bab i - karya tulis ilmiah · web viewsesuai dengan tujuan pendidikan nasional, maka sekolah...

35
EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 PAKIS AJI KABUPATEN JEPARA Oleh: Bambang Riyanto Kepala SMK Negeri 1 Pakis Aji Jepara ABSTRAK Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, maka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu penentu utama dalam membentuk SDM yang kompeten dan berkualitas dituntut untuk mampu mendidik dan mengembangkan siswa agar memiliki kemampuan, ketrampilan dan keahlian untuk bekerja sesuai dengan bidangnya di lapangan pekerjaan. Menanggapi kepentingan dunia kerja yang semakin lama mengarah pada teknologi informas dan komunikasi, maka penguasaan terhadap teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi sangat penting, bahkan merupakan suatu keharusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dilihat dari segi masukan (antecedents), proses (transactions) dan hasil (outcomes). Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Sedangkan teknik analisa data dilakukan secara kualitatif meliputi: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan program pembelajaran TIK di SMK Negeri 1 Pakis Aji Jepara dilihat dari segi input/masukan yang meliputi peserta didik/siswa, kurikulum, tenaga kependidikan (kepala sekolah dan guru), serta sarana dan prasarana telah berjalan dengan baik, meskipun masih ditemui beberapa kendala yaitu minimnya kapasitas listrik. (2) Pelaksanaan program pembelajaran TIK di SMK Negeri 1 Pakis Aji Jepara dilihat dari segi proses telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan, dimana guru telah menguasai dalam penyiapan adminsitrasi/bahan pengajaran, penyiapan materi dan pelaksanaan pembalajaran, dan lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran, serta menjalin suatu hubungan timbal balik dengan siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran TIK. (3) Pelaksanaan program pembelajaran TIK di SMK Negeri 1 Pakis Aji Jepara telah 1

Upload: others

Post on 13-Jan-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I - Karya Tulis Ilmiah · Web viewSesuai dengan tujuan pendidikan nasional, maka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu penentu utama dalam membentuk SDM yang kompeten

EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SEKOLAH

MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 PAKIS AJI KABUPATEN JEPARA

Oleh:

Bambang RiyantoKepala SMK Negeri 1 Pakis Aji Jepara

ABSTRAK

Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, maka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu penentu utama dalam membentuk SDM yang kompeten dan berkualitas dituntut untuk mampu mendidik dan mengembangkan siswa agar memiliki kemampuan, ketrampilan dan keahlian untuk bekerja sesuai dengan bidangnya di lapangan pekerjaan. Menanggapi kepentingan dunia kerja yang semakin lama mengarah pada teknologi informas dan komunikasi, maka penguasaan terhadap teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi sangat penting, bahkan merupakan suatu keharusan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dilihat dari segi masukan (antecedents), proses (transactions) dan hasil (outcomes). Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Sedangkan teknik analisa data dilakukan secara kualitatif meliputi: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan program pembelajaran TIK di SMK Negeri 1 Pakis Aji Jepara dilihat dari segi input/masukan yang meliputi peserta didik/siswa, kurikulum, tenaga kependidikan (kepala sekolah dan guru), serta sarana dan prasarana telah berjalan dengan baik, meskipun masih ditemui beberapa kendala yaitu minimnya kapasitas listrik. (2) Pelaksanaan program pembelajaran TIK di SMK Negeri 1 Pakis Aji Jepara dilihat dari segi proses telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan, dimana guru telah menguasai dalam penyiapan adminsitrasi/bahan pengajaran, penyiapan materi dan pelaksanaan pembalajaran, dan lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran, serta menjalin suatu hubungan timbal balik dengan siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran TIK. (3) Pelaksanaan program pembelajaran TIK di SMK Negeri 1 Pakis Aji Jepara telah menunjukkan hasil yang sangat baik yakni perolehan nilai ulangan siswa baik secara formatif maupun sumatif sangat menggembirakan dan memenuhi standar nilai yang telah ditetapkan.

Kata kunci: Evaluasi, Pembelajaran, Teknologi Informasi dan Komunikasi.

1

Page 2: BAB I - Karya Tulis Ilmiah · Web viewSesuai dengan tujuan pendidikan nasional, maka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu penentu utama dalam membentuk SDM yang kompeten

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang

mempersiapkan siswanya sebagai tenaga yang siap pakai, yaitu lulusan yang

memiliki kemampuan berfikir rasional, obyektif dan kompetitif dalam mencari

lapangan pekerjaan. Dalam konteks era global seperti sekarang ini masyarakat

yang dimaksud tidak hanya sebatas lingkungan secara fisik dimana lembaga

pendidikan itu berada, namun lebih pada masyarakat global. Dalam pengertian ini

maka, SMK harus mampu menyiapkan sumber daya manusia yang siap

berkompetisi untuk merebut peluang dan memenangkan kompetisi baik lokal

maupun global. Bila tidak, maka SMK sama saja gagal menyiapkan sumber daya

manusia yang dibutuhkan oleh tuntutan dan kebutuhan pasar kerja.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional mempertegas bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya. Ini

menunjukkan betapa pentingnya peranan pendidikan dalam menciptakan manusia

yang berkualitas. Oleh karena itu tentu akan membutuhkan tenaga yang

berkualitas yang mampu mengikuti dan menggunakan teknologi modern.

Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah disebutkan di atas,

maka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Pakis Aji Jepara sebagai

salah satu penentu utama dalam membentuk SDM yang kompeten dan berkualitas

dituntut untuk mampu mendidik dan mengembangkan siswa agar memiliki

kemampuan, ketrampilan dan keahlian untuk bekerja sesuai dengan bidangnya di

lapangan pekerjaan. Guna mewujudkan kondisi SDM yang demikian, maka

pendidikan kejuruan betul-betul diharapkan dapat menjadi jembatan emas bagi

siswa untuk memasuki dunia kerja.

Mengaitkan masalah ketenagakerjaan dengan pendidikan, maka kualitas

lulusan pendidikan khususnya lulusan jalur pendidikan formal perlu lebih

diperhatikan lagi mengingat pendidikan formal khususnya sekolah kejuruan

merupakan penghasil tenaga kerja. Menanggapi kepentingan dunia kerja yang

2

Page 3: BAB I - Karya Tulis Ilmiah · Web viewSesuai dengan tujuan pendidikan nasional, maka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu penentu utama dalam membentuk SDM yang kompeten

semakin lama mengarah pada komputerisasi, maka penguasaan terhadap komputer

menjadi sangat penting, bahkan merupakan suatu keharusan.

Menghadapi permasalahan tersebut maka upaya pengelolaan potensi

sekolah harus ditingkatkan, walaupun pemerintah dengan kebijakannya berusaha

meminimalisir hal tersebut. Kebijakan tersebut tercermin dengan dicanangkannya

link and match melalui penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) sebagai

implementasi dari pendidikan kejuruan yang berorientasi pada dunia kerja.

Sebelum melaksanakan PSG siswa terlebih dahulu dibekali dengan ketrampilan

komputer melalui pelajaran baik teori maupun praktik sebagai pelaksanaan

kurikulum maupun sebagai pelajaran ketrampilan tambahan.

Sekolah Menengah Kejuruan sebagai salah satu bentuk pendidikan formal

yang memiliki ciri khusus dalam pembentukan watak dan profesi kerja,

merupakan salah satu pilihan pendidikan yang banyak diharapkan baik oleh

masyarakat, dunia kerja maupun pemerintah. Besarnya harapan tersebut terletak

pada output yang dihasilkan dimana lulusan dapat langsung berpartisipasi aktif

dalam bidang kerja.

Berangkat dari latar belakang masalah, maka penelitian ini menitikberatkan

pada evaluasi pelaksanaan program yaitu bagaimanakah efektivitas pelaksanaan

pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di SMK Negeri 1 Pakis

Aji Jepara berdasarkan standar obyektif atau kriteria yang telah ditentukan

ditinjau dari tahapan-tahapan input/masukan (antecedents), proses (transactions),

dan hasil (outcomes).

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dalam penelitian ini dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana input/masukan (antecedents) program pembelajaran teknologi

informasi dan komunikasi (TIK) di SMK Negeri 1 Pakis Aji Jepara?

2. Bagaimana proses (transactions) program pembelajaran teknologi informasi

dan komunikasi (TIK) di SMK Negeri 1 Pakis Aji Jepara?

3

Page 4: BAB I - Karya Tulis Ilmiah · Web viewSesuai dengan tujuan pendidikan nasional, maka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu penentu utama dalam membentuk SDM yang kompeten

3. Bagaimana hasil (outcomes) yang diperoleh siswa dalam program

pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di SMK Negeri 1

Pakis Aji Jepara?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui:

1. Input/masukan (antecedents) program pembelajaran teknologi informasi dan

komunikasi (TIK) di SMK Negeri 1 Pakis Aji Jepara.

2. Proses (transactions) program pembelajaran teknologi informasi dan

komunikasi (TIK) di SMK Negeri 1 Pakis Aji Jepara.

3. Hasil (outcomes) yang diperoleh siswa dalam program pembelajaran

teknologi informasi dan komunikasi (TIK) teknologi informasi dan

komunikasi (TIK) di SMK Negeri 1 Pakis Aji Jepara.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:

1. Secara Teoretis, diharapkan berguna sebagai bahan untuk memperjelas

konsepsi tentang program pembelajaran ilmu teknologi informasi dan

komunikasi (TIK) di SMK Negeri 1 Pakis Aji Jepara.

2. Secara Praktis, dapat dipergunakan sebagai salah satu bahan informasi kepada

pihak sekolah dalam menyelenggarakan pembelajaran teknologi informasi

dan komunikasi (TIK) di SMK Negeri 1 Pakis Aji Jepara agar lebih optimal.

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Evaluasi Program Pembelajaran

Evaluasi program adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan sengaja

untuk melihat tingkat keberhasilan program (Arikunto, 2008: 290). Terdapat

beberapa definisi tentang evaluasi yang dikemukan oleh pakar, diantaranya:

(Kaufman and Thomas, 1980:4) menyatakan bahwa evaluasi adalah proses yang

4

Page 5: BAB I - Karya Tulis Ilmiah · Web viewSesuai dengan tujuan pendidikan nasional, maka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu penentu utama dalam membentuk SDM yang kompeten

digunakan untuk menilai. Hal senada dikemukakan oleh (Djaali, dkk., 2000: 3)

mendefinisikan evaluasi dapat diartikan sebagai proses menilai sesuatu

berdasarkan kriteria atau standar objektif yang dievaluasi.

Stake (dalam Kaufman,1982:123) mengidentifikasi 3 (tiga) tahap dari

evaluasi program pembelajaran dan faktor yang mempengaruhinya yaitu:

1. Antecedents phase; sebelum program diimplementasikan: Kondisi/kejadian

apa yang ada sebelum implementasi program? Apakah kondisi/kejadian ini

akan mempengaruhi program?

2. Transactions phase; pelaksanaan program: Apakah yang sebenarnya terjadi

selama program dilaksanakan? Apakah program yang sedang dilaksanakan

itu sesuai dengan rencana program?

3. Outcomes phase, mengetahui akibat implementasi pada akhir program.

Apakah program itu dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan? Apakah

siswa menunjukkan perilaku pada level yang tinggi dibanding dengan pada

saat mereka berada sebelum program dilaksanakan?

Setiap tahapan tersebut dibagi menjadi dua bagian yaitu description

(deskripsi) dan judgment (penilaian). Model Stake akan dapat memberikan

gambaran pelaksanaan program secara mendalam dan mendetail. Oleh karena itu

persepsi orang-orang yang terlibat dalam sistem pembelajaran seperti perilaku

guru, peran kepala sekolah, perilaku siswa dan situasi proses belajar mengajar di

sekolah adalah kenyataan yang harus diperhatikan.

Suatu program pembelajaran harus dievaluasi agar dapat dikaji apa

kekurangannya dan kekurangan tersebut akan dapat dipertimbangkan untuk

pelaksanaan pembelajaran pada waktu yang lain. Evaluasi program pembelajaran

diperlukan untuk mengetahui tingkat pencapaian kegiatan. Jika sudah tercapai,

bagaimana kualitas pencapaian kegiatan tersebut. Jika belum tercapai; bagian

manakah dari rencana kegiatan yang telah dibuat belum tercapai, dan apa sebab

bagian rencana kegiatan tersebut belum tercapai ataukah faktor luar? Melalui

evaluasi program, langkah evaluasi dilakukan secara sistematis, rinci, dan

menggunakan prosedur yang sudah diuji secara cermat.

5

Page 6: BAB I - Karya Tulis Ilmiah · Web viewSesuai dengan tujuan pendidikan nasional, maka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu penentu utama dalam membentuk SDM yang kompeten

B. Pendidikan Kejuruan

Menurut Rupert Evans yang dikutip (Djojonegoro, 1999:33) mendefinisikan

bahwa pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistem pendidikan yang

mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada satu kelompok

pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lain.

Pendidikan kejuruan adalah suatu program pendidikan di berbagai jenjang yang

bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan potensi awal kearah suatu

pekerjaan atau karier (Imam, 2005). Pendidikan kejuruan juga merupakan

pendidikan yang mempersiapkan siswa untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu.

Dalam konteks ini pengertian pendidikan nasional ditekankan pada lulusan yang

mampu bekerja pada bidang tertentu sesuai dengan jurusannya.

Pendidikan kejuruan bertujuan untuk: (1) memenuhi kebutuhan masyarakat

akan tenaga kerja; (2) meningkatkan pilihan pendidikan bagi tiap individu; (3)

mendorong motifasi untuk belajar terus. SMK sebagai bentuk satuan pendidikan

kejuruan sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan pasal (15) UU Sisdiknas,

merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama

untuk bekerja dalam bidang tertentu. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 29

tahun 1990 merumuskan bahwa pendidikan menengah kejuruan bertujuan

mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta

mengembangkan sikap profesional

Masa pendidikan di SMK pada prinsipnya sama dengan masa pendidikan

tingkat menengah lainnya yaitu 3 (tiga) tahun. Dengan mempertimbangkan

keluasan dan jumlah kompetensi yang harus dipelajari, jika SKKNI menuntut

masa pendidikan lebih dari tiga tahun, maka masa pendidikan dapat diperpanjang

paling banyak 2 (dua) semester atau sampai dengan 4 (empat) tahun (Dikmenjur,

2004)

Untuk menghasilkan tamatan SMK yang siap memasuki lapangan kerja,

maka tamatan SMK tersebut harus merupakan manusia yang produktif. Menurut

Adner (1998:12) bahwa manusia produktif adalah yang memiliki keterampilan

untuk suatu tingkat tertentu dan siap dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan

6

Page 7: BAB I - Karya Tulis Ilmiah · Web viewSesuai dengan tujuan pendidikan nasional, maka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu penentu utama dalam membentuk SDM yang kompeten

ekonomi dan teknologi yang terus berkembang. Sedangkan menurut (Carnevalu &

Porro, 1994:9) berpendapat, orang yang berpendidikan baik dan terampil

berpeluang untuk tampil beda, bahkan dalam keadaan krisis ekonomi sekalipun

mereka dapat tetap eksis serta terhindar dari kemiskinan dan pengangguran.

Untuk mendapat keterampilan tidak cukup peserta didik belajar di sekolah

tetapi harus didapat melalui “on the job training” yaitu belajar dari pekerja yang

sudah berpengalaman di industri, disinilah letak pentingnya konsep pendidikan

sistem ganda (PSG) untuk menghasilkan tenaga yang terampil. Oleh karena itu

sulit diharapkan dapat membentuk keahlian profesional pada diri peserta didik

tanpa partisipasi industri.

C. Teknologi Informasi dan Komunikasi

1. Pengertian Teknologi Informasi

Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang membantu  Anda

bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan

dengan pemrosesan informasi. Martin (1999) dalam Syarif (2011:1),

Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat

keras atau lunak) yang digunakan untuk memproses dan

menyimpaninformasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk

mengirimkan informasi.

Rogers (1989), mengemukakan bahwa Teknologi informasi merupakan

perangkat keras bersifat organisatoris dan meneruskan nilai-nilai sosial

dengan siapa individu atau khalayak mengumpulkan, memproses dan saling

mempertukarkan informasi dengan individu atau khalayak lain. Pendapat

tersebut mengisyaratkan bagaimana teknologi informasi dapat memberikan

andil dalam proses komunikasi individu secara efektif khususnya dalam

menembus ruang dan waktu ketika berkomunikasi dengan individu lainnya.

Kecenderungannya dalam upaya memperoleh efektivitas komunikasi jarak

jauh ini tidak terlepas dari komponen komunikasi jarak jauh, seperti

instrumental tools, atau dalam konteks teknologi informasi, maka teknologi

yang digunakan diantaranya komputer dan piranti pendukung lainnya.

7

Page 8: BAB I - Karya Tulis Ilmiah · Web viewSesuai dengan tujuan pendidikan nasional, maka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu penentu utama dalam membentuk SDM yang kompeten

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi

adalah gabungan antara teknologi komputer dan telekomunikasi. Teknologi

informasi dipergunakan untuk memotivasi siswa agar belajar dengan

menggunakan teknologi informasi, dan untuk meningkatkan/mengembangkan

kemampuan siswa untuk belajar dengan berbasis teknologi informasi

2. Jenis-jenis Teknologi Informasi dan Komunikasi

Jenis-jenis teknologi informasi dan komunikasi meliputi komputer

(PC), laptop, printer, LCD projector, internet, intranet, televisi, radio, dan

handphone seperti yang disajikan dalam gambar berikut ini.

Gambar 1. Jenis-Jenis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya bahwa TIK selalu terdiri

dari hardware dan software. Hardware atau perangkat keras adalah segala

sesuatu peralatan teknologi yang berupa fisik. Cirinya yang paling mudah

adalah terlihat dan bisa disentuh. Sedangkan software atau perangkat lunak

adalah sistem yang dapat menjalankan atau yang berjalan dalam perangkat

keras tersebut. Software  dapat berupa operating system (OS), aplikasi,

ataupun konten.

8

TIK

Printer

Televisi

Telepon

Radio

Internet

LCD Projector

Intranet

PC

Page 9: BAB I - Karya Tulis Ilmiah · Web viewSesuai dengan tujuan pendidikan nasional, maka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu penentu utama dalam membentuk SDM yang kompeten

3. Keunggulan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Kemajuan yang telah dicapai manusia dalam bidang Teknologi

Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan sesuatu yang patut kita syukuri

karena dengan kemajuan tersebut akan memudahkan manusia dalam

mengerjakan pekerjaan dan tugas yang harus dikerjakannya. Dibawah ini

akan dipaparkan keunggulan dari penggunaan Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK):

a. Kemajuan teknologi komunikasi yang cepat dapat mempermudah

komunikasi antara suatu tempat dan tempat yang lain.

b. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses

untuk kepentingan pendidikan.

c. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi

e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.

d. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual

atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang

pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.

e. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin

mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.

f. Semakin maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan

pekerjaan.

g. Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat

mempermudah transaksi-traansaksi bisnis suatu perusahaan atau

perorangan.

h. Dengan fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu

akan mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk.

i. Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dikembangkan dalam

pemerintahan atau yang disebut e-government membuat masyarakat

semakin mudah dalam mengakses kebijakan pemerintah sehingga

program yang dicanangkan pemerintah dapat berjalan dengan lancar.

j. E-government juga dapat mendukung pengelolaan pemerintahan yang

lebih efisien, dan bisa meningkatkan komunikasi antara pemerintah

dengan sektor usaha dan industri.

9

Page 10: BAB I - Karya Tulis Ilmiah · Web viewSesuai dengan tujuan pendidikan nasional, maka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu penentu utama dalam membentuk SDM yang kompeten

k. Masyarakat dapat memberi masukan mengenai kebijakan-kebijakan yang

dibuaat oleh pemerintah sehingga dapat memperbaiki kinerja pemerintah.

(http://risyana.wordpress.com)

D. Evaluasi Program Pembelajaran TIK di Sekolah Menengah Kejuruan

1. Evaluasi Masukan (antecedents) Program Pembelajaran TIK

Evaluasi masukan berisi tentang analisis persoalan yang berhubungan

dengan kondisi apa yang ada sebelum program diimplementasikan dan factor

apa yang diperkirakan akan mempengaruhi (Kaufman and Thomas, 1980:

123). Mengidentifikasi dan menilai kapabilitas sistem, alternatif, strategi,

program, desain prosedur untuk strategi implementasi, pembiayaan dan

penjadualan (Stufflebeam & Shinkfield, 1986: 73). Evaluasi masukan

berorientasi pada suatu program yang dapat dicapai dan apa yang diinginkan,

sub-sub komponen yang menjadi fokus dalam mengevaluasi masukan

program pendidikan sistem ganda, terdiri dari: (a) peserta didik/siswa; (b)

kurikulum; (c); Tenaga Kependidikan; (e) sarana dan prasarana. Untuk lebih

jelasnya diuraikan sebagai berikut:

a. Peserta Didik

Peserta didik secara kodrati telah memilki potensi dan

kemampuan-kemampuan atau talenta tertentu hanya peserta didik itu

belum mencapai tingkat optimal dalam pengembangan talenta atau

potensi kemampuan. Peserta didik merupakan sasaran (objek) dan

sekaligus sebagai subjek pendidikan. Oleh karena itu pendidik dalam

memahami hakekat peserta didik perlu dilengkapi dengan pemahaman

tentang ciri-ciri yang dimiliki peserta didik yaitu: (1) kelemahan dan

ketidak berdayaannya; (2) berkemauan keras untuk berkembang; dan (3)

ingin menjadi diri sendiri (memperoleh kekuatan), (Ahmadi & Uhbiyati,

2001: 251).

Sekolah Menengah Kejuruan adalah suatu lembaga pendidikan

yang berfungsi memenuhi atau memuaskan kebutuhan peserta didik

dalam hal pendidikan. Pemenuhan kebutuhan peserta didik sangat

penting dalam rangka pertumbuhan dan perkembangannya.

10

Page 11: BAB I - Karya Tulis Ilmiah · Web viewSesuai dengan tujuan pendidikan nasional, maka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu penentu utama dalam membentuk SDM yang kompeten

Perkembangan peserta didik SMK harus mengacu kepada kerangka

kebutuhan pendidikan nasional termasuk kebutuhan meningkatkan

keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan di dunia kerja.

b. Kurikulum

Pengembangan kurikulum pendidikan TIK bertujuan untuk

meningkatkan kebermaknaan substansi kurikulum yang akan dipelajari di

sekolah, dan pengaturan kegiatan belajar mengajar yang dapat dijadikan

acuan bagi para pengelola dan pelaku pendidikan di lapangan, sehingga

pada gilirannya siswa dapat menguasai kompetensi yang relevan dan

sesuai dengan yang dipersyaratkan. Kurikulum terdiri dari berbagai

bentuk, salah satu diantaranya adalah kurikulum berbasis kompetensi

(competecy based curriculum) yaitu semua kegiatan kurikulum

diorganisasi ke arah fungsi atau kemampuan yang dituntut pasaran kerja

atau dibidang pekerjaan (Shoate, 1992: 2).

Pendapat lain mengatakan bahwa kurikulum berbasis kompetensi

adalah pengembangan kurikulum yang bertitik tolak dari kompetensi

yang seharusnya dimiliki siswa setelah menyelesaikan pendidikan, yang

meliputi pengetahuan, keterampilan, nilai dan pola berpikir serta

bertindak sebagai refleksi dari pemahaman dan penghayatan dari apa

yang telah dipelajari siswa (Siskandar, 2003: 5).

Ada beberapa prinsip dalam pengembangan kurikulum pendidikan

TIK, yaitu selain berbasis kompetensi, belajar tuntas (Mastery Learning),

belajar melalui pengalaman langsung (learning by experience—doing),

dan belajar perseorangan (Individualized Learning) yakni setiap siswa

harus diberi kesempatan untuk maju dan berkembang sesuai dengan

kemampuan dan irama perkembangannya masing-masing.

c. Tenaga Kependidikan

1) Kepala Sekolah

Kepala Sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang

paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Seperti yang

11

Page 12: BAB I - Karya Tulis Ilmiah · Web viewSesuai dengan tujuan pendidikan nasional, maka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu penentu utama dalam membentuk SDM yang kompeten

diungkapkan Supriadi yang dikutip oleh Mulyasa (2004: 24) mengatakan

bahwa erat hubungannya antara mutu kepala sekolah dengan berbagai

aspek kehidupan sekolah seperti: disiplin sekolah, iklim budaya sekolah,

dan menurunnya perilaku nakal peserta didik. Oleh karena itu, kepala

sekolah bertanggung jawab atas manajemen pendidikan secara mikro,

yang secara langsung berkaitan dengan proses pembelajaran di sekolah.

Menyadari hal tersebut, setiap kepala sekolah dihadapkan pada

tantangan untuk melaksanakan pengembangan pendidikan secara terarah,

berencana, dan berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas

pendidikan. Dalam kapasitas tersebut, maka kepala sekolah harus

memiliki visi dan misi, serta strategi manajemen pendidikan secara utuh

dan berorientasi kepada mutu.

2) Guru

Guru mempunyai tanggung jawab melihat segala sesuatu yang

terjadi dalam kelas untuk membantu proses pengembangan siswa. Secara

rinci peran guru dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan adalah: (1) mendidik siswa (memberikan pembimbingan dan

pendorongan); (2) membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti

sikap, nilai-nilai dan prilaku; (3) meningkatkan motivasi belajar siswa;

(4) membantu setiap siswa agar dapat mempergunakan berbagai

kesempatan belajar dan berbagai sumber serta media belajar secara

efektif; (5) memberikan bantuan bagi siswa yang sulit belajar; (6)

membantu siswa menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan

pendidikan; dan (7) memberikan fasilitas yang memadai sehingga siswa

dapat belajar secara efektif (Sutikno, 2004: 22).

d. Sarana dan Prasarana Pendidikan

Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan yang sesuai dengan

kebutuhan lapangan kerja maka diperlukan sarana dan prasarana

pendidikan yang memadai. Sarana dan prasarana dimaksud adalah sarana

12

Page 13: BAB I - Karya Tulis Ilmiah · Web viewSesuai dengan tujuan pendidikan nasional, maka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu penentu utama dalam membentuk SDM yang kompeten

dan prasarana yang dimiliki sekolah yang digunakan dalam proses belajar

mengajar. Prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan

pendidikan. Sarana pendidikan terdiri dari tiga kelompok yaitu; (1)

bangunan dan perabot sekolah; (2) alat pelajaran yang terdiri dari buku

dan alat-alat peraga dan laboratorium; dan (3) media pendidikan yang

dapat dikelompokkan menjadi audiovisual yang menggunakan alat

terampil (Kasan, 2003: 91).

Dalam rangka mendukung pelaksanaan pendidikan komputer,

maka setiap SMK minimal memiliki beberapa jenis peralatan, bahan

praktek, perabot, dan peralatan penunjang praktik baik untuk praktik

dasar maupun praktik keahlian.

2. Evaluasi Proses pembelajaran di Sekolah

Proses pembelajaran di sekolah dapat dilihat dari beberapa aspek, antara

lain:

a. Melihat penguasaan guru produktif dalam penyiapan administrasi/bahan

pembelajaran, indikatornya mencakup pembuatan program pembelajaran

(silabus/RP) berdasarkan kompetensi, penyusunan modul pembelajaran

berdasarkan kompetensi, penyusunan penilaian/uji kompetensi.

b. Melihat penguasaaan guru produktif dalam kegiatan pembelajaran,

indikatornya mencakup: penguasaan materi, pendekatan pembelajaran

berbasis kompetensi (competency based training) dengan sistem blok,

keterampilan penggunaan media/metode yang bervariasi, penggunaan

modul pembelajaran berdasarkan kompetensi, penggunaan

bahan/peralatan praktek terutama komputer/software, pemberian uji

kompetensi setiap akhir pembelajaran dari setiap unit kompetensi, dan

pemberian materi remidial tes bagi siswa yang belum kompeten.

c. Interaksi guru dengan siswa, indikatornya yaitui: memberikan perhatian

kepada setiap siswa, memberikan umpan balik; intensitas umpan balik.

13

Page 14: BAB I - Karya Tulis Ilmiah · Web viewSesuai dengan tujuan pendidikan nasional, maka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu penentu utama dalam membentuk SDM yang kompeten

3. Evaluasi Hasil Belajar

Evaluasi hasil adalah evaluasi yang dilakukan dalam mengukur

keberhasilan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Stufflebeam, 1986)

Aktivitas evaluasi hasil adalah upaya mengukur dan menafsirkan atas hasil

yang telah dicapai dari suatu program. Dalam evaluasi hasil belajar komputer

dilakukan penilaian. Penilaian adalah upaya untuk menafsirkan hasil

pengukuran dengan cara membandingkannya terhadap patokan tertentu yang

telah disepakati. Penilaian hasil belajar di sekolah mencakup komponen

kemampuan normatif, adaptif dan teori kejuruan.

Penilaian diartikan sebagai proses memberikan atau menentukan nilai

kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu (Sudjana, 2001: 3).

Sedangkan menurut (Marylin & Quarantalory, 1987: 9) mengatakan penilaian

adalah tindakan tentang penetapan derajat penguasaan atribut tertentu oleh

individu atau kelompok (the act of determining the degree to which an

individual or group posesses a certain atribute).

Dari pengertian tersebut mengisyaratkan bahwa objek yang dinilai

adalah hasil belajar siswa yang pada hakekatnya adalah adanya perubahan

tingkah laku menyangkut bidang kognitif, afektif dan psikomotor. Komponen

evaluasi hasil dalam penelitian ini membatasi pada bagian-bagian yang dapat

dijangkau khususnya pada prestasi akademik yang secara nyata dapat diamati

pada hasil ulangan yang diberikan.

III. METODE PENELITIAN

A. Metode dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dan pendekatan kualitatif

evaluatif. Metode dan pendekatan tersebut dipilih karena masalah yang dikaji

menyangkut masalah yang sedang berlangsung dalam kehidupan, khususnya di

Sekolah Menengah Kejuruan.

14

Page 15: BAB I - Karya Tulis Ilmiah · Web viewSesuai dengan tujuan pendidikan nasional, maka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu penentu utama dalam membentuk SDM yang kompeten

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 1 SMK Negeri 1

Pakis Aji Jepara sebanyak 122 siswa. Dari keseluruhan populasi yang ada,

selanjutnya diambil sampelnya. Dalam penelitian kualitatif sampel yang

digunakan adalah bersifat Purposive Sampling (sampel bertujuan), yaitu peneliti

memilih informan yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk mengetahui

masalah yang sedang diteliti secara mendalam untuk menjaring sebanyak

mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan bangunannya (constructions)

(Moleong, 1994: 165).

Informan yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah para guru SMK

Negeri 1 Pakis Aji Jepara khususnya guru mata pelajaran TIK sebanyak 1 orang,

Kepala Sekolah, Kepala Subbag Tata Usaha, dan siswa kelas 1 sebanyak 8 siswa

yang menjadi fokus penelitian. Informan ditentukan untuk memperoleh informasi

melalui wawancara dan observasi.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengungkap

permasalahan yang ada pada saat penelitian. Dalam penelitian ini, instrumen yang

digunakan adalah pedoman wawancara dan observasi. Pedoman wawancara dan

observasi yang dibuat khusus pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh

data tentang gambaran secara umum pelaksanaan pembelajaran TIK di SMK

Negeri 1 Pakis Aji Jepara.

D. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini dipergunakan analisa data kualitatif. Teknik ini

digunakan untuk menganalisa data yang bersifat kualitatif yaitu data yang tidak

dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Analisa tersebut dilakukan dengan cara

sebagai berikut: Reduksi data, Penyajian Data, Penarikan Kesimpulan.

15

Page 16: BAB I - Karya Tulis Ilmiah · Web viewSesuai dengan tujuan pendidikan nasional, maka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu penentu utama dalam membentuk SDM yang kompeten

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Evaluasi Masukan (antecedents) Program Pembelajaran TIK di di

SMK Negeri 1 Pakis Aji Jepara

Evaluasi masukan program pembelajaran TIK di SMK Negeri 1 Pakis

Aji Jepara berisi tentang analisis persoalan yang berhubungan dengan kondisi

apa yang ada sebelum program diimplementasikan dan faktor apa yang

diperkirakan akan mempengaruhi. Dalam evaluasi masukan, terdapat 4 aspek

yang harus diperhatikan yaitu siswa/peserta didik, tenaga kependidikan,

kurikulum, serta sarana dan prasarana. Keempat aspek masukan tersebut

diuraikan sebagai berikut:

a. Siswa/Peserta Didik

Faktor siswa sangat berpengaruh dalam keberhasilan pembelajaran

TIK di sekolah. Hal ini disebakan siswa merupakan alat ukur dari

keberhasilan pendidikan itu sendiri. Apabila siswa memngalami

peningkatan dalam kompetensi maka dapat dikatakan bahwa pendidikan

tersebut berhasil dalam pelaksanaannya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran TIK di SMK

Negeri 1 Pakis Aji Jepara dalam implementasinya sangat mendapat

respon positif dari siswa. Siswa/peserta didik sangat antusias dalam

mengikuti pelajaran TIK, hal ini ditunjukkan dengan minat siswa yang

tinggi berkaitan dengan kreativitas siswa yang dihasilkan dalam

pembelajaran TIK. Hal ini dikarenakan pelajaran TIK dianggap suatu

bidang yang menarik, sehingga siswa sangat termotivasi untuk

mengikutinya. Dengan demikian, dari sefgi input/masukan pembelajaran

TIK yang diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan harapan.

b. Kurikulum

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurikulum pembelajaran TIK

yang dikembangkan di SMK Negeri 1 Pakis Aji Jepara berdasarkan

kebutuhan akan teknologi informasi melalui sinkronisasi atau maping

kurikulum. Pengembangan Kurikulum ini dilakukan dengan berpedoman

16

Page 17: BAB I - Karya Tulis Ilmiah · Web viewSesuai dengan tujuan pendidikan nasional, maka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu penentu utama dalam membentuk SDM yang kompeten

pada kurikulum nasional SMK Tahun 2004 dikeluarkan oleh Direktorat

Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Selain itu, salah satu sifat

kurikulum adalah dinamis. Artinya kurikulum pembelajaran TIK pada

SMK Negeri 1 Pakis Aji Jepara dapat dikembangkan sesuai dengan

perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

c. Tenaga Kependidikan

1) Kepala Sekolah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah Negeri 1

Pakis Aji Jepara telah memiliki visi dan misi, serta strategi

manajemen pendidikan secara utuh dan berorientasi kepada mutu

untuk meningkatkan pendidikan di sekolahnya, salah satunya

pengembangan program pembelajaran TIK.

2) Guru

Salah satu komponen yang menentukan keberhasilan suatu

kurikulum adalah faktor guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

guru telah memiliki kemampuan dan keahlian dalam bidang TIK.

Dengan demikian dapat memberikan pendidikan yang kreatif dan

inovatif kepada siswa.

d. Sarana dan Prasarana Belajar.

Sarana dan prasarana belajar sebagai bagian pendukung yang

berpengaruh baik yang langsung maupun tidak langsung terhadap

keberhasilan program pendidikan komputer. Berdasarkan hasil

investigasi di SMK Negeri 1 Pakis Aji Jepara, sebagian besar sarana dan

prasarana tersedia. Namun terdapat beberapa peralatan praktek yang

dapat menghambat kelancaran pembelajaran yaitu kapasitas listrik

minim, sehingga siswa atau guru yang sedang mengerjakan kegiatan

pembelajaran sering terhenti karena lampu mati.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

dilihat dari segi masukan, pelaksanaan program pembelajaran TIK di SMK

Negeri 1 Pakis Aji Jepara telah berjalan dengan baik, meskipun masih

ditemui beberapa kendala.

17

Page 18: BAB I - Karya Tulis Ilmiah · Web viewSesuai dengan tujuan pendidikan nasional, maka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu penentu utama dalam membentuk SDM yang kompeten

b. Evaluasi Proses (transactions)

Evaluasi terhadap proses pelaksanaan program pembelajaran TIK

dilakukan untuk mengetahui: Apakah yang sebenarnya terjadi selama

program dilaksanakan? Apakah program yang sedang dilaksanakan itu sesuai

dengan rencana program.

Proses pelaksanaan program pembelajaran TIK dilihat dari aspek-aspek

berikut ini:

Hasil penelitian terhadap penguasaan guru dalam penyiapan

administrasi / bahan pembelajaran menunjukkan bahwa dalam perencanaan

pembelajaran (lesson plan) per pertemuan yang disusun oleh guru SMK

Negeri 1 Pakis Aji Jepara, sumber SLMA selalu dipergunakan sebagai

referensi sumber belajar oleh guru dan siswa yang dilengkapi dengan modul

yang dikembangkan sendiri oleh guru, sehingga memudahkan siswa dalam

kegiatan pembelajaran.

Hasil penelitian terhadap penguasaan guru dalam kegiatan

pembelajaran TIK di SMK Negeri 1 Pakis Aji Jepara mencakup: penguasaan

guru dalam penyajian materi berdasarkan kompetensi, pembelajaran berbasis

kompetensi (competency based training) dengan sistem blok, penggunaan

media/metode yang bervariasi, penggunaan modul pembelajaran berdasarkan

kompetensi, penggunaan bahan/peralatan praktek, pemberian uji kompetensi

setiap akhir pembelajaran dari setiap unit kompetensi, dan pemberian

remidial tes bagi siswa yang belum kompeten. Semua sub aspek tersebut

mencapai kriteria atau standar objektif yang telah ditetapkan. Ketercapaian

program tersebut karena adanya dukungan yang kuat dari Kepala Sekolah,

ketersediaan fasilitas yang baik di sekolah, pengalaman diklat guru-guru

terutama tentang pembelajaran competency based training (CBT) dan

competency based assessment (CBA).

Hasil penelitian terhadap interaksi guru dengan siswa dalam

pembelajaran TIK di SMK Negeri 1 Pakis Aji Jepara mencakup: memberikan

18

Page 19: BAB I - Karya Tulis Ilmiah · Web viewSesuai dengan tujuan pendidikan nasional, maka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu penentu utama dalam membentuk SDM yang kompeten

perhatian kepada semua siswa, pemberian umpan balik dan intensitas umpan

balik. Kesemua sub aspek tersebut mencapai kriteria atau standar obyektif

yang telah ditetapkan sebelumnya. Setiap guru mengajar dengan memberikan

perhatian yang sama kepada semua siswa, baik terhadap siswa yang

mengalami kesulitan dalam pengoperasian komputer atau kesulitan mencetak

mendapat kesulitan terhadap materi-materi lain yang diberikan. Guru selalu

siap memberikan bimbingan dan menjawab pertanyaan dari siswa. Selain itu

setiap akhir pembelajaran siswa memberikan umpan balik (feedback) atas

materi yang diajarkan apakah mereka menerima atau tidak. Dari feedback ini

mengemukakan bahwa sebagian besar siswa menjawab senang sekali karena

guru memberikan materi secara rinci.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

dilihat dari segi proses, pelaksanaan program pembelajaran TIK di SMK

Negeri 1 Pakis Aji Jepara telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang

diharapkan.

c. Evaluasi Hasil (Outcomes)

Berdasarkan hasil studi dokumen ulangan baik sumatif maupun

formatif terhadap mata pelajaran TIK, sebagian besar siswa memperoleh nilai

dengan kategori baik, yakni rata-rata nilai pelajaran TIK yang diperoleh siswa

adalah antara 7,5 – 8. Hal ini menunjukkan bahwa nilai ulangan para siswa

SMK Negeri 1 Pakis Aji Jepara mencapai kriteria atau standar objektif yang

telah ditetapkan.

Hasil yang dicapai oleh siswa menurut Kepala Sekolah maupun guru

karena banyak dipengaruhi dengan adanya program pendidikan TIK berbasis

kompetensi, dan inovasi serta kreativitas dari guru dan siswa dalam belajar

TIK.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

dilihat dari segi hasil, pelaksanaan program pembelajaran TIK di SMK

Negeri 1 Pakis Aji Jepara telah menunjukkan hasil yang sangat baik.

19

Page 20: BAB I - Karya Tulis Ilmiah · Web viewSesuai dengan tujuan pendidikan nasional, maka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu penentu utama dalam membentuk SDM yang kompeten

B. Pembahasan

Pelaksanaan program pembelajaran TIK di SMK Negeri 1 Pakis Aji Jepara

dilihat dari input/masukan, proses, dan hasil telah berjalan dengan baik dan

menunjukkan hasil yang sangat baik, meskipun masih ditemui beberapa kendala,

salah satunya adalah minimnya ketersediaan listrik, sehingga sering menganggu

proses pembelajaran apabila listrik mati. Program pembelajaran TIK yang

dilakukan oleh guru dapat dikatakan mencapai keberhasilan. Penyampaian materi

yang telah dilakukan dengan baik oleh guru secara implementatif telah

menghasilkan suatu nuansa berbeda dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Dimensi yang muncul dari proses pembelajaran di atas adalah suatu dimensi

belajar bermakna, yaitu adanya informasi baru yang terkait pada sub-sumber yang

ada dalam struktur kognitif.

Pelaksanaan pembelajaran TIK di SMK Negeri 1 Pakis Aji Jepara dapat

menciptakan suasana belajar kreatif dan inovatif tanpa mengurangi tujuan belajar

yang sesungguhnya yaitu adanya perubahan tingkah laku siswa yang dapat diukur

dan diamati. Menciptakan suasana belajar yang menarik bagi siswa tentulah hal

yang ingin dicapai oleh guru dimanapun dan kapanpun juga. Dengan menarik

perhatian siswa pada KBM yang guru ciptakan tentulah motivasi belajar siswa

akan meningkat demikian pula pemahaman akan konsep materi pelajaran yang

tentu saja berdampak pada hasil belajar siswa yang meningkat pula

Kondisi di atas sejalan dengank kebijakan program link and match dalam

pendidikan yang merupakan penjabaran dari amanat Garis Besar Haluan Negara

(GBHN) tahun 1993 yang pada dasarnya berlaku untuk seluruh jenis dan jenjang

pendidikan khususnya pada Pendidikan Menengah Kejuruan. Kebijakan ini telah

dioperasikan dalam wujud nyata berupa pelaksanaan pendidikan TIK pada

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Tujuan program ini adalah untuk

menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu tenaga kerja

yang memiliki tingkat pengetahuan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan

lapangan kerja, meningkatkan dan memperkokoh keterkaitan dan kesepadanan

(link and match) antara lembaga pendidikan dan kebutuhan dunia kerja,

20

Page 21: BAB I - Karya Tulis Ilmiah · Web viewSesuai dengan tujuan pendidikan nasional, maka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu penentu utama dalam membentuk SDM yang kompeten

meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan dan kemampuan tenaga kerja

yang berkualitas dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada sebagai bagian dari

proses pendidikan.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pelaksanaan program pembelajaran TIK di SMK Negeri 1 Pakis Aji

Jepara dilihat dari segi input/masukan yang meliputi peserta didik/siswa,

kurikulum, tenaga kependidikan (kepala sekolah dan guru), serta sarana

dan prasarana telah berjalan dengan baik, meskipun masih ditemui

beberapa kendala yaitu minimnya kapasitas listrik.

2. Pelaksanaan program pembelajaran TIK di SMK Negeri 1 Pakis Aji

Jepara dilihat dari segi proses telah berjalan dengan baik dan sesuai

dengan yang diharapkan, dimana guru telah menguasai dalam penyiapan

adminsitrasi/bahan pengajaran, penyiapan materi dan pelaksanaan

pembalajaran, dan lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran, serta

menjalin suatu hubungan timbal balik dengan siswa dalam pelaksanaan

proses pembelajaran TIK.

3. Pelaksanaan program pembelajaran TIK di SMK Negeri 1 Pakis Aji

Jepara telah menunjukkan hasil yang sangat baik yakni perolehan nilai

ulangan siswa baik secara formatif maupun sumatif sangat

menggembirakan dan memenuhi standar nilai yang telah ditetapkan.

B. Saran

Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar TIK bagi siswa dapat

dilakukan berbagai kegiatan yaitu lebih meningkatkan pendekatan pembelajaran

berbasis kompetensi (competency based training), meningkatkan sarana TIK

dengan program-program yang up to date, serta menambah kapasitas listrik agar

tidak mengganggu proses pembelajaran.

21

Page 22: BAB I - Karya Tulis Ilmiah · Web viewSesuai dengan tujuan pendidikan nasional, maka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu penentu utama dalam membentuk SDM yang kompeten

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.

Adner, MJ. 1998. The Paidea Proposal; An Educational Manifesto. New York: Collier.

Ahmadi, Abu H & Uhbiyati, Nur. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Carnevale, Ap. & Porro. 1994. Quality Education; Washington D.C: School Reform for The New American Econom.

Djaali, Puji Mulyono dan Ramly. 2000. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: PPs UNJ.

Djojonegoro, Wardiman. 1999. Pengembangan Sumber Daya Manusia: Melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Jakarta: PT Balai Pustaka.

Kasan, Thalib. 2003. Administrasi Pendidikan Teori dan Aplikasi, Jakarta: Studio Pres.

Kaufman, Roger. and Susan Thomas, 1980. Evaluation Without Fear. London: Scott.

Marylin, Kourilsk & Quarantalory. 1987. Effective Teaching Principles and Practice. London: Scott.

Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. 2004. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Shoate, Joyce S. 1992. Curriculum Based Assessment and Programming. Allyn and Bacon.

Siskandar. 2003. “Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dasar Dan Menengah,” Makalah: Jakarta.

Stufflebeam, Daniel L & Antohony J. Shinkfield. 1986. Systematic Evaluation, A Self-Instructional Guide to Theory and practice. Boston: Kluwer-Nijhoff Publishing.

Sutikno, M.Sobry, 2004. Menuju Pendidikan Bermutu. Mataram: NTP Press.

22