bab i pendahuluan 1.1 gambaran umum objek penelitian · bank danamon, bank rakyat indonesia (bri)...

17
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perbankan menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahannya. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/ atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat (Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan). Dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan (giro, tabungan dan deposito), menyaluran dana dalam bentuk kredit dan memberikan jasa bank lainnya. Berdasarkan data Bank Indonesia dalam website bi.go.id (Rabu, 14 Januari 2015) jumlah bank umum di Indonesia baik bank milik pemerintah, swasta atau asing berjumlah 119 bank dan bank perkreditan rakyat sejumlah 1798 bank. Oleh karena itu industri perbankan di Indonesia bersaing dengan sangat ketat baik dalam jenis layanan yang disediakan maupun kualitas pelayanan. Dengan adanya kemajuan yang dicapai dalam bidang teknologi informasi menuntut manajemen bank untuk menyesuaikan kebijakan yang tepat dalam mengelola bank agar dapat memenangkan persaingan. Salah satu perkembangan teknologi yang digunakan oleh bank adalah Internet. Industri perbankan memanfaatkan teknologi internet untuk menyediakan fasilitas layanan baru yaitu internet banking. Internet Banking didefinisikan sebagai penggunaan teknologi internet untuk melakukan jasa keuangan perbankan dan juga didefinisikan sebagai aktivitas transaksi keuangan jarak jauh dengan menggunakan internet melalui website bank khusus (Shao, 2007; dalam Sabi, 2014). Saat ini tercatat terdapat 17 Bank yang menggunakan internet banking di Indonesia yaitu, Bank Internasional Indonesia (BII), CIMB Niaga, Bank Bukopin, Bank Central Asia (BCA), Bank Mandiri, Bank Ekonomi, HSBC, Bank Permata, Bank Panin,

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Bank Danamon, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Commonwealth. 1.2 Latar Belakang Kemajuan dalam teknologi dan informasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Perbankan menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 adalah segala sesuatu

yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara

dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahannya. Bank adalah badan usaha

yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan

kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/ atau bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat (Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan). Dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan,

yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan (giro, tabungan

dan deposito), menyaluran dana dalam bentuk kredit dan memberikan jasa bank

lainnya.

Berdasarkan data Bank Indonesia dalam website bi.go.id (Rabu, 14 Januari

2015) jumlah bank umum di Indonesia baik bank milik pemerintah, swasta atau

asing berjumlah 119 bank dan bank perkreditan rakyat sejumlah 1798 bank. Oleh

karena itu industri perbankan di Indonesia bersaing dengan sangat ketat baik dalam

jenis layanan yang disediakan maupun kualitas pelayanan. Dengan adanya

kemajuan yang dicapai dalam bidang teknologi informasi menuntut manajemen

bank untuk menyesuaikan kebijakan yang tepat dalam mengelola bank agar dapat

memenangkan persaingan. Salah satu perkembangan teknologi yang digunakan

oleh bank adalah Internet.

Industri perbankan memanfaatkan teknologi internet untuk menyediakan

fasilitas layanan baru yaitu internet banking. Internet Banking didefinisikan sebagai

penggunaan teknologi internet untuk melakukan jasa keuangan perbankan dan juga

didefinisikan sebagai aktivitas transaksi keuangan jarak jauh dengan menggunakan

internet melalui website bank khusus (Shao, 2007; dalam Sabi, 2014). Saat ini

tercatat terdapat 17 Bank yang menggunakan internet banking di Indonesia yaitu,

Bank Internasional Indonesia (BII), CIMB Niaga, Bank Bukopin, Bank Central

Asia (BCA), Bank Mandiri, Bank Ekonomi, HSBC, Bank Permata, Bank Panin,

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Bank Danamon, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Commonwealth. 1.2 Latar Belakang Kemajuan dalam teknologi dan informasi

2

Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Sinarmas, Bank Mega, Standard Chartered,

Bank Danamon, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Commonwealth.

1.2 Latar Belakang

Kemajuan dalam teknologi dan informasi megakibatkan perubahan yang

besar bagi kehidupan masyarakat dalam segala bidang. Dari mulai yang sederhana

hingga rumit penggunaan teknolgi informasi sudah banyak dimanfaatkan. Begitu

pula dengan perusahaan-perusahaan di Indonesia baik swasta maupun pemerintah

yang memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi. Salah satu kemajuan

dalam teknologi dan informasi adalah internet. Internet adalah sebuah jaringan yang

menghubungkan antara komputer satu dengan yang lainnya.

Keberadaan internet bisa mempermudah atau mempercepat suatu pekerjaan

dan mampu memberikan manfaat komunikasi tanpa batasan tempat dan waktu.

