bab i pendahuluan - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/c0512042_bab1.pdfhal...

21
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah memiliki arti penting bagi kehidupan manusia, karena manusia tidak bisa terpisahkan sama sekali dari tanah. 1 Tanah menjadi bagian dalam aktivitas manusia sebagai lahan untuk melakukan segala macam kegiatan dalam kehidupan. Hal tersebut merupakan salah satu fungsi tanah sebagai tempat berpijak di bumi, dalam arti yang lain tanah dapat disebut sebagai lahan, yaitu tempat yang digunakan sebagai fungsi guna sebuah bangunan. Fungsi tanah dapat dilihat dari adanya pembangunan-pembangunan yang di lakukan di atasnya (lahan), sebagai contohnya adalah pabrik, gedung, rumah, persawahan, perkebunan dan pertambangan. Tanah menjadi salah satu unsur terpenting dalam kehidupan karena tanah merupakan tempat berpijak dari segala aktivitas makhluk hidup. Salah satu fungsi tanah adalah fungsi tanah sebagai lahan perkebunan, perkebunan dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia dari berbagai sektor dan perkebunan tidak dapat lepas dari keberadaan tanah. 2 Perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah dan media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai: mengolah, dan memasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi, 1 G. Kartasapoetra, Hukum Tanah: Jaminan UUPA Bagi Keberhasilan Pemberdayaan Tanah (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hlm. 1. 2 https://id.wikipedia.org/wiki/FungsiPerkebunan di unduh pada 8 Agustus 2016 pukul 22.00 WIB

Upload: lamkhuong

Post on 07-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab1.pdfHal tersebut merupakan salah satu fungsi tanah sebagai tempat berpijak di bumi, dalam arti

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanah memiliki arti penting bagi kehidupan manusia, karena manusia

tidak bisa terpisahkan sama sekali dari tanah.1 Tanah menjadi bagian dalam

aktivitas manusia sebagai lahan untuk melakukan segala macam kegiatan dalam

kehidupan. Hal tersebut merupakan salah satu fungsi tanah sebagai tempat

berpijak di bumi, dalam arti yang lain tanah dapat disebut sebagai lahan, yaitu

tempat yang digunakan sebagai fungsi guna sebuah bangunan. Fungsi tanah dapat

dilihat dari adanya pembangunan-pembangunan yang di lakukan di atasnya

(lahan), sebagai contohnya adalah pabrik, gedung, rumah, persawahan,

perkebunan dan pertambangan. Tanah menjadi salah satu unsur terpenting dalam

kehidupan karena tanah merupakan tempat berpijak dari segala aktivitas makhluk

hidup.

Salah satu fungsi tanah adalah fungsi tanah sebagai lahan perkebunan,

perkebunan dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia dari berbagai sektor dan

perkebunan tidak dapat lepas dari keberadaan tanah.2 Perkebunan adalah segala

kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah dan media tumbuh

lainnya dalam ekosistem yang sesuai: mengolah, dan memasarkan barang dan jasa

hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi,

1 G. Kartasapoetra, Hukum Tanah: Jaminan UUPA Bagi Keberhasilan

Pemberdayaan Tanah (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hlm. 1. 2 https://id.wikipedia.org/wiki/FungsiPerkebunan di unduh pada 8 Agustus

2016 pukul 22.00 WIB

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab1.pdfHal tersebut merupakan salah satu fungsi tanah sebagai tempat berpijak di bumi, dalam arti

2

permodalan serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha

perkebunan dan masyarakat. Tanaman yang ditanam bukanlah tanaman yang

menjadi makanan pokok maupun sayuran untuk membedakannya dengan usaha

ladang dan hortikultura sayur mayur dan bunga, meski usaha penanaman pohon

buah masih disebut usaha perkebunan.3 Perkebunan merupakan satu usaha yang

melibatkan tanah sebagai unsur utama adalam penggunaannya, perkebunan

menggunakan tanah sebagai media tanam bagi tanaman komoditi. Sebagai contoh

perkebunan teh menggunakan tanah dengan kadar basah yang tinggi sebagai

media tanamnya.

Tanah merupakan faktor produksi utama dalam usaha perkebunan. Tanah

di perlukan sebagai tempat tumbuh bagi komoditi-komoditi yang di usahakan.

Indonesia sebagai sebagai negara agraris memiliki tanah yang subur yang sangat

mendukung berkembangnya usaha perkebunan.4 Keadaan alam di Indonesia

menyebabkan banyaknya perkebunan yang muncul, tumbunya perkebunan ini

didukung dengan iklim di Indonesia yang termasuk dalam iklim tropis sehingga

tanaman sangat mudah tumbuh di Indonesia. Perkebunan memiliki banyak jenis

seperti perkebunan teh, perkebunan kopi, perkebunan kelapa sawit, perkebunan

karet. Penulisan ini mengambil perekebunan teh sebagai kajian yang dibahas,

karena teh merupakan salah satu tanaman yang mudah tumbuh dan dijumpai di

Indonesia.

3 https://id.wikipedia.org/wiki/Perkebunan di unduh pada 8 Agustus 2016

pukul 22.00 WIB 4 Mubiyarto, Tanah dan Tenaga Perkebunan: Sebuah Tinjauan Ekonomi.

(Yogyakarta: Aditya Media, 1991), hlm. 29.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab1.pdfHal tersebut merupakan salah satu fungsi tanah sebagai tempat berpijak di bumi, dalam arti

3

Pada masa kolonial Perkebunan dianggap hanya memberikan keuntungan

bagi Belanda dan merugikan sebagian besar masyarakat Indonesia karena

menimbulkan pemerataan kemiskinan. Rakyat dipekerjakan secara paksa di

perkebunan-perkebunan dengan upah yang rendah sehingga tidak cukup untuk

memenuhi kebutuhan. Selain itu juga pekerja perkebunan diberatkan dengan

peraturan-peraturan yang ada. Akibat peristiwa tersebut banyak terjadi kelaparan

hingga kematian. Pada proses perkembangannya perkebunan berubah menjadi

lahan ekonomi masyarakat setelah adanya Nasionalisasi di awal kemerdekaan

Indonesia. Banyak perkebunan yang mulai menjadi milik Indonesia dengan

adanya proses Nasionalisasi, salah satu perkebunan yang di Nasionalisasi adalah

perkebunan PTPN VIII Goalpara.

PTPN VIII Goalpara merupakan salah satu perkebunan besar di Indonesia.

Salah satu perkebunan yang ada adalah PTPN VIII Goalpara yang berpusat di

Bandung. PTPN VIII Goalpara menjadi salah satu perkebunan besar di Indonesia

dengan teh sebagai komoditi utama. Kondisi Bandung yang memiliki suhu relatif

basah memungkinkan berkembangnya PTPN VIII Goalpara menjadi perkebunan

yang besar. PTPN VIII Goalpara memiliki beberapa cabang di Jawa Barat, salah

satunya terdapat di Kecamatan Takokak Cianjur Jawa Barat tepatnya di

perkebunan Bungamelur. Selain Bungamelur masih terdapat cabang lain dari

PTPN VIII Goalpara. Perkebunan Bungamelur memiliki luas 1.509,02 Ha5 yang

merupakan salah datu perkebunan Afdeling yang besar dibandingkan dengan

5 Arsip data-data afd. Bungamelur tentang perkebunan

Bungamelur,koleksi PTPN VIII Goalpara.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab1.pdfHal tersebut merupakan salah satu fungsi tanah sebagai tempat berpijak di bumi, dalam arti

4

perkebunan Afdeling yang lain seperti Perkebunan Pasir Nangka, Perkebunan

Perbawati.

Perkebunan Bungamelur terdapat di Kecamatan Takokak Kabupaten

Cianjur Selatan yang menjadi salah satu tempat masyarakat dalam melakukan

kegiatan ekonomi, dalam hal ini menjadi salah satu gambaran tentang pentingnya

fungsi tanah. Tanah adalah kekayaan penting bagi masyarakat produksi alam yang

di kelola untuk menjadi sumber pendapatan.6 PTPN VIII Goalpara menjadi

sumber pendapatan bagi Indonesia dan menjadi sumber mata pencaharian bagi

masyarakat di sekitarnya, fungsi perkebunan menyeluruh dalam aspek-aspek

seperti aspek ekonomi dan aspek sosial. Perkebunan menjadi salah satu

pengoperasionalan untuk perekonomian baik di Indonesia dan di Bandung.

Perkebunan memiliki dua unsur utama yaitu tanah dan iklim, tanah merupakan

faktor yang sangat menetukan bagi pertumbuhan tanaman teh. Tanah yang

dibutuhkan adalah tanah yang subur dan masih menyimpan zat-zat organik.

Wilayah Jawa Barat merupakan wilayah dengan kelembaban tanah yang baik

untuk penanaman teh, begitu juga dengan wilayah Cianjur yang memiliki

kelembaban yang sama. Iklim merupakan salah satu faktor yang penting dalam

pembudidayaan tanaman teh. Faktor dari iklim yang berpengaruh antara lain:

temperatur udara, curah hujan, sinar matahari, dan juga kecepatan angin yang ini

tergantung pada tingkat tinggi dan rendahnya tempat pembudidayaan. Beberapa

ciri tersebut masuk dalam kriteria wilayah di Jawa Barat (Cianjur) yang sangat

potensial untuk tanaman perkebunan teh.

6 Collier L William, Pengamatan Tentang Pemilikan Tanah di Jawa dan

Landreform, (Jakarta: LP3S, 1979), hlm. 174.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab1.pdfHal tersebut merupakan salah satu fungsi tanah sebagai tempat berpijak di bumi, dalam arti

5

Sistem perkebunan dipahami sebagai bagian dari sistem pertanian

tradisional yang merupakan usaha tambahan atau pelengkap, dalam kerangka

ekonomi kapitalis sistem perkebunan dipahami sebagai bentuk usaha pertanian

skala besar dan kompleks.7 Dalam perkembangannya sebuah perkebunan tidak

hanya menjalankan komoditi yang ditanam tetapi perkebunan juga mengadakan

sebuah terobosan untuk memajukan perkebunannya, hal ini dapat digambarkan

dengan adanya perluasan perkebunan, membangun kemitraan dan pengalihan

fungsi tanah atau lahan perkebunan. Adanya perkebunan mampu memberikan

mata pencaharian bagi penduduk sekitar, penduduk dapat memanfaatkan

perkebunan untuk menggarap tanah yang kemudian menghasilkan penghasilan

bagi mereka, setelah adanya penggantian lahan maka penduduk mendapatkan

manfaat tidak hanya dari aspek ekonomi tetapi juga aspek sosial yang lain dari

pengalihan lahan tersebut. Sumber daya alam yang melimpah belum tentu

merupakan jaminan bahwa suatu Negara atau wilayah itu akan makmur, bila

pendidikan sumber daya manusianya kurang mendapat perhatian. Upaya

peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan tugas bersama dan

berjangka waktu yang panjang karena menyangkut pendidikan bangsa.

Seperti pada masyarakat Kecamatan Takokak yang memanfaatkan

keberadaan perkebunan Bungamelur sebagai salah satu penghasil perekonomian,

masyarakat menjadi buruh perkebunan, penggarap lahan, pemetik teh dan sebagai

penggarap produksi teh di perkebunan Bungamelur. Hal ini menimbulkan

masyarakat bergantung pada keberadaan perkebunan Bungamelur.

7 Sartono Kartodirdjo dan Djoko Suryo, Sejarah Perkebunan Di

Indonesia: Kajian Sosial Ekonomi, (Yogyakarta: Aditya Media, 1991), hlm 5.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab1.pdfHal tersebut merupakan salah satu fungsi tanah sebagai tempat berpijak di bumi, dalam arti

6

Perkebunan Bungamelur merupakan perkebunan dibawah PTPN VIII

Goalpara, perkebunan Bungamelur mendapatkan arahan langsung dari PTPN VIII

Goalpara yang merupakan perkebunan pusat. PTPN VIII Goalpara melakukan

sebuah terobosan baru dalam perkebunannya dengan melakukan pengalihan

fungsi lahan yang digunakan sebagai media tanam komoditi teh menjadi sebuah

bangunan dengan tujuan tertentu. Alih fungsi lahan biasa disebut sebagai konversi

lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan dari

fungsinya semula (seperti yang direncanakan) menjadi fungsi lain yang menjadi

dampak negatif (masalah) terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri.

Pengalihan fungsi lahan juga dapat diartikan sebagai perubahan untuk

penggunaan lain disebabkan oleh faktor-faktor yang secara garis besar meliputi

keperluan untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang makin bertambah

jumlahnya dan meningkatnya tuntutan akan mutu kehidupan yang lebih baik.

Pengalihan lahan PTPN VIII Goalpara ditujukan untuk pembangunan

Sekolah Dasar yaitu SD Bungamelur yang berada di Kecamatan Takokak

Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Sekolah Dasar menjadi salah satu dasar dalam

dunia pendidikan, pembangunannya dilakukan menyeluruh di Indonesia tidak

terkecuali di Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Pentingnya

pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,

pembangunan merupakan salah satu faktor pendukung dalam ekonomi jadi antara

pembangunan dan ekonomi saling berkaitan. Pembangunan sektor pendidikan

merupakan sebuah cara untuk meningkatkan mutu dan kualitas masyarakat

menjadi lebih maju. Pendidikan menjadi aspek yang penting dalam sumber daya

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab1.pdfHal tersebut merupakan salah satu fungsi tanah sebagai tempat berpijak di bumi, dalam arti

7

manusia karena pendidikan merupakan sebuah modal untuk masyarakat dalam

melakukan kegiatan ekonomi dan sosial. Pengertian pembangunan adalah

pembangunan di segala bidang kehidupan, walaupun titik beratnya dibidang

ekonomi namun tidak mengabaikan sama sekali bidang-bidang lainnya.

Pembangunan di bidang sosial budaya, khususnya di bidang pendidikan, menjadi

tidak pernah habis dalam perbincangan pada tingkat nasional maupun pada tingkat

daerah. Hal ini disebabkan bahwa tinggi rendahnya kualitas penduduk lebih

ditentukan oleh keadaan pendidikannya. Semakin baik pendidikan seseorang,

merupakan suatu diantara kemungkinan untuk mencapai tingkat kehidupan yang

lebih baik.

Pembangunan ekonomi daerah merupakan salah satu bagian penting dalam

pembangunan nasional dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat. Tolak ukur keberhasilan pembangunan ekonomi daerah dapat dilihat

dari pertumbuhan ekonomi, struktur ekonomi, dan semakin kecilnya ketimpangan

pendapatan antar penduduk, antar daerah. Kondisi ini menghadapkan kepada

pemerintah daerah untuk lebih bijak dalam menerapkan kebijakan-kebijakan

pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah yang bersangkutan, dengan

mengunakan potensi sumber daya manusia, kelembagaan, dan sumber daya fisik

lokal (daerah) secara tepat. Sebab perbedaan kondisi daerah akan membawa

implikasi terhadap corak pembangunan yang akan diterapkan pada daerah tersebut

Pengalihan lahan PTPN VIII Goalpara dilakukan menyeluruh hingga ke

dalam Kecamatan, seperti yang dilakukan di Kecamatan Takokak Kabupaten

Cianjur Jawa Barat. Kecamatan Takokak termasuk dalam wilayah bersuhu udara

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab1.pdfHal tersebut merupakan salah satu fungsi tanah sebagai tempat berpijak di bumi, dalam arti

8

sejuk di tengah-tengah Jawa Barat yang termasuk cabang PTPN VIII Goalpara

wilayah Cianjur. Pengalihan dilakukan untuk menambah nilai guna lahan

perkebunan teh menjadi sebuah bangunan lainnya yang lebih berfungsi.

Pengalihan lahan perkebunan bertujuan untuk meningkatkan fungsi lahan,

meningkatkan nilai guna lahan dengan dibangunnya bagunan baru di lahan

tersebut. Dengan adanya pengalihan lahan maka manfaat dari lahan yang lama

akan bertambah dengan adanya lahan yang baru. Pemerintah ikut ambil bagian

dari pengalihan lahan karena pengalihan lahan ini juga termasuk dalam program

pemerintah untuk meningkatkan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat. Masyarakat merupakan pelaku utama bagi pembangunan, maka

diperlukan kualitas sumber daya manusia yang berpotensial, sehingga masyarakat

dapat bergerak pada arah pembangunan untuk menuju kesejahteraan.

Pentingnya penulisan ini adalah untuk mengetahui apakah tujuan dari

adanya pengalihan lahan perkebunan sekaligus bagaimana proses pengadaannya.

Penulisan ini juga bertujuan untuk mengetahui seberapa penting peran pengalihan

lahan PTPN VIII Goalpara di Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur Jawa Barat

dalam dinamika sosial ekonomi. Penulisan ini dertujuan untuk mengetahui

perubahan dari adanya pengalihan lahan PTPN VIII Goalpara cabang Bungamelur

Di Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Poin penting dalam

penulisan ini adalah bagaimana pengalihan lahan digunakan untuk mengganti

lahan perkebunan menjadi Sekolah Dasar Di Kecamatan Takokak Kabupaten

Cianjur Jawa Barat dan seberapa penting Sekolah Dasar dibandingkan keuntungan

yang diperoleh dari adanya perkebunan.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab1.pdfHal tersebut merupakan salah satu fungsi tanah sebagai tempat berpijak di bumi, dalam arti

9

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini terdapat

beberapa rumusan masalah, yaitu :

1. Bagaimana sejarah PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur dan

gambaran kondsi Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur Jawa

Barat?

2. Bagaimanakah proses konversi lahan PTPN VIII Goalpara dan

proses rehabilitasi SD Bungamelur Kecamatan Takokak Kabupaten

Cianjur Jawa Barat?

3. Apa dampak sosial dan ekonomi konversi lahan PTPN VIII

Goalpara terhadap masyarakat Kecamatan Takokak Kabupaten

Cianjur Jawa Barat?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan

dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui sejarah PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur

dan gambaran kondisi Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur

Jawa Barat yang menjadi tempat konversi lahan..

2. Mengetahui proes konversi PTPN VIII Goalpara dan proses

rehabilitasi bangunan SD Bungamelur.

3. Mengetahui dampak sosial dan ekonomi dari konversi lahan PTPN

Goalpara di Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur Jawa Barat.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab1.pdfHal tersebut merupakan salah satu fungsi tanah sebagai tempat berpijak di bumi, dalam arti

10

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademik

Hasil dari penelitian ini akan memberikan sebuah informasi tentang

perubahan adanya pengalihan lahan PTPN VIII Goalpara dan adanya dampak

yang dapat memberi pengetahuan bagi penduduk sekitar. Penulisan ini dapat

digunakan sebagai kajian mahasiswa untuk penelitian yang lebih lanjut.

2. Manfaat Non Akademik

Dari penulisan ini dapat dijadikan sebuah kajian bagi penduduk untuk

menambah wawasan dan lebih memperkenakan PTPN VIII Goalpara kepada

masyarakat luas, terutama masyarakat di luar Jawa Barat.

E. Kajian Pustaka

Mubiyarto dkk dalam buku Tanah dan Tenga Kerja Perkebunan: Kajian

Sosial Ekonomi (1992) menjelaskan bagaimana tanah dan perkebunan. Dalam

buku ini memaparkan bagaimana perkebunan dan macam perkebunan. Tanah

menjadi sub pembahasan dalam buku Tanah dan Tenaga Kerja: Kajian Sosial

Ekonomi yang membantu penulisan ini. Dalam buku ini dijelaskan bagaimana

perkebunan dan sistem yang ada dalam perkebunan serta para pekerja yang ada di

perkebunan. Buku Tanah dan Tenga Kerja Perkebunan: Kajian Sosial Ekonomi

memuat penjelasan tentang tanah dan perkebunan yang sangat membantu dalam

penulisan ini.

