bab i pendahuluanrepository.upi.edu/1224/4/t_adpen_999501_chapter1.pdf · diimbangi dengan kualitas...

15
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) terbukti menjadi faktor determinan bagi keberhasilan pembangunan dan kemajuan suatu bangsa. Pengalaman negara-negara Asia seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Honggkong dan Singapura membuktikan kebanaran hal tersebut (Hidayat Syarief, 1998:1). Upaya membangun kualitas SDM tidak terlepas dari mutu pendidikan, karena melalui proses pendidikan memiliki implikasi terhadap aspek-aspek sebagai berikut: Pertama, menanamkan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Kedua menciptakan suasana dalam proses belajar mengajar yang mampu membangkitkan dan menumbuhkkembangkan kreatiivitas, inovasi dan bakat belajar. Keiiga, menumbuhkembangkan daya juang (fightings spirit), profesionalisme dan wawasan keunggulan. Keempat, menumbuhkembangkan sikap hidup hemat, cermat, tertib, tekun dan disiplin, dan kelima menumbuhkembangkan moral dan budi pekerti luhur sebagai pengejewantahan dari keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Dalam kaitannya dengan uraian di atas Brodjonegoro (1998:9) mengatakan bahwa/' pembangunan pendidikan yang bermutu merupakan

Upload: trinhhuong

Post on 19-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUANrepository.upi.edu/1224/4/T_ADPEN_999501_Chapter1.pdf · diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia, yang didukung oleh tingkat manajemen yang potensial serta

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) terbukti menjadi faktor

determinan bagi keberhasilan pembangunan dan kemajuan suatu bangsa.

Pengalaman negara-negara Asia seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan,

Honggkong dan Singapura membuktikan kebanaran hal tersebut (Hidayat

Syarief, 1998:1). Upaya membangun kualitas SDM tidak terlepas dari mutu

pendidikan, karena melalui proses pendidikan memiliki implikasi terhadap

aspek-aspek sebagai berikut:

Pertama, menanamkan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan dan

teknologi. Kedua menciptakan suasana dalam proses belajar mengajar yang

mampu membangkitkan dan menumbuhkkembangkan kreatiivitas, inovasi

dan bakat belajar. Keiiga, menumbuhkembangkan daya juang (fightings

spirit), profesionalisme dan wawasan keunggulan. Keempat,

menumbuhkembangkan sikap hidup hemat, cermat, tertib, tekun dan

disiplin, dan kelima menumbuhkembangkan moral dan budi pekerti luhur

sebagai pengejewantahan dari keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Dalam kaitannya dengan uraian di atas Brodjonegoro (1998:9)

mengatakan bahwa/' pembangunan pendidikan yang bermutu merupakan

Page 2: BAB I PENDAHULUANrepository.upi.edu/1224/4/T_ADPEN_999501_Chapter1.pdf · diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia, yang didukung oleh tingkat manajemen yang potensial serta

wahana untuk membangun sumber daya manusia yang berwawasan Iptek

dan Imtak, yaitu sumber daya manusia yang mampu menerapkan,

mengembangkan, dan menguasai Iptek dengan tetap dilandasi nilai-nilai

agama, moral, dan budaya luhur bangsa." Strategi yang perlu ditempuh

untuk mewujudkannya adalah strategi budaya yang menggunakan prinsip

dasar moral dan keadilan.

Di era reformasi, telah lahir Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999

tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999

tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah. Pelaksanaan kedua

undang-undang tersebut membawa perubahan paradigma baru dalam

pengelolaan pendidikan.

Lahirnya Unndang-undang yang membahas Otonomi Daerah

berimplikasi terhadap munculnya berbagai pendapat dan pandangan

mengenai perlunya reformasi pendidikan nasional, yang berarti pula

dibutuhkan pengkajian Otonomi Pendidikan.

Dengan desentralisasi berarti adanya penyerahan urusan

pemerintahan kepada daerah sehingga wewenang dan tanggungjawabnya

sepenuhnya merupakan milik daerah, termasuk di dalamnya penentuan

kebijakan, pelaksanaan, serta hal-hal yang menyangkut segi-segi

pembiayaan dan aparat pelaksananya.