Munculnya internet membawa perubahan dalam cara berbisnis, salah satunya

dalam industri perbankan. Dengan adanya internet industri perbankan mengalami

perubahan dalam menjalankan bisnisnya. Persaingan pada sektor ini sudah semakin

meningkat, ditandai dengan munculnya bank-bank asing yang masuk ke Indonesia.

Berdasarkan data Bank Indonesia yang diperoleh dari situs www.bi.go.id

(Kamis, 15 Janurari 2015) mengenai rekapitulasi institusi perbankan di Indonesia,

sampai dengan Oktober 2014 di Indonesia terdapat 120 bank umum dan 1837 bank

perkreditan rakyat. Berikut adalah gambaran mengenai jumlah perbankan di

Indonesia:

Tabel 1.1 Rekapitulasi Bank di Indonesia

Institusi Perbankan

Indonesia Jenis Bank Jumlah

Bank Umum Bank Pemerintah 4

120 Bank Swasta 116

Bank Perkreditan

Rakyat

BPR Konvensional 1683 1837

BPR Syariah 154

Total 1957

Sumber: Rekapitulasi Institusi Perbankan di Indonesia

Data jumlah bank di Indonesia pada tabel 1.1 di atas dapat memberikan

gambaran persaingan industri perbankan di Indonesia, dengan persaingan yang

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Bank Danamon, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Commonwealth. 1.2 Latar Belakang Kemajuan dalam teknologi dan informasi

3

sedemikian ketat, setiap bank di Indonesia berlomba untuk memberikan pelayanan

terbaik kepada nasabahnya.

Meningkatnya persaingan dan usaha untuk menekan biaya operasional

seefisien mungkin dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang menuntut untuk

melakukan transaksi yang lebih cepat, aman, dimana saja, dan tidak terikat waktu

mendorong bank-bank untuk memanfaatkan teknologi internet dalam menjalankan

bisnisnya. Dalam situs kompas.com (Sabtu,10 Januari 2015) dikatakan bahwa

fleksibilitas dan mobilitas masyarakat yang semakin cepat dan hadirnya pelayanan

internet menuntut pelayanan perbankan yang lebih mudah dan cepat.

Menurut Asosiasi Penyelenggaraan Jasa Internet Indonesia (APJII) bersama

Badan Pusat Statistik (BPS) yang di kutip dalam situs apjii.or.id (Rabu, 02

Desember 2014) pengguna internet di tahun 2013 sudah mencapai 71,9 juta orang

meningkat 13 persen dibanding tahun 2012 yang mencapai sekitar 63 juta orang,

setara dengan 28 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang sebanyak 248 juta

orang. Hal ini mendorong industri perbankan untuk membuat suatu inovasi dalam

pelayanan terhadap nasabahnya. Salah satunya adalah internet banking.

Pearce dan Robinson (2009) dalam jurnal “The Impact of Trust Antecedents

in Acceptance Internet Banking in Nigeria”, menyebutkan internet banking

didefinisikan sebagai transaksi bank seperti transfer dana antar bank, cek saldo,

pembayaran tagihan, dan pengelolaan aset seperti saham online. Internet Banking

sendiri pertama kali diperkenalkan di New York, Amerika Serikat pada pertengahan

1981. Perkembangan internet banking di Indonesia diawali pada tahun 1998 dengan

Bank International Indonesia (BII) sebagai pelopornya.

Tabel 1.2 menunjukan bank-bank di Indonesia yang memiliki fasilitas

internet baking beserta tahun pertama kali memiliki layanan tersebut dan alamat

situs :

Tabel 1.2 Bank Penyedia Layanan Internet Banking

Tahun Nama Bank Alamat Situs

1998 BII https://www.bankbii.com/

2000 CIMB Niaga https://ibank.cimbniaga.com/

2001 Bank Bukopin https://secure.bank2home.com/appbukopin/

2001 BCA https://ibank.klikbca.com/

2003 Bank Mandiri https://ib.bankmandiri.co.id/

(bersambung)

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Bank Danamon, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Commonwealth. 1.2 Latar Belakang Kemajuan dalam teknologi dan informasi

4

Tahun Nama Bank Alamat Situs

2004 Bank Ekonomi http://www.ekonominet.com/

2004 HSBC http://www.hsbc.co.id

2005 Bank Permata https://www.permatanet.com/

2006 Bank Panin https://www.bankpanin.com/

2007 BNI https://ibank.bni.co.id/

2007 Bank Sinarmas https://www.banksinarmas.com

2008 Bank Mega https://ibank.bankmega.com/

2008 Standard Chartered https://id.online.standardchartered.com/

2008 OCBC NISP https://ibank.ocbcnisp.com/

2009 Bank Danamon https://www.danamonline.com/

2009 BRI https://ib.bri.co.id/

2009 Bank Commonwealth https://commaccess.commbank.co.id/

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Sebagai salah satu perkembangan teknologi, internet banking menjawab

tuntunan nasabah yang menginginkan service cepat, aman, nyaman, murah, tersedia

setiap dan dapat diakses dimana saja, baik melalui telepon seluler, komputer,

laptop/notebook, dsb. Internet Banking memberikan manfaat kepada pengguna

maupun kepada pihak bank.

Dari sudut pengguna, internet banking memungkinkan nasabah untuk

melakukan berbagai transaksi perbankan secara elektronik melalui situs web bank

dimana saja. Layanan ini disediakan perusahaan perbankan melalui benda

elektronik seperti handphone dan komputer yang memiliki akses ke internet.

Nasabah dapat menghemat waktu dan tidak perlu mengantri lama di bank untuk

berinteraksi dan tidak terbatas pada saat jam kerja (Widjana, 2010).

Dari sudut pandang bank, internet banking memungkinkan bank untuk

mengurangi biaya operasi melalui pengurangan sumber daya fisik seperti membuka

kantor-kantor cabang baru dan merekrut karyawan baru. Keuntungan yang

diperoleh dari penyedia fasilitas internet banking adalah bank dapat memiliki

keunggulan kompetitif jika dibandingkan dengan bank lain yang tidak memiliki

internet banking (Widjana, 2010).

Semakin banyaknya bank yang menyediakan fasilitas layanan internet

banking, maka bank yang digunakan dalam penelitian dipilih berdasarkan data

keuangan bank yang memiliki total aset terbesar.

(sambungan)

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Bank Danamon, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Commonwealth. 1.2 Latar Belakang Kemajuan dalam teknologi dan informasi

5

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

120.00%

0

100,000,000

200,000,000

300,000,000

400,000,000

500,000,000

600,000,000

700,000,000

800,000,000

Total Aset % Accumulative

Tabel 1.3 Sepuluh Bank Terbesar Berdasarkan Aset Tahun 2013

Nama Bank Total Aset (dlm triliun) Persentase % Accumulative

Bank Mandiri 733,009 22,58% 22,58%

BRI 626,182 19,28% 41,86%

BCA 496,304 15,29% 57,15%

BNI 386,654 11,91% 69,06%

CIMB Niaga 218,866 6,74% 75,80%

Bank Danamon 184,237 5,67% 81,47%

Bank Permata 165,833 5,11% 86,58%

Bank Panin 164,055 5,05% 91,63%

BII 140,546 4,33% 95,96%

BTN 131,169 4,04% 100,00%

Total 3.246,855 100.00%

Sumber : Laporan tahunan 2013 setiap bank

Pada tabel 1.3 diatas menunjukan 10 bank terbesar berdasarkan total aset yang

diperoleh dari laporan tahunan setiap bank tahun 2013. Dari 10 bank diatas dipilih

bank terbesar yang akan mewakili sejumlah bank di Indonesia untuk diteliti dengan

menggukan konsep Pareto Chart. Konsep ini digunakan untuk memilih bank yang

akan digunakan untuk penelitian, sehingga tidak semua bank akan diteliti tetapi

hanya bank-bank yang terwakil. Bank diurutkan berdasarkan aset yang paling besar

hingga yang terkecil. Berdasarkan konsep Pareto Chart maka diperoleh gambar

seperti di bawah ini:

Gambar 1.1 Pareto Chart 10 Bank Indonesia

Sumber : Data yang telah diolah

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Bank Danamon, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Commonwealth. 1.2 Latar Belakang Kemajuan dalam teknologi dan informasi

6

Konsep Pareto menjelaskan bagaimana menerapkan prinsip skala prioritas

atau mendahulukan yang penting. Konsep Pareto (pembagian 80/20) digunakan

dalam rangka memilih prioritas masalah yang dampaknya paling besar, yaitu

kurang lebih 80% yang disebabkan oleh kurang lebih 20% faktor penyebab

(Mutiara dan Kuswadi, 2004:49).

Dikutip dari salah satu situs www.ibm.com (Sabtu, 07 Februari 2015)

dikatakan bahwa terkadang konsep Pareto pembagian 80/20 harus sedikit dirubah.

Misalnya, suatu konsep Pareto 80/20 diterapkan untuk sebuah proyek pendukung

aplikasi dan hasilnya menunjukan hanya 60% masalah dilaporkan berasal dari

aplikasi. Maka, aturan tersebut dapat dimodifikasi menjadi 70/30 atau 60/40 yang

akan mengidentifikasi permasalahan lebih sedikit. Oleh karena itu, konsep Pareto

yang digunakan dalam penelitian ini adalah presentase 70/30.

Garis horizontal mewakili kategori, yaitu nama-nama 10 bank terbesar di

Indonesia dan garis vertikal mewakili total aset untuk setiap bank. Garis

melengkung keatas merupakan presentase kumulatif untuk setiap bank yang

dinamakan sebagai Pareto. Berdasarkan gambar 1.1 didapatkan hasil 69,09% atau

dibulatkan menjadi 70% dari total aset beposisi pada Bank BNI, maka bank yang

akan mewakili untuk penelitian internet banking ini adalah bank yang berada di

urutan pertama hingga urutan keempat yaitu, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BCA,

dan Bank BNI.

Tabel 1.4 Daftar 4 Bank Terbesar Berdasarkan Jumlah Nasabah

No Nama Bank Jumlah Nasabah

2012

Jumlah Nasabah

2013

1 BRI 33,4 juta 48 juta

2 BNI 11,7 juta 13,7 juta

3 Bank Mandiri 11,3 juta 13 juta

4 BCA 9,7 juta 12 juta

Sumber: Rekapitulasi laporan tahunan setiap bank

Pada tabel 1.4 menunjukan jumlah nasabah dari empat bank terbesar

berdasarkan jumlah nasabah meningkat dari tahun sebelumnya. Pada peringkat

pertama Bank Rakyat Indonesia (BRI) memiliki jumlah nasabah sebanyak 33,4 juta

orang pada tahun 2012, kemudian pada tahun 2013 jumlah nasabah meningkat

mencapai 48 juta orang. Setelah Bank BRI sebagai peringkat pertama terdapat Bank

Negara Indonesia (BNI) dengan jumlah nasabah sebanyak 11,7 juta orang pada

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Bank Danamon, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Commonwealth. 1.2 Latar Belakang Kemajuan dalam teknologi dan informasi

7

tahun 2012 dan meningkat pada tahun 2013 sebesar 13,7 juta orang. Pada peringkat

ke tiga terdapat Bank Mandiri dengan jumlah nasabah 11,3 juta orang pada tahun

2012 dan 13 juta orang pada tahun 2013. Dan terakhir Bank Central Asia (BCA)

dengan jumlah nasabah sebanyak 9,7 juta orang pada tahun 2012 dan 12 juta orang

pada tahun 2013. Walaupun nasabah yang dimiliki setiap bank terhitung banyak

akan tetapi pengguna internet banking masih terbilang sedikit.

Tabel 1.5 Perbandingan Jumlah Nasabah dengan Pengguna Internet Banking

No Nama Bank Jumlah Nasabah

2013

Jumlah Pengguna

Internet Banking

Persentase

(jml user/jlm

nasabah*100%)

1 BRI 48 juta 1,64 juta 3,41%

2 BNI 13,7 juta 618.000 4,51%

3 Bank Mandiri 13 juta 783.356 6,02%

4 BCA 12 juta 3,6 juta 30%

Sumber: Rekapitulasi laporan tahunan setiap bank

Berikut grafik perbandingan antara jumlah nasabah keseluruhan dari setiap

bank dengan jumlah nasabah dari pengguna internet banking.

Gambar 1.2 Perbandingan Jumlah Nasabah dan Pengguna Internet Banking

Sumber: Laporan tahunan setiap bank

Pada situs finansial.bisnis.com (Minggu, 11 Januari 2015) dikatakan bahwa

Bank BRI memiliki pemegang kartu ATM sebanyak 27,3 juta pengguna, SMS

Banking 6,72 juta dan 1,64 juta pengguna internet banking. Bank BNI memiliki

0

10,000,000

20,000,000

30,000,000

40,000,000

50,000,000

60,000,000

BRI BNI Bank Mandiri BCA

Nasabah Bank Nasabah Internet Banking

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Bank Danamon, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Commonwealth. 1.2 Latar Belakang Kemajuan dalam teknologi dan informasi

8

sekitar 9 juta nasabah kartu ATM, 3,25 juta SMS Banking dan 618.000 pengguna

BNI internet banking dikutip dari salah satu situs prudential.co.id (Senin, 12 Januari

2015). Pada salah satu situs bankmandiri.co.id (Minggu, 11 Januari 2015) Bank

Mandiri mempunyai 8,3 juta pemegang kartu ATM, 3,2 juta pengguna SMS

Banking dan 783.356 pengguna internet banking. Sedangkan untuk Bank BCA di

dalam laporan keuangan dijelaskan Bank BCA memiliki nasabah internet banking

KlikBCA sebesar 3,6 juta orang.

Total rekening nasabah yang tercatat di industri perbankan hingga Juli 2014

mencapai 152,8 juta rekening, tumbuh 19% dari periode yang sama tahun

sebelumnya yaitu 123,8 juta rekening. Hal ini sangat berbanding jauh antara jumlah

rekening di perbankan dengan jumlah pengguna internet banking.

Tabel 1.6 Jumlah Transaksi dari 4 Bank Indonesia (dalam jutaan)

Nama Bank Tahun ATM Internet Banking

BRI

2011 482,7 6,9

2012 523,9 9,8

2013 823,2 16,1

MANDIRI

2011 695,38 197,99

2012 828 310,8

2013 912 314,6

BCA

2011 1.004,8 607,7

2012 1.212,2 888,4

2013 1.461,5 895,9

BNI

2011 390,1 3,7

2012 483,4 5,5

2013 573,4 8,9

Sumber : Laporan tahunan setiap bank

Berdasarkan tabel 1.6 diatas jumlah transaksi ATM tahun 2013 dari Bank BRI

yaitu sebesar 823,2 juta transaksi sedangkan untuk internet banking sebesar 16,1

juta transaksi. Begitu pula dengan jumlah transaksi ATM tahun 2013 dari Bank

Mandiri pada tahun 2013 yaitu sebesar 912 juta transaksi dan internet banking

sebesar 314,6 juta transaksi. Pada tahun 2013 Bank BCA memiliki jumlah transaksi

ATM sebesar 1.461,5 juta transaksi dan 895,9 juta transaksi untuk internet banking.

Bank BNI memiliki jumlah transaksi ATM pada tahun 2013 sebesar 573,4 juta

transaksi dan 8,9 juta transaksi untuk internet banking. Dari setiap tahunnya total

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Bank Danamon, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Commonwealth. 1.2 Latar Belakang Kemajuan dalam teknologi dan informasi

9

transaksi terbanyak adalah layanan ATM. Pada tahun 2013 total transaksi ATM

mencapai 3.770,1 juta transaksi sedangkan internet banking 1.235,5 juta transaksi.

Menurut tabel 1.6 jumlah transaksi diatas dapat simpulkan bahwa ATM masih

banyak diminati para nasabah dalam melakukan transaksi, berbeda dengan internet

banking yang peminatnya masih terbilang sedikit.

Gambar 1.3 Perbandingan Jumlah Transaksi

ATM dengan Internet Banking Tahun 2013

Sumber: Laporan tahunan 2013 dari setiap bank

Banyak kemudahan yang ditawarkan dari layanan intenet banking akan tetapi

fasilitas ini kurang diminati oleh nasabah bank di Indonesia. Sebagian besar

nasabah masih terikat dengan cara-cara konvensional dalam melakukan transaksi

yaitu melalui ATM atau melalui teller dengan mengantri di bank. Banyak hal yang

mempengaruhi kondisi tersebut seperti dalam gambar 1.3 yang menunjukan

perbandingan jumlah transaksi ATM dan internet banking. Berdasarkan gambar

diatas, Bank BCA yang memiliki jumlah transaksi internet banking paling banyak

yaitu 895,9 juta traksaksi. Kemudian diikuti oleh Bank Mandiri sebesar 314,6 juta

transaksi, Bank BRI 16,1 juta transaksi dan Bank BNI 8,9 juta transaksi. Namun

jika dibandingkan dengan transaksi melalui ATM, Bank BCA memikiki transaksi

ATM sebanyak 1.461,5 juta, kemudian Bank Mandiri memiliki transaksi 912 juta,

BCA Mandiri BRI BNI

ATM 1461.5 912 823.2 573.4

Internet Banking 895.9 314.6 16.1 8.9

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Bank Danamon, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Commonwealth. 1.2 Latar Belakang Kemajuan dalam teknologi dan informasi

10

bank BRI memiliki transaksi 823,2 juta transaksi dan Bank BNI memiliki 573,4

juta transaksi.

Dikutip dari salah satu situs kompas.com (Senin, 12 Januari 2012) terdapat

hal-hal yang dapat mempengaruhi kondisi tersebut, diantaranya kualitas layanan

yang belum merata dari setiap bank membuat nasabah seringkali menemui

kegagalan transaksi. Kemudian keandalan dan keamanan seperti website froging

(modus kejahatan dimana pelaku membuat tampilan dan alamat domain website

persis dengan website bank asli agar nasabah terkecoh dan pelaku dengan mudah

memperoleh username dan password). Dan seperti halnya SMS banking dan mobile

banking, internet banking juga belum memiliki regulasi khusus. Semuanya masih

dinaungi peraturan yang bersifat umum sehingga ketentuan soal proteksi nasabah

kurang dibidik.

Gambar 1.4 Jumlah Transaksi Internet Banking setiap Tahun

(dalam jutaan)

Sumber: Laporan tahunan dari setiap bank

Berdasarkan gambar 1.4 menunjukan terdapat peningkatan jumlah transaksi

melalui internet banking setiap tahunnya dari setiap bank. Tahun 2011 Bank BNI

memiliki jumlah transaksi internet banking sebesar 3,7 juta, tahun 2012 sebesar 5,5

BNI BRI MANDIRI BCA

2011 3.7 6.9 197.99 607.7

2012 5.5 9.8 310.8 888.4

2013 8.9 16.1 314.6 895.9

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1000

2011 2012 2013

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Bank Danamon, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Commonwealth. 1.2 Latar Belakang Kemajuan dalam teknologi dan informasi

11

juta dan tahun 2013 sebesar 8,9 juta. Bank BRI memiliki jumlah transaksi internet

banking pada tahun 2011 sebesar 3,7 juta, tahun 2012 sebesar 9,8 juta dan tahun

2013 sebesar 16,1 juta. Bank Mandiri memiliki jumlah transaksi internet banking

pada tahun 2011 sebesar 197,99 juta, tahun 2012 sebesar 310,8 juta dan tahun 2013

sebesar 314,6 juta. Dan Bank BCA memiliki jumlah transaksi terbanyak setiap

tahunnya dengan perolehan tahun 2011 sebesar 607,7 juta, tahun 2012 sebesar

888,4 juta dan tahun 2013 sebesar 895,9 juta. Dengan meningkatnya jumlah

transaksi internet banking menandakan bahwa layanan tersebut sudah banyak

digunakan di masyarakat.

Salah satu teori dan model yang dapat digunakan untuk menggambarkan

tingkat penggunaan terhadap teknologi informasi adalah TAM (Technology

Acceptance Model) (Davis, 1989). TAM berfokus pada sikap terhadap pemakaian

teknologi informasi oleh pemakai dengan mengembangkannya berdasarkan

presepsi terhadap manfaat yang diperoleh (perceived usefulness) dan presepsi

kemudahan penggunaan (perceived ease of use). Kedua faktor tersebut

mempengaruhi niatan untuk menggunakan teknologi informasi (intention to use)

sebelum akhirnya tercipta penggunaan secara aktual dalam keseharian (actual

usage) (Davis, 1989; dalam Widjana, 2010).

Beberapa penelitian telah dilakukan terhadap internet banking dengan

menggunakan model penelitian TAM. Dari berbagai penelitian tersebut terdapat

beberapa yang memasukan faktor – faktor baru sebagai bahan modifikasi dari TAM

awal yang dikembangkan oleh Davis (1989).

Layanan internet banking di Indonesia yang ditawarkan oleh perbankan

sudah semakin berkembang. Walaupun jumlah pengguna internet banking masih

terbilang sedikit dan jumlah transaksi ATM lebih banyak dibandingkan dengan

transaksi internet banking, data-data di atas pada gambar 1.4 menunjukan bahwa

dengan meningkatnya angka transaksi dari layanan internet banking setiap

tahunnya tingkat penerimaan terhadap layanan tersebut telah mengalami

peningkatan dan telah diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

masyarakat sudah mulai beralih dan menggunakan dari cara offline ke layanan

secara online yaitu internet banking. Perubahan tersebut dapat dikatakan sebagai

switching.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Bank Danamon, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Commonwealth. 1.2 Latar Belakang Kemajuan dalam teknologi dan informasi

12

Dalam salah satu jurnal Electronic Commerce Research and Applications,

Lee et al. (2011) melakukan penelitian untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang

mempengaruhi sikap dan niat nasabah perbankan terhadap peralihan atau

perubahan (switching) layanan perbankan dari offline ke online. Lee et al. (2011)

melakukan penelitian tersebut di Taiwan. Dengan jumlah penduduk sebanyak

23.359.928 juta dan persentase penetrasi internet sebanyak 80%

(www.internetworldstats.com), Lee el al. (2011) meneliti apa saja yang dapat

mempengaruhi masyarakat Taiwan untuk beralih dari layanan offline ke layanan

online.

Dengan melihat model penelitian milik Lee et al. (2011) dapat dijadikan

sebagai referensi dalam penelitian ini. Dengan adanya kesamaan tujuan, penelitian

yang akan dilakukan menggunakan model modifikasi TAM milik Lee et al.(2011)

sebagai acuannya.

Karena penelitian ini menggunakan model yang telah dibuat pada penelitian

sebelumnya, maka penelitian ini termasuk kedalam penerapan model modifikasi

TAM. Penerapaan model modifikasi TAM pada sistem tertentu kemudian diuji

kekuatan prediksi model tersebut di salah satu sisi dan membuktikan penerapannya

di sisi lain (Marangunic dan Granic, 2014). Penerapan model Lee et al. (2011)

tersebut akan diuji di Jawa Barat, Indonesia.

Indonesia adalah negara yang memiliki jumlah penduduk sebanyak

262.430.000 (apjii.com), dengan beberapa pulau besar yaitu Sumatra, Jawa dan

Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Setiap pulau

memiliki jumlah penduduk yang berbeda. Sumatra memiliki jumlah penduduk

sebanyak 57,14 juta orang, Jawa dan Bali memiliki jumlah penduduk sebanyak

152,83 juta orang, Kalimantan memiliki jumlah penduduk 15,72 juta orang,

Sulawesi 19,42 juta orang, dan Nusa Tenggara, Maluku dan Papua jumlah

penduduk 17,32 juta orang. Diantara pulau-pulau besar tersebut Jawa dan Bali yang

memiliki jumlah penduduk paling banyak. Dengan melihat banyaknya penduduk,

hal tersebut dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh penulis.

Jawa dan Bali adalah Pulau di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk

terbanyak. Pulau Jawa memiliki beberapa provinsi di dalamnya yang akan

ditunjukan pada gambar 1.5. Gambar tersebut menunjukan bahwa dari ketujuh

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Bank Danamon, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Commonwealth. 1.2 Latar Belakang Kemajuan dalam teknologi dan informasi

13

provinsi, pada tahun 2013 Provinsi Jawa Barat yang memiliki jumlah penduduk

terbanyak yaitu 48,37 juta orang dengan pengguna internet sebanyak 13,24 juta

pengguna. Jika dilihat dari persentase penetrasi internet, Provinsi Jawa Barat

memiliki penetrasi internet sebesar 27,4%. Berbeda dengan Provinsi DKI Jakarta,

DI Yogyakarta dan Bali yang memiliki penetrasi internet lebih besar dibandingkan

dengan Jawa Barat. Padahal dilihat dari letak geografis Jawa Barat lebih dekat

dengan Ibu Kota yaitu DKI Jakarta.

Gambar 1.5 Penetrasi Pengguna Internet di Pulau Jawa dan Bali

Tahun 2013 (dalam jutaan)

Sumber : APJII, 2013

Menurut Asosiasi Penyelenggaraan Internet Indonesia (APJII) dalam

Laporan Internet Sektor Bisnis 2013 tujuan dari penggunaan internet di Jawa Barat

4.55

13.24

8.64

1.59

9.79

2.651.62

10.64

48.37

35.44

3.38

40.9

12.23

1.87

0

10

20

30

40

50

60

DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DIYogyakarta

Jawa Timur Banten Bali

Pengguna Internet Jumlah Penduduk

PENETRASI

42,8%

DKI JAKARTA

24,4%

JAWA

23,9%

JAWA TIMUR

27,4%

JAWA BARAT

41,5%

DI YOGYAKARTA

21,7%

BANTEN

37,5%

BALI

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Bank Danamon, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Commonwealth. 1.2 Latar Belakang Kemajuan dalam teknologi dan informasi

14

sekitar 40,4% nya adalah internet banking. Itu berarti internet banking sudah mulai

banyak digunakan di masyarakat Jawa Barat. Dengan melihat banyaknya jumlah

penduduk yang berada di Jawa Barat, hal tersebut dapat dijadikan sebagai potensi

dan mendorong masyarakat khususnya pengguna internet dan nasabah bank untuk

beralih (switching) dari layanan offline perbankan ke layanan online (internet

banking).

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk

melakukan suatu penelitian yang berkaitan dengan internet banking dan

mengadopsi penelitian yang telah dilakukan oleh Lee et al. (2011). Sehingga

penelitian ini memiliki judul “Analisis Peralihan Layanan Internet Banking

terhadap Nasabah Perbankan di Jawa Barat dengan Pendekatan Technology

Acceptance Model (TAM)”

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan dan mengacu pada model

penelitian maka rumusan masalah pada penelitian ini yaitu :

1. Apakah perceived usefulness (PU) dan perceived ease of use (PEOU)

berpengaruh secara signifikan terhadap attitude toward switching (ATT)?

2. Apakah faktor physical banking (offline trust, offline loyalty dan switching

cost) berpengaruh secara signifikan terhadap attitude toward switching

(ATT)?

3. Apakah attitude toward switching (ATT) memiliki pengaruh secara

signifikan tehadap behavior intention to switch (BI)?

4. Apakah hubungan computer self-efficacy (CSE) dengan attitude toward

switching (ATT) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap behavior

intention to switch (BI) pada internet banking?

5. Apakah hubungan perceived risk (PR) dengan attitude toward switching

(ATT) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap behavior intention to

switch (BI) pada internet banking?

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Bank Danamon, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Commonwealth. 1.2 Latar Belakang Kemajuan dalam teknologi dan informasi

15

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah disampaikan, maka tujuan dari

penelitian ini adalah:

1. Untuk menguji pengaruh perceived usefulness (PU) dan perceived ease of

use (PEOU) terhadap attitude toward switching (ATT).

2. Untuk menguji pengaruh faktor physical banking (offline trust, offline

loyalty dan switching cost) terhadap attitude toward switching (ATT).

3. Untuk menguji pengaruh attitude toward switching (ATT) tehadap behavior

intention to switch (BI).

4. Untuk menguji pengaruh computer self-efficacy (CSE) dengan attitude

toward switching terhadap behavior intention to switch (BI) pada internet

banking.

5. Untuk menguji pengaruh perceived risk (PR) dengan attitude toward

switching (ATT) terhadap behavior intention to switch (BI) pada internet

banking.

1.5 Batasan Penelitian

Batasan masalah bertujuan agar penelitian ini lebih terfokus dan tidak meluas

dari pembahasan yang dimaksud. Karena penelitian ini merupakan penelitian awal

yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan selanjutnya. Kemudian

masalah yang menjadi obyek penelitian dibatasi hanya pada Analisis Peralihan

Layanan Internet Banking terhadap Nasabah Perbankan di Jawa Barat dengan

Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Pembatasan masalah ini

mengandung konsep sebagai berikut:

a. Analisis Peralihan (switching) menjelaskan faktor-faktor apa saja yang dapat

mempengaruhi seseorang untuk melakukan peralihan dari layanan offline

terhadap layanan online perbankan. Layanan online yang dimaksud adalah

layanan internet banking.

b. Nasabah Perbankan di Jawa Barat terbatas pada nasabah bank-bank yang sudah

ditentukan untuk menjadi obyek penelitian yaitu, Bank BCA, Bank Mandiri,

Bank BNI dan Bank BRI.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Bank Danamon, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Commonwealth. 1.2 Latar Belakang Kemajuan dalam teknologi dan informasi

16

c. Teori dan pemodelan yang digunakan menggunakan model Technology

Acceptance Model (TAM) yang telah dimodifikasi.

d. Analisis yang dilakukan lebih berfokus kepada user dan non-user perbankan

yang berkaitan dengan internet banking.

1.6 Kegunaan Penelitian

Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan hasil dan kegunaan kepada

pihak-pihak yang membutukannya. Kegunaan penelitian ini diantaranya :

1. Aspek Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan

yang lebih mendetail lagi tentang internet banking dan dapat dijadikan

pedoman untuk masa akan datang, sehingga lebih memahami internet

banking sebagai salah satu e-channel atau layanan jasa berbasis elektronik

di industri perbankan.

2. Aspek Praktis

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan suatu dasar pertimbangan bagi

perusahaan perbankan dalam menyusun strategi dalam rangka

meningkatkan daya saing.

b. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman awal untuk menentukan

suatu ide baru guna mengembangkan penelitian ini dengan metode

analisis baru.

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memberikan arah dalam penulisan penelitian ini,

maka penulis menyusun sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi penjelasan gambaran umum objek penelitian, latar

belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian

dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

Dalam bab ini berisi landasan teori yang berkaitan dengan pokok

permasalahan yang dipilih yang akan dijadikan landasan dalam penulisan skripsi

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · Bank Danamon, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Commonwealth. 1.2 Latar Belakang Kemajuan dalam teknologi dan informasi

17

ini. Teori-teori tersebut dikutip dari beberapa literatur seperti buku teks, jurnal, tesis

atau skripsi.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini secara garis besar diuraikan mengenai metode yang akan

digunakan untuk penelitian ini yang meliputi rancangan penelitian, batasan

penelitian, model analisis, identifikasi variabel, definisi operasional dan

pengukuran variabel, instrumen penelitian, populasi sampel dan teknik

pengambilan sampel, data dan metode pengumpulan data, serta teknik analisis data

yang digunakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelasakan mengenai deskripsi objek penelitian, hasil analisis dan

pengolahan data beserta pembahasannya, yang disajikan secara sistematis sesuai

dengan lingkup penelitian serta sesuai dengan tujuan penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan menjelaskan kesimpulan hasil yang didapat dari penelitian

disertai dengan saran dan rekomendasi.