Hadi Soesastro dan tim dalam buku Pemikiran dan Permasalahan

Ekonomi di Indonesia dalam Setengah Abad Terakhir menjelaskan tentang

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab1.pdfHal tersebut merupakan salah satu fungsi tanah sebagai tempat berpijak di bumi, dalam arti

11

penyusunan bidang ekonomi dalam pembangunan seperti industri, pertanian,

perkebunan dan pendidikan masyarakat. Dalam buku ini dijelaskan mengenai

poin-poin penting dalam permasalahan ekonomi di Indonesia dan dijelaskan

tentang bagaimana tindakan yang dilakukan oleh pemerintah. Buku Pemikiran

dan Permasalahan Ekonomi di Indonesia dalam Setengah Abad Terakhir

memberikan gambaran secara luas mengenai masalah ekonomi di Indonesia

terutama dalam masyarakat kecil. Pemerintah mengambil bagian dalam

penyelesaian masalah ekonomi dengan dibantu oleh pemerintah daerah sebagai

perantara informasi terdekat dengan masyarakat. Buku karangan Hadi Soesastro

membantu dalam penulisan ini dengan memberikan panadangan mengenai

bagaimana perekonomian di Indonesia dalam segi pertanian, industri, perkebunan

dan perkembangan masyarakat.

G. Kartasapoetra dalam buku Hukum Tanah: Jaminan UUPA Bagi

Keberhasilan Pemberdayaan Tanah memberikan gambaran bagaimana sejarah

UUPA dan pelaksanaannya dalam masyarakat. Buku ini memberikan sebuah

gambaran tentang bagaimana tanah dan hukum yang menaunginya, buku Hukum

Tanah: Jaminan UUPA Bagi Keberhasilan Pemberdayaan Tanah juga

menjelaskan tentang bagaimana tanah dapat memberdayakan masyarakat. Dalam

buku ini dijelaskan bagaimana fungsi tanah dalam aspek-aspek tertentu dan jenis-

jenis tanah dalam penggunaannya. Dari isi buku Hukum Tanah : Jaminan UUPA

Bagi Keberhasilan Pemberdayaan Tanah membantu dalam penulisan ini dari

pengertian tanah dan berbagai penjelasan tentang tanah dan fungsinya serta

hukum yang mengatur tentang tanah.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab1.pdfHal tersebut merupakan salah satu fungsi tanah sebagai tempat berpijak di bumi, dalam arti

12

Sartono Kartodirdjo dan Djoko Suryo dalam buku Sejarah Perkebunan di

Indonesia (1991) membahas mengenai hasil produksi berbagai Perkebunan seperti

teh, kopi, gula, karet, tembakau dan kelapa. Selain itu dibahas pula masa puncak

kemajuan bagi Perkebunan pada tahun 1920-an. Krisis ekonomi yang terjadi pada

tahun 1930 berdampak pada menurunnya produksi Perkebunan, yang mengalami

pasang surut akan turun naiknya produksi hasil tanaman Perkebunan. Sebagai

akhir dari buku dikemukakan juga mengenai Perkebunan pada masa Pendudukan

Jepang, tanah Perkebunan di masa itu banyak yang dialihkan dan diganti dengan

pertanian padi karena diperlukan untuk membantu pangan tentara Jepang. Pada

masa setelah kemerdekaan sampai tahun 1980-an Perkebunan sedikit dibahas

karena pemerintah lebih fokus dalam pengamanan kemerdekaan selain itu

pembahasan Perkebunan sangat kurang karena sumber tidak memada

Boedi Harsono dalam buku Hukum Agraria Indonesia Jilid 1 membahas

tentang Undang-undang Pokok Agraria di Indonesia. Buku Hukum Agraria

Indonesia Jilid 1 memberikan pengertian tentang konversi atas tanah, proses dan

persyaratan tentang konversi juga dibahas dalam buku ini. Pentingnya UUPA

dalam hal ini adalah sebagai sebuah peraturan untuk mengatur segala tentang

tanah dari penggunaan sampai klasifikasi tanah. Buku Hukum Agraria Indonesia

Jilid 1 menjelaskan bagaimana konversi dilakukan beserta tahap-tahap konveresi,

pengertian mengenai tanah dan peraturan tentang tanah dalam buku Hukum

Agraria Indonesia Jilid 1 membantu penulis dalam menyelesaikan tulisan ini.

Ita Setiawati dan Nasikun dalam buku Teh: Kajian-Sosial Ekonomi (1991)

Membahas tentang aspek-aspek sosial ekonomi, maupun sosial budaya serta

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab1.pdfHal tersebut merupakan salah satu fungsi tanah sebagai tempat berpijak di bumi, dalam arti

13

tinjauan singkat dari segi teknis agronomis dan aspek-aspek pengolahan teh.

Dalam buku ini juga menyajikan uraian tentang kondisi sosial-ekonomi

perkebunan teh di Indonesia mulai dengan pembahasan tentang gambaran umum

perkebunan teh, mekanisme kerja di lingkungan perkebunan teh dan seberapa jauh

peranan teh dalam peningkatan kesejahteraan petani. Kasian social ekonomi

masyarakat menjadi pembahasan pokok dengan perkebunan teh sebagai

pembahasan yang lain. Pola social masyarakat perkebunan menjadi pembahasan

selanjutnya dalam buku ini, hal ini membantu penulis dalam mengetahui

bagaimana perilaku sosial masyarakat perkebunan. Aspek ekonomi juga menjadi

salah satu pembahasan dalam buku ini, dimana pendapatan dan profesi

masyarakat perkebunan membantu penulis dalam penulisan ini.

Buku Rencana Pembangunan Lima Tahun Kelima 1989/90-1993-94 buku

II menjelaskan tentang program pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat

dalam tenggang waktu 5 tahun. Buku ini juga memberikan gambaran tentang

program pemerintah dari segi generasi muda dan pendidikan, dalam program ini

pemerintah mengedepankan anak-anak dan pendidikan sebagai objek utama

dalam proses kesejahteraan masyarakat. Pembangunan sector pendidikan hingga

ke pelosok daerah menjadi sasaran pemerintah dalam merealisasikan programnya.

Hal-hal tersebut diatas membantu penulis dalam penyusunan hipotesa dan

membantu penulis dalam tulisan ini. Buku ini menjelaskan tentang program

pemerintah dalam pendidikan dan generasi muda dengan melakukan

pembangunan insfrakturtur pendidikan guna meningkatkan kualitas generasi

muda dalam bidang pendidikan.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab1.pdfHal tersebut merupakan salah satu fungsi tanah sebagai tempat berpijak di bumi, dalam arti

14

Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah dalam

buku Manual Pembangunan Gedung Sekolah Manual Pembangunan Gedung

Sekolah menjadi acuan penulis dalam menjelaskan tentang proses-proses

pembangunan gedung dan bagaimana tahapan dalam pembangunan sebuah

gedung. Buku Manual Pembangunan Gedung Sekolah juga memberikan

penjelasan mengenai pemeliharaan bangunan sekolah dan bagaimana melakukan

perbaikan gedung sekolah. Buku Manual Pembangunan Gedung Sekolah memuat

isi tentang bagaimana pembangunan dilakanakan dan bagaimana proses

pemeliharaan gedung tersebut. Buku ini memuat tantang standar prosedural

pembangunan geduung bangunan sekolah. Pembangunan yang dibahas meliputi

pembangunan awal, rehabilitasi dan perawatan gedung sekolah.

Jurnal Habiba Nur Imama dan Parwata tentang Dampak Sosial

Perkebunan Teh Wonosari Terhadap Masyarakat Kecamatan Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Tahun 1996-2012 memberikan banyak

pengertian tentang bagaimana pengoperasionalan perkebunan teh dan bagaimana

perkebunan menghasilkan komoditi teh. Jurnal ini menjelaskan tentang dampak

sosial ekonomi dari keberadaan sebuah perkebunan yang berdampak pada

masyarakat sekitarnya. Inti sari dari jurnal Dampak Sosial Perkebunan Teh

Wonosari Terhadap Masyarakat Kecamatan Toyomarto Kecamatan Singosari

Kabupaten Malang Tahun 1996-2012 tentang perkebunan dan penjeasan dampak

sosial ekonomi sangat membantu dalam penulisan ini. Jurnal ini memberikan

gambaran tentang bagaimana sosial ekonomi masyarakat sekitar perkebunan

dengan adanya perkebunan tersebut.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab1.pdfHal tersebut merupakan salah satu fungsi tanah sebagai tempat berpijak di bumi, dalam arti

15

Skripsi Arif Rahmat tentang Perkebunan Teh Kemuning dan Dampaknya

Terhadap Masyarakat Lokal tahun 1945-1965 memberikan sebuah gambaran

tentang kondisi masyarakat perkebunan di Indonesia. Skripsi Perkebunan Teh

Kemuning dan Dampaknya Terhadap Masyarakat Lokal tahun 1945-1965

membantu penulis dalam memetakan dampak social dan ekonomi dari

perkebunan teh terhadap masyarakat sekitar. Penjelasan mengenai kehidupan

masyarakat sebagai unsur penggerak ekonomi mengakibatkan masyarakat

menjadi kajian utama dalam penulisan ini, skripsi Perkebunan Teh Kemuning dan

Dampaknya Terhadap Masyarakat Lokal tahun 1945-1965 juga memberikan

sebuah pandangan tentang pengoperasionalan perkebunan teh dalam masyarakat.

F. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam sebuah penelitian berfungsi sebagai

gambaran dan pemaparan data-data yang di gunakan serta hasil yang menyangkut

tentang dampak perubahan pengalihan lahan PTPN VIII Goalpara di Kecamatan

Takokak tahun 1985-1996. Metode penelitian digunakan sesuai dengan objek

yang diteliti, sehubungan dengan upaya ilmiah maka metode menyangkut masalah

kerja atau cara kerja untuk memahami objek dikaji menjadi sasaran ilmu yang

bersangkutan.8 Metode penelitian dapat membantu memudahkan dalam penulisan

karena dalam metode penelitian meliputi langkah-langkah yang dilakukan dalam

sebuah penulisan yang sistematis. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini

adalah metode historis karena dalam penelitian ini mangkaji tentang analisis dari

8 Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: PT

Granmedia,1983), hlm. 7.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab1.pdfHal tersebut merupakan salah satu fungsi tanah sebagai tempat berpijak di bumi, dalam arti

16

rekaman pengalaman peristiwa masa lampau. Metode historis terbagi menjadi 4

tahapan yaitu: Heuristik, Kritik Sumber, Intepretasi atau analisis data dan

Historiografi.

Heurustik adalah sebuah kegiatan untuk mencari sumber-sumber untuk

mendapatkan data, materi sejarah atau evidensi sejarah. Tahap Heuristik banyak

menyita waktu, biaya, tenaga, pikiran dan perasaan maka diperlukan kemampuan

untuk menggunakan strategi.9 Proses Heuristik dilakukan dengan mengumpulkan

data sebanyak-banyaknya yang masih berkaitan dengan tema dan permasalahan

yang akan dibahas. Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder, data

primer adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen atau arsip dan

wawancara sedangkan data sekunder adalah suumber yang diperoleh melalui studi

pustaka.

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Studi Dokumen

Penelitian ini menggunakan sumber-sumber tertulis berupa arsip, data

statistik, surat kabar (koran), dan data administratif. Sumber-sumber (data) yang

digunakan bertujuan untuk memperoleh fakta yang valid dan relevan untuk

mendukung penulisan ini. Dokumen merupakan salah satu fungsi vital dari sebuah

penulisan sejarah, penulisan ini menggunakan data atau sumber-sumber dari

PTPN VIII Goalpara. Arsip dalam penulisan ini menggunakan: arsip keluaran

PTPN VIII Goalpara tahun 1985 atas nama Herman Rusmana yang berisi

perjanjian pengalihan lahan dan penggunaan lahan, selanjutnya adalah arsip

9 Helius Sjamsudin, Metodologi Sejarah, (Yogyakarta: Ombak, 2007),

hlm. 86.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab1.pdfHal tersebut merupakan salah satu fungsi tanah sebagai tempat berpijak di bumi, dalam arti

17

keluaran PTPN VIII Goalpara yang berisi kondisi lahan di Kecamatan Takokak

Kabupaten Cianjur Jawa Barat yang merupakan tempat adanya pengalihan lahan.

Arsip PTPN VIII Goalpara yang berisi perizinan untuk rehabilitasi lahan keluaran

tahun 1996, kemudian arsip Dinas Pendidikan yang berisi bantuan untuk

rahabilitasi bangunan SD Bungamelur, arsip sejarah perkebunan Bungamelur

koleksi PTPN VIII Goalpara yang berisi tentang sejarah perkebunan VIII

Goalpara, Perkebunan Bungamelur dan pengasilan produksi dari Perkebunan

Afdeling Bungamelur.

b. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pencarian data dengan langsung bertanya

kepada pelaku sejarah atau saksi sejarah terkait.Validnya data tergantung peran

narasumber pada peristiwa yang di kaji. Wawancara pada penulisan penelitian ini

lebih mengarah kepada pelaku sejarah yaitu penggarap pengalihan, perangkat

sekolahan dan warga sekitar. Metode wawancara merupakan metode yang

bertujuan untuk mencari kebenaran atau mencocokkan antara data dengan

peristiwa yang sebenarnya. Wawancara yaitu percakapan seseorang dengan orang

lain dengan tujuan untuk mendapatkan keterangan lisan dari informan.10

Narasumber dari penulisan ini adalah Bapak Erwin selaku staff PTPN VIII

Goalpara, Ibu Hani selaku staff PTPN VIII Goalpara, bapak RAK Budi selaku

kepala perkebunan Afdeling Bungamelur Kabupaten Cianjur Jawa Barat dan Ibu

Dede selaku staff perkebunan Afdeling Bungamelur, bapak Aep Saepudin selaku

Humas Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Pemilihan

10

Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta:

Gajah Mada Press, 1986) hlm. 16.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab1.pdfHal tersebut merupakan salah satu fungsi tanah sebagai tempat berpijak di bumi, dalam arti

18

narasumber berdasarkan kebutuhan penulis tentang informasi yang dicari. Bapak

Erwin memberikan irformasi mengenai program konversi dari PTPN VIII

Goalpara dan tentang keadaan PTPN VIII pada tahun 1985. Bapak RAK Budi

memberikan informasi mengenai gambaran kondisi perkebunan Afdeling

Bungamelur pada tahun 1985-2000. Ibu Dede memberikan informasi mengenai

pengoperasionalan SD Bungamelur dan bagaimana perkebunan Afdeling

Bungamelur pada tahun 1985-2000. Ibu Chece memberikan informasi mengenai

gambaran kondisi masyarakat Kecamatan Takokak tahun 1985-2000 dan kondisi

siswa SD Bungamelur pada awal dibangun. Bapak Aep Saepuddin memberikan

informasi mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat Kecamatan Takokak

tahun 1985-2000.

c. Studi Pustaka

Studi pustaka digunakan sebagai pendukung dari kerangka teori dan

penulisan, sumber pustaka dalam penulisan ini adalah menggunakan buku-buku,

karya ilmiah seperti skripsi dan tesis. Studi pustaka dilakukan di Perpustakaan

pusat Universitas Sebelas Maret, perpustakaan jurusan sejarah Universitas Sebelas

Maret, perpustakaan PTPN VIII Goalpara Sukabumi Jawa Barat, perpustakaan

Arpusda Solo.

Kritik Sumber, digunakan untuk menyaring sebuah sumber secara kritis

dan dalam kritik sumber fakta dari sebuah data (sumber) akan dijelaskan secara

jelas dan berupa fakta. Kritik sumber yang bertujuan untuk mencari keaslian dari

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab1.pdfHal tersebut merupakan salah satu fungsi tanah sebagai tempat berpijak di bumi, dalam arti

19

sumber penelitian, di peroleh melalui kritik intern dan kritik ekstern.11

Kritik

sumber membantu dalam penulisan karena dari kritik sumber dapat diperoleh

fakta dari data yang diperoleh. Kritik internal adalah kritik yang menekankan

aspek “dalam” yaitu isi dari sumber: kesaksian (testimoni).12

Kritik eksternal

adalah cara melakukan verifikasi atau pengujian terhadap aspek-aspek “luar” dari

sumber sejarah.13

Intepretasi, intepretasi dapat disebut dengan penafsiran yang terdapat

sebuah subjektivitas. Tanpa tafsiran sejarawan data tidak dapat berbicara karena

sejarawan haruslah mencantumkan data dan keterangan asal data tersebut

diperoleh.14

Pentingnya intepretasi adalah untuk menggambarkan validitas dari

data yang diperoleh dengan memberikan keterangan asal dari data tersebut.

intepretasi memudahkan penulisan dengan memberikan sebuah informasi dari

data yang di cari.

Historiografi adalah keterampilan teknis untuk mengarahkan seluruh daya

pikiran dalam penggunaan kutipan-kutipan dan catatan-catatan terutama pada

penggunaan pikiran-pikiran kritis dan analisisnya. Pada akhirnya akan

menghasilkan suatu sintetis dari seluruh hasil penelitian dalam satu penulisan

yang utuh.15

Dalam Historiografi penulisan sejarah akan dikemukakan dari setiap

11

Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah (Jakarta: Logos

Wacana Ilmu, 1999), hlm. 58. 12

Helius Sjamsudin, Metodologi Sejarah, (Yogyakarta : Ombak, 2007),

hlm 112. 13

Ibid.104. 14

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, (Yogyakarta: Bentang, 1995),

hlm 1. 15

Ibid. 165.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab1.pdfHal tersebut merupakan salah satu fungsi tanah sebagai tempat berpijak di bumi, dalam arti

20

periode para penulis sejarah dan sebab-sebab penulisan sejarah mengalami

perubahan.

G. Sistematika Skripsi

Bab I Pendahuluan berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, metodologi

penelitian dan sistematika penulisan. Pada bagian latar belakang membahas

tentang pengertian tanah dan lahan yang menjadi dasar penulisan serta

perkebunan yang menjadi sub pembahasan dalam penulisan ini. Bagian

selanjutnya membahas tentang pengalihan lahan dan penjelasan umum mengenai

PTPN VIII Goalpara beserta tempat dilaksanakannya pengalihan lahan. Pada

bagian terakhir berisi tujuan singkat adanya pengalihan lahan perkebunan.

Bab II Sejarah PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur dan Keadaan

Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur Jawa Barat, pada bab ini akan dijelaskan

tentang bagaimana sejarah PTPN VIII Goalpara sampai dibukannya PTPN VIII

Goalpara Afdeling di Kabupaten Cianjur Jawa Barat yaitu Perkebunan Afdeling

Bungamelur. Pada kondisi Kecamatan Takokak akan dibahas kondisi goegrafis,

gambaran masyarakat sosial dan ekonomi masyarakat Kecamatan Takokak

Kabupaten Canjur Jawa Barat, kondisi cuaca Kecamatan Takokak. Pembahasan

yang lain adalah tentang awal dibukanya Afdeling PTPN VIII Goalpara di

Kecamatan Takokak. Bagian terakhir adalah penjelasan tentang lokasi tempat

adanya pengalihan lahan perkebunan.

Bab III Proses pengalihan lahan PTPN VIII Goalpara di Kecamatan

Takokak, pada bab ini dijelaskan tentang keadaan sebelum pengadaan pengalihan

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab1.pdfHal tersebut merupakan salah satu fungsi tanah sebagai tempat berpijak di bumi, dalam arti

21

lahan di Kecamatan Takokak. Pada bagian selanjutnya dibahas mengenai proses

pengalihan lahan yang meliputi tujuan pengalihan lahan, prosedur pengalihan

lahan dan rancangan pengalihan lahan. Selanjutnya akan dibahas bagaimana

jalannya pengalihan lahan sekaligus menjelaskan bagaimana keadaan lahan pasca

adanya pengalihan lahan.

Bab IV Dampak sosial dan dampak ekonomi dari adanya pengalihan lahan

PTPN VIII Goalpara di Kecamatan Takokak. Pada bagian ini dibahas mengenai

dampak sosial dari adanya pengalihan lahan PTPN VIII Goalpara yang meliputi

aspek pendidikan dan status sosial. Bagian selanjutnya akan dibahas mengenai

dampak ekonomi dari pengalihan lahan PTPN VIII Goalpara yang meliputi

perubahan perekonomian dan mata pencaharian.

Bab V Kesimpulan berisi tentang jawaban dari rumusan masalah dan

ringkasan ini penelitian mengenai dampak pengalihan lahan PTPN VIII Goalpara

Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur Jawa Barat tahun 1985-2000.