bab i gagasan proyek perubahan 1. latar belakang

84
Laporan Akhir Proyek Perubahan BAB I GAGASAN PROYEK PERUBAHAN 1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu bagian yang mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi baik organisasi pemerintah maupun organisasi non pemerintah. Di era global sekarang ini, kebutuhan memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi merupakan suatu keniscayaan, mengingat peran Sumber daya manusiayang sangat besar dalam suatu organisasi. Sehingga pembentukan dan penguatan kedisiplinan sumber daya manusia dalam organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting dan menjadi tolok ukur untuk mengukur sejauhmana peran kepemimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik. Disiplin juga merupakan bentuk pengendalian diri setiap individu sumber daya manusia dalam organisasi yang diwujudkan denganperilaku anggotanya baik dalam lingkungan kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan norma yang berlaku baik norma yang berlaku dalam organisasi maupun norma yang berlaku dalam masyarakat, agar kewibawaan organisasi selalu terjaga. Faktor kedisiplinan juga merupakan kekuatan luar biasa yang dapat mengantar individu, organisasi dan bahkan bangsa untuk meraih berbagai hal yang diinginkan. Dan kedisiplinan bagi aparatur pemerintah baik Polri, TNI, maupun ASN dapat menjiwai kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat untuk meraih harapan dan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu mencapai masyarakat adil Makmur berdasarkan Pancasila. Sumber daya manusia pada organisasi POLRI, TNI, dan Pemerintahan Sipil diantaranya Pemerintahan Daerah, merupakan aparatur yang sangat menentukan berjalannya organisasi pemerintahan Indonesia. sehingga, penguatan disiplinsumber daya manusia pada organisasi POLRI, TNI, dan ASN pada Pemerintahan Daerah baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja harus secara

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Laporan Akhir Proyek Perubahan

BAB I

GAGASAN PROYEK PERUBAHAN

1. Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan salah satu bagian yang mempengaruhi

keberhasilan suatu organisasi baik organisasi pemerintah maupun organisasi non

pemerintah. Di era global sekarang ini, kebutuhan memperoleh sumber daya

manusia yang berkualitas dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi merupakan

suatu keniscayaan, mengingat peran Sumber daya manusiayang sangat besar

dalam suatu organisasi. Sehingga pembentukan dan penguatan kedisiplinan

sumber daya manusia dalam organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting

dan menjadi tolok ukur untuk mengukur sejauhmana peran kepemimpinan secara

keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik. Disiplin juga merupakan bentuk

pengendalian diri setiap individu sumber daya manusia dalam organisasi yang

diwujudkan denganperilaku anggotanya baik dalam lingkungan kerja maupun

dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan norma yang berlaku baik norma yang

berlaku dalam organisasi maupun norma yang berlaku dalam masyarakat, agar

kewibawaan organisasi selalu terjaga.

Faktor kedisiplinan juga merupakan kekuatan luar biasa yang dapat

mengantar individu, organisasi dan bahkan bangsa untuk meraih berbagai hal

yang diinginkan. Dan kedisiplinan bagi aparatur pemerintah baik Polri, TNI,

maupun ASN dapat menjiwai kehidupan berbangsa, bernegara, dan

bermasyarakat untuk meraih harapan dan cita-cita bangsa Indonesia

sebagaimana tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu

mencapai masyarakat adil Makmur berdasarkan Pancasila.

Sumber daya manusia pada organisasi POLRI, TNI, dan Pemerintahan Sipil

diantaranya Pemerintahan Daerah, merupakan aparatur yang sangat menentukan

berjalannya organisasi pemerintahan Indonesia. sehingga, penguatan

disiplinsumber daya manusia pada organisasi POLRI, TNI, dan ASN pada

Pemerintahan Daerah baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja harus secara

Laporan Akhir Proyek Perubahan

2

terus menerus dipupuk agar pemberian pelayanan kepada publik kepada

masyarakat tidak terganggu.

Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian

Negara Republik Indonesia bahwa Polri merupakan alat negara yang berperan

dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum,

serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat

dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. Dan dalam rangka

mengimplementasikan peran tersebut, Pimpinan Polri telah menetapkan kebijakan

dan program yaitu visi dan misi Polri, Grand Strategy Polri Tahun 2005-2025,

Renstra Polri, reformasi birokrasi Polri dan struktur organisasi Polri yang baru.

Selanjutnya menetapkan program revitalisasi Polri yang terangkum dalam road

map berikut program revitalisasinya serta komitmen yang akan diwujudkan guna

menuju Polri yang melayani, proaktif, transparan dan akuntabel, yang diwujdkan

dalam beberapa tahapan Grand Strategi Polri yaitu Tahap Trust Building (2005 –

2010) ; Tahap Partnership (2010 – 2015) dan Tahap Strive for Excellence (2016 –

2025), sehingga kepercayaan masyarakat terhadap Polri diharapkan semakin

meningkat.

Harapan untuk mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan

masyarakat terhadap Polri, dibutuhkan disiplin yang tinggi dalam pelaksanaan

tugas pokok, fungsi, dan peran Polri sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Karena pada dasarnya, disiplin bagi anggota Polri adalah

ketaatan dan kepatuhan yang sungguh-sungguh terhadap Peraturan Disiplin

Anggota Polri, sedangkan Peraturan Disiplin Anggota Polri adalah serangkaian

norma untuk membina, menegakkan disiplin dan memelihara tata tertib

kehidupan anggota Polri, sebagaimana tertuang dalam arah kebijakan strategi

pembinaan disiplin anggota Polri yang tidak dapat dipisahkan dari arah kebijakan

Polri yang diwujdkan dalam beberapa tahapan dalam rangka “revitalisasi Polri

menuju pelayanan prima guna meningkatkan kepercayaan masyarakat”.

Pelayanan prima harus diwujudkan pada seluruh lingkup tugas pokok, fungsi dan

peran Polri sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 2

Tahun 2002 tentang Polri.

Laporan Akhir Proyek Perubahan

3

Namun demikian, dalam rangka mewujudkan kepercayaan masyarakat

tersebut, Polri masih dihadapkan pada tingginya jumlah oknum angota Polri yang

melakukan pelanggaran, yaitu pada tahun 2016 berjumlah 6.662, tahun 2017

berjumlah 3.499, dan tahun 2018 berjumlah 4.674 orang. Dan Jumlah tersebut

dapat diibaratkan “Piramida gunung es” yang artinya dipuncaknya kecil namun

dibawahnya lebih besar, dan tidak semua pelanggaran dapat terpantau atau

diketahui dan diproses oleh jajaran Div Propam Polri, karena Div Provam Polri

dihadapkan pada keterbatasan sumber daya manusia, anggaran, sarana dan

prasarana untuk mememantau seluruh pelanggaran oleh oknum anggota Polri.

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, Divpropam Polri yang bertugas

membina dan menyelenggarakan fungsi pertanggungjawaban profesi dan

pengamanan internal termasuk penegakan disiplin dan ketertiban di lingkungan

Polri serta pelayanan pengaduan masyarakat tentang adanya penyimpangan

tindakan anggota Polri atau PNS Polri, perlu mengambil langkah-langkah sinergis

dengan pengemban fungsi penegakan disiplin, sehingga penegakan disiplin

terhadap anggota Polri yang melakukan pelanggaran berjalan efektif dan efesien.

Namun demikian terlihat betapa pentingnya peranan faktor disiplin di

dalam meningkatkan kinerja anggota POLRI yang berjumlah 470.391 orang,

sehingga perlu dilakukan Langkah sinergis melalui kerja sama dengan TNI yang

memiliki kurang lebih 400 ribu personel aktif, dan Kerjasama dengan fungsi

penegakan disiplin ASN yang berjumlah 4.287.526 orang. Namun demikian

penegakan disiplin terhadap anggota POLRI, TNI, maupun ASN di luar lingkungan

kerja masih maih berjalan sendiri-sendiri dan belum ada keterpaduan dan sinergi.

Hal tersebut disebabkan masing-masing organisasi Polri, TNI, Pemerintah Daerah

memiliki dasar hukum yang berbeda dalam penegakan disiplin. Penegakan disiplin

terhadap anggota Polri merupakan kewenangan Div Provam Polri, anggota TNI

oleh POM TNI, dan ASN oleh Jajaran Polisi Pamong Praja. Oleh karena itu, Proyek

Perubahan ini sangat penting dalam membangun sinergi penegakan disiplin

terhadap anggota Polri, TNI, dan ASN khususnya yang melakukan pelanggaran di

luar lingkungan kerja.

Laporan Akhir Proyek Perubahan

4

Ketika dalam pelaksanaan tugasnya anggota polri menemukan personel

lain yang tidak disiplin, keterbatasan akan mempengaruhi tugas yang

dilaksanakan, oleh sebab itu dibutuhkan tindakan bersama dgn instansi lain untuk

melakukan penegakan disiplin terhadap personel yang melakukan pelanggaran.

Diperlukan tindakan bersama dilapangan namun selama ini belum ada aturan

yang bisa dipedomani, maka dibutuhkan peraturan bersama dalam bentuk mou

sehingga akan lebih mudah mengatasi permasalahan yang ada pada pelaku

pelanggaran dan backing di dalamnya.

2. Kondisi Saat Ini

Provos adalah satuan fungsi Kepolisian Negara Republik Indonesia yang

bertugas membantu pimpinan untuk membina dan menegakkan disiplin serta

memelihara tata tertib kehidupan anggota Kepolisian Republik Indonesia. Tugas

yang dilaksanakan fungsi Provos lebih banyak pengamanan internal institusi

kepolisian terutama terhadap oknum-oknum anggota Polri yang melakukan

pelanggaran disiplin, dan kode etik kepolisian. Sedangkan untuk proses

penyidikan terhadap oknum anggota Polri yang melakukan tindak pidana

dilakukan oleh Bareskrim Polri.

Kondisi saat ini anggota Polri yang melakukan pelanggaran disiplin setiap

tahun menunjukkan angka yang relatif meningkat. Hal ini dapat dilihat dari data

pelanggaran disiplin yang dilakukan anggota Polri dalam kurun waktu 3 (tiga)

tahun terakhir, yaitu:

a. Tahun 2016 sebanyak 6662 orang.

b. Tahun 2017 sebanyak 3499 orang.

c. Tahun 2018 sebanyak 4674 orang.

Dengan masih banyaknya jumlah anggota Polri yang melakukan

pelanggaran, maka Provos Polri yang merupakan garda terdepan didalam

penegakkan disiplin harus bekerja ekstra keras dalam menekan tingkat

pelanggaran disiplin, kode etik dan tindak pidana. Beban tugas yang diemban oleh

Laporan Akhir Proyek Perubahan

5

Provos ini tidak terlepas dari kapasitas dan kompetensi SDM Provos terutama

yang mengemban sebagai pemeriksa.

Dari data rekapitulasi jumlah personil Provos yang bertugas di Mabes Polri

dan yang bertugas di jajaran Polda seluruh Indonesia dapat dilihat pada tabel.1

berikut ini :

Data Rekapitulasi Jumlah Personil Provos yang berada

Mabes, Polda dan Polres /TA

NO KESATUAN

URAIAN

KET POLDA POLRES

JAJARAN

JML PERS JML PERS

1 2 3 4 5

1 MABES POLRI 176

2 ACEH 119 384

3 SUMUT 48 504

4 SUMBAR 28 324

5 JAMBI 41 114

6 RIAU 32 257

7 KEPRI 25 142

8 BABEL 19 28

9 SUMSEL 49 241

10 BENGKULU 24 162

11 LAMPUNG 38 259

12 METRO JAYA 115 235

13 JABAR 56 719

14 BANTEN 33 80

Laporan Akhir Proyek Perubahan

6

NO KESATUAN

URAIAN

KET POLDA POLRES

JAJARAN

JML PERS JML PERS

1 2 3 4 5

15 JATENG 55 745

16 DIY 103 243

17 JATIM 147 1158

18 BALI 44 204

19 NTB 32 155

20 NTT 36 284

21 KALBAR 80 256

22 KALTENG 63 176

23 KALTIM 30 157

24 KALTARA 6 33

25 KALSEL 49 213

26 SULUT 28 209

27 GORONTALO 18 88

28 SULTENG 45 184

29 SULTRA 26 159

30 SULSEL 134 280

31 SULBAR 14 81

32 MALUKU 105 153

33 MALUT 20 94

34 PAPUA BARAT 18 90

35 KORBRIMOB 284

36 BAHARKAM 36

Laporan Akhir Proyek Perubahan

7

NO KESATUAN

URAIAN

KET POLDA POLRES

JAJARAN

JML PERS JML PERS

1 2 3 4 5

1.906 8.807

Dari data rekapitulasi jumlah personel provos tersebut dapat diketahui

bahwa:

a. Jumlah anggota Provos yang bertugas di Mabes Polri dan jajaran Polda

seluruh Indonesia sebanyak: 1.906 orang.

b. Jumlah anggota Provos yang bertugas di jajaran Polres seluruh Indonesia

sebanyak: 8.807 orang.

Apabila data tersebut dianalisa, maka dapat disimpulkan bahwa jumlah

anggota Provos di seluruh Indonesia masih sangat kurang.

Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya personil Provos Bagaimana Provos

mau bekerja secara profesional, sementara personil masih sangat kurang.

Kemudian kegiatan dalam penegakan disiplin dilapangan masih rendah yang

mendukung tugas provos, sehingga didalam bekerja satuan provos yang berada di

kewilayahan masih banyak yang meminta petunjuk dari satuan provos tingkat

pusat masih adanya kerjasama dalam penegakan disiplin masih sendiri-sendiri.

3. Kondisi yang diharapkan.

Dengan melihat kondisi yang ada saat ini maka Divisi Propam Polri dalam

jangka Panjang akan melakukan Kerjasama (MOU) Operasional bersama TNI, Polri

dan Satpol PP dalam melaksanakan tugasnya terutama di bidang penegakan

disiplin bagi anggota Polri. Hal ini dikarenakan semakin tingginya angka

pelanggaran disiplin, kode etik dan tindak pidana yang dilakukan oleh anggota

Polri. Biro Provos Divpropam Polri merupakan salah satu organisasi yang termasuk

dalam penegakan disiplin di Internal Polri.

Tabel 1.

Data Rekapitulasi Jumlah Personel Provos

Laporan Akhir Proyek Perubahan

8

Dalam meningkatkan kerjasama (MOU) perlu dilibatkan instansi internal

atau eksternal, yaitu:

a. Perlibatan internal berkoordinasi dengan fungsi terkait diantaranya

Baharkam Polri, Bareskrim Polri, Baintelkam Polri, Divpropam Polri, Divkum

Polri, Pusdokkes Polri dan SOPS Polri yang bertujuan dapat meningkatkan

kerjasama operasional penegakan disiplin Polri;

b. Perlibatan terhadap TNI dan Satpol PP guna adanya koordinasi dan

harmonisasi yang baik sesuai dengan tugas dan peranannya masing-

masing.

Kondisi yang ada selama ini tentang sumber daya manusia Provos masih

melakukan tugasnya sendiri-sendiri terutama dengan instansi lain sehingga

diperlukan penguatan dan peningkatan kerjasama sumber daya manusia Provos

untuk mendukung kinerja Divisi Propam Polri yang semakin lama semakin

meningkat.

Faktor sumber daya manusia Provos yang diharapkan adalah Provos yang

bekerja secara professional dalam bidang penegakkan hukum dan penegakkan

tata tertib dan disiplin anggota Polri.

Agar SDM Provos bisa bekerja lebih baik dan professional, maka diperlukan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Meningkatkan kerjasama antara Biroprovos Divpropam Polri dengan fungsi

teknis lainnya.

b. Meningkatkan kerjasama dalam pelaksanaan tugas.

c. mengurangi pelanggaran disiplin anggota Polri di lapangan.

d. Terwujudnya kepercayaan masyarakat terhadap aparat Kepolisian.

e. Dukungan stakeholders dan mitra kerja Polri dalam melakukan kerjasama

terhadap kinerja anggota Polri.

Laporan Akhir Proyek Perubahan

9

4. Nama Proyek Perubahan dan Deskripsi

Pada tanggal 4 September 2020, project leadermenulis nama proyek

perubahan dan telah disetujui oleh pembimbing dari coach yang

berjudul“SINERGITAS OPERASIONAL BERSAMA ANTARA TNI, POLRI DAN

SATPOL PP DALAM PENEGAKAN DISIPLIN GUNA TERCIPTANYA APARAT

YANG PROFESIONAL”.

Proyek perubahan ini dibuat sebagai program untuk meningkatkan

kerjasama antara TNI, Polri dan Satpol PP. Hal ini dilakukan sinergitas operasional

bersama dalam penegakan disiplin karena masih rendahnya koordinasi dan

kerjasama antara instansi terkait. Disamping itu juga masih adanya pelaksanaan

tugas yang dilakukan sendiri-sendiri baik TNI, Polri ataupun Satpol PP.

Gagasan proyek perubahan ini telah mendapat persetujuan dan dukungan

penuh dari Karo Provos Divpropam Polri selaku Mentor dan Kadiv Propam Polri

selaku atasan Mentor untuk segera direalisasikan.

5. Tujuan Proyek Perubahan

a. Umum

Mewujudkan dan meningkatkan Sinergitas Operasional bersama antara

TNI, POLRI dan Satpol PP dalam penegakan disiplin guna terciptanya

aparat yang profesional.

b. Khusus

1) Terlaksananya sinergitas operasional bersama dilakukan dengan

sesuai prosedur dan sesuia aturan yg disepakati bersama antara

TNI, Polri dan Satpol PP dalam penegakan disiplin;

2) Meningkatkan kualitas hubungan dan kerjasama;

3) Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja aparat dalam

penegakan disiplin.

Laporan Akhir Proyek Perubahan

10

6. Manfaat Proyek Perubahan

Proyek perubahan ini memberikan manfaat baik internal maupun eksternal

sebagai berikut:

a. Manfaat internal:

Menigkatkan kerjasama antara Biroprovos Divpropam Polri dengan fungsi

teknis lainnya.

Meningkatkan kerjasama dalam pelaksanaan tugas. Mengurangi

pelanggaran disiplin anggota Polri di lapangan.

b. Manfaat eksternal:

Terwujudnya kepercayaan masyarakat terhadap aparat Kepolisian.

Dukungan stakeholders dan mitra kerja Polri dalam melakukan kerjasama

terhadap kinerja anggota Polri.

7. Output Kunci

Proyek perubahan ini dirancang untuk menghasilkan keluaran (output)

kunci baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka Panjang

sebagaimana diuraikan sebagai berikut :

a. Output jangka pendek:

terbentuknya tim efektif yang terdiri dari tim pelaksana, tim perumus

kebijakan serta tim pelaporan dan monev;

1) Tersusunnya naskah Akademik tentang penegakan disiplin anggota

di tempat yang telah ditentukan bersama antara TNI, Polri dan

Satpol PP;

2) Terlaksananya sinkronisasi dan harmonisasi dalam pembuatan MOU;

3) Meningkatkan kualitas hubungan dan kerjasama.

b. Output jangka sedang :

1) Tersusunya Nota kerjasamadan penandtanganan tentang penegakan

disiplin di tempat tempat yang telah ditentukan bersama;

2) Terbentuknya team efektif, sosialisasi, sinkronisasi dan terwujudnya

kerjasama(MOU) bersama antara TNI, Polri dan Satpol PP;

Laporan Akhir Proyek Perubahan

11

3) Terlaksananya dukungan anggaran bersama.

c. Output jangka Panjang:

1) Terlaksananya sosialisasi MOU operasional bersama TNI, Polri dan

Satpol PP tentang penegakan disiplin di tempat yang telah

ditentukan bersama;

2) Terlaksananya sosialisasi Rancangan/Draf kerjasama (MOU);

3) Terlaksananyakerjasama antara TNI, Polri dan Satpol PP yang lebih

baik;

4) Terselenggaranya kerjasama antara TNI, Polri dan Satpol PP di

Satuan kewilayahan.

Laporan Akhir Proyek Perubahan

12

BAB II

RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN

8. Roadmap/Milestone Proyek Perubahan

Tahapan-tahapan penting yang ingin dicapai berikut target waktu dalam

rangka mencapai tujuan proyek perubahan secara tepat waktu dan tepat sasaran

sebagaimana dijabarkan pada tabel berikut ini:

KEGIATAN JANGKA PENDEK WAKTU

1. Tim Kerja Proyek Perubahan Agustus 2020

a. Koordinasi dengan Mentor tentang

pelaksanaan proyek perubahan

Minggu Ke-3 Agustus 2020

b. Pembuatan Sprint Kadivpropam tentang

Pembentukan Tim Kerja Proyek

Perubahan

Minggu Ke-3 Agustus 2020

c. Brainstroming dengan Tim Kerja Proyek

Perubahan tentang pelaksanaan

Implementasi Proyek Perubahan

Minggu Ke-4 Agustus 2020

2. Menyusun Naskah akademi

a. Rapat koordinasi dengan team efektif

internal dan ekternaldalam penyusunan

Naskah Akademi

b. Membuat draf Naskah Akademi dengan

team efektif internal dan ekternal

Minggu ke 1 September 2020

3. Konsultasi dengan Ahli atau

akademisi

a. Ahli dari hukum dan ketatanegaraan Minggu ke-2 September 2020

b. Ahli atau pakar sosiologi Minggu ke-3 September 2020

c. Pengajuan Naskah Akademi kepada

Mentor dan min persetujuan

Minggu ke-4 September dan

minggu I Oktober 2020

Laporan Akhir Proyek Perubahan

13

KEGIATAN JANGKA PENDEK WAKTU

d. Membuat surat pengantar Naskah

Akademi yang untuk dikirim dan diteliti

kepada stekaholder baik TNI, Polri dan

Satpol PP guna pembuatan Nota

Bersam ( MOU )

e. Pengiriman Naskah Akademi dan

koordinasi ke Puspom TNI

f. Pengiriman Naskah Akademi dan

Koordinasi dengan Puspom AD

g. Pengiriman Naskah Akademi dan

Koooedinasi dengan Puspom AL

h. Pengiriman Naskah Akedemi dan

koordinasi dengan Puspom AU

i. Pengiriman dan koordinasi dengan

Ditjen Satpol PP kemendagri.

j. Pengirman Naskah Akademi dan

koordinasi ke Divkum Mabes Polri

k. Pengiriman Naskah Akedemi dan

koordinasi dengan SOPS Polri

4. Rapat Koordinasi Teknis dan minta

dukungan dan persetujuan oleh stake

holder TNI, Polri dan Satpol PP.

Minggu II dan III Bulan

Oktober 2020

a.Rapat Koordinasi Teknis dengan Puspom

TNI di Mabes TNI Cilangkap

b. Rapat koordinasi di Puspom AL di Kantor

Puspom AL kelapa gading

c. Rapat koordinasi dengan Puspom AD

Minggu ke-II Oktober 2020

d..Rapat koordinasi Tehnis dengan Ditjen

Satpol PP Kementrian Dalam Negeri

Minggu ke- III Oktober 2020

5. Rapat bersama antara TNI, Polri dan Minggu ke – IVOktober 2020

Laporan Akhir Proyek Perubahan

14

KEGIATAN JANGKA PENDEK WAKTU

Satpol PP :

a. Adanya kesepakatan bersama dan

dukungan bersama dalam pembuatan

Nota Bersama ( MOU ) tentang

Penegakan Disiplin

b. Adanya surat dukungan atau testiimoni

dari stskeholder TNI, Polri dan Satpol

PP

6. Rapat bersama dengan Sops Polri untuk

penyusunan kerjasama ( MOU ) antara

Polri, TNI dan Satpol PP:

a. Pembuatan sprin Pokja penyususunan

Nota Bersama ( MOU )

b. Rapat bersama untuk penyusunan

draf MOU dengan staf Sops Polri,

Difkum dan team Efektif.

Minggu ke I dan II November

2020

KEGIATAN JANGKA MENENGAH

1. Finalisasi Naskas kerja sama MOU Januari 2021

2. Penandatanganan MOU Maret 2021

3. Pengajuan MOU yang sudah ditandatangai

oleh Kadivpropam kepada Kapolri

Setember 2021

4. Sosialisasi MOu dgn TNI, Polri dan Satpol

PP

Oktober s/d Desember 2021

KEGIATAN JANGKA PANJANG

1. Implementasi MOU di seluruh daerah Januari 2022

2. Supervisi Monitoring dan evaluasi Juli 2022

Laporan Akhir Proyek Perubahan

15

NO TAHAP UTAMA OUTPUT WAKTU

1 2 3 4

I. Jangka Pendek

A. Membangun Komitmen

Internal

1. persiapan pelaksanaan

rapat pembentukan Tim

efektif.

2. Rapat konsolidasi

pembentukan dan

pembagian kerja Tim efektif

terdiri dari Tim pelaksana,

Tim perumus kebijakan

serta Tim pelaporan dan

monev.

3. Pengajuan

pengesahan/penerbitan

surat perintah

pembentukan Tim efektif.

Sprin Kadiv Propam

Minggu I S/D II

bulan September

2020

B. Perumusan Naskah

Akademi dan MOU

1. Pembentukan Tim pokja

penyusunan rancangan/Draf

Naskah akademi penegakan

disiplin MOU.

2. penyusunan rancangan/Draf

Naskah akademi penegakan

disiplin oleh Tim Pokja dan

MOU.

− Sprin Kadiv

Propam

− Rancangan/Draf

Naskah akademi

penegakan disiplin

Minggu III S/D IV

bulan September

2020

Laporan Akhir Proyek Perubahan

16

NO TAHAP UTAMA OUTPUT WAKTU

C. Prosedur Penyusunan

Naskah Akademi

1. melakukan harmonisasi dan

sinkronisasi Naskah Akademi

dan MOU dengan Divkum Polri

dan Satker terkait.

3. Melakukan verifikasi

rancangan Naskah

Akademidan MOU oleh SOPS

Polri dan Divisi Hukum Polri.

laporan hasil

verifikasi oleh Divisi

Hukum Polri

Minggu I S/D II

bulan Oktober

2020

D. PENGESAHAN Naskah

Akademi dan MOU

1. penandatanganan surat

pengantar Naskah akademi

tentang penegakan disiplin

oleh Kadiv Propam Polri.

2. pengajuan draft MOUkeSops

Polri.

peraturan Kadiv

Propam Polri

tentang pemeriksa

Provos

Minggu III S/D IV

bulan Oktober

2020

II. Jangka menengah

A. Pelaksanaan MOU

1.Pembuatan sprin Kadiv

Propam Polritentang pembuatan

draft kerjasama / MOU.

2. Penandatanganan sprint

MOU

Surat perintah Kadiv

Propam Polri

tentang

pelaksanaan

kerjasama / MOU

Minggu I S/D II

bulanNovember

2020

Laporan Akhir Proyek Perubahan

17

NO TAHAP UTAMA OUTPUT WAKTU

B. Pelaksaanaan MOU

1.perencanaan MOU.

2. pelaksanaan MOU.

3. Rencana penandatanganan

MOU.

4. Pelaksanaan penanda-

tanganan MOU.

- Laporan hasilMOU

- Laporan

hasilpenandatanga

nan MOU

Minggu I S/D IV

bulanmaret 2021

Minggu I S/D IV

Mei2021

C. Sosilalisa MOU bersama

TNI, Polri dan Satpol PP

1. Pembentukan Tim Pokja

sosialisasi.

2. Menyusun jadwal sosialisasi

MOU

3. Pelaksanaan sosialisasi

- Surat Perintah

Kadiv Propam

Polri tentang Tim

Sosialisasi

Pada 2021

sampai dengan

2022

III Jangka Panjang

A. Pelaksanaan supervise buat Sprin Supervisi Bulan Januari s/d

Des 2021 – 2022

B.Pelaksanaan Monitoring buat sprin

Monitoring

Bulan januari S/D

Des 2021 -2022

C.Pelaksanaan evaluasi buat sprint Evaluasi Bulan Jan S/D

Des 2022 – 2022

Tabel 2.

Roadmap/milestone proyek perubahan.

Laporan Akhir Proyek Perubahan

18

9. Ruang Lingkup/Cakupan Proyek Perubahan

Proyek ini dirancang untuk mencakup pencapaian dalam jangka pendek,

jangka menengah dan jangka panjang. Sedangkan ruang lingkup dalam proyek

perubahan ini adalah mencakup:

a. Membuat Naskah Akademi tentang penegakan disiplin.

b. Membuat Naskah MOU tentang kerjasama antara TNI, Polri dan Satpol PP.

c. Melaksanakan operasional bersama TNI, Polri dan Satpol PP.

10. Tata Kelola Proyek

Sejalan dengan tujuan proyek perubahan ini, maka untuk mendapatkan hasil

sesuai dengan yang diharapkan perlu dibentuk manajemen tata kelola proyek.

Keanggotaan Tim Proyek Perubahan berasal dari lingkungan Biro Provos

Divpropam Polri sebagaimana diuraikan pada Gambar 1 berikut ini.

Gambar 3.

Tata Kelola Proyek Perubahan

MENTOR:

Brigjen Polisi Drs Ramdani Hidayat, S.H.

PROJECT LEADER:

Kombes Pol Ahmad Zaenudin, S.H., M.H.

COACH:

Ir. Choirul Djamhari ,M.Sc.,Ph.D.

POKJA I

INTERNAL

POKJA II

EKSTERNAL

Laporan Akhir Proyek Perubahan

19

Dalam hubungannya dengan tim proyek perubahan, diterapkan model

kepemimpinan kolaboratif, dimana semua pihak yang bekerja menuju tujuan

bersama dengan berbagi tanggung jawab dan wewenang untuk mencapai hasil

yang ditetapkan.

Penjabaran tugas struktur jabatan dalam proyek perubahan setiap elemen

sesuai dengan surat perintah dari atasan mentor adalah sebagai berikut.

NO NAMA JABATAN

STRUKTURAL

JABATAN

DALAM PROPER FUNGSI DAN PERAN

1 Brigjend.

Pol.

Ramdani

Hidayat,

S.H.

Karo Provos

Divpropam

Polri.

Mentor Memberikan arah

kebijakan dalam Proyek

Perubahan tentang

sinergitas operasional

bersama antara tni, polri

dan pemda dalam

penegakan disiplin guna

terciptanya aparat yang

propesional.

2 Kombes Pol.

Sugeng

Putut

Wicaksono

Sesro Provos

Divpropam

Polri.

Pengendali Pengendali dalam proyek

perubahan terhadap tim

perumus kebijakan, tim

pelaksana dan tim

pelaporan dan monev

3 Kombes Pol.

Ahmad

Zaenudin,

S.H., M.H.

Pemeriksa

UtamaBiroprov

os Divpropam

Polri.

Project Leader Pimpinan dalam inovasi

dan proyek perubahan

tentang peningkatan

profesionalisme Polri

tentang sinergitas

operasional bersama TNI,

Polri dan Satpol PP dalam

penegakan disiplin guna

terciptanya apparat yang

professional.

Laporan Akhir Proyek Perubahan

20

NO NAMA JABATAN

STRUKTURAL

JABATAN

DALAM PROPER FUNGSI DAN PERAN

4 Kombes Pol.

Sakeus

Ginting,

S.I.K., M.H.

Kepala Bagian

Penegakkan

Disiplin

Biropprovos

Divpropam

Polri.

Katim

Pelaksana Sebagai pelaksana dalam

membuat inovasi proyek

perubahan dan sebagai

koordinator hubungan

dengan stake holder.

5 Kombes Pol

Chiko

Ardwiatto,

S.I.K.,

M.Hum.

Pemeriksa

Utama Biro

Provos

Divpropam

Polri.

Katim Perumus

Kebijakan.

Membuat dan menyusun

administrasi pendukung

proyek perubahan

berkaitan dengan regulasi,

dan mengumpulkan

peraturan-peraturan yang

berhubungan dengan

naskah akademi dan MOU.

6 AKBP

Andree

Ghama

Putra, S.H.,

S.I.K.

Pemeriksa

Utama Biro

Provos

Divpropam

Polri.

Katim

Pelaporan

Monitoring dan

Evaluasi.

Melaksanakan monitoring

dan evaluasi data

pelaporan terhadap hasil

proyek perubahan sebagai

bahan pengambilan

keputusan lebih lanjut.

11. Identifikasi, Analisis Stakeholders dan Strategi Komunikasi

a. Identifikasi dan Analisis Stakeholders

Pemangku kepentingan (stake holder) yang terlibat dalam kegiatan

proyek perubahan ini mencakup instansi internal Divisi Propam Polri dan

instansi eksternal Divisi Propam Polri. (lihat Gambar 2):

1) Kelompok internal mencakup pemangku kepentingan yang berada di

lingkungan Divisi Propam Polri, yaitu:

a) Kepala Divisi Propam Polri;

b) Kepala Biro Provos Divpropam Polri;

Tabel 4.

Penjabaran Tugas

Laporan Akhir Proyek Perubahan

21

c) Kepala Biro Pertanggung jawaban Profesi Polri;

d) Kepala Biro Pengamanan Internal Polri;

e) Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan.

2) Kelompok eksternal mencakup pemangku kepentingan yang berada di

luar lingkungan Divisi Propam Polri, yaitu:

a) Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri;

b) Kepala Badan Reserse Kriminal Polri;

c) Kepala Badan Intelijen KeamananPolri;

d) Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri;

e) Kepala Divisi Hukum Polri;

f) Kepala Pusat Kedokteran dan Kesahatan Polri;

g) Kepala Staf Operasi Polri;

h) Dir satpol PP DitjenKementrian Dalam Negeri;

i) KomandanPusat Polisi Militer TNI;

j) Kepala PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia);

k) Tokoh Masyarakat, Agama, Pemuda, Adat, dll.

High Power

• Kabaharkam Polri

• Kabareskrim Polri

• Kabaintelkam Polri

• Kadivkum Polri

• Asops Kapolri

• Kakorlantas Polri

• Kapusdokkes

• Kapolri

• Kadiv Propam

• Kapolda

• Karo Provos

• Karo Paminal

• Karo Wabprof

• Kabid Propam

Low

Anggota Polri Yang

• Dan Puspom TNI ,AD, AU dan AL

Latents Promotor

Apathetics defenders

Laporan Akhir Proyek Perubahan

22

Power Melanggar • Dir Satpol PP Ditjen Adwil

Kemendagr

• Masyarakat

Low Interest High Interest

b. Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi yang dilakukan terhadap stakeholdersadalah

sebagaimana diuraikan pada gambar 3 sebagai berikut :

12. Peta Sumber Daya

Sumber Daya Manusia yang ada pada Biro Provos Divpropam Polri baik

secara kuantitas maupun kualitas sudah cukup memadai untuk melaksanakan

rencana proyek perubahan, adapun kegiatannya adalah : membuat Rancangan /

Gambar 5

Identifikasi dan analisis stakeholders

Gambar 6.

Strategi Komunikasi dengan Stakeholders

Laporan Akhir Proyek Perubahan

23

Draf Naskah Akademik, menyusun administrasi Mou atau draf MOU dan sosialisai

tentang sinergitas operasional bersama antara TNI, Polri dan Satpol PP.

Anggaran proyek perubahan tentang penyusunan Rancangan / draf Naskah

akademi, kesepakatan bersama (MOU) dan sosialisasi.

13. Identifikasi Potensi Kendala/Masalah dan Strategi Mengatasinya

Potensi kendala / masalah yang timbul dalam proyek perubahan ini adalah

sebagai berikut :

a. Adanya Pandemi Covid-19 sehingga anggota Biroprovos Divpropam Polri

banyak yang mengikuti kegiatan pengamanan Protokol Kesehatan

Strategi penanggulangan masalah tersebut adalah melibatkan personel

provos Divpropam Polri yang tidak terlibat Pengamanan Protokol Kesehatan

untuk menjadi tim efektif sementara proyek perubahan.

b. Proyek perubahan ini memerlukan kerjasama dan koordinasi dengan

stakeholders eksternal dimana masing-masing memiliki kesibukannya

sendiri dengan tugas utamanya, sehingga menimbulkan kesulitan untuk

mengatur waktu koordinasi.

Strategi penanggulangan masalah adalah dengan melakukan koordinasi

intensif dalam mengatur waktu (sistem jemput bola), sehingga target

waktu dapat terpenuhi.

c. Kegiatan sosialisasi MOU semestinya dilakukan pada Mabes, Polda jajaran

dan Polres/ta seluruh Indonesia.

Strategi penanggulangan masalah adalah kegiatan sosialisasi dilaksanakan

pada tingkat pusat, daerah dan wilayah dilaksanakan pada program jangka

panjang.

14. Kriteria Keberhasilan

Faktor kunci keberhasilan dalam pembahasan proyek perubahan adalah :

Laporan Akhir Proyek Perubahan

24

a. Personil Biro Provos Divpropam Polri yang terlibat dalam tim efektif bekerja

sangat optimal dan target waktu yang telah dibuat untuk menyelesaikan

pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan.

b. Terlaksananya Pembuatan Rancangan / Draf Naskah Akademi, kegiatan

sinkronisasi dan harmonisasi serta verifikasi Naskah Akademi penegakan

disiplin, pengirimanNaskah Akademikepada masing-masing stakeholder di

masing-masing instansi dan dukunugan atau persetujuan Naskah Akademi

tentang Penegakan Disiplin yang merupakan target jangka pendek.

c. Terlaksananya pembutan Nota Kerjasama/MOUoperasional bersama dalam

penegakan disiplin.

d. Pelaksanaan komunikasi dan koordinasi dengan stakeholders internal dan

eksternal dilaksanakan dengan baik dan dilandasi dengan kolaborasi

sehingga dapat mempermudah semua kegiatan yang telah disusun dan

dijadwalkan.

15. Faktor Pendukung Keberhasilan

Beberapa faktor yang dapat mendukung pencapaian dari kriteria

keberhasilan adalah :

a. Dukungan Mentor dan Atasan Mentor yang menyetujui dan mendukung

penuh gagasan, rancangan dan pelaksanaan proyek perubahan.

b. Dukungan dan Bimbingan dari coach dengan menggunakan sarana

komunikasi yang ada baik melalui bimbingan langsung, bimbingan melalui

alat komunikasi yang ada seperti whatsapp, email, dan zoom

meetingsehingga naskah proyek perubahan dan outputnya dapat

dilaksanakan secara maksimal.

c. Pembentukan tim efektif yang terdiri dari Tim Pelaksana, Tim perumus

kebijakan serta Tim pelaporan monitor dan evaluasi mampu bekerja secara

Laporan Akhir Proyek Perubahan

25

simultan dan sinergi dalam setiap tahapan kegiatan proyek perubahan

sehingga tujuan dan manfaat proyek perubahan dapat tercapai.

d. Dukungan dari stakeholders baik internal maupun eksternal dalam setiap

kegiatan proyek perubahan dengan hasil akhir memberikan Testimoni dan

Surat Pernyataan sebagai bukti mendukung proyek perubahan.

e. Harmonisnya koordinasi dan komunikasi dengan stakeholders internal dan

eksternal melalui penerapan kepemimpinan kolaboratif.

f. Adanya produk-produk surat perintah yang melandasi, memobilisasi dan

mendukung proyek perubahan.

Laporan Akhir Proyek Perubahan

26

BAB III

PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN

16. Capaian Proyek Perubahan

Perlu diberikan gambaran kegiatan yang direncanakan telah dilaksanakan,

namun, Capaian proyek perubahan ini berkembang dan bertambah seiring dengan

kondisi di lingkungan project leader, antara lain:

a. Gambaran kegiatan yang direncanakan

No. URAIAN

KEGIATAN

TANGGAL OUTPUT

KET RENCANA CAPAIAN

JANGKA PENDEK (MINGGU KE-7 September S/D 2 Desember 2020)

1. Rapat diagnostik masalah

Minggu 2

september

2020

12/09/2020 Daftar identifikasi

masalah

Terlaksana

2

Membentuk Tim Pokja Sinergitas Operasional bersama dalam penegakan disiplin

Minggu ke-3

September

2020

18 /09/2020 surat perintah

tentang struktur

pelaksana proyek

perubahan

Terbit Surat

Perintah

Kadivpropam

Polri

3 Melaksanakan rapat dan koordinasi dengan Tim ahli dalam pembuatan Naskah Akademi

Minggu ke-4

September

2020

28 /09/2020 Kesepakatan dan

konsep

pembuatan

Naskah Akademi

Terlaksana

4 Perumusan Naskah Akademi oleh team pokja penyusunan draf Naskah Akademi yang di hadiri oleh dihadiri oleh team efektif, ahli sosiolog / hukum dan akademisi

Minggu ke-1

Oktober

2020

5 /10/2020 tersusunnya draf

Naskah Akademi

Tersusun

draf awal

Naskah

Akademi

Laporan Akhir Proyek Perubahan

27

No. URAIAN

KEGIATAN

TANGGAL OUTPUT

KET RENCANA CAPAIAN

JANGKA PENDEK (MINGGU KE-7 September S/D 2 Desember 2020)

5 Perumusan penyusunan rancangan Naskah Akademi oleh team pokja

Minggu ke-

2Oktober

2020

9 /10/2020 Naskah akademi

kerjasama dalam

penegakan

disiplin

Tersusun

6 Pembentukan team pokja penyusunan MOU yang terdiri dari team efektif PP, SOPS Polri, Divkum Polri, TNI dan satpol PP

Minggu ke-4

Oktober

2020

27 /10/2020 Sprin Pokja Terlaksana

7 Rapat koordinasi dalam penyusunan draf MOU ke Divkum Polri yang dipimpin oleh SOPS Polri

Minggu ke –

1 Nopember

2020

5 /11/2020 Draf MOU Terlaksana

8 Mengajukan permohonan verifikasi draf MOU dengan menyertakan draf MOU

Minggu ke-2

Nopember

2020

10 /11/2020

Nota Dinas dari

SOPS Polri Ke

Divkum Polri

dengan

dilampirkan draft

MOU

Terlaksana

9 Verifikasi draf MOU oleh Divkum Polri dg melibatkan SOPS Polri, team efektif,TNI dan Satpol PP

Minggu ke-3

Nopember

2020

17 /11/2020 - Notulen Rapat

- Laporan

Pelaksanaan

Verifikasi

Terlaksana

10 Pengiriman hasil verifikasi draf MOU dari Divkum Polri kepada Divpropam Polri

Minggu ke 3

Nopember

2020

19 /11/2020 Nota dinas dan hasil verifikasi draf MOU

Terlaksana

11 Penyusunan perbaikan akhir draf MOU dan pembutan MOU

Minggu ke-3

Nopember

2020

21 /11/2020 Draf Final MOU Terlaksana

12 Mengirimkan draf

hasil akhir MOU

Minggu ke 4

Nopember

23 /11/2020 Nota Dinas dan

Surat

Terlaksana

Laporan Akhir Proyek Perubahan

28

No. URAIAN

KEGIATAN

TANGGAL OUTPUT

KET RENCANA CAPAIAN

JANGKA PENDEK (MINGGU KE-7 September S/D 2 Desember 2020)

ke SOPS Polri

untuk

dilaksanakan

penandatanganan

2020 Permohonan

penandatanganan

MOU dilengkapi

draf MOUyang

akan

ditandatangani

13 Adanya Surat

permohonan

persetujuan

penandatangan

MOU dari SOPS

Polri ke Kapolri

Minggu ke 4

bulan

Nopember

2020

25 /11/2020 Surat Persetujuan

dari SOPS Polri ke

Kapolri

Terlaksana

JANGKA MENENGAH (Januari S/D Juli 2021)

1. Penandatanganan MOU

Bulan Januari 2021 Naskah MOU. Dalam

proses

2. Sosialisasi MOU Tingkat Pusat

Bulan Februari 2020 Laporan

Pelaksanaan

Sosialisasi Tingkat

Pusat

Belum

3. Sosialisasi tingkat Daerah

Bulan Maret . April 2021 Laporan

Pelaksanaan

Sosialisasi Tingkat

Daerah

belum

4. Sosialisasi Tingkat wilayah

Bulan Mei – Juli 2021 Laporan belum

5.

Implementasi Operasional Bersama

Bulan Mei 2021 Laporan Hasil

Kegiatan

Operasional

Bersama

Belum

Laporan Akhir Proyek Perubahan

29

NO URAIAN

KEGIATAN

TANGGAL

OUTPUT KET

RENCANA CAPAIAN

JANGKA PANJANG ( 2021 S/D 2022)

1 Mentoring Tahun 2021 S/D 2022 Di Instansi

masing-

masing

Belum

2 Analisa dan Evaluasi Tahun 2021 S/D 2022 Dilaksanakan

bersama sama

antara TNI,

Polri dan

Satpol PP

Belum

Pelaksanaan proyek perubahan yang telah dibuat, dapat terealisasi sesuai

dengan target waktu yang telah di tentukan yaitu untuk target jangka pendek

dapat terlaksana melebihi target yang telah ditentukan, kemudian untuk target

jangka menengah dapat dilaksanakan pada masa jangka pendek sedangkan

untuk target jangka panjang masih sesuai dengan target waktu yang telah

direncanakan. Adapun kegiatannya sebagai berikut :

b. Hasil pelaksanaan tiap tahapan kegiatan.

1) Pada tahapan jangka pendek :

a) Rapat diagnostik masalah

Langkah awal untuk melakukan suatu perbaikan yang

terpenting adalah mengetahui permasalahan yang ada di

Tablel 7.

Kegiatan proyek perubahan

Laporan Akhir Proyek Perubahan

30

lingkungan organisasi. Para pemimpin dituntut untuk mampu

mengidentifkasi permasalahan sebagai dasar pengambilan

keputusan dalam rangka melakukan perbaikan sistem tata

kelola sehingga organisasi lebih berkinerja tinggi. Untuk

mengetahui permasalahan yang ada perlu komunikasi yang

intens antara individu dengan pimpinannya, apakah itu

dilakukan secara formil maupun non formil.

Di dalam proyek perubahan yang penulis lakukan penulis telah

melakukan Rapat diagnostik masalah pada tanggal 8

September 2020di Aula rapat Biro Provos Divpropam Polri,

yang dihadiri oleh anggota Biro Provos Divpropam Polri, guna

menemukan adanya beberapa permasalahan terkait kinerja

penegakan disiplin. Permasalahan yang ditemukan

diantaranya adalah terbatasnya jumlah anggota Biro Provos

Divpropam Polri, mempunyai tugas kewenangan masing

masing, peraturan dan aturan yang berbeda, masih adanya

ego sektoral,, dan rendahnya kwalitas hubungan kerjasama

dilapangan.Akibat dari permasalahan tersebut adalah

pelaksanaan tugas penegakan disiplin yang tidak maksimal

seperti operasi ditempat hiburan, MoU, anggaran sendiri

sendiri, serta tidak sepenuhnya dalam pelaksanaanya karena

hanya anggota Polri yang bisa ditangani sehingga yang lain

tidak bisa ditindak.Dengan adanya permasalahan yang

dianggap cukup krusial tersebut, maka penulis berkeinginan

untuk membuat Naskah Akademi sebagai acuan dalam

pembuatan kerjasama yang dapat dimanfaatkan oleh

Anggota Polri dan instansidalam tugas.

Laporan Akhir Proyek Perubahan

31

b) Membentuk Tim Pokja Sinergitas Operasional bersama dalam

penegakan disiplin.

Untuk terselenggaranya proyek perubahan ini perlu dibentuk

tim efektif yang terdiri dari team internal dan ekternal dari

pimpinan dalam bentuk surat perintah. Tim tersebut harus

memiliki kemampuan dalam bidang administrasi serta teknis

sehingga efektifitas dari tim tersebut mampu mendukung

terselenggaranya proyek perubahan ini dengan baik. Masing-

masing personel yang tergabung dalam tim efektif ini memiliki

tugas sesuai dengan yang diarahkan oleh project leader. Tim

efektif dalam rangka Sinergitas Operasional bersama

Penegakan Disiplinberasal dari personil dan pejabat struktural

dari satker Biro Provos Divpropam Polri berdasarkan Surat

Perintah Kadiv Propam Polri Nomor

Sprin/1373/IX/HUK.6.6./2020/Divpropam tanggal 7 September

2020, antara lain :

(1) Kabag Gaktiblin Biro Provos Divpropam Polri KOMBES POL

SAKEUS GINTING, S.I.K., M.H.sebagai Ketua Tim, yang akan

membuat dan menyusun draf Naskah Akademi

(2) Kabag Gakkum Biro Provos Divpropam Polri KOMBES POL

AHMAD SULAIMAN, S.I.K., M.H., C.Fr.A sebagai Ketua Tim

Gambar 8

Iarahan dan persetujuan dari Mentor

Laporan Akhir Proyek Perubahan

32

Perumus, untuk menyusun pelanggaran anggota Polri

diseluruh Indonesia dan Tim, yang akan melaksanakan

penyuluhan, sosialisasi MOU

(3) Pemeriksa Utama BiroprovosDivpropam Polri AKBP ANDREE

GHAMA PUTRA, S.H., S.I.K. sebagai Ketua Tim Monev.

Gambar 9

Rapat team efektif

Laporan Akhir Proyek Perubahan

33

c) Melaksanakan rapat dan koordinasi dengan team ahli untuk

pembutan Naskah Akademi

Setelah membentuk Tim Pokja guna terlaksananya proyek

tersebut, dilanjutkan dengan melaksanakan rapat dan Koordinasi

dengan Tim Ahli terkait Naskah Akademi untuk membahas

rancangan terkait pembuatan MOU.

Rapat dan koordinasi ini dilakukan 17 September 2020 dengan

ahli hukum Universitas Jaya Baya, serta para ketua Tim Pokja

proyek perubahan. Hasil rapat dan koordinasi tersebut yaitu

mengenai hal-hal yang akan dimasukan ke dalam Naskah

Akasemi antara lain:

1) Informasi kegiatan kajian teoritis, teori kepolisian dan

teori kajian penegakan disiplin;

2) Evaluasi dan Analisis Peraturan perundang undangan

3) Landasan filosofi, sosiologi dan yuridis

4) Jangkauan dan arah pengaturan dan ruang lingkup

muatan Undang undang;

5) Informasi dari masyarakat;

Gambar 10

Sprin team efektif

Laporan Akhir Proyek Perubahan

34

d) Perumusan Naskah Akademi dalam pembentukan team pokja

penyusunan draf Naskah Akademi yang di hadiri oleh team

efektif, ahli sosiolog / hukum dan akademisi.

Dalam perumusanpenyusunan rancanganNA kerjasama antara

TNI, Polri dan Satpol PP diperlukan ahli sosiolog, ahli hukum

dan akademisi

1) Ahli sosiolog memberikan pandangan tentang kehidupan

dan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;

2) Ahli hukum tatanegara memberkan pandangan tentang

ketatanegaan;

3) Akademisi memberikan pandangan tentang teori teorri

yang berkaitan dengan masalah judul Naskah Akademi.

Gambar 11

Kerangkan Naskah Akademi

Tablel naskah Akademi

Laporan Akhir Proyek Perubahan

35

e) Rumusan dalam menyusunrancangan Naskah Akademi oleh team pokja

Project leader bersama tim efektif telah menentukan bentuk

NA dengan judul yang ada pada Proyek perubahan. NA ini

merupakan sebuah acuan dalam pembuatan MOU. Sesuai dengan

permasalahan yang sudah ditentukan bahwa sepakat proyek

perubahan ini akan membuat sebuah MOU yang akan digunakan

oleh apparat dalam penegakan disiplin dan Anggota Polri terkait

tugas dan Fungsinya.

Sarana yang perlu disiapkan adalah UU, PP dan aturan yang

berkaitan dengan NA untuk dijadikan landasan dalam pembuatan

NA yang disesuaikan dengan judul Proyek perubahan.

Bentuk Undang undang , Peraturan Pemerintah dan aturan

adalah Undang undang kepolisian, undang undang TNI, peraturan

pemerinah, peraturan Satpol PPserta peraturan lainya yang telah

diatur sesuai ketentuan yang berlaku, Di dalam perumusanNA

akan terlihat adanya Undang undang dan peraturan-peraturan.

tersedia didalamnya.antara lain:

Gambar 12

Rapat dengan akademisi dan ahli hukum

Laporan Akhir Proyek Perubahan

36

(1) Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002

Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

(2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014

Tentang Hukum Disiplin Militer.

(3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun

2003 Tentang Peraturan Disiplin Anggota Kepolisian Negara

Republik Indonesia;

Gambar 13

UU NO. 2 THN 2002

Gambar 14

BUKU UU NO. 25 THN 2014

Laporan Akhir Proyek Perubahan

37

(4) Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penyelesaian Pelanggaran Disiplin Pegawai Negeri Sipil Anggota Polri

(5) Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016 tentang Penyelesaian Pelanggaran Disiplin Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia

Gambar 15

BUKU PERATURAN PEMERINTAH RI NO 2. TH 2003

Gambar 16

PERKAP NO 4 THN 2020

Laporan Akhir Proyek Perubahan

38

(7) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 Tahun

2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hubungan dan Kerja Sama Kepolisian Negara Republik Indonesia

f) Pembentukan team pokja MOU yang terdiri dari : team efektif, SOPS Polri, Divkum Polri, TNI dan Satpol PP

Pembentukan team pokja Mou merupakan team yang akan

mencetuskan suatu draf MOU yang memiliki banyak manfaat serta

kegunaan guna mendukung tugas pokok dan fungsi anggota

Divpropam Polri dalam menjalankannya. Berdasarkan hal

tersebut, agar Naskah Akademi ini dapat dijadikan acuan

pembuatan MOU, maka dalam pelaksanaanya harus ada payung

Gambar 17

PERAKAP NO 2 THN 2016

Gambar 18

BUKU PERATURAN PEMERINTAH NO. 68 THN 2008 HTCK

Laporan Akhir Proyek Perubahan

39

hukum agar anggota yang melaksanakan tugas dalam penegakan

disiplin dapat bekerja sesuai peraturan dan aturan yang yang

berlaku. Oleh karena itu dibuatlah Naskah Akademi tentang

kerjasama dalam penegakan disiplin sebagai acuan pembuatan

MOU.

Gambar 19

Sprin Mentor

Laporan Akhir Proyek Perubahan

40

1) Team Efektif berkoordinasi dengan SOPS Polri untuk

pembuatan team pokja pembutan surat perintah penyusunan

MOU;

Gambar 20

Sprin team internal/ekternal

Gambar 21

Buku Naskah Akademi

Laporan Akhir Proyek Perubahan

41

2) Pembuatan draf awal MOU oleh team efektif dan SOPS Polri;

3) Meminta saran masukan tentang aturan dan peraturan

perundang undangan oleh Divkum Polri;

4) Meminta saran dan masukan kepada TNI tentang tugas-tugas

yang ada pada TNI;

5) Meminta saran dan masukan Ditjen Satpol PPtentang tugas-

tugas apa saja yg diemban oleh Satpol PP;

Gambar 22

Sprin, undangan dan team pokja sun MOU

Laporan Akhir Proyek Perubahan

42

6) Kemudian melaksanakan koordinasi dengan semua pihak

yang terlibat untuk mendapatkan adanya persetujuan dan

dukungan oleh stakeholder antara lain:

(a) Puspom TNI

Ketika koordinasi ke Puspom TNI bekoordinas dengan

Kolonel CPM Safari di Mabaes TNI Cilangkap dan

langsung dihadapkan ke Wadan Puspom TNI marsekal

pertama

(b) Puspom AD

Ketika koordinasi di Puspom AD dengan Kolonel CPM

Sain dan langsung dihadakan ke Kolonel CPM Antonius

Gambar 23

DUKUNGAN DARI DANPUSPOM TNI

Laporan Akhir Proyek Perubahan

43

(c) Puspom AL

Ketika berkoordinasi dengan Puspom AL dengan Kolonel

Firdaus dan langsung dirapatkan dan mendapat hasil

dan kesepakan yang baik untuk mendukung rencana

tindak lanjut akan dilaksanakan MOU, dengan judul

proyek perubahan yang saya sampaikan.

Gambar 24

DUKUNGAN DAR PUSPOM AD

Laporan Akhir Proyek Perubahan

44

(d) Puspom AU

Ketika ke Puspom AU berkoordinasi dengan Kolonel

Marudut, dan langsung kamai menghadap Danpum AU

Marsekal pertama Agung dan antosias dan tidak

berkeberatan apa yang sampaikan proyek perubahan

yang saya sampaikan dengan judul kerjasama antara

TNI, Polri dan Satpol PP

Gambar 25

DUKUNGAN DARI PUSPOM AL

Laporan Akhir Proyek Perubahan

45

(e) Dir Satpol PP Ditjen Adwil Kemendagri

Ketika saya berkoordinasi dengan Satpol PP langsung

diterima oleh Dirsatpol PP dengan bapak Benhard.

Dalam koordinasi dengannya mendapatkan dukungan

dan persetujuan.

Gambar 26

DUKUNGAN DARI PUSPOM AU

Laporan Akhir Proyek Perubahan

46

(f) SOPS Polri

Team efektif melaksanakan koordinasi ke Sops Polri dan

diterima oleh Karo Kerma SOPS Polri Brigjen Pol Drs Dedi

Setyobudi, S.H., M.H.

(g) Divkum Polri

Melaksanakan koordinasi dengan Divkum Polri langsung

diterima oleh brigadir Jenderal Polisi Viktor teodorus

Sihombing, SIK, MSI, MH untuk miminta saran

hukumrencana penyusunan MOU yang benar untuk dijadikan

Gambar 27

DUKKUNGAN DARI DIRSATPOL PP

Gambar 28

DUKUNGAN DARI SOPS POLRI

Laporan Akhir Proyek Perubahan

47

pedoman kegiatan, sehingga bisa dilaksanakan dengan

cepat, baik dan sesuai aturan.

(h) Divpropam Polri

Dalam koordinasi dengan Divpropam Polridditerima

olehBrigjen Pol Ramdani Hidayat, S.H. selaku

Karoprovosuntuk mendukung semua kegiatan administrasi

pelaksanaan kegiatan dalam pembuatan Proyek perubahan

dan adanya dukungan serta persetujuan dari Kadivpropam

Polri, guna kelancaran dalam setiap kegiatan administrasi

Gambar 29

DUKUNGAN DARI DIVKUM POLRI

Laporan Akhir Proyek Perubahan

48

atau yang mendukung kegiatan Proyek Perubahan.

g) Rapat Koordinasi dalam penyusunan draf MOU yang dipimpin oleh Sops Polri

Dalam penyusunan draf MOU semua pihak yang terkait harus

mengikuti penyusunan dalam rapat tersebut. Hal tersebut yang berhak membuata MOU adalah SOPS Polri, sehingga dalam pelaksanaanya akan didukung oleh semua pihak sampai proses penandatangananya.

Gambar 30

DUKUNGAN DARI KADIVPROPAM POLRI

Laporan Akhir Proyek Perubahan

49

h) Mengajukan permohonan Verifikasidraf MOU dengan menyertakan

draf Mou yang telah dibuat ke Divkum Polri.

Dalam pengajuan verifikasi daraf MOU harus dijalankan sesuai prosedur supaya hasilnya benar dan tidak dipersalahkan oleh semua pihak, sehingga semuanya merasa nyaman dan melaksanakan pekerjaanya sesuai tugas, fungsi dan peranya masing masing.

i) Verifikasi draf MOU oleh Divkum Polri

Gambar 31

Rapat koordinasi dengan stakeholders dipimpin oleh Karo

kerma Sops Polri Brigjen Pol Drs Dedy setyobudi

Gambar 32

Identifikasi dan analisis stakeholders

Laporan Akhir Proyek Perubahan

50

Untuk meyakinkan bahwa daraf MOU sudah dapat verifikasi

maka perlu dibuatkan surat pernyatan sudah diverifikasi atau

adanya surat verifikas. Verifikasi draf MOU telah dilaksanakan

dalam bentuk surat pengantar dari Kadivkum Polri untuk dikirimkan

Ke SOPS Polri.

Dari hasil Verfikasi MOU tersebut diketahui ada beberapa

kekurangan sebagai bahan evaluasi dan dilakukan perbaikan

sehinggaverifikasi MOUi tersebut benar-benar sesuai dengan

konsep yang diharapkan. Kegiatan verifikasi MOU ini dilakukan

pada tanggal 21 Nopember 2020oleh Divkum Polri.

j) Pengiriman hasil verifikasi draf MOU dari Divkum Polri kepada

Divpropam Polri

Pengiriman hasil verifikas tersebut agar segera dilaporkan

kepada Kadivpropam Polri untuk ditindak lanjuti dan dikoordinasi

dengan SOPS polri bahwa verifikasi draf MOU dari Divkium Polri

sudah dikirimkan ke Divpropam Polri.

Gambar 33

MENGAJUKAN VERIFIKASI MOU KEDIVKUM

Laporan Akhir Proyek Perubahan

51

k) Penyusunan perbaikan akhir draf MOU dan pembuatan MOU oleh

Divpropam Polri.

Pelaksanaan penyusunan dan pembuatan draf MOU oleh

team efektif Divpropam Polri, untuk nantinya dikirimkan ke

SOPSPolri.Sesuaii petunjuk dari Divkum Polri yang sudah diberikan

verifikasi dan catatan.

Gambar 34

NOTA DINAS HASIL VERIFIKASI DARI DIVKUM POLRI

Gambar 35

MOU YANG SUDAH DIVERIFIKASI

Laporan Akhir Proyek Perubahan

52

l) Mengirimkan draf MOU hasil akhir ke SOPS Polri untuk dilaksanakan penandatangan bersama antara TNI, Polri dan Satpol PP

Setelah menerima draf MOU hasil akhir yang sudah diverifikasi

dari Divkum Polri tentunyamempunyai tugas dan tanggung jawab

bagi SOPS Polri untuk mempersiapkan dan membentuk panitia

kerja dalam penandatanganan MOU yang akan dihadiri oleh seluruh

Stakeholder diantranya sebagai berikut :

(1) Danpuspom TNI;

(2) Kadiv propam Polri;

(3) Ditjen Satpol PP kemendagri;

(4) Kadivkum Polri;

(5) Asops Kapolri;

(6) Pejabat Utama Mabes Polri;

(7) Pejabat Utama Mabes TNI;

(8) Dan Puspom AD;

(9) Danpuspo AL;

(10) Danpuspom AU;

(11) Dan seluruh undangan.

m) Meminta Surat Persetujuan penandatanganan MOU dari SOPS Polri

dan meminta keputusan dari Kapolri dan stakeholder

Gambar 36

Surat pengiriman MOU ke Sops yg sudah diverifikasi

Laporan Akhir Proyek Perubahan

53

b. Hasil pelaksanaan Tim Efektif.

1) Tim Pelaksana:

a) Telah dilaksanakan rapat bersama antara TNI, Polri dan Satpol

PP;

b) Telah dibuatnya Naskah Akademi oleh team efektif;

c) Telah tersusun pembuatanya MOU oleh SOPS Polri dan Team

Efektif.

2) Tim perumus kebijakan:

a) Terlaksanya penyusunan kerjasama ( MOU ) tentang Penegakan

Disiplin. Biro Provos dapat melaksanakan sinergitas dan

harmonisasai untuk meningkat kerjasama sesuai dengan

kewenangan masing masing;

b) Telah dibuat draf Kerjasama ( MOU ) dapat menghantar tugas

bagi TNI, Polri dan Satpol PP dalam Penegakan Disiplin secara

bersama sama baik tingkat Pusat, Daerah ataupu kewilayah;

c) Adanya kerjasama ( MOU ) yang terjalin harmonis dan dapat

meningkatkan tugasnya dimasing masing kesatuan.

3) Tim pelaporan, monitoring dan evaluasi:

Terkompulir seluruh data laporan dan kegiatan dari tim

pelaksana dan tim perumus kebijakan yang dilaporkan secara berkala

dan menyeluruh kepada projet leader, sebagai bentuk fungsi

pengendalian dan akuntabilitas kepada Mentor dan Sponsor.

17. Peta Dukungan Stakeholders dan Kualitas Pelaksanaan Strategi

Komunikasi

a. Peta Dukungan Stakeholders

Dalam pelaksanaan proyek perubahan ini, dukungan dari stakeholdersbank

internal dan eksternal merupakan faktor penentu dalam pencapaian target

Laporan Akhir Proyek Perubahan

54

dari proyek perubahan. Dukungan dari stakeholdersdisampaikan melalui

testimoni dalam bentuk video dan surat pernyataan dukungan.

Dukungan stakeholders internal dapat dilihat pada table berikut ini:

1. Karo Provos Divpropam Polri selaku Mentor

2. Dukungan Kakorlantas Polri

Gambar 37

Surat dukungan dari Mentor

Gambar 38

Surat dukungan dari Kakor Lantas

Laporan Akhir Proyek Perubahan

55

3. Dukungan Baharkam Polri

4. Dukungan Pusudokes Polri

4. Dukungan dari Bareskrim Polri

Gambar 39

Surat dukungan dari Baharkam

Gambar 40

Surat dukungan dari Kapusdokes

Gambar 41

Surat dukungan dari Bareskrim

Laporan Akhir Proyek Perubahan

56

5. Dukungan dari Divhumas Polri

7. Dukungan dari Sops Polri

Gambar 42

Surat dukungan dari divhumas polri

Gambar 43

Surat dukungan dari Sops Polri

Laporan Akhir Proyek Perubahan

57

8. Dukungan Divkum Polri

Dukungan stakeholder ekternal

1. Puspom TNI

2. Puspom AD

Gambar 44

Surat dukungan dari Divkum polri

Gambar 45

Surat dukungan dari divhumas polri

Gambar 46

Surat dukungan dari divhumas polri

Laporan Akhir Proyek Perubahan

58

3. Puspom AL

4. Puspom AU

5. Ahli hukum

Gambar 47

Surat dukungan dari divhumas polri

Gambar 48

Surat dukungan dari divhumas polri

Gambar 49

Surat dukungan dari divhumas polri

Laporan Akhir Proyek Perubahan

59

6. Dukungan dari dirjen Adwil Kemendagri

b. Kualitas Pelaksanaan Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi dengan stakeholdersdilakukan secara dua arah

dengan menggunakan media komunikasi berupa pertemuan formal,

koordinasi, focus group discussion (FGD), pertemuan informal, sosialisasi,

internalisasi, menggunakan media on line, pembuatan spanduk dan banner

serta kunjungan lapangan.

Kualitas pelaksanaan strategi komunikasi disajikan pada table berikut ini:

DESKRIPSI

PERANAN DAN

KEPENTINGAN

PENGARUH

STRATEGI

KOMUNIKASI

1

2

3

4

A. Stake Holder

Internal

1. Kapolri/

Wakapolri

Memberikan arahan

dan saran mengenai

peran dan tugas

Provos agar

Profesional

Pengaruh Besar

kepentingan Besar

Komunikasi

Laporan

berkala data

garplin

Gambar 50

Surat dukungan dari Dirjen Adwil Kemendagri

Laporan Akhir Proyek Perubahan

60

DESKRIPSI

PERANAN DAN

KEPENTINGAN

PENGARUH

STRATEGI

KOMUNIKASI

1

2

3

4

2. Kadiv Propam

Memberikan arahan

dan Kebijakan

tentang kerjasama

dalam penegakan

disiplin

Pengaruh Besar

kepentingan Besar

Komunikasi

Laporan data

garplin dan

koordinasi

3. Kabaharkam

Polri

Memberikan arahan

tentang hubungan

dan kerjasama

dalam penegakan

disiplin

Pengaruh Besar

kepentingan Besar

Komunikasi

Laporan data

garplin dan

koordinasi

4. Kabaintelkam

Polri

Memberikan Arahan

tentang hubungan

dan kerjasama

dalam penegakan

disiplin

Pengaruh Besar

kepentingan Besar

Komunikasi

Laporan data

garplin dan

koordinasi

5. Kabareskrim

Polri

Memberikan Arahan

tentang hubungan

dan kerjasama

dalam penegakan

disiplin

Pengaruh Besar

kepentingan Besar

Komunikasi

Laporan data

garplin dan

koordinasi

6. As Ops Kapolri

Memberikan Arahann

tentang hubungan

kerjasama /MOU

dalam penegakan

disiplin

Pengaruh Besar

kepentingan Besar

Komunikasi

Laporan data

garplin dan

koordinasi

Laporan Akhir Proyek Perubahan

61

DESKRIPSI

PERANAN DAN

KEPENTINGAN

PENGARUH

STRATEGI

KOMUNIKASI

1

2

3

4

7. Kadivkum

Polri

Memberikan saran

tentang kerjasama

/MOU dalam

penegakan disiplin

Pengaruh Besar

kepentingan Besar

Komunikasi,

layanan data

kordinasi

8. Kapus dokes

Polri

Memberikan bantuan

teknis tentang

pelaksanaan

penegakan disiplin

Pengaruh kecil

Kepentingan besar

Komunikasi

Laporan data

gartiblin

Dan koordinasi

9. Kakor Lantas

Polri

Memberikan bantuan

teknis tentang

operasional bersama

dalam penegakan

disiplin dilapangan

Pengaruh besar

Kepentingan besar

Komunikasi

Koordinasi

Layanan data

Garplin

10. Kapus Dokkes

Polri

Memberikan bantuan

teknis tentang

operasional bersama

dalam penegakan

disiplin dilapangan

Pengaruh besar

kepentingan besar

Komunikasi

Koordinasi

Layanan publik

11. Kapolres

Memberikan bantuan

teknis dilapangan

dalam pelaksaan

implementasi

operasional bersama

dalam penegakan

disiplin

Pengaruh besar

Kepentingan besar

Komunikasi

Koordinasi

lLayanan data

Laporan Akhir Proyek Perubahan

62

DESKRIPSI

PERANAN DAN

KEPENTINGAN

PENGARUH

STRATEGI

KOMUNIKASI

1

2

3

4

12. Kasi Propam

Memberikan bantuan

teknis dilapangan

dalam pelaksaan

implementasi

penegakan disiplin

Pengaruh besar

Kepentingan besar

Komunikasi

Koordinasi

lLayanan data

B. StakeHolder

Eksternal

1. Puspom Tni

2. Punpom AD

Memberikan arahan

dan saran tentang

Implementasi

kerjasama/MOU

dalam pelaksanaan

tugas bersama sama

dilapangan

Meberikan arahan

dan saran dalam

melaksanakan tugas

bersama sama dalam

penegakan disiplin

Meberikan arahan

dan saran dalam

melaksanakan tugas

bersama sama dalam

penegakan disiplin

Pengaruh besar

Kepentingan besar

Pengaruh besar

Kepentingan besar

komunikasi

Koordinasi

Layanan data

komunikasi

Koordinasi

Layanan data

Laporan Akhir Proyek Perubahan

63

3. Puspom AL

4. Puspom AU

5. Dir Satpol PP

Dirjen Adwil

kemendagri

6. PHRI

7. Masyarakat

Meberikan arahan

dan saran dalam

melaksanakan tugas

bersama sama dalam

penegakan disiplin

Meberikan arahan

dan saran dalam

melaksanakan tugas

bersama sama dalam

penegakan disiplin

Meberikan arahan

dan saran dalam

melaksanakan tugas

bersama sama dalam

penegakan disiplin

Memberikan bantuan

teknis dalam

melaksanakan

implementasi

pelaksanaan tugas

penegakan disipin

Memberikan bantuan

dalam melaksanakan

implementasi

pelaksanaan tugas

penegakan disipin

Pengaruh besar

Kepentingan besar

Pengaruh besar

Kepentingan besar

Pengaruh besar

Kepentingan besar

Pengaruh kecil

Kepentingan besar

Pengaruh kecil

Kepentingan besar

Pengaruh kecil

komunikasi

Koordinasi

Layanan data

komunikasi

Koordinasi

Layanan data

komunikasi

Koordinasi

Layanan data

komunikasi

Koordinasi

komunikasi

Koordinasi

Laporan Akhir Proyek Perubahan

64

8. Pelanggar

disiplin

Memberikan bantuan

dalam melaksanakan

implementasi

pelaksanaan tugas

penegakan disipl

Kepentingan kecil

komunikasi

Dari perkembangan pelaksanaan proyek perubahan dukungan dari

para stakeholders terjadi perubahan, para stakeholders yang semula

masuk kelompok latent, berubah menjadi stake holder kelompok promotor

yaitu Kadivkum Polri, Kabaharkam Polri, Kabaintelkam Polri, Sops Polri,

Kabareskrim Polri dan Kapusdokes Polri

Demikian juga dengan para stakeholder yang semula masuk kelompok

apathetics berubah menjadi kelompok promotor

Perkembangan penting lainnya adalah dukungan dari mitra kerja yang

semula masuk kedalam kelompok Defender berubah menjadi kelompok

promotor seperti Dan Puspom TNI.

Hal ini dapat dilihat dengan membandingkan gambar 2 dgn gambar 18.

Berikut ini adalah perubahan peta stakeholdersdimaksud :

Tabel 51

Table Strategi Komunikasi

Laporan Akhir Proyek Perubahan

65

High Power

i

• Kapolri

• Kabaharkam Polri

• Kabareskrim Polri

• Kabaintelkam Polri

• Kadivkum Polri

• Asop Kapolri

• Kapusdokes Polri

• Kadiv Propam

• Kapolda

• Karo Provos

• Karo Paminal

• Karo Wabprof

• Kabid Propam

• Kapuspom TNI,Puspom AD, AL, DAN AU

• Dir Satpol PP

• Masyarakat

Low

Power

Anggota yang melanggar

Low Interest High Interest

Latents Promotor

Apathetics defenders

Gambar 52

Table Peta Stakeholders

Laporan Akhir Proyek Perubahan

66

18. Pemanfaatan Sumber Daya

a. Sumber Daya Manusia Internal:

1) Dukungan SDM dalam proyek perubahan ini didukung oleh

personel Biro Provos Divpropam Polriyang ditunjuk sebagai tim

efektif dan tim pokja;

2) Tim efektif dan tim pokja yang ditunjuk berasal dari beberapa

satuan kerja seperti: Bagian Pamwal, Bagian Penegakkan Hukum,

Bagian Renmin, dsb;

3) Proses penyusunan peraturan Naskah Akademidilaksanakan oleh

tim efektif dan Akademisii;

4) Kegiatan pembutan Naskah Akademi proyek perubahan,

dilaksanakan oleh tim efektif yang bekerja sama dengan Divkum

Polri.

b. Sumber Daya Manusia Eksternal:

1) Penyelenggaraan pembuatan Naskah Akademi dilakukan dengan

bersama team efektif, ahli hukum dan Akademisi;

2) Kegiatan penyusunan kerjasama ( MOU ) diawasi oleh Mentor dan

SOPS Polri;

3) Penyusunan Nota kerjasama langsung diawasi oleh SOPS Polri dan

Divisi Hukum Polri.

19. Sumber Daya Anggaran

Sumber Daya Anggaran yang dipergunakan dalam proyek perubahan

menggunakan Anggaran dari DIPA Bagian Gaktiblin Biro Provos Divpropam Polri.

20. Sarana dan Prasarana

Dukungan sarana dan prasasarana dalam proyek perubahan disamping

menggunakan sarana dan prasarana yang ada di biro Provos Divpropam Polri,

juga menggunakan sarana dan prasarana dari Instansi Eksternal seperti dalam

pelaksanaan kegiatan rapat koordinasi yang menggunakan gedung atau ruang

Laporan Akhir Proyek Perubahan

67

rapat dan sound system Divisi Hukum, sops Polri Polri, Gedung pertemuan Polda

dan Polres.

21. Sistem dan Metode

1) Dalam penyusunan Naskah Akademi tentang kerjasam (MOU)

dalam penegakan disiplin Menggunakan Sistem dan Metode yang

dibuat oleh Divisi Hukum Polri.

2) Dalam penyusunan kerjasama (MOU) antara TNI, Polri dan

Satpol PP menggunakan system dan metode yang dibuat

peraturan dari SOPS Polri.

22. Kendala Internal dan Eksternal

a. Kendala internal

1) Pelaksanaan proyek perubahan bertepatan dengan adanya

Pandemi Covid 19, sehingga berpengaruh secara langsung terhadap

kinerja tim pelaksana, tim perumus kebijakan dan tim pelaporan,

monitoring dan evaluasi, karena mereka harus juga terlibat dalam

kegiatan pengamanan prokol kesehatan;

2) Pada kegiatan sosialisasi Nota bersama (MOU) ke tingkat

pusat, daerah dan wilayah, tidak mempunyai waktu yang cukup.

b. Kendala eksternal

Adanya ketidaksesuaian waktu dalam penyusunan draft kerjasama

(MOU), dimana tim perumus kebijakan yang bekerjasama dan

berkoordinasi dengan satuan kerja terkait yaitu Divisi Hukum Polri,

SOPS Polri , Puspom TNI dan Satpol PP.menemui kendala pada

saat penentuan waktu pembahasan.

Laporan Akhir Proyek Perubahan

68

23. Upaya Mengatasi Kendala

Sehubungan dengan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan proyek

perubahan baik internal maupun eksternal, maka beberapa strategi telah diambil

dalam menghadapinya adalah sebagai berikut:

a. Memanfaatkan anggota provos Divisi Propam Polri yang tidak terlibat

dalam pengamanan protocol kesehatan Covid 19 untuk menjadi tim

efektif sementara proyek perubahan;

b. Dalam kegiatan Naskah Akademi bersama team efektih dan para ahli serta

Akademisi;

c. Menyiasati keterbatasan waktu dalam penyusunan penyusunan MOU

dengan melakukan komunikasi dan koordinasi yang intensif sehingga

didapati waktu yang sesuai sehingga rapat koordinasi dapat dicapai dalam

target waktu yang sudah ditetapkan dalam proyek perubahan.

24. Instrumen Monitoring Untuk Pelaksanaan Proyek Perubahan

Instrumen yang digunakan untuk melakukan pemantauan dan

pengendalian

terhadap pelaksanaan proyek perubahan pada jangka menengah dan Panjang

adalah :

a. Mempedomani MOU antara TNI, Polri dan Satpol PP yang telah disahkan

dan ditandatangani.

b. Membuat laporan sosialisasi kepada masing masing instansi sebagai

pertanggung jawaban hasil pelaksanaan tugas.

c. Melalui kegiatan MEA (Monitoring, Evaluasi dan Asistensi) yang rutin

dilaksanakan oleh Divpropam Polri, untuk mengecek sejauhmana

terlaksananya lapran operasional bersama di seluruh jajaran daerah dan

wilayah.

Laporan Akhir Proyek Perubahan

69

BAB IV

PENUTUP

25. Kesimpulan

Peningkatan profesionalisme Polri merupakan salah satu tujuan dari agenda

reformasi yang telah dijabarkan oleh Bapak Kapolri Jenderal Polisi Prof. Dr. M. Tito

Karnavian, Ph.D menjadi program kerja yang harus dilaksanakan oleh seluruh

satuan kerja institusi Polri.

Divisi Propam Polri yang merupakan unsur pengawas dan pembantu

pimpinan yang mempunyai tugas membina dan menyelenggarakan fungsi

pertanggungjawaban profesi dan pengamanan internal, termasuk penegakkan

disiplin dan ketertiban di lingkungan Polri mempunyai beban tugas yang sangat

besar sehingga perlu adanya sinergitas operasional bersama.

Provos merupakan satuan fungsi dibawah Divisi Propam Polri yang diberi

mandate khusus untuk melakukan pembinaan dan penegakkan disiplin serta

memelihara tata tertib anggota Polri.

Dari data yang disajikan, jumlah personil Polri yang melakukan pelanggaran

disiplin setiap tahunnya meningkat dan apabila dilihat dari pelaksanaan

penegakan disiplin yang masih rendah, maka dapat dipastikan akan menimbulkan

banyaknya pelanggaran, dilihat aparat yang masih melanggar hukum dan akan

menimbulkan ketidak percayaan masyarakat kepada Polri.

Maka melalui proyek perubahan ini akan dilakukan suatu terobosan yang

positif untuk meningkatkan kerjasama antara TNI, Polri dan Satpol PP.

Wujud dan hasil dari proyek perubahan ini untuk waktu jangka pendek

adalah :

a. Naskah Akademi sebagai referensi persyaratan untuk mengajukan

penyusunan kerjasama(MOU) tentang penegakan disiplinantara TNI, Polri

dan Satpol PP, yang akan dijadikan sebagai payung hukum dalam kerja

sma dilapangan sesuai peraturan perundang – undangan yang berlaku.

b. Adanya kerjasama (MOU) antara TNI, Polri dan Satpol PP dalam penegakan

disiplin.

Laporan Akhir Proyek Perubahan

70

c. Adanya harmonisasi dan koordinasi yang meningkat dalam peleksanaan

tuga operasional bersama. .

26. Lessons Learned

Dalam rangka mewujudkan tujuan proyek perubahan, penulis menghadapi

sejumlah tantangan di setiap tahapan implementasi baik yang bersumber dari

internal maupun eksternal. Adapun tantangan pertama adalah dalam perumusan

judul yang tepat untuk gagasan perubahan. Pada awalnya penulis memilih judul

untuk proyek perubahan adalah Lembaga atau instansi yang melaksanakan

penegakan disiplin masih sendiri sendiri belum adanya MOU dalam pelaksanaan

operasional bersama, namun pada saat seminar Rancangan Proyek Perubahan,

Nara sumber memberikan masukan dan saran agar judul Proyek Perubahan

dilakukan revisi karena ruang lingkupnya terlalu sempit. Kemudian penulis

melakukan bimbingan dengan coach untuk membahas Judul dan Ruang Lingkup

Proyek Perubahan yang akan dikerjakan. Hasil dari bimbingan tersebut

selanjutnya Tim Efektif melakukan diskusi, analisis serta pengkajian, dan

menyimpulkan bahwa judul Proyek Perubahan adalah Sinergitas Operasional

Bersama antara TNI, Polri dan Satpol PP dalam Penegakan Disiplin guna

Terciptanya Aparat yang Propesional.

Tantangan lain yang juga dihadapi adalah padatnya jadwal kegiatan diluar

implementasi Proyek Perubahan, namun berkat manajemen waktu yang ketat dan

efektif, kendala tersebut dapat diselesaikan. Hal ini dapat terlihat dari tercapainya

semua tujuan jangka pendek yang telah ditetapkan berikut dengan bukti

dokumentasi dan vidio Proyek Perubahan. Disamping itu, penulis juga dapat

menyelesaikan Target jangka menengah yang dapat dikerjakan pada target

jangka pendek.

Untuk mengatasi berbagai macam tantangan yang ada, banyak strategi

kepemimpinan yang diterapkan antara lain dalam pelaksanaan sosialisasi Proyek

Perubahan kepada semua stakeholder baikinternal maupun eksternal yang ada di

Mabes Polri, TNI, Dan Satpol PP. Media sosialisasi yang digunakan adalah

pertemuan, FGD, koordinasi pertemuan nonformal dan melalui media on line

kepunyaan satuan satuan masing masing.

Laporan Akhir Proyek Perubahan

71

Kemudian penulis juga melakukan strategi komunikasi yang efektif dan

persuasif untuk meyakinkan para stake holder, dan dari hasil komunikasi tersebut

dituangkan dalam bentuk Surat Dukungan dan Testimoni dukungan dari stake

holder internal dan eksternal serta jajaran Polda dan Polres.

Strategi Kepemimpinan juga diterapkan dalam mengarahkan Tim Efektif

yang merupakan think tank dalam pelaksanaan Proyek Perubahan ini. Kunci

keberhasilan dari Proyek Perubahan ini bertumpu pada kemampuan setiap

anggota Tim untuk mewujudkan komitmen yang telah disepakati waktunya

meskipun kondisi jumlah personil yang terbatas.

Tantangan yang paling berat dalam implementasi Proyek Perubahan ini

adalah memastikan kegiatan Pembuatan Naskah Akademi, Penyusunan MOU dan

pembuatan MOU serta penandatangan MOU tentang operasional bersama antara

TNI, Polri dan Satpol PP dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, karena

proses penyusunan, perumusan dan koordinasi membutuhkan waktu yang cukup

lama. Namun berkat strategi kepemimpinan yang mengedepankan kolaborasi dan

komunikasi yang efektif, maka proses kegiatan tersebut dapat diselesaikan

dengan baik.

Pelajaran berharga yang dapat dipetik dari implementasi Proyek Perubahan

ini adalah sebagai berikut :

a. Pendekatan kolaboratif yang berkelanjutan dan didukung dengan

koordinasi serta komunikasi yang efektif dengan para stakeholders utama

adalah sangat penting untuk mendapatkan dukungan yang kuat;

b. Identifikasi dan analisis stakeholders, terutama yang masuk kategori latents

dan defender, adalah sangat penting untuk menetapkan prioritas koordinasi

dan komunikasi dalam memperkenalkan suatu proyek perubahan yang

penting dan mempunyai dampak luas, serta untuk mendapatkan dukungan

yang kuat;

c. Dalam pelaksanaan proyek perubahan banyak sekali tantangan yang

dihadapi terutama dalam penyelesaian target yang membutuhkan waktu

yang cepat, namun dengan melakukan pendekatan yang kolaboratif

dengan semua stakeholders dan melakukan komunikasi formal serta

Laporan Akhir Proyek Perubahan

72

informal yang efektif, maka semua tantangan tersebut dapat diatasi dan

target dapat tercapai;

d. Membangun mekanisme monitoring, evaluasi dan asistensi serta

pengendalian yang efektif adalah sangat penting untuk memastikan agar

rencana kegiatan dapat direalisasikan sesuai target, terutama bagi proyek

perubahan dengan periode waktu yang cukup ketat.

27. Rekomendasi/Saran

a. Memberi saran kepada Kadiv Propam untuk mengusulkan kepada Kapolri

agar Divisi Propam Polri dilakukan apel bersama dalam penegakan disiplin

dengan TNI, Polri dan Kemendagri;

b. Mengusulkan kepada Kadiv Propam untuk melakukan harmonisasi dan

sinkronisasi penegakan disiplin dilapangan bersama sama TNI, Polri dan

Satpol PP;

c. Mengusulkan kepada Kadiv Propam Polri untuk berkelanjutan melakukan

kerja sama dengan TNI, Polri dan Satpol PP;

d. Memberi saran kepada bapak Kapolri agar segera dilakukan

Penandatanganan kerjasama MOU bersama TNI, Polri dan Satpol PP

Kemendagri dalam penegakan disiplin.

Laporan Akhir Proyek Perubahan

73

Disetujui

a. Mentor:

Karoprovos Divpropam Polri

b. Atasan Mentor:

Kadivpropam Polri

BRIGADIR JENDERAL POLISI

c. Menyetujui:

Coach

Ir. CHOIRUL DJAMHARI, M.Sc., PhD.

Laporan Akhir Proyek Perubahan

74

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Burnes, B. 2004. Managing change: a strategic approach to organizational dynamics.

London: Pearson Education Limited.

David D. Chrislip, (2002), The Collaborative Leadership Field Book. John Wiley & Sons,

Inc, United States.

Humphrey, A. (2005), SWOT Analysis for Management Consulting. SRI Alumni

Newsletter. SRI International, United States.

Wheelen, T. L. et al. 2017. Concepts in strategic management and business policy:

Globalization, innovation and sustainability. 15th edition. New Jersey: Pearson

Education.

Peraturan:

Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 tentang Hukum Disiplin

Militer.

Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2003 tentang Peraturan Disiplin Anggota Polri.

Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2011 tentang

Kode Etik Profesi Polri.

Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016 tentang

Penyelesaian Pelanggaran Disiplin Anggota Polri.

Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2016 tentang

Pengamanan Internal di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2017 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi pada Tingkat Markas

Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 tentang

Pembentukan Peraturan Kepolisian.

Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2014 tentang

Panduan Penyusunan Kerja Sama Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Laporan Akhir Proyek Perubahan

75

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2008 tentang Tata Cara

Pelaksanaan Hubungan Dan Kerja Sama Kepolisian Negara Republik

Indonesia.

Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang

Penyelesaian Pelanggaran Disiplin Pegawai Negeri Sipil Kepolisian Negara

Republik Indonesia.

Laporan Akhir Proyek Perubahan

76

DAFTAR ISI

BAB I GAGASAN PROYEK PERUBAHAN

1. Latar Belakang …………………………………………………………………………………… 1

2. Kondisi Saat Ini ………………………………………………………………………………….. 4

3. Kondisi yang diharapkan ……………………………………………………………………… 7

4. Nama Proyek Perubahan dan Deskripsi ………………..………………………………. 8

5. Tujuan Proyek Perubahan …………………………………………………………………… 9

6. Manfaat Proyek Perubahan ………………………………………………………………… 10

7. Output Kunci ……………………………………………………………….…………………… 10

BAB II RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN

8. Roadmap / Milestone Proyek Perubahan ……………………………………………… 11

9. Ruang Lingkup / Cakupan Proyek Perubahan …………….………………………… 17

10. Tata Kelola Proyek ……………………………………………….…………………………… 17

11. Identifikasi, Analisis Stakeholders dan Strategi Komunikasi …………………… 19

12. Peta Sumber Daya ………………………………………………………………….………… 21

13. Identifikasi Potensi Kendala / Masalah dan Strategi Mengatasinya …….…… 22

14. Kriteria Keberhasilan ………………………………………………………………….……… 22

15. Faktor Pendukung Keberhasilan ………………………………………………….……… 23

iii

Laporan Akhir Proyek Perubahan

77

BAB III PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN

16. Capaian Proyek Perubahan ………………………………………………………………… 25

17. Peta Dukungan Stakeholders dan Kualitas Pelaksanaan Strategi

Komunikasi ……………………………………………………………………………….……… 52

18. Pemanfaatan Sumber Daya ……………………………………………..………………… 64

19. sumber daya anggaran …………………………………………………………………….. 64

20. Sarana dan Prasarana ……………………………………………………..………………… 64

21. Sistem dan Metode …………………………………………………………………………… 65

22. Kendala Internal dan Eksternal ……………………………………………..…………… 65

23. Upaya Mengatasi Kendala ………………………………………………….……………… 66

24. Instrumen Monitoring Untuk Pelaksanaan Proyek Perubahan ………………… 66

BAB IV PENUTUP

25. Kesimpulan ……………………………………………………………………………….……… 67

26. Lessons Learned ……………………………………………………………….……………… 68

27. Rekomendasi / Saran ………………………………………………………………………… 70

iv

Laporan Akhir Proyek Perubahan

78

EXECUTIVE SUMMARY (RINGKASAN)

Sumber daya manusia yg disiplin dan propesional dalam organisasi, bisa mencapai tujuan

diperlukannya, pada organisasi Polri, TNI dan Satpol PP merupakan aparatur yang menentukan

berjalannya organisasi pemerintahan Indonesia. Berdasarkan Pasal 5 ayat 1 UU Nomor 2 Tahun

2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, bahwa Polri merupakan alat negara yang

berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum,

memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat, dalam rangka

terpeliharanya keamanan dalam Negeri. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan

masyarakat kepada Polri, dibutuhkan disiplin yang tinggi dalam pelaksanaan tugas pokok, fungsi

dan peranan Polri sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Jumlah Anggota Polri yang melakukan pelanggaran yaitu pada Tahun 2016 berjumlah 6.662

orang, Tahun 2017 berjumlah 3.499 orang, dan 2018 berjumlah 4.674 orang. Pelaksanaan

tugasnya oleh Divpropam Polri perbandingan jumlah Aparat Polri 470.391 orang, ASN 4.287.526

orang, sedangkan TNI memiliki ± 400.000 personel aktif, namun demikian belum adanya

keterpaduan dalam penegakan disiplin. Masing-masing memiliki dasar hukum yang berbeda

dalam penegakan disiplin terutama penegakan disiplin. Adanya kendala dalam pelaksanaan tugas

bila menemukan personel lain yang tidak disiplin, keterbatasan akan mempengaruhi tugas yang

dilaksanakan, bahkan bisa terjadi adanya backing didalamnya, maka diperlukan proyek

perubahan dalam membangun sinergi penegakan disiplin terhadap Anggota Polri, TNI dan Satpol

PP Khususnya yang melakukan pelanggaran di luar lingkungan kerja. Sehingga gagasan proyek

perubahan yang akan dibuat berupa Sinergitas Operasional Bersama Antara TNI, Polri

dan Satpol PP Dalam Penegakan Disiplin Guna Terciptanya Aparat Yang Profesional.

Tujuan proyek perubahan ini adalah terlaksananya sinergitas operasional sesuai prosedur atau

aturan yg disepakati bersama kesepakatan antara TNI, Polri dan Satpol PP dalam penegakan

disiplin, meningkatkan kwalitas hubungan dan kerjasama, meningkatkan kepercayaan

masyarakat terhadap kinerja aparat dalam penegakan disiplin. Kemudian dapat memberikan

manfaat dalam meningkatkan kerjasama dlm pelaksanaan tugas. mengurangi pelanggaran

disiplin anggota Polri di lapangan, terwujudnya kepercayaan masyarakat terhadap Aparat

Kepolisian, dukungan stakeholders dan mitra kerja Polri dlm melakukan kerjasama terhadap

kinerja anggota Polri.

v

Laporan Akhir Proyek Perubahan

79

DAFTAR ISI TABEL DAN GAMBAR

1. Tabel 1. Rekapitulasi Jumlah Personil Provos ….……………………………………… 7

2. Tabel / Milestone 2. Proyek perubahan ….…………………………………………….. 17

3. Gambar 3. Tata Kelola Proyek Perubahan ...…………………………………..……… 18

4. Tabel 4. Penjabaran Tugas ………………..………………………………………………... 20

5. Gambar 5. Identifikasi dan analisis stakeholder ……………………………………… 22

6. Gambar 6. Strategi Komunikasi dengan Stakeholders ……………………………… 22

7. Tabel 7. Kegiatan Proyek Perubahan ……………………………….…………………… 29

8. Gambar 8. Arahan dan persetujuan mentor …………………………………………… 31

9. Gambar 9. Rapat Team Efektif …………….…………………………………….………… 32

10. Gambar 10. Sprin Team Efektif …………………………………………………………… 33

11. Gambar 11. Tabel Naskah Akademi ……………………………………….……………… 34

12. Gambar 12. Rapat dengan Akademisi dan Ahli Hukum ………………….………… 35

13. Gambar 13. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 …………………………..…… 36

14. Gambar 14. Buku Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 ………………..……… 36

15. Gambar 15. Buku Peraturan Pemerintah RI Nomor 2 Tahun 2003 ……….…… 37

16. Gambar 16. Perkap Nomor 4 Tahun 2020 ……………………………………………… 37

17. Gambar 17. Perkap Nomor 2 Tahun 2016 ……………………………………………… 38

18. Gambar 18. Buku Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2008 Tentang

HTCK ……………………………………………………………………………………………….… 38

19. Gambar 19. Sprin Mentor …………………………………………………………………….. 39

20. Gambar 20. Sprin Team Internal / Eksternal …….………………..………………… 40

21. Gambar 21. Buku Naskah Akademi …………….………………………………………… 40

vi

Laporan Akhir Proyek Perubahan

80

22. Gambar 22. Sprin, Undangan dan Team Pokja sun MOU ….………..…………… 41

23. Gambar 23. Dukungan dari DANPUSPOM TNI ………………….…….……………… 42

24. Gambar 24. Dukungan dari DANPUSPOM AD ……………………………….………… 43

25. Gambar 25. Dukungan dari DANPUSPOM AL ………………………………….……… 44

26. Gambar 26. Dukungan dari DANPUSPOM AU …………………...…….……………… 45

27. Gambar 27. Dukungan dari Satpol PP …..………………………….…………………… 46

28. Gambar 28. Dukungan dari Sops Polri ….……………………………………………….. 46

29. Gambar 29. Dukungan dari Divkum Polri ………………………………..……….……. 47

30. Gambar 30. Dukungan dari Kadivpropam Polri ………………………………..…….. 48

31. Gambar 31. Rapat Koordinasi dengan Stakeholder dipimpin oleh Karo

Kerma Sops Polri Brigjen Pol Drs. Dedy Setyabudi …………………………………. 49

32. Gambar 32. Identifikasi dan analisis stakeholder ……………………………………. 49

33. Gambar 33. Mengajukan Verifikasi MOU ke Divkum Polri ………………………… 50

34. Gambar 34. Nota Dinas Hasil Verifikasi dari DIvkum Polri ……………………..… 51

35. Gambar 35. MOU yang sudah di Verifikasi ……………………………………….……. 51

36. Gambar 36. Surat Pengiriman MOU ke Sops Polri yang sudah diverifikasi …. 52

37. Gambar 37. Surat Dukungan dari Mentor ……………………………………………... 54

38. Gambar 38. Surat Dukungan dari Kakorlantas Polri ………………………...……… 54

39. Gambar 39. Surat Dukungan dari Baharkam Polri …………………………….……. 55

40. Gambar 40. Surat Dukungan dari Kapusdokkes Polri …………………….………… 55

41. Gambar 41. Surat Dukungan dari Bareskrim Polri …………………………………... 55

42. Gambar 42. Surat Dukungan dari Divhumas Polri ……………………………..……. 56

43. Gambar 43. Surat Dukungan dari Sops Polri ……………………….....……………… 56

44. Gambar 44. Surat Dukungan dari Divkum Polri …………………………....……….. 57

vii

Laporan Akhir Proyek Perubahan

81

45. Gambar 45. Surat Dukungan dari Divhumas Polri …………………………………… 57

46. Gambar 46. Surat Dukungan dari Divhumas Polri …………………………..………. 57

47. Gambar 47. Surat Dukungan dari Divhumas Polri …………………………..………. 58

48. Gambar 48. Surat Dukungan dari Divhumas Polri ………………………………..…. 58

49. Gambar 49. Surat Dukungan dari Divhumas Polri …………………………………… 58

50. Gambar 50. Surat Dukungan dari Dirjen Adwil Kemendagri …………………….. 59

51. Tabel 51. Tabel Strategi Komunikasi …………………………………………………….. 64

52. Gambar 52. Tabel Peta Stakeholder …………………………………………...………… 65

viii

Laporan Akhir Proyek Perubahan

82

KATA PENGANTAR

Seraya memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah

memberikan berkah, kekuatan, serta kesehatan kepada penulis, sehingga bisa

menyelesaikan salah satu tugas peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I

yaitu pembuatan Laporan Akhir Proyek Perubahan yang akan diberlakukan di Divisi

Profesi dan Pengamanan Polri.

Proyek perubahan yang telah diselesaikan ini terkait dengan pelaksaan tugas di

Bidang hukum sesuai dengan tanggung jawab dan jabatan yang diemban penulis saat ini

yaitu sebagai Pemeriksa Utama Biroprovos Divpropam Polri, adapun judul dari Proyek

perubahan tersebut adalah “Sinergitas Operasional Bersama antara TNI, Polri dan Satpol

PP dalam Penegakan Disiplin guna Terciptanya Aparat yang Profesional”.

Penulis berharap Proyek perubahan ini bisa dimanfaatkan oleh seluruh personil TNI,

Polri dan Satpol PP secara khusus serta masyarakat yang mengalami, mengetahui dan

terlibat dengan hukum secara umum. Disamping itu dengan adanya Proyek perubahan

ini fungsi penegakan Disiplin baik di Tingkat Pusat maupun di Tingkat Wilayah dan

jajaran diharapkan dapat memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan efektip serta

pelayanan yang lebih baik lagi terhadap masyarakat yang memerlukan pelayanan

hukum.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam

pelaksanaan penulisan Proyek perubahan ini terutama, antara lain kepada:

1. Bapak Kadivpropam Polri Inspektur Jenderal Polisi Sigit Widiatmono yang telah

mensuport secara penuh kepada penulis untuk mewujudkan Proyek perubahan ini.

2. Segenap Pimpinan dan Staf LAN RI yang telah memberikan kesempatan kepada

penulis untuk bisa mengikuti pelatihan dengan baik.

3. Bapak Karoprovos Divpropam Polri Brigadir Jenderal Polisi Ramdani Hidayat, S.H.

yang telah bersedia menjadi Mentor untuk mengarahkan dan mendukung Penulis

dalam pembuatan Proyek perubahan ini.

4. Coach Bapak Ir. Chairul Djamhari, MSC., Ph.D. yang telah dengan telaten

membimbing dan mengarahkan proses pembuatan Proyek perubahan sampai

laporan akhirnya.

5. Tim Efektif, Operator, teknisi serta seluruh Anggota Biro Provos Divpropam Polri

yang telah membantu serta bekerjasama dalam proses pembuatan Proyek

i

Laporan Akhir Proyek Perubahan

83

perubahan ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Di akhir kata pengantar ini penulis sangat berharap agar Proyek perubahan yang

telah digagas dan telah berjalan dengan baik ini dapat dijaga keberlanjutannya sehingga

dapat terus bermanfaat bagi TNI, Polri dan Satpol PP sebagai bentuk layanan dan

tanggungjawab dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

Jakarta, Oktober 2020

Penulis

Ahmad Zaenudin, S.H., M.H.

ii

Laporan Akhir Proyek Perubahan

84