Page 3: BAB I PENDAHULUANrepository.upi.edu/1224/4/T_ADPEN_999501_Chapter1.pdf · diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia, yang didukung oleh tingkat manajemen yang potensial serta

Secara umum, tujuan desentralisasi adalah untuk : (a) mengurangi

beban pemerintah pusat dan campur tangan tentang masalah-masalah kecil

pada tingkat lokal, serta memberikan peluang untuk koordinasi pelaksanaan

pada tingkat lokal, (b) meningkatkan pengertian rakyat serta dukungan

mereka dalam kegiatan usaha pembangunan sosial ekonomi, (c) menyusun

program-program perbaikan sosial ekonomi pada tingkat lokal lebih

realistis, (d) melatih rakyat untuk bisa mengatur urusannya sendiri, dan (e)

membina kasatuan nasional (Emil J. Sady dalam Tjokroamdjqjo, 1978:85).

Pemberian proporsi yang lebih besar kepada daerah untuk

melaksanakan pembangunan di daerahnya membawa sejumlah implikasi,

yaitu: (a) implikasi administrasi, yakni pemberian kewewenangan yang

lebih besar kepada daerah untuk melaksanakan kegiatan pembangunan

dengan potensi dan kebutuhan setempat, (b) implikasi kelembagaan, yakni

untuk meningkatkan kapasitas perencanaan dan pelaksanaan unit-unit kerjr,

daerah, (c) implikasi keuangan, yakni kebutuhan dana yang lebih besar bagi

daerah untuk dapat melaksanakan fungsinya di bidang pembangunan, dan

(d) implikasi pendekatan perencanaan, yakni kebutuhan untuk

memperkenalkan model pendekatan kewilayahan yang bermula dari bawah,

dengan melibatkan peran serta masyarakat semaksimal mungkin (Tamim,

1997:68).

Page 4: BAB I PENDAHULUANrepository.upi.edu/1224/4/T_ADPEN_999501_Chapter1.pdf · diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia, yang didukung oleh tingkat manajemen yang potensial serta

Uraian di atas menggambarkan bahwa daerah memiliki kewajiban

untuk turut serta membantu peningkatan daya saing nasional, yang

diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia, yang didukung oleh

tingkat manajemen yang potensial serta penguasaan teknologi yang

memadai. Ini berarti daerah situntut mampu meningkatkan mutu pendidikan

agar siap bersaing di tingkat global.

Sehubungan dengan hal di atas, kesiapan Sumber Daya Manusia

untuk menjalankan peran dalam kualitas layanan pendidikan dalam

pelaksanaan desentralisasi semakin besar. Hal tersebut dapat dipahami,

mengingat peningkatan mutu pendidikan sangat bekiatan dengan sumber

daya manusia, sarana prasarana serta biaya, yang jika terabaikan akan

menjadi penyebab sulitnya meningkatkan mutu pendidikan. Karem.-

perangkat pemenntahan daerah menyangkut pula dinas-dinas yang ada,

maka tugas dan wewenang penyclenggaraan pendidikan yang berkaitan

dengan peningkatan mutu pendidikan berada pada Depdiknas dan dmas

pendidikan daerah.

Pemerintah Kota Bandung bersama dengan Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Kota Bandung telah menetapkan Pola Dasar Pembangunan

Daerah Kota Bandung untuk tahun 2000-2004, melalui Peraturan Daerah

Nomor 07 Tahun 2000. Peraturan Daerah tersebut merupakan langkah yang

strategis dalam menyongsong pelaksanaan Undang-Undang Nomor 22

Page 5: BAB I PENDAHULUANrepository.upi.edu/1224/4/T_ADPEN_999501_Chapter1.pdf · diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia, yang didukung oleh tingkat manajemen yang potensial serta

Tahun 1999 dan UU Nomor 25 Tahun 1999 beserta perangkat Peraturan

Pemerintah sebagai penjabarannya, karena telah menunjukkan kemandirian

sesuai dengan desentralisasi.

Pola Dasar Pembangunan Daerah Kota Bandung 2000-2004 hasil

inventarisasi kewenangan bidang pendidikan Kota Bandung yang

merupakan hasil kesepakatan Dinas Pendidikan dengan institusi lainnya,

melahirkan visi dan misi Dinas Pendidikan yang dapat dirunuiskan tujuan,

sasaran dan kebijakan pendidikan.

