bab i am

Upload: ramliplus

Post on 28-Mar-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BAB I Pemetaan

TRANSCRIPT

BAB III

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPulau Sulawesi yang sangat kompleks akan fenomena geologi pada suatu daerah sangatlah menarik untuk diteliti. Pemetaan geologi merupakan salah satu cara untuk mengungkapkan sejarah geologi suatu daerah. Penelitian yang dilakukan di Pulau Sulawesi pada umumnya dan Sulawesi Selatan pada khususnya telah banyak dilakukan oleh banyak ahli geologi, namun masih bersifat regional.Sebagai salah satu syarat kelulusan matakuliah pemetaan geologi pada Jurusan Teknik Geologi, maka mahasiswa diwajibkan untuk melakukan pemetaan geologi secara detail. Pemetaan geologi dilakukan pada Daerah Masamba Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan.Informasi geologi yang diperoleh diharapkan dapat memenuhi kebutuhan datadata geologi daerah yang bersangkutan, terutama untuk pengembangan daerah setempat.

1.2 Maksud danTujuan

Maksud penelitian geologi Daerah Masamba Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu untuk melakukan pemetaan geologi permukaan secara detail pada peta geologi sekala 1:25.000.1

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi geologi yang meliputi aspek geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, sejarah geologi, dan potensi bahan galian Daerah Masamba Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan.

1.3 Batasan masalah

Penelitian geologi ini dilakukan dengan membatasi masalah pada penelitian yang berdasarkan aspek aspek geologi dan terpetakan pada skala 1:25.000. Aspek aspek geologi tersebut mencakup geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, sejarah geologi dan bahan galian pada Daerah Masamba Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan.

1.4 Letak, Luas, Waktu dan Kesampaian Daerah

Secara administratif daerah penelitian termasuk dalam Daerah Masamba Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan. Secara astronomis daerah penelitian terletak pada koordinat 120o 19' 00" -120 22' 00" BT dan 020 30' 00" - 030 34' 00" LS (Gambar 1.1).Luas daerah penelitian 53,29 km2 yang diukur pada peta topografi sekala 1 : 25.000 dengan interval kontur 25 meter. Peta tersebut merupakan perbesaran dari Peta Rupa Bumi Indonesia sekala 1 : 50.000 Lembar Bonelemo dengan nomor 2112-41 terbitan BAKOSURTANAL Edisi I 1991 (Cibinong, Bogor).

Gambar 1.1 Peta Tunjuk Lokasi Penelitian

Daerah penelitian terletak sekitar 450 km di sebelah utara Kota Makassar. Daerah penelitian dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan bermotor beroda dua maupun beroda empat melalui jalan poros Makassar Sidrap Wajo luwu - Masamba dengan waktu tempuh sekitar 8 jam dari Kota Makassar.

1.5 Metode dan Tahapan Penelitian1.5.1 Metode Penelitian

Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Pemetaan geologi permukaan, yaitu pengambilan data geologi langsung di daerah penelitian. Metode ini meliputi pencatatan unsur-unsur geologi, seperti data litologi, geomorfologi, struktur geologi, dan bahan galian. Peta yang digunakan pada penelitian ini bersekala 1:25.000, dan pengambilan data dilakukan dengan jarak antar stasiun pengamatan geologi lebih kurang berjarak 250 m di lapangan, atau sama dengan 1 cm di peta. Pengamatan petrografi, yaitu pengamatan laboratoriun secara mikroskopis terhadap sayatan tipis batuan untuk menentukan ciri fisik mikroskopis dari batuan. Adapun pengamatan ini dilakukan dalam penentuan tekstur, struktur, dan jenis mineral yang menyusun batuan. Interpretasi struktur geologi, yaitu melakukan pengolahan data struktur geologi berupa kekar yang telah dijumpai di lokasi penelitian dan interpretasi diagram kipas. Metode ini dilakukan untuk menentukan jenis struktur geologi yang bekerja pada lokasi penelitian.

1.5.2 Tahapan Penelitian

Adapun kegiatan penelitian dilaksanakan melalui beberapa tahapan penelitian. Secara sistematis terdiri atas tahap persiapan penelitian, tahap penelitian lapangan, tahap pengolahan data dan analisis laboratorium, dan tahap penyusunan laporan (gambar 1.2).

1.5.2.1 Tahap PersiapanTahap persiapan yang dilakukan sebelum penelitian lapangan, terdiri dari : Persiapan perlengkapan lapangan meliputi pengadaan peta dasar, persiapan peralatan lapangan dan rencana kerja. Studi pustaka, bertujuan untuk mengetahui kondisi kondisi geologi daerah penelitian dari literatur ataupun tulisan tulisan yang berisi tentang hasil penelitian terdahulu, termasuk interpretasi awal dari peta topografi untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi geologi daerah penelitian. 1.5.2.2 Tahap Penelitian LapanganTahap penelitian lapangan terdiri atas pemetaan pendahuluan, pemetaan detail dan pengecekan ulang. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data lapangan secara deskriptif dan sistematis. Pemetaan Pendahuluan, yaitu dengan melakukan orientasi medan untuk mengetahui keadaan medan daerah penelitian, serta lintasan yang akan dilalui agar menghasilkan data yang akurat dengan waktu yang seefisien mungkin. Pemetaan Detail, yaitu dengan melakukan pengamatan dan pengambilan data langsung di lokasi penelitian selengkap lengkapnya, yang meliputi : Pengamatan dan pengambilan data serta penentuan lokasi pada peta dasar sekala 1:25.000 dengan jarak minimal 1 cm per stasiun di peta dasar atau setiap jarak + 250 meter di lapangan yang disesuaikan dengan kondisi medan dan kondisi singkapan. Pengamatan dan pengukuran terhadap aspek aspek geomorfologi seperti: relief (bentuk puncak, bentuk lembah dan keadaan lereng), pelapukan (jenis dan tingkat pelapukan), soil (warna, jenis dan tebal soil), erosi (jenis dan tingkat erosi), gerakan tanah, sungai (jenis sungai, arah aliran, bentuk penampang dan pola aliran sungai serta pengendapan yang terjadi), tutupan dan tataguna lahan. Pengamatan unsur-unsur geologi untuk penentuan stratigrafi daerah penelitian, antara lain meliputi: kondisi fisik singkapan batuan yang diamati langsung di lapangan dan hubungannya terhadap batuan lain di sekitarnya, dan pengambilan conto batuan yang dapat mewakili tiap satuan untuk analisis petrografi. Pengamatan dan pengukuran terhadap unsur unsur struktur geologi yang meliputi kedudukan batuan, kekar, dan lain lain. Pengamatan potensi bahan galian yang terdapat di daerah penelitian, serta data pendukung lainnya, seperti keberadaan bahan galian, jenis dan pemanfaatan bahan galian. Pengambilan data dokumentasi, berupa foto dan sketsa lapangan.

1.5.2.3 Tahap Pengolahan Data dan Analisa LaboratoriumTahap pengolahan data ini dilakukan setelah tahap penelitian lapangan, yang meliputi pengolahan data geomorfologi, stratigrafi dan data struktur geologi. Pengolahan data geomorfologi antara lain yaitu : Pengolahan data beda tinggi dan pengolahan persentase kelerengan untuk penentuan pola morfologi, pada peta dasar sekala 1:25.000. Penentuan pola aliran sungai. Penentuan jenis satuan bentangalam berdasarkan kondisi genetic geologi daerah penelitian. Pengolahan data stratigrafi antara lain yaitu : Pengolahan data petrologi untuk mengetahui kondisi fisik batuan secara megaskopis. Untuk pengamatan petrografis, terlebih dahulu dengan membuat sayatan tipis batuan dengan ketebalan 0,03 mm, lalu melakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop polarisasi untuk tiap jenis batuan di laboratorium Mineral Optik Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin dan kemudian diamati di bawah mikroskop polarisasi untuk mengetahui kandungan mineralnya, perubahan mineral akibat adanya struktur serta penentuan nama batuan. Pembuatan sayatan dan penampang geologi. Perhitungan ketebalan satuan batuan. Pembuatan kolom stratigrafi daerah penelitian. Pengolahan data struktur geologi, seperti pengolahan data kekar dengan metode pembuatan diagram kipas.

1.5.2.4 Tahap Analisis dan Interpretasi DataTahap analisis dan interpretasi data ini mencakup : Analisis geomorfologi, dilakukan untuk mengetahui gambaran kondisi geomorfologi daerah penelitian yang didasarkan pada kenampakan morfologi lapangan, pengolahan data kelerengan, pola aliran sungai, tipe genetik sungai dan aspek geomorfologi lainnya. Analisis stratigrafi, dilakukan untuk mengklasifikasikan jenis batuan dan satuan batuan berdasarkan litostratigrafi tak resmi serta penetuan umur dan lingkungan pengendapan satuan batuan yang menyusun daerah penelitian. Analisis struktur geologi, dilakukan untuk mengetahui jenis struktur dan mekanisme pembentukan struktur geologi yang terjadi pada daerah penelitian. Hal ini didasarkan pada kondisi struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian, yaitu dengan cara mengidentifikasi ciri-ciri struktur geologi maupun hasil pengolahan data kekar. Analisis bahan galian, dilakukan untuk mengetahui potensi bahan galian di daerah penelitian, yang didasarkan pada data sebaran bahan galian, akses jalan dan pemanfaatannya oleh masyarakat sekitar daerah penelitian.

1.5.2.5 Tahap Penyusunan LaporanData-data yang telah diolah dan dianalisis, dan hasil interpretasi dituangkan dalam bentuk tulisan ilmiah secara deskriptif. Laporan pemetaan geologi yang telah disusun kemudian dipresentasikan dalam bentuk ujian seminar hasil di depan dosen penguji. Setelah itu, dilakukan perbaikan pada laporan dan pada akhirnya menjadi laporan pemetaan geologi.

Studi Pustaka Geologi Regional Administrasi Peta Topografi

Persiapan

PengambilanData Lapangan Geomorfologi Struktur Geologi Stratigrafi Sampel Potensi dan Bahan Galian

Analisis Geomorfologi Analisis Stratigrafi Analisis Struktur Geologi (Kekar, Sesar, Lipatan) Analisis Bahan GalianAnalisis dan Interpretasi

Pembuatan Laporan

LaporanPemetaan Geologi

Gambar 1.2. Bagan alur tahapan penelitian

1.6 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan selama penelitian lapangan dan penelitian laboratorium adalah peta topografi daerah penelitian sekala 1:25.000, kompas dan palu geologi, GPS, Loupe 10 x perbesaran, buku lapangan dan alat tulis-menulis, larutan asam klorida (HCl) 0,1 M, tas dan kantong untuk conto batuan, komparator klasifikasi batuan beku dan batuan vulkanik, kamera digital, meteran dan pita ukur, mikroskop polarisasi untuk analisis petrografi, mikroskop binokuler untuk analisis mikropaleontologi, tabel Michael Levy, sayatan tipis batuan, alat tulis-menulis dan gambar, foto sayatan tipis, dan preparat.

1.7 Peneliti Terdahulu

Peneliti yang pernah melakukan penelitian sebelumnya di daerah ini adalah : Van Bemmelen, 1949 : mengadakan penelitian tentang evolusi Zaman Tersier dan Kwarter Sulawesi bagian Selatan. Rab Sukamto, 1975 : mengadakan penelitian tentang perkembangan tektonik Sulawesi dan sekitarnya, yang merupakan sintesis yang berdasarkan tektonik lempeng. S. Bachri dan Sukido (1998) : mengadakan pemetaan geologi Lembar Majene dan Bagian Barat Lembar Palopo, Sulawesi dengan skala 1 : 250.000, menghasilkan Peta Geologi Lembar Majene dan Bagian Barat Lembar Palopo, Sulawesi dengan skala 1 : 250.000.1

2