bab i pendahuluan 1.1. latar belakang perijinan... · bab v rencana program, kegiatan, indikator...

46
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa setiap Satuan Kerja Perangkat (SKPD ) diwajibkan untuk menyusun Rencana Strategis ( Renstra ) SKPD yang berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan dan Peraturan Bupati Humbang Hasundutan Nomor 48 Tahun 2016 tentangKedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Humbang Hasundutan. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dibentuk sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan dalam upaya untuk menciptakan iklim investasi dan iklim usaha yang kondusif di daerah melalui pembenahan dan penataan sistem pelayanan perizinan dan non perizinan, usaha yang efektif dan efisien sehingga tercipta pelayanan yang cepat, murah, mudah, transparan dan akuntabel serta ada kepastian hukum. Pelayanan perizinan dan non perizinan memiliki arti penting dalam kegiatan perekonomian dan berdampak pada bidang-bidang pelayanan lainnya. Kondisi pelayanan perizinan dan non perizinan yang kurang baik akan berdampak pada terganggunya iklim investasi daerah dan aktivitas kegiatan usaha perekonomian masyarakat. Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perzinan Terpadu Satu Pintu Tahun 2016-2021 merupakan dokumen perencanaan jangka menengah sebagai pedoman dalam upaya untuk menciptakan iklim investasi dan iklim usaha yang kondusif melalui pelayanan perizinan dan non perizinan dalam kurun waktu 2016-2021. Renstra ini menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan prioritas dan realistis dengan memperhatikan sumber daya yang ada serta mengantisipasi perkembangan masa mendatang sekaligus menjadi dasar pengukuran kinerja atas pelayanan yang diberikan pada masyarakat di bidang penyelenggaraan penanaman modal dan pelayananan perizinan terpadu di Kabupaten Humbang Hasundutan. Renstra akan menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahunan yang memuat secara terinci perencanaan program dan kegiatan tahunan yang kemudian dievaluasi dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) setiap akhir tahun. 1.2 Landasan Hukum Dasar hukum penyusunan Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu adalah : 1. Undang-undang Nomor 9 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Barat dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Provinsi Sumatera Utara; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

Upload: hatruc

Post on 20-May-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa setiap Satuan Kerja

Perangkat (SKPD ) diwajibkan untuk menyusun Rencana Strategis ( Renstra ) SKPD yang

berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, sesuai dengan

tugas pokok dan fungsinya.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu yang

ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan Nomor 6 Tahun

2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan dan

Peraturan Bupati Humbang Hasundutan Nomor 48 Tahun 2016 tentangKedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Humbang Hasundutan.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dibentuk

sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan dalam upaya untuk

menciptakan iklim investasi dan iklim usaha yang kondusif di daerah melalui pembenahan

dan penataan sistem pelayanan perizinan dan non perizinan, usaha yang efektif dan

efisien sehingga tercipta pelayanan yang cepat, murah, mudah, transparan dan akuntabel

serta ada kepastian hukum.

Pelayanan perizinan dan non perizinan memiliki arti penting dalam kegiatan

perekonomian dan berdampak pada bidang-bidang pelayanan lainnya. Kondisi pelayanan

perizinan dan non perizinan yang kurang baik akan berdampak pada terganggunya iklim

investasi daerah dan aktivitas kegiatan usaha perekonomian masyarakat.

Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perzinan Terpadu Satu Pintu

Tahun 2016-2021 merupakan dokumen perencanaan jangka menengah sebagai pedoman

dalam upaya untuk menciptakan iklim investasi dan iklim usaha yang kondusif melalui

pelayanan perizinan dan non perizinan dalam kurun waktu 2016-2021. Renstra ini

menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan

prioritas dan realistis dengan memperhatikan sumber daya yang ada serta mengantisipasi

perkembangan masa mendatang sekaligus menjadi dasar pengukuran kinerja atas

pelayanan yang diberikan pada masyarakat di bidang penyelenggaraan penanaman

modal dan pelayananan perizinan terpadu di Kabupaten Humbang Hasundutan. Renstra

akan menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahunan yang memuat

secara terinci perencanaan program dan kegiatan tahunan yang kemudian dievaluasi

dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) setiap akhir tahun.

1.2 Landasan Hukum

Dasar hukum penyusunan Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu adalah :

1. Undang-undang Nomor 9 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Nias

Selatan, Kabupaten Pakpak Barat dan Kabupaten Humbang Hasundutan di

Provinsi Sumatera Utara;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang (LNRI Tahun 2014 Nomor

244, TLNRI Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ( LNRI

Tahun 2015 Nomor 58, TLNRI Nomor 5679);

6. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri RI Nomor 050/2020/SJ tanggal 11 Agustus

2005 perihal Petunjuk Penyusunan Dokumen Daerah RPJM Daerah ;

7. Peraturan Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan Nomor 6 Tahun 2016

tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan;

8. Peraturan Bupati Humbang Hasundutan Nomor 48 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten

Humbang Hasundutan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari Penyusunan Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2016-

2021, adalah untuk memberikan panduan dan dasar pelaksanaan kegiatan bagi unit-unit

organisasi di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu

dalam mencapai keadaan yang diinginkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.

Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2016-2021

adalah :

1. Mewujudkan sinkronisasi, sinergitas dan keberlanjutan antara Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Humbang

Hasundutan Tahun 2016-2021 dengan Renstra Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Tahun 2016-2021 untuk menciptakan

visi,misi, tujuan, kebijakan, program dan kegiatan yang sesuai dengan tugas

pokok dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu

Satu Pintu.

2. Sebagai dasar penyusunan program dan kegiatan tahunan sesuai dengan Tugas,

Pokok dan Fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu

Satu Pintu.

3. Sebagai pedoman dan alat pengendalian kinerja dalam penilaian kinerja

organisasi.

4. Tersedianya instrument awal untuk pengukuran pencapaian kinerja yang akan

digunakan dalam rangka penilaian kinerja organisasi.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2016 – 2021 adalah sebagai

berikut:

BAB I Pendahuluan;

BAB II Gambaran Pelayanan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu Satu Pintu;

BAB III Isu-Isu Strategis berdasarkan tugas pokok dan fugsi;

BAB IV Tujuan dan Sasaran, Strategi dan kebijakan;

BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran

dan Pendapatan indikatif;

BAB VI Indikator Kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu Satu Pintuyang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD

BAB VII Penutup

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENANAMAN MODAL DAN

PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dibentuk

berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan Nomor 6 Tahun 2016

tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan dan

Peraturan Bupati Humbang Hasundutan Nomor 48 Tahun 2016 tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Humbang Hasundutan. Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu berkedudukan sebagai

unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang penanaman modal, PTSP dan pembinaan

BUMD dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dalam

pelaksanaan tugas dan fungsinya di bawah koordinasi Asisten Perekonomian dan

Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten.

Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah, Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, terdiri atas :

1. Kepala Dinas;

2. Sekretariat, membawahkan:

a. Subbagian Umum dan Kepegawaian

b. Subbagian Perencanaan dan Keuangan

3. Bidang Penanaman Modal, membawahkan :

a. Seksi Pengembangan Iklim Penanaman Modal

b. Seksi Promosi dan Kerjasama

4. Bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu, membawahkan :

a. Seksi Administrasi

b. Seksi Teknis

5. Bidang BUMD dan ESDM

a. Seksi BUMD

b. Seksi ESDM

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU

DINAS PMP2TSP

JABATAN FUNGSIONAL

SEKRETARIAT

SUBBAG UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

SUBBAG PERENCANAAN

DAN KEUANGAN

BIDANG PENANAMAN

MODAL

SEKSI PENGEMBANGAN

IKLIM PENANAMAN

MODAL

SEKSI PROMOSI DAN

KERJASAMA

BIDANG PELAYANAN

TERPADU SATU PINTU

SEKSI ADMINISTRASI

SEKSI TEKNIS

BIDANG BUMD DAN ESDM

SEKSI BUMD

SEKSI ESDM

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

Berdasarkan Perda Nomor 48 Tahun 2016, Fungsi dan rincian Tugas Penanaman

Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu , Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan Terpadu memiliki tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan daerah di bidang penanaman modal dan Pelayananan perijinan terpadu serta

pembinaan BUMD. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut DPMP2TSP,

mempunyai Fungsi sebagai berikut:

a. Penyusunan Renstra, Renja, RKA dan DPA Dinas DPMP2TSP ;

b. Pelaksanaan DPA Dinas DPMP2TSP;

c. Perumusan kebijakan dibidang penyelengaraan administrasi pelayanan

Penanaman Modal, P2TSP dan pembinaan BUMD;

d. Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

Penanaman Modal, P2TSP dan pembinaan BUMD;

e. Penyelenggaraan pelayanan Penanaman Modal, P2TSP dan pembinaan BUMD;

f. Pembangunan, pembinaan dan pengembangan kemudahan Penanaman Modal di

Daerah;

g. Penyusunan, penyediaan dan penyajian peta potensi investasi Penanaman Modal;

h. Penyelenggaraan promosi Penanaman Modal;

i. Pengkajian kelayakan Penanaman Modal daerah;

j. Perumusan, penyusunan dan pembahasan pembentukan BUMD;

k. Pengawasan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Penanaman Modal;

l. Pengumpulan, pengolahan, penyediaan dan penyajian data dan informasi lengkap

mengenai perizinan dan non perizinan;

m. Pengelolaan data, informasi dan dokumen perizinan dan non perizinan;

n. Penyelenggaraan kegiatan pelayanan perizinan dan non perizinan;

o. Pengoordinasian SKPD terkait dalam rangka pelayanan perizinan dan non

perizinan serta Penanaman Modal;

p. Publikasi kemudahan pelayanan perizinan dan non perizinan dan Penanaman

Modal;

q. Pelaksanaan pelayanan di bidang energi dan sumber daya mineral yang menjadi

kewenangan Daerah;

r. Pengawasan,pengendalian dan evaluasi pelaksanaan perizinan dan non perizinan

di bidang energi dan sumber daya mineral yang menjadi kewenangan Daerah;

s. Pengumpulan, pengelolaan, penyediaan dan penyajian data dan informasi di

bidang energi dan sumber daya mineral yang menjadi kewenangan Daerah;

t. Penyusunan bahan rancangan peraturan perundang-undangan dibidang

Penanaman Modal, P2TSP dan pembinaan BUMD;

u. Pengelolaan kepegawaian DPMP2TSP;

v. Pengelolaan keuangan DPMP2TSP;

w. Pengelolaan ketatausahaan DPMP2TSP;

x. Pengelolaan kerumahtanggaan Dinas DPMP2TSP;

y. Pengelolaan perlengkapan Dinas DPMP2TSP;

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, maka Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas :

a. Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas

DPMP2TSP;

b. Mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat, Bidang dan

kelompok jabatan fungsional;

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

c. Mengembangkan dan melaksanakan koordinasi, kerjasama dan kemitraan dengan

SKPD/UKPD, instansi pemerintah, swasta dan/atau pihak ketiga lainnya dalam

rangka memperlancar pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas DPMP2TSP;

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati; dan

e. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas

DPMP2TSP;

2. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administrasi serta

koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas DPMP2TSP. Untuk melaksanakan tugas

dan pokok, Sekretariat menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan bahan Renstra, Renja, RKA dan DPA Dinas DPMP2TSPsesuai

dengan lingkup tugasnya;

b. Pelaksanaan DPA Dinas DPMP2TSPsesuai lingkup tugasnya;

c. Pengoordinasian penyusunan kebijakan, Renstra, program, kegiatan dan

anggaran Dinas DPMP2TSP;

d. Pengoordinasian penyusunan kebijakan, Renstra, program, kegiatan dan

anggaran Dinas DPMP2TSP;

e. Pengoordinasian penyusunan dan penyampaian laporan dan

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Dinas DPMP2TSP;

f. Pengelolaan kepegawaian Dinas DPMP2TSP;

g. Pengelolaan keuangan Dinas DPMP2TSP;

h. Pengelolaan ketatausahaan Dinas DPMP2TSP;

i. Pengelolaan kerumahtanggaan Dinas DPMP2TSP;

j. Pengelolaan perlengkapan Dinas DPMP2TSP;

k. Pengelolaan dokumentasi dan arsip Dinas DPMP2TSP; dan

l. Pengoordinasikan pelaksanaan tindak lanjut atas laporan hasil pemeriksaan;

m. Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya; dan

n. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat.

3. Subbagian Umum dan Kepegawaian

Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan

ketatausahaan, kerumahtanggaan, perlengkapan dan kepegawaian Dinas

DPMP2TSP.Untuk melaksanakan tugas dan pokok, Subbagian Umum dan Kepegawaian

mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyusunbahan Renstra, Renja, RKA, dan DPA DPMP2TSPsesuai lingkup

tugasnya;

b. Melaksanakan DPA DPMP2TSPsesuai lingkup tugasnya;

c. Melaksanakan penerimaan, pencatatan, pembukuan, pendistribusian,

pengendalian dan pengarsipan surat masuk DPMP2TSP;

d. Melaksanakan penerimaan, taklik, proses penandatanganan, penomoran,

pencatatan, pembukuan, distribusi, pengiriman dan pengarsipan surat

keluarDPMP2TSP;

e. Melaksanakan pemeliharaan keindahan, kebersihan, ketertiban, keteraturan,

keamanan dan kenyamanan kantor DPMP2TSP;

f. Melaksanakan tugas kehumasan dan keprotokolan DPMP2TSP;

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

g. Menghimpun bahan, menyusun dan mengajukan kebutuhan perlengkapan dan

peralatan kantor/kerja DPMP2TSP;

h. Memproses penyediaan perlengkapan dan peralatan kantor/kerja DPMP2TSP;

i. Melaksanakan penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pencatatan,

pembukuan dan pelaporan perlengkapan dan peralatan kantor/kerja

DPMP2TSP;

j. Memproses penghapusan perlengkapan dan peralatan kantor/kerja

DPMP2TSP;

k. Menghimpun bahan, menyusun dan mengajukan kebutuhan ASN dan

DPMP2TSP;

l. Melaksanakan pengelolaan dokumen ASN baru DPMP2TSP;

m. Melaksanakan orientasi ASN baru DPMP2TSP;

n. Memproses pendayagunaan ASN baru DPMP2TSP;

o. Mengurus pengembangan karir ASN DPMP2TSP;

p. Mengurus kesejahteraan ASN DPMP2TSP;

q. Melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

r. Melaporkan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Subbagian Umum

dan Kepegawaian.

4. Subbagian Perencanaan dan Keuangan

Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan perencanaan dan pelaporan serta pengolahan keuangan Dinas PMP2TSP.

Untuk melaksanakan tugas dan pokok, Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai

uraian tugas sebagai berikut:

a. Menyusun bahan Renstra, Renja, RKA, dan DPA DPMP2TSP sesuai lingkup

tugasnya;

b. Melaksanakan DPA DPMP2TSP sesuai lingkup tugasnya;

c. Menghimpun bahan dan menyusun Renstra, Renja, RKA dan DPA DPMP2TSP;

d. Mengkoordinasikan penyusunan Renstra, Renja, RKA dan DPA DPMP2TSP;

e. Melaksanakan kegiatan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

DPA, tugas dan fungsi DPMP2TSP;

f. Menghimpun bahan dan menyusun LAKIP, LPPD, IPPD, dan bahan LKPJ

DPMP2TSP;

g. Menyusun anggaran kas DPMP2TSP;

h. Memproses pengajuan SPD dan SPM DPMP2TSP;

i. Mempersiapkan pengajuan Surat Permohonan Membayar, Surat Penyediaan

Dana, dan Surat Pencairan Dana DPMP2TSP;

j. Menghimpun bahan penyusunan laporan keuangan DPMP2TSP;

k. Mengoordinasikan pelaksanaan tugas bendahara DPMP2TSP;

l. Memproses penerbitan SKRD dan STRD dari sektor DPMP2TSP;

m. Melaksanakan pencatatan, pembukuan dan pelaporan PAD dari sektor Dinas

DPMP2TSP;

n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan

tugasnya;

o. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Subbagian

Perencanaan dan Keuangan.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

5. Bidang PenanamanModal

Bidang Penanaman Modalmerupakan unit kerja DPMP2TSP sebagai unsur lini

dalam pelaksanaan pengembangan iklim Penanaman Modal, promosi dan kerjasama, yang

dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada

Kepala Dinas.Bidang Penanaman Modal mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan

pengawasan kelembagaan, tata kelola, program kerja, pelaksanaan kegiatan, pelaporan

dan pertanggungjawaban penyelenggaraan penanaman modal. Dalam melaksanakan tugas

pokok, Bidang Penanaman Modal menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan bahan penyusunan Renstra, RKA, dan DPA DPMP2TSP sesuai

lingkup tugasnya;

b. Pelaksanaan DPA Dinas DPMP2TSPsesuai lingkup tugasnya;

c. Penyusunan kebijakan Penanaman Modal;

d. Pelaksanaan kebijakan Penanaman Modal;

e. Penyelenggaraan pelayanan Penanaman Modal;

f. Pembangunan, pembinaan dan pengembangan kemudahan Penanaman Modal

di Daerah;

g. Penyusunan, penyediaan dan penyajian peta potensi investasi;

h. Penyelenggaraan promosi Penanaman Modal;

i. Pengkajian kelayakan Penanaman Modal Daerah;

j. Pengawasan, pengendalian dan evaluasikegiatanPenanaman Modal;

k. Pengumpulan, pengolahan, penyediaan dan penyajian data dan informasi

lengkap mengenai Penanaman Modal;

l. Penerimaan, pengkajian dan pemberian rekomendasi atas permohonan

pengajuan kegiatan Penanaman Modal luar pemerintah daerah;

m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas

dan fungsinya ;

n. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi.

6. Seksi Pengembangan Iklim Penanaman Modal

Seksi Pengembangan Iklim Penanaman Modal mempunyai uraian tugas sebagai

berikut :

a. Menyusun bahan Renstra, RKA dan DPADPMP2TSPsesuai dengan lingkup

kerja;

b. Melaksanakan DPADinas PMP2TSPsesuai dengan lingkup kerja;

c. Melaksanakan kegiatan penyusunan bahan kebijakan pengembangan iklim

Penanaman Modal;

d. Melaksanakan kebijakan pengembangan iklim Penanaman Modal;

e. Mengumpulkan, mengolah, menyediakan dan menyajikan data dan informasi

lengkap mengenai Penanaman Modal;

f. Melaksanakan kegiatan pengkajian potensi, hambatan dan solusi kemudahan

Penanaman Modal di Daerah;

g. Melaksanakan penyusunan rencana umum Penanaman Modal Daerah sesuai

dengan program pembangunan Daerah;

h. Melaksanakan penyusunan rencana strategis Penanaman Modal Daerah sesuai

dengan program pembangunan Daerah;

i. Melaksanakan perumusan dan penetapan pedoman pembinaan

penyelenggaraan kebijkan dan perencanaan pengembangan investasi;

j. Melaksanakan ketetapan Perda tentang Penanaman Modal sesuai standar dan

ketentuan yang berlaku;

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

k. Melaksanakan, menganalisa dan mengembangkan potensi dan peluang

investasi, serta mengkoordinasikannya dengan pihak-pihak terkait;

l. Melaksanakan penyusunan data statistik dan publikasi penanaman modal;

m. Melaksanakan penyiapan usulan bidang-bidang usaha yang perlu

dipertimbangkan tertutup;

n. Melaksanakan penyiapan usulan bidang-bidang usaha yang perlu

dipertimbangkan terbuka dengan persyaratan;

o. Melaksanakan penyiapan usulan bidang-bidang usaha yang perlu

dipertimbangkan mendapat prioritas tinggi;

p. Melaksanakan penyusunan peta investasi Daerah dan identifikasi potensi

sumber daya Daerah terdiri dari sumber daya alam, kelembagaan dan sumber

daya manusia termasuk pengusaha mikro, kecil, menengah, koperasi, dan besar;

q. Melaksanakan pengkajian tentang usulan dan pemberian insentif Penanaman

Modal di luar fasilitas fiskal dan non fiskal nasional sesuai dengan kewenangan

Daerah;

r. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan mitra kerja terkait dalam rangka

pengembangan Penanaman Modal;

s. Melakukan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kebijakan pengembangan

iklim Penanaman Modal;

t. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penanaman Modal,

sesuai dengan tugasnya; dan

u. Melaporkandan mempertanggungjawabkan tugas dan fungsi Seksi

Pengembangan Iklim Penanaman Modal.

7. Seksi Promosi dan Kerjasama

Seksi Promosi dan Kerjasamamerupakan satuan pelaksana bidang

Pembinaan Penanaman Modal dalam pelaksanaan kegiatan promosi dan kerjasama

bidang Penanaman Modal, yang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penanaman

Modal.Seksi Promosi dan Kerjasama mempunyai tugas melaksanakan kebijakan

pemerintahan daerah di bidang promosi dan kerjasama bidang Penanaman

Modal.Untuk melaksanakan tugas pokok, Seksi Promosi dan Kerjasamamempunyai

uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyusun bahan Renstra, RKA dan DPA Dinas PMP2TSPsesuai dengan

lingkup kerja;

b. Melaksanakan DPA Dinas PMP2TSPsesuai dengan lingkup kerja;

c. Menyusun bahan kebijakan promosi dan kerjasama Penanaman Modal;

d. Melaksanakan fasilitasi kerjasama Penanaman Modal;

e. Mempersiapkan bahan promosi Penanaman Modal;

f. Melaksanakan promosi Penanaman Modal secara mandiri atau bekerjasama

dengan instansi pemerintah/swasta/pihak ketiga;

g. Menyusun pedoman dan tata cara pelayanan Penanaman Modal;

h. Memfasilitasi pelaksanaan kerjasama antar dunia usaha di bidang Penanaman

Modal;

i. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan perijinan

dan non perizinan Penanaman Modal;

j. Menyajikan informasi mengenai mekanisme, prosedur dan persyaratan

pelayanan Penanaman Modal;

k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penanaman Modal,

sesuai dengan fungsinya; danmelaporkan dan mempertanggungjawabkan

pelaksanaan tugas Seksi Promosi dan Kerjasama.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

8. Bidang Pelayanan TerpaduSatu Pintu

Bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai tugas melaksanakan

pembinaan dan pengawasan kelembagaan, tata kelola, program kerja, pelaksanaan

kegiatan, pelaporan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan PTSP. Untuk

melaksanakan tugas pokok, Bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu menyelenggarakan

fungsi :

a. Penyiapan bahan penyusunanRenstra, RKA, dan DPA Dinas PMP2TSP

sesuailingkup tugasnya;

b. Pelaksanaan DPA Dinas PMP2TSP sesuai lingkup tugasnya;

c. Penyusunan kebijakan teknis bidang PTSP;

d. Pelaksanaankebijakan teknis bidang PTSP;

e. Penyelenggaraan pelayanan administrasi perizinan dan non perizinan;

f. Penyelengaraan pelayan teknis perizinan dan non perizinan;

g. Pembinaanterhadap penyelenggaraan perizinan dan non perizinansecara

mandiri dan/atau bekerjasama dengan SKPD terkait;

h. Pelaksanaan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelayananperizinan dannon

perizinan;

i. Pengoordinasian SKPD terkait dalam rangka pelayanan perizinan dan non

perizinan;

j. Pelaksanaantugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugasdan fungsinya;

k. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan

fungsiBidangPelayanan Terpadu Satu Pintu.

9. Seksi Administrasi

Seksi Administrasimerupakan satuan pelaksana Bidang Pelayanan Terpadu

Satu Pintu dalam kegiatan administrasi pelayanan perizinan dan non perizinan yang

dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung

jawab kepada Kepala Bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu.Seksi Administrasi

mempunyai tugas melaksanakan kebijakan pemerintah daerah di bidang administrasi

pelayanan perizinan dan non perizinan.Untuk melaksanakan tugas pokok, Seksi

Administrasi mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyusun bahan Renstra, RKA dan DPADinas PMP2TSPsesuai dengan lingkup

kerja;

b. Melaksanakan DPA DinasPMP2TSPsesuai dengan lingkup kerja;

c. Menyusun kebijakan administrasi bidang PTSP;

d. Melaksanakan kebijakan administrasi bidang PTSP;

e. Menyelenggarakan pelayanan administrasi perizinan dan non perizinan;

f. Melaksanakan pembinaan terhadap penyelenggaraan perizinan dan

melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelayanan perizinan dan

non perizinan pada lingkup administrasi;

g. Mengoordinasikan SKPD terkait dalam rangka pelayanan perizinan dan non

perizinan;

h. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang;

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. Penanaman Modal,

sesuai dengan tugasnya;

j. dan melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Seksi

Administrasi.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

10. Seksi Teknis

Seksi Teknis merupakan satuan pelaksana Bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu

dalam hal penilaian teknis penerbitan izin dan non izin yang dipimpin oleh seorang Kepala

Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

Pelayanan Terpadu Satu Pintu.SeksiTeknis mempunyai tugas melaksanakan kebijakan

pemerintah daerah di bidang penilaian teknis penerbitan izin dan non izin.Untuk

melaksanakan tugas), Seksi Teknis mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyusun bahan Renstra, RKA dan DPA sesuai dengan lingkup kerja;

b. Melaksanakan DPA sesuai dengan lingkup kerja;

c. Menyusun kebijakan teknis bidang PTSP;

d. Melaksanakan kebijakan teknis bidang PTSP;

e. Menyelenggarakan pelayanan teknis perizinan dan non perizinan;

f. Melaksanakan pembinaan terhadap penyelenggaraan perizinan dan non

perizinan secara mandiri dan/atau bekerjasama dengan SKPD terkait;

g. Melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelayanan perizinan dan

non perizinan pada lingkup teknis;

h. Mengkoordinasikan SKPD terkait dalam rangka pelayanan perizinan dan non

perizinan;

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penanaman Modal,

sesuai dengan tugasnya; dan

j. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Seksi Teknis.

11. Bidang BUMD dan ESDM

Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas melaksanakan

pembinaan dan pengawasan kelembagaan, tata kelola, program kerja, pelaksanaan

kegiatan, pelaporan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan BUMD, energi dan

sumber daya mineral yang menjadi kewenangan daerah.Dalam melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Bidang BUMD dan ESDM menyelenggarakan

fungsi:

a. Menyusun bahan Renstra, RKA, dan DPA Dinas PMP2TSP sesuai lingkup

tugasnya;

b. Pelaksanaan DPA Dinas PMP2TSP sesuai lingkup tugasnya;

c. Penyusunan kebijakanpembinaan BUMD dan pelayanan di bidang energi dan

sumber daya mineral yang menjadi kewenangan Daerah;

d. Pelaksanaan kebijakan pembinaan BUMD dan pelayanan di bidang energi dan

sumber daya mineral yang menjadi kewenangan Daerah;

e. Perumusan, penyusunan dan pembahasan pembentukan BUMD;

f. Pelaksanaan pelayanan di bidang energi dan sumber daya mineral yang menjadi

kewenangan Daerah;

g. Pengawasan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan perizinan dan non perizinan

di bidang energi dan sumber daya mineral yang menjadi kewenangan Daerah;

h. Pengumpulan, pengelolaan, penyediaan dan penyajian data dan informasi di

bidang energi dan sumber daya mineral yang menjadi kewenangan Daerah;

i. Pelaksanaan kajian dan pemberian rekomendasi kelayakan Penanaman Modal

Daerah;

j. Pelaksanaan fasilitasi rapat umum /luar biasa pemegang saham BUMD;

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

k. Pelaksanaan penilaian kinerja BUMD;

l. Pelaksanaan pembinaan manajemen BUMD;

m. Pelaksanaan fasilitasi kerjasama BUMD dengan pihak lain yang saling

menguntungkan;

n. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas PMP2TSP, sesuai

dengan tugas dan fungsinya ;

o. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Bidang BUMD

dan ESDM.

12. Seksi BUMD

Seksi BUMD mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan pemerintah

daerah di bidang pembinaan BUMD dan ESDM.Untuk melaksanakan tugas, Seksi

BUMD mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Menyiapkan bahan penyusunan bahan Renstra, Renja, RKA dan DPADinas

PMP2TSP sesuai dengan lingkup kerja;

b. Melaksanakan DPA Dinas PMP2TSPsesuai dengan lingkup kerja;

c. Menyusun kebijakan penyelenggaraan pembinaan BUMD;

d. Melaksanakan kegiatan kebijakan penyelenggaraan pembinaan BUMD;

e. Melaksanakan kajian pendirian BUMD;

f. Melakanakan perumusan, penyusunan dan pembahasan pembentukan BUMD;

g. Melaksanakan pembinaan manajemen BUMD;

h. Melaksanakan fasilitasi rapat umum/ rapat luara biasa pemegang saham BUMD;

i. Melaksanakan penilaian kinerja BUMD;

j. Melaksanakan pembinaan manajemen BUMD;

k. Melaksanakan fasilitasi kerjasama BUMD dengan pihak lain yang saling

menguntungkan;

l. Melaksanakan kegiatan kajian permodalan BUMD;

m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala BidangBUMD dan ESDM

sesuai dengan tugasnya.

n. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Seksi BUMD.

13. Seksi Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM)

Seksi Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai tugas melaksanakan

perumusan kebijakan Pemerintah Daerah di bidang penerbitan izin pemanfaatan

langsung panas bumi dalam daerah.Untuk melaksanakan tugas, Seksi Energi dan

Sumber Daya Mineral mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyusun bahan Renstra, RKA dan DPA sesuai dengan lingkup kerja;

b. Melaksanakan DPA sesuai dengan lingkup kerja;

c. Merumuskan kebijakan di bidang ESDM yang menjadi kewenangan Daerah;

d. Memberikan pelayanan ESDM sesuai kewenangan Daerah;

e. Melaksanakan koordinasi dengan pemerintah propinsi dan pusat mengenai

ESDM;

f. Mengawasi pelaksanaan pemberian perizinan dan non perizinan ESDM yang

menjadi kewenangan Daerah;

g. Melaksanakan monitoring dan pelaporan perizinan dan non perizinan ESDM yang

bukan kewenangan Daerah ke Pemerintah Propinsi dan Pusat;

h. Melaksanakanperhitungan potensi bagi hasil pajak atas ESDM;

i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang BUMD dan

ESDM sesuai dengan tugasnya; dan

j. Melaporkan dan mempertangungjawabkan pelaksanaan tugas Seksi Energi dan

Sumber Daya Mineral.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

2.2. Sumber Daya SKPD

Jumlah seluruh pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Humbang Hasundutan sampai bulan Pebruari 2017 sebanyak 26 orang. Selanjutnya khusus utnuk keberadaan Aparatur Sipil Negara (ASN ) diuraikan berdasarkan Golongan, Eselon, Tingkat Pendidikan sebagaimana tabel berikut ini :

Tabel II.1 Jumlah Personil DPMP2TSP menurut Golongan pada tahun 2017

No. Golongan Jumlah (Orang) Keterangan

1 IV 2

2 III 14

3 II 10

Tabel II.2 Jumlah Personil DPMP2TSP menurut Eselon pada tahun 2017

‘No. Eselon Jumlah (Orang) Keterangan

1 II 1

2 III 4

3 IV -

4 Staf 21

Tabel II.3 Jumlah Personil DPMP2TSP menurut Tingkat Pendidikan pada tahun 2017

No. Tingkat Pendidikan

Normal Jumlah (Orang) Keterangan

1 S2 3

2 S1 12

3 D3 5

4 SMA 6

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Kondisi kinerja pelayanan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan Terpadu Satu Pintu dapat dilihat dari tabel berikut

NO PENERBITAN IZIN

MASA

BERLA

KU IZIN

(THN)

THN

2012

THN

2013

THN

2014

THN

2015

THN

2016

JLH IZIN

YANG

TERBIT

S.D THN

2016

1 Surat Izin Tempat Usaha

(SITU) 2 371 361 364 559 524 2179

2 Surat izin Tempat Usaha

Perdagangan (SIUP) 5 138 186 181 214 254 973

3 Izin Usaha Jasa

Konstruksi (IUJK) 3 55 86 57 47 77 322

4 Surat izin Toko Obat

(SITOB) 5 5 7 7 5 8 32

5 Izin Usaha Industri (IUI) 5 1 3 2 - 4 10

6

Izin Penyelenggaraan

Pendidikan Sekolah

Swasta (IPPSS)

5 1 2 3 139 27 172

7

Izin Penyelenggaraan

Kegiatan Hiburan dan

Rekreasi (IPHIR)

- 1 0 3 4 5 13

8 Pendidikan Non Formal

dan Informal (PNFI) 5 3 2 3 - 4 12

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

19 Klinik 1 1

20 Optik 2 2

21 Izin Praktek Perorangan

Dokter Gigi 3 3

22 Izin Praktik Fisioterapis - - - - - - -

23 Izin Praktik Dokter

Spesialis - - - - - - -

24 Balai Pengobatan

Swasta - - - - - - -

25 Pengobatan Tradisional - - - - - - -

26 Praktik Berkelompok

Dokter Umum - - - - - - -

27 Praktik Berkelompok

Dokter Spesialis - - - - - - -

28 Praktik Berkelompok

Dokter Gigi Spesialis - - - - - - -

29 Praktik Perorangan

Dokter Gigi Spesialis - - - - - - -

30

Izin Kursus Keterampilan

Pelatihan Aneka

Kejuruan( Menjahit, tata

rias, elektronik)

- - - - - - -

31

Izin Kursus Keterampilan

Pelatihan Konstruksi (

Furniture/Mobileir)

- - - - - - -

32 Izin Tempat Penjualan

Minuman Beralkohol - - - - - - -

33

Izin Kursus Keterampilan

Pelatihan Konstruksi (

Furniture/Mobileir)

- - - - - - -

Jumlah 875 911 800 1209 1219 5014

9 Izin Usaha Gudang (IUG) 5 2 2 2 5 5 16

10 Izin Pendidikan Mata

Pelajaran (IPMP) 5 2 0 0 - - 2

11 Izin Pemasangan

Reklame (IPR) 1 1 13 7 11 7 39

12 Surat Izin Praktik Bidan

(SPIB) 5 0 0 3 13 4 20

13 Surat Izin Praktek Dokter

(SIPD) 5 0 0 7 1 1 9

14 Surat Izin Apotik (SIA) 5 0 0 1 3 1 5

15 Tanda Daftar

Perusahaan (TDP) 3 291 245 159 203 290 1188

16 Tanda Daftar Industri

(TDI) 5 4 4 1 - - 9

17 Izin Usaha Toko Modern

(IUTM)

2 - 2

18 Izin Tempat Penjualan

3 2 5

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

2.3.1 Maklumat Pelayanan

2.3.2 Moto Pelayanan

Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu mempunyai moto

pelayanan Mudah, Cepat, Transparan dan Terjangkau.

2.3.3 Capaian Indeks Kepuasaan Masyarakat

Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM ) Mengacu pada Undang-Undang Nomor 25

Tahun 2009 tentang pelayanan publik, Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1

Tahun 1995 tentang Perbaikan dan Peningkatan Mutu Pelayanan Aparatur Kepada

Masyarakat, Keputusan Menteri Pembangunan Aparatur Negara Nomor

63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik serta

Keputusan Men.PAN Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan

Indeks Kepuasan Masyarakat. IKM merupakan sebuah langkah nyata untuk mewujudkan

good governance dalam mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik. IKM

dilaksanakan melalui evaluasi kinerja pelayanan publik berdasarkan pengukuran secara

kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari

aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan

kebutuhannya.

MAKLUMAT PELAYANAN

DENGAN INI KAMI AKAN MEMBERIKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR

PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN SECARA CEPAT, MUDAH DAN

TRANSPARAN SESUAI DENGAN PROSEDUR TETAP YANG TELAH DITETAPKAN

DAN APABILA TIDAK MENEPATI JANJI INI, KAMI SIAP MENERIMA SANKSI

SESUAI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

BAB III

ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan dan Perizinan Terpadu Satu Pintu

Dalam melakukan pelayanan SKPD pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan Terpadu Satu Pintu tak lepas dari berbagai permasalahan pelayanan dimana hal

ini kerap kali menjadi penghambat pencapaian target kinerja SKPD. Adapun permasalahan

yang dialami dalam peyananan SKPD adalah sebagai berikut :

1. Masih rendahnya kesadaran atau tingkat kepatuhan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban menyampaikan menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal

(LKPM);

2. Kepedulian Masyarakat dalam hal administrasi hak dan kewajiban dalam

pengurusan PBB dan NPWP masih rendah

3. Aksebilitas merupakan salah satu kendala untuk masyarakat yang jauh dari Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu ;

4. Terbatasnya Sumberdaya Aparatur/tenaga operasional dalam Bidang Penanaman

Modal, Pelayanan Perizinan serta Sistem Informasi dan Pengaduan;

5. Sarana dan prasarana pendukung yang masih perlu dibenahi, terutama sarana

pendukung pelayanan perizinan online;

6. Surat kepemilikan tanah milik masyarakat belum memiliki kekuatan hokum tetap

(sertifikat);

7. Adanya Perubahan Nomenklatur dari Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu menjadi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu;

8. Bertambah jumlah pelimpahan kewenangan terkait Perizinan dan Non Perizinan dari

33 menjadi 112;

9. Belum optimalnya sarana dan prasarana serta daya dukung dalam

penyelenggaraan pelayanan Perizinan Terpadu;

10. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengurus perizinan yang

diakibatkan rendahnya pengetahuan masyarakat tentang keberadaan PPTSP;

11. Belum adanya pemanfaatan Sistem Informasi dan Perizinan Informasi dan Perizinan

Investasi secara Elektronik (SPIPISE ) dan Sistem Informasi Manajemen Pelayanan

Perizinan Terpadu Satu Pintu ( SIM-PPTSP);

12. Terbatasnya Sumberdaya Aparatur/tenaga operasional dalam Bidang Penanaman

Modal, Pelayanan Perizinan serta Sistem Informasi dan Pengaduan;

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Humbang

Hasundutan Tahun 2016-2021 merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati

dan Wakil Bupati Humbang Hasundutan yang dituangkan dalam strategi pembangunan

jangka menengah daerah berupa kebijakan dan program pembangunan, disertai rencana

kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. RPJM

Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan berpedoman pada RPJP Daerah Kabupaten

Humbang Hasundutan Tahun 2005 – 2025. Kajian arah kebijakan pembangunan jangka

panjang daerah berupa tahapan pembangunan berdasarkan skala prioritas atau proses

pembangunan sebagai acuan dalam penyusunan RPJMD ditujukan untuk mengetahui arah

kebijakan pembangunan jangka panjang daerah dan relevansinya dengan rencana jangka

menengah daerah yang akan disusun.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode

perencanaan. Keadaan yang diinginkan tersebut akan diwujudkan melalui berbagai usaha

pembangunan daerah yang terencana, terarah dan berkelanjutan selama kurun waktu

tertentu (panjang atau menengah) dengan melibatkan pihak masyarakat, swasta dan

pemerintah. Sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Humbang

Hasundutan Nomor 2 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2016-2021; bahwa Visi Kabupaten

Humbang Hasundutan adalah “MEWUJUDKAN HUMBANG HASUNDUTAN YANG

HEBAT DAN BERMENTALITAS UNGGUL”

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi

pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi

diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan (stakeholders)

dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran instansi pemerintah dalam

penyelenggaraan pemerintahan. Misi suatu instansi harus jelas dan sesuai dengan tugas

pokok dan fungsi. Misi juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki oleh instansi

pemerintah. Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (SPPN), Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang

akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

Pernyataan misi sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan

Nomor 2 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2016-2021 bahwa Misi Kabupaten Humbang

Hasundutan adalah:

1. Meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam

3. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baru

4. Meningkatkan kedaulatan pangan dan ekonomi kerakyatan

5. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan pengembangan wilayah

Secara umum tugas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu

Satu Pintu terkait dengan pencapaian visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

Namun secara khusus, tugas dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu Satu Pintu berkontribusi langsung dalam mendukung pencapaian misi ke-4

Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan yaitu:

“Meningkatkan kedaulatan pangan dan ekonomi kerakyatan”

Tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah di sektor penanaman modal

dan pelayanan perizinan yang ingin dicapai oleh Kabupaten Humbang Hasundutan yang

dikaitkan dengan visi dan misi ke-4 pembangunan jangka menengah Kabupaten Humbang

Hasundutan Tahun 2016-2021 tersebut adalah sebagai berikut :

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

Tujuan 1 : Meningkatkan Iklim Investasi yang Kondusif

Sasaran : Meningkatnya Jumlah Investasi Penanaman Modal di Kabupaten Humbang Hasundutan

Tujuan 2 : Meningkatkan Manfaat Sumber Daya Alam

Sasaran : Meningkatnya manfaat sumber daya alam

Tujuan 3 : Terwujudnya pelayanan perizinan dan non perizinan yang baik dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat

Sasaran : Meningkatnya kwalitas pelayanan perizinan dan non perizinan

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi

Faktor penghambat dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan

pelayanan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) ditinjau dari sassaran jangka menengah

Renstra K/L adalah sebagai berikut:

a. Belum terciptanya dukungan iklim investasi;

b. Belum tersedianya kajian potensi sumber daya yang terkait dengan investasi;

c. Belum tersedianya informasi serta promosi potensi ekonomi dan penanaman

modal yang akurat melalui teknologi IT;

d. Kenyamanan dan kepastian hukum berinvestasi belum optimal;

e. Terbatasnya Sumberdaya Aparatur/tenaga operasional dalam Bidang

Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan serta Sistem Informasi dan Pengaduan;

f. Belum tersedianya data dan informasi mengenai potensi investasi di Kabupaten

Humbang Hasundutan terutama tentang kajian-kajian teknis;

g. Belum optimalnya sarana dan prasarana serta daya dukung dalam

penyelenggaraan pelayanan Perizinan Terpadu;

h. Belum optimalnya dukungan investasi teknis dalam Koordinasi Pengelolaan Izin

Perizinan, dikarenakan Tim Pengelolka Perizinan/Tim Teknis masih lintas

SKPD,sehingga menyulitkan koordinasi dan sinkronisasi dalam pelayanan

administrasi perizinan;

i. Belum adanya pemanfaatan Sistem Informasi dan Perizinan Informasi dan

Perizinan Investasi secara Elektronik (SPIPISE ) dan Sistem Informasi

Manajemen Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu ( SIM-PPTSP);

j. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Bidang Urusan Penanaman Modal

belum terealisasi 100%;

k. Adanya kegiatan Usaha pertambangan yang merusak lingkungan;

l. Kurangnya kualitas dan kuantitas ASN dalam pengawasan pertambangan;

m. Kurangnya Data Faktual tentang potensi bahan tambang di Kabupaten Humbang

Hasundutan, sehingga penzonasian Wilayah Usaha Pertambangan masih

bersifat tentative;

n. Menurunya debit air sungai terutama di musim kemarau untuk keberlanjutan

PLTM/PLTA akibat penebangan hutan (Fluktuasi debit air yang ekstrim pada

akhir-akhir ini, dimana pada saat musim hujan sering terjadi over flood dan pada

saat musim kemarau sumber air/ sungai bisa sangat kondisi kritis ketersediaan

airnya. Hal ini mengindikasikan telah terjadi kerusakan cathment areal);

o. Masih adanya desa yang belum teraliri listrik PLN

p. Meningkatnya kegiatan penambangan di Kawasan Hutan dan di Daerah Airan

Sungai (DAS) yang di klaim masyarakat sebagai lahannya;

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

q. Masih banyaknya energi listrik , energi baru terbarukan (PLTM/PLTM) yang

belum di kembangkan;

r. Masih adanya desa/dusun kesulitan air bersih;

s. Kurang tertatanya secara terintegrasi pembangunan Infrastruktur

Ketenagalistrikan (JTR, JTM,JTT).

3.3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional

Arah kebijakan dan strategi nasional di bidang penanaman modal dituangkan dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 pada agenda

pembangunan nasional nomor 6 (enam), “Meningkatkan Produktivitas Rakyat dan Daya

Saing di Pasar Internasional”, dengan sub agenda prioritas “Penguatan Investasi”. Sasaran

yang hendak dicapai dalam rangka “Penguatan Investasi” untuk lima tahun ke depan

adalah:

1. Menurunnya waktu pemrosesan perizinan investasi nasional di pusat dan di

daerah menjadi maksimal 15 hari per jenis perizinan pada tahun 2019.

2. Menurunnya waktu dan jumlah prosedur untuk memulai usaha (starting a

business) menjadi 7 hari dan menjadi 5 prosedur pada tahun 2019, sebagai

salah satu upaya untuk meningkatkan peringkat Indonesia pada Ease of Doing

Business (EODB).

3. Meningkatnya pertumbuhan investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto

(PMTB) menjadi sebesar 12,1% pada tahun 2019.

4. Meningkatnya investasi PMA dan PMDN menjadi Rp 933 triliun pada tahu 3.3.2.

Arah Strategi dan Kebijakan SKPD Provinsi

Penguatan investasi ditempuh melalui dua pilar kebijakan yaitu pertama adalah

peningkatan iklim investasi dan iklim usaha untuk meningkatkan efisiensi proses perizinan

bisnis; dan kedua adalah peningkatan investasi yang inklusif terutama dari investor

domestik. Kedua pilar kebijakan ini akan dilakukan secara terintegrasi baik di tingkat pusat

maupun di daerah.

a. Peningkatan Iklim Investasi Dan Iklim Usaha

Kebijakan ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi proses perizinan,

meningkatkan kepastian berinvestasi dan berusaha di Indonesia, serta

mendorong persaingan usaha yang lebih sehat dan berkeadilan.

b. Peningkatan Investasi Yang Inklusif Terutama Dari Investor Domestik

Kebijakan ini ditujukan untuk mengembangkan dan memperkuat investasi di

sektor riil, terutama PMDN, yang dapat mendorong pengembangan investasi dan

usaha di Indonesia secara inklusif dan berkeadilan terutama pada sektor

produktif yang mengutamakan sumber daya lokal.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis(KLHS)

1. Ketataruangan dan Kawasan

Berdasarkan Rencana Tata ruang wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan,

kondisi eksisting pemaanfaatan lahan di kabupaten Humbang Hasundutan

sebagai berikut :

a) Kabupaten Humbang Hasundutan merupakan daerah dataran tinggi

yang mempunyai ketinggian bervariasi antara 330-2.075 Meter diatas

permukaan laut, dengan perincian :

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

Datar = 278,75 Km2 (0 s/d 2 %)

Landai = 491,63 Km2 (2 s/d 15 %)

Miring = 1.066,50 Km2 (15 s/d 40 %)

Terjal = 665,82 Km2 (40 s/d 44 %)

b) Suhu udara berkisar : 170 C - 290 C.

c) Curah hujan rata – rata : 228,76 mm/tahun

Potensi pengembangan wilayah dilihat dari unsur-unsur potensi geografis, penduduk,

ekonomi wilayah, sektor andalan, sektor pendukung, sektor investasi, keuangan dan

pembiayaan serta sektor transportasi didekati dengan kebijakan perwilayahan. Kebijakan

perwilayahan didasarkan atas efektivitas pembangunan di seluruh daerah ini dan untuk

menyelaraskan pembangunan berbagai sektor andalan yang akan dikembangkan di

masing-masing wilayah kecamatan agar pengembangannya tidak tumpang tindih satu

sama lain, sehingga potensi yang dimiliki masing-masing kecamatan dapat dikembangkan

secara optimal dan terintegrasi. Pengembangan potensi secara spasial dilakukan melalui

kebijakan pengembangan kawasan strategis kabupaten yang mengacu pada Rencana Tata

Ruang baik Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Humbang Hasundutan,

dimana kebijakan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan secara

kewilayahan diarahkan menjadi 4 (empat) pusat pelayanan, yaitu:

a. Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLP), mencakup kawasan yang berada di

Kecamatan Lintongnihuta;

b. Pusat Kegiatan Lokal (PKL), mencakup perkotaan Doloksanggul;

c. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), mencakup Kecamatan Lintongnihuta,

Pakkat, Parlilitan dan Desa Bakkara;

d. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) mencakup pusat permukiman

Kecamatan Paranginan, Pollung, Onanganjang, Sijampolang dan

Tarabintang;

e. Pusat Kawasan Startegis Nasional (PKSN), meliputi Kawasan Danau Toba

dan sekitarnya.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

Rencana Pengembangan Kawasan di Kabupaten Humbang Hasundutan

No.

Rencana

Pengembangan

Kawasan

Uraian

I. KAWASAN LINDUNG:

1. Kawasan Hutan

Lindung

Kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai

perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur

tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi dan meme-

lihara kesuburan tanah. Kawasan ini mencakup Kawasan

Hutan Lindung Batang Toru.

2. Kawasan Perlindungan

Setempat

Kawasan yang berfungsi untuk menjaga fungsi utama su-

ngai, waduk dan mata air. Kawasan ini mencakup daerah di

pinggiran Danau Toba, Kecamatan Baktiraja dan kawasan

sempadan sungai meliputi sungai Aek Sulpi, sungai Aek

Silang, Sungai Aek Sirahar, dan sungai Aek Situmohap.

3. Kawasan Suaka Alam,

Pelestarian Alam dan

Cagar Budaya

Kawasan yang berfungsi menjaga keanekaragaman jenis

tumbuhan dan satwa yang tipe ekosistemnya masih kondisi

alami (belum diganggu manusia). Kawasan ini berada di

Kecamatan Paranginan seluas 85,94 Ha.

4. Kawasan Lindung

Geologi

Kawasan yang memiliki gejala geologi, yang meliputi ka-

wasan rawan bencana alam geologi. Kawasan Lindung

Geologiadalah lahan-lahan terjal sekeliling Danau

Toba(Kecamatan Baktiraja) bukit-bukit terjal di Kecamatan

Onan Ganjang, Pakkat, Parlilitan dan Tarabintang serta

daerah Doloksanggul yang dilalui jalur patahan Semangko

dan Renun.

II. KAWASAN BUDIDAYA:

1. Kawasan Peruntukan

Hutan Produksi

Kawasan yang berfungsi sebagai hutan yang mempunyai

fungsi pokok memproduksi hasil hutan. Kawasan ini men-

cakup hutan produksi yang terdapat di Kabupaten Humbang

Hasundutan seluas 48.926,29 Ha yang terdiri dari Hutan

Produksi Tetap (HP) seluas 40.512,24 Ha terdapat di

Kecamatan Pollung, Parlilitan, Lintongnihuta, Doloksanggul

dan Sijamapolang.

2. Kawasan Peruntukan

Pertanian

Kawasan yang berfungsi untuk kegiatan pertanian yang

meliputi kawasan pertanian lahan basah untuk pengem-

bangan tanaman pangan seluas 14.151 Ha; kawasan perta-

nian lahan kering seluas 85.394,84 Ha; kawasan tanaman

tahunan/perkebunan meliputi Kecamatan Paranginan,

Baktiraja, Lintongnihuta, Doloksanggul, Pollung, Onan

Ganjang, Sijamapolang, Pakkat sebagian, Parlilitan

sebagian dan Tarabintang, pada wilayah komoditas

tanaman kopi, kemenyan, cengkeh, kemiri, karet, kakao,

dan sawir merupakan tanaman unggulan; kawasan

pengembangan budidaya perikanan di Kecamatan Pakkat,

Onan Ganjang,Doloksanggul dan Pollung sebagai sentra

perikanan air tawar, Kecamatan Lintongnihuta, Paranginan,

Parlilitan, Tarabintang dan Baktiraja sebagai sentra

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

No.

Rencana

Pengembangan

Kawasan

Uraian

perikanan mina padi, Kecamatan Baktiraja sebagai sentra

perikanan keramba jaring apung, Kecamatan Parlilitan

khususnya Desa Pusuk I sebagai sentra pembenihan ikan,

seluruh aliran sungai sebagai tempat pengusahaan ikan air

tawar; dan kawasan pengembangan peternakan ternak

kecil di Kecamatan Pakkat, Onan Ganjang, Sijamapolang

dan Baktiraja sebagai sentra peternakan kerbau;

Kecamatan Onan Ganjang, Paranginan, Doloksanggul

sebagai sentra peternakan kuda, Kecamatan Sijamapolang

dan Doloksanggul sebagai sentra peternakan kuda,

Kecamatan Pakkat dan Tarabintang sebagai sentra

peternakan kambing, Kecamatan Sijamapolang,

Paranginan, Doloksanggul, Pollung dan Tarabintang potensi

sebagai sentra peternakan ayam buras, Kecamatan Onan

Ganjang, Sijamapolang, Lintongnihuta, Doloksanggul,

Parlilitan dan Tarabintang sebagai sentra ayam buras,

Kecamatan Pakkat, Pollung, Parlilitan dan Baktiraja sebagai

sentra peternakan itik.

3. Kawasan Peruntukan

Pertambangan

Sebahagian besar potensi bahan tambang di Kabupaten

Humbang Hasundutan merupakan jenis tambang yang

dapat berpotensi untuk pemasok bahan baku industri

pengolahan bahan bangunan (batako, pozolan/semen,

calcium carbonate (cat), kalsit, trass dan sebagainya.

Namun pemanfaatan bahan tambang tersebut masih sangat

terbatas. Disamping itu terdapat juga potensi biji emas yang

berpotensi untuk dikembangkan menjadi industri kerajinan

(logam) walaupun tingkat kuantitas dan kualitas dari biji

emas tersebut belum diketahui secara pasti.

Secara spasial, potensi jenis bahan tambang yang terdapat

di Kabupaten Humbang Hasundutan antara lain : Gambut di

Kecamatan Lintongnihuta, Doloksanggul dan Pollung.

Potensi lahan gambut ini dapat dikembangkan menjadi

pemanfaatan lahan perkebunan dan sebagai bahan

bakar/listrik sebagai alternatif sumber daya energi lokal

masyarakat. Bahan batako, trass, batu gamping, kalsit

berada di Kecamatan Lintongnihuta dan Kecamatan

Doloksanggul. Guano berada di Kecamatan Pakkat dan

Parlilitan. Batu kapur di Kecamatan Onan Ganjang dan biji

emas di Kecamatan Pakkat dan Tarabintang.

4. Kawasan Peruntukan

Industri

Potensi dan kondisi industri yang sedang berkembang di

Kabupaten Humbang Hasundutan adalah industri yang

terkait dengan pertanian seperti pengolahan hasil pertanian

dan pembuatan alat-alat pertanian, industri kebutuhan

masyarakat seperti sandang, pangan dan bahan bangunan,

industri yang ada kaitannya dengan bahan tambang seperti

bahan baku emas dan lain-lain serta industri yang

menghasilkan bahan kebutuhan sehari-hari. Dalam tahap

pembangunan awal industri yang dikembangkan adalah

industri kecil, industri kerajinan dan industri rumah tangga.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

No.

Rencana

Pengembangan

Kawasan

Uraian

Potensi industri bahan baku makanan dan minuman

(pengolahan kopi bubuk dan pengupasan, pembuatan tahu,

tempe, kerupuk ubi dan pembuatan gula tebu) berada di

Kecamatan Lintongnihuta, Onan Ganjang, Doloksanggul,

Pollung, Parlilitan, dan Baktraja. Industri pengembangan

kain tradisional (kain adat) berada diseluruh kecamatan.

Industri kerajinan perhiasan dan industri kerajinan seperti

anyaman rotan, purun, bambu, ijuk dan sebagainya berada

di seluruh kecamatan.

5. Kawasan Peruntukan

Pariwisata

Potensi kepariwisataan yang dimiliki Kabupaten Humbang

Hasundutan adalah keindahan dan daya tarik panorama

alam seperti kawasan Danau Toba serta budaya dan

sejarah seperti pusat Kerajaan Batak (Istana

Sisingamangaraja). Dalam upaya pengembangan

kepariwisataan maka perlu mengembangkan objek-objek

wisata yang ada seperti wisata alam, wisata budaya dan

wisata sejarah. Kawasan Danau Toba pada Wilayah

Kabupaten Humbang Hasundutan terdapat di Kawasan

Strategis skala Kabupaten yakni zona wisata

Doloksanggul-Lintongnihuta-Bakkara (Doliba) yang

direkomendasikan sebagai zona wisata yang potensial.

Selain itu Kabupaten Humbang Hasundutan memiliki

keindahan dan daya tarik alam yang cukup bagus di

berbagai lokasi yang potensial sebagai objek wisata, maka

lokasi-lokasi tersebut juga perlu dikembangkan yang

diintegrasikan dengan lokasi-lokasi lain sebagai objek

wisata, baik wisata alam, wisata budaya maupun wisata

sejarah.

6. Kawasan Peruntukan

Permukiman

Kebutuhan pengembangan perumahan didasarkan kepada

backlog kebutuhan rumah,pertumbuhan kebutuhan dari

pertambahan penduduk,peningkatan kualitas permukiman

yang meliputi perbaikan perumahan yang bertempat tinggal

di bantaran sungai dan permukiman kumuh. Rencana

kebutuhan rumah untuk perkotaan maupun perdesaan

antara lain untuk permukiman perkotaan seluas 715 Ha

dan permukiman desa seluas 2.978 Ha berada di seluruh

kecamatan.

III. KAWASAN STRATEGIS:

1. Kawasan Strategis dari

Sudut Kepentingan

Pertumbuhan Ekonomi

Kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut ekonomi

yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi daerah

yang merupakan aglomerasi dari berbagai kegiatan ekono-

mi yang meliputi Kawasan Agropolitan Dataran Tinggi Bukit

Barisan di Kabupaten Humbang Hasundutan.

2. Kawasan Strategis dari

Sudut Kepentingan

Kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut ekonomi

yang berpengaruh terhadap fungsi dan daya dukung ling

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

No.

Rencana

Pengembangan

Kawasan

Uraian

Fungsi dan Daya Du-

kung Lingkungan

kungan yang meliputi Kawasan Suaka Margasatwa Dolok

Saut, Kawasan Alam Sijaba Huta Ginjang dan Kawasan

Hutan Lindung Batang Toru.

3. Kawasan Strategis dari

Sudut Kepentingan

Sosial Budaya.

Kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut

kepentingan sosial budaya, yang mencakup Kawasan pusat

kerajaan dan batak dengan penekanan sosial budaya.

4. Kawasan Strategis dari

Sudut Kepentingan

Pendayagunaan

Sumberdaya Alam

dan/atau Teknologi

Tinggi

Kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut

pendayagunaan sumberdaya alam dan/atau teknologi

tinggi, yang mencakup Kawasan Sebaran Potensi Bahan

Tambang dengan penekanan sumberdaya alam dan/atau

teknologi tinggi; Kawasan Sebaran Potensi Bahan Tambang

dan Kawasan Sebaran Potensi Tenaga Air dengan

penekanan sumber daya alam.

Sumber : Rencana Tata Ruang dan Rencana Wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan

Tahun 2011-2031

2. Faktor penghambat

a) Belum optimalnya fungsi kawasan dalam rencana tata ruang wilayah

meliputi kawasan strategis, kawasan cepat tumbuh, kawasan tertinggal,

kawasan danau toba, kawasan perbatasan dan sebagai kawasan

pendidikan, parawisata dan budidaya pertanian serta kegiatan

pendukungnya.

b) Rencana Penata ruang kawasan kewilayahan kabupaten Humbang

Hasundutan masih belum optimal, hal ini terkait dengan belum adanya

tata guna lahan yang terintegrasi dan sinergis dengan pembangunan yang

diprioritaskan sesuai dengan potensi sumberdaya alam dan lingkungan

yang ada dan belum optimalnya fungsi kawasan dan tata ruang wilayah.

c) Masih belum memadainya sarana dan prasarana dasar yang belum

mendukung percepatan pembangunan (jalan, jembatan, terminal, irigasi

3. Faktor Pendorong

a) Kabupaten Humbang Hasundutan sebagai pusat kegiatan parawisata

dapat diartikan bahwa kedepan kabupaten Humbang Hasundutan akan

menjadikan parawisata sebagai sektor pendukung bagi peningkatan

perekonomian didaerah . Serta Mengoptimalkan sumbedaya alam dan

budaya sebagai destinasi parawisata, melalui pengembangan objek dan

daya tarik wisata, promosi dan pemasaran.

b) Kabupaten Humbang Hasundutan mempunyai kawasan agroindustri dan

fungsi kawasan parawisata serta mempunyai sumberdaya alam yang

berlimpah di harapkan dapat menunjang perekonomian daerah untuk itu

perlu adanya penetapan tata kawasan dan penguatan ruang kawasan

pedesaan.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis

Isu-isu strategis merupakan kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau

dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah karena dampaknya yang

signifikan bagi daerah dengan karakteristik bersifat penting, mendasar, mendesak,

berjangka panjang dan menentukan tujuan penyelenggaraan Pemerintah Daerah dimasa

yang akan datang. Isu-isu strategis Dinas penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu Satu Pintu diantaranya:

1. Belum terciptanya dukungan iklim investasi;

2. Belum tersedianya kajian potensi sumber daya yang terkait dengan investasi;

3. Perlunya informasi serta promosi potensi ekonomi dan penanaman modal yang

akurat melalui Pameran dan teknologi IT;

4. Kenyamanan dan kepastian hukum berinvestasi belum optimal;

5. Kurang tertatanya secara terintegrasi pembangunan Infrastruktur

Ketenagalistrikan (JTR, JTM,JTT);

6. Masih banyaknya energi baru (PLTA/PLTM) yang belum dikembangkan;

7. Belum terbentuknya BUMD ( Perumda dan Perseroda) di Kabupaten Humbang

Hasundutan;

8. Masih kurangnya pengawasan penambangan batuan bukan logam sesuai

kewenangan di daerah Wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan;

9. Aplikasi E-Perizinan masih dalam Pembangunan dan pengembangan;

10. Kwalitas dan kwantitas aparat pelayanan publik belum optimal;

11. Sosialisasi dan publikasi perizinan dan non perizinan belum optimal.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Humbang Hasundutan

Penetapan tujuan organisasi pada umumnya didasarkan pada faktor – faktor kunci

keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan Visi dan Misi, karena dengan mengetahui

faktor – faktor kunci keberhasilan berarti organisasi tersebut telah mengetahui kekuatan

untuk mencapai tujuan yang akan dicapai.

Merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan merupakan hasil

akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5

(lima) tahun serta harus konsisten dengan tugas dan fungsinya secara kolektif untuk

menggambarkan arah strategi organisasi dan perbaikan – perbaikan yang ingin diciptakan.

Dalam rangka pencapaian misi ” Meningkatkan kedaulatan pangan dan ekonomi

kerakyatan “, maka tujuan pembangunan yang ditetapkan adalah :

1. Meningkatkan Iklin Investasi yang kondusif;

2. Meningkatkan manfaat sumber daya alam;

3. Meningkatkan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan yang baik dalam rangka

mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Sasaran adalah penjabaran tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan

dicapai/dihasilkan secara nyata oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu Satu Pintu dalam jangka waktu 5 (lima) tahun mendatang. Perumusan sasaran

harus memenuhi kriteria ”SMART”, yaitu Specific (khusus), Measureable (terukur),

attainable (dapat dicapai), Realistic (nyata) dan Time bound (tepat waktu). Dengan

memperhatikan Visi, Misi, dan Strategi Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan, serta

memperhatikan paradigma dan kondisi yang akan dihadapi pada masa yang akan datang,

maka berdasarkan tugas pokok dan fungsinya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan Terpadu Satu Pintu, dirumuskan visi sebagai berikut :

Adapun sasaran yang ingin dicapai melalui Rencana Strategis (Renstra) Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu tahun 2016 – 2021

adalah:

1. Meningkatnya iklim investasi yang kondusif;

2. Meningkatnya manfaat sumber daya alam;

3. Meningkatnya kwalitas pelayanan perizinan dan non perizinan.

Dengan indikator sasaran Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu Satu Pintu kabupaten Humbang Hasundutan adalah :

1. Jumlah Investasi dari berbagai sektor (sektor pariwisata, pertanian dan industri) ;

2. Jumlah Investasi PLTA/PLTMH yang beroperasi;

3. Jumlah Izin dan Non Perizinan yang diterbitkan;

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

Kesesuaian Visi, Misi RPJMD dengan Tujuan dan Sasaran Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu menentukan efektivitas pelaksanaan program

dan kegiatan sesuai dengan amanat pembangunan yang tertuang dalam visi misi Bupati

terpilih. Adapun konsistensi tersebut dapat dijabarkan dalam matriks berikut:

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

Tabel 4 . Konsistensi Visi, Misi RPJMD dengan Tujuan dan Sasaran PD

No

VISI : Mewujudkan Humbang Hasundutan Yang Hebat Dan Bermentalitas Unggul

Misi Tujuan OPD Sasaran

OPD

Indikator

Sasaran

Target Kinerja Tahun-

2017 2018 2019 2020 2021

4 Meningkatkan

kedaulatan pangan

dan ekonomi

kerakyatan

Meningkatkan

Iklim Investasi

yang kondusif

Meningkatnya

Iklin Investasi

yang kondusif

PLTA/PLTMH :

Persentase

Potensi

Sumber Daya

Air yang

dimanfaatkan

untuk sumber

energi 20.60 26.40 39.83 57.08

75.70

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

4.2. Strategi dan Kebijakan

Strategi merupakan serangkaian upaya yang berisikan gambaran proses

pencapaian sasaran strategis. Penyusunan Strategi dalam upaya mencapai tujuan dan

sasaran yang hendak dicapai hendaknya didahului dengan identifikasi faktor yang

mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan program kegiatan yakni dari lingkungan

internal dan eksternal OPD. Penentuan alternatif strategi pencapaian dari setiap

indikator sasaran adalah dengan terlebih dahulu melakukan analisis SWOT (strength,

weakness, opportunity dan threats).

Analisis SWOT merupakan jenis analisis yang digunakan untuk memaksimalkan

kekuatan dan peluang, namun pada saat bersamaan dapat meminimumkan kelemahan

dan ancaman. Proses pengambilan keputusan strategis (strategi dan kebijakan)

dikaitkan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran.

Berdasarkan analisis SWOT dengan faktor internal maupun eksternal yang sudah

diidentifikasi Kekuatan/Strength, kelemahan/Weakness, Kesempatan/ Opportunisties

dan Ancaman/Threats), maka sasaran strategi yang akan dicapai adalah sebagai

berikut :

1. Strategi S – O yaitu strategi yang menggunakan Kekuatan untuk meraih

Peluang

2. Strategi W – O yaitu strategi yang menekan Kelemahan untuk meraih Peluang

3. Strategi S – T yaitu strategi yang menggunakan Kekuatan untuk mengahadapi

Ancaman

4. Strategi W - T, yaitu strategi yang menekan Kelemahan untuk menghadapi

Ancaman

Berdasarkan interaksi pemetaan faktor-faktor internal dan eksternal dengan

mengacu pada kata kunci tersebut, maka dapat dituangkan dalam tabel sebagai

berikut :

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

Tabel 5.Hasil Analisis SWOT Lingkungan Strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Humbang

Hasundutan

Internal

Eksternal

Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weakness)

1. Adanya Organisasi Dinas PMP2TSP

2. Terpenuhinya Kebutuhan dasar

Administrasi Perkantoran

3. Komitmen pimpinan yang tinggi.

4. Adanya dukungan dana.

5. Tersedianya akses informasi ke provinsi

dan pusat

1. Belum terciptanya dukungan iklim

investasi

2. Belum tersedianya kajian potensi

sumber daya yang terkait dengan

investasi;

3. Sarana / prasarana pendukung masih

rendah;

4. Manajemen internal OPD masih lemah.

5. Terbatasnya sumber daya aparatur/

tenaga operasional dalam bidang

penananamn modal, pelayanan

perizinan, sitem informasi dan

pengaduan

Peluang (Opportunity) Strategi –SO Strategi (WO)

1. Potensi SDA yang cukup luas untuk

pengembangan PLTA/PLTMH.

2. Semakin tingginya permintaan akan

energy Listrik.

3. Respon pengusaha dalam pengurusan

izin cukup baik.

1. Mengoptimalkan semua sumber daya

yang ada serta kondisi positif yang

terjalin secara vertikal maupun horizontal

untuk pengembangan Investasi

Penanaman Modal di Kabupaten

Humbang Hasundutan;

1. Mengembangkan program untuk

mendukung iklim investasi yang baik;

2. Menetapkan zona-zona potensi sumber

daya alam yang terkait dengan investasi;

3. Meningkatkan Manajeman Interlan OPD;

4. Meningkatkan kualitas ASN melalui

Page 32: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

4. Meningkatnya Peluang Investasi

5. Program Pengurusan Izin melalui sitem

OSS cukup direspon dengan baik.

2. Meningkatkan Proses Pelayanan

Perizinan dan Non Perizinan

pendidikan dan pelatihan.

Ancaman (Threats) Strategi (ST) Strategi (WT)

1. Kenyamanan dan kepastian hukum

berinvestasi belum optimal;

2. Lemahnya dukungan permodalan bagi

Pengusaha menengah/kecil;

3. Menurunnya debit air pada musim

kemarau sehingga berdampak buruk

bagai PLTA.

1. Mendatangkan Investor;

2. Melakukan promosi investasi dalam

negeri

3. Menetapkan SOP/SP .

1. Meningkatkan daya saing Investasi;

2. Menyelenggarakan temu usaha anatar

pemerintah dan pelaku usasha;

3. Menginventarisasi Kegiatan Penanaman

Modal.

Page 33: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

TABEL TC-27. RENCANA PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAANNYA

TAHUN 2016 - 2021

TUJUAN INDIKATOR TUJUAN

SASARAN INDIKATOR SASARAN

PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS

INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)

KONDISI KINERJA PADA AWAL TAHUN

2016

KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD

TAHUN 2021 SKPD PENANGGUNG JAWAB

Lokasi

2017 2018 2019 2020 2021

TOLOK UKUR

SATUAN TARGET PAGU

(Rp. 000)

TARGET PAGU

(Rp. 000)

TARGET PAGU

(Rp. 000)

TARGET PAGU

(Rp. 000)

TARGET PAGU

(Rp. 000)

TARGET PAGU

(Rp. 000)

TARGET PAGU

(Rp. 000)

2 3 4 5 6 7 8 9 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu

Persentase Nilai Capaian Akuntabilitas Kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu

Meningkatnya akuntabilitas kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu

Persentase Capaian Pelayanan Internal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu

PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

Angka Indeks Kepuasan Aparatur Terhadap Pelayanan Administrasi Perkantoran (%)

603,087,316.00

465,099,850.00

597,610,000.00

657,371,000.00

723,108,100.00

795,418,910.00

3,841,695,176.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Penyediaan Jasa Komunikasi, sumber daya air dan Listrik

Jumlah Jenis jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik yang terpenuhi (jasa)

Jasa

2

73,440,000.00

2

60,960,000.00

3

67,056,000.00

3

73,761,600.00

3

81,137,760.00

3

89,251,536.00

14

445,606,896.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Penyedian Jasa Administrasi Keuangan

Jumlah dokumen pelaporan yang tersusun sesuai SAP (dokumen)

dokumen

-

- 5

15,000,000.0

0 5

16,500,000.0

0 5

18,150,000.0

0 5

19,965,000.0

0 20

69,615,000.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

Jumlah jenis penyediaan jasa kebersihan kantor yang terpenuhi

item 9

9,621,500.00

12

15,000,000.00

14

16,500,000.00

18

18,150,000.00

22

19,965,000.00

24

21,961,500.00

90

101,198,000.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Penyediaan Alat Tulis Kantor

Jumlah alat tulis kantor yang terpenuhi (item)

item 50

41,219,500.00

55

35,000,000.00

60

93,000,000.00

67

102,300,000.00

75

112,530,000.00

80

123,783,000.00

337

507,832,500.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaaan

Jumlah barang dan cetakan penggandaan yang tersedia sesuai kebutuhan

item 90

61,750,000.00

25

24,999,850.00

70

44,000,000.00

80

48,400,000.00

12

53,240,000.00

12

58,564,000.00

199

290,953,850.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Page 34: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

Jumlah komponen isntalasi listrik yang tersedia sesuai kebutuhan

unit 6

3,250,000.0

0 8

4,000,000.00

12

4,400,000.00 15

4,840,000.00

18

5,324,000.00 20

5,856,400.00

73

27,670,400.00 DPMP2TSP

DPMP2TSP

Penyediaan makan dan minuman

Jumlah makanan dan minuman yang terdistribusi sesuai jumlah peserta rapat

kotak

1,115

27,900,000.

00

1,390

34,998,000.0

0

1,540

38,497,800.0

0

1,690

42,347,580.0

0 1860

46,582,338.0

0

2,050

51,240,572.0

0 8530

241,566,290.0

0 DPMP2TSP

DPMP2TSP

Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah

Jumlah rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah yang terpenuhi

kali 25

276,765,200.00

12

200,054,000.00

12

220,059,400.00

12

242,065,340.00

12

266,271,874.00

12

292,899,061.00

60

1,498,114,875.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke dalam Daerah

Jumlah rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah yang terpenuhi

kali 98

109,140,000.00

70

60,088,000.00

76

66,096,800.00

86

72,706,480.00

89

79,977,128.00

95

87,974,841.00

416

475,983,249.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Penyediaan Bahan Bacaan dan Peratura Perundang -undangan

Jumlah Penyediaan bahan bacaan perundang-undangan sesuai kebutuhan (surat kabar/majalah)

Exlpr -

1,116.00

109

30,000,000.0

0 115

33,000,000.0

0 120

36,300,000.0

0 125

39,930,000.0

0 130

43,923,000.0

0 599

183,154,116.0

0 DPMP2TSP

DPMP2TSP

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR

Persentase Sarana/Prasarana Aparatur dalam kondisi baik

220,777,000

.00

230,354,000.

00

253,389,000.

00

561,658,200.

00

305,304,000.

00

335,834,500.

00

1,907,316,700.

00 DPMP2TSP

DPMP2TSP

Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor

Jumlah perlengkapan gedung kantor yang tersedia (item)

item 8

67,002,000.00

10

73,702,000.00

11

81,072,000.00

12

88,000,000.00

14

96,800,000.00

16

106,480,000.00

63

513,056,000.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Pengadaan Kenderaan dinas operasional

Jumlah kenderaan dinas yang tersedia (unit)

Unit

-

-

-

-

-

-

1

284,109,200

-

-

-

-

1

284,109,200.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

Persentase kondisi fisik gedung kantor dalam keadaan baik

item

8

25,000,000.00

4

15,000,000.00

5

16,500,000.00

6

18,150,000.00

8

19,965,000.00

10

21,961,500.00

33

116,576,500.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Pemeliharaan rutin/berkala kenderaan dinas/operasional

Persentase Kenderaan dinas/operasional dalam kondisi baik

unit

10

108,775,000.00

10

119,652,000.00

10

131,617,000.00

10

144,779,000.00

10

159,257,000.00

10

175,183,000.00

50

839,263,000.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor

Persentase perlengkapan kantor dalam kondisi baik

item

15

20,000,000.00

20

22,000,000.00

22

24,200,000.00

25

26,620,000.00

35

29,282,000.00

40

32,210,000.00

142

154,312,000.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Page 35: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR

Persentase ASN yang mengikuti Bimtek, Workshop, Sosialisasi

33,000,000.00

75,000,000.00

82,500,000.00

90,750,000.00

99,825,000.00

109,807,500.00

490,882,500.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Pengiriman ASN untuk Mengikuti Bimtek, Workshop, Sosialisasi

Persentase ASN yang memiliki Potensi di bidangnya (Orang)

Orang

2

33,000,000.00

3

75,000,000.00

4

82,500,000.00

5

90,750,000.00

6

99,825,000.00

7

109,807,500.00

2500%

490,882,500.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Meningkatkan Penanaman Modal di Kabupaten Humbang Hasundutan

Jumlah Nilai Investasi PMDN dan PMA

Meningkatnya Jumlah Investasi di Kabupaten Humbang Hasundutan

Peningkatan Jumlah Investasi dari berbagai sektor

Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Persentase Peningkatan Investasi dari Kegiatan promosi dan kerjasama

%

125,256,000.00

462,781,600.00

509,059,760.00

559,965,736.00

615,962,310.00

2,273,025,406.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Koordinasi Perencanaan Pengembangan Penanaman Modal

Jumlah koordinasi yang dilakukan ke Pemerintah maupun Perusahaan

Lap

15

60,256,000.00

20

66,281,600.00

25

72,909,760.00

30

80,200,736.00

35

88,220,810.00

125

367,868,906.0

0 DPMP2TSP

DPMP2TSP

Inventarisasi Kegiatan Penanaman Modal di Kabupaten Humbang Hasudutan

Jumlah Perusahaan yang di data/di inventarisasi dan nilai investasi

perusahaan

-

30

65,000,000.00

45

71,500,000.00

50

78,650,000.00

55

86,515,000.00

60

95,166,500.00

240

396,831,500.0

0 DPMP2TSP

DPMP2TSP

Penyediaan Bahan-bahan Promosi di Bidang Penanaman Modal

Jumlah bahan-bahan promosi berupa leaflat, booklet, brosur,cd dan banner tentang peluang usaha penanaman modal

item -

-

-

2,530.

00

75,000,000.0

0

2,600.

00

82,500,000.0

0

2,650.

00

90,750,000.0

0

2,700

99,825,000.0

0

10,480.

00

348,075,000.0

0 DPMP2TSP

DPMP2TSP

Mengikuti Promosi Potensi Insvestasi Penanaman Modal di Dalam Negeri

Cakupan event/kegiatan promosi skala nasional yang di ikuti berdasarkan undangan

kali -

-

-

3

250,000,000.00

3

275,000,000.00

3

302,500,000.00

3

332,750,000.00

12

1,160,250,000.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

Persentase Peningkatan Iklim Investasi di Kabupaten Humbang Hasundutan

450,000,000.00

-

-

-

-

-

1 dok 450,000,000.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Page 36: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

Penyusunan Cetak Biru ( Master Plan ) Pengembangan Penanaman Modal

Jumlah buku master plan, peta , CD Potensi pengembangan Penanaman Modal

dok

1 dok

450,000,000.00

1 dok

450,000,000.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Program Kepastian dan Kemudahan Berinvestasi

Jumlah Acuan/pedoman untuk kepastian dan kemudahan berinvestasi

300,000,000.00

137,500,000.00

151,250,000.00

166,375,000.00

755,125,000.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Penyusunan Produk Hukum Penanaman Modal

Jumlah perbub, Aplikasi GIS tentang Potensi dan Peluang Investasi

Dok

-

1

175,000,000.00

1 dok

175,000,000.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Penyelenggaraan Temu Usaha antara Pemerintah dan Pelaku Usaha

Jumlah pertemuan antara pelaku usaha dan pemerintah

kali

-

-

-

4

125,000,000.00

4

137,500,000.00

4

151,250,000.00

4

166,375,000.00

16

580,125,000.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Terwujudnya Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan yang baik dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat

Rata-rata waktu proses penerbitan izin dan non izin

Meningkatnya kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan

Jumlah izin dan Non Izin yang diterbitkan

Program Peningkatan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

Persentase Pelaku usaha yang sudah terlayani

% 191,826,000.00

613,432,000.00

390,000,000.00

382,300,000.00

481,500,000.00

2,059,058,000.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Cetak dan Pengadaan Blanko Dokumen Perizinan dan Non Perizinan

Jumlah blanko perizinan dan non perizinan yang dicetak

exlpr -

-

2000

25,000,000.0

0

2000

28,670,000.00

2000

36,000,000.00

2000

43,200,000.00

2000

47,500,000.00

10.000lbr

180,370,000.0

0 DPMP2TSP

DPMP2TSP

Operasional Tim Teknis Perizinan

Jumlah permohonan izin yang disurvey

Dok

100

50,576,000.00

100

386,440,000.00

100

96,000,000.00

100

105,600,000.00

100

116,000,000.00

100%

754,616,000.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Monitoring Evaluasi dan Pelaporan Perizinan dan Non Perizinan

Jumlah izin usaha yang di evaluasi

usaha -

200 50,000,000.00 200

78,681,000.0

0 200

85,000,000.0

0 200

93,500,000.0

0 200

103,000,000.

