bab i pendahuluanrepository.upi.edu/28906/4/s_pem_1306337_chapter1.pdfhal ini senada dengan hasil...
TRANSCRIPT
1
Esa Yun Putra,2017 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Karyawan merupakan aset paling penting dalam suatu organisasi.
Dalam dua dekade terakhir para karyawan menghadapi era globalisasi dan
kompetisi internasional, yang dapat memberikan dampak negatif dalam
hubungan karyawan dengan perusahaan, seperti kehilangan pekerjaan,
ketidakpastian pekerjaan, ambiguitas dan kecemasan.
Karyawan di harapakan memiliki engagement (suatu rasa keterikatan,
keterlibatan, komitmen, keinginan untuk berkontribusi) dan rasa memiliki
(ownership) terhadap pekerjaan dan perusahaan, sebab Engagement karyawan
merupakan faktor penting bagi kesuksesan perusahaan. Menurut Wilmar
Schaufeli & Arnold Bakker (2003) jika di tinjau dari konsep engagement itu
sendiri, engagement didefinisikan sebagai suatu sikap pandang yang positif
yang berhubungan dengan pekerjaan, dengan karakteristik; vigor, dedication,
dan absorpion. Vigor ditandai dengan adanya high levels of effort dalam
pekerjaan. Dedication mengacu kepada keterlibatan secara memdalam
seseorang, adanya rasa antusias, terinspirasi, kebanggaan, dan tantangan.
Absorpyion, dicirikan dengan adanya konsentrasi penuh dan semangat
menikmati pekerjaannya.
Permasalahan mengenai employee engagement menjadi menarik untuk
diamati karena employee engagement (keterikatan karayawan menjadi isu
terkini yang menjadi perhatian setiap perusahaan terkait masalah pekerjaan
dan banyak memberikan manfaat baik bagi perusahaan, karyawan itu sendiri,
maupun bagi masyarakat luas. Bagi perusahaan, employee engagement di
pergunakan untuk melakukan penilaian kinerja karyawan secara periodik
mengenai efektivitas operasional perusahaan dan karyawan berdasarkan
standar perusahaan yang telah ditetapkan sehingga menghasilkan suatu
informasi untuk perusahaan. Adanya informasi tersebut, perusahaan dapat
mengambil berbagai tindakan atau keputusan yang diperlukan untuk
2
Esa Yun Putra,2017 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memperbaiki masalah tersebut baik perbaikan kebijakan, perbaikan tujuan dan
lain- lain.
Menurut Amanda Ayu Lintangsari, Munawir Yusuf, Aditya Nanda
Priyatama (2013),keterikatan (engagement) pada perusahaan menjadi ciri
utama keberhasilan perusahaan dalam menangani masalah sumber daya
manusia. Semakin tinggi keterikatan karyawan(employee engagement) dengan
organisasi semakin baik kinerjanya dan pada gilirannya semakin baik kinerja
perusahaan. Karyawan bekerja tidak hanya untuk meraih kompensasi finansial
saja namun juga nonfinansial seperti penghargaan personal dan karir. Karena
itu tidak mungkin membangun keterikatan mereka hanya dengan pendekatan
yang sangat bersifat struktural. Karyawan dapat bertahan dalam sebuah
perusahaan jika merasa nyaman dan senang bekerja di perusahaan tersebut.
Rasa nyaman dan senang ditimbulkan oleh berbagai faktor dalam perusahaan
antara lain pekerjaan itu sendiri, gaji, lingkungan kerja baik fisik maupun non-
fisik dan hal-hal lainnya yang dapat berpengaruh pada psikologis karyawan.
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara
Indonesia yang bergerak dibidang industri transportasi masal perkeretaapian.
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan satu – satunya perusahaan di
Indonesia yang begerak dalam industri transportasi kereta api. Peran kereta api
di Indonesia sangat penting dalam perpindahan orang dan barang, terutama di
pulau Jawa dan Sumatera. PT. Kerata Api Indonesia (Persero) sendiri sudah
ada sejak tahun 1864 dengan ditandai pengcangkulan pertama pembangunan
jalan KA di desa Kemijen. PT. Kereta memiliki visi menjadi penyedia jasa
perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi
harapan stakeholders.
Daerah Operasi III Cirebon atau disingkat dengan Daop 3 Cirebon atau
Daop III CN adalah salah satu daerah operasi perkeretaapian Indonesia, di
bawah lingkungan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang berada di bawah
Direksi PT Kereta Api Indonesia dipimpin oleh seorang Executive Vice
President (EVP) yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direksi
PT Kereta Api Indonesia.
