pengembangan sistem pendukung keputusan penentu …

159
PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU MUSTAHIQ DENGAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: BAZIS Provinsi DKI Jakarta) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Oleh: Harry Okta Maulana NIM: 1112091000088 Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 1437 H/2016 M

Upload: others

Post on 12-Feb-2022

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

PENGEMBANGAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PENENTU MUSTAHIQ DENGAN METODE

WEIGHTED PRODUCT

(Studi kasus: BAZIS Provinsi DKI Jakarta)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Komputer (S.Kom)

Oleh:

Harry Okta Maulana

NIM: 1112091000088

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

1437 H/2016 M

Page 2: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

ii

Page 3: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

iii

PERNYATAAN ORISINILITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 31 Maret 2016

HARRY OKTA MAULANA

Page 4: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

iv

Page 5: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya yang bertanda

tangan di bawah ini:

Nama : Harry Okta Maulana

NIM : 1112091000088

Program Studi : Teknik Informatika

Fakultas : Fakultas Sains dan Teknologi

Jenis Karya : Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Hak Bebas Royalti

Noneksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang

berjudul :

“Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan

Metode Weighted Product studi kasus BAZIS DKI Jakarta”

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Noneksklusif ini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berhak

menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data

(database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak

Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Ciputat

Pada tanggal : 31 Maret 2016

Harry Okta Maulana

Page 6: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

vi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

ABSTRAK

Harry Okta Maulana (1112091000088), Pengembangan Sistem Pendukung

Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode Weighted Product (Studi kasus:

BAZIS Provinsi DKI Jakarta). Dibimbing oleh Dr. Imam Marzuki Shofi dan

Nurul Faizah Rozy, MTI

Salah satu kewajiban seorang muslim adalah membayar zakat. Orang atau badan

yang berhak menerima zakat disebut mustahiq. BAZIS DKI Jakarta merupakan

salah satu lembaga pengelola zakat milik pemerintah yang mengelola zakat di

provinsi DKI Jakarta. Tugas utamanya adalah menerima dan menyalurkan dana

zakat kepada mustahiq yang tepat. Untuk dapat menentukan mustahiq, saat ini

BAZIS melakukan dengan cara wawancara dan survei lapangan. Dalam proses

tersebut BAZIS mengalami kesulitan dalam menentukan mustahiq yang

diutamakan untuk diberi zakat dari seluruh mustahiq yang terdaftar. Hal ini

tentunya dapat menimbulkan subjektivitas dalam penentuan mustahiq. Untuk

membantu BAZIS DKI Jakarta dalam menentukan mustahiq maka dibutuhkan

suatu sistem pendukung keputusan. Dengan adanya Sistem Pendukung

Keputusan Penentu Mustahiq Dengan Metode Weighted Product akan

memudahkan BAZIS dalam menentukan mana mustahiq yang lebih di

prioritaskan dari mustahiq lainnya. Sistem pendukung keputusan ini

dikembangkan berbasis web dengan bahasa pemograman PHP sedangkan untuk

mengelola basis data digunakan database MySQL. Sistem pendukung

keputusan penentu mustahiq ini menggunakan metode Weighted Product (WP).

Metode ini akan menyeleksi alternatif yang ada dengan memperhitungkan

kriteria – kriteria yang dimiliki setiap alternatif. Hasil penelitian yakni sistem

pendukung keputusan untuk menentukan mustahiq dengan metode WP.

Kata Kunci : sistem penenjang keputusan, zakat, mustahiq, WP

Jumlah Pustaka : 8 Buku + 13 Jurnal + 9 Website

Jumlah Halaman : VI Bab + XVII Halaman + 121 Halaman

Page 7: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

vii

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

ABSTRACT

Harry Okta Maulana (1112091000088), Development Decision Support

Systems Determinants Mustahiq with Weighted Product Method (case study:

BAZIS Province DKI Jakarta). Guided by Dr. Imam Marzuki Shofi and Nurul

Faizah Rozy, MTI

One of the obligations as a Muslim is to pay zakat. The person or entity entitled

to receive zakat called mustahiq. BAZIS Jakarta is one of the government

institutions that manage zakat in DKI Jakarta. Its main task is to receive and

distribute zakat to the right mustahiq. To be able to determine mustahiq, today

BAZIS do by way of interviews and field surveis. In the process BAZIS

difficulties in determining mustahiq preferred to be given zakat of all registered

mustahiq. This could definitely lead to subjectivity in the determination

mustahiq. To help BAZIS Jakarta in determining mustahiq then takes a decision

support system. With the decision support system determinants mustahiq the

Weighted Product method will facilitate BAZIS in deciding which mustahiq

more prioritized than other mustahiq. This decision support system developed

web-based PHP programming language while the database used to manage

MySQL database. Mustahiq decisive decision support system is using Weighted

Product (WP) method. This method will select existing alternatives taking into

account the criteria - criteria that each alternative. The results of the research

that is a decision support system to determine mustahiq with WP method.

Keyword : Decision Support Systems, zakat, mustahiq, WP

Number of Reference : 8 Book + 13 Journal + 9 Website

Number of Pages : VI Chapter + XVII Page + 121 Page

Page 8: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

viii

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim …

Alhamdulillahirabbilalamiin, rasa syukur penulis panjatkan kepada

Allah SWT atas limpahan kasih sayang serta karunia-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan tugas akhir dengan baik. Shalawat serta salam tak lupa

penulis haturkan kepada baginda besar Nabi Muhammad SAW. yang telah

membawa umatnya dari zaman jahiliyah dan kebodohan menuju zaman

islamiyah dan penuh ilmu pengetahuan seperti saat ini.

Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan serta doa dari berbagai pihak, Untuk itu penulis ingin mengucapkan

terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si, selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi.

2. Ibu Arini, MT, selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.

3. Bapak Feri Fahrianto, M.Sc. selaku Sekretaris Program Studi Teknik

Informatika

4. Bapak Dr. Imam Marzuki Shofi dan Nurul Faizah Rozy, MTI, selaku

Dosen Pembimbing yang senantiasa sabar dan selalu memberikan

bimbingan, memberikan nasihat serta saran yang bermanfaat sehingga

penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.

5. Keluarga penulis Papa, Mama, Mega dan Putra yang selalu memberikan

semangat, mendoakan, dan selalu sabar dari awal hingga akhir penulisan

ini bisa terselesaikan.

Page 9: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

ix

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Teman hidup penulis Rosma Andarini yang selalu memberikan

dukungan dan semangat setiap hari hingga akhir penulisan selesai.

7. BAZIS Provinsi DKI Jakarta, Bpk. Wawan kepala bidang penelitian,

Bpk. Dedi Santosa SE kepala bidang pendayagunaan zakat dan staf –

staf lain yang dengan terbukanya menerima penulis, mengarahkan,

mengajarkan, dan membimbing dalam memberikan data yang dibutukan

untuk penulisan.

8. Seluruh dosen Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta atas segala ilmu pengetahuan yang diberikan kepada penulis.

9. Sahabat seperjuangan Muhammad Rizqi Azhari, Rahmat Juniawan

Santoso, Sunan Parera, Isnaini Aulianingtyas, Ghina Anisa, Faisal

Ramdhan, Imam A. Cikal, Inas Mawardah yang selalu menemani dan

berjuang bersama dalam menyelesaikan skripsi.

10. Sahabat yang selalu membantu perjuangan, mendoakan, memberi

semangat, dan mendukung penulis dalam menyelesaikan tulisan ini

Irvandi Ade Setiawan, Adib Bimo Prasetyo, Raden Aulia Rahman dan

Gerhana Ika Saraswati.

11. Ahmad Subandi , Akbar Faqih M. dan teman – teman KKN STAR 2015

yang juga membantu dalam kelancaran penulisan skripsi ini.

12. TI-CCIT 2012 UIN Syarif Hidayatuullah Jakarta yang selalu

memberikan dukungan setiap prosesnya

13. CCIT-FTUI 2011 yang senantiasa berbagi ilmu dan mendukung setiap

prosesnya.

Page 10: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

x

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

Tugas Akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu semoga Allah

senantiasa membalas kebaikan dengan pahala berlipat ganda. Penulis menyadari

bahwa dalam penulisan tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, saran dan kritik senantiasa terbuka guna perbaikan dan

kesempurnaan tugas akhir ini. Harapan Penulis semoga laporan ini dapat

bermanfaat.

Ciputat, 31 Maret 2016

Harry Okta Maulana

Page 11: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

xi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR ISI

PENGESAHAN UJIAN ........................................................................................ iii

ABSTRAK ............................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Tujuan Dan Manfaat Penelitian ................................................................ 4

1.3 Rumusan Masalah .................................................................................... 4

1.4 Batasan masalah ....................................................................................... 5

1.5 Metode Penelitian ..................................................................................... 5

1.5.1 Metode Pengumpulan Data .............................................................. 5

1.5.2 Metode Pengembangan Sistem......................................................... 5

1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ............................... 8

2.1 Sistem ....................................................................................................... 8

2.2 Pengembangan Sistem .............................................................................. 8

2.2.1 Pengertian Pengembangan Sistem .................................................... 8

2.3 Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ............................... 9

2.3.1 Pengertian Keputusan ....................................................................... 9

2.3.2 Tahapan Pengambilan Keputusan .................................................... 9

2.3.3 Pengertian SPK ............................................................................... 10

2.3.4 Tujuan Sistem Pendukung Keputusan ........................................... 12

2.3.5 Perbandingan Metode Sistem Pendukung Keputusan .................... 13

2.4 Weighted Product (WP) ......................................................................... 18

Page 12: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

xii

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.4.1 Contoh Kasus Weighted Product.................................................... 19

2.5 Zakat ....................................................................................................... 23

2.5.1 Pengertian Zakat ............................................................................. 23

2.5.2 Dasar Hukum Zakat ........................................................................ 24

2.6 Mustahiq ................................................................................................. 24

2.7 Metode Pengembangan Sistem .............................................................. 26

2.7.1 Definisi Metode Pengembangan Sistem ......................................... 26

2.7.2 Model – model Pengembangan Sistem .......................................... 28

2.7.3 Model Rapid Application Development (RAD) ............................. 34

2.8 Unified Modeling Language (UML) ...................................................... 36

2.8.1 Diagram - Diagram UML ............................................................... 36

2.8.2 Diagram Use Case .......................................................................... 38

2.8.3 Diagram Kelas ................................................................................ 39

2.8.4 Diagram Aktivitas (Activity Diagram) ........................................... 40

2.9 Testing .................................................................................................... 41

2.9.1 Pengujian Black Box ....................................................................... 41

2.10 Aplikasi Web ....................................................................................... 42

2.10.1 Web Statis dan Web Dinamis .......................................................... 42

2.11 HTML ................................................................................................. 43

2.12 PHP ..................................................................................................... 43

2.12.1 Keunggulan PHP ............................................................................ 44

2.13 MySQL ............................................................................................... 45

2.13.1 Struktur Direktori MySQL ............................................................. 46

2.14 Studi Literatur ..................................................................................... 47

BAB III METODE PENGEMBANGAN SISTEM .............................................. 49

3.1 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 49

3.2 Metode Pengembangan Sistem .............................................................. 50

3.3 Kerangka Berfikir ................................................................................... 52

Page 13: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

xiii

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB IV ANALISIS, PERANCANGAN SISTEM, IMPLEMENTASI DAN

PENGUJIAN ......................................................................................................... 54

4.1 Requirement Planning ............................................................................ 54

4.1.1 Tahap Pengumpulan Data dan Syarat – syarat Informasi .............. 54

4.1.1.1 Profil BAZIS Provinsi DKI Jakarta ................................................ 54

4.1.1.2 Tugas dan Fungsi ............................................................................ 56

4.1.1.3 Visi dan Misi .................................................................................. 57

4.1.1.4 Identifikasi Sistem yang berjalan ................................................... 57

4.1.2 Tahap Identifikasi dan Analisis Sistem .......................................... 59

4.1.2.1 Identifikasi Masalah ...................................................................... 59

4.1.2.2 Identifikasi Sistem yang Baru ........................................................ 59

4.1.2.3 Identifikasi Syarat – syarat Informasi............................................. 61

4.2 Fase Workshop Desain ........................................................................... 63

4.2.1 Tahap Perancangan SPK ................................................................ 63

4.2.1.1 Perancangan Model Weighted Product .......................................... 63

4.2.1.2 Perhitungan Manual WP................................................................. 69

4.2.1.3 Flowchart Weighted Product ......................................................... 72

4.2.2 UML ............................................................................................... 72

4.2.2.1 Use Case ......................................................................................... 72

4.2.2.2 Activity Diagram ............................................................................ 74

4.2.2.3 Class Diagram ................................................................................ 90

4.2.3 Perancangan User Interface ........................................................... 93

4.2.4 Pengkodean..................................................................................... 96

4.3 Implementation ....................................................................................... 98

4.3.1 Pengujian ........................................................................................ 98

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 104

5.1 Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq ................................ 104

5.2 Pembahasan .......................................................................................... 114

Page 14: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

xiv

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB VI ............................................................................................................... 118

PENUTUP ........................................................................................................... 118

6.1 Kesimpulan ........................................................................................... 118

6.2 Saran ..................................................................................................... 118

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 119

LAMPIRAN ........................................................................................................ 122

Page 15: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

xv

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus RAD menurut Kendall, 2010 ................................................. 35

Gambar 2.2 Diagram UML ................................................................................... 36

Gambar 2.3 Struktur MySQL ............................................................................... 46

Gambar 3.1 Kerangka berfikir penelitian ............................................................. 53

Gambar 4.1 Alur proses penentuan mustahiq ....................................................... 58

Gambar 4.2 Alur proses dengan sistem baru ........................................................ 60

Gambar 4.3 Perancangan model WP .................................................................... 63

Gambar 4.4 Flowchart Weighted Product ............................................................ 72

Gambar 4.5 Use Case Diagram SPK Mustahiq .................................................... 73

Gambar 4.6 Activity diagram kelola data kriteria ................................................. 75

Gambar 4.7 Activity diagram kelola data mustahiq .............................................. 77

Gambar 4.8 Activity diagram kelola data nilai kriteria ......................................... 79

Gambar 4.9 Activity diagram kelola data staf ....................................................... 81

Gambar 4.10 Activity diagram kelola data posisi ................................................. 83

Gambar 4.11 Activity diagram kelola data kotamadya ......................................... 85

Gambar 4.12 Activity diagram kelola data kecamatan ......................................... 87

Gambar 4.13 Activity diagram kelola data kelurahan ........................................... 89

Gambar 4.14 Class Diagram SPK Mustahiq ........................................................ 90

Gambar 4.15 User Interface halaman login .......................................................... 93

Gambar 4.16 User Interface halaman tampil data ................................................ 94

Gambar 4.17 User Interface halaman form .......................................................... 95

Gambar 4.18 User Interface halaman generate .................................................... 96

Gambar 4.19 Hasil Pengujian dengan data pada sistem ..................................... 102

Gambar 5.1 Form Login ..................................................................................... 104

Gambar 5.2 Menu Mustahiq ............................................................................... 105

Gambar 5.3 Form tambah mustahiq ................................................................... 105

Page 16: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

xvi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5.4 Form persetuan mustahiq ................................................................ 106

Gambar 5.5 Form edit mustahiq ......................................................................... 106

Gambar 5.6 Menu pengguna ............................................................................... 107

Gambar 5.7 Form tambah pengguna .................................................................. 107

Gambar 5.8 Form edit pengguna ........................................................................ 108

Gambar 5.9 Menu kriteria ................................................................................... 108

Gambar 5.10 Form tambah kriteria..................................................................... 109

Gambar 5.11 Form edit kriteria .......................................................................... 109

Gambar 5.12 Menu nilai kriteria ......................................................................... 110

Gambar 5.13 Form tambah nilai kriteria ............................................................ 110

Gambar 5.14 Form edit nilai kriteria .................................................................. 111

Gambar 5.15 Menu Generate.............................................................................. 111

Gambar 5.16 Menu hasil Generate ..................................................................... 112

Gambar 5.17 Menu master data .......................................................................... 112

Gambar 5.18 Form tambah kelurahan ................................................................ 113

Gambar 5.19 Form tambah posisi ....................................................................... 113

Page 17: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

xvii

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Metode Sejenis ............................................................... 14

Tabel 2.2 Contoh kasus alternatif IPA .................................................................. 19

Tabel 2.3 Contoh kasus alternatif IPS ................................................................... 20

Tabel 2.4 Contoh kasus kriteria rangking ............................................................. 20

Tabel 2.5 Contoh kasus bobot kriteria .................................................................. 21

Tabel 2.6 Contoh kasus perbaikan bobot .............................................................. 22

Tabel 2.7 Contoh kasus nilai kriteria setiap alternatif .......................................... 22

Tabel 2.8 Contoh kasus hasil perhitungan ............................................................ 23

Tabel 2.9 Perbandingan metode pengembangan sistem ....................................... 29

Tabel 2.10 Studi Literatur ..................................................................................... 47

Tabel 4.1 Bobot kriteria ........................................................................................ 64

Tabel 4.2 Perbaikan bobot kriteria ........................................................................ 65

Tabel 4.3 Pilihan Kepemilikan Rumah ................................................................. 66

Tabel 4.4 Pilihan Kepemilikan kendaraan bermotor ............................................ 66

Tabel 4.5 Pilihan kriteria ada tidaknya penanggung jawab .................................. 67

Tabel 4.6 Pilihan kriteria kelengkapan berkas ...................................................... 67

Tabel 4.7 Nilai Calon Mustahiq ............................................................................ 69

Tabel 4.8 Hasil perhitungan mustahiq .................................................................. 71

Tabel 4.9 Hasil perankingan mustahiq .................................................................. 71

Tabel 4.10 Hasil pengujian black box ................................................................... 98

Tabel 5.1 Perbandingan fitur pada studi literatur ................................................ 115

Page 18: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

1

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seorang muslim yang mampu dalam ekonomi wajib membayar sebagian

harta yang dimiliki kepada orang-orang yang berhak menerimanya baik melalui

panitia zakat maupun didistribusikan secara langsung / sendiri. Hukum zakat

adalah wajib bila mampu secara finansial dan telah mencapai batas minimal bayar

zakat atau yang disebut nisab. (Lampu Islam, 2013)

Dalam kaitan dengan program pemerintah, tidak diragukan bahwa zakat

salah satu pilar yang memberi kontribusi nyata terhadap gerakan nasional revolusi

mental yang dicanangkan pemerintah. Hal ini karena nilai-nilai zakat

mengokohkan integritas, menumbuhkan etos kerja, dan menyuburkan gotong

royong yang kini semakin tergerus di dalam kehidupan bangsa dewasa ini.

(Tempo,2015)

Menurut data dari Bank Dunia (The World Bank) jumlah penduduk

Indonesia pada tahun 2014 adalah sebanyak 254.454.778 jiwa. Menurut Badan

Pusat Statistika pada bulan Maret 2015, jumlah penduduk miskin di Indonesia

mencapai 28,59 juta orang (11,22 persen), bertambah sebesar 0,86 juta orang

dibandingkan dengan kondisi September 2014 yang sebesar 27,73 juta orang

(10,96 persen). (BPS, 2015)

Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan

memenuhi kebutuhan dasar. Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang

sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar

makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Menurut

peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 26 tahun 2006 Miskin merupakan

orang yang memiliki harta dan mempunyai penghasilan, tetapi penghasilannya

belum cukup untuk memenuhi kebutuhan minimum bagi dirinya dan keluarganya

yang menjadi tanggungannya. (BPS, 2015)

Page 19: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

2

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dari data diatas dapat diketahui bahwa penduduk miskin di Indonesia

yaitu mencapai 28,59 juta jiwa. Fakta sejarah membuktikan di zaman sahabat,

Ummayah, dan Abbasiah, ekonomi umat akan tumbuh bila potensi zakat umat

digali secara optimal (HMINews, 2012). Menurut UU No. 38 tahun 1999 bahwa

terdapat delapan golongan mustahiq atau golongan yang berhak menerima zakat

yaitu fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, gharim, shabilillah, dan ibnussabil yang

di dalam aplikasinya dapat meliputi orang-orang yang paling tidak berdaya secara

ekonomi seperti anak yatim, orang jompo, penyandang cacat, orang yang

menuntut ilmu, pondok pesantren, anak terlantar, orang yang terlilit utang,

pengungsi yang terlantar dan korban bencana alam.

Pengelolaan zakat yang strategis dapat dilakukan dengan pemberdayaan

ekonomi para mustahiq. Selain itu dapat pula dengan pengembangan usaha dan

pendampingan bisnis, yakni melalui jamaah masjid, kelompok-kelompok

pengajian, atau langsung pendampingan ke mustahiq. (UAD, 2015)

BAZIS DKI Jakarta merupakan sebuah badan pengelola zakat resmi yang

dibentuk Pemerintah Prov. DKI Jakarta. Badan ini berdiri secara resmi pada tahun

1968 sejak dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta

(ketika itu dijabat oleh Ali Sadikin) No. Cb. 14/8/18/68 tertanggal 5 Desember

1968 Tentang Pembentukan Badan Amil Zakat, berdasarkan syariat Islam dalam

wilayah DKI Jakarta.

Menurut Bpk. Dedy Santosa, Kepala Staf Pendayagunaan BAZIS DKI

Jakarta salah satu bagian terpenting dari pengelolaan dana zakat adalah proses

pendayagunaan dana zakat. Dana zakat yang ada harus diberikan kepada mereka

yang memang membutuhkan dan tergolong ke dalam mustahiq. Bpk. Dedi,

mengatakan bahwa saat ini di BAZIS DKI Jakarta belum mempunyai suatu sistem

pendukung keputusan untuk menentukan mustahiq yang memang benar –benar

tepat menerima dana zakat. Akibatnya BAZIS DKI Jakarta mengalami kesulitan

menentukan mustahiq yang diutamakan untuk menerima zakat dan muncul

adanya subjektivitas dalam penentuan mustahiq menjadi hal yang tidak dapat

dihindari. Untuk mendapatkan zakat tersebut maka harus sesuai dengan aturan –

Page 20: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

3

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

aturan dan kriteria – kriteria yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu tidak semua

yang mendaftar sebagai penerima zakat tersebut dapat di terima, hanya yang

memenuhi kriteria atau yang di prioritaskan yang dapat menerima zakat. Karena

banyaknya jumlah pendaftar untuk penerima zakat maka perlu dibangun suatu

sistem pendukung keputusan yang dapat membantu menentukan siapa yang

berhak dan diutamakan untuk dapat menerima zakat.

Menurut Turban sistem pendukung keputusan (SPK) dimaksudkan untuk

menjadi alat bantu bagi para pengambil keputusan untuk memperluas kapabilitas

mereka, namun tidak untuk menggantikan penilaian mereka (Averweg, 2012).

Adapun Weighted Product (WP) merupakan salah satu metode yang digunakan

untuk menyelesaikan masalah pengambilan keputusan. Metode WP menggunakan

perkalian untuk menghubungkan nilai atribut (kriteria), dimana nilai setiap atribut

(kriteria) harus dipangkatkan dulu dengan bobot atribut (kriteria) yang

bersangkutan. (Sianturi, 2013). Permasalahan penentuan mustahiq penulis nilai

sangat cocok menggunakan metode WP karena dengan menggunakan metode WP

maka diperlukan penentuan kriteria dan penentuan seberapa pentingnya kriteria

serta penggolangan kriteria berupa keuntugan atau biaya.

Karena begitu pentingnya memberikan zakat kepada orang – orang yang

tepat dan membutuhkan maka penulis memutuskan membuat skripsi dengan judul

“PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU

MUSTAHIQ ZAKAT DENGAN METODE WEIGHTED PRODUCT

BERBASIS WEB”.

Page 21: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

4

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1.2 Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

Tujuan dari penelitian skripsi ini yaitu mengembangkan Sistem

Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq Zakat dengan metode Weighted

Product pada BAZIS DKI Jakarta selaku lembaga pengelola zakat.

2. Manfaat

a. Bagi Peneliti

1. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis melelui

perancangan dan pembuatan aplikasi sistem pendukung keputusan

dan metode yang di gunakan.

2. Untuk menerapakan dan mengembangkan ilmu yang telah

didapatkan di perkuliahan.

b. Bagi Akademik

Skripsi ini dapat di jadikan sebagai sarana pengenalan atau

penambahan informasi serta referensi di Perpustakaan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta mengenai permasalahan yang

terkait dengan sistem tersebut.

c. Bagi BAZIS DKI Jakarta

Sebagai alat bantu BAZIS DKI dalam menentukan mustahiq zakat

yang akan di berikan zakat.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan diatas maka dapat

dirumuskan permasalahan adalah :

Bagaimana mengembangkan Sistem Pendukung Keputusan dengan

Metode Weighted Product guna menentukan calon Mustahiq berdasarkan bobot

dan kriteria yang telah ditentukan di BAZIS DKI Jakarta ?

Page 22: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

5

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1.4 Batasan masalah

Mengingat terbatasnya tenaga dan waktu yang ada, serta menjaga dan

menghindari pembahasan masalah yang terlalu luas, maka penulis membatasi

permasalahan antara lain :

1. Metode pengembangan sistem yang digunakan yaitu Rapid Application

Development, dan pengujian sistem menggunakan blackbox testing.

Sistem pendukung keputusan dengan metode Weighted Product.

2. Tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini mencakup bahasa

pemograman HTML dan PHP, dengan database MySQL, XAMPP sebagai

web server, dan Activity Diagram, Class Diagram, dan Use Case Diagram

untuk perancangan sistem. Sistem berbasis web,

3. Penelitian dilakukan di BAZIS Provinsi DKI Jakarta,

4. Tidak membahas protokol jaringan dan jaringan keamanan data.

5. Proses yang dilakukan Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq

yaitu menentukan mustahiq di BAZIS DKI dengan metode Weighted

Product dan mengelola data yang diperlukan untuk menentukan mustahiq

seperti data mustahiq, kriteria, nilai kriteria, pengguna, dan master data.

1.5 Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan pada penelitian skripsi ini meliputi dua

bagian yaitu, metode pengumpulan data serta metode pengembangan sistem.

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam menyusun skripsi ini penulis membutuhkan data dan

informasi yang terkait dengan topik. Data-data tersebut akan menjadi

bahan untuk mendukung materi dan pembahasan yang terdapat dalam

skripsi ini. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dan

wawancara.

1.5.2 Metode Pengembangan Sistem

Dalam pengembangan sistem, digunakan metode Software

Development Life Cycle (SDLC) model RAD (Rapid Aplication

Page 23: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

6

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Development) yang dalam penerapan proses pengembangan sistem

memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Tahap Rencana Kebutuhan (Requirement Planning)

2. Proses Desain (Design Workshop)

3. Implementasi (Implementation)

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini memberikan gambaran umum tentang apa yang

penulis bahas dalam setiap bab dari laporan skripsi ini. Adapun sistematika

penulisan skripsi ini sebagai berikut ini:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini dibahas mengenai latar belakang masalah,

perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Pada bagian ini berisi tentang kumpulan teori – teori dan prinsip-

prinsip dasar yang digunakan sebagai penunjang dan pedoman

dalam pembuatan skripsi.

BAB III METODE PENGEMBANGAN SISTEM

Pada bab ini berisi tentang penjelasan proses penelitian penulis

dalam merancang dan membuat sistem pendukung keputusan

sesuai dengan metode yang digunakan.

BAB IV ANALISIS, PERANCANGAN SISTEM, IMPLEMENTASI

DAN PENGUJIAN

Pada bab ini penulis akan menjelaskan secara rinci mengenai

analisis, perancangan, implementasi sistem pendukung keputusan

penentu mustahiq.

Page 24: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

7

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dijelaskan tentang hasil dan pembahasan sistem

pemilihan keputusan yang dibuat untuk menentukan mustahiq.

BAB VI PENUTUP

Bab ini menguraikan tentang kesimpulan yang dapat diambil dari

penelitian dan penyusunan skripsi ini dan saran yang diusulkan

untuk pengembangan lebih lanjut agar tercipta hasil yang lebih

baik.

Page 25: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

8

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Sistem

Pengertian sistem menurut Kenneth E.Kendall dan Julie E.Kendal (2006)

Sistem adalah serangkaian subsistem yang saling terkait dan tergantung satu sama

lainnya, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang sudah di

tetapkan sebelumnya. Sedangkan menurut Rosa & Shalahuddin (2011) Sistem

berarti kumpulan komponen - komponen yang saling terkait dan mempunyai satu

tujuan yang ingin dicapai.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan diatas dapat

ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan elemen - elemen atau

subsistem yang saling terkait dan berhubungan dan tergantung satu sama lain dan

saling bekerjasama untuk menyelesaikan sasaran atau tujuan tertentu.

2.2 Pengembangan Sistem

2.2.1 Pengertian Pengembangan Sistem

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengembangan adalah

proses, cara, perbuatan mengembangkan, sedangkan menurut Arfina yang

dikutip oleh (Julianto, 2015) Pengembangan adalah proses untuk

memperbanyak jumlah atau menambah nilai guna dan fungsi sesuatu.

Pengembangan sistem informasi ialah satu set aktivitas, metode,

praktik terbaik, siap dikirimkan, dan peralatan terotamatisasi yang

digunakan oleh stakeholder untuk mengembangkan dan memelihara

sistem informasi dan perangkat lunak (Yulianto et al., 2009).

Page 26: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

9

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.3 Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

2.3.1 Pengertian Keputusan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, (KBBI, 2015), keputusan

adalah perihal yang berkaitan dengan putusan; segala putusan yang telah

ditetapkan (sesudah dipertimbangkan, dipikirkan, dan sebagainya);

ketetapan; sikap terakhir (langkah yang harus dijalankan). Sedangkan

menurut Fahmi (2011), keputusan adalah proses penelusuran masalah

yang berawal dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, hingga

kepada terbentuknya kesimpulan atau rekomendasi. Rekomendasi tersebut

yang selanjutnya digunakan sebagai pedoman basis dalam pengambilan

keputusan.

2.3.2 Tahapan Pengambilan Keputusan

Tahapan pengambilan keputusan diperlukan untuk memudahkan

dalam pengambilan keputusan supaya tercipta keputusan yang sesuai

dengan harapan, Fahmi (2011) dalam buku yang berjudul Manajemen

Pengambilan Keputusan: Teori dan Aplikasi, menjelaskan bahwa

pengambilan keputusan diperlukan dibuat tahap-tahap yang mendorong

kepada terciptanya keputusan yang diinginkan. Tahap – tahap

pengambilan keputusan tersebut adalah :

1. Mendefinisikan masalah tersebut secara jelas dan gamblang,

atau mudah dimengerti.

2. Membuat daftar masalah yang akan dimunculkan dan

menyusunnya secara prioritas dengan maksud agar adanya

sistematika yang lebih terarah dan terkendali.

3. Melakukan identifikasi dari setiap masalah tersebut dengan

tujuan untuk lebih memberikan gambaran secara lebih tajam

dan terarah secara spesifik.

Page 27: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

10

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Memetakan setiap masalah tersebut berdasarkan kelompoknya

masing-masing yang kemudian diikuti dengan menggunakan

model atau alat uji yang akan dipakai.

5. Memastikan kembali bahwa alat uji yang digunakan tersebut

telah sesuai dengan prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah yang

berlaku pada umumnya.

2.3.3 Pengertian SPK

Definisi klasik untuk DSS adalah sistem pendukung keputusan

berbasis komputer bagi para pengambil keputusan manajemen yang

menangani masalah – masalah tidak terstruktur. DSS memadukan sumber

daya intelektual dari individu dengan kapabilitas komputer untuk

meningkatkan kualitas komputer menurut Kreen dan Scoot Morton yang

dikutip oleh (Hizqil, 2014)

Dalam bukunya (Kendall & Kendall, 2010) menuliskan bahwa

sistem pendukung keputusan (SPK) adalah salah satu cara mengorganisir

yang dimaksudkan untuk digunakan dalam membuat keputusan. Sistem

pundukung keputusan dirancang sedemikian rupa untuk untuk membantu

mendukung keputusan – keputusan yang melibatkan masalah – masalah

kompleks yang diformulasikan sebagai masalah – masalah semiterstruktur.

Seiring dengan kemajuan teknologi lahirlah gagasan baru terkait

definisi SPK. Seperti dikutip oleh (Averweg, 2012) terdapat beberapa

definisi SPK menurut para ahli :

1. Little, SPK adalah bentuk permodelan yang ditetapkan

berdasarkan prosedur untuk pengolah data dan penilaian untuk

membantu seorang manajer dalam mengambil keputusan.

2. Mann dan Watson, SPK adalah sistem interaktif yang

memberikan kemudahan akses bagi pengguna dalam

Page 28: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

11

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

pengambilan keputusan baik secara semi terstruktur maupun

tidak terstruktur.

3. Sprague dan Watson, SPK sebagai sistem berbasis komputer

yang membantu seorang pengambil keputusan (decision maker)

dalam menghadapi permasalahan terstruktur melalui interaksi

langsung dengan data dan model analisis.

4. Sauter, SPK adalah sistem berbasis komputer yang

menggabungkan informasi dari berbagai sumber, membantu

pengorganisasian dan menganalisis informasi, serta

mengevaluasi praduga yang mendasari suatu pemodelan

sistem.

5. Turban et al., SPK adalah sistem berbasis komputasi yang

menggabungkan model dan data dalam upaya untuk

memecahkan permasalahan semi-terstruktur dan tidak

terstruktur dengan keterlibatan pengguna yang ektensif.

Keputusan yang diambil untuk menyelesaikan suatu masalah

dilihat dari keterstrukturannya bisa dibagi menjadi (Gunawan, 2012) :

1. Keputusan terstruktur (structured decision), yaitu keputusan

yang dilakukan secara berulang-ulang dan bersifat rutin.

Prosedur pengambilan keputusan sangatlah jelas. Keputusan

tersebut terutama dilakukan pada manajemen tingkat bawah.

Misalnya, keputusan pemesanan barang dan keputusan

penagihan piutang.

2. Keputusan semiterstruktur (semistructured decision), yaitu

keputusan yang memiliki dua sifat. Sebagian keputusan bisa

ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan

oleh pengambil keputusan. Prosedur dalam pengambilan

Page 29: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

12

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

keputusan tersebut secara garis besar sudah ada, tetapi ada

beberapa hal yang masih memerlukan kebijakan dari

pengambil keputusan. Biasanya keputusan semacam ini

diambil oleh manajer level menengah dalam suatu organisasi.

Misalnya, keputusan pengevaluasian kredit, keputusan

penjadwalan produksi, dan keputusan pengendalian persediaan.

3. Keputusan tidak terstruktur (unstructured decision), yaitu

keputusan yang penanganannya rumit karena tidak terjadi

berulang-ulang atau tidak selalu terjadi. Keputusan tersebut

menuntut pengalaman dan berbagai sumber yang bersifat

eksternal. Keputusan tersebut umumnya terjadi pada

manajemen tingkat atas. Misalnya, keputusan untuk

pengembangan teknologi baru, keputusan untuk bergabung

dengan perusahaan lain, dan keputusan perekrutan eksekutif.

2.3.4 Tujuan Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Turban dkk yang dikutip oleh (Amelia Yusnita, 2015)

bahwa tujuan dari sistem pendukung keputusan adalah sebagai berikut:

1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas

masalah semi-terstruktur.

2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan

bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.

3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer

lebih daripada perbaikan efisiensinya.

4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para

pengambil keputusan untuk melakukan banyak komputasi

secara cepat dengan biaya yang rendah.

5. Peningkatan produktivitas. Membangun satu kelompok

pengambil keputusan, terutama para pakar, bisa sangat mahal.

Page 30: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

13

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pendukung terkomputerisasi bisa mengurangi ukuran

kelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk berada

diberbagai lokasi yang berbeda-beda (menghemat biaya

perjalanan). Selain itu, produktivitas staf pendukung (misalnya

analisis keuangan dan hukum) bisa ditingkatkan. Produktivitas

juga bisa ditingkatkan menggunakan peralatan optimalisasi

yang menentukan cara terbaik untuk menjalankan sebuah

bisnis.

2.3.5 Perbandingan Metode Sistem Pendukung Keputusan

Menurut (Ashvia Achtar, 2015) Terdapat beberapa metode dalam

penyelesaian sistem pendukung keputusan. Berikut beberapa metode yang

menggunakan Multi Attribute Decision Making (MADM) :

1. Analytical Hierarchy Process (AHP)

2. Simple Addative Weighting (SAW)

3. Weighted Product (WP)

4. ELECTRE

5. Technique for Order Preference by Similiarity to Ideal Solution

(TOPSIS)

Dalam sistem pendukung penentu mustahiq zakat di BAZIS DKI

Jakarta, penulis menggunakan metode WP. Berikut tabel perbandingan

beberapa metode SPK berdasarkan kelebihan dan kekurangannya

Page 31: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

14

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 2.1 Perbandingan Metode Sejenis

METODE DESKRIPSI KELEBIHAN KEKURANGAN

1. Analytical

Hierarchy

Process (AHP)

AHP merupakan salah satu

metode untuk membantu

menyusun suatu prioritas dari

berbagai pilihan dengan

menggunakan beberapa kriteria

(multi criteria). Karena

sifatnya yang multi kriteria,

AHP cukup banyak digunakan

dalam penyusunan prioritas.

(Kurniady, 2013)

1. AHP membantu menentukan

prioritas daribeberapa kriteria

dengan melakukan analisa

perbandingan berpasangan dari

masing – masing kriteria.

2. AHP membuat sebuah

permasalahan yang tidak

terstruktur menjadi sebuah model

yang fleksibel dan mudah

dipahami.

3. AHP memberikan kemudahan

dengan menyediakan skala

pengukuran untuk menentukan

prioritas. (Kurniady, 2013)

1. Sulitnya menentukan

besarnya prioritas antar

kriteria karena tiap orang

memiliki persepsi sendiri

mengenai prioritas yang

ada.

(Kurniady, 2013)

Page 32: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

15

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Simple

Addative

Weighting

(SAW)

Metode SAW sering juga

dikenal istilah metode

penjumlahan terbobot. Konsep

dasar metode SAW adalah

mencari penjumlahan terbobot

dari rating kinerja pada setiap

alternatif pada semua atribut.

(S, Amalia, M, & Arivanty,

2009)

1. Melakukan penilaian secara lebih

tepat karena didasarkan pada nilai

kriteria dan bobot preferensi yang

sudah ditentukan.

2. Dapat menyeleksi alternatif terbaik

dari sejumlah alternatif yang ada

karena adanya proses perankingan

setelah menentukan nilai bobot

untuk setiap atribut

(Dasmastuti, 2011)

1. Harus menentukan bobot

pada setiap atribut

2. Harus membuat matriks

keputusan.

(Sabanayo, 2009)

3. ELECTRE

ELimination Et Chix

Traduisant La RealitE

(ELECTRE) adalah suatu

metode penentuan urutan

(prioritas) dalam analisis

multikriteria. Masalah

pokoknya adalah

Digunakan untuk kasus – kasus dengan

banyak alternatif namun hanya sedikit

kriteria yang dilibatkan. (Saragih,

2014)

1. Menggunakan matriks

keputusan

2. Menentukan matriks

dominan concordance dan

discordance.

(Saragih, 2014)

Page 33: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

16

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

kesederhanaan, kejelasan,

kestabilan. Dugaan dan

dominasi kriteria yang

digunakan dalam Electre

adalah penggunaan nilai

hubungan outranking Methods.

(Tambunan, 2014)

4. Technique for

Order

Preference by

Similiarity to

Ideal Solution

(TOPSIS)

TOPSIS adalah salah satu

metode pengambilan keputusan

multikriteria menggunakan

prinsip bahwa alternatif yang

terpilih harus mempunyai jarak

terdekat dari solusi ideal positif

dan terjauh dari solusi ideal

negatif dari sudut pandang

geometris dengan

menggunakan jarak Euclidean

untuk menentukan kedekatan

1. Mempertimbangkan solusi ideal

positif dan solusi ideal negatif.

2. konsepnya yang sederhana dan

mudah dipahami, komputasinya

efisien

(Kurniasih, 2013)

1. Topsis yaitu harus

adanya bobot yang

ditetapkan dan dihitung

terlebih dahulu.

(Nur Hidayat, 2014)

Page 34: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

17

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

relatif dari suatu alternatif

dengan solusi optimal. Solusi

ideal positif didefinisikan

sebagai jumlah dari seluruh

nilai terbaik yang dapat dicapai

untuk setiap atribut, sedangkan

solusi negatif-ideal terdiri dari

seluruh nilai terburuk yang

dicapai untuk setiap atribut.

(Kurniasih, 2013)

Page 35: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

18

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.4 Weighted Product (WP)

Metode Weighted Product merupakan suatu metode pendukung keputusan

dengan cara perkalian untuk menghubungkan rating atribut, di mana rating setiap

atribut harus mempunyai bobot atribut yang bersangkutan terlebih dahulu.

(Kristiawan, Siswanti, & Laksito YS, 2014)

Metode Weighted Product (WP) menggunakan perkalian untuk

menghubungkan rating atribut, dimana rating setiap atribut harus dipangkatkan

dulu dengan bobot atribut yang bersangkutan. Proses ini sama halnya dengan

proses normalisasi. Preferensi untuk alternatif Si diberikan sebagai berikut :

dengan i = 1,2,…..,m; j = 1,2,…,n dan ∑wj = 1.

Si : preferensi alternatif dianologikan sebagai vektor S,

X : nilai kriteria,

n : jumlah alternatif,

Wj : bobot kriteria, bernilai positif untuk kriteria keuntungan dan

bernilai negatif untuk kriteria biaya.

Secara singkat, algoritma dari model ini adalah sebagai berikut :

1. Melakukan perbaikan bobot terlebih dahulu agar total bobot ∑wj = 1.

Caranya dengan membagi nilai bobot dengan penjumlahan seluruh

nilai bobot.

2. Mengalikan seluruh atribut untuk sebuah alternatif dengan bobot

sebagai pangkat positif untuk atribut keuntngan dan bobot pangkat

negatif pada atribut biaya disebut vektor Si.

Page 36: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

19

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Hasil perkalian dijumlahkan untuk menghasilkan nilai pada setiap

alternatif

4. Melakukan pembagian antara Si dan hasil penjumlahan Si (∑Si) yang

akan menghasilkan nilai referensi Vi

5. Ditemukan urutan alternatif terbaik yang akan menjadi keputusan.

2.4.1 Contoh Kasus Weighted Product

Berikut merupakan contoh kasus penerapan metode Weighted

Product untuk menentukan pemilihan jurusan siswa :

1. Alternatif dan kriteria

Terdapat 2 alternatif yaitu IPA dan IPS, masing – masing

alternatif dipertimbangkan dengan krteria berbeda. Berikut

kriteria yang dipertimbangkan setiap alternatifnya :

a. IPA

Tabel 2.2 Contoh kasus alternatif IPA

Alternatif Kriteria

IPA

Fisika (C1)

Biologi (C2)

Kimia (C3)

Matematika (C4)

Ranking (C5)

Pada alternatif IPA, untuk poin kriteria Fisika, Biologi,

Kimia dan Matematika, diperoleh dari nilai raport siswa

semester dua.

Page 37: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

20

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b. IPS

Tabel 2.3 Contoh kasus alternatif IPS

Alternatif Kriteria

IPS

Ekonomi (C1)

Sejarah (C2)

Geografi (C3)

Sosiologi (C4)

Ranking (C5)

Pada alternatif IPS, untuk poin kriteria Ekonomi, Sejarah,

Geografi dan Sosiologi, diperoleh dari nilai raport siswa

semester dua.

Sedangkan poin untuk kriteria rangking dari alternatif IPA

dan IPS adalah sebagai berikut :

Tabel 2.4 Contoh kasus kriteria rangking

Rangking IPA IPS

1 – 10 10 5

>10 5 10

Page 38: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

21

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Bobot Kriteria

Tabel 2.5 Contoh kasus bobot kriteria

Kriteria Bobot

C1 5

C2 5

C3 3

C4 3

C5 4

3. Dilakukan penentuan kriteria apakah merupakan keuntungan

atau merupakan biaya. Apabila berupa keuntungan nilai

perbaikan bobot akan bernilai positif dan biaya akan bernilai

negatif. Namun pada contoh kasus penentuan jurusan ini semua

kriteria merupakan kriteria keuntungan dan Wj akan bernilai

positif

4. Dilakukan perbaikan bobot untuk setiap kriteria dengan cara

sebagai berikut :

Dimana W adalah bobot kriteria yang sebelumnya telah di

tentukan sebelumnya. Sehingga hasil dari perbaikan bobot

adalah sebagai berikut :

Page 39: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

22

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 2.6 Contoh kasus perbaikan bobot

No Nama Kriteria Bobot Perbaikan Bobot

1. C1 5 5/20 = 0.25

2. C2 5 5/20 = 0,25

3. C3 3 3/20 = 0,15

4. C4 3 3/20 = 0,15

5. C5 4 4/20 = 0,2

Jumlah 20 1

5. Didapatkan nilai untuk setiap kriterianya dari alternatif yang

ada sebagai berikut :

Tabel 2.7 Contoh kasus nilai kriteria setiap alternatif

Alternatif

Kriteria

C1 C2 C3 C4 C5

IPA 85 65 85 90 10

IPS 80 65 70 65 5

6. Menghitung nilai / skor untuk jurusan atau alternatif Ai dengan

cara berikut :

SIPA = (85 0.25)(65 0.25) (85 0.15) (90 0.15) (10 0.20) = 52,26

SIPS = (80 0.25)(65 0.25) (70 0.15) (65 0.15) (5 0.20) = 41,45

Page 40: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

23

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

7. Menghitung perankingan jurusan/ alternatif yang terbaik dari

tiap alternatif dengan rumus berikut :

VIPA = 52,26 / 52,26+41,45 = 52,26/93,71 = 0,56

VIPS = 41,45/ 52,26+41,45 = 41,45/93,71 = 0,44

8. Berikut ini adalah hasil skor/nilai dan perankingan yang di

dapat setiap kriterinya:

Tabel 2.8 Contoh kasus hasil perhitungan

Alternatif S V

IPA 52.26 0.56

IPS 41.45 0.44

9. Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa

nilai VIPA > VIPS. Jadi, alternatif (jurusan) yang terbaik adalah

VIPA (jurusan IPA)

2.5 Zakat

2.5.1 Pengertian Zakat

Menurut UU RI Nomor 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat,

zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau badan

yang dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk

diberikan kepada yang berhak menerimanya.

Page 41: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

24

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Zakat adalah hak Allah berupa harta yang diberikan oleh seseorang

(yang kaya) kepada orang-orang fakir. Harta itu disebut dengan zakat

karena di dalamnya terkandung penyucian jiwa, pengembangannya dengan

kebaikan dan harapan untuk mendapat berkah. Hal ini dikarenakan asal

kata zakat adalah azzakah yang berarti tumbuh, suci dan berkah. (Sayyid

Sabiq, 2009)

2.5.2 Dasar Hukum Zakat

Dasar hukum zakat terdapat dalam Al-Quran :

1. QS Al-Baqarah (2) : 110 yang artinya :“Dan dirikanlah shalat

dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu

usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya

pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang

kamu kerjakan.”

2. At-Taubah (9): 60 Yang artinya : “Sesungguhnya zakat-zakat itu

hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-

pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk

(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang untuk jalan

Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai

sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha

Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

2.6 Mustahiq

Menurut Undang –Undang RI No. 38 tahun 1999 tentang pengelolaan

zakat, Mustahiq adalah orang atau badan yang berhak menerima zakat. Mustahiq

delapan ashnaf ialah fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, gharim, shabilillah, dan

ibnussabil yang di dalam aplikasinya dapat meliputi orang-orang yang paling

tidak berdaya secara ekonomi seperti anak yatim, orang jompo, penyandang cacat,

orang yang menuntut ilmu, pondok pesantren, anak terlantar, orang yang terlilit

utang, pengungsi yang terlantar dan korban bencana alam.

Page 42: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

25

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Menurut Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta nomor 26 tahun 2006

kedelapan golongan tersebut adalah :

1. Fakir

Orang yang tidak memiliki harta dan tidak mempunyai penghasilan

layak yang memenuhi kebutuhan makan, pakaian, perumahan dan

kebutuhan primer lainnya,

2. Miskin

Orang yang memiliki harta dan mempunyai harta yang layak baginya,

tetapi penghasilannya belum cukup untuk keperluan minimum bagi

dirinya dan keluarga yang menjadi tanggungjawabnya

3. Amil Zakat

Mereka yang melaksanakan kegiatan pengumpulan dan

pendayagunaan zakat termasuk administrasi pengelolaannya.

4. Mualaf

Golongan yang perlu dilunakan hatinya kepada Islam atau untuk lebih

memantaptan keyakinan kepada Islam.

5. Riqab

Pembebasan budak dan usaha menghilangkan segala bentuk

perbudakan.

6. Gharimin

Gharimin adalah orang yang mempunyai hutang untuk kemaslahatan

ummat maupun masyarakat dalam melaksanakan ketaatan dan

kebaikan.

7. Fisabilillah

Usaha dan kegiatan perorangan atau badan yang bertujuan untuk

menegakkan kepentigan agama atau kemaslahatan ummat.

Page 43: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

26

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

8. Ibnu Sabil

Orang yang kehabisan bekal dalam melakukan perjalanan melintas dari

satu daerah ke daerah lain demi kemaslahatan ummat dan agama

Islam.

2.7 Metode Pengembangan Sistem

2.7.1 Definisi Metode Pengembangan Sistem

SDLC atau Software Development Life Cycle atau sering disebut

juga System Development Life Cycle adalah proses mengembangkan atau

mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model –

model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan

sistem – sistem perangkat lunak sebelumnya (berdasarkan best practice

atau cara – cara yang sudah teruji baik). Tahap – Tahap yang ada pada

SDLC secara global adalah sebagai berikut : (Rosa & Shalahuddin, 2011)

1. Inisiasi (initiation)

Tahap ini biasanya ditandai dengan pembuatan proposal proyek

perangkat lunak.

2. Pengembangan konsep sistem (system concept development )

Mendefinisikan lingkup konsep termasuk dokumen lingkup

sistem, analisis manfaat biaya, manajemen rencana, dan

pembelajaran kemudahan sistem.

3. Perencanaan (Planning)

Mengembangkan rencana manajemen proyek dan dokumen

perencanaan lainnya. Menyediakan dasar untuk mendapatkan

sumber daya (resources) yang dibutuhkan untuk memperoleh

solusi.

Page 44: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

27

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Analisis kebutuhan (requirements analysis)

Menganalisis kebutuhan pemakai sistem perangkat lunak (user)

dan mengembangkan kebutuhan user. Membuat dokumen

kebutuhan fungsional.

5. Desain (design)

Mentransformasikan desain ke sistem informasi yang lengkap

termasuk bagaimana memperoleh dan melakukan instalasi

lingkungan sistem yang dibutuhkan; membuat basis data dan

mempersiapkan prosedur pengodean, pengompilasian,

memperbaiki dan membersihkan program; peninjauan

pengujian.

6. Integrasi dan pengujian (integration and test)

Mendemonstrasikan sistem perangkat lunak bahwa telah

memenuhi kebutuhan yang dispesifikasikan pada dokumen

kebutuhan fungsional. Dengan diarahkan oleh staf penjamin

kualitas (quality assurance) dan user. Menghasilkan laporan

pengujian.

7. Implementasi (implementation)

Termasuk pada persiapan implementasi, implementasi

perangkat lunak pada lingkungan produksi (lingkungan pada

user) dan menjalankan resolusi dari permasalahan yang

teridentifikasi dari fase integrasi dan pengujian.

8. Operasi dan pemeliharaan (operations and maintenance

Mendiskripsikan pekerjaan untuk mengoperasikan dan

memelihara sistem informasi pada lingkungan produksi

(lingkungan pada user), termasuk implementasi akhir dan

masuk pada proses peninjauan.

Page 45: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

28

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

9. Disposisi (disposition)

Mendiskripsikan aktifitas akhir dari pengembangan sistem dan

membangun data yang sebenarnya sesuai dengan aktifitas user.

2.7.2 Model – model Pengembangan Sistem

SDLC memiliki beberapa model dalam penerapan tahapan

prosesnya. Berikut ini adalah model SDLC serta kelebihan dan

kekurangannya.

Page 46: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

29

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 2.9 Perbandingan metode pengembangan sistem

Model SDLC Definisi Kelebihan Kekurangan Alur

1. Model

Waterfall

Model SDLC air terjun

(waterfall) menyediakan

pendekatan alur hidup

perangkat lunak secara

sekuensial atau terurut

dimulai dari analisis,

desain, pengodean,

pengujian, dan tahap

pendukung (support).

(Rosa & Shalahuddin,

2011)

1. Struktur atau tahap

pengembangan

sistem jelas.

2. Dokumentasi

dihasilkan pada

setiap tahap

pengembangan

3. Sebuah tahapan

dijalankan setelah

tahap sebelumnya

selesai dijalankan

(tidak tumpang

tindih) (Rosa &

Shalahuddin,

2011)

1. Sangat sulit bagi

pelanggan

mendefinisikan semua

spesifikasi diawal

pengembangan.

2. Perubahan spesifikasi

perangkat lunak terjadi

di awal pengembangan.

3. Pelanggan tidak

mungkin bersabar

mengakomodasi

perubahan yang

diperlukan di akhir alur

pengembangan (Rosa

& Shalahuddin, 2011)

(Rosa & Shalahuddin,

2011)

Analisis

Desain

Pengodean

Pengujian

Page 47: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

30

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Model

Prototipe

Model prototype

(prototyping model)

adalah model yang

digunakan untuk

menyambungakan

ketidakpahaman

pelanggan mengenai hal

teknis dan memperjelas

spesifikasi kebutuhan

yang diinginkan

pelanggan kepada

pengembang perangkat

lunak. (Rosa &

Shalahuddin, 2011)

1. Cocok digunakan

untuk menjabarkan

kebutuhan

pelanggan secara

lebih detail.

2. Untuk

mengantisispasi

agar proyek dapat

berjalan sesuai

dengan target

waktu dan biaya

diawal.

3. Dokumen akan

menjadi patokan

agar spesifikasi

kebutuhan sistem

masih dalam

lingkup proyek.

(Rosa & Shalahuddin,

2011)

1. Pelanggan dapat sering

mengubah – ubah atau

menambah – tambah

speesifikasi kebutuhan

karena menggap

aplikasi sudah dengan

cepat dikembangkan.

2. Pengembang lebih

sering mengambil

kompromi dengan

pelanggan sehingga

pengembang lebih

sering melakukan

segala cara guna

menghasilkan

prototype untuk

didemonstrasikan. Hal

ini dapat menyebabkan

kualitas perangkat

lunak yang kurang baik

(Rosa & Shalahuddin,

2011)

(Rosa & Shalahuddin,

2011)

Mendengarkan

Pelanggan

Memperbaiki

Mock -up

Pelanggan

Melihat

Mock-up

Page 48: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

31

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Model Rapid

Application

Development

(RAD)

Model RAD adalah

model proses

pengembangan perangkat

lunak yang bersifat

incremental terutama

untuk waktu pengerjaan

pendek. Model RAD

membagi tim

pengembangan menjadi

beberapa tim untuk

mengerjakan beberapa

komponen masing –

masing tim perngerjaan

dapat dilakukan secara

parallel. (Rosa &

Shalahuddin, 2011)

1. Proses

pengembangan

yang cepat karena

pengerjaan dapat

dilakukan secara

parallel.

(Rosa & Shalahuddin,

2011)

1. Untuk pengerjaan yang

besar maka model

RAD membutuhkan

SDM yang besar.

2. Jika tidak ada

persetujuan

mengembangkan

perangkat lunak secara

dengan cepat (rapid)

maka proyek ini akan

gagal karena bingung

mendefinisikan

kebutuhan pelanggan.

3. Jika sistem perangkat

lunak yang dibuat tidak

bias dimodulkan maka

model RAD tidak dapat

digunakan.

4. Tidak cocok digunakan

untuk sistem dengan

resiko tenis tinggi.

(Rosa & Shalahuddin,

Tim ke 1 sampai tim ke-

n

(Rosa & Shalahuddin,

2011)

Pemodelan

Bisnis

Pemodelan

Data

Pemodelan

Proses

Pemodelan

Aplikasi

Pengujian dan

penggantian

Page 49: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

32

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2011)

4.Model

Iterative

Model iterative (iterative

model)

mengombinasikan proses

– proses pada model air

terjun dan model

prototype. Model

incremental akan

menghasilkan versi –

versi perangkat lunak

yang sudah mengalami

penambahan fungsi

untuk setiap pertambahan

(incremen/increment).

(Rosa & Shalahuddin,

2011)

1. Dapat mengatasi

kelemahan dari

model air terjun

yang tidak

mengakomodasika

n iterasi

2. Mengatasi

kelemahan dari

model prototipe

yang meiliki

proses terlalu

pendek dan tidak

menghasilkan

produk

3. Model incremental

menghasilkan

produk/aplikasi

untuk setiap

tahapan inkremen.

(Rosa & Shalahuddin,

2011)

1. Mekanisme tahapan

incremental perlu

direncanakan terlebih

dahulu agar hasil

produk dan pengerjaan

setiap tahapan

inkremen menjadi lebih

baik.

(Rosa & Shalahuddin,

2011)

Inkremen 1 sampai

inkremen ke n

(Rosa & Shalahuddin,

2011)

Analisis

Desain

Kode

Uji

Page 50: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

33

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Model Spiral

Model spiral (spiral

model) memasangkan

iterative pada model

prototipe dengan control

dan aspek sistematik

yang diambil dari model

air terjun. Pada iterasi

awal maka yang

dihasilkan adalah

prototipe sedangkan pada

iterasi akhir yang

dihasilkan adalah

perangkat lunak yang

sudah lengkap. (Rosa &

Shalahuddin, 2011)

1. Model spiral cocok

digunakan untuk

mengembangkan

sistem perangkat

lunak berskala

besar karena

memiliki proses

analisis resiko

yang sangat

meminimalisir

resiko yang akan

terjadi. (Rosa &

Shalahuddin,

2011)

1. Setiap perubahan

spesifikasi pasti

beresiko pada molornya

waktu pengerjaan dan

pembengkakan biaya

proyek.

(Rosa & Shalahuddin, 2011)

(Rosa & Shalahuddin,

2011)

Komunikasi dengan

palanggan

Perencanaan

Analisis

Resiko

Rekayasa

Konstruksi

Evaluasi

Page 51: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

34

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.7.3 Model Rapid Application Development (RAD)

Rapid Application Development adalah suatu pendekatan

berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu

metode pengembangan serta perangkat – perangkat lunak. (Kendall &

Kendall, 2010)

Ada tiga fase dalam RAD yang melibatkan penganalisis dan

penggunaan dalam tahap penilaian, perancangan, dan penerapan. RAD

melibatkan pengguna dalam setiap bagian upaya pengembangan, dengan

partisipasi mendalam dalam bagian perancangan bisnis.

Menurut Kendall & Kendall (2010), terdapat tiga fase dalam RAD

yang melibatkan penganalisis dan pengguna dalam tahap penilaian,

perancangan, dan penerapan. Adapun ketiga fase tersebut adalah

requirements planning (perencanaan syarat-syarat), RAD design workshop

(workshop desain RAD), dan implementation (implementasi). Sesuai

dengan metodologi RAD menurut (Kendall & Kendall, 2010), berikut ini

adalah tahap-tahap pengembangan aplikasi dari tiap-tiap fase

pengembangan aplikasi.

1. Requirements Planning (Perencanaan Syarat-Syarat)

Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk

mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta

untuk megidentifikasikan syarat-syarat informasi yang

ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Orientasi dalam fase

ini adalah menyelesaikan masalah-masalah perusahaan.

Meskipun teknologi informasi dan sistem bisa mengarahkan

sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu

tetap pada upaya pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.

2. RAD Design Workshop (Workshop Desain RAD)

Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang

bisa digambarkan sebagai workshop. Penganalisis dan

Page 52: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

35

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

pemrogram dapat bekerja membangun dan menunjukkan

representasi visual desain dan pola kerja kepada pengguna.

Workshop desain ini dapat dilakukan selama beberapa hari

tergantung dari ukuran aplikasi yang akan dikembangkan.

Selama workshop desain RAD, pengguna merespon prototipe

yang ada dan penganalisis memperbaiki modul-modul yang

dirancang berdasarkan respon pengguna. Apabila seorang

pengembangnya merupakan pengembang atau pengguna

yang berpengalaman, Kendall menilai bahwa usaha kreatif ini

dapat mendorong pengembangan sampai pada tingkat

terakselerasi.

3. Implementation (Implementasi)

Pada fase implementasi ini, penganalisis bekerja dengan para

pengguna secara intens selama workshop dan merancang

aspek-aspek bisnis dan nonteknis perusahaan. Segera setelah

aspek-aspek ini disetujui dan sistem-sistem dibangun dan

disaring, sistem-sistem baru atau bagian dari sistem diujicoba

dan kemudian diperkenalkan kepada organisasi.

Gambar 2.1 Siklus RAD menurut Kendall, 2010

Page 53: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

36

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.8 Unified Modeling Language (UML)

Sebuah standarisasi bahasa permodelan untuk pembangunan perangkat

lunak yang dibangun dengan menggunanakan teknik pemograman berorientasi

objek, yaitu Unified Modeling Language UML . UML muncul karena adanya

kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan,

membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan

bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan

menggunakan diagram dan teks – teks pendukung. (Rosa & Shalahuddin, 2011)

2.8.1 Diagram - Diagram UML

Pada UML 2.3 terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokan

dalam kategori. Pembagian kategori dan macam – macam diagram

tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah. (Rosa & Shalahuddin, 2011)

Gambar 2.2 Diagram UML

Page 54: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

37

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut.

1. Structure diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan

untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang

dimodelkan.

2. Behavior diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan

untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian

perubahan yang tejadi pada sebuah sistem.

3. Interaction diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan

untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lainnya

maupun interkasi antar subsistem pada suatu sistem.

Menurut (Widodo, 2011) UML menyediakan Sembilan jenis

diagram yaitu :

1. Diagram Kelas. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan

himpunan kelas- kelas, antarmuka – antarmuka, kolamorasi –

kolaborasi, serta relasi – relasi.

2. Diagram Paket (Package diagram). Bersifat statis. Diagram ini

memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari

diagram komponen.

3. Diagram Use-Case . Bersifat statis. Diagram ini

memperlihatkan himpunan use-case dan aktor – aktor (suatu

jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting

untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem

yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

4. Diagram interaksi dan Sequence (urutan). Bersifat dinamis.

Diagram urutan adalah diagram interkasi yang menekankan

pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

Page 55: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

38

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Diagram Komunikasi Communication Diagram). Bersifat

dinamis. Diagram sebagai diagram kolaborasi UML 1.4 yang

menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang

menerima serta mengirim pesan.

6. Diagram Statechart (Statechart Diagram) . Bersifat dinamis.

Diagram status memperlihatkan keadaan – keadaan pada

sistem, membuat status (state), transisi, kejadian, serta

aktivitas.

7. Diagram Aktivitas (Activity Diagram) . Bersifat dinamis.

Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang

memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya

dalam suatu sistem.

8. Diagram Komponen (Component Diagram ) . Bersifat statis.

Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta

kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-

komponen yang telah ada sebelumnya

9. Diagram Deployment (Deployment Diagram) . Bersifat statis.

Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi

dijalankan (run time).

2.8.2 Diagram Use Case

Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk

kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case

mendekripsikan sebuah interkasi antara satu atau lebih aktor dengan

sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk

mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan

siapa saja yang berhak melakukan fungsi tersebut. (Rosa & Shalahuddin,

2011)

Page 56: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

39

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Use case menggambarkan external view dari sistem yang akan kita

buat modelnya. Diagram use case bersama dengan narasi use case dan

skenario mendefinisikan tujuan suatu sistem atau pengklasifikasian lain

seperti enterprise, subsistem atau komponen. Use case mengekpresikan

apa yang user harapkan terhadap sistem. (Widodo, 2011)

Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan se-

simple mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case

yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case.

Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar

sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun

simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu

merupakan orang.

Use Case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem

sebagai unit – unit yang saling bertukar pesan antarunit atau

aktor.

2.8.3 Diagram Kelas

Diagram kelas menggambarkan struktur sistem dari segi

pendefinisian kelas – kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.

Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. Kelas –

kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi – fungsi

sesuai dengan kebutuhan sistem. (Rosa & Shalahuddin, 2011)

Diagram kelas adalah inti dari proses pemodelan objek.

Kemampuan menghasilkan kode program yang dimiliki diagram kelas

menyebabkan diagram ini memiliki hubungan yang khas dengan diagram

UML lainnya. (Widodo, 2011)

Page 57: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

40

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.8.4 Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow

(aliran kerja) atau aktifitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang

perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan

aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat

dilakukan oleh sistem. (Rosa & Shalahuddin, 2011)

Diagram aktifitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal

– hal berikut (Rosa & Shalahuddin, 2011):

a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktifitas yang

digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang

didefinisikan.

b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem / user

interface dimana setiap aktifitas dianggap memiliki sebuah

rancangan antarmuka tampilan.

c. Rancangan pengujian dimana setiap aktifitas dianggap

memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus

ujinya.

Diagram aktivitas lebih memfokuskan diri pada eksekusi dan alur

sistem daripada bagaimana sistem itu di rakit. Diagram ini tidak hanya

memodelkan software melainkan memodelkan model bisnis juga. Diagram

aktivitas menunjukan aktivitas sistem dalam bentuk kumpulan aksi – aksi.

(Widodo, 2011)

Page 58: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

41

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.9 Testing

Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup

dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi

demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis

yang telah disepakati dari awal. (Rizky, 2011)

2.9.1 Pengujian Black Box

Pengujian Black Box adalah tipe pengujian yang memperlakukan

perangkat lunak yang diketahui kinerja internalnya. Sehingga para penguji

memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang

tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai testing bagian luar. (Rizky,

2011)

Sebagai contoh, jika terdapat sebuah perangkat lunak yang

merupakan sebuah sistem informasi inventory di sebuah perusahaan. Pada

jenis pengujian Black Box, perangkat lunak tersebut akan dieksekusi

kemudian dites apakah telah memenuhi kebutuhan pengguna yang

didefinisikan pada awal tanpa harus membongkar programnya.

Berikut ini merupakan keuntungan yang diperoleh dari jenis

pengujian Black Box (Rizky, 2011) :

1. Anggota tim pengujian tidak harus dari seseorang yang

memiliki kemampuan teknis di bidang pemograman

2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali

ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna

3. Hasil dari pengujian Black Box dapat memperjelas kontradiksi

ataupun kerancuan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah

perangkat lunak.

4. Proses pengujian dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan

pengujian white box.

Page 59: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

42

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.10 Aplikasi Web

Menurut (Arief, 2011) Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan

dokumen – dokumen media (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya

yang menggunakan protocol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk

mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser.

Situs web merupakan kumpulan dari halaman web yang sudah

dipublikasiskan di jaringan internet dan memiliki domain/URL (Uniform

Resource Locator) yang dapat diakses semua pengguna internet dengan cara

mengetikan alamatnya. (Arief, 2011)

Menurut (Rosa & Shalahuddin, 2011) perangkat lunak berbasis web (web

based software) merupakan perangkat lunak yang dapat diakses menggunakan

browser.

2.10.1 Web Statis dan Web Dinamis

Web statis adalah web yang isinya/content tidak berubah-ubah.

Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah

secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk

membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan

isi/data. Teknologi yang digunakan pada web statis adalah jenis client side

scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi/data

pada halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah

langsung isinya pada file mentah web tersebut. (Arief, 2011)

Web dinamis adalah jenis web yang content/isinya dapat berubah-

ubah setiap saat. Untuk melakukan perubahan data, user cukup

mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control

panel/administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user

administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Untuk membuat halaman web dinamis diperlukan komponen yaitu client

side scripting (HTML, JavaScript, CSS), server side scripting seperti PHP,

Page 60: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

43

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

program basis data seperti MySQL untuk menyimpan data –datanya.

(Arief, 2011)

2.11 HTML

HTML atau HyperText Markup Language merupakan salah satu format

yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman

web. Dokumen ini dikenal dengan web page. Dokumen HTML merupakan

dokumen yang disajikan pada web browser. HTML merupakan dokumen yang

berisi tag – tag. Tag adalah kode yang digunakan untuk me-mark-up (memoles)

teks ASCII menjadi file HTML. Setiap tag diapit dengan tanda kurung runcing.

Ada tag pembuka yaitu <HTML> da nada tag penutup yaitu </HTML> yang

ditandai dengan tag slash (garis miring) di depan awal tulisannya. Tag diatas

memberikan kaidah bahwa yang akan ditulis di antara kedua tag tersebut adalah

isi dari dokumen HTML. (Arief, 2011)

2.12 PHP

PHP (PHP : Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting

yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena

PHP merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP

akan diesksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam

format HTML. Dengan demikian kode program yang ditulis di PHP tidak akan

terlihat oleh user sehingga keamanan halaman web lebih terjamin. PHP dirancang

untuk membentuk halaman web yang dinamis, yaitu halaman web yang dapat

membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini, seperti menampilkan

isi basis data ke halaman web. (Arief, 2011)

Dengan menggunakan PHP kita dapat membuat suatu halaman web yang

dinamis, tidak hanya halaman web yang statis. Web yang dinamis tidak hanya

berisi informasi saja tetapi dapat juga berinteraksi dengan pemakainya.

PHP termasuk dalan open source product, sehingga source code PHP

dapat diubah dan di distribusikan secara bebas. Versi terbaru PHP dapat diunduh

secara gratis di situs resmi PHP : http://www.php.net. PHP juga dapat berjalan

Page 61: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

44

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

diberbagai web server seperti IIS (Internet Information Server), PWS (Personal

Web Server), Apache, Xitami. PHP juga mampu lintas platform. Artinya PHP

dapat berjalan di banyak sistem operasi yang beredar saat ini, diantaranya : Sistem

Operasi Microsoft Windows (semua versi), Linux, Mac OS, Solaris.

Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh PHP adalah kemampuannya

untuk melakukan koneksi ke berbagai macam software sistem manajemen basis

data/ Database Management System (DBMS), sehingga dapat menciptakan suatu

halaman web yang dinamis. PHP mempunyai koneksitas yang baik dengan

beberapa DBMS antara lain Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Microsoft SQL

Server, Solid, PostgreSQL, Adabas, FilePro, Velocis, dBase, dan Unix dbm.

2.12.1 Keunggulan PHP

Menurut Yosef Murya (2014) keunggulan dari bahasa

pemograman PHP yaitu :

1. PHP memiliki native API untuk koneksi ke berbagai database,

sehingga secara otomatis dalam melakukan koneksi lebih cepat

dibandingkan dengan Open Database Connectivity (ODBC).

2. Eksekusi scripting dilakukan lebih cepat sehingga

meningkatkan throughout pada server.

3. Penulisan program yang simple dan sederhana yang membuat

programmer newbie (pemula) mudah dalam memahami PHP.

4. Dukungan koneksi yang hampir bisa dilakukan ke semua

database seperti MySQL, PostgreSQL, Sybase,Infomix,

Interbase, ORACLE, SQL Server, dan lain – lain.

5. PHP dapat dijalankan dibeberapa web server seperti PWS, IIS,

Apache, Xitami, Netscape, Enterprise, AOL server dan Orelly

website pro, CGI, dan ISAPI.

Page 62: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

45

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6. PHP juga dapat berjalan diberbagai platform seperti Unix dan

Windows.

7. PHP dapat didistribusikan kembali dibawah lisensi GNU

Public License (GPU) karena bersifat open source.

2.13 MySQL

MySQL menurut Arief (2011) adalah salah satu jenis database server

yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang

menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya. Kepopuleran

MySQL antara lain karena MySQL menggumakan SQL sebagai bahasa dasar

untuk mengakses database-nya sehingga mudah untuk digunakan, kinerja query

cepat, dan mencukupi untuk kebutuhan database perusahaan-perusahaan skala

menengah-kecil. MySQL juga bersifat open source dan free (tidak perlu

membayar untuk menggunakannya) pada berbagai platform (kecuali pada

Windows, yang bersifat shareware). MySQL didistribusikan dengan lisensi open

source GPL (General Public License) mulai versi 3.23, pada bulan Juni 2000.

Software MySQL bisa diunduh di http://www.mysql.org atau

http://www.mysql.com.

MySQL merupakan database yang pertama kali didukung oleh bahasa

pemrograman script untuk internet (PHP dan Perl). MySQL dan PHP dianggap

sebagai pasangan software pengembangan aplikasi web yang ideal. MySQL lebih

sering digunakan untuk membangun aplikasi berbasis web, umumnya

pengembangan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman script PHP.

MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam

basis data yang telah ada sebelumnya, yaitu SQL. SQL adalah sebuah konsep

pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan input data,

yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah (Yosef

Murya, 2014).

Page 63: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

46

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.13.1 Struktur Direktori MySQL

Software MySQL secara default akan diletakkan pada direktori

C:\MySQL jika di install pada sistem operasi Windows. Direktori ini bisa

saja diubah sesuai dengan keinginan pada saat instalasi. Apabila instalasi

dilakukan dengan menggunakan software PHPTriad (paket software yang

menghubungkan tiga aplikasi : Apache Web Server, PHP, dan MySQL),

maka software MySQL terletak pada directory C:\Apache\MySQL. (Arief,

2011)

Gambar 2.3 Struktur MySQL

Direktori yang paling penting dalam struktur direktori MySQL

adalah direktori bin dan data. Sub-direktori bin merupakan directori yang

menyimpan semua program database MySQL, sedangkan sub-direktori

data digunakan untuk menyimpan data dan file-file yang dibutuhkan oleh

MySQL untuk menyimpan database. (Arief, 2011)

Page 64: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

47

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.14 Studi Literatur

Sumber studi literatur yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah

studi literatur hasil dari penelitian atau hasil penulisan karya ilmiah dari

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan juga dari penelitian di

perguruan tinggi lainnya.

Untuk penelitian sejenis yang berkaitan dengan sistem pendukung

keputusan penentu mustahiq yang dijadikan sebagai referensi adalah sebagai

berikut:

Tabel 2.10 Studi Literatur

No. Penulis & Judul Kelebihan Kekurangan

1. Muhammad Jamhur -

Pengembangan Sistem

Pendaftaran dan Pelaporan

Zakat Infaq dan Sadaqah

Berbasis Web (2013)

Penelitian

berfokus pada

pendaftaran dan

pelaporan zakat

Tidak ada fitur

penentuan mustahiq

dalam penelitian ini.

2. Elin Haerani, Ramdaril -

Rancang Bangun Sistem

Pendukung Keputusan

Pendistribusian Zakat

Menggunakan Fuzzy Multiple

Attribute Decission Making

(FMADM) Dan Simple

Additive Weighting (SAW)

Pada Baznas Kota Pekanbaru.

(2015)

-

Tidak berbasis web

sehingga tidak bisa

diakses di mana saja

dan perlu instlallasi.

3. Putra Jaya - Sistem Pendukung

Keputusan Penentuan Bonus

Karyawan Menggunakan

Menggunakan

metode WP

Menggunakan

bahasa Visual Basic

yang berbasis

Page 65: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

48

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Metode Weighted Product

(WP) – (2013)

desktop sehingga

tidak dapat di akses

dimana saja dan

perlu di lakukan

installasi di setiap

PC Client.

Berdasarkan hasil analisa penulis dengan membadingkan 3 studi literatur

diatas dengan penelitian penulis, kelebihan penelitian penulis dibandingkan

dengan 3 studi literature diatas yaitu :

1. Berbasis web sehingga dapat di akses di mana saja dan tidak perlu

installasi di setiap PC Client.

2. Penelitian berfokus pada penentuan mustahiq dengan menggunakan

metode Weighted Product dengan membuat kriteria – kriteria dinamis.

3. Menggunakan metode Weighted Product dimana setiap kriteria

memiliki bobot dan nilai bobot kriteria juga di golongkan sebagai

kriteria positif dan kriteria negatif.

Page 66: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

49

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB III

METODE PENGEMBANGAN SISTEM

3.1 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan beberapa metode yang dapat mendukung

penulis dalam penyusunan, baik dalam pengumpulan data maupun informasi yang

diperlukan.

1. Wawancara

Metode ini dilakukan dengan cara mewawancarai seseorang

yang ahli dalam bidangnya atau yang mengerti terhadap materi

bahasan agar menjadi pendukung penyusunan skripsi ini.

Metode wawancara ini penulis melakukan wawancara

kepada Bpk. Dedi Santosa sebagai kepala bagian pendayagunaan di

BAZIS DKI Jakarta pada tanggal 12 November 2015 untuk

memperoleh data yang diperlukan antara lain permasalahan sistem

yang berjalan saat ini yaitu belum adanya sistem pendukung

keputusan penentuan mustahiq sehingga penentuan dilakukan

dengan cara wawancara calon mustahiq dan survei lokasi sehingga

terdapat kemungkinan adanya faktor subjektivitas oleh bagian staf

pada prosesnya. Dan permasalahan yang terjadi ketika ingin

menentukan mana mustahiq yang lebih layak dari mustahiq

lainnya.

2. Studi Pustaka

Kepustakaan dilakukan dengan mempelajari teori-teori

terkait dan hasil penelitian sebelumnya yang mendukung

pemecahan masalah dalam penelitian skripsi ini. Dalam melakukan

studi pustaka penulis melengkapi kekurangan-kekurangan data

yang diperoleh dari studi lapangan. Pengumpulan data dengan cara

Page 67: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

50

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

mengambil dari sumber-sumber media cetak maupun elektronik

yang terkait.

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan untuk

mengembangkan sistem ini yaitu metode pengembangan RAD (Rapid Aplication

Devellopment) menggunakan teori Kendall & Kendall. Sedangkan tools yang

digunakan adalah notasi UML (Unified Modelling Language) menggunakan teori

Salahuddin. Metode RAD terdiri dari tiga fase pengembangan yaitu :

Berikut adalah tiga fase pengembangan dalam metode RAD :

1. Requirement Planning

Dalam fase ini hal yang dilakukan adalah :

a. Pengumpulan data dan syarat – syarat informasi, tahap mengumpulkan

data – data hasil wawancara untuk dapat mempermudah dalam

identifikasi sistem, identifikasi yang dilakukan diantaranya adalah

mengenai profil BAZIS DKI Jakarta dan data mengenai sistem yang

berjalan pada BAZIS DKI Jakarta.

b. Identifikasi masalah pada sistem yang lama dengan menganalisa dan

mengidentifikasi masalah apa saja yang dihadapi dengan menggunakan

sistem lama, identifikasi tujuan yang ingin dicapai dengan sistem yang

baru untuk menyelasikan atau mengatasi masalah yang ada,

identifikasi kebutuhan apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan

sistem yang baru.

2. Workshop Design

Fase ini dilakukan untuk merancang sistem pendukung keputusan yang

dapat menyelesaikan masalah – masalah yang ada pada BAZIS DKI

Jakarta dalam menentukan mustahiq.

a. Tahap perencanaan SPK, tahap ini terdiri dari :

Page 68: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

51

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

- Tahap perancangan model pemecahan masalah berdasarkan teori

WP

- Tahap perhitungan untuk menentukan keputusan mengenai

mustahiq dengan menggunakan metode WP.

b. Tahap Perancangan Proses

Pada tahap ini perancangan proses menggunakan UML, sebagai case

toolnya. Berikut diagaram yang digunakan penulis dalam

pengembangan aplikasi ini :

1. Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan interaksi antara user

(pengguna) dengan sistem melalui sebuah cerita bagaimana sebuah

sistem dapat dipakai.

2. Class Diagram

Class Diagram mendeskripsikan jenis- jenis objek dalam sistem

dan berbagai macam hubungan interaksi antara mereka.

3. Activity Diagram

Merupakan teknik mendeskripsikan logika prosedural, proses

bisnis dan aliran kerja.

c. Perancangan User Interface

Perancangan antar muka merupakan mekanisme komunikasi antara

pengguna dengan sistem. Interface dapat memberikan informasi

kepada user untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah

sampai ditemukan suatu solusi.

d. Pengkodean

Pada tahap pengkodean semua elemen yang berada pada daftar

kebutuhan yang ada, dimasukkan secara kode kedalam program

menggunakan PHP, HTML, MySql.

Page 69: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

52

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Fase Implementasi

Fase ini bertujuan untuk memastikan apakah aplikasi yang telah dibangun

dapat berjalan dengan baik, maka tahap selanjutnya adalah melakukan

implementasi sistem yang meliputi:

a. Implementasi Interface

Fase ini menampilkan output dari rancangan interface berupa

printscreen aplikasi.

b. Implementasi Perangkat Lunak

Fase ini menjelaskan perangkat lunak apa saja yang dibutuhkan dalam

membangun Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan

Metode Weighted Product.

c. Instalasi Perangkat Keras

Fase ini menjelaskan perangkat keras apa saja yang digunakan dalam

membangun Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan

Metode Weighted Product.

d. Pengujian Sistem

Fase ini merupakan pengujian sistem yang bertujuan melihat apakah

aplikasi berjalan dengan baik atau tidak.

3.3 Kerangka Berfikir

Penelitian ini melalui tahap-tahap kegiatan yang tertuang dalam kerangka

berfikir yang meliputi metode pengumpulan data dan metode pengembangan

sistem RAD. Kerangka berfikir pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar :

Page 70: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

53

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Metode Pengumpulan

Data

Studi Kepustakaan

Wawancara

Matodologi Pengembangan

Sistem RAD

Requirement

Planning

Workshop Desain

Implementation

Tahap Pengumpulan

Data

Tahap Identifikasi dan

Analisis Sistem

Profil BAZIS DKI

Identifikasi Sistem

yang berjalan

Identifikasi Masalah

Identifikasi Sistem

yang baru

Identifikasi Syarat –

syarat Informasi

Tahap Perancangan

SPK

Perancangan Model

WP

UML Use Case Diagram

Class Diagram

Activity Diagram

Perancangan User

Interface

Pengkodean

Pengujian

Pengenalan SistemKesimpulan/ Saran

Selesai

Perhitungan Model

WP

mulai

Gambar 3.1 Kerangka berfikir penelitian

Page 71: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

54

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB IV

ANALISIS, PERANCANGAN SISTEM, IMPLEMENTASI DAN

PENGUJIAN

4.1 Requirement Planning

4.1.1 Tahap Pengumpulan Data dan Syarat – syarat Informasi

4.1.1.1 Profil BAZIS Provinsi DKI Jakarta

BAZIS Provinsi DKI Jakarta merupakan sebuah badan pengelola

zakat resmi yang dibentuk Pemerintah Prov. DKI Jakarta. Badan ini

berdiri secara resmi pada tahun 1968 sejak dikeluarkannya Surat

Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta (ketika itu dijabat oleh Ali

Sadikin) No. Cb. 14/8/18/68 tertanggal 5 Desember 1968 Tentang

Pembentukan Badan Amil Zakat, berdasarkan syariat Islam dalam wilayah

DKI Jakarta.

Menjelang berdirinya BAZIS Prov. DKI Jakarta, wacana tentang

perlunya pengelolaan zakat secara kelembagaan dan professional terus

bergelora di kalangan masyarakat muslim. Pada tanggal 24 September

1968, sebelas ulama berkumpul di Jakarta yang terdiri dari: Prof. Dr.

Hamka, KH. Ahmad Azhari, KH. Moh. Syukri Ghazali, Moh. Sodry, KH.

Taufiqurrahman, KH. Moh. Soleh Su’aidi, M. Ali Al Hamidy, Mukhtar

Luthfy, KH. A. Malik Ahmad, Abdul Kadir, dan KH. M.A. Zawawy.

Pertemuan ini menghasilkan rekomendasi, yaitu:

1. Perlunya pengelola zakat dengan sistem administrasi dan tata usaha

yang baik sehingga bisa dipertanggungjawabkan pengumpulan dan

pendayagunaannya kepada masyarakat.

2. Bahwa zakat merupakan potensi umat yang sangat besar yang belum

dilaksanakan secara maksimal. Karenanya, diperlukan efektivitas

Page 72: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

55

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

pengumpulan zakat sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan

pembangunan.

Melihat peran zakat yang sangat strategis ini, maka pada acara Isra’

Mi’raj di Istana Negara, Presiden Soeharto ketika itu menyerukan secara

langsung pelaksanaan zakat untuk menunjang pembangunan. Pada saat

yang sama, ia juga menyatakan kesediannya untuk menjadi amil tingkat

nasional.

Sebagai tindak lanjut dari seruan itu, Presiden Soeharto

mengeluarkan Surat Perintah No. 07/POIN/10/1968 tanggal 31 Oktober

1968 kepada Mayjen Alamsyah Ratu Prawiranegara, Kol. Inf. Drs. Azwar

Hamid, dan Kol. Inf. Ali Afandi untuk membantu Presiden dalam proses

administrasi dan tata usaha penerimaan zakat secara nasional.

Untuk lebih memperkuat hal tersebut, Presiden mengeluarakan

Surat Edaran No. B. 133/PRES/11/1968 yang menyerukan kepada

pejabat/instansi untuk membantu dan berusaha ke arah terlaksananya

seruan presiden dalam wilayah atau lingkup kerja masing-masing. Seruan

Presiden ini kemudian ditindaklanjuti oleh Gubernur Prov. DKI Jakarta,

Ali Sadikin dengan mengeluarkan Surat Keputusan Gubernur No. Cb.

14/8/18/68 tertanggal 5 Desember 1968 Tentang Pembentukan Badan

Amil Zakat, berdasarkan syariat Islam dalam wilayah DKI Jakarta.

Akhirnya, BAZ Prov. DKI Jakarta secara resmi berdiri.

Sejak berdirinya BAZIS tahun 1968, perkembangan zakat masih

dirasakan belum optimal. Hal ini dilihat dari hasil pengumpulan yang

secara kuantitas maupun kualitas masih sangat kecil dibandingkan dari

potensi zakat yang sangat besar, khususnya di DKI Jakarta. Untuk

memperluas sasaran operasional dan arena semakin kompleksnya

permasalahan zakat di Jakarta, maka pada tahun 1973 Gubernur Prov. DKI

Jakarta melalui Surat Keputusan No. D.III/B/14/6/73 tertanggal 22

Page 73: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

56

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Desember 1973 menyempurnakan BAZ ini menjadi Badan Amil Zakat

dan Infaq/Shadaqah yang kini popular dengan sebutan BAZIS.

4.1.1.2 Tugas dan Fungsi

Lahirnya Undang Undang No. 38 Tahun 1999 Tentang

Pengelolaan Zakat telah memberikan angin segar bagi dunia perzakatan

yang lebih baik. Namun, hal itu juga menuntut semua lembaga pengelola

zakat untuk berbenah diri sesuai dengan regulasi yang baru tersebut. Untuk

merespon perkembangan tersebut, Gubernur Provinsi DKI Jakarta

mengeluarkan Surat Keputusan No. 120 tahun 2002 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Badan Anil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Prov. DKI Jakarta.

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur No. 120 tahun 2002 yang

tertuang pada BAB II Pasal 3, tugas pokok BAZIS Provinsi DKI Jakarta

adalah:

1. Menyelenggarakan pengumpulan dan pendayagunaan zakat,

infaq, dan shdaqah sesuai dengan fungsi tujuannya

2. Dalam melaksanakan tugasnya, BAZIS bersifat transparan.

Surat Keputusan Gubernur ini juga menyebutkan tentang fungsi

BAZIS Provinsi DKI Jakarta yang tertuang pada BAB II Pasal 4, yaitu:

1. Penyusunan program kerja

2. Pengumpulan segala macam zakat, infaq, dan shadaqah dari

masyarakat termasuk pegawai di wilayah Provinsi DKI Jakarta

3. Pendayagunaan zakat, infaq, dan shadaqah sesuai dengan

ketentuan hukumnya

4. Penyuluhan kepada masyarakat dalam upaya peningkatan

kesadaran menunaikan ibadah zakat, infaq, dan shadaqah

5. Pembinaan pemanfaatan zakat, infaq, dan shadaqah agar lebih

produktif dan terarah

Page 74: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

57

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Koordinasi, bimbingan dan pengawasan kegiatan pengumpulan

zakat, infaq, dan shadaqah yang dilaksanakan oleh pelaksana

pengumpulan BAZIS.

7. Penyelenggaraan kerja sama dengan Badan Amil Zakat, Infaq,

dan Shadaqah dan Lembaga Amil Zakat yang lain

8. Pengendalian atas pelaksanaan pengumpulan dan

pendayagunaan zakat, infaq, dan shadaqah

9. Pengurusan fungsi-fungsi ketatausahaan, perlengkapan,

kerumah-tanggaan dan sumber daya manusia.

4.1.1.3 Visi dan Misi

Visi BAZIS DKI Jakarta yaitu Menjadi Badan Pengelola ZIS yang

unggul dan terpercaya. Misi BAZIS DKI Jakarta yaitu Mewujudkan

Optimalisasi Pengelolaan ZIS yang amanah, profesional, transparan,

akuntabel, dan mandiri menuju masyarakat yang bertaqwa, sejahtera dan

berdaya.

4.1.1.4 Identifikasi Sistem yang berjalan

BAZIS DKI Jakarta mempunyai bagian khusus yang menangani

pemberian dana zakat kepada mustahiq zakat yaitu bagian pendayagunaan

zakat. Berikut ini adalah alur proses pengajuan mustahiq untuk diterima

sebagai mustahiq di BAZIS DKI Jakarta :

Page 75: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

58

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Calon Mustahiq Staff Bagian

Pendayagunaan BAZIS

DKI Jakarta

Manajer Bagian

Pendayagunaan BAZIS

DKI Jakarta

Perlu Survei ?

Tim Survei

1

Mendaftarkan Diri

23

Data Mustahiq

4

Hasil Survei

5

Ya

Tidak

6

ACC / Tidak

7. Konfirmasi YA / TIDAK

Gambar 4.1 Alur proses penentuan mustahiq

Proses penentuan mustahiq di BAZIS DKI Jakarta yaitu :

1. Calon mustahiq mendaftarkan diri ke staf bagian

pendayagunaan zakat. Pada proses ini calon mustahiq harus

melengkapi data yang dibutuhkan oleh BAZIS DKI untuk

dapat menilai kelayakan menjadi mustahiq.

2. Staf bagian pendayagunaan zakat akan menilai kelayakan calon

mustahiq dengan melihat data yang diberikan oleh calon

mustahiq dan melalui wawancara langsung dengan calon

mustahiq.

3. Apabila dalam data yang diajukan dinilai memerlukan survei

maka dilakukan survei lokasi, dan bila data mustahiq dinilai

tidak perlu untuk dilakukan survei maka akan langsung

ditidaklanjuti oleh manajer pendayagunaan.

Page 76: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

59

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Tim survei akan melakukan survei lokasi di tempat mustahiq

tinggal kemudian akan memberikan hasil ke manajer

pendayagunaan.

5. Manajer bagian pendayagunaan akan memberikan keputusan di

setujui atau tidak di setujui calon mustahiq tersebut menjadi

mustahiq dan mendapatkan dana zakat

4.1.2 Tahap Identifikasi dan Analisis Sistem

4.1.2.1 Identifikasi Masalah

Pada sistem yang ada di BAZIS DKI Jakarta saat ini proses

penentuan seorang calon mustahiq yang mendaftar layak atau tidaknya

calon mustahiq tersebut menjadi mustahiq ditentukan sepenuhnya melalui

penilaian oleh staf dan manajer bagian pendayagunaan dengan merujuk

kepada data yang diberikan mustahiq, wawancara dan survei yang

dilakukan oleh tim survei. Hal ini kadang kala rentan dengan penilaian

subjektif oleh staf bagian pendayagunaan.

Permasalahan juga akan terjadi ketika bagian pendayagunaan harus

menyeleksi mana saja yang benar – benar pantas menjadi mustahiq dan

mana calon mustahiq yang di prioritaskan dulu atau lebih diutamakan

untuk menjadi mustahiq dan mendapatkan zakat.

4.1.2.2 Identifikasi Sistem yang Baru

Sistem yang penulis ingin buat adalah sebuah sistem pendukung

keputusan penentu mustahiq yang diharapkan dapat membantu

menyelesaikan masalah yang ada pada BAZIS DKI Jakarta yaitu:

a. Sistem dapat menentukan mustahiq yang tepat.

b. Sistem dapat menentukan perbandingan kelayakan mustahiq

dengan perankingan mustahiq yang nantinya berguna untuk

menyeleksi alternatif pemilihan mustahiq yang diutamakan.

Page 77: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

60

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berikut ini adalah gambaran sistem baru yang ingin penulis

implementasikan pada proses penentuan mustahiq di BAZIS DKI Jakarta :

Calon Mustahiq Staff Bagian Pendayagunaan

BAZIS DKI JakartaSistem SPKM

Manajer Bagian

Pendayagunaan

BAZIS DKI Jakarta

Perlu Survei ?

Tim Survei

10

Mendaftarkan Diri

3

Data Mustahiq

4YA

6Tidak

5

Hasil Survei

Input Data Mustahiq

7Data Mustahiq

ACC / Tidak

9

Konfirmasi Ya / Tidak8

9

Hasil Perhitungan Sistem

2

Gambar 4.2 Alur proses dengan sistem baru

Proses penentuan mustahiq dengan menggunakan Sistem

Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq (SPKM) yaitu sebagai berikut :

1. Calon mustahiq mendaftarkan diri ke staf bagian

pendayagunaan zakat. Pada proses ini calon mustahiq harus

melengkapi data yang dibutuhkan oleh BAZIS DKI untuk

dapat menilai kelayakan menjadi mustahiq.

2. Staf bagian pendayagunaan zakat akan meng-input data –data

yang telah diberikan mustahiq pada proses ke dalam sistem

SPKM setelah sebelumnya dilakukan wawancara untuk

melengkapi semua data.

3. Apabila dalam data yang diajukan dinilai memerlukan survei

maka dilakukan survei lokasi, dan bila data mustahiq dinilai

Page 78: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

61

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tidak perlu untuk dilakukan survei maka akan di masukkan ke

dalam sistem SPKM.

4. Tim survei akan melakukan survei lokasi di tempat mustahiq

tinggal kemudian akan memberikan hasil ke manajer

pendayagunaan.

5. Manajer bagian pendayagunaan akan mencocokan hasil survei

dan data yang di dalam sistem SPKM. Apabila data dinilai

benar maka manajer akan memberikan persetujuannya untuk

calon mustahiq agar dapat di proses sistem. Apabila data dinilai

tidak benar maka manajer akan menilai untuk tidak memproses

data tersebut.

6. Sistem SPKM akan melakukan proses perhitungan berdasarkan

metode Weighted Product dengan kriteria – kriteria dan bobot

yang telah ditentukan.

7. Hasil perhitungan sistem dapat dilihat oleh staf bagian

pendayagunaan BAZIS DKI Jakarta untuk memberikan

konfirmasi pada calon mustahiq apakah di terima atau tidak

diterima.

4.1.2.3 Identifikasi Syarat – syarat Informasi

Pembuatan Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq Zakat

ini harus memenuhi syarat – syarat yang meliputi kelengkapan data,

software, hardware. Kelengkapan data yang digunakan dalam pembuatan

Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode Weighted

Product ini adalah :

1. Data Mustahiq,

2. Data Pengguna

3. Data Kriteria,

Page 79: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

62

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Data Nilai Kriteria,

5. Data Posisi,

6. Data Pilihan Kriteria,

7. Data Kotamadya,

8. Data Kecamatan,

9. Data Kelurahan.

Kebutuhan software yang digunakan untuk pembuatan Sistem

Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode Weighted

Product ini adalah :

1. Windows 10,

2. Sublime Text,

3. XAMPP server,

4. Goggle Chrome.

Sedangkan kebutuhan hardware yang digunakan untuk pembuatan

Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode Weighted

Product ini adalah :

1. Laptop ASUS K43SA,

2. RAM 4GB,

3. Processor Intel Core i5 2,4 GHz.

Page 80: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

63

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.2 Fase Workshop Desain

4.2.1 Tahap Perancangan SPK

4.2.1.1 Perancangan Model Weighted Product

Tahap perancangan model Weighted Product dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut (studi kasus : BAZIS prov. DKI Jakarta) :

Mendefinisikan Alternatif

yang ada

Menentukan Kriteria

yang menjadi

pertimbangan

Menentukan skala tingkat

kepentingan

Menentukan Bobot

Kriteria setiap kriteria

Melakukan jenis kriteria

merupakan kriteria positif

atau negatif

Perbaikan Bobot Kriteria

Menentukan Nilai Pilihan

Kriteria untuk kriteria

yang berupa pilihan

Menghitung Nilai Vektor

S

Menghitung Nilai Vektor

V

Menentukan Ranking

setiap alternatif dari nilai

vektor V

Gambar 4.3 Perancangan model WP

1. Menetukan alternatif yang ada , pada pembuatan Sistem

Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode

Weighted Product ini alternatif yang ada dan digunakan adalah

calon mustahiq yang mendaftar menjadi mustahiq di BAZIS

DKI Jakarta.

2. Menentukan kriteria – kriteria yang digunakan dalam

pengambilan keputusan untuk memenetukan mustahiq. Kritera

yang digunakan di BAZIS DKI Jakarta saat ini adalah :

Page 81: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

64

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

a. Pendapatan perbulan (rupiah),

b. Jumlah tanggungan (orang),

c. Kepemilikan rumah,

d. Kepemilikan kendaraan bermotor,

e. Ada tidaknya penanggung jawab,

f. Kelengkapan berkas.

Kriteria – kriteria yang ada nantinya dapat diolah (ditambah,

diubah, dihapus,) pada sistem.

3. Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode

Weighted Product pada penelitian ini memberikan bobot

kepentingan pada kriterianya yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.1 Bobot kriteria

No Nama Kriteria Bobot

1. Pendapatan perbulan 4

2. Jumlah tanggungan 5

3. Kepemilikan rumah 3

4. Kepemilikan kendaraan bermotor 3

5. Ada tidaknya penanggung jawab 3

6. Kelengkapan berkas 3

Pemberian bobot menggunakan pendekatan subyektif

ditentukan berdasarkan keputusan dari pengambil keputusan. (Sri

Kusumadewi, 2006)

Page 82: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

65

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Dilakukan pengkategorian kriteria untuk setiap kriteria yang

digunakan. Kriteria yang merupakan keuntungan bernilai positif

sedangkan kriteria yang merupakan biaya bernilai negatif.

a. Kriteria pendapatan perbulan, kepemilikan rumah,

kepemilikan kendaraan bermotor merupakan kriteria yang

bernilai negatif. Semakin bersar nilai kriteria – kriteria ini

maka penilaian mustahiq sebagai alternatif menjadi tidak

baik.

b. Kriteria jumlah tanggungan, ada tidaknya penanggung

jawab, dan kelengkapan berkas merupakan kriteria yang

berupa keuntungan dan bernilai positif. Semakin besar nilai

kriteria – kriteria ini maka penilaian mustahiq sebagai

alternatif menjadi semakin baik.

5. Dilakukan perbaikan bobot untuk setiap bobot kriteria menjadi

sebagai berikut :

Tabel 4.2 Perbaikan bobot kriteria

No Nama Kriteria Bobot Perbaikan Bobot

1. Pendapatan perbulan 4 4/21 = 0.1904761

2. Jumlah tanggungan 5 5/21 = 0,238095

3. Kepemilikan rumah 3 3/21 = 0,142857

4. Kepemilikan kendaraan

bermotor 3 3/21 = 0,142857

5. Ada tidaknya

penanggung jawab 3 3/21 = 0,142857

6. Kelengkapan berkas 3 3/21 = 0,142857

Page 83: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

66

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jumlah 21 1

Karena kriteria pendapatan perbulan, kepemilikan rumah,

kepemilikan kendaraan bermotor merupakan kriteria yang bernilai

negatif, maka nilai perbaikan bobotnya pun bernilai negatif.

6. Penentuan nilai untuk pilihan kriteria yang ada untuk kategori yang

berupa pilihan yaitu kepemilikan rumah, kepemilikan kendaraan

bermotor, ada tidaknya penanggung jawab, dan kelengkapan

berkas. Penentuan nilai pilihan itu ialah sebagai berikut :

a. Kepemilikan Rumah

Tabel 4.3 Pilihan Kepemilikan Rumah

No Nama Pilihan Nilai Pilihan

1. Milik Sendiri 3

2. Mengontak 2

3. Tidak Punya 1

Kriteria kepemilikan rumah merupakan kriteria negatif atau

berupa biaya, jadi semakin tinggi nilai dari kepemilikan

rumah maka semakin tidak baik.

b. Kepemilikan kendaraan bermotor

Tabel 4.4 Pilihan Kepemilikan kendaraan bermotor

No. Nama Pilihan Nilai Pilihan

1. Punya 3

2. Menyicil 2

Page 84: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

67

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Tidak Punya 1

Kriteria kepemilikan kendaraan bermotor merupakan

kriteria negatif atau berupa biaya, jadi semakin tinggi nilai

dari kriteria kepemilikan kendaraan bermotor maka akan

semakin tidak baik.

c. Ada tidaknya penanggung jawab

Tabel 4.5 Pilihan kriteria ada tidaknya penanggung jawab

No. Nama Pilihan Nilai Pilihan

1. Suami/Istri 1

2. Anak / Menantu 2

3. Orang tua 3

4. Tidak ada 4

Kriteria ada tidaknya penanggung jawab merupakan kriteria

positif atau berupa keuntungan, jadi semakin tinggi nilai

dari kriteria ada tidaknya penanggung jawab maka akan

semakin baik.

d. Kelengkapan berkas

Tabel 4.6 Pilihan kriteria kelengkapan berkas

No. Nama pilihan Nilai pilihan

1. Tidak Lengkap 1

2. Lengkap 2

Page 85: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

68

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kriteria kelengkapan berkas merupakan kriteria positif atau

berupa keuntungan, jadi semakin tinggi nilai dari kriteria

kelengkapan berkas maka akan semakin baik.

7. Perhitungan vektor S dihitung dengan rumus :

Dengan i = 1, 2, .. dimana :

S = preferensi alternatif,

X = nilai kriteria,

W = bobot kriteria, bernilai posistif untuk keuntungan dan bernilai

negatif untuk biaya,

n = banyaknya kriteria.

8. Nilai V merupakan nilai yang digunakan untuk perankingan dapat

dihitung dengan rumus sebagai berikut :

dimana :

Vi = preferensi alternatif,

X = nilai kriteria,

W = bobot kriteria.

9. Penentuan ranking dan mustahiq sebagai alternatif terbaik

dilakukan dengan melihat nilai V terbesar.

Page 86: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

69

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.2.1.2 Perhitungan Manual WP

Seandainya terdapat data dari 5 orang calon mustahiq seperti tabel

4.7 dibawah ini , maka perhitungan WP nya adalah sebagai barikut :

Tabel 4.7 Nilai Calon Mustahiq

Pen

dap

atan

Per

bula

n

Jum

lah

Tan

ggungan

Kep

emil

ikan

Rum

ah

Kep

emil

ikan

Ken

dar

aan

Ber

moto

r

Ada

tidak

nya

pen

anggung j

awab

Kel

engkap

an

ber

kas

Budi 1.000.000 3 Mengon

trak Menyicil

Tidak

ada Lengkap

Tafsir 1.500.000 1 Milik

Sendiri Tidak ada

Tidak

ada Lengkap

Lasmini 1.200.000 1 Mengon

trak Menyicil

Tidak

ada

Tidak

Lengkap

Muriya 900.000 1 Mengon

trak Tidak ada

Tidak

ada Lengkap

Siti 400.000 1 Milik

sendiri Tidak ada

Anak/

Menant

u

Tidak

Lengkap

Tabel diatas merupakan contoh data calon mustahiq yang akan di

hitung dan di ranking untuk mengetahui prioritas mustahiq yang akan di

berikan zakat. Masing – masing data ini nantinya akan dihitung nilai

vektor S dan vektor V dengan menggunakan rumus yang telah dijelaskan

sebelumnya pada peracangan model Weighted Product.

Page 87: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

70

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

a) Perhitungan nilai vektor S

S1 = (1.000.000 -0.190476 ) (3 0.238095) (2 -0.142857) (2 -0.142857) (4 0.142857)

(2 0.142857) = 0.10321633336728

S2 = (1.500.000 -0.190476 ) (1 0.238095) (3 -0.142857) (1 -0.142857) (4 0.142857)

(2 0.142857) = 0.076639993021638

S3 = (1.200.000 -0.190476 ) (1 0.238095) (2 -0.142857) (2 -0.142857) (4 0.142857)

(1 0.142857) = 0.069512334322559

S4 = ( 900.000 -0.190476 ) (1 0.238095) (2 -0.142857) (1 -0.142857) (4 0.142857)

(2 0.142857) = 0.08950930560089

S5 = ( 400.000 -0.190476 ) (1 0.238095) (3 -0.142857) (1 -0.142857) (2 0.142857)

(1 0.142857) = 0.08086975960062

b) Menghitung nilai total vektor S

Stotal = 0.10321633336728 + 0.076639993021638 +

0.069512334322559 + 0.08950930560089 + 0.08086975960062

= 0.419747725912987

c) Menghitung nilai vektor V

V1 = 0.10321633336728 / 0.41974772591287 =

0.2459008756814

V2 = 0.076639993021638 / 0.41974772591287 =

0.1825858445211

V3 = 0.069512334322559 / 0.41974772591287 =

0.16560502900013

V4 = 0.08950930560089 / 0.41974772591287 =

0.21324548073774

V5 = 0.08086975960062 / 0.41974772591287 =

0.19266277005961

Page 88: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

71

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dari hasil perhitungan di dapatkan data bahwa nilai vektor V

terbesar didapatkan oleh mustahiq bernama Budi yang nantinya menjadi

alternatif terbaik atau mustahiq yang diutamakan mendapatkan dana zakat.

Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan yang dilakukan diatas:

Tabel 4.8 Hasil perhitungan mustahiq

Nama Nilai vektor S Nilai vektor V

Budi 0.10321633336728 0.2459008756814

Tafsir 0.076639993021638 0.18258584452111

Muriya 0.08950930560089 0.21324548073774

Lasmini 0.069512334322559 0.16560502900013

Siti 0.08086975960062 0.19266277005961

Berikut ini adalah tabel hasil perankingan mustahiq dari data

diatas:

Tabel 4.9 Hasil perankingan mustahiq

Ranking Nama Nilai vektor S Nilai vektor V

1 Budi 0.10321633336728 0.2459008756814

2 Muriya 0.08950930560089 0.21324548073774

3 Siti 0.08086975960062 0.19266277005961

4 Tafsir 0.076639993021638 0.18258584452111

5 Lasmini 0.069512334322559 0.16560502900013

Page 89: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

72

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.2.1.3 Flowchart Weighted Product

mulai

alternatif

kriteria

Perbaikan bobot

kriteria

Keuntungan /

biaya

Nilai bobot =

negatif

Nilai bobot =

positif

hitung_s()

hitung_v()

ranking

selesai

Gambar 4.4 Flowchat Weighted Product

4.2.2 UML

4.2.2.1 Use Case

Use case diagram pada Sistem Pendukung Keputusan Penentu

Mustahiq dengan Metode Weighted Product ini mempunyai 2 aktor yaitu

Admin BAZIS DKI dan sistem itu sendiri.

Page 90: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

73

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.5 Use Case Diagram SPK Mustahiq

Page 91: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

74

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar diatas merupakan use case Sistem Pendukung Keputusan

Penentu Mustahiq dengan Metode Weighted Product. Dimana pada use

case ini menjelaskan hal – hal yang dapat dilakukan pengguna pada

sistem. Hal – hal tersebut antara lain digambarkan pada use case yang ada

yaitu mengelola data mustahiq, mengelola data staf, mengelola data

kriteria, mengelola data nilai kriteria, mengelola data kotamadya,

mengelola data kecamatan, mengelola data kelurahan, mengelola data

posisi, login, dan logout.

4.2.2.2 Activity Diagram

Activity diagram pada Sistem Pendukung Keputusan Penentu

Mustahiq dengan Metode Weighted Product ini dibuat berdasarkan pada

use case diagram yang menggambarkan aktivitas dari suatu sistem dan

proses berjalannya suatu sistem. Berikut ini activity diagram Sistem

Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode Weighted

Product.

1. Kelola Data Kriteria

Berikut ini merupakan activity diagram untuk mengelola data

kriteria pada Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq

yang dapat memberikan gambaran alur aktivitas untuk menambah

data kriteria, mengubah data kriteria, menghapus data kriteria, dan

melihat data kriteria.

Page 92: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

75

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.6 Activity diagram kelola data kriteria

Page 93: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

76

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Kelola Data Mustahiq

Berikut ini merupakan activity diagram untuk mengelola data

mustahiq pada Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq

dengan Metode Weighted Product yang dapat memberikan

gambaran alur aktivitas untuk menambah data mustahiq, mengubah

data mustahiq, menghapus data mustahiq, mencetak data mustahiq

dan melihat data mustahiq.

Page 94: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

77

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.7 Activity diagram kelola data mustahiq

Page 95: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

78

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Kelola Data Nilai Kriteria

Berikut ini merupakan activity diagram untuk mengelola data nilai

kriteria pada Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq

dengan Metode Weighted Product yang dapat memberikan

gambaran alur aktivitas untuk menambah data mustahiq, mengubah

data nilai kriteria, menghapus data nilai kriteria, dan melihat data

nilai kriteria.

Page 96: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

79

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.8 Activity diagram kelola data nilai kriteria

Page 97: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

80

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Kelola Data Staf

Berikut ini merupakan activity diagram untuk mengelola data staf

pada Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan

Metode Weighted Product yang dapat memberikan gambaran alur

aktivitas untuk menambah data staf, mengubah data staf,

menghapus data staf, mencetak data staf dan melihat data staf.

Page 98: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

81

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.9 Activity diagram kelola data staf

Page 99: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

82

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Kelola Data Posisi

Berikut ini merupakan activity diagram untuk mengelola data

posisi pada Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq

dengan Metode Weighted Product yang dapat memberikan

gambaran alur aktivitas untuk menambah data posisi, mengubah

data posisi, menghapus data posisi, dan melihat data posisi.

Page 100: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

83

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.10 Activity diagram kelola data posisi

Page 101: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

84

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Kelola Data Kotamadya

Berikut ini merupakan activity diagram untuk mengelola data

kotamadya pada Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq

dengan Metode Weighted Product yang dapat memberikan

gambaran alur aktivitas untuk menambah data kotamadya,

mengubah data kotamadya, menghapus data kotamadya dan

melihat data kotamadya.

Page 102: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

85

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.11 Activity diagram kelola data kotamadya

Page 103: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

86

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

7. Kelola Data Kecamatan

Berikut ini merupakan activity diagram untuk mengelola data

kecamatan pada Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq

dengan Metode Weighted Product yang dapat memberikan

gambaran alur aktivitas untuk menambah data kecamatan,

mengubah data kecamatan, menghapus data kecamatan dan melihat

data kecamatan.

Page 104: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

87

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.12 Activity diagram kelola data kecamatan

Page 105: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

88

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

8. Kelola Data Kelurahan

Berikut ini merupakan activity diagram untuk mengelola data

kelurahan pada Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq

dengan Metode Weighted Product yang dapat memberikan

gambaran alur aktivitas untuk menambah data kelurahan,

mengubah data kelurahan, menghapus data kelurahan dan melihat

data kelurahan.

Page 106: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

89

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.13 Activity diagram kelola data kelurahan

Page 107: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

90

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.2.2.3 Class Diagram

Pada perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq

dengan Metode Weighted Product ini terdapat 8 class yang digunakan

yaitu :

Gambar 4.14 Class Diagram SPK Mustahiq

Page 108: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

91

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Diagram kelas yang ada di tentukan dengan melihat mana saja elemen

dari Use Case Diagram yang merupakan kata benda, menunjukan orang

dan menunjukan proses seperti di bawah ini :

1. Admin

Use Case Kelola Data Admin, Tambah Data Admin, Ubah Data

Admin, Hapus Data Admin, Cari Data Admin, dan Lihat Data

Admin dijadikan satu kelas yaitu Admin

2. Posisi

Use Case Kelola Data Posisi, Tambah Data Posisi, Ubah Data

Posisi, Hapus Data Posisi, Cari Data Posisi, dan Lihat Data Posisi

dijadikan satu kelas yaitu Posisi

3. Mustahiq

Use Case Kelola Data Mustahiq, Tambah Data Mustahiq, Ubah

Data Mustahiq, Cari Data Mustahiq, Lihat Data Mustahiq,

Generate Hasil, dan Cetak Data dijadikan satu kelas yaitu kelas

Mustahiq

4. Nilai Kriteria

Use case Kelola Data Nilai Kriteria, Tambah Data Nilai Kriteria,

Ubah Data Nilai Kriteria, Hapus Data Nilai Kriteria, Lihat Data

Nilai Kriteria, dan Cari Data Nilai Kriteria dijadikan satu kelas

yaitu Nilai Kriteria.

5. Kriteria

Use Case Kelola Data Kriteria, Tambah Data Kriteria, Ubah Data

Kriteria, Hapus Data Kriteria, Lihat Data Kriteria, dan Cari Data

Kriteria dijadikan satu kelas yaitu Kriteria.

Page 109: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

92

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Kelurahan

Use Case Kelola Data Kelurahan, Tambah Data Kelurahan, Ubah

Data Kelurahan, Hapus Data Kelurahan, Lihat Data Kelurahan, dan

Cari Data Kelurahan dijadikan satu kelas yaitu Kelurahan.

7. Kecamatan

Use Case Kelola Data Kecamatan, Tambah Data Kecamatan, Ubah

Data Kecamatan, Hapus Data Kecamatan, Lihat Data Kecamatan,

dan Cari Data Kecamatan dijadikan satu kelas yaitu Kecamatan.

8. Kotamadya

Use Case Kelola Data Kotamadya, Tambah Data Kotamadya,

Ubah Data Kotamadya, Hapus Data Kotamadya, Lihat Data

Kotamadya, dan Cari Data Kotamadya dijadikan satu kelas yaitu

Kotamadya .

Page 110: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

93

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.2.3 Perancangan User Interface

Berikut ini adalah rancangan user interface yang digunakan oleh

penulis untuk membuat Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq

dengan Metode Weighted Product :

1. Halaman Login

Gambar 4.15 User Interface halaman login

Halaman login ditampilkan pada awal aplikasi, dimana seluruh

pengguna yang ingin masuk ke sistem harus melewati halaman ini

terlebih dahulu dengan memasukkan username dan password yang

pengguna miliki, tampilan seperti ini yang penulis harapkan.

Page 111: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

94

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Halaman Tampil Data

Gambar 4.16 user interface halaman tampil data

Halaman tampil data ini terdapat pada setiap menu awal yang

sedang di akses oleh pengguna yaitu pada menu mustahiq, menu

pengguna, menu kriteria, menu data nilai kriteria, dan master data.

Tampilan seperti ini yang penulis harapkan.

Page 112: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

95

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Halaman Form

Gambar 4.17 user interface halaman form

Halaman form ini digunakan untuk menampilkan form yang

berguna untuk menamahkan dan mengubah data, tampilan seperti

ini yang penulis harapkan.

Page 113: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

96

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Halaman Generate

Gambar 4.18 user interface halaman generate

Halaman di atas ditampilkan pada menu generate mustahiq, seperti

inilah tampilan yang diharapkan penulis.

4.2.4 Pengkodean

Dalam tahap pengkodean (coding) digunakan bahasa pemograman

PHP dan di buat berdasarkan urutan modul – modul yang terdapat dalam

Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode Weighted

Product. Modul – modul ini memiliki fungsi dan menampilkan user

interface yang berbeda – beda sesuai dengan kode yang di tulis.

Modul – modul yang digunakan dalam Sistem Pendukung

Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode Weighted Product:

Page 114: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

97

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1. Modul Login

Modul ini termasuk kedalamnya yaitu form login, proses login, dan

proses logout.

2. Modul Menu Mustahiq

Modul ini termasuk kedalamnya yaitu form menu mustahiq, form

tambah mustahiq, form edit mustahiq, form persetujuan mustahiq,

input mustahiq, edit muatahiq, delete mustahiq, cetak dan proses

upload.

3. Modul Menu Pengguna

Modul ini termasuk kedalamnya yaitu form menu pengguna, form

tambah pengguna, form edit pengguna, input pengguna, edit

pengguna, delete pengguna dan ubah profil.

4. Modul Menu Kriteria

Modul ini termasuk kedalamnya yaitu form kriteria, form tambah

kriteria, form edit kriteria, input kriteria, edit kriteria, dan delete

kriteria.

5. Modul Menu Nilai Kriteria

Modul ini termasuk kedalamnya yaitu form menu nilai kriteria,

form tambah nilai kriteria, form edit nilai kriteria, input nilai

kriteria, edit nilai kriteria, dan delete nilai kriteria.

6. Modul Menu Generate

Modul ini termasuk kedalamnya yaitu form menu generate, proses

generate, dan cetak

7. Modul Menu Master Data

Modul ini termasuk kedalamnya yaitu form menu master data, form

tambah kotamadya, form tambah kecamatan, form tambah

Page 115: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

98

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

kelurahan, form tambah jabatan, form edit kotamadya, form edit

kecamatan, form edit kelurahan, form edit jabatan, input master,

edit master, dan delete master.

4.3 Implementation

4.3.1 Pengujian

Tahap pengujian ini merupakan tahap yang dimaksudkan untuk

mengetahui apakah setiap fungsi yang ada pada Sistem Pendukung

Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode Weighted Product yang

telah di coding sudah berfungsi sesuai dengan rancangan yang dibuat.

Pengujian yang dilakukan pada Sistem Pendukung Keputusan Penentu

Mustahiq dengan Metode Weighted Product ini menggunakan pengujian

dengan teknik black box.

Berikut ini adalah hasil pengujian black box yang dilakukan :

Tabel 4.10 hasil pengujian blackbox

No. Deskripsi Hasil yang

diharapkan

Hasil

sebenarnya

1.

User melakukan login

pada sistem sesuai

username dan password

User dapat login

sesuai dengan

username dan

password

Berhasil

2. Menambahkan data

mustahiq

Data mustahiq

bertambah

Berhasil

3. Mengubah data

mustahiq

Data mustahiq

berubah

Berhasil

4. Menghapus data

mustahiq

Data mustahiq

terhapus

Berhasil

Page 116: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

99

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Melihat data mustahiq

Sistem

menampilkan

data mustahiq

Berhasil

6. Mencatak data mustahiq

Data mustahiq

tampil dalam

bentuk laporan

pdf

Berhasil

7. Menambah data

mustahiq dari file cvs

Data mustahiq

bertambah

Berhasil

8. Menambahkan data

pengguna

Data pengguna

bertambah

Berhasil

9. Mrengubah data

pengguna

Data pengguna

berubah

Berhasil

10. Menghapus data

pengguna

Data pengguna

terhapus

Berhasil

11. Melihat data pengguna

Sistem dapat

menampilkan

data pengguna

Berhasil

12. Menambah data kriteria Data kriteria

bertambah

Berhasil

13. Mengubah data kriteria Data kriteria

berubah

Berhasil

14. Menghapus data kriteria Data kriteria

terhapus

Berhasil

15. Melihat data kriteria Sistem dapat

menampilkan

Berhasil

Page 117: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

100

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

data kriteria

16. Menambah data nilai

kriteria

Data nilai

kriteria

bertambah

Berhasil

17. Mengubah data nilai

kriteria

Data nilai

kriteria

bertambah

Berhasil

18. Menghapus data nilai

kriteria

Data nilai

kriteria terhapus

Berhasil

19. Melihat data nilai

kriteria

Sistem dapat

menampilkan

data nilai kriteria

Berhasil

20. Meng- generate hasil

perhitungan mustahiq

Sistem dapat

menampilkan

data mustahiq

yang telah

dihitung

Berhasil

21. Mencetak data hasil

generate

Sistem dapat

menampilkan

laporan hasil

generate dalam

bentu pdf

Berhasil

22. Menambahkan data

kotamadya

Data kotamadya

bertambah

Berhasil

23. Mengubah data

kotamadya

Data kotamadya

bertambah

Berhasil

Page 118: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

101

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

24. Menghapus data

kotamadya

Data kotamadya

terhapus

Berhasil

25. Melihat data kotamadya

Sistem dapat

menampilkan

data kotamadya

Berhasil

26. Menambah data

kecamatan

Data kecamatan

bertambah

Berhasil

27. Mengubah data

kecamatan

Data kecamartan

berubah

Berhasil

28. Menghapus data

kecamatan

Data kecamatan

terhapus

Berhasil

29. Melihat data kecamatan

Sistem dapat

menampilkan

data kecamatan

Berhasil

30. Menambah data

kelurahan

Data kelurahan

bertambah

Berhasil

31. Mengubah data

kelurahan

Data kelurahan

bertambah

Berhasil

32. Menghapus data

kelurahan

Data kelurahan

terhapus

Berhasil

33. Melihat data kelurahan

Sistem dapat

menampilkan

data kelurahan

Berhasil

34. Menambahkan data

posisi

Data posisi

bertambah

Berhasil

35. Mengubah data posisi Data posisi Berhasil

Page 119: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

102

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

berubah

36. Menghapus data posisi Data posisi

terhapus

Berhasil

37. Melihat data posisi

Sistem dapat

menampilkan

data posisi

Berhasil

38. User dapat logout dari

sistem

User keluar dari

sistem dan

session berakhir

Berhasil

Berikut adalah hasil pengujian pengimplementasian metode

Weighted Product pada Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq

dengan Metode Weighted Product:

Gambar 4.19 Hasil Pengujian dengan data pada sistem

Gambar diatas adalah tampilan hasil perhitungan Sistem

Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode Weighted

Product yang di perbandingkan dengan hasil perhitungan manual pada

poin 4.2.1.2 dengan menggunakan data yang sama pada tabel 4.7. Hasilnya

Page 120: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

103

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

adalah hasil perhitungan yang dilakukan sistem sama dengan hasil pada

perhitungan manual yang dilakukan pada poin 4.2.1.2.

Page 121: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

104

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq

Setelah seluruh tahapan pembuatan sistem pendukung keputusan penentu

mustahiq di BAZIS DKI Jakarta telah diselesaikan, maka hasil tampilan akan

dijelaskan pada gambar dibawah ini :

1. Form Login

Gambar 5.1 Form Login

Gambar diatas merupakan form login , untuk dapat masuk ke

dalam Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode

Weighted Product pengguna harus memasukkan username dan password

yang dimilikinya pada form login ini.

Page 122: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

105

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Menu Mustahiq

Gambar 5.2 Menu Mustahiq

Gambar diatas merupakan tampilan dari menu mutahiq, pada menu

mustahiq ini pengguna yang memiliki akses dapat mengolah data mustahiq

di menu ini.

3. Form Tambah Mustahiq

Gambar 5.3 Form tambah mustahiq

Gambar diatas merupakan tampilan dari form tambah mustahiq,

pengguna yang meliliki akses dapat menambahkan mustahiq melalui form

ini

Page 123: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

106

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Persetujuan Mustahiq

Gambar 5.4 Form persetuan mustahiq

Gambar diatas merupakan tampilan dari form persetujuan

mustahiq, dimana pada form ini pengguna yang memiliki hak akses dapat

merubah status mustahiq menjadi disetujui atau tidak disetujui.

5. Form Edit Mustahiq

Gambar 5.5 Form edit mustahiq

Gambar diatas merupakan tampilan dari form edit mustahiq,

dimana pengguna dapat mengubah data mustahiq di form ini.

Page 124: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

107

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Menu Pengguna

Gambar 5.6 Menu pengguna

Gambar diatas merupakan tampilan dari menu pengguna, dimana

pengguna yang mempunyai hak akses dapat mengelola data pengguna

pada menu ini.

7. Form Tambah Pengguna

Gambar 5.7 Form tambah pengguna

Gambar diatas merupakan tampilan dari form tambah pengguna,

dimana pada form ini pengguna dapat menambahkan pengguna lain.

Page 125: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

108

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

8. Form Edit Pengguna

Gambar 5.8 Form edit pengguna

Gambar diatas merupakan tampilan dari form edit pengguna,

dimana pada form ini pengguna yang memiliki hak akses dapat mengubah

data pengguna.

9. Menu Kriteria

Gambar 5.9 Menu kriteria

Gambar diatas merupakan tampilan dari menu kriteria, dimana

pada menu ini pengguna yang mempunyai hak akses dapat mengelola data

kriteria.

Page 126: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

109

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

10. Form Tambah Kriteria

Gambar 5.10 Form tambah kriteria

Gambar diatas merupakan tampilan dari form tambah kriteria,

dimana pengguna yang memiliki hak akses dapat menambahkan data

kriteria.

11. Form Edit Kriteria

Gambar 5.11 Form edit kriteria

Gambar diatas merupakan tampilan dari form edit data kriteria,

dimana pada form ini digunakan oleh pengguna untuk mengubah data

kriteria yang ada.

Page 127: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

110

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

12. Form Data Nilai Kriteria

Gambar 5.12 Menu nilai kriteria

Gambar diatas merupakan tampilan menu nilai kriteria, dimana

pada menu ini pengguna yang mempunyai akses dapat mengelola data

nilai kriteria

13. Form Tambah Nilai Kriteria

Gambar 5.13 Form tambah nilai kriteria

Gambar diatas merupakan tampilan dari form tambah nilai kriteria,

dimana pengguna yang memiliki akses dapat menambahkan data nilai

kriteria.

Page 128: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

111

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

14. Form Edit Nilai Kriteria

Gambar 5.14 Form edit nilai kriteria

Gambar diatas merupakan tampilan dari form edit nilai kriteria,

dimana pada form ini pengguna dapat merubah data nilai kriteria mustahiq.

15. Menu Generate

Gambar 5.15 Menu Generate

Gambar diatas adalah tampilan dari menu generate, dimana pada

menu ini terdapat tombol untuk meng-generate data mustahiq yang telah

dihitung dan ditampilkan dalam sebuah tabel diurutkan berdasarkan

perankingan.

Page 129: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

112

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

16. Menu Hasil Generate

Gambar 5.16 Menu hasil Generate

Gambar diatas adalah tampilan menu hasil generate, menu ini akan

menampilkan data hasil perhitungan dengan metode Weighted Product

dalam bentuk tabel berdasarkan mustahiq dengan nilai V terbesar yang

merupakan mustahiq yang diutamakan.

17. Menu Master Data

Gambar 5.17 Menu master data

Page 130: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

113

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar diatas merupakan tampilan dari menu master data, dimana

pada menu ini pengguna yang mempunyai hak akses dapat mengolah data

kotamadya, data kecamatan, data kelurahan, dan data posisi.

18. Form Tambah Kelurahan

Gambar 5.18 Form tambah kelurahan

Gambar diatas merupakan tampilan form tambah kelurahan dimana

pada form ini pengguna dapat menambahkan data kelurahan.

19. Form Tambah Posisi

Gambar 5.19 Form tambah posisi

Page 131: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

114

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar diatas merupakan tampilan dari form tambah data posisi

atau jabatan, dimana pengguna dapat menambahkan data posisi di dalam

form ini.

5.2 Pembahasan

Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq (SPKM) dikembangkan

dengan menggunakan metode Rapid Aplication Development (RAD) dan dasar

perhitungan pengambilan keputusan dengan metode Weighted Product (WP).

Terdapat 3 tahap yang digunakan pada metode pengembangan sistem

menggunakan RAD yaitu fase requirement planning, fase design workshop, dan

fase implementation.

Pada fase requirement planning atau perencanaan syarat – syarat dalam

pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq Pada BAZIS

DKI Jakarta ini dilakukan proses mengidentifikasikan tujuan-tujuan sistem serta

untuk megidentifikasikan syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-

tujuan tersebut. Seperti identifikasi masalah yang terjadi, identifikasi sistem yang

sedang berjalan, dan identifikasi sistem yang baru.

Pada fase design workshop dilakukan perancangan sistem pendukung

keputusan yaitu perancangan metode WP dan perhitungan metode WP. Tahap

perancangan metode WP yang dilakukan adalah dengan menentukan alternatif dan

kriteria yang akan digunakan dalam penentuan mustahiq. Pada perhitungan

metode WP dilakukan mengevaluasi setiap alternatif yang ada dengan kriteria

kemuadian melakukan perhitungan dengan metode WP dan menghasilkan nilai

vektor V sebagai perbandingan. Setelah itu pada fase desain workshop ini

dilakukan perancangan sistem dengan UML. UML yang digunakan dalam

pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode

Weighted Product ini yaitu: use case diagram, activity diagram, dan class

diagram. Use case diagram menggambarkan apa saja yang bisa dilakukan oleh

aktor pada SPKM. Pada SPKM ini terdapat 2 aktor yaitu pengguna dan sistem itu

sendiri. Activity diagram workflow (aliran kerja) atau aktifitas dari SPKM. Class

Page 132: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

115

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas – kelas

yang akan dibuat untuk membangun SPKM.

Pada fase design workshop ini juga dilakukan perancangan user interfase

untuk menggambarkan tampilan antar muka pengguna nantinya. Setelah itu

dilakukan proses pengkodean, tahap ini adalah tahap membangun sistem dengan

melakukan coding sesuai dengan rancangan yang telah dilakukan sebelumnya.

Dalam tahap pengkodean (coding) digunakan bahasa pemograman PHP dan di

buat berdasarkan urutan modul – modul yang terdapat dalam Sistem Pendukung

Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode Weighted Product.

Fase terakhir yaitu fase implementation pada fase ini dilakukan testing

(pengujian) pada sistem SPKM yang telah dirancang. Pada pengujian sistem

SPKM dilakukan dengan menggunakan pengujian black box dimana sistem akan

dieksekusi kemudian dites apakah memenuhi kebutuhan pengguna yang

didefiniskan diawal tanpa harus membongkar programnya. Hasil ujicoba yang

dilakukan pada SPKM menunjukan bahwa sistem telah lulus dalam pengujian

blackbox dan siap untuk dikenalkan ke oraganisasi.

Berikut ini adalah perbandingan fitur yang ada pada studi literatur dengan

Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode Weighted

Product :

Tabel 5.1 Perbandingan fitur pada studi literatur

No

. Nama & Judul

Fitur

Kriteria

Dinami

s

Laporan

per

Wilaya

h

Berbasi

s Web

Menggunaka

n Metode WP

Sistem

Pendukun

g

Keputusan

1.

Muhammad

Jamhur -

Pengembanga

n Sistem

- - - -

Page 133: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

116

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pendaftaran

dan Pelaporan

Zakat Infaq

dan Sadaqah

Berbasis Web

2.

Elin Haerani,

Ramdaril -

Rancang

Bangun

Sistem

Pendukung

Keputusan

Pendistribusia

n Zakat

Menggunakan

SAW Pada

Baznas Kota

Pekanbaru.

- - - -

3.

Putra Jaya-

sistem

pendukung

keputusan

penentuan

bonus

karyawan

menggunakan

metode

Weighted

Product (WP)

- - -

4.

Harry Okta

Maulana –

Pengembanga

n Sistem

Pendukung

Keputusan

Penentu

Mustahiq

dengan

Metode

Weighted

Page 134: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

117

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Product studi

kasus : BAZIS

DKI Jakarta

Page 135: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

118

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian Sistem Pendukung Keputusan Penentu

Mustahiq dengan Metode Weighted Product BAZIS DKI Jakarta penulis

mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode Weighted

Product di BAZIS DKI Jakarta dibangun dengan menggunakan bahasa

pemograman PHP dan database MySQL. Metode pengembangan sistem

yang digunakan yaitu Rapid Aplication Development.

2. Secara fungsional Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan

Metode Weighted Product di BAZIS DKI Jakarta sudah menghasilkan

output yang diharapkan seperti hasil dari pengujian blackbox.

3. Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan Metode Weighted

Product di BAZIS DKI Jakarta ini menghasilkan output laporan berupa

daftar mustahiq yang telah dihitung dan diurutkan menggunakan metode

Weighted Product dengan kriteria pendapatan per-bulan, jumlah

tanggungan, kepemilikan rumah, kepemilikan kendaraan bermotor, ada

tidaknya penanggung jawab dan kelengkapan berkas.

6.2 Saran

Karena penelitian dan pengembangan sistem ini belum cukup sempurna

ada beberapa saran yang penulis dapat berikan setelah melakukan penelitian

pengembangan dan pengujian sistem ini, seperti sistem pendukung keputusan ini

dapat digunakan di semua event yang diadakan dalam menghimpun mustahiq

serta penentuan kriteria yang digunakan telah didukung dengan regulasi yang ada.

Page 136: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

119

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR PUSTAKA

Arief, M. R. (2011). Pemograman Web Dinamis menggunakan PHP dan MySQL.

Yogyakarta: ANDI.

Ashvia Achtar, S. (2015). Sistem Pendukung Keputusan Pencarian Restoran

Bersertifikat Halal Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process

(AHP) Berbasis Android. Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:

tidak diterbitkan.

Averweg, U. R. F. (2012). Decision-making support systems : Theory &

practice.[Online].Tersedia : http://bookboon.com/en/decision-making-

support-systems-ebook. [11 Februari 2016]

Badan Pusat Statistik. (2015). Persentase Penduduk Miskin Maret 2015 Mencapai

11,22 Persen. [Online]. Tersedia: http://bps.go.id/brs/view/1158. [20

September 2015]

Badan Pusat Statistik. (2015). Penduduk Miskin.[Online]. Tersedia:

http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1488.[20 September 2015]

Departemen Pendidikan Nasional. (2015). Kamus Besar Bahasa

Indonesia.[Online] .Tersedia:

http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/kbbi/index.php.[2 Maret 2016]

Dasmastuti, D. (2011). Implementasi Metode Simple Additive Weighting ( SAW

) Dalam Sistem Informasi Lowongan Kerja Berbasis WEB.

Fahmi, I. (2011). Manajemen Pengambilan Keputusan : Teori dan Aplikasi.

Bandung: ALFABETA.

Fiati, Rina. Pemanfaatan Model Profile Matching Untuk Penentuan

Mustahik,(Februari) 61 -66

Haerani, E., & Ramdaril.Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan

Pendistribusian Zakat Menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decission

Making Dan Simple Additive Weighted (SAW),III(Oktober), 2.

Hizqil, A. (2014). Sistem Pendukung Keputusan Pembuatan Rencana Anggaran

Belanja Dana Bantuan Operasional Sekolah. Skripsi pada UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta: tidak diterbitkan.

Page 137: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

120

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

HMINews. (2012). Zakat dan Pengentasan Kemiskinan.[Online]. Tersedia:

http://hminews.com/news/zakat-dan-pengenasan-kemiskinan/.[12 Januari

2016]

Julianto, I. (2015). Pengembangan Aplikasi Pengamanan Teks Dengan Metode

Algoritma Vigenere Cipher Dan Least Significant Bit pada Citra Digital

Berbasis Android. Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: tidak

diterbitkan.

Kendall, K. E., & Kendall, J. E. (2010). Analisa dan Perancangan Sistem. Jakarta:

Indeks.

Kristiawan, Y., Siswanti, S., & Laksito YS, W. (2014). Sistem Pendukung

Keputusan Investasi Perubaham dengan Metode Weighted Product.

Kurniady, R. K. (2013). Sistem Perbandingan dan Penyediaan Informasi

Kendaraan Mobil dengan Metode, IV(1), 28–33.

Kurniasih, D. L. (2013). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop dengan

Metode TOPSIS, III(April), 6–13.

Lampu Islam. (2013). Rumus Cara Menghitung Zakat Maal/Harta, Fitrah &

Profesi Serta Nisab.[Online].Tersedia:

http://www.lampuislam.org/2013/07/rumus-cara-menghitung-zakat-

maalharta.html .[1 Maret 2016]

Nur Hidayat, L. (2014). Metode Topsis Untuk Membantu Pemilihan Jurusan Pada

Sekolah Menengah Atas.

Ramadhani R.A., & Sulaksono Juli. Penentuan Penerima Zakat dengan Metode

Fuzzy.(Februari)37 - 41.

Rizky, S. (2011). Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: PT Prestasi

Pustakaraya.

Rosa, & Shalahuddin, M. (2011). Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat

Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek). Bandung: MODULA.

S, H. W., Amalia, R., M, A. F., & Arivanty, K. (2009). Sistem Pendukung

Keputusan Untuk Menentukan Penerima Beasiswa Bank BRI Menggunakan

FMADM, 2009(Snati), 1–6.

Sabanayo, D. I. (2009). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan

TerbaikMenggunakan Metode SAW pada PT Berkah Cahaya Muria Kudus.

Page 138: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

121

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saragih, A. S. (2014). Sistem Pendukung Keputusan Pengangkatan Kepala

Sekolah Rayon dengan Metode ELECTRE, 41–47.

Sianturi, I. S. (2013). Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Pemilihan

Jurusan Siswa Dengan Menggunakan Metode Weighted Product, 19–22.

Tambunan, H. A. (2014). Sistem pendukung keputusan pemilihan siswa

berprestasi dengan metode electre, 131–135.

Tempo.co. (2015). Menag Ingatkan Pentingnya Kehati-hatian Pengelolaan Zakat.

[Online].Tersedia:

nasional.tempo.co/read/news/2015/11/20/285720647/menag-ingatkan-

pentingnya-kehati-hatian-pengelolaan-zakat.[20 November 2015]

The World Bank.(2016). Population, total. [Online]. Tersedia :

http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.TOTL. [2 Maret 2016]

UAD.(2013).Potensi Zakat dalam Pemberdayaan Ekonomi

Umat.[Online].Tersedia:http://uad.ac.id/id/potensi-zakat-dalam-

pemberdayaan-ekonomi-umat.[12 Desember 2015]

Widodo, P. P. (2011). Menggunakan UML : UML Secara Luas Digunakan Untuk

Memodelkan Analisis & Desain Sistem Berorientasi Objek. Bandung:

Informatika.

Yulianto, A. A., Gartina, I., Astuti, R., Dewi, S., Sari, S. K., & Witanti, W.

(2009). Analisis dan Desain Sistem Informasi. (A. Hendraputra, Ed.).

Bandung: Politeknik Telkom Bandung.

Page 139: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

122

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

LAMPIRAN

Lampiran 1

Hasil Wawancara dengan BAZIS DKI Jakarta

Tanggal Wawancara : 12 November & 1 Februari 2016

Narasumber : Bpk Dedi Santosa S.E

Jabatan : Kepala Bidang Pendayagunaan Dana Zakat di BAZIS

DKI

Wawancara Tahap 1 (12 November 2015)

Penulis : Pada saat ini bagaimana cara BAZIS DKI dalam menentukan

mustahiq dan bagaimana cara BAZIS DKI untuk dapat

menentukan mustahiq yang lebih di utamakan untuk mendapatkan

zakat ?

Bpk. Dedi : Pada saat ini BAZIS DKI dalam menentukan mustahiq yaitu

dengan menilai secara langsung dengan melihat pada data – data

yang diberikan mustahiq pada saat mengajukan diri menjadi

mustahiq, kemudian staf bagian pendayagunaan akan menilai

secara langsung dengan data tadi sebagai pertimbangan. Apabila di

butuhkan survei lokasi maka akan dilakukan survei lokasi. Pada

saat ini untuk dapat menentukan mustahiq yang diutamakan juga

masih belum bisa kalaupun bisa hanya melihat secara langsung

(subjektif).

Penulis : Apakah cara penentuan yang digunakan BAZIS saat ini terdapat

masalah dalam menentukan mustahiq ?

Page 140: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Bpk. Dedi : Masalah yang timbul yaitu akan kesulitan menentukan mana

mustahiq yang memang diutamakan dari mustahiq lain dan saat ini

penilaian untuk menentukan mustahiq adalah melihat dengan

dokumen jadi belum ada metode khusus semacam perhitungan

untuk menentukan mustahiq

Penulis : Bagaimana prosedur untuk menjadi mustahiq di BAZIS DKI

Jakarta?

Bpk. Dedi : Pertama – tama perlu diketahui bahwa di dalam aturan agama

terdapat 8 golongan yang berhak menerima zakat, akan tetapi pada

BAZIS DKI saat ini hanya 6 golongan yang mendapatkan zakat

yaitu : fakir, miskin, mualaf, gharimin, fisabilillah, dan ibnu

sabil.Golongan yang tidak diberi zakat adalah amil dan riqab

karena amil di BAZIS merupakan PNS dan riqab dinilai sudah

tidak ada lagi. Kemudian akan dilihat kondisi ekonominya dari ada

tinyaknya surat keterangan tidak mampu, dan dokumen lain yang

menyertainya. Kemudian dilakukan wawancara, dan survei

lapangan.

Penulis : Bagaimana proses dalam menyerahkan zakat itu ? apakah setiap

bulan ?

Bpk. Dedi : Bagi mustahiq yang sudah terdaftar sebagai mustahiq BAZIS

DKI Jakarta akan memperoleh zakat setiap bulan contohnya untuk

mustahiq dengan program beasiswa.

Penulis : Sampai berapa lama mustahiq bisa mendapatkan zakat ?

Bpk Dedi : Tiap bulan sampai satu tahun berjalan, apabila sudah satu tahun

mustahiq itu harus mengajukan diri lagi menjadi mustahiq.

Page 141: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Wawancara Tahap 2 (1 Februari 2015)

Penulis : Kriteria apa saja yang digunakan atau dipertimbangkan BAZIS

DKI Jakarta untuk menentukan mustahiq ?

Bpk. Dedi : Pendapatan perbulan, jumlah tanggungan, kepemilikan

kendaraan, kepemilikan rumah, penanggung jawab, dan

kelengkapan berkas.

Penulis : Jika diberikan indeks kepentingan, berapa nilai kepentingan setiap

kriterianya ? berapa range nilainya ?

Bpk Dedi : pendapatan perbulan 4, jumlah tanggungan 5, kepemilikan rumah

3, kepemilikan kendaraan 3, penanggung jawab 3, kelengkapan

berkas 3. Dari 1 – 10.

Penulis : Jika ada mustahiq yang tidak lulus dalam verifikasi yang

dilakukan oleh BAZIS bagaimana ?

Bpk Dedi : diberikan dana infaq sekedarnya.

Penulis : Siapa yang berhak menyetujui atau tidaknya verifikasi mustahiq ?

Bpk Dedi : Manajer BAZIS langsung

Penulis : Bentuk laporan apa yang diperlukan BAZIS untuk membantu

menentukan mustahiq dari sistem yang akan di buat ?

Bpk Dedi : Laporan mustahiq yang mendaftar, laporan hasil perhitungan

pernakingan.

Page 142: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 2

Source Code Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq

proses_login.php

<?php

function anti_injection($data)

{

$filter=

mysql_real_escape_string(stripsla

shes(strip_tags(htmlspecialchars($

data,ENT_QUOTES))));

return $filter;

}

$username =

anti_injection($_POST['username']);

$password =

anti_injection($_POST['password']);

if(!ctype_alnum($username) or

!ctype_alnum($password))

{

?>

<script>

alert('Maaf anda tidak memiliki

hak akses untuk masuk');

window.location.href='../login/ind

ex.php';

</script>

<?php

}else{

if(!empty($username)&&!empty($p

assword)){

include'koneksi.php';

koneksi_buka();

$new_password=base64_encode($pa

ssword);

$query = mysql_query("select * from

view_hak_akses_pengguna where

username = '$username' and

password = '$new_password'");

$cek = mysql_num_rows($query);

if($cek == 1)

{

session_start();

$r = mysql_fetch_array($query);

$_SESSION ["username"] =

$r["username"];

$_SESSION ["id_admin"] =

$r["id_admin"];

$_SESSION

["kelola_mustahiq"]=

$r["kelola_mustahiq"];

$_SESSION ["kelola_pengguna"]

=

$r["kelola_pengguna"];

$_SESSION ["kelola_kriteria"]=

$r["kelola_kriteria"];

Page 143: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

$_SESSION

["kelola_nilai_kriteria"] =

$r["kelola_nilai_kriteria"];

$_SESSION ["kelola_master"]=

$r["kelola_master"];

$_SESSION["kelola_persetujuan_

mustahiq"]=$r["kelola_persetujua

n_mustahiq"];

$_SESSION ["id_posisi"]

=$r["id_posisi"];

$_SESSION ["masuk"] = true;

echo'<script

language="javascript">

document.location="../menu_must

ahiq.php";</script>';

}

else{

echo'<script

language="javascript">alert("Use

rname atau Password salah !");

document.location="../login/index

.php";</script>';

}}

else{

echo'<script

language="javascript">alert("Use

rname dan Password tidak boleh

kosong");

document.location="../login/index

.php";</script>';

}}

koneksi_tutup();

?>

input_mustahiq.php

<?php

function tambah_data_mustahiq()

{

include 'koneksi.php';

koneksi_buka();

if (isset($_POST["id_mustahiq"])) {

$id_mustahiq2=$_POST["id_mustah

iq"];

$id_user= $_POST["id_user"];

$tgl_pengajuan=$_POST["tgl_penga

juan"];

$nama_mustahiq=$_POST["nama_m

ustahiq"];

$tempat_lahir=$_POST["tempat_lahi

r"];

$alamat= $_POST["alamat"];

$jenis_kelamin=$_POST["jns_kelam

in"];

$no_ktp = $_POST["no_ktp"];

$agama = $_POST["agama2"];

$pekerjaan = $_POST["pekerjaan"];

$status_nikah=$_POST["sts_nikah"]

$no_hp= $_POST["no_hp"];

$kelurahan= $_POST["kelurahan"];

$tgl_lahi r=$_POST['tahun'].'-

'.$_POST['bulan'].'-

'.$_POST['tanggal'];

if(!empty($id_mustahiq2)&&!empty

($id_user)&&!empty($tgl_pengajua

n)&&!empty($nama_mustahiq)&&!

empty($tempat_lahir)&&!empty($tgl

_lahir)&&!empty($alamat)&&!empt

y($jenis_kelamin)&&!empty($no_kt

p)&&!empty($agama)&&!empty($p

ekerjaan)&&!empty($status_nikah)

Page 144: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

&&!empty($no_hp)&&!empty($kelu

rahan)) {

mysql_query("INSERT INTO

tb_mustahiq VALUES

('$id_mustahiq2','$id_user','$kelurah

an','$nama_mustahiq','$tempat_lahir',

'$tgl_lahir','$alamat','$jenis_kelamin',

'$no_ktp','$agama','$pekerjaan','$stat

us_nikah','$no_hp','$tgl_pengajuan','

belum diproses','','')") or die

(mysql_error());

echo"<script>alert('Data Berhasil

Diinput');window.location.href='../m

enu_mustahiq.php'</script>";

}

else{

echo"<script>alert('Data Anda Tidak

Lengkap');window.history.go(-

1);</script>";

}}

koneksi_tutup();

}

tambah_data_mustahiq();

?>

edit_mustahiq.php

<?php

include 'koneksi.php';

koneksi_buka();

function ubah_data_mustahiq(){

$id_mustahiq2 =

$_POST["id_mustahiq"];

$id_user= $_POST["id_user"];

$tgl_pengajuan=

$_POST["tgl_pengajuan"];

$nama_mustahiq=

$_POST["nama_mustahiq"];

$tempat_lahir =

$_POST["tempat_lahir"];

$tgl_lahir= $_POST["tgl_lahir"];

$alamat= $_POST["alamat"];

$jenis_kelamin=

$_POST["jns_kelamin"];

$no_ktp = $_POST["no_ktp"];

$agama= $_POST["agama2"];

$pekerjaan= $_POST["pekerjaan"];

$status_nikah=

$_POST["sts_nikah"];

$no_hp= $_POST["no_hp"];

$kelurahan= $_POST["kelurahan"];

if(!empty($id_mustahiq2)&&!empty

($id_user)&&!empty($tgl_pengajua

n)&&!empty($nama_mustahiq)&&!

empty($tempat_lahir)&&!empty($tgl

_lahir)&&!empty($alamat)&&!empt

y($jenis_kelamin)&&!empty($no_kt

p)&&!empty($agama)&&!empty($p

ekerjaan)&&!empty($status_nikah)

&&!empty($no_hp)&&!empty($kelu

rahan)) {

mysql_query("UPDATE

tb_mustahiq SET nama_mustahiq =

'".$nama_mustahiq."', tempat_lahir

='".$tempat_lahir."',tanggal_lahir =

'".$tgl_lahir."',alamat = '".$alamat."',

jenis_kelamin = '".$jenis_kelamin."',

no_ktp = '".$no_ktp."', agama =

'".$agama."', pekerjaan =

'".$pekerjaan."', status_pernikahan =

'".$status_nikah."', no_handphone =

'".$no_hp."' where id_mustahiq =

'".$id_mustahiq2."'") or

die(mysql_error());

Page 145: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

echo"<script>alert('Data Berhasil

DiUbah');window.location.href='../m

enu_mustahiq.php'</script>";

}

else{

echo"<script>alert('Data Anda Tidak

Lengkap');window.history.go(-

1);</script>";

}}

function ubah_status_mustahiq()

{

$id_mustahiq = $_GET['setuju'];

$status = $_GET['nilai'];

mysql_query("update tb_mustahiq

set status = '".$status."' where

id_mustahiq = '".$id_mustahiq."'") or

die(mysql_error());

if($status == 'telah disetujui'){

echo"<script>alert('Data Mustahiq

Telah

Disetujui');window.location.href='../p

ersetujuan_mustahiq.php'</script>";

}

elseif($status =='tidak disetujui') {

echo"<script>alert('Data Msuathiq

Tidak

Disetujui');window.location.href='../p

ersetujuan_mustahiq.php'</script>";

}}

if (isset($_POST["id_mustahiq"])) {

ubah_data_mustahiq();

}

if(isset($_GET['setuju'])){

ubah_status_mustahiq();

}

koneksi_tutup();

?>

delete_mustahiq.php

<?php

include 'koneksi.php';

koneksi_buka();

function hapus_data_mustahiq(){

$id_mustahiq=$_GET["id_mustahiq

"];

mysql_query("DELETE FROM

tb_mustahiq WHERE id_mustahiq =

'".$id_mustahiq."'");

echo"<script>alert('Data Berhasil

Hapus');window.location.href='../me

nu_mustahiq.php'</script>";

}

function

hapus_semua_data_mustahiq() {

mysql_query("DELETE FROM

tb_mustahiq ");

echo"<script>alert('Semua data

mustahiq telah

terhapus');window.location.href='../m

enu_mustahiq.php'</script>";

}

if (isset($_GET["id_mustahiq"])) {

hapus_data_mustahiq();

}

if(isset($_GET['hapus_semua'])) {

hapus_semua_data_mustahiq();

}

koneksi_tutup();

Page 146: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

?>

proses_generate.php

<?php

include'koneksi.php';

function hitung_s(){

koneksi_buka();

$hasil = mysql_query("select * from

tb_mustahiq where status ='telah

disetujui' or status = 'telah diproses'")

or die(mysql_error());

while($row=mysql_fetch_array($has

il)){

$S = 1;

$hasil2 = mysql_query("select *

from view_nilai_kriteria_mustahiq

where id_mustahiq =

'".$row['id_mustahiq']."' and

status_kriteria ='aktif'") or

die(mysql_error());

while($row2=mysql_fetch_array($ha

sil2)){

$S = $S *

pow($row2['nilai_kriteria'],$row2['

W']);

}

$queri3 = mysql_query("update

tb_mustahiq set S = '".$S."', status =

'telah diproses' where id_mustahiq =

'".$row['id_mustahiq']."'") or

die(mysql_error());

}

koneksi_tutup();

}

function hitung_v(){

koneksi_buka();

$total_s;

$sum = mysql_query("SELECT

SUM(S) AS jumlah FROM

tb_mustahiq");

if($row = mysql_fetch_array($sum))

{

$total_s = $row['jumlah'];

$mustahiq = mysql_query("SELECT

id_mustahiq, S FROM tb_mustahiq

WHERE S != '0' ORDER BY

id_mustahiq ASC");

while($row2=mysql_fetch_array($m

ustahiq)) {

$S = $row2['S'];

$V = $S / $total_s;

$update = mysql_query("UPDATE

tb_mustahiq SET V = '".$V."' where

id_mustahiq =

'".$row2['id_mustahiq']."'");

}}

koneksi_tutup();

}

function generate_hasil(){

hitung_s();

hitung_v();

}

generate_hasil();

echo"<script>alert('Data Berhasil Di

Generate');window.location.href='../f

orm_hasil_generate.php'</script>";

?>

cetak.php

<?php

include 'koneksi.php';

Page 147: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

include "../php3/Cezpdf.php";

include "../pdf4/fpdf.php";

function cetak_mustahiq_test1(){

koneksi_buka();

$hasil = mysql_query("select * from

tb_mustahiq");

$i = 0;

while($data=mysql_fetch_row($hasil

)) {

$cell[$i][0] = $data[0];

$cell[$i][1] = $data[3];

$cell[$i][2] = $data[6];

$cell[$i][3] = $data[7];

$cell[$i][4] = $data[8];

$cell[$i][5] = $data[9];

$cell[$i][6] = $data[10];

$i++;

}

class PDF extends FPDF

{ }

$pdf = new PDF('L','cm','A4');

$pdf->SetMargins(4,2,3,3);

$pdf->AddPage();

$pdf->Ln();

$pdf->SetFont('Times','B',18);

$pdf->Cell(23,1,'DATA

MUSTAHIQ','',0,'C');

$pdf->Ln();

$pdf->SetFont('Times','B',18);

$pdf->Cell(23,1,'BAZIS DKI

JAKARTA','',0,'C');

$pdf->Ln();

$pdf->SetXY(5,4);

$pdf->SetFont('Times','B',10);

$pdf->Cell(1,1,'Dicetak Tanggal : ' .

date( 'd-m-Y'),'',0,'L');

$pdf->Ln();

$pdf->SetXY(5,5);

$pdf->SetFont('Times','B',12);

$pdf->Cell(2,1,'ID

Must.','LRTB',0,'C');

$pdf->Cell(3,1,'Nama','LRTB',0,'C');

$pdf>Cell(4,1,'Alamat','LRTB',0,'C');

$pdf->Cell(3,1,'Jenis

Kelamin','LRTB',0,'C');

$pdf->Cell(3,1,'No

KTP','LRTB',0,'C');

$pdf>Cell(3,1,'Agama','LRTB',0,'C');

$pdf>Cell(3,1,'Pekerjaan','LRTB',0,'

C');

$pdf->Ln();

$pdf->SetFont('Times',"",10);

for($j=0;$j<$i;$j++){

$pdf->SetX(5);

$pdf>Cell(2,1,$cell[$j][0],'LBTR',0,'

C');

$pdf>Cell(3,1,$cell[$j][1],'LBTR',0,'

C');

$pdf>Cell(4,1,$cell[$j][2],'LBTR',0,'

C');$pdf-

>Cell(3,1,$cell[$j][3],'LBTR',0,'C');

$pdf>Cell(3,1,$cell[$j][4],'LBTR',0,'

C');

Page 148: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

$pdf>Cell(3,1,$cell[$j][5],'LBTR',0,'

C');

$pdf>Cell(3,1,$cell[$j][6],'LBTR',0,'

C');

$pdf->Ln();

}

$pdf->Output();

koneksi_tutup();

}

function cetak_mustahiq(){

set_time_limit(180);

$id_mustahiq =

$_GET['id_mustahiq2'];

koneksi_buka();

$pdf = new Cezpdf('a4','landscape');

$pdf->ezSetCmMargins(3, 3, 3, 3);

$pdf-

>selectFont('../pdf2/fonts/Times-

Roman.afm');

$pdf->addText(390, 540,

14,'<b>Data Mustahiq</b>');

$pdf->addText(370, 520,

14,'<b>BAZIS DKI Jakarta</b>');

$pdf->line(31, 490, 810, 490);

$pdf->addText(31,540,12,'Dicetak

tgl:' . date( 'd-m-Y'));

$pdf->ezStartPageNumbers(30, 560,

12);

$hasil = mysql_query("select * from

tb_mustahiq");

$i = 1;

while($row =

mysql_fetch_array($hasil))

{

$data[$i]=array(

'ID

Mustahiq'=>$row['id_mustahiq'],

'Nama

Mustahiq'=>$row['nama_mustahiq'],

'Tempat

Lahir'=>$row['tempat_lahir'],

'Tanggal Lahir'=>date('d F Y',

strtotime($row['tanggal_lahir'])),

'Alamat'=>$row['alamat'],

'Jenis

Kelamin'=>$row['jenis_kelamin'],

'No.

KTP'=>$row['no_ktp'],

'Agama'=>$row['agama'],

'Pekerjaan'=>$row['pekerjaan'],

'Status

Nikah'=>$row['status_pernikahan'],

);

$i++

}

koneksi_tutup();

// tampilkan table

$pdf->ezSetY(460,39);

$pdf->ezTable($data,'','','');

$pdf->ezStream();

}

Page 149: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

if(isset($_GET['id_mustahiq']))

{

koneksi_buka();

$id_mustahiq =

$_GET['id_mustahiq'];

$pdf = new Cezpdf();

//Set margin dan font

$pdf->ezSetCmMargins(3, 3, 3, 3);

$pdf-

>selectFont('../pdf2/fonts/Times-

Roman.afm');

//Teks di tengah atas untuk judul

header

$pdf->addText(210, 780,

14,'<b>Detail Perhitungan

Mustahiq</b>');

$pdf->addText(230, 760,

14,'<b>BAZIS DKI Jakarta</b>');

//Garis atas untuk header

$pdf->line(31, 745, 565, 745);

//Teks kiri bawah

$pdf->addText(31,800,12,'Dicetak

tgl:' . date( 'd-m-Y'));

// Penomoran halaman

$pdf->ezStartPageNumbers(60, 820,

12);

// Baca Biodata Mustahiq

$hasil = mysql_query("select * from

tb_mustahiq where id_mustahiq =

'".$id_mustahiq."'");

while($row =

mysql_fetch_array($hasil))

{

// ------------------------------------------

----------------------------------- kanan

$pdf->addText(50, 710, 12,'<b>ID

Mustahiq</b>');

$pdf->addText(160, 710,

12,'<b>:</b>');

$pdf->addText(170, 710, 12,

$row['id_mustahiq']);

$pdf->addText(50, 690,

12,'<b>Nama Mustahiq</b>');

$pdf->addText(160, 690,

12,'<b>:</b>');

$pdf->addText(170,690, 12,

$row['nama_mustahiq']);

$pdf->addText(50, 670, 12,'<b>Kota

Kelahiran</b>');

$pdf->addText(160, 670,

12,'<b>:</b>');

$pdf->addText(170, 670, 12,

$row['tempat_lahir']);

$pdf->addText(50, 650,

12,'<b>Tanggal Lahir</b>');

$pdf->addText(160, 650,

12,'<b>:</b>');

$pdf->addText(170, 650, 12, date('d

F Y', strtotime($row['tanggal_lahir']

)));

$pdf->addText(50, 630, 12,'<b>Jenis

Kelamin</b>');

Page 150: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

$pdf->addText(160, 630,

12,'<b>:</b>');

$pdf->addText(170, 630, 12,

$row['jenis_kelamin']);

$pdf->addText(50, 610,

12,'<b>Alamat</b>');

$pdf->addText(160, 610,

12,'<b>:</b>');

$pdf->addText(170, 610, 12,

$row['alamat']);

// ------------------------------------------

---------------------------------- kiri

$pdf->addText(340, 710, 12,'<b>No.

KTP</b>');

$pdf->addText(450, 710,

12,'<b>:</b>');

$pdf->addText(460, 710, 12,

$row['no_ktp']);

$pdf->addText(340, 690,

12,'<b>Agama</b>');

$pdf->addText(450, 690,

12,'<b>:</b>');

$pdf->addText(460, 690, 12,

$row['agama']);

$pdf->addText(340, 670,

12,'<b>Status Pernikahan</b>');

$pdf->addText(450, 670,

12,'<b>:</b>');

$pdf->addText(460, 670, 12,

$row['status_pernikahan']);

$pdf->addText(340, 650,

12,'<b>Pekerjaan</b>');

$pdf->addText(450, 650,

12,'<b>:</b>');

$pdf->addText(460, 650, 12,

$row['pekerjaan']);

$pdf->addText(340, 630, 12,'<b>No.

Handphone</b>');

$pdf->addText(450, 630,

12,'<b>:</b>');

$pdf->addText(460, 630, 12,

$row['no_handphone']);

}

$pdf->line(31, 590, 565, 590);

//-------------------------------------------

----------------------------- Akhir Baca

Data Mustahiq

$y = 570;

$pdf->addText(50, $y,

12,'<b>Kriteria yang

digunakan</b>');

$y = $y -10;

$hasil2 = mysql_query("select *

from tb_kriteria where status = 'aktif'

order by id_kriteria desc")or

die(mysql_error());

$ke = 1;

while($row2 =

mysql_fetch_array($hasil2))

{

$y = $y - 15;

$pdf->addText(50, $y,

12,$row2['nama_kriteria']);

$pdf->addText(220, $y, 12,'<b>|

</b> bobot :');

Page 151: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

$pdf->addText(270, $y, 12,

$row2['bobot_kriteria']);

$pdf->addText(280, $y, 12,'<b>|

</b> jenis bobot :');

$pdf->addText(360, $y, 12,

$row2['jenis_bobot']);

$pdf->addText(4000, $y, 12,'<b>|

</b> nilai W'.$ke.' : ');

$sum = mysql_query("SELECT

SUM(bobot_kriteria) AS jumlah

FROM tb_kriteria WHERE status

='aktif'");

$row3 = mysql_fetch_array($sum);

$pdf->addText(400, $y, 12,'

'.$row2['bobot_kriteria'].'/

'.$row3['jumlah']. ' = '.$row2['W']);

$ke = $ke +1;

}

$y = $y -20;

$pdf->line(31, $y, 565, $y);

$y = $y -20;

$pdf->addText(50, $y, 12,'<b>Nilai

Kriteria Mustahiq</b>');

$y = $y -10;

// ------------------------------------------

------------------------------------ mulai

mendapatkan nilai kriteria

$hasil4 = mysql_query("select *

from view_nilai_kriteria_mustahiq

where id_mustahiq =

'".$id_mustahiq."'") or

die(mysql_error());

while($row4 =

mysql_fetch_array($hasil4))

{

if($row4['jenis_input'] == 'angka')

{

$y = $y - 20;

$pdf->addText(50, $y,

12,$row4['nama_kriteria']);

$pdf->addText(250, $y, 12,':');

$pdf->addText(260, $y, 12,

$row4['nilai_kriteria']);

}

elseif($row4['jenis_input'] ==

'bolean')

{

$hasil5 = mysql_query("select *

from tb_pilihan_kriteria WHERE

id_kriteria ='".$row4['id_kriteria']."'

AND nilai_pilihan_kriteria =

'".$row4['nilai_kriteria']."'") or

die(mysql_error());

while ($row5 =

mysql_fetch_array($hasil5))

{

$y = $y - 20;

$pdf->addText(50, $y,

12,$row4['nama_kriteria']);

Page 152: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

$pdf->addText(250, $y,

12,':');

$pdf->addText(260, $y, 12,

$row5['nama_pilihan_kriteria']);

}

}

}

$y = $y -20;

$pdf->line(31, $y,

565, $y);

$y = $y -20;

$pdf->addText(50,

$y, 12,'<b>Nilai Vektor S Mustahiq

</b>');

$y = $y -10;

//-------------------------

----------------------------------- mulai S

$hasil =

mysql_query("select * from

tb_mustahiq where id_mustahiq =

'".$id_mustahiq."'");

while($row =

mysql_fetch_array($hasil))

{

$y = $y - 15;

$pdf->addText(50,

$y, 12,'S = '.$row['S']);

}

$y = $y -20;

$pdf->line(31, $y,

565, $y);

$y = $y -20;

$pdf->addText(50,

$y, 12,'<b>Nilai Vektor V Mustahiq

</b>');

$y = $y -10;

//-------------------------

----------------------------------- mulai S

$hasil =

mysql_query("select * from

tb_mustahiq where id_mustahiq =

'".$id_mustahiq."'");

while($row =

mysql_fetch_array($hasil))

{

$y = $y - 15;

$pdf->addText(50,

$y, 12,'V = '.$row['V']);

}

$pdf->ezStream();

Page 153: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

koneksi_tutup();

}

elseif(isset($_GET['id_musta

hiq2']))

{

cetak_mustahiq_test1();

}

else

if(isset($_POST['cetak_perkota']))

{

$id_kota =

$_POST['id_kotamadya'];

koneksi_buka();

$hasil2 =

mysql_query("select

nama_kotamadya from

tb_kotamadya where id_kotamadya

= $id_kota ");

$row1 =

mysql_fetch_array($hasil2);

$nama_kota =

$row1['nama_kotamadya'];

$hasil =

mysql_query("select * from

view_untuk_cetak_hasil where status

= 'telah diproses' and S != 0 and

id_kotamadya = $id_kota order by V

desc");

$i = 0;

while($data=mysql_fetch_ro

w($hasil))

{

$cell[$i][0] = $data[0];

$cell[$i][1] = $data[1];

$cell[$i][2] = $data[2];

$cell[$i][4] = $data[4];

$cell[$i][5] = $data[5];

$i++;

}

class PDF extends FPDF

{

function Footer()

{

// Go to 1.5

cm from bottom

$this-

>SetY(23);

// Select

Arial italic 8

$this-

>SetFont('Arial','I',8);

// Print

current and total page numbers

$this-

>Cell(0,10,'Page '.$this-

>PageNo().'/{nb}',0,0,'C');

}

}

Page 154: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

//pengaturan ukuran kertas

P = Portrait

$pdf = new

PDF('P','cm','A4');

$pdf->AliasNbPages();

$pdf->SetMargins(2,2,3,3);

$pdf->AddPage();

//Ln() = untuk pindah baris

$pdf->Ln();

$pdf-

>SetFont('Times','B',18);

$pdf->Cell(18,1,'DATA

PERANKINGAN

MUSTAHIQ','',0,'C');

$pdf->Ln();

$pdf-

>SetFont('Times','B',18);

$pdf->Cell(18,1,'BAZIS

DKI JAKARTA','',0,'C');

$pdf->Ln();

$pdf->SetXY(2,4);

$pdf-

>SetFont('Times','B',10);

$pdf->Cell(1,1,'Dicetak

Tanggal : ' . date( 'd-m-Y'),'',0,'L');

$pdf-

>Cell(16.5,1,'Kotamadya : ' .

$nama_kota,'',0,'R');

$pdf->Ln();

$pdf->SetXY(2,5);

$pdf-

>SetFont('Times','B',12);

$pdf->Cell(2,1,'ID

Must.','LRTB',0,'C');

$pdf-

>Cell(3,1,'Nama','LRTB',0,'C');

$pdf-

>Cell(4,1,'Alamat','LRTB',0,'C');

$pdf->Cell(3,1,'No

KTP','LRTB',0,'C');

$pdf->Cell(4,1,'Nilai

V','LRTB',0,'C');

$pdf-

>Cell(1.5,1,'Rank','LRTB',0,'C');

$pdf->Ln();

$pdf-

>SetFont('Times',"",10);

for($j=0;$j<$i;$j++)

{

//menampilkan data dari

hasil query database

$pdf->SetX(2);

$pdf-

>Cell(2,1,$cell[$j][0],'LBTR',0,'C');

$pdf-

>Cell(3,1,$cell[$j][1],'LBTR',0,'C');

$pdf-

>Cell(4,1,$cell[$j][2],'LBTR',0,'C');

$pdf-

>Cell(3,1,$cell[$j][4],'LBTR',0,'C');

$pdf-

>Cell(4,1,$cell[$j][5],'LBTR',0,'C');

$pdf->Cell(1.5,1,$j

+1,'LRTB',0,'C');

Page 155: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

$pdf->Ln();

}

//menampilkan output

berupa halaman PDF

$pdf->Output();

koneksi_tutup();

}

else

if(isset($_POST['perkecamatan']))

{

$id_camat =

$_POST['id_kecamatan'];

koneksi_buka();

$hasil =

mysql_query("select

nama_kecamatan from tb_kecamatan

where id_kecamatan = $id_camat ");

$row =

mysql_fetch_array($hasil);

$nama_kecamatan =

$row['nama_kecamatan'];

$hasil =

mysql_query("select * from

view_untuk_cetak_hasil where status

= 'telah diproses' and S != 0 and

id_kecamatan = $id_camat order by

V desc");

$i = 0;

while($data=mysql_fetch_ro

w($hasil))

{

$cell[$i][0] = $data[0];

$cell[$i][1] = $data[1];

$cell[$i][2] = $data[2];

$cell[$i][4] = $data[4];

$cell[$i][5] = $data[5];

$i++;

}

class PDF extends FPDF

{

function Footer()

{

// Go to 1.5

cm from bottom

$this-

>SetY(23);

// Select

Arial italic 8

$this-

>SetFont('Arial','I',8);

// Print

current and total page numbers

$this-

>Cell(0,10,'Page '.$this-

>PageNo().'/{nb}',0,0,'C');

}

}

Page 156: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 3

Screenshot Database

tb_mustahiq

tb_kriteria

tb_nilai_kriteria

Page 157: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tb_pilihan_kriteria

tb_admin

dt_posisi

tb_kotamadya

tb_kecamatan

Page 158: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tb_kelurahan

Page 159: PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU …

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta