karantina merupakan permasalah yang paling utama. Arsitektur

teknologi informasi yang cepat, tepat dan efisien dibutuhkan guna

memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut. Balai

Karantina Pertanian Kelas I Denpasar menetapkan sebuah strategi

guna mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan kebijakan

jumlah PC yang terbatas dapat digunakan dengan multi user. Hal

ini dikarenakan komputer di era sekarang sudah sangat canggih di

mana terdapat banyak aplikasi yang sebenarnya hanya

memerlukan kapasitas sangat kecil dari sebuah komputer.

Software dan hardware yang berbentuk virtual memanfaatkan

kelebihan kapasitas yang dimiliki komputer, sehingga dapat

dipakai bersama oleh banyak pengguna komputer lainnya

sekaligus tanpa harus membeli komputer. Setiap pengguna hanya

Page 192: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 192

memerlukan monitor, keyboard, dan mouse yang dihubungkan ke

sebuah komputer inti (server) menggunakan perangkat PC

Cloning. Perangkat penghubung itu sendiri tidak memerlukan

CPU, memori, atau bagian komputer lain, sehingga memudahkan

pemasangan dan perawatannya.

Disaster Recovery Plan merupakan hal yang sangat vital,

karena bencana adalah suatu hal yang tidak direncanakan dan

dapat terjadi kapan saja. Salah satu upaya untuk disaster recovery

adalah backup harian dengan media backup yang disimpan

dilokasi berbeda. Berbagai aplikasi baik operasional karantina,

keuangan, kepegawaian dan pelaporan menggunakan sistem

database yang harus di backup setiap hari. Balai Karantina

Pertanian Kelas I Denpasar menggunakan strategi yaitu

penyediaan server di masing masing wilker sebagai penyimpanan

data Balai. Untuk saat ini belum dilakukan penyimpanan dengan

metode media penyimpanan online karena pertimbangan

kerahasiaan data.

Data elektronik institusional adalah aset yang vital dalam

memdukung pencapain visi Barantan. Manajemen data base

institusional baik data base operasional karantina, keuangan,

kepegawaian dan pelaporan keuangan harus dilakukan oleh BKP

Kelas I Denpasar sebagai upaya pencapain kinerja. BKP Kelas I

Denpasar mengembankan manajemen data base institusional

tersebut sesuai kaidah hukum dan persyaratan administrasi yang

Page 193: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 193

baik. Dalam pelaksanaan manajemen data institusional BKP Kelas

I Denpasar mengambil strategi data center sehingga BKP Kelas I

Denpasar dapat mengontrol akses data. Terdapat tiga bentuk

kewenangan akses data institusional yaitu : public, internal, dan

data rahasia.

Badan Karantina Pertanian mengembangkan inhouse

system dalam pelaksanaan tindakan karantina, seluruh aplikasi

operasional karantina terintegrasi dalam sebuah sistem BKP Kelas

I Denpasar sebagai salah satu UPT yang mengaplikasikan aplikasi

tersebut dalam pelaksanaan tindakan karantina dituntut untuk

mampu membangun sistem guna mengintegrasikan database

aplikasi tersebut. Untuk itu BKP Kelas I Denpasar akan melakukan

integrasi data base sistem aplikasi e-Plaq dan e-Qvert dengan

PPK ONLINE dengan SIMLAB pada server. Penggunaan user

managemen sebagai upaya reformasi birokrasi BKP Kelas I

Denpasar. Dengan penerapan sistem ini maka proses pelayanan

tindakan karantina tidak secara birokrasi akan tetapi pelayanan

karantina dengan pendekatan secara kesisteman. Sehingga

pelayanan yang dilakukan dapat transparan, akuntabel dan jelas.

Penggunaan PPK online sebagai indikator peningkatan

kualitas pelayanan kepada publik serta penilaian kinerja oleh

UKP4. Oleh karena BKP Kelas I Denpasar ditunjuk sebagai salah

satu dari 5 UPT yang wajib menerapkan PPK Online, maka BKP

Kelas I Denpasar telah melaksanakan penggunaan PPK Online

Page 194: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 194

sebgai upaya dalam perwujudan pelayanan prima.

3.4.16. Penghargaan yang telah diraih BKP Kelas I Denpasar

TA 2015

Pada tahun 2015 Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar telah memperoleh beberapa penghargaan antara lain :

1. Plakat Abdi Bakti Tani

Pemerintah dalam upaya mendorong peningkatan

kualitas pelayanan publik sesungguhnya secara normatif telah

melakukan upaya nyata dengan menetapkan Undang-Undang

Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 78 tahun 2012 tentang

tentang Pedoman Penyusunan dan Penetapan Standar

Pelayanan Publik Kementerian Pertanian. Upaya penerapan

Undang-Undang ini agar secara nyata dilaksanakan dengan

diawali penerapannya melalui pendayaan aparatur negara,

percepatan pendayagunaan aparatur negara dilakukan melalui

reformasi birokrasi dengan sasaran mengubah pola pikir

(mindset), budaya kerja (culture set), dan sistem manajemen

pemerintahan, upaya ini seharusnya dilaksanakan secara

berkelanjutan dan berkesinambungan yang kemudian akan

berujung pada pelayanan publik yang prima. Evaluasi untuk

mendorong agar aparatur negara yang melaksanakan unit

Page 195: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 195

pelayanan secara cepat, tepat, murah, aman, berkeadilan dan

akuntabel dapat diapresiasi pemerintah melalui Kementerian

Pendayagunaan dan Aparatur Negara dan Reformasi.

Berdasarkan hal tersebut kementerian Pertanian

menetapkan salah satu UPT Badan Karantina Pertanian yaitu

Balai Karantina Pertanian menerima Plakat Abdi Bakti Tani

sebagai unit kerja pelayanan berprestasi utama atas

upaya meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat

dengan baik.

2. Piagam Kepatuhan Penerapan SPP dari Barantan

Dalam Upaya penerapan Undang-Undang Nomor 25

tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan Peraturan Menteri

Pertanian Nomor 78 tahun 2012 tentang tentang Pedoman

Page 196: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 196

Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Publik

Kementerian Pertanian, Badan Karantina Pertanian telah

melakukan evaluasi impelementasi dari Sistem Pelayanan

Publik di setiap UPT Barantan. Salah satu UPT Lingkup

Barantan yaitu Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

ditetapkan sebagai salah satu UPT Penerima

Penganugrahan Predikat Standar Pelayanan Publik dari

Ombudsman tahun 2015.

3. Piagam Penghargaan Penegakan Hukum Bidang Perkarantinaan dan Pengawasan Kemananan Hayati

Penganugerahan Piagam Penghargaan ini tahun

2015 merupakan penghargaan dari Badan Karantina

Pertanian terhadap salah satu UPT lingkup Karantina

Pertanian yang nyata-nyata telah menunjukkan prestasi,

Page 197: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 197

dalam melaksanakan tugas Penegakan Hukum di Bidang

Perkarantinaan dan Pengawasan Keamanan Hayati sesuai

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992. Penghargaan

tersebut diatas merupakan kebanggaan yang mempunyai

arti sangat penting bagi UPT karantina pertanian untuk lebih

meningkatkan semangat kerja.

Berdasarkan hal tersebut Badan karantina Pertanian

pada tanggal 8 Juni 2015 menganugrahkan Piagam

Penghargaan kepada Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar atas prestasinya Melakukan Penegakan Hukum di

Bidang Perkarantinaan dan Pengawasan Keamanan Hayati

sesuai Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992.

4. Penghargaan Masyarakat Perlindungan Tumbuhan dan Hewan Indonesia.

Penganugerahan ini merupakan penghargaan dari

Badan Karantina Pertanian terhadap Pegawai Karantina

Page 198: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 198

Pertanian yang nyata-nyata telah menunjukkan prestasi,

kompetensi, kemampuan kerjasama, memiliki moral dan

akhlak yang baik dalam melaksanakan tugas dijadikan

teladan bagi orang lain. Penghargaan tersebut diatas

merupakan kebanggaan yang mempunyai arti sangat

penting bagi setiap pegawai karantina pertanian dan pihak

lain untuk lebih meningkatkan semangat kerja.

Berdasarkan hal tersebut tanggal 2 September 2015 Badan

Karantina Pertanian Memberikan Penghargaan kepada

Pegawai Negeri Sipil teladan Badan Karantina Pertanian

yaitu : Medik Veteriner : Drh. Putu Gede Widiarsa Putra,

M.Si, atas dedikasi dan kinerja Perlindungan Kawasan

Rabies di Provinsi Bali sehingga Rabies tidak Menyebar

Keluar dan Tidak Menulari Provinsi Bebas yang Berada di

Sekitar Provinsi Bali.

Page 199: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 199

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Dari uraian beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan tahun 2012

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Alokasi Anggaran TA. 2015 sebesar Rp 17.027.344.000 mengalami

kenaikan sebesar Rp 3.721.712.000 atau meningkat 21,86 % dari

DIPA tahun 2014.

2. Realisasi sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp.

16.609.954.462,- atau mencapai 97.55 %

3. Jumlah Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar per

31 Desember 2015 adalah sebanyak 113 orang

4. Proses Kenaikan Pangkat Jabatan Fungsional dan Struktural

Tahun 2015 sebanyak 17 orang

5. Mutasi Pegawai pada tahun 2015 Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar mendapat Penambahan Pegawai dan sekaligus

Pengurangan Pegawai sebanyak 2 orang.

6. Kegiatan Operasional Karantina Hewan Tahun 2015 terdapat

peningkatan komoditi unggas 100%, HBAH 56.7% dan benda lain

100%, penurunan terjadi pada komoditi hewan 9,8%, BAH 41%.

Page 200: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 200

7. Kegiatan Operasional Karantina Hewan Tahun 2015 untuk ekspor

mengalami peningkatan komoditi hewan 93%, unggas 72%, BAH

82% dan HBAH 62,7%, penurunan pada serangga 48,6%

8. Kegiatan Operasional Karantina Hewan Tahun 2015 untuk

domestik masuk mengalami peningkatan hewan besar 69%, hewan

kecil 57%, hewan aquatik 42%, hewan percobaan dan reptil 100%,

benda lain 99.8% serta penurunan satwa 40%, serangga 95%,

unggas 44%, BAH 49.8% dan HBAH 45,7%

9. Kegiatan Operasional Karantina Hewan Tahun 2015 untuk

pengeluaran domestik mengalami mengalami peningkatan unggas

24%, HBAH 0,53% dan media lain 0,46%. Penurunan pada hewan

besar 0.42%, hewan kecil 0.37% , hewan percobaan 0.03%, satwa

0.48%, serangga 0.5% dan BAH 24%.

10. Kegiatan pemeriksaan laboratorium Karantina Hewan tahun 2015

untuk Uji TPC sebanyak 2,241 sampel, RBT sebanyak 59 sampel,

PUD sebanyak 626 sampel, telur cacing 24 sampel, HA/HI 79

sampel, PCR AI 69 sampel

11. Kegiatan Operasional Karantina Tumbuhan Impor pada tahun

2015 mengalami penurunan sebesar 434 kali (47%) yaitu dari 819

kali menjadi 385 kali pemeriksaan.

Page 201: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 201

12. Kegiatan Operasional Karantina Tumbuhan Ekspor pada tahun

2015 menurun dibandingkan dengan 2015 yaitu sebanyak 2233 kali

(1%) dari 4836 kali menjadi 4920 kali.

13. Kegiatan Operasional Karantina Tumbuhan pemasuan antar area

tahun 2015 mengalami penurunan sebangak 1894 kali (10%) yaitu

dari 4457 kali menjadi 4185 kali.

14. Kegiatan Operasional Karantina Tumbuhan Pengeluaran Domestik

pada Tahun 2015 frekuensinya mencapai 15 kali (1%) dari 2.658

kali menjadi 22.673 kali.

15. Laboratorium Karantina Tumbuhan telah melaksanakan pengujian

Serologi, Mikologi, Malakologi, Nematologi, Entomologi,

Biomolekuler, Gulma dan Akarologi dengan frekuensi pengujian

sebanyak 1.768 kali.

16. Karantina Tumbuhan selama tahun 2015 telah dilakukan tindakan

penahanan sebanyak 48 kali, tindakan penolakan 2 kali dan

tindakan pemusnahan 46 kali

17. Karantina Hewan selama tahun 2015 melakukan tindakan

penahanan 69 kali, penolakan 24 kali dan pemusnahan 41 kali dan

pembebasan 4 kali.

18. Kegiatan penindakan kasus pelanggaran ketentuan dan peraturan

perundangan karantina melakukan penyidikan bidang Karantina

Hewan sebanyak 2 kasus.

Page 202: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 202

19. Kegiatan Operasional Lainnya yang diselenggarakan BKP Kelas I

Denpasar adalah Pemantauan Daerah Sebar HPHK/OPTK dan

Seminar Daerah Pemantauan Daerah Sebar HPHK/OPTK, Inhouse

Training / Peningkatan Tenaga Fungsional Karantina Hewan dan

Tumbuhan, Pameran, Sosialisasi Karantina Pertanian, Kerjasama

dan Koordinasi dengan Instansi Terkait, Operasi Pengawasan

Media Pembawa HPHK/OPTK, Pembinaan Mental Pegawai,

Akreditasi ISO/IEC 17025:2008 dan ISO 9001:2008 dan

Pengembangan Teknologi Informasi ( TI ), Apel pagi serta Senam

pagi bersama.

20. Pada Tahun 2015 BKP Kelas I Denpasar menerima penghargaan

sebagai berikut :

1. Plakat Abdi Bakti Tani

2. Piagam Kepatuhan Penerapan SPP

3. Piagam Penghargaan Penegakan Hukum Bidang

Perkarantinaan dan Pengawasan Keamanan Hayati

4. Penghargaan Masyarakat Perlindungan Tumbuhan dan

Hewan Indonesia

Page 203: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 203

4.2. SARAN- SARAN

Dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan tahun 2015 kiranya

ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :

1. Untuk mengoptimalkan pelayanan terkait dengan Tindakan

Karantina Pertanian dan untuk mewujudkan pelayan Prima

kepada masyarakat pengguna Jasa karantina maka

diharapkan untuk penambahan personil yang memiliki

tingkat kompetensi yang dipersyaratkan oleh jabatan.

2. Perlu kegiatan Pelatihan untuk peningkatan pemahaman dan

penerapan atas uraian tugas tanggung jawab dan hasil kerja

yang harus diemban pegawai dalam pelaksanaan tugas dan

fungsinya.

3. Diperlukan peningkatan kemampuan uji laboratorium bidang

molekuler baik peningkatan penggunaan metode dan

peralatan maupun dengan peningkatan kualitas SDM

petugas laboratorium

4. Dengan terakreditasinya beberapa uji di Laboratorium BKP

kelas I Denpasar, maka perlu dilakukan pengembangan

ruang lingkup akreditasi di tahun 2016.

Page 204: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 204

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

atas berkat Rahmat-Nya, sehingga Laporan Tahunan ini dapat

diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini berisi tentang Kegiatan

yang telah dilakukan BKP Kelas I Denpasar, baik kegiatan operasional

maupun non operasional pada Tahun 2015.

Penyusunan Laporan Tahunan bertujuan untuk melaporkan semua

kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar, selama kurun waktu satu tahun. Diharapkan laporan ini dapat

digunakan sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan dalam menentukan

kebijakan operasional oleh Badan Karantina Pertanian di Masa yang akan

datang.

Kami menyadari bahwa Laporan Tahunan ini belum sempurna,

untuk kesempurnaan laporan ini kami mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat kosnstruktif untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Akhir kata kami mengharapkan Laporan Tahunan ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak, yang pada gilirannya nanti dapat

menunjang kemajuan pelaksanaan perkarantinaan di masa yang akan

datang.

Denpasar, Januari 2016

Kepala Balai,

Drh. Saiful Muhtadin, MM

NIP. 19610815.199003.1.002

i

Page 205: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 205

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

DAFTAR TABEL.......................................................................................... ............... vi

DAFTAR GAMBAR........................................................................................... .......... xi

DAFTAR GRAFIK .................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2. Tujuan .................................................................................................. 7

1.3. Keadaan Umum .................................................................................... 8

1.3.1. Sejarah Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar .................. 8

1.3.2. Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I

Denpasar ................................................................................... 9

BAB II KEGIATAN 3 M

2.1. Keuangan ............................................................................................. 10

2.1.1. Laporan Realisasi Anggaran ..................................................... 10

2.1.2. Neraca ....................................................................................... 11

2.1.3. Laporan Operasional .................................................................. 11

2.1.4. Laporan Perubahan Ekuitas ....................................................... 12

2.1.5. Penjelasan atas pos-pos laporan realisasi anggaran ................. 14

2.1.6. Pendapatan .............................................................................. 15

2.1.7. Belanja ...................................................................................... 16

2.1.8. Belanja Pegawai ........................................................................ 17

2.1.9. Belanja Barang ........................................................................... 17

ii

Page 206: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 206

2.1.10. Belanja Modal Peralatan dan Mesin ......................................... 18

2.1.11. Belanja Modal Gedung dan Bangunan ..................................... 19

2.2. Kepegawaian ......................................................................................... 20

2.3. Perlengkapan ........................................................................................ 29

2.3.1. Saldo awal periode tahun 2015 .................................................. 29

2.3.2. Ringkasan Mutasi Barang Milik Negara Periode Tahun 2015 ..... 31

2.3.3. Barang Milik Negara Per-Tahun Anggaran 2015 ........................ 66

BAB III KEGIATAN OPERASIONAL ...................................................................... 69

3.1. Karantina Hewan ............................................................................... 69

3.1.1. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa

HPHK yang Diimpor ................................................................ 69

3.1.2. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa

HPHK yang Diekspor ............................................................... 72

3.1.3. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa

HPHK Domestik Masuk .......................................................... 75

3.1.4. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa

HPHK Domestik Keluar .......................................................... 79

3.1.5. Instalasi Karantina Hewan ...................................................... 83

3.1.5. Penggunaan Formulir Karantina Hewan .................................. 86

3.1.7. Verifikasi Dokumen Karantina Hewan ....................................... 87

3.1.8. Kegiatan Laboratorium Karantina Hewan ................................. 88

3.2. Karantina Tumbuhan ......................................................................... 92

3.2.1. Impor ....................................................................................... 92

3.2.2. Ekspor ..................................................................................... 94

3.2.3. Antar Area Masuk .................................................................... 97

3.2.4. Antar Area Keluar .................................................................... 100

iii

Page 207: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 207

3.2.5. Pengawasan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) .............. 103

3.2.6. Skim Audit Fumigasi dan Kemasan Kayu ISPM#15 ................. 106

3.2.7. Penggunaan Formulir Operasional Karantina Tumbuhan ......... 109

3.2.8. Kegiatan Intersepsi Laboratorium Karantina Tumbuhan ........... 110

3.3. Pengawasan dan Penindakan ........................................................... 118

3.3.1. Pengawasan Tindakan Karantina Tumbuhan .......................... 119

3.3.2. Pengawasan Tindakan Karantina Hewan ................................ 122

3.3.3. Penyidikan Kasus Tindak Karantina ......................................... 125

3.4. Kegiatan Operasional Lainnya ........................................................... 127

3.4.1. Peningkatan Kapasitas Tenaga Fungsional/ Inhouse ...............

Training Karantina Hewan ........................................................ 127

3.4.2. Peningkatan Kapasitas Tenaga Fungsional/ Inhouse ...............

Training Karantina Tumbuhan ................................................. 130

3.4.3. Sosialisasi Peraturan Perundakan Karantina Pertanian ............ 133

3.4.3.1. Sosialisasi Karantina Pertanian .......................................... 134

3.4.3.2. Sosialisasi dalam rangka Bulan Bakti karantina Pertanian .. 135

3.4.3.3. Sosialisasi Karantina Pertanian di Padang Bai .................... 140

3.4.3.4. Sosialisasi Karantina Pertanian Terkait degan ISPM #15 ... 143

3.4.4. Pameran ................................................................................... 146

3.4.5. Pemantauan Daerah Sebar HPHK ........................................... 151

3.4.6. Seminar Daerah Pemantauan HPHK ....................................... 159

3.4.7. Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK ................................... 161

3.4.8.Seminar Daerah Pemantauan OPTK ......................................... 163

3.4.9. Akreditasi Laboratorium ........................................................... 167

3.4.10. Akreditasi ISO 9001 : 2008 ..................................................... 169

3.4.11. Kegiatan Kerjasama dan Koordinasi dengan Instansi Terkait . 175

3.4.12. Operasi Pengawasan Media Pembawa HPHK/OPTK ............. 180

iv

Page 208: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 208

3.4.13. Pembinaan Mental Pegawai ................................................... 183

3.4.14. Kegiatan Lainnya .................................................................... 190

3.4.15. Pengembangan Teknologi Informasi ....................................... 191

3.4.16. Penghargaan yang telah diraih BKP Kelas I Denpasar ........... 194

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 199

4.1.Kesimpulan .......................................................................................... 199

4.2. Saran-Saran ....................................................................................... 203

LAMPIRAN - LAMPIRAN

v

Page 209: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 209

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel. 1. Perbandingan Anggaran TA.2014 dan Tahun 2015 ............................... 10

2. Realisasi Anggaran TA. 2015 .............................................................. 12

3. Neraca TA. 2014 dan TA. 2015 ............................................................ 13

4. Perubahan berdasarkan sumber pendapatan ........................................ 14

5. Rincian estimasi dan realisasi pendapatan ............................................ 15

6. Realisasi Pendapatan 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 ........ 15

7. Rincian Pagu dan Realisasi Belanja per 31 Desember 2015 ................. 16

8. Perbandingan realisasi Belanja ............................................................ 16

9. Perbandingan belanja pegawai ............................................................. 17

10. Perbandingan belanja barang ............................................................... 18

11. Perbandingan belanja modal ................................................................ 19

12. Perbandingan belanja modal gedung dan bangunan ............................ 19

13. Rekapitulasi personil ............................................................................. 24

14. Kenaikan jabatan fungsional dan struktural ........................................... 26

15. Kenaikan jabatan fungsional dan pengangkatan pertama ..................... 27

16. Pengangkatan CPNS ............................................................................ 27

17.Proses Pegawai menjelang Purna Bakti ................................................. 27

18. Daftar mutasi pegawai .......................................................................... 28

19. Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin ................................................ 28

