bab i internal control

20
Internal Control | 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalian intern (Internal Control) atau disebut juga pengendalian internal dapat mempunyai arti sempit atau luas. Dalam artian yang sempit, pengendalian intern merupakan pengecekan penjumlahan, baik penjumlahan mendatar (cross footing) maupun penjumlahan menurun (footing). Dalam artian luas, pengawasan tidak hanya mekanisme saling uji antara berbagai petugas yang terutama petugas yang bertugas dibidang pembukuan saja, tetapi meliputi semua alat yang digunakan manajemen untuk melakukan pengawasan aktivitas perusahaan. (Stiady, 2010) Adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik atau pemegang saham,kreditur dan para pemakai laporan keuangan (stakeholder) lain yang dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomi. Sistem tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Lebih rinci lagi, kebijakan dan prosedur yang digunakan secara langsung dimaksudkan untuk mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan keuangan yang tepat serta menjamin ditaatinya atau dipatuhinya hukum dan peraturan, hal ini disebut Pengendalian Intern, atau dengan kata lain bahwa pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan prosedur

Upload: dhea-afriana

Post on 21-Oct-2015

45 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Internal control

TRANSCRIPT

Page 1: Bab i Internal Control

I n t e r n a l C o n t r o l | 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengendalian intern (Internal Control) atau disebut juga pengendalian internal

dapat mempunyai arti sempit atau luas. Dalam artian yang sempit, pengendalian intern

merupakan pengecekan penjumlahan, baik penjumlahan mendatar (cross footing) maupun

penjumlahan menurun (footing). Dalam artian luas, pengawasan tidak hanya mekanisme

saling uji antara berbagai petugas yang terutama petugas yang bertugas dibidang pembukuan

saja, tetapi meliputi semua alat yang digunakan manajemen untuk melakukan

pengawasan aktivitas perusahaan. (Stiady, 2010)

Adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat

menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik atau

pemegang saham,kreditur dan para pemakai laporan keuangan (stakeholder) lain yang

dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomi. Sistem tersebut dapat digunakan oleh

manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Lebih rinci lagi,

kebijakan dan prosedur yang digunakan secara langsung dimaksudkan untuk mencapai

sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan keuangan yang tepat serta menjamin

ditaatinya atau dipatuhinya hukum dan peraturan, hal ini disebut Pengendalian Intern,

atau dengan kata lain bahwa pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan prosedur

yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menyediakan informasi keuangan yang

handal serta menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku. (Indrabex, 2009)

1.2 Tujuan Penyusunan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini, yaitu :

1. Memahami apa yang dimaksud dengan pengendalian internal dalam berbagai

kerangka kerja.

2. Mengidentifikasi komponen kerangka kerja pengendalian internal yang efektif.

3. Mengetahui peran dan tanggung jawab masing-masing kelompok dalam suatu

organisasi telah mengenai pengendalian internal.

4. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Audit Internal.

Page 2: Bab i Internal Control

I n t e r n a l C o n t r o l | 2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Internal Control

Melalui Statement of Auditing Standar (SAS), AICPA mendefinisikan Internal

Control sama dengan definisi COSO, yaitu suatu proses yang dipengaruhi oleh aktivitas

Dewan Komisaris, Manajemen dan Pegawai, yang dirancang untuk memberikan keyakinan

yang wajar atas (a) keandalan pelaporan keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan

(c) ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Berbeda dengan definisi pertama

yang hanya mengaitkan pengendalian hanya dengan perencanaan, metode dan pengukuran,

pada definisi berikutnya terkait dengan “proses yang dipengaruhi oleh aktivitas seluruh

komponen organisasi”. Definisi ini mengandung makna yang lebih luas dari definisi

sebelumnya.

Dalam teori akuntansi dan organisasi, pengendalian intern atau internal control

didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem

teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau

objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi,

dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Ia berperan penting untuk mencegah dan

mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud

(seperti mesin dan lahan) maupun tidak (seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti

merek dagang).

Untuk menjaga agar sistem internal control ini benar-benar dapat dilaksanakan, maka

sangat diperlukan adanya internal auditor atau bagian pemeriksaan intern. Fungsi

pemeriksaan ini merupakan upaya tindakan pencegahan, penemuan penyimpangan-

penyimpangan melalui pembinaan dan pemantauan internal control secara

berkesinambungan. Bagian ini harus membuat suatu program yang sistematis dengan

mengadakan observasi langsung, pemeriksaan dan penilaian atas pelaksanaan kebijakan

pimpinan serta pengawasan sistem informasi akuntansi dan keuangan lainnya.

Tujuan Internal Control

Dari definisi di atas dapat kita lihat bahwa tujuan adanya pengendalian intern adalah sbb:

• Menjaga kekayaan organisasi.

• Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi.

Page 3: Bab i Internal Control

I n t e r n a l C o n t r o l | 3

• Mendorong efisiensi.

• Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

2.2 Sistem Internal Control

Sistem pengendalian intern dapat dibagi menjadi dua yaitu :

Pengendalian Intern Akuntansi (Preventive Controls)

Pengendalian Intern Akuntansi dibuat untuk mencegah terjadinya inefisiensi yang

tujuannya adalah menjaga kekayaan perusahaan dan memeriksa keakuratan data

akuntansi. Contoh : adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab antar unit

organisasi.

Pengendalian Intern Administratif (Feedback Controls)

Pengendalian Administratif dibuat untuk mendorong dilakukannya efisiensi dan

mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (dikerjakan setelah adanya

pengendalian akuntansi). Contoh : pemeriksaan laporan untuk mencari penyimpangan

yang ada, untuk kemudian diambil tindakan.

2.3 Komponen Internal Control

Menurut COSO framework, Internal control terdiri dari 5 komponen yang saling

terkait, yaitu:

Control Environment

Risk Assessment

Control Activities

Information and communication

Monitoring

Page 4: Bab i Internal Control

I n t e r n a l C o n t r o l | 4

Pengendalian intern terdiri dari lima komponen yang saling berkaitan sebagai

berikut:

Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi,

mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan

pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern,

menyediakan disiplin dan struktur.

Lingkungan pengendalian menyediakan arahan bagi organisasi dan

mempengaruhi kesadaran pengendalian dari orang-orang yang ada di dalam

organisasi tersebut. Beberapa faktor yang berpengaruh di dalam lingkungan

pengendalian antara lain integritas dan nilai etik, komitmen terhadap

kompetensi, dewan direksi dan komite audit, gaya manajemen dan gaya

operasi, struktur organisasi, pemberian wewenang dan tanggung jawab,

praktik dan kebijkan SDM.

Page 5: Bab i Internal Control

I n t e r n a l C o n t r o l | 5

Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang lingkungan

pengendalian untuk memahami sikap, kesadaran, dan tindakan manajemen,

dan dewan komisaris terhadap lingkungan pengendalian intern, dengan

mempertimbangkan baik substansi pengendalian maupun dampaknya

secarakolektif.

Penaksiran Risiko

Penaksiran risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko

yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk

menentukan bagaimana risiko harus dikelola. Penentuan risiko tujuan

laporan keuangan adalah identifkasi organisasi, analisis, dan manajemen

risiko yang berkaitan dengan pembuatan laporan keuangan yang disajikan

sesuai dengan PABU.

Manajemen risiko menganalisis hubungan risiko asersi spesifik laporan

keuangan dengan aktivitas seperti pencatatan, pemrosesan, pengikhtisaran,

dan pelaporan data-data keuangan. Risiko yang relevan dengan pelaporan

keuangan mencakup peristiwa dan keadaan intern maupun ekstern yang

dapat terjadi dan secara negatif mempengaruhi kemampuan entitas untuk

mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan data keuangan konsisten

dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan.

Risiko dapat timbul atau berubah karena berbagai keadaan, antara lain

perubahan dalam lingkungan operasi, personel baru, sistem informasi yang

baru atau yang diperbaiki, teknologi baru, lini produk, produk, atau aktivitas

baru, restrukturisasi korporasi, operasi luar negeri, dan standar akuntansi

baru.

Page 6: Bab i Internal Control

I n t e r n a l C o n t r o l | 6

Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu

menjamin bahwaarahan manajemen dilaksanakan. Aktivitas tersebut

membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan untuk

menanggulangi risiko dalam pencapaian tujuan entitas. Aktivitas

pengendalian memiliki berbagai tujuan dan diterapkan di berbagai tingkat

organisasi dan fungsi.

Umumnya aktivitas pengendalian yang mungkin relevan dengan audit

dapat digolongkan sebagai kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan

review terhadap kinerja, pengolahan informasi, pengendalian fisik, dan

pemisahan tugas. Aktivitas pengendalian dapat dikategorikan sebagai

berikut :

a) Pengendalian Pemrosesan Informasi

pengendalian umum

pengendalian aplikasi

otorisasi yang tepat

pencatatan dan dokumentasi

pemeriksaan independen

b) Pemisahan tugas

c) Pengendalian fisik

d) Telaah kinerja

Informasi Dan Komunikasi

Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan

pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan

orang melaksanakan tanggung jawab mereka. Sistem informasi yang relevan

dalam pelaporan keuangan yang meliputi sistem akuntansi yang berisi

Page 7: Bab i Internal Control

I n t e r n a l C o n t r o l | 7

metode untuk mengidentifikasikan, menggabungkan, menganalisa,

mengklasikasi, mencatat, dan melaporkan transaksi serta menjaga

akuntabilitas asset dan kewajiban.

Komunikasi meliputi penyediaan deskripsi tugas individu dan tanggung

jawab berkaitan dengan struktur pengendalian intern dalam pelaporan

keuangan. Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang sistem

informasi yang relevan dengan pelaporan keuangan untuk memahami :

a) Golongan transaksi dalam operasi entitas yang signifikan bagi laporan

Keuangan

b) Bagaimana transaksi tersebut dimulai

c) Catatan akuntansi, informasi pendukung, dan akun tertentu dala

laporan keuangan yang tercakup dalam   pengolahan dan pelaporan

transaksi

d) Pengolahan akuntansi yang dicakup sejak saat transaksi dimulai sampai

dengan dimasukkan ke dalam laporan keuangan, termasuk alat

elektronik yang digunakan untuk mengirim, memproses, memelihara,

dan mengakses informasi.

  

Pemantauan / Monitoring

Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja

pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan mencakup penentuan

desain dan operasi pengendalian tepat waktu dan pengambilan tindakan

koreksi. Proses ini dilaksanakan melalui kegiatan yang berlangsung secara

terus menerus, evaluasi secara terpisah, atau dengan berbagai kombinasi dari

keduanya. Di berbagai entitas, auditor intern atau personel yang melakukan

pekerjaan serupa memberikan kontribusi dalam memantau aktivitas entitas.

Aktivitas pemantauan dapat mencakup penggunaan informasi dan

komunikasi dengan pihak luar seperti keluhan pelanggan dan respon dari

badan pengatur yang dapat memberikan petunjuk tentang masalah atau

Page 8: Bab i Internal Control

I n t e r n a l C o n t r o l | 8

bidang yang memerlukan perbaikan. Komponen pengendalian intern

tersebut berlaku dalam audit setiap entitas. Komponen tersebut harus

dipertimbangkan dalam hubungannya dengan ukuran entitas, karakteristik

kepemilikan dan organisasi entitas, sifat bisnis entitas, keberagaman dan

kompleksitas operasi entitas, metode yang digunakan oleh entitas untuk

mengirimkan, mengolah, memelihara, dan mengakses informasi, serta

penerapan persyaratan hukum dan peraturan

2.4 Peran dan Tanggung Jawab Internal Control

Peran dan Tanggung Jawab Pengendalian Internal setiap orang dalam organisasi memiliki

tanggung jawab untuk pengendalian intern :

Manajemen

CEO bertanggung jawab utama untuk sistem pengendalian internal. Di organisasi

kecil, CEO sangat langsung berpengaruh terhadap sistem pengendalian internal.

Dalam organisasi yang lebih besar, CEO memiliki dampak terbesar pada manajemen

senior yang pada gilirannya mempengaruhi bawahannya.

Direksi

Dewan direksi mengawasi manajemen dan memberikan arahan mengenai

pengendalian internal. anggota dewan yang efektif sangat penting untuk suatu sistem

yang efektif pengendalian internal karena manajemen memiliki kemampuan untuk

mengesampingkan kontrol dan menekan bukti perilaku tidak etis atau penipuan.

Internal auditor

Fungsi audit internal memberikan keyakinan memadai bahwa sistem pengendalian

intern dirancang edequately dan beroperasi secara efektif, meningkatkan

kemungkinan bahwa tujuan bisnis dan tujuan organisasi akan terpenuhi.

2.5 Keterbatasan Pengendalian Intern

Pengendalian internal diimplementasikan untuk mengurangi risiko yang mengancam

pencapaian tujuan organisasi atau untuk memungkinkan suatu organisasi untuk berhasil

Page 9: Bab i Internal Control

I n t e r n a l C o n t r o l | 9

mengejar peluang. Dengan demikian adalah karena keterbatasan pengendalian internal.

Secara khusus, COSO poin keterbatasan berikut sebagai melekat pada pengendalian internal:

penilaian manusia dalam pengambilan keputusan bisa rusak

kerusakan dapat terjadi karena kegagalan manusia seperti kesalahan sederhana atau

kesalahan

kontrol dapat dielakkan oleh kolusi dua orang atau lebih

manajemen memiliki kemampuan untuk averride sistem pengendalian intern

kontrol harus dipertimbangkan dalam hal biaya mereka dibandingkan dengan

manfaatnya

Manajemen harus fokus dengan hati-hati pada risiko di semua tingkat entitas dan

mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengelola mereka

Risiko Audit (Audit Risk)

Bukankah hampir semua yang dilakukan oleh seseorang itu memiliki risiko,

begitu juga dengan proses audit yang dilakukan oleh auditor, tentu saja memiliki

risiko tersendiri. Untuk menjelaskan apa sih risiko audit ini ? Kita sebaiknya melihat

dahulu apa tujuan auditor melakukan proses audit, bukankah tujuan auditor

melakukan proses audit adalah untuk menyatakan pendapatnya secara tepat atas

laporan keuangan klien yang diaudit yang mengandung salah saji material, sesuai

dengan keyakinan yang memadai yang dimiliki oleh auditor, jika tujuan audit seperti

diatas, mungkin kita dapat mengatakan bahwa risiko audit adalah risiko  kemungkinan

auditor dalam menyatakan pendapat atas laporan keuangan  klien yang mengandung

salah saji material tanpa sengaja telah gagal dilakukan dengan tepat.

Risiko Bawaan (Inherent Risk)

Mungkin beberapa hal didalam laporan keuangan rentan untuk salah saji material,

seperti halnya kas yang mungkin rentan untuk salah saji material karena mudahnya

kas untuk disalahgunakan. Berkaitan dengan risiko, kerentanan salah saji material

suatu asersi  itulah yang dimaksud dengan risiko bawaan, bisa kita sebut risiko

bawaan merupakan risiko yang melekat pada suatu akun.

Risiko Pengendalian (Controllable Risk)

Pengendalian berkaitan dengan sistem pengendalian internal suatu entitas, tujuan

adanya sistem pengendalian internal adalah untuk  mencegah salah saji material yang

mungkin terjadi dalam suatu asersi dengan tepat waktu, jika pengendalian internal

Page 10: Bab i Internal Control

I n t e r n a l C o n t r o l | 10

bertujuan untuk itu, maka yang dimaksud dengan risiko pengendalian adalah risiko

terjadi kegagalan pengendalian internal yang tidak bisa mencegah salah saji material

yang mungkin terjadi di suatu asersi dengan tepat waktu.

Ingat bahwa risiko pengendalian melibatkan sistem pengendalian internal suatu

entitas, ketika sistem pengendalian internal suatu entitas itu baik (efektif) maka risiko

pengendalian akan rendah, sebaliknya jika sistem pengendalian suatu entitas tersebut

tidak bagus atau jelek (tidak efektif) maka risiko pengendalian akan tinggi.

Risiko Deteksi (Residual Risk)

Ketika seorang auditor melakukan audit terhadap suatu asersi pun terdapat risiko

tersendiri, auditor melakukan audit terhadap suatu asersi tersebut untuk mendeteksi

salah saji material yang terjadi terhadap asersi tersebut, maka yang dimaksud dengan

risiko deteksi adalah risiko auditor tidak dapat mendeteksinya. Risiko deteksi terbagi

menjadi dua, yaitu risiko prosedur analitis dan risiko pengujian terinci.

2.6 Melihat pengendalian internal dari perspektif yang berbeda

Karena manajemen dalam suatu organisasi memiliki beberapa tanggung jawab atas

pengendalian internal, pengendalian internal berkaitan dengan tujuan entitas, dan kelompok-

kelompok yang berbeda tertarik pada tujuan yang berbeda untuk alasan yang berbeda,

misalnya :

Management

Karena manajemen bertanggung jawab untuk menetapkan tujuan organisasi, mereka

secara alami melihat pengendalian internal dari perspektif. Manajemen harus

mempertimbangkan pengendalian internal dalam hal biaya dan manfaat yang terkait

dan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Internal Auditors

Audit internal adalah katalis untuk meningkatkan efektivitas organisasi dan efisiensi

dengan memberikan wawasan dan rekomendasi berdasarkan analisis dan penilaian

data dan proses bisnis. Dengan komitmen untuk integritas dan akuntabilitas, audit

internal yang memberikan nilai kepada mengatur badan dan manajemen senior

sebagai sumber tujuan saran independen. Profesional yang disebut auditor internal

yang digunakan oleh organisasi untuk melakukan kegiatan audit internal.

Page 11: Bab i Internal Control

I n t e r n a l C o n t r o l | 11

Independent Outside Auditors

adalah melakukan fungsi pengauditan atas laporan keuangan yang diterbitkan oleh

perusahaan. Pengauditan ini dilakukan pada perusahaan terbuka, yaitu perusahaan

yang go public, perusahaan-perusahaan besar dan juga perusahaan kecil serta

organisasi-organisasi yang tidak bertujuan mencari laba. Praktik akuntan publik harus

dilakukan melalui suatu Kantor Akuntan Publik (KAP).

2.7 Type of Control

Entity-Level Controls

Tujuan mendapatkan pemahaman awal dari setiap komponen pengendalian

internal,Sementara mengevaluasi entitas tingkat kontrol, auditor mungkin mengidentifikasi

kontrol yang mampu mencegah atau mendeteksi salah saji dalam laporan keuangan. Itu

periode-end proses pelaporan keuangan dan pemantauan manajemen terhadap hasil operasi

merupakan sumber potensial dari kontrol tersebut.

Proses identifikasi yang relevan entitas-tingkat kontrol dapat dimulai    dengan

pemantauan, dan informasi dan komunikasi).diskusi antara auditor dan karyawan yang sesuai

untuk atas pelaporan keuangan (yaitu, lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas

pengendalian,pemantauan, dan informasi dan komunikasi).

Sementara mengevaluasi entitas tingkat kontrol, auditor mungkin mengidentifikasi

kontrol yang mampu mencegah atau mendeteksi salah saji dalam laporan keuangan. Itu

periode-end proses pelaporan keuangan dan pemantauan manajemen terhadap hasil operasi

merupakan sumber potensial dari kontrol tersebut.

Pengaruh Entity-Level Controls pada Pengujian Kontrol Lain

Evaluasi auditor entitas tingkat kontrol dapat menghasilkan peningkatan

ataumengurangi pengujian bahwa auditor jika tidak mungkin dilakukan pada

lainkontrol. Sebagai contoh, jika auditor telah merancang pendekatan audit dengan harapan

tertentu entitas tingkat kontrol (misalnya, kontrol dalam lingkungan pengendalian) akan

efektif dan mereka kontrol tidak efektif, auditor dapat mengevaluasi kembali merencanakan

pendekatan audit dan memutuskan untuk memperluas prosedur audit nya.

Page 12: Bab i Internal Control

I n t e r n a l C o n t r o l | 12

Di sisi lain, evaluasi auditor dari beberapa entitas tingkat kontrol dapat menghasilkan

pengurangan nya atau pengujian nya kontrol lain, seperti kontrol lebih sesuai pernyataan

yang relevan. Tingkat dimana auditor mungkin dapat mengurangi pengujian kontrol atas

pernyataan yang relevan dalam kasus tersebut tergantung padapresisi dari entitas-tingkat

kontrol

Page 13: Bab i Internal Control

I n t e r n a l C o n t r o l | 13

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan

mengukur sumber daya suatu organisasi. Ia berperan penting untuk mencegah dan

mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud

(seperti mesin dan lahan) maupun tidak (seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti

merek dagang).

Untuk menjaga agar sistem internal control ini benar-benar dapat dilaksanakan, maka

sangat diperlukan adanya internal auditor atau bagian pemeriksaan intern. Fungsi

pemeriksaan ini merupakan upaya tindakan pencegahan, penemuan penyimpangan-

penyimpangan melalui pembinaan dan pemantauan internal control secara

berkesinambungan. Bagian ini harus membuat suatu program yang sistematis dengan

mengadakan observasi langsung, pemeriksaan dan penilaian atas pelaksanaan kebijakan

pimpinan serta pengawasan sistem informasi akuntansi dan keuangan lainnya.

Sistem pengendalian intern dapat dibagi menjadi dua yaitu :

• Pengendalian Intern Akuntansi (Preventive Controls)

•Pengendalian Intern Administratif (Feedback Controls)

Page 14: Bab i Internal Control

I n t e r n a l C o n t r o l | 14

DAFTAR PUSTAKA

fajarmarthanugraha.blogspot.com/.../internal-control-menurut-coso.html diunduh

tanggal 17 Oktober 2013 pkl 22.00

pakdheomerwin.blogspot.com/2012/12/internal-control.html diunduh tanggal 17

Oktober 2013 pkl 22.00

elib.unikom.ac.id/download.php?id=144622 diunduh tanggal 17 Oktober 2013 pkl

22.09