bab i kti preeklampsia rahmawan
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mortalitas neonatus adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama
setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak
sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat se-
lama kehamilan. Secara global, tingkat kematian neonatus adalah 36 per 1000
kelahiran hidup. Sebanyak 5 juta kematian terjadi setiap tahunnya, dan kejadian di
negara sedang berkembang adalah 39 per 1000 kelahiran hidup dibandingkan
dengan negara maju sebesar 7 per 1000 kelahiran hidup. Sebanyak 50% kematian
bayi terjadi pada periode neonatus, dan 50% di antaranya terjadi pada minggu 1
kehidupan. Mayoritas kematian neonatus terjadi di antara bayi-bayi dengan berat
lahir rendah (1,2).
Kehamilan dan persalinan mempunyai peranan penting dalam morbiditas
dan mortalitas neonatus. Mortalitas neonatus disebabkan oleh faktor ibu dan fak-
tor neonatus sendiri. Beberapa faktor ibu yang dapat menyebabkan mortalitas
neonatus adalah perdarahan, prematuritas, sepsis, partus yang lama, dan asfiksia.
Selain itu, beberapa komplikasi kehamilan seperti preeklampsia, eklampsia, dan
ketuban pecah dini dapat mengakibatkkan asfiksia neonatus, yang apabila
berkepanjangan dapat berlanjut mengakibatkan kematian janin maupun neonatus.
Sedangkan faktor dari neonatus adalah gagal nafas, organ-organ tubuh yang
belum matang, dan sistem imun yang masih kurang baik (1,3).
1
2
Preeklampsia adalah penyebab utama kesakitan dan kematian neonatus.
Kelahiran mati atau kematian neonatus muncul kira-kira 1 dari 14 kasus
eklampsia. Penurunan aliran darah uteroplasenta pada preeklampsia dan
eklampsia dapat menyebabkan asfiksia janin dan neonatus. Jika terdapat gangguan
pertukaran gas atau pengangkutan oksigen selama kehamilan/persalinan, akan
terjadi asfiksia yang lebih berat. Keadaan ini akan mempengaruhi fungsi sel tubuh
neonatus, dan bila tidak ditangani akan menyebabkan kematian neonatus (4,5).
Ketuban pecah dini (KPD) merupakan komplikasi kehamilan yang berisiko
terhadap morbiditas dan mortalitas janin dan neonatus. Insidensi KPD ini oleh
Allahyar et al (2010) dilaporkan bervariasi dari 6-10%, dimana sekitar 20% kasus
terjadi sebelum memasuki usia kehamilan 37 minggu. Hal ini didukung oleh Liu
et al (2010) yang menemukan bahwa insidensi KPD di Cina berkisar 19,53%, dan
hal ini berpengaruh pada beberapa aspek kesehatan janin dan neonatus, termasuk
nilai trombosit, nilai eritrosit, dan ikterus neonatorum. Dengan pecahnya ketuban,
terjadi oligohidramnion yang menekan tali pusat, sehingga terjadi asfiksia dan
hipoksia. Risiko mortalitas neonatus akan meningkat dengan adanya asfiksia
(5,6).
Penelitian tentang terjadinya mortalitas neonatus yang lahir dari ibu dengan
berbagai komplikasi kehamilan yang dirujuk ke RSUD Ulin sampai saat ini belum
pernah dilakukan. Penelitian ini akan dilakukan di Bagian Obstetri dan
Ginekologi RSUD Ulin Banjarmasin karena tingkat kejadian preeklampsia,
eklampsia, dan KPD yang dirujuk ke Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD Ulin
Banjarmasin cukup tinggi.
3
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian yang akan diteliti adalah: Apakah terdapat
perbedaan mortalitas neonatus yang lahir dari ibu dengan berbagai komplikasi
kehamilan yang dirujuk ke RSUD Ulin tahun 2009?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui perbedaan mortalitas
neonatus yang lahir dari ibu dengan berbagai komplikasi kehamilan yang dirujuk
ke RSUD Ulin tahun 2009.
Tujuan khusus penelitian ini adalah mengetahui mortalitas neonatus yang
lahir dari ibu hamil dengan preeklampsia di RSUD Ulin tahun 2009, mengetahui
mortalitas neonatus yang lahir dari ibu hamil dengan eklampsia di RSUD Ulin
tahun 2009, mengetahui mortalitas neonatus yang lahir dari ibu hamil dengan
KPD di RSUD Ulin tahun 2009, dan menganalisis perbedaan mortalitas neonatus
yang lahir dari ibu hamil dengan berbagai komplikasi kehamilan yang dirujuk ke
RSUD Ulin tahun 2009.
D. Manfaat Penelitian
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi informasi bagi ibu hamil
dengan preeklampsia, eklampsia, KPD tentang kemungkinan terjadinya mortalitas
pada neonatus. Apabila terbukti pada penelitian ini, diharapkan ibu hamil
melakukan pemeriksaan antenatal dengan teratur, agar risiko kematian neonatus
yang lahir dari ibu yang mengalami komplikasi di atas dapat dihindarkan.