bab i pendahuluanrepository.upi.edu/28906/4/s_pem_1306337_chapter1.pdfhal ini senada dengan hasil...

12
1 Esa Yun Putra,2017 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karyawan merupakan aset paling penting dalam suatu organisasi. Dalam dua dekade terakhir para karyawan menghadapi era globalisasi dan kompetisi internasional, yang dapat memberikan dampak negatif dalam hubungan karyawan dengan perusahaan, seperti kehilangan pekerjaan, ketidakpastian pekerjaan, ambiguitas dan kecemasan. Karyawan di harapakan memiliki engagement (suatu rasa keterikatan, keterlibatan, komitmen, keinginan untuk berkontribusi) dan rasa memiliki (ownership) terhadap pekerjaan dan perusahaan, sebab Engagement karyawan merupakan faktor penting bagi kesuksesan perusahaan. Menurut Wilmar Schaufeli & Arnold Bakker (2003) jika di tinjau dari konsep engagement itu sendiri, engagement didefinisikan sebagai suatu sikap pandang yang positif yang berhubungan dengan pekerjaan, dengan karakteristik; vigor, dedication, dan absorpion. Vigor ditandai dengan adanya high levels of effort dalam pekerjaan. Dedication mengacu kepada keterlibatan secara memdalam seseorang, adanya rasa antusias, terinspirasi, kebanggaan, dan tantangan. Absorpyion, dicirikan dengan adanya konsentrasi penuh dan semangat menikmati pekerjaannya. Permasalahan mengenai employee engagement menjadi menarik untuk diamati karena employee engagement (keterikatan karayawan menjadi isu terkini yang menjadi perhatian setiap perusahaan terkait masalah pekerjaan dan banyak memberikan manfaat baik bagi perusahaan, karyawan itu sendiri, maupun bagi masyarakat luas. Bagi perusahaan, employee engagement di pergunakan untuk melakukan penilaian kinerja karyawan secara periodik mengenai efektivitas operasional perusahaan dan karyawan berdasarkan standar perusahaan yang telah ditetapkan sehingga menghasilkan suatu informasi untuk perusahaan. Adanya informasi tersebut, perusahaan dapat mengambil berbagai tindakan atau keputusan yang diperlukan untuk

Upload: others

Post on 14-Mar-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUANrepository.upi.edu/28906/4/S_PEM_1306337_Chapter1.pdfHal ini senada dengan hasil pra penelitian yang dilakukan oleh penulis pada 12 Januari 2017 dengan jumlah responden

1

Esa Yun Putra,2017 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Karyawan merupakan aset paling penting dalam suatu organisasi.

Dalam dua dekade terakhir para karyawan menghadapi era globalisasi dan

kompetisi internasional, yang dapat memberikan dampak negatif dalam

hubungan karyawan dengan perusahaan, seperti kehilangan pekerjaan,

ketidakpastian pekerjaan, ambiguitas dan kecemasan.

Karyawan di harapakan memiliki engagement (suatu rasa keterikatan,

keterlibatan, komitmen, keinginan untuk berkontribusi) dan rasa memiliki

(ownership) terhadap pekerjaan dan perusahaan, sebab Engagement karyawan

merupakan faktor penting bagi kesuksesan perusahaan. Menurut Wilmar

Schaufeli & Arnold Bakker (2003) jika di tinjau dari konsep engagement itu

sendiri, engagement didefinisikan sebagai suatu sikap pandang yang positif

yang berhubungan dengan pekerjaan, dengan karakteristik; vigor, dedication,

dan absorpion. Vigor ditandai dengan adanya high levels of effort dalam

pekerjaan. Dedication mengacu kepada keterlibatan secara memdalam

seseorang, adanya rasa antusias, terinspirasi, kebanggaan, dan tantangan.

Absorpyion, dicirikan dengan adanya konsentrasi penuh dan semangat

menikmati pekerjaannya.

