bab i mastektomy

7
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan penyebab utama kematian pada wanita akibat kanker. Menurut WHO 8 – 9 % wanita akan mengalami kanker payudara. Ini menjadikan kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih dari 250,000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang lebih 175,000 di Amerika Serikat. Masih menurut WHO, tahun 2000 diperkirakan 1,2 juta wanita terdiagnosis kanker payudara dan lebih dari 700,000 meninggal karenanya. Setiap tahun di Amerika Serikat 44,000 pasien meninggal dunia karena penyakit ini. Sedangkan di Eropa sekitar lebih dari 165,000 pasien yang meninggal karena penyakit ini. Setelah menjalani perawatan, sekitar 50 % pasien mengalami kaner payudara stadium akhir dan hanya bertahan hidup 18 – 30 bulan ( www.kankerpayudara.pharmaceuticals.com ). Belum ada data statistik yang akurat di indonesia, namun data yang terkumpul dari rumah sakit menunjukkan

Upload: rara-prawita

Post on 09-Feb-2016

18 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

hyggjhj

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I Mastektomy

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker payudara merupakan penyebab utama kematian pada wanita

akibat kanker. Menurut WHO 8 – 9 % wanita akan mengalami kanker

payudara. Ini menjadikan kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling

banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih dari 250,000 kasus baru

kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang lebih 175,000 di Amerika

Serikat. Masih menurut WHO, tahun 2000 diperkirakan 1,2 juta wanita

terdiagnosis kanker payudara dan lebih dari 700,000 meninggal karenanya.

Setiap tahun di Amerika Serikat 44,000 pasien meninggal dunia karena

penyakit ini. Sedangkan di Eropa sekitar lebih dari 165,000 pasien yang

meninggal karena penyakit ini. Setelah menjalani perawatan, sekitar 50 %

pasien mengalami kaner payudara stadium akhir dan hanya bertahan hidup

18 – 30 bulan ( www.kankerpayudara.pharmaceuticals.com ).

Belum ada data statistik yang akurat di indonesia, namun data yang

terkumpul dari rumah sakit menunjukkan bahwa kanker payudara menduduki

rangking pertama diantara kanker lainnya pada wanita. Penyebab pasti

kanker payudara tidak diketahui. Namun berdasarkan riset yang dilakukan

terdapat sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko pada individu

tertentu, yang meliputi : keluarga yang memiliki penyait serupa, usia yang

makin bertambah, tidak memiliki anak, kehamilan pertama pada usia di atas

30 tahun dan periode menstruasi yang lebih lama, serta faktor hormonal.

Page 2: BAB I Mastektomy

Penatalaksanaan pada kanker payudara dilakukan dengan

serangkaian pengobatan meliputi pembedahan, kemoterapi, terapi hormon,

terapi radiasi dan yang terbaru adalah terapi imunologi ( antibodi ).

Pengobatan ini ditujukan untuk memusnahkan kanker atau membatasi

pengembangan penyakit serta menghilangkan gejala – gejalanya (

www.kankerpayudara.pharmaceuticals.com ). Pada pembedahan, tumor

primer biasanya dihilangkan dengan pembedahan. Prosedur pembedahan

pada pasien kanker payudara tergantung pada tahapan penyakit, jenis,

tumor, umur dan kondisi kesehatan pasien secara umum. Ahli bedah dapat

mengangkat tumor ( lumpetomy ), mengangkat sebagian payudara yang

mengandung sel kanker atau pengangkatan seluruh payudara

( mastectomy ).

Pengangkatan seluruh payudara atau mastectomy dilakukan dengan

jenis anestesi yaitu general anestesi atau anestesi umum. Indikasi dilakukan

tindakan anestesi umum adalah proses pembedahan pada daerah abdomen

ke atas. Tindakan ini harus memperhatikan jalan nafas dan kebersihan serta

keamanan jalan nafas tersebut tanpa mengenyampingkan rasa nyaman

pada pasien.

