bab i abiii

Upload: hasbimasna

Post on 18-Oct-2015

51 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

notes

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    1/46

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Knee joint adalah sendi terbesar dan merupakan sendi yang kompleks pada tubuh. Knee

    joint disusun oleh bagian distal os. femur, patella dan bagian proximal tibia. Sedangkan

    tulang fibula tidak termasuk pembentuk knee joint, fibula lebih berfungsi sebagai perlekatan

    otot dan membantu menjaga stabilitas pada sendi Ankle. Posisi knee joint diantara dua bagian

    rangka tubuh yang panjang sangat mungkin terjadi cedera akibat dari benturan atau gerakan

    hebat yang ditransmisikan ke knee joint. Angka cedera pada knee joint cukup tinggi.

    Penelitian epidemiologi di AS menunjukkan insiden cedera knee joint 2,29 per .!!!

    populasi. Angka tertinggi cedera pada golongan umur "#2$ tahun. %yeri adalah keluhan

    yang sering terjadi pada sendi lutut. Pada penyakit degeneratif atau inflamasi, nyeri tersebut

    cenderung menyebar, namun pada proses mekanik seperti kasus trauma, nyeri tersebut

    seringkali terlokalisasi, pasien dapat menunjuk titik lokasi nyeri.,2,&

    Knee joint terdiri atas soft tissue dan hard tissue, kelainan pada salah satu komponen

    menyebabkan rasa nyeri. Kelainan pada knee joint pun bermacam#macam dan tergantung dari

    penyebab. 'lahraga dan akti(itas rekreasi mungkin menjadi penyebab tingginya angkakejadian cedera knee joint. Kecelakaan lalu lintas pada banyaknya kendaraan di jalan raya

    meningkatkan kejadian cedera. )asar untuk memahami cedera knee yaitu dengan memahami

    anatomi knee normal. *anyak struktur anatomi yang terdapat pada knee joint, meski

    banyaknya ligamen yang terletak pada knee, namun tanpa dukungan dari otot#otot dan tendon

    di sekitar knee joint, ligamen tidak akan cukup untuk menjaga kestabilan knee.&,$

    Tujuan

    +ujuan pembuatan eferat ini adalah-

    a. emahami tentang nyeri pada knee joint dan managemen knee joint.

    b. /ntuk memenuhi salah satu syarat dalam menjalani Program pendidikan dokter

    spesialis 'rthopaedi dan +raumatologi di 0K /%S1 S/).)r.oeardi1

    S'.Prof.)r..Soeharso.

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    2/46

    2

    BAB II

    ANATOMI KNEE JOINT

    Struktur knee joint terbagi atas tiga kelompok- struktur tulang, ekstraartikuler dan

    intraartikuler. Struktur tulang terdiri dari & bagian- femur, tibia dan patella yang kemudian

    membentuk kompartemen- medial, lateral dan patellofemoral.$,"

    A. Struktur Tulang

    Distal Feur

    /jung distal femur memiliki bangunan - condylus medialis, condylus lateralis,

    epicondylus medialis, epicondylus lateralis, facies patellaris, fossa intercondylaris, linea

    intercondylaris, tuberculum adductorium, linea intercondylaris, tuberculum adductorium,

    fossa dan sulcus popliteus.

    3ondylus femur merupakan dua tonjolan bulat yang membentuk lengkung eksentrik.

    *agian anterior, merupakan bangunan rata, yang membentuk permukaan lebar untuk kontak

    dan meneruskan beban. 3ondylus ini nampak pipih dan sejajar batang femur di bagian depan

    tetapi nampak menonjol sekali dibagian belakang. 3ekungan pada bagian anterior antara

    3ondylus disebut trochlea. Pada bagian posterior, condylus dipisahkan oleh fossa

    intercondylaris. Permukaan artikuler pada condylus medial lebih panjang dibanding condylus

    lateral, tetapi condylus lateral lebih lebar. Sumbu panjang condylus lateral sesuai dengan

    bidang sagital, sedangkan condylus medial biasanya membentuk sudut 22 terhadap bidang

    sagital.

    3ondylus medialis femoris.

    erupakan bagian medial dari ujung baah os femur dimana lebih melengkung

    dan lebih menonjol ke sisi dibanding condylus lateralis. 0acies inferiornya akan berada

    dalam satu bidang hori4ontal dengan facies inferior condylus lateralis bila femur dalam

    posisi anatomi, sedangkan bila femur dalam posisi (ertical maka facies inferior condylus

    medialis ini akan merupakan titik terendah dari femur. Pada facies medialis dijumpai

    epicondyius medialis, sedangkan pada bagian atas belakang medial dijumpai tuberculum

    adductorium.

    3ondylus 5ateralis 0emoris.

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    3/46

    3

    erupakan bagian lateral dari ujung baah os. femur, dengan axis panjang yang

    kurang obli6 serta facies inferior yang kurang con(ex. Pada facies lateralisnya dijumpai

    tonjolan yang disebut epicondylus lateralis. )i baah epicondylus kita jumpai lekukan

    yang disebut fossa poplitea yang menerus dengan suatu parit yang berjalan keatas belakangyang disebut sulcus popliteus dimana ini akan ditempati tendo m.popliteus apabila lutut

    dalam keadaan flexi penuh.

    Gambar Femur:A. Tampak depan (kanan)B. Tampak belakang (kanan)C. Distal femur; tampak lateral (Kanan)D. Distal femur; tampak permukaan inferior (kanan)

    (Diambil dari Atlas Anatomi Manusia, SOBOTTA)

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    4/46

    4

    7picondylus medialis.

    Adalah tonjolan atau peninggian ke medial dari facies medialis condylus medialis femoris.

    7picondylus lateralis.

    Suatu penonjolan atau peninggian ke lateral dari facies lateralis condylus lateralis femoris.0acies Patellaris.

    *entuk seperti kerekan1katrol. 8ni bersendi dengan patella bila lutut melurus. *agian

    lateral dari bangunan kerekan ini lebih menonjol dan lebih meluas ke atas dari yang

    medial.

    0ossa intercondylaris.

    Adalah lekukan luas antara condylus medialis dan lateralis di bagian belakang. )isini

    dijumpai daerah kasar untuk perlekatan lig. cruciatum anterius dan posterius.

    5inea intercondylaris.

    Adalah suatu garis hori4ontal yang memisahkan fossa intercondylaris dan facies poplitea.

    +ubercullum adductorium.

    Adalah tonjolan kecil diatas epicondylus medialis yang merupakan bagian tertinggi dari

    facies medialis condylus untuk perlekatan m.adductor magnus.

    3ondylus lateralis dan medialis bila kita lihat dari samping lateral maupun medial

    akan terlihat baha - ke bagian depan kurang menonjol dimana lebih merupakan garis

    lanjutan dari corpus, sedangkan ke belakang melengkung meleati garis1bidang lanjutan

    dari corpus femoris.

    0acies articularis superior tibiae beserta meniscusnya akan bersendi dengan fac ies

    poster ior condylus femoris bila lu tut flexi. facies inferior condylus latera lis dan

    medialis akan berada dalam satu bidang hori4ontal apabila femur dalam posisi anatomi

    yakni posisi miring, sedangkan bila posisi femur tegak (erect) maka condylus medialis

    akan lebih rendah.

    Pr!ksial Ti"ia

    Pelebaran bagian proksimal tibia membentuk dua permukaan rata, yang disebut

    kondilus atau plateau yang akan berartikulasi dengan kondilus femoris. ereka dipisahkan

    oleh eminentia interkondilaris pada bagian tengah, eminentia ini terdiri dari tuberkulum

    interkondilare medial dan tuberkulum interkondilare lateral . *agian anterior dan posterior

    eminensia interkondilaris ini merupakan tempat melekatnya ligamentum cruciatum dan

    meniscus.

    /jung proximal ini lebih besar dibandingkan ujung distal, sedangkan diameter terluas

    kearah trans(ersal dan dari samping tampak sedikit melengkung ke belakang. disini kita

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    5/46

    5

    jumpai- facies articularis superior, condylus medialis, condylus lateralis, facies

    articularis fibularis, eminentia intercondylaris, area intercondylaris anterior dan

    posterior,tuberculum intercondylaris mediale dan laterale, dan tuberositas tibiae.

    0acies articularis superior.

    erupakan facies superior dari condylus lateralis dan medialis, dimana yang medial lebih

    o(al dan lebih conca( dari yang lateral.

    3ondylus medialis.

    5ebih besar dibanding condylus lateralis. Pada aspect posteromedialnya kita jumpai parit

    hori4ontal untuk perlekatan m.semimembranosus.

    3ondylus lateralis.

    Gambar Tibia:Tibia tampak depan (ventral view), tampak samping (lateral view), tampak belakang (dorsalview)(Diambil dari Atlas Anatomi Manusia, SOBOTTA)

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    6/46

    6

    5ebih kecil dibanding condylus lateralis, rnempunyai facies inferior yang sempit yang

    tidak di temui pada condylus medialis. Pada facies inferior ini kita dapati facies articularis

    fibularis.

    0acies articularis f ibularis.

    +erdapat pada facies inferior condylus lateralis tibiae, di sebelah belakang.

    )isini facies datar hampir circular untuk bersendi dengan facies articularis capitis

    fibulae.

    7minentia intercondylaris.

    Adalah peninggian diantara kedua facies articularis superior kanan dan kiri, dimana

    letaknya lebih dekat pada tepi belakang daripada tepi depan.

    Area intercondylaris anterior dan posterior.

    Adalah daerah diantara facies articularis superior kanan dan kiri, di depan di belakang

    eminentia intercondylaris. )aerah ini merupakan tempat perlekatan lig. cruciatum

    anterius dan posterius, serta meniscus.

    +uber k ulum intercondylare mediale dan laterale.

    8ni tidak lain daripada penyusun eminentia intercondylaris di sebelah medial lateral.

    GambarTibia fibula! tampak pro"imal (Kanan)

    #permukaan sendi Cond$lus medialis dan lateralisdisebut %uga &a'ies arti'ularis superior

    (Diambil dari Atlas Anatomi Manusia, SOBOTTA)

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    7/46

    7

    +uberositas tibiae.

    Adalah penonjolan pada ujung atas di sebelah depan kira#kira 2," cm dari tepi

    atas. *angunan ini mudah diraba pada orang hidup. *agian atasnya licin untuk perle katan

    lig. patellae, sedangkan bagian baah kasar terdapat langsung di baahkulit.

    Patella

    Patella adalah tulang sesamoid terbesar dan terletak pada trochlea femur. Patella

    berbentuk o(al asimetris dengan apex mengarah ke distal. +endon 6uadriceps membungkus

    pada bagian anterior dan berpadu dengan ligamentum patella. Patella memiliki tiga fungsi

    yaitu sebagai pengungkit untuk otot 6uadriceps femoris, melindungi knee joint dan

    meningkatkan lubrikasi dan nutrisi pada knee joint. :insall,joseph hamil;

    Patella berbentuk triangular yang lebih lebar pada ujung proksimal dibanding ujung

    distal. Artikular surface pada patella dipisahkan oleh sebuah peninggian ke arah (ertical,

    menjadikan lebih kecil pada permukaan medial dan lebih lebar pada permukaan lateral.

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    8/46

    8

    antara =#> cm terhadap condylus femur. )engan fleksi maksimal, tekanan lebih besar berada

    pada permukaan medial.

    B. Struktur EkstraartikulerTen#! Ekstraartikuler

    Struktur ekstraartikuler penting yang menyokong dan mempengaruhi fungsi sendi yaitu

    kapsul, ligamentum kollateral dan tendo otot yang melingkupi sendi tersebut. +endo otot

    yang utama antara lain tendo muskulus 6uadriceps femoris, gastrocnemius, popliteus, otot#

    otot hamstring dan iliotibial band.

    Keempat musculus 6uadriceps membentuk & lapis tendo 6uadriceps yang berinsertio

    pada os. Patella. +endo muskulus rectus femoris tepat diatas patella membentuk lapisan

    anterior yang masuk di tepi anterior ujung proksimal os patella. +endo muskulus (astus

    intermedius berlanjut menjadi lapisan terdalam dari tendo 6uadriceps dan masuk ke tepi

    posterior ujung proksimal os. Patella. 5apisan tengah terbentuk oleh pertemuan antara (astus

    lateralis dan medialis. Serabut retinakulum medialis terbentuk oleh aponeurosis muskulus

    (astus medial yang masuk secara langsung ke sisi medial patella dan membantu mencegah

    lateral displacement dari patella selama fleksi. +endo patella berorigo dari ujung distal os

    patella dan berinsertio di tuberositas tibia.

    uskulus gastrocnemius merupakan otot terkuat pada betis, melingkupi bagian

    posterior lutut dan berhubungan erat dengan kapsul posterior, otot ini berorigo pada bagian

    posterior kondilus medial dan lateral femur.

    Pes anserinus merupakan istilah untuk menyebut gabungan tendo muskulus Sartorius,

    gracilis dan semitendinosus yang melekat pada bagian medial dari proksimal tibia.

    erupakan otot fleksor utama dari lutut dan otot sekunder untuk gerakan internal rotasi os.

    tibia dan membantu melindungi lutut melaan trauma memutar dan (algus stress. Pada sisi

    berlaanan yaitu bagian lateral lutut berinsertio muskulus biceps femoris pada caput fibula,

    lateral tibia dan sisi posterolateral kapsul. 'tot ini merupakan otot fleksor yang kuat untuk

    sendi lutut dan juga menjadi otot yang berperan untuk gerakan eksternal rotasi pada os tibia.

    usculus biceps femoris memberikan stabilitas terhadap gerakan memutar dan mencegah

    dislokasi ke anterior os tibia terhadap femur selama gerakan fleksi.

    5igamentum arcuatum kompleks berperan pada sisi posterolateral sendi lutut dan

    menjaga stabilitas (arus dan gerakan rotasi. +endo 0ascia 5ata melekat pada epikondilus

    lateral femur dan tuberkel lateral tibia :?erdys +ubercle;. embentuk ligament tambahan

    yang berdekatan dengan (astus lateral pada sisi anterior dan biceps pada sisi posterior. 0ascia

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    9/46

    9

    lata ini akan bergerak kedepan apabila terjadi ekstensi dan kebelakang bila terjadi gerakan

    fleksi tetapi akan tetap tegang pada kedua posisi. Selama fleksi fascia lata, tendo popliteus

    dan ligamentum collateral lateral menyilang satu sama lain, namun fascia lata dengan tendo

    biceps masih sejajar seperti saat ekstensi, semuanya memperkuat stabilitas pada sisi lateral.uskulus popliteus memiliki & origo, yang paling kuat adalah yang berasal dari

    condylus lateral femur. 'rigo penting yang lain adalah yang berasal dari fibula :ligamentum

    popliteofibular; dan berasal dari sisi posterior meniscus lateral. 'rigo dari femur dan fibula

    membentuk cabang dari ligament berbentuk @# obli6, yaitu ligamentum arcuatum. Kemudian

    cabang tersebut bergabung bersama ke dalam kapsul dan meniscus. Penelitian menggunakan

    elektromyografi, *asmajian dan 5o(ejoy menemukan baha muskulus popliteus merupakan

    otot rotator ke medial utama untuk tibia selama aal fleksi dan juga berperan sebagai

    peredam meniscus selama fleksi. Sebagai tambahan, dia juga berperan pada menstabilkan

    rotasi femur terhadap tibia dan membantu Posterior 3ruciatum 5igament mencegah dislokasi

    ke anterior os femur terhadap tibia.

    ?ambar - 'tot poplitea memiliki tiga origo

    uskulus semimembranosus merupakan otot yang penting dalam mempertahankan

    stabilitas struktur posterior dan posteromedial sendi lutut. emiliki " buah cabang bangunan

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    10/46

    10

    pada tendo distalnya. Pertama yaitu ligamentum popliteum obli6um yang berasal dari insertio

    tendo musculus semimembranosus pada bagian posteromedial tibia berjalan menyilang dan

    kelateral atas masuk ke dalam caput gastrocnemius lateral. *erperan penting dalam stabilitas

    lutut bagian posterior. usculus semimembranosus membantu mengencangkan ligamentumini dengan kontraksi. Ketika ligamentum poplituem tertarik ke sebelah medial dan kedepan,

    akan menyebabkan kapsul posterior knee menjadi rapat. anu(er ini bisa digunakan untuk

    mengencangkan kapsul posterior pada sudut posteromedial saat operasi repair. +endo kedua

    melekat pada kapsul posterior dan sisi posterior meniscus medial.

    ?ambar - 'tot Semimembranosus memilki 5ima cabang insertio

    +endo ini membantu mengencangkan kapsul posterior dan menarik meniscus medial ke

    posterior pada saat fleksi lutut. 3aput anterior atau dalamnya berlanjut melebar sepanjang

    condylus medial tibia dan masuk terbenam ke ligamentum collateral tibia superficial sebelah

    distal dari garis sendi. 3aput utama dari tendo musculus semimembranosus melekat pada

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    11/46

    11

    tuberkel bagian posterior condylus medial tibia dibaah persis garis sendi. Adanya

    perlekatan tendo ini memberikan tempat untuk membenamkan jahitan pada repair kapsul

    posterolateral. *agian distal tendomusculus semimembranosus berlanjut ke arah distal

    membentuk sebuah jaringan fibrous yang menutupi musculus popliteus dan bergabungdengan periosteum pada tibia sebelah medial. Kontraksi musculus semimembranosus

    membuat tegang bangunan disekitar kapsul posterior dan posteromedial, memberikan

    stabilitas yang signifikan. 0ungsinya sendiri berperan sebagai otot fleksor knee joint dan

    endorotasi tibia.

    ?ambar - 5igamentum yang memperkuat kapsul posterior

    etinaculum medialis merupakan perluasan aponeurosis muskulus (astus medialis.

    elekat sepanjang perbatasan medial patella dan tendo patella dan bagian distal melekat pada

    tibia. 0ungsinya yaitu membuat patella tetap berada pada fosa patellofemoral dan menutupi

    atau menjadi satu dengan ligamentum kapsuler anteromedial. Kontraksi (astus medialismembantu mengencangkan bagian anterior dari ligamentum kapsuler medial.

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    12/46

    12

    etinakulum lateralis merupakan perluasan (astus lateral yang melekat pada fascia lata

    yang berfungsi membantu mengencangkan fascia pada saat lutut ekstensi dan fascia lata maju

    kedepan. Ketidakseimbangan antara retinaculum lateral dan medial kadang#kadang nampak

    pada subluksasi atau dislokasi patella.

    Ligaent Ekstraartikuler

    5igamentum Patella

    5igamentum ini melekat mulai dari apeks dan margin disekitarnya pada 's.Patella

    sampai +uberositas +ibia. 5igamentum ini adalah ligamentum anterior pada sendi lutut, dan

    pada bagian sisinya mendapat perlekatan dari retinaculum patella medial dan lateral yang

    merupakan ekspansi apponeurosis dari .astus medial dan lateral dan fascia diatasnya.

    etinaculum ini berfungsi secara relatif mempertahankan alignmen 's Patella terhadap

    0acies articularis Patellaris dari 's.0emur. 5igamentum patellae ini sebenarnya merupakan

    lanjutan dari bagian pusat tendon bersama m. 6uadriceps femoris. )ipisahkan dari membran

    syno(ial sendi oleh bantalan lemak intra patella dan dipisahkan dari tibia oleh sebuah bursa

    yang kecil. *ursa infra patellaris superficialis memisahkan ligamentum ini dari kulit.

    5igamentum 3ollaterale 0ibulare :5ateral;

    5igamentum ini menyerupai tali dan melekat di bagian atas pada epicondylus lateralis os.

    femur dan dibagian baah melekat pada caput fibulae. 5igamentum ini dipisahkan dari

    capsul sendi melalui jaringan lemak dan tendo m. popliteus. )an juga dipisahkan dari

    meniscus lateralis melalui bursa m. poplitei.

    5igamentum 3ollaterale +ibiae :edial;

    5igamentum ini berbentuk seperti pita pipih yang melebar, lebih lemah dibanding

    lig.collateral fibula. elekat dibagian atas pada epicondylus medialis os femur dan pada

    bagian baah melekat pada condylus medial os tibia. 5igamentum ini menembus dinding

    capsul sendi dan sebagian melekat pada meniscus medialis.

    5igamentum Popliteum 'bli6uum

    5igamentum ini beraal pada daerah posterior medial tibia menuju condilus lateral femur.

    erupakan ligamentum yang kuat, terletak pada bagian posterior dari sendi lutut, letaknya

    membentang secara obli6ue ke medial dan baah. Sebagian dari ligamentum ini berjalan

    menurun pada dinding capsul dan fascia m. popliteus dan sebagian lagi membelok ke atas

    menutupi tendon m. semimembranosus.

    5igamentum Popliteal Arcuatum

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    13/46

    13

    5igamentum ini memperkuat sendi pada daerah posterolateral. *eraal dari aspek posterior

    caput fibula menuju superomedial dan melekat pada permukaan posterior sendi lutut.

    5igamentum +rans(ersum ?enu

    5igamentum ini terletak membentang paling depan pada dua meniscus , terdiri dari jaringanconnecti(e, kadang# kadang ligamentum ini tertinggal dalam perkembangannya , sehingga

    sering tidak dijumpai pada sebagian orang.

    Kapsul sendi dan ligamentum kolateral merupakan bangunan ekstraartikuler utama

    yang memberikan stabilitas statis. Kapsul ini dibungkus oleh jaringan ikat yang meluas dari

    patella dan tendo patella pada bagian anterior sampai ke lateral, medial dan posterior meluas

    ke sendi. eniskus melekat kuat pada kapsul ini, khususnya pada sebelah medial dan kurang

    melekat pada sebelah lateral. Pada bagian lateral, tendo poplitea meleati hiatus popliteus

    untuk berorigo pada kondilus lateral femur sehingga membuat perlekatan meniscus lateral

    kurang kuat dibanding sebelah medial. Kapsul medial lebih berbeda dan berbatas tegas

    dibanding bagian lateral. Struktur kapsul, Perluasan muskulus 6uadriceps femoris ke sebelah

    lateral dan medial merupakan penstabil utama struktur anterior terhadap axis trans(ersal

    sendi. Kapsul secara khusus diperkuat oleh ligamentum collateral dan otot#otot hamstring

    bagian medial dan lateral, musculus popliteus dan tensor fascia lata pada axis trans(ersal.

    %icholas dan inkof menyebut B6uadruple komplekC medial dan lateral sebagai

    stabili4er utama lutut. Duadruple complex medial terbentuk oleh edial 3ruciatum 5igament

    :35;, semimembranosus, dan tendo pes anserinus, dan juga bagian ligamentum poplitea

    obli6um dari kapsul posterior. 5ateral 6uadruple complex terbentuk oleh tensor fascia lata,

    lateral collateral ligament :535;, tendo poplitea dan biceps femoris. Kapsul sendi bagian

    posterior diperkuat ligamentum popliteum obli6um dan pada sisi posteromedial diperkuat

    oleh percabangan semimembranosus, bagian posterolateral oleh struktur yang menyusun

    ligamentum arcuatum kompleks.

    Sisi anteromedial dan anterolateral kapsul relati(e tipis tetapi diperkuat oleh adanya

    perluasan retinakulum patella lateral dan medial dan juga pada sisi lateral oleh tensor fascia

    lata dan sisi medial diperkuat oleh fascia yang meluas dari patella sebagai patelloepicondylar

    ligament dan patellotibial ligament. *agian sisi anteromedial dan anterolateral kapsul

    terlindungi struktur#struktur tersebut dari subluksasi dan gerakan rotasi.

    Ka$sul Sen#i % &a'itas Arti(ularis)

    Kapsula sendi secara umum terdiri atas lapisan 7ksternal :fibrosa; dan 5apisan dalam

    berupa embran Syno(ial yang melingkupi seluruh permukaan sendi yang tidak tertutup

    kartilago articularis . Pada bagian superior lapisan 0ibrosa :eksternal; melekat tepat proximal

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    14/46

    14

    dari batas articular condylus femur. Pada bagian posterior, lapisan fibrosa menutupi fossa

    intercondilaris dan kedua condylus femur. 5apisan 0ibrosa memiliki bukaan pada posterior

    dari 3ondylus lateral +ibia sebagai jalan bagi tendo .Popliteus. Pada daerah inferior,

    lapisan fibrosa melekat pada batas :margin; dari 0acies articularis superior +ibia :tibialPlateu;, kecuali pada daerah dimana .Popliteus menyilang. Pada daerah anterior, lapisan

    fibrosa digantikan oleh +endo .Duadriceps dan 5igamentum Patella, dimana lapisan fibrosa

    melekat pada margin medial dan lateral struktur tersebut.

    &. Struktur Intraartikuler

    5igamentum cruciatum adalah dua ligamentum intra capsular yang sangat kuat, saling

    menyilang didalam rongga sendi. 5igamentum ini terdiri dari dua bagian yaitu posterior dan

    anterior sesuai dengan perlekatannya pada tibiae. 5igamentum ini penting karena merupakan

    pengikat utama antara femur dan tibiae.

    Ligaentu &ru(iatu Anteri!r

    5igamentum ini melekat pada area intercondylaris anterior tibiae dan berjalan supero#

    postero#lateral menuju bagian posterior permukaan medial dari condilus lateral 0emur.

    5igamentum ini akan mengendur bila lutut ditekuk dan akan menegang bila lutut diluruskan

    sempurna. 5igamentum cruciatum anterior berfungsi untuk mencegah hiperekstensi dan

    menahan gerakan ke depan tibia pada femur.

    Ligaentu &ru(iatu P!steri!r

    5igamentum cruciatum posterior melekat pada area intercondylaris posterior dan

    berjalan kearah atas , depan dan medial, dan melekat pada bagian anterior permukaan lateral

    condylus medialis femoris. 5igamentum cruciatum posterior menjadi tegang saat hiperfleksi

    dan mempunyai fungsi menahan pergeseran posterior tibia pada femur.

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    15/46

    15

    *a"arPenampang anterior, tampak ligamentum sendi lutut.:)iambil dari +hompson et al. 2!!2.

    %etterEs 3oncise Atlas of 'rthopaedic Anatomy, sted. Saunders, 7lse(ier ;

    Menis(us %&artilag! Seilunaris)

    eniscus adalah plat fibrocartilago yang terdapat pada permukaan sendi 's. +ibia.

    /jung#ujungnya melekat pada area intercondiler tibia. 5igamentum coronarium adalah

    bagian dari kapsula sendi yang melekat diantara margin dari meniscus, sedang 5igamentum

    trans(ersum genu adalah ligamen yang melekat diantara tepi depan meniscus. +epi luar

    meniscus ini lebih tebal dan cembung dibandingkan bagian dalamnya. Permukaan atasnya

    cekung dan berhubungan langsung dengan condylus femoris. 0ungsi meniscus ini adalah

    sebagai shock absorber dan memperdalam permukaan fascies articularis condylus tibialis

    untuk menerima condylus femoris yang cekung.

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    16/46

    16

    *a"ar Penampang posterior, tampak ligamentum sendi lutut. :)iambil dari +hompson et al. 2!!2.

    %etterEs 3oncise Atlas of 'rthopaedic Anatomy, sted. Saunders, 7lse(ier ;

    eniscus edialis

    *entuknya hampir semi sirkular membentuk 3 dan bagian belakang jauh lebih lebar

    daripada bagian depannya. 3ornu anterior melekat pada area intercondylaris anterior tibiae

    dan berhubungan dengan meniscus lateralis melalui beberapa serat yang disebut ligamentum

    trans(ersum. 3ornu posterior melekat pada area intercondylaris posterior tibiae. *atas bagian

    perifernya melekat pada simpai dan ligamentum collaterale sendi. )an karena perlekatan

    inilah meniscus medialis relatif kurang mobile.

    eniscus 5ateralis

    *entuknya hampir sirkular dan melebar secara merata. 3ornu anterior melekat pada area

    intercondylaris anterior, tepat di depan eminentia intercondylaris. 3ornu posterior melekat

    pada area intercondylaris posterior, tepat di belakang eminentia intercondylaris. Seberkas

    jaringan fibrosa biasanya keluar dari cornu posterior dan mengikuti ligamentum cruciatum

    posterior ke condylus medialis femoris. *atas perifer cartilago dipisahkan dari ligamentum

    collaterale laterale oleh tendon m. popliteus, sebagian kecil dari tendon melekat pada

    meniscus ini. Akibat susunan yang demikian ini meniscus lateralis kurang terfiksasi pada

    tempatnya bila di bandingkan dengan meniscus medialis.$,",F,=,>

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    17/46

    17

    *a"ar Penampang superior, tampak meniscus lateralis dan medialis. :)iambil dari +hompson et al.

    2!!2. %etterEs 3oncise Atlas of 'rthopaedic Anatomy, sted. Saunders, 7lse(ier ;

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    18/46

    18

    BAB III

    NEU+O,ASKULA+ISASI KNEE JOINT

    A. ,ASKULA+ISASI

    +erdapat ! arteri yang memperdarahi sendi lutut, arteri tersebut membentuk Anastomosis

    periarticularis genu, yaitu-

    . a. ?enicularis decenden

    2. a. ?enicularis medial superior

    &. a. ?enicularis medial inferior

    $. a. ?enicularis lateral superior

    ". a. ?enicularis lateral inferior

    F. a. ?enicularis media

    =. a. 3ircumflexa fibula

    >. a. ecurent tibilais posterior

    9. a. ecurent tibialis anterior

    !. a. Poplitea

    Gambar Vaskularisasi Knee Joint, tampak anastomosis periarticularis genu

    ( Diambil ari !"ompson et al# 2002# $etter%s &oncise 'tlas o )rt"opaeic 'natom*, 1ste#

    +auners, lse-ier .

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    19/46

    19

    B. INE+,ASI

    *erdasarkan Hiltons Law baha ner(us yang menginer(asi otot yang meleati

    :bekerja pada; suatu sendi juga akan memberikan persarafan pada sendi tersebut. 'leh karena

    itu, n. 0emoralis, n.tibilais dan n. 0ibularis communis akan mempersarafi aspek anterior,

    posterior dan lateral secara berurutan. Adapun aspek medial mendapat persarafan dari n.

    saphenus.

    Gambar +ara paa aspek anterior Knee Joint ( Diambil ari !"ompson et al#

    2002# $etter%s &oncise 'tlas o )rt"opaeic 'natom*, 1ste# +auners, lse-ier .

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    20/46

    20

    Gambar +ara paa aspek posterior Knee Joint( Diambil ari !"ompson et al# 2002#

    $etter%s &oncise 'tlas o )rt"opaeic 'natom*, 1ste# +auners, lse-ier .

    Gambar +ara paa aspek anteriormeial Knee Joint( Diambil ari !"ompson et al#

    2002# $etter%s &oncise 'tlas o )rt"opaeic 'natom*, 1ste# +auners, lse-ier .

    &. SISTEM L-MPH

    System limfe pada sendi lutut terutama terdapat pada perbatasan fascia subcutaneous.

    Kemudian selanjutnya akan bergabung dengan lymph node sub inguinal superficialis.

    Sebagian lagi aliran lymph ini akan memasuki lymph node popliteal, dimana aliran lymph

    berjalan sepanjang (ena femoralis menuju deep inguinal lymph node.F,=

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    21/46

    21

    BAB I,

    BIOMEKANIKA KNEE JOINT

    A. Ti"i!e!ral j!int+ibiofemoral joint mempunyai & plane, yaitu sagital plane :fleksi G ekstensi ;, frontal

    plane :abduksi G adduksi ;, dan trans(ersal plane : internal G eksternal rotasi ; , dan yang

    paling dominan adalah sagital plane.

    Gambar / lane paa manusia (iambil ari $oorin , rankel V#1989# asic

    iomec"anics o t"e usculoskeletal +*stem, 2t" # "ilaelp"ia, ea &ebiger.

    Pergerakan pada sagital plane dari full ekstensi ke full fleksi knee kira#kira !# $!.

    Pada frontal plane, abduksi dan adduksi dipengaruhi oleh fleksi sendi. 0ull ekstensi

    menghalangi hampir semua pergerakan pada frontal plane . Abduksi dan adduksi pasif

    meningkat dengan fleksi knee &!, lebih dari &!pergerakan di frontal plane turun karena

    keterbatasan fungsi soft tissue. Pada trans(ersal plane, internal dan eksternal rotasi

    dipengaruhi oleh posisi joint pada sagital plane. Pada full ekstensi, rotasi tertahan oleh

    condylus tibia dan femur, yang terjadi karena condylus femur medial lebih panjang daripada

    condylus lateral. Pada posisi fleksi 9!, eksternal rotasi dari !# $"dan internal rotasi dari

    ! # &! . 5ebih dari 9! fleksi, internal dan eksternal rotasi menurun, karena soft tissue

    membatasi rotasi.

    Permukaan sendi pada knee joint terdiri condylus lateral dan medial di distal dari

    femur, dan kontak dengan proksimal tibia :tibial plateau; lateral dan medial. 3ondylus medial

    tibia bikonkaf, sedangkan condylus lateral tibia konkaf di frontal dan kon(ek di sagital.

    3ondylus femoralis kon(ek baik di frontal maupun sagital. Pada tibiofemoral joint, area

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    22/46

    22

    kontak kompartemen medial ,F kali lebih besar dibanding lateral, sehingga tibia meluncur

    pada femur dari posisi full fleksi ke full ekstensi , ia akan turun lalu naik membelok pada

    condylus femur medial dan rotasi eksternal. Pergerakan ini berkebalikan ketika tibia kembali

    ke posisi fleksi. 8ni merupakan scre#home mechanism : kombinasi knee ekstensi daneksternal rotasi dan sebaliknya;. 8ni akan lebih stabil dibanding bentuk engsel biasa.

    0leksi # ekstensi knee joint melibatkan kombinasi rolling dan sliding. Karena condylus

    femoralis lateralis mempunyai kur(atura radii lebih luas daripada medial, ia akan berputar

    lebih jauh dari condylus medial selama fleksi knee "#2!. Asimetri ini menyebabkan

    internal rotasi tibia terhadap femur selama fleksi. Pada 2!fleksi, gerakan sliding mulai pada

    kedua condylus. 7kstensi dari knee joint menghasilkan sepasang rotasi eksternal tibia dengan

    femur.

    Gambar / +cre "ome mec"anism paa tibioemoral oint (iambil ari $oorin ,

    rankel V#1989# asic iomec"anics o t"e usculoskeletal +*stem, 2t" e#

    "ilaelp"ia, ea &ebiger.

    Helfet test sering digunakan untuk menentukan apakah eksternal rotasi tibiofemoral

    joint terjadi selama knee ekstensi, dimana menunjukkan apakah scre#home mechanism

    intak. +es ini dilakukan dengan pasien duduk posisi knee dan hip fleksi 9! dan kaki

    tergantung bebas. *atas medial dan lateral patella ditandai pada kulit. +uberositas tibia dan

    midline patella ditandai dan alignment tuberositas tibia dan patella diperiksa. Pada normal

    fleksi knee 9! tuberositas tibia segaris dengan separuh medial patella. Pada knee full

    ekstensi, tuberositas tibia segaris dengan separuh lateral patella:"; . Pada knee abnormal, tibia

    mungkin tidak rotasi eksternal selama ekstensi. Karena perubahan pergerakan permukaan

    pada knee, tibiofemoral joint akan secara abnormal tertekan jika knee ekstensi ,dan

    permukaan sendi mungkin rusak.

    Pada knee normal, instant center untuk tibiofemoral joint adalah semicirculer.

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    23/46

    23

    Gambar / nstant center semicirculer paa tibioemoral oint(iambil ari $oorin ,

    rankel V#1989# asic iomec"anics o t"e usculoskeletal +*stem, 2t" e#

    "ilaelp"ia, ea &ebiger.#

    Setelah instant center ditentukan, pergerakan permukaan dapat ditentukan. )ari instant

    center ditarik garis lurus. ?aris kedua mengindikasikan arah pergeseran titik kontak, yang

    pada knee normal tangensial, sehingga femur gliding pada condylus tibia.

    Gambar / nstant center normal paa tibioemoral oint (iambil ari $oorin , rankel

    V#1989# asic iomec"anics o t"e usculoskeletal +*stem, 2t" e# "ilaelp"ia, ea

    &ebiger.

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    24/46

    24

    Gambar / ergeseran instant center paa tibioemoral oint (iambil ari $oorin ,

    rankel V#1989# asic iomec"anics o t"e usculoskeletal +*stem, 2t" e #

    "ilaelp"ia, ea &ebiger.#

    +ibiofemoral joint mempunyai F pasang gerakan -

    0leksi G ekstensi :paling dominan di sagital plane;

    arus G (algus

    8nternal G eksternal rotasi

    3ompresi G distraksi

    Antero G postero translasi

    ediolateral translasi

    Pada sagital plane :fleksi G ekstensi; sesuai dengan status kelenturan ligamen

    seseorang. Knee ekstensi ! # 2!, knee fleksi 2" # F", rata Grata hiperekstensi & # $dan

    fleksi $!. Pada aktu berjalan normal, knee fleksi !heel strike, F"aktu sing. Saat

    sprint knee fleksi &" foot strike, &!saat sing. Ada korelasi peningkatan fleksi knee

    meningkatkan kecepatan gait.

    Anteropostero translasi tibia terhadap femur, dipengaruhi juga oleh status kelenturan

    ligamen indi(idu. Pengukuran tergantung derajat fleksi knee, besar internal atau eksternal

    rotasi, besar kompresi sendi, serta besar gaya yang digunakan. AP translasi tibia ini minimal

    pada full ekstensi dan tidak tampak sampai setelah scre#home mechanism tidak terkunci.

    AP translasi knee paling besar antara &! dan 9! fleksi, dan lebih 9! mulai turun lagi.

    +ranslasi anterior tibia maksimal pada &! fleksi ketika tahanan anterior paling lemah.

    +ranslasi anterior dari 2 G ! mm. +ranslasi posterior paling besar pada 9! fleksi dari ! G F

    mm.

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    25/46

    25

    Pada knee fleksi 2! # &!, internal#eksternal dan (arus#(algus rotasi normal, dan

    translasi force 9! %, rata#rata pergeseran anterior F mm dan pergeseran posterior & mm, dan

    antara knee kanan#kiri I 9!J mempunyai perbedaan tidak lebih dari 2mm.

    Pergerakan femur dan tibia ini melibatkan rotasi dan translasi.

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    26/46

    26

    7ksternal rotasi tibia pada femur terjadi selama akhir knee ekstensi, dan disebabkan

    oleh condylus lateral femur yang lebih kecil dibanding condylus medial. 0enomena ini

    disebut scre home mechanism.

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    27/46

    27

    Gambar / nee le:i meningkatkan ;

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    28/46

    28

    Gambar / =a*a paa meniscus normal (iambil ari $oorin , rankel V# asic

    iomec"anics o t"e usculoskeletal +*stem, 2t" e # "ilaelp"ia, ea &ebiger,1989/

    128.#

    Hampir =$J total berat meniscus adalah air, yang ketika ada kompresi akan keluar ke

    joint space, sehingga meningkatkan lubrikasi cairan, dan pada kondisi tidak ada meniscus

    akan menurunkan efektifitas proses ini dan menyebabkan terjadinya proses degenerasi.

    7lastisitas meniscus :!,$ pa; kurang dari separo cartilago dan permeabilitasnya 1F dari

    cartilago, sehingga meniscus lebih lembut dan kurang permeabel dibanding cartilago:=;.

    0ungsi meniscus tidak hanya ditentukan oleh materialnya saja tetapi juga oleh bentuk

    condylus femoral dan tibia, posisinya pada sendi, arah gaya pada knee, serta perlekatan antara

    35 dan meniscus juga penting dalam membatasi gerakan meniscus medial. eniscus

    medial & kali lebih sering mengalami cedera dibanding meniscus lateral. Ketika knee rotasi,

    meniscus bergerak ke posterior ketika fleksi, dan ke anterior ketika ekstensi. +ranslasi

    meniscus ke anterior ketika ekstensi disebabkan oleh surface area lebih besar pada condylus

    femur anterior mendorong bagian anterior ke depan. +ranslasi ini dibatasi oleh ukuran

    condylus dengan meningkatkan tekanan capsul ke posterior. +ranslasi meniscus medial ke

    posterior dibantu oleh perlekatannya ke 35 dan semimembranosus , sedang translasi

    posterior meniscus lateral oleh poplitea dan ligamen meniscus femoral.

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    29/46

    29

    Gambar / =a*a paa meniscosectom* (iambil ari enline D# nee biomec"anics# n/

    "ttp/>>#nismat#org>core>knee>biomec">"tml,2004.#

    D. Ligaentu (ru(iatu

    Ligaentu (ru(iatu anteri!r %A&L)

    'rigo A35 adalah di posterior femoral notch pada axis longitudinal femur. 8nsertionya

    di axis AP tibia, kira#kira 1& luas tibia antara anteior dan 1& tengah. Ketika A35 berjalan

    dari origo ke insertio, serabutnya berputar 9!. otasi ini menyebabkan tekanan yang

    berbeda di serabut A35 dan menyebabkan ligamen melintir ketika knee fleksi. A35 dapat

    dibedakan secara fungsional ke dalam 2 berkas, anteromedial dan posterolateral. Pada fleksi,

    serabut anteromedial lebih tegang, pada ekstensi serabut posterolateral lebih tegang.

    5igamentum cruciatum anterior :A35; melekat ke bagian posterior permukaan

    medial condylus femoralis lateralis, sisi anterior lurus, posterior kon(eks. Panjang &> mm

    lebar mm, panjang intra artikuler rata#rata & mm.

    0ungsi utama A35 menahan pergeseran ke anterior dari tibia ketika knee fleksi.

    Ketika 9!fleksi knee, A35 berperan >",J ,9J. 0ungsi sekunder menahan rotasi (arus 1

    (algus dari tibia, khususnya ketika tidak ada ligamentum collateral. A35 juga menahan

    internal rotasi tibia. Antara !#&! fleki knee, internal rotasi dibatasi oleh A35.

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    30/46

    30

    Gambar / +erabut paa '& (iambil ari mon +

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    31/46

    31

    serabut colagen 35 I A35, diameter fibril 35 I A35 , sehingga tahanan elongasi 35

    lebih besar. /ltimate force juga dipengaruhi oleh arah gaya dari posisi aal. Aplikasi gaya

    pada arah A35 2.2!! % sedang pada arah tibia F!! %.

    +egangan 35 meningkat , sepanjang sudut fleksi tertentu yang menyebabkan jarakorigo#insertio meningkat. Knee fleksi, femur dan akhiran proximal 35 superfisial bergeser

    ke posterior terhadap proximal tibia.

    Gambar / !empat insertio ligamentum cruciatum (iambil ari 'tlas o uman o*.

    Prier Se(un#er Sta"ili/er

    eskipun stabilisasi primer 35 menahan angulasi (algus, A35 menahan translasi

    tibia ke anterior, P35 menahan translasi tibia ke posterior, 535 menahan angulasi (arus,

    stabilisasi sekunder juga berperan penting. 35 merupakan stabiliser primer (algus knee

    angulasi, tetapi A35 juga berperan. Pada percobaan , cedera 35 tidak menyebabkan (algusinstability, sepanjang A35 intak. )efisiensi A35 lebih bermasalah pada stabilisasi knee

    dibanding defisiensi 35. obekan A35 secara umum tidak menyembuh, dan menghasilkan

    knee instability pada banyak kasus. Kekuatan otot dapat mengkompensasi instabilitas ini,

    tetapi kebanyakan orang muda dan pasien aktif tidak bisa kembali ke le(el akti(itas sama.

    F!ur "ars linkage

    ?ambaran panjang ligaentum cruciatum pada sagital plane dapat dimodelmenggunakan crossed four bars linkage. 0our bars menggambarkan 2 ligamen cruciatum dan

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    32/46

    32

    2 tulang :tibia dan femur;. )engan menggunakan model ini , pemanjangan A35 lebih

    tergantung dari sisi perlekatan femoral daripada sisi tibial. enggunakan anatomi insertio

    femoral dan menggerakkan titik perlekatan tibia ke arah mediolateral mempunyai efek

    minimal pada pemanjangan A35. emposisikan insertio tibia ke anterior =," mmmeningkatkan panjang A35 "#> mm. enggunakan anatomi insertio tibia dan menggerakkan

    perlekatan femur meningkatkan pemanjangan lebih besar. Pergeseran posterior " mm A35

    bertambah panjang pada ekstensi dan memendek pada fleksi "#= mm, dan sebaliknya ketika

    menggerakkan perlekatan femur " mm ke anterior.

    0emoral link menggambarkan atap intercondyler notch. +ibial link merupakan titik

    perlekatan kedua ligamentum di tibia. )engan kondisi ini femur dapat rolling dan sliding

    pada tibia baik pada full fleksi maupun ekstensi sepanjang tidak ada gaya kompresi yang

    menyilang articuler surface. +iap ligamentum cruciatum isometrik selama pergerakan,

    meskipun tidak ada serabut single ligamentum cruciatum yang betul#betul isometrik. 0our

    bars linkage ini tidak mengubah panjang selama fleksi dan ekstensi knee, tetapi sudut

    geometri antara bars berubah. Pada full ekstensi, A35 hampir paralel dengan femoral link,

    pada full fleksi, P35 hampir paralel dengan femoral link. Selama $!fleksi, A35 bergerak

    membentuk sudut !! terhadap femoral link dan $! terhadap tibial link, sedang P35

    !!terhadap tibial link dan $!

    terhadap femoral link. 8nstant center four bars adalah dimana

    kedua ligamentum cruciatum menyilang.

    gambar / crosse our bars linkage (iambil ari enline D# nee biomec"anics# n/"ttp/>>#nismat#org>core>knee>biomec">"tml,2004.#

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    33/46

    33

    E. Mus(le

    Pergerakan sendi selain dipengaruhi oleh gaya ligamen, gaya joint contact, gaya

    eksternal, juga dipengaruhi akti(itas otot. +ranslasi knee ke anteior, dipengaruhi oleh otot#

    otot 6uadricep. Ketika 6uadriceps kontraksi untuk mengekstensikan knee, merekamembentuk garis gaya sepanjang insertio tendonya ke tibia. 3ritical angle : gaya tendo tegak

    lurus tibial plateau ; 6uadriceps =! #>!fleksi. Kalau sudut ini tiba#tiba kurang, gaya tendo

    akan menyebabkan translasi tibia ke anterior. ?aya ini akan ditahan oleh A35. Ketika knee

    ekstensi :dipengaruhi oleh akti(tas 6uadriceps; translasi anterior tibia terjadi selama $"akhir

    ekstensi. +ranslasi ini menggeser permukaan contact point dan instant center ke posterior,

    dengan meningkatkan le(er arm 6uadriceps. Hamstring menarik tibia ke posterior,

    menggerakkan permukaan contact point dan instant center ke anterior.Kemampuan knee menggeser instant center ke anterior#posterior ini untuk

    meningkatkan 1menurunkan moment area ekstensor atau fleksor menurunkan besarnya

    muscle force yang dibutuhkan untuk mengatasi eksternal loading , sehingga mengurangi joint

    compressi(e. 8ni penting untuk efisiensi muscle untuk melindungi sendi dari excesi(e

    loading.

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    34/46

    34

    BAB ,

    KNEE PAIN

    8lmu mengenai sistem saraf manusia belum sempurna. Hal ini juga berkaitan dengan

    persepsi rasa nyeri. *anyak sekali pengetahuan tentang anatomi dan neurofisiologi tentang

    nyeri berasal dari studi hean dan pengamatan klinik pada manusia dengan kerusakan sistem

    saraf. +idak ada jalur nyeri yang spesifik ke sistem saraf pusat tertentu untuk

    menginformasikan kerusakan jaringan. 8mpuls sensoris dari jaringan ditransmisikan ke

    beberapa area pada sistem saraf pusat. +idak ada pusat nyeri spesifik di otak, respon rasa

    nyeri timbul melalui akti(itas yang terintegrasi pada beberapa area di otak.

    %yeri sangat subyektif dan manifestasinya unik untuk masing#masing indi(idu.

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    35/46

    35

    /ntuk menggambarkan tingkat nyeri secara sederhana dapat digunakan skala !#! atau

    cara yang sering digunakan yaitu isual Analog Scale for pain :AS;. Skala linier ini

    menggambarkan secara (isual gradasi tingkat nyeri yang myngkin dialami seorang pasien.

    entang nyeri diakili sebagai garis sepanjang !#cm, dengan atau tanpa tanda pada tiapcentimeter. +anda pada kedua ujung garis ini dapat berupa angka atau peryataan deskriptif.

    /jung yang satu meakili tidak ada nyeri, sedangkan ujung yang lain meakili rasa nyeri

    terparah yang mungkin terjadi. Skala dapat dibuat (ertikal atau hori4ontal. anfaat utama

    AS adalah penggunaannya yang sangat mudah dan sederhana.

    ! -+idak nyeri

    #& - %yeri ringan.Secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik.

    $#F - %yeri sedang. Secara obyektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi

    nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik.

    =#9 - %yeri berat. Secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih

    respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat

    mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang dan distraksi

    ! - %yeri sangat berat. Pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi, memukul.

    Proses timbulnya rasa nyeri diaali dari terbentuknya rangsang somatosensoris dimana

    tergantung dari populasi akhiran saraf khusus disebut mekanoreseptor yang menginer(asi

    kutaneus, kapsuloligamnen dan jaringan tenomuskuler. 8nformasi sensoris yang berasal dari

    mekanoreseptor baik disadari maupun tidak disadari yang menunjukkan posisi sendi disebut

    proprioseptif, sedangkan kinestesia adalah mekanoreseptor yang berhubungan dengan sensasi

    gerakan sendi atau akselerasi. ekanoreseptor juga mempunyai kemampuan untuk

    merasakan tekanan pada tubuh dalam berbagai ukuran. Sinyal proprioseptif dan kinestetik

    kemudian ditransmisikan oleh jalur aferen :sensoris;.

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    36/46

    36

    Kuesioner Nyeri McGill (MPQ). Dicetak ulang ari ?all D, el@ack

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    37/46

    37

    0reeman dan Lyke mengklasifikasikan mekanoreseptor kapsuloligamen pada knee

    joint berdasarkan morfologi. +erdapat $ kategori, tipe 8 :uffini dan a44oni;, tipe 88

    :corpusculum Pacini dan eissner;, tipe 888 :akhiran ?olgi;, tipe 8 :akhiran saraf bebas;.

    +iap tipe mekanoreseptor tersebut dapat dibedakan menurut lokasi, adaptasi hingga stimulasi,

    dan sensasi rasa. Ketika energi mekanik mengenai reseptor tersebut, susunan kanal ion

    terganggu dan potensial membran istirahat berubah.

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    38/46

    38

    menginer(asi otot skelet, tetapi mereka bekerja secara harmoni. ?amma motorik dapat

    langsung distimulasi oleh sinyal aferen dari cutaneus, muskulus, dan reseptor artikular.

    Sedangkan mekanoreseptor tipe yang kedua yaitu tendon ?olgi terletak pada hubungan

    tendo#muskulus untuk menilai tension otot. Ketika terjadi perubahan panjang otot jugatension otot, tendon ?olgi melindungi unit tenomuskuler. +endon golgi memiliki efek

    berlaanan dengan spindel otot. Ketika terstimulasi tension otot yang tinggi, tendon golgi

    melakukan inhibisi refleksi :relaksasi; pada otot agonis yang sedang bekerja. 0ungsi

    tambahan tendon ?olgi memberikan umpan balik dari sinyal yang berasal dari kutaneus,

    articular dan reseptor otot lainnya dimana sinyal tersebut diperkuat persepsinya.

    8nformasi sensoris yang berasal dari artikuler dan tenomuskuler membutuhkan analisa

    lebih lanjut berkenaan dengan sistem saraf perifer dan pengaruh kontrol motorik pada le(el

    spinaln batang otak dan kortek cerebri. Kecepatan konduksi jalur aferen tergantung diameter

    :!,2#=! mm; dan adanya selubung myelin atau tidak. Kecepatan !,! m1s, sensasi tercepat

    dari rangsang perifer di kaki hingga dipersepsikan otak butuh aktu "ms.

    Knee Pain $a#a Anak

    Se$ti( Art0ritis

    Septic Arthritis dapat terjadi pada semua umur, tetapi terutama pada anak kurang dari &

    tahun. 8nsidensi septic arthritis ber(ariasi dari 2#" per !!.!!! per tahun. )apat terjadi pada

    semua sendi dam hip dan knee sebanyak >!J kasus. *akteri adalah patogen yang biasa

    terdapat pada infeksi sendi akut. *akteri mencapai sendi secara hematogen, secara langsung

    dari osteomyelitis di dekat sendi, atau dari inokulasi. Penyebaran hematogen adalah yang

    paling sering.

    Keluhan dan tanda utama pada permulaan penyakit tidak terlihat. %eonatus tidak ada

    karakteristik terlihat sakit, dam pada separuh kasus tidak ada demam. Pada bayi yang lebih

    tua dan anak#anak seringkali terdapat demam dan tanda lokal. Pada bayi bisa jadi hanya

    pseudoparalisis pada ekstremitas atau terlihat nyeri saat menggerakkan ekstremitas yangterkena. Pada anak dapat terjadi pincang saat jalan atau tidak mau jalan sama sekali, pada

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    39/46

    39

    pemeriksaan fisik paling sering adanya tanda#tanda infeksi lokal seperti eritema, bengkak,

    nyeri tekan, dan nyeri. Pada anak yang besar akan merasakan byeri bahkan sering dengan

    panas tinggi.

    Pada pemeriksaan penunjang radiografi sulit untuk menegakkan diagnosa. Pelebaranruang sendi dan distensi muncul pada fase lanjut. +erjadi displaced fat line akibat distensi

    kapsul. )ibandingkan foto kontralateral sebagai perbandingan. /S? digunakan untuk melihat

    adanya efusi sendi dan sebagai penunjuk arah aspirasi.

    /ntuk penegakan diagnosa diperlukan pemeriksaan hitung darah lengkap, kultur darah,

    laju endap darah, 3#reactif protein dan usap tenggorok. )ilakukan pemberian antibiotik

    empirik segera jika dicurigai septic arthritis. Pasien dengan septic arthritis sering suhu

    I&>,"o3, 3P I2!mg15, leukositosis I2.!!! sel1mm&, nyeri berat, nyeri tekan, spasme dan

    menolak untuk jalan.

    +erapi yaitu antibiotik intra(ena dan drainase sendi. Prognosa tergantung lama aktu

    terjadinya gejala dan permulaan terapi. )iberikan analgetik untuk mengurangi nyeri.

    ?ambar dari +intinalli

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    40/46

    40

    +u$tur Ligaent

    Studi mengenai cedera pada lutut, ligamen robek adalah yang tersering. Sedangkan

    inflamasi, otot robek, fraktur1dislokasi dan tendinitis jarang terjadi pada remaja. %yeri pada

    ruptur sebagian lebih nyeri daripada ruptur komplit. ekanisme yang sering dari kerusakanligamen adalah stress (algus dengan rotasi eksternal pada fleksi knee. 5igamen colateral

    medial yang sering cedera,dengan bertambahnya tekanan mengakibatkan ruptur ligamentum

    cruciatum anterior diikuti meniscus medial yang dikenal dengan unhappy triad. 3edera pada

    ligamen colateral lateral jarang terjadi, dan ketika terjadi biasanya bagian dari cedera

    komplek posterolateral.

    Ada & derajat pada ruptur ligamen ini-

    ?rade 8- nyeri tekan lokal, bengkak minimal, sedikit nyeri pada stress test, tidak ada

    instabilitas.

    ?rade 88- nyeri tekan lokal, bengkak sedang, terdapat instabilitas.

    ?rade 888- nyeri tekan tetapi nyeri tidak sesuai derajat cedera, bengkak minimal atau terbatas.

    8nstabiitas 2M, ketidakmampuan knee berat.

    +erapi Pada ruptur incomplete yang stabil terapi inisial dengan pemberian es#ele(asi, jones

    compression dress, ambulasi dengan latihan 6uadriceps segera atau pemakaian knee

    immobili4er 2#$ minggu dengan latihan ight bearing sesuai toleransi, latihan isometris

    6uadriceps.

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    41/46

    41

    joint. 'perasi dilakukan tergantung umur pasien, tingkat aktifitas, adanya cedera yang lain.

    ekonstruksi dengan arthroscopy, autograft menggunakan tendon patella atau semitendinosus

    atau gracilis.

    Knee $ain $a#a De1asa u#a

    Pes Anserine Bursitis

    *ursa pes anserina terletak di sebelah dalam dari tendo musulus gracilis, sartorius,

    esmitendinosus di bagian medial tibia dibaah knee joint, diatas ligamentum colaterale

    medial. +erjadi pada atlet lari, anita obesitas, o(eruse syndrome. Keluhan nyeri anterior

    medial, bengkak lokal sekitar bursa, nyeri tekan pada palpasi. Keluhan tersebut hampir sama

    dengan robekan meniskus atau cedera ligamentum colaterale mediale.

    +erapi sesuai dengan penyebab. Pada kasus inflamasi diberikan %SA8), istirahat, terapi

    panas. Steroid injeksi dapat diberikan jika diyakini tidak ada infeksi.

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    42/46

    42

    Pre$atellar Bursitis

    )apat disebabkan oleh cedera akut, seperti terjatuh bertumpu langsung pada patella

    atau cedera ringan berulang pada patella. Keluhan nyeri dan jika terjadi fibrosis atau

    penebalan sino(ial dengan nodul yang nyeri dan gagal terapi konser(atif maka dilakukaneksisi bursa. Pyogenic prepatellar bursitis sering terjadi terutama pada anak#anak. Septic

    prepatellar bursitis sering berespon baik dengan terapi atau 2 hari aspirasi, diikuti

    immobilisasi dan antibiotik. jam, incisi dan

    drainase dapat dilakukan.

    Anteri!r Knee Pain

    Anterior knee pain adalah keluhan terbanyak baik pada remaja maupun deasa, baik

    atlet ataupun non atlet, insiden tersebut tinggi. Angka yang tinggi dari nyeri knee anterior

    terjadi dari meningkatnya akti(itas olahraga. )isamping itu kebiasaan pada anita seperti

    pemakaian sepatu hak tinggi, duduk dengan kaki adduksi mempengaruhi insiden dan

    beratnya nyeri knee tersebut. *iasanya bilateral, patellofemoral joint sering menjadi sumber

    nyeri. %yeri terasa saat naik#turun tangga, dan terdapat keluhan ketidakstabilan sendi saat

    jalan, lari atau akti(itas olahraga. Penyebab seperti chondromalacia patella, patellofemoral

    arthralgia, dan lateral patellofemoral compression syndrome adalah yang tersering pada nyeri

    knee anterior ini. %yeri ini terjadi karena beban yang berlebihan pada patellofemoral joint.

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    43/46

    43

    0ase .

    +ujuan- engurangi rasa sakit dan bengkak, memperbaiki otot astus edial 'bli6uus

    dan astus 5ateral seimbang dan gerak patella, meningkatkan fleksibilitas,

    mengembalikan pola jalan yang normal, mengurangi beban knee joint.+erapi- 3ryoterapi dilakukan setelah terapi terapi fisik dan akti(itas harian, stimulasi

    elektrik transcutaneus otot astus medial obli6uus untuk mengembalikan fungsi dan

    memperbaiki keseimbangan astus medial obli6uus-astus lateral. 5atihan

    fleksibilitas, modifikasi akti(itas harian.

    0ase 2.

    +ujuan- memperbaiki keseimbangan ekstremitas inferior, meningkatkan kekuatan

    6uadriceps, dan mengembalikan fungsi knee.

    +erapi- latihan keseimbangan dan koordinasi dengan peningkatan gradual beban knee

    joint, latihan sepeda dengan tempat duduk tinggi, latihan fungsional knee.

    0ase &.

    +ujuan- mengembalikan akti(itas fisik semula

    +erapi- latihan fungsional dengan meningkatkan beban akti(itas knee seperti jalan,

    joging, lompat. 5atihan olahraga spesifik dengan ditingkatkan secara gradual pada

    pasien yang berprofesi atlet.$,9,!

    /ntuk terapi operasi dilakukan jika terdapat abnormalitas yang perlu dikoreksi dengan

    operasi, terapi konser(atif telah dicoba selama F bulan. 'perasi diperlukan untuk

    meningkatkan patellar alignment dan patellofemoral kongruen dan mengurangi tekanan

    patellofemoral.

    Knee Pain $a#a De1asa Tua

    Oste!art0ritis

    erupakan penyakit kartilago. 'steoarthritis adalah penyakit kronik, degeneratif

    dengan multifaktorial penyebab, karakteristik yaitu hilangnya kartilago artikuler danremodelling tulang periartikuler. 'steoarthritis merupakan penyakit sendi progresif yang

    sering terjadi. +erdapat faktor predisposisi terjadinya osteoarthritis seperti cedera permukaan

    sendi, robeknya meniskus dan instabilitas ligamen. 'steoarthritis pada knee terdapat ratio

    insiden laki#laki-anitaN-,=. Seringnya osteoarthritis bilateral. Kartilago rusak pada area

    dengan tekanan berlebih. 7tiopatogenesis dimulai dari stage 8 meningkatnya kandungan air

    akibat kerusakan mekanik, dan en4im proteolitik merusak dari matriks kartilago. Stage 88

    terjadi respon dari kartilago, fibrilasi dan erosi permukaan kartilago melepaskan proteoglycan

    dan fragmen kolagen kedalam cairan sino(ial. espon kondrosit menurun, terjadi respon

    inflamasi kronik pada sino(ium. Secara klinik terjadi pada pasien tua, keluhan nyeri pada

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    44/46

    44

    knee joint, kaku saat pagi hari, kaku setelah periode inakti(itas dan membaik setelah

    dilakukan gerakan.

    %yeri pada osteoarthritis terjadi akibat efusi sendi dan meregangnya kapsul sendi,

    meningkatnya tekanan (askuler pada tulang subchondral, adanya mikrofraktur, inflamasi

    pada bursa periartikuler, spasme otot periartikuler, faktor psikologi sebelumnya.

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    45/46

    45

    )A0+A P/S+AKA

    . 3hapmann.L.2!!.Chapmans Orthopaedic Surgery,rdEdition. 5ippincott Lilliams

    Lilkins

    2. Solomon.5ouis,Larick )a(id

  • 5/28/2018 BAB I abiii

    46/46

    46

    >. Haker ?illian, ian Samra, Kend4erska, 0rench elissa. 2!.Measures o" !dult :ain.

    American 3ollege of heumatology.

    http-11onlinelibrary.iley.com1doi1!.!!21acr.2!"$&1pdf

    9. Schmale ?regory. 2!&.!dolescent 9nee :ain Management.

    http-11.healio.com.pediatric1journal

    2!. ubin *ernard. 2!!.Management o" Osteoarthritic 9nee :ain.