bab i

18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa polimer alami yang termasuk plastik. Plastik dapat dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak dari mereka "malleable", memiliki properti keplastikan. Plastik didesain dengan variasi yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras, "reliency" dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang industri. Pellet atau bijih plastik yang siap diproses lebih lanjut (injection molding, ekstrusi, dll). Plastik dapat juga menuju ke setiap barang yang memiliki karakter yang deformasi atau gagal karena shear stress, lihat keplastikan (fisika) dan ductile.

Upload: nurullqalby

Post on 10-Jul-2016

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka

terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat

lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa polimer alami yang

termasuk plastik. Plastik dapat dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal

dari fakta bahwa banyak dari mereka "malleable", memiliki properti keplastikan. Plastik

didesain dengan variasi yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi

panas, keras, "reliency" dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya,

komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir

di seluruh bidang industri.

Pellet atau bijih plastik yang siap diproses lebih lanjut (injection molding,

ekstrusi, dll). Plastik dapat juga menuju ke setiap barang yang memiliki karakter yang

deformasi atau gagal karena shear stress, lihat keplastikan (fisika) dan ductile.

Plastik dapat dikategorisasikan dengan banyak cara tapi paling umum dengan melihat

tulang-belakang polimernya (vinyl{chloride}, polyethylene, acrylic, silicone, urethane,

dll.). Klasifikasi lainnya juga umum.

Plastik adalah polimer; rantai panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini

membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik yang umum terdiri

dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang

belakang. (beberapa minat komersial juga berdasar silikon). Tulang-belakang adalah

bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan.

Untuk mengeset properti plastik grup molekuler berlainan "bergantung" dari tulang-

belakang (biasanya "digantung" sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan

monomer bersama untuk membentuk rantai polimer). Pengesetan ini oleh grup "pendant"

Page 2: BAB I

telah membuat plastik menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan abad 21 dengan

memperbaiki properti dari polimer tersebut.

Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami (seperti: permen

karet, "shellac") sampai ke material alami yang dimodifikasi secara kimia (seperti: karet

alami, "nitrocellulose") dan akhirnya ke molekul buatan-manusia (seperti: epoxy,

polyvinyl chloride, polyethylene).

Pada zaman sekarang plastik sudah banyak sekali digunakan. Bahkan keberadaan

plastik sekarang telah banyak menggantikan bahan yang biasanya digunakan seperti

bambu, kayu, rotan dan masih banyak yang lainnya. Contohnya saja dalam kehidupan

berumah tangga kita lebih sering kontak langsung dengan barang- barang yang terbuat

dari plastik dari pada barang-barang yang terbuat dari bambu, kertas, kayu dan bahan

lainnya yang dulu biasa kita gunakan dalam kehidupan kita. Diantara barang-barang dari

plastik yang biasa kita gunakan adalah sandal, piring, sendok,gelas, laptop, kipas

angin,baskom dan masih banyak yang lainnya.

Plastik lebih dipilih sebagai bahan  dari pembuatan barang-barang kebutuhan

manusia dari pada bahan yang lain karena plastik dirasa lebih mudah didapat dan awet,

selain itu harga yang bisa dijangkau adalah alasan yang paling kuat kenapa hal itu bisa

terjadi. Dibalik kemudahan untuk mendapatkannya, awet dan harga yang murah apakah

plastik dapat menimbulkan masalah bagi manusia? Mengapa hal itu bisa terjadi?Lalu

bagaimana kita dapat meminimalisir hal itu?.dari pertanyaan itu kita akan melakukan

kajian dari beberapa sumber untuk mencari jawaban dari beberapa pertanyaan itu.

Untuk mengetahui zat yang terkandung dalam plastik dan untuk mengetahui

bahaya plastik bagi kesehatan serta mengetahui cara mengurangi bahaya plastik, maka

disusunlah makalah ini.

 

Page 3: BAB I

B. Tujuan

C. Rumusan Masalah

Page 4: BAB I

BAB II

PEMBAHASANA. Pengertian Plastik

Plastik adalah polimer; rantai-panjang atom mengikat satu sama lain.

Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik yang

umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau

belerang di tulang belakang. (beberapa minat komersial juga berdasar silikon).

Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkan unit

monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset properti plastik grup molekuler

berlainan "bergantung" dari tulang-belakang (biasanya "digantung" sebagai bagian

dari monomer sebelum menyambungkan monomer bersama untuk membentuk rantai

polimer). Pengesetan ini oleh grup "pendant" telah membuat plastik menjadi bagian

tak terpisahkan di kehidupan abad 21 dengan memperbaiki properti dari polimer

tersebut.

Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami (seperti:

permen karet, "shellac") sampai ke material alami yang dimodifikasi secara kimia

(seperti: karet alami, "nitrocellulose") dan akhirnya ke molekul buatan-manusia

(seperti: epoxy, polyvinyl chloride, polyethylene).

Plastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan dan

digunakan sejak abad ke-20 yang berkembang secara luar biasa penggunaannya dari

hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun

1990-an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005. Saat ini penggunaan material plastik

di negara-negara Eropa Barat mencapai 60kg/orang/tahun, di Amerika Serikat

mencapai 80kg/orang/tahun, sementara di India hanya 2kg/orang/tahun

Page 5: BAB I

B. Jenis-jenis Plastik

Secara umum ada 7 jenis plastik yang sering kita gunakan dalam

kehidupan sehari-hari yaitu polyethilen terephtalat (PET), High Density Poly Ethilen

(HDPE), polyvinyl chloride (PVC), Low Density Poly Ethilen (LDPE), polypropilen

(PP), polystirena (PS) dan other (7). Kode-kode yang menandakan bahan pembuatan

kemasan plastik tersebut dikeluarkan oleh The Society of Plastic Industry pada Tahun

1998 di Amerika Serikat dan kemudian diadopsi oleh lembaga-lembaga

pengembangan sistem kode, seperti International Organization for

Standarization (ISO). Tujuan pemberian kode ini adalah untuk memudahkan

konsumen mengenali keamanan dan bahaya kemasan plastik. Kode ini biasanya di

cetak di bawah kemasan plastik berupa angka (dan huruf) dalam lingkaran segitiga

(logo daur ulang), yang biasanya tercantum di bagian bawah kemasan.

Khusus plastik dengan kode 1, 3, 6, dan 7 ( polycarbonate), seluruhnya

memiliki bahaya secara kimiawi. Ini tidak berarti bahwa plastik dengan kode yang

lain secara utuh aman, plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (kecuali polycarbonate)

lebih aman untuk digunakan. Secara umum tanda pengenal plastik tersebut:

1. Berada atau terletak di bagian bawah

2. Berbentuk segitiga

3. Di dalam segitiga tersebut terdapat angka

4. Serta nama jenis plastik di bawah segitiga

Simbol daur ulang (recycle) menunjukkan jenis bahan resin yang

digunakan untuk membuat materi. Simbol ini dibentuk berdasar atas Sistem

internasional koding Plastik dan lazim digambarkan sebagai angka (dari 1 sampai 7)

dilingkari dengan segitiga atau loop segitiga biasa (juga dikenal sebagai Mobius

loop), dengan akronim dari bahan yang digunakan, tepat di bawah segitiga. Lihat

pada gambar 1.1

Page 6: BAB I

(Gambar 1.1)

Berikut adalah deskripsi singkat dari masing-masing 7 simbol daur ulang yang sering digunakan:

1. PET atau PETE (Polyethylene Etilen Terephalate)

Tanda ini biasanya tertera logo daur ulang dengan angka 1 di

tengahnya serta tulisan PETE atau PET (Polyethylene Terephthalate) di

bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol plastik, berwarna

jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, wadah

makanan dan hampir semua botol minuman lainnya. Botol jenis PET/PETE

ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Bila terlalu sering dipakai,

apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan

mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan

mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka

panjang. Bahan ini dapat dibuat lagi ke dalam bulu domba kutub, serat,

karpet, dan lain-lain. Permintaan untuk jenis plastik ini di antara komunitas

pendaur ulang plastik relatif banyak, tetapi saat ini tingkat daur ulang untuk

bahan ini tetap rendah sebesar 20%.

Page 7: BAB I

Sifat : Jernih, kuat, tahan pelarut, kedap gas dan air, serta melunak

pada suhu 800C. Contoh penggunannya, yaitu botol minuman, minyak goreng,

selai peanut butter, kecap dan sambal, tray biscuit.

2. HDPE (High Density Polyethylene)

Pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang

dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE (Polyethylene Densitas

Tinggi) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih

susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain. Merupakan salah

satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk

mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan

makanan/minuman yang dikemasnya. Sama seperti PET, HDPE juga

direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI pemakaian karena pelepasan

senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Jenis ini juga

dapat digunakan kembali ke untuk bahan lantai ubin, drainase, botol HDPE

baru, pipa, botol susu cair dan juice, tutup plastic, kantong belanja dan wadah

es krim.

Page 8: BAB I

Sifat : keras hingga semi fleksibel, tahan terhadap bahan kimia dan

kelembaban, permeable terhadap gas, permukaan berlilin (waxy), buram

(opaque), mudah diwarnai, diproses dan dibentuk, melunak pada suhu 750C.

3.

4.

Arti Simbol Pada Kemasan Plastik

Plastik merupakan material yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Plastik telah banyak digunakan untuk membuat produk atau barang-barang yang berguna bagi kehidupan manusia. Sejak abad ke-20, penggunaan plastik telah berkembang secara luar biasa.

Pada kemasan yang terbuat dari plastik, biasanya ditemukan simbol atau logo daur ulang yang berbentuk segi tiga dengan kode-kode tertentu. Kode ini dikeluarkan oleh The Society of Plastic Industry pada tahun 1998 di Amerika Serikat dan diadopsi oleh lembaga-lembaga pengembangan sistem kode, seperti ISO (International Organization for Standardization). Secara umum tanda pengenal plastik tersebut:

1.    Berada atau terletak di bagian bawah2.    Berbentuk segitiga3.    Di dalam segitiga tersebut terdapat angka4.    Serta nama jenis plastik di bawah segitiga

Simbol daur ulang (recycle) menunjukkan jenis bahan resin yang digunakan untuk membuat materi. Simbol ini dibentuk berdasar atas Sistem internasional koding Plastik dan lazim digambarkan sebagai angka (dari 1 sampai 7) dilingkari dengan segitiga atau loop segitiga biasa

Page 9: BAB I

(juga dikenal sebagai Mobius loop), dengan akronim dari bahan yang digunakan, tepat di bawah segitiga.

Berikut adalah deskripsi singkat dari masing-masing 7 simbol daur ulang yang sering digunakan:

1. PET atau PETE (Polyethylene Etilen Terephalate)

 Tanda ini biasanya tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya serta tulisan PETE atau PET (Polyethylene Terephthalate) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol plastik, berwarna jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, wadah makanan dan hampir semua botol minuman lainnya. Botol jenis PET/PETE ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang. Bahan ini dapat dibuat lagi ke dalam bulu domba kutub, serat, karpet, dan lain-lain. Permintaan untuk jenis plastik ini di antara komunitas pendaur ulang plastik relatif banyak, tetapi saat ini tingkat daur ulang untuk bahan ini tetap rendah sebesar 20%.

2. HDPE (High Density Polyethylene)

 Pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE (Polyethylene Densitas Tinggi) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain. Botol plastik jenis HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan LEBIH TAHAN LAMA TERHADAP SUHU TINGGI. Merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI pemakaian karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Jenis ini juga dapat digunakan kembali ke untuk bahan lantai ubin, drainase, botol HDPE baru, pipa, dan lain-lain.

Page 10: BAB I

3. PVC (Polyvinyl Chloride)

 Tertulis (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta tulisan V. V itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi BERBAHAYA UNTUK GINJAL, hati dan berat badan. Bahan ini mengandung klorin dan akan mengeluarkan racun jