bab i mas punya

Upload: ema-muslimah

Post on 07-Jul-2015

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

BAB I PENDAHULUANPada bab ini akan diuraikan hal-hal mengenai: A. Latar belakang masalah, B.

Rumusan masalah, C. Tujuan penelitian, D. Manfaat penelitian, E. Asumsi penelitian, F. Lingkup penelitian, G. Defenisi Operasional judul.

A. Latar belakang.Atletik merupakan cabang olahraga yang sangat tua usiannya, atletik juga dipandang sebagai induk dari segala bentuk cabang-cabang olahraga karena gerakan-gerakan yang ada pada olahraga lain sudah tercakup pada olahraga atletik, cabang olahraga atletik mer upakan cabang oalahraga yang banyak peminatnnya, karena disamping gerakannya yang tidak terlalu sulit juga mudah dipelajari, sehingga banyak nomer-nomer atletik yang harus dikembangkan seperti : lari, lompat dan lempar , sedangkan nomer-nomer yang khusus untuk lompat yang sering diperlombakan yaitu: lompat jauh, lompat tinggi, lompat jangkit dan lompat tinggi galah. Cabang olahraga atletik ini sering diperlombakan baik PORSENI tingkat SD, SMP, dan SMA. Tak terkecuali di even-even bertaraf regional, nasiaonal bahkan di tingkat internasional. Dalam upaya melakukan pemanduan bakat untuk mencari calon -calon atlet yang diharapkan dapat berprestasi secara optimal, maka faktor utama yang menjadi perhatian para pemandu bakat adalah bentuk atau proporsi tubuh, baik yang berhubungan dengan tinggi badan maupun berat badan, seperti yang dilakukan oleh PB PASI(Pengurus Besar Persatuan Atlet Seluruh Indonesia ) untuk mendapatkan atlet yang memiliki lompatan jauh dicari siswa yang memiliki tinggi badan 167 cm. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis terdorong untuk melalui kajian ilmiah korelasi berat badan dengan prestasi lompat jauh pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 3 Praya Tengah Tahun Ajaran 2010/2011

2 B. Rumusan masalahBerdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada korelasi berat badan dengan prestasi lompat jauh pada siswa putra kelas VIII SMP 3 Praya Tengah Tahun Pelajaran 2010/2011?.

C. Tujuan penelitianPenelitian ni bertujuan untuk Untuk mengetahui ada tidaknya korelasi berat badan dengan prestasi lompat jauh pada siswa putra kelas VIII SMP 3 Praya Tengah Tahun Pelajaran 2010/2011.

D. Manfaat penelitianManfaat penelitian:y y y

Untuk mahasiswa Untuk guru Untuk pendidikan

1. Kegunaan Teoritis a. Bermanfaat bagi ilmu bergelut di bidang olahraga dalam meningkatkan restasi ilmu keolahragaan. b. Bagi peneliti yang lain diharapkan terangsang untuk meneliti secara mendalam aspekaspek yang belum terjangkau dalam penelitian ini. 2. Kegunaan Praktis. a. Hasil penelitian secara preaktis diharapkan bermanfaat bagi peneliti sebagai bekal dan pengalaman dalam bidang penelitian yang relefan dalm bidang ilmu olahraga. b. Dijadikan informasi berharga bagi guru pendidikan jasmani sebagai bahan pertimbangan dalam mengajar dalam mengajar khususnya dalam bidang olahraga cabang lompat jauh.

