bab i pendahuluan 1.1 latar belakang...

15
1 Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi yang ditunjang dengan perkembangan peradaban manusia telah menjadikan dunia menjadi transparan tanpa mengenal batas-batas negara. Dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, masyarakat dunia khususnya masyarakat Indonesia terus berubah sejalan dengan perkembangan teknologi, dari masyarakat pertanian ke masyarakat industri dan berlanjut ke masyarakat pasca industri yang serba teknologis. Pencapaian tujuan dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan cenderung akan semakin ditentukan oleh penguasaan teknologi dan informasi, walaupun kualitas sumber daya manusia (SDM) masih tetap yang utama. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam persaingan global, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan. Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha. Perusahaan yang ingin tujuan perusahannya tercapai tentu membutuhkan SDM yang memiliki kinerja yang baik dan menunjang tujuan perusahaan tersebut. Aspek aspek kinerja diantaranya mutu pekerjaan, volume hasil kerja, pengetahuan dan keterampilan teknis, kemampuan mengorganisasi pekerjaan, kehadiran tepat waktu, kepemimpinan, kerjasama, inisiatif, kemampuan mengemukakan pendapat, kemampuan mencari peluang bisnis, kreativitas, ketekunan dan kemampuan menjalin network (Moeheriono 2009:107). Perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor tersebut agar kinerja SDM diperusahaannya dapat terus ditingkatkan. Kinerja karyawan harus selalu diperhatikan agar performa atau kualitas karyawan dapat tetap terjaga dalam menunjang pekerjaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Upload: nguyennhan

Post on 02-Apr-2019

229 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/28597/4/S_MBS_0907201_Chapter1.pdfPENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

1

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Globalisasi yang ditunjang dengan perkembangan peradaban manusia telah

menjadikan dunia menjadi transparan tanpa mengenal batas-batas negara. Dengan

perkembangan teknologi yang begitu pesat, masyarakat dunia khususnya masyarakat

Indonesia terus berubah sejalan dengan perkembangan teknologi, dari masyarakat

pertanian ke masyarakat industri dan berlanjut ke masyarakat pasca industri yang

serba teknologis. Pencapaian tujuan dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya

dan pertahanan keamanan cenderung akan semakin ditentukan oleh penguasaan

teknologi dan informasi, walaupun kualitas sumber daya manusia (SDM) masih tetap

yang utama.

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam

persaingan global, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan

memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang

selama ini kita abaikan. Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia

menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha.

Perusahaan yang ingin tujuan perusahannya tercapai tentu membutuhkan

SDM yang memiliki kinerja yang baik dan menunjang tujuan perusahaan tersebut.

Aspek –aspek kinerja diantaranya mutu pekerjaan, volume hasil kerja, pengetahuan

dan keterampilan teknis, kemampuan mengorganisasi pekerjaan, kehadiran tepat

waktu, kepemimpinan, kerjasama, inisiatif, kemampuan mengemukakan pendapat,

kemampuan mencari peluang bisnis, kreativitas, ketekunan dan kemampuan menjalin

network (Moeheriono 2009:107). Perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor

tersebut agar kinerja SDM diperusahaannya dapat terus ditingkatkan. Kinerja

karyawan harus selalu diperhatikan agar performa atau kualitas karyawan dapat tetap

terjaga dalam menunjang pekerjaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/28597/4/S_MBS_0907201_Chapter1.pdfPENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

2

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Kinerja karyawan yang baik akan menciptakan hasil kerja yang baik pula

sehingga perusahaan melakukan berbagai cara agar kualitas kinerja karyawan mereka

terus meningkat. Jika kinerja karyawan dalam suatu perusahaan mengalami

penurunan maka akan berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan akan mengalami

penurunan kualitas sehingga secara tidak langsung merugikan perusahaan karena

tujuan perusahaan akan sulit untuk tercapai dan bukan tidak mungkin perusahaan

akan sulit bersaing dengan perusahaan pesaingnya.

Perusahaan akan berusaha dengan keras untuk mencapai tujuannya, dengan

demikian karyawan dituntut untuk bekerja secara optimal, namun pada kenyataannya

kualitas kinerja karyawan masih belum optimal. Hal ini dapat diihat dari hasil

penilaian kualitas kinerja karyawan yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Hal

tersebut dilaksanakan sebagai bentuk evaluasi perusahaan kepada setiap karyawannya

agar dapat terus mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya. (sumber: hasil

wawancara dengan kepala bagian personalia)

Industri manufaktur di Indonesia khususnya di bidang perkayuan, barang dari

kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan

sejenisnya merupakan barometer peningkatan perekonomian nasional dalam upaya

meningkatkan devisa negara dari sektor kehutanan. Industri perkayuan dibagi

kedalam 2 macam, yaitu Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 16

yang terdiri dari manufaktur perkayuan, barang dari kayu, gabus, dan rotan dan

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 31 yang terdiri dari barang-

barang furnitur (Sumber: Situs resmi Badan Pusat Statistik Indonesia, Diakses 3 Juni

2016, 09:19 WIB).

Perkembangan industri manufaktur Indonesia secara umum berada dalam tren

yang kurang begitu baik. Walaupun industri kayu dan furnitur saling berhubungan

satu dengan yang lainnya, namun indeks produksi kayu jauh di bawah indeks

produksi furnitur. Industri perkayuan, barang dari kayu, gabus dan rotan bergerak

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/28597/4/S_MBS_0907201_Chapter1.pdfPENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

3

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

fluktuatif dengan kecenderungan bergerak dalam tren yang sedang menurun seperti

yang ditampilkan pada gambar 1.1 berikut ini:

Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia 2015

GAMBAR 1.1

PERKEMBANGAN INDEKS PRODUKSI BULANAN INDUSTRI KBLI

16 (PERKAYUAN, BARANG DARI KAYU, GABUS DAN ROTAN) DAN

KBLI 31 (FURNITUR) PERIODE JANUARI – SEPTEMBER 2015

Perkembangan indeks perkembangan industri manufaktur khususnya KBLI 16

yang terdiri dari manufaktur perkayuan, barang dari kayu, gabus dan rotan bergerak

naik dan turun. Diawali pada periode bulan Januari 2015 perkembangan indeks

produksi bulanan industry KBLI 16 bergerak stabil namun menurun, meskipun

sempat mengalami kenaikan pada bulan Maret 2015 selanjutnya sampai kepada akhir

periode di yaitu bulan September 2015 tren perkembangannya kembali menurun.

Tren menurun secara skala nasional tersebut cukup besar mempengaruhi

perkembangan industri manufakur perkayuan di level dibawahnya. Kabupaten

Bandung Barat merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Barat yang mengalami

pertumbuhan ekonomi lewat industri manufaktur yang kurang begitu baik. Hal ini

cukup menjadi ironi dengan pondasi perekonomian di Kabupaten Bandung Barat

0

20

40

60

80

100

120

140

Perkayuan,barang darikayu, gabus dll

Furnitur

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/28597/4/S_MBS_0907201_Chapter1.pdfPENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

4

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

yang masih didominasi oleh sektor industri dengan andil sebesar 41,76 %, diikuti

oleh sektor perdagangan/hotel/restoran sebesar 21,22 % dan sektor pertanian sebesar

11,87 % (sumber: situs resmi Kabupaten Bandung Barat, Diakses pada 3 Juni 2016,

09:09 WIB), seharusnya tidak terjadi demikian. Ditandai dengan adanya beberapa

perusahaan yang mengalami penurunan kinerja yang cukup menghawatirkan salah

satu perusahaan di Kabupaten Bandung Barat yang kinerja karyawannya mengalami

penurunan yaitu PT. Lestari Mahaputra Buana.

PT. Lestari Mahaputra Buana adalah salah satu perusahaan yang bergerak

dibidang industri pengolahan kayu untuk dibuat menjadi berbagai macam alat tulis

seperti pensil, penggaris, jangka dan yang lain sebagainya. Dari hasil penilaian

kualitas kinerja karyawannya, PT. Lestari Mahaputra Buana mengalami penurunan

yang ditandai dari hasil rekapitulasi penilaian kerja karyawan pada tahun 2013, 2014

dan 2015 sebagai berikut:

Sumber : Bagian HRD PT. Lestari Mahaputra Buana

GAMBAR 1.2

REKAPITULASI HASIL PENILAIAN KERJA KARYAWAN

PT LESTARI MAHAPUTRA BUANA TAHUN 2013

56 60

70 68 67 65 60

54 49

44

37

47 44

40

30 32 33 35 40

46 51

56

63

53

0

10

20

30

40

50

60

70

80

≥60

<60

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/28597/4/S_MBS_0907201_Chapter1.pdfPENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

5

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sumber : Bagian HRD PT. Lestari Mahaputra Buana

GAMBAR 1.3

REKAPITULASI HASIL PENILAIAN KERJA KARYAWAN

PT LESTARI MAHAPUTRA BUANA TAHUN 2014

Sumber : Bagian HRD PT. Lestari Mahaputra Buana

GAMBAR 1.4

REKAPITULASI HASIL PENILAIAN KERJA KARYAWAN

60

53 48

54

67

56

63

54 54 48

41

53 55 57

67 62

50 49 45

51 57 56 55

58

0

10

20

30

40

50

60

70

80

≥60

<60

61

55 59 59

41

57

65

54 56

49

42

55 59

62

55

61

54 49 48 49

59 55 54

57

0

10

20

30

40

50

60

70

≥60

<60

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/28597/4/S_MBS_0907201_Chapter1.pdfPENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

6

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PT LESTARI MAHAPUTRA BUANA TAHUN 2015

Gambar 1.2, Gambar 1.3 dan Gambar 1.4 menunjukan perbandingan hasil

rekapitulasi penilaian kerja karyawan PT. Lestari Mahaputra Buana dalam 3 tahun

terakhir, yakni pada tahun 2013, 2014 dan 2015. Pada ketiga periode tersebut grafik

penilaian kinerja karyawan yang memiliki nilai diatas 60 dan yang memiliki nilai

dibawah 60 bergerak dinamis naik dan turun (fluktuatif).

Pergerakan dinamis fluktuatif tersebut memiliki kecenderungan negatif. Pada

tiap akhir periode tahun, jumlah karyawan yang memiliki nilai diatas 60 selalu

mengalami penurunan. Jumlah karyawan yang memiliki nilai dibawah 60 selalu lebih

tinggi dibanding dengan jumlah karyawan yang memiliki nilai diatas 60. Bila

Ketidakstabilan yang terjadi tersebut terus dibiarkan saja maka bukan tidak mungkin

kualitas kinerja karyawan akan semakin menurun dan menghambat tercapainya

tujuan perusahaan.

Selain dilihat dari penilaian kerja karyawan, kualitas kinerja karyawan juga

dapat dilihat dari jumlah total produksi pensil dan jumlah barang produksi yang cacat,

seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 1.2

JUMLAH PRODUK CACAT BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI

MAHAPUTRA BUANA TAHUN 2010-2014

Tahun Jumlah Produksi (Gros) Jumlah Produk Cacat (Gros) %

2010 3600 300 8,34

2011 3476 325 9,34

2012 3500 357 10,20

2013 3428 362 10,56

2014 3481 369 10,60

2015 3478 371 10,67

Sumber : Bagian HRD PT. Lestari Mahaputra Buana

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/28597/4/S_MBS_0907201_Chapter1.pdfPENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

7

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa jumlah produk cacat yang ada dari tahun ke

tahun diawali dari periode tahun 2010 hingga periode tahun 2015 terus mengalami

kenaikan. Hal ini merupakan indikasi adanya sebuah kemunduran yang sedang

terjadi, ditambah lagi dengan pergerakan jumlah produksi yang bergerak fluktuatif

dengan kecenderungan menurun semakin memperkuat dan memperjelas opini bahwa

perusahaan ini sedang mengalami periode penurunan yang sangat buruk. Dengan

terus meningkatnya jumlah produk cacat dari tahun ke tahun membuktikan bahwa

kualitas kinerja karyawan di PT. Lestari Mahaputra Buana sedang bermasalah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan HRD PT. Lestari Mahaputra Buana

pada tanggal 20 April 2016, didapatkan berbagai macam faktor yang mempengaruhi

kinerja karyawan baik dari dalam maupun dari luar perusahaan, antara lain kurangnya

kemampuan karyawan, ketidakdisiplinan karyawan, motivasi kerja karyawan yang

rendah, kelelahan kerja (burnout) dan lain sebagainya. Perusahaan melakukan

berbagai cara untuk mengatasi hal tersebut, antara lain dengan proses seleksi yang

lebih selektif, pemberian tunjangan yang sesuai, melakukan evaluasi kerja, pemberian

layanan kesehatan dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Salah satu faktor yang paling mempengaruhi rendahnya kinerja karyawan

pada PT. Lestari Mahaputra Buana adalah tingginya angka kelelahan kerja (burnout)

pada karyawan. Menurut Gary Dessler (2009) faktor – faktor yang mempengaruhi

kualitas kerja karyawan antara lain kompensasi, kesejahteraan, hubungan kerja,

training, survey opini, penilaian prestasi, jam kerja yang luwes, gugus kendali, dana

pengeluaran

Berdasarkan faktor – faktor tersebut dapat dilihat bahwa jam kerja yang luwes

dan kesejahteraan menjadi faktor yang paling berpengaruh. Karena jam kerja yang

luwes secara langsung mempengaruhi fisik dan mental karyawan yang dapat

mengakibatkan kelelahan kerja apabila jam kerja yang diberlakukan oleh perusahaan

melebihi batas kemampuan karyawan. Maka daripada itu perusahaan perlu

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/28597/4/S_MBS_0907201_Chapter1.pdfPENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

8

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

membenahi dan memperhatikan kelelahan kerja (burnout) karyawannya supaya tidak

berdampak negatif terhadap pencapaian tujuan perusahaan.

Kelelahan kerja (burnout) pada karyawan PT. Lestari Mahaputra Buana ini

dapat disebebakan oleh beberapa faktor baik internal karyawan maupun eksternal

karyawan. Faktor internal karyawan terdiri dari usia, jenis kelamin, harga diri, dan

karakteristik kepribadian sedangkan pada faktor eksternal karyawan terdiri dari

lingkungan kerja psikologis yang kurang baik,kurangnya kesempatan untuk promosi,

imbalan yang diberikan tidak mencukupi, kurangnya dukungan sosial dari atasan,

tuntutan pekerjaan, pekerjaan yang monoton.

Kelelahan kerja (burnout) dapat dilihat dari jumlah ketidakhadiran karyawan

yang tinggi. Ketidakhadiran karyawan tersebut terdiri dari karyawan dengan alasan

mangkir/ alfa, sakit dan ijin. Karyawan yang merasa kelelahan dalam bekerja akan

mengalami penurunan mutu kerjanya karena beban kerja yang semakin tinggi

sehingga akan berdampak negatif bagi perusahaan. Berikut adalah data mengenai

ketidakhadiran karyawan di PT. Lestari Mahaputra Buana dari Januari-Juni 2015

yang disusun oleh pihak perusahaan:

Sumber : Hasil Pengolahan Data Sekunder HRD Perusahaan

GAMBAR 1.4

31 31 25

49

18 22 20 34 29

19 23 11

115

136

108

126 123 125 130

112 119

127 120 125

89

123 116

135

95

77

61

80

114

96

73

59

0

20

40

60

80

100

120

140

160

Mangkir

Sakit

Ijin

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/28597/4/S_MBS_0907201_Chapter1.pdfPENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

9

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

JUMLAH KETIDAKHADIRAN KARYAWAN PT. LESTARI

MAHAPUTRA BUANA TAHUN 2013

Sumber : Hasil Pengolahan Data Sekunder HRD Perusahaan

GAMBAR 1.5

JUMLAH KETIDAKHADIRAN KARYAWAN PT. LESTARI

MAHAPUTRA BUANA PERIODE TAHUN 2014

Sumber : Hasil Pengolahan Data Sekunder HRD Perusahaan

GAMBAR 1.5

JUMLAH KETIDAKHADIRAN KARYAWAN PT. LESTARI MAHAPUTRA

BUANA PERIODE TAHUN 2015

36

13

34 34 19 23

32 34 35 31 19

30

111 120

146

119 127

139

115 113 119

136

120 130

66 76

65

43

96

45

89

54

87 76 73

42

0

20

40

60

80

100

120

140

160

Mangkir

Sakit

Ijin

22 20 34 29

19 23 32 34 35 31 25

39

125 130

112 119

127 120 115

100

122 124 119

134

77

61

80

114

96

73

53

105

87 90 83

70

0

20

40

60

80

100

120

140

160

Mangkir

Sakit

Ijin

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/28597/4/S_MBS_0907201_Chapter1.pdfPENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

10

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Gambar 1.3, 1.4 dan 1.5 menunjukan jumlah karyawan yang tidak masuk

dengan alasan sakit, mangkir dan izin pada periode tahun 2013, 2014 dan 2015

mengalami pergerakan yang fluktuatif. Pada periode yang sama jumlah karyawan

yang tidak masuk dengan alasan sakit selalu berada pada posisi tertinggi yang

puncaknya terjadi pada bulan Desember sebanyak 134 orang karyawan.

Pengecualian terjadi pada bulan Agustus, pada bulan tersebut angka karyawan

yang tidak masuk dengan alasan ijin jauh lebih tinggi yakni berjumlah 105 orang

berbanding dengan alasan sakit yang berjumlah 100 orang karyawan. Pada periode

September-Desember 2015 jumlah ketidakhadiran karyawan masih fluktuatif. Namun

ketidakhadiran karyawan dengan alasan sakit pada periode tersebut masih tetap

tinggi. Dengan banyaknya karyawan yang tidak hadir menunjukkan tingginya tingkat

kelelahan kerja (burnout) pada karyawan. Kelelahan kerja (burnout) tentu akan

mempengaruhi mutu kerja karyawan dan jika dibiarkan terus menerus perusahaan

akan mengalami kerugian.

Tingginya kelelahan kerja (burnout) pada karyawan pada PT. Lestari

Mahaputra Buana juga dapat dilihat dari banyaknya jumlah pengunjung poliklinik

khusus karyawan yang berada dilingkup PT Lestari Mahaputra Buana. Hal ini

dikarenakan dengan banyaknya karyawan yang sakit dapat mempengaruhi kinerja

mereka karena mereka tidak dapat bekerja dengan optimal. Berikut adalah data

pengunjung poliklinik perusahaan tahun 2015

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/28597/4/S_MBS_0907201_Chapter1.pdfPENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

11

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

GAMBAR 1.4

JUMLAH PENGUNJUNG POLIKLINIK PT. LESTARI MAHAPUTRA

BUANA PERIODE TAHUN 2015

Gambar 1.4 menunjukan bahwa jumlah karyawan yang mengunjungi

poliklinik mengalami pergerakan yang fluktuatif. Pada bulan Januari sampai dengan

bulan Mei jumlah pengunjung poliklinik cenderung menurun. Namun pada periode

bulan Juli sampai bulan November jumlah pengunjung poliklinik cenderung

meningkat, puncaknya terjadi pada bulan November yakni berjumlah 206 orang.

Anomali terjadi pada bulan Desember yang mengalami penurunan menjadi 190 orang

tetapi jumlah tersebut masih tetap tinggi karena pada bulan tersebut merupakan

periode dengan jumlah pengunjung poliklinik terbanyak ketiga selama periode tahun

2015. Jumlah pengunjung poliklinik tertinggi terjadi pada bulan November dengan

216 orang sedangkan jumlah pengunjung poliklinik terendah terjadi pada bulan Mei

dengan pengunjung sebanyak 132 orang.

Sesuai dengan pendapat Lee dan Ashford (1993) dan Cordes dan Dougherty

(1993) dalam jurnal Anteseden dan Konsekuensi Burnout pada Auditor (2006:7),

menyatakan bahwa kelelahan kerja (burnout) adalah penyebab penurunan

performance seseorang. Oleh karena kelelahan kerja (burnout) perlu diatasi oleh

perusahaan agar kinerja karyawannya tidak menurun.

200

167 182

149 132

177 169 173 181 186 206

190

0

50

100

150

200

250

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/28597/4/S_MBS_0907201_Chapter1.pdfPENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

12

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Selain kelelahan kerja (burnout), salah satu faktor lain yang mempengaruhi

kinerja karyawan adalah disiplin kerja. Dari hasil pra penelitian yang telah dilakukan

pada tanggal 20 Januari 2016, karyawan PT. Lestari Mahaputra Buana memiliki

disiplin kerja yang kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari kinerja karyawan yang

masih kurang maksimal belum sesuai dengan target perusahaan dan fluktuasi absensi

karyawan mangkir yang cukup tinggi.

Kedisiplinan merupakan fungsi operasional dari Manajemen Sumber Daya

Manusia (MSDM) yang paling penting. Dimana semakin baik tingkat kedisiplinan

seorang karyawan maka semakin baik pula kinerja perusahaan yang tercapai. Adapun

sebaliknya, tanpa disiplin yang baik, suatu perusahaan akan sulit memperoleh hasil

yang optimal, oleh karena itu kedisiplinan merupakan kunci keberhasilan suatu

organisasi dalam mencapai tujuannya (Veitzal Rivai, 2011:824). Penelitian yang

dilakukan oleh Ary Triatno dan Toto Sugiharto (2010:8), mengungkapkan

bahwadisiplin kerja merupakan variabel yang paling kuat dan dominan yang

berpengaruh terhadap tingginya produktivitas kerja karyawan dan disiplin kerja

secara simultan mempengaruhi produktivitas kerja karyaawan.

Melihat penjelasan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka

perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat sejauh mana pengaruh

kelelahan kerja (burnout) dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.

Lestari Mahaputra Buana.

1.2 Identifikasi Masalah

Rendahnya kinerja karyawan merupaka masalah yang tidak bisa disepelekan

oleh perusahaan. Dalam mencapai tujuan perusahaan, karyawan dituntut untuk

memiliki kinerja yang optimal. Terdapat beberapa faktor yang menunjukan kinerja

karyawan suatu perusahaan baik atau tidaknya, salah satu indikatornya ialah dilihat

dari kinerja karyawan perusahaan tersebut. Henry Simamora dalam Mangkunegara

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/28597/4/S_MBS_0907201_Chapter1.pdfPENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

13

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(2012:14) mengemukakan bahwa kinerja (performance) dipengaruhi oleh tiga faktor

diantaranya adalah faktor individual yang terdiri dari kemampuan fisik dan keahlian,

latar belakang dan demografi, faktor psikologis yang terdiri dari persepsi, attitude,

personality, pembelajaran dan motivasi, faktor organisasi yang terdiri dari sumber

daya, kepemimpinan, penghargaan, struktur dan job design.

Ada pun pendapat dari Moeheriono (2009:107) yang mengemukakan bahwa

aspek-aspek kinerja adalah sebagai berikut diantaranya, mutu hasil kerja, volume

hasil kerja, pengetahuan dan keterampilan teknis, kemampuan mengorganisasi

pekerjaan, kehadiran tepat waktu, kepemimpinan, kerjasama, inisiatif, kemampuan

mengemukakan pendapat, kemampuan mencari peluang bisnis, kreativitas,

ketekunan, serta kemampuan menjalin network, dan lain sebagainya.

Pernyataan diatas didukung juga oleh pernyataan Gomes-Meija, Balkin dan

Cardy (2012:225) yang menyebutkan bahwa dimensi kinerja ialah, Quality of work

(Kualitas Kerja), quantity of work performed (Kuantitas pekerjaan yang dilakukan),

interpersonal effectiveness (Efektivitas personal) dan compentencies (Kompetensi).

Tidak terkecuali PT. Lestari Maha Putra Buana yang bergerak dibidang

manufaktur perkayuan dan dapat dilihat juga dari data yang ada mengalami

penurunan kinerja karyawan.

Rendahnya kinerja karyawan pada PT. Lestari Mahaputra Buana

adalah dilihat dari meningkatnya jumlah karyawan yang mendapat

hasil penilaian mutu kerjanya dibawah rata-rata 60, meningkatnya

jumlah produk cacat pada bagian produksi pensil. Hal ini tentu akan

mengakibatkan kerugian bagi perusahaan dan pencapaian tujuan

perusahaan akan terhambat jika dibiarkan terus-menerus. Salah satu

faktor yang mempengaruhi rendahnya kinerja karyawan pada

perusahaan ini ialah tingginya tingkat kelelahan kerja (burnout)

karyawan yang dapat dilihat dari tingginya tingkat ketidakhadiran

karyawan dengan alasan sakit dan meingkatnya jumlah pengunjung

poliklinik khusus karyawan di perusahaan untuk berobat. Faktor lain

yang mempengaruhi kinerja karyawan PT. Lestari Mahaputra Buana

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/28597/4/S_MBS_0907201_Chapter1.pdfPENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

14

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ialah disiplin kerja yang kurang baik, hal ini dapat dilihat dari

fluktuasi absensi karyawan mangkir yang tinggi dan cenderung

buruk. Mengingat pentingnya SDM di perusahaan untuk memiliki

kinerja yang optimal maka perusahaan perlu membenahi atau

mencari solusi atas masalah yang terjadi sehingga tujuan perusahaan

akan tercapai sesuai yang diharapkan.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana gambaran kelelahan kerja (burnout) karyawan di PT. Lestari

Mahaputra Buana

2. Bagaimana gambaran disiplin kerja karyawan di PT. Lestari Mahaputra

Buana

3. Bagaimana gambaran kinerja karyawan di PT. Lestari Mahaputra Buana

4. Adakah pengaruh kelelahan kerja (burnout) dan disiplin kerja terhadap kinerja

karyawan PT. Lestari Mahaputra Buana

5. Adakah pengaruh kelelahan kerja (burnout) terhadap kinerja PT. Lestari

Mahaputra Buana

6. Adakah pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan perusahaan PT.

Lestari Mahaputra Buana

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan mengenai:

1. Gambaran kelelahan kerja (burnout) yang terjadi di PT. Lestari Mahaputra Buana.

2. Disiplin kerja karyawan di PT. Lestari Mahaputra Buana

3. Kinerja karyawan yang ada di PT. Lestari Mahaputra Buana.

4. Untuk memperoleh Informasi seberapa besar pengaruh kelelahan kerja (burnout)

dan disiplin kerja terhadap kinerja di PT. Lestari Mahaputra Buana.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/28597/4/S_MBS_0907201_Chapter1.pdfPENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

15

Mohamad Taufik Surya Gunawan, 2016 PENGARUH KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA (PT. LMB) PADALARANG BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

5. Untuk memperoleh Informasi seberapa besar pengaruh kelelahan kerja (burnout)

terhadap kinerja di PT. Lestari Mahaputra Buana.

6. Untuk memperoleh Informasi seberapa besar pengaruh disiplin kerja terhadap

kinerja di PT. Lestari Mahaputra Buana.

1.5 Kegunaan penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta

wawasan penulis dalam ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia khususnya

mengenai kelelahan kerja (burnout) pada karyawan dan pengaruhnya terhadap

kinerja karyawan sehingga perusahaan mampu memberikan solusi terbaik

menghadapi fenomena masalah tersebut.

2. Kegunaan praktis

a. Bagi PT. Lestari Mahaputra Buana

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu masukan dalam

bentuk aspek praktis bagi perusahaan khususnya manajemen SDM PT. Lestari

Mahaputra Buana untuk dijadikan pertimbangan sehingga perusahaan dapat

mengatasi masalah menurunnya kinerja karyawan yang dipengaruhi oleh

kelelahan kerja (burnout) dan disiplin kerja sehingga mutu kerja karyawan dapat

terus meningkat.

b. Bagi penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta

wawasan bagi penulis dan pembaca mengenai seberapa besar pengaruh kelelahan

kerja (burnout) dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan dan mengetahui

bagaimana gambaran kelelahan kerja (burnout), disiplin kerja dan kinerja

karyawan di perusahaan secara nyata.