bab i pendahiuluan

34
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Junk food merupakan jenis makanan yang populer dikalangan masyarakat modern saat ini. Tingkat kesibukan masyarakat menyebabkan kesulitan pengaadaan makanan di rumah. Hal ini disebabkan banyaknya kaum wanita umumnya sibuk bekerja. Sehingga, tidak adanya ketersediaan waktu bagi ibu rumah tangga yang bekerja untuk menyiapkan makanan yang sehat untuk keluarganya. Dan jenis makanan junk food menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Makanan junk food menjadi solusi ketersediaan makanan di rumah. Karena makanan junk food mudah ditemui di berbagai macam tempat dan terjangkau. Selain itu, rasa masakan junk food sangat enak. Sehingga, jenis makanan ini banyak disukai kalangan masyarakat pada umumnya. Di samping itu, penampilan junk food yang menggugah selera membuat masyarakat salalu berkeinginan untuk memakannya. Lalu adakah hal lain yang membuat junk food begitu disukai? 1

Upload: sszh

Post on 27-Oct-2015

162 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jjj

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Junk food merupakan jenis makanan yang populer dikalangan masyarakat modern saat

ini. Tingkat kesibukan masyarakat menyebabkan kesulitan pengaadaan makanan di rumah. Hal

ini disebabkan banyaknya kaum wanita umumnya sibuk bekerja. Sehingga, tidak adanya

ketersediaan waktu bagi ibu rumah tangga yang bekerja untuk menyiapkan makanan yang sehat

untuk keluarganya. Dan jenis makanan junk food menjadi solusi atas permasalahan tersebut.

Makanan junk food menjadi solusi ketersediaan makanan di rumah. Karena makanan junk

food mudah ditemui di berbagai macam tempat dan terjangkau. Selain itu, rasa masakan junk

food sangat enak. Sehingga, jenis makanan ini banyak disukai kalangan masyarakat pada

umumnya. Di samping itu, penampilan junk food yang menggugah selera membuat masyarakat

salalu berkeinginan untuk memakannya. Lalu adakah hal lain yang membuat junk food begitu

disukai?

Pada masyarakat perkotaan, kebiasaan mengonsumsi makanan junk food juga diturunkan

pada remaja. Kebiasaan mengonsumsi junk food pun menjadi trend masa kini. Dimana

mengonsumsi makanan junk food dinilai sebagai makanan berkualitas dan bernilai tinggi, karena

adanya asumsi dikalangan remaja bahwa mengonsumsi makanan junk food itu ‘praktis’,

‘enak’,dan ada beberapa jenis makanan junk food yang dikatakan ‘makanan anak gaul’, seperti

pizza, KFC, dll. Namun, benarkah asumsi remaja yang menyatakan bahwa junk food merupakan

makanan berkualitas dan bernilai tinggi? Adakah keuntungan yang remaja peroleh dengan

mengonsumsi junk food secara berkala? Atau malah sebaliknya? Melalui karya ilmiah ini penulis

1

akan memberikan referensi terbaru antara remaja dengan junk food, serta apa saja manfaat dan

dampak mengonsumsi junk food.

1.2 Tujuan

Tujuan penulis membuat karya ilmiah ini adalah:

1. Mengajak para remaja untuk kembali memakan makanan yang sehat dan bergizi

seimbang.

2. Memberitahukan kepada para remaja bahwa mengonsumsi makanan junk food juga

memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan dan perkembangan remaja,

walaupun pengonsumsiannya tidak dimulai sejak masa kanak-kanak.

3. Mengajak para remaja untuk mengurangi pengonsumsian makanan junk food.

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian makanan junk food?

2. Apa sajakah macam jenis junk food yang biasa dikonsumsi remaja?

3. Bagaimana kandungan zat gizi yang ada pada makanan junk food?

4. Mengapa pengonsumsian junk food pada remaja juga memerlukan perhatikan yang

khusus?

5. Adakah hubungannya antara mengonsumsi junk food dengan pertumbuhan dan

perkembangan remaja?

6. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari makanan junk food bagi pertumbuhan dan

perkembangan remaja?

2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian junk food

Istilah junk food diberikan pada makanan yang tidak memiliki nilai nutrisi yang baik

atau makanan yang sebetulnya kandungan nutrisinya cukup tapi mengandung zat-zat yang

tidak sehat kalau dikonsumsi terus-menerus. Karena tidak memiliki nutrisi yang baik maka

junk food tidak berguna bagi tubuh apabila dikonsumsi. Makanan junk food biasanya lebih

banyak mengandung kalori, gula, garam dan lemak yang tinggi. Tetapi, junk food berbeda

dengan fast food. Fast food atau makanan cepat saji memiliki nilai gizi dan nutrisi yang

sebetulnya baik bagi tubuh. Namun apabila dikonsumsi terus menerus maka dapat menjadi

junk food.

Kehadiran junk food dan fast food dalam industri makanan di Indonesia juga bisa

mempengaruhi pola makan kaum remaja di kota. Khususnya bagi remaja tingkat menengah ke

atas, restoran makanan cepat saji merupakan tempat yang tepat untuk bersantai. Makanan di

restoran fast food ditawarkan dengan harga terjangkau dengan kantong mereka, servisnya cepat

dan jenis makanannya memenuhi selera. Makanan cepat saji umumnya mengandung kalori, kadar

lemak, gula dan sodium (Na) yang tinggi tetapi rendah serat, vitamin A, asam akorbat, kalsium

dan folat. Makanan cepat saji adalah gaya hidup remaja (Khomsan, 2004).

2.1.1 Jenis-JenisJunk Food

Banyak jenis makan di dunia yang perlu kita hindari karna dapet menyebabkan

penyakit berbahaya. Beberapa jenisnya antara lain:

2.1.1.1 Minuman ringan yang mengandung kafein dan banyak gula.

2.1.1.2 Ice cream, walaupun memiliki nutrisi tetapi ice cream penuh dengan gula

dan lemak.

3

2.1.1.3 Minuman buah buatan, biasanya dalam minuman ini mengandung gula

dan air dengan tambahan zat perasa dan pewarna buatan, dan hanya

memiliki sedikit kandungan buah asli.

2.1.1.4 Kentang goreng. Walaupun terbuat dari kentang, tetapi jenis makanan

yang satu ini mengandung banyak lemak dan tinggi garam, karena cara

pengolahannya di goreng dan diberi garam.

2.1.1.5 Burger, fried chicken, berbagai jenis permen ataupun biskuit bisa

dikategorikan juga sebagai junk food

WHO mengemukakan 10 golongan makanan Junk Food yang

beresiko terhadap kesehatan yaitu: gorengan, mie instan dan

makanan cepat saji (fast food), jeroan dan daging berlemak,

asinan, daging olahan, makanan yang dipanggang/dibakar, sajian

manis beku, manisan kering, makanan kaleng, serta olahan keju.

2.1.2 Kandungan junk food

2.1.2.1 Lemak

Makanan tinggi lemak, terutama lemak jahat yang terdapat dalam junk food

dapat meningkatkan kadar lemak dalam darah dan meningkatkan risiko terjadinya

penyumbatan pembuluh darah oleh plak lemak (aterosklerosis), tekanan darah tinggi,

jantung dan kanker dikemudian hari.

2.1.2.2 Garam

Junk food cenderung terasa gurih dan mengundang selera.Karena junk food

mengandung banyak garam. Kadar garam yang normal akan membantu fungsi

4

metabolisme tubuh. Jika mengonsumsi secara berlebihan tekanan darah dapat

melonjak tinggi dan bisa menimbulkan risiko sakit jantung.

2.1.2.3  Gula

Kandungan gula yang terdapat dalam junk food, dapat merusak gigi dan

menyebabkan terjadinya kavitas atau gigi berlubang. Selain itu sering mengonsumsi

makanan yang mengandung gula juga membuat kadar insulin dalam tubuh tidak

stabil  dan memicu terjadinya penyakit kencing manis di kemudian hari.

2.1.2.4 Kalori

Junk food menyebabkan terjadinya obesitas atau kegemukan karena nilai

kalori yang tinggi. Obesitas juga akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit

kencing manis, jantung, pembuluh darah, dan stroke.

2.1.2.5 Pengawet/pewarna buatan dan MSG

Zat pewarna dan pengawet buatan dapat merusak persarafan dan

meningkatkan faktor risiko terjadinya kanker, juga dapat membuat anak menjadi

hiperaktif. Sedangkan pemakaian MSG (Mono Sodium Glutamat) atau penyedap

rasa, yang biasanya terdapat dalam junk food dapat memberikan efek samping seperti:

kemerahan pada kulit, sakit kepala, mual-muntah, gejala asma, sesak napas,, jantung

berdebar, kejang atau depresi.

2.1.2.6  Hormon

Antibiotik yang terkandung dalam daging junk food dapat mengganggu

keseimbangan kesehatan tubuh, sistem reproduksi bahkan dapat menyebabkan

kanker.

5

2.1.3 Keunggulan dan Manfaat Junk food dalam Kehidupan Sehari-hari

Pizza Hut

Pepperoni Lover's Personal Pan Pizza800 kalori, 39 g lemak (16 gram lemak jenuh),

1.830 mg natrium

Lebih baik: Order Hamburger Asli dan menyimpan sekitar 350 kalori dan 19 gram lemak

(357 kalori, 18 gram lemak, tidak jenuh, 1.000 miligram natrium). Dari pada anda

mengonsumsi:

McDonald

Double Quarter Pounder dengan Cheese

740 kalori, 44 g lemak (21 jenuh), 1.300 mg natrium.

KFC

Chicken Twister

627 kalori, 34 g lemak (7 jenuh), 1.529 mg natrium.

Wendy

Big Bacon Classic

580 kalori, 29 g lemak (12 jenuh), 1.330 mg natrium.

6

Asupan kalori dan gizi tersebut sudah cukup tinggi untuk sekali makan.

2.1.4 Dampak Mengonsumsi Junk Food

Pengonsumsian junk food dapat berdampak suatu penyakit pada tubuh manusia.Hal inilah

yang perlu kita pahami bahwa pengonsumsian junk food tidak boleh berlebihan.Hal ini

dikarenakan, junk food mengandung zat yang tinggi kalori, lemak, garam dan gula, tetapi

sedikit mengandung serat, dan nutrisi lainnya, seperti mineral, dan vitamin. Selain itu, junk

food juga mengandung zat adiktif yang bila dikonsumsi secara berkala dapat menimbulkan

gangguan fungsi organ tubuh kita. Berikut merupakan dampak-dampak yang ditimbulkan

dari pengonsumsian junk food secara berlebihan :

2.1.4.1 Risiko menderita sakit jantung, diabetes, dan infeksi saluran kantung kemih

Kadar lemak yang tinggi akan merangsang kebutuhan glutation, sehingga

tubuh berisiko mengalami glutation rendah. Fungsi glutation dalam tubuh kita

berguna sebagai antioksidan untuk melindungi sel-sel tubuh dari serangan radikal

bebas dalam tubuh kita. Dimana kandungan glutation dalam tubuh dapat dijadikan

suatu acuan kondisi individu yang sehat atau tidak sehat. Kadar glutation yang

tinggi mempunyai risiko 1/3 lebih rendah untuk terserang penyakit tekanan darah

tinggi, sakit jantung, diabetes, dan infeksi saluran kantung kemih.

2.1.4.2 Risiko menderita tekanan darah tinggi

Kadar garam pada makanan junk food menyebabkan penyakit tekanan darah

tinggi.Kandungan garam yang kaya sodium tidak boleh terlalu berlebihan di dalam

tubuh.Untuk ukuran dewasa jumlahnya tidak boleh lebih dari 3300 mg = 1 ½

sendok teh. Jika pengonsumsian kadarsodium berlebihan dapat meningkatkan aliran

darah yang menyebabkan tekanan darah tinggi.

7

2.1.4.3 Risiko kanker usus dan payudara

Pada makanan junk food mengandung kadar kolestrol tinggi. Kadar kolestrol

ini diperoleh dari kandungan lemak jenuh pada makanan junk food.Padahal kita

tidak perlu mengonsumsi kolestrol yang berlebihan.Karena kolestrol disintesis oleh

tubuh.Sehingga kita tidak perlu mengonsumsi kolestrol yang berlebihan.

www.wikipedia.org mengutip:

Apabila mengonsumsi lemak jenuh dapat berbahaya bagi tubuh karena zat tersebut menyerang organ hati untuk memproduksi banyak kolestrol apabila mengonsumsi kolestrol berlebih dapat menimbulkan berbagai penyakit.1

Selain itu kandungan MSG (monosodium glutamate) juga menyebabkan rasa

ketagihan mengonsumsi makanan tersebut.Akan tetapi, kandungan zat ini termasuk

jenis kandungan zat aditif.Dimana kandungan ini dapat tergolong jenis zat

karsigenik.Oleh sebab itu, kandungan ini dapat menyebakan penyakit kanker dalam

diri kita.

2.1.4.3 Obesitas

Kandungan lemak dan gula yang tinggi menimbulkan penumpukan

cadangan makanan di bawah kulit (sub kutan)semakin membesar.

Akan tetapi, penumpukan gula dan lemak di bawah kulit kapasitasnya tidak

terbatas. Sehingga ketika kita terus mengonsumsi junk food yang kaya

akankandungan gula dan lemak secara terus-menerus. Maka akan menyebabkan

penumpukkan kadar lemak dan gula di bawah kulit dan semakin hari semakin

membesar dan hal inilah yang dapat menjadi obesitas.

1www.wikipedia.org , 4 November 2012

8

2.1.4.4 Meningkatkan risiko stroke dan jantung koroner

Kadar lemak transjauh lebih berbahaya dibandingkan dengan kolestrol dan

lemak jenuh. Dimana cara kerja lemak trans ini ialah menaikkan kadar LDL

(kolesterol jahat) dan menurunkan kadar HDL (kolesterol baik) dalam tubuh.

Lemak trans yang tinggi menyebabkan berbagai penyakit yang mematikan. Jenis

lemak ini berbeda dengan lemak jenuh dimana pada lemak jenuh bekerja hanya

menaikan kadar LDL tanpa mengurangi komposisi HDL dalam tubuh. Menurut

Nurul Laily Hidayati, S.Si.T, M Kes menyatakan bahwa lemak trans menambah

resiko penyakit jantung koroner (PJK) dengan penyumbatan pembuluh darah.

Sebagai informasi, PJK merupakan salah satu pembunuh no 1 di Indonesia. Namun

perlu diketahui konsumsi harian lemak trans 1-3% sudah bisa memunculkan

serangan jantung bagi dewasa. Apalagi buat anak-anak. Jadi, perlu diperhitungkan

dan dilihat berapa besar ingredient lemak trans yang dicantumkan dalam suatu

produk pangan.

2.1.4.5 Pusing

Rasa sakit ini dipicu oleh tyramine, bahan kimia yang terbentuk dalam

pemecahan protein tertentu pada pewarna makanan dan nitrat (seperti yang terdapat

pada hot dogs dan daging olahan lain). Para ahli mengatakan bahan-bahan ini

meningkatkan aliran darah ke otak, menyebabkan perubahan pembuluh darah yang

menimbulkan rasa sakit. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda lebih cermat mengamati

jajanan Anda. Jauhi makanan yang memiliki warna yang tidak alami.

2.1.4.6 Kembung

9

Berbagai makanan olahan yang digunakan pada junk food mengandung

kadarsodium yang tinggi. Sodium sendiri merupakan penyebab utama perut

kembung.Hal ini disebabkan karena sodium mengatur jumlah darah dalam

pembuluh darah, dan sifatnya mengikat air. Asupan sodium yang tinggi akan

menarik air dari sel-sel Anda, menyebabkan tubuh menahan lebih banyak cairan

sebagai kompensasinya. Minuman soda diet akan membuat kondisi Anda semakin

parah, karena gelembung (yang mengandung udara) dan pemanis buatan (yang

menyebabkan gas) sama-sama memicu kembung.

2.2 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan dan perkembangan remaja memiliki makna yang berbeda. Secara umum,

pertumbuhan adalah proses perubahan jasmani yang terjadi sampai mencapai kematangan

fisik yang bersifat kuantitatif yang dialami oleh individu yang satu dengan yang lain

berbeda. Sedangkan mengenai perkembangan adalah perubahan individu yang lebih ke arah

rohaniah yang menjadi unik untuk setiap individu, karena perkembangan individu berbeda,

perkembangan juga memiliki pola-pola tersendiri yang khas yang hanya bisa diamati tanpa

bisa diukur.Batasan remaja menurut Drajat (1989:69) yaitu range seseorang dikatakan

remaja berlangsung dari umur 13-17 dan akhir masa remaja 18.

2.2.1 Ciri Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja

Ciri pertumbuhan remaja yaitu bertambah tinggi, bertambah berat, danproporsi tubuhnya terbentuk. Sedangkan ciri perkembangan remaja mengalami masa

pubertas. Masa pubertas adalah masa saat organ-organ reproduksi mencapai

kematangannya. Masa pubertas bisanya dimulai saat berusia 8 hingga 10 tahun dan

10

berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun.Pada masa inilah kamu berada sekarang.

Perubahan fisik yang terjadi perubahan fisik yang terjadi merupakan tanda

kematangan organ-organ reproduksi. Pada umumnya, organ reproduksi anak

perempuan lebih cepat matang dibandingkan organ reproduksi pada laki-laki.

Ciri-ciri pubertas secara fisik dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Ciri kelamin primer

Organ kelamin telah mampu memproduksi sel-sel kelamin. Laki-laki mulai

menghasilkan sperma di dalam testis, sedangkan perempuan mulai menghasilkan sel

telur di dalam indung telur (ovarium).Organ kelamin mulai berfungsi. Pada remaja

laki-laki ditandai dengan pertama kali mengalami “mimpi basah" yaitu proses

keluarnya sperma atau air mani. Pada perempuan ditandai dengan mengalami

menstruasi yang pertama kali.

2. Ciri kelamin sekunder

Pada remaja laki-laki, pubertas ditandai dengan ciri-ciri kelamin sekunder sebagai

berikut:

Mulai tumbuh jakun.

Perubahan suara menjadi lebih besar dan berat.

Tumbuh kumis atau jenggot.

Tumbuh rambut di dada, kaki, ketiak, dan sekitar organ kelamin.

Mulai tampak otot-otot yang berkembang lebih besar dan menonjol.

Bahu melebar melebihi bagian pinggul.

Perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori membesar.

Kadang-kadang diikuti dengan munculnya jerawat di daerah muka.

11

Pada remaja perempuan, pubertas juga ditandai dengan ciri kelamin sekunder

sebagai berikut.

Membesarnya payudara dan puting susu mulai timbul.

Pinggul melebar.

Tumbuh rambut di ketiak dan sekitar organ kelamin.

Suara lebih nyaring.

Kadang-kadang diikuti munculnya jerawat di daerah muka.

2.2.2 Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

Manusia pada dasarnya pasti mengalami pertumbuhan dan

perkembangan.Pertumbuhan merupakan proses perubahan fisik pada manusia yang

bersifat evolusi dan hanya pada batas waktu tertentu. Pertumbuhan sebagai hasil proses

pematangan fungsi-fungsi fisik. 

Disamping manusia mengalami pertumbuhan, manusia juga mengalami proses

perkembangan. Perkembangan merupakan tahapan-tahapan perubahan yang mengacu

baik fisik maupun psikis pada manusia menuju arah yang lebih maju dan

sempurna. Perkembangan ini terjadi dalam kehidupan manusia karena hasil dari proses

pematangan fungsi psikis dan fisik dan kemudian juga dapat di dukung pula oleh faktor

lingkungan. Perkembangan dapat bersifat evolusi maupun inevolusi artinya bahwa

perkembangan yang terjadi pada manusia tidak hanya mengalami kemajuan akan tetapi

juga dapat mengalami kemunduran. Perkembangan terjadi karena kematangan pola-

pola dasar tingkah laku dan bukan merupakan hasil dari proses

belajar.Kompasiana.blogspot.com mengutip bahwa:

12

Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Karena ada perbedaan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, tinggi dan besar remaja bisa saja berbeda meskipun dalam usia yang sama.1

Faktor- faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tersebut

dapat dibedakan menjadi faktor dari dalam dan faktor dari luar tubuh.

2.2.2.1 Faktor Internal

Faktor dalam yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan berasal

dari dalam tubuh makhluk hidup sendiri. Yang termasuk kategori ini adalah faktor

gen dan keadaan hormonal.

2.2.2.1.1 Gen

Gen adalah substansi atau materi pembawa sifat yang diturunkan

dari induk. Gen memengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya

bentuk tubuh, tinggi tubuh, dan sebagainya. Gen juga menentukan

kemampuan metabolisme remaja, sehingga memengaruhi pertumbuhan

dan perkembangannya. Remaja yang memiliki gen tumbuh yang baik

akan tumbuh dan berkembang dengan cepat sesuai dengan periode

pertumbuhan dan perkembangannya.

2.2.2.1.2 Hormon

Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan

berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon

2edukasi.kompasiana.com, 13 November 2011

memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses

dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan pada makhluk hidup beragam jenisnya.

13

Beberapa hormon pertumbuhan pada remaja antara lain sebagai berikut:

a) Hormon tiroksin, dihasilkan oleh kelenjar gondok/ tiroid. Hormon

ini memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme

karbohidrat dalam tubuh. Kekurangan hormon ini

dapat mengakibatkan mixoedema yaitu kegemukan.

b) Hormon pertumbuhan (Growth hormon – GH). Hormon ini

dihasilkan oleh hipofisis bagian depan. Hormon ini disebut juga

hormon somatotropin (STH). Peranannya adalah memengaruhi

kecepatan pertumbuhan seseorang. Seorang anak tidak akan tumbuh

dengan normal jika kekurangan hormon pertumbuhan. Pada masa

pertumbuhan, kelebihan hormon ini akan mengakibatkan

pertumbuhan raksasa (gigantisme), sebaliknya jika kekurangan akan

menyebabkan kerdil (kretinisme).

c) Testosteron, mengatur perkembangan organ reproduksi dan

munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria.

d) Hormon estrogen/progresteron, mengatur perkembangan organ

reproduksi dan munculnya tandatanda kelamin sekunder pada

wanita.

2.2.2.2 Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan

perkembangan remaja berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor

lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup

adalah sebagai berikut:

14

2.2.2.2.1 Makanan dan Nutrisi

Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses

metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas makanan akan

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Karena

sedang dalam masa pertumbuhan, remaja harus cukup makan makanan

yang bergizi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan

tubuhnya.

2.2.2.2.2 Suhu

Semua manusia membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang

pertumbuhan yang normal adalah sekitar 37°C.Pada suhu optimum,

semua makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.dan

perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, suhu tubuh manusia

2.2.2.2.3 Cahaya

Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan

manusia.remaja membutuhkan cahaya matahari untuk membantu

pembentukan vitamin D, yang menentukantinggi badan remaja.

2.2.2.2.4 Air

Air dan kelembapan merupakan faktor penting untuk pertumbuhan

dan perkembangan.Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup.Tanpa

air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.Air merupakan tempat

berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh.Tanpa air, reaksi

kimia di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga dapat

mengakibatkan kematian.

15

2.3 Pengaruh Mengomsumsi Junk Food yang Berlebihan kepada Remaja SMA

Remaja adalah masa yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang paling

pesat. Pertumbuhan dan perkembangan tentunya didorong oleh faktor makanan. Maka

dari itu, asupan makanan pada remaja sebaiknya diperhatikan sebaik mungkin.

2.3.1 Pertumbuhan Remaja SMA

Remaja merupakan salah satu periode dalam kehidupan antara pubertas dan

maturitas penuh (10-21 tahun), juga suatu proses pematangan fisik dan perkembangan

anak-anak sampai dewasa. Perubahan biologi, sosial, psikologi, dan kognitif yang

terjadi selama remaja dapat berdampak terhadap status gizi.Remaja SMA/ remaja

pertengahan (15-17 tahun) dikarekteristikan dengan perkembangan identitas.Remaja

selalu mencoba –coba sesuatu yang baru karena rasa penasaran yang terlalu tinggi.

Remaja ini menghabiskan waktu lebih sedikit dengan keluarga dan melakukan banyak

aktifitas dengan temannya.Status remaja tidak jelas, keadaan ini memberi waktu

padanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dalam menentukan pola perilaku,

nilai, dan sifat yang paling sesuai dengan dirinya. Remaja, terutama remaja pertengahan

dan remaja akhir, asupan energi total mereka lebih banyak berasal dari luar rumah.

Pengunjung makanan junk food kebanyakan adalah remaja berusia kurang dari 17

tahun.Sebagian remaja SMA terbiasa mengonsumsi junk food sebagai jajanan sehari-

hari, ini tentu tidak sehat. Remaja SMA perkotaan sudah tidak asing dengan jajanan

seperti fried chicken, french fries, hamburger, pizza dan sejenisnya. Termasuk juga

donat impor yang berukuran besar dengan macam-macam citarasa, cemilan ekstruksi

(semacam chiki), minuman bersoda, minuman kola, es krim, milkshake, minuman kopi

dengan "float" krim, coklat dan sebagainya. Makanan-minuman tersebut memang

16

sangat mudah ditemui di mall,plaza dan pertokoan besar di pusat dan pinggiran kota.

Dan agaknya telah membudaya dan menjadi santapan elit, terutama bagi remaja SMA

perkotaan. Kesibukan, rasa malas, praktis, dan enak di lidah kerap kali dijadikan alasan

bagi remaja SMA untuk memakan makanan junk food.

Junk Food adalah makanan yang nikmat di lidah, namun banyak berdampak bagi

kesehatan, terutama di kalangan remaja wanita. Gadis remaja SMA suka melakukan

pola diet sehari-hari dengan memakan makanan junk food. Dr. Ruxton mengemukakan

sementara kondisi seperti penyakit jantung dan kanker banyak menjangkiti orang pada

usia 40, 50, dan 60an, tahap awal penyakit tersebut terjadi beberapa dekade

sebelumnya. Ini artinya bahwa pola diet kita semasa remaja akan memberikan pengaruh

besar bagi kondisi kesehatan di usia tua kita. Dr. Ruton menambahkan bahwa sangat

penting bagi para remaja untuk menjalani diet seimbang, tidak hanya pada saat mereka

remaja, tetapi juga sepanjang hidup mereka.

2.3.1.1 Sebab Perubahan Pertumbuhan Remaja SMA

Di era globalisasi semua orang ingin hidup serba praktis dan instant.

Remaja SMA pada umumnya memilih makanan junk food karena dipengaruhi

oleh gaya hidup di lingkungan sekitar mereka. Rina Dona Emelia

mengemukakan selain karena menjamurnya jenis-jenis junk food, faktor yang

diduga sangat mempengaruhi konsumsi junk food di kalangan remaja adalah

gencarnya iklan-iklan di media cetak dan elektronik yang dapat memberikan

pengaruh besar dalam mempromosikan junk food ini.

17

Penyebab perubahan pertumbuhan remaja sma dalam memilih makanan

junk food, yaitu :

1. Gaya hidup/ life style

Gaya hidup dalam menentukan pilihan apa yang dikonsumsi sangat

berpengaruh karena gaya hidup ini cenderung sudah menjadi kebiasaan hidup

sehari-hari.

2. Ekonomi

Latar belakang sosial ekonomi seperti pendapatan kelurga, pekerjaan

orang tua dan faktor sosial ekonomi lainnya berkaitan positif dengantaraf

kecerdasan individu dalam menentukan apa yang dia mau.

3. Lingkungan

Lingkungan pergaulan menyebabkan gengsi terhadap teman-temannya

adalah hal yang paling diperhatikan/ diutamakan apabila dibandingkan

dengan menu yang disukai.

4. Pengaruh iklan makanan dari berbagai media

Seseorang dalam memilih sesuatu dipengaruhi salah satunya oleh iklan.

2.3.1.2 Perubahan Fisik Pertumbuhan Remaja SMA Akibat Junk Food

2.3.1.2.1 Obesitas

Junk Food atau makanan cepat saji jadi penyebab obesitas. Tak

cuma karena bahan yang kaya akan kolesterol, menurut studi terbaru,

makanan asin yang sering ada pada junk food juga sering berdampak

pada rusaknya selera makan anak. Sekaligus memicu anak untuk terus

makan. Memakan atau mengonsumsi junk food yang berlebihan dapat

18

menyebakan seorang remaja mengalami obesitas atau kegemukan. Hal ini

di karenakan junk food memiliki kadar gula yang cukup tinggi, yang

dapat memicunya kegemukan.

2.3.1.2.2 Jerawat

Mengonsumsi junk food juga dapat menimbulkan jerawat yang berlebihan,

karena pada junk food mengandung lemak banyak, jika mengonsumsinya maka

akan menggangu kerja hormon yang ada di dalam tubuh sehingga menimbulkan

jerawat.

2.3.1.2.3 Tinggi tubuh

Tinggi tubuh remaja juga dapat terpengaruh oleh junk food,karena junk

food mengandung mineral yang sangat minim, seperti kalsium yang sangat

dibutuhkan oleh remaja untuk pertumbuhannya. Kekurangan kalsium akan

menghambat pertumbuhan remaja, rapuhnya tulang dan tinggi badan yang

kurang maksimal.

2.3.2 Perkembangan Remaja Akibat Junk Food

2.3.2.1 Merusak sel-sel otak

Junk food dapat merusak sel-sel otak karena mengandung lemak tinggi, serta

tidak memiliki kandungan gizi. Hal inilah yang dapat merusak sel-sel otak karena

lemak yang kita konsumsi tidak dapat dicerna dengan baik oleh tubuh sehingga

akan menumpuk yang membuat kerusakan sel otak.

2.3.2.2 Depresi

Mengonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak trans yang tinggi

seperti junk food, bukan hanya membuat remaja nantinya akan mengalami sakit

jantung, namun juga meningkatkan risiko mengidap depresi.

19

Berdasarkan penelitian yang dimuat dalam jurnal Public Health Nutrition,

ditemukan bahwa mereka yang mengonsumsi junk food 51 persen menunjukkan

tanda-tanda depresi. Semakin banyak junk food yang dikonsumsi seseorang, maka

dia akan semakin depresi. Temuan ini cukup menjelaskan mengapa emotional

eating muncul seperti “lingkaran setan.”Intensitasnya selalu bertambah dan, tentu

saja, semakin sulit dihentikan.

2.3.2.3 Pikun

Junk food juga dapat menyebabkan kepikuknan, karena seperti yang telah

dibahas tadi bahwa mengonsumsi junk food dapat menyebabkan kerusakan sel-sel

syaraf otak, hal itulah yang dapat menybabkan kepikunan.

2.3.2.4 Menurunnya IQ

Menurunya IQ akibat mengonsumsi junk food di karenakan junk food

mengandung banyak sekali penguat rasa seperti monosodium glutamat (MSG).

Terkadang zat tersebut tidak dapat dicerna oleh tubuh yang pada akhirnya akan

terakumulasi di dalam tubuh dan mengganggu sistem kerja tubuh serta

mempengaruhi kinerja otak.

2.3.2.5 Keriput sebelum waktunya.

Efek buruk junk food ternyata tak cuma pada berat badan, tetapi juga pada

wajah. Gula, lemak trans (yang biasanya digunakan untuk memperpanjang masa

berlaku beberapa makanan kemasan), dan tepung, bisa menyebabkan

insulin melonjak naik dan memicu peradangan. Reaksi kimia yang terjadi

ketika molekul gula menyerang protein atau lemak jenuh ini mempercepat proses

penuaan, dengan cara menonaktifkan antioksidan di dalam tubuh. Anda pun

20

menjadi rentan terhadap kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari, dan

membuat wajah lebih cepat keriput.

BAB III PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pengonsumsian junk food kepada remaja, sebenarnya diperbolehkan asal tidak

berlebihan, karena junk food mengandung tinggi kalori, kolestrol, garam dangula, tetapi miskin

akan mineral, vitamin dan serat sehingga apabila dikonsumsi secara berlebihan akan

21

menimbulkan penyakit degeneratif pada remaja yang seharusnya mereka akan alami ketika

mereka berusia lanjut.

5.2 Saran

Kurangi pengonsumsian junk food dalam kehidupan sehari-hari, biasakan untuk

mengonsums imakanan yang mengandung gizi seimbang bukan hanya mengutamakan

kandungan protein, karbohidrat dan lemak tetapi seimbangkan pula mengonsumsi mineral dan

vitamin sesuai kebutuhan agar kita sebagai remaja tidak mengalami degeneratif dini.

DAFTAR PUSTAKA

edukasi.kompasiana.com, 13 November 2011

Khomsan, Ali, dkk,. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya

22

Wulan Sari, Reni. 2008. Dangerous Junk Food: Bahaya Makanan Cepat Saji dan Gaya Hidup Sehat. Yogyakarta: O2

www.wikipedia.org, 4 November 2012

23