Permasalahan mengenai employee engagement menjadi menarik untuk

diamati karena employee engagement (keterikatan karayawan menjadi isu

terkini yang menjadi perhatian setiap perusahaan terkait masalah pekerjaan

dan banyak memberikan manfaat baik bagi perusahaan, karyawan itu sendiri,

maupun bagi masyarakat luas. Bagi perusahaan, employee engagement di

pergunakan untuk melakukan penilaian kinerja karyawan secara periodik

mengenai efektivitas operasional perusahaan dan karyawan berdasarkan

standar perusahaan yang telah ditetapkan sehingga menghasilkan suatu

informasi untuk perusahaan. Adanya informasi tersebut, perusahaan dapat

mengambil berbagai tindakan atau keputusan yang diperlukan untuk

Page 2: BAB I PENDAHULUANrepository.upi.edu/28906/4/S_PEM_1306337_Chapter1.pdfHal ini senada dengan hasil pra penelitian yang dilakukan oleh penulis pada 12 Januari 2017 dengan jumlah responden

2

Esa Yun Putra,2017 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memperbaiki masalah tersebut baik perbaikan kebijakan, perbaikan tujuan dan

lain- lain.

Menurut Amanda Ayu Lintangsari, Munawir Yusuf, Aditya Nanda

Priyatama (2013),keterikatan (engagement) pada perusahaan menjadi ciri

utama keberhasilan perusahaan dalam menangani masalah sumber daya

manusia. Semakin tinggi keterikatan karyawan(employee engagement) dengan

organisasi semakin baik kinerjanya dan pada gilirannya semakin baik kinerja

perusahaan. Karyawan bekerja tidak hanya untuk meraih kompensasi finansial

saja namun juga nonfinansial seperti penghargaan personal dan karir. Karena

itu tidak mungkin membangun keterikatan mereka hanya dengan pendekatan

yang sangat bersifat struktural. Karyawan dapat bertahan dalam sebuah

perusahaan jika merasa nyaman dan senang bekerja di perusahaan tersebut.

Rasa nyaman dan senang ditimbulkan oleh berbagai faktor dalam perusahaan

antara lain pekerjaan itu sendiri, gaji, lingkungan kerja baik fisik maupun non-

fisik dan hal-hal lainnya yang dapat berpengaruh pada psikologis karyawan.

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara

Indonesia yang bergerak dibidang industri transportasi masal perkeretaapian.

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan satu – satunya perusahaan di

Indonesia yang begerak dalam industri transportasi kereta api. Peran kereta api

di Indonesia sangat penting dalam perpindahan orang dan barang, terutama di

pulau Jawa dan Sumatera. PT. Kerata Api Indonesia (Persero) sendiri sudah

ada sejak tahun 1864 dengan ditandai pengcangkulan pertama pembangunan

jalan KA di desa Kemijen. PT. Kereta memiliki visi menjadi penyedia jasa

perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi

harapan stakeholders.

Daerah Operasi III Cirebon atau disingkat dengan Daop 3 Cirebon atau

Daop III CN adalah salah satu daerah operasi perkeretaapian Indonesia, di

bawah lingkungan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang berada di bawah

Direksi PT Kereta Api Indonesia dipimpin oleh seorang Executive Vice

President (EVP) yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direksi

PT Kereta Api Indonesia.

Page 3: BAB I PENDAHULUANrepository.upi.edu/28906/4/S_PEM_1306337_Chapter1.pdfHal ini senada dengan hasil pra penelitian yang dilakukan oleh penulis pada 12 Januari 2017 dengan jumlah responden

3

Esa Yun Putra,2017 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 1. 1

Wilayah Operasional Daop 3 Cirebon

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Sumber : Database PT. KAI (Persero) Daop III Cirebon

Total Karyawan divisi operasional PT. KAI (Persero) Daop 3 sebanyak

489, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 1. 1

Daftar Pegawai Divisi Operasional Daop 3 Cirebon

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Count of NIPP Total

Personnel Subarea

Crew Kereta Api Cirebon 210

Kantor Operasi Daop 3 Cirebon 43

Stasiun Arjawinangun 23

Stasiun Brebes 11

Page 4: BAB I PENDAHULUANrepository.upi.edu/28906/4/S_PEM_1306337_Chapter1.pdfHal ini senada dengan hasil pra penelitian yang dilakukan oleh penulis pada 12 Januari 2017 dengan jumlah responden

4

Esa Yun Putra,2017 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Stasiun Babakan 5

Stasiun Bangoduwa 4

Stasiun Cikaum 4

Stasiun Ciledug 8

Stasiun Cilegeh 4

Stasiun Cirebon 37

Stasiun Cikaum 4

Stasiun Cirebon Parujakan 30

Stasiun Cipunegara 4

Stasiun Haurgeulis 4

Stasiun Jatibarang 13

Stasiun Kadokangabus 4

Stasiun Ketanggungan 9

Stasiun Kertasemaya 4

Stasiun Losari 4

Stasiun Larangan 4

Stasiun Luwung 4

Stasiun Pabuaran 4

Stasiun Pasir Bungur 4

Stasiun Peganden Baru 10

Stasiun Pringkasap 4

Stasiun Sindang Laut 8

Stasiun Songgom 5

Stasiun Terisi 4

Stasiun Tanjungrasa 5

Stasiun Telagasari 4

Stasiun Tanjung 4

Stasiun Waruduwur 4

Grand Total 489

Page 5: BAB I PENDAHULUANrepository.upi.edu/28906/4/S_PEM_1306337_Chapter1.pdfHal ini senada dengan hasil pra penelitian yang dilakukan oleh penulis pada 12 Januari 2017 dengan jumlah responden

5

Esa Yun Putra,2017 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber : Database PT. KAI (Persero) Daop III Cirebon

Keterikatan karyawan di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sejak di

rubahnya budaya perusahaan pada tahun 2011 mengalami peningkatan. Semangat

kerja di lingkungan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sendiri mengalami

peningkatan tetapi masih ada sebagian karyawan yang merasa lelah pada ssat

bekerja dan tidak yakin akan bertahan pada perusahaan tersebut.

Hal ini senada dengan hasil pra penelitian yang dilakukan oleh penulis pada

12 Januari 2017 dengan jumlah responden secara acak yaitu 20 orang karyawan

divisi operasional PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 3 Cirebon, yaitu

sebagai berikut :

Gambar 1. 2

Survey Employee Engagement Karyawan Divisi Operasional PT. Kereta Api

Indonesia (Persero) Daop 3 Cirebon

Sumber : Survey Pra Penelitian per 12 Januari 2017

0%0% 2%

20%

70%

Saya selalu bersemangat dalam bekerja

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu - ragu Setuju Sangat Setuju

Page 6: BAB I PENDAHULUANrepository.upi.edu/28906/4/S_PEM_1306337_Chapter1.pdfHal ini senada dengan hasil pra penelitian yang dilakukan oleh penulis pada 12 Januari 2017 dengan jumlah responden

6

Esa Yun Putra,2017 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari hasil survey pra penelitian pada gambar 1.2, mayoritas 70%

responden menjawab sangat setuju selalu bersemangat yang tinggi dalam bekerja.

Berdasarkan pengamatan peneliti, setiap masisnis dan asisten masinis selalu

bersemangat apabila mereka sedang melaksanakan tugasnya, sebab pekerja yang

mereka lakukan sudah sesuai dengan cita – cita mereka. Selain itu faktor

lingkungan kerja yang nyaman membuat para karyawan selalu bersemangat setiap

harinya saat akan melakukan pekerjaannya.

Gambar 1. 3

Survey Employee Engagement Karyawan Divisi Operasional PT. Kereta Api

Indonesia (Persero) Daop 3 Cirebon

Sumber : Survey Pra Penelitian per 12 Januari 2017

Selain itu, berdasarkan gambar 1.3, mayoritas 50% responden menjawab

ragu – ragu merasa tidak mudah lelah dalam bekerja. Berdasarkan pengamatan

peneliti, hal ini dikarenakan karyawan divisi operasi lebih banyak bekerja

langsung di lapangan sehingga membuat mereka kadang – kadang merasa lelah

setelah melakukan pekerjaan mereka. Namun mayoritas 50% lainnya menjawab

tidak setuju, sangat setuju dan setuju di karenakan responden tersebut bekerja

0%

15%

50%

20%

15%

Saya tidak mudah lelah dalam bekerja

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu - ragu Setuju Sangat Setuju

Page 7: BAB I PENDAHULUANrepository.upi.edu/28906/4/S_PEM_1306337_Chapter1.pdfHal ini senada dengan hasil pra penelitian yang dilakukan oleh penulis pada 12 Januari 2017 dengan jumlah responden

7

Esa Yun Putra,2017 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam lingkungan kantor operasional sehingga mereka jarang kelelahan pada saat

bekerja tidak seperti yang dialami oleh masinis dan karyawan divisi operasional

lainnya yang bekerja dilapangan.

Gambar 1. 4

Survey Employee Engagement Karyawan Divisi Operasional PT. Kereta Api

Indonesia (Persero) Daop 3 Cirebon

Sumber : Survey Pra Penelitian per 12 Januari 2017

Berdasarkan gambar 1.4, mayoritas 60% responden menjawab ragu – ragu

tidak terpisahkan dengan pekerjaannya saat ini. Berdasarkan pengamatan peneliti,

faktor yang menyebabkan karyawan divisi operasi PT. KAI Daop 3 Cirebon

menjawab ragu – ragu adalah karena mayoritas karyawan berusia muda dan hanya

sedikit karyawan yang memiliki pengalaman kerja sehingga ada beberapa

karyawan yang ingin bekerja di perusahaan lain untuk mencari pengalaman

bekerja dan kepuasan kerja yang tidak di dapatkan pada tempat mereka bekerja

0%

15%

60%

15%

15%

Apakah anda yakin tidak terpisahkan dengan pekerjaan

anda saat ini?

(contoh : yakin menjadi masinis hingga pensiun)

Sangat Tidak Yakin Tidak Yakin Ragu - ragu Yakin Sangat Yakin

Page 8: BAB I PENDAHULUANrepository.upi.edu/28906/4/S_PEM_1306337_Chapter1.pdfHal ini senada dengan hasil pra penelitian yang dilakukan oleh penulis pada 12 Januari 2017 dengan jumlah responden

8

Esa Yun Putra,2017 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

saat ini. Namun mayoritas 40% responden yang yakin tidak akan terpisahkan

karena mereka telah memiliki keterikatan yang kuat terhadap pekerjaannya dan

menikmati pekerjaannya saat ini. Faktor lingkungan kerja yang harmonis dan

terbuka juga merupakan fator penting yang meyakini karyawan merasa tidak akan

terpisahkan dengan pekerjaannya saat ini.

Berdasarkan hasil wawancara dengan 3 orang pelaksana SDM Daop 3

Cirebon, “Pemahaman akan budaya perusahaan masih belum merata, terutama

bagi karyawan baru serta praktek dilapangannya hanya beberapa point dari

budaya perusahaan yang realisasinya terlihat jelas, seperti pelayanan prima.

Dengan adanya budaya perushaan ini terlihat bahwa perusahaan memiliki

identitas tersendiri dan berbeda dengan perushaan lainnya. Keterikatan karyawan

di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sejak di rubahnya budaya perusahaan pada

tahun 2011 mengalami peningkatan, sebab perubahan dari budaya perusahaan ini

sangat terasa terutama di sektor pelayanan pelanggan. Semangat kerja di

lingkungan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sendiri mengalami peningkatan

walaupun masih ada beberapa karyawan yang tidak tepat waktu, apabila ada

karyawan yang terlambat yang membedakan dengan budaya perusahaan yang

lama di sini keryawan di kenakan sanksi langsung.”

Kebudayaan (culture) yang ada di dalam perusahaan atau biasa disebut

dengan istilah budaya organisasi merupakan ciri khas yang dimiliki perusahaan

yang akan dapat membedakan perusahaan tersebut dengan perusahaan

lainnya. Robbins dan Judge (2016) berpendapat bahwa budaya organisasi

merupakan suatu sistem dari makna organisasi/ arti bersama yang dianut dari para

anggotanyayang membedakan organisasi dari organisasi lainnya.

Pada tahun 2011 PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merubah budaya

perusahaan “RELA” menjadi 5 Nilai Utama (Integritas, Profesional, Keselamatan,

Inovasi dan Pelayanan Prima).

Page 9: BAB I PENDAHULUANrepository.upi.edu/28906/4/S_PEM_1306337_Chapter1.pdfHal ini senada dengan hasil pra penelitian yang dilakukan oleh penulis pada 12 Januari 2017 dengan jumlah responden

9

Esa Yun Putra,2017 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 1. 5

Budaya Organisasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

(Sumber: Annual Report 2011)

Integritas disini, insan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) harus bertindak

konsisten sesuai dengan nilai-nilai kebijakan organisasi dan kode etik perusahaan.

Insan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) diharapkan memiliki sikap profesional

atau memiliki kemampuan dan penguasaan dalam bidang pengetahuan yang

terkait dengan pekerjaan, mampu menguasai untuk menggunakan,

mengembangkan, membagikan pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan

kepada orang lain.Keselamatan bertujuan agar insan PT. Kereta Api Indonesia

(Persero) memiliki sifat tanpa kompromi dan konsisten dalam menjalankan atau

menciptakan sistem atau proses kerja yang mempunyai potensi resiko yang rendah

terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga aset perusahaan dari kemungkinan

terjadinya kerugian.Insan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dituntut untuk selalu

berinovasi atau menumbuh kembangkan gagasan baru, melakukan tindakan

perbaikan yang berkelanjutan dan menciptakan lingkungan kondusif untuk

berkreasi sehingga memberikan nilai tambah bagi stakeholder. Serta insan PT.

Kereta Api Indonesia (Persero) harus memberikan pelayanan yang terbaik yang

sesuai dengan standar mutu yang memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi

harapan pelanggan dengan memenuhi 6 A unsur pokok: Ability (Kemampuan),

Attitude (Sikap), Appearance (Penampilan), Attention (Perhatian), Action

(Tindakan), dan Accountability (Tanggung jawab).

Budaya yang baru ini terus menerus disuntikan PT. Kereta Api Indonesia

(Persero) keseluruh karyawan dari hulu ke hilir terutama terkait kepuasan

pelanggan. Hingga saat ini budaya baru tersebut masih diterapkan dan dengan

adanya budaya perusahaan yang baru ini terlihat perbedaan di PT. KAI (Perero)

khususnya di sektor pelayanan pelanggan.

Namun pemahaman akan budaya perusahaan di lingkungan karyawan

divisi operasi PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daop 3 Cirebon masih ada

sebagian karyawan yang kurang memahami budaya perusahaannya. Hal itu

Page 10: BAB I PENDAHULUANrepository.upi.edu/28906/4/S_PEM_1306337_Chapter1.pdfHal ini senada dengan hasil pra penelitian yang dilakukan oleh penulis pada 12 Januari 2017 dengan jumlah responden

10

Esa Yun Putra,2017 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dibuktikan hasil survey pra penelitian yang dilakukan oleh penulis pada gambar

1.6 seperti berikut :

Gambar 1. 6

Survey Budaya Organisasi Karyawan Divisi Operasional

Sumber : Survey Pra Penelitian per 12 Januari 2017

Berdasarkan gambar 1.6, mayoritas 35% responden menjawab ragu – ragu

sudah memahami budaya perusahaan sepenuhnya. Hal ini dikarenakan sosialisasi

tentang budaya organisasi yang dilakukan oleh perusahaan belum secara merata

disampaikan kepada karyawan dan hanya sebagian budaya perusahaan saja yang

di fokuskan oleh perusahaan agar karyawannya memahami, salah satunya budaya

pelayanan prima. Dan mayoritas 70% responden lainnya menjawab beragam

dengan di dominasi responden sudah memahami budaya perusahaan saat ini.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Assistent Manager SDM Daop 3

Cirebon, “Budaya perusahaan yang saat ini sangat terasa perubahannya, terutama

di sisi integritas, dalam integritas ini karyawan dipacu dalam semangat kerjanya

dan terlihat karyawan yang memiliki engagement yang tinggi akan bertahan

dengan adanya budaya yang baru ini dan yang karyawan yang memiliki

engagement yang kurang akan meninggalkan perusahaan ini, hal itu dibuktikan

semenjak diterapkannya budaya perusahaan yang baru ini ada sebagian karyawan

10% 5%

35%25%

25%

Apakah anda sudah memahami budaya perusahaan

sepenuhnya?

Sangat Tidak Paham Tidak Paham Kurang Paham Paham Sangat Paham

Page 11: BAB I PENDAHULUANrepository.upi.edu/28906/4/S_PEM_1306337_Chapter1.pdfHal ini senada dengan hasil pra penelitian yang dilakukan oleh penulis pada 12 Januari 2017 dengan jumlah responden

11

Esa Yun Putra,2017 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang resign dari perusahaan ini terutama yang di daerah. Faktor – faktor yang

membuat karyawan tersebut resign salah satunya mereka tidak cocok dengan

perubahan yang diterapkan budaya perusahaan yang saat ini. Perbedaan yang

sangat terasa dari budaya saat ini adalah pelaksanaannya, sebab budaya

perusahaan yang dulu sudah baik tapi tidak ada tekanan dari pimpinan atas untuk

melaksanakannya sehingga sangat terasa bahwa karyawan dipacu dalam semangat

kerjanya.”

Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk mencoba mengkaji lebih

lanjut permasalahan ini dengan melakukan penelitian yang berjudul. “Pengaruh

Budaya Organisasi terhadap Employee Engagement pada PT. Kereta Api

Indonesia (Persero).”Studi kasus pada divisi operasional PT. Kereta Api

Indonesia (Persero) Daop 3 Cirebon .

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan, maka penulis

dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran budaya organisasi di PT. Kereta Api Indonesia

(Persero)?

2. Bagaimana gambaran employee engagement pada PT. Kereta Api

Indonesia (Persero)?

3. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap employee engagement

pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero)?

1.3 Tujuan Penelitian Masalah

Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui :

1. Gambaran mengenai budaya organisasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

2. Gambaran employee engagement pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

3. Pengaruh budaya organisasi terhadap employee engagement pada PT.

Kereta Api Indonesia (Persero).

3.4 Manfaat Penelitian Masalah

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini terbagi dalam dua jenis

kegunaan, yaitu kegunaan teoritis dan praktis.

1. Teoritis

Page 12: BAB I PENDAHULUANrepository.upi.edu/28906/4/S_PEM_1306337_Chapter1.pdfHal ini senada dengan hasil pra penelitian yang dilakukan oleh penulis pada 12 Januari 2017 dengan jumlah responden

12

Esa Yun Putra,2017 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil dari penelitian ini diharapkan akan berguna dalam teoritisnya

untuk memperluas dan memperdalam teori budaya organisasidengan

Employee Engagementdi industri transportasi masal khususnya industri

transportasi kereta api, sebagai bahan pemahaman teori yang di peroleh

oleh penulis selama di perkuliahan untuk menerapkannya dalam dunia

kerja secara nyata.

2. Praktis

Penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah serta

meningkatkan ilmu pengetahuan dan pemahanan penulis khususnya

informasi upaya meningkatkan Employe Engagement melalui peran

budaya organisasi. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi ajuan bagi PT.

Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 3 Cirebon dalam meningkatkan

engagement para karyawannya.