bab i oemaroe

8
BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Lokasi Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang tahun 2013 direalisasikan dalam berbagai bentuk kegiatan yang sesuai dengan permasalahan yang ada di tempat dimana mahasiswa itu berada. Melalui penyelenggaraan kegiatan - kegiatan tersebut diharapkan dapat memotivasi dan membangkitkan semangat untuk lebih aktif, kreatif, dan dinamis serta mandiri sehingga upaya menciptakan kesejahteraan dan kelayakan hidup masyarakat terwujud. Kelurahan Pakintelan merupakan salah satu kelurahan di kota Semarang yang terletak sekitar 5 km di sebelah Selatan Universitas Negeri Semarang. Kelurahan tersebut terdiri dari 6 RW dan 24 RT. Kelurahan tersebut didiami oleh 1054 kepala keluarga (4299 warga). (Data kependudukan Pakintelan, bulan April tahun 2012). Distribusi pekerjaan masyarakat di kelurahan tersebut belum bisa dikatakan merata karena dari total seluruh penduduk, 515 warga diantaranya bekerja sebagai petani dan 183 warga diantaranya bekerja sebagai buruh tani. Ada juga yang belum mendapatkan pekerjaan tetap. Selain itu, ada juga warga yang sudah membentuk kelompok tani bergerak di bidang

Upload: tanpa-nama

Post on 26-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

sembarang

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I Oemaroe

BAB I

PENDAHULUAN

A. Analisis Lokasi

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang tahun 2013

direalisasikan dalam berbagai bentuk kegiatan yang sesuai dengan permasalahan yang ada di

tempat dimana mahasiswa itu berada. Melalui penyelenggaraan kegiatan - kegiatan tersebut

diharapkan dapat memotivasi dan membangkitkan semangat untuk lebih aktif, kreatif, dan

dinamis serta mandiri sehingga upaya menciptakan kesejahteraan dan kelayakan hidup

masyarakat terwujud.

Kelurahan Pakintelan merupakan salah satu kelurahan di kota Semarang yang

terletak sekitar 5 km di sebelah Selatan Universitas Negeri Semarang. Kelurahan tersebut

terdiri dari 6 RW dan 24 RT. Kelurahan tersebut didiami oleh 1054 kepala keluarga (4299

warga). (Data kependudukan Pakintelan, bulan April tahun 2012).

Distribusi pekerjaan masyarakat di kelurahan tersebut belum bisa dikatakan merata

karena dari total seluruh penduduk, 515 warga diantaranya bekerja sebagai petani dan 183

warga diantaranya bekerja sebagai buruh tani. Ada juga yang belum mendapatkan pekerjaan

tetap. Selain itu, ada juga warga yang sudah membentuk kelompok tani bergerak di bidang

perikanan. Akan tetapi, menurut hasil observasi yang telah dilakukan terdapat kendala dalam

pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh warga pakintelan. Berangkat dari masalah

ini, kami bertujuan untuk memberikan solusi permasalahan dengan memberikan workshop

terpadu tentang metode pemasaran produk serta pendampingan berbentuk pelatihan tentang

pemasaran dan penyebaran produk.

Di kelurahan Pakintelan terdapat 1 buah PAUD, 2 buah taman kanak-kanak (TK), 3

buah (Taman Pendidikan Al Qur’an) TPQ, dan 3 buah sekolah dasar (SD). Namun PAUD

yang ada di kelurahan tersebut kurang begitu optimal ditinjau dari segi fisik maupun

pelaksanaannya sendiri. PAUD yang terbentuk dalam kelurahan tersebut terbentuk atas

insiatif dari warga setempat sehingga masih bersifat sosial dan sukarela. PAUD

Page 2: BAB I Oemaroe

dilaksanakan dalam ruangan berukuran 4x4 m2 selain itu alat permainan edukatif juga masih

kurang. Berdasarkan kondisi tersebut, kami berinisiatif untuk membantu para pengelola

PAUD untuk memaksimalkan pelaksanaan programnya.

Dari hasil observasi di lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) khususnya di RW 04 ,

Merupakan salah satu RW yang cukup giat dalam hal pengembangan potensi dari aspek

pendidikan, ekonomi, lingkungan dan kesehatan dimana kepengurusannya kaderisasi setiap

Kegiatan yang dimotori oleh PKK, Karang taruna serta kegiatan keagaan didalamnya

berjalan dengan baik.

Selain itu, masih terdapat beberapa hal yang perlu dibenahi, adapun permasalahan

yang terdapat di kelurahan Pakintelan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Bidang Pendidikan

Secara umum, kesadaran masyarakat akan pendidikan di kelurahan pakintelan

khususnya RW 04 tinggi, dilihat dari partisipasi serta sarana pendidikan yang

tersedia hanya saja prasarana yang kurang memadahi dalam proses perkembangan

pendidikan. Masalah inti yang kami tangkap disini sesuai penelitian mahasiswa PPL

tahun 2012 yaitu Kualitas Pembelajaran di SD Negeri Pakintelan 03 Pembelajaran

yang dilaksanakan di SDN Pakintelan 03 sudah sangat baik. Guru sangat terampil

dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pendidik. Dalam mengajar di kelas,

guru mampu mengelola kelas dengan baik sehingga tercipta suasana belajar yang

kondusif dan tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Masalah disini yaitu

penanganan terhadap siswa yang mengganggu proses belajar dan siswa yang

mengalami masalah belajar oleh guru dilaksanakan dengan memberikan bimbingan

secara individual kepada siswa yang bersangkutan baik secara langsung maupun

secara tidak langsung dengan mengunjungi rumah siswa.

2. Bidang Kesehatan

Tingkat kesadaran untuk hidup sehat di kelurahan Pakintelan khususnya RW

04 cukup baik dimana lingkungan RW ini dibersihkan melalui kegiatan kerja bakti

setiap minggu pagi namun untuk pengelolaan sampah yang efektif dari segi

pemanfaatan limbah belum ada kegiatan atau program yang menunjang. Dilihat dari

segi umur usia remaja sangat menonjol terlihat dari aktifnya kegiatan karangtaruna

Page 3: BAB I Oemaroe

dan untuk menjaga agar tidak terpengaruh oleh pergaulan tim KKN punya kewajiban

bersama untuk menjaga keaslian budaya ini. Selain itu tingkat Manula cukup tinggi

dan perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah.

3. Bidang Ekonomi

Segmentasi jenis usaha yang dibina pemerintah melalui skpd ataupun swasta

memiliki permasalahan yang sama ketika memulai usaha yaitu bagaimana

mendapatkan pasar yang mampu menyerap permintaan dan penawaran atas produk.

Di kelurahan pakintelan segala jenis UKM yang di bina pemerintah ataupun suwasta

telah sampai pada tingkat pemasaran produk. Namun kendala yang terjadi adalah

bagaimana konsumen mengenal dan percaya sehingga permintaan produk meningkat.

Hal yang dikhawatirkan adalah produk UKM kelurahan pakintelan akan terjadi

regress atau kemunduran ketika tidak ada minat pasar atas permintaan produk itu.

4. Bidang Lingkungan

Sarana kelengkapan Lingkungan Kelurahan telah direncanakan oleh pemkot melalui

susunan RKPD. Masalah yang terjadi disini adalah bagaimana memaksimalkan prasarana

serta perawatan fasilitas yang ada sehingga umur kegunaannya panjang.

B. Kondisi Kecamatan Lokasi KKN

1. Letak Geografis

Kelurahan Pakintelan terletak 8 Km dari kantor Kecamatan Kepil, 31 Km dari

ibu kota Wonosobo, 143 Km dari ibu kota Propinsi Jawa Tengah pada ketinggian ±

500 M di atas permukaan laut sedangkan kondisi topologinya dataran sedang.

Kelurahan Pakintelan terdiri dari 4 dusun, yaitu: dusun Pakintelan, dusun Satriyan,

dusun Klesman, dan dusun Garung, di mana dusun Satriyan merupakan pusat

Kelurahan Pakintelan. Kelurahan Pakintelan terbagi dalam 4 RW dan 19 RT.

2. Monografi dan Demografi Kelurahan

a. Luas Wilayah

Kelurahan Pakintelan Luas Wilayah = 274.808 ha. terbagi 24 RT 6 RW ( Jumlah Penduduk = 4.049 jiwa )

b. Batas Wilayah

Page 4: BAB I Oemaroe

Batas wilayah Kelurahan Pakintelan adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kelurahan patemon

Sebelah Selatan : Kelurahan Sumurejo

Sebelah Barat : Kelurahan Mangunsari

Sebelah Timur : Kec. Banyumanik dan kabupaten semarang.

- Gunungpati Tmur 348,00

c. Ketinggian (MDPL)

- Gunungpati Tmur 348,00 meter diatas permukaan laut.

d. Klimatologi

Secara Klimatologi, Kota Semarang seperti kondisi umum di Indonesia,

mempunyai iklim tropik basah yang dipengaruhi oleh angin monsun barat

dan muson timur. Dari bulan November hingga Mei, angin bertiup dari arah Utara

Barat Laut (NW) menciptakan musim hujan dengan membawa banyak uap air dan

hujan. Sifat periode ini adalah curah hujan sering dan berat, kelembaban relatif

tinggi dan mendung. Lebih dari 80% dari curah hujan tahunan turun di periode

ini. Dari Juni hingga Oktober angin bertiup dari Selatan Tenggara (SE)

menciptakan musim kemarau, karena membawa sedikit uap air. Sifat periode ini

adalah sedikit jumlah curah hujan, kelembaban lebih rendah, dan jarang mendung.

Curah hujan di Kota Semarang mempunyai sebaran yang tidak merata

sepanjang tahun, dengan total curah hujan rata-rata 9.891 mm per tahun. Ini

menunjukkan curah hujan khas pola di Indonesia, khususnya di Jawa, yang

mengikuti pola angin muson SENW yang umum. Suhu minimum rata-rata yang

diukur di Stasiun Klimatologi Semarang berubah-ubah dari 21,1 °C pada

September ke 24,6 °C pada bulan Mei, dan suhu maksimum rata-rata berubah-

ubah dari 29,9 °C ke 32,9 °C. Kelembaban relatif bulanan rata-rata berubah-ubah

dari minimum 61% pada bulan September ke maksimum 83% pada bulan Januari.

Kecepatan angin bulanan rata-rata di Stasiun Klimatologi Semarang berubah-ubah

dari 215 km/hari pada bulan Agustus sampai 286 km/hari pada bulan Januari.

Lamanya sinar matahari, yang menunjukkan rasio sebenarnya sampai lamanya

Page 5: BAB I Oemaroe

sinar matahari maksimum hari, bervariasi dari 46% pada bulan Desember sampai

98% pada bulan Agustus.

e. Gambaran Umum

Kelurahan Pakintelan adalah salah satu kelurahan di kecamatan gunungpati dimana

letaknya mudah dijangkau kendaraan umum. Selain itu kelurahan ini sebagai jalur alternatif

kabupaten ungaran ke pusat kota. Sehingga perkembangan ekonomi dalam jasa angkutan

berkembang baik. Perkembangan social ekonomi kelurahan ini banyak terpengaruhi oleh

mobilitas tenaga kerja dan UNNES sebagai dayatarik untuk lokasi pendidikan yang

memberikan efek sirkulasi ekonomi dan peningkatan IPTEK di wilayah sekitar UNNES.

Pada saat ini kelurahan pakintelan sedang menuju masa panen buah durian pada bulan

September-februari dimana produk holtikultura ini menjadi salah satu potensi yang

kompetitif dipasaran.