3
Esa Yun Putra,2017 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 1. 1
Wilayah Operasional Daop 3 Cirebon
PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
Sumber : Database PT. KAI (Persero) Daop III Cirebon
Total Karyawan divisi operasional PT. KAI (Persero) Daop 3 sebanyak
489, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 1. 1
Daftar Pegawai Divisi Operasional Daop 3 Cirebon
PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
Count of NIPP Total
Personnel Subarea
Crew Kereta Api Cirebon 210
Kantor Operasi Daop 3 Cirebon 43
Stasiun Arjawinangun 23
Stasiun Brebes 11
4
Esa Yun Putra,2017 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Stasiun Babakan 5
Stasiun Bangoduwa 4
Stasiun Cikaum 4
Stasiun Ciledug 8
Stasiun Cilegeh 4
Stasiun Cirebon 37
Stasiun Cikaum 4
Stasiun Cirebon Parujakan 30
Stasiun Cipunegara 4
Stasiun Haurgeulis 4
Stasiun Jatibarang 13
Stasiun Kadokangabus 4
Stasiun Ketanggungan 9
Stasiun Kertasemaya 4
Stasiun Losari 4
Stasiun Larangan 4
Stasiun Luwung 4
Stasiun Pabuaran 4
Stasiun Pasir Bungur 4
Stasiun Peganden Baru 10
Stasiun Pringkasap 4
Stasiun Sindang Laut 8
Stasiun Songgom 5
Stasiun Terisi 4
Stasiun Tanjungrasa 5
Stasiun Telagasari 4
Stasiun Tanjung 4
Stasiun Waruduwur 4
Grand Total 489
5
Esa Yun Putra,2017 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber : Database PT. KAI (Persero) Daop III Cirebon
Keterikatan karyawan di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sejak di
rubahnya budaya perusahaan pada tahun 2011 mengalami peningkatan. Semangat
kerja di lingkungan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sendiri mengalami
peningkatan tetapi masih ada sebagian karyawan yang merasa lelah pada ssat
bekerja dan tidak yakin akan bertahan pada perusahaan tersebut.
Hal ini senada dengan hasil pra penelitian yang dilakukan oleh penulis pada
12 Januari 2017 dengan jumlah responden secara acak yaitu 20 orang karyawan
divisi operasional PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 3 Cirebon, yaitu
sebagai berikut :
Gambar 1. 2
Survey Employee Engagement Karyawan Divisi Operasional PT. Kereta Api
Indonesia (Persero) Daop 3 Cirebon
Sumber : Survey Pra Penelitian per 12 Januari 2017
0%0% 2%
20%
70%
Saya selalu bersemangat dalam bekerja
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu - ragu Setuju Sangat Setuju
6
Esa Yun Putra,2017 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari hasil survey pra penelitian pada gambar 1.2, mayoritas 70%
responden menjawab sangat setuju selalu bersemangat yang tinggi dalam bekerja.
Berdasarkan pengamatan peneliti, setiap masisnis dan asisten masinis selalu
bersemangat apabila mereka sedang melaksanakan tugasnya, sebab pekerja yang
mereka lakukan sudah sesuai dengan cita – cita mereka. Selain itu faktor
lingkungan kerja yang nyaman membuat para karyawan selalu bersemangat setiap
harinya saat akan melakukan pekerjaannya.
Gambar 1. 3
Survey Employee Engagement Karyawan Divisi Operasional PT. Kereta Api
Indonesia (Persero) Daop 3 Cirebon
Sumber : Survey Pra Penelitian per 12 Januari 2017
Selain itu, berdasarkan gambar 1.3, mayoritas 50% responden menjawab
ragu – ragu merasa tidak mudah lelah dalam bekerja. Berdasarkan pengamatan
peneliti, hal ini dikarenakan karyawan divisi operasi lebih banyak bekerja
langsung di lapangan sehingga membuat mereka kadang – kadang merasa lelah
setelah melakukan pekerjaan mereka. Namun mayoritas 50% lainnya menjawab
tidak setuju, sangat setuju dan setuju di karenakan responden tersebut bekerja
0%
15%
50%
20%
15%
Saya tidak mudah lelah dalam bekerja
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu - ragu Setuju Sangat Setuju
7
Esa Yun Putra,2017 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam lingkungan kantor operasional sehingga mereka jarang kelelahan pada saat
bekerja tidak seperti yang dialami oleh masinis dan karyawan divisi operasional
lainnya yang bekerja dilapangan.
Gambar 1. 4
Survey Employee Engagement Karyawan Divisi Operasional PT. Kereta Api
Indonesia (Persero) Daop 3 Cirebon
Sumber : Survey Pra Penelitian per 12 Januari 2017
Berdasarkan gambar 1.4, mayoritas 60% responden menjawab ragu – ragu
tidak terpisahkan dengan pekerjaannya saat ini. Berdasarkan pengamatan peneliti,
faktor yang menyebabkan karyawan divisi operasi PT. KAI Daop 3 Cirebon
menjawab ragu – ragu adalah karena mayoritas karyawan berusia muda dan hanya
sedikit karyawan yang memiliki pengalaman kerja sehingga ada beberapa
karyawan yang ingin bekerja di perusahaan lain untuk mencari pengalaman
bekerja dan kepuasan kerja yang tidak di dapatkan pada tempat mereka bekerja
0%
15%
60%
15%
15%
Apakah anda yakin tidak terpisahkan dengan pekerjaan
anda saat ini?
(contoh : yakin menjadi masinis hingga pensiun)
Sangat Tidak Yakin Tidak Yakin Ragu - ragu Yakin Sangat Yakin
8
Esa Yun Putra,2017 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
saat ini. Namun mayoritas 40% responden yang yakin tidak akan terpisahkan
karena mereka telah memiliki keterikatan yang kuat terhadap pekerjaannya dan
menikmati pekerjaannya saat ini. Faktor lingkungan kerja yang harmonis dan
terbuka juga merupakan fator penting yang meyakini karyawan merasa tidak akan
terpisahkan dengan pekerjaannya saat ini.
Berdasarkan hasil wawancara dengan 3 orang pelaksana SDM Daop 3
Cirebon, “Pemahaman akan budaya perusahaan masih belum merata, terutama
bagi karyawan baru serta praktek dilapangannya hanya beberapa point dari
budaya perusahaan yang realisasinya terlihat jelas, seperti pelayanan prima.
Dengan adanya budaya perushaan ini terlihat bahwa perusahaan memiliki
identitas tersendiri dan berbeda dengan perushaan lainnya. Keterikatan karyawan
di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sejak di rubahnya budaya perusahaan pada
tahun 2011 mengalami peningkatan, sebab perubahan dari budaya perusahaan ini
sangat terasa terutama di sektor pelayanan pelanggan. Semangat kerja di
lingkungan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sendiri mengalami peningkatan
walaupun masih ada beberapa karyawan yang tidak tepat waktu, apabila ada
karyawan yang terlambat yang membedakan dengan budaya perusahaan yang
lama di sini keryawan di kenakan sanksi langsung.”
Kebudayaan (culture) yang ada di dalam perusahaan atau biasa disebut
dengan istilah budaya organisasi merupakan ciri khas yang dimiliki perusahaan
yang akan dapat membedakan perusahaan tersebut dengan perusahaan
lainnya. Robbins dan Judge (2016) berpendapat bahwa budaya organisasi
merupakan suatu sistem dari makna organisasi/ arti bersama yang dianut dari para
anggotanyayang membedakan organisasi dari organisasi lainnya.
Pada tahun 2011 PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merubah budaya
perusahaan “RELA” menjadi 5 Nilai Utama (Integritas, Profesional, Keselamatan,
Inovasi dan Pelayanan Prima).
9
Esa Yun Putra,2017 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 1. 5
Budaya Organisasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
(Sumber: Annual Report 2011)
Integritas disini, insan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) harus bertindak
konsisten sesuai dengan nilai-nilai kebijakan organisasi dan kode etik perusahaan.
Insan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) diharapkan memiliki sikap profesional
atau memiliki kemampuan dan penguasaan dalam bidang pengetahuan yang
terkait dengan pekerjaan, mampu menguasai untuk menggunakan,
mengembangkan, membagikan pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan
kepada orang lain.Keselamatan bertujuan agar insan PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) memiliki sifat tanpa kompromi dan konsisten dalam menjalankan atau
menciptakan sistem atau proses kerja yang mempunyai potensi resiko yang rendah
terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga aset perusahaan dari kemungkinan
terjadinya kerugian.Insan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dituntut untuk selalu
berinovasi atau menumbuh kembangkan gagasan baru, melakukan tindakan
perbaikan yang berkelanjutan dan menciptakan lingkungan kondusif untuk
berkreasi sehingga memberikan nilai tambah bagi stakeholder. Serta insan PT.
Kereta Api Indonesia (Persero) harus memberikan pelayanan yang terbaik yang
sesuai dengan standar mutu yang memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi
harapan pelanggan dengan memenuhi 6 A unsur pokok: Ability (Kemampuan),
Attitude (Sikap), Appearance (Penampilan), Attention (Perhatian), Action
(Tindakan), dan Accountability (Tanggung jawab).
Budaya yang baru ini terus menerus disuntikan PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) keseluruh karyawan dari hulu ke hilir terutama terkait kepuasan
pelanggan. Hingga saat ini budaya baru tersebut masih diterapkan dan dengan
adanya budaya perusahaan yang baru ini terlihat perbedaan di PT. KAI (Perero)
khususnya di sektor pelayanan pelanggan.
Namun pemahaman akan budaya perusahaan di lingkungan karyawan
divisi operasi PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daop 3 Cirebon masih ada
sebagian karyawan yang kurang memahami budaya perusahaannya. Hal itu
10
Esa Yun Putra,2017 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dibuktikan hasil survey pra penelitian yang dilakukan oleh penulis pada gambar
1.6 seperti berikut :
Gambar 1. 6
Survey Budaya Organisasi Karyawan Divisi Operasional
Sumber : Survey Pra Penelitian per 12 Januari 2017
Berdasarkan gambar 1.6, mayoritas 35% responden menjawab ragu – ragu
sudah memahami budaya perusahaan sepenuhnya. Hal ini dikarenakan sosialisasi
tentang budaya organisasi yang dilakukan oleh perusahaan belum secara merata
disampaikan kepada karyawan dan hanya sebagian budaya perusahaan saja yang
di fokuskan oleh perusahaan agar karyawannya memahami, salah satunya budaya
pelayanan prima. Dan mayoritas 70% responden lainnya menjawab beragam
dengan di dominasi responden sudah memahami budaya perusahaan saat ini.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Assistent Manager SDM Daop 3
Cirebon, “Budaya perusahaan yang saat ini sangat terasa perubahannya, terutama
di sisi integritas, dalam integritas ini karyawan dipacu dalam semangat kerjanya
dan terlihat karyawan yang memiliki engagement yang tinggi akan bertahan
dengan adanya budaya yang baru ini dan yang karyawan yang memiliki
engagement yang kurang akan meninggalkan perusahaan ini, hal itu dibuktikan
semenjak diterapkannya budaya perusahaan yang baru ini ada sebagian karyawan
10% 5%
35%25%
25%
Apakah anda sudah memahami budaya perusahaan
sepenuhnya?
Sangat Tidak Paham Tidak Paham Kurang Paham Paham Sangat Paham
11
Esa Yun Putra,2017 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang resign dari perusahaan ini terutama yang di daerah. Faktor – faktor yang
membuat karyawan tersebut resign salah satunya mereka tidak cocok dengan
perubahan yang diterapkan budaya perusahaan yang saat ini. Perbedaan yang
sangat terasa dari budaya saat ini adalah pelaksanaannya, sebab budaya
perusahaan yang dulu sudah baik tapi tidak ada tekanan dari pimpinan atas untuk
melaksanakannya sehingga sangat terasa bahwa karyawan dipacu dalam semangat
kerjanya.”
Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk mencoba mengkaji lebih
lanjut permasalahan ini dengan melakukan penelitian yang berjudul. “Pengaruh
Budaya Organisasi terhadap Employee Engagement pada PT. Kereta Api
Indonesia (Persero).”Studi kasus pada divisi operasional PT. Kereta Api
Indonesia (Persero) Daop 3 Cirebon .
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan, maka penulis
dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran budaya organisasi di PT. Kereta Api Indonesia
(Persero)?
2. Bagaimana gambaran employee engagement pada PT. Kereta Api
Indonesia (Persero)?
3. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap employee engagement
pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero)?
1.3 Tujuan Penelitian Masalah
Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui :
1. Gambaran mengenai budaya organisasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero).
2. Gambaran employee engagement pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero).
3. Pengaruh budaya organisasi terhadap employee engagement pada PT.
Kereta Api Indonesia (Persero).
3.4 Manfaat Penelitian Masalah
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini terbagi dalam dua jenis
kegunaan, yaitu kegunaan teoritis dan praktis.
1. Teoritis
12
Esa Yun Putra,2017 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil dari penelitian ini diharapkan akan berguna dalam teoritisnya
untuk memperluas dan memperdalam teori budaya organisasidengan
Employee Engagementdi industri transportasi masal khususnya industri
transportasi kereta api, sebagai bahan pemahaman teori yang di peroleh
oleh penulis selama di perkuliahan untuk menerapkannya dalam dunia
kerja secara nyata.
2. Praktis
Penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah serta
meningkatkan ilmu pengetahuan dan pemahanan penulis khususnya
informasi upaya meningkatkan Employe Engagement melalui peran
budaya organisasi. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi ajuan bagi PT.
Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 3 Cirebon dalam meningkatkan
engagement para karyawannya.