00

1.100 usaha

410,181,000.0

0 DPMP2TSP

DPMP2TSP

Sosialisasi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

Jumlah pengusaha yang memahami/mengetahui proses perizinan dan non perizinan

Usaha -

-

-

100

52,378,000.00

100

58,000,000.00

100

65,000,000.00

100

70,000,000.00

100%

245,378,000.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Page 37: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

Penyusunan dan Pengadaan Standart Operasional Prosedur (SOP), Standart Pelayanan (SP)

Jumlah izin dan Non perizinan yang memiliki SOP dan SP

Dok -

-

-

28 23,318,000.00

-

20 30,000,000.00

-

48

53,318,000.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Penyusunan survey kepuasan masyarakat

Persentase data kepuasan masyarakat terhadap pelayanan perizinan dan non perizinan

responden

-

-

-

-

250

25,000,000.00

-

250 35,000,000.00

500.00

60,000,000.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Informasi dan Publikasi Perizinan dan Non Perizinan

Jumlah Bahan informasi perizinan dan Non Perizinan yang tersedia

exlpr -

-

-

2500

43,945,000.00 2500

40,000,000.00 2500

45,000,000.00 2500

50,000,000.00

10,000

178,945,000.00 DPMP2TSP

DPMP2TSP

Pengadaan Sarana Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan berbasis Aplikasi Komputer

Jumlah Sarana dan Prasarana Perizinan dan Non Perizinan yang tersedia

Unit -

-

10

66,250,000.00

-

6

50,000,000.00

-

7

60,000,000.00

23

176,250,000.00 DPMP2TSP

DPMP2TSP

Meningkatkan manfaat sumber daya alam

Nilai realisasi investasi dari pemanfaatan sumber daya alam

Meningkatnya manfaat sumber daya alam

Jumlah investasi (PLTA/PLTMH) yang beroperasi

Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan

Persentase usaha bidang ketenagalistrikan yang dikembangkan dan mendapat pembinaan

76,014,500.00

49,500,000.00

54,450,000.00

59,895,000.00

65,884,500.00

305,744,000.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Pembinaan dan Pengawasan Bidang Ketenagalistrikan

Jumlah usaha bidang ketenagalistrikan yang dibina/di awasi

perusahaan

-

24

45,000,000.0

0

26

49,500,000.00

26

54,450,000.00

27

59,895,000.00

28

65,884,500.00

131

274,729,500.0

0 DPMP2TSP

DPMP2TSP

Pembangunan JTR Listrik Perdesaan

Jumlah JTR listrik perdesaan yang dibangun

unit -

3

31,014,500.0

0 -

-

-

-

3

31,014,500.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Program Pengembangan dan Pemanfaatan Energi

Persentase kegiatan usaha energi dan sumber daya mineral yang dikembangkan

% -

78,000,000.00

85,800,000.00

94,380,000.00

103,818,000.00

361,998,000.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Monitoring dan Evaluasi pelayanan perizinan energy baru dan terbarukan sesuai Kewenangan Daerah

Jumlah usaha yang dimonitoring/evaluasi di bidang ESDM sesuai Kewenangan Daerah

perusahaan

-

-

18

78,000,000.0

0

20

85,800,000.00

22

94,380,000.00

24

103,818,000.00

84

361,998,000.0

0 DPMP2TSP

DPMP2TSP

Page 38: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

Program Pengembangan Badan Usaha Milik daerah

Jumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang di bentuk dan dikembangkan di Kabupaten Humbang Hasundutan

Unit -

210,000,000.00

431,000,000.00

474,100,000.00

279,510,000.00

1,394,610,000.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Pembinaan dan pengawasan BUMD atau Perusahaan Umum Daerah (Perumda)

Jumlah BUMD atau Perumda yang Terbina/terawasinya

Usaha -

-

2

35,000,000.0

0

2

38,500,000.00

2

42,350,000.00

2

46,585,000.00

8

162,435,000.0

0 DPMP2TSP

DPMP2TSP

Penyediaan Sarana dan Prasarana pasca pembentukan BUMD atau Perumda

Jumlah sarana dan prasarana pasca pembentukan BUMD atau Perumda yang tersedia

Unit -

-

-

20

150,000,000.00

22

165,000,000.00

25

181,500,000.00

28

199,650,000.

00

95

696,150,000.0

0 DPMP2TSP

DPMP2TSP

Penyusunan dan Pembentukan Kepengurusan BUMD atau Perumda

Jumlah kepengurusan BUMD atau Perumda sesuai dengan Tupoksinya

orang -

-

-

10

25,000,000.00

15

27,500,000.00

18

30,250,000.00

20

33,275,000.00

63

116,025,000.00

DPMP2TSP DPMP2TSP

Penyusunan Produk Hukum di Bidang BUMD

Jumlah produk hukum di bidang BUMD (Perda/perbub)

dok -

-

-

-

1 200,000,000.

00

1 220,000,000.

00

-

-

2

420,000,000.00 DPMP2TSP

DPMP2TSP

JUMLAH DANA YANG DIBUTUHKAN

856,864,316

.00

1,613,550,35

0.00

2,647,212,60

0.00

2,917,588,96

0.00

2,850,127,83

6.00

2,954,110,72

0.00

13,839,454,78

2.00

Doloksanggul, Agustus 2018

KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN

PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU

Drs.RUDOLF MANALU

PEMBINA UTAMA MUDA

NIP.19650614 199001 1002

Page 39: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

BAB V

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN

DAN PENDANAAN INDIKATIF

Rencana program dan kegiatan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan Terpadu Satu Pintu mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah

denagn Pengaturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan

Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah yang dilaksanakan sebagai instrumen kebijakan yang berisi

satu atau lebih kegiatan yang dirumuskan untuk mencapai sasaran dan tujuan sesuai tugas

dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dalam

penyelenggaraan urusan wajib Penanaman Modal. Rencana Program tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;

3. Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur Sipil Negara;

4. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

5. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

6. Program Kepastian dan Kemudahan Berinvestasi

7. Peningkatan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

8. Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan

9. Program Pengembangan dan Pemanfaatan Energi

10. Program Pengembangan Badan Usaha Milik Daerah

Kegiatan

Kegiatan dilaksanakan sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu

program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya yang baik yang

berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi,

dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut masukan (

input) unbtuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Kegiatan yang

akan dilaksanakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu

Pintu adalah sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat

b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

c. Penyediaan jasa kebersihan kantor

d. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

e. Penyediaan bahan bacaan perundang-undangan

f. Penyediaan alat tulis kantor

g. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

h. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

i. Penyediaan makanan dan minuman

j. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

k. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a. Pengadaan perlengkapan gedung kantor

b. Pengadaan kenderaan dinas operasional

c. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

Page 40: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

d. Pemeliharaan rutin/berkala kenderaan dinas/operasional

e. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor

3. Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur Sipil Negara

a. Pengiriman ASN untuk mengikuti Bimtek, Worshop, Sosialisasi [

[[[

4. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

a. Koordinasi Perencanaan Pengembangan Penanaman Modal

b. Inventarisasi Kegiatan Penanaman Modal di Kabupaten Humbang Hasundutan

c. Penyediaan Bahan-bahan Promosi di Bidang Penanaman Modal

d. Mengikuti Promosi Potensi Investasi Penanaman Modal di dalam negeri

5. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

a. Penyusunan Cetak Biru ( Master Plan ) Pengembangan Penanaman Modal

6. Program Kepastian dan Kemudahan Berinvestasi

a. Penyusunan Produk Hukum Penanaman Modal

b. Penyelenggaraan Temu Usaha antara Pemerintah dan Pelaku Usaha

7. Peningkatan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

a. Cetak dan Penggandaan Blanko Dokumen Perizinan dan Nonperizinan;

b. Operasional Tim Teknis Perizinan

c. Monitoring Evaluasi dan Pelaporan Perizinan dan Non Perizinan;

d. Sosialisasi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan;

e. Penyusunan dan Pengadaan Standart Operasional Prosedur (SOP), Standart

Pelayanan (SP);

f. Penyusunan Survey Kepuasan Masyarakat;

g. Informasi dan Publikasi Perizinan dan Non Perizinan;

h. Pengadaan Sarana Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Berbasis Aplikasi

Komputer.

8. Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan

a. Pembinaan dan Pengawasan bidang ketenagalistrikan;

b. Pembangunan JTR Listrik Perdesaan.

9. Program Pengembangan dan Pemanfaatan Energi

a. Monitoring dan Evaluasi pelayanan perizinan energy baru dan terbarukan sesuai

Kewenangan Daerah;

10. Program Pengembangan Badan Usaha Milik Daerah

a. Pembinaan dan pengawasan BUMD atau Perusahaan Umum Daerah (Perumda);

b. Penyediaan Sarana dan Prasarana pasca pembentukan BUMD atau Perumda;

c. Penyusunan dan Pembentukan Kepengurusan BUMD atau Perumda;

d. Penyusunan Produk Hukum di Bidang BUMD.

Page 41: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

BAB VI

INDIKATOR KINERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN

PERIZINAN TERPADU SATU PINTU YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN

SASARAN RPJMD

Indikator Kinerja Dinas Penananaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu

Pintu Kabupaten Humbang Hasundutan yang secara langsung menunjukkan kinerja yang

akan dicapai selama 5 (lima) tahun mendatang adalah:

1. Jumlah Investasi PLTA/PLTMH investasi (investasi yang realisasi/berpotensii dan

sedang dalam konstruksi) ;

Untuk selengkapnya indikator kinerja Dinas Penananaman Modal dan Pelayanan

Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Humbang Hasundutan kurun waktu Tahun 2016 –

2021 disajikan pada Tabel berikut.

No. INDIKATOR Kondisi

Kinerja

Awal

Periode

RPJMD

Target Capaian setiap Tahun

2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Persentase

potensi

sumber daya

air yang

dimanfaatkan

untuk energi

listrik

20.60 20.60 26.40 39.83 57.08 75.70

Page 42: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan

BAB VII

PENUTUP

Dokumen Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu Satu Pintu ( Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu

Pintu) Tahun 2016-2021 ini disusun secara sistematis, terarah, terpadu,menyeluruh, dan

tanggap terhadap perubahan dan dilaksanakan dengan memperhatikan kaidah-kaidah

pelaksanaan sebagai berikut :

1. Sasaran Strategis Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu Tahun 2016-2021 dilaksanakan oleh seluruh unit kerja Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu sesuai dengan tugas pokok,

fungsi dan rincian tugas masing masing.

2. Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu

Tahun 2016-2021 merupakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu yang selanjutnya dijabarkan

dalam Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) sebagai

dokumen perencanaan program dan anggaran tahunan.

3. Pelaksanaan program dan kegiatan dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip

kepemerintahan yang baik, Pengendalian dan Evaluasi di tingkat pelaksanaan

dilakukan secara berjenjang dan melekat pada masing-masing unsur satuan unit

kerja

4. Fungsi Pengendalian dan Evaluasi Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan Terpadu 2016-2021 dikoordinasikan oleh Sekretariat, dilakukan dengan

tertib dan obyektif yang terintegrasi dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP)

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu

5. Pada akhir periode (Tahun 2021) dilaksanakan evaluasi akhir pelaksanaan Renstra,

yang merupakan evaluasi kinerja jangka menengah, sekaligus sebagai

pertimbangan dalam penyiapan Rencana Strategis periode selanjutnya

6. Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu

2016-2021 disusun berdasarkan sejumlah asumsi sesuai perkembangan kondisi

terkini serta perspektif dalam kurun waktu lima tahun kedepan.

7. Untuk mengantisipasi perubahan yang sangat cepat dan membutuhkan penanganan

mendesak, perlu diperhitungkan berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi dalam

aspek operasional termasuk hal-hal yang bersifat force majeur.

Rencana Strategis ini agar menjadi pedoman bagi seluruh pejabat struktural dan

pegawai di lingkungan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu

Pintu dan dijalankan secara sungguh-sungguh dalam rangka pencapaian visi dan misi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu.

Doloksanggul,

KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN

PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU

Drs. RUDOLF MANALU

PEMBINA UTAMA MUDA

NIP. 19650614 199001 1 002

Page 43: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan
Page 44: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan
Page 45: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan
Page 46: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PERIJINAN... · BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, ... Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi pelayanan