Adapun maksud dan tujuan ditetapkannya kebijakan bidang

pendidikan Kota Bandung adalah:

(1) Memberikan gambaran mengenai kondisi umum pendidikan di

Kota Bandung, meliputi potensi yang dimiliki serta masalah

yang dihadapi.

(2) Melakukan inventarisasi potensi dan pennasalahan pendidikan

sebagai bahan dan antisipasi penyusunan kebijakan jangka

panjang.

(3) Mencari alternatif kebijakan strategis sebagai upaya

menyelesaikan pennasalahan pendidikan di Kota Bandung

dengan menetapkan prioritas kebijakan untuk kurun waktu

2001-2004.

Page 6: BAB I PENDAHULUANrepository.upi.edu/1224/4/T_ADPEN_999501_Chapter1.pdf · diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia, yang didukung oleh tingkat manajemen yang potensial serta

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang kesiapan Sumber Daya Manusia dalam memberikan

kualitas layanan administratif pada Dinas Pendidikan Daerah Kota Bandung

Jawa Barat dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, sehingga dalam

pelaksanaannya dapat berjalan secara efektif dan efesien.

B. Permasalahan dan Pertanyaan Penelitian

Fokus masalah penelitian ini bahwa pengelolaan pendidikan yang

selama ini sentralistik, dengan pemberlakukan UU Nomor 22 dan 25 Tahun

1999 mengalami pergeseran kearah desentralisasi. Keadaan ini menuntut

daerah untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan pendidikan. Kurangnya

koordinasi antar daerah, khususnya dalam pengelolaan lembaga pendidikan,

fasilitas, kualitas personil dan Iain-lain akan menyebabkan inefisiensi dalam

pengelolaan pendidikan.

Berdasarkan pada latar belakang dan fokus masalah di atas, maka

perumusan masalah penelitian ini dapat disusun dalam bentuk pertanyaan-

pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana kesiapan mental dan fisik Dinas Pendidikan Kota

Bandung dalam rangka otonomi?

Page 7: BAB I PENDAHULUANrepository.upi.edu/1224/4/T_ADPEN_999501_Chapter1.pdf · diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia, yang didukung oleh tingkat manajemen yang potensial serta

2. Bagaimana menentukan dan mempersiapkan sarana dan prasarana

(fasilitas) dalam mendukung manajemen Sumber Daya Manusia di

Dinas Pendidikan Kota Bandung9

3. Faktor apa sajakah yang mendukung dan menghambat serta

bagaimana strategi mengatasi hambatan penempatan personil'.'

4. Peluang dan tantangan apa saja yang perlu diperhatikan dalam

pelaksanaan Otonomi Daerah pada Dinas Pendidikan Kota

Bandung?

5. Bagaimana Upaya penempatan pegawai dalam rangka otonomi

daerah pada Dinas Pendidikan Kota Bandung?

C. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian merupakan dasar pemikiran yang sangat

penting dalam sebuah penelitian. Paradigma penelitian memiliki fungsi

untuk menelaah dan mengkaji permasalahan-permasalahan terutama dalam

kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) Dinas Pendidikan dalam rangka

pelaksanaan Otonomi Pendidikan di Kota Bandung. Paradigma juga

merupakan serangkaian konsep-konsep dasar yang disusun secara terpadu,

sehingga membentuk pola pikir. Paradigma juga dipergunakan sebagai

pegangan nasional penelitian dan sebagai pedoman bcrfikir dalam

memecahkan setiap pennasalahan yang telah dirumuskan.

Page 8: BAB I PENDAHULUANrepository.upi.edu/1224/4/T_ADPEN_999501_Chapter1.pdf · diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia, yang didukung oleh tingkat manajemen yang potensial serta

8

Dalam penelitian ini paradigma yang akan dikembangkan adalah

model strategi penyiapan Sumber Daya Manusia yang mendukung

pelaksanaan Otonomi Pendidikan di Kota Bandung. Paradigma tersebu*.

dapat digambarkan sebagai benkut:

Idenlifikasi

Kebutuhan SDM

Dinas Pendidikan

Gambar 1

Paradigma Penelitian

Kesiapan SDM DinasPendidikan (Fuktuul)

Dukungan. Hainbatan.Peluang dan TanlanganSerta Slrategi

Penempatan Personil

ProgramPcngembanganSDM (Akinril)

= Fokus Kajian/Penelitian

Dalam penelitian ini difokuskan pada proses penyiapan Sumber

Daya Manusia (SDM). Dimana fungsi perencanaan merupakan fungsi awal

dalam penyelenggaraan program pendidikan. Dengan perencanaan ini

ditentukan tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam pelaksanaan

Page 9: BAB I PENDAHULUANrepository.upi.edu/1224/4/T_ADPEN_999501_Chapter1.pdf · diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia, yang didukung oleh tingkat manajemen yang potensial serta

program pendidikan pada Dinas Pendidikan Kota Bandung sebagai upaya

mengimplementasikan Otonomi Daerah.

Identifikasi kebutuhan Sumber Daya Manusia pada Dinas

Pendidikan Kota Bandung, merupakan fase kegiatan awal untuk

perencanaan program. Karena tanpa mempersiapkan kebutuhan SDM, maka

program Dinas Pendidikan Kota Bandung sukar akan terealisasikan.

Dengan identifikasi tersebut maka akan diketahui kebutuhan Sumber Daya

Manusia dari segi kuantitas dan kualitas.

Langkah berikutnya mengidentifikasi Sumber Daya Manusia yang

tersedia dan fasilitas yang dimiliki. Dalam kegiatan ini dianalisis pula

hambatan dan strategi mengatasinya, sehingga manajemen SDM yang

dikembangkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dalam rangka

keberhasilan program Dinas Pendidikan pada pelaksanaan Otonomi Daerah.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini diarahkan untuk dapat menjawab faktor-faktor apa saja

yang menyebabkan perlu diadakannya program penyaiapan Sumber Daya

Manusia pada Dinas Pendidikan dalam pelaksanaan Otonomi Daerah. Dan

bagaimana kesiapan Sumber Daya Manusia dalam memberikan kualitas

layanan administrasi pada Dinas Pendidikan Kota Bandung, Jawa Barat.

Page 10: BAB I PENDAHULUANrepository.upi.edu/1224/4/T_ADPEN_999501_Chapter1.pdf · diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia, yang didukung oleh tingkat manajemen yang potensial serta

^f^SC

^V <«-;" 2

4^^lSasarannya, jika terdapat kekurangan atai^i^Vc!1^^m»atan

dalam Otonomi Daerah kaitannya dengan penyelenggaraan pendidikan pada

Dinas Pendidikan di Kota Bandung, maka dapat dilakukan perbaikan-

perbaikan dan pemantapan terhadap Sumber Daya Manusia yang dapat

memberikan kualitas layanan administratif, sesuai dengan harapan

masyarakat terhadap Dinas Pendidikan Kota Bandung

1. Tujuan limum

a. Penelitian ini mendeskripsikan kesiapan Sumber Daya Manusia

dalam memberikan kualitas layanan administrasi pada Dinas

Pendidikan di Kota Bandung, Jawa Barat.

b. Penelitian ini juga untuk mengetahui penempatan struktur

pegawai pada dinas pendidikan sehingga mendukung pelaksanaan

Otonomi Daerah.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus tujuan penelitian ini ditujukan untuk:

a. Mengadakan penjajagan awal tentang kesiapan Sumber Daya

Manusia dalam membenkan layanan administratif pada Dinas

Pendidikan di Kota Bandung Jawa Barat.

b. Mengetahui strategi penempatan pegawai struktural pada Dinas

Pendidikan dalam pelaksanaan Otonomi Daerah.

Page 11: BAB I PENDAHULUANrepository.upi.edu/1224/4/T_ADPEN_999501_Chapter1.pdf · diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia, yang didukung oleh tingkat manajemen yang potensial serta

11

c. Mengungkap berbagai penyebab hambatan, peluang dan

tantangan pelaksanaan Otonomi Daerah pada Dinas Pendidikan

Kota Bandung.

d. Mendeskripsikan kecenderungan perangkat Dinas Pendidikan

Daerah dalam merespon Otonomi Pendidikan.

e. Memperoleh gambaran tentang peran Dinas Pendidikan Daerah

menyiapkan Sumber Daya Manusia untuk pelaksanaan Otonomi

Pendidikan.

f. Memperoleh gambaran tentang peran Dinas Pendidikan Daerah

dalam menyiapkan fasilitas dan prasarana untuk merealisasikan

Otonomi Daerah.

g. Mendapatkan dasar pijakan bagi penyusunan program Dinas

Pendidikan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan sebagai

perwujudan Otonomi Daerah.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritik diharapkan dapat menambah

khazanah keilmuan, khususnya pengembangan disiplin ilmu administrasi

pendidikan. Secara normatif hasil penelitian ini juga dijadikan bahan bagi

Dmas Pendidikan Daerah dalam memahami Otonomi Pendidikan serta

Page 12: BAB I PENDAHULUANrepository.upi.edu/1224/4/T_ADPEN_999501_Chapter1.pdf · diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia, yang didukung oleh tingkat manajemen yang potensial serta

12

menyikapinya secara pro aktif, sehingga tujuan dari Otonomi Daerah untuk

memperkuat kualitas pendidikan nasional dapat terealisasikan secara efektif

dan efesien.

Di samping memberikan feedback bagi institusi Dinas Pendidikan,

juga dapat dijadikan wahana dalam mengembangkan analisis SWOT

dengan menyertakan permasaahan-permasalahan kontekstual

penyelenggaraan pendidikan. Implikasinya dalam penelitian ini juga dapat

memunculkan pengkajian teori-teori pengembangan Sumber Daya Manusia

dalam bentuk inservice training, dan pengelolaan Dinas Pendidikan.

2. Manfaat Praktis

Perlama, secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan memberikan

kontribusi bagi Dinas Pendidikan Kota Bandung, dalam menyiapkan

Sumber Daya Manusia yang mampu memberikan kualitas layanan

pendidikan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kedua, dapat dijadikan pertimbangan Dinas Pendidikan dalam

merumuskan program penyaiapan Sumber Daya Manusia yang lebih

relevan, fleksibel, dan bersifat futuristic oriented, sehingga hasil dari

penyaiapan SDM tersebut dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan

program Dinas Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Page 13: BAB I PENDAHULUANrepository.upi.edu/1224/4/T_ADPEN_999501_Chapter1.pdf · diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia, yang didukung oleh tingkat manajemen yang potensial serta

13

Keliga, menjadi bahan pertimbangan bagi para pejabat Dinas

Pendidikan tentang pengelolaan Sumber Daya Manusia yang menunjang

keberhasilan program.

F. Sistematika Tesis

Tesis yang berujudul: "Kesiapan Sumber Daya Manusia Dinas

Pendidikan dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Daerah (Studi Deskriptif

Kesiapan Manajemen SDM di Dmas Pendidikan Kota Bandung)" ini

disusun dalam lima bab, setiap babnya secara garis besar memuat sebagai

berikut:

Bab Pertama, mengungkap hal-hal yang menjadi dasar penelitian ini

dilakukan. Uraian tersebut mencakup: latar belakang masalah,

pennasalahan dan pertanyaan masalah, paradigma penelitian, tujuan dan

manfaat penelitian.

Bab Kedua, Membahas Peranan Sumber Daya Manusia dalam

Pelaksanaan Pendidikan. Dalam uraiannya dibahas tentang : Konsep Dasar

Administrasi Pendidikan, kesiapan sumber daya manusia, kualitas

pelayanan administrasi, paradigma manajemen pada Dinas Pendidikan.

Bab Ketiga, Metode Penelitian, dalam pembahasannya diuraikan

tentang metode penelitian yang digunakan, subjek penelitian, teknik

pengumpulan data, langkah-langkah penelitian, prosedur analisis data, dan

validitas temuan penelitian.

Page 14: BAB I PENDAHULUANrepository.upi.edu/1224/4/T_ADPEN_999501_Chapter1.pdf · diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia, yang didukung oleh tingkat manajemen yang potensial serta

14

Bab Keempat, Deskripsi dan Pembahasan Hasil Penelitian. Dalam

uraiannya dijelaskan tentang: kesiapan mental dan fisik personil Dinas

Pendidikan Kota Bandung, menentukan sarana dan prasarana, faktor

pendukung dan hambatan dalam penempatan personil, peluang dan

tantangan serta upaya penempatan personil dalam rangka otonomi daerah

pada Dinas Pendidikan Kota Bandung.

Bab Kelima, membahas kesimpulan, implikasi dan rckomendasi.

Kemudian dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran.

Page 15: BAB I PENDAHULUANrepository.upi.edu/1224/4/T_ADPEN_999501_Chapter1.pdf · diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia, yang didukung oleh tingkat manajemen yang potensial serta