bab i jua

Upload: achy-bi

Post on 09-Jan-2016

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

latar belakang

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangLaporan UNICEF menunjukkan bahwa pengurangan dramatis dalam kelangsungan hidup anak masih memungkinkan. Secara global, jumlah kematian balita setiap tahunnya turun dari estimasi 12,6 juta pada tahun 1990 menjadi sekitar 6,6 juta pada tahun 2012. Selama 22 tahun terakhir, terselamatkan sekitar Sembilan puluh juta jiwa. Menurut World Health Organitation (WHO), Angka Kematian Ibu (AKI) di negara ASEAN masih menduduki urutan tertinggi yaitu 307/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012. AKB yang terendah adalah Singapura yaitu 3/l00 kelahiran hidup (UNICEF Indonesia, 2013).Menurut laporan tersebut, di Indonesia jumlah kematian anak di bawah usia lima tahun telah berkurang dari 385.000 pada tahun 1990 menjadi 152.000 pada tahun 2012, namun pencapaiannya masih jauh dari yang diharapkan. Dibandingkan dengan negara tetangga ASEAN, kematian ibu melahirkan, bayi, dan balita di Indonesia adalah yang tertinggi. Menurut Angela Kearney, Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia bahwa lebih dari 400 anak-anak yang masih meninggal setiap hari di Indonesia. anak-anak tersebut berasal dari keluarga miskin dan paling terpinggirkan, dan banyak dari mereka menjadi korban penyakit yang mudah dicegah dan diobati seperti pneumonia dan diare. Jadi hal yang perlu diperhatikan adalah layanan pencegahan dan pengobatan untuk semua anak di Indonesia (UNICEF Indonesia, 2013).Salah satu upaya yang dapat dilakukan Departemen Kesehatan dalam mempercepat penurunan Angka Kematian Balita adalah mendekatkan pelayanan kesehatan kepada setiap Balita yang membutuhkannya yang salah satunya adalah Posyandu. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2010).Beberapa dampak yang dialami balita, bila ibu balita tidak aktif dalam kegiatan posyandu antara lain tidak mendapatkan penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan balita yang normal, tidak mendapat vitamin A untuk kesehatan mata, ibu balita tidak mengetahui pertumbuhan berat badan balita tiap bulan, ibu balita tidak mendapatkan pemberian dan penyuluhan tentang makanan tambahan (PMT). Dengan aktif dalam kegiatan posyandu ibu balita dapat memantau tumbuh kembang balitanya (Depkes RI, 2010).Secara kuantitas perkembangan jumlah Posyandu sangat mengembirakan karena setiap desa ditemukan sekitar tiga sampai empat Posyandu. Pada tahun 1990 jumlah posyandu tercatat sebanyak 25.000 buah, sedangkan pada tahun 2010 meningkat menjadi 245.154 buah. Namun bila di tinjau dari aspek kualitas masih ditemukan banyak masalah antara lain rendahnya cakupan indikator posyandu, khususnya cakupan kunjungan Balita dalam kegiatan posyandu (Depkes.RI, 2013). Indikator cakupan Datang dibandingkan Seluruh Balita merupakan salah satu indikator penting dari delapan indikator posyandu, karena mustahil posyandu dapat menyelenggarakan kegiatannya tanpa adanya sasaran.Secara nasional, cakupan datang dibandingkan seluruh Balita tahun 2009 sebesar 76,8%. Pada tahun 2010 meningkat menjadi 81,5% dan pada tahu 2011 menurun kembali menjadi 79,3%. Jauh lebih rendah dari target yang telah ditetapkan yaitu 90% (Depkes RI, 2010). Rendahnya kunjungan Ibu pada setiap kegiatan Posyandu akan berpengaruh pada keadaan status gizi anak Balitanya, yang seharusnya status gizi anak Balita dapat di pantau, jika keluarga aktif dalam kegiatan posyandu. Selain itu imunisasi juga diberikan pada balita saat ke Posyandu yang dapat mencegah balita dari penyakit menular (Adisasmito, 2011).Banyak faktor yang menyebabkan masyarakat berkunjung ke Posyandu, tetapi ada juga masyarakat yang tidak mau berkunjung ke Posyandu. Faktor yang menyebabkan masyarakat tidak mau berkunjung ke Posyandu bisa berasal dari dalam diri orang itu sendiri (faktor predisposisi) yaitu pengetahuan, sikap, perilaku, kepercayaan, keyakinan, nilai, umur ibu. Sedangkan factor yang berasal dari luar orang itu sendiri yaitu faktor yang mendukung (jarak rumah dan sarana penunjang (dukungan petugas kesehatan, status pekerjaan ibu, tingkat pendapatan, umur balita, dukungan suami) (Djaimin, 2009). Penelitian Ferizal. Y dan Hasan, B (2011), menunjukkan ada hubungan antara karakteristik ibu (umur, tingkat pendidikan dan status pekerjaan) dengan rendahnya kunjungan ibu Balita dalam kegiatan posyandu. Sementara penelitian Suwarno (2010), menunjukkan ada hubungan antara perilaku ibu, pengetahuan, sikap dan jarak rumah dengan rendahnya kunjungan ibu Balita dalam kegiatan posyandu. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melihat hubungan pengetahuan ibu, sikap ibu dan status pekerjaan ibu dengan kunjungan ibu balita ke Posyandu.Faktor pengetahuan sangat berhubungan erat. Pengetahuan masyarakat yang baik mempunyai pengaruh yang besar terhadap peningkatan status kesehatan seseorang, sedangkan pengetahuan masyarakat yang buruk dapat menyebabkan kegagalan dalam peningkatan status kesehatannya (Budiwan, 2010). Pada hasil penelitian Erman (2011), dari hasil uji statistik di peroleh nilai Value= 0,028 ( < 0,005 ), sehingga didapatkan bahwa ada pengaruh antara pengetahuan Ibu terhadap Kunjungan Ibu ke Posyandu di Kelurahan Lubuk Tanjung Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Lubuklinggau Tahun 2010.Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga dan waktu untuk mengasuh anak akan berkurang, sehingga ibu balita yang harus bekerja di luar rumah waktunya untuk berpartisipasi dalam posyandu mungkin sangat kurang atau bahkan tidak ada waktu sama sekali untuk ikut berpartisipasi di posyandu. Sedangkan pada ibu rumah tangga memungkinkan mempunyai waktu lebih banyak untuk beristirahat dan meluangkan waktu untuk membawa anaknya ke posyandu (Abdul, 2010).Sikap ibu balita untuk menyadari bahwa posyandu merupakan hal yang utama untuk meningkatkan derajat kesehatan balita, hal ini dapat menimbulkan perilaku positif ibu balita tentang posyandu, sehingga ibu bersedia untuk hadir ke posyandu. Bila sikap ibu balita tentang posyandu positif maka ibu balita akan hadir secara rutin ke posyandu tiap bulannya dan sebaliknya jika sikap ibu balita tentang posyandu negatif maka kehadiran ibu balita tidak akan rutin tiap bulannya (Notoatmodjo, 2009).Kunjungan ibu Balita dalam kegiatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Poasia masih tergolong rendah. Data laporan bulanan Puskesmas menunjukkan, jumlah Balita yang hadir pada kegiatan Posyandu Berdasarkan data yang telah didapatkan pada Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari, ternyata tingkat partisipasi ibu untuk datang ke Posyandu masih tergolong rendah.Data laporan tahunan menunjukkan, jumlah balita yang hadir pada kegiatan posyandu pada tahun 2011 sebesar 1121 Balita (66,6%) dari 1679 balita, tahun 2012 yang hadir pada kegiatan posyandu sebesar 1248 Balita (69,7%) dari 1788 Balita. Angka ini menurun jika dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu yaitu yang hadir pada kegiatan posyandu 1220 balita (67,7%) dari 1800 balita. Sedangkan pada Posyandu Melati di Wilayak Kerja Puskesmas Poasia pada bulan Januari tahun 2013, sampai dengan bulan Januari 2014 rata-rata balita yang hadir pada kegiatan posyandu sebesar 37 Balita (52,8%) dari 70 balita. Jauh lebih rendah dari target yang telah ditetapakan yaitu 90%. Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian ibu balita belum memanfaatkan Posyandu untuk mendapatkan pelayanan (Puskesmas Poasia, 2013-2014),Berdasarkan hasil observasi tersebut diatas, maka penulis telah melakukan penelitian tentang Faktor-Fakror Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Ibu Balita ke Posyandu Melati di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari Tahun 2014.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:1. Seberapa besar hubungan pengetahuan dengan kunjungan Ibu Balita ke Posyandu Melati di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari tahun 2014?2. Seberapa besar hubungan status pekerjaan dengan kunjungan Ibu Balita ke Posyandu Melati di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari tahun 2014?3. Seberapa besar hubungan sikap ibu dengan kunjungan Ibu Balita ke Posyandu Melati di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari tahun 2014?4. Variabel apakah yang paling berhubungan dengan kunjungan Ibu Balita ke Posyandu Melati di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari tahun 2014?C. Tujuan Penelitian1. UmumUntuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan ibu Balita ke posyandu Melati di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari 2014.

2. Khusus 2.1. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan kunjungan Ibu Balita ke Posyandu Melati di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari tahun 2014.2.2. Untuk mengetahui hubungan status pekerjaan dengan kunjungan Ibu Balita ke Posyandu Melati di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari tahun 2014.2.3. Untuk mengethui hubungan sikap ibu dengan kunjungan Ibu Balita ke Posyandu Melati di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari tahun 2014.2.4. Untuk mengetahui variabel yang paling berhubungan dengan kunjungan Ibu Balita ke Posyandu Melati di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari tahun 2014.D. Manfaat Penelitian1. Bagi PenelitiDiharapkan menjadi acuan bagi peneliti lain dalam mengembangkan penelitian sejenis dan penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut sehingga bermanfaat bagi kita semua.2. Bagi PuskesmasSebagai bahan masukkan bagi Puskesmas dan sebagai alat fasilitator Posyandu dalam meningkatkan mutu pelayanan Posyandu di Puskesmas.3. Bagi InstitusiHasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi atau bahan kajian dalam menambahkan ilmu di bidang kesehatan Ibu dan Anak (KIA).4. Bagi Ibu-Ibu BalitaHasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan atau informasi yang berharga, khususnya bagi para ibu agar dapat mengetahui pentingnya tujuan dan manfaat berkunjung di posyandu untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan Balita.3