iman kepada allah sl3

24
Implikasi Akhlak Implikasi Akhlak dalam dalam IMAN KEPADA ALLAH IMAN KEPADA ALLAH Implikasi Akhlak Implikasi Akhlak dalam dalam IMAN KEPADA ALLAH IMAN KEPADA ALLAH b b y: Sultoni y: Sultoni -STAIN SALATIGA -STAIN SALATIGA

Upload: ahmad-sultoni

Post on 18-Jul-2015

292 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Implikasi Akhlak Implikasi Akhlak dalam dalam

IMAN KEPADA ALLAHIMAN KEPADA ALLAH

Implikasi Akhlak Implikasi Akhlak dalam dalam

IMAN KEPADA ALLAHIMAN KEPADA ALLAHbby: Sultoniy: Sultoni-STAIN SALATIGA-STAIN SALATIGA

Mengenal AllahMengenal AllahURGENSIURGENSI::

a.a. Ilmu yang utama adalah Ilmu tentang Ilmu yang utama adalah Ilmu tentang AllahAllah

b.b. Barang siapa mengenal dirinya, Barang siapa mengenal dirinya, sungguh dia akan mengenal Tuhannya.sungguh dia akan mengenal Tuhannya.

c.c. Tidak ada yang bisa mengenal Allah, Tidak ada yang bisa mengenal Allah, kecuali Allah yang memperkenalkan kecuali Allah yang memperkenalkan

diri-Nya kepada yang dikehendaki-Nyadiri-Nya kepada yang dikehendaki-Nya

1. Ilmu yang paling utama adalah 1. Ilmu yang paling utama adalah Mengenal AllahMengenal AllahUkuran iman=kondisi hidupUkuran iman=kondisi hidup

Dan barangsiapa berpaling dari mengingat-Ku, Dan barangsiapa berpaling dari mengingat-Ku, maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunkannya padasempit, dan kami akan menghimpunkannya pada

124124. . hari hari kiamat dalam keadaan butakiamat dalam keadaan buta".".

Ilmu tentang AllahIlmu tentang Allah

URGENSIURGENSI:: Mengetahui asal muasalnya:Mengetahui asal muasalnya:

- Membuat PD- Membuat PD- Menjaga ‘kelas’ darimana ia berasal - Menjaga ‘kelas’ darimana ia berasal

Mengetahui tugas apa yang harus Mengetahui tugas apa yang harus dilakukan setelah diciptakandilakukan setelah diciptakan

Mengetahui ke mana menuju (hati-hati, Mengetahui ke mana menuju (hati-hati, ada akhirat)ada akhirat)

Termasuk memahami tugas sebagai Termasuk memahami tugas sebagai guru, sbg ‘peran yang dipilihkan Allahguru, sbg ‘peran yang dipilihkan Allah

2. 2. BARANG SIAPA MENGENAL DIRINYA, SUNGGUH BARANG SIAPA MENGENAL DIRINYA, SUNGGUH DIA AKAN MENGENAL TUHANNYADIA AKAN MENGENAL TUHANNYA

1.1. Rambut: Rambut: sebaran rizki, keadilan fungsi sebaran rizki, keadilan fungsi yang tak tergantikanyang tak tergantikan

2.2. Mata kepala dan mata Mata kepala dan mata kaki: kaki: tidak pernah salah tempat/ salah tidak pernah salah tempat/ salah pilihpilih

3.3. Kulit pipi dan kulit kaki: Kulit pipi dan kulit kaki: bersyukur atas ‘taqdir tempat’bersyukur atas ‘taqdir tempat’

4.4. ‘‘Harga Diri’ manusia: rasa Harga Diri’ manusia: rasa syukur yang tak mungkin syukur yang tak mungkin terbalasterbalas

3. 3. YANG TAHU TENTANG ALLAH,YANG TAHU TENTANG ALLAH,HANYA ALLAHHANYA ALLAH

a.a. Kepala manusia hanya Kepala manusia hanya menangkapmenangkap dan dan memahami yang memahami yang tertangkap. tertangkap. Punggung tangan nampak Punggung tangan nampak

hitam, namun telapak tangan sesungguhnya putih. Banyak manusia keliru hitam, namun telapak tangan sesungguhnya putih. Banyak manusia keliru memahami Maksud Allah, terutama jika menggunakan kacamata memahami Maksud Allah, terutama jika menggunakan kacamata Su’udhonSu’udhon

b.b. Nama Ibu hanya diketahui anak, jika Ibu Nama Ibu hanya diketahui anak, jika Ibu memperkenalkan namanya kepada si anak. memperkenalkan namanya kepada si anak. Surat Thoha: 14.Surat Thoha: 14.

c.c. Allah akan memperkenalkan dirinya, sesuai Allah akan memperkenalkan dirinya, sesuai dengan dengan tingkatantingkatan orang itu untuk mengenal orang itu untuk mengenal Dia. Dia.

d.d. Allah memperkenalkan diri-Nya, melalui Asma-Allah memperkenalkan diri-Nya, melalui Asma-NYa (sifat, power)NYa (sifat, power)

ALLAH itu ADAALLAH itu ADA

a. Buktinya: tafakaru fi kholqillahi.....Keteraturan alam, ‘pabrik’ dalam diri manusia,

b. Bagaimana dengan kausalitas: Sebab-Akibat/ Allah sebagai Prima Causa

c. Koreksi: bencana alam, penderitaan, kemiskinan.....Allah kok ndak memperhatikan???

d. Allah ada dalam kesadaran....hendaklah senantiasa sadar (zikir)

Setelah tahu bahwa Allah itu Setelah tahu bahwa Allah itu ADA, trus kenapa?ADA, trus kenapa?

Implikasi akhlak???

Keutuhan:

Allah Maha ADA

Allah Maha KUASA

Allah Maha CINTA

Beberapa sifat Allah

ALLAH MAHA ALLAH MAHA PENGASIH - PENYAYANGPENGASIH - PENYAYANG

a. a. Inti dari sifat-sifat Allah (2x dalam Inti dari sifat-sifat Allah (2x dalam al Fatihah)al Fatihah)

b. b. RahmanRahman adalah Rahmat yang adalah Rahmat yang sempurnasempurna dan dan menyeluruhmenyeluruh namun namun bersifat bersifat sementarasementara. .

c. Adapun kata c. Adapun kata RahimRahim, yang artinya , yang artinya menunjukkan menunjukkan kemantapankemantapan dan dan kesinambungankesinambungan, maka nikmat , maka nikmat yang berlaku secara mantap dan yang berlaku secara mantap dan berkesinambungan hanyalah berkesinambungan hanyalah rahmat di akhirat. rahmat di akhirat.

Lanjutan...Lanjutan...

RahmanRahman diartikan bahwa, Allah diartikan bahwa, Allah mencurahkan Ramencurahkan Rahhmat-Nya, sedangkan mat-Nya, sedangkan RahimRahim adalah wujud / zat yag memiliki adalah wujud / zat yag memiliki

sifat sifat RahmanRahman . Allah mencurahkan . Allah mencurahkan Rahmat-Nya karena Allah maha Rahmat-Nya karena Allah maha RahimRahim. .

Dia memberi tanpa pamrih apapun. Dia memberi tanpa pamrih apapun. Berbeda dengan manusia, sifat kasihnya, Berbeda dengan manusia, sifat kasihnya, senantiasa dilandasi oleh sayangnya pada senantiasa dilandasi oleh sayangnya pada

diri sendiri. (I v U)diri sendiri. (I v U)

Setelah tahu Allah Maha

Rahman Rahiem, terus kenapa?

Implikasi akhlak ???

Lanjutan: (akhlak dlm Rahman Rahim)

Langkah menemukan orang yang:

a. Memberi meskipun tidak diberi

b. Memberi meskipun disakiti

c. Memaafkan setelah disakiti bahkan menambah pemberian yang menyenangkan

ALLAH ALLAH MAHA MENDENGARMAHA MENDENGAR

a.a. As Sami’As Sami’ terambil dari kata terambil dari kata sami’a sami’a berarti berarti ‘mendengar’. Ini dapat berarti ‘menangkap suara / ‘mendengar’. Ini dapat berarti ‘menangkap suara / bunyi’, dapat pula berarti ‘mengindahkan dan bunyi’, dapat pula berarti ‘mengindahkan dan mengabulkan’.mengabulkan’.

b.b. Tak terbatas & tanpa alat, “Tak terbatas & tanpa alat, “Dia mendengar jejak Dia mendengar jejak semut hitam yang berjalasemut hitam yang berjalann di atas batu yang halus di di atas batu yang halus di malam yang gelapmalam yang gelap”, demikian tulis al Ghazali (beda ”, demikian tulis al Ghazali (beda dengan manusia yang pendengarannya terbatas)dengan manusia yang pendengarannya terbatas)

Kalau udaha tahu Allah Kalau udaha tahu Allah Maha Mendengar, trus Maha Mendengar, trus ngapa-in?ngapa-in?

Lanjutan (implikasi akhlak)Lanjutan (implikasi akhlak)

a. a. Mensyukuri pendengaran (bukan Mensyukuri pendengaran (bukan hanya mensyukuri telinga)hanya mensyukuri telinga)

b. Berhati-hati dalam berucap (hindari b. Berhati-hati dalam berucap (hindari mengatakan ‘jangkrik’.mengatakan ‘jangkrik’.

c. Tidak berputus asa dari Rahmat Allah, c. Tidak berputus asa dari Rahmat Allah, karena sehalus apapun yang diminta, karena sehalus apapun yang diminta, PASTI DIKABULKANPASTI DIKABULKAN

ALLAH ALLAH MAHA MELIHATMAHA MELIHAT

““Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha MengetahuiDialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui”. ”.

((Al An’am 6:103)Al An’am 6:103)

““Dia tidak dapat dicapai oleh Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan matapenglihatan mata ““

wujud mahluk yang adapun tidak semua wujud mahluk yang adapun tidak semua dapat dijangkaunya, maka bagaimana dapat dijangkaunya, maka bagaimana

mungkin dapat menjangkau dan melihat mungkin dapat menjangkau dan melihat Tuhan. Tuhan.

Kita tidak diberi kuasa Allah untuk melihat kuman, Kita tidak diberi kuasa Allah untuk melihat kuman, virus, karena bagaimama mungkin kita bisa virus, karena bagaimama mungkin kita bisa makan, ketika melihat tangan kita banyak makan, ketika melihat tangan kita banyak

berjalan hewan-hewan kecil. Kita pun tidak berjalan hewan-hewan kecil. Kita pun tidak diberi kuasa melihat jenis jin, malaikat, ruh, diberi kuasa melihat jenis jin, malaikat, ruh,

dsb, karena sangat mungkin justru mempersulit dsb, karena sangat mungkin justru mempersulit hidup manusia. Jika melihat ciptaan-Nya pun hidup manusia. Jika melihat ciptaan-Nya pun

kita tidak bisa bagaimana mungkin bisa melihat kita tidak bisa bagaimana mungkin bisa melihat Penciptanya. Penciptanya.

Dia dapat melihat segala Dia dapat melihat segala penglihatanpenglihatan” ”

Mahluk tidak dapat berlaku demikian, Mahluk tidak dapat berlaku demikian, bahkan tidak keliru jika dikatakan bahkan tidak keliru jika dikatakan bahwa hakekat penglihatan pun bahwa hakekat penglihatan pun tidak diketahui dan dilihat secara tidak diketahui dan dilihat secara

sempurna meskipun manusia melihatsempurna meskipun manusia melihat..

Kita sesungguhnya tidak melihat Kita sesungguhnya tidak melihat matahari tetapi melihat sinar matahari tetapi melihat sinar

matahari. Kita selama ini tidak matahari. Kita selama ini tidak melihat melihat manggamangga, tetapi melihat , tetapi melihat kulit kulit manggamangga, atau , atau daging manggadaging mangga. Kita . Kita

selama ini tidak melihat selama ini tidak melihat manusiamanusia tetapi melihat tetapi melihat hidungnya, matanya, hidungnya, matanya,

tangannya, kakinyatangannya, kakinya. .

Implikasi akhlakImplikasi akhlak

Hamba yang meneladani sifat ini adalah yang menyadari Hamba yang meneladani sifat ini adalah yang menyadari bahwa pandanganya hanya digunakan untuk melihat bahwa pandanganya hanya digunakan untuk melihat kebaikan serta melihat tanda-tanda kebesaran Allah kebaikan serta melihat tanda-tanda kebesaran Allah

yang terbentang di alam semesta.yang terbentang di alam semesta. Imam Ghazali menuturkan ketika menjelaskan sifat ini, Imam Ghazali menuturkan ketika menjelaskan sifat ini,

bahwa konon Isa ditanya, “Adakah yang sama dengan bahwa konon Isa ditanya, “Adakah yang sama dengan engkau?”. Beliau menjawab, “siapa yang pandanganya engkau?”. Beliau menjawab, “siapa yang pandanganya

adalah pelajaran, diamnya adalah renungan dan adalah pelajaran, diamnya adalah renungan dan ucapannya adalah zikir, maka dia sama dengan saya”. ucapannya adalah zikir, maka dia sama dengan saya”.

(cerdas spiritual...membaca simbol alam)(cerdas spiritual...membaca simbol alam)Orang yang meneladani sifat ini juga harus menyadari Orang yang meneladani sifat ini juga harus menyadari

bahwa Allah senantiasa melihatnyabahwa Allah senantiasa melihatnya

ALLAH MAHA MENGETAHUIALLAH MAHA MENGETAHUI

a.a. Ilmu Allah mencakup seluruh wujud, segala Ilmu Allah mencakup seluruh wujud, segala aktivitas, apapun yang terjadi, sebelum, pada saat aktivitas, apapun yang terjadi, sebelum, pada saat terjadi dan sesudahnyaterjadi dan sesudahnya

b.b. Ilmu Allah bukan hasil dari sesuatu, tetapi sesuatu Ilmu Allah bukan hasil dari sesuatu, tetapi sesuatu itulah yang merupakan hasil dari ilmu Allah. itulah yang merupakan hasil dari ilmu Allah. Sedangkan ilmu manusia adalah hasil dari Sedangkan ilmu manusia adalah hasil dari mempelajari sesuatu. mempelajari sesuatu.

c.c. Allah mengetahui tanpa alat, sedang ilmu manusia Allah mengetahui tanpa alat, sedang ilmu manusia diraih dengan panca indra, akal dan hatinyadiraih dengan panca indra, akal dan hatinya Allah Allah mengetahui tanpa alat, sedang ilmu manusia diraih mengetahui tanpa alat, sedang ilmu manusia diraih dengan panca indra, akal dan hatinyadengan panca indra, akal dan hatinya

Implikasi akhlakImplikasi akhlak

Ciri hamba yang berilmu, ditunjukkan dari Ciri hamba yang berilmu, ditunjukkan dari makna :makna :

1. ‘Ain1. ‘Ain asal kalimat ‘ asal kalimat ‘Iliyyin’Iliyyin’, tempat yang tinggi, , tempat yang tinggi, bahwa ahli ilmu akan menduduki derajat yag bahwa ahli ilmu akan menduduki derajat yag tinggi, baik dihadapan Allah maupun mahluk.tinggi, baik dihadapan Allah maupun mahluk.

2. Mim2. Mim, asal dari ‘, asal dari ‘Mulkun’Mulkun’, bagi ahli ilmu akan , bagi ahli ilmu akan diberika kekuasaan, dalam arti ketrampilan, diberika kekuasaan, dalam arti ketrampilan, wilayah, wewenang.wilayah, wewenang.

3. Lam3. Lam, asal dari kalimat ‘, asal dari kalimat ‘Lathief ’Lathief ’, bahwa ahli , bahwa ahli ilmu memiliki sifat halus dalam bahasa, ilmu memiliki sifat halus dalam bahasa, bersikap, berprilaku, juga kehalusan hati dan bersikap, berprilaku, juga kehalusan hati dan pandangan, sehingga mampu membuka tabir pandangan, sehingga mampu membuka tabir rahasia yang tiada terlihat manusia umum.rahasia yang tiada terlihat manusia umum.

Implikasi akhlak, lanjutanImplikasi akhlak, lanjutan

1.1. Menyadari bahwa Ilmu itu milik Allah, Menyadari bahwa Ilmu itu milik Allah, maka hanya dengan keridhoan-Nya maka hanya dengan keridhoan-Nya seseorang dapat memahami sesuatu.seseorang dapat memahami sesuatu.

2. Tidak sombong dengan sesuatu yang telah 2. Tidak sombong dengan sesuatu yang telah dicapai, termasuk memperoleh harta dicapai, termasuk memperoleh harta darisebab ilmu yang ada padanya, karena darisebab ilmu yang ada padanya, karena itu semua adalah pemberian Allah. Qorun itu semua adalah pemberian Allah. Qorun adalah contoh yang telah dijelaskan Allah adalah contoh yang telah dijelaskan Allah bagaimana seseorang yang kaya karena ia bagaimana seseorang yang kaya karena ia merasa bahwa semua itu dicapai dengan merasa bahwa semua itu dicapai dengan kepinterannya. Dan balasan yang kepinterannya. Dan balasan yang diterimanya adalah, dibenamkan/ diterimanya adalah, dibenamkan/ dikuburkan semua harta miliknya ke bumi dikuburkan semua harta miliknya ke bumi Allah. Allah.