bab i pendahuluan · pdf filependahuluan 1.1 identifikasi ... ringkasan isi naskah...

64
1 Bab I Pendahuluan 1.1 Identifikasi Naskah Identifikasi naskah Martabat Tujuh merupakan pengidentifikasian yang dilakukan terhadap wujud konkret naskah dengan melihat aspek-aspek kodikologi, yaitu ilmu yang khusus mempelajari bahan tulisan tangan, seluk-beluk semua aspek naskah, termasuk di dalamnya bahan, umur, tempat penulisan, dan perkiraan penulisan naskah. Tujuan dari kodikologi ini adalah untuk mengetahui secara menyeluruh mengenai proses pembuatan dan pemakaian naskah, termasuk di dalamnya orang- orang yang berkaitan dengan naskah. Dengan diperolehnya pengetahuan kodikologi ini diharapkan identifikasi sebuah naskah dapat tersedia secara jelas sehingga memaknai isi naskah menjadi lebih mudah dan setidaknya dapat mengurangi salah penafsiran makna isi kandungan naskah. Identifikasi yang dilakukan terhadap naskah Martabat Tujuh adalah mendeskripsikan segi fisik naskah dengan melihat hal-hal sebagai berikut. Pertama, hal-hal umum, seperti pengoleksi, nomor naskah, judul, penyalin, bahasa, dan penanggalan naskah. Kedua, bagian buku (naskah), seperti bahan, kondisi naskah, cap kertas, jumlah halaman, halaman pelindung, susunan kuras, ukuran halaman, sampul naskah, dan jumlah baris. Ketiga, hal-hal yang berkaitan dengan tulisan, seperti teks ditulis oleh berapa orang (jumlah penyalin), apakah ada koreksi, rubrikasi, dan hiasan. Keempat, hal-hal yang berhubungan dengan penjilidan, seperti bahan sampul, ukuran sampul, motif

Upload: ngodiep

Post on 05-Feb-2018

252 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

1

Bab I

Pendahuluan

1.1 Identifikasi Naskah

Identifikasi naskah Martabat Tujuh merupakan

pengidentifikasian yang dilakukan terhadap wujud konkret naskah

dengan melihat aspek-aspek kodikologi, yaitu ilmu yang khusus

mempelajari bahan tulisan tangan, seluk-beluk semua aspek

naskah, termasuk di dalamnya bahan, umur, tempat penulisan,

dan perkiraan penulisan naskah. Tujuan dari kodikologi ini adalah

untuk mengetahui secara menyeluruh mengenai proses

pembuatan dan pemakaian naskah, termasuk di dalamnya orang-

orang yang berkaitan dengan naskah. Dengan diperolehnya

pengetahuan kodikologi ini diharapkan identifikasi sebuah naskah

dapat tersedia secara jelas sehingga memaknai isi naskah menjadi

lebih mudah dan setidaknya dapat mengurangi salah penafsiran

makna isi kandungan naskah.

Identifikasi yang dilakukan terhadap naskah Martabat

Tujuh adalah mendeskripsikan segi fisik naskah dengan melihat

hal-hal sebagai berikut. Pertama, hal-hal umum, seperti

pengoleksi, nomor naskah, judul, penyalin, bahasa, dan

penanggalan naskah. Kedua, bagian buku (naskah), seperti bahan,

kondisi naskah, cap kertas, jumlah halaman, halaman pelindung,

susunan kuras, ukuran halaman, sampul naskah, dan jumlah baris.

Ketiga, hal-hal yang berkaitan dengan tulisan, seperti teks ditulis

oleh berapa orang (jumlah penyalin), apakah ada koreksi,

rubrikasi, dan hiasan. Keempat, hal-hal yang berhubungan

dengan penjilidan, seperti bahan sampul, ukuran sampul, motif

Page 2: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

2

dan warna sampul, cara penjilidan, dan pemotongan kertas.

Kelima, hal yang berkaitan dengan sejarah naskah, seperti kolofon,

kepemilikan, dan catatan lain yang terdapat di dalam naskah.

Salah satu naskah koleksi filologika yang terdapat di Balai

Pengelolaan Permuseuman Negeri Propinsi Jawa Barat “Sri

Baduga” dengan nomor inventarisasi naskah 07.07 yang dalam

daftar koleksi Filologika Balai Permuseuman Negeri Propinsi Jawa

Barat “Sri Baduga” berjudul Pelajaran Fiqih, yang merupakan

naskah tunggal (codex unicus). Setelah dibaca dan ditelaah isinya

naskah ini berisi tentang Martabat Tujuh, Doa-Doa, dan Primbon,

berdasarkan isi tersebut selanjutnya naskah ini diberi judul

Martabat Tujuh, karena sebagian besar isi naskah adalah

mengenai ajaran martabat tujuh atau emanasi Tuhan dalam

martabat tujuh, yaitu salah satu ajaran tasawuf yang menjelaskan

hakikat keberadaan Tuhan. Naskah ini berasal dari Majalengka

dan pemiliknya tidak diketahui, tidak ada keterangan lain yang

menjelaskan asal-usul naskah sebelum naskah ini disimpan di

Balai Pengelolaan Permuseuman Jawa Barat “Sri Baduga”.

Naskah yang berjudul Martabat Tujuh ini diawali dengan

beberapa doa istigfar yang dilanjutkan dengan cerita Abdullah dan

istrinya, Baginda Ali, serta Nabi Muhammad. Nabi Muhammad

memberikan pelajaran hidup dan doa yang dapat menghapuskan

segala dosa. Selain doa, penulis juga menambahkan mantra

(berupa primbon) dalam bahasa Jawa. Selanjutnya, dari halaman

delapan barulah dipaparkan mengenai ajaran martabat tujuh,

hakikat mengenai keberadaan Tuhan, melalui bagan yang

dikombinasikan dengan simbol-simbol berupa garis, lingkaran,

serta teks-teks yang mendukung makna dari simbol-simbol

tersebut. Bagan-bagan ini terdapat pada halaman 26 sampai 32,

serta halaman 36 sampai 39, pada halaman-halaman tersebut teks

naskah berilustrasi berbentuk diagram atau skema. Pada halaman

berikutnya dipaparkan penjelasan dari bagan-bagan tersebut,

diperkaya dengan doa-doa, bahkan berupa primbon dalam bahasa

Jawa.

Naskah ini teksnya berbentuk prosa, namun seperti sudah

dijelaskan di atas, sebagian teksnya ada yang ditulis dalam bentuk

Page 3: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

3

diagram atau skema. Semua tulisan dan bagan ditulis dengan

tulisan yang kurang jelas karena terlalu rapat dan hurufnya kecil,

dengan menggunakan alat tulis berupa pena yang runcing serta

tintanya berwarna hitam. Kalau dilihat dari kerapihan dan

kerapatan tulisan, terdapat dua jenis tulisan, yaitu yang satu

hurufnya lebih besar, tebal, serta memakai tanda baca, dan

kerapatannya tidak terlalu rapat, jarak antarbaris sekitar 1 cm,

sedangkan yang satunya lagi hurufnya kecil, tipis, serta tidak

memakai tanda baca dengan kerapatan sangat padat, jarak

antarbaris sekitar 0,3-0,5 cm. Ada kemungkinan teks naskah ini

disalin oleh dua orang penyalin, karena karakteristik huruf yang

berbeda, seperti yang dijelaskan di atas.

Keadaan naskah sudah rusak, mulai mengkhawatirkan,

beberapa lembar sudah sobek dan tidak dapat dibaca lagi,

terutama di halaman akhir kertasnya sudah tidak utuh lagi. Bahan

naskah dari kertas tradisional berupa kertas saeh berwarna putih

kekuning-kuningan, sedangkan aksaranya berhuruf pegon (Arab-

Sunda atau Jawa) berbahasa Arab dan Jawa Cirebon, sebagian

huruf Arabnya gundul, tanpa ada pemarkah. Hampir semua teks

berbahasa Jawa Cirebon kecuali bagian berupa doa-doa yang

ditulis dalam bahasa Arab, begitu juga pada teks yang dibuat

bagan atau skema bahasanya beberapa kata atau istilah digunakan

bahasa Arab, sedangkan penjelasannya menggunakan bahasa

Jawa Cirebon.

Naskah ini berukuran 13,8 X 18,8 cm dengan ukuran

ruang tulisan 12,5 X 17,7 cm, tebal naskah/jumlah halaman 46

halaman. Jumlah baris per halaman antara 5 sampai dengan 22

baris per halaman, halaman awal 5 baris, sedangkan halaman

akhir 12 baris. Beberapa halaman yang jumlah barisnya cukup

banyak di antaranya, halaman 44 sebanyak 20 baris, halaman 35

sebanyak 22 baris, sementara halaman yang lainnya rata-rata 12-

15 baris.

Naskah sudah tidak terlihat kurasnya karena sudah sobek

dan tidak berjilid lagi. Bahkan beberapa lembar terutama bagian

luar sudah hampir lepas dari bagian bukunya. Sementara di

bagian pinggir beberapa halaman sobek dan melipat, selain itu ada

Page 4: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

4

juga yang bagian tengahnya sobek-sobek dimakan rayap. Hampir

dipastikan beberapa tahun lagi naskah ini akan lapuk.

Di bagian awal naskah tertulis kolofon yang berbunyi,

“Kang kembara ki ngimpi ti rasul (.....) asta ki beukeul jaga wista

nuli nini apu-apu terah Nyimas Anggadita apu-apu terah ratu

dipati-pati apu-apu terah sulton anom sewarga apu-apu terah

Sultan Imam Mudabih Sultan Komarudin Hariri aja Caribon

ingkang rai Sultan Imam Mudabih Sultan Komarudin ingkang

jumeuneung iki ingkang jumeuneung iki. Taun 1249 wa Allahu

a‟lam”. Ini menjelaskan kepemilikan atau sejarah naskah pada

saat naskah ini ditulis atau disalin, yaitu dari keluarga raja Sultan

Komarudin Hariri yang merupakan Sultan Cirebon pada tahun

1249.

Page 5: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

5

Page 6: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

6

Bab II

Ringkasan Isi

Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi

tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam tujuh sifat

atau tujuh martabat, yaitu martabat Ahadiyah, martabat Wahdah,

martabat Wahidiyah, martabat alam arwah, martabat alam misal,

martabat alam ajsam, dan martabat alam insan. Tiga martabat

yang pertama, Ahadiyah, Wahdah, dan Wahidiyah disebut juga

alam ilahiyah, sedangkan martabat alam arwah, martabat alam

misal, martabat alam ajsam, dan martabat alam insan disebut

muhdas, yang serba ada atau baharu.

Martabat tujuh dalam naskah ini dapat diartikan sebagai

hakikat keberadaan Allah yang terkandung dalam semua

kekuasaan dengan sifat-sifatnya. Ketujuh martabat ini bisa

dijelaskan sebagai berikut. Martabat Ahadiyah adalah martabat

yang pertama, yaitu wujud sunyi dari segala sifat dan bentuk

kaitannya, atau la ta‟yin (tidak nyata). Dalam naskah ini

dijelaskan bahwa martabat Ahadiyah adalah martabat Allah yang

berupa zat kodim ajali, masih bersifat belum nyata, semuanya

dalam keadaan gaib atau tidak nampak. Martabat ini menjelaskan

keberadaan Allah merupakan hakikat dari Muhammad. Martabat

yang kedua adalah martabat Wahdah, yaitu ta‟yin awal, hakikat

Muhammad yang merupakan pengetahuan Tuhan secara umum,

global, atau ijmal. Dalam naskah ini dijelaskan bahwa martabat

Wahdah merupakan penjelasan bahwa Allah telah memiliki wujud

yang berupa zat dada Muhammad, Allah ada dalam ilmu-Nya,

yang diibaratkan dengan dinding kayu. Martabat yang ketiga

Page 7: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

7

adalah martabat Wahidiyah, yaitu ta‟yin sani yang merupakan

pengetahuan Tuhan yang terperinci atau tafsil tentang zat dan

sifat serta segenap yang ada lainnya. Dalam naskah ini dijelaskan

bahwa martabat Wahidiyah merupakan kehendak Allah yang

berupa zat dan sifat yang terkandung dalam asma-Nya.

Martabat keempat adalah martabat alam arwah, yaitu

alam yang sederhana tidak bersusun dari unsur-unsur dan tidak

bersifat materi. Martabat ini merupakan martabat yang

menyatakan kekuasaan Allah, kun payakun, untuk menciptakan

semua makhluk (manusia) yang diberi pancaindra dohir dan batin

berupa pikiran, karya, dan bicara. Alam arwah merupakan alam di

mana nyawa belum menerima nasib, nyawa masih merupakan

cahaya suci. Martabat kelima adalah martabat alam misal, yaitu

alam yang sudah tersusun dari unsur-unsur yang halus, tetapi

tidak akan mengalami cerai-berai, usang, atau rusak. Martabat ini

merupakan kehendak Allah untuk mengadakan rupa yang nyata

dalam wujud ilmu-Nya yang tersusun namun tidak beraturan dan

tidak akan rusak, inilah yang dimaksud dengan cahaya gaib. Alam

misal adalah alam segala rupa yang telah diisi dengan nyawa dan

mulai menerima nasib.

Martabat keenam adalah martabat Alam Ajsam, yaitu

alam yang tersusun dari unsur-unsur yang kasar dan dapat

mengalami perceraiberaian. Martabat ini merupakan kehendak

Allah yang diibaratkan susunan yang beraturan seperti bumi dan

langit, ketika nyawa selah bertemu dengan pancaindra zahir. Alam

Ajsam adalah alam segala tubuh, rupa tubuh sekalian insan, dan

rupa kalbu serta rohnya. Dan martabat ketujuh adalah martabat

alam insan, yaitu martabat yang menghimpun semua martabat

sebelumnya. Dalam naskah ini, martabat ini disebut juga martabat

alam insan kamil, yaitu martabat yang menyatakan kehendak dan

kekuasaan Allah yang sangat nyata berupa insan (manusia) suci

yang diberi nama Muhammad, atau manusia sempurna tempat

berkumpulnya keenam martabat sebelumnya yang disatukan

dengan pancaindra dohir dan batin. Alam insan adalah alam

segala manusia, yakni adanya manusia anak keturunan Adam.

Page 8: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

8

Berdasarkan naskah ini, kata Allah terdiri dari empat

huruf dengan martabat-martabat-Nya. Keempat huruf itu adalah

sebagai berikut. Pertama, huruf alif merupakan hakikat Allah

dalam martabat alam arwah. Kedua, huruf lam yang merupakan

hakikat dari martabat Wahidiyah. Ketiga, huruf lam alif

merupakan hakikat dari martabat Wahdah. Dan keempat, huruf

ha yang merupakan hakikat dari martabat Ahadiyah, yaitu

kehendak dan kekuasaan Allah yang mencakup tujuh langit dan

tujuh bumi yang merupakan zat Allah semua.

Sementara itu, kata Muhammad juga berasal dari empat

huruf yang masing-masing mengandung makna sebagai berikut.

Pertama, huruf mim (yang pertama) dalam mu- mengandung

makna sukma, yaitu ingat akan zat kesempurnaan hidup yang

disebut zat. Kedua, huruf ha dalam –ham- mengandung makna

ingat akan aku yang merupakan kumpulan hidup yang disebut

sifat. Ketiga, huruf mim (yang kedua) dalam mmad- mengandung

makna ingat akan nama jati diri hidup yang disebut asma. Dan

keempat, huruf dal dalam –mmad mengandung arti ingat akan

nyawa untuk hidup yang disebut ap‟al.

Dalam ilmu tasawuf makhluk yang pertama sekali

diciptakan Allah SWT adalah nur Muhammad yang disebut juga

hakikat Muhammad atau roh Muhammad, setelah itu barulah

diciptakan alam yang lainnya. Konsep nur Muhammad ini ada

sehubungan dengan pencapaian manusia pada derajat insan kamil

(manusia sempurna), yaitu manusia yang sudah mencapai tingkat

tertinggi dari sifat kemanusiaannya atau manusia yang sudah

memiliki nur Muhammad. Insan kamil merupakan wahdatul

wujud (kesatuan wujud) antara manusia sebagai alkhaliq dengan

hakikat Yang Esa atau al-Haqq.

Untuk memperoleh nur Muhammad sebagai pencapaian

derajat insan kamil yang merupakan penampakan diri Tuhan ada

tiga tingkatan, yaitu Ahadiyah (satuan Tuhan), Hawiyah (kediaan

Tuhan), dan Aniyah (keakuan Tuhan). Pada tahap Ahadiyah,

Tuhan dengan kemutlakan-Nya baru keluar dari al-ama atau

kanzan makhfiyyah (kabut gelap tanpa nama dan sifat). Pada

tahap Hawiyah nama dan sifat Tuhan telah mulai menampakkan

Page 9: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

9

diri. Pada tahap Aniyah, Tuhan menampakkan diri dengan nama-

nama dan sifat-sifat-Nya pada semua makhluk-Nya, namun

Tuhan menampakkan diri terbatas pada insan kamil.

Berdasarkan nama dan sifat-Nya Allah memiliki empat

sifat, yaitu sifat nafsiyah, sifat salbiyah, sifat ma‟ani, dan sifat

ma‟nawiyah. Sifat nafsiyah adalah sifat yang tetap ada pada Allah

(kekal) atau sifat yang berhubungan dengan zat Allah, yaitu wujud

(ada). Sifat salbiyah adalah sifat yang tidak sesuai atau tidak layak

terhadap perkara yang tidak pantas pada Allah, yaitu qidam, baqa,

mukhalapah li alhawadisi, qiyamuhu binafsihi, dan wahdaniyat.

Sifat ma‟ani adalah sifat yang menetapkan hukum atau sifat yang

wajib bagi Allah yang dapat digambarkan oleh pikiran manusia

untuk meyakinkan bahwa kebenarannya dapat dibuktikan dengan

pancaindra, yaitu sama‟ basar, kalam, qudrat, iradat, ilmu, dan

hayat. Sifat ma‟nawiyah adalah sifat yang tetap pada Allah atau

sifat yang berhubungan dengan sifat ma‟ani, yaitu sami‟an,

basiran, mutakaliman, qadiran, muridan, aliman, dan hayan.

Jadi, inilah yang dinamakan dengan Allah sebagai al-Haqq yang

patut disembah, yang terkandung dalam makna La ilaha illa Allah

(tiada Tuhan yang wajib disembah selain Allah).

Jika dikaitkan dengan tujuh martabat pada Allah, nama

dan sifat Allah dapat dipaparkan sebagai berikut. Martabat

Ahadiyah merupakan hakikat Allah yang bersifat hidup, Yang

Maha Hidup tergambar dalam badan kita. Martabat Wahdah

merupakan hakikat Allah yang bersifat ilmu dan aliman, Yang

Maha Mengetahui yang tergambar dalam hati kita. Martabat

Wahidiyah merupakan hakikat Allah yang bersifat iradat dan

muridan, Yang Maha Kersa yang tergambar pada nafsu dan

kehendak kita. Martabat alam arwah merupakan hakikat Allah

yang bersifat qudrat dan qaridan, Yang Maha Kuasa yang

tergambar dalam gerak anggota badan kita. Martabat alam misal

merupakan hakikat Allah yang bersifat sama dan sami‟an, Yang

Maha Mendengar yang tergambar dalam telinga kita. Martabat

alam ajsam merupakan hakikat Allah yang bersifat basor dan

basiran, Yang Maha Melihat yang tertanam dalam mata kita. Dan

martabat alam insan kamil merupakan hakikat Allah yang bersifat

Page 10: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

10

kalam dan mutakaliman, Yang Maha Berkata melalui firman-Nya

yang tergambar dalam lidah kita. Ketujuh martabat ini terdapat

dalam sifat ma‟ani dan sifat ma‟nawiyah.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa naskah ini

selain berisi ajaran martabat tujuh, penulis menambahkan doa-

doa yang sering dibaca oleh Rasulullah dan para wali, di antaranya

doa yang dibaca oleh Sunan Ampel, Sunan Giri, dan Sunan

Kalijaga. Selain itu, ditulis juga beberapa mantra atau primbon

dalam bahasa Jawa, di antaranya, mantra untuk anjala, mantra

untuk menaklukkan hati perempuan, mantra ketika mendapatkan

kesusahan atau masalah, dan sebagainya. Doa-doa dan mantra-

mantra ini, dijelaskan juga cara dan waktu pembacaannya, begitu

juga khasiat-khasiatnya.

Sepertinya naskah ini memiliki nilai fungsi sosial pada

masyarakat pemiliknya sebagai naskah yang dipakai dalam

mempelajari ajaran ilmu tasawuf, atau kemungkinan sebagai

sarana untuk menyampaikan ajaran ilmu mistik, dan emanasi

Tuhan dalam martabat tujuh. Naskah ini menarik untuk dipelajari

jika kita ingin mencapai kesempurnaan hidup sebagai makhluk

insan kamil, manusia yang sempurna, seperti yang dipelajari oleh

para sufi.

Dalam Ensiklopedia Islam, dijelaskan bahwa manusia

(sufi) akan dapat mencapai derajat insan kamil dengan melakukan

taraqqi (usaha kecil) melalui tiga tahap, yaitu (1) bidayah (sufi

disinari oleh nama-nama Tuhan), (2) tawassut (sufi disinari oleh

sifat-sifat Tuhan), dan (3) khitam (sufi disinari zat Tuhan sehingga

Tuhan bertajali dengannya). Pada tahap terakhir inilah sufi

memperoleh nur Muhammad menjadi insan kamil.

Page 11: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

11

Bab III

Transliterasi dan Terjemahan

3.1 Trasliterasi

//..... /1/Kang kembara ngimpi ti rosul (.....) asta beukeul

jaga wista nuli nini apu-apu terah nyimas anggadita apu-apu terah

ratu dipati-pati apu-apu terah sulton anom sewarga apu-apu terah

Sulton Imam Mudabih Sulton Komarudin Hariri aja Caribon

ingkang rai Sultan Imam Mudabih Sulton Komarudin ingkang

jumeuneung iki ingkang jumeuneung iki. Taun 1249. Wa Allahu

„a‟lam./2/

Punika pangleumeusé baraja sir (....) nyaka tekaléné siro

ing nur ilmu jatining baraja weuri lungguh ing kulit waja lungguh

ing dading panemur lungguh ing geutih rupa lungguh ing tingal

landep lungguh ing tangan baraja lungguh ing pengucap iya isun

kang (....) amisésa ing baraja kabéh. Punika panalukan sakéhé

kang ana sangkul lenggang sangkul hérang sang kasep rasa, sang

kasép rasa sang kasép rasa siro apeusa siro anut maring isun ana

siro saking isun iya isun pangéran niro sang nur dat baya putih

niro matwa. Punika panalukan sakéhing cucumah siro anut

maring isun ana niro saking isun iya isun pangéran niro sang nur

dat sakti sakurulang miceun gibong gambaré sakurulang kuat/3/

déning yén (.....) iné getar ora susi yén atur katon gaton kaya

ségara yén ing katon kaya gunung susi yén alumaku katon sing

siwa alala kumat weudang sang dading kumat pacel sang sikut

mati sikuting jari jiku sang dén karep sang dén asup teka jagat

jagat cur macur cahayané sang jabang bayi dadi kawasan baraja

Page 12: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

12

misti panguku sang karep sang dak asup pada leubur teka leubur

musna tanan-tananné (....) aja anglada-lada.

Punika pertélané iku dat kita sadung tamba maring bapa

babu kita iku misti anané iku ambuhé maring sifating (....) ing

aranan kudrat kita iku kahanan jatining nuli tumipil kudrat kita

iku maring sipating élo anur tumipil malih kudrat kita iku ing

nétra iné/4/ kudrat kita iku maring kuping karo ing aranan ilmu

kudrat Allah ing aranan tuladan kuping karo anuli tumepil malih

kudrat kita iku maring geroan ing aranan nur Allah kudrat Allah,

ana mapar tuladan geroan anuli tumepil malih kudrat kita iku

maring pangucap ing aranan suhud kudrat Allah, ana mapar

tuladan pangucap tamoran kudrat kita iku maring teteg

tanempilan déning para sambong babu ing aranan ruh kudrat sifat

Allah, ana mapar tuladan teteg anuli tamuran malih kudrat kita

iku maring dadi tanimpilan para sambing bapa babu ing aranan

akal kudrat sifat Allah, ana mapar tuladan dadi rosul tamuran

malih kudrat kita iku maring suku karo tanimpilan para sambing

ing bapa babu ing aranan kalam kudrat sifat Allah, ana mapar

tuladan suka karo anuli tamoran malam kudrat kita iku maring

tangan karo tanimpelan para sambing bapa babu ing aranan nur

kudrat sifat Allah, ana mapar tuladan suka karo anuli tetemu babu

anuli ngaran dakah karo puji andé kang mati déngé lawon bapa

mati déngé lanang lamun babu mati déngé dadi wadon saya anut

tuli bapa babu ing aranan kudrat kita iku dat Allah, lanang yuniné

iku ingkang ing aranan kipasan anuli agawé alam papat wujud

karna nétra karo nyata/5/ tahu karna ing pengucap karo nyatané

aliné nisut wujud ilmu iku dadi cahaya ning Allah, eunuli suhud

iku dadi sipating Allah eunuli agawé malaikat papat sarta sipat

rong puluh Jabarail Mikail suka karo Izrail Asrafil tangan karo

nyatané andén nyatané parasambing bapa babu iné iku pitung

perkara ingkang kocap ing dalem tulis rupané saking bapa mani

dadi wong kuwasa madi dadi kakuh rupané saking bapa wadi dadi

ari-ari man kama dadi geutih suci.

Punika pipikkan dat Allah iku ing dalem sangan wulan

anu handal saking kalut ing aranan sipat Allah tangayon awal dén

ari surga kapindo wis salsé jajaluké dat Allah iku wis jumeuneung

Page 13: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

13

sipat Allah sarta eugawé makom papat makom bako ing teu gaga

wujud nyatané eumako jumeuneung ing dalem nyatané lilimaning

ing tangan karo anuli nyatané makom parawang suka karo suhud

nyatané. Andé nyatané mani kang dadi wong kawasan ing sama

samangké dadi lelangit wadi kang dadi kukuh samangké iku dadi

euwong-euwong madi kang dadi ari-ari iku amangké kang dadi

bumi menikam kang dadi geutih samangké iku kang dadi

tutuwuhan.

Anuli teu muran malih kudrat kita iku maring antara

kodim (.....) anyar ing aran surga, kaping teulu ing aranan ki

kudrat iku hakikating sipat jumeuneung ratu ing déwék Allah sir

tutuhanné lan paréntah ing malaikat papat suka karo/6/ tangan

karo nyatané lan sampurna malih kudrat kita maring antonaning

akal balig ing aranan surga, kaping pat sarta eunyatakakeun ing

martabat ing déwéké, andéni nyatané ahadiyah pusar kita nyatané

wadah kebal kayati nyatan wahidiyah jalibir kita nyatané ing

aranan martabat kidam azali abdi, andéni martabat anyar alam

arwah, ucap kita nyatané alam misal, ambu kita nyatané alam

ajsam, rungu kita nyatané alam insan kamil, tinggali kita nyatané

ing aranan kudrat kita iku hakikati dat Muhammad jatining sifat

iné iku kang amangkon sifat kabéh. Nuli eusujud bumi ing

eumapar seunokan atawa teuka kancingan ing aranan napsu

amarah, palawa anu pangrungu eusujud malih tutuhan eungalap

malih rahasané sani kabéh manusa seunokan makom geutih

daging ing aranan napsu liwamah, palawangané pengucap

ambeuné malih ing euwong-euwong ing alap malih rahasané sani

kabéh ing gaganjal seunokan makom suwung saum dibilang ing

aranan napsu muatmainah, palawangané pengambung eusujud

malih kuluput eungalap rahasané sani kabéh ing lilimango

sinwakan makom awal kulit ing aranan napsu sawiyah

palawangané paningal.

Nuli nur pakeun cahaya kudrat saking surga kaping sané

kabéh ing jajating janeulukan/7/ Rosulullah ing aranan jajating

iku surga. Kaping pat iné iku kang amangkoné rahasa kabéh iné

iku kang ing aranan sir éling jatining hurip. Anuli wujud napsu

sawiyah semokan surga tatagag ing aranan huriping wujud Allah,

Page 14: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

14

eusujud malih napsu amrahu samokan surga dadi ing aranan akal

ilmu kudrat Allah, eusujud malih napsu mutmainah seunokan

surga karo ing aranan ilmu eunur af‟al Allah, eusujud napsu

liwamah seunokan surga tangan karo ing aranan nur suhur af‟al

Allah. Utawi éling iku ing aranan hati sanubari iné iku sur kita

nyatané ing aranan Muhammad hakikat iné iku ingkang amangko

ing sariat kabéh wawayangan sarngéngé ing aranan sarngéngé ing

Muhammad majazi dadi panutanning sifat kabéh. Andéni siro iku

ing aranan haté manawi euning kita nyatané ing aranan

Rasulullah hakéki iné iku kang ing hakikat kabéh wawayangan

mulané ing aranan Rasulullah majazi panutané napi kabéh. Utawi

hakikat jagat iku kang dehan masrika baga nyatané mulané ing

aranan masrika bagai ku déning pakupulaning kudrat Allah,

kaping dua magribu ambo-amboné kitané mulih ing aranan

magrib/8/ ambo-ambo nan iku déning wateuning kudrat Allah.

Kaping teulu pusar bumi weudaling kita nyatané mulané

ing aranan pusar bumi weudal iku déning panjating kudrat Allah,

kaping pat arana weureung kita nyatané mulané ing aranan rama

weuteung iku déning panggonaning kudrat Allah, kaping lima sir

jajating kita nyatané mulané ing aranan sir jajating iku

barheunang kudrat Allah, kaping neuneup Cirebon dadi kita

nyatané mulané ing aranan Cirebon dadi iku pacar meuneung

kudrat Allah, kaping pitu kabitah Allah teunggak kita nyatané

mulané ing aranan kabitah Allah teunggak déning paliro

palerenaning kudrat Allah, kaping wolu kersa pangucap kita

nyatané mulané ing aranan kersa pangucap iku déning hormating

kudrat Allah, kaping sanga balé irus pangambung kita nyatané

mulané ing aranan balé irus déning sahing kudrat Allah, kaping

sapuluh dadang jalak kuping karo nyatané mulané ing aranan

dadang jalak kuping iku déning kaheloning kudrat Allah, kaping

sawelas Mekah netra iku déning nyataning kudrat Allah gunawé

kartonning Rasulullah gunawé pahéning kudrat Allah, kaping

rolas Madinah wujud kita nyatané mulané/9/ langné Madinah ing

aranan wujud kita iku sirnaning Rasulullah nyata muhid wujud

Allah sirna maring kudrat Allah. Andéni sakéhing nusa iku ora

Page 15: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

15

kacarita malih wis gunawé kasugihaning kudrat Allah dadi

wawayangning wujud Allah, wa Allahu ala kuli syaiin qadir.

Punika awis (...) tis banyu oranana banyu ning tengah

banyu andé kang tengah awak kang tengah-tengah tanagah déning

Allah. Punika lamun arep karep déning kodamah iku wawacané

jagat mandala kalasukahah suri kang koh bumi anabisa jagat mun

saban kabéh maka panggawéné iku dén lalang rupané. Punika

ngalibir panguwasaning wong manusa iki wawacané kolaang labur

dina adinyana anglabur kola kola kubur kawadi nyananih kola

kubur kawali nyana. Punika maring salujah hérang mata hérang

jahaning mata heuneung mata hérang supaya sumurup ka mata

putih mata putih sumurup ka mata hérang sureum banyu natruk

caniro aran niro sang réka kuliyat tapan aja mangan andas.

Punika kaweruhna diri tahuné hakekating nabi ingkang

neuneum iku sawiji Nabi Adam gunawé sajagating kudratullah

jisim kita nyatané mulané ing aranan/10/ reubagan jisim iku

déning wujud Allah ing aranan jagat kudrat Allah gunawé limala

kamil ning Allah lan kapindo nabi gunawé akroning kudrat Allah

talangan kita nyatané mulané ing aranan talangan dening nyata

ing datullah gunawé uleukan déning Allah, lan kaping teulu Nabi

Musa euakroting kudrat Allah nétra kita nyatané ing dat Allah

gunawé kesucian déning Allah, lan kaping pat Nabi Ibrahim

ukiran kudrat Allah pangambung karo nyatané mulané ing aranan

pangambung déning nyata ing dat Allah gunawé sahing Allah,

kaping lima Nabi Nuh gunawé i karoning kudratullah pangucap

kita nyatané mulané ing aranan pengucap déning nyata ing dat

pancari déning Allah ing aranan jagat maripat Allah wis nyata

kamuhitna ing kudrat Allah, lan kaping neup Nabi Muhammad

gunawé atawa saning kudrat Allah nyawa kita nyatané mulané ing

aranan ngalu déning wis nyata ing asma Allah gunawé kanyataan

déning Allah ing ngaranan jagat thariqat wis nyata kamuhitna

déning kudrat Allah.

Punika lamun arep alinggih ing martabat kudrating,

martabat ahadiyah iki ti buté iya isun bibilang ngedunub nur Allah

sakéhé Allah tetep langgeng haku pulihing Allah iku iki sabuté

lagalé ing wahdah neumurub tanpa badan déning nyawa isun

Page 16: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

16

Allah iné isun Rasulullah iya nisun tuwahid kang dat/11/ iya isun

kanyataan dat Allah iya isun kanyataan rosul Allah. Iki ing

martabat wahidiyah iya isun nu ngalinggang jati tanana insan-

insan iya isun nu ngaraga tanana sang insan-insan, punika araning

bedil sang klinis maya aroning mimis ketunggalan lan kukusé,

kakageuraha unine sang buyar euning aron uru beteut-buteut.

Punika doa sanggama, Allahuma bibildiyati, saperti mah

tari bureu cahyaning wulan iya isun kakasihing Allah. Punika

lamun arep kawasan pangaweruh iya isun wahyu widiyatullah

sadurungé ana keursa paningali isun nurkah pengucap isun

berkah jenengan isun haji putih terus gumuling kaweruhna dinir

tatawiné datullah aran isun. Punika hakikating para wali sasing

ing gawéné karomaning sipat Allah kang dehan boning lan

kapinda pangéran majagang gunawé teur sadiding kudratullah

sing susu dibilang kita nyatané mula ing aranan karomaning sipat

Allah gunawé sanga lungguhan déning Allah, lan kaping pat lemah

abang gunawé teur sadi déning kudrat Allah geutih daging nyatané

mulané ing aranan geutih daging wis nyata karomang sipat Allah

gunawé sipatemon déning Allah, kaping lima syah (....) lan kaping

lima syeh-syeh lan magrib gunawé teur sada déning kudrat Allah

eutut kakandangan kita nyatané mulané ing aranan eutut

kakancangan déning/12/ wis nyata karokang sipatullah geunawé

sarasa déning Allah, lan kaping pat susuhunan Ampel dinta lan

kaping teulu susuhunan ing Giri iya gunawé tersada déning kudrat

Allah wali kawalat kita nyatané mulané ing aranan wali kawalat

wis nyata ing sipatullah gunawé ketinggalan ing Allah, kaping

sanga susuhunan Kalijaga gunawé wiwinganing kudratullah

nyatané ing wiwinganing sipatullah ing aranan jagat hakekating

Allah ing kudrat Allah. Utawi hakikating malaikat papat iku kang

dehan Malaikat Jibril gunawé sandingining kudrat Allah saka

tangan nyatané, kaping do Malaikat Mikail gunawé sandingining

kudrat Allah suka kayu nyatané mulané malaikat roro iku dén ing

suka kuru, dén uwis nyata ing ap‟al Allah dadi kenyataan sipat

jalalullah (....) sakit déning Allah, lan kaping teulu Malaikat Izroil

tangan-tangan nyatané, lan kaping pat Malaikat Isroil tangan kayu

nyatané, mulané malaikat-malaikat roro dén kari maka ing tangan

Page 17: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

17

kuru déning wis nyata ing ap‟al Allah seunokeun kagunan déning

Allah ing aran jagat saritullah gunawé kajambaran déning tamat

sakéhing, lan parainé malaikat wis ora kucap tamalih wis gunawé

kasugihaning kudratullah gunawé wiwinganing wujud Allah ing

sakur mahing bumi sakur ing langit iku idopi tegesé warna-

warna./13/

Punika kaweuruhna diri satahuné hakikat sampurna pulih

kita ranciké sawiji-wiji sampurnaning pulih iku ing aranan

sariatillah, mulané ing aranan sariatillah déning weus nyatané

kaliputan déning tariqat Allah kapindo sampurna ausak lan

angucap ing aranan torikotillah, mulané ing aranan torikotillah

iku déning wis nyata kalipaté déning sipatullah. Kaping teulu

sampurnaning wong meuneung ing aranan sipatullah, mulané ing

aranan sipatullah iku déning weus nyata kalipeutan déning dat

Allah. Kaping pat sampurnaning wong atur ing aranan dat Allah

mulané ing aranan dat Allah iku déning wis nyata kaliputan

déning kudrat Allah. Kaping lima sampurnaning dat pati ing

aranan kudratullah mulané ing aranan kudrotullah déning wis

nyata angalimput ambuhé maring dat sipatullah asma Allah, ap‟al

Allah ing aranan jagat kudrat Allah mulané ing aranan jagat

kudratullah iku déning wis nyata ing wujud Allah iya iku ingkang

arani kanan manusa sampurna.

Punika kaweruhna diri satahuné malih ilmu hakikoting

jagat limang perkara kang dihan jagat kudratullah ing aranan

punika gumeling kapingdo jagat datullah ing aranan manik

gumanceung. Kaping teulu jagat sipatullah ing aranan manik

gamilit, kaping pat ing aranan asma Allah ing aranan manik

gumiwibir, kaping lima jagat ap‟al Allah ing aranan manik gumibir.

Andéni ringkeusé ingkang kudrat iné diri kita ingkang dat iya diri

kita ingkang sipat iné diri kita ingkang asma,/14/ i diri kita apal i

diri kita iku ingkang sadaja mantep. Punika langgeng ing déwéké

ing aranan manik wujud bada Adam sampurna ora wiwitan ora

weukasan, ora tua ora anom, ora lanang ora wadon, ora weuruh

ora eunggon, ora jahat ora sanah, ora kayu ora tangan, andé

nyatané ingkang ing aranan Adam hakéki lan Adam majazi.

Andéni Adam hakéki iku iya wujuding diri kita, junlukeun

Page 18: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

18

Muhammad kang ameungaku jagat sogir lan kabir jumeuneung

ratuning sipat ingkang ameungaku sipat-sipat kabéh gunawé

keunyatahan ing dat Allah ingkang ngadaton ing jagat mapar

peuteng diri kita. Andéni Adam majazi iku rahasaning diri kita,

junlukeun Rasulullah iné iku ingkang amengakuné rahasané jagat

sogir lan kabir jumeuneung rataning rahasa kabéh gunawé

kenyataan ning dat Allah ingkang ngadaton ing jagating

hakikating diri kita, Muhammad jumeuneung ratuning ing

sipating diri kita, Rasulullah jumeuneung ku ratuning ing

rahasaning diri kita mulané ana dohir lan batin, wiwitan lan

wekasan neupi lan isbat rosul ingkang Nabi Muhammad, ingkang

isbat andé nyatané saringating Muhammad pengucap guru kang

amangaku rahasa kabéh, torikoting Muhammad pengambung

karo guru kang amangaku hurip kabéh, hakikoting Muhammad

tangan guru kang ameungaku ilmu kabéh, maripating Muhammad

paningal karo kang ameungaku sipat kabéh, angaranan huriping

dat Allah eunyatakakeun ing wujud Allah. Wa Allahu „a‟lam./15/

Andéhi saringating rosul tangan karo katingal mangkon

panggawé kabéh torikoting rosul suku karo ingkang amangka

kekalahan kabéh. Hakikoting rosul aca-aca ingkang amangkoné

angan-angan kabéh maripating rosul tenggak sampurnaning

rahasa kabéh ing aranan rahasaning dat Allah ingkang enya teka

ing sipat Allah.

Punika hakikating rosul lan hakikating Muhammad

andéhi pasti nyané-nyané rosul iku élinging diri kita ingarané

iman ingadeg déwéké tegesé berheuning Allah. Andéhi-andéhi

pastinyaning Muhammad iku ucaping diri kita ingaranan sahadat

angaja déwéké tegesé ananing Allah andéhi pasti nyanéning Adam

kahaning diri kita ingaranan ana ing Bismillah tegesé kudroting

Allah iku kahaning diri iki aja asak aja mangmang malih karana

ingkang agama déning para nabi, para wali, para mumin, sadaya

ingkang sampon sampurna mapar pati ingkang rarasané iku

ingkang gendungan amonaca kaum-kaum maring kang déning

dawai guru kang sampurna karana (....) karana salah natanangani.

Punika ingkang pangandika susuhan Ratu Giri nya isun

kang jumeuneung ratuning Suryanala manik menur inten pamerta

Page 19: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

19

sorma taya ing weulasé rahasé/16/ akur atawa ing urip. Punika

ingkang pangandika susuhan ing Kalijaga iné isun jumeuneung

ratu susuhan tayaluh alasan wulan angamurus anaris peuteng

bumi peuteng langit eumacangé iku ing jagat kabeh. Punika

ingkang pangandika Pangéran Cirebon iné isun ingkang mulya

jumeuneung ratu sukma wisésa eumeungaku ing sanihing bawan

kabéh iya isun peutengkaning arep kabéh. Wa Allahu „a‟lam.

bismi

Tegesé bis iku

manané

seumuning

wujud. Tegesé

mil iku ananing

wujud manané

ananing wujud

Allahi

Tegesé Allahi

iku namaning

wujud.

alrahman

Tegesé rroh iku

manané

pangucapning

wujud

pakumpulning

rahasé kabéh.

Tegesé man iku

man iki manané

pangranganing

wujud

pakumpulané

nur kabéh.

alrahim

Tegesé ahé iku

manané

pangambuné

wujud

pakumpulané

urip kabéh.

arrohimmin iku

manané

paningalang

wujud

pakumpulané

sipat kabéh./17/

Punika paranti analukakeun wong wadon, bismillahir-

rohmannirrohim jajaka junduk pernama eming lintiran wong

wong wadon sang utara sironing rahésa arep haténé wong wadon

ngisun (....) nu cahya sarining nu matih sir semujud maring ingsun

iya isun panutan nurning purba wis nu tinggal sajatining

meuneung teka sewujud sakedip teka karti secipta nisun teka

kedap sajujulukeun jatining lanang.

Punika sarah doa Sulaiman sima sing sopo eumaca doa iki

ing saban-saban dina atawa barang kang dén karo karepakeun

tanakeun déning Allah maka lamun ingon-ingon ayam atawa kebo

atawa (...) maka enero ing siro saking barkating doa iku, maka

wacané pang tiga puluh maka lamun arep déning dén kahé déning

wawacané doa iku pang weulas, lamun arep kenahé déning pandet

Page 20: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

20

maka waca tatkala arep aturning sigit lan lamun arep kenahé

dening wong akéh ing tengah weungi wawacané tatkala arep

turu./18/

Maka lamun arep dén déning wong wadon maka winaca

tatkala arep atur pangpat lan tatkala surup sarngéngé ping

pindoné tengah weungi pan tiga waktu subuh kiwacané malem

ping pat. Maka lamun arep dén kasihé déning raray maka winaca

ing tengah weungi maka lan pang tegas niscaya raray ing wadasé

iku pada asih, lamun arep dén ketemu teni déning sang alas dén

waca pang peuteng dén sarta aja mangan iwak kang lian (....) balak

sanapat kalawan weus lan aja atuh kalawan wong dén peuteng

puluh dina insyaallah saking barkating doa iku. Maka lamun arep

weuruh ing syaiton atawa jin maka dén wacaha atawa jin wamaka

wacaha tatkala weulan peuting weulan dina sarta imaca saping

puluh niscaya asih ing sirohé. Maka arep dén kasihi déning robiné

kalawan asih dén asih ing siro maka tulisé dén iku ing panggan

putih maka aksarané nukun ing kendi niscaya asih atawa rarayné

sangkono oga barang karepé niscaya asih atawa pindonti ikilah

doané.

