bab i-iv lakip pemerintah provinsi jawa barat 2013.pdf

110
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam kerangka mewujudkan cita-cita bernegara sesuai dengan konstitusi negara Republik Indonesia setiap penyelenggara pemerintahan baik Pusat maupun Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) wajib menyelenggarakan kepemerintahan yang baik. Untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik diperlukan suatu sistem yang dapat menunjang pelaksanaannya, sistem tersebut dikenal dengan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang diatur dalam Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999, Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah terdiri dari tahapan perencanaan stratejik, Perencanaan Kinerja, Penetapan Kinerja, Pengukuran Kinerja dan Pelaporan Kinerja. Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah melaksanakan seluruh tahapan dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tersebut sejak tahun 2001 sampai dengan sekarang tahun 2013, LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 didasari oleh Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, Undang – Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, serta Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 yang mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara

Upload: vuongdang

Post on 31-Dec-2016

239 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam kerangka mewujudkan cita-cita bernegara sesuai dengan konstitusi

negara Republik Indonesia setiap penyelenggara pemerintahan baik Pusat

maupun Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) wajib menyelenggarakan

kepemerintahan yang baik. Untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik

diperlukan suatu sistem yang dapat menunjang pelaksanaannya, sistem

tersebut dikenal dengan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang

diatur dalam Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999,

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah terdiri dari tahapan

perencanaan stratejik, Perencanaan Kinerja, Penetapan Kinerja, Pengukuran

Kinerja dan Pelaporan Kinerja.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah melaksanakan seluruh tahapan dari

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tersebut sejak tahun 2001

sampai dengan sekarang tahun 2013, LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013 didasari oleh Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998 Tahun 1998

tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi

dan Nepotisme, Undang – Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggara Negara yang

Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, serta Instruksi

Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 yang mewajibkan setiap

Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara

Page 2: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 2

untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya

serta kewenangan mengelola sumber daya yang dimilikinya.

Pertanggungjawaban tersebut disajikan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat

berpedoman kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan

Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003,

tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah. Secara teknis pada tahun 2013 penyusunan LAKIP telah

mengacu pada Dokumen Perencanaan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25

Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Daerah Jawa Barat Nomor 2 tahun

2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah Provinsi Jawa

Barat Tahun 2008-2013 dan Rencana Kinerja tahun 2013 serta Penetapan

Kinerja tahun 2013.

2. Dasar Hukum

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun 2013 mengacu pada :

1) Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2) Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999, tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

3) Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah;

4) Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang

Percepatan Pemberantasan Korupsi;

Page 3: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 3

5) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah;

6) Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah;

7) Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor

239/IX/6/8/2003, tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

8) Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan

Daerah Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2008-

2013. (Lembaran daerah Tahun 2009 Nomor 2 Seri E Tambahan

Lembaran Daerah Nomor 60;

9) Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 28 Tahun 2009 tentang Rencana

Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 (Berita Daerah

Nomor 101 2009 Seri E);

10) Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 29 Tahun 2009 tentang Tugas

Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Sekretariat Daerah

Provinsi Jawa Barat.

3. Tugas Pokok dan Fungsi serta Potensi Jawa Barat

3.1. Tugas Pokok dan Fungsi

Dalam melaksanakan kewenangan otonomi daerah Provinsi, Pemerintah

Provinsi Jawa Barat menetapkan Dinas dan Lembaga teknis Daerah

yang diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 20

Page 4: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 4

Tahun 2008 tentang Oragnisasi dan Tata kerja Sekretariat Daerah dan

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat,

Peraturan daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat, Peraturan

Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2008 tentang Organisasi

dan tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,

Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa

Barat, Peraturan Derah Provinsi Jawa Barat Nomor 23 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa

Barat, Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga lain Provinsi Jawa Barat

Tahun 2008 dengan susunan organisasi yang berlaku di tahun 2013

sebagai berikut :

1). Gubernur dibantu oleh seorang Wakil Gubernur.

2). Sekretariat Daerah terdiri dari :

(1). Asisten Pemerintahan Hukum dan HAM terdiri dari tiga Biro

yaitu :

Biro Pemerintahan Umum

Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama

Biro Hukum dan HAM

(2). Asisten Perekonomian terdiri dari tiga biro yaitu :

Biro Administrasi Pembangunan

Biro Administrasi Perekonomian

Biro Bina Produksi

(3). Asisten Kesejahteraan Sosial terdiri dari dua biro yaitu :

Biro Pelayanan Sosial Dasar

Biro Pengembangan Sosial

Page 5: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 5

(4). Asisten Administrasi terdiri dari empat Biro yaitu :

Biro Organisasi

Biro Keuangan

Biro Pengelolaan Barang Daerah

Biro Humas, Protokol dan Umum

3). Dinas Daerah terdiri dari 20 Dinas sebagai berikut :

(1) Dinas Pendidikan

(2) Dinas Kesehatan

(3) Dinas Pendapatan

(4) Dinas Sosial

(5) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

(6) Dinas Perhubungan

(7) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

(8) Dinas Bina Marga

(9) Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air

(10) Dinas Pemukiman dan Perumahan

(11) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

(12) Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

(13) Dinas Perindustrian dan Perdagangan

(14) Dinas Peternakan

(15) Dinas Perikanan

(16) Dinas Kehutanan

(17) Dinas Perkebunan

(18) Dinas Olahraga dan Pemuda

(19) Dinas Pertanian Tanaman Pangan

(20) Dinas Komunikasi dan Informatika

Page 6: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 6

4). Lembaga Teknis Daerah terdiri dari 23 Badan, Rumah Sakit dan

Kantor sebagai berikut :

(1). Inspektorat Provinsi

(2). Satuan Polisi Pamong Praja

(3). Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(4). Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,

Pengendalian Kependudukan dan Keluarga Berencana

(5). Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

(6). Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Daerah

(7). Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah

(8). Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah

(9). Badan Kepegawaian Daerah

(10). Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah

(11). Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

(12). Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah

(13). Badan Penanggulangan Bencana Daerah

(14). Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I

(15). Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II

(16). Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III

(17). Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV

(18). Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat

(19). Rumah Sakit Paru Sidawangi Cirebon

(20). Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan

(21). Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat

(22). Sekretariat DPRD

(23). Sekretariat KPID

5). Badan Usaha Milik Daerah terdiri dari 6 BUMD sebagai berikut:

Page 7: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 7

(1). PD. Jasa dan Kepariwisataan

(2). PT. Agronesia

(3). PT. Agribisnis dan Pertambangan

(4). PT. BJB

(5). PT. Jasa Sarana

(6). PT. Tirta Gemah Ripah

(7). PT. Jamkrida Jawa Barat

3.2. Potensi Jawa Barat

Jawa Barat pada tahun 2013 berpenduduk 46.497.175 jiwa merupakan

jumlah penduduk terbesar di suatu Provinsi di Indonesia. Jawa Barat

merupakan pusat industri manufaktur Stratejik nasional seperti :

Industri tekstil

Industri pesawat terbang

Industri pertahanan

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Barat tahun 2013

sebesar Rp. 386,84 triliun lebih, dengan kontribusi terbesar dari industri

pengolahan 34,56%, perdagangan, hotel dan restoran 24,44%,

pertanian 11,95%, pengangkutan dan komunikasi 8,20% serta

bangunan 4,40%. Di bidang kelistrikan Jawa Barat memberikan

kontribusi terhadap kelistrikan Jawa - Bali dengan kapasitas daya

tampung 4.654 MW, PLTA 1.941 MW, PLT Geothermal 1.075 MW (89%

nasional) dan lainnya 1.652 MW. Hutan terluas di pulau Jawa adalah di

Jawa Barat dengan 820.147 Ha, 1,669 juta Ha kawasan lindung dan

memiliki 40 daerah aliran sungai (DAS), dengan debit air permukaan 81

milyar m3/tahun serta air tanah 150 juta m3/tahun. Tahun 2013

produksi padi mencapai 12 juta ton lebih dan telah swasembada beras.

Selain itu Jawa Barat merupakan tujuan wisata alam (Gunung

Page 8: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 8

Tangkuban Perahu, Pantai Pelabuhan Ratu, Pantai Pangandaran,

Taman Safari dan Taman Buah Mekarsari dan sebagainya), wisata

belanja, kuliner dan wisata kota yang kaya dengan heritage bangunan

dan taman seperti Gedung Sate, Observatorium Boscha, Museum

Geologi, Gedung Pakuan dan Kebun Raya Bogor. Di bidang seni dan

budaya Jawa Barat memiliki Saung Angklung Mang Ujo di Padasuka,

Kampung Naga dan pusat-pusat kerajinan Jawa Barat di berbagai

Kabupaten/Kota. Kunjungan wisatawan mancanegara mencapai

1.953.039 wisatawan asing dan 43.046.957 wisatawan nusantara.

Beberapa keunikan dan kekhasan Jawa Barat di Kabupaten/Kota antara

lain sebagai berikut :

1. Kabupaten

Bogor

: Sentra buah-buahan Mekarsari dan industri tas

kulit di Katulampa dan Tajur.

2. Kabupaten

Sukabumi

: Sentra benih ikan Cibaraja dan telur penyu di

pantai Pengumbahan Ujung Genteng dan

objek wisata Pelabuhan Ratu.

3. Kabupaten

Cianjur

: Sentra manisan dan filosofi ngaos, mamaos

dan maen po membuat penasaran para

pelancong.

4. Kabupaten

Bandung dan

Bandung

Barat

: Sentra sayuran di Lembang, Pangalengan,

Ciwidey, dan sentra berbagai komoditi industri

Majalaya, Rancaekek dan Ciparay.

5. Kabupaten

Garut

: Sentra bibit Domba Garut, industri kulit, batik,

dodol, jeruk dan objek wisata Cipanas.

6. Kabupaten

Tasikmalaya

: Sentra kerajinan Rajapolah, pakaian bordir,

wisata spiritual Pamijahan dan Kampung Naga.

7. Kabupaten

Ciamis dan

Pangandaran

: Wisata pantai Pangandaran, Batu Hiu, Batu

Karas, dan Cukang Taneuh, Situ Lengkong

Panjalu dan peninggalan Kerajaan Galuh,

pemasok 24% ayam broiler Jawa Barat.

8. Kabupaten

Kuningan

: Sentra makanan olahan tape, jeruk nipis, ubi

jalar, singkong. Selain itu produsen bola sepak

Page 9: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 9

yang kualitasnya diakui dunia internasional,

objek wisata Waduk Darma dan gunung

Ceremai serta gedung bersejarah Linggar Jati.

9. Kabupaten

Cirebon

: Sentra gula dengan perusahaan tebu dan

pabrik gula, Sindang Laut, Karangsulung dan

Tersana Baru. Disamping itu terdapat industri

batik, mebeul dan kerajinan rotan. Kabupaten

Cirebon juga memiliki objek wisata makam

Sunan gunung Jati.

10. Kabupaten

Majalengka

: Sentra sayuran, buah-buahan dan daging sapi,

kambing dan ayam ras.

11. Kabupaten

Sumedang

: Sentra kerajinan senapan angin Cipacing, tahu

Sumedang, Ubi Cilembu serta terdapat

keraton/museum Geusan Ulur makam

pahlawan nasional Tjut Nyak Dien. Selain itu

terdapat Perguruan Tinggi. seperti UNPAD,

IPDN dan Lembaga Administrasi Negara.

12. Kabupaten

Indramayu

: Sentra perikanan tambak, minyak bumi dan

gas, disamping itu sentra buah-buahan

terutama mangga.

13. Kabupaten

Subang

: Sentra Perkebunan teh, karet, tebu dan nanas

dengan objek wisata air panas Ciater.

14. Kabupaten

Purwakarta

: Sentra industri keramik plered, peternakan ikan

dan menyediakan lahan untuk industri seluas +

2000 Ha serta wisata danau Cirata dan Jati

Luhur.

15. Kabupaten

Karawang

: Sentra padi dan industri serta perikanan

tambak.

16. Kabupaten

Bekasi

: Sentra padi, industri dan pemukiman.

17. Kabupaten

Bandung

Barat

: Sentra perikanan, pertambangan batu marmer,

gamping, andesit dan pasir. Selain itu objek

wisata danau Cirata.

18. Kota Bogor : Sentra Taman ilmiah Kebun Raya dan berbagai

lembaga ilmiah, industri kecil tas, sepatu,

Page 10: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 10

sandal, boneka, border, perak, kuningan. Di

Bogor terdapat industri ban mobil.

19. Kota

Sukabumi

: Sentra produk makanan olahan dan batu

permata (gem stone).

20. Kota Bandung : Sentra perdagangan tekstil dan kuliner, industri

pesawat terbang, pertahanan dan kota

pendidikan tinggi yang terkenal dengan hasil

penelitian robotic di dunia internasional.

Disamping kaya dengan heritage arsitektur art

decco.

21. Kota Cirebon : Sentra perikanan, industri rokok dan makanan

olahan khas Cirebon. Disamping itu terdapat

kesenian tarling.

22. Kota Bekasi : Sentra ikan hias dan pemukiman. Selain itu

pelayanan Kota Bekasi mendapat penghargaan

citra pelayanan publik tingkat nasional.

23. Kota Depok : Sentra ikan, ternak dan buah-buahan.

Disamping itu di kota Depok terdapat Mesjid

Kubah Emas.

24. Kota Cimahi : Sentra industri tekstil dan produk tekstil serta

makanan olahan (bandrek dan abon jantung

pisang). Disamping itu Cimahi merupakan kota

pemukiman dan kota pendidikan militer.

25. Kota

Tasikmalaya

: Sentra kerajinan rakyat dan souvenir, kota

perdagangan, penghasil produk pertanian,

peternakan dan pakaian bordir.

26. Kota Banjar : Sentra industri kerajinan dan makanan olahan.

27. Kabupaten

Pangandaran

: Hasil laut dan ekowisata pantai

Page 11: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 11

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

1. PERENCANAAN

A. Rencana Stratejik Tahun 2008-2013

Perencanaan stratejik merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil

yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima)

tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan

potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Proses ini

menghasilkan suatu Rencana Stratejik Instansi Pemerintah yang

setidaknya memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program

serta ukuran keberhasilan dalam pelaksanaannya.

Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, penyusunan

Rencana Stratejik merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh

instansi pemerintah agar dalam 5 tahun ke depan mampu menjawab

tuntutan lingkungan stratejik lokal, nasional dan global, namun berada

dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Melalui pendekatan Perencanaan Stratejik yang jelas dan sinergis, instansi

pemerintah dapat lebih menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi,

peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya meningkatkan kinerjanya.

a. Visi dan Misi

Visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat disusun dengan mempertimbangkan

potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang yang ada di Jawa

Barat serta mempertimbangkan budaya yang hidup dalam masyarakat,

Page 12: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 12

maka visi Pemerintah Daerah pada tahun 2008-2013 yang hendak

dicapai dalam tahapan kedua dalam Pembangunan Jangka Menengah

Provinsi Jawa Barat, yaitu :

Memperhatikan visi tersebut serta perubahan paradigma dan kondisi

yang akan dihadapi pada masa yang akan datang, diharapkan Provinsi

Jawa Barat dapat lebih berperan dalam perubahan yang terjadi dalam

ruang lingkup nasional, regional, maupun global.

Penjabaran makna dari Visi Jawa Barat tersebut adalah sebagai berikut :

Mandiri : adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang

mampu memenuhi kebutuhannya untuk lebih maju

dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan

sendiri, terutama dalam bidang, pangan, pendidikan,

kesehatan, ketenagakerjaan, pelayanan publik berbasis

e-goverment, energi, infrastruktur, lingkungan dan

sumber daya air.

Dinamis : adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang

secara aktif mampu merespon peluang dan tantangan

zaman serta kontribusi dalam proses pembangunan.

Sejahtera : adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang

secara lahir dan batin mendapatkan rasa aman dan

makmur dalam menjalani kehidupan.

“Tercapainya Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis dan Sejahtera”

Page 13: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 13

Dalam mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta

memperhatikan tantangan ke depan dengan memperhitungkan peluang

yang dimiliki, untuk mencapai masyarakat Jawa Barat mandiri, dinamis

dan sejahtera, maka rumusan Misi Provinsi Jawa Barat dalam rangka

pencapaian Visi Jawa Barat 2013 ditetapkan dalam 5 (lima) Misi yaitu :

M i s i

1. Mewujudkan sumber daya manusia Jawa Barat yang produktif dan berdaya saing.

2. Meningkatkan pembangunan ekonomi regional berbasis potensi lokal.

3. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas insfrastruktur wilayah.

4. Meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan untuk pembangunan yang berkelanjutan.

5. Meningkatkan efektivitas pemerintahan daerah dan kualitas demokrasi.

b. Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka

waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan

mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu

dan analisis stratejik. Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran,

kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi.

Sedangkan sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh

instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dapat

dicapai dan berorientasi pada hasil dalam kurun waktu yang lebih pendek

dari tujuan. Sasaran dilengkapi indikator sasaran, yaitu ukuran tingkat

keberhasilan pencapaian sasaran yang akan diwujudkan pada tahun

yang bersangkutan. Setiap indikator sasaran dilengkapi dengan tingkat

capaian (target) masing-masing.

Page 14: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 14

Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu sampai

dengan satu tahun secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan

yang ditetapkan dalam Rencana Stratejik.

Tujuan dan sasaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun 2008-

2013 berdasarkan misi yang telah di rumuskan adalah sebagai berikut:

MISI - 1 : TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR

TUJUAN

1. Mendorong tingkat pendidikan, kesehatan dan kompetensi kerja masyarakat Jawa Barat;

2. Menjadikan masyarakat Jawa Barat yang sehat, berbudi pekerti luhur serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi;

SASARAN

1. Tuntasnya program pemberantasan buta aksara Indikator sasaran:

Angka melek huruf (AMH)

2. Meningkatnya akses dan mutu pendidikan terutama untuk penuntasan wajib belajar 9 tahun dan pencanangan wajib belajar 12 tahun bagi anak usia sekolah. Indikator sasaran:

Prosentase peningkatan angka partisipasi kasar (APK) - PAUD - SMP/MTs/Sederajat - SMA/SMK/MA/Sederajat

Angka Partisipasi Murni (APM) - SD/MI/Sederajat

Prosentase peningkatan APK luar sekolah - Paket A - Paket B - Paket C

Angka melanjutkan sekolah dari SD/MI/Sederajat ke SMP/MTs/Sederajat

Angka melanjutkan sekolah dari SMP/MTs/Sederajat ke SMA/SMK/MA/Sederajat

Page 15: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 15

3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan terutama untuk kesehatan ibu dan anak. Indikator sasaran:

Prosentase masyarakat miskin yang mendapat pelayanan

kesehatan oleh Rumah Sakit dan jaringannya

Prosentase masyarakat miskin yang mendapatkan subsidi

jaminan kesehatan

Prosentase Desa UCI (Universal Child Imunization) > 95 %

Prosentase Puskesmas yang memiliki 2 dokter umum

(sesuai standar)

Prosentase Puskesmas yang memiliki 3 bidan (sesuai

standar)

Ratio kematian Ibu 73/ 100.000 kelahiran hidup

Ratio kematian Bayi 2,64/ 1.000 kelahiran hidup

4

Meningkatnya pelayanan sosial terutama untuk perlindungan pada korban trafficking dan kekerasan terhadap perempuan serta perlindungan terhadap hak-hak anak. Indikator sasaran:

Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Tingkat Partisipasi Sosial Potensi Sumber Kesejahteraan

Sosial (Karang Taruna, Pekerja Sosial Masyarakat dan

Organisasi Sosial)

Prosentase penurununan jumlah kekerasan dan trafficking

terhadap perempuan dan anak

5 Meningkatnya kesetaraan gender dan peran pemuda dalam berbagai aspek dan proses pembangunan. Indikator sasaran:

Index Pemberdayaan Gender

Index Pembangunan Gender

6 Meningkatnya kualitas dan perlindungan terhadap tenaga kerja Indikator sasaran:

Prosentase tingkat perlindungan terhadap tenaga kerja

Prosentase tenaga kerja yang memperoleh pendapatan ≥

UMK (Upah Minimum Kabupaten)

Jumlah kasus ketenagakerjaan yang dapat diselesaikan

Page 16: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 16

7 Meningkatnya peran pemuda dan prestasi olahraga dalam pembangunan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat. Indikator sasaran:

Jumlah medali yag diraih oleh olahragawan pelajar Jawa

Barat dalam event olahraga tingkat nasional regional

Tingkat peran serta pemuda dalam pembangunan

8 Revitalisasi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. Indikator sasaran:

Jumlah apresiasi masyarakat terhadap bahasa, sastra dan

aksara daerah

Angka kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara

- Wisatawan Nusantara

- Wisatawan Mancanegara

Frekuensi upaya pelestarian dan pemanfaatan nilai-nilai

tradisional dan penggalian sejarah

MISI - 2 : TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR

TUJUAN

Meningkatkan daya beli dan ketahanan pangan masyarakat melalui pengembangan aktivitas ekonomi berbasis potensi lokal.

SASARAN

1. Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi lokal. Indikator sasaran:

Jumlah volume barang export dan besaran nilai export Jawa

Barat

Laju pertumbuhan exsport

Laju pertumbuhan import

Volume dan nilai import

Jumlah wiraswasta IKM (Industri Kecil Menengah)

Jumlah penerapan UTTP dan BDKI

- UTTP

- BDKI

Jumlah transaksi produk agro Provinsi Jawa Barat

Page 17: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 17

2. Meningkatnya kesempatan dan penyediaan lapangan kerja. Indikator sasaran:

Jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor pertanian,

sektor industri, sektor perdagangan, sektor jasa dan sektor

lainnya

3. Meningkatnya peran kelembagaan KUMKM dalam pengembangan ekonomi lokal yang berdaya saing. Indikator sasaran:

Prosentase pertumbuhan wirausaha baru

Jumlah wirausaha baru

Jumlah wirausaha yang berdaya saing

Jumlah kelembagaan KUMKM yang berkualitas

4. Meningkatnya investasi yang mendorong penciptaan lapangan kerja. Indikator sasaran:

Jumlah realisasi penaman modal

Jumlah penyerapan tenaga kerja di industri kecil dan

menengah

5. Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat. Indikator sasaran:

Jumlah produksi pangan

Jumlah produksi padi

Jumlah produktivitas padi

Jumlah produksi daging

Jumlah produksi telor

Jumlah produksi susu

Jumlah produksi perikanan

Prosentase peningkatan produksi perikanan

Jumlah produksi komoditi unggulan perkebunan

Jumlah cadangan beras

Page 18: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 18

MISI - 3 : TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR

TUJUAN

Menyediakan infrastruktur wilayah yang mampu mendukung pergerakan aktivitas ekonomi, sosial dan budaya.

SASARAN

1. Tersedianya infrastruktur transportasi yang handal dan terintegrasi untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa. Indikator sasaran:

Panjang jalan yang ditingkatkan dan jumlah jembatan yang

diganti

- Jalan

- Jembatan

Panjang jalan dan jembatan yang direhabilitasi

- Jalan

- Jembatan

Panjang jalan dan jembatan yang dipelihara

- Jalan

- Jembatan

Tingkat kemantapan jalan

Tingkat pengembangan bandara

Tingkat ketersediaan dan sarpras ASDP (Angkutan Sungai,

Danau dan Penyebrangan)

Tingkat ketersediaan fasilitas lalu lintas angkutan jalan

(LLAJ)

2. Tersedianya infrastruktur sumber daya air dan irigasi yang handal untuk mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumber daya air serta pengendalian daya rusak air. Indikator sasaran:

Prosentase jaringan irigasi yang handal dan jumlah irigasi

yang dioperasikan dan dipelihara serta direhabilitasi

- Irigasi (Dioperasikan dan dipelihara)

- Irigasi (Rehabilitasi)

Page 19: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 19

Luas lahan yang dibebaskan dalam rangka pengendalian

banjir

Jumlah sarana pengendalian erosi dan sendimen, serta

pelindung sumber air

Luas lahan yang dibutuhkan untuk relokasi penduduk

3. Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur energi dan ketenagalistrikan di Jawa Barat. Indikator sasaran:

Jumlah lifting minyak bumi

Jumlah lifting gas bumi

Volume panas bumi

Jumlah penerapan energi alternatif

Ratio elektrifikasi

4. Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar pemukiman (mencakup persampahan, air bersih, air limbah). Indikator sasaran:

Prosentase penduduk yang terlayani air bersih

Prosentase penduduk yang terlayani persampahan

Jumlah fasilitasi pembangunan rumah susun

Prosentase pembangunan TPPAS

- Legok Nangka

- Nambo

- Leuwigajah

Sari mukti (pengolahan kompos)

5. Terwujudnya keamanan dan keserasian dalam pembangunan infrastruktur Indikator sasaran:

Jumlah industri yang diawasi teknik B3

Jumlah sengketa lingkungan yang dapat difasilitasi

Jumlah rekomendasi AMDAL

Page 20: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 20

MISI - 4 : TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR

TUJUAN

Mewujudkan keseimbangan lingkungan dan keberlanjutan pembangunan.

SASARAN

1. Berkurangnya Tingkat Pencemaran, Kerusakan Lingkungan dan Resiko Bencana. Indikator sasaran:

Jumlah air yang dipantau dari pencemaran

Tingkat pencemaran udara

Jumlah pemantauan kerusakan lingkungan

2. Meningkatnya Fungsi Kawasan Lindung Jawa Barat. Indikator sasaran:

Rasio kawasan hutan dan kawasan lindung

Prosentase rehabilitasi lahan kritis

Luas lahan kritis yang direhabilitasi

3. Terlaksananya Penataan Ruang yang Berkelanjutan. Indikator sasaran:

Jumlah tata ruang yang berwawasan strategis (Kawasan

Strategis Provinsi)

Jumlah Raperda RTR kawasan strategis Provinsi yang dapat

dilaksanakan

MISI - 5 : TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR

TUJUAN

1. Mengembangkan Birokrasi Yang Semakin Profesional dan

Akuntabel;

2. Mewujudkan Kehidupan Demokrasi dan Terpeliharanya Semangat

Kebangsaan;

Page 21: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 21

SASARAN

1. Meningkatnya Kinerja Aparatur yang Berbasis Kompetensi. Indikator sasaran:

Jumlah penurunan temuan hasil pengawasan

Prosentase tindak lanjut hasil pengawasan

Jumlah penetapan aparatur dalam jabatan berbasis

pengembangan kompetensi (fungsional)

Jumlah pegawai yang telah di uji kompetensinya

Nilai hasil pencapaian SAKIP

2. Terwujudnya Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Pemerintah Daerah Serta Pengelolaan Keuangan yang Akuntabel dan Berbasis Teknologi Informasi. Indikator sasaran:

Prosentase ketepatan kelembagaan OPD

Rancangan Perda Kabupaten/Kota dan Provinsi yang

dievaluasi

Prosentase aplikasi SIPKD

Prosentase aset daerah yang sudah terinventarisasi

Prosentase peningkatan penerimaan pendapatan daerah

Tingkat opini WTP atas laporan keuangan Pemerintah

Provinsi Jawa Barat

3. Meningkatnya Pelayanan Publik yang Dapat Diakses Dengan Mudah dan Cepat Oleh Seluruh Lapisan Masyarakat. Indikator sasaran:

Prosentase pelayanan dasar dan informasi pembangunan

Jawa Barat

Jumlah perizinan yang di terbitkan

Durasi rata-rata waktu pelayanan

Jumlah Lembaga Penyiaran

Nilai IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat)

4. Meningkatnya Peran Pemerintah dan Masyarakat Dalam Pemeliharaan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat. Indikator sasaran:

Prosentase masyarakat yang terbebas dari gangguan

ketentraman dan ketertiban umum

Rasio perlindungan masyarakat perpenduduk

Page 22: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 22

Tingkat kualitas pengendalian unjuk rasa

5. Meningkatnya Kerjasama Daerah Dalam Pembangunan. Indikator sasaran:

Jumlah penetapan batas desa

Jumlah naskah kerjasama antar daerah bidang transmigrasi

Prosentase keberhasilan sinergitas hubungan kerjasama

pembangunan

6. Meningkatnya Peran dan Fungsi Partai Politik. Indikator sasaran:

Tingkat keberhasilan pendidikan terhadap partai politik

Tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum

Prosentase kapasitas DPRD sebagai wakil rakyat

c. Kebijakan dan Program

Kebijaksanaan dan program merupakan Stratejik atau cara untuk mencapai

tujuan dan sasaran. Kebijaksanaan pada dasarnya merupakan ketentuan-

ketentuan yang telah ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan

pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun

pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan

keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan, serta visi dan misi instansi

pemerintah. Sedangkan program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis

dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh satu atau

beberapa instansi pemerintah ataupun dalam rangka kerjasama dengan

masyarakat, guna mencapai sasaran tertentu.

Kebijakan dan program Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun 2008-2013

berdasarkan tujuan yang dirumuskan sebagai berikut :

Page 23: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 23

Misi 1 : Mewujudkan Sumber Daya Manusia Jawa Barat yang

Produktif dan Berdaya Saing

Kebijakan :

1. Menuntaskan Jabar bebas buta aksara;

2. Mewujudkan Jabar bebas biaya pendidikan dasar dalam rangka

penuntasan wajar dikdas 9 tahun;

3. Mewujudkan Jabar bebas putus jenjang sekolah dalam rangka

pelaksanaan wajar 12 tahun di seluruh Kab/Kota;

4. Meningkatkan pengelolaan penjaminan mutu pendidikan dasar dan

menengah;

5. Meningkatkan pemerataan dan mutu PAUD;

6. Meningkatkan pemerataan dan mutu PLS;

7. Meningkatkan pemerataan dan mutu PLB;

8. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan dasar dan

menengah;

9. Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru serta tenaga

pendidikan;

10. Fasilitasi peningkatan pemerataan dan mutu pendidikan tinggi;

11. Meningkatkan kemampuan dan budaya baca masyarakat;

12. Mengkatkan kualitas pelayanan perpustakaan berbasis teknologi

informasi;

13. Meningkatkan pelayanan kesehatan terutama ibu dan anak

14. Mengembangkan sistem kesehatan;

15. Meningkatkan upaya pencegahan, pemberantasan dan

pengendalian penyakit menular dan tidak menular;

16. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan;

Page 24: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 24

17. Meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan yang berbasis

kemandirian berusaha;

18. Meningkatkan upaya perlindungan terhadap anak melalui

pencegahan kekerasan dalam rumah tangga serta perdagangan

perempuan dan anak;

19. Meningkatkan kualitas dan kuantitas perlindungan, rehabilitasi dan

pemberdayaan sosial;

20. Meningkatkan kualitas dan kuantitas bantuan dan jaminan sosial;

21. Mewujudkan pemuda Jawa Barat yang memiliki semangat dan

idealisme kebangsaan, kewirausahaan, kepemimpinan, kepelaporan

dan kejuangan;

22. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang sehat jasmani dan

rohani melalui olahraga;

23. Meningkatkan daya saing olah raga;

24. Meningkatkan perlindungan dan pengawasan ketenagakerjaan;

25. Meningkatkan kualitas kerukunan hidup baik inter umat beragama

maupun antar umat beragama;

26. Mengimplementasikan dan mengaktualisasikan pemahaman dan

pengamalan agama dalam kehidupan bermasyarakat;

27. Mendorong peningkatan kualitas pendidikan agama dan

keagamaan;

28. Meningkatkan upaya revitalisasi nilai-nilai kebudayaan dan kearifan

lokal yang relevan bagi peningkatan kemajuan Jawa Barat.

Program :

1. Program Pendidikan Non Formal

2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar

3. Program Pendidikan Menengah dan Tinggi

Page 25: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 25

4. Program Pendidikan Luar Biasa

5. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

6. Program Upaya Kesehatan

7. Program Manajemen Pelayanan Kesehatan

8. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan

9. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

10. Program Sumber Daya Kesehatan

11. Program Pemantapan Kelembagaan Potensi Sumber Kesejahteraan

Sosial (PSKS)

12. Program Penanggulangan Bencana Alam dan Perlindungan

Masyarakat

13. Program Pemberdayaan Fakir Miskin dan Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

14. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Jender Dalam

Pembangunan

15. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

dan Anak

16. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

17. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga

Ketenagakerjaan

18. Program Peningkatan dan Pembinaan Peran Serta Pemuda

19. Program Pembinaan Permasyarakatan dan Pengembangan

Olahraga

20. Program Peningkatan Pemahaman dan Pengamalan Agama

21. Program Pembinaan Lembaga Sosial dan Keagamaan

22. Program Pengembangan Nilai Budaya

23. Program Pengelolaan Kekayaan dan Keragaman Budaya

Page 26: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 26

Misi 2 : Meningkatkan Pembangunan Perekonomian Regional

Berbasis Potensi Lokal

Kebijakan :

1. Menguatkan kelembagaan dan usaha, kapasiatas SDM, sistem

pembiayaan dan peluang pasar KUMKM Perluasan kesempatan kerja;

2. Perluasan kesempatan kerja;

3. Meningkatkan produksi dan nilai tambah hasil pertanian;

4. Meningkatkan sistem dan jaringan distribusi barang serta

pengembangan pasar dalam dan luar negeri;

5. Meningatkan daya saing industri;

6. Meningkatnya ketersediaan dan pemanfaatan energi alternatif yang

ramah lingkungan, serta energi terbarukan diantaranya panas bumi,

angin dan surya;

7. Meningkatkan pengelolaan sumber daya kelautan;

8. Peningkatan ketersediaan, akses dan keamanan pangan;

9. Mengembangkan aneka usaha non kayu sekitar hutan;

10. Menciptakan iklim usaha yang kondusif dalam rangka

mempertahankan keberadaan investasi yang ada serta menarik

investasi baru;

11. Membentuk lembaga investasi serta meningkatkan promosi dan

kerjasama investasi.

Program :

1. Program peningkatan dan pengembangan ekspor

2. Program pengembangan sistem perdagangan dalam negeri

3. Perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan

4. Program pengembangan destinasi pariwisata

5. Program pengembangan pemasaran pariwisata

Page 27: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 27

6. Program pengembangan industri kecil dan menengah

7. Program penataan struktur dan peningkatan kemampuan teknologi

industri

8. Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif

koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah

9. Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi koperasi,

usaha mikro, kecil dan menengah

10. Program pembinaan dan pengembangan BUMD dan lembaga

keuangan non perbankan

11. Program peningkatan produksi pertanian

12. Program pemberdayaan sumber daya pertanian

13. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit tanaman, ternak

dan ikan

14. Program pemasaran dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan,

peternakan, perikanan dan kehutanan

15. Pengembangan sumber daya mineral dan panas bumi

16. Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan

dan energi

17. Program pengembangan budi daya perikanan

18. Program pengembangan perikanan tangkap

19. Program pemanfaatan potensi sumber daya kehutanan

20. Program peningkatan kesempatan kerja

21. Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi koperasi,

usaha mikro, kecil dan menengah

22. Program pembinaan dan pengembangan BUMD dan lembaga

keuangan non perbankan

23. Program peningkatan iklim investasi

24. Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi

Page 28: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 28

25. Program peningkatan ketahanan pangan

Misi 3 : Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur

Wilayah

Kebijakan :

1. Memantapkan kondisi transportasi jalan guna mendukung pelayanan

pergerakan orang, barang dan jasa;

2. Meningkatkan kondisi infrastruktur sumber daya air dan irigasi untuk

mendukung konservasi, pendayagunaan sumber daya air serta

pengendalian daya rusak air;

3. Meningkatkan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah;

4. Meningkatkan pelayanan jasa konstruksi;

5. Mengembangkan infrastruktur transportasi perhubungan dalam

rangka peningkatan pelayanan pergerakan orang, barang dan jasa;

6. Meningkatkan kinerja pengelolaan pembangunan bangunan

gedung/rumah Negara;

7. Meningkatkan ketersediaan perumahan serta sarana dan prasarana

dasar pemukiman;

8. Meningkatkan pasokan, cakupan dan kulaitas pelayanan infrastruktur

energi dan ketenagalistrikan;

9. Meningkatkan penanganan persampahan perkotaan.

Program :

1. Program pembangunan jalan dan jembatan

2. Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan

3. Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan

4. Program inspeksi jalan dan jembatan

5. Program pembangunan prasarana dan fasilitasi perhubungan

Page 29: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 29

6. Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas lalu

lintas angkutan jalan (LLAJ)

7. Program peningkatan pelayanan angkutan

8. Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas

9. Program peningkatan kelayakan kendaraan bermotor

10. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan

jaringan pengairan lainnya

11. Program pengembangan dan konservasi sungai, danau dan sumber

daya air lainnya

12. Program pengendalian banjir dan pengamanan pantai

13. Program pengembangan kinerja pengelolaan air bersih dan air limbah

14. Program pembinaan jasa konstruksi

15. Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan dan

energi

16. Program pengembangan sumber daya mineral dan panas bumi

17. Program pengembangan kinerja pengelolaan air bersih dan air limbah

18. Program pengembangan pemukiman

19. Program lingkungan pemukiman sehat

20. Program pemberdayaan komunitas pemukiman

21. Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan

22. Program pembinaan jasa konstruksi

23. Program pengelolaan Gedung/Rumah Negara

Page 30: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 30

Misi 4 : Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan untuk Pembangunan yang Berkelanjutan

Kebijakan :

1. Menata data base penduduk dan penyelenggaraan sistem

administrasi kependudukan;

2. Revitalisasi program keluarga berencana;

3. Terkendalinya pertumbuhan, pertambahan jumlah dan sebaran

penduduk;

4. Menyiapkan pranata penataan ruang Provinsi;

5. Mengembangkan infrastruktur data spasial daerah yang terintegrasi

dalam jaringan data spasial nasional;

6. Meningkatkan peran serta, dunia usaha, pemerintah daerah dalam

pelaksanaan penataan ruang;

7. Memantapkan peran provinsi dalam kondisi penataan ruang;

8. Meningkatkan pengamanan dan pencegahan kerusakan kawasan

hutan;

9. Meningkatkan upaya pemulihan dan konservasi sumberdaya air,

udara hutan dan lahan;

10. Mengurangi resiko bencana;

11. Meningkatkan fungsi dan luas kawasan lindung dalam rangka

mewujudkan provinsi yang hijau (green province) didukung upaya

menciptakan provinsi yang bersih (clean province)

Program :

1. Program penataan administrasi kependudukan

2. Program keluarga berencana

3. Program pengembangan wilayah transmigrasi

4. Program penegendalian percemaran dan perusakan lingkungan

Page 31: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 31

5. Program rehabilitasi dan konservasi sumberdaya alam dan

lingkungan hidup

6. Program penaggulangan bencana alam dan perlindungan

masyarakat

7. Program pengelolaan kawasan lindung

8. Program perencanaan ruang

9. Program pemanfaatan ruang

10. Program pengendalian pemanfaatan ruang

11. Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan

dan energi

Misi 5 : Meningkatkan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan

Kualitas Demokrasi

Kebijakan :

1. Mewujudkan kerjasama pembangunan antar daerah yang saling

menguntungkan;

2. Meningkatkan kualitas perencanaan dan mengembangkan

perencanaan yang pro publik;

3. Meningkatkan pengendalian pembangunan dan mengembangkan

sistem pengawasan;

4. Mengembangkan dan menerapkan teknologi informasi dalam

manajemen pemerintahan dalam rangka peningkatan pelayanan

kepada masyarakat;

5. Pemanpaatan IPTEK untuk peningkatan daya saing daerah melalui

sinkronisasi kegiatan dan kerjasama Stratejik perguruan

tinggi/lembaga riset bersama mitranya dengan kegiatan pemerintah

daerah secara melembaga;

6. Mewujudkan tertib administrasi pertanahan;

Page 32: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 32

7. Melaksanakan reformasi birokrasi melalui penataan struktur yang

proporsional, mengembangkan profesionalisme, menerapkan insentif

berbasis kinerja dan pengadaan secara elektronik;

8. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas unit kerja dalam

pelayanan publik;

9. Menata sistem hukum di daerah;

10. Meningkatkan kapasitas lembaga legislatif;

11. Meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel;

12. Meningkatkan pembinaan tramtibmas, satuan perlindungan

masyarakat dan unsur rakyat terlatih lainnya;

13. Meningkatkan kualitas data dan informasi pendukung perencanaan

daerah dan penyelenggaraan pemerintahan;

14. Meningkatkan kinerja pengelolaan kearsipan daerah dan

penyelenggaraan pemerintahan;

15. Meningkatkan partisipasi dan peran kelembagaan masyarakat desa

dalam pembangunan;

16. Mewujudkan desa membangun;

17. Meningkatkan kapasitas aparatur dan masyarakat dalam

penanggulangan bencana;

18. Melibatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan politik;

19. Memfasilitasi peningkatan peran dan fungsi partai politik.

Program :

1. Program Pemantapan Otonomi Daerah dan Sistem Administrasi

Pemerintah Daerah

2. Program Kerjasama Pembangunan

3. Program Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan

Daerah

Page 33: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 33

4. Program Pengembangan Komunikasi, Media Massa dan Pemanfaatan

Teknologi Informasi

5. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

6. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

7. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

8. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

9. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur

10. Program Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah

11. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

12. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah

13. Program Pengembangan Kearsipan

14. Program Pengadaan, Penataan dan Pengendalian Administrasi

Pertanahan

15. Program Penanggulangan Bencana Alam dan Perlindungan

Masyarakat

16. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat

17. Program Pemantapan Pemerintah dan Pembangunan Desa

18. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan, Kesadaran

Hukum dan HAM

19. Program Pemeliharaan dan Ketertiban Umum dan Ketentraman

Masyarakat

20. Program Kerjasama Daerah

21. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

22. Program Pendidikan Politik Masyarakat

Page 34: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 34

B. Perencanaan Kinerja Tahun 2013

Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan Rencana Kinerja

sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam

Rencana Stratejik dan akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui

berbagai kegiatan tahunan. Dalam Rencana Kinerja ditetapkan rencana

capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada

tingkat sasaran maupun kegiatan. Penyusunan Rencana Kinerja merupakan

pedoman bagi penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan

komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyusun Rencana Kinerja Tahun

2013 meliputi penetapan sasaran yang akan dilaksanakan berikut

indikatornya.

Sasaran Stratejik dan Indikator Sasaran

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

1 2 3 4 5

1 Tuntasnya program

pemberantasan buta aksara

1.1 Angka Melek Huruf (AMH) % 97,33

2 Meningkatnya akses dan

mutu pendidikan terutama

untuk penuntasan wajib belajar 9 tahun dan

pencanangan wajib belajar 12 tahun bagi anak usia

sekolah

2.1 Prosentase peningkatan

angka partisipasi kasar

(APK)

- PAUD % 67,25

- SMP/MTs/Sederajat % 121,62

- SMA/SMK/MA/Sederajat % 60,82

2.2 Angka Partisipasi Murni

(APM)

- SD/MI/Sederajat % 96,81

2.3 Prosentase peningkatan APK

luar sekolah

- Paket A % 19,06

- Paket B % 94,55

- Paket C % 70,19

2.4 Angka melanjutkan sekolah

dari SD/MI/Sederajat ke SMP/MTs/Sederajat

% 95,00

Page 35: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 35

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

1 2 3 4 5

2.5 Angka melanjutkan sekolah

dari SMP/MTs/Sederajat ke SMA/SMK/MA/Sederajat

% 75,00

3 Meningkatnya akses dan

mutu pelayanan kesehatan terutama untuk kesehatan

ibu dan anak

3.1 Prosentase masyarakat

miskin yang mendapat pelayanan kesehatan oleh

Rumah Sakit dan

jaringannya

% 20

3.2 Prosentase masyarakat miskin yang mendapatkan

subsidi jaminan kesehatan

% 100

3.3 Prosentase Desa UCI (Universal Child Imunization)

> 95 %

% 95

3.4 Prosentase Puskesmas yang

memiliki 2 dokter umum

(sesuai standar)

% 60

3.5 Prosentase Puskesmas yang

memiliki 3 bidan (sesuai

standar)

% 97

3.6 Ratio kematian Ibu 73/

100.000 kelahiran hidup

% 73

3.7 Ratio kematian Bayi 2,64/

1.000 kelahiran hidup

% 2,64

4 Meningkatnya pelayanan sosial terutama untuk

perlindungan pada korban

trafficking dan kekerasan terhadap perempuan serta

perlindungan terhadap hak-hak anak

4.1 Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Orang 6.000.000

4.2 Tingkat Partisipasi Sosial Potensi Sumber

Kesejahteraan Sosial (Karang Taruna, Pekerja

Sosial Masyarakat dan Organisasi Sosial)

% 80,00

4.3 Prosentase penurununan

jumlah kekerasan dan trafficking terhadap

perempuan dan anak

% 40,00

5 Meningkatnya kesetaraan gender dan peran pemuda

dalam berbagai aspek dan proses pembangunan

5.1 Index pemberdayaan gender Angka 65,00

5.2 Index pembangunan gender

% 66,00

Page 36: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 36

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

1 2 3 4 5

6 Meningkatnya kualitas dan perlindungan terhadap

tenaga kerja

6.1 Prosentase tingkat perlindungan terhadap

tenaga kerja

% 16,00

6.2 Prosentase tenaga kerja yang memperoleh

pendapatan ≥ UMK (Upah

Minimum Kabupaten)

% 19,00

6.3 Jumlah kasus

ketenagakerjaan yang dapat diselesaikan

% 16,00

7 Meningkatnya peran

pemuda dan prestasi olahraga dalam

pembangunan kualitas hidup dan kehidupan

masyarakat

7.1 Jumlah medali yang diraih

olahragawan pelajar Jawa Barat dalam event olahraga

tingkat nasional regional

% 86

7.2 Tingkat peran serta pemuda

dalam pembangunan

% 90,00

8 Revitalisasi nilai-nilai budaya dan kearipan lokal

8.1 Jumlah apresiasi masyarakat terhadap bahasa, sastra dan

aksara daerah

Kali 7

8.2 Angka kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara

- Wisatawan Nusantara Orang 40.000.000

- Wisatawan Mancanegara Orang 1.000.000

8.3 - Frekuensi upaya

pelestarian dan pemanfaatan nilai-nilai

tradisional dan penggalian sejarah

Kali 13

9 Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis

potensi lokal

9.1 Jumlah volume barang export dan besaran nilai

export Jawa Barat

Ton 13.000.000

US $ Milyar 25,70

9.2 Laju pertumbuhan exsport % 8,10

9.3 Laju pertumbuhan import % 9,20

9.4 Volume dan nilai import Ton 4.800.000

US $ Milyar 10,60

9.5 Jumlah wiraswasta IKM

(Industri Kecil Menengah)

Unit 245.234

9.6 Jumlah penerapan UTTP dan BDKI

- UTTP Unit 5.678.145

- BDKI Unit 1.250

Page 37: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 37

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

1 2 3 4 5

9.7 Jumlah transaksi produk

agro Provinsi Jawa Barat

Miliar Rupiah

600

10 Meningkatnya kesempatan dan penyediaan lapangan

kerja

10.1 Jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor pertanian,

sektor industri, sektor perdagangan, sektor jasa

dan sektor lainnya

Orang 583.000

11 Meningkatnya peran

kelembagaan KUMKM dalam pengembangan

ekonomi lokal yang

berdaya saing

11.1 Prosentase pertumbuhan

wirausaha baru

% 5

11.2 Jumlah wirausaha baru Orang 5.000

11.3 Jumlah wirausaha baru yang

berdaya saing

Orang 250

11.4 Jumlah kelembagaan

KUMKM yang berkualitas

Unit 1.100

12 Meningkatnya investasi yang mendorong

penciptaan lapangan kerja

12.1 Jumlah realisasi penaman modal

Trilyun 50,41

12.2 Jumlah penyerapan tenaga

kerja di industri kecil menengah

Orang 2.452.337

13 Terpenuhinya kebutuhan

pangan masyarakat

13.1 Jumlah produksi pangan Ton 15.761.489

13.2 Jumlah produksi padi Ton 13.000.000

13.3 Jumlah produktivitas padi Ku/Ha 71,29

13.4 Jumlah produksi daging Ton 815,272

13.5 Jumlah produksi telor Ton 236.175

13.6 Jumlah produksi susu Ton 272.051

13.7 Jumlah produksi perikanan Ton 1.037.791

13.8 Prosentase peningkatan

produksi perikanan

% 5

13.9 Jumlah produksi komoditi

unggulan perkebunan

Ton 400.000

13.10 Jumlah cadangan beras Ton 200

14 Tersedianya infrastruktur

transportasi yang handal

dan terintegrasi untuk mendukung pergerakan

orang, barang dan jasa

14.1 Panjang jalan yang

ditingkatkan dan jumlah

jembatan yang diganti

- Jalan Km 114,44

- Jembatan

Meter 81,50

Page 38: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 38

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

1 2 3 4 5

14.2 Panjang jalan dan jembatan

yang direhabilitasi

- Jalan Km 31,96

- Jembatan Meter 620,80

14.3 Panjang jalan dan jembatan

yang dipelihara

- Jalan Km 1.997,92

- Jembatan Meter 15.582,80

14.4 Tingkat kemantapan jalan

% 94,00

14.5 Tingkat pengembangan bandara

% 22

14.6 Tingkat ketersediaan dan

sarpras ASDP (Angkutan Sungai, Danau dan

Penyebrangan)

% 56

14.7 Tingkat ketersediaan fasilitas lalu lintas angkutan jalan

(LLAJ)

% 25,90

15 Tersedianya infrastruktur sumber daya air dan

irigasi yang handal untuk mendukung upaya

konservasi dan

pendayagunaan sumber daya air serta

pengendalian daya rusak air

15.1 Prosentase jaringan irigasi yang handal dan jumlah

irigasi yang di OP dan rehabilitasi

% 65,00

- Irigasi (OP) Jaringan 91

- Irigasi (Rehabilitasi) Jaringan 74

15.2 Luas lahan yang dibebaskan

dalam rangka pengendalian

banjir

Lokasi 1

15.3 Jumlah sarana pengendalian

erosi dan sendimen, serta pelindung sumber air

Sungai 13

15.4 Luas lahan yang dibutuhkan untuk relokasi penduduk

Ha 10

16 Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas

infrastruktur energi dan

ketenagalistrikan di Jawa Barat

16.1 Jumlah lifting minyak bumi Ribu barrel 11.611,86

16.2 Jumlah lifting gas bumi mmbtu 152.295,84

16.3 Volume panas bumi mw 1.075

16.4 Jumlah penerapan energi

alternatif

EBT 3

16.5 Ratio elektrifikasi

% 70

Page 39: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 39

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

1 2 3 4 5

17 Meningkatnya akses masyarakat terhadap

sarana dan prasarana

dasar pemukiman (mencakup persampahan,

air bersih, air limbah)

17.1 Prosentase penduduk yang terlayani air bersih

Perkotaan 45,8

Pedesaan

17.2 Prosentase penduduk yang terlayani persampahan

% 65,52

17.3 Jumlah fasilitasi

pembangunan rumah susun

Unit 384

17.4 Prosentase pembangunan TPPAS

- Legok Nangka % 58,88

- Nambo % 67,54

- Leuwigajah % 71,84

17.5 Sari mukti (pengolahan

kompos)

Ton/Hari 930

18 Terwujudnya keamanan dan keserasian dalam

pembangunan

infrastruktur

18.1 Jumlah industri yang diawasi teknik B3

Unit 120

18.2 Jumlah sengketa lingkungan yang dapat difasilitasi

Kasus 73

18.3 Jumlah rekomendasi AMDAL Dokumen 10

19 Berkurangnya tingkat pencemaran, kerusakan

lingkungan dan resiko

bencana

19.1 Jumlah air yang dipantau dari pencemaran

DAS 3

Waduk 1

19.2 Tingkat pencemaran udara Hari baik/tahun

35

19.3 Jumlah pemantauan kemasukan lingkungan

Kali 12

20 Meningkatnya fungsi kawasan lindung Jawa

Barat

20.1 Rasio kawasan hutan dan kawasan lindung

% 45,00

20.2 Prosentase Rehabilitasi

lahan kritis

% 34,00

20.3 Luas lahan kritis yang

direhabilitasi

Ha 88.475

21 Terlaksananya penataan

ruang yang berkelanjutan

21.1 Jumlah tata ruang yang

berwawasan strategis (Kawasan Strategis Provinsi)

KSP 7,00

21.2 Jumlah Raperda RTR

kawasan strategis Provinsi yang dapat dilaksanakan

Dokumen 3,00

22 Meningkatnya kinerja

aparatur yang berbasis kompetensi

22.1 Jumlah penurunan temuan

hasil pengawasan

Temuan 75

Page 40: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 40

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

1 2 3 4 5

22.2 Prosentase tindak lanjut

hasil pengawasan

% 90

22.3 Jumlah penetapan aparatur dalam jabatan berbasis dari

pengembangan kompetensi

Orang 250

22.4 Jumlah pegawai yang telah

di uji kompetensinya

Orang 75

22.5 Nilai hasil pencapaian SAKIP Point 61

23 Terwujudnya kelembagaan

dan ketatalaksanaan pemerintah daerah serta

pengelolaan keuangan yng akuntabel dan berbasis

teknologi informasi

23.1 Prosentase ketepatan

kelembagaan OPD

% 80

23.2 Rancangan Perda Kabupaten/Kota dan Provinsi

yang dievaluasi

Dokumen 90

23.3 Prosentase aplikasi SIPKD

% 95

23.4 Prosentase aset daerah yang sudah terinventarisasi

% 95

23.5 Prosentase peningkatan penerimaan pendapatan

daerah

% 7

23.6 Tingkat opini WTP atas

laporan keuangan

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

% 100

24 Meningkatnya pelayanan publik yang dapat diakses

dengan mudah dan cepat

oleh seluruh lapisan masyarakat

24.1 Prosentase pelayanan dasar dan informasi pembangunan

Jawa Barat

% 86,07

24.2 Jumlah perizinan yang di terbitkan

Buah 35.769

24.3 Durasi rata-rata waktu

pelayanan

Hari 14

24.4 Jumlah Lembaga Penyiaran Unit

TV/Radio

82

24.5 Nilai IKM (Indeks

Kepuasan Masyarakat)

Angka 78

25 Meningkatnya peran pemerintah dan

masyarakat dalam

pemeliharaan ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat

25.1 Prosentase masyarakat yang terbebas dari gangguan

ketentraman dan ketertiban

umum

% 100

25.2 Rasio perlindungan

masyarakat per penduduk

% 100

Page 41: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 41

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

1 2 3 4 5

25.3 Tingkat kualitas

pengendalian unjuk rasa

% 100

26 Meningkatnya kerjasama

daerah dalam pembangunan

26.1 Jumlah penetapan batas

desa

Desa 6

26.2 Jumlah naskah kerjasama antar daerah bidang

transmigrasi

MoU 40

26.3 Prosentase keberhasilan sinergitas hubungan

kerjasama pembangunan

% 100

27 Meningkatnya peran dan fungsi partai politik

27.1 Tingkat keberhasilan pendidikan terhadap partai

politik

% 70

27.2 Tingkat partisipasi masyarakat dalam

pendidikan politik

% 78

27.3 Prosentase kapasitas DPRD sebagai wakil rakyat

% 100

2. Perjanjian Kinerja Tahun 2013

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,

Gubernur Jawa Barat menyusun Penetapan Kinerja yang merupakan Dokumen

Pernyataan Kinerja yang disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia

melalui Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi. Penetapan Kinerja ini di susun dengan memperhatikan Dokumen

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa Barat tahun 2008-

2013, Dokumen Rencana Kinerja Tahun 2013 dan Dokumen Pelaksanaan

Anggaran Tahun 2013.

Page 42: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 42

Demikian Penetapan Kinerja ini dibuat sebagai alat kendali pelaksanaan

program dan kegiatan tahun 2013 dalam mencapai Sasaran Stratejik

Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun 2013.

Sasaran Stratejik dan Indikator Sasaran

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

1 2 3 4 5

1 Tuntasnya program

pemberantasan buta aksara

1.1 Angka Melek Huruf (AMH) % 97,33

2 Meningkatnya akses dan

mutu pendidikan terutama untuk penuntasan wajib

belajar 9 tahun dan

pencanangan wajib belajar 12 tahun bagi anak usia

sekolah

2.1 Prosentase peningkatan

angka partisipasi kasar (APK)

- PAUD % 67,25

- SMP/MTs/Sederajat % 121,62

- SMA/SMK/MA/Sederajat % 60,82

2.2 Angka Partisipasi Murni (APM)

- SD/MI/Sederajat % 96,81

2.3 Prosentase peningkatan APK luar sekolah

- Paket A % 19,06

- Paket B % 94,55

- Paket C % 70,19

2.4 Angka melanjutkan sekolah

dari SD/MI/Sederajat ke SMP/MTs/Sederajat

% 95,00

2.5 Angka melanjutkan sekolah

dari SMP/MTs/Sederajat ke SMA/SMK/MA/Sederajat

% 75,00

3 Meningkatnya akses dan

mutu pelayanan kesehatan terutama untuk kesehatan

ibu dan anak

3.1 Prosentase masyarakat

miskin yang mendapat pelayanan kesehatan oleh

Rumah Sakit dan

jaringannya

% 20

3.2 Prosentase masyarakat miskin yang mendapatkan

subsidi jaminan kesehatan

% 100

3.3 Prosentase Desa UCI

(Universal Child Imunization)

> 95 %

% 95

Page 43: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 43

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

1 2 3 4 5

3.4 Prosentase Puskesmas yang

memiliki 2 dokter umum (sesuai standar)

% 60

3.5 Prosentase Puskesmas yang

memiliki 3 bidan (sesuai standar)

% 97

3.6 Ratio kematian Ibu 73/ 100.000 kelahiran hidup

% 73

3.7 Ratio kematian Bayi 2,64/ 1.000 kelahiran hidup

% 2,64

4 Meningkatnya pelayanan

sosial terutama untuk

perlindungan pada korban trafficking dan kekerasan

terhadap perempuan serta perlindungan terhadap

hak-hak anak

4.1 Jumlah Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Orang 6.000.000

4.2 Tingkat Partisipasi Sosial

Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial

(Karang Taruna, Pekerja Sosial Masyarakat dan

Organisasi Sosial)

% 80,00

4.3 Prosentase penurununan jumlah kekerasan dan

trafficking terhadap

perempuan dan anak

% 40,00

5 Meningkatnya kesetaraan

gender dan peran pemuda dalam berbagai aspek dan

proses pembangunan

5.1 Index pemberdayaan gender Angka 65,00

5.2 Index pembangunan gender % 66,00

6 Meningkatnya kualitas dan perlindungan terhadap

tenaga kerja

6.1 Prosentase tingkat perlindungan terhadap

tenaga kerja

% 16,00

6.2 Prosentase tenaga kerja yang memperoleh

pendapatan ≥ UMK (Upah Minimum Kabupaten)

% 19,00

6.3 Jumlah kasus ketenagakerjaan yang dapat

diselesaikan

% 16,00

Page 44: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 44

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

1 2 3 4 5

7 Meningkatnya peran pemuda dan prestasi

olahraga dalam

pembangunan kualitas hidup dan kehidupan

masyarakat

7.1 Jumlah medali yang diraih olahragawan pelajar Jawa

Barat dalam event olahraga

tingkat nasional regional

% 86

7.2 Tingkat peran serta pemuda

dalam pembangunan

% 90,00

8 Revitalisasi nilai-nilai budaya dan kearipan lokal

8.1 Jumlah apresiasi masyarakat terhadap bahasa, sastra dan

aksara daerah

Kali 7

8.2 Angka kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara

- Wisatawan Nusantara Orang 40.000.000

- Wisatawan Mancanegara Orang 1.000.000

8.3 - Frekuensi upaya pelestarian dan

pemanfaatan nilai-nilai tradisional dan

penggalian sejarah

Kali 13

9 Meningkatnya aktivitas

ekonomi regional berbasis

potensi lokal

9.1 Jumlah volume barang

export dan besaran nilai

export Jawa Barat

Ton 13.000.000

US $ Milyar 25,70

9.2 Laju pertumbuhan exsport % 8,10

9.3 Laju pertumbuhan import % 9,20

9.4 Volume dan nilai import Ton 4.800.000

US $ Milyar 10,60

9.5 Jumlah wiraswasta IKM

(Industri Kecil Menengah)

Unit 245.234

9.6 Jumlah penerapan UTTP dan BDKI

- UTTP Unit 5.678.145

- BDKI Unit 1.250

9.7 Jumlah transaksi produk agro Provinsi Jawa Barat

Miliar Rupiah

600

10 Meningkatnya kesempatan

dan penyediaan lapangan kerja

10.1 Jumlah tenaga kerja yang

terserap di sektor pertanian, sektor industri, sektor

perdagangan, sektor jasa

dan sektor lainnya

Orang 583.000

Page 45: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 45

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

1 2 3 4 5

11 Meningkatnya peran kelembagaan KUMKM

dalam pengembangan

ekonomi lokal yang berdaya saing

11.1 Prosentase pertumbuhan wirausaha baru

% 5

11.2 Jumlah wirausaha baru Orang 5.000

11.3 Jumlah wirausaha baru yang

berdaya saing

Orang 250

11.4 Jumlah kelembagaan KUMKM yang berkualitas

Unit 1.100

12 Meningkatnya investasi

yang mendorong penciptaan lapangan kerja

12.1 Jumlah realisasi penaman

modal

Trilyun 50,41

12.2 Jumlah penyerapan tenaga kerja di industri kecil

menengah

Orang 2.452.337

13 Terpenuhinya kebutuhan

pangan masyarakat

13.1 Jumlah produksi pangan Ton 15.761.489

13.2 Jumlah produksi padi Ton 13.000.000

13.3 Jumlah produktivitas padi Ku/Ha 71,29

13.4 Jumlah produksi daging Ton 815,272

13.5 Jumlah produksi telor Ton 236.175

13.6 Jumlah produksi susu Ton 272.051

13.7 Jumlah produksi perikanan Ton 1.037.791

13.8 Prosentase peningkatan

produksi perikanan

% 5

13.9 Jumlah produksi komoditi unggulan perkebunan

Ton 400.000

13.10 Jumlah cadangan beras Ton 200

14 Tersedianya infrastruktur

transportasi yang handal dan terintegrasi untuk

mendukung pergerakan orang, barang dan jasa

14.1 Panjang jalan yang

ditingkatkan dan jumlah jembatan yang diganti

- Jalan Km 114,44

- Jembatan Meter 81,50

14.2 Panjang jalan dan jembatan

yang direhabilitasi

- Jalan Km 31,96

- Jembatan Meter 620,80

14.3 Panjang jalan dan jembatan yang dipelihara

- Jalan Km 1.997,92

- Jembatan Meter 15.582,80

14.4 Tingkat kemantapan jalan % 94,00

14.5 Tingkat pengembangan

bandara

% 22

Page 46: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 46

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

1 2 3 4 5

14.6 Tingkat ketersediaan dan

sarpras ASDP (Angkutan Sungai, Danau dan

Penyebrangan)

% 56

14.7 Tingkat ketersediaan fasilitas lalu lintas angkutan jalan

(LLAJ)

% 25,90

15 Tersedianya infrastruktur sumber daya air dan

irigasi yang handal untuk mendukung upaya

konservasi dan

pendayagunaan sumber daya air serta

pengendalian daya rusak air

15.1 Prosentase jaringan irigasi yang handal dan jumlah

irigasi yang di OP dan rehabilitasi

% 65,00

- Irigasi (OP) Jaringan 91

- Irigasi (Rehabilitasi) Jaringan 74

15.2 Luas lahan yang dibebaskan

dalam rangka pengendalian

banjir

Lokasi 1

15.3 Jumlah sarana pengendalian

erosi dan sendimen, serta pelindung sumber air

Sungai 13

15.4 Luas lahan yang dibutuhkan untuk relokasi penduduk

Ha 10

16 Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas

infrastruktur energi dan

ketenagalistrikan di Jawa Barat

16.1 Jumlah lifting minyak bumi Ribu barrel 11.611,86

16.2 Jumlah lifting gas bumi mmbtu 152.295,84

16.3 Volume panas bumi mw 1.075

16.4 Jumlah penerapan energi

alternatif

EBT 3

16.5 Ratio elektrifikasi % 70

17 Meningkatnya akses

masyarakat terhadap sarana dan prasarana

dasar pemukiman (mencakup persampahan,

air bersih, air limbah)

17.1 Prosentase penduduk yang

terlayani air bersih

Perkotaan 45,8

Pedesaan

17.2 Prosentase penduduk yang terlayani persampahan

% 65,52

17.3 Jumlah fasilitasi

pembangunan rumah susun

Unit 384

17.4 Prosentase pembangunan TPPAS

- Legok Nangka % 58,88

- Nambo % 67,54

- Leuwigajah % 71,84

17.5 Sari mukti (pengolahan

kompos)

Ton/Hari 930

Page 47: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 47

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

1 2 3 4 5

18 Terwujudnya keamanan dan keserasian dalam

pembangunan

infrastruktur

18.1 Jumlah industri yang diawasi teknik B3

Unit 120

18.2 Jumlah sengketa lingkungan yang dapat difasilitasi

Kasus 73

18.3 Jumlah rekomendasi AMDAL Dokumen 10

19 Berkurangnya tingkat pencemaran, kerusakan

lingkungan dan resiko

bencana

19.1 Jumlah air yang dipantau dari pencemaran

DAS 3

Waduk 1

19.2 Tingkat pencemaran udara Hari baik/tahun

35

19.3 Jumlah pemantauan kerusakan lingkungan

Kali 12

20 Meningkatnya fungsi kawasan lindung Jawa

Barat

20.1 Rasio kawasan hutan dan kawasan lindung

% 45,00

20.2 Prosentase Rehabilitasi

lahan kritis

% 34,00

20.3 Luas lahan kritis yang

direhabilitasi

Ha 88.475

21 Terlaksananya penataan

ruang yang berkelanjutan

21.1 Jumlah tata ruang yang

berwawasan strategis (Kawasan Strategis Provinsi)

KSP 7,00

21.2 Jumlah Raperda RTR

kawasan strategis Provinsi yang dapat dilaksanakan

Dokumen 3,00

22 Meningkatnya kinerja

aparatur yang berbasis kompetensi

22.1 Jumlah penurunan temuan

hasil pengawasan

Temuan 75

22.2 Prosentase tindak lanjut

hasil pengawasan

% 90

22.3 Jumlah penetapan aparatur

dalam jabatan berbasis dari pengembangan kompetensi

Orang 250

22.4 Jumlah pegawai yang telah

di uji kompetensinya

Orang 75

22.5 Nilai hasil pencapaian SAKIP Point 61

23 Terwujudnya kelembagaan

dan ketatalaksanaan

pemerintah daerah serta pengelolaan keuangan yng

akuntabel dan berbasis teknologi informasi

23.1 Prosentase ketepatan

kelembagaan OPD

% 80

23.2 Rancangan Perda

Kabupaten/Kota dan Provinsi yang dievaluasi

Dokumen 90

Page 48: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 48

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

1 2 3 4 5

23.3 Prosentase aplikasi SIPKD % 95

23.4 Prosentase aset daerah yang

sudah terinventarisasi

% 95

23.5 Prosentase peningkatan

penerimaan pendapatan daerah

% 7

23.6 Tingkat opini WTP atas

laporan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa

Barat

% 100

24 Meningkatnya pelayanan

publik yang dapat diakses

dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan

masyarakat

24.1 Prosentase pelayanan dasar

dan informasi pembangunan

Jawa Barat

% 86,07

24.2 Jumlah perizinan yang di

terbitkan

Buah 35.769

24.3 Durasi rata-rata waktu

pelayanan

Hari 14

24.4 Jumlah Lembaga Penyiaran Unit TV/Radio

82

24.5 Nilai IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat)

Angka 78

25 Meningkatnya peran

pemerintah dan

masyarakat dalam pemeliharaan ketertiban

umum dan ketentraman masyarakat

25.1 Prosentase masyarakat yang

terbebas dari gangguan

ketentraman dan ketertiban umum

% 100

25.2 Rasio perlindungan masyarakat per penduduk

% 100

25.3 Tingkat kualitas

pengendalian unjuk rasa

% 100

26 Meningkatnya kerjasama daerah dalam

pembangunan

26.1 Jumlah penetapan batas desa

Desa 6

26.2 Jumlah naskah kerjasama antar daerah bidang

transmigrasi

MoU 40

26.3 Prosentase keberhasilan

sinergitas hubungan

kerjasama pembangunan

% 100

27 Meningkatnya peran dan fungsi partai politik

27.1 Tingkat keberhasilan pendidikan terhadap partai

politik

% 70

Page 49: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 49

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

1 2 3 4 5

27.2 Tingkat partisipasi

masyarakat dalam pendidikan politik

% 78

27.3 Prosentase kapasitas DPRD

sebagai wakil rakyat

% 100

3. Laporan Anggaran per Sasaran Stratejik

No Sasaran Stratejik Anggaran

1 Tuntasnya program pemberantasan buta aksara 3.758.234.385

2 Meningkatnya akses dan mutu pendidikan terutama untuk

penuntasan wajib belajar 9 tahun dan pencanangan wajib belajar 12 tahun bagi anak usia sekolah

243.089.436.314

3 Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan terutama

untuk kesehatan ibu dan anak

263.504.062.783

4 Meningkatnya pelayanan sosial terutama untuk perlindungan pada korban trafficking dan kekerasan terhadap perempuan

serta perlindungan terhadap hak-hak anak

45.338.681.948

5 Meningkatnya kesetaraan gender dan peran wanita dalam berbagai aspek dan proses pembangunan

14.182.461.004

6 Meningkatnya kualitas dan perlindungan terhadap tenaga kerja 21.861.129.800

7 Meningkatnya peran pemuda dan prestasi olahraga dalam

pembangunan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat

13.080.047.600

8 Revitalisasi nilai-nilai budaya dan kearipan lokal 13.385.889.000

9 Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi lokal 304.678.547.436

10 Meningkatnya kesempatan dan penyediaan lapangan kerja 15.325.000.000

11 Meningkatnya peran kelembagaan KUMKM dalam pengembangan ekonomi lokal dan berdaya saing

11.770.030.050

12 Meningkatnya investasi yang mendorong penciptaan lapangan

kerja

8.867.810.000

13 Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat 1.467.174.950

14 Tersedianya infrastruktur transportasi yang handal dan terintegrasi untuk mendukung pergerakan orang, barang dan

jasa

1.097.091.283.815

15 Tersedianya Infrastruktur sumber daya air dan irigasi yang handal untuk mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan

sumber daya air serta pengendalian daya rusak air

148.358.173.200

16 Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur energi dan ketenagalistrikan di Jawa Barat

33.011.706.500

Page 50: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 50

No Sasaran Stratejik Anggaran

17 Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar pemukiman ( mencakup persampahan, air bersih, air

limbah )

41.132.283.650

18 Terwujudnya keamanan dan keserasian dalam pembangunan

infrastruktur

3.835.400.000

19 Berkurangnya tingkat pencemaran, kerusakan lingkungan dan

resiko bencana

22.715.729.082

20 Meningkatnya fungsi kawasan lindung Jawa Barat 4.622.435.000

21 Terlaksananya penataan ruang yang berkelanjutan 9.546.435.750

22 Meningkatnya kinerja aparatur yang berbasis kompetensi 25.915.957.550

23 Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah

daerah serta pengelolaan keuangan yang akuntabel dan berbasis teknologi informasi

952.045.955.046

24 Meningkatnya pelayanan publik yang dapat diakses dengan

mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat

5.300.000.000

25 Meningkatnya peran pemerintah dan masyarakat dalam pemeliharaan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

899.580.000

26 Meningkatnya kerjasama daerah dalam pembangunan 165.000.000

27 Meningkatnya peran dan fungsi partai politik 61.056.050.265

Jumlah 3.366.004.495.128

Page 51: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 51

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Barat merupakan

perwujudan dari pelaksanaan kewajiban Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam

mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan kinerja pelayanan dan

meningkatkan kesejahteraan rakyat sesuai misi dalam Rencana Stratejik Provinsi

Jawa Barat yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor

25 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2

Tahun 2009 Rencana Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-

2013.

Keberhasilan/kegagalan kenerja tersebut diukur berdasarkan pencapaian sasaran

stratejik yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan (goal) serta visi/misi

yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan jangka menengah tersebut

diatas (Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2010).

1. Kerangka Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja sasaran stratejik Pemerintah Provinsi Jawa Barat

dilaksanakan dengan membandingkan indikator kinerja sasaran yang bersifat

outcome atau output penting realisasi kinerja aktual tahun 2013 dengan

targetnya sehingga diperoleh capaian kinerja dalam bentuk prosentase.

Selain itu pengukuran kinerja mencakup pula beberapa capaian kinerja yang

dapat diperbandingkan dengan capaian kinerja tahun sebelumnya,

benchmarking dan perbandingan kinerja aktual dengan standarnya atau

standar pelayanan minimal (SPM) serta perbandingan kinerja sampai dengan

tahun berjalan dengan rencana jangka menengah (RPJMD). Data kinerja

Page 52: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 52

aktual diperoleh dari sumber data primer maupun sekunder melalui sistem

informasi pengumpulan data kinerja. Data kinerja aktual berasal dari data

kinerja organisasi perangkat daerah dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa

Barat yang disajikan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja masing-masing

OPD data kepustakaan yang diperlukan kemudian diolah, dievalusi dan

dianalisis untuk memperoleh data realisasi kinerja yang relevan dengan

sasaran stratejik Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Formulir bantu yang

dipergunakan untuk mengukur kinerja adalah formulir pengukuran kinerja,

rencana kerja tahunan dan penetapan kinerja sesuai dengan Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun

2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Penghitungan prosentase pencapaian rencana tingkat capaian (Formulir

Pengukuran Kinerja), perlu memperhatikan karakteristik komponen realisasi,

dalam kondisi :

(1) Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin

baik, maka digunakan rumus :

Rencana % Pencapaian Kinerja = Realisasi x x 100% Rencana

(2) Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian

kinerja, maka digunakan rumus :

% Pencapaian Kinerja = Rencana-(Realisasi-Rencana)

x x 100% Rencana

Page 53: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 53

Selanjutnya, pemaknaan dari capaian nilai kinerja dibagi berdasarkan

klasifikasi berikut :

SKALA PENILAIAN

SKALA NILAI KATEGORI PENILAIAN

>100 Sangat Baik

80 > 100 Baik

> 55 - 80 Sedang

< 55 Kurang

2. Kinerja Sasaran Stratejik

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja sasaran stratejik

diperoleh rata-rata capaian sasaran stratejik sebesar 108,80% dengan

rincian sebagai berikut :

No Sasaran Capaian (%) Makna

1 Tuntasnya program pemberantasan buta aksara

99,13 B

2 Meningkatnya akses dan mutu pendidikan terutama untuk penuntasan wajib belajar 9 tahun dan pencanangan wajib belajar 12 tahun bagi anak usia sekolah

100,27 SB

3

Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan terutama untuk kesehatan ibu dan anak

75,24 S

4

Meningkatnya pelayanan sosial terutama untuk perlindungan pada korban trafficking dan kekerasan terhadap perempuan serta perlindungan terhadap hak-hak anak

106,52 SB

5 Meningkatnya kesetaraan gender dan peran pemuda dalam berbagai aspek dan proses pembangunan

100,29 SB

6 Meningkatnya kualitas dan perlindungan terhadap tenaga kerja

112,17 SB

7 Meningkatnya peran pemuda dan prestasi olahraga dalam pembangunan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat

106,98 SB

Page 54: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 54

No Sasaran Capaian (%) Makna

8 Revitalisasi nilai-nilai budaya dan kearipan lokal

125,73 SB

9 Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi lokal

62,69 S

10 Meningkatnya kesempatan dan penyediaan lapangan kerja

103,38 SB

11 Meningkatnya peran kelembagaan KUMKM dalam pengembangan ekonomi lokal yang berdaya saing

121,43 SB

12 Meningkatnya investasi yang mendorong penciptaan lapangan kerja

141,18 SB

13 Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat 99,20 B

14 Tersedianya infrastruktur transportasi yang handal dan terintegrasi untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa

86,13 B

15 Tersedianya infrastruktur sumber daya air dan irigasi yang handal untuk mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumber daya air serta pengendalian daya rusak air

82,61 B

16 Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur energi dan ketenagalistrikan di Jawa Barat

93,40 B

17 Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar pemukiman (mencakup persampahan, air bersih, air limbah)

69,10 S

18 Terwujudnya keamanan dan keserasian dalam pembangunan infrastruktur

102,78 SB

19 Berkurangnya tingkat pencemaran, kerusakan lingkungan dan resiko bencana

142,68 SB

20 Meningkatnya fungsi kawasan lindung Jawa Barat

117,21 SB

21 Terlaksananya penataan ruang yang berkelanjutan

83,33 B

22 Meningkatnya kinerja aparatur yang berbasis kompetensi

75,92 S

23 Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah serta pengelolaan keuangan yang akuntabel dan berbasis teknologi informasi

109,95 SB

Page 55: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 55

No Sasaran Capaian (%) Makna

24 Meningkatnya pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat

94,35 B

25 Meningkatnya peran pemerintah dan masyarakat dalam pemeliharaan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

82,46 B

26 Meningkatnya kerjasama daerah dalam pembangunan

90,74 B

27 Meningkatnya peran dan fungsi partai politik 79,66 S

3. Evaluasi dan Analisis Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran

Evaluasi adalah penilaian atas hasil pengukuran kinerja sedangkan analisis

adalah pengungkapan rinci mengenai hasil pengukuran kinerja sasaran

stratejik yang telah dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan

sebagaimana ditetapkan dalam penetapan kinerja tahun 2013.

Misi 1 : Mewujudkan Sumberdaya Manusia Jawa Barat yang

Mandiri, Dinamis dan Sejahtera

Sasaran 1-1 : Tuntasnya program pemberantasan buta aksara,

mencapai rata-rata capaian kinerja sebesar

99,13%

Secara keseluruhan pemberantasan buta aksara di Jawa Barat berhasil

dengan baik. Pencapaian kinerja sasaran stratejik tersebut diperoleh

berdasarkan hasil pengukuran kinerja sebagai berikut:

Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Misi 1 Sasaran 1

No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

(%)

1 Angka Melek Huruf (AMH) 97,33 % 96,48 % 99,13

Angka melek huruf tahun 2013 sebesar 99,13% menurun 0,87% dari tahun

2012 sebesar 96,70%. Hal ini menunjukan bahwa jumlah buta huruf Jawa

Barat semakin bertambah 0,87% dibanding tahun 2012. Pencapaian kinerja

Page 56: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 56

angka melek huruf didukung oleh program PAUD dan pendidikan luar

sekolah adalah (Paket A).

Dengan semakin bertambahnya penyandang buta huruf maka

program/kegiatan pembangunan dan informasi pembangunan menurun

penyerapannya oleh masyarakat Jawa Barat. Pada tahun 2014 Pemerintah

Provinsi Jawa Barat akan meningkatkan kinerja pemberantasan buta huruf.

Sasaran 1-2 : Meningkatnya akses dan mutu pendidikan terutama

untuk penuntasan wajib belajar 9 tahun dan

pencanangan wajib belajar 12 tahun bagi anak usia

sekolah, mencapai rata-rata capaian kinerja sebesar

100,27%

Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Misi 1 Sasaran 2

No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

1 Prosentase Angka Partisipasi Kasar

(APK)

- PAUD 67,25 % 58,15 % 86,47

- SMP/MTS 121,62 % 121,62 % 100

- SMA/SMK/MA 60,82 % 68,34 % 112,36

2 Angka Partisipasi Murni (APM)

- SD/MI/Sederajat 96,81 % 96,81 % 100

3 Angka Partisipasi Program Luar

Sekolah

- Paket A 19,06 % 19,55 % 102,57

- Paket B 94,55 % 95,55 % 101,06

- Paket C 70,19 % 70,19 % 100

4 Angka Melanjutkan SD/MI ke SMP/MTS

95 % 95 % 100

5 Angka Melanjutkan Sekolah dari

SMP/MTS ke SMA/SMK/MA

75 % 75 % 100

Pencapaian kinerja dibidang pendidikan menunjukan jumlah siswa usia

sekolah semakin tertampung di sekolah 2 dasar dan menengah, kondisi

tersebut tidak dapat dipisahkan dari adanya dana BOS (Bantuan Operasional

Page 57: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 57

Sekolah) kepada 9.383.443 siswa dengan realisasi sebesar Rp. 629,28 miliar

lebih yang mencakup 5.493.468 siswa SD/MI dengan realisasi 137,33 miliar

lebih dan kepada 2.365.206 siswa SMP/MTs dengan realisasi Rp. 301,56

miliar lebih serta kepada 1.494.669 siswa SMA/MA/SMK dengan realisasi Rp.

190,39 miliar lebih dan adanya penambahan ruang kelas baru (RKB) yg

mencapai 3.070 unit dan penambahan jumlah guru dan guru bantu di

seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Barat.

Keberhasilan bidang pendidikan di Jawa Barat relatif stabil pada angka

Indeks pendidikan tahun 2012 sebesar 82,75 menjadi 81,31 turun 0,44 point

di tahun 2013. Selain itu rata-rata lama sekolah telah meningkat dari tahun

2012 sebesar 8,2% menjadi 8,09% di tahun 2013.

Hal tersebut cukup menggembirakan khususnya bagi keluarga miskin yang

tidak mampu bersekolah, karena semakin tertampung di sekolah-sekolah,

walaupun masih terdapat beberapa keberatan dari masyarakat/orang tua

murid mengenai masih adanya kebijakan biaya yang kurang jelas di sebagian

kecil sekolah namun hal tersebut telah mendapat perhatian dari kepala

sekolah/dinas pendidikan Kabupaten/Kota terkait untuk diselesaikan sesuai

dengan keadaanya.

Sasaran 1-3 : Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan

terutama untuk kesehatan ibu dan anak, mencapai

rata-rata capaian kinerja sebesar 75,24%

Tabel 3.3 Capaian Indikator Kinerja Misi 1 Sasaran 3

No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

1. Prosentase masyarakat miskin yang mendapat pelayanan

kesehatan oleh Rumah Sakit dan jaringannya

20 % 18,2 % 91

2. Prosentase masyarakat miskin

yang mendapat subsidi jaminan kesehatan

100 % 100 % 100

Page 58: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 58

No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

3. Prosentase data UCI (University Child Imunisation) > 95 %

95 % 80 % 84,21

4. Prosentase puskesmas yang

memiliki 2 orang dokter umum (sesuai standar)

60 % 53,3 % 88,83

5. Prosentase puskesmas yang memiliki 3 bidan (sesuai standar)

97 % 94,99 % 97,93

6. Ratio kematian ibu 73/100.000

kelahiran hidup.

73 % 92,56 % 73,20

7. Ratio kematian bayi 2,64/1000 kelahiran hidup.

2,64 % 4,97 % 11,74

8. Prosentase gizi buruk 0,60 % 0,87 % 55

Dalam rangka meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan

kesehatan yang berkualitas khususnya pelayanan terhadap orang miskin di

rumah sakit dan jaringannya tercapai 18,20 % dari target 20 %. Namun

demikian bagi masyarakat miskin yang berhak mendapat subsidi kesehatan

seluruhnya telah dilaksanakan (100%). Gizi buruk di Jawa Barat mencapai

0,87% lebih tinggi dari target 0,60% menunjukan bahwa kurang dari 1%

penduduk Jawa Barat masih harus mendapat penanganan gizi buruk, hal

tersebut berkaitan pula dengan kondisi ekonomi keluarga yang bersangkutan

masih rentan. Dalam mengembangkan sarana pelayanan kesehatan di Jawa

Barat seluruh rumah sakit daerah telah mencapai predikat centre of exelent

bagi rumah sakit Provinsi yang tersebar di Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Di

bidang kesehatan ibu dan anak tercapai data UCI (Universal Child

Imunisation) dari target 95% dapat direalisasikan 80% suatu hal yang cukup

mengembirakan dalam meningkatkan kesehatan balita. Cakupan persalinan

yang ditangani tenaga kesehatan tercapain 86,43% dari target 95%

menunjukan pelayanan yang cukup baik dalam pelayanan persalinan.

Angka kematian ibu 73/100.000 kelahiran hidup dapat dicapai 53,44 dari

target 73 orang atau 26,80% sedangkan angka kematian bayi 2,64/1.000

kelahiran hidup terealisir 4,97% dari target 2,64 atau capaiannya 11,74%

Page 59: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 59

menunjukan suatu capaian yang belum berhasil. Kondisi tersebut berkaitan

pula dengan gizi buruk dan kondisi lingkungan yang belum sepenuhnya baik.

Selanjutnya terdapat 13 Kabupaten/Kota yang capaian desa UCI nya

dibawah 95% antara lain Kabupaten Indramayu, Kota Cirebon, Kabupaten

Majalengka, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang, kabupaten

Cianjur dan Kabupaten Tasikmalaya.

Sasaran 1-4 : Meningkatnya pelayanan sosial terutama untuk

perlindungan pada korban trafficking dan

kekerasan terhadap perempuan serta

perlindungan terhadap hak-hak anak, mencapai

rata-rata capaian kinerja sebesar 106,52%

Tabel 3.4 Capaian Indikator Kinerja Misi 1 Sasaran 4

No Indikator Sasaran Target Realisasi Capaian (%)

1. Jumlah Penyandang Masalah

Sosial (PMKS)

6.000.000 Orang 6.346.117 Orang 94,55

2. Tingkat Pastisipasi Potensi

Sumber Kesejahteraan Sosial

(Karang Taruna, Pekerja Sosial

masyarakat dan Organisasi Sosial)

80 % 80 % 100

3. Prosentase penurunan jumlah

kekerasaan dan trafficking

terhadap perempuan dan anak

40 % 50 % 125

Jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial di Jawa Barat tahun 2013

mencapai 6.346.117 orang, dari target sebanyak 6.000.000 orang atau 94,55

%. Dibandingkan dengan tahun 2012 jumlah PMKS sebanyak 6.346.000

relatif stagnan. Bila dihubungkan dengan target RPJMD pada tahun 2013

mengenai kemiskinan sebesar 5,39 – 9,07 % maka jumlah PMKS sebanyak

6.346.117 orang adalah 13,74% dari jumlah penduduk Jawa Barat ± 46 juta

jiwa lebih tinggi dari target RPJMD Provinsi Jawa Barat tahun 2013, dari

kondisi tersebut diidentifikasikan sebagian besar PMKS tersebut disebabkan

Page 60: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 60

motif ekonomi, sosial dan budaya antara lain berpenghasilan sangat rendah,

miskin, anak jalanan, tuna wisma, pekerja seks komersial, gelandangan dan

pengemis serta orang terlantar. Jumlah tersebut terdapat di 27

Kabupaten/Kota di Jawa Barat.

Upaya untuk mengurangi PMKS tersebut telah dilaksanakan antara lain

melalui bantuan keuangan/sosial, pelatihan kewirausahaan dan sosialisasi

tentang kemandirian, namun jumlahnya agak sulit dikurangi karena adanya

urbanisasi PMKS dari luar daerah Jawa Barat.

Upaya penanganan PMKS tersebut mendapat bantuan sepenuhnya dari

karang taruna, pekerja sosial maupun organisasi masyarakat, sedangkan

penurunan jumlah kekerasan dan trafficking terhadap perempuan mencapai

50 % dari target 40 % karena adanya kerjasama dengan polri dan lembaga

masyarakat.

Sasaran 1-5 : Meningkatnya kesetaraan gender dan peran wanita

dalam berbagai aspek dan proses pembangunan,

mencapai rata-rata capaian kinerja sebesar

100,29%

Tabel 3.5 Capaian Indikator Kinerja Misi 1 Sasaran 5

No Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Capaian (%)

1. Indeks pemberdayaan

gender

Angka 65 68,08 104,74

2. Indeks pembangunan

gender

% 66 63,25 95,83

Indeks pembangunan gender mencapai 104,74% terbangun dari komponen-

komponen sebagai berikut :

1. Angka harapan hidup perempuan mencapai 70,25 tahun dari target

70,88 tahun, capaian 99,11%

Page 61: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 61

2. Rata-rata lama sekolah perempuan 7,64 tahun dari target 7,74 tahun,

capaian 98,70%

3. Angka melek huruf perempuan 94,61 % dari target 91,22, capaian

103,71%.

Indeks pemberdayaan gender terbangun atas komponen-komponen sebagai

berikut :

1. Perempuan di parlemen 24 % dari target 30 %, capaian 80 %

2. Perempuan pekerja professional 38,19 % dari target 14,74 %, capaian

259,09 %.

Keberhasilan mencapai indeks pembangunan gender (IPG) sebesar 63,25

dari target RPJMD sebesar 66 atau 95,83 % dan indeks pemberdayaan

gender atau IDG sebesar 68,06 dari target RPJMD 2013 sebesar 65 atau

104,74 % telah menjadi suatu kekuatan perempuan dalam bidang politik

sosial budaya dan ekonomi di Jawa Barat.

Sasaran 1-6 : Meningkatnya kualitas dan perlindungan terhadap

tenaga kerja, mencapai rata-rata capaian kinerja

sebesar 112,17%

Tabel 3.6 Capaian Indikator Kinerja Misi 1 Sasaran 6

No Indikator Sasaran Target Realisasi Capaian (%)

1. Prosentase tingkat perlindungan

terhadap tenaga kerja

16 % 17 % 106,25

2. Prosentase tenaga kerja yang

memperoleh pendapatan ≥

UMK (Upah Minimum

Kabupaten)

19 % 20 % 105,26

3. Jumlah kasus ketenagakerjaan

yang dapat diselesaikan

16 % 20 % 125

Page 62: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 62

Keberhasilan mencapai tingkat perlindungan terhadap tenaga kerja didukung

oleh tercapainya kinerja program/kegiatan peningkatan jaminan sosial dan

kesejahteraan tenaga kerja di 26 Kabupaten/Kota Jawa Barat, keberhasilan

pembinaan dan pengawasan ketenaga kerjaan yang mencapai 1.010 orang

serta pembinaan hubungan industrial terhadap 56 perusahaan yang tersebar

di Kabupaten/kota Jawa Barat.

Dibandingkan Tahun 2012 tingkat perlindungan tenaga kerja menghasilkan

angka yang sama 17 % di tahun 2013. Rendahnya target perlindungan

tenaga kerja sebanyak 16 % disebabkan keterbatasan anggaran di tahun

2013.

Prosentase tenaga kerja yang memperoleh pendapatan sama atau diatas

upah minimum Kabupaten/Kota (UMK) mencapai 20 % dari target 19 % atau

105,26 %. Kondisi tersebut menunjukan upah kerja di perusahaan-

perusahaan 80 % masih dibawah UMK. Hal tersebut disebabkan masih

banyaknya perusahaan yang mengajukan penangguhan pembayaran

berdasarkan kebijakan UMK Kabupaten/Kota karena faktor liquiditas.

Jumlah kasus ketenagakerjaan yang dapat diselesaikan mencapai 20 kasus

dari target 16 kasus atau 125 %. Kondisi tersebut lebih baik dibandingkan

dengan tahun 2012 yang mencapai 17 kasus.

Sasaran 1-7 : Meningkatnya peran pemuda dan prestasi olahraga

dalam pembangunan kualitas hidup dan kehidupan

masyarakat, mencapai rata-rata capaian kinerja

sebesar 106,98%

Olahragawan pelajar Jawa Barat telah berhasil memperoleh medali sebanyak

98 buah dari berbagai event olahraga nasional dan internasional. Capaian

tersebut lebih baik dari targetnya 86 medali atau capaian kinerjanya sebesar

113,95%.

Page 63: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 63

Tabel 3.7 Capaian Indikator Kinerja Misi 1 Sasaran 7

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

1. Jumlah medali yang

diraih oleh olahragawan

pelajar Jawa Barat dalam

event olah raga tingkat

nasional, internasional

Medali 86 98 113,95

2. Tingkat peran serta

pemuda dalam

pembangunan.

% 90 90 100

Partisipasi pemuda dalam pembangunan telah dilaksanakan melalui program

pendidikan politk masyarakat dengan capaian kinerja 100 % antara lain

meliputi kegiatan penerapan etika kehidupan, wawasan kebangsaan dan

pembauran, ideologi bangsa serta bela Negara. Jumlah peserta yang telah

terbina sebanyak 738 orang tokoh pemuda (100 % target). Hasil yang

diharapkan dari program tersebut diatas Jawa Barat menjadi semakin

kondusif khususnya dalam penanggulangan kemungkinan gejolak atau

pertikaian antar suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).

Sasaran 1-8 : Revitalisasi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal,

mencapai rata-rata capaian kinerja sebesar

125,73%

Tabel 3.8 Capaian Indikator Kinerja Misi 1 Sasaran 8

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

1. Jumlah apresiasi

masyarakat terhadap

bahasa, sastra, dan aksara

daerah

Kali 7 7 100

2. Angka kunjungan

wisatawan nusantara dan

mancanegara :

- Wisatawan nusantara

- Wisatawan mancanegara

Orang

Orang

40.000.000

1.000.000

43.046.957

1.953.039

107,62

195,30

Page 64: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 64

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

3. Frekuensi upaya pelestarian

dan pemanfaatan nilai-nilai

tradisional dan penggalian

sejarah

Kali 13 13 100

Perkembangan kinerja di bidang budaya dan kepariwisataan di Jawa Barat

berhasil dengan sangat baik. Keberhasilan dalam revitalisasi budaya dan

kearifan lokal menunjukan bahwa Jawa Barat semakin kondusif bagi

kunjungan wisatawan domestik maupun internasional, karena selain

kondusifnya keamanan dan ketertiban juga disebabkan oleh upaya

pengembangan infrastruktur kepariwisataan seperti hotel, restoran, tempat-

tempat rekreasi dan kemudahan transportasi. Kunjungan wisatawan tahun

2013 lebih baik dari tahun 2012 yang mencapai jumlah wisatawan nusantara

sebanyak 38.340.304 orang dan wisatawan mancanegara sebanyak

1.211.238 orang.

Misi 2 : Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Regional Berbasis

Potensi Lokal

Sasaran 2-1 : Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis

potensi lokal, mencapai rata-rata capaian kinerja

sebesar 62,69%

Tabel 3.9 Capaian Indikator Kinerja Misi 2 Sasaran 1

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

1 Jumlah volume barang

export dan besaran nilai

export Jawa Barat

Ribu Ton

US $ milyar

13.000.000

25,70

6.367.000

23,739

48,98

92,37

2 Laju pertumbuhan

export

% 8,10 -2,80 -34,57

3 Laju pertumbuhan

import

% 9,20 9,54 103,70

4 Volume dan nilai import Ton

US $ milyar

4.800.000

10,60

11.310.000

1,928

42,44

18,19

Page 65: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 65

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

5 Jumlah wiraswasta IKM

(Industri Kecil

Menengah)

Unit 245.234 288.769 117,75

6 Jumlah penerapan

UTTP dan BDKI :

- UTTP

- BDKI

Unit

Unit

5.678.145

1.250

5.935.096

1.369

104,53

109,52

7 Jumlah produksi agro

Provinsi Jawa Barat

Miliar Rupiah 600 144 24

Pada tahun 2013 nilai export Jawa Barat sebesar US $ 23,739 miliar lebih

rendah dari nilai export tahun 2012 sebesar US $ 24,422 miliar atau capaian

-34,57%. Kondisi tersebut menunjukan laju pertumbuhan export tahun 2013

sebesar -2,80%, target volume export 13 juta ton tidak tercapai antara lain

export produk agro tidak tercapai disebabkan turunnya export produk-produk

unggulan dan berkurangnya minat produsen produk agro untuk mengexport

produksinya karena turunnya daya saing terhadap produk-produk agro dari

negara lain khususnya cina. Sehubungan dengan kegagalan export tahun

2013 Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun-tahun yang akan datang

terus berupaya meningkatkan daya saing produk-produk unggulan Jawa

Barat dengan pembinaan yang lebih baik terhadap kualitas dan kuantitas

produk-produk export.

Sasaran 2-2 : Meningkatnya kesempatan dan penyediaan lapangan

kerja, mencapai rata-rata capaian kinerja sebesar

103,38%

Tabel 3.10 Capaian Indikator Kinerja Misi 2 Sasaran 2

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

1 Jumlah tenaga kerja yang

terserap di sektor

pertanian, sektor industri,

sektor perdagangan,

sektor jasa dan sektor

lainnya

Orang 583.000 602.722 103,38

Page 66: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 66

Pada tahun 2013 jumlah tenaga kerja yang terserap di sekitar pertanian,

industri, perdagangan, jasa dan sektor lainnya tercapai 602.722 orang dari

target 583.000 orang atau 103,38 % keberhasilan dalam penyerapan tenaga

kerja didukung oleh :

Hasil perluasan lapangan kerja perindustrian, AKAL dan AKAD/AKAN,

hasil pengembangan informasi bursa kerja dan penyerapan tenaga kerja

di berbagai perusahaan sebagai dampak keberhasilan investasi baru di

Jawa Barat baik PMDN maupun PMA.

Penyerapan tenaga kerja ini telah berdampak positif pada peningkatan

pendapatan masyarakat di pedesaan dan perkotaan walaupun baru sekitar ≥

20 % yang menikmati pendapatan berdasarkan ketentuan UMK (Upah

Minimum Kabupaten/Kota) yang berlaku. selain itu penyerapan tenaga kerja

asal Jawa Barat tidak mencapai harapan karena kendala budaya,

keterampilan atau ketidak sediaan bekerja dengan upah dibawah UMK.

Penegakan Peraturan Daerah/ Peraturan Bupati/Walikota tentang

tenagakerja khususnya bagi pengusaha menjadi suatu hal yang dilematis

sebab disatu sisi pengusaha dituntut membayar upah sesuai UMK, tetapi di

lain pihak penawaran tenaga kerja yang tinggi telah melebihi permintaan

sehingga hukum ekonomi di bidang ketenagakerjaan ini pun berlaku dalam

pasar tenaga kerja.

Page 67: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 67

Sasaran 2-3 : Meningkatnya peran kelembagaan KUMKM dalam

pengembangan ekonomi lokal yang berdaya saing,

mencapai rata-rata capaian kinerja sebesar

121,43%

Tabel 3.11 Capaian Indikator Kinerja Misi 2 Sasaran 3

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

1 Prosentase pertumbuhan

wirausaha baru

%

5 9,84 196,80

2 Jumlah wirausaha baru Orang 5.000 5.500 110

3 Jumlah wirausaha baru

yang berdaya saing

Orang 250 200 80

4 Jumlah kelembagaan

KUMKM yang berkualitas

Unit 1.100 1.088 98,91

Pertumbuhan wirausaha baru mencapai 196,80 %, kondisi tersebut didukung

keberhasilan menciptakan wirausaha baru sebanyak 5.500 orang dibanding

5.007 orang pada tahun 2012. Dari jumlah wirausaha baru tersebut yang

berdaya saing mencapai 80 % dari target 250 orang atau sebanyak 200

orang yang telah menjadi wirausaha yang mapan dan mampu menyerap

tenaga kerja sebanyak 29.493 orang.

Jumlah kelembagaan KUMKM yang berkualitas diukur dari jumlah koperasi

aktif yang mengalami kenaikan 7,19 %, jumlah anggota meningkat 5,95 %

dan jumlah koperasi yang mengadakan RAT sebanyak 5.981 unit atau

meningkat 14,12 % serta volume usaha koperasi meningkat 10,63 %

menjadi Rp. 10,74 triliun sedangkan sisa hasil usaha koperasi menjadi 1,56

Triliun atau meningkat 1,93 % dari tahun 2012 dan kelembagaan KUMKM

berkualitas sebanyak 1.088 unit yaitu yang telah memperoleh standarisasi,

akreditasi, dan stratifikasi. Peningkatan KUMKM tersebut secara tidak

langsung meningkatkan kesejahteraan masyarakat pelakunya seperti

Page 68: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 68

pengusaha dan karyawannya yang tersebar di Kabupaten/Kota di Jawa

Barat.

Sasaran 2-4 : Meningkatnya investasi yang mendorong penciptaan

lapangan kerja, mencapai rata-rata capaian kinerja

sebesar 141,18%

Tabel 3.12 Capaian Indikator Kinerja Misi 2 Sasaran 4

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

1 Jumlah realisasi

penanaman modal

Triliun

50,41 93,518 185,51

2 Jumlah penyerapan tenaga

kerja di industri kecil

menengah

Orang 2.452.337 2.375.186 96,85

Tahun 2013 penanaman modal daerah mencapai realisasi sebesar 93,518

triliun rupiah lebih baik dari realisasi tahun 2012 sebesar 52,68 triliun rupiah

atau meningkat 40,838 triliun rupiah atau 77,52% kondisi tersebut

menunjukan bahwa Provinsi Jawa Barat kondusif untuk berinvestasi baik bagi

Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanam Modal Asing

(PMA). Keberhasilan tersebut masih belum sepenuhnya menunjukan

keberhasilan yang diharapkan dari dampak multiflier, walaupun tidak

signifikan masih terdapat beberapa permasalahan dari aktivitas investasi

tersebut antara lain di bidang perpajakan, ketenagakerjaan, antara lain

pembayaran upah < UMR, pelaksanaan Coorporate Social Responsibility

(CSR) dan dampak lingkungan. Atas kondisi investasi tersebut Pemerintah

Provinsi Jawa Barat akan terus mengupayakan atau meminimalisir dampak

negatif melalui kebijakan dan pembinaan yang lebih baik kepada investor

(PMDN dan PMA).

Page 69: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 69

Sasaran 2-5 : Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat,

mencapai rata-rata capaian kinerja sebesar

99,20%

Tabel 3.13 Capaian Indikator Kinerja Misi 2 Sasaran 5

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

1 Jumlah produksi pangan Ton 15.761.489 14.497.903 91,98

2 Jumlah produksi padi Ton 13.000.000 12.009.423 92,38

3 Jumlah produktivitas padi Kw/Ton 71,29 59,56 83,55

4 Jumlah produksi daging Ton 815.272 643.972 78,99

5 Jumlah produksi telor Ton 236.175 192.788 81,63

6 Jumlah produksi susu Ton 272.051 217.311 79,88

7 Jumlah produksi

perikanan

Ton 1.037.791 1.047.421,70 100,93

8 Prosentase peningkatan

produksi perikanan

% 5 9,14 182,80

9 Jumlah produksi komoditi

unggulan perkebunan

Ton 400.000 386.781 96,70

10 Jumlah cadangan beras Ton 200 206,4 103,20

Pada tahun 2013 produksi padi Jawa Barat telah melebihi 12 juta ton,

dengan kondisi tersebut sebenarnya Jawa Barat telah berhasil dalam

swasembada beras, artinya Jawa Barat telah dapat memenuhi kebutuhan

beras bagi rakyat Jawa Barat. Dengan perhitungan kehilangan produksi

paska panen yang diperkirakan sebesar ± 15 % maka akan diperoleh gabah

kering giling sebanyak 11,2 juta ton (12 juta ton – (15% x 12 juta ton)).

Apabila angka konversi padi ke beras sebesar 60 % maka diperoleh jumlah

beras yang tersedia 6,72 juta ton (60% x 11,2 juta ton).

Kebutuhan beras untuk ± 46 juta penduduk Jawa Barat dengan rata-rata

kebutuhan beras per kapita per hari (lansia, dewasa, remaja, anak-anak ,dan

balita) sebanyak 0,3 kg maka dibutuhkan beras pada tahun 2013 sebanyak

365 x 46 juta x 0,3 kg atau sebanyak 5,037 juta ton, sehingga dengan

demikian terdapat kelebihan beras sekitar 1,68 juta ton. Kelebihan tersebut

Page 70: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 70

telah disalurkan oleh produsen/pengusaha beras ke provinsi lain diluar Jawa

Barat khususnya DKI Jakarta, sehingga dengan demikian selain swasembada

beras, Jawa Barat telah memberikan kontribusi positif terhadap kebutuhan

pangan nasional.

Produksi peternakan khusunya daging belum mencapai target 815.272 ton

disebabkan masih kurangnya peternak yang mengembangkan peternakan

sapi dan domba/kambing untuk diambil dagingnya dan beberapa peternak

telah menjual bibit sapi, domba/kambing karena kebutuhan ekonomi

(harganya cukup baik) sehingga Jawa Barat untuk memenuhi kebutuhan

daging telah mendatangkan ternak potong antara lain dari Provinsi Jawa

Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat/Timur. Pada tahun-tahun

yang akan datang Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mempertahankan

swasembada beras dan meningkatkan pembinaan terhadap para peternak

sapi, domba/kambing untuk meningkatkan produksi daging Jawa Barat dan

mengurangi ketergantungan terhadap Provinsi lain.

Misi 3 : Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur

Wilayah

Sasaran 3-1 : Tersedianya infrastruktur transportasi yang handal

dan terintegrasi untuk mendukung pergerakan

orang, barang dan jasa, mencapai rata-rata capaian

kinerja sebesar 86,13%

Tabel 3.14 Capaian Indikator Kinerja Misi 3 Sasaran 1

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

1 Panjang jalan yang

ditingkatkan dan jumlah

jembatan yang diganti

- Jalan

- Jembatan

Km

Meter

114,44

81,50

111,44

81,50

97,38

100

Page 71: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 71

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

2 Panjang jalan dan jembatan

yang direhabilitasi

- Jalan

- Jembatan

Km

Meter

31,96

620,80

31,96

620,80

100

100

3 Panjang jalan dan jembatan

yang dipelihara

- Jalan - Jembatan

Km

Meter

1.997,92

15.582,80

1.997,92

15.582,80

100

100

4 Tingkat kemantapan jalan % 94 97,56 103,97

5 Tingkat pengembangan

bandara

% 22 9,61 43,68

6 Tingkat ketersediaan dan

sarpras ASDP (Angkutan

Sungai, Danau dan

Penyebrangan)

% 56 40 71,43

7 Tingkat ketersediaan

fasilitas lalu llintas angkutan

jalan (LLAJ)

% 25,90 11,65 44,98

Tahun 2013 peningkatan jalan telah dilaksanakan sepanjang 111,44 km lebih

panjang dari tahun 2012 sepanjang 96,97 km atau meningkat 1,49%,

sedangkan jembatan yang diganti 81,5 meter lebih panjang dari tahun 2012

yang mencapai 21 meter atau meningkat 60,5 meter. Keseluruhan jalan dan

jembatan Jawa Barat sepanjang 1.997,92 km dan jembatan 15.582,80 meter

tetap dipelihara sama seperti kondisi tahun 2012. Panjang jalan dan

jembatan yang direhabilitasi sepanjang 31,96 km dan 620,80 meter

dibandingkan dengan kondisi tahun 2012 sepanjang 40,88 km dan 153

meter. Pengelolaan jalan Provinsi tersebut telah menghasilkan kemantapan

jalan 97,56% lebih baik dari tahun 2012 sebesar 94,5%.

Di bidang transportasi udara tercapai 9,61% dari target 22% atau capaian

kinerjanya 43,68%. Kondisi tersebut merupakan keberhasilan dalam

pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di

Kabupaten Majalengka dan bandara Nusawiru di Kabupaten Pangandaran

baru mencapai 9,61% yang terkendala pembebasan tanah, AMDAL dan

Page 72: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 72

proses ganti rugi tanah. Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana

Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan (ASDP) tercapai 40% dari target

56% atau capaian kinerjanya 71,43%. Kondisi tersebut berkaitan dengan

penyelesaian pelabuhan laut Cilamaya Kabupaten Karawang, landing area di

waduk Jatiluhur yang belum dapat dilaksanakan karena elevasi permukaan

waduk yang masih tinggi. Tingkat ketersediaan fasilitas angkutan jalan raya

mencapai 11,65% dari target 25,90% karena pengadaan tanah untuk

shortcut jalur kereta api Cibungur Purwakarta – Tanjungbui Subang belum

mencapai kesepakatan harga. Intelegency Transport System (ITS) di Jawa

Barat belum dapat dilaksanakan. Reaktivasi jalur kereta api Rancaekek –

Tanjungsari terkendala penertiban lahan. Sehubungan dengan permasalahan

tarnsportasi udara, ASDP dan angkutan jalan raya, Pemerintah Provinsi Jawa

Barat akan mengakselerasi pembangunannya pada tahun 2014 dan

diupayakan pencapaian yang mendekati target kinerja.

Sasaran 3-2 : Tersedianya infrastruktur sumber daya air dan irigasi

yang handal untuk mendukung upaya konservasi dan

pendayagunaan sumber daya air serta pengendalian

daya rusak air, mencapai rata-rata capaian kinerja

sebesar 82,61%

Tabel 3.15 Capaian Indikator Kinerja Misi 3 Sasaran 2

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

1 Prosentase jaringan

irigasi yang handal

dan jumlah irigasi

yang dioperasikan

dan dipelihara, serta

di rehabilitasi

- Irigasi (Dioperasikan

dan dipelihara) - Irigasi

(Rehabilitasi)

%

Jaringan

Jaringan

65

91

74

65,98

91

64

101,51

100

86,49

Page 73: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 73

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

2 Luas lahan yang

dibebaskan dalam

rangka pengendalian

banjir

Lokasi 1 1 100

3 Jumlah sarana

pengendalian erosi

dan sendimen, serta

pelindung sumber air

Sungai 13 14 107,69

4 Luas lahan yang

dibutuhkan untuk

relokasi penduduk

Ha 10 0 0

Pada tahun 2013 jaringan irigasi yang handal mencapai 65,98 % dari target

65 % dan irigasi yang di OP (dipelihara) dan direhabilitasi mencapai 91 dan

64 buah. Kondisi tersebut disebabkan luas lahan yang dibebaskan untuk

waduk Kuningan seluas 5 Ha tidak tercapai, demikian juga bendung

Rangrang Sumedang seluas 5 Ha tidak tercapai disebabkan kendala

pembebasan tanah, sedangkan sarana pengendalian erosi, sedimentasi dan

pengendalian daya masuk air tercapai di 14 sungai di Kabupaten

Sukabumi(3), Kota Sukabumi (3), Kota Bandung(1), Kabupaten Bandung(1),

Kabupaten Tasikmalaya(4), Kabupaten Garut(1), dan Kabupaten Karawang

(1).

Secara umum target RPJMD Provinsi Jawa Barat tahun 2009 - 2013 di bidang

infrastruktur belum tercapai, antara lain :

Capaian Kinerja Infrastruktur Sumber Daya Air S/D 2013

No Indikator Kinerja Realisasi

S/D 2013

Target

RPJMD

Capaian Kinerja

(%)

1 Jumlah situ yang di OP

(dipelihara) dan direhabilitasi

108 227 48

2 Peresentase jaringan irigasi

kondisi baik

65,98 % 65 102

3 Lahan yang dibebaskan untuk

jaringan irigasi

119 Ha 201,2 Ha 59

4 Luas lahan yang dibebaskan

yang merelokasikan penduduk

154,84 Ha 274,79 Ha 56

Page 74: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 74

No Indikator Kinerja Realisasi

S/D 2013

Target

RPJMD

Capaian Kinerja

(%)

5 Prosentase irigasi yang handal

- Irigasi yang direhabilitasi

- Irigasi yang di OP

200 %

64

91

≥ 200 %

91

91

100 %

70

100

6 Jumlah sungai yang

terlindungi atas bencana alam

75 225 29

Dengan belum tercapainya target pembangunan infrastruktur sumber daya

air sampai dengan tahun 2013 telah berdampak pada terkendalinya sumber

daya air, khususnya luapan banjir di wilayah Jawa Barat telah mengurangi

produktivitas masyarakat dibidang perdagangan, industri, jasa, dan lapangan

usaha lainnya, namun demikian jaringan irigasi untuk pesawahan masih

cukup baik untuk menjaga produksi dan produktifitas padi sawah yang pada

tahun 2013 mencapai produksi 12 juta ton lebih dan produktivitas 6 ton lebih

per hektar.

Sasaran 3-3 : Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas

infrastruktur energi dan ketenagalistrikan di Jawa

Barat, dengan rata-rata capaian kinerja sebesar

93,40%

Tabel 3.16 Capaian Indikator Kinerja Misi 3 Sasaran 3

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

1 Jumlah lifting minyak

bumi

Ribu barrel 11.611,86 8.645,08 74,45

2 Jumlah lifting gas

bumi

mmbtu 152.295,84 119.300,25 78,33

3 Volume panas bumi mw 1.075 1.075 100

4 Jumlah penyerapan

energi alternatif

EBT 3 3 100

5 Ratio elektrifikasi % 70 79,96 114,23

Dalam tahun 2013 Jawa Barat berhasil dengan baik dalam pengelolaan

energi minyak dan gas. Eksploitasi minyak bumi pelaksanaannya operasinya

Page 75: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 75

dioperatori oleh pertamina dan BP West Java. Cadangan minyak bumi Jawa

Barat pada posisi darat (onshare) dan lepas pantau (offshare) 4 – 12 mil

tersebar di Majalengka (3 lokasi), Indramayu (9 lokasi), Karawang (6 lokasi),

Subang (8 lokasi), dan Bekasi (1 lokasi).

Lapangan minyak dan gas yang telah diproduksi terdapat di Kabupaten

Karawang, Bekasi, Subang, Indramayu, Majalengka dan lepas pantai utara

Jawa Barat (4 – 12 mil laut) dengan realisasi lifting minyak bumi 8.645,08

ribu barrel dan gas bumi 119.300,25 mmbtu.

Jawa Barat mempunyai onshare dan offshare sebanyak 126 lapangan migas

terdiri dari 30 lapangan tipe hidrokarbon gas alam, 3 lapangan tipe

hidrokarbon minyak bumi dan 93 lapangan tipe hidrokarbon minyak dan gas

bumi. Terdapat dua temuan baru migas yaitu lapangan ABAR dan ANGGRUSI

di bagian utara Jawa Barat.

Pada saat ini, kapasitas terpasang energi listrik dan geothermal Jawa Barat

mencapai 1.075 Mw atau 89 % dari total nasional (1.196 Mw) yaitu di PT.

PGE Kamojang (200Mw), Chevron Gunung Salak (377 Mw), Chevron Darajat

(271 Mw), dan Star Energy Wayang Windu (227 Mw).

Dengan adanya exploitasi minyak dan gas di Jawa Barat telah meningkatkan

kesejahteraan masyarakat Jawa Barat berupa pendapatan bagi hasil migas

dan penyerapan (tenaga kerja ahli maupun terampil) disamping masyarakat

Jawa Barat dapat menikmati listrik untuk berbagai kebutuhan hidup yang

telah mencapai ratio elektrifikasi 79,96 % melebihi target 70 %.

Page 76: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 76

Sasaran 3-4 : Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan

prasarana dasar permukiman (mencakup

persampahan, air bersih, air limbah), mencapai rata-

rata capaian kinerja sebesar 69,10%

Tabel 3.17 Capaian Indikator Kinerja Misi 3 Sasaran 4

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

1 Prosentase penduduk

terlayani air bersih

Perkotaan

Pedesaan

45,80

65,52

60,52

60,89

132,14

92,93

2 Prosentase penduduk

yang terlayani

persampahan

% 65 64,7 99,54

3 Jumlah fasilitasi

pembangunan rumah

susun

unit 384 96 25

4 Prosentase

pembangunan TPPAS

- Legok nangka - Nambo

- Leuwigajah

%

%

%

58,88

67,54

71,84

22,51

3,89

21,69

38,23

5,76

30,19

5 Sari mukti

(pengolahan kompos)

Ton/hari 930 1.200 129,03

Pelayanan air bersih Jawa Barat mengacu pada target MDGS bidang cipta

karya sektor air minum telah menunjukan peningkatan infrastruktur dan

pelayanan air minum yang baik di perkotaan maupun di pedesaan.

Permasalahan utama air minum adalah kebocoran yang mencapai rata-rata

30 % dan terbesar di Kota Sukabumi 56,78 %.

Cakupan persampahan baru mencapai 60,89 % sehingga secara keseluruhan

sampah masih menjadi masalah bagi warga Jawa Barat diantaranya belum

tuntasnya pembangunan TPPAS dilokasi Legok Nangka, Nambo, dan

Leuwigajah disebabkan antara lain adanya pemutusan kontrak, belum ada

kepastian biaya dari pusat, masalah sertifikat tanah dan masalah sosial.

Untuk mengatasi masalah persampahan pada tahun 2014 dan seterusnya

Page 77: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 77

akan ditingkatkan daya tampung TPA menjadi 9.794 meter kubik per hari,

menambah armada pengangkut sampah, revetalisasi dan membangun TPS

baru.

Jumlah unit rumah yang difasilitasi melalui penyediaan PSDPU/PU bagi

perumahan sangat sederhana dan jumlah unit yang difasilitasi dengan rumah

susun baru mencapai 64,70 % disebabkan rusunwa belum dapat

dimanfaatkan sepenuhnya karena terkendala proses serah terima aset. Pada

tahun 2014 Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menyelesaikan proses

serah terima rusunwa dan meningkatkan fasilitasi pembangunan.

Sasaran 3-5 : Terwujudnya keamanan dan keserasian dalam

pembangunan infrastruktur, mencapai rata-rata

capaian kinerja sebesar 102,78%

Tabel 3.18 Capaian Indikator Kinerja Misi 3 Sasaran 5

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

1 Jumlah industri yang

diawasi teknik B3

Unit 120 118 98,33

2 Jumlah sengketa

lingkungan yang dapat

difasilitasi

Kasus 73 73 100

3 Jumlah rekomendasi

AMDAL

Dokumen 10 11 110

Tahun 2013 telah dilaksanakan pengawasan terhadap 118 unit industri yang

menghasilkan limbah B3 yang membahayakan lingkungan hidup

disekitarnya., dengan hasil pengawasan seluruhnya telah dapat dikendalikan

dan difasilitasi sehingga tidak mencemari lingkungan.

Di bidang pencemaran air beberapa kebocoran oleh industri lainnya masih

terjadi sehingga mencemari khususnya sungai Citarum yang berlokasi di

Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten

Cianjur, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Karawang.

Page 78: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 78

Prosentase sengketa lingkungan hidup yang telah difasilitasi mencapai 73

kasus dari 19 kasus yang ditargetkan atau capaian kinerjanya 384,21 %

kondisi tersebut disebabkan semakin banyaknya pengaduan masyarakat

mengenai sengketa lingkungan sehingga pihak badan pengelolaan

lingkungan hidup berupaya mengantisipasi dengan menangani sengketa

lingkungan hidup yang diterima pada tahun 2013.

Komisi AMDAL telah mengeluarkan 11 rekomendasi dari target tahun 2013

sebanyak 10 rekomendasi atau (110%) rekomendasi tersebut diberikan

terhadap kegiatan pembangunan infrastruktur oleh pemerintah maupun

swasta (PMA/PMDN).

Pengawasan terhadap keamanan pembangunan infrastruktur dilaksanakan

untuk memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat Jawa Barat atau

dampak lingkungan yang tidak baik dari aktivitas pembangunan/investasi.

Pada tahun 2013 perlindungan lingkungan terhadap masyarakat Jawa Barat

telah semakin baik. Pada tahun-tahun yang akan datang Pemerintah Provinsi

Jawa Barat akan terus meningkatkan pengawasan lingkungan untuk

menjamin masyarakat dari bahaya dampak lingkungan yang membahayakan

kesehatan.

Misi 4 : Meningkatnya Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan

Untuk Pembangunan yang Berkelanjutan

Sasaran 4-1 : Berkurangnya tingkat pencemaran, kerusakan

lingkungan dan resiko bencana, mencapai rata-

rata capaian kinerja sebesar 142,68%

Tabel 3.19 Capaian Indikator Kinerja Misi 4 Sasaran 1

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

1 Jumlah air yang dipantau

dari pencemaran

DAS

Waduk

3

1

3

1

100

100

Page 79: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 79

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

2 Tingkat pencemaran

udara

Hari

Baik/Tahun

35 51 145,71

3 Jumlah pemantauan

kerusakan lingkungan

Kali 12 27 225

Jumlah sumber air yang dipantau status mutunya atau tingkat

pencemarannya dilakukan di 3 daerah aliran sungai (DAS) dan 1 buah

waduk, selain itu terdapat pemantauan air yang di biayai oleh APBN atas 4

DAS pemantauan status mutu air bertujuan untuk memperoleh bahan analisa

mengenai pencermaran air dan dampaknya. Hasil pantauan tersebut

menunjukan hasil baik yaitu pencemaran air masih dibawah ambang batas

yang diijinkan. Pemantauan kulitas udara menghasilkan 51 hari baik setahun

dari target 35 hari baik, kondisi tersebut menunjukan bahwa secara

keseluruhan tungkat polusi udara masih dapat dikendalikan dan tidak

membahayakan kesehatan masyarakat namun demikian di beberapa lokasi

penambangan seperti bukit kapur palimanan Cirebon pada hari tertentu

masih terdapat kabut debu kapur yang ditambang atau diolah sehingga

belum aman bagi kesehatan masyarakat disekitanya.

Pemantauan terhadap kerusakan lingkungan di Jawa Barat telah

dilaksanakan sebanyak 27 kali melalui fasilitasi agar kerusakan lingkungan

tidak meluas dan dapat dieleminir sampai tingkat aman bagi kesehatan

masyarakat.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun-tahun yang akan datang akan

terus meningkatkan upaya pelestarian dan mencegah kerusakan lingkungan

serta dampak lingkungan yang membahayakan kesehatan masyarakat.

Page 80: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 80

Sasaran 4-2 : Meningkatnya fungsi kawasan lindung Jawa Barat,

mencapai rata-rata capaian kinerja sebesar

117,21%

Tabel 3.20 Capaian Indikator Kinerja Misi 4 Sasaran 2

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

1 Rasio kawasan hutan dan

kawasan lindung

% 45 49,13 109,18

2 Prosentase rehabilitasi

lahan kritis

% 34 48,43 142,44

3 Luas lahan kritis yang

direhabilitasi

Ha 88.475 88.475 100

Luas kawasan hutan di Jawa Barat seluas 820.147,46 Ha (SK Menteri

Kehutanan No 195 Tahun 2003).

Luas kawasan lindung mencapai 1.669.287,8 Ha terdiri dari 418.876,08 Ha

kawasan lindung hutan dan 1.250.411,72 Ha kawasan lindung non hutan.

Dengan demikian pada tahun 2013 ratio hutan terhadap kawasan lindung

mencapai 49,13 %, suatu capaian yang dapat dikategorikan baik dari target

(45 %) seluas 751.179,6 Ha.

Selanjutnya luas lahan yang direhabilitasi mencapai 88.475 Ha dari target

20.000 Ha atau 442 % merupakan keberhasilan hutan rakyat/gerakan

rehabilitasi lahan kritis yang mencapai 11.686,43. Rehabilitasi oleh perum

perhutanani unit III mencapai 7.863,15 Ha, penanaman oleh sektor non

kehutanan 6.963,85 Ha dan berbagai jenis rehabilitasi laba kritis 61.961,57

Ha (9 jenis) dari data tersebut nampak bahwa kesadaran rakyat untuk

merehabilitasi hutan di Jawa Barat cukup baik berkat berbagai upaya

sosialisasi yang diberikan kepada mereka.

Luas lahan kritis dan sangat kkritis di Jawa Barat mencapai 483.944,21 Ha

dengan capaian kinerja rehabilitasi berikut :

Page 81: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 81

- Tahun 2011 87.603,20 Ha

- Tahun 2012 58.299,65 Ha

- Tahun 2013 88.475,62 Ha

Jumlah 234.378,47 Ha (48,43% dari total lahan kritis)

Capain kinerja tersebut lebih baik dari rencananya sebesar 45 % kebutuhan

menjaga hutan, hutan lindung dan rehabilitasi. Lahan kritis telah

menyediakan fungsi hutan menjadi lebih baik di Jawa Barat diantaranya

sebagai sumber air, hasil hutan, dan manfaat lainnya untuk kesejahteraan

rakyat.

Sasaran 4-3 : Terlaksananya penataan ruang yang berkelanjutan,

mencapai rata-rata capaian kinerja sebesar 83,33%

Tabel 3.21 Capaian Indikator Kinerja Misi 4 Sasaran 3

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

1 Jumlah tata ruang yang

berwawasan strategis

(Kawasan Strategis

Provinsi)

KSP 7 7 100

2 Jumlah Raperda RTR

kawasan strategis

Provinsi yang dapat

dilaksanakan

Dokumen 3 2 66,67

Pada tahun 2013 telah dilaksanakan penataan ruang strategis melalui

Kawasan Strategis Provinsi (KSP) tata ruang berwawasan strategis

merupakan dokumen perencanaan rinci tataruang KSP yang meliputi 7 KSP

yaitu KSP pesisir pantura (Kabupaten Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu,

dan Cirebon) KSP Hulu Sungai Citarum (Kabupaten Bandung), KSP

pendidikan Jatinangor (Kabupaten Sumedang), KSP Jonggol, KSP Bekasi,

Page 82: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 82

Cikampek, KSP Bogor, puncak, Cianjur dan KSP observatorium Boscha

(Kabupaten Bandung Barat).

Upaya ini merupakan solusi dari pemasalahan pembangunan di Jawa Barat

terkait tataruang dan pengembangan wilayah menuju Jawa Barat yang maju

dan sejahtera untuk semua.

Selanjutnya dari 3 usaha rancangan Perda KSP tahun 2013 dapat direalisir 2

Raperda disebabkan belum rampungnya draft Raperda yang diusulkan

sampai akhir Desember 2013.

Misi 5 : Meningkatkan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan

Kualitas Demokrasi

Sasaran 5-1 : Meningkatnya kinerja aparatur yang berbasis

kompetensi, mencapai rata-rata capaian kinerja

sebesar 75,92%

Tabel 3.22 Capaian Indikator Kinerja Misi 5 Sasaran 1

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

1 Jumlah penurunan

temuan hasil

pengawasan

Temuan 175 93 53,14

2 Prosentase tindak

lanjut hasil

pengawasan

% 90 89,69 99,66

3 Jumlah penetapan

aparatur dalam

jabatan berbasis

pengembangan

kompetensi

(fungsional)

Orang 250 60 24

4 Jumlah pegawai

yang telah di uji

kompetensinya

Orang 75 75 100

5 Nilai hasil

pencapaian SAKIP

Point 61 62,72 102,82

Page 83: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 83

Pada tahun 2013 ditargetkan penurunan temuan hasil pengawasan sebanyak

175 temuan, namun realisasinya mencapai 93 temuan. Kondisi tersebut

menggambarkan upaya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas belum

sepenuhnya dapat dicapai. Namun demikian atas temuan-temuan

Inspektorat telah direspon dengan baik melalui tindak lanjut atas laporan

hasil audit sebesar 99,66%. Di bidang kepegawaian pengembangan

kompetensi melalui jabatan fungsional tercapai 24% disebabkan masih

kurangnya minat aparatur untuk berkarir dalam jabatan fungsional.

Selanjutnya telah dilaksanakan uji kompetensi terhadap 75 orang Pegawai

Negeri Sipil dengan hasil seluruhnya sesuai target dan dinyatakan kompeten.

Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah melalui LAKIP

tahun 2012 yang disusun oleh Biro Organisasi telah diberikan penilaian oleh

pihak Kementrian Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi dengan 62,72 dari target 61 atau capaian kinerjanya 102,82%

menunjukan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah semakin baik

dalam berakuntabilitas. Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun-tahun

yang akan datang akan terus meningkatkan kinerja Organisasi Perangkat

Daerah sehingga lebih transparan dan akuntabel serta meningkatkan

sosialisasi jabatan fungsional.

Sasaran 5-2 : Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan

pemerintah daerah serta pengelolaan keuangan

yang akuntabel dan berbasis teknologi informasi,

dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 109,95%

Tabel 3.23 Capaian Indikator Kinerja Misi 5 Sasaran 2

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

1 Prosentase ketepatan

kelembagaan OPD

% 80 80 100

Page 84: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 84

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

2 Rancangan Perda

Kabupaten/Kota dan Provinsi

yang dievaluasi

Dokumen 90 90 100

3 Prosentase aplikasi SIPKD % 95 95 100

4 Prosentase aset daerah yang

sudah terinventarisasi

% 95 95 100

5 Prosentase peningkatan

penerimaan pendapatan

daerah

% 7 11,18 159,71

6 Tingkat opini WTP laporan

keuangan Pemerintah

Provinsi Jawa Barat

% 100 100 100

Di bidang kelembagaan, ketatalaksanaan dan pengelolaan keuangan yang

akuntabel dan berbasis teknologi informasi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat

telah berhasil dengan sangat baik khususnya dalam pencapaian kinerja

transparansi dan akuntabilitas keuangan telah diberikan opini Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP) oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

(BPK-RI) dan penerimaan pendapatan daerah ditargetkan 7% realisasinya

mencapai 11,18% atau capaian kinerjanya 159,71 yaitu pendapatan tahun

2013 sebesar 19,32 triliun rupiah lebih tinggi dari pendapatan tahun 2012

sebesar 16,87 triliun rupiah atau telah meningkat sebesar + 2,5 triliun rupiah

Sasaran 5-3 : Meningkatnya pelayanan publik yang dapat diakses

dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan

masyarakat, mencapai rata-rata capaian kinerja

sebesar 102,92%

Tabel 3.24 Capaian Indikator Kinerja Misi 5 Sasaran 3

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

1 Prosentase pelayanan

dasar dan informasi pembangunan Jawa

Barat

% 86,07 86,07 100

Page 85: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 85

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

2 Jumlah perizinan yang di terbitkan

Buah 35.769 34.730 97,10

3 Durasi rata rata waktu pelayanan

Hari 14 11 121,42

4 Jumlah Lembaga

Penyiaran

Unit

TV/Radio

82 80 97,56

5 Nilai IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat)

Angka 78 76,83 98,50

Pelayanan publik pada tahun 2013 semakin baik khususnya di bidang

pelayanan informasi pembangunan, perizinan, dan penyiaran sehingga nilai

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) tercapai dengan angka 76,83 dari target

78. Merupakan hal yang sangat menggembirakan bahwa di tengah

masyarakat Jawa Barat yang semakin kritis, Pemerintah Provinsi Jawa Barat

telah dapat melayani dengan baik terutama dalam durasi perizinan yang

ditetapkan oleh standar pelayanan minimal 14 hari dapat direalisasikan 11

hari sehingga capaian kinerjanya mencapai 121,42%.

Sasaran 5-4 : Meningkatnya peran pemerintah dan masyarakat

dalam pemeliharaan ketertiban umum dan

ketentraman masyarakat, mencapai rata-rata

capaian kinerja sebesar 82,46%

Tabel 3.25 Capaian Indikator Kinerja Misi 5 Sasaran 4

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

1 Prosentase masyarakat yang terbebas dari

gangguan ketentraman dan ketertiban umum

% 100 90 90

2 Rasio pelindungan

masyarakat per penduduk

% 100 67,39 67,39

3 Tingkat kualitas

pengendalian unjuk rasa

% 100 90 90

Page 86: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 86

Tahun 2013 ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di Jawa Barat

cukup baik, hal tersebut nampak dari peningkatan investasi (PMDN/PMA) dan

kunjungan wisata meningkat cukup signifikan, walaupun dalam kondisi

jumlah anggota Satpol PP yang seharusnya mencapai 4.600 orang di seluruh

Kabupaten/Kota, realisasinya baru mencapai 3.100 orang. Kearifan dan

kedewasaan masyarakat Jawa Barat semakin kokoh dalam menjaga stabilitas

ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.

Sasaran 5-5 : Meningkatnya kerjasama daerah dalam

pembangunan, mencapai rata-rata capaian

kinerja sebesar 90,74%

Tabel 3.26 Capaian Indikator Kinerja Misi 5 Sasaran 5

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

1 Jumlah penetapan batas desa Desa 6 6 100

2 Jumlah naskah kerjasama antar daerah bidang

transmigrasi

MoU 40 33 82,50

3 Prosentase keberhasilan sinergitas hubungan

kerjasama pembangunan

% 100 89,73 89,73

Kerjasama pembangunan semakin terjalin dengan baik diantaranya dalam

penetapan batas desa di perbatasan Kabupaten/Kota telah dilaksanakan

sesuai target (6 desa). Kerjasama transmigrasi dengan

Provinsi/Kabupaten/Kota diluar Jawa Barat cukup berhasil dengan terbitnya

MoU ketransmigrasian yang melibatkan 12 Provinsi/Kabupaten/Kota diluar

Jawa Barat dengan jumlah keluarga yang mengikuti program transmigrasi

sebanyak 480 keluarga dengan penempatan sebanyak 327 keluarga atau

68,13%.

Page 87: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 87

Sasaran 5-6 : Meningkatnya peran dan fungsi partai politik,

mencapai rata-rata capaian kinerja sebesar

79,66%

Tabel 3.27 Capaian Indikator Kinerja Misi 5 Sasaran 6

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

1 Tingkat keberhasilan pendidikan terhadap partai

politik

% 70 70 100

2 Tingkat partisipasi masyarakat dalam Pemilu

% 78 63,20 81,03

3 Prosentase kapasitas DPRD

sebagai wakil rakyat

% 100 57,95 57,95

Tahun 2013 telah disosialisasikan Undang-Undang partai politik kepada 180

orang Fungsionalis dan Kader partai politik di Jawa Barat, hasil yang

terpantau mengenai peran partai politik dalam melaksanakan fungsinya telah

memenuhi target 70%. Tingkat partisipasi masyarakat dalam Pemilu Kepala

Daerah mencapai 63,20% dari target 78%, hal tersebut menunjukan bahwa

partai politik telah cukup berperan dalam pelaksanaan Pemilu termasuk

dalam mencetak kader-kader pimpinan daerah, pendidikan politik,

komunikasi politik ,dan manajemen konflik. Selanjutnya kapasitas anggota

DPRD sebagai wakil rakyat, khususnya yang berasal dari Parpol dalam

melaksanakan fungsinya, menghasilkan kinerja 57,95 % (sedang). Kondisi

tersebut dicapai dengan pelaksanaan program peningkatan kapasitas

Lembaga Perwakilan Rakyat daerah melalui 8 kegiatan. Dengan rata-rata

pencapaian target kinerja sebesar 57,95 % dan fungsi DPRD di lembaga

Legislatif secara keseluruhan kinerja DPRD belum sepenuhnya sesuai

harapan.

Page 88: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 88

4. Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2013 dan Tahun

2012

1. Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam pembagian Sumber Daya

Manusia (SDM) yang produktif dan berdaya saing pada tahun 2013 relatif

stabil dibanding dengan tahun 2012, capaian indikator yang meningkat

cukup tinggi terutama di bidang kesehatan. Prosentase Kabupaten/Kota

dengan desa UCI (Universal Child Immunitation) pada tahun 2013

terealisasi 94,40% dibanding tahun 2012 sebesar 30,76 atau lebih tinggi

63,64%. Rasio kematian ibu 73/100.000 kelahiran hidup tahun 2013 dapat

direalisasikan pada angka 53,44 dibanding tahun 2012 sebanyak 79 orang

atau lebih baik 129,12%. Jumlah peserta Keluarga Berencana baru

terealisasi pada tahun 2013 sebanyak 1.705.834 pasangan dibanding

tahun 2012 sebanyak 1.236.786 pasangan. Dibidang olahraga dan

pemuda tahun 2013, perolehan medali pelajar Jawa Barat dalam event

nasional dan internasional mencapai 98 medali dibanding tahun 2012

sebanyak 25 medali. Peran pemuda dalam pembangunan pada tahun

2013 mencapai 90% lebih tinggi dari 2012 yang mencapai 31,06%.

Namun capaian rasio kematian bayi 2,64 per 1.000 kelahiran hidup pada

tahun 2013 terealisasi 4,97 dibanding tahun 2012 sebesar 5,09 dimana

secara keseluruhan tahun 2013 mencapai kinerja 11,94% dari target

RPJMD.

2. Pencapaian IKU pembangunan ekonomi regional berbasis potensi lokal

pada tahun 2013 belum sepenuhnya memenuhi harapan vollume export

mencapai 48,98% dari target RPJMD, yaitu dari target 13 juta ton

terealisasi 6,367 juta ton. Produksi pangan menurun dibanding tahun

2012 yaitu realisasi produksi pangan tahun 2013 sebesar 14.497.903

dibanding tahun 2012 sebesar 20.796.258 ton atau trun 6.298.355 ton

(30,29%). Produksi susu tahun 2013 terealisasi 217.311 ton lebih rendah

Page 89: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 89

89.134 ton dibanding tahun 2012 yang mencapai 306.445 ton atau turun

29,09%. Hal yang menggembirakan adalah meningkatnya pertumbuhan

wirausaha baru tahun 2013 sebesar 9,84% dibanding tahun 2012 sebesar

4,16% didukung oleh jumlah wirausaha baru tahun 2013 yang mencapai

5.500 pengusaha dibanding tahun 2012 sebanyak 5.007 pengusaha.

3. Pencapaian IKU dalam pembangunan infrastruktur wilayah tahun 2013

relatif stabil dibanding tahun 2012. Beberapa capaian IKU yang cukup

signifikan adalah jumlah industri yang diawasi limbah B3 tahun 2013

terealisasi 118 perusahaan dibanding tahun 2012 sebanyak 58 perusahaan

atau meningkat lebih banyak 60 perusahaan (103,45%). Prosentase

prasarana pengendalian banjir, kekeringan dan pengamanan pantai 100%

pada tahun 2013 dibanding tahun 2012 sebesar 65%. Namun terdapat

beberapa pengelolaan infrastruktur yang mengalami penurunan kinerja

antara lain, lifting minyak bumi tahun 2013 sebanyak 8.645,08 ribu barrel

lebih rendah 1.806,41 ribu barrel. Lifting gas bumi tahun 2013 terealisasi

119.300,25 mmbtu lebih rendah 33.046,12 mmbtu dibanding tahun 2012

yang mencapai 152.346,37 mmbtu. Fasilitasi pembangunan rumah susun

tahun 2013 mencapai 96 unit lebih rendah 384 unit dibanding tahun 2012

yang mencapai 480 unit.

4. Pencapaian IKU dalam meningkatkan daya dukung dan daya tampung

lingkungan tahun 2013 lebih kecil dari tahun 2012 antara lain penilaian

dokumen AMDAL tahun 2013 terealisasi 11 dokumen lebih tinggi dari

tahun 2012 yang mencapai 5 dokumen. Rasio hutan terhadap kawasan

lindung meningkat yaitu tahun 2013 sebesar 49,13% sedangkan tahun

tahun 2012 sebesar 45,70%. Prosentase rehabilitasi lahan kritis dalam

tahun 2013 terealisasi 48,43% lebih baik dibanding tahun 2012 sebesar

30,68%. Luas lahan kritis yang direhabilitasi 88.475 Ha pada tahun 2013

lebih luas dibanding tahun 2012 yang mencapai 60.889,65 Ha.

Page 90: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 90

Jumlah Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Provinsi tahun 2013 terealisasi 7

KSP, tahun 2012 sebanyak 4 KSP. Namun terdapat kinerja yang menurun

yaitu tingkat pemantauan dan pengawasan kualitas udara, tahun 2013

terealisasi 51 hari baik, tahun 2012 tercapai 80 hari.

5. Pencapaian IKU dalam meningkatkan efetivitas Pemerintah Daerah dan

kualitas demokrasi tahun 2013 relatif stabil dibanding tahun 2012.

Beberapa pencapaian kinerja yang cukup signifikan antara lain, nilai hasil

penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) tahun

2013 mencapai nilai 62,72 dibanding tahun 2012 sebesar 58,52 atau

meningkat 4,2 point (7,18%).

Terdapat penurunan kinerja tahun 2013 dibanding tahun 2012 yaitu

jumlah penempatan dalam pola jabatan berbasis karir dan pengembangan

kompetensi tahun 2013 terealisasi 60 jabatan, sedangkan tahun 2012

terealisasi 444 jabatan dan uji kompetensi Pegawai Negeri Sipil (PNS)

tahun 2012 sebanyak 4.300 orang pada tahun 2013 terealisasi 75 orang.

Durasi waktu perizinan tahun 2013 tercapai rata-rata 11 hari lebih baik

dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 36 hari. Prosentase peningkatan

pendapatan daerah terealisasi 11% pada tahun 2013 dibanding tahun

2012 sebesar 7% atau meningkat 4%.

Tabel 3.28 Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2013 dan 2012

No Indikator Kinerja

Tahun 2013 Tahun 2012 Target

RPJMD 2013

(%) Capaian

Tahun 2013

terhadap

RPJMD

Satuan Target Realisasi Capaian

(%) Target Realisasi

Capaian

(%)

1 Angka Melek Huruf (AMH)

% 97,33 96,48 99,13 97 96,7 99,69% 97,33 99,13

2 Rata-rata lama

sekolah

% 8,74 8,09 92,56 8,52 8,2 96,24 8,74 92,56

3 Angka Partisipasi

Murni (APM)

- SD/MI/Sederajat % 96,81 96,81 100 96,40 96,79 100,40 96,81 100

Page 91: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 91

No Indikator Kinerja

Tahun 2013 Tahun 2012 Target RPJMD 2013

(%) Capaian

Tahun 2013

terhadap RPJMD

Satuan Target Realisasi Capaian

(%) Target Realisasi

Capaian (%)

4 Prosentase masyarakat miskin

yang mendapat pelayanan kesehatan oleh

Rumah Sakit dan jaringannya

% 20 18,20 91 20 17,1 85,50 20 91,00

5 Prosentase masyarakat miskin

yang mendapatkan subsidi jaminan kesehatan

% 100 100 100 100 97 97 100 100

6 Cakupan persalinan oleh tenaga

kesehatan

% 95 86,43 90,98 90 87,71 97,46 95 90,98

7 Prosentase

kabupaten/kota dengan jumlah

desa UCI (Universal Child Imunization > 95

%)

% 95 94 97,93 100 30,76 30,76 95 97,93

8 Prosentase

Puskesmas yang memiliki dokter

sesuai standar

% 60 53,3 88,83 100 53,33 53,33 60 88,83

9 Prosentase

Puskesmas dan Desa yang memiliki Bidan sesuai

standar

% 97 94,99 97,93 90 68,1 75,67 97 97,93

10 Ratio kematian Ibu

73/100.000 kelahiran hidup

% 73 53,44 126,80 73 79 91,78 73 126,80

11 Ratio kematian Bayi 2,64/1.000

kelahiran hidup

% 2,64 4,97 11,74 3,14 5,09 37,90 2,64 11,74

12 Jumlah

Penyandang Masalah Kesejateraan Sosial

Orang 6.000.000 6.346.117 94,23 6.346.117 6.346.117 100 6.000.000 94,23

13 Tingkat Partisipasi Sosial Potensi

Sumber Kesejahteraan

Sosial (Karang Taruna, Pekerja

Sosial Masyarakat dan Organisasi Sosial)

% 80 80 100 80 80 100 80 100

14 Prosentase Perempuan di

Parlemen

% 24 24 100 30 24 80 30 80

15 Prosentase

Perempuan pekerja profesional

% 14,74 38,19 259,09 15 38,01 253,40 14,74 259,09

16 Prosentase Perempuan dalam

angkatan kerja

% 46,11 N/A N/A 45 N/A N/A 46,11 N/A

17 Angka harapan

hidup perempuan

% 70,88 70,25 99,11 75 70,25 93,67 70,88 99,11

18 Rata-rata lama sekolah perempuan

% 7,74 7,64 98,70 8,36 7,63 91,27 7,74 98,70

Page 92: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 92

No Indikator Kinerja

Tahun 2013 Tahun 2012 Target RPJMD 2013

(%) Capaian

Tahun 2013

terhadap RPJMD

Satuan Target Realisasi Capaian

(%) Target Realisasi

Capaian (%)

19 Angka melek huruf perempuan

% 91,22 94,61 103,71 62 94,6 152,58 91,22 103,71

20 Jumlah peserta Keluarga

Berencana baru

Pasangan 1.343.357 1.705.834 126,98 1.700.000 1.236.786 72,75 1.343.357 126,98

21 Jumlah peserta

Keluarga Berencana aktif yang terbina

Pasangan 6.524.445 7.014.713 107,51 7.400.000 7.264.088 98,16 6.524.445 107,51

22 Prosentase kasus ketenaga kerjaan

yang terselesaikan

% 16 20 125 16 17 106,25 16 125

23 Prosentase prestasi

olah raga pelajar Jawa Barat dalam

event-event olah raga tingkat nasional dan

regional

Medali 86 98 113,95 22 25 113,64 86 113,95

24 Tingkat peran serta

pemuda dalam pembangunan

% 90 90 100 80 31,06 38,83 90 100

25 Jumlah aktifitas apresiasi seni dan

budaya

Kali 7 7 100 3 3 100 7 100

26 Angka kunjungan

wisatawan nusantara dan mancanegara

- Wisnus Orang 40.000.000 43.046.957 107,61 39.000.000 38.340.304 98,31 40.000.000 107,61

- Wisman Orang 1.000.000 1.953.039 195,30 1.000.000 1.211.238 121,12 1.000.000 195,30

27 Jumlah Volume

barang ekspor dan besaran nilai

ekspor Jawa Barat

Ribu Ton 13.000.000 6.367.000 48,98

25 24,422 97,69

13.000.000 48,98

US $ Milyar 25,70 23.739 92,37 25,70 92,37

28 Jumlah tenaga

kerja yang terserap di sektor industri, sektor

perdagangan, sektor jasa dan

sektor lainnya

Orang 583.000 602.722 103,38 583.000 602.722 103,38 583.000 103,38

29 Prosentase

Pertumbuhan wirausaha

% 5 9,84 196,80 5 4,16 83,20 5 196,80

Jumlah wirausaha baru

Orang 5.000 5.500 110 5.000 5.007 100,14 5.000 110

30 Jumlah wirausaha baru yang berdaya saing

Orang 250 200 80 250 200 80 250 80

31 Realisasi penanaman modal

Trilyun 50,41 93,518 185 44,22 52,68 119,13 50,41 185

32 Jumlah Produksi dan Produktifitas

tanaman pangan, holtikultura, dan

aneka tanaman

- Produksi pangan Ton 15.761.489 14.497.903 91,98 22.500.000 20.796.258 92,43 15.761.489 91,98

- Produktifitas padi Ku/Ha 71,29 59,56 83,55 71,29 59,56 83,55 71,29 83,55

- Produksi padi

Ton 13.000.000 12.009.423 92,38 13.000.000 13.009.423 92,38 13.000.000 92,38

Page 93: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 93

No Indikator Kinerja

Tahun 2013 Tahun 2012 Target RPJMD 2013

(%) Capaian

Tahun 2013

terhadap RPJMD

Satuan Target Realisasi Capaian

(%) Target Realisasi

Capaian (%)

33 Produksi hasil ternak

- Daging Ton 815.272 643.972 78,99 732.106 616.931 84,27 815.272 78,99

- Telur Ton 236.175 192.788 81,63 219.407 185.417 84,51 236.175 81,63

- Susu Ton 272.051 217.311 79,88 265.778 306.445 115,30 272.051 79,88

34 Jumlah Produksi

Perikanan

% 5 9,14 182,80 1.143.555 1.168.116,25 102,15 5 182,80

35 Jumlah cadangan

beras

Ton 200 206,4 103,2 300 258 86 200 103,2

36 Panjang jalan yang

ditingkatkan dan jumlah jembatan

yang diganti

- Jalan Km 114,44 111,44 97,38 114,444 114,444 100 114,44 97,38

- Jembatan Meter 81,5 81,5 100 81,50 81,50 100 81,5 100

37 Tingkat

kemantapan jalan

% 94 97,56 103,79 94 97,56 1,04 94 103,79

38 Prosentase

jaringan irigasi kondisi baru

% 65 65,98 102 64,00 64,52 100,81 65 102

39 Prosentase prasarana

pengendalian banjir, kekeringan

dan pengamanan pantai

% 100 100 100 80 65 81,25 100 100

40 Lifting minyak Ribu Barrel 11.611,86 8.645,08 74,45 11.974,98 10.451,49 87,28 11.611,86 74,45

41 Lifting gas mmbtu 152.295,84 119.300,25 78,33 190.781,26 152.346,37 79,85 152.295,84 78,33

42 Volume panas bumi

mw 1.075 7.075 100 1.650 1.075 65,15 1.075 100

43 Prosentase penduduk yang

terlayani air bersih

Perkotaan 45,80 60,52 132,14 41,80 51,76 123,83 45,80 132,14

44 Prosentase

penduduk yang terlayani persampahan

% 65,52 60,89 92,93 65 63,53 97,74 65,52 92,93

45 Fasilitas pembangunan

rumah susun

Unit 384 96 25 480 480 100 384 25

46 Jumlah industri

yang diawasi tehnik limbah B3

Unit 120 118 98,33 20 58 290 120 98,33

47 Prosentase kasus sengketa

lingkungan yang dapat difasilitasi

Kasus 19 73 384,21 88 74 84,09 19 384,21

48 Jumlah titik pantau kualitas air pada badan sungai di 7

daerah Aliran Sungai

DAS 3 3 100 3 3 100 3 100

Waduk 1 1 100 4 4 100 1 100

49 Tingkat pemantauan dan

pengawasan kualitas udara

Hari baik/tahun

35 51 145,71 75 80 106,67 35 145,71

50 Prosentase penilaian dokumen

analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL)

Dokumen 10 11 110 5 5 100 10 110

Page 94: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 94

No Indikator Kinerja

Tahun 2013 Tahun 2012 Target RPJMD 2013

(%) Capaian

Tahun 2013

terhadap RPJMD

Satuan Target Realisasi Capaian

(%) Target Realisasi

Capaian (%)

51 Prosentase ratio kawasan hutan dan

kawasan lindung

% 45 49,13 109,18 28 45,70 163,21 45 109,18

52 Prosentase

Rehabilitasi lahan kritis

% 34 48,43 142,44 25 30,68 122,72 34 142,44

53 Luas lahan kriris yang direhabilitasi

Ha 20.000.000 88.475 442,38 50.000 60.889,65 121,78 20.000.000 442,38

54 Jumlah tata ruang yang berwawasan strategis

KSP 7 7 100 4 4 100 7 100

55 Jumlah penempatan dalam

jabatan berbasis Pola Karier dan

Pengembangan kompetensi

Jabatan 250 60 24 250 444 177,60 250 24

56 Jumlah uji Kompetensi Pegawai Negeri

Sipil

Orang 75 75 100 4.092 4.300 105,08 75 100

57 Tingkat penurunan

tindak pidana korupsi

Domain Penegak Hukum 100 100 100 - -

58 Prosentase diselesaikannya

tindak lanjut rekomendasi temuan

penyimpangan

% 90 89,69 99,66 90 95,37 105,97 90 99,66

59 Nilai hasil evaluasi

penerapan Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah

Point 60 62,72 104,53 55 58,52 106,40 60 104,53

60 Rancangan peraturan daerah 26 Kabupaten/Kota

yang dievaluasi dan diklarifikasi

% 90 90 100 163 158 96,93 90 100

61 Tingkat kepatuhan Organisasi

Perangkat Daerah terhadap Standar Biaya Belanja

Daerah

% 95 95 100 90 90 100 95 100

62 Prosentase aset

daerah yang sudah terinventarisasi

% 95 95 100 90 90 100 95 100

63 Opini WTP atas laporan keuangan

laporan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat

% 100 100 100 100 100 100 100 100

64 Prosentase aplikasi sistem

pengendalian dan informasi keuangan

daerah

% 95 95 100 90 90 100 95 100

65 Prosentase

penerimaan pendapatan daerah

% 7 11,18 159,71 90 90 100 7 159,71

Page 95: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 95

No Indikator Kinerja

Tahun 2013 Tahun 2012 Target RPJMD 2013

(%) Capaian

Tahun 2013

terhadap RPJMD

Satuan Target Realisasi Capaian

(%) Target Realisasi

Capaian (%)

66 Prosentase wajib pajak yang

membayar pajak

% 90 76,78 85,31 85 86,84 102,16 90 85,31

67 Prosentase

ketepatan kajian kelembagaan Organisasi

Perangkat Daerah Kabupaten/Kota

% 80 80 100 80 80 100 80 100

68 Prosentase Pelayanan data

dan informasi pembangunan Jawa Barat

% 86,07 86,07 100 80 80 100 86,07 100

69 Jumlah perijinan yang diselesaikan

Buah 35.769 34.730 97,10 36.988 34.900 94,35 35.769 97,10

70 Durasi rata-rata waktu pelayanan

perijinan

Hari 14 11 78,57% 14 36 257,14 14 121,43

71 Jumlah lembaga

penyiaran

Unit

TV/Radio

82 80 97,56% 10 8 80 82 102,50

72 Prosentase

masyarakat yang terbebas dari

gangguan ketentraman dan ketertiban umum

% 100 90 90 80 80 100 100 90

73 Prosentase ketepatan Batas

Desa, wilayah dan daerah

% 100 100 100 80 86,79 108,49 100 100

74 Tingkat keberhasilan

penyelesaian kasus/sengketa pertanahan

% 100 100 100 20 20 100 100 100

75 Tingkat keberhasilan

pemilihan umum dan pemilihan

kepala daerah

% 78 63,20 81,02 85 70 82,35 78 81,02

5. Pencapaian Indikator Makro

1. IPM

Indeks pembangunan manusia Jawa Barat tahun 2013 tercapai dengan baik

97,50% dengan angka realisasi capaian 73,40 dari target 75,03, indeks

penduduk tercapai 97,50%, indeks kesehatan 97,32% dan indeks daya beli

100,09%. Keberhasilan mencapai IPM khususnya pendidikan, kesehatan

dan daya beli bahwa kesejahteraan masyarakat Jawa Barat tercapai

sebagaimana yang diharapkan dalam RPJMD tahun 2008-2013.

Page 96: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 96

2. Pencapaian Sasaran Pembangunan Berdasarkan RPJMN

Target sasaran pembangunan berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah nasional (RPJMN) telah dicapai dengan sangat baik,

pertumbuhan ekonomi mencapai 93,23% dari target. Kemiskinan 94,05%

dari target, pengangguran 92,10% dari target angka kematian bayi

183,43% dari target dan pendapatan per kapita mencapai 314,29% dari

target Rp. 7.500.000,- pada tahun 2013 dapat direalisir sebesar

Rp. 23.600.000,-. Hal tersebut menunjukan bahwa Pemerintah Provinsi

Jawa Barat beserta dunia usaha di masyarakat telah berhasil mewujudkan

kesejahteraan sebagaimana ditargetkan dalam RPJMN.

3. Pencapaian Indikator Kinerja Pembangunan Daerah

3.1 Dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) Jawa Barat yang

produktif dan berdaya saing sesuai dengan misi kesatu RPJMD 2008-

2013 telah tercapai dengan baik, di bidang pendidikan angka rata-rata

lama sekolah berhasil tercapai 92,56% dari target, angka melek huruf

98,78%. Angka kematian bayi 30 per 1.000 kelahiran hidup tercapai

183,33%, angka kematian ibu 210 per 100.000 kelahiran hidup

tercapai 176,19%, indeks pembangunan gender tercapai 103,15%

dan indeks pemberdayaan gender tercapai 97,31%. Keberhasilan

meningkatan kualitas SDM tersebut diatas telah menjadikan SDM Jawa

Barat produktif dan berdaya saing diberbagai sendi kehidupan

khususnya pendidikan, kesehatan dan pembangunan gender.

3.2 Kinerja pembangunan daerah bidang ekonomi berbasis lokal

sebagaiman diamanatkan dalam misi 2 RPJMD Pemerintah Provinsi

Jawa Barat pada tahun 2013 telah dapat dicapai dengan nilai sedang.

Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat mencapai 6,06% dari target 6,5%

atau capaian kinerja 92,56%. Suatu pertumbuhan ekonomi yang

menggembirakan yang mempunyai dampak kesejahteraan rakyat,

Page 97: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 97

daya beli masyarakat telah mencapai Rp. 640.800,- melebihi target

Rp. 640.550,- atau capaian kinerjanya 100,04%. Namun pertumbuhan

ekonomi dan peningkatan daya beli masyarakat tersebut belum

diimbangi dengan laju pertumbuhan investasi yang diharapkan

khususnya pembentukan modal tetap bruto (atas dasar harga berlaku)

tercapai 6,60% dari target 14%, sehingga capaian kinerjanya 47,14%.

Selain itu pertumbuhan ekonomi belum mendekatkan kesenjangan

pendapatan, kondisi tersebut terlihat dari angka indeks GINI yang

tercapai 0,41 dari target 0,19. Tingkat partisipasi angkatan kerja baru

mencapai 14,52% dari target 57% disebabkan masih masih tingginya

pengangguran + 9,22% dan tidak tercapainya laju pertumbuhan

investasi.

3.3 Kinerja pembangunan meningkatkan ketersediaan dan kualitas

infrastruktur wilayah sebagaimana diamanatkan dalam RPJMD

Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2008-2013. Pada tahun 2013 tingkat

kemantapan jalan mencapai 97,56% dari target 94% atau capaian

kinerjanya 103,79%, intensitas penanaman padi 214% dari target >

200% menunjukan pengairan padi sawah masih cukup baik, rasio

elektrifikasi pedesaan telah mencapai 100%, rasio elektrifikasi rumah

tangga tercapai 80,05% melebihi target 73%, cakupan pelayanan

persampahan tercapai 64,70% dari target 70%, cakupan pelayanan

air bersih perkotaan mencapai 60,52% dari target 65% dan cakupan

pelayanan air limbah domestik perkotaan tercapai 63,40% dari target

72% atau capaian kinerjanya 88,06%. Ketersediaan infrastruktur yang

berkualitas tersebut telah mendorong pertumbuhan ekonomi

masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan rakyat Jawa Barat.

Page 98: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 98

3.4 Kinerja meningkatkan daya tampung lingkungan untuk pembangunan

sebagaimana diamanatkan dalam misi 4 RPJMD Pemerintah Provinsi

Jawa Barat tahun 2008-2013, pada tahun 2013 telah tercapai dengan

baik. Laju pertumbuhan penduduk tercapai 1,77% dari target 1,8%,

status mutu sungai dan waduk besar dalam status mutu cemar

sedang. Jumlah hari dengan kualitas udara baik (perkotaan) mencapai

51 hari dari target 35 hari, capaian luas kawasan lindung terhadap

luas Jawa Barat mencapai 45% dari target 35% dan tingkat

penerapan energi alternatif menacapai target 100%. Keberhasilan

mengelola lingkungan tersebut terus berdampak baik terhadap

aktivitas masyarakat sehari-hari khususnya di bidang kesehatan

masyarakat.

3.5 Kinerja pembangunan meningkatkan efektivitas Pemerintah Daerah

dan kualitas demokrasi tercapai dengan baik pada tahun 2013. Skala

kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Pemerintah Daerah tercapai

pada angka 3,08 dari target 3 atau capaian kinerjanya 102,67%.

Tingkat partisipasi pemilih dalam pemilihan kepala daerah (15 Bupati/

Walikota dan wakilnya dan 1 Gubernur beserta wakilnya) tercapai

63,20% dari target 78% atau capaian kinerjanya 81,02%. Kondisi

tersebut menunjukan bahwa masyarakat Jawa Barat telah semakin

dewasa dalam berpolitik dan merasa puas terhadap pelayanan

Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Page 99: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 99

Tabel 3.29 Pencapaian Indikator Makro (IPM) Tahun 2013

No Indikator Target Realisasi Capaian (%)

IPM 74,85 - 75,03 73,40 97,50

1 Indeks Pendidikan 84,70 - 85,26 82,31 96,54

a. Rata Lama Sekolah (tahun) 8,75 - 9,00 8,09 89,89

b. Angka Melek Hukum (%) 97,89 96,49 98,57

2 Indeks Kesehatan 75,00 72,99 97,32

Angka Harapan Hidup

(tahun)

70,00 68,8 98,29

3 Indeks Daya Beli 64,83 64,89 100,09

Daya Beli Masyarakat (Rp.) 640.550,00 640.800,00 100,04

Tabel 3.30 Pencapaian Sasaran Pembangunan Berdasarkan RPJMN Tahun 2013

No Indikator Target Realisasi Capaian (%)

1 Pertumbuhan Ekonomi (%) 6 - 6,5 6,06 93,23

2 Kemiskinan (%) 5,39 - 9,07 9,61 94,05

3 Pengangguran (%) 10,00 9,22 92,20

4 Angka Kematian Bayi (/1000 Kelahiran Hidup)

26 - 30 4,97 183,43

5 Angka Harapan Hidup (Tahun) 70,00 68,80 98,29

6 Angka Pendapatan Perkapita (Rp. Ribu)

7,106 -7,500 23,60 314,67

Tabel 3.31 Indikator Kinerja Pembangunan Daerah

No Indikator Target Realisasi Capaian (%)

MISI PERTAMA : Mewujudkan Sumberdaya Manusia Jawa Barat Yang Produktif dan Berdaya Saing

1 Angka Rata-rata Lama Sekolah

(Tahun)

8,49-8,74 8,09 92,56

2 Angka Melek Huruf 97,89% 96,7 98,78

3 Angka Kematian Bayi

(Kelahiran Hidup / KH)

26-30/1.000 KH 5,00/1.000 KH 183,33

4 Angka Kematian Ibu (Kelahiran Hidup /KH)

205-210/ 100.000 KH

53,44/ 100.000 KH

176,19

5 Indeks Pembangunan Gender 65-66 68,08 103,15

6 Indeks Pemberdayaan Gender

64-65 63,25 97,31

Page 100: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 100

No Indikator Target Realisasi Capaian (%)

MISI KEDUA : Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Regional Berbasis Potensi Lokal

1 Laju Pertumbuhan Ekonomi 6-6,5% per tahun 6,06% per tahun 93,23

2 Daya Beli Masyarakat Rp. 640.550 Rp. 640.800 100,04

3 Laju Pertumbuhan Investasi

(Pembentukan Modal Tetap Bruto/PMTB) atas dasar harga

berlaku

12-14% 6,60% 47,14

4 Indeks Gini 0,18-0,19 0,41 -15,78

5 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

56-57 % 14,52 25,47

MISI KETIGA : Meningkatkan Ketersediaaan Dan Kualitas Infrastruktur Wilayah

1 Tingkat Kemantapan Jalan 97-94% 97,56 103,79

2 Intensitas Tanam Padi Lebih dari 200% 214 107,00

3 Rasio elektrifikasi perdesaaan 100% 100 100,00

4 Rasio elektrifikasi rumah tangga

71-73 80,05 109,66

5 Cakupan pelayanan

persampahan (perkotaan)

64-70% 64,70 92,43

6 Cakupan pelayanan air bersih (perkotaan)

60-65% 60,52 93,11

7 Cakupan pelayanan air

limbah(domestik perkotaan)

67-72% 63,40 88,06

MISI KEEMPAT : Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan untuk Pembangunan yang Berkelanjutan

1 Laju Pertumbuhan Penduduk

(LPP)

1,6-1,8% 1,77 101,67

2 Tingkat status mutu sungai

dan waduk besar

status mutu

cemar ringan

status mutu

cemar sedang

-

3 Jumlah hari dengan kualitas

udara perkotaan kategori baik

32-35 hari

baik/tahun

51 145,71

4 Capaian luas kawasan lindung terhadap luas Jawa Barat

34-35% 45 128,57

5 Jumlah penerpasan energi

alternatif

Meningkatkan

disersifikasi

energi dari mikro hodro.biofuel

(biokerosin) serta bio gas

3 EBT 100,00

Page 101: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 101

No Indikator Target Realisasi Capaian (%)

MISI KELIMA : Meningkatkan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Kualitas Demokrasi

1 Skala kepuasan masyarakat

skala (1-4)

3 3,08 102,67

2 Skala Komunikasi Organisasi (skala 1-7)

5 N/A N/A

3 Jumlah angka kriminalitas Menurunnya

angka

kriminalitas

Domain POLRI -

4 Jumlah kasus korupsi Menurunnya

jumlah kasus korupsi

Domain Penegak

Hukum

-

5 Tingkat partisipasi pemilih Meningkatnya

partisipasi pemilihan Pilkada

2013 lebih besar

dari 78%

63,20 81,02

6. Raihan Penghargaan Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013

Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun 2013 telah mendapatkan

beberapa penghargaan sebanyak 17 jenis dari beberapa sektor, yaitu :

1. Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dari Menteri Tenaga

Kerja dan Transmigrasi untuk kelima kaliya secara berturut-turut sejak

tahun 2009-2013.

2. Anugrah Parahita Ekapraya, dari Presiden Republik Indonesia.

3. Satya Lancana Kebhaktian Sosial dari Presiden Republik Indonesia.

4. Citra pelayanan Prima, dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Kategori A.

5. Champion Invesment Award 2013, dari Kepala badan Koordinasi Penaman

Modal.

6. Pelimpahan Kewenangan Perizinan Terbanyak, dari Menteri Dalam Negeri.

7. Adhikarya Pangan Nusantara, dari Presiden Republik Indonesia untuk

kategori pembina Ketahanan Pangan Tingkat Provinsi.

8. Adibakti Mina Bahari, dari Menteri Kelautan dan Perikanan.

Page 102: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 102

9. Adhi Karya Pangan Nusantara, dari Wakil Presiden Republik Indonesia

untuk kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan pangan, Pengembangan

Industri dan Perakit Teknologi Pangan.

10. Terbaik I Subbidang Penyelenggaraan jalan dan Jembatan, dari Menteri

Pekerjaan Umum.

11. Adiupaya puritama bidang Penyelenggara Perumahan dan Kawasan

Pemukiman dan Adhiupaya Puritama, peringkat I Kategori Pembina

Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Kota Menengah/Kecil serta Adhiupaya

Puritama, Peringkat II kategori Pembina pemerintah Kota

Metropolitan/Besar.

12. Juara I Kategori Akuntabilitas Tingkat Nasional BPBD Provinsi tahun 2013,

dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

13. Transmigration Award, dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi,

sebagai daerah pengirim Transmigrasi terbaik tingkat nasional.

14. Anugerah Pangripta Nusantara Utama kategori A, sebagai Provinsi terbaik

pertama dalam penyusunan dokumen perencanaan tahunan di Indonesia.

15. E-Procurement Award 2013 dari lembaga kebijakan pengadaan barang

dan jasa (LKPP).

16. Citra Pelayanan Prima, dari Menteri Pendayagunaan aparatur dan

Reformasi Birokrasi.

17. Citra Bakti Abdi Negara, dari Menteri Pendayagunaan aparatur dan

Reformasi Birokrasi.

7. Akuntabilitas Keuangan

Dalam tahun 2013 terdapat peningkatan pendapatan maupun belanja daerah

Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang cukup pesat, sehingga dapat memacu

pembangunan di Jawa Barat. Ringkasan laporan realisasi anggaran

pendapatan daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun anggaran 2013

adalah sebagai berikut :

Page 103: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 103

No. Uraian Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

Realisasi (Rp) Bertambah /

(Berkurang) (Rp)

%

1. Pendapatan Asli Daerah

10.513.980.746.509,20 12.445.698.691.865,00 1.931.717.945.355,80 118,37

a. Pajak Daerah 9.714.912.691.000,00 11.236.145.853.981,00 1.521.233.162.981,00 115,66

b. Retribusi Daerah

57.129.422.985,00 63.654.937.210,00 6.525.514.225,00 111,42

c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

262.314.116.000,00 261.601.089.168,00 (713.026.832,00) 99,73

d. Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah

479.624.516.524,20 884.296.811.506,00 404.672.294.981,80 184,37

2. Dana Perimbangan

2.741.250.361.000,00 2.950.608.778.312,00 209.358.417.312,00 107,64

a. Dana Bagi Hasil/Bagi Hasil Bukan Pajak

1.188.725.300.000,00 1.398.083.717.312,00 209.358.417.312,00 117,61

b. Dana Alokasi Umum

1.472.453.011.000,00 1.472.453.011.000,00 0,00 100,00

c. Dana Alokasi Khuisus

80.072.050.000,00 80.072.050.000,00 0,00 100,00

3. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah

4.124.932.562.481,00 3.926.968.894.169,00 (197.963.668.312,00) 95,20

a. Pendapatan Hibah

20.430.630.250,00 20.092.101.669,00 (338.528.581,00) 98,34

b. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

4.104.501.932.231,00 3.906.876.792.500,00 (197.625.139.731,00) 95,19

Jumlah Pendapatan 17.380.163.669.990,20 19.323.276.364.346,00 1.943.112.694.355,80 111,18

No. Uraian Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

Realisasi (Rp) Bertambah /

(Berkurang) (Rp)

%

1. BELANJA DAERAH

Belanja tidak Langsung

15.810.155.638,20 14.735.273.816.190,00 (1.074.881.822.194,20) 93,20

Belanja pegawai 1.648.209.654.391,00 1.536.283.610.241.,00 (11.926.044.150.,00) 93,21

Belanja subsidi 10.000.000.000,00 2.940.521.000,00 (7.059.479.000,00) 29,41

Belanja Hibah 6.063.165.928.140,00 5.683.830.648.350,00 (379.335.279.790,00) 93,74

Belanja bantuan sosial

23.845.670.000,00 13.600.215.000,00 (10.245.455.000,00) 57,03

Belanja bagi hasil kepada Provinsi/Kab/Kota dan Pemerintah Desa

4.084.468.094.705,88 3.994.277.231.373,00 (90.190.863.332,88) 97,79

Belanja bantuan keuangan kepada Provinsi/Kab/Kota dan Pemerintah Desa

3.926.881.520.149,00 3.504.341.590.226,00 (422.539.929.923,00) 89,24

Page 104: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 104

No. Uraian Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

Realisasi (Rp) Bertambah /

(Berkurang) (Rp)

%

Belanja tidak terduga

53.584.770.998,32 0,00 (53.584.770.998,32) 0,00

BELANJA LANGSUNG

4.243.914.337.574,00 3.831.306.139.431,00 (412.608.198.143,00) 90,28

Belanja pegawai 463.181.736.032,20 445.210.792..715,00 (17.970.943.317,20) 96,12

Belanja barang dan jasa

2.258.542.818.952,89 2.005.151.095.970,00 (253.391.722.982,89) 88,78

Belanja modal 1.522.189.782.588,91 1.380.944.250.746,00 (141.245.531.842,91) 90,72

JUMLAH BELANJA

20.054.069.975.958,20 18.566.579.955.621,00 (1.487.490.020.337,20 92,58

SURPLUS/ (DEFISIT)

(2.673.906.305.968,00) 756.696.408.725,00 3.430.602.714.693,00

2. PEMBIAYAAN DAERAH

Penerimaan Pembiayaan Daerah

Sisa lebih perhitungan anggaran daerah tahun sebelumnya

2.916.306.755.414,00 2.916.306.755.414,00 0,00 100,00

JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN

2.916.306.755.414,00 2.916.306.755.414,00 0,00 100,00

Pengeluaran Pembiayaan Daerah

Penyertaan modal (investasi) Pemerintah Daerah

119.025.000.000,00 119.025.000.000,00 0,00 100,00

Dana Bergulir 70.000.000.000,00 70.000.000.000,00 0,00 100,00

JUMLAH PENGELUARAN PEMBIAYAAN

189.025.000.000,00 189.025.000.000,00 0,00 100,00

PEMBIAYAAN NETTO

2.727.281.755.414,00 2.727.281.755.414,00 0,00 100,00

Sisa lebih perhitungan anggaran tahun berkenaan

53.375.449.446,00 3.483.978.164.139,00 3.430.602.714.693,00 _

Page 105: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 105

Trend pendapatan daerah dalam kurun waktu tahun 2009 s/d tahun 2013.

Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2009 – 2013 :

Uraian 2009

(Rp)

2010

(Rp)

2011

(Rp)

2012

(Rp)

2013

(Rp)

Rata-rata pertumbuhan

(Rp)

Pendapatan

Daerah

7.779.532.747.482

9.783.289.211.377

10.913.864.428.84,70

16.936.017.158. 090

19.323.276.

364.346

13,63

Pendapatan Asli

Daerah

7.293.542.285

.100

5.520.994.690

.390

8.468.017.7

81.498

10.040.805.577. 862

12.445.698

.691.865

18,03

a. Pajak Daerah

b. Retribusi Daerah

c. Hasil Pengelolaan Keuangan daerah yang dipisahkan

d. Lain-lain PAD yang sah

4.979.386.048.00

38.008.734.42

2

179.835.133.266

323.764.774.402

6.470.864.108.981

32.515.593.2

30

226.483.571.887

563.679.011.072

7.696.497.750.663

51.782.640

.131

229.290.166.116

490.447.224.588

9.149.214.329. 501

57.326.723

.969

232.647.377.086

601.617.147.306

11.236.145.853.981

63.654.937

.210

261.601.089.168

884.296.811.506

16,11

11,78

0,07

71,74

Dana Perimbangan

2.172.729.233.053

2.427.893.905.979

2.528.662.226.276

2.832.746.608. 832

2.950.608.778.312

13,95

Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah

85.808.824.039

61.853.020.228

22.554.206.000

4.062.464.971. 400

3.926.968.894.169

3,20

Dari tabel diatas memperlihatkan bahwa selama kurun waktu 5 (lima) tahun

(2009 – 2013), rata-rata realisasi pertumbuhan pertahun sebesar 13,63%,

terlihat bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) mempunyai kontribusi yang

cukup besar terhadap realisasi pendapatan APBD Provinsi Jawa Barat, yaitu

18,03%.

Page 106: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 106

8. Laporan Realisasi Anggaran per Sasaran Tahun 2013

No Sasaran Stratejik Anggaran Realisasi %

1 Tuntasnya program pemberantasan buta aksara

3.758.234.385 3.570.707.080 95,01

2 Meningkatnya akses dan mutu pendidikan terutama untuk

penuntasan wajib belajar 9 tahun

dan pencanangan wajib belajar 12 tahun bagi anak usia sekolah

243.089.436.314 128.797.649.387 52,98

3 Meningkatnya akses dan mutu

pelayanan kesehatan terutama untuk kesehatan ibu dan anak

263.504.062.783 244.540.378.777 92,80

4 Meningkatnya pelayanan sosial

terutama untuk perlindungan pada korban trafficking dan kekerasan

terhadap perempuan serta perlindungan terhadap hak-hak

anak

45.338.681.948 42.871.990.532 94,55

5 Meningkatnya kesetaraan gender dan peran wanita dalam berbagai

aspek dan proses pembangunan

14.182.461.004 12.378.614.798 87,28

6 Meningkatnya kualitas dan perlindungan terhadap tenaga

kerja

21.861.129.800 21.105.107.673 96,54

7 Meningkatnya peran pemuda dan

prestasi olahraga dalam

pembangunan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat

13.080.047.600 12.713.767.150 97,20

8 Revitalisasi nilai-nilai budaya dan

kearipan lokal

13.385.889.000 12.117.861.350 90,53

9 Meningkatnya aktivitas ekonomi

regional berbasis potensi lokal

304.678.547.436 288.810.149.447 94,79

10 Meningkatnya kesempatan dan penyediaan lapangan kerja

15.325.000.000 14.872.579.732 97,05

11 Meningkatnya peran kelembagaan

KUMKM dalam pengembangan ekonomi lokal dan berdaya saing

11.770.030.050 11.740.819.600 99,75

12 Meningkatnya investasi yang mendorong penciptaan lapangan

kerja

8.867.810.000 8.220.546.197 92,70

13 Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat

1.467.174.950 14.303.707.256 97,49

14 Tersedianya infrastruktur

transportasi yang handal dan terintegrasi untuk mendukung

pergerakan orang, barang dan jasa

1.097.091.283.815 1.043.112.871.451 95,08

Page 107: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 107

No Sasaran Stratejik Anggaran Realisasi %

15 Tersedianya Infrastruktur sumber daya air dan irigasi yang handal

untuk mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan

sumber daya air serta pengendalian daya rusak air

148.358.173.200 135.629.285.236 91,42

16 Meningkatnya cakupan pelayanan

dan kualitas infrastruktur energi dan ketenagalistrikan di Jawa Barat

33.011.706.500 31.887.920.800 96,60

17 Meningkatnya akses masyarakat

terhadap sarana dan prasarana dasar pemukiman ( mencakup

persampahan, air bersih, air limbah)

41.132.283.650 37.284.859.650 60,65

18 Terwujudnya keamanan dan

keserasian dalam pembangunan infrastruktur

3.835.400.000 2.797.561.486 72,94

19 Berkurangnya tingkat pencemaran,

kerusakan lingkungan dan resiko bencana

22.715.729.082 22.186.064.111 97,68

20 Meningkatnya fungsi kawasan

lindung Jawa Barat

4.622.435.000 4.510.981.874 97,59

21 Terlaksananya penataan ruang

yang berkelanjutan

9.546.435.750 9.268.580.050 97,09

22 Meningkatnya kinerja aparatur yang berbasis kompetensi

25.915.957.550 25.534.982.140 98,53

23 Terwujudnya kelembagaan dan

ketatalaksanaan pemerintah daerah serta pengelolaan

keuangan yang akuntabel dan berbasis teknologi informasi

952.045.955.046 874.634.183.930 91,87

24 Meningkatnya pelayanan publik

yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan

masyarakat

5.300.000.000 4.914.140.150 92,72

25 Meningkatnya peran pemerintah dan masyarakat dalam

pemeliharaan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

899.580.000 887.430.000 98,64

26 Meningkatnya kerjasama daerah

dalam pembangunan

165.000.000 148.046.494 89,73

27 Meningkatnya peran dan fungsi partai politik

61.056.050.265 44.372.248.853 72,67

Jumlah 3.366.004.495.128 3.053.213.035.204 90,71

Page 108: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 108

BAB IV

PENUTUP

1. Keberhasilan dan Kegagalan Kinerja Sasaran Stratejik

Keberhasilan dan kegagalan kinerja sasaran stratejik pada tahun 2013 dapat

diperoleh melalui gambaran tentang rata-rata pencapaian kinerja sasaran

stratejik sebesar 108.80% (Sangat Baik) dengan rincian sebagai berikut :

13 Sasaran memperoleh capaian kinerja > 100% (Sangat Baik)

9 Sasaran memperoleh capaian kinerja > 80% = 100% (Baik)

5 Sasaran memperoleh capaian kinerja < 80% (Sedang)

2. Kendala dan Hambatan Dalam Pencapaian Sasaran Stratejik Tahun

2013

1) Sasaran meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan terutama

untuk kesehatan ibu dan anak, belum tercapai sepenuhnya karena angka

kematian bayi 2,64 per 1.000 kelahiran baru terealisasikan 4,97 dan

prosentase gizi buruk tercapai 0,87% dari target 0,60% disebabkan

kondisi ekonomi dan sosial budaya yang belum sepenuhnya mendukung

upaya kesehatan tersebut.

2) Sasaran meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi lokal

tercapai 62,69% disebabkan menurunnya volume export dan nilai export

sehingga laju pertumbuhan export tercapai -34,57%, volume dan nilai

import (18,19%). Penurunan nilai export dan import tersebut disebabkan

berkurangnya export komoditi unggulan Jawa Barat dan produk agro.

3) Sasaran meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana

dasar pemukiman disebabkan fasilitasi rumah susun tidak mencapai target

Page 109: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 109

(25%) dan pembangunan TPPAS Legok Nangka (38,23%), Nambo

(5,76%) dan Leuwigajah (30,19%). Ketidak tercapainya fasilitasi rumah

susun dan TPPAS disebabkan adanya pemutusan kontrak, belum adanya

kepastian dana dari pusat, masalah sertifikat tanah serta masalah sosial.

4) Sasaran meningkatnya kinerja aparatur yang berbasis kompetensi tercapai

75,92% tahun 2013 jumlah penurunan temuan hasil pemeriksaan

ditargetkan 175 temuan terealisasi 93 temuan dan penetapan aparatur

dalam jabatan berbasis kompetensi/jabatan fungsional tercapai 24%.

Kondisi tersebut disebabkan masih kurangnya minat aparatur untuk

menduduki jabatan fungsional.

5) Sasaran meningkatnya peran dan fungsi partai politik tercapai 79,66%

disebabkan terutama oleh prosentase kapasitas DPRD mencapai kinerja

57,95%.

3. Strategi Pemecahan Masalah

Sehubungan dengan kendala/hambatan dalam pencapaian kinerja sasaran

stratejik tahun 2013, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkoordinasi dengan

Pemerintah Kabupaten/Kota mengambil langkah (strategi) pemecahan sebagai

berikut :

1. Meningkatkan upaya kesehatan dengan lebih memberdayakan Puskesmas

untuk meminimalkan angka kematian bayi dan gizi buruk melalui

peningkatan pelayanan dan lebih mensosialisasikan BPJS kesehatan.

2. Meningkatkan pembinaan terhadap produsen dan exportir untuk

meningkatkan daya saing export dan deregulasi kebijakan export.

3. Meningkatkan koordinasi dengan lembaga-lembaga terkait di bidang

fasilitasi pemukiman dan pembangunan TPPAS agar dapat diakselerasi

mendekati target yang ditetapkan dan meningkatkan daya tampung TPA

menjadi 9.794 𝑚3 per hari.

Page 110: BAB I-IV LAKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013.pdf

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013

Halaman 110

4. Meningkatkan pembinaan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

agar lebih mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam

pelaksanaan kegiatan serta meningkatkan sosialisasi jabatan fungsional

kepada aparatur.

5. Meningkatkan kinerja Sekretariat Daerah DPRD untuk lebih meningkatkan

pelayanan anggota DPRD agar kinerjanya di bidang legislasi, budgetair

dan pengawasan menjadi lebih baik.