bab i

6
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beton adalah campuran yang terdiri dari agregat (kasar dan halus) di tambah semen (PC), air ,admixture (bahan tambah) jika diperlukan,diaduk sampai homogen dan sampai waktu tertentu beton tersebut dapat menjadi suatu masa yang kompak/keras seperti batu. Setelah mengeras,beton mempunyai sifat menahan gaya tekan sampai batas yang ditentukan dan tidak mampu menahan gaya tarik. Sehingga diperlukan tulangan didalam beton agar beton mampu menahan gaya tekan sekaligus gaya tarik. Beton yang digunakan sebagai struktur dalam konstruksi teknik sipil, dapat dimanfaatkan untuk banyak hal. Dalam teknik sipil struktur beton digunakan untuk bangunan pondasi,kolom,balok,dan pelat. Pada praktek kerja beton kali ini kami para mahasiswa diajarkan bagaimana merencanakan,membuat,dan mengaplikasikan beton aupun tulangannya dalam kerja dilapangan sehingga diharapkan kami akan menjadi tenaga profesional dalam bidang sipil untuk pengerjaan-pengerjaan bangunan. 1.2 Tujuan Penulisan 1

Upload: anonymous-hw1ffz

Post on 13-Jul-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

praktek beton

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Beton adalah campuran yang terdiri dari agregat (kasar dan halus) di

tambah semen (PC), air ,admixture (bahan tambah) jika diperlukan,diaduk sampai

homogen dan sampai waktu tertentu beton tersebut dapat menjadi suatu masa

yang kompak/keras seperti batu. Setelah mengeras,beton mempunyai sifat

menahan gaya tekan sampai batas yang ditentukan dan tidak mampu menahan

gaya tarik. Sehingga diperlukan tulangan didalam beton agar beton mampu

menahan gaya tekan sekaligus gaya tarik. Beton yang digunakan sebagai struktur

dalam konstruksi teknik sipil, dapat dimanfaatkan untuk banyak hal. Dalam teknik

sipil struktur beton digunakan untuk  bangunan pondasi,kolom,balok,dan pelat.

Pada praktek kerja beton kali ini kami para mahasiswa diajarkan bagaimana

merencanakan,membuat,dan mengaplikasikan beton aupun tulangannya dalam

kerja dilapangan sehingga diharapkan kami akan menjadi tenaga profesional

dalam bidang sipil untuk pengerjaan-pengerjaan bangunan.

1.2 Tujuan Penulisan

Dengan adanya praktek kerja beton, diharapkan mahasiswa dapat :

1.2.1Mengetahui langkah-langkah praktek kerja beton yang baik dan benar.

1.2.2Memiliki kemampuan serta keterampilan yang baik dalam menggunakan

peralatan pekerjaan beton.

1.2.3Memperoleh pengalaman secara langsung dalam mempelajari proses

pembuatan beton bertulang

1.3 Manfaat Penulisan

Manfaat yang didapatkan dalam penulisan ini adalah:

1.3.1 Dapat memahami langkah – langkah praktek kerja beton yang baik dan

benar.

1

Page 2: BAB I

1.3.2 Memahami dan bisa menggunakan dengan terampil peralatan yang

dibutuhkan dalam pekerjaan beton.

1.3.3 Mahasiswa dapat menerapkan secara langsung serta mempelajari proses

pembuatan beton bertulang.

2

Page 3: BAB I

BAB II

TEORI

2.1 Pengertian Beton Bertulang

Beton adalah material yang kuat dalam kondisi tekan, tetapi lemah dalam

kondisi tarik, kuat tariknya bervariasi dari mulai 4-8% dari kekuatan tekannya.

Karena rendahnya kapasitas tarik tersebut, maka dipasanglah tulangan untuk

menahan kondisi tarik dan geser. Hal tersebut termasuk salah satu keunggulan

dari beton bertulang, keunggulan lain dari beton bertulang adalah dapat dengan

mudah dibentuk sesuai kebutuhan konstruksi, tahan terhadap temperatur yang

tinggi, dan biaya pemeliharaan yang relatif kecil. Akan tetapi dibalik kelebihan –

kelebihan yang dimiliki oleh beton bertulang jika dibandingkan dengan bahan

material lain, beton bertulang juga memiliki masalah yang dapat mengurangi

kelebihannya, diantara masalah yang sering dijumpai salah satunya adalah

masalah retakan, retakan pada beton bertulang dapat timbul pada saat tahap pra

konstruksi dan pasca konstruksi.

2.2 Sifat Mekanis Beton Bertulang

Sifat – sifat mekanis beton keras dapat diklasifikasikan sebagai:

1. Sifat jangka pendek, seperti kuat tekan, tarik, geser, dan modulus

elastisitas.

2. Sifat jangka panjang, seperti rangkak dan susut.

Penjelasan:

a. Kuat Tekan

Nilai kuat tekan beton didapatkan melalui tata cara pengujian standar,

menggunakan mesin uji dengan cara memberikan beban tekan

bertingkat pada benda uji beton sampai hancur. Kuat tekan beton umur

28 hari berkisar antara 10 – 65 Mpa. Untuk beton bertulang pada

umumnya menggunakan beton dengan kuat tekan berkisar 17 – 30

Mpa.

b. Kuat Tarik

3

Page 4: BAB I

Kuat tarik beton yang tepat sulit untuk diukur. Selama bertahun –

tahun kuat tarik beton diukur dengan modulus keruntuhan (modulus of

repture). Baru – baru ini, hasil percobaan spilt,umumnya memeberikan

hasil yang lebih baik dan mencerminkan kuat tarik sebenarnya.

c. Kuat Geser

Kekuatan geser lebih sult diperoleh, karena sulitnya mengisolasi geser

dari tegangan – tegangan lainnya. Ini merupakan salah satu sebab

banyaknya variasi kekuatan geser yang dituliskan dalam berbagai

iteratur, mulai dari 20% dari kekuatan tekan dalam pembebanan

normal, sampai sebesar 85% dari kekuatan tekan, dalam hal ini terjadi

kombinasi geser dan tekan.

d. Rangkak

Rangkak (creep) adalh sifat umm betn mengalami perubahan bentuk

(deformasi) permanen akibat beban tetap yang bekerja padanya.

Rangkak timbul dengan intensitas yang semakin berkurang untuk

selang waktu tertentu dan akan berakhir setelah beberapa tahun

berjalan. Besrnya nlai rangkak sebanding dengan berat beban yang

ditahan dan jangka waktu pembebanan. Pada umumnya rangkak tidak

menyebabkan dampak langsung terhadap kekuatan struktur, tetapi

akan mengakibatkan timbulnya redistribusi tegangan pada beban kerja

dan kemudian mengakibatkan terjadinya peningkatan lendutan

(defleksi).

e. Susut

Susut secara umum didefinisikan sebagai perubahan volume beton

yang tidak berhubungan dengan beban. Pada dasarnya ada dua jenis

susut, yaitu susut plastis dan susut pengeringan. Susut plastis terjadi

beberapa saat setelah beton segar dituang ke dalam cetakan (bekisting).

Sedangkan susut pengeringan terjadi setelah beton mencapai bentuk

akhirnya, dan hidrasi pasta semen telah selesai. Laju perubahannya

berkurang terhadap waktu, karena beton semakin berumur akan

semakin tahan tegangan dan semakin sedikit mengalami susut.

4