General anestesi atau anestesi umum adalah suatu keadaan tidak

sadar yang bersifat semantara yang diikuti oleh hilangnya rasa nyeri

diseluruh tubuh akibat pemberian obat anestesi ( Mangku, G, 2010 : 101 ).

Anestesi umum meliputi tiga hal yaitu sedasi, analgetik dan relaksasi.

Pemberian general anestesi atau anestesi umum dapat dilakukan dengan

menggunakan intra vena, intra muscular, dan inhalasi. Adapun masalah –

masalah yang dapat timbul pada tindakan pembedahan dengan general

2

Page 3: BAB I Mastektomy

anestesi adalah ancaman sumbatan jalan nafas, pendarahan, ancaman

reflex vagal, dan waspadai penyulit intubasi.

Berdasarkan hal diatas maka kami mencoba mengangkat Asuhan

Keperawatan Peri-Anestesi pada pasien Ny. S. M dengan Ca Mammae

Sinistra Tindakan Mastectomy General Anestesi di Ruang ODC Lantai I

GBST RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

B. Ruang Lingkup Bahasan

Sesuai dengan pasien yang dijadikan kasus dalam penulisan asuhan

keperawatan peri-anestesi pada pasien Ny. S. M dengan Ca Mammae

Sinistra Tindakan Mastectomy General Anestesi di Ruang ODC Lantai I

GBST RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Untuk memperoleh gambaran tentang prinsip–prinsip asuhan

keperawatan peri-anestesi pada pasien . Ny. S. M dengan Ca Mammae

Sinistra Tindakan Mastectomy General Anestesi di Ruang ODC Lantai I

GBST RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dengan menggunakan metode

pendekatan proses keperawatan.

2. Tujuan Khusus

Untuk memperoleh gambaran mengenai asuhan keperawatan peri-

anestesi pasien dengan Ca Mammae tindakan Mastectomy dalam hal :

a. Pengkajian keperawatan.

b. Diagnosa keperawatan.

c. Perencanaan keperawatan (rencana tujuan dan rencana tindakan)

3

Page 4: BAB I Mastektomy

d. Implementasi tindakan keperawatan.

e. Evaluasi dari seluruh asuhan keperawatan yang telah diberikan.

f. Pendokumentasian hasil asuhan keperawatan yang telah

diberikan.

D. Metode Penulisan

Metode penulisan asuhan keperawatan ini menggunakan metode

deskriptif dalam bentuk studi kasus dan studi kepustakaan yaitu pendekatan

proses keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan,

perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi.

Adapun sumber informasi dalam penulisan Asuhan Keperawatan Peri-

Anestesi ini didapatkan dengan cara :

1. Studi Literatur

Yaitu dengan mempelajari buku – buku dan sumber lain yang

berhubungan dengan judul asuhan keperawatan peri-anestesi pada

pasien Ny. S. M dengan Ca Mammae Sinistra Tindakan Mastectomy

General Anestesi di Ruang ODC Lantai I GBST RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta.

2. Observasi

Yaitu dengan pengamatan langsung kepada kasus tersebut dan

melakukan wawancara kepada pasien dan keluarganya beserta jalannya

tindakan pemberian anestesi dan pembedahan.

4

Page 5: BAB I Mastektomy

3. Pemeriksaan Fisik

Yaitu dengan melakukan pemeriksaan pada fisik pasien “ Head To Toe “

yaitu pemeriksaan dari ujung kepala sampai kaki yang berhubungan

langsung dengan pasien. Seperti sistem kardiovaskular, sistem

pencernaan, sistem pernafasan, dan seterusnya.

4. Pemeriksaan Penunjang

Yaitu dengan pemeriksaan Laboratorium (darah) seperti : Hb, Leukosit,

Haematokrit, CT, BT, mamografi dan photo thorax.

5