bab i

3
BAB I PENDAHULUAN Kanker payudara adalah tumor ganas yang berasal dari kelenjar payudara termasuk saluran kelenjar air susu dan jaringan penunjangnya yang tumbuh infiltratif, destruktif, serta dapat bermetastase. Kanker payudara muncul sebagai akibat sel-sel yang abnormal terbentuk pada payudara dengan kecepatan tidak terkontrol dan tidak beraturan. Sel-sel tersebut merupakan hasil mutasi gen dengan perubahan-perubahan bentuk, ukuran maupun fungsinya. Kanker payudara merupakan penyebab kematian paling umum pada perempuan antara usia 35 dan 55. Pada penelitian di Inggris, Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di Indonesia. Berdasarkan Pathological Based Registration di Indonesia, KPD menempati urutan pertama dengan frekuensi relatif sebesar 18,6%. (Data Kanker di Indonesia Tahun 2010, menurut data Histopatologik ; Badan Registrasi Kanker Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Indonesia (IAPI) dan Yayasan Kanker Indonesia (YKI)) Kanker payudara pada tahap dini biasanya tidak menimbulkan keluhan, penderita merasa sehat tidak merasakan nyeri dan tidak terganggu aktivitasnya. Insidens kanker payudara pada dekade ini memperlihatkan kecenderungan meningkat. Hal ini 1

Upload: alyani-akramah-basar

Post on 10-Jul-2016

216 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

lapkas

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

Kanker payudara adalah tumor ganas yang berasal dari kelenjar payudara

termasuk saluran kelenjar air susu dan jaringan penunjangnya yang tumbuh

infiltratif, destruktif, serta dapat bermetastase. Kanker payudara muncul sebagai

akibat sel-sel yang abnormal terbentuk pada payudara dengan kecepatan tidak

terkontrol dan tidak beraturan. Sel-sel tersebut merupakan hasil mutasi gen

dengan perubahan-perubahan bentuk, ukuran maupun fungsinya.

Kanker payudara merupakan penyebab kematian paling umum pada

perempuan antara usia 35 dan 55. Pada penelitian di Inggris, Kanker payudara

merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di Indonesia. Berdasarkan

Pathological Based Registration di Indonesia, KPD menempati urutan pertama

dengan frekuensi relatif sebesar 18,6%. (Data Kanker di Indonesia Tahun 2010,

menurut data Histopatologik ; Badan Registrasi Kanker Perhimpunan Dokter

Spesialis Patologi Indonesia (IAPI) dan Yayasan Kanker Indonesia (YKI))

Kanker payudara pada tahap dini biasanya tidak menimbulkan keluhan, penderita

merasa sehat tidak merasakan nyeri dan tidak terganggu aktivitasnya.

Insidens kanker payudara pada dekade ini memperlihatkan kecenderungan

meningkat. Hal ini diperkirakan disebabkan semakin baiknya edukasi dan

teknologi yang mempunyai dampak luas dalam penemuan penyakit,semakin

tingginya keadaan status sosial ekonomi yang mempunyai dampak pula terhadap

perubahan pola hidup. Di AS tahun 1992 insidens kanker payudara 92

kasus/100.000 penduduk wanita dengan mortalitasnya 27/100.000 yaitu ± 18%

dari angka kematian pada wanita

Data dari Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan

menunjukkan bahwa Case Fatality Rate (CFR) akibat kanker payudara menurut

golongan penyebab sakit menunjukkan peningkatan dari tahun 1992-1993, yaitu

dari 3,9 menjadi 7,8. Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang

mempunyai prevalensi cukup tinggi.Kanker payudara dapat terjadi pada pria

maupun wanita, hanya saja prevalensi pada wanita jauh lebih tinggi. Di Indonesia,

1

Page 2: BAB I

2

kanker payudara menempati urutan ke dua setelah kanker leher rahim. Kejadian

kanker payudara di Indonesia sebesar 11% dari seluruh kejadian kanker

Setiap tahun lebih dari 580.000 kasus baru ditemukan di berbagai negara

berkembang dan kurang lebih 372.000 pasien meninggal karena penyakit

ini.Sayangnya sampai saat ini penyebab kanker payudara masih belum diketahui.

Ada beberapa hal yang dapat meningkatkan resiko kanker payudara, antara lain

usia, riwayat kesehatan, faktor keturunan, faktor hormonal seperti menstruasi

pertama terlalu cepat dan menopause dini. Selain itu upaya menunda kehamilan

atau kehamilan pertama terjadi di atas usia 30 tahun juga bisa meningkatkan

resiko. Gaya hidup yang tidak sehat, misalnya sering mengkonsumsi makanan

yang mengandung lemak jahat, atau kurang berolahraga, juga dapat memperbesar

resiko terserang kanker payudara.

Diperkirakan angka kejadiannya di Indonesia adalah 12/100.000 wanita,

sedangkan di Amerika adalah sekitar 92/100.000 wanita dengan mortalitas yang

cukup tinggi yaitu 27/100.000 atau 18 % dari kematian yang dijumpai pada

wanita. Penyakit ini juga dapat diderita pada laki –- laki dengan frekuensi sekitar

1 %. Di Indonesia, lebih dari 80% kasus ditemukan berada pada stadium yang

lanjut, dimana upaya pengobatan sulit dilakukan. Oleh karena itu perlu

pemahaman tentang upaya pencegahan, diagnosis dini, pengobatan kuratif

maupun paliatif serta upaya rehabilitasi yang baik, agar pelayanan pada penderita

dapat dilakukan secara optimal.