bab i
DESCRIPTION
lapkasTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Kanker payudara adalah tumor ganas yang berasal dari kelenjar payudara
termasuk saluran kelenjar air susu dan jaringan penunjangnya yang tumbuh
infiltratif, destruktif, serta dapat bermetastase. Kanker payudara muncul sebagai
akibat sel-sel yang abnormal terbentuk pada payudara dengan kecepatan tidak
terkontrol dan tidak beraturan. Sel-sel tersebut merupakan hasil mutasi gen
dengan perubahan-perubahan bentuk, ukuran maupun fungsinya.
Kanker payudara merupakan penyebab kematian paling umum pada
perempuan antara usia 35 dan 55. Pada penelitian di Inggris, Kanker payudara
merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di Indonesia. Berdasarkan
Pathological Based Registration di Indonesia, KPD menempati urutan pertama
dengan frekuensi relatif sebesar 18,6%. (Data Kanker di Indonesia Tahun 2010,
menurut data Histopatologik ; Badan Registrasi Kanker Perhimpunan Dokter
Spesialis Patologi Indonesia (IAPI) dan Yayasan Kanker Indonesia (YKI))
Kanker payudara pada tahap dini biasanya tidak menimbulkan keluhan, penderita
merasa sehat tidak merasakan nyeri dan tidak terganggu aktivitasnya.
Insidens kanker payudara pada dekade ini memperlihatkan kecenderungan
meningkat. Hal ini diperkirakan disebabkan semakin baiknya edukasi dan
teknologi yang mempunyai dampak luas dalam penemuan penyakit,semakin
tingginya keadaan status sosial ekonomi yang mempunyai dampak pula terhadap
perubahan pola hidup. Di AS tahun 1992 insidens kanker payudara 92
kasus/100.000 penduduk wanita dengan mortalitasnya 27/100.000 yaitu ± 18%
dari angka kematian pada wanita
Data dari Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan
menunjukkan bahwa Case Fatality Rate (CFR) akibat kanker payudara menurut
golongan penyebab sakit menunjukkan peningkatan dari tahun 1992-1993, yaitu
dari 3,9 menjadi 7,8. Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang
mempunyai prevalensi cukup tinggi.Kanker payudara dapat terjadi pada pria
maupun wanita, hanya saja prevalensi pada wanita jauh lebih tinggi. Di Indonesia,
1
2
kanker payudara menempati urutan ke dua setelah kanker leher rahim. Kejadian
kanker payudara di Indonesia sebesar 11% dari seluruh kejadian kanker
Setiap tahun lebih dari 580.000 kasus baru ditemukan di berbagai negara
berkembang dan kurang lebih 372.000 pasien meninggal karena penyakit
ini.Sayangnya sampai saat ini penyebab kanker payudara masih belum diketahui.
Ada beberapa hal yang dapat meningkatkan resiko kanker payudara, antara lain
usia, riwayat kesehatan, faktor keturunan, faktor hormonal seperti menstruasi
pertama terlalu cepat dan menopause dini. Selain itu upaya menunda kehamilan
atau kehamilan pertama terjadi di atas usia 30 tahun juga bisa meningkatkan
resiko. Gaya hidup yang tidak sehat, misalnya sering mengkonsumsi makanan
yang mengandung lemak jahat, atau kurang berolahraga, juga dapat memperbesar
resiko terserang kanker payudara.
Diperkirakan angka kejadiannya di Indonesia adalah 12/100.000 wanita,
sedangkan di Amerika adalah sekitar 92/100.000 wanita dengan mortalitas yang
cukup tinggi yaitu 27/100.000 atau 18 % dari kematian yang dijumpai pada
wanita. Penyakit ini juga dapat diderita pada laki –- laki dengan frekuensi sekitar
1 %. Di Indonesia, lebih dari 80% kasus ditemukan berada pada stadium yang
lanjut, dimana upaya pengobatan sulit dilakukan. Oleh karena itu perlu
pemahaman tentang upaya pencegahan, diagnosis dini, pengobatan kuratif
maupun paliatif serta upaya rehabilitasi yang baik, agar pelayanan pada penderita
dapat dilakukan secara optimal.