bab i dan ii salmonella punya yuk risa
DESCRIPTION
@ kompas.com "besok lebaran"TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salmonella adalah suatu genus bakteri enterobakteria gram-negatif berbentuk
tongkat/batang yang menyebabkan tifus, paratifus, dan penyakit foodborne. Spesies-
spesies Salmonella dapat bergerak bebas dan menghasilkan hidrogen sulfida.
Salmonella dinamai dari Daniel Edward Salmon, ahli patologi Amerika, walaupun
sebenarnya, rekannya Theobald Smith (yang terkenal akan hasilnya pada anafilaksis)
yang pertama kali menemukan bakterium tahun 1885 pada tubuh babi. Habitat Inang
bagi Salmonella adalah usus halus manusia dan hewan. Makanan dan minuman
terkontaminasi merupakan mekanisme transmisi kuman Salmonella dan carrier adalah
sumber infeksi. Salmonella typhi bisa berada dalam air, es, debu, sampah kering yang
bila organisme ini masuk ke dalam vehicle yang cocok (daging, kerang dan
sebagainya) akan berkembang biak mencapai dosis infekti.
Di seluruh dunia, demam typhus mempengaruhi sekitar 17 juta orang per tahun,
menyebabkan hampir 600.000 kematian. Agen penyebabnya, Salmonella typhi
enterica (disebut sebagai Salmonella typhi dari sekarang), adalah parasit obligat yang
tidak memiliki reservoir alami yang dikenal di luar manusia. Sedikit yang diketahui
tentang sejarah munculnya infeksi almonella typhi manusia, namun diperkirakan telah
menyebabkan kematian tokoh terkenal seperti penulis Inggris dan penyair Rudyard
Kipling, penemu pesawat, Wilbur Wright, dan Kekaisaran Yunani Alexander Agung.
Epidemi tercatat paling awal terjadi di Jamestown, VA mana diperkirakan bahwa
6.000 orang meninggal karena demam tipus di awal abad ke-17. Penyakit ini jarang
terjadi di Amerika Serikat dan negara-negara maju, tetapi selalu menimbulkan risiko
munculnya
Salmonella adalah penyebab utama dari penyakit yang disebarkan melalui
makanan(foodborne diseases). Infeksi Salmonella dapat berakibat fatal kepada bayi,
balita, ibu hamil dan kandungannya serta orang lanjut usia. Hal ini disebabkan karena
kekebalan tubuh mereka yang menurun. Kontaminasi Salmonella dapat dicegah
dengan mencuci tangan dan menjaga kebersihan makanan yang dikonsumsi.
(Wikipedia).
1
B. Ruang Lingkup
Oleh karena itu atas latar belakang diatas penulis tertarik mengambil kasus untuk
membahas tentang asuhan keperawatan pada An.A dengan diagnosa infeksi bakteri
salmonella yang dilakukan di ruang al wildan Rumah Sakit Ar bunda prabumulih.
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan infeksi bakteri Salmonella?
2. Apa etiologi infeksi bakteri salmonella?
3. Bagaimana patofisiologi dari infeksi bakteri salmonella?
4. Apa saja tanda dan gejala dari infeksi bakteri salmonella?
5. Apa saja klasifikasi dari infeksi bakteri salmonella?
6. Bagaimana cara penularan dari infeksi bakteri salmonella?
7. Apa saja penyakit yang bisa timbul dari infeksi bakteri salmonella?
8. Bagaimana pencegahan dari infeksi bakteri salmonella?
9. Bagaimana penatalaksanaan infeksi bakteri salmonella?
D. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui asuhan keperawatan pada Anak
“A” dengan infeksi bakteri salmonella.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian dari infeksi bakteri salmonella
b. Mengetahui etiologi dari infeksi bakteri salmonella
c. Mengetahui patofisiologi dari infeksi bakteri salmonella
d. Mengetahui tanda dan gejala dari infeksi bakteri salmonella
e. Mengetahui klasifikasi dari infeksi bakteri salmonella
f. Mengetahui cara penularan dari infeksi bakteri salmonella
g. Mengetahui penyakit yang bisa timbul dari infeksi bakteri salmonella
h. Mengetahui pencegahan dari infeksi bakteri salmonella
i. Mengetahui penatalaksanaan dari infeksi bakteri salmonella
2
E. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan ini adalah:
1. Untuk penulis
Sebagai persyaratan untuk pengangkatan karyawan tetap di RS AR BUNDA
Prabumulih
2. Untuk rumah sakit
Agar dapat digunakan sebagai masukan dalam melaksanakan asuhan
keperawatan pada anak dengan Infeksi bakteri salmonella, serta dapat
meningkatkan mutu atau kualitas pelayanan kesehatan pada pasien.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Salmonella adalah suatu genus bakteri enterobakteria gram-negatif berbentuk
tongkat/batang yang menyebabkan tifus, paratifus, dan penyakit foodborne. Spesies-
spesies Salmonella dapat bergerak bebas dan menghasilkan hidrogen sulfida.
Bakteri Salmonella merupakan bakteri batang gram-negatif. Karena habitat
aslinya yang berada di dalam usus manusia maupun binatang, bakteri ini
dikelompokkan ke dalam enterobacteriaceae (Brooks, 2005). Isolasi dari
mikroorganisme Salmonella pertama sekali dilaporkan pada tahun 1884 oleh Gaffky
dengan nama spesies Bacterium thyposum. Kemudian, pada tahun 1886
perkembangan nomenklatur semakin kompleks karena peranan Salmon dan Smith
serta sempat menjadi bahan pembicaraan yang rumit. Bahkan dalam
perkembangannya, Salmonella menjadi bakteri yang paling kompleks dibandingkan
enterobacteriacea lain, oleh karena bakteri ini memiliki lebih dari 2400 serotipe dari
antigen bakteri ini (Winn, 2006).Walaupun begitu banyak serotip dari Salmonella,
namun telah disepakati bahwa hanya terdapat dua spesies, yakni S. bongori dan S.
enterica dengan enam subspesies: S. enteric subsp. enteric; S. enteric subsp.salamae;
S. enteric subsp.arizonae; S. enteric subsp.diarizonae; S. enteric subsp. houtenae; S.
enteric subsp. indica dan Salmonella bongori.
Beberapa ciri Salmonella antara lain : Batang gram negative, Terdapat
tunggal, Tidak berkapsul, Tidak membentuk spora, Peritrikus, Aerobik, anaerobik
fakultatif, Patogenik, menyebabkan gastroenteritisMenurut reaksi biokimiawinya,
salmonella dapat diklasifikasikan menjadi tiga spesies: S. typhi, S. choleraesuis dan S.
enteriditis.
4
2. Etiologi
Infeksi bakteri salmonella tumbuh di usus manusia disebabkan oleh
terkontaminasi didalam darah, feses, urin, cairan serebrospinal makanan, minuman,
dan air (Soemarno, 2000). Penyakit yang disebabkan oleh Salmonella disebut
salmonellosis.
kebanyakan kuman salmonella masuk kedalam usus manusia melalui makanan
dan dalam 8-72 jam bakteri salmonella tadi tumbuh dan merusak organ pencernaan
yang mengakibatkan salmonellosis.salmonelossis yaitu dengan gejala demam tinggi,
konstipasi, nyeri perut, pusing, kulit gatal dan timbul bercak-bercak berwarna
kemerahan,keram perut bahkan kehilangan kesadaran (Armijn dan Snoeren, 2003).
3. Patofisiologi
Salmonella masuk kedalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman
yang terkontaminasi. Bakteri masuk kesaluran cerna, usus selanjutnya melalui aliran
darah masuk kehati, limfa, sumsum tulang dan empedu.
Sacara bertahap dalam waktu 8 – 14 hari setelah terinfeksi bakteri Salmonella
biasa menimbulkan gejala demam tifoid berupa : demam, sakit kepala, lemah dan
lelah, sakit tenggorokan, nyeri perut dan diare (terutama anak-anak) atau konstipasi
atau sembelit (terutama orang dewasa) memasuki minggu kedua, pada penderita biasa
timbul bercak kecil kemerahan (rose sport) dibagian bawah dada atau bagian atas
perut, yang biasanya hilang dalam 3-4 hari.
Penyakit ini biasanya berlangsung 3 – 5 minggu, diikuti komplikasi utama
berupa perdarahan pada saluran pencernaan dan perporasi usus disertai peritonitis.
4. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala biasanya yang bisa timbul di penderita akibat kuman
salmonella yaitu demam,mual-mual,muntah ,konstipasi,nyeri,pusing,kulit gatal,timbul
bercak-bercak warna kemerahan, diare,kram prut bahkan hilang kesadaran, (Armijn
dan Snoeren, 2003)
5
5. Klasifikasi
Kelas :Psilopsida.
Ordo :Psilotales.
Family :Psilotaceae.
Genus :Salmonella.
Species :salmonella typhi.
6. Cara Penularan
a. Melalui makanan yang terkontaminasi oleh bakteri
b. Melalui air untuk keperluan rumah tangga yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
c. Melalui daging, telur, susu yang berasal dari hewan sakit yang dimasak kurang
matang.
d. Makana dan minuman berhubungan dengan binatang yang mengandung bakteri
salmonella typh, seperti lalat, tikus, kucing dan ayam.
Setelah sembuh dari penyakitnya, penderita akan kebal terhadap typhus, untuk
waktu cukup lama. Interksi ulang (reinfeksi) dapat terjadi, tetapi biasanya
gejalanya sangat ringan. Makanan penderita dapat juga menjadi karier karena
bakteri menetap dan berkembang biak dalam kandung empedunya. Bahan yang
berbahaya untuk penularan adalah feses penderita atau karier.
7. Penyakit yang bisa timbul
Penyakit yang bisa timbul akibat kuman bakteri salmonella yaitu
a. Diare
b. Demam tipoid
8. Pencegahan
a. Menyediakan tempat pembuangan yang sehat dan higienis.
b. Mencuci tangan sebelum mengkonsumsi jajanan
c. Menghindari jajan di tempat yang kurang terjamis kebersihan dan kesehatannya
d. Menjaga agar sumber air yang digunakan tidak terkontaminasi oleh bakteri
e. Jangan menggunakan air yang sudah tercemar. Masak air hingga 100˚C
f. Melakukan pengawasan terhadap rumah makan dan penjual makanan/jajanan
g. Melakukan vaksinasi untuk memberi kekebalan tubuh yang kuat
6
h. Mencari informasi mengenai bahaya penyakit thypus. Jika memahami tentang
penyakit ini, maka pelajar akan lebih mudah untuk menjaga diri dan
lingkungannya agar selalu bersih dan sehat
i. Menemukan dan mengawasi pengidap kuman. Pengawasan diperlukan agar tidak
lengah terhadap kuman yang dibawa. Sebab, jika lengan, sewaktu-waktu
penyakitnya akan kambuh.
j. . Jangan banyak jajan di luar rumah.
k. Mengkonsumsi makanan yang masih panas sehingga kebersihannya terjamin.
9. Penatalaksanaan
Dengan antibiotik yang tepat, lebih dari 99% penderita dapat disembuhkan. Kadang
makanan diberikan melalui infus sampai penderita dapat mencerna makanan. Jika
terjadi perforasi usus, diberikan antibiotik berspektrum luas (karena berbagai jenis
bakteri akan masuk ke dalam rongga perut) dan mungkin perlu dilakukan
pembedahan untuk memperbaiki atau mengangkat bagian usus yang mengalami
perforasi.
Anti biotika yang sering digunakan:
Kloramfenikol : Dosis : 4 x 500mg/hari . Diberikan sampai dengan 7 hari bebas
panas.
Tiamfenikol: Dosis ; 4×500 mg.
Kotrimoksazol : Dosis : 2 x 2 tablet (1 tablet mengandung sulfametoksazol 400
mg dan 80 mg trimetoprim) diberikan selama 2 minggu.Ampisilin dan amoksisilin :
dosis : 50-150 mg/kgBB dan digunakan selama 2 minggu.
Sefalosporin generasi ketiga : dosis 3-4 gram dalam dektrosa 100 cc diberikan
selama ½ jam perinfus sekali sehari, diberikan selama 3 hingga 5 hari.
7