bab i pendahiuluan
DESCRIPTION
jjjTRANSCRIPT
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Junk food merupakan jenis makanan yang populer dikalangan masyarakat modern saat
ini. Tingkat kesibukan masyarakat menyebabkan kesulitan pengaadaan makanan di rumah. Hal
ini disebabkan banyaknya kaum wanita umumnya sibuk bekerja. Sehingga, tidak adanya
ketersediaan waktu bagi ibu rumah tangga yang bekerja untuk menyiapkan makanan yang sehat
untuk keluarganya. Dan jenis makanan junk food menjadi solusi atas permasalahan tersebut.
Makanan junk food menjadi solusi ketersediaan makanan di rumah. Karena makanan junk
food mudah ditemui di berbagai macam tempat dan terjangkau. Selain itu, rasa masakan junk
food sangat enak. Sehingga, jenis makanan ini banyak disukai kalangan masyarakat pada
umumnya. Di samping itu, penampilan junk food yang menggugah selera membuat masyarakat
salalu berkeinginan untuk memakannya. Lalu adakah hal lain yang membuat junk food begitu
disukai?
Pada masyarakat perkotaan, kebiasaan mengonsumsi makanan junk food juga diturunkan
pada remaja. Kebiasaan mengonsumsi junk food pun menjadi trend masa kini. Dimana
mengonsumsi makanan junk food dinilai sebagai makanan berkualitas dan bernilai tinggi, karena
adanya asumsi dikalangan remaja bahwa mengonsumsi makanan junk food itu ‘praktis’,
‘enak’,dan ada beberapa jenis makanan junk food yang dikatakan ‘makanan anak gaul’, seperti
pizza, KFC, dll. Namun, benarkah asumsi remaja yang menyatakan bahwa junk food merupakan
makanan berkualitas dan bernilai tinggi? Adakah keuntungan yang remaja peroleh dengan
mengonsumsi junk food secara berkala? Atau malah sebaliknya? Melalui karya ilmiah ini penulis
1
akan memberikan referensi terbaru antara remaja dengan junk food, serta apa saja manfaat dan
dampak mengonsumsi junk food.
1.2 Tujuan
Tujuan penulis membuat karya ilmiah ini adalah:
1. Mengajak para remaja untuk kembali memakan makanan yang sehat dan bergizi
seimbang.
2. Memberitahukan kepada para remaja bahwa mengonsumsi makanan junk food juga
memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan dan perkembangan remaja,
walaupun pengonsumsiannya tidak dimulai sejak masa kanak-kanak.
3. Mengajak para remaja untuk mengurangi pengonsumsian makanan junk food.
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian makanan junk food?
2. Apa sajakah macam jenis junk food yang biasa dikonsumsi remaja?
3. Bagaimana kandungan zat gizi yang ada pada makanan junk food?
4. Mengapa pengonsumsian junk food pada remaja juga memerlukan perhatikan yang
khusus?
5. Adakah hubungannya antara mengonsumsi junk food dengan pertumbuhan dan
perkembangan remaja?
6. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari makanan junk food bagi pertumbuhan dan
perkembangan remaja?
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian junk food
Istilah junk food diberikan pada makanan yang tidak memiliki nilai nutrisi yang baik
atau makanan yang sebetulnya kandungan nutrisinya cukup tapi mengandung zat-zat yang
tidak sehat kalau dikonsumsi terus-menerus. Karena tidak memiliki nutrisi yang baik maka
junk food tidak berguna bagi tubuh apabila dikonsumsi. Makanan junk food biasanya lebih
banyak mengandung kalori, gula, garam dan lemak yang tinggi. Tetapi, junk food berbeda
dengan fast food. Fast food atau makanan cepat saji memiliki nilai gizi dan nutrisi yang
sebetulnya baik bagi tubuh. Namun apabila dikonsumsi terus menerus maka dapat menjadi
junk food.
Kehadiran junk food dan fast food dalam industri makanan di Indonesia juga bisa
mempengaruhi pola makan kaum remaja di kota. Khususnya bagi remaja tingkat menengah ke
atas, restoran makanan cepat saji merupakan tempat yang tepat untuk bersantai. Makanan di
restoran fast food ditawarkan dengan harga terjangkau dengan kantong mereka, servisnya cepat
dan jenis makanannya memenuhi selera. Makanan cepat saji umumnya mengandung kalori, kadar
lemak, gula dan sodium (Na) yang tinggi tetapi rendah serat, vitamin A, asam akorbat, kalsium
dan folat. Makanan cepat saji adalah gaya hidup remaja (Khomsan, 2004).
2.1.1 Jenis-JenisJunk Food
Banyak jenis makan di dunia yang perlu kita hindari karna dapet menyebabkan
penyakit berbahaya. Beberapa jenisnya antara lain:
2.1.1.1 Minuman ringan yang mengandung kafein dan banyak gula.
2.1.1.2 Ice cream, walaupun memiliki nutrisi tetapi ice cream penuh dengan gula
dan lemak.
3
2.1.1.3 Minuman buah buatan, biasanya dalam minuman ini mengandung gula
dan air dengan tambahan zat perasa dan pewarna buatan, dan hanya
memiliki sedikit kandungan buah asli.
2.1.1.4 Kentang goreng. Walaupun terbuat dari kentang, tetapi jenis makanan
yang satu ini mengandung banyak lemak dan tinggi garam, karena cara
pengolahannya di goreng dan diberi garam.
2.1.1.5 Burger, fried chicken, berbagai jenis permen ataupun biskuit bisa
dikategorikan juga sebagai junk food
WHO mengemukakan 10 golongan makanan Junk Food yang
beresiko terhadap kesehatan yaitu: gorengan, mie instan dan
makanan cepat saji (fast food), jeroan dan daging berlemak,
asinan, daging olahan, makanan yang dipanggang/dibakar, sajian
manis beku, manisan kering, makanan kaleng, serta olahan keju.
2.1.2 Kandungan junk food
2.1.2.1 Lemak
Makanan tinggi lemak, terutama lemak jahat yang terdapat dalam junk food
dapat meningkatkan kadar lemak dalam darah dan meningkatkan risiko terjadinya
penyumbatan pembuluh darah oleh plak lemak (aterosklerosis), tekanan darah tinggi,
jantung dan kanker dikemudian hari.
2.1.2.2 Garam
Junk food cenderung terasa gurih dan mengundang selera.Karena junk food
mengandung banyak garam. Kadar garam yang normal akan membantu fungsi
4
metabolisme tubuh. Jika mengonsumsi secara berlebihan tekanan darah dapat
melonjak tinggi dan bisa menimbulkan risiko sakit jantung.
2.1.2.3 Gula
Kandungan gula yang terdapat dalam junk food, dapat merusak gigi dan
menyebabkan terjadinya kavitas atau gigi berlubang. Selain itu sering mengonsumsi
makanan yang mengandung gula juga membuat kadar insulin dalam tubuh tidak
stabil dan memicu terjadinya penyakit kencing manis di kemudian hari.
2.1.2.4 Kalori
Junk food menyebabkan terjadinya obesitas atau kegemukan karena nilai
kalori yang tinggi. Obesitas juga akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit
kencing manis, jantung, pembuluh darah, dan stroke.
2.1.2.5 Pengawet/pewarna buatan dan MSG
Zat pewarna dan pengawet buatan dapat merusak persarafan dan
meningkatkan faktor risiko terjadinya kanker, juga dapat membuat anak menjadi
hiperaktif. Sedangkan pemakaian MSG (Mono Sodium Glutamat) atau penyedap
rasa, yang biasanya terdapat dalam junk food dapat memberikan efek samping seperti:
kemerahan pada kulit, sakit kepala, mual-muntah, gejala asma, sesak napas,, jantung
berdebar, kejang atau depresi.
2.1.2.6 Hormon
Antibiotik yang terkandung dalam daging junk food dapat mengganggu
keseimbangan kesehatan tubuh, sistem reproduksi bahkan dapat menyebabkan
kanker.
5
2.1.3 Keunggulan dan Manfaat Junk food dalam Kehidupan Sehari-hari
Pizza Hut
Pepperoni Lover's Personal Pan Pizza800 kalori, 39 g lemak (16 gram lemak jenuh),
1.830 mg natrium
Lebih baik: Order Hamburger Asli dan menyimpan sekitar 350 kalori dan 19 gram lemak
(357 kalori, 18 gram lemak, tidak jenuh, 1.000 miligram natrium). Dari pada anda
mengonsumsi:
McDonald
Double Quarter Pounder dengan Cheese
740 kalori, 44 g lemak (21 jenuh), 1.300 mg natrium.
KFC
Chicken Twister
627 kalori, 34 g lemak (7 jenuh), 1.529 mg natrium.
Wendy
Big Bacon Classic
580 kalori, 29 g lemak (12 jenuh), 1.330 mg natrium.
6
Asupan kalori dan gizi tersebut sudah cukup tinggi untuk sekali makan.
2.1.4 Dampak Mengonsumsi Junk Food
Pengonsumsian junk food dapat berdampak suatu penyakit pada tubuh manusia.Hal inilah
yang perlu kita pahami bahwa pengonsumsian junk food tidak boleh berlebihan.Hal ini
dikarenakan, junk food mengandung zat yang tinggi kalori, lemak, garam dan gula, tetapi
sedikit mengandung serat, dan nutrisi lainnya, seperti mineral, dan vitamin. Selain itu, junk
food juga mengandung zat adiktif yang bila dikonsumsi secara berkala dapat menimbulkan
gangguan fungsi organ tubuh kita. Berikut merupakan dampak-dampak yang ditimbulkan
dari pengonsumsian junk food secara berlebihan :
2.1.4.1 Risiko menderita sakit jantung, diabetes, dan infeksi saluran kantung kemih
Kadar lemak yang tinggi akan merangsang kebutuhan glutation, sehingga
tubuh berisiko mengalami glutation rendah. Fungsi glutation dalam tubuh kita
berguna sebagai antioksidan untuk melindungi sel-sel tubuh dari serangan radikal
bebas dalam tubuh kita. Dimana kandungan glutation dalam tubuh dapat dijadikan
suatu acuan kondisi individu yang sehat atau tidak sehat. Kadar glutation yang
tinggi mempunyai risiko 1/3 lebih rendah untuk terserang penyakit tekanan darah
tinggi, sakit jantung, diabetes, dan infeksi saluran kantung kemih.
2.1.4.2 Risiko menderita tekanan darah tinggi
Kadar garam pada makanan junk food menyebabkan penyakit tekanan darah
tinggi.Kandungan garam yang kaya sodium tidak boleh terlalu berlebihan di dalam
tubuh.Untuk ukuran dewasa jumlahnya tidak boleh lebih dari 3300 mg = 1 ½
sendok teh. Jika pengonsumsian kadarsodium berlebihan dapat meningkatkan aliran
darah yang menyebabkan tekanan darah tinggi.
7
2.1.4.3 Risiko kanker usus dan payudara
Pada makanan junk food mengandung kadar kolestrol tinggi. Kadar kolestrol
ini diperoleh dari kandungan lemak jenuh pada makanan junk food.Padahal kita
tidak perlu mengonsumsi kolestrol yang berlebihan.Karena kolestrol disintesis oleh
tubuh.Sehingga kita tidak perlu mengonsumsi kolestrol yang berlebihan.
www.wikipedia.org mengutip:
Apabila mengonsumsi lemak jenuh dapat berbahaya bagi tubuh karena zat tersebut menyerang organ hati untuk memproduksi banyak kolestrol apabila mengonsumsi kolestrol berlebih dapat menimbulkan berbagai penyakit.1
Selain itu kandungan MSG (monosodium glutamate) juga menyebabkan rasa
ketagihan mengonsumsi makanan tersebut.Akan tetapi, kandungan zat ini termasuk
jenis kandungan zat aditif.Dimana kandungan ini dapat tergolong jenis zat
karsigenik.Oleh sebab itu, kandungan ini dapat menyebakan penyakit kanker dalam
diri kita.
2.1.4.3 Obesitas
Kandungan lemak dan gula yang tinggi menimbulkan penumpukan
cadangan makanan di bawah kulit (sub kutan)semakin membesar.
Akan tetapi, penumpukan gula dan lemak di bawah kulit kapasitasnya tidak
terbatas. Sehingga ketika kita terus mengonsumsi junk food yang kaya
akankandungan gula dan lemak secara terus-menerus. Maka akan menyebabkan
penumpukkan kadar lemak dan gula di bawah kulit dan semakin hari semakin
membesar dan hal inilah yang dapat menjadi obesitas.
1www.wikipedia.org , 4 November 2012
8
2.1.4.4 Meningkatkan risiko stroke dan jantung koroner
Kadar lemak transjauh lebih berbahaya dibandingkan dengan kolestrol dan
lemak jenuh. Dimana cara kerja lemak trans ini ialah menaikkan kadar LDL
(kolesterol jahat) dan menurunkan kadar HDL (kolesterol baik) dalam tubuh.
Lemak trans yang tinggi menyebabkan berbagai penyakit yang mematikan. Jenis
lemak ini berbeda dengan lemak jenuh dimana pada lemak jenuh bekerja hanya
menaikan kadar LDL tanpa mengurangi komposisi HDL dalam tubuh. Menurut
Nurul Laily Hidayati, S.Si.T, M Kes menyatakan bahwa lemak trans menambah
resiko penyakit jantung koroner (PJK) dengan penyumbatan pembuluh darah.
Sebagai informasi, PJK merupakan salah satu pembunuh no 1 di Indonesia. Namun
perlu diketahui konsumsi harian lemak trans 1-3% sudah bisa memunculkan
serangan jantung bagi dewasa. Apalagi buat anak-anak. Jadi, perlu diperhitungkan
dan dilihat berapa besar ingredient lemak trans yang dicantumkan dalam suatu
produk pangan.
2.1.4.5 Pusing
Rasa sakit ini dipicu oleh tyramine, bahan kimia yang terbentuk dalam
pemecahan protein tertentu pada pewarna makanan dan nitrat (seperti yang terdapat
pada hot dogs dan daging olahan lain). Para ahli mengatakan bahan-bahan ini
meningkatkan aliran darah ke otak, menyebabkan perubahan pembuluh darah yang
menimbulkan rasa sakit. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda lebih cermat mengamati
jajanan Anda. Jauhi makanan yang memiliki warna yang tidak alami.
2.1.4.6 Kembung
9
Berbagai makanan olahan yang digunakan pada junk food mengandung
kadarsodium yang tinggi. Sodium sendiri merupakan penyebab utama perut
kembung.Hal ini disebabkan karena sodium mengatur jumlah darah dalam
pembuluh darah, dan sifatnya mengikat air. Asupan sodium yang tinggi akan
menarik air dari sel-sel Anda, menyebabkan tubuh menahan lebih banyak cairan
sebagai kompensasinya. Minuman soda diet akan membuat kondisi Anda semakin
parah, karena gelembung (yang mengandung udara) dan pemanis buatan (yang
menyebabkan gas) sama-sama memicu kembung.
2.2 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan remaja memiliki makna yang berbeda. Secara umum,
pertumbuhan adalah proses perubahan jasmani yang terjadi sampai mencapai kematangan
fisik yang bersifat kuantitatif yang dialami oleh individu yang satu dengan yang lain
berbeda. Sedangkan mengenai perkembangan adalah perubahan individu yang lebih ke arah
rohaniah yang menjadi unik untuk setiap individu, karena perkembangan individu berbeda,
perkembangan juga memiliki pola-pola tersendiri yang khas yang hanya bisa diamati tanpa
bisa diukur.Batasan remaja menurut Drajat (1989:69) yaitu range seseorang dikatakan
remaja berlangsung dari umur 13-17 dan akhir masa remaja 18.
2.2.1 Ciri Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Ciri pertumbuhan remaja yaitu bertambah tinggi, bertambah berat, danproporsi tubuhnya terbentuk. Sedangkan ciri perkembangan remaja mengalami masa
pubertas. Masa pubertas adalah masa saat organ-organ reproduksi mencapai
kematangannya. Masa pubertas bisanya dimulai saat berusia 8 hingga 10 tahun dan
10
berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun.Pada masa inilah kamu berada sekarang.
Perubahan fisik yang terjadi perubahan fisik yang terjadi merupakan tanda
kematangan organ-organ reproduksi. Pada umumnya, organ reproduksi anak
perempuan lebih cepat matang dibandingkan organ reproduksi pada laki-laki.
Ciri-ciri pubertas secara fisik dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Ciri kelamin primer
Organ kelamin telah mampu memproduksi sel-sel kelamin. Laki-laki mulai
menghasilkan sperma di dalam testis, sedangkan perempuan mulai menghasilkan sel
telur di dalam indung telur (ovarium).Organ kelamin mulai berfungsi. Pada remaja
laki-laki ditandai dengan pertama kali mengalami “mimpi basah" yaitu proses
keluarnya sperma atau air mani. Pada perempuan ditandai dengan mengalami
menstruasi yang pertama kali.
2. Ciri kelamin sekunder
Pada remaja laki-laki, pubertas ditandai dengan ciri-ciri kelamin sekunder sebagai
berikut:
Mulai tumbuh jakun.
Perubahan suara menjadi lebih besar dan berat.
Tumbuh kumis atau jenggot.
Tumbuh rambut di dada, kaki, ketiak, dan sekitar organ kelamin.
Mulai tampak otot-otot yang berkembang lebih besar dan menonjol.
Bahu melebar melebihi bagian pinggul.
Perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori membesar.
Kadang-kadang diikuti dengan munculnya jerawat di daerah muka.
11
Pada remaja perempuan, pubertas juga ditandai dengan ciri kelamin sekunder
sebagai berikut.
Membesarnya payudara dan puting susu mulai timbul.
Pinggul melebar.
Tumbuh rambut di ketiak dan sekitar organ kelamin.
Suara lebih nyaring.
Kadang-kadang diikuti munculnya jerawat di daerah muka.
2.2.2 Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Manusia pada dasarnya pasti mengalami pertumbuhan dan
perkembangan.Pertumbuhan merupakan proses perubahan fisik pada manusia yang
bersifat evolusi dan hanya pada batas waktu tertentu. Pertumbuhan sebagai hasil proses
pematangan fungsi-fungsi fisik.
Disamping manusia mengalami pertumbuhan, manusia juga mengalami proses
perkembangan. Perkembangan merupakan tahapan-tahapan perubahan yang mengacu
baik fisik maupun psikis pada manusia menuju arah yang lebih maju dan
sempurna. Perkembangan ini terjadi dalam kehidupan manusia karena hasil dari proses
pematangan fungsi psikis dan fisik dan kemudian juga dapat di dukung pula oleh faktor
lingkungan. Perkembangan dapat bersifat evolusi maupun inevolusi artinya bahwa
perkembangan yang terjadi pada manusia tidak hanya mengalami kemajuan akan tetapi
juga dapat mengalami kemunduran. Perkembangan terjadi karena kematangan pola-
pola dasar tingkah laku dan bukan merupakan hasil dari proses
belajar.Kompasiana.blogspot.com mengutip bahwa:
12
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Karena ada perbedaan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, tinggi dan besar remaja bisa saja berbeda meskipun dalam usia yang sama.1
Faktor- faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tersebut
dapat dibedakan menjadi faktor dari dalam dan faktor dari luar tubuh.
2.2.2.1 Faktor Internal
Faktor dalam yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan berasal
dari dalam tubuh makhluk hidup sendiri. Yang termasuk kategori ini adalah faktor
gen dan keadaan hormonal.
2.2.2.1.1 Gen
Gen adalah substansi atau materi pembawa sifat yang diturunkan
dari induk. Gen memengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya
bentuk tubuh, tinggi tubuh, dan sebagainya. Gen juga menentukan
kemampuan metabolisme remaja, sehingga memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangannya. Remaja yang memiliki gen tumbuh yang baik
akan tumbuh dan berkembang dengan cepat sesuai dengan periode
pertumbuhan dan perkembangannya.
2.2.2.1.2 Hormon
Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan
berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon
2edukasi.kompasiana.com, 13 November 2011
memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses
dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada makhluk hidup beragam jenisnya.
13
Beberapa hormon pertumbuhan pada remaja antara lain sebagai berikut:
a) Hormon tiroksin, dihasilkan oleh kelenjar gondok/ tiroid. Hormon
ini memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme
karbohidrat dalam tubuh. Kekurangan hormon ini
dapat mengakibatkan mixoedema yaitu kegemukan.
b) Hormon pertumbuhan (Growth hormon – GH). Hormon ini
dihasilkan oleh hipofisis bagian depan. Hormon ini disebut juga
hormon somatotropin (STH). Peranannya adalah memengaruhi
kecepatan pertumbuhan seseorang. Seorang anak tidak akan tumbuh
dengan normal jika kekurangan hormon pertumbuhan. Pada masa
pertumbuhan, kelebihan hormon ini akan mengakibatkan
pertumbuhan raksasa (gigantisme), sebaliknya jika kekurangan akan
menyebabkan kerdil (kretinisme).
c) Testosteron, mengatur perkembangan organ reproduksi dan
munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria.
d) Hormon estrogen/progresteron, mengatur perkembangan organ
reproduksi dan munculnya tandatanda kelamin sekunder pada
wanita.
2.2.2.2 Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan
perkembangan remaja berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor
lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
adalah sebagai berikut:
14
2.2.2.2.1 Makanan dan Nutrisi
Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses
metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas makanan akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Karena
sedang dalam masa pertumbuhan, remaja harus cukup makan makanan
yang bergizi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan
tubuhnya.
2.2.2.2.2 Suhu
Semua manusia membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang
pertumbuhan yang normal adalah sekitar 37°C.Pada suhu optimum,
semua makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.dan
perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, suhu tubuh manusia
2.2.2.2.3 Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
manusia.remaja membutuhkan cahaya matahari untuk membantu
pembentukan vitamin D, yang menentukantinggi badan remaja.
2.2.2.2.4 Air
Air dan kelembapan merupakan faktor penting untuk pertumbuhan
dan perkembangan.Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup.Tanpa
air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.Air merupakan tempat
berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh.Tanpa air, reaksi
kimia di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga dapat
mengakibatkan kematian.
15
2.3 Pengaruh Mengomsumsi Junk Food yang Berlebihan kepada Remaja SMA
Remaja adalah masa yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang paling
pesat. Pertumbuhan dan perkembangan tentunya didorong oleh faktor makanan. Maka
dari itu, asupan makanan pada remaja sebaiknya diperhatikan sebaik mungkin.
2.3.1 Pertumbuhan Remaja SMA
Remaja merupakan salah satu periode dalam kehidupan antara pubertas dan
maturitas penuh (10-21 tahun), juga suatu proses pematangan fisik dan perkembangan
anak-anak sampai dewasa. Perubahan biologi, sosial, psikologi, dan kognitif yang
terjadi selama remaja dapat berdampak terhadap status gizi.Remaja SMA/ remaja
pertengahan (15-17 tahun) dikarekteristikan dengan perkembangan identitas.Remaja
selalu mencoba –coba sesuatu yang baru karena rasa penasaran yang terlalu tinggi.
Remaja ini menghabiskan waktu lebih sedikit dengan keluarga dan melakukan banyak
aktifitas dengan temannya.Status remaja tidak jelas, keadaan ini memberi waktu
padanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dalam menentukan pola perilaku,
nilai, dan sifat yang paling sesuai dengan dirinya. Remaja, terutama remaja pertengahan
dan remaja akhir, asupan energi total mereka lebih banyak berasal dari luar rumah.
Pengunjung makanan junk food kebanyakan adalah remaja berusia kurang dari 17
tahun.Sebagian remaja SMA terbiasa mengonsumsi junk food sebagai jajanan sehari-
hari, ini tentu tidak sehat. Remaja SMA perkotaan sudah tidak asing dengan jajanan
seperti fried chicken, french fries, hamburger, pizza dan sejenisnya. Termasuk juga
donat impor yang berukuran besar dengan macam-macam citarasa, cemilan ekstruksi
(semacam chiki), minuman bersoda, minuman kola, es krim, milkshake, minuman kopi
dengan "float" krim, coklat dan sebagainya. Makanan-minuman tersebut memang
16
sangat mudah ditemui di mall,plaza dan pertokoan besar di pusat dan pinggiran kota.
Dan agaknya telah membudaya dan menjadi santapan elit, terutama bagi remaja SMA
perkotaan. Kesibukan, rasa malas, praktis, dan enak di lidah kerap kali dijadikan alasan
bagi remaja SMA untuk memakan makanan junk food.
Junk Food adalah makanan yang nikmat di lidah, namun banyak berdampak bagi
kesehatan, terutama di kalangan remaja wanita. Gadis remaja SMA suka melakukan
pola diet sehari-hari dengan memakan makanan junk food. Dr. Ruxton mengemukakan
sementara kondisi seperti penyakit jantung dan kanker banyak menjangkiti orang pada
usia 40, 50, dan 60an, tahap awal penyakit tersebut terjadi beberapa dekade
sebelumnya. Ini artinya bahwa pola diet kita semasa remaja akan memberikan pengaruh
besar bagi kondisi kesehatan di usia tua kita. Dr. Ruton menambahkan bahwa sangat
penting bagi para remaja untuk menjalani diet seimbang, tidak hanya pada saat mereka
remaja, tetapi juga sepanjang hidup mereka.
2.3.1.1 Sebab Perubahan Pertumbuhan Remaja SMA
Di era globalisasi semua orang ingin hidup serba praktis dan instant.
Remaja SMA pada umumnya memilih makanan junk food karena dipengaruhi
oleh gaya hidup di lingkungan sekitar mereka. Rina Dona Emelia
mengemukakan selain karena menjamurnya jenis-jenis junk food, faktor yang
diduga sangat mempengaruhi konsumsi junk food di kalangan remaja adalah
gencarnya iklan-iklan di media cetak dan elektronik yang dapat memberikan
pengaruh besar dalam mempromosikan junk food ini.
17
Penyebab perubahan pertumbuhan remaja sma dalam memilih makanan
junk food, yaitu :
1. Gaya hidup/ life style
Gaya hidup dalam menentukan pilihan apa yang dikonsumsi sangat
berpengaruh karena gaya hidup ini cenderung sudah menjadi kebiasaan hidup
sehari-hari.
2. Ekonomi
Latar belakang sosial ekonomi seperti pendapatan kelurga, pekerjaan
orang tua dan faktor sosial ekonomi lainnya berkaitan positif dengantaraf
kecerdasan individu dalam menentukan apa yang dia mau.
3. Lingkungan
Lingkungan pergaulan menyebabkan gengsi terhadap teman-temannya
adalah hal yang paling diperhatikan/ diutamakan apabila dibandingkan
dengan menu yang disukai.
4. Pengaruh iklan makanan dari berbagai media
Seseorang dalam memilih sesuatu dipengaruhi salah satunya oleh iklan.
2.3.1.2 Perubahan Fisik Pertumbuhan Remaja SMA Akibat Junk Food
2.3.1.2.1 Obesitas
Junk Food atau makanan cepat saji jadi penyebab obesitas. Tak
cuma karena bahan yang kaya akan kolesterol, menurut studi terbaru,
makanan asin yang sering ada pada junk food juga sering berdampak
pada rusaknya selera makan anak. Sekaligus memicu anak untuk terus
makan. Memakan atau mengonsumsi junk food yang berlebihan dapat
18
menyebakan seorang remaja mengalami obesitas atau kegemukan. Hal ini
di karenakan junk food memiliki kadar gula yang cukup tinggi, yang
dapat memicunya kegemukan.
2.3.1.2.2 Jerawat
Mengonsumsi junk food juga dapat menimbulkan jerawat yang berlebihan,
karena pada junk food mengandung lemak banyak, jika mengonsumsinya maka
akan menggangu kerja hormon yang ada di dalam tubuh sehingga menimbulkan
jerawat.
2.3.1.2.3 Tinggi tubuh
Tinggi tubuh remaja juga dapat terpengaruh oleh junk food,karena junk
food mengandung mineral yang sangat minim, seperti kalsium yang sangat
dibutuhkan oleh remaja untuk pertumbuhannya. Kekurangan kalsium akan
menghambat pertumbuhan remaja, rapuhnya tulang dan tinggi badan yang
kurang maksimal.
2.3.2 Perkembangan Remaja Akibat Junk Food
2.3.2.1 Merusak sel-sel otak
Junk food dapat merusak sel-sel otak karena mengandung lemak tinggi, serta
tidak memiliki kandungan gizi. Hal inilah yang dapat merusak sel-sel otak karena
lemak yang kita konsumsi tidak dapat dicerna dengan baik oleh tubuh sehingga
akan menumpuk yang membuat kerusakan sel otak.
2.3.2.2 Depresi
Mengonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak trans yang tinggi
seperti junk food, bukan hanya membuat remaja nantinya akan mengalami sakit
jantung, namun juga meningkatkan risiko mengidap depresi.
19
Berdasarkan penelitian yang dimuat dalam jurnal Public Health Nutrition,
ditemukan bahwa mereka yang mengonsumsi junk food 51 persen menunjukkan
tanda-tanda depresi. Semakin banyak junk food yang dikonsumsi seseorang, maka
dia akan semakin depresi. Temuan ini cukup menjelaskan mengapa emotional
eating muncul seperti “lingkaran setan.”Intensitasnya selalu bertambah dan, tentu
saja, semakin sulit dihentikan.
2.3.2.3 Pikun
Junk food juga dapat menyebabkan kepikuknan, karena seperti yang telah
dibahas tadi bahwa mengonsumsi junk food dapat menyebabkan kerusakan sel-sel
syaraf otak, hal itulah yang dapat menybabkan kepikunan.
2.3.2.4 Menurunnya IQ
Menurunya IQ akibat mengonsumsi junk food di karenakan junk food
mengandung banyak sekali penguat rasa seperti monosodium glutamat (MSG).
Terkadang zat tersebut tidak dapat dicerna oleh tubuh yang pada akhirnya akan
terakumulasi di dalam tubuh dan mengganggu sistem kerja tubuh serta
mempengaruhi kinerja otak.
2.3.2.5 Keriput sebelum waktunya.
Efek buruk junk food ternyata tak cuma pada berat badan, tetapi juga pada
wajah. Gula, lemak trans (yang biasanya digunakan untuk memperpanjang masa
berlaku beberapa makanan kemasan), dan tepung, bisa menyebabkan
insulin melonjak naik dan memicu peradangan. Reaksi kimia yang terjadi
ketika molekul gula menyerang protein atau lemak jenuh ini mempercepat proses
penuaan, dengan cara menonaktifkan antioksidan di dalam tubuh. Anda pun
20
menjadi rentan terhadap kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari, dan
membuat wajah lebih cepat keriput.
BAB III PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pengonsumsian junk food kepada remaja, sebenarnya diperbolehkan asal tidak
berlebihan, karena junk food mengandung tinggi kalori, kolestrol, garam dangula, tetapi miskin
akan mineral, vitamin dan serat sehingga apabila dikonsumsi secara berlebihan akan
21
menimbulkan penyakit degeneratif pada remaja yang seharusnya mereka akan alami ketika
mereka berusia lanjut.
5.2 Saran
Kurangi pengonsumsian junk food dalam kehidupan sehari-hari, biasakan untuk
mengonsums imakanan yang mengandung gizi seimbang bukan hanya mengutamakan
kandungan protein, karbohidrat dan lemak tetapi seimbangkan pula mengonsumsi mineral dan
vitamin sesuai kebutuhan agar kita sebagai remaja tidak mengalami degeneratif dini.
DAFTAR PUSTAKA
edukasi.kompasiana.com, 13 November 2011
Khomsan, Ali, dkk,. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya
22