20. Saldo periode 2015 ............................................................................... 30

21. Jumlah Persediaan ................................................................................ 32

22. Tanah 2015 ........................................................................................... 33

23. Rincian tanah ....................................................................................... 33

24. Jumlah rincian tanah ............................................................................. 34

vi

Page 210: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 210

25. Rincian Data tanah persil ...................................................................... 34

26. Jumlah rincian ..................................................................................... 35

27. Data Peralatan dan Mesin ..................................................................... 36

28. Jumlah rincian alat besar ....................................................................... 36

29. Rincian data alat besar .......................................................................... 37

30. Jumlah rincian alat angkut ..................................................................... 37

31. Rincian data alat angkut ........................................................................ 38

32. Jumlah rincian alat bengkel ................................................................... 39

33. Rincian data alat bengkel ...................................................................... 39

34. Jumlah alat pertanian ............................................................................ 40

35. Rincian data alat pertanian .................................................................... 40

36. Jumlah rincian alat kantor ................................................................... 41

37. Rincian data alat kantor dan rumah tangga ........................................... 42

38. Jumlah dan rincian alat studio ............................................................... 42

39. Rincian alat studio ................................................................................. 43

40. Rincian alat kedokteran ......................................................................... 44

41. Rincian data alat kedokteran ................................................................. 44

42. Jumlah rincian alat laboratorium ............................................................ 45

43. Rincian data alat laboratorium ............................................................... 45

44. Jumlah alat persenjataan ...................................................................... 46

45. Rincian alat persenjataan ...................................................................... 46

46. Jumlah rincian komputer ....................................................................... 47

47. Rincian data komputer .......................................................................... 47

48. Jumlah rincian alat pengeboran ............................................................. 48

49. Rincian data alat pengeboran ................................................................ 48

50. Jumlah rincian alat keselamatan kerja ................................................... 49

51. Rincian data alat keselamatan............................................................... 49

vii

Page 211: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 211

52. Jumlah peralatan proses/produksi ......................................................... 50

53. Rincian data peralatan .......................................................................... 50

54. Jumlah Gedung dan Bangunan ............................................................. 51

55. Rincian data Gedung dan Bangunan ..................................................... 52

56. Jumlah bangunan gedung ..................................................................... 53

57. Rincian data bangunan gedung ............................................................. 54

58. Jumlah rincian tugu ............................................................................... 54

59. Rincian data tugu .................................................................................. 55

60. Jumlah rincian jalan dan jembatan ........................................................ 55

61. Rincian data jalan .................................................................................. 56

62. Jumlah rincian irigasi ............................................................................. 56

63. Rincian data irigasi ................................................................................ 57

64. Jumlah rincian bangunan air ................................................................. 58

65. Rincian data bangunan air ..................................................................... 58

66. Jumlah rincian jaringan ......................................................................... 59

67. Rincian data jaringan ............................................................................. 59

68. Jumlah aset tetap .................................................................................. 60

69. Rincian data aset................................................................................... 60

70. Jumlah rincian bahan perpustakaan ...................................................... 61

71. Rincian data bahan perpustakaan ......................................................... 62

72. Jumlah aset tetap .................................................................................. 62

73. Penyaringan nilai BMN .......................................................................... 67

74. Perbandingan nilai BMN ........................................................................ 68

75. Perbandingan jumlah dan frekuensi impor ............................................ 71

76. Perbandingan jumlah dan frekuensi ekspor ........................................... 74

77. Perbandingan jumlah dan frekuensi komoditi domestik masuk .............. 78

78. Perbadingan jumlah dan frekuensi komoditi domestik keluar ................ 82

viii

Page 212: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 212

79. Daftar IKHS .......................................................................................... 84

80. Daftar IKPH ........................................................................................... 85

81. Daftar IKH dan IKPH ............................................................................. 85

82. Data tempat pemeriksaan ..................................................................... 86

83. Perincian blanko .................................................................................... 87

84. Data pengujian TPC dan RBT ............................................................... 89

85. Data pengujian Parasit darah ................................................................ 90

86. Data Pengujian HA/HI ........................................................................... 91

87. Data pengujian PCR AI ......................................................................... 91

88. Volume dan frekuensi kegiatan impor .................................................... 93

89. Perbandingan data kegiatan impor ........................................................ 93

90. Volume dan frekuensi kegiatan ekspor .................................................. 95

91. Perbandingan data kegiatan ekspor ...................................................... 96

92. Volume dan frekuensi kegiatan domestik masuk ................................... 98

93. Perbandingan data kegiatan domestik masuk ....................................... 99

94. Volume dan frekuensi kegiatan domestik keluar .................................... 101

95. Perbandingan data kegiatan domestik keluar ........................................ 102

96. Hasil pengujian PSAT ........................................................................... 105

97.Data perusahaan fumigasi ...................................................................... 107

98. Susunan tim pengelola skim audit ......................................................... 108

99. Data Perusahaan kemasan kayu ........................................................... 109

100. Penggunaan formulir KT ...................................................................... 110

101. Data pemeriksaan laboratorium KT ..................................................... 111

102. Ruang lingkup pengujian laboratorium KT .......................................... 117

103. Data status dan situasi HPHK di Provinsi Bali ..................................... 154

104. Data pengujian laboratorium pasif ....................................................... 154

105. Data hasil surveilan ............................................................................. 155

ix

Page 213: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 213

106. Data hasil penelitian ............................................................................ 156

107. Gangguan Reproduksi......................................................................... 156

108. Potensi penyebaran HPHK .................................................................. 157

x

Page 214: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 214

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1. Bagan Stuktur Organisasi BKP Kelas I Denpasar ................................... 9

2. Peta status situasi HPHK ..................................................................... 157

3. Ruang lingkup terakreditasi .................................................................. 167

4. Sertifikat ISO 9001 : 2008 ..................................................................... 175

xi

Page 215: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 215

DAFTAR GRAFIK

Hal

Grafik 1. Komposisi pegawai berdasarkan jabatan ...................................... 20

2. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan ................... 21

3. Komposisi pegawai berdasarkan pangkat ................................... 22

4. Komposisi pegawai berdasarkan kelompok umur ......................... 23

5. Data impor .................................................................................... 69

6. Data frekuensi impor ..................................................................... 70

7. Data Ekspor .................................................................................. 73

8. Data frekuensi ekspor ................................................................... 73

9. Data domestik masuk ................................................................... 76

10. Data frekuensi domestik masuk .................................................... 77

11. Data Domestik keluar ................................................................... 80

12. Data Domestik Keluar ................................................................. 81

13. Proporsi frekuensi tindakan Karantina Tumbuhan ...................... 103

xii

Page 216: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 216

LAPORAN TAHUNAN

TAHUN 2015

BALAI KARANTINA PERTANIAN

KELAS I DENPASAR

2016

Page 217: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/Laporan-Tahunan-2015-min.pdfLaporan Tahunan TA. 2015 5 Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut,

Laporan Tahunan TA. 2015 217