Allahuma Sulaiman ibni alrahman ibni alrahimi alrahim

zati yulika yatinil watu fa kulli alsamawati wa al-ardi. Summa

ya Allah 3x, summa ya Muhammad 3x, summa ya Abdullah,/19/

summa yaa Allah 3X, summa ya Muhammad 3X, summa ya

Abda Allah ya habiba Allah. La ilaha illa Allahu Muhammadun

rasulu Allahi „adada khalkihi wa ridha nafsika wa zinata „arsyihi

wa milka alsamawati wa al-ardi wa ma baina dzalika wa adafu

zalika, wa alhamdu „ala zalika daiman „abadan ila yaumi aldin.

Punika doa panetep iman iku ingkang winaca, Allahuma

bi hurmati Husain wa akhihi wa jaddihi wa ummihi wa abaihi

najjini min algammi allazi ana fihi ya Hayyu ya Qayyum. Ya La

ilaha illa anta ya Zal jalali wa al-ikram, inni as-aluka an tuhibba

alqalba binuri ma‟ripatika, ya Allah, ya Allah, ya Allah bi

rahmatika ya arhama alrahimin./20/

Punika doa parantiné adus istilah ingkang winaca mandi

Allah, mandian badan jasmani badé mandian nyawa rohani

mandian nyawa roh idopi bur Allah bur Rasullullah. Allahu akbar.

Page 21: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

21

Iki susé adusé asyhadu wuluku-wuluku kuman kulit kami

kaleumba kasturi daging sekar pawana getih meunyan kuyar urot

ku kumanning rot. Alif tunggal kang mulya iyahu-iyahu urip tan

kenang paning pati, pati tan kenang ing owah. Punika doa

pangkubur dosa lamun winaca sapisan maka lineubur darakeun

dosa wong iku déning Allah, lamun winaca kapindo lineubur dosa

dosané anak rabiné. Allahuma inni asbahtu laka wa ashadu

jumlata „arsyika wa malaikatika wa jami‟i khalkika, innaka anta

La ilaha illa anta wahdahu la syarika lahu, wa abduka wa

rasulika birahmatika ya arhama alrahimin./21/

Punika masalah ingkang pangandika Pangéran Bonang

arep sayogya lan angaweruhé wong mumin kang angawikani

lampah lima perkara pan pilih kang angawikani ing lampah.

Punika yén tan weruh durung mumin pada senaka ana sén lampah

lima perkara wenang kang lima perkara iku paguru keuna kang

hasil pangaweruhé karana wong mumin iku pada ana sén lampah

lima perkara iku paguru keuna mangkana tingkahing kang

dinuron lamun ora amartakakeun lampah iku tan yogya ginuroné

kang lilima iku niat sampurnaning takbir, sampurnaning sahadat,

sampurnaning sekarat, sampurnaning urip. Anapon sampur-

naning niat iku orana anduweni karep kawula déning wus murid

dadi sirna kareping kawula anging sih anging lulut iro kawula,

anapon sampurnaning takbir iku ora anduweni tingal (...) kawula

iku sabab weus kawiyahan/22/ déning sifat basir dadi sirna tingali

ing kawula anging eusih iro kang anjaténi, anapon sampurnaning

sahadat ora anduweni pangucap kawula ikuh déning wus

kawiwihan déning sifat kalam dadi sirna pangucap ing kawula

anging iné iku tilik ing pangéran, anapon sampurnaning sahadat

iku orana patiné waluya maring jatiné iku dadi sirna uripé

kawiwihan déning sifat dadi sadaya uripé kawula, anapon

sampurnaning urip iku dadi lampah yén piryan sifating roh idopi

ing dattullah mananing sampurnaning datullah kawula tegesé

tisun isun wujud tunggal, tunggaling wujud sampurna aja malih.

Punika masalah dén sami angaweruhi mulané dadi alam

iku kabéh wiyosé saking karsaning kang purba kang

andadekakeun Pangéran Ampél deunte sastera ingkang/23/ puluh

Page 22: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

22

ikuh ana ing Nabiyullah ingkang barkah Pangéran Ampél deunta

lan Pangéran Kalijaga dén sami waspada ing tawuh ing na nokot

amanjingakeun ing pangaweruh ikuh euba euta. Maring kang

dineudekateun déning Allah barmula tegesé orana kéhétan

wiwilangan ing dadi neeu dadi langit. Euba séréngéngé euna, dadi

rambut eusta, dadi lintang euja, dadi méga euhe, dadi ujan eupa,

dadi angin euda, dadi gunung eudza, kakayu ingkang sarwa nelah-

nelah eula, dadi bangawan euza, dadi enok endah ésa, nyawa ésa

dadi ésa dadi napsu/24/ eudo dadi geuni eudo dadi asreup eudo,

dadi rahina eupa dadi rasa geuniné eudo eukap dadi watu, eupa

weusi eula, dadi urung ing banyu eumim, dadi cahya euwaning

euna dadi padang wawu, dadi sarwaka weulipit eja, dadi gelap lan

ora alawas-alimima agampang mintul. Wallahu‟alam.

Punika doa anjala, Bismillah nini kuru nyinyi aki kuru

nyinyi angaing ménta ngakasan dititah ku batara sang keuna

larang nu aya di nagara di Panggarangan. Batara sangkulan dara

ngiang ménta cocoowan sia hayam nitik bulu hiris sang rayak-

rayak réa anak sika kulawu abu-abu tut seuri bangbang kuning.

Batara ari teka ing sangkulan seuri nu aya di cai. Ngiang ménta

hayam nitik bulu hiris sang rayak-rayak anaknya sika kulawu abu-

abu tut seuri bangbang kuning./25/

Page 23: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

23

Huwa

Ahadiyah

Asiq

Léngné martabat sifat kodim ajali abadi maka ing aranan maklumah suun datiyah ing aranan hakikat Muhammadiyah lan ing aranan naktu gaib lan ing aranan hurup kang mahalur.

Martabat dat qadim ajali abadi. Léngné istip huma na ikuh sipating ahadiyah pangéran asik kang ambidekakeun.

Léngné ahadiyah iku martabat ing Allah taala lan ing aranan katayun tegesé orana nyatané lan ing aranan goibal kuyub lan ing aranan imahuwiyah lan ing aranan (....) tegesé jatining Allah taala lan ing aranan datul bahti tegesé dat kang sawakcané mapan durung ana sawiji nyata mengku ora keuna ing ucapakeun kidam bako lan lian pon durung nyata lan orana anduga ngangaling para waliyullah karana orana martabat malih ing kang saduhuring martabat ahadiyah./26/

Page 24: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

24

Wahadiyah Allah

Ma’suq Wahdah

Barhuma

Léngné martabat wahidiyah

iku ngibarat Allah taala

angandikané ing daté lan

sipaté lan ing asmané déwéké

lan angandikan ing sakéhé

kang maujud dat atas dada

lan munpasor tegesé weus

dén pisahakeun satengahé

saking satengahé maklumat

ikilah kaya bumi langit tatapi

durung lahir ikilah dat ana

déwéké

Léngné martabat wahdah

iku ibarat Allah taala

angandikané ing déwéké

karana déwéké lan

angandikané ing sakéhé

kang maujud dat atas dada

lan Muhammad tegesé

durung dén pisahakeun

satengahé saking

satengahé karana maksih

umpetan ing dalem

ilmuning Allah taala kaya

upamané dinding kayu

dadi kang dongé lan pangé

sadurungé tuwuh ikilah

maksih umpetaning

wiji./27/

Allah

Muhammad

Mu’min

Léngné asma

Allah nyata ing

asma

Muhammad

insan kamil.

Léngné Allah

taala ikilah

angliputi ing

hurip-huriping

makhluk kabéh.

Page 25: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

25

Ikilah maka arep betah ora turu guruning cahyaning

sarining buana sarining Allah muru cahya muruning cahyaning

Allah. La ilaha illa Allah, doa kalawan arep betah ora amangan

isun arep acucu tatkala nepangané ing dalem patih ingeté isun

katerahan rosul Allah, betah doa La ilaha illa Allah, iné ikilah

doané malih darapon betah ora palsu cahya maké rasa-rasa

maparin rara kaya jahanam rasa kang pinalingan La ilaha illa

Allah./28/

Rahman Allah Huwa

Alam arwah Wahidiyah Wahdah Ahadiyah

Allah

Muhammad

éling ing nyawa iku jenening hurip ikilah namaning ap‟al.

sukma, éling ing dat iku sampurnaning hurip namaning dat.

éling rasa ikilah jenening jatining hurip namaning asma.

éling ing siro iku kumpuling hurip namaning sifat. /29/

Léngné Allah taala iku angleung keupi ing pitung langit lan pitung bumi kalimputan déning dating Allah taala kabéh.

Page 26: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

26

Alam misal Alam arwah

Léngné alam misal iku mula-mula

Allah taala angdadekakeun rupa kang

nyata ing dalem ilmuning Allah taala

iku eususun-eususun latip ora

anarima sukuh-sukuh ora anarima

tengah-tengah lan ora anarima

genglah rusak maksudné ikilah cahya

gaib.

Léngné alam arwah iku mula-mula

Allah taala anganakakeun makhluk

kabéh saking pangandika kun

payaku iné iku jisim alus ora

tinemu déning pancaindra dohir

batin maka pancaindra iku lilima

paningali lan pangrungu lan

pengambung lan pangrasa lan

panggeupok lan pancaindra batin

ikilah teteluh kaya pikir lan cipta

lan amicara./30/

Léngné iftiqar iku sipating kaula wajib akareup maring Allah

Iftiqar akareup

Page 27: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

27

Alam insan kamil Alam ajsam

Léngné alam insan kamil iku

weugeusan iné sakéhé martabat

kang karuhun tegesé wekasan

eunggon kang nyata Allah taala

iku ing alam insan iku ini ikilah

salehi manusa maka kang ing

aranan insan kamil iku

Muhammad tegesé manusa

kang sampurna lan iné iku

eunggoning kumpul sakéhing

martabat kang karuhun kang

nenem kaya ahadiyah, wahdah,

wahidiyah, alam arwah, alam

misal, alam asam, geus kumpul

ing alam insan kamil maka iné

ikilah katemu déning

pancaindra dohir batin./31/

Léngné alam ajsam iku

ngibarat sakabéh ing sekang

ono susun-susun kang

kapinda kang anarima

tengah-tengah iné iku

dohiring bumi langit lan

kayané kang ora na nyawané

kang ketemu déning

pancaindra dohir.

Page 28: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

28

Dohiring wujud ikilah ilmu leh batining ilmu ikilah wujud

nur ikilah cahyaning ilmu suhud ikilah kumpuli ilmu sipat ilmu

ikilah terus saring ati kita.

Bakaling roh

Suhud

Léngné basa

suhud ikilah

tunggaling

Muhammad

kalawan Allah

nyata Allah ing

Muhammad

kalawan

dohiring Allah

ing Muhammad

batining

Muhammad

ikilah Allah-

Allah

Muhammad-

Muhammad

Allah./32/

Iki papat

Nur

Léngné nur

ikilah cahaya

Muhammad

padang cahaya

ikilah padang

Muhammad lah

padang iku ilmu

Muhammad

kang padang

ikilah

Muhammad

kang amadangi

ikilah allah ini

ikilah sabenering

nur.

Sir batin

Ilmu

Léngné basa

ilmu ikilah

angaweruhé

kanganga weruh

ikilah

Muhammad

kang dén

kaweruhi ikilah

Allah iné ikilah

sabenering ilmu.

Napon

Wujud

Ing basa wujud

ana kang ikilah

kang nyata ikilah

kang angana

kang Allah maka

Allah ing

Muhammad-

Muhammad

weus kasimpeun

Allah tala anging

kang ono.

Pangaweruh kita tegesé pangaweruhing Allah ta‟ala lan

nur ikuh padanging ati kita lah suhud ikuh tunggal panarima kita,

hati kita hati manawi ikuh hati sanubari.

Punika liriking naga saditané pon sayogyané maka dén

kaweruh tingkahing. Opo karya sawiji-wiji atawa aperang atawa

ana nadur atawa alulungan liriking naga weunang sininggahan,

ing dina sabtu-ahad liriké naga ikilah angalér, ing dina isnén-

salasa liriké naga ikilah angétan, lan lamun ing dina arba-khomis

liriké naga ikilah angidul, lan lamun dina jumat liriké naga ikilah

angulon, maka punika sampurnana ning sahadat dat, sahadat ing

rat sampurna badan kalawan nyawa, leunyeup tunggal sampur-

Page 29: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

29

naning hurip wit saking kudrot Allah mulih saking arodat Allah

sah sampurna badan kalawan nyawa./33/

Punika doa anolak sakéhé pakewuh ing ati atawa balahi

cocoba saking Alloh atawa saking pitnahing manusa maka

amacaha ing doa ikilah ing saban-saban wengi utamané ikilah

barang surup-surup saréngéngé maka ikilah doané : “Allahuma

afina min jami‟i albala‟i wa albaliyyati min syarri al-insi wa

aljinni wa alsyayatin, bi barakati Muhammadin wa jami‟i al-

anbiya‟i wa almursalin, wa almalaikati almuqarrabin wa

sunadii wa alsalihin, nasrun min Allahi wa fathun qarib wa

basysyir almu‟minin. Allahuma „afina min jami‟i albalwai wa

albis libasa altaqwa wa ihdina tariqa alhuda, wa istamilna

amalan salihan fima tuhibbu fatardha, innaka „ala kulli syaiin

qadir”.

Punika doa paranti angraksa umah darapan aja katon

déning wongkan seusaha ala maka saraté dén waca ing saban-

saban wengi lamun arep alulungan maka dén waca doa ikilah hari

dén i deuri umah ikilah kabéh waca doa ikilah sarta madep maring

madhab papat insyaallah ora katon umah saking berkating doa iki

ikilah doané kang dén waca : “Allahumma/34/ subhana man

ihtajaba bi aljabaruti an khalaqani fa la aina tarahu, lahidan

mala fidan siwahu wa Allahu al-Qawiyyu al„Ajiz”. Ikilah sirah

doa pukoro, lamun ana panggawéan maka dén wacaha doa iku

insyaalloh dadi asih wong wadon ikilah maka kalawan arep lan

madep ajari maka dén usapakeun ing rarahé maka barang kang

aningali sami asih wadoné maka lamun arep sawiji maka dén

wacaha iki ing saban-saban wengi seupiné balak analloha ta‟ala,

tanaken doa déning Allah taa‟la.

Lamun arep gawai berkat tamba maka tinulis ing tembaga

maka nuli dén waca doa iki maka peundeum ing panduning imah

insya Allah ta‟ala kang maling lan aduh balahi waring kita maka,

lamun arep ana wong padu maka dén wacaha doa ikilah insyaallah

ta‟ala dadi wurung padoané, maka lamun arep ora kersa nakah

dén wong akéh maka dén cintaha doa iki insyaalloh ta‟ala ora

kersa dadi tamba, lan lamun tutung parunguné ing parané ikilah

eupuasa pitung dina lan sarwa sawiji lan paningali ing enggon

Page 30: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

30

kang sepi maka doa ikilah dén wacaha tinulis ing teritis maka dén

bunga ikilah lan dén wacaha doa ikilah insyaallah ta‟ala katon yén

mataha utawi yén-yén aripa maka lamun ana tamah-tamah sagara

katonné banyu maka dén wacaha doa ikilah insyaallah ta‟ala dadi

tubacah ikilah maka lamun ono ora dawai sirna sandungku maka

dén wacaha doa ikilah insyaallah ta‟ala dén hormaté déning wong

akéh maka lamun ana hatiné wong ikilah kaya wong édan lan dén

wacaha doa ikilah matih.

Lamun ora bisa eumaca maka dén talisaken ing pagan

putih maka lamun banyu nuli maka dén inum insyaallah ta‟ala

hatiné wong dadi waras saking berkating doa ikilah, ikilah doané

walpakri. “Bismi Allahi alrahmani alrahim. Subhanaka anta

Allah la ilaha illa anta alrahmanu alrahim. Subhanaka anta

Allah la ilaha illa anta rabbu al „alamin. Subhanaka anta Allah

la ilaha illa anta kalamu almu‟minin. Subhanaka anta Allah la

ilaha illa anta almaliku alquddus. Subhanaka anta Allah la ilaha

illa anta almuhaimin al‟azizu. Subhanaka anta Allah la ilaha illa

anta aljabbaru almutakabbiru. Subhanaka anta Allah la ilaha

illa anta almusawwiru alhakimu. Subhanaka anta Allah la ilaha

illa anta altawwabu alwahhabu. Subhanaka anta Allah la ilaha

illa anta lam yalid wa lam yulad wa lam yakun lahu kufuwan

ahad. Subhanaka inni kuntu min alzalimin, pa istajaba istajaban

lahu wa najjina lahu min Allah./35/

Page 31: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

31

Wahidiyah Wahdah Ahadiyah

irodat, muridan ilmu, aliman hayat, hayan

budi akarep ati anganweruh sim urip

kalawan kersaning kalawan Allah kalawan

Allah Allah

nafsu kita ati kita badan kita

karep kita /36/

Wahidiah iradat karep

Allah

Wahidah ilmu weruh

Allah

Ahadiah hayat

urip Allah

Muridan eukang

akarep Allah

Aliman kang weruh

Allah

Hayan kang

urip Allah

Page 32: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

32

Alam

insan kamil Alam ajsam Alam misal Alam arwah

kalam,

mutakaliman

basar,

basiran

sama,

sami‟an

qodrat,

qadiran

lidah

angucap

netra

aningali

talingan

angrungu

anggahota

pasil

meuneung

kalawan

Allah

kalawan

Allah

kalawan

Allah

kalawan

Alloh

ilat kita mata kita kuping kita usik kita

Anggahota kita / 37 /

alam

insan

kamil kalam

angandika Allah

alam

ajsam basar

aningali Allah

alam

misal sama

amharsa Allah

alam

arwah kudrot

usik Allah

mutakali-man kang

angandika Allah

basar kang

aningali Allah

sami’an amharsa

Allah

qadiran kang

kawasa Allah

Page 33: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

33

mukhalafah li alhawadis qiyamuhu binafsih

wujud

baqa

qidam

qadiran

muridan qudrat

„aliman iradat

hayan ilmu

sami‟an hayat

basiran sama‟

matakaliman basar

kalam

Allah arané /38/

la ilaha illa Allah

Page 34: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

34

istigna sama

sawelas iftikor

sifat nafsiyah

wujud

kudrat

qidam sifat salbiyah

baqa

iradat

mukhalafah li alhawadisi

ilmu

qiyamuhu binafsih

hayat

sama

basar sifat ma’ani

qadiran

kalam

muridan

sami‟an

aliman

basiran sifat ma’nawiyah

hayan

mutakaliman

wahdaniyat/39/

Punika doa paranti anjala, nini kuru cici aki kuru cici ing

aing ménta ngakasan dititah ku batara sangkana karang nu aya

panggarangan, batara sang kulan dara ngiang ménta cocooan sia,

hayam nitik bulu hiris sang rayak-rayak, réa anak siku lawu abu-

abu, tut seuri bangbang kuning, sira teka ing kali batari, sangkulan

batara dara ngiang ménta hayam nitik bulu hiris sang rayak-rayak,

Page 35: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

35

réa anakna siku lawu abu-abu, tut seuri bangbang kuning, curuluk

janduk ti parung, taralak datang di batara, ti bantar nangtung,

ngaing bantar tutur kang aing, ka bantar nangtung ngaing di leuwi,

tutur kang ngaing ka leuwi-leuwi, tutur kang ngaing ka Leuwi

Sipatahunan, sangai wong ngaing dong salidang, sang lara kubang

maka neneh cageur maka ayangan anu pandeuri.

Punika doa purba nagara : “Allahumma unsur imamana

sahiba haza albaladi a‟layya alaihi nasran zahiran, wa thawwil

umurahu umuran azizan, wa ij-al baladihi baladan aminan wa

ikhlud mulkahu malakan./40/„Aziman wa ma fi yadihi ya za

sahiyan wa haliman „adilan wa amalihi amalan salihan wa

ikhpiz bi zikrihi wa ma fihi hifzan kamilan wa ajalan.

Allahumma waduwalatan muwasi‟an wa a‟lin darajatahu

mukarrama wajibun „alaihi wa ra‟iyatan muhibatan muakidan

au ikfifhu fi bi zikrihi „alayya jaminatan mudarratan min syarri

umuri aldunya wa ‟azabi al akhirah. Allahumma ij‟al imamana fi

kulli ri‟ayatihi wa jaisyihi wa aqyan ra‟iyan „adilan sadiqan, wa

abdilhu „an sukrati al mulki wa alzulmi wa aljauri wa ‟antahal

wa aharijihi min kulli amrin. Huma filihi ila intibai ajalihi wa

kiha a‟layya kulli balai aldunya wa alakhirah, maka ala kulli

syaiin qadir wa salla Allahu „ala khairi khalqihi Muhammadin

wa „ala alihi wa ashhabihi ajma‟in bi rahmatika ya arhama

alrahimin”. Punika doa istigpar agung sawabané carita saking

Abdulloh ibnu Istir radiya Allahu „anhu, halé ana agung Abdullah

iki panggawéné./41/

Saban-saban panggawénané ikilah dén lakoné kabéh

kayané jinah kamaling eunginum sajeung lan totohan halé ana

Abdullah jaman Rosululloh ikilah amaca ing saban-saban wulan

atawa saban-saban weungi nuli neuka Abdulloh kabéh ing patiné

pisan nuli oranana pisan wong sawiji kang teka maring mayité

Abdullah malem-malem Rasulullah ora kungsi anglawad nuli ana

wong sawiji matur maring Rasulullah, “Hé gusti Rasulullah (....)

matur maring tuan kedos pandi tuan teu anglawad dateng abdi

tuan Abdullah lamané ono nuli kalawané ka Rasulullah ora

anglawad pisan orenan sawabané masiat ora nana teu ka he(.....)

engilono.” Nuli angandika siro kang agung maring Malaikat

Page 36: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

36

Jabrail siro ngumuruna maring alam dunya kabéh pisan

Muhammad konon anglawad konon adusi kanubur pisan karana

Abdullah iki olih nur gahan saking isun nuli lunga Malaikat Jabrail

saking ayuné ing pangéran maring Nabi Muhammad halé rupa

lanang bagus rupané, “Hé angandika sampurné layad dateng abdi

sampean pun Abdullah”./42/ Enjing ngandika adusi andika (.....)

andika kanu (burpa) karana abdi sampéyan.

Nuli Abdullah panik antuk nur gahana saking Allah taala

nuli kesah Rasullullah sumeja anglawad Ki Abdullah sarta maring

gamparan karo nuli angadusi Rasulullah halé (....) ameuto kaki

jarijiné mongkono nuli matur sahabat sawiji maring Rasulullah

kudi pundi tuan wahu punik sarta miniding gamparané angadusi

tuan weudalaken jarijiné sarta mesem tuan sapunidi kula supsap

ing kono nuli angandika nabi kita mulané isun miring gamparan

isun sen (.....) déning pirang-pirang malaikat ora kena winilang

malaikat ayu kabéh saking akéhé ikilah peuting keuti maha tegas

ora jembar isun angadusi ana denan isun mesem isun kalawan

uwong-uwong widadari ing pada meulok-meulok rupané pada

tumurun saking surga pada anggo baju naléné (....) widadari ikilah

pitung puluh ayu rupa-rupa leuwih saking ayuné widadari ikih yén

wetu kala maring alam dunya bukti pada kaédanané orana pisan-

pisan wong ikilah kabéh kaliwat demené maring widadari carita

anggoan-anggoanné kang sarwa pitung apis yakti katon begahané

widadari ikilah saking ayuné ing saban-saban widadari sawiji

angucap, “Ki Abdullah, andika kaula siro sami rerebutan widadari

ikilah kabéh.”

Nuli ki nubur Abdullah iki déning Nabi Muhammad bubar

iki sarta para sohabat saking pakuburané Abdullah maka kersané

Rasulullah maring umahé Abdullah kersa amariksa robinané

Abdullah nuli kitako,/43/ nuli engimbalan lawang rabiné

Abdullah ikilah nuli engucap ing sapa wongé kang madeg maring

andané wong doraka. Nuli eungucap, “Hé embok ayu aja anginé

bakeun lawang karana gusti andika Rasullullah antariksa lakuné

laki andika nuli melebet nabi kita alingi ing umahé maka

angandika nabi, “Hé ayu ingsun atakon ing siro wadon laki siro

kapeuriban”. Nuli matur embok ayu, “Kaula nuhun gusti boten

Page 37: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

37

aningali kaula ing abdi yén pun Abdullah panik yén adamel kang

padamelan ingkang peteng amung abdi yén adamel wong

batahaus boten amagih kaula ing abdi sampéyan panika rokaat

kaula boten pisan-pisan lan puasa sadinten sangamurné boten

amagih kaula ing abdi sampéyan punika jinah eunginum sajeung

kalawan totohan pun barang kalah dalu sampéyan boten angilang

saban wulan ing malam ingkang dén eupadol malam-malam kaula

kungsi (.....) kaula malah ing konon”. Nuli angandika Rosullulloh

maring Baginda Ali, “Iku siro turunan nuli dén turun déning

Baginda Ali maka susu ikilah”, nuli angandika Nabi Muhammad,

“sing seupa maca dua ikilah sangkan maka lebur dosané

kusemahané sing sapa eumaca malihupindo maka leubur dosané

sauhuné badané pon ora sabab bisa dua ikilah lamun amaca

tengah-tengah weungi sapisan atawa saban-saban enggeus pitung

puluh sewarga saban-saban sewarga sawiji ikilah pitung puluh,

saban-saban kebonan sawiji pitung puluh gedong saban-saban

gedong sawiji aya widadari saban-saban widadari sawiji pitung

ayu papajangan ing saban/44/ papanjangan sawiji iku pirang

eunggon.

Papag doanané aa : “Astagfiru Allah, Astagfiru Allah,

Astagfiru Allah alladzi la ilaha illa huwa alhayu alqayyum, wa

atubu ilaih min jami‟i ma kuriha Allah qaulan wa fi‟lan, wa

sami‟an wa basiran wa naziran. Allahumma inni astagfiruka ma

qaddamtu wa ma akhkhartu wa ma asraftu wa ma asrartu wa

ma „a‟lantu wa ma anta a‟lamu bihi minni, Anta muqaddimu wa

anta muakhkhiru wa anta „ala kulli syaiin qadir. Allahuma inni

astagfiruka min kulli zanbin tubtu ilaika minhu summa „udtu fihi.

Wa astagfiruka bi ma aradtu bihi min wajhika alkarim fa

khalathahu laisa laka bihi ridha. Wa astagfiruka bi ma da‟ani

ilaihi alhawa min qabli alrahsi mimma asybatuhu „alayya wa

huwa „indaka mahdurun. Wa astagfiruka min al ni‟ami allati

an‟amta biha „alayya fa saraftaha wa taqwaita biha „alayya

ma‟ahika. Astagfiruka min alzunubi allati la ya‟rifuha gairuka

wa la yatla‟u „alaiha ahadun siwaka wa la yas‟uha ila rahmatika

wa la yunjibu minha ila „afwaka, wa astagfiruka min kulli

yamini salaka minni fasahat fiha wa ana indaka ma‟a khaufun

Page 38: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

38

biha. Wa astagfiruka la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu min

alzalimin./45/

Wa astagfiruka la ilaha illa anta ‟alimu algaib, wa

alsyahadati min kulli syaiin amaltuhu fi bayadi alnahari wa

aswadi allaili, fi malai wa khali wa sirri wa ‟alaniyati, wa anta

„alayya nadiran dar fakatabtuhu wa asbutuhu bima min alis ya

halimu ya Karim. Wa astagfiruka la ilaha illa anta, subhanaka

inni kuntu min alzalimin. Rabbi igfirli wa irham wa anta khairu

alrahimin. Wa astagpiruka li kulli farimatin wajabat ‟alayya fi

anaa allaili wa atrafa alnahar fataraktaha amdan au khataan,

wa niyyatan wa ana mas-ulun biha wa nastagfiruka min kulli

sunnatin almursalin, wa khatim alnabiyyin Muhammadin salla

Allahu ‟alaihi wa sallam. Fa taraktuha gaflatan wa sahwan wa

juhlan, wa tahawuna wa anaqilatan mubalatin biha. Wa

astagfiruka la ilaha illa anta wahdahu la syarika laka

subhanaka ya Rabba al‟alamin, laka almulku wa laka alhamdu

anta hasbuna Allah wa ni‟ma al wakil wa ni‟ma almaula wa

ni‟ma alnasir, la haula wa la quwwata illa billahi al „aliyi al

„azim”./46/

3.2 Terjemahan

// ............ /1/ Kang kembara memimpikan rasul menjadi

bekal untuk nanti Sultan Anom di surga, Sultan Imam Mudabih

Sultan Komarudin Hariri asal Cirebon pada Sultan Imam

Mudabih Sultan Komaruddin. Ini pada menghadapnya tahun 1249.

Wallahualam./2/

Doa untuk melemahkan hati nyatanya tekad kita cahaya

ilmu jati diri dalam kulit baja menjadi bertemu dalam rupa darah

serta ada dalam tangan dan ucapan saya semua. Doa menaklukkan

diri, banyaknya sanggul lapang sanggul gelap sang tampan rasa,

sang tampan rasa, sang tampan rasa terhadap aku ada kamu

supaya menjadi pangeran dalam dzat cahaya putih. /3/ Seperti

terlihat hutan, terlihat seperti gunung suci, terlihat dalam

cahayanya si jabang bayi menjadi kawasan dalam keinginan yang

bergabung menjadi satu dalam angan-angan. Dzat kita tambah

Page 39: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

39

terhadap bapak babu kita itu adanya itu terhadap sifat disebut

kodrat kita itu terhadap jati diri yang menempel pada kodrat kita

itu oleh sifat cahaya dalam kodrat kita ini menjadi nyata/4/ ilmu

kodrat Allah dinamakan teladan telinga kodrat kita itu terhadap

tangisan disebut cahaya Allah kodrat Allah, teladan tangisan

kodrat kita terhadap ucapan disebut sujud kodrat Allah, teladan

ucapan kodrat kita terhadap ucapan disebut akal kodrat sifat Allah,

teladan menjadi rasul kodrat kita terhadap pendengaran menjadi

perempuan saya tuli bapak babu disebut kodrat kita itu dzat Allah,

sedangkan laki-laki disebut kipasan membuat alam empat wujud

dan/5/ nyatanya wujud ilmu, ilmu itu menjadi cahaya pada Allah,

malaikat empat serta sifat dua puluh, Malaikat Jibril, Mikail, Ijrail,

dan Izrail tangan dan nyatanya bapak babu tujuh perkara dalam

tulis rupanya dari bapak menjadi orang berkuasa lalu menjadi

darah suci.

Dzat Allah di dalam bulan handal dalam surga bertambah

meminta dzat Allah, sudah sifat Allah serta wujud nyata di dalam

nyatanya pada tangan nyatanya menjadi orang kuasa di bumi

maka menjadi darah sehingga akan menjadi tumbuhan.

Setelah itu kodrat kita kepada antara qodim barulah

disebut surga, yang ketiga disebut kodrat hakikat sifat ratu pada

diri Allah dan perintah kepada malaikat empat suka pada kodrat

kita terhadap telinga dinamakan/6/ tangan dan nyatanya

sempurna kodrat kita kepada akal balig disebut surga, yang

keempat menyatakan martabat dirinya, nyatanya wadah kekal

disebut martabat kidam azali abadi, martabat baru alam arwah,

ucapan kita nyatanya alam misal, penciuman kita nyatanya alam

ajsam, pendengaran kita alam insan kamil, penglihatan kita

nyatanya disebut kodrat kita itu disebut hakikat dzat Muhammad.

Lalu wujud bumi disebut nafsu amarah yang terdengar, sujud lagi

merupakan rahasia semua manusia pada makam darah daging

yang disebut nafsu limawah. Ucapan, penciuman orang-orang,

juga rahasia semua yang merupakan makam kosong disebut nafsu

mutmainah. Wujud rahasia semua makam awal kulit disebut

nafsu sawiyah.

Page 40: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

40

Lalu cahaya kodrat dari surga/7/ Rasulullah disebut

jajating surga. Yang keempat rahasia semuanya yang disebut sir

eling jatining hurip, wujud nafsu sawiyah surga disebut huriping

wujud Allah. Wujud nafsu amarah semua surga menjadi disebut

ilmu kodrat Allah, wujud nafsu mutmainah disebut ilmu af‟al

Allah, wujud nafsu limawah disebut cahaya af‟al Allah. Ingatan

disebut hati sanubari yang disebut Muhammad. Hakikat

Muhammad sariat adalah semua perwayangan matahari disebut

matahari pada Muhammad Majazi yang menjadi panutan sifat

semua. Sujud kamu disebut hati kita nyatanya disebut Rasulullah

merupakan hakikat semua pewayangan awalnya disebut

Rasulullah Majazi panutan hati semua. Hakikat jagat Muhammad

disebut masrika. Yang kedua baunya kita pulang disebut

magrib/8/ ambo-ambo kodratullah yang ketiga pusar bumi kita

nyatanya mulanya disebut pusar bumi itu dipanjatkan kodrat

Allah, yang keempat nyatanya awalnya disebut rama weuteung,

pada pemakaian kodrat Allah. Yang kelima kita nyatanya awalnya

disebut sirjatining kodrat Allah, yang keenam Cirebon menjadi

nyatanya mulanya disebut Cirebon menjadi pacar kodrat Allah.

Yang ketujuh keinginan Allah kita nyatanya mulanya kodrat Allah,

yang kedelapan baik ucapan kita nyatanya awalnya disebut ucapan

baik hormat kodrat Allah. Yang kesembilan bale irus kita nyatanya

disebut bale irus kodrat Allah. Yang kesepuluh nyatanya awalnya

disebut dadang jalak puping kodrat Allah, yang kesebelas mekah

nyatanya kodrat Allah. Yang kedua belas madinah wujud kita

nyatanya awalnya/9/ madinah disebut wujud kita nyata wujud

Allah sirna terhadap kodrat Allah, kekayaan kodrat Allah menjadi

pewayangan wujud Allah. Wa Allahu „a‟lam ala kuli syai‟in qadir.

Tidak ada air di tengah air yang tengah-tengah tenaga

pada Allah. Jika ingin kodamah bacaannya jagat mandala, bumi

jagat semua maka dibuatlah rupanya penguasaan manusia

bacaannya kila an labor, mata gelap supaya nyala ke mata putih,

mata putih nyala ke mata gelap suram air namamu jangan makan

kelapa.

Pengetahuan diri hakikat nabi enam, salah satunya Nabi

Adam sejagat kodratullah kita nyatanya awalnya disebut/10/

Page 41: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

41

nyatanya wujud Allah dinamakan jagat kodratullah limalakamil

pada Allah dan ditambah nabi nyatanya kodrat Allah, diganti kita

nyatanya awalnya dinamakan diganti pada nyata dzat Allah pada

Allah, dan yang ketiga Nabi Musa dinamakan kodratullah

kesucian Allah, yang keempat Nabi Ibrohim kodrat Allah dengan

nyata awalnya disebut penciuman pada nyata dzat Allah, yang

kelima Nabi Nuh nyata kodratullah pada alat bicara kita nyatanya

awalnya disebut pengucap nyata pada dzat pencari Allah disebut

jagat makrifat Allah telah nyata pada kodrat Allah, yang keenam

Nabi Muhammad atau kodrat Allah nyata kita nyatanya awalnya

disebut ngalu telah nyata asma Allah kenyataan disebut jagat

tarikot telah nyata kodrat Allah.

Jika ingin meninggikan martabat, martabat ahadiyah ini

aku membawa cahaya Allah, sesungguhnya Allah tetap abadi

menyala tanpa badan pada nyawa saya, Allah, Rasulullah satu

yang dzat/11/ kenyataan dzat Allah kenyataan rosul Allah. Ada

martabat wahidiyah saya yang ngalinggang jati manusia-manusia

yang beraga manusia-manusia, senjata-senjata, bunyinya hancur.

Doa senggama, Allahuma bibildiyati, seperti cahaya bulan

kekasih Allah. Jika ingin mengetahui wahyu widyatullah sebelum

ada, melihat saya mengucap saya berkah dinamakan saya haji

putih terus dzatullah nama saya. Hakikat para wali pada

perbuatan sifat Allah yang dan Pangeran Majagang kodratullah

yang sudah dibilang kita nyatanya awal bernama juga sifat Allah

sembilan sifat pada Allah, yang keempat tanah merah pada kodrat

Allah, darah daging mulanya pada nama darah daging sudah nyata

sifat Allah, yang kelima Syah Magribi nyatanya kodrat Allah kita

nyatanya awalnya pada nama Ketut Kakancangan/12/ sudah nyata

dengan sifat Allah serasa dengan Allah, dan yang keempat Sunan

Ampel, yang ketiga Sunan Giri Gumawe pada kodrat Allah, wali

kita nyatanya awalnya dinamakan wali kuwalat sudah nyata pada

sifat Alah. Ketinggalan pada Allah yang kesembilan Sunan

Kalijaga, kodratullah nyatanya pada sifatullah dinamakan jagat

hakikat Allah. Pada kodrat Allah hakikat malaikat empat itu

malaikat Jibril nyatanya kodrat Allah pada tangan nyatanya, yang

kedua Malaikat Mikail nyatanya kodrat Allah awalnya malaikat

Page 42: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

42

dua itu, telah nyata jadi kenyataan sifat djalalullah. Yang ketiga

Malaikat Jibril yang keempat Malaikat Isropil, awalnya malaikat

dua telah nyata fungsi Allah dinamakan jagat saritullah tamat

banyaknya. Dan malaikat sudah tidak terucap lagi kekayaan

kodratullah. Wujud Allah kaya di bumi kaya di langit, utamanya

warna-warni./13/

Pengetahuan diri sesungguhnya hakikat sempurna pulih

kita satu-satunya sempurna pulih adalah bernama sariatillah.

Awalnya bernama sariatillah nyatanya pada tarikatillah

bertambah sempurna dan berucap nama tarikatillah, awalnya

pada nama tarikatillah itu ternyata kelipatan sifat Allah. yang

ketiga sempurnanya seseorang diamnya pada nama sifat Allah,

awalnya pada nama sifat Allah itu sudah nyata kelipatan dzat

Allah. Yang keempat sempurnanya seseorang dzat Allah awalnya

pada dzat Allah itu sudah nyata kelipatan pada kodrat Allah. Yang

kelima sempurnanya dzat pada kodratullah awalnya kodratullah

sudah nyata, tercium oleh dzat sifat asma Allah, sifat asma Allah

pada jagat kodrat Allah awalnya pada nama jagat kodrat Allah itu

sudah nyata pada wujud Allah yaitu manusia sempurna.

Pengetahuan diri sesungguhnya ilmu hakikat jagat lima

perkara yang jagat kodratullah, yang kedua jagat dzat Allah pada

dinamakan Manik Gumanceung. Yang ketiga jagat sifatullah

dinamakan Manik Gamilik. Yang keempat dinamakan asma Allah

yakni Manik Gumiwibir. Yang kelima jagat asma Allah pada nama

Manik Gumibir. Ringkasnya kodrat diri kita pada dzat diri kita

sifat kita sama/14/ diri kita ingat pada diri kita dengan mantap.

Abadi pada dirinya menamai wujud Adam sempurna, tidak baru

tidak bekas, tidak tua tidak muda, tidak lelaki tidak perempuan,

tidak tahu maupun tahu, tidak jahat tidak baik, tidak kayu tidak

tangan, kenyataannya nama Adam Hakiki dan Adam Majazi.

Adam Hakiki itu terwujud pada diri kita, julukan Muhammad

yang mengaku alam Sogir dan Kobir menghadap ratu sifat yang

mengaku sifat-sifat semua kenyataan pada dzat Allah pada jagat

diri kita. Adam Majazi itu rahasia diri kita, julukan Rasulullah,

pada mengaku rahasia jagat Sogir dan Kobir menghadap ratu

rahasia semua kenyataan dzat Allah pada jagat hakikat diri kita,

Page 43: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

43

Rasulullah menghadap ratu pada rahasia diri kita awalnya ada

dohir dan batin, baru dan bekas, dan isbat rosul pada Nabi

Muhammad, pada isbat kenyataannya Muhammad pengucap guru

yang menyimpan rahasia semua, tarikat Muhammad dan guru

yang menyimpan kehidupan semua, hakikat Muhammad tangan

guru yang menyimpan ilmu semua, makrifat Muhammad terlihat

yang menyimpan sifat semua, nama kehidupan dzat Allah

dinyatakan pada wujud Allah. Wa Allahu „a‟lam./15/

Andhehi sariating rosul tangan serta terlihat dibebani

pekerjaan tarekat rosul juga kekalahan semua. Hakikat rasul aca-

aca pada beban angan-angan semua rosul sempurna rahasia

semua pada nama rahasianya dzat Allah sampai pada sifat Allah.

Hakikat rasul dan hakikat Muhammad pasti rasul itu

mengingatkan diri kita untuk menegakkan iman utamanya kepada

Allah, hakikat Muhammad ucapan diri kita pada syahadat

utamanya kepada Allah pasti mencontoh Adam pada diri kita,

pada nama Bismillah utamanya kudrat Allah pada diri. Jangan

ragu pada agama, para nabi, para wali, para mukmin, semuanya

sudah sempurna pada rasanya kaum-kaum yang menjadi guru

sempurna karena salah menangani.

Pada yang terhormat Ratu Giri yang menghadap ratu di

Suryanala, Manik Menur Inten Pamerta Sorma pada pengasih

hati/16/ cocok atau dalam kehidupan. Pada Sunan Kalijaga saya

menghadap ratu pada bulan gelap bumi, gelap langit membaca itu

untuk jagat raya. Teruntuk Pangeran Cirebonku yang mulia

menghadap Ratu Sukma mengaku kepada saya gelap pada semua.

Wallahualam.

bismi

Tegasnya

bis ini

disebut

umurnya

wujud.

Tegasnya

Allahi

Tegasnya

llahi ini

disebut

wujud.

Alrahman

Tegasnya

rroh ini

adalah

ucapan

dari

wujud

alrahim

Tegasnya

ahé ini

adalah

penciuma

n wujud

tempat

Page 44: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

44

mil ini

adalah

wujud.

tempat

kumpul

semua

rasa.

Tegasnya

man ini

man

adalah

bentuk

wujud

tempat

kumpulny

a semua

cahaya.

kumpulny

a semua

hidup.

arrohim

min ini

adalah

penglihat

an wujud

tempat

kumpulny

a semua

sifat./17/

Ini untuk menaklukan perempuan, “Bismi Allahi

alrahmani alrahim jajaka junduk pernama eming lintiran wong

wong wadon sang utara sironing rahésa arep haténé wong

wadon ngisun (....) nu cahya sarining nu matih sir semujud

maring ingsun iya isun panutan nurning purba wis nu tinggal

sajatining meuneung teka sewujud sakedip teka karti secipta

nisun teka kedap sajujulukeun jatining lanang”.

Ini doa Sulaeman, barang siapa membaca doa ini setiap

hari atau semaunya pada Allah maka jika memelihara ayam atau

kerbau maka berkat doa ini jika dibaca tiga puluh kali akan dibaca

doa ini yang pengasih, jika ingin maka bacalah tatkala akan

dikenal orang banyak pada tengah malam menjelang tidur,/18/

maka jika ingin disukai perempuan bacalah tatkala akan senja

hingga tengah malam dan waktu subuh, bacalah malam sebanyak

empat kali. Jika ingin disayang maka bacalah tengah malam

niscaya menjadi sayang. Jika ingin bertemu sang alas bacalah di

waktu petang dan jangan makan ikan terhadap orang pada empat

puluh hari, insyaallah berkat doa ini. Jika ingin mengetahui setan

atau jin bacalah tatkala bulan gelap serta dibaca sepersepuluh

niscaya disayang oleh si Roh. Jika ingin dikasihi tuhannya dan

Page 45: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

45

saling mengasihi tulislah pada wadah putih maka taruhlah pada

kendi niscaya disayangi atau barang semuanya. Inilah doanya,

“Allahuma Sulaiman ibni Alrahman ibni alrahim dzati yulika

yatinil watu fakulli alsamawati wa al-ardi. Summa ya Allah 3x,

summa ya Muhammad 3x, summa ya Abdullah.”/19/

Kemudian baca Ya Allah 3X, kemudian baca Ya

Muhammad 3X, kemudian baca Ya Abdullah umat Allah/kekasih

Allah 3X. Tidak ada Tuhan yang hak disembah selain Allah, dan

Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Sejumlah makhluk Allah

dan ridho dirinya Engkau dan perhiasan aras Allah, dan yang

memilih semua langit dan bumi, dan perkara antara langit dan

bumi, dan golongan-golongan yang ada di langit dan di bumi.

Segala puji pada yang disebut itu kekal selamanya sampai hari

kiamat.”

Ini doa memantapkan iman, “Ya Allah dengan segala

hormat kepada Husen dan saudaranya Husen dan kakeknya

Husen dan bapak-bapaknya Husen, dan putra-putranya Husen,

semoga menyelamatkan Allah padaku dari setiap kesusahan, dari

sifat yang memunafikkan. Ya Tuhanku dzat yang menghidupkan

dan dzat yang kekal. Tidak ada Tuhan yang hak disembah selain

Engkau ya Allah, dzat yang mempunyai keagungan dan kemuliaan.

Sesungguhnya aku meminta kepada-Mu supaya menyukai hati

dengan cahaya-Mu yang ingin mengetahuinya aku kepada Engkau

ya Allah. Dengan rahmat-Mu yang Maha Pemurah lagi Maha

Penyayang./20/

Istilah dibaca mandi Allah, memandikan badan jasmani,

memandikan nyawa rohani, memandikan nyawa roh hidup pada

Allah pada Rasulullah, Allahu akbar. Ini mandinya, ashadu

waluku-waluku human kulit kami harum bunga, darah, kemenyan,

diurutkan alif tunggal yang mulia iyahu-iyahu hidup mengenai

pati, pati mengenai kesadaran.

Ini doa pengubur dosa, jika dibaca sekali maka

dihapuskan atau dileburkan dosa orang itu oleh Allah, jika

dibacanya sering maka leburlah dosa anak dan istrinya, “Ya Allah

sesungguhnya aku pada waktu subuh menyaksikan, dan kami

bersaksi pada semua malaikat yang membawa asas-Mu dan

Page 46: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

46

malaikat-Mu dan semua makhluk-Mu. Sesungguhnya Engkau ya

Allah tidak ada Tuhan yang hak disembah selain Engkau. Dan

Maha Tunggal tidak ada yang menemani pada Allah dan umat-Mu

dan utusan-Mu, serta belas kasih-Mu yang Maha Pengasih lagi

Maha Penyayang. /21/

Doa masalah yang diucapkan Pangéran Bonang ketika

mengharap selamat dan pengaruhnya orang mumin yang selalu

melakukan pekerjaan lima perkara supaya yang dilakukan di

dalam pekerjaan. Doa supaya sebelum mumin pada ada satu

pekerjaan dari lima perkara hidup yang lima perkara itu

merupakan guru yang hasil ilmunya karena orang mumin itu pada

ada satu pekerjaan dari lima perkara itu adalah gurunya inti dari

tingkah laku yang diharapkan kalau tidak melakuykan pekerjaan

itu tentunya. Dari kelima itu niat takbir yang sempurna,

sempurnanya sahadat, sempurnanya sekarat, sempurnanya hidup.

Adapun sempurnanya niat itu tidak mengharapkan aku sudah

menjadi murid jadi menghilang mengharap aku hanya asih hanya

mengharapkan dari-Nya, adapun sempurnanya takbir itu tidak

sembarangan melihat (...) aku itu sebab sudah/22/ menjadi sifat

basir jadi hilang penglihatan di dalam aku hanya isi yang menjadi,

adapun sempurnanya sahadat itu adanya ucapan aku itu menjadi

wiwitan dan menjadi sifat kalam jadi hilang ucapan di dalam aku

hanya ini yang dilihat di dalam Allah, adapun sempurnanya

sahadat itu tidak matinya hidup menjadi jati dirinya itu jadi hilang

hidupnya menjadi sifat jadi semua hidupnya aku, adapun

sempurnanya hidup itu jadi pekerjaan yang sipatnya roh idopi di

dalam dzattullah ini namanya sempurnanya dzatullah aku

tegasnya diri saya berwujud menjadi satu, bersatu dalam wujud

sempurna saja.

Doa masalah sama ilmu mulannya menjadi alam itu

semua menjadi kekuasaan yang purba yang dikerjakan oleh

Pangéran Ampél dalam sastra, yang/23/ puluh itu ada di dalam

Nabiyullah yang berkah Pangéran Ampél dan Pangéran Kalijaga

sama waspada di dalam hidupnya, di dalam ddup yang cukup di

dalam ilmunya itu. Bahkan yang dikemukakan oleh Allah semula

tegasnya tidak kehilangan hitungan di dalam menjadikan langit.

Page 47: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

47

matahari, jadi rambut, jadi lintang, jadi méga, jadi hujan, jadi

angin, jadi gunung, kayu yang sama, jadi bangawan, jadi gadis

cantik, nyawa satu jadi satu jadi napsu/24/ jadi darah jadi asap,

jadi rahimnya jadi rasa darahnya terus jadi batu, beusi, menyala di

dalam air, jadi cahaya jadi padang babu, jadi gelap dan tidak

mudah tumpul. Wallohu‟alam.

Doa anjala : “Bismillah nini kuru nyinyi aki kuru nyinyi

angaing ménta ngakasan dititah ku batara sang keuna larang

nu aya di nagara di Panggarangan. Batara sangkulan dara

ngiang ménta cocoowan sia hayam nitik bulu hiris sang rayak-

rayak réa anak sika kulawu abu-abu tut seuri bangbang kuning.

Batara ari teka ing sangkulan seuri nu aya di cai. Ngiang ménta

hayam nitik bulu hiris sang rayak-rayak anaknya sika kulawu

abu-abu tut seuri bangbang kuning”./25/

Huwa

Ahadiyah

Asiq

Martabat sipat kodim ajali kekal maka ini namai maklumah suun dzatiyah dinamai hakikat Muhammadiyah dan dinamai naktu gaib dan dinamai hidup yang tinggi.

Martabat dat kodim ajali abadi. Bab ini istip huma ini sipatnya ahadiyah Allah yang berkehendak.

Ahadiyah itu adalah martabat dari Allah taala dan dinamai katayun tegasnya tidak nyatanya dan

dinamai goib dan dinamai imahuwiyah dan dinamai (....) tegasnya jati diri Allah taala dan dinamai datul bahti tegasnya dzat yang satu perkataannya sudah

sejahtera belum ada satu nyata tidak kena pada ucapan kidam bako dan lain bahkan belum nyata dan tidak diduga melalui para waliyuloh karena

martabat bahkan yang sebelumnya martabat ahadiyah./26/

Page 48: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

48

Wahadiyah Allah

Ma’suq Wahdah

Barhuma

Martabat wahidiyah itu ibarat

ucapannya Allah taala di

dalam dzatnya dan sipatnya

dan di dalam asmanya Allah

dan ucapan di dalam yang

berwujud dzat atas dada dan

munpasor tegasnya sudah

dipisahkan setengahnya dari

setengahnya maklumat inilah

seperti bumi langit tetapi belum

lahir inilah dzat adanya Allah.

Martabat wahdah itu ibarat

Allah taala ucapannya di

dalam Aku-Nya karena Aku

dan ucapannya di dalam

yang berwujud dzat atas

dada dan Muhammad

tegasnya belum dipisahkan

setengahnya dari

setengahnya karena masih

sembunyi di dalam ilmunnya

Allah taala seperti

upamannya dinding kayu

jadi yang bersamaan dan

bersama sebelumnya tumbuh

ini masih bersembunyi

satu./27/

Allah

Muhammad

Mu’min

Asma Allah

nyata dalam

asma

Muhammad

insan kamil.

Allah tala

inilah yang

meliputi semua

kehidupan,

hidupnya

semua

makhluk.

Page 49: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

49

Inilah maka mengharap tetap tidak tidur gurunya

cahayanya asalnya dunia asalnya Allah datang cahaya datangnya

cahayanya Allah. Laa ilaha ilallah, doa serta mengharap tetap

tidak makan saya berharap ketika cucu bertemunya di dalam

ingatannya saya keturunan rosul Allah, tetap doa laa ilaha alalloh,

inilah doannya bahkan bisa tetap tidak palsu cahaya memakai rasa

menurunkan kesedihan seperti neraka rasa yang tidak menentu

laa ilaha ilallah./28/

Rahman Allah Huwa

Alam arwah Wahidiyah Wahdah Ahadiyah

Allah

Muhammad

Ingat akan nyawa ini dinamakan hidup inilah yang disebut af‟al.

sukma, ingat akan Dzat sempurnanya hidup namanya dzat.

Ingat akan rasa inilah yang dinamakan jati diri hidup yang disebut asma.

Ingat akan diri itu adalah kumpulan hidup yang disebut sifat. /29/

Allah tala yaitu yang menguasai tujuh langit dan tujuh bumi yang melingkupi semua dzatnya Allah taala.

Page 50: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

50

Alam misal Alam arwah

Alam misal itu mula-

mula Allah taala

mengadakan rupa yang

nyata di dalam ilmunya

Allah taala itu disusun

dan tidak teratur dan

tidak akan rusak

maksudnya inilah yang

disebut cahaya gaib.

Alam arwah itu mula-mula

Allah mengadakan semua

makhluk dengan kun

payaku, ini adalah jasad

halus tidak nampak oleh

pancaindra dohir batin

maka pancaindra itu ada

lima penglihatan, pangrasa,

peraba, dan pancaindra

batin itu ada tiga seperti

pikir, cipta, dan karya./30/

Iptikor itu sipatnya Aku wajib keinginan Allah

Iptikor ingin

Page 51: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

51

Alam insan kamil Alam jisim

Alam insan kamil itu

merupakan semua

martabat yang telah dulu

tegasnya tempat yang

nyata dari Allah taala,

dalam alam insan inilah

manusia maka diberi nama

insan kamil itu adalah

Muhammad tegasnya

manusia sempurna dan ini

merupakan tempat

kumpulnya seluruh

martabat yang dahulu,

yang enam, seperti

ahadiyah, wahdah,

wahidiyah, alam arwah,

alam misal, alam ajsam,

telah kumpul dalam alam

insan kamil maka ini

bertemu dengan

pancaindra dohir

batin./31/

Alam ajsam itu ibarat semua

yang tersusun dari unsur yang

kasar di tengah-tengah bumi

langit dan sepertinya belum

ada nyawa yang bertemu

dengan pancaindra dohir.

Page 52: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

52

Bakaling

roh

Suhud

Bahasa suhud

itu adalah

menunggalny

a Muhammad

dengan Allah,

nyata Allah

dalam

Muhammad

serta dohir

Allah dalam

Muhammad ,

batin

Muhammad

itulah Allah.

Allah-

Muhammad,

Muhammad-

Allah./32/

Iki papat

Nur

Cahaya inilah

cahaya

Muhammad,

padang

cahaya inilah

padang

Muhammad

dan padang

itu adalah

ilmu

Muhammad

dan padang

inilah

Muhammad

dan

kekuasaan

Allah inilah

sebenarnya

cahaya.

Sir batin

Ilmu

Basa ilmu ini

adalah

kekuasaan

Muhammad

dan inilah

kekuasaan

Allah inilah

sebenarnya

ilmu.

Napon

Wujud

Bahasa wujud

ini adalah

yang nyata,

inilah angen

Allah maka

Allah dan

Muhammad,

Muhammad

sudah ada

pada Allah

taala hanya

satu.

Sepengetahuan kita terutama sepengetahuan Allah taala

dan cahaya menerangi hati kita. Semoga diterima hati kita,

semoga hati itu hati sanubari. Melihat naga seharusnya

mengetahui tingkahnya. Apa hasil atau karya satu-satunya, atau

perang, atau menanam, atau bepergian melihat naga. Pada hari

Sabtu-Minggu lihatlah naga ini di Utara, pada hari Senin-Selasa

lihatlah naga ini di Timur, dan pada hari Rabu-Kamis lihatlah

naga ini di Selatan, dan pada hari Jumat lihatlah naga ini di Barat.

Maka sempurnalah syahadat badan dan nyawa, sempurna hidup

Page 53: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

53

karena kudrat Allah kembali kepada iradat Allah sempurna badan

dan nyawa. /33/

Inilah doa menolak banyaknya masalah dalam hati atau

cobaan dari Allah atau fitnah manusia. Maka bacalah doa ini

setiap malam lebih utamanya jika matahari terbenam atau senja.

Inilah doanya, “Ya Allah semoga Engkau menjaga kami semua

dari segala cobaan dan kejahatan manusia, jin, dan semua setan.

Disertai berkahnya Nabi Muhammad Saw. juga semua nabi dan

para utusan, dan para malaikat yang kerjanya mendekatkan diri

pada Allah dan semua yang mati sahid dan semua orang yang

saleh. Pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat dan

sampaikanlah berita gembira pada kaum-kaum yang beriman. Ya

Allah semoga menjaga kami semua dari segala cobaan dan

pakaian, pada pakaian takwa dan menunjukkan kami semua

kepada jalan yang benar-benar Engkau tunjukkan. Semoga

memperkerjakan Engkau ya Allah pada kami semua pekerjaan

yang baik yang kami sukai pekerjaan itu dan yang Engkau ridoi.

Sesungguhnya Engkau ya Allah Maha Kuasa terhadap segala

sesuatu”.

Doa untuk agar di rumah tidak terlihat orang seusaha

maka syaratnya bacalah doa ini pada setiap malam jika ingin

bepergian. Bacalah doa ini sambil melingkari rumah dan

menghadap mazhab empat, insyaallah tidak terlihat rumah ini

karena berkat doa ini Allahuma. /34/

“Maha suci dzat yang menghalangi (jabarut) dari makhluk

Allah, tidak ada mata yang bisa melihat itu mata pada Allah, yang

tidak bisa dan tidak bisa menembus selain Engkau ya Allah,

sesungguhnya Allah yang paling kuat juga yang paling gagah”.

Inilah keutamaan doa, jika ada pekerjaan maka bacalah doa itu

insyaallah menjadi disayangi perempuan, inilah maka terhadap

Kemauan dan menghadap ajari maka usapkanlah pada wajah.

Barang siapa yang melihat sama saja perempuan. Jadi, jika ingin

satu-satunya bacalah ini pada tiap-tiap malam supaya Allah taala,

panjatkan doa pada Allah taala. Jika ingin menambah berkah

tulislah pada tembaga, jika ingin dibacakan doa ini simpan di

dalam rumah insyaallah taala, jika ingin ada orang yang suka

Page 54: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

54

maka bacalah doa ini insyaallah taala menjadi kenyataan doanya,

maka jika ada orang yang tidak baik maka cintailah doa ini

insyaallah tidak baik jadi bertambah dan jika tajam

pendengarannya berpuasalah tujuh hari dan satu lihatlah pada

tempat yang sepi maka doa ini bacalah tulisan pada wacana.

Membaca doa ini insyaallah taala terlihat oleh mata, hutan terlihat

oleh air dan jika dibaca doa ini insyaallah taala menjadi, jika tidak

dihormati maka bacalah doa ini insyaallah taala akan dihormati

oleh orang banyak jika ada hati seseorang seperti orang gila maka

bacalah doa ini maka ia akan mati.

Jika tidak bisa membacanya maka tulislah pada wadah

putih dan berilah air kemudian diminum maka insyaallah hati

seseorang menjadi sembuh karena berkat doa ini. Seperti inilah

doanya, “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi

Maha Penyayang. Maha suci Engkau Ya Allah yang tidak ada

Tuhan yang hak disembah selain Engkau Yang Maha Pengasih lagi

Maha Penyayang. Maha suci Engkau ya Allah yang tidak ada

Tuhan yang hak disembah selain Engkau, Tuhan semesta alam.

Maha suci Engkau ya Allah yang tidak ada Tuhan yang hak

disembah selain Engkau ya Allah dari ucapan kaum mukminin.

Maha suci Engkau ya Allah yang tidak ada Tuhan yang hak

disembah selain Engkau ya Allah yang merajai yang Maha Suci.

Maha suci Engkau ya Allah yang tidak ada Tuhan yang hak

disembah selain Engkau ya Allah yang maha memelihara Yang

Maha Perkasa. Maha suci Engkau ya Allah yang tidak ada Tuhan

yang hak disembah selain Engkau ya Allah yang maha kuasa yang

memiliki segala keagungan. Maha suci Engkau ya Allah yang tidak

ada Tuhan yang hak disembah selain Engkau ya Allah yang

membentuk rupa yang maha bijaksana. Maha suci Engkau ya

Allah yang tidak ada Tuhan yang hak disembah selain Engkau ya

Allah yang menerima taubat dan yang banyak memberikan nikmat.

Maha suci Engkau ya Allah tidak ada Tuhan yang hak disembah

selain Engkau ya Allah yang tidak beranak dan tidak diberanakkan,

dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Mu. Sesungguhnya

Aku ada pada kaum yang dolim.” /35/

Page 55: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

55

Wahidiyah Wahdah Ahadiyah

irodat, muridan ilmu, aliman hayat, hayan

budi akarep ati anganweruh sim urip

kalawan kersaning kalawan Allah kalawan

Allah Allah

nafsu kita ati kita badan kita

karep kita /36/

Wahidiah iradat karep

Allah

Wahidah ilmu weruh

Allah

Ahadiah hayat

urip Allah

Muridan eukang

akarep Allah

Aliman kang weruh

Allah

Hayan kang

urip Allah

Page 56: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

56

Alam

insan kamil Alam ajsam Alam misal Alam arwah

ucap,

tuturan

mata,

penglihatan

telinga,

pendengaran

kuasa,

kekuatan

lidah

mengucapkan

mata

melihat

telinga

mendengar

anggota

berkuasa

dari

Allah

dari

Allah

dari

Allah

dari

Allah

lidah kita mata kita telinga kita gerak kita

Anggota kita / 37 /

alam

insan

kamil ucap

firman Allah

alam

ajsam melihat pengliha-

tan Allah

alam

misal mende-

ngar pendenga

ran Allah

alam

arwah kuasa gerak Allah

ucapan firmannya

Allah

melihat pengliha-

tan Allah

mende-ngar

pendenga-ran

Allah

kuasa kekuasaan

nya Allah

Page 57: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

57

berbeda dari yang baru berdiri sendiri

ada

kekal

lama

kuasa

kekuasaan kuasa

mengetahui kekuasaan

hidup mengetahui

mendengar hidup

melihat mendengar

mengucapkan melihat

berucap/

berfirman

namanya Allah /38/

Page 58: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

58

la ilaha illa Allah

Maha kaya iptikor

mendengar

sebelas

sifat nafsiyah

ada

lama sifat salbiyah

kuasa

kekal

kekuasaan

berbeda dari yang baru

mengetahui

berdiri sendiri

hidup

mendengar

melihat sifat ma’ani

kuasa

berfirman

kekuasaan

mendengar

mengetahui

melihat sifat ma’nawiyah

hidup

berbicara

tunggal /39/

Page 59: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

59

Doa istigfar agung dari cerita Abdullah Ibnu

Isttirodiyallahu anhu yang agung Abdullah tingkah lakunya. “Nini

kuru cici aki kuru cici ing aing ménta ngakasan dititah ku batara

sangkana karang nu aya panggarangan, batara sang kulan

dara ngiang ménta cocooan sia, hayam itik bulu hiris sang

rayak-rayak, réa anak siku lawu abu-abu, tut seuri bangbang

kuning, sira teka ing kali batari, sangkulan batara dara ngiang

ménta hayam nitik bulu hiris sang rayak-rayak, réa anakna siku

lawu abu-abu, tut seuri bangbang kuning, curuluk janduk ti

parung, taralak datang di batara, ti bantar nangtung, ngaing

bantar tutur kang aing, ka bantar nangtung ngaing di leuwi,

tutur kang ngaing ka leuwi-leuwi, tutur kang ngaing ka Leuwi

Sipatahunan, sangai wong ngaing dong salidang, sang lara

kubang maka neneh cageur maka ayangan anu pandeuri”. Doa

untuk keselamatan negara, “Ya Tuhanku berikanlah pertolongan

kepada pemimpin kami semua yang memimpin negara ini dari

musuh-musuhnya itu pemimpin dengan pertolongan yang jelas,

dan semoga memberi kehidupan yang panjang buat pemimpin

dengan kehidupan yang sangat mulia, dan jadikanlah Tuhanku

negaranya itu pemimpin negara yang aman dan tenteram, dan

jadikanlah kerajaan itu imam menjadi kerajaan kesayangan-

Mu.”/40/

“Yang agung dan apa-apa yang ada di tangan-Nya, tangan

kikir (pahit) dan menghukum dengan seadil-adilnya dan

mengerjakannya pekerjaan yang soleh dan ingatan dengan

ingatannya dan apa-apa yang ada dalam ingatannya yang

sempurna diturunkannya. Ya Allah limpahkanlah kasih sayang

yang luas (banyak) dan naikkanlah derajat yang mulia, dan

wajibkanlah kepadanya dalam rasa takut juga rasa cinta yang kuat

atau menyulamkannya dalam mengingat kepadanya, dan

kepadaku yang berpenyakit merana karena madarat dalam

kejahatan, dari masalah dunia dan siksa akhirat. Allah, ya Allah,

jadikanlah imam dari segala kekuatan dan jadikanlah imam

tentara (serdadu) yang kokoh, dan jadikanlah imam seperti

(hewan) memakan rumput yang ada di padang rumput dan

jadikanlah imam yang adil dan benar dan jauhkanlah imam dari

Page 60: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

60

sekarat. Dari setiap perkara yang disembahnya oleh imam sampai

ditetapkan waktunya imam dan semoga dijaga itu imam dari

setiap balai dunia dan akhirat. Sesungguhnya Engkau ya Allah

maha kuasa terhadap segala sesuatu. Semoga Allah melimpahkan

Rahmat-Nya pada makhluk yang paling mulia, yaitu Nabi

Muhammad Saw., dan pada keluarganya, sahabatnya, dan kita

semua.”/41/

Setiap tingkah lakunya ini seperti jinah, maling, minum-

minuman, dan berjudi. Aku Abdullah pada zaman Rasulullah ini

membaca pada setiap bulan atau setiap malam, terus datang

Abdullah semua setelah meninggal terus setiap orang datang

kepada jasad Abdullah. Malam-malam Rasulullah tidak sempat

melayad terus ada salah satu orang yang datang kepada Rasulullah,

“Hey, gusti Rasulullah saya datang kepada tuan, mengapa tuan

tidak datang kepada Abdullah.” Lamanya terus Rasulullah ikut

serta tidak melayad karena banyak maksiat, tidak menurut, tidak

anut. Yang Maha Agung kepada Malaikat Jibril memerintah untuk

turun ke alam dunia agar datang kepada Muhammad agar

melayad kepada Abdullah karena dia diberi anugerah, dari sana

Malaikat Jibril pergi kepada Nabi Muhammad yang merupakan

lelaki bagus rupa, dan berkata, “Hey, sempurnalah kamu jika

datang melayad Abdullah.”/42/

Setiap padi berkata, “Aku mandi karena kamu”. Terus

Abdullah kena anugerah dari Allah taala, terus Rasulullah

bermaksud melayad Ki Abdullah, terus Rasulullah oleh Abdullah

diciumi jari-jari kakinya begitulah, terus memanggil satu orang

sahabat oleh Rasulullah diperintah untuk menghalangi karena

bukan yang melahirkannya jari-jari serta senyum dan mengusap

wajah. Nabi berkata, “Asalnya saya mendengar kamu dari banyak

sekali malaikat, bahwa kamu menghilang, malaikat semuanya

tidak kena dari hal ini dari seribu malam maha tegas tidak jembar

saya”, Rasulullah terus senyum dan orang-orang, dan bidadari

yang cantik-cantik rupanya telah turun dari surga pada memakai

baju kebesaran, bidadari ini tujuh puluh lebih cantik rupanya dan

cantiknya bidadari ini lebih dari waktu di alam dunia, buktinya

pada keedanan semua orang, semua orang sangat senang pada

Page 61: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

61

bidadari yang memakai pakaian serba tujuh lapis tampak

kelihatan megah, bidadari yang cantik ini, setiap bidadari berucap,

“Ki Abdulah, aku berebut kamu.” Terus Ki Abdulah kepada Nabi

Muhammad pergi serta para sahabat dari makamnya Abdullah

menemui Rasulullah di rumahnya Abdullah, istrinya Abdullah

memeriksa terus/43/ menjawab istrinya Abdulloh itu, terus

berbicara,”Siapa ini orangnya yang berdiri sama omongan orang

berdosa”, terus berbicara, “Hey Mbok Ayu, jangan jalan karena

Rasulullah memeriksa tingkah laku suamimu”, terus nabi masuk

ke rumahnya dan berkata, “Hey Ayu, saya bertanya kepada kamu

bagaimana suami kamu?”. Terus Mbok Ayu menjawab, “Ya saya

gusti, apa tidak melihat dengan saya bahwa Abdullah suka

melakukan pekerjaan pada malam hanya saya melihat bahwa

orang tidak bertemu saya untuk mengabdi kepada kamu tidak

pernah melakukan sholat dan puasa, sehari saya tidak bertemu

yang dilakukannya jinah, minum-minuman, serta berjudi, apalagi

setelah kalah berjudi dia suka menghilang setiap bulan pada

malam hari, malah saya pernah melihat itu dari dulu”. Terus

Rasulullah bertanya kepada Baginda Ali, “Dia itu keturunan dari

kamu”, terus Nabi Muhammad berkata, “Siapa saja yang membaca

doa ini maka akan hancur dosanya, barang siapa membaca doa ini

maka lebur dosa dari seluruh badanya, apalagi kalau doa ini

dibaca pada tengah-tengah malam atau oleh sesudah tiap-tiap

warga sebanyak tujuh puluh, setiap warga ini tujuh puluh, tiap-

tiap kebun satu tujuh puluh gedung, setiap gedung ada bidadari,

setiap bidadari pada cantik./44/

Selanjutnya salah satu itu berupa tempat yang doanya,

“Saya memohon ampun kepada Allah, saya memohon ampun

kepada Allah, saya memohon ampun kepada Allah, tidak ada

Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal,

dan bertobatlah kepada-Nya dari segala apa yang dimuliakan

Allah dari perkataan, pekerjaan, pendengaran, penglihatan, dan

juga pandangan. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampunan

kepada-Mu dari segala dosaku yang telah lalu dan dosaku yang

akan datang, dosa yang terlalu banyak, dosa yang aku

sembunyikan, dosa yang aku tampakkan, dan dosa yang hanya

Page 62: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

62

Engkau yang mengetahuinya, Engkau Maha Kekal dan Engkau

maha yang tidak ada akhirnya, Engkaulah Maha Kuasa atas segala

sesuatu. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampun kepada-

Mu dari setiap dosa maka bertobatlah aku kepada Engkau dari

dosa karena Engkau sudah menjanjikannya, dan memohon

ampunan aku kepada-Mu dari apa yang Engkau kehendaki dari

arah yang Engkau muliakan, dan kesesatan (salah jalan) tidak ada

bagi Engkau sesuatu yang diridainya, dan mohon ampunan aku

kepada-Mu dengan sesuatu asap yang menyala sebelum

keringanan sesuatu yang kokoh pada kami di samping kehadiran

Engkau. Dengan memohon ampun aku kepada-Mu, sesuatu

nikmat yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada kami yang

lebih dan mohon ketakwaan kami meskipun menceritakan. Ya

Allah mohon ampunan aku kepada-Mu dari banyaknya dosa yang

mengetahui melainkan Engkau, dan tidak ada yang memberi

kepada kami seseorang pun melainkan Engkau, dan tidak ada

yang mendengar terkecuali berkat rahmat Engkau, dan tidak ada

yang wajib dari sesuatu kecuali dimaafkan Engkau.”/45/

“Dengan memohon ampun aku kepada-Mu tidak ada

Tuhan melainkan Engkau dan Dialah Maha Tahu dan Dialah

Maha Gaib, dan bersaksi atas segala sesuatu pekerjaan yang

dilakukan dalam putihnya siang dan hitamnya malam, dalam

memenuhi dan kekosongan dan ketidakbaikan dengan adanya niat,

dengan Engkau aku melihat gedung perpustakaan dan ia kokoh

bahwa dalam tongkat Allah Maha Penyantun lagi Maha Mulia.

Dengan memohon ampun aku kepada-Mu tidak ada Tuhan

melainkan Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku ada

dalam golongan orang-orang dzolim. Ya Allah ampunilah aku dan

kasihanilah aku dan Engkaulah yang Maha Baik dalam belas

kasihan lagi Maha Penyayang, ya Allah mohonkanlah ampunan

aku kepada-Mu dari segala kehancuran (keburukan) dan

kewajiban yang Engkau berikan kepadaku dalam bejana malam

dan akhirnya siang dan meninggalnya kewajiban disengaja atau

kesalahan, dengan niat bahwa aku bertanggung jawab, dengan

memohon ampunan aku kepada-Mu dari segala sunat tetap

dilimpahkan kepada utusannya dan terakhir Nabi Muhammad, ya

Page 63: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

63

Allah tambahkanlah kesejahteraan dan keselamatan kepadanya,

maka ia meninggalkannya dengan bohong dan lupa dan bodoh

dan kejelekan dan sedikit, ya Allah dengan memohon ampun aku

kepada-Mu tidak ada Tuhan melainkan Engkau Yang Maha Esa

tidak ada sekutu bagi Allah, Maha Suci Allah penguasa alam, bagi

Allah pemilik raja bagi Allah (yang mendidik) manusia Tuhan

manusia dan bagi Allah segala puji Engkau cukuplah bagi kami

Allah menjadi Tuhan kami dan dialah sebaik-baiknya wakil (yang

membereskan semua urusan) dialah sebaik-baiknya pemimpin

dan penolong tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan

pertolongan Allah yang Maha Agung.”/46/

Page 64: Bab I Pendahuluan · PDF filePendahuluan 1.1 Identifikasi ... Ringkasan Isi Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam

64