bab i iman kepada kitab-kitab allah

5/11/2018 Bab i Iman Kepada Kitab-kitab Allah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iman-kepada-kitab-kitab-allah 1/9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Semakin pesatnya kemajuan moderen baik dalam bidang teknologi maupun

informasi. Manusia akan lebih mudah disibukkan dengan segala yang berkenaan

dengan uang, demi uang manusia bisa melalaikan kewajibannya sebagai umat

islam.

Coba renungkan kalimat “yang pasti juga akan mendatangkan kerugian di

dunia dan di akhirat”. Kira-kira apa yang dimaksud kerugian di dunia ketika kamu

berperilaku menyimpang dari ajaran Al-Qur’an dan tuntunan Rasulullah SAW

seperti berperilaku syirik (menyekutukan Allah), suka berdusta atau menipu,

sombong bergunjing (ghibah), tamak, dendam dan dengki.

1.2. TUJUAN PENULIS

• Menunjukkan tanda-tanda penghayatan terhadap fungsi iman kepada Allah

dalam perilaku sehari-hari.

• Menjelaskan fungsi iman kepada kitab-kitab Allah

• Sebagai pedoman dan pembelajaran bagi umat islam umumnya.

1



BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KITAB DAN SUHUF

Kitab adalah kumpulan wahyu Allah yang disampaikan kepada para Rasul

untuk diajarkan kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup. Sedangkan

suhuf yaitu wahyu Allah yang disampaikan kepada Rasul, tetapi masih berupa

lembaran-lembaran yang terpisah.

Persamaan Perbedaan

Kitab dan suhuf sama-sama wahyu

Allah SWT.

1. Isi kitab lebih lengkap dari pada isi

Suhuf

2. Kitab dibukukan, sedangkan suhuf

tidak dibukukan

Allah memerintahkan kepada setiap orang mukmin untuk meyakini adanya

kitab-kitab suci yang turun sebelum Al-Qur’an seperti disebutkan dalam firman

Allah berikut :

2



Artinya :

“ Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-

Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang

Allah turunkan sebelumnya…..” (Q.S. An-Nisa : 136)

Selain menurunkan kitab suci, Allah juga menurunkan suhuf yang berupa

lembaran-lembaran yang telah diturunkan kepada para Nabi seperti Nabi Ibrahim

A.S, dan Nabi Musa A.S .

Firman Allah SWT, berikut :

Artinya :

“ Suhuf-suhuf (kitab-kitab) yang diturunkan kepada Ibrahim dan Musa” (Q.S. Al-

A’la :19)

B. IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

Menurut pengertian bahasa, kata kitab artinya buku, hukum (peraturan).

Sedangkan kata iman artinya percaya. Dari dua pengertian itu, secara terminologi,

iman kepada kitab-kitab Allah dapat diartikan sebagai mempercayai atau

meyakini bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para

Rasul-Nya agar kitab-kitab itu dijadikan sebagai pedoman hidup umat manusia

agar mereka memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

3



Hukum beriman kepada Allah adalah fardu ‘ain. Orang yang mengaku

beragama islam, tetapi tidak beriman kepada kitab-kitab allah dapat dianggap

murtad.

Al-Qur’an adalah kitab Allah yang terakhir yang diturunkan kepada Rasul

terakhir Nabi Muhammad SAW.

Seluruh umat manusia yang hidup sejak Al-Qur’an turun sampai akhir zaman

wajib menjadikan Al-Qur’an itu pedoman hidupnya. Dalil naqli bahwa Al-Qur’an

itu merupakan kitab Allah yang terakhir adalah :

fiman Allah dalam surat Al-Imran, 3 : 2-4.

Artinya :

Allah tidak ada tuhan melainkan dia. Yang hidup kekal lagi senantiasa berdiri

sendiri. Dia menurunkan Al-Kitab (Al-Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya,

membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan kitab

taurat dan injil. (Q.S. Al-Imran 3:2-4)

Sebelum (Al-Qur’an) menjadi petunjuk bagi manusia dan dia menurunkan

al furqaan. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat allah akan

memperoleh siksa yang berat dan allah maha perkasa lagi mempunyai balasan

(siksa).

4



C. POKOK-POKOK AJARAN KITAB-KITAB ALLAH

Di jelaskan bahwa ajaran kitab-kitab allah swt terhadap kitab-kitab allah

sebelumnya Al-Qur’an harus beriman secara ijmali dan terhadap Al-Qur’an secara

tafsili.

1. terhadap kitab-kitab allah sebelum Al-Qur’an dan sahifah-sahifah

(lembaran-lembaran) tersebut, setiap muslim (muslimah) harus beriman

secara ijmali artinya hanya harus percaya saja. Sedangkan mengetahui dan

mengamalkan ajaran-0ajran yang terkandung didalam kitab-kitab allah

sebelum Al-Qur’an dan sahifah-sahifah tersebut bukan merupakan suatu

kewajiban. Hal ini disebabkan karena kedudukan kitab-kitab allah dan

sahifah-sahifah sebagai pedoman hidup umat manusia terakhir setelah

wahyu Al-Qur’an turun

2. adapun terhadap kitabullah Al-Qur’an, setiap muslim (muslimah) wajib

beriman secara tafsili artinya harus meyakini akan kebenarannya,

mengetahui isi ajarannya, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-

hari.

D. KEDUDUKAN AL-QUR’AN TERHADAP KITAB-KITAB

SEBELUMNYA

5



Adapun kitab-kitab allah yang di wahyukan sebelum turunnya wahyu Al-

Qur’an kepada nabi Muhammad saw dan nama kitab tersebut tercantum dalam

Al-Qur’an adalah :

1. Taurat diturunkan kepada Nabi Musa a.s.

2. Zabur diturunkan kepada Nabi Daud a.s.

3. Injil diturunkan kepada Nabi Isa a.s.

4. Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Al-Qur’an sebagai kitab suci terakhir mempunyai keistimewaan yakni sebagai

pedoman seluruh umat manusia secara universal dan senantiasa terjaga

keasliannya dari perubahan atau pemalsuan sebagaimana firman allah berikut :

Artinya : “ Sesungguhnya kami yang menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya

kami juga yang memeliharanya.” (Q.S. Al-Hijr : 9)

Sebagai umat islam kewajiban kita terhadap tiga kitab sebelum Al-Qur’an

yaitu zabur, taurat dan injil hanyalah sebatas mengimani bahwa kitab-kitab

tersebut (yang asli) adalah benar-benar diturunkan oleh allah. Dan kita tidak boleh

mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

6



Jadi kedudukan Al-Qur’an terhadap kitab-kitab sebelumnya Al-Qur’an

adalah penyempurna kitab-kitab sebelumnya.

7



BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Iman kepada kitab-kitab allah ialah mempercayai bahwa allah swt telah

menurunkan kitab-kitab-nya kepada rasul-nya, untuk dijadikan pedoman hidup

umat manusia agar mereka memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Hukum beriman kepada kitab-kitab allah adalah fardu ‘ain, orang-orang

yang mengaku islam, tertapi tidak beriman kepada kitab-kitab allah di anggap

murtad, sikap muslim (muslimah) terhadap kitab-kitab allah sebelum Al-Qur’an

ialah harus beriman secara ijmali. Sedangkan terhadap kitabullah Al-Qur’an harus

beriman secara tafsili.

3.1. SARAN

Penulis dalam makalah singkat ini berdasarkan kurikulum 2004 berbasis

kompetensi.

Bagi pembaca yang ingin mendapatkan informasi ataupun ingin lebih

mendalami tentang iman kepada kitab-kitab allah. Semoga makalah singkat ini

bermanfaat bagi umaty islam pada umumnya.

8



DAFTAR PUSTAKA

Syamsyuri, 2005, pendidikan agama islam sma jilid2, penerbit erlangga, Jakarta.

Muhammad fuad, 2006, gemilang, cipta pustaka, palur.

9

bab i iman kepada kitab-kitab allah

Documents