3 E. Asumsi PenelitianDalam rangka memilih salah satu teori atau pendekatan yang digunakan mendukung argumentasi pada asumsi, postulat atau prinsip secara tersurat. Yang dimaksud dengan asumsi adalah pernyataan yang dapat diuji kebenarannya secara empiris sementara postulat ialah pernyataan yang kebenarannya yang tidak perlu diuji, karena sudah diterima oleh umum (Usman,M.Pd.2006). Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa asumsi atau postulat adalah suatu pendataan yang tidak diragukan lagi kebenarannya dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini penulis mengemikakan asumsi sebgai berikut: 1. Asumsi Teoritis Asumsi teoritis yaitu anggapan dasar yang sudah pasti kebenarannya. Asumsi teorititsnnya adalah : berat badan yng seimbang dan terlatih dengan baik tidak akan mengalami kesulitan dalam melakukan lompat jauh. 2. Asumsi Metodik Asumsi metodik adalah anggapan dari segi metode. Dalam penelitian ini penulis mengemukakan asumsi metode sebagai berikut: a. Metode penentuan subjek penelitian menggunakan metode studi populasi karena karena jumlah subjeknya dibawah 100 orang. b. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes p erbuatan dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan anaslisis statistik dengan menggunakan rumus product moment 3. Asumsi pelaksana Asusmi ini dapat terlaksana dengan baik karena: a. Tenaga yang tersedia sesuai dengan yang digunakan b. Biaya yang dibutuhkan relatif kecil, sehingga peneliti mampu melaksanakan penelititannya. c. Pelaksana penelitian dapat dengan mudah dilaksanakan oleh peneliti baik dari segi waktu.

4d. Tersediannya dosen pembimbing yang berkenaan membimbingnnya.

F. Lingkup penelitianPada lingkup penelitian ini diuraikan hal-hal- mengenai variabel, populasi, lokasi penelitian. 1. Variabel penelitian a. Variabel terikat: prestasi lompat jauh b. Variabel bebas: berrat badan 2. Poulasi penelitian Populasi dalam pelaksanaan penelitian ini adalah siswa putra kelasVIII SMP Negeri 3 Praya Tengah Tahun Pelajaran 2010/2011. 3. Lokasi penelitian penelitian ini dilaksanakan di lapanganSMP 3 Praya Tengah.

G. Defenisi operasional judulUntuk lebih mempermudah penelitian mengenai variabel yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian ini maka penjelasan sebagai berikut: 1. Korelasi Korelasi adalah hubungan timbal balik antara dua variabel. 2. Berat badan Berat badan adalah hasil pengukuran berat badan dengan alat timbangan sengan satuan kilogram. 3. Lompat jauh Prestasi lompat jauh adalah skor maksimal dari hasil tes lompat jauh yang diukur dari balok tumpuan sampai tempat mendarat dengan menggunakan awalan. Tes lompat jauh dilakukan sebanyak tiga kali sedangkan data yang diambil adalah hasil terbaik dari tiga kali lompatan tersebut.

5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Didalam bab ini akan diuraikan seberapa teori yang dijadikan pedoman pelaksanaan penelitian ini. Teori-teori yang dimaksud adalah sebagi berikut: A. Deskripsi Teori, B. Hasil penelitian yang di Relevan, C. Kerangaka Berpikir, D. Hipotesis penelitian

A. Deskripsi TeoriTeknik lompat jauh ialah suatu gerakan yang dibutuhkan dalam lompat jauh yang ditandai dengan bermacam-macam lompatan. Keahlian seseorang dalam melakukan gerakan lompat jauh sangat berguna dalam suatu perlombaan yang berkualitas. Menurut Djumidar A. Widya (2004) mengatakan dalam bukunya dalam latihan dasar lompat jauh memiliki dua bagian: 1. Lompatan tanpa menggunakan alat terdiri dari alat: a. Lompat ke depan b. Lompat ke belakang c. Lompat ke samping d. Lompat ke atas e. Lompat ke bawah f. Lompat berputar

2. Lompat menggunakan alat terdiri dari: a. Dengan menggunakan tali Cara ini digunakan untuk memudahkan melakukan lompatan agar badan terangkat ke atas dengan melewati tali yang dibentangkan dengan ketinggian 30 cm, 40 cm, 50 cm. b. Dengan menggunakan kotak Cara ini menggunakan dua lapis kotak yang disusun 2 lapis ke atas dan ke depan agar merasakan sikap melayang pada saat melompati kotak.

6c. Dengan menggunakan satu unit matras yang berukuran 2-3m, tebal 5-10 m. Cara ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana rangsangan lompatan yang dicapai dan cara mendarat yang benar sehingga tidak terjadi sesuatu yang mengakibatkan kecelakan pada saat melakukan latihan mendarat. d. Ban bekas kendaraan roda empat. Ban tersebut disebar secara merata kemudian pada saat melakukan lompatan harus mendarat dalam lingkaran ban tersebut dan bertujuan supaya si pelompat terfokus pada limgkaran dalam ban bekas yang disebarkan. 3. Macam-macam gaya lompat jauh. Dalam lompat jauh ini ada beberapa macam menurut (Aib Sarifudin,1980) adalah sebagai berikut: a. Gaya jongkok Gaya jongkok adalah gerakan dan sikap badan suatu benda berada di udara menyerupai dengan orang jonko. Cara melakukan gaya jongkok: 1) Awalan Awalan berguna untuk mendapatkan kecepatan berlari setinggi-tingginya sebelum mencapai balok tumpuan. Untuk mencapai kecepatan maksimal biasanya dengan jarak antara 30-40cm. Latihan kecepatan awalan dapat dilakukan dengan latihan-latihan sprint 10-20 m yang dilakukan berulangulang. Panjang langkah,jumlah langkah dan kecepatan berlari dalam pengambilan awalan selalu dama atau rata. 2) Tumpuan atau tolakan Tumpuan adalah perpindahan yang sangat cepat antara lari awalan dan melayang. Ketepatan tumpuan pada balok tumpu serta besarnya tenaga tolakan yang dihasilkan oleh kaki, kaki sangat menentukan hasil lompatan. Pda waktu menumpu seharusnya badan sudah condong ke depan, titik berat badan harus terletak agak di muka.titik sumber tenaga yaitu kaki tumpu

7menumpu secara tepat pada balok tumpu, segera diikuti dengan gerakan kaki ayunkan ke arah depan atas dengan sudut tolakan berkisar antar 40-45 derajat. b. Gaya menggantung Gaya menggantung adalah suatu gerakan badan di udara seperti orang yang bergelantungan dengan badan dilentingkan ke belakang. Caranya: sikap pertama, berdiri tegak, kaki kiri didepan, kedua lengan disamping badan. Gerakannya: ayunkan tungkai kanan ke depan atas lurus, bersama b adan melenting ke belakang, kedua lengan diayun ke belakang atas. Kedua kaki hampir rapat lurus ke belakang rileks pinggul ke depan . pada waktu akan mendarat, kedua lengan ayun ke belakang bawah, kedua lutut ditekuk serta berat badan depan bawah. Hingga jatuh mendarat dengan kedua belah kaki badan ke depan, kedua tangan kembali kedepan. Latihan ini harus dilakukan berulang-ulang sehingga merasakan lentingan badan. c. Gaya jalan di udara Cara melakukan gaya ini adalah: 1). Melompat menumpu menolak dengan kaki kiri mendarat dengan kaki kanan ayunan kaki kiri dibelakang. 2). Kemudian melakukan lompat lagi, tetapi pada waktu tungkai kanan diayunkan itu berada diatas disusul dengan mengayunkan tungkai kiri (yang dipakai menolak) ke depan kaki kanan dan mendarat dengan kaki kanan lagi kaki kiri dibelakang. 3). Latihan ketiga sama dengan latihan kedua tetapi pada waktu kaki kiri berada didepan disusul lagi dengan mengayunkan kaki kanan kedepan kiri berada didepan disusul lagi dengan mengayunkan kaki kanan ke depan dengan gerakakn itu maka pelompat harus melompat setinggi-tingginya ke atas.

8Dengan singkat gerakan kaki itu sebagai berikut:kaki kiri menolak kanan diayun, disusul dengan kaki kiri, disusul lagi dengan kaki kanan, disusul lagi dengan kaki kiri dirapatkan pada kaki kanan, kemudian jatuh bersamaan dengan berat badan ke depan. 4. Gambar lapangan lompat jauh

30/40m

1,21m/1,22m 9m

2,75m2,75m

(Drs. Abu Amar 1995) Keterangan : 1. Panjang bak sampah tumpu 10 m 2. Lebar bak pasir 2,75 m 3. Panjang awalan 30-40 m 4. Lebar awalan 1,22 m 5. Panjang papan tumpu1,21 m-1,22 m 6. Lebar papan tumpu 1,98 cm -20,2 cm 7. Tebal papan tumpu 10 cm 5. Korelasi Korelasi adalah mendeteksi sejaih mana varias-variasi pada suatu faktor yang berhubungan dengan variasi-variasi atau lenih dari faktor lain berdasarkan koefesiennya (Dr. Husaini Usman, M.Pd) contohnya studi yang mempelajari saling

9

hubungan antara skor kepemimpin dengan prestasi kerja. Sedangkan menurut kamu s besar bahasa indonesia adalah hubungan timbal balik (Trisno Yuwono,1994). 6. Berat badan a. Pengertian berat badan. Dalam kamus besar bahasa indonesia yang dimaksud dengan berat badan adalah besar ukuran badan yang diukur dengan alat timbangan (Pius Abdullah,1994) . Atlet lompat jauh tentunya memepunyai tuntutan berat badan yang lebih ideal untuk lebih berprestasi secara optimal, berat badan yang seimbang memungkinkan atlet lebih lincah dibandingkan atlet yang mempunyai berat badan yang tidak seimbang. Keuntungan atlet yang mempunyai berat badan yang seimbang adalah ketika kita melakukan lari dalam mengambil awalan dan pada saat betumpu untuk melompat. Pada dasarnya kemampuan fisik dan kecepatan pertumbuhan anak secara langsung dipengaruhi oleh bakat bawaan, meskipun tingkat kecepatan berpengaruhi ini belum dapat ditentukan. Secara umum ukuran fisik seseorang dipengaruhi oleh dua faktor: 1). Potensi pertumbuhan yang ditentukan secara genetik. 2). Tingkat kematangan Meskipun pertumbuhan secara garis lurus tergantung pad faktor genetik a seseorang dengan mudah mengubah bagian-bagian tubuhnya dengan cara mengikuti program latihan gerak badan. b. Cara penimbangan berat badan Peraturan untuk menimbang berat badan harus memakai pakaian tetapi dengan saran agar pakaian yang dipakai seringan mungkin. Pakaian tersebut dapat berupa: untuk laki-laki, celana pendek atau pakaian olahraga sedangkan untuk perempuan, blues atau celana pendek atau atau pakaian olahraga yang ringan.

10

7. Lompat jauh a. Pengertian lompat jauh Lompat jauh adalah nomer lompat yang terdapat pada cabang atletik yang dilombakan dan dilaksanakan di lapangan lompat jauh dengan ukuran yang sudah ditetapkan(Ngatiyono,2006). Tujuan lompat jauh adalah selompat sejauh-jauhnya dengan memindahkan seluruh tubuh dari titik tertentu ke titik lain dengan cara berlari secepat-cepatnya kemudian menolak,melayang di udara dan kenudian mendarat (Muhajir,2006) b. Tehnik lompat jauh Menurut Muhajir (2006) mengemukakan bahwa ditinjau secara teknis pada lompatan jauh meliputi 4 teknik yaitu: 1). Awalan atau ancang-ancang Guna awalan atau acanng pada lompat jauh adalah untuk mendapatkan kecepatan yang secepat-cepatnya sebelum mencapai balok tolakan. Panajang awalan untuk melaksanakan lompat jauh tidak kurang dari 45 meter. 2). Tumpuan atautolakan Tumpuan atau tolakan kaki harus kuat agar tercapai tinggi lompatan yang cukup tanpa kehilangankecepata maju. Kaki ayunan digerakkan secara aktif agar membantu menaikan badan dan menjaga keseimbangan berat badan sedikit didepan titik tumpuan. 3). Melayang di udara Sikap badan melayang di udara yaitu sikap setelah kaki tolak menolakkan kaki pada balok tumpuan. Badan akan terangkat melayang di udara, bersama dengan kedua ayunan lengan ke depan atas. Tinggi dan jatuhnya hasil lompatan sangat terga ntung dari besarnya kekuatan kaki tolak dan pelompat harus meluruskan kaki tumpu selurus-lurusnya dan secepat-cepatnya .

11

4). Mendarat Untuk menghindarkan pendaratan pada patnat, kepala ditundukan atau lengan di ayunkan ke depan sewaktu kaki menyentuh pasir. Titik berat badan akan melampaui Titik pendaratan kaki di pasir. Kaki tidak kaku dan tegang, melainkan lemas, lentur. Maka sendi lutu lurus harus siap menekuk pada saat yang tepat. Gerakan ini memerlukan waktu (timing) yang tepat.

B. Hasil Penelitian yang relevan No1

NamaAwalul Azmi

Tahun2009/2010

Judul

Hasil0,452,

Korelasi berat badan r-hitung terhadap

pestasi dan r-tabel data signifikan adalah 0,361, r-hitung

lompat jauh pada taraf siswa putra kelas 5% VIII Terare Timur SMPN 1 sebesar

Lombok berarti

tahun lebih besar dari r(0.452>

pelajaran 2009/2010 tabel 0,361) Korelasi berat badan 2 Didik Wahyudi 2009/2010 badan

terhadap probduct moment

prestasi lompat jauh r adalah 0,404 pada siswa putra kenyataan inimenunjukan

kelas VII SMPN 1 Keruak Lombok Tahun 2009/2010

Kabupaten bahwa r yang Timur diperoleh dari Pelajaran hasil analisis data sebesar 1,465

12

berada diangka batas penolakan hipotesis no yang besar 0,404 (nilai r hitung = 1,465, r tabel =0,404

C. Kerangka BerpikirSeseorang yang melakukan kegiatan untuk melakukan tujuan, harapan dan keinginan dan hendak dicapai seorang guru, sangat merasa puas apabila melihat siswanya memiliki hasil prestasi lompat jauh yang cukup tinggi terhadap proses -proses yang telah diberikan, guru berupaya atau meningkatkan suasana belajar efektif dan menyenangkan.. Oleh karena itu, guru berupaya meningkatkan hasil dari prestasi lompat jauh pada siswa putra. Sehingga mendukung hadirnya ilmu pengajar yang bertujuan untuk menunj ng a kesuksesan seseorang dalam melakukan berbagai aktifitas dalam kehidupannya.

D. Hipotesis penelitianPada dasarnya Hipotesisi berasal dari dua kata yaitu kata hypoyang artinya di bawah dan thesa yang artinya kebenaran jadi hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti data yang terkumpul (Arikunto, 2006). Pendapat lain mengemukakan bahwa hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian. (Sumadi Suryabrata. 2004). Lebih lanjut Riyanto (2001) menjelaskan sebagai berikut: dilihat dari variabel yang akan diuji, hipotesis penelititan dibedakan menjadi dua macam, yaitu hipotesis tentang hubungan dan tentang perbedaan. Hipotesis tentang hubungan merupakan hipotesis yang menyatakan saling berhubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesisi tentanng hubungan ini mengacu pada penelitian korelasi. Sedangkan hipotesis tentang perbedaan merupakan

13

hipotesis yang menyatakan perbedaan pada variabel tertentu pada kelompok yang berbeda. Hipotesis tentang perbedaan ini mendasari berbagai penelitian komparatif dan eksperimen. Hipotesis nihil (Ho) adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan atau perbedaan antara variabel dengan variabel lainnya. Sedangan hipotesis alternative (Ha) adalah hipotesis yang menyatakan ada hubungan atau perbedaan variabel dengan variabel lainnya (Riyanto, 2001). Berdasarkan pendapat diatas maka yang dimaksud dengan hipotesa adalah anggapa n sementara yang perlu diteliti dalam suatu penelitian yang kebenarannya membutuhkan pembuktian. Sehbungan dengan penelitian ini, maka hipotesa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Ada korelasi berat badan dengan prestasi lompat jauh pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 3 Praya Tengah Tahun Pelajaran 2010/2011.

14

BAB III METODE PENELITIANPada bab ini akan diuraikan hal-hal mengenai: A. Rancangan Penelitian, B. populasi dan Sampel, C. Instrumen Penelitian, D.teknik Pengumpulan Data, E. Teknik Analisis data. A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian dapat diartikan sebagai strategi yang mengatur tentang tujuan , yang pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan matang tentang hal-hal yang akan diteliti. Untuk lebih jelasnya dalam penelitian ini peneliti membandingkan pendapat ahali tentang penelitian yang nantinya digunakan menjadi metode penelitian. Menurut P. Joko Subagyo, S.H. (2004) dalam bukunnya metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan segala permasalahan . Di dalam penelitian ini dikenal adanya beberapa macam teori untuk menerapkan salah satu metode yang relefan terhadap permasalahan tertentu, mengingat bahwa tidak setiap permasalahan yang dikaitkan dengan kemampuan si peneliti, biaya dan lokasi dapat disesuaikan dengan sembarang metode penelitian. Menurut Dr. Husaini Usman, M.Pd (2006) mengatakan ada 5 rancangan yaitu: 1. Penelitian Histori 2. Penelitian Deskriptif 3. Penelitian Perkembangan 4. Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan 5. Penelitian korelasi Dengan demikian maka dalam penelitian ini yang sesuai dengan tujuan serta masalahnya dalam kelima macam rancangan penelitian diatas tergolong

15

ke poin dua yaitu penelitian deskriptif dengan rancangan penelitian korelasinya sejajar, karena bertumpu pada pegumpulan data berupa angkaangka hasil pengukuran berat badan dan tes perbuatan melalui uji coba terhadap prestasi lompat jauh dengan cara menciptakan atau menimbulkan gejala sebagai bentuk perlombaan lompat jauh dengan menggunakan tes perbuatan sungguhan (true eksperimental research) karena harus melakukan pengetesan Pada siswa putra Siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Praya Tengah TahunPelajaran 2010/2011, dalam hal ini peneliti akan mengadakan satu kali pengetesan terhadap prestasi Siswa Putra Kelas VIII SMP Negeri 3 Praya Tengah Tahun Pelajaran 2010/2011. Adapun bentuk rancangan yag dimaksud adalah seperti yang tertera pada gambar:

X

O

Keterangan gambar: 1. X = Pengukuran Berat Badan 2. O = Tes Prestasi Lompat Jauh 3. Bandingkan hasil pengukuran Berat Badan dengan Hasil Prestasi Lompat

Jauh dengan menggunakan perhitungan statistic.

16

B. Populasi Dan Sampel

1. Populasi dan sampel Populasi adalah obyek penelitian sebagai saran untuk mendapatkan dan mengumpulkan data (P Joko Subagyo, S.H 2004). Sedangkan menurut (Arikunto 2006),populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Berdasarkan pendapat kedua diatas maka dapat disimpulkan bahwa, populasi adalah keseluruhan subyek penelitian dalam mengumpulkan data. Maka apabila subyek kurang dari 100 orang lebuh baik diambil semuanya sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi, namun dalam kegiatan penelitian ini, peneliti hanya meneliti subjeknya kurang dari 100 orang maka peneliti melakukan penelitian populasi dan sampel karena kurang dari 100 %.. Populasi penelitian adalah siswa putra kelas VII SMP Negeri 3 Praya Tengah Tahun Pelajaran 2010/2011. Tabel keadan siswa putra kelas VIII SMP Negeri 3 Praya Tengah:

Kelas VIII A VIII B Jumlah

Putrid 10 10 20

Putra 21 14 35

Jumlah 31 24 55

Berdasarkan tabel di atas maka peneliti mengambil 35 siswa putra dari kelas VIII A, VIII B,untuk dijadikan peneliti sehingga di dalam pelaksanaan penelitian ini disebut penelitian populasi.

17

C. Intrumen penelitian Untuk memperoleh data yang valid dan akurat yang diperlukan oleh peneliti maka dibutuhkan intrumen. Intrumen adalah alat yang digunakan pada waktu penelitian yang berpedoman pada salah satu alat yang disiapkan dalam bentuk yang dikendaki untuk digunakan secara serempak dalam waktu yang ditentukan. Adapun intrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tentang intrumen tes lompat jauh: Gambar area tes

30/40m

1,21m/1,22m 9m

2,75m m

(Drs. Abu Amar 1995) Keterangan: 1. Panjang bak sampai papan tumpu 10 m 2. Lebar bak pasir 2,75 m 3. Panjang awalan 30-40 m 4. Lebar awalan 1,22 m 5. Panjang papan tumpu 1,21 m-1,22 m 6. Lebar papan tumpu 19,8-20,2 cm 7. Tebal papan tumpu 10 cm

18

Alat-alat yang digunakan pleh peneliti dalam penelitian ini adalah: 1. Stadiometer 2. Rool meter 3. Alat tulis 4. Bak lompat 5. Bendera kecil 6. Pluit

D. Teknik pengumpulan data Untuk memperoleh data yang diperlukan untu menunjang keberhasilan penelitian, maka perlu suatu metode dalam pengumpulan data. Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka teknik dalam pengumpulan lompat jauh yang dilakukan melalui tes lompat jauh gaya jongkok. Sesuai dengan uraian di atas metode yang digunakan memperoleh data adalah metode dokumentasi dan metode tes perbuatan. 1. Metode dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumean. Keuntungan menggunakan dokumentasi ini adalah biaya relative murah, waktu dan biaya lebih efesien (Dr. Husaiani Usman M.Pd, 2006). Metode dokumentasi ini peneliti mempergunakan untuk mendapatkan data tentang jumlah data dan nama-nama siswa putra kelas VIII SMP Negeri 3 Praya Tengah Tahun Ajaran 2010/2011.

19

2. Metode tes perbuatan Tes adalah alat pengukuran mengenai keadaan-keadaan dan kemampuan seseorang. Metode ini dapat dipakai untuk pengumpulan data, dimana data yang diperoleh dari hasil penelitian akan menjadi mendapatkan data prestasi lompat jauh pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 3 Praya Tengah Tahun Pelajaran 2010/2011. Data yang diperlukan karena bentuk percoban yang dilakukan sudah disesuaikan dengan data yang diharapkan. Adapun proses pelaksanaan penngumpulan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Pelompat berdiri tegak di area lintasan lompat jauh sengan menggunakan kaki kiri di depan dan di lengan berada samping badan. 2) Disaat peluit berbunyi pelompat harus berlari secepat-cepatnya dan melakukan tolakan/timpuan denga tepat pada papan tumpuan. 3) Untuk memperoleh hasil yang maksimal maka harus dilakukan berulang-ulang sebanyak 3 kali secara bergiliran. 4) Lompat jauh sinyatakan sah/benar apa bila pada saat melakukan tolakan menginjak papan tolakan dan mendarat dibak pasir

20

Jadwal pelaksanaan. N o 1 1 2 Senin, 10 januari 2011 3 08.0011.30 4 Penimbangan Di 5 ruang 6 Hari/tanggal Waktu Kegiatan Tempat Ket.

berat badan dan kelas VII A tes/pengukuran dan tes

prestasi lompat lompat jauh jauh pada Siswa di lapangan Putra Kelas VII lompat jauh SMP Negeri 3 SMP Negeri Praya Tengah 3 Praya

Tengah

E. Teknik Analisis Data Setelah semua data-data yang telah dibutuhkan telah terkumpul maka data tersebut harus ditafsirkan secara teliti dan benar sehingga akan mendapatkan suatu gambar terdekat dengan kebenrannya. Menurut Purnomo Setiady Akbal M.Pd dalam bukunya menyatakan analisis data ialah untuk mengungkapkan data apa yang masih perlu dicari, hipotesis apa yang perlu diuji, pertanyaan apa yang dijawab, metode apa yang harus digunakan untuk mendapatkan informasi baru dan kesalahan apa yang harus diperbaiki. Dalam penelittian ini menggunakan metode analisis data statistik dan rumus korelasi product moment

21

Adaun rumus tersebut sebagai berikut:

Keterangan

koefesian antara variabel x (berat badan )dan variabel y (prestasi

lompat jauh)

jumlah hasil skor x2 dengan skor y2 yang berpasangan jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y