iman kepada allah

Upload: boedayk-grk

Post on 19-Jul-2015

164 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Iman Kepada Allah SWT

Adanya alam semesta ini merupakan bukti bahwa Allah SWT. Tuhan Yang Maha Kuasa. Tuhan yang menciptakan alam semesta dan yang mengaturnya. Tidak ada Tuhan selain Allah SWT yang wajib disembah. Umat islam meyakini adanya Allah SWT dan mengetahui sifat-sifatnya, agar menjadi mukmin sejati. Dengan modal iman inilah kita akan menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. 1. A. Pengertian Iman Kepada Allah SWT Iman menurut bahasa artinya percaya atau yakin terhadap sesuatu. Iman menurut istilah adalah pengakuan di dalam hati, diucapkan dengan lisan dan dikerjakan dengan anggota badan. Hal ini sesuai Hadist Nabi Muhammad SAW yang berbunyi : ) ( Artinya : Iman adalah pengakuan dengan hati, pengucapan dengan lisan, dan pengamalan dengan anggota badan.(HR Thabrani) Dari penjelasan Hadits di atas dapat disimpulkan bahwa iman kepada Allah SWT membutuhkan tiga unsur anggota badan yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, yaitu hati, lisan dan anggota badan. Oleh karena itu, apabila ada seseorang yang mengaku beriman kepada Allah SWT hanya dalam hati, lisan, hati dan lisan atau anggota badan saja, maka orang tersebut belum bisa dikatakan orang yang beriman. Iman kepada Allah merupakan suatu keyakinan yang sangat mendasar. Tanpa adanya iman kepada Allah SWT, seorang tidak akan beriman kepada yang lain, seperti beriman kepada malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul Allah dan hari kiamat. Firman Allah SWT : Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab Allah yang diturunkan sebelumnya, Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitabNya,Rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauhjauhnya. (QS.An Nisa : 136).

1. B. Sifat-Sifat Allah SWT Allah SWT adalah zat Maha Pencipta dan Maha Kuasa atas seluruh alam beserta isinya. Allah SWT memiliki sifat wajib, mustahil dan jaiz sebagai sifat kesempurnaan bagi-Nya. Sebagai muslim yang beriman, wajib mengetahui sifat-sifat tersebut. 1. Sifat wajib, artinya sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh Allah SWT . sifat wajib Allah berjumlah 13. 2. Sifat mustahil, artinya sifat-sifat yang tidak mungkin ada pada pada Allah SWT. Sifat mustahil merupakan kebalikan dari sifat wajib. Jumlahnyapun sama dengan jumlah sifat wajib bagi Allah SWT. 3. Sifat jaiz, artinya sifat yang mungkin bagi Allah SWT untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya. Artinya Allah berbuat sesuatu tidak ada yang menyuruh dan tidak ada yang melarang. Sifat jaiz bagi Allah hanya satu, yaitu Filu kulli mumkinin au tarkuhu.

Sifat wajib dan mustahil bagi Allah SWt adalah sebagai berikut. Sifat Wajib Wujud Qidam Baqa Mukhalafatu lilhawadisi Qiyamuhu binafsihi Artinya Ada Terdahulu Kekal Berbeda dengan baru (mahluk) Berdiri dengan zat-Nya sendiri Esa Kuasa Berkehendak Mengetahui Hidup Mendengar Melihat Berfirman Sifat Mustahil Adam Hudus Fana Mumasalatu lil hawadisi Ihtiyajuhu lighairihi Taadud Ajzu Karahah Jahlun Mautun Summu Umyum Bukmum Artinya Tidak ada Baru Rusak Sama dengan mahluk-Nya Membutuhkan pertolongan orang lain Berbilang Lemah Terpaksa Bodoh Mati Tuli Buta Bisu

No 1. 2. 3. 4. 5.

6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

Wahdaniyat Qudrat Iradat Ilmu Hayat Sama Basar Kalam

Adapun sifat wajib yang menunjukkan makna Maha adalah sebagai berkut. Sifat Maknawiyah Qadiran Muridan Aliman Hayyan Samian Basiran Mutakaliman Artinya Maha Kuasa Maha Berkehendak Maha Mengetahui Maha Hidup Maha Mendengar Maha Melihat Maha Berfirman Sifat Mustahil Ajzun Mukrahan Jahilun Mayyitun Ashamma Ama Abkama Artinya Yang Maha Lemah Yang maha terpaksa Yang maha bodoh Yang mati Yang maha tuli Yang maha buta Yang maha bisu

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

1. C. Dalil Naqli dan Aqli tentang Sifat-Sifat Allah SWT. 2. 1. Wujud Wujud berarti ada. Adanya Allah itu bukan karena ada yang mengadakan atau menciptakan, tetapi Allah itu ada dengan zat-Nya sendiri. Adapun sifat mustahil-Nya adalah adam yang berarti tidak ada. Kepercayaan ada dan tidak adanya Allah SWT bergantung pada manusia itu sendiri yang bisa menggunakan akal sehatnya, sebagai bukti dengan adanya alam beserta isinya. Jika kita perhatikan, maka dari mana alam semesta itu berasal? Siapakah Dia Yang Maha Kuasa dan Maha Agung itu? Dialah Allah SWT yang Maha Suci dan Maha Tinggi. Dialah yang mengadakan segala sesuatu di alam ini, termasuk diri kita. Selain melihat alam semesta, kita juga dapat melihat tanda-tanda kekuasaan-Nya, seperti manusia dengan segala perlengkapan hidupnya di dunia ini. Tentu kita bisa berfikir bahwa semua yang ada pasti ada yang menciptakan, yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa ( Allah SWT). Terkait dengan hal ini Allah SWT berfirman : 79 87 88 Artinya : Dan dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur. Da Dialah yang menciptakan serta mengembangbiakkan kamu di bumi ini dan kepada-Nyalah kamu akan dihimpun. Dan Dialah yang menghidupkn dan mematikan dan Dialah yang mengatur pertukaran malam da siang. Maka apakah kamu tidak berfikir? (QS.Al Muminun :78-80) 1. 2. Qidam

Qidam berarti terdahulu. Allah SWT mempunyai sifat terdahulu karena tidak ada yang mendahului. Sifat mustahil-Nya adalah Hudus yang artinya baru.

Allah SWT tidak berpermulaan sebab sesuatu yang berpermulaan itu adalah baru dan sesuatu yang baru itu namanya mahluk (yang diciptakan). Allah SWT bukan mahluk melainkan Khalik (Maha Pencipta). Oleh karena itu Allah SWT wajib bersifat qidam. Firman Allah SWT : 3 Artinya: Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin[1452]; dan dia Maha mengetahui segala sesuatu.(QS.Al-Hadiid:3) Adanya Allah itu pasti lebih awal daripada mahluk ciptaan-Nya. Seandainya keberadaan Allah didahului oleh mahluk-Nya, maka semua ciptaan Allah ini akan hancur berantakan. Hal ini tentu mustahil bagi Allah karena Allah Maha pencipta, tidak mungkin ciptaannya lebih dahulu daripada yang menciptakan. 1. 3. Baqa

Baqa berarti kekal. Kekalnya Allah SWT tidak berkesudahan atau penghabisan. Sifat mustahilnya adalah fana artinya rusak atau binasa. Semua mahluk yang ada di alam semesta seperti manusia, binatang, tumbuhan, planet dan bintang akan rusak atau binasa sehingga disebut baru sebab ada awal dan ada akhirnya. Manusia betapapun gagah perkasa dirinya, wajah elok nan rupawan, suatu saat akan menjadi tua dan mati. Demikian halnya dengan tumbuhan yang semula tumbuh subur maka lama kelamaan akan layu dan mati. Sungguh betapa hina dan lemahnya kita berbangga diri di hadapan Allah SWT. Betapa tidak patutnya kita berbangga diri dengan kehebatan yang kita miliki karena segala kehebatan itu hanyalah bersifat sementara. Hanya Allah SWT Sang Pencipta yang bersifat kekal. Firman Allah SWT : 66 76 Artinya : Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (QS.Ar Rahman :26-27) 1. 4. Mukhalafatu lil Hawadisi

Mukhalafatu lil Hawadisi berarti berbeda dengan semua yang baru (mahluk). Sifat mustahilnya adalah mumasalatu lil hawadisi artinya serupa dengan semua yang baru(mahluk). Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT berbeda dengan hasil ciptaan-Nya. Coba kita perhatikan tukang jahit hasil baju yang dijahit sendiri tidak mungkin sama dengan baju yang dibuat orang lain. Begitu juga dengan tukang pembuat sepatu tidak mungkin sama dengan sepatu yang dibuatnya, bahkan robot yang paling canggih dan mirip manusia sekalipun tidak akan sama dengan manusia yang membuatnya.

Firman Allah SWT : . Artinya : Tidak sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.(QS Asyura: 11) Senada dengan ayat tersebut Allah SWT juga berfirman dalam ayat yang lain yang berbunyi : Artinya : .Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia(Allah).(QS Al Ikhlas :4) Dari dua ayat di atas dapat diambil pelajaran bahwa yang dimaksud dengan tidak setara itu adalah tentang keagungan, kebesaran, kekuasaan dan ketinggian sifat-Nya. Tidak satupun dari mahluk-Nya yang menyerupai-Nya. 1. 5. Qiyamuhu Binafsihi

Qiyamuhu Binafsihi berarti Allah SWT itu berdiri dengan zat sendiri tanpa membutuhkan bantuan yang lain. Maksudnya, keberadaan Allah SWT itu ada dengan sendirinya tidak ada yang mengadakan atau menciptakan. Contohnya, Allah SWT menciptakan alam semesta ini karena kehendak sendiri tanpa minta pertolongan siapapun. Sifat mustahilnya adalah ihtiyaju lighairihi, artinya membutuhkan bantuan yang lain. Berbeda sekali dengan manusia, manusia hidup di dunia ini tidak bisa hidup sendiri-sendiri. Mereka pasti saling membutuhkan antara satu dan yang lainnya karena mereka mahluk (yang diciptakan), sedangkan Allah SWT adalah Maha Pencipta. Firman Allah SWT : Artinya : Allah tidak ada Tuhan selain Dia. Yang hidup kekal lagi senantiasa berdiri sendiri. (QS Ali Imran:2) Sadarlah ternyata kita ini mahluk yang sangat lemah karena tidak mampu hidup tanpa bantuan orang lain. Akan tetapi, sebagai manusia kita juga harus memiliki sifat mandiri supaa tidak bergantung pada orang lain. 1. 6. Wahdaniyah

Wahdaniyah berarti esa atau tunggal. Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa., baik esa zatNya, sifat-Nya, maupun perbuata-Nya.

Esa zat-Nya maksudnya zat Allah SWT itu bukanlah hasil dari penjumlahan dan perkiraan atau penyatuan satu unsur dengan unsur yang lain mkenjadi satu. Berbeda dengan mahluk, mahluk diciptakan dari berbagai unsur, seperti wujudnya manusia, ada tulang, daging, kulit dan seterusnya. Esa sifat-Nya artinya semua sifat-sifat kesempurnaan bagi Allah SWT tidak sama dengan sifatsifat pada mahluk-Nya, seperti marah, malas dan sombong. Esa perbuatan-Nya berarti Allah SWT berbuat sesuatu tidak dicampuri oleh perbuatan mahluk apapun dan tanpa membutuhkan proses atau tenggang waktu. Allah SWT berbuat karena kehendak-Nya sendiri tanpa ada yang menyuruh dan melarang. Sifat mustahil-Nya adalah taadud artinya berbilang atau lebih dari satu. Allah SWT mustahil (tidak mungkin) lebih dari satu. Seandainya lebih dari satu pasti terjadi saling bersaing dalam menentukan segala sesuatunya, kalau terjadi demikian pasti alam semesta tidak akan terwujud. Perhatikan firman Allah SWT berikut ini : 4 1 6 3 Artinya :Katakanlah (Muhammad ). Dialah Tuhan Yang Maha Esa . Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada_Nya segala sesuatu . dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia. (QS Al Ikhlas :1-4) Meyakini ke-Esa-an Allah SWT merupakan hal yang paling prinsip. Seseorang dianggap muslim atau tidak , bergantung pada pengakuan tentang ke-Esa-an Allah SWT. Hal ini dapat dibuktikan dengan cara bersaksi terhadap Allah SWT, yaiut dengan membaca syahadat tauhid yang berbunyi : Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah. 1. 7. Qudrat

Qudrat berarti kuasa. Kekuasaan Allah SWT, atas segala sesuatu itu mutlak, tidak ada batasnya dan tidak ada yang membatasi, baik terhadap zat-Nya sendiri maupun terhadap makhluk-Nya. Berbeda dengan kekuasaan manusia ada batasnya dan ada yang membatasi. Contohnya, kekuasaan Presiden RI, dibatasi oleh undang-undang dan batas kekuasaannya hanya untuk negara Indonesia. Sifat mustahilnya adalah ajzu, artinya lemah. Allah SWT tidak mungkin bersifat lemah. Bagi Allah SWT, jika sudah berkehendak melakukan atau melakukan sesuatu, maka tidak ada satu pun yang dapat menghalangin-Nya. Dengan demikian, Allah SWT tetap bersifat kudrat (kuasa) dan mustahil bersifat ajzu (lemah). Firman Allah SWT : .

Artinya : Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. (QS.Al Baqarah:20) Sungguh idak patut manusia bersifat sombong dengan kekuasaan yang kita miliki karena sebesar apapun Allah SWT. Pasti lebih kuasa. Oleh karena itu, kita sebagai hamba Allah yang hidup di muka bumi harus berkarya, berkreasi, dan berinovasi. 1. 8. Iradat

Iradat berarti berkehendak. Allah SWT menciptakan alam beserta isinya atas kehendak-Nya sendiri, tanpa ada paksaan dari pihak lain atau campur tangan dari siapa pun Apapun yang Allah SWT kehendakin pasti terjadi, begitu juga setiap setiap Allah SWT tidak kehendaki pasti tidak terjadi. Berbeda dengan kehendak atau kemauan manusia, tidak sedikit manusia mempunyai keinginan, tetapi keinginan itu kandas di tengah jalan. Apabila manusia berkeinginan tanpa disertai dengan kehendak Allah SWT. Pasti keinginan itu tidak terwujud. Hal ini menunjukan bahwa manusia memiliki keterbatasan, sedangkan Allah SWT memiliki kehendak yang tidak terbatas. Adapun sifat mustahilnya adalah karahah, artinya terpaksa. Jika Allah SWT bersifat karahah (terpaksa) pasti alam jagat raya yang kita tempai ini tidak terwujud sebab karahah itu adalah sifat kekurangan, sedangkan Allah SWT, wajib bersifat kesempurnaan. Dengan demikian, Allah SWT. Wajib bersifat iradah (berkehendak) mustahil bersifat karahah (terpaksa). Untuk menguatkan keyakinan kita, Allah SWT berfirman : Artinya : Sesungguhnya perintah-Nya apabila dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya:Jadilahmaka terjadilah. (QS. Yasin : 82) Sebagai manusia kita harus mempunyai kemauan, keinginan, dan cita-cita yang bertujuan membangun hari esok yang lebih baik karena kita hidup di muka bumi ini hanya bersifat sementara. Oleh karena itu, apapun yang kita cita-citakan dengan tujuan mengharap rida Allah SWT. 1. 9. Ilmu

Ilmu berarti mengetahui. Sifat mustahilnya adalah Jahlun yang artinya bodoh. Allah SWT memiliki pengetahuan atau kepandaian yang sangat sempurna, artinya ilmu Allah SWT itu tidak terbatas dan tidak pula dibatasi. Allah SWT mengetahui segala sesuatu yang ada di alam semesta, baik yang tampak maupun yang gaib. Bahkan, apa yang dirahasiakan didalam hati manusia sekali pun. Bukti kesempurnaan ilmu Allah SWT, ibarat air laut menjadi tinta untuk menulis kalimat-kalimat Allah SWT, tidak akan habis kalimat-kalimat tersebut meskipun mendatangkan tambahan air yang banyak seperti semula.

Kita sering kagum atas kecerdasan dan ilmu yang dimiliki orang-orang pintar di dunia ini. Kita juga takjub akan indahnya karya dan canggihnya tekhnologi yang diciptakan manusia. Sadarkah kita bahwa ilmu tersebut hanyalah sebagian kecil saja yang diberikan Allah SWT kepada kita ?. Firman Allah SWT : . Artinya :..Allah SWT mengetahui apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS Al Hujurat:16). Oleh karena itu, sebagai hamba Allah SWT, seharusnya terdorong untuk terus menimba ilmu. Kita sadar bahwa sebanyak apapun ilmu yang telah kita ketahui, masih lebih banyak lagi ilmu yang belum kita ketahui. 1. 10. Hayat Hayat berarti hidup. Hidupnya Allah tidak ada yang menhidupkannya melainkan hidup dengan zat-Nya sendiri karena Allah Maha Sempurna, berbeda dengan makhluk yang diciptakan-Nya. Sifat mustahilnya adalah mautun yang artinya mati. Contohnya, manusia ada yang menghidupkan. Selain itu, mereka juga mmebutuhkan makanan, minuman, istirahat, tidur, dan sebagainya. Akan tetapi, hidupnya Allah SWT tidak membutuhkan semua itu. Allah SWT hidup selama-lamanya, tidak mengalami kematian bahkan mengantuk pun tidak. Firman Allah SWT : 665 . Artinya:Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya, tidak mengantuk dan tidak tidur. (QS Al Baqarah: 255) Allah SWT selalu mengurus dan mengawasi seluruh makhluk ciptaan-Nya. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berhati-hati dalam segala tindakan karena gerak gerik kita akan di awasi dicatat Allah SWT. Kelak di akhirat seluruh amalan tersebut akan kita pertanggungjawabkan. 1. 11. Sama Sama berarti mendengar . Allah SWT mendengar setiap suara yang ada di alam semesta ini. Yidak ada suara yang terlepas dari pendengaran Allah SWT walaupun suara itu lemah dan pelan., seperti suara bisikan hati dan jiwa manusia. Pendengaran Allah SWT berbeda dengan pendengaran mahluk Nya karena tidak terhalang oleh suatu apapun, sedangkan pendengaran mahluk-Nya dibatasi ruang dan waktu. Sifat mustahilnya adalah summun artinya tuli (tidak mendengar). Allah SWT mustahil bersifat tuli (tidak mendengar) sebab sekiranya Allah SWT tidak mendengar pasti segala permohonan

dan pernyataa syukur hamba-Nya tidak akan diterima-Nya. Selain itu penghiaan orang kafir, orang musrik, orang munafiq, dan lain sebagainya tidak dihiraukan-Nya. Oleh karena itu Allah SWT tetap bersifat sama mustahil bersifat summun . Sebagaimana Firman Allah SWT dalam surah Al Maidah berikut. . Artinya :Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(QS Al Maidah :76) Sebagai seorang muslim seharusnya kita senantiasa bertingkah laku, bersikap, dan berbicara dengan bahasa yang santun dan mengeluarkan ucapan-ucapan yang baik lagi bermanfaat. Karena Allah SWT pasti mendengar segala perkataan m,anusia, baik terucap maupun di dalam hati. 1. 12. Basar Basar berarti melihat. Allah SWT melihat segala sesuatu yang ada di alam semesta ini . penglihatan Allah bersifat mutlak, artinya tidak dibatasi oleh jarak( jauh atau dekat) dan tidak dapat dihalangi oleh dinding (tipis atau tebal). Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, kecil maupun besar, tampak atau tidak tampak, pasti semuanya terlihat oleh Allah SWT. Sifat mustahil-Nya adalah umyun, artinya buta. Allah SWT wajib bersifat kesempurnaan. Seandainya Allah SWT itu buta pasti alam semesta ini tidak akan ada karena Allah SWT tidak dapat melihat apa yang diciptakan-Nya. Firman Allah SWT sebagai berikut. Artinya :Dan Allah maha Melihat apa yang kamu kerjakan.(al-Baqarah: 265) Dengan memahami sifat besar Allah SWT hendaknya kita selalu berhati-hati dalam berbuat. Mungkin kita bisa berbohong kepada manusia, seperti orang tua, guru, atau teman. Akan tetapi kita tidak akan bisa berbohong kepada Allah SWT. Oleh karena itu , berbuat baiklah supaya kita tidak perlu cemas jika kita harus mempertanggung jawabkannya kelak di akhirat. 1. 13. Kalam Kalam berarti berfirman atau berbicara. Allah SWT bersifat kalam artinya Allah SWT berfirman dalam kitab-Nya yang diturunkan kepada para nabi dan rasul-Nya. Pembicaraan Allah SWT tentu tidak sama dengan pembicaraan manusia karena Allah SWT tidak berorgan (panca indra), seperti lidah dan mulut yang dimiliki oleh manusia. Allah SWT berbicara tanpa menggunkan alat bantu yang berbentuk apapun sebab sifat kalam Allah SWT sangat sempurna. Sebagai bukti bahwa adanya wahyu Allah SWT berupa al quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para rasul sebelum Nabi Muhammad SAW.

Sifat mustahi-Nya adalah bukmun, artinya bisu. Allah SWT mustahil bersifat bisu. Seandainya Allah SWT bersifat bisu mana mungkin para utusan-Nya bisa mengerti maksud wahyu yang diturunkan kepada tersebut, baik dalam bentuk perintah maupun larangan. Padahal kenyataannya semua itu tidak mungkin terjadi. Firman Allah SWT dalam surah An Nisa : 164. artinya :.Dan Allah berkata kepada Musa dengan satu perkataan yang jelas.(QS AnNisa :164) Oleh karena itu kita sebagai hamba Allah SWT hendaknya membiasakan diri mengucapkan kalimat-kalimat tayyibah, artinya kata-kata yang mulia, seperti ketika kita berbuat salah, maka segeralah membaca istighfar. Apabila kita menerima nikmat, maka segeralah mengucapkan hamdalah. Selain itu, kita juga harus membiasakan diri bertutur kata yang lemah lembut dan sopan santun dengan sesama manusia. 1. D. Hikmah Beriman Kepada Allah SWT Meyakini kepada Allah SWT dengan sifat-sifat-Nya akan memberikan banyak hikmah diantaranya : 1. 2. 3. 4. 5. Meyakini kebesaran Allah SWT Meningkatkan rasa syukur Selalu menjalankan perinyah-Nya. Selalu berusaha menjauhi dan meninggalkan larangan-Nya. Tidak takut menghadapi kematian

IMAN KEPADA RASUL ALLAH SWT

Standar Kompetensi A.Pengertian Iman kepada Rasul Allah SWT Iman kepada rasul berarti meyakini bahwa rasul itu benar benar utusan Allah SWT yang di tugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan akhirat. Pengertian rasul dan nabi berbeda. Rasul adalah manusia pilihan yang diberi wahyu oleh Allah SWT untuk dirinya sendiri dan mempunyai kewajiban untuk menyampaikan kepada umatnya. Nabi adalah manusia pilihan yang di beri wahyu oleh Allah SWT untuk dirinya sendiri tetapi tidak wajib menyampaikan pada umatnya. Dengan demikian seorang rasul pasti nabi tetapi nabi belum tentu rasul. Meskipun demikian kita wajib meyakini keduanya. Firman Allah SWT :

Dan kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi peringatan.Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada kekawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.(QS. Al Anam 6 : 48) B. Nama Nama Rasul Allah Dan Sifat Sifatnya Rasul rasul yang wajib diimani berjumlah 25 orang: 1. Adam As 2. Idris As 3. Nuh As 4. Hud As 6. Ibrahim As 11. Yusuf As 16. ZulkiFli As 21. Yunus As 7. Luth As 12. Ayub As 17. Daud As 22. Zakaria As

8. Ismail As 13. Syuaib As 18. Sulaiman As 23. Yahya As 9. Ishaq As 14. Musa As 19. Ilyas As 24. Isa As 25. Muhammad Saw

5. Sholeh As 10. Yaqub As 15. Harun As 20. Ilyasa As

Seluruh rasul mempunyai sifat yang sangat terpuji dan terhindar dari sifat-sifat tercela. Sifat-sifat terpuyji yang harus dimiliki rasul disebut sifat wajib rasul, sedangkan sifat-sifat tercela yang tidak mungkin ada pada diri rasul disebut sifat mustahil para rasul.

Sifat wajib ada 4 antara lain : 1. 2. 3. 4. Sidiq Amanah Tabligh Fathonah : berkata benar : dapat dipercaya : menyampaikan : cerdik,pandai

Sedang sifat mustahil bagi rasul yaitu : 1. 2. 3. 4. Kizib Khianah Kitman Baladah : berkata bohong : tidak dapat dipercaya : menyembunyikan : bodoh

C. Dalil dalil Tentang Iman kepada Rasul Allah SWT 1. Allah mengutus rasul sebagai pembawa kabar gembira dan peringatan

Sesungguhnya kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan(Fathir : 24)

Wahai nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menjadi saksi, pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan.(Al-Ahzab: 45) 2. Allah mengutus rasul sebagai suri tauladan

Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu, yaitu bagi yang mengharab rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (AlAhzab: 21 ) 3. Allah mengutus seorang rasul kepada setiap umat

Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan. (Fathir : 24 )

D. Rasul Ulul Azmi Rasul ulul azmi adalah utusan Allah yang memiliki kesabaran dan ketabahan yang luar biasa dalam menyampaikan risalah kepada umatnya. Diantaran 25 nabi dan rasul, ada rasul yang di beri gelar ulul azmi, yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. Nabi Nuh As Nabi Ibrahim As Nabi Musa As Nabi Isa As Nabi Muhammad SAW

E. Fungsi Iman Kepada Rasul Allah SWT 1. Bertambah iman kepada Allah SWT dengan mengetahui bahwa rasul benar-benar manusia pilihan Allah 2. Mau mengamalkan apa yang disampaikan para rasul 3. Mempercayai tigas-tugas yang dibawanya untuk disampaikan kepada umatnya 4. Lebih mencintai dan menghormati rasul atas perjuangannya 5. Memperoleh teladan yang baik untuk menjalani hidup

Iman Kepada Kitab-kitab Allah SWT

1. Pengertian Iman kepada Kitab-kitab Allah SWT. a. Pengertian Iman Menurut bahasa, iman berasal dari bahasa Arab yaitu artinya membenarkan. Sedangkan menurut istilah, iman ialah kepercayaan dalam hati, meyakini dan membenarkan adanya Tuhan dan membenarkan semua yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. b. Pengertian Kitab-Kitab Allah swt.

Kitab Allah ialah wahyu Allah SWT yang disampaikan kepada para Rasul untuk diajarkan kepada umat manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup.Tujuan Allah menurunkan kitabkitab itu agar digunakan sebagai pedoman hidup bagi seluruh manusia menuju jalan hidup yang benar dan diridhai-Nya Jadi, iman kepada kitab-kitab Allah SWT adalah mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT. telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan dan diajarkan kepada umat manusia. 2. Suhuf Selain kitab-kitab, di dalam al-Quran disebutkan adanya Suhuf atau Sahifah (halaman), yang berjumlah seratus Sahifah. Suhuf adalah firman Allah swt. yang diturunkan kepada para Nabi atau rasul-Nya yang berisi hukum-hukum dasar sebagai petunjuk dan pedoman dalam menjalankan agama-Nya. Sahifah ini diberikan Allah SWT kepada tiga orang Nabi-Nya, masingmasing dengan rincian sebagai berikut: - 60 Sahifah kepada nabi Syits a.s. - 30 Sahifah kepada nabi Ibrahim a.s. - 10 Sahifah kepada nabi Musa a.s. Firman Allah swt.:

()

18) ).

19)

Artinya: Sesungguhnya ini semua benar-benar terdapat di dalam suhuf yang pertama(yaitu) suhuf-suhuf Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Musa a.s.(Qs.al-ala: 18-19). 3. Dalil-dalil Naqli yang terkait dengan Iman kepada Kitab-kitab Allah Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT. merupakan rukun iman yang ketiga. Umat Islam wajib percaya dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa semua kitab yang telah diturunkan Allah SWT.kepada para Rasul-Nya pasti benar. Firman Allah swt.:

( .( 631 : Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah kamu sekalian beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya dan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya.(Qs.An-Nisa:136) Firman Allah swt.:

Artinya: Dan Kami telah turunkan kepadamu al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu. Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang, niscaya Allah menghendaki niscaya kamu dijadikan satu umat saja, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu. Maka berlombalombalah bebuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya.(al-Maidah :48) Kitab-kitab yang dimaksud dalam ayat di atas berisi peraturan, ketentuan, perintah dan larangan yang dijadikan pedoman bagi umat manusia dalam menjalankan kehidupan agar tercapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Kitab-kitab Allah swt. diturunkan pada masa yang berlainan, namun di dalamnya terkandung ajaran pokok yang sama, yaitu ajaran tauhid atau ajaran tentang keesaan Allah swt. Yang berbeda hanyalah dalam hal syariat yang disesuaikan dengan zaman dan keadaan umat pada waktu itu. 4. Nama-nama kitab Allah swt. dan Rasul yang menerimanya. Di antara kitab-kitab Allah swt. yang wajib kita imani ada empat (4) yaitu: a. Kitab Taurat Kitab Taurat diwahyukan Allah swt. kepada nabi Musa a.s. sebagai pedoman hidup bagi kaum Bani Israil. Firman Allah swt:

(

( 44:

Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat di dalamnya (ada )petunjuk dan cahaya(yang menerangi).( Q.S Al-Maidah: 44) Taurat asli yang berisikan akidah dan hukum-hukum syariat sudah tidak ada lagi. Yang beredar di kalangan orang-orang Yahudi saat ini bukanlah Taurat asli, melainkan palsu. Sebab, mereka telah melakukan perubahan-perubahan isinya (ajarannya). Para ulama pun sepakat bahwa taurat yang murni sudah tidak ada lagi. Taurat yang beredar saat sekarang lebih tepat dikatakan sebagai karangan atau tulisan orang-orang Yahudi pada waktu dan masa yang berbeda. Allah berfirman:

(

(

57 :

Artinya: Yaitu orang-orang Yahudi mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya.(Qs. An-Nisa46).

b. Kitab Injil Kitab Injil diwahyukan oleh Allah swt. kepada Nabi Isa a.s. Kitab Injil yang asli memuat keterangan-keterangan yang benar dan nyata yaitu perintah-perintah Allah SWT agar manusia mengesakannya dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun, juga menjelaskan bahwa di akhir zaman akan lahir Nabi yang terakhir. Kitab Injil yang beredar sekarang hanyalah hasil pikiran manusia bukan wahyu Allah . Misalnya Kitab Injil matius, Injil lukas dan Injil Johanes. Antar Injil tersebut banyak terdapat perbedaan dan bahkan bertentangan. Menurut para ahi, isi dari kitab Injil adalah biografi Nabi isa a.s. dan keyakinan yang ada di dalam ajarannya merupakan pikiran paulus, bukan pendapat orang-orang harawi (pengikut-pengikut nabi isa a.s.) . Ada juga yang dinamakan Injil Bernabas, oleh para ulama dianggap sesuai dengan ajaran tauhid. Namun Injil jenis ini tidak dipakai oleh orang-orang Kristen (Nasrani). Dengan demikian, yang wajib dipercayai oleh umat islam hanyalah Injil yang diturunkan Allah SWT.kepada nabi isa a.s. Firman Allah swt.: (

( 64 :

Artinya: Dan Kami telah memberikan kepadanya (Isa) kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi) (al-Maidah 46) c. Kitab Zabur Kitab zabur diwahyukan Allah swt. Kepada nabi Daud a.s. Nabi Daud hanya diperintahkan oleh Allah SWT untuk mengikuti syariat Nabi Musa. Maka pokok ajaran kitab Zabur berisi tentang zikir, nasehat dan hikmah tidak memuat syariat. Firman Allah swt.:

( )

55 :

Artinya: Dan kami berikan Zabur kepada Daud a.s(al-Isra : 55) d. Kitab al-Quran Al-Quran diturunkan Allah swt.kepada Nabi Muhammad saw. Melalui malaikat Jibril itu tidak sekaligus, melainkan secara berangsur-angsur, yang waktu turunnya selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Terdiri dari 30 juz, 144 surat, 6666 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf. Turunnya alQuran disebut Nuzulul Quran. Wahyu pertama berupa surat Al-Alaq ayat 1-5, diturunkan pada malam 17 Ramadhan tahun 610 m. Di Gua Hira ketika Nabi Muhammad sedang berkhalwat. Pada saat itu pula Nabi Muhammad saw. dinobatkan sebagai Rasulullah atau utusan Allah swt. untuk menyampaikan risalahNya kepada seluruh umat. Sedangkan ayat yang terakhir turun adalah surat al-Maidah ayat 3, ayat tersebut turun pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun 10 hijriyah di

padang Arafah ketika beliau sedang menunaikan haji wada (haji perpisahan), karena beberapa hari sesudah menerima wahyu tersebut nabi Muhammad saw wafat. Al-Quran diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. Sebahagian isinya menghapus sebahagian syariat yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan hukum yang sesuai dengan hukum syariat yang sesuai dengan perkembangan zaman. Al-Quran merupakan kitab suci terlengkap dan abadi sepanjang masa , berlaku bagi semua umat manusia sampai akhir zaman, serta pedoman dan petunjuk bagi manusia dalam menjalankan kehidupan di dunia agar tercapai kebahagiaan di akhirat. Oleh karena itu,sebagai muslim kita tidak perlu meragukannya sama sekali. Firman Allah:

( :48

(

Artinya: Dan Kami telah turunkan kepadamu al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu(al-Maidah : 48) Firman Allah swt.:

(:

)

2

Artinya: Kitab (al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya,petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.(Qs.al-Baqarah:2) Isi pokok kandungan al-Quran adalah: 1. aqidah atau keimanan 2. Ibadah baik ibadah mahdhah maupun ghairu mahdhah 3. Akhlak seorang hamba kepada khaliq, kepada sesama manusia dan alam sekitarnya 4. Muamalah yaitu hubungan manusia dengan sesama manusia 5. Waad dan waid 6. Kisah kisah nabi dan rasul, orang-orang shaleh dan orang-orang yang inkar 7. Ilmu pengetahuan. Keistimewaan kitab suci al-Quran dibanding dengan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya adalah sebagai berikut: a. Al-Quran sebagai kitab suci yang terakhir dan terjamin keasliannya. Al-Quran sebagai kitab suci yang terakhir selalu dijaga kemurnian dan keasliannya oleh Allah swt. sampai akhir zaman.

firman Allah swt.:

(

:

)

9

Artinya: Sesungguhnya kamilah yang menurunkan al-Quran dan sesungguhnya Kami benarbenar memeliharanya.(al-hijr:9) b. Al-Quran memiliki isi kandungan yang paling lengkap dan sempurna. Isi al-Quran mencakup segala aspek kehidupan manusia. c. Al-Quran tidak dapat ditiru dan dimasuki oleh ide-ide manusia yang ingin menyimpangkannya karena Allah swt. yang selalu memeliharanya. Allah swt. Berfirman:

:

)

88

Artinya: Katakanlah, sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa al-Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia. Sekalipun sebahagian mereka menjadi pembantu bagi sebahagian yang lainnya.( Qs.al-Isra88) d. Al-quran isinya sesuai dengan perkembangan zaman, berlaku sepanjang masa dan untuk seluruh umat manusia. e. Membaca dan mempelajari isi al-Quran adalah ibadah. Masih banyak keistimewaan al-Quran dibanding dengan kitab-kitab sebelumnya. Oleh karena itu, sebagai kitab suci umat Islam, kita harus berusaha mempelajari dan mengkaji alQuran dengan sungguh-sungguh, insya Allah akan diperoleh berbagai keuntungan untuk hidup di dunia dan di akhirat. Karena dengan hanya membaca saja sudah merupakan ibadah kepada Allah apalagi jika kita dapat memahami dan mengamalkannya. Sabda Rasulullah saw.:

(

)

Artinya: atas engkau membaca al-Quran adalah cahaya bagimu dibumi dan simpananmu dilangit.(HR. Ibn Majah) 5. Menjadikan al-Quran sebagai sumber hukum dan pedoman dalam kehidupan seharihari.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak problem kehidupan yang tidak dapat diatasi oleh manusia.sepertinya: - Berbagai macam jenis penyakit timbul tanpa diketahui cara pengobatannya, - terjadinya bencana yang tidak disangka-sangka, - terjadinya gejolak sosial,dsb. Semuanya itu merupakan dampak sikap sikap manusia yang meninggalkan al-Quran. Padahal Rasulullah saw. Telah berpesan dalam sabdanya yang berbunyi:

).Artinya: kutinggalkan untukmu dua perkara (pusaka), kalian tidak akan tersesat selama berpegang kepada keduanya, yaitu (al-Quran) dan sunnnah rasulNya.(al-Hakim) Dengan membaca dan mempelajari dan menggali isi kandungan ilmu pengetahuan yang ada dalam alQuran,akan: - Menghilangkan kegelisahan bathin, bahkan penyakit jiwa yang erat kaitannya dengan penyakit jasmani. - Meningkatkan kewaspadaan diri untuk selalu menjalankan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larang-Nya. - Meningkatkan kesadaran bahwa apa yang diperbuat di atas dunia ini akan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak. Dengan demikian, selaku seorang muslim haruslah kita: - Menjadikan al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman hidup ini, dan jangan berpedoman dengan yang lainnya, - Berusaha untuk selalu menghormati, memuliakan dan menjunjung tinggi kitab suci al-Quran. - Senantiasa membaca al-Quran dalam segala kesempatan di kala suka maupun duka. - berusaha untuk memahami arti dan isi kandungannya - berusaha untuk mengamalkan isi kandungannya di dalam kehidupan sehari-hari. 6. Fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah swt. a. Mempertebal keimanan kepada Allah swt. Karena banyak hal-hal kehidupan manusia yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan dan akal manusia, maka kitab-kitab Allah mampu

menjawab permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan manusia, baik yang nampak maupun yang gaib. b. Memperkuat keyakinan seseorang kepada tugas Nabi Muhammad saw. Karena dengan meyakini kitab-kitab Allah swt. Maka akan percaya terhadap kebenaran al-Quran dan ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad saw. c. Menambah ilmu pengetahuan. Karena di dalam kitab-kitab Allah, di samping berisi tentang perintah dan larangan Allah, juga menjelaskan tentang pokok-pokok ilmu pengetahuan untuk mendorong manusia mengembangkan dan memperluas wawasan sesuai dengan perkembangan zaman. d. Menanamkan sikap toleransi terhadap agama lain. Karena dengan beriman kepada kitab-kitab Allah maka umat Islam akan selalu menghormati dan menghargai orang lain. Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam al-Quran dan hadits. Kesimpulan : 1. Iman kepada kitab Allah swt. adalah rukun iman yang ketiga. 2. Pengertian Iman kepada kitab Allah swt adalah meyakini dan membenarkan bahwa Allah swt telah menurunkan Wahyu-Nya kepada para Rasul, yang termuat di dalam KitabkitabNya.(Taurat, Zabur, Injil dan al-Quran). 3. Isi pokok dari semua kitab Allah swt ini sama yaitu bertauhid dan mengesakan Allah swt. 4. Kitab al-Quran memiliki keistimewaan dibanding kitab yang lainnya, di antara keistimewaan itu adalah, bahwa: Al-Quran berlaku untuk seluruh umat manusia Al-Quran terjamin pemeliharaannya sampai akhir zaman. 5. Fungsi utama beriman kepada kitab Allah swt adalah sebagai pedoman bagi umat manusia untuk memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat

Iman Kepada Kitab-kitab Allah SWT

1. Pengertian Iman kepada Kitab-kitab Allah SWT. a. Pengertian Iman Menurut bahasa, iman berasal dari bahasa Arab yaitu artinya membenarkan. Sedangkan menurut istilah, iman ialah kepercayaan dalam hati, meyakini dan membenarkan adanya Tuhan dan membenarkan semua yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. b. Pengertian Kitab-Kitab Allah swt. Kitab Allah ialah wahyu Allah SWT yang disampaikan kepada para Rasul untuk diajarkan kepada umat manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup.Tujuan Allah menurunkan kitab-

kitab itu agar digunakan sebagai pedoman hidup bagi seluruh manusia menuju jalan hidup yang benar dan diridhai-Nya Jadi, iman kepada kitab-kitab Allah SWT adalah mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT. telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan dan diajarkan kepada umat manusia. 2. Suhuf Selain kitab-kitab, di dalam al-Quran disebutkan adanya Suhuf atau Sahifah (halaman), yang berjumlah seratus Sahifah. Suhuf adalah firman Allah swt. yang diturunkan kepada para Nabi atau rasul-Nya yang berisi hukum-hukum dasar sebagai petunjuk dan pedoman dalam menjalankan agama-Nya. Sahifah ini diberikan Allah SWT kepada tiga orang Nabi-Nya, masingmasing dengan rincian sebagai berikut: - 60 Sahifah kepada nabi Syits a.s. - 30 Sahifah kepada nabi Ibrahim a.s. - 10 Sahifah kepada nabi Musa a.s. Firman Allah swt.:

()

18) ).

19)

Artinya: Sesungguhnya ini semua benar-benar terdapat di dalam suhuf yang pertama(yaitu) suhuf-suhuf Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Musa a.s.(Qs.al-ala: 18-19). 3. Dalil-dalil Naqli yang terkait dengan Iman kepada Kitab-kitab Allah Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT. merupakan rukun iman yang ketiga. Umat Islam wajib percaya dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa semua kitab yang telah diturunkan Allah SWT.kepada para Rasul-Nya pasti benar. Firman Allah swt.:

( .( 631 : Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah kamu sekalian beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya dan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya.(Qs.An-Nisa:136) Firman Allah swt.: Artinya: Dan Kami telah turunkan kepadamu al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu

ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu. Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang, niscaya Allah menghendaki niscaya kamu dijadikan satu umat saja, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu. Maka berlombalombalah bebuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya.(al-Maidah :48) Kitab-kitab yang dimaksud dalam ayat di atas berisi peraturan, ketentuan, perintah dan larangan yang dijadikan pedoman bagi umat manusia dalam menjalankan kehidupan agar tercapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Kitab-kitab Allah swt. diturunkan pada masa yang berlainan, namun di dalamnya terkandung ajaran pokok yang sama, yaitu ajaran tauhid atau ajaran tentang keesaan Allah swt. Yang berbeda hanyalah dalam hal syariat yang disesuaikan dengan zaman dan keadaan umat pada waktu itu. 4. Nama-nama kitab Allah swt. dan Rasul yang menerimanya. Di antara kitab-kitab Allah swt. yang wajib kita imani ada empat (4) yaitu: a. Kitab Taurat Kitab Taurat diwahyukan Allah swt. kepada nabi Musa a.s. sebagai pedoman hidup bagi kaum Bani Israil. Firman Allah swt:

(

( 44:

Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat di dalamnya (ada )petunjuk dan cahaya(yang menerangi).( Q.S Al-Maidah: 44) Taurat asli yang berisikan akidah dan hukum-hukum syariat sudah tidak ada lagi. Yang beredar di kalangan orang-orang Yahudi saat ini bukanlah Taurat asli, melainkan palsu. Sebab, mereka telah melakukan perubahan-perubahan isinya (ajarannya). Para ulama pun sepakat bahwa taurat yang murni sudah tidak ada lagi. Taurat yang beredar saat sekarang lebih tepat dikatakan sebagai karangan atau tulisan orang-orang Yahudi pada waktu dan masa yang berbeda. Allah berfirman:

(

(

57 :

Artinya: Yaitu orang-orang Yahudi mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya.(Qs. An-Nisa46). b. Kitab Injil

Kitab Injil diwahyukan oleh Allah swt. kepada Nabi Isa a.s. Kitab Injil yang asli memuat keterangan-keterangan yang benar dan nyata yaitu perintah-perintah Allah SWT agar manusia mengesakannya dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun, juga menjelaskan bahwa di akhir zaman akan lahir Nabi yang terakhir. Kitab Injil yang beredar sekarang hanyalah hasil pikiran manusia bukan wahyu Allah . Misalnya Kitab Injil matius, Injil lukas dan Injil Johanes. Antar Injil tersebut banyak terdapat perbedaan dan bahkan bertentangan. Menurut para ahi, isi dari kitab Injil adalah biografi Nabi isa a.s. dan keyakinan yang ada di dalam ajarannya merupakan pikiran paulus, bukan pendapat orang-orang harawi (pengikut-pengikut nabi isa a.s.) . Ada juga yang dinamakan Injil Bernabas, oleh para ulama dianggap sesuai dengan ajaran tauhid. Namun Injil jenis ini tidak dipakai oleh orang-orang Kristen (Nasrani). Dengan demikian, yang wajib dipercayai oleh umat islam hanyalah Injil yang diturunkan Allah SWT.kepada nabi isa a.s. Firman Allah swt.: (

( 64 :

Artinya: Dan Kami telah memberikan kepadanya (Isa) kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi) (al-Maidah 46) c. Kitab Zabur Kitab zabur diwahyukan Allah swt. Kepada nabi Daud a.s. Nabi Daud hanya diperintahkan oleh Allah SWT untuk mengikuti syariat Nabi Musa. Maka pokok ajaran kitab Zabur berisi tentang zikir, nasehat dan hikmah tidak memuat syariat. Firman Allah swt.:

( :

)

55

Artinya: Dan kami berikan Zabur kepada Daud a.s(al-Isra : 55) d. Kitab al-Quran Al-Quran diturunkan Allah swt.kepada Nabi Muhammad saw. Melalui malaikat Jibril itu tidak sekaligus, melainkan secara berangsur-angsur, yang waktu turunnya selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Terdiri dari 30 juz, 144 surat, 6666 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf. Turunnya alQuran disebut Nuzulul Quran. Wahyu pertama berupa surat Al-Alaq ayat 1-5, diturunkan pada malam 17 Ramadhan tahun 610 m. Di Gua Hira ketika Nabi Muhammad sedang berkhalwat. Pada saat itu pula Nabi Muhammad saw. dinobatkan sebagai Rasulullah atau utusan Allah swt. untuk menyampaikan risalahNya kepada seluruh umat. Sedangkan ayat yang terakhir turun adalah surat al-Maidah ayat 3, ayat tersebut turun pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun 10 hijriyah di padang Arafah ketika beliau sedang menunaikan haji wada (haji perpisahan), karena beberapa hari sesudah menerima wahyu tersebut nabi Muhammad saw wafat. Al-Quran diwahyukan

kepada Nabi Muhammad saw. Sebahagian isinya menghapus sebahagian syariat yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan hukum yang sesuai dengan hukum syariat yang sesuai dengan perkembangan zaman. Al-Quran merupakan kitab suci terlengkap dan abadi sepanjang masa , berlaku bagi semua umat manusia sampai akhir zaman, serta pedoman dan petunjuk bagi manusia dalam menjalankan kehidupan di dunia agar tercapai kebahagiaan di akhirat. Oleh karena itu,sebagai muslim kita tidak perlu meragukannya sama sekali. Firman Allah:

( :48

(

Artinya: Dan Kami telah turunkan kepadamu al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu(al-Maidah : 48) Firman Allah swt.:

(:

)

2

Artinya: Kitab (al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya,petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.(Qs.al-Baqarah:2) Isi pokok kandungan al-Quran adalah: 1. aqidah atau keimanan 2. Ibadah baik ibadah mahdhah maupun ghairu mahdhah 3. Akhlak seorang hamba kepada khaliq, kepada sesama manusia dan alam sekitarnya 4. Muamalah yaitu hubungan manusia dengan sesama manusia 5. Waad dan waid 6. Kisah kisah nabi dan rasul, orang-orang shaleh dan orang-orang yang inkar 7. Ilmu pengetahuan. Keistimewaan kitab suci al-Quran dibanding dengan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya adalah sebagai berikut: a. Al-Quran sebagai kitab suci yang terakhir dan terjamin keasliannya. Al-Quran sebagai kitab suci yang terakhir selalu dijaga kemurnian dan keasliannya oleh Allah swt. sampai akhir zaman. firman Allah swt.:

(:

)

9

Artinya: Sesungguhnya kamilah yang menurunkan al-Quran dan sesungguhnya Kami benarbenar memeliharanya.(al-hijr:9) b. Al-Quran memiliki isi kandungan yang paling lengkap dan sempurna. Isi al-Quran mencakup segala aspek kehidupan manusia. c. Al-Quran tidak dapat ditiru dan dimasuki oleh ide-ide manusia yang ingin menyimpangkannya karena Allah swt. yang selalu memeliharanya. Allah swt. Berfirman:

:

)

88

Artinya: Katakanlah, sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa al-Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia. Sekalipun sebahagian mereka menjadi pembantu bagi sebahagian yang lainnya.( Qs.al-Isra88) d. Al-quran isinya sesuai dengan perkembangan zaman, berlaku sepanjang masa dan untuk seluruh umat manusia. e. Membaca dan mempelajari isi al-Quran adalah ibadah. Masih banyak keistimewaan al-Quran dibanding dengan kitab-kitab sebelumnya. Oleh karena itu, sebagai kitab suci umat Islam, kita harus berusaha mempelajari dan mengkaji alQuran dengan sungguh-sungguh, insya Allah akan diperoleh berbagai keuntungan untuk hidup di dunia dan di akhirat. Karena dengan hanya membaca saja sudah merupakan ibadah kepada Allah apalagi jika kita dapat memahami dan mengamalkannya. Sabda Rasulullah saw.:

(

)

Artinya: atas engkau membaca al-Quran adalah cahaya bagimu dibumi dan simpananmu dilangit.(HR. Ibn Majah) 5. Menjadikan al-Quran sebagai sumber hukum dan pedoman dalam kehidupan seharihari. Dalam kehidupan sehari-hari banyak problem kehidupan yang tidak dapat diatasi oleh manusia.sepertinya:

- Berbagai macam jenis penyakit timbul tanpa diketahui cara pengobatannya, - terjadinya bencana yang tidak disangka-sangka, - terjadinya gejolak sosial,dsb. Semuanya itu merupakan dampak sikap sikap manusia yang meninggalkan al-Quran. Padahal Rasulullah saw. Telah berpesan dalam sabdanya yang berbunyi:

).Artinya: kutinggalkan untukmu dua perkara (pusaka), kalian tidak akan tersesat selama berpegang kepada keduanya, yaitu (al-Quran) dan sunnnah rasulNya.(al-Hakim) Dengan membaca dan mempelajari dan menggali isi kandungan ilmu pengetahuan yang ada dalam alQuran,akan: - Menghilangkan kegelisahan bathin, bahkan penyakit jiwa yang erat kaitannya dengan penyakit jasmani. - Meningkatkan kewaspadaan diri untuk selalu menjalankan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larang-Nya. - Meningkatkan kesadaran bahwa apa yang diperbuat di atas dunia ini akan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak. Dengan demikian, selaku seorang muslim haruslah kita: - Menjadikan al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman hidup ini, dan jangan berpedoman dengan yang lainnya, - Berusaha untuk selalu menghormati, memuliakan dan menjunjung tinggi kitab suci al-Quran. - Senantiasa membaca al-Quran dalam segala kesempatan di kala suka maupun duka. - berusaha untuk memahami arti dan isi kandungannya - berusaha untuk mengamalkan isi kandungannya di dalam kehidupan sehari-hari. 6. Fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah swt. a. Mempertebal keimanan kepada Allah swt. Karena banyak hal-hal kehidupan manusia yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan dan akal manusia, maka kitab-kitab Allah mampu menjawab permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan manusia, baik yang nampak maupun yang gaib.

b. Memperkuat keyakinan seseorang kepada tugas Nabi Muhammad saw. Karena dengan meyakini kitab-kitab Allah swt. Maka akan percaya terhadap kebenaran al-Quran dan ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad saw. c. Menambah ilmu pengetahuan. Karena di dalam kitab-kitab Allah, di samping berisi tentang perintah dan larangan Allah, juga menjelaskan tentang pokok-pokok ilmu pengetahuan untuk mendorong manusia mengembangkan dan memperluas wawasan sesuai dengan perkembangan zaman. d. Menanamkan sikap toleransi terhadap agama lain. Karena dengan beriman kepada kitab-kitab Allah maka umat Islam akan selalu menghormati dan menghargai orang lain. Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam al-Quran dan hadits. Kesimpulan : 1. Iman kepada kitab Allah swt. adalah rukun iman yang ketiga. 2. Pengertian Iman kepada kitab Allah swt adalah meyakini dan membenarkan bahwa Allah swt telah menurunkan Wahyu-Nya kepada para Rasul, yang termuat di dalam KitabkitabNya.(Taurat, Zabur, Injil dan al-Quran). 3. Isi pokok dari semua kitab Allah swt ini sama yaitu bertauhid dan mengesakan Allah swt. 4. Kitab al-Quran memiliki keistimewaan dibanding kitab yang lainnya, di antara keistimewaan itu adalah, bahwa: Al-Quran berlaku untuk seluruh umat manusia Al-Quran terjamin pemeliharaannya sampai akhir zaman. 5. Fungsi utama beriman kepada kitab Allah swt adalah sebagai pedoman bagi umat manusia untuk memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat