bab i dm

16
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemi di dalam tubuh. Sebagian besar orang-orang menyebutnya dengan penyakit kencing manis. Biasanya para penderita DM akan disertai dengan berbagai gejala seperti poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan. Apabila tidak dilakukan perawatan dan pengontrolan pengobatan yang baik pada penderita DM, maka akan menyebabkan berbagai penyakit menahun seperti serebrovaskular, penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah tungkai dan lain sebagainya. Penyebab diabetes dapat disebabkan berbagai hal seperti keturunan, pola hidup yang tidak sehat, dan lain-lain. Penderita diabetes pun setiap tahunnya semakin bertambah. World Health Organisation (WHO) pada tahun 2003 memperkirakan bahwa terdapat 194 orang atau 51% dari 3,8 milyar penduduk dunia menderita DM, yang mana sebagian besar berasal dari usia 20—79 tahun. Yang mana pada tahun 2025 diperkirakan akan meningkat kembali menjadi 333 juta orang. Angka kenaikan penderita DM ini dipicu juga karena tidak adanya pengawasan nutrisi yang baik dan terpenuhi untuk tubuh, pola hidup yang tidak sehat, dan kurangnya melakukan aktifitas fisik. Selain itu seseorang telah terindikasi mengidap DM dapat disebabkoleh merokok, dan obesitas. Untuk itu diperlukannya pemahaman mengenai DM pada setiap orang, agar memberikan pemahaman lebih mengenai DM.

Upload: diah-retnani

Post on 18-Dec-2015

19 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

patofisiologi

TRANSCRIPT

1

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemi di dalam tubuh. Sebagian besar orang-orang menyebutnya dengan penyakit kencing manis. Biasanya para penderita DM akan disertai dengan berbagai gejala seperti poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan. Apabila tidak dilakukan perawatan dan pengontrolan pengobatan yang baik pada penderita DM, maka akan menyebabkan berbagai penyakit menahun seperti serebrovaskular, penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah tungkai dan lain sebagainya. Penyebab diabetes dapat disebabkan berbagai hal seperti keturunan, pola hidup yang tidak sehat, dan lain-lain. Penderita diabetes pun setiap tahunnya semakin bertambah. World Health Organisation (WHO) pada tahun 2003 memperkirakan bahwa terdapat 194 orang atau 51% dari 3,8 milyar penduduk dunia menderita DM, yang mana sebagian besar berasal dari usia 2079 tahun. Yang mana pada tahun 2025 diperkirakan akan meningkat kembali menjadi 333 juta orang. Angka kenaikan penderita DM ini dipicu juga karena tidak adanya pengawasan nutrisi yang baik dan terpenuhi untuk tubuh, pola hidup yang tidak sehat, dan kurangnya melakukan aktifitas fisik. Selain itu seseorang telah terindikasi mengidap DM dapat disebabkoleh merokok, dan obesitas. Untuk itu diperlukannya pemahaman mengenai DM pada setiap orang, agar memberikan pemahaman lebih mengenai DM.

B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari diabetes melitus ?2. Apakah yang menyebabkan diabetes melitus? 3. Bagaimana patofisiologi diabetes melitus?

C. Tujuan Penulisan 1. Mampu memahami pengertian diabetes miletus 2. Memahami mekanisme patofisiologi diabetes miletus 3. Mengetahui penyabab dari diabetes melitusBAB 2TINJAUAN PUSTAKAA. Definisi Diabetes Melitus Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang bersifat progresif, dikarakteristikan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memetabolisme karbohidrat, lemak, dan protein, yang mengarah kepada hiperglikemia (kadar gula darah yang tinggi) (Black, 2009). Menurut Sherwood (2012), diabetes secara harfiah artinya mengalirkan, yang menunjukkan pengeluaran urin dalam jumlah besar. Mellitus artinya manis. Urin pasien DM terasa manis kerena banyaknya glukosa dalam urin. Diabetes mellitus sejauh ini adalah penyakit endokrin yang paling sering ditemukan. Diabetes miletus merupakan penyakit yang banyak diderita pada kalangan masyarakat, terutama pada kalangan masyarakat urban. Diabetes miletus adalah penyakit diakibatkan karena produksi insulin yang sedikit atau ketidakefektifan insulin walaupun produksinya dalam jumlah yang normal.

B. Klasifikasi Diabetes Melitus Menurut WHO, diabetes melitus dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan perawatan dan simtoma. 1. Diabetes Melitus Tipe 1 Diabetes Mellitus Tipe 1 biasa menyerang anak-anak. Merupakan diabetes yang terjadi karena berkurangnya insulin dalam sirkulasi darah akibat hilangnya sel beta pada pulau langerhans. Hilangnya sel beta dikarenakan reaksi autoimun yang salah sehingga menghancurkan sel beta di pankreas. Salah satu gejala DM tipe 1 ini adalah buang air kecil yang terlalu sering. 2. Diabetes Melitus Tipe 2 Merupakan tipe diabetes yang bukan karena berkurangnya rasio insulin dalam darah, melainkan karena kelainan metabolisme. Terjadi Hiperglisema yaitu bertambahnya atau melebihnya glukosa darah. 3. Diabetes Melitus Gestasional Diabetes tipe ini adalah diabetes yang timbul pada saat kehamilan, yang diakibatkan oleh kombinasi dari kemampuan reaksi dan pengeluaran hormon insulin yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan ekstra pada kehamilan. Resiko terjadinya anomali kongenital berkaitan langsung dengan derajat hiperglikemia pada saat diagnosis ditegakkan. Pada diabetes melitus jenis ini, insulin sulit bekerja karena beberapa hormon pada ibu hamil memiliki efek metabolik yang bertoleransi dengan glukosa. Sedangkan American Diabetes Association (1997) membagi DM dalam empat klasifikasi dengan dua tipe utama yaitu tipe I dan tipe II. 1. Diabetes tipe I 2. Diabetes tipe II 3. Diabetes tipe Gestasional 4. Diabetes tipe spesifik lainnya

BAB IIIPEMBAHASAN

A. Pathway

MalnutrisiKelainangenetikObesitasGaya hidupstresInfeksiPenyampaiankelainanpankreasMeningkatkanbebanmetabolikpankreasPenurunanproduksi insulinPeningkatankebutuhan insulinMerusakpankreanPenurunan insulin (berakibatpenyakit diabetes melitus)PenurunanfasilitasglukosadalamselGlukosamenumpuk di darahSeltidakmemperolehnutrisiPeningkatantekananosmolalitas plasmaStarvasiselulerPembongkaranglikogen, asamlemak, ketonuntukenergiKelebihanambangglukosapadaginjalPembongkaran protein &asam aminoDiuresis OsmotikPenurunanmassaototPenumpukanbendaketonPenurunanantibodiPenurunanperbaikanjaringanPoliuriaDefisit volume cairanNutrisikurangdarikebutuhanAsidosisPolanafastidakefektifResikoperlukaanRestiinfeksi

B. Patofisiologi Diabetes Melitus Jenis diabetes miletus yang paling umum dikenal orang adalah diabetes melitus tipe 1 dan diabetes melitus tipe 2. 1) Patofisiologi Diabetes Melitus Tipe 1 Diabetes melitus tipe 1 disebabkan karena berkurang atau rusaknya sel beta sebagai penghasil insulin pada pankreas yang menyebabkan produksi insuline menjadi berkurang atau tidak terproduksi lagi. Pada saat makanan yang masuk ke dalam tubuh, maka makanan tersebut akan dirubah menjadi glukosa. Glukosa kemudian masuk ke dalam aliran darah. Selanjutnya pankreas menghasilkan sedikit insulin atau tidak menghasilkan insulin sama sekali karena kerusakan sel beta pada pulau langerhans yang terdapat pada pankreas. Insulin yang dihasilkan tersebut akan masuk ke dalam aliran darah, selanjutnya dikarena jumlah insulin yang diproduksi dengan glukosa yang masuk ke dalam tubuh terlalu sedikit maka menyebabkan penumpukan glukosa dalam darah. 2) Patofisiologi Diabetes Melitus Tipe 2 Diabetes melitus tipe 2 disebabkan karena kurangya sensitivitas terhadap insulin (disebabkan kurangnya jumlah reseptor insulin dipermukaan sel) yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin dalam darah. Pada awalnya makan yang masuk ke dalam tubuh akan diubah menjadi glukosa, kemudian glukosa akan masuk ke dalam aliran darah. Selanjutnya pankreas akan menghasilkan insulin, dan insulin tersebut akan masuk ke dalam pembuluh darah. Namun insulin tersebut mengalami penurunan sensitivitas, sehingga glukosa menumpuk dalam darah dan tidak dapat masuk ke dalam sel. 12

C. Etiologi

1. Genetika Seseorang yang memiliki penyakit diabetes miletus dapat menurunkan penyakit tersebut kepada anak-anaknya. Anak penderita diabetes tipe 2 memiliki peluang menderita DM 2 sebanyak 15%-30% risiko ketidakmampuan metabolisme karbohidrat secara normal. 2. Obesitas (berat badan 20% dari berat ideal) Obesitas yang terjadi pada seseorang dapat mengakibatkan berkurangnya jumlah sisi reseptor insulin yang dapat bekerja dalam sel pada otot skeletal dan jaringan lemak. Dengan terjadinya obesitas maka akan merusak sel beta dalam memproduksi dan melepaskan insulin, sehingga terjadi penumpukan gula darah. 3. Usia Semakin bertambah umur seseorang maka prevalensi DM semakin meninggi. Biasanya DM dialami oleh orang-orang yang telah berusia 30 tahun, yang mana telah mengalami perubahan fisiologis, anatomi, dan biokimia. Salah satu yang mengalami perubahan adalah sel beta penghasil insulin pada pankreas. 4. Hipertensi

Etiologi dan Faktor Risiko pada Diabetes Melitus Tipe 1 Diabetes melitus tipe 1, yang sebelumnya disebut IDDM atau juvenile-onset diabetes mellitus, dikarakteristikan oleh kerusakan sel beta pankreas, yang mengarah kepada defisiensi insulin. Diabetes mellitus tipe 1 adalah salah satu penyakit yang paling umum terjadi pada anak-anak, tiga sampai empat kali lebih umum dibandingkan dengan penyakit anak-anak lainnya seperti sistik fibrosis, artritis rheumatoid anak-anak, dan leukemia (Black, 2009). Kejadian diabetes mellitus tipe 1 pada pria dan wanita hampir sama dengan kondisi lebih umum terjadi pada orang African Americans, Hispanic Americans, Asian Americans, dan Native Americans. Diabetes mellitus tipe 1 diwariskan dalam bentuk alel heterozigot. Kembar identik memiliki risiko 25%-50% mewariskan penyakit ini, sedangkan saudara kandung berisiko 6% dan keturunan berisiko 5%. Sebuah gabungan juga terjadi antara diabetes melitus tipe 1 dan Human Leukocyte Antigens (HLAs). Faktor 10

lingkungan seperti paparan virus yang mencetuskan proses autoimunitas yang menghancurkan sel beta. Islet Cell Antibodies (ICAs) kemudian muncul, memingkat dalam hitungan bulan dan tahun seiring dengan hancurnya sel-sel beta. Hal ini mempercepat hiperglikemia (kadar gula darah yang tinggi) yang terjadi ketika 80%-90% massa sel beta telah dihancurkan.

Etiologi dan Faktor Risiko pada Diabtetes Melitus Tipe 2 Diabetes mellitus tipe 2, yang sebelumnya disebut NIDDM atau adult-onset diabetes mellitus, adalah gangguan yang melibatkan faktor genetik dan lingkungan. Diabetes mellitus adalah jenis paling umum dari diabetes melitus, mempengaruhi 90% dari seluruh orang yang menderita diabetes melitus. Diabetes mellitus tipe 2 biasanya didiagnosis pada umur diatas 40 tahun dan lebih umum diantara orang dewasa, orang dewasa dengan obesitas, dan pada beberapa populasi etnis dan ras (Black, 2009). Akan tetapi, diagnosis diabetes melitus tipe 2 pada anak-anak dan remaja sedang mengalami peningkatan, terutama pada orang African Americans dan Hispanic/Latino Americans. Rata-rata, orang-orang yang didiagnosis diabetes melitus tipe 2 telah memiliki diagnosis sekitar 6,5 tahun sebelum identifikasi klinis dan perawatan. Prevalensi diabetes melitus tipe 2 sangat mencolok pada orang Native Americans, Africa Americans, Hispanic Americans, tentunya pada orang dewasa dan obesitas. Diabetes melitus adalah penyebab utama kebutaan baru pada orang dewasa yang berumur 20 hingga 74 tahun dan penyebab utama gagal ginjal kronis, terhitung sekitar 40% dari kasus baru yang ada (Black, 2009). Diabetes melitus tipe 2 tidak tergabung dengan tipe jaringan HLAs, dan sirkulasi ICAs jarang hadir. Keturunan memainkan peran utama dalam ekspresi diabetes melitus tipe 2. Penyakit ini lebih umum terjadi pada kembar identik (58%-75%) dibandingkan pada populasi secara umum. Obesitas adalah faktor risiko paling utama, dimana 85% orang dengan diabetes melitus tipe 2 menjadi obesitas (Black, 2009). Hal ini tidak jelas apakah kepekaan jaringan (hati dan otot) yang lemah kepada insulin atau sekresi insulin yang lemah yang menjadi kerusakan utama pada diabetes melitus tipe ini. 11

BAB IVPENUTUPA. Kesimpulan Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah di dalam tubuh, Penyakit ini berhubungan erat dengan keberadaan hormon Insulin yang di produksi oleh kelenjar Pankreas serta berfungsi mengubah glukosa menjadi glikogen. Terdapat beberapa tipe DM yaitu DM tipe 1, DM tipe 2, DM Gestasional dan DM jenis lain. Penyebab umum dari DM adalah genetika, usia, obesitas, hipertensi, gaya hidup yang salah. Dan fakto lingkungan. DM memengaruhi berbagai sistem tubuh yang meliputi sistem pencernaan, sistem urinaria, sistem imun, sistem integument, sistem kardiovaskuler, sistem pernapasan, system saraf dan sistem indra sehingga menimbulkan beberapa gejala kesehatan pada penderitanya. Sebagai contoh adalah hal yang dirasakan pasien dalam kasus pemicu yaitu sering buang air kecil, sering haus dan lapar, serta terjadi penurunan berat badan sebanyak 15 Kg dalam 2 bulan terakhir dan merasa sering kesemutan pada ekstremitas bawah. Gejala yang umumnya ada pada penderita DM yaitu hipoglukemia, polyuria, polydipsia,polifagia, rasa lelah dan kelemahan otot , penurunan berat badan secara drastis dan beberapa kasus mengalami gangguan pandangan. Usaha untuk menangani penyakit DM ada bermacam-macam dan umumnya adalah mengenai pola hidup. Aktivitas yang dapat mendukung kesehatan penderita DM meliputi perbaikan pola makan, olahraga, pemberian injeksi Insulin ( DM tipe 1) dan meminum obat oral untuk diabetes (biasanya DM tipe 2). Dengan begitu diperlukan usaha yang aktif dari penderita DM untuk memulihkan kesehatannya sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Alvarado. (2011). Diabetes and Your Eyesight. Diambil dari http://www.glaucoma.org/glaucoma/diabetes-and-your-eyesight.php.

Baradero, Mary, et. al. (2009). Klien Gangguan Endokrin: Seri Asuhan Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Brashers, Valentina L. (2008). Aplikasi Klinis Patofisiologi: Pemeriksaan dan Manejemen. Ed 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Cahyadi, A., & Venty. (2011, April 4). Tuberkulosis Paru pada Pasien Diabetes Melitus. Dipetik November 9, 2013, dari Digital Journals: http://indonesia.digitaljournals.org/index.php/idnmed/article/download/348/346. . Price, Sylvia A. & Wilson, Lorraine M. (2003). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Ed 6. Vol. 2. (Terj. Brahm U. Pandit, dkk). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

http://diabetes.niddk.nih.gov/dm/pubs/neuropathies/.

http://diabetes.webmd.com/features/peripheral-neuropathy-and-diabetes?page=2.