bab i (eko_selesai)

9
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhan bereaksi terhadap perubahan lingkungan dengan perwujudan yang tampak antara lain pada pertumbuhannya. Respon terhadap perubahan lingkungan yang diwujudkan sebagai pertumbuhan mengakibatkan bagian tertentu lebih cepat tumbuh dibandingkan yang lainnya. Respon tersebut dapat menghasilkan gerak yang nyata walaupun sangat lambat (Najwa, 2011) Bentuk tanggapan yang dilakukan oleh tumbuhan terhadap rangsangan disebut dengan gerak tanaman. Rangsangan yang diterima oleh tumbuhan dapat berasal dari dalam tumbuhan atau dari luar tumbuhan. Pada makhluk primitif, kemampuan bergeraknya masih terbilang sederhana dalam menanggapi rangsangan, hal tersebut disebut dengan daya iritabilitas. Tumbuhan memiliki kepekaan tetentu untuk menanggapi rangsang yang diterimanya. Setiap rangsangan yang mengenai tumbuhan akan ditanggapi oleh tumbuhan tersebut, tanggapan ini berupa gerakan dari bagian-bagian tumbuhan (Rianawaty, 2009). Secara umum gerak tanaman dibagi menjadi dua yaitu gerak endonom dan gerak etionom. Gerak endonom sering dikenal sebagai gerak spontan dari tumbuhan karena tumbuhan melakukan gerakan secara spontan tanpa adanya

Upload: ariesta-kadek

Post on 18-Dec-2015

237 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tumbuhan

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangTumbuhan bereaksi terhadap perubahan lingkungan dengan perwujudan yang tampak antara lain pada pertumbuhannya. Respon terhadap perubahan lingkungan yang diwujudkan sebagai pertumbuhan mengakibatkan bagian tertentu lebih cepat tumbuh dibandingkan yang lainnya. Respon tersebut dapat menghasilkan gerak yang nyata walaupun sangat lambat (Najwa, 2011) Bentuk tanggapan yang dilakukan oleh tumbuhan terhadap rangsangan disebut dengan gerak tanaman. Rangsangan yang diterima oleh tumbuhan dapat berasal dari dalam tumbuhan atau dari luar tumbuhan. Pada makhluk primitif, kemampuan bergeraknya masih terbilang sederhana dalam menanggapi rangsangan, hal tersebut disebut dengan daya iritabilitas. Tumbuhan memiliki kepekaan tetentu untuk menanggapi rangsang yang diterimanya. Setiap rangsangan yang mengenai tumbuhan akan ditanggapi oleh tumbuhan tersebut, tanggapan ini berupa gerakan dari bagian-bagian tumbuhan (Rianawaty, 2009). Secara umum gerak tanaman dibagi menjadi dua yaitu gerak endonom dan gerak etionom. Gerak endonom sering dikenal sebagai gerak spontan dari tumbuhan karena tumbuhan melakukan gerakan secara spontan tanpa adanya pengaruh rangsangan dari luar. Contoh dari gerak endonom adalah nutasi, siklosis dan higroskopis. Gerak etionom adalah gerak yang dipengaruhi oleh rangsangan dari luar. Contohnya gerak etionom adalah gerak tropisme, gerak nasti dan gerak taksis. Gerak tropisme yang dapat dibagi menjadi beberapa gerak lain yaitu gerak fototropisme, geotropisme, hidrotropisme dan tigmotropisme. Sedangakan gerak nasti dibagi menjadi fotonasti, tigmonasti, termonasti, nasti kompleks dan gerak niktinasi. Gerak taksis dibagi menjadi gerak kemotaksis dan dan gerak fototaksis (Franklin, 1991)Gerak nasti merupakan gerak yang tidak memiliki hubungan dengan arah datangnya rangsangan. Gerka nasti bermacam-macam ada yang dipengaruhi oleh cahaya (fotonasti), temperatur (termonasti), sentuhan (tigmonasti), dipengaruhi serangga (haptonasti), pengaruh gelap (niktinasti) (Campbell, 2004)1.2 Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan gerak nasti berdasarkan faktor yang mempengaruhi rangsangannya ?2. Bagaimana mekanisme gerak nasti pada tanaman ?1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan gerak nasti berdasarkan faktor yang mempengaruhinya

2. Untuk mengetahui mekanisme gerak nasti pada tanaman 1.4 Manfaat Agar kita dapat mengetahui dan dapat menyebutkan macam-macam dari gerak tumbuhan khususnya gerak nasti, sehingga kita lebih peka terhadap fenomen yang terjadi di lingkungan sekitar. BAB II

METODE PENULISAN

2.1 Metode Penulisan Dalam pengerjaan paper ini metode yang digunakan adalah metode telaah pustaka yaitu dengan cara pengumpulan informasi dari berbagai sumber seperti buku, artikel maupun sumber-sumber lain yang mendukung.2.2 Jenis Data

Data yang digunakan dalam penulisan paper ini merupakan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari hasil penelitian/percobaan ataupun telaah yang telah dilakukan oleh peneliti atau penulis sebelumnya. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan disarikan dalam bentuk tulisan.2.3 Sifat Tulisan

Tulisan dalam makalah ini bersifat deskriptif yang artinya memaparkan berbagai informasi dan data yang diperoleh sehingga menjadi kesatuan yang utuh dan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca.BAB III

PEMBAHASAN3.1 Pengertian Gerak Nasti Berdasarkan Faktor yang Mempengaruhi Rangsangannya.3.1.1. GERAK NASTI

Gerak Nasti adalah gerak bagian tubuh tumbuhan yang artinya tidak dipengaruhi oleh rangsangan. (Sam Arianto, 2008).

Jenis gerak nasti dibagi berdasarkan faktor yang mempengaruhinya ,yaitu :

a. Tigmonosti (Seismonasti)

Tigmonasti atau seismonasti adalah gerakan nasti yang disebabkan oleh rangsang sentuhan atau getaran.

Contoh gerak menutupnya daun sikejut atau putri malu (Mimosa pudica), jika disentuh. Jika hanya satu anak daun dirangsang dengan sentuhan, rangsangan itu diteruskan ke seluruh tumbuhan sehingga anak daun lain ikut mengatup.

Mekanisme gerak ini juga disebabkan oleh pengaruh perubahan tekanan turgor di dalam sel-sel pada persendian daun. Sentuhan merupakan salah satu rangsang dari luar terhadap gerakan daun tanaman putri malu. Arah menutupnya daun akibat sentuhan adalah tetap walaupun rangsang sentuhannya berbeda (Dwidjoseputro, 1987).b. Termonasti

Termonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsang suhu.

Contoh : gerak membukanya buka tulip atau , seperti mekarnya bunga tulip dan crocus. Bunga-bunga tersebut mekar jika mendadak mengalami kenaikan temperature, dan akan menutup kembali bila temperatur menurun.

Contoh termonasti yang terjadi di daerah dingin, misalnya bunga tulip dan bunga crokus yang membuka karena pengaruh suhu. Bunga-bunga tersebut mengembang jika mengalami kenaikan suhu. Jika suhu menurun maka bunga-bunga tersebut akan menutup lagi (Darwin, 1880).c. Fotonasti

Gerak nasti karena pengaruh rangsang cahaya.

Contoh : gerak mekarnya bunga pukul empat, bunga waru, dan bunga kupu kupu.

d. Niktinasti

Gerak niktinasti (nyktos = malam) adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang dari lingkungan di malam hari. Contoh : gerak niktinasti adalah pada malam hari daun-daun tumbuhan Leguminosae atau polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga merak (Caesalpinia pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea) akan menutup dan akan membuka keesokan harinya ketika matahari terbit. Daun-daun tersebut akan membuka kembali pada pagi hari. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak tidur daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun (Vanden, 2000).Gerak menutup atau rebahnya tumbuhan karena pengaruh gelap atau menjelang malam. Contoh : gerak tidur daun lamtoro pada malam hari.

e. Nasti Kompleks

Gerak nasti yang disebabkan oleh beberapa factor sekaligus yang saling terikat (Syamsuri, 2009).Contoh : Membuka dan menutupnya sel pada stomata.

f. Haptonasi

Haptonasi merupakan gerak nasti yang terjadi pada tumbuhan insektivora yang disebabkan oleh sentuhan serangga (Fitter, 1991).Contoh: menutupnya daun tanaman kantung semar ketika tersentuh serangga kecil. Jika seekor serangga mendarat di permukaan daun, daun akan cepat menutup. Akibatnya, serangga tersebut terperangkap dan tidak dapat keluar.BAB IV

PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Rianawaty, 2009. Gerak Pada Tumbuhan. Bandung : Alfabeta

Najwa. 2011. Fototropisme. Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Tekonlogi Sepuluh November. Franklin, G. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta : UI Press

Campbell. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid Tiga. Jakarta : ErlanggaVanden Driessche T. 2000. Nutations in shoots and in Desmodiumlateral leaflets, nyctinastism and seismonastism in Mimosa pudica. Comparison and evolution of morphology and mechanism. Biol Rhythm Res 31:451468

Fromm J, Eschrich W. 1988. Transport processes in stimulated and non stimulated leaves of Mimosa pudica. III. Displacement of ions during seismonastic leaf movements. Trees 2:6572Syamsuri, Istamar dkk. 2000.Biologi 2000. Jakarta: Erlangga

Dwidjoseputro, D. 1987. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT Gramedia : Jakarta.

Fitter, A.H dan R.K.M. Hay, 1991, Fisiologi Lingkungan Tanaman. Universitas Gadjah Mada Press : YogyakartaDarwin, C., Murray J. 1880. The Power of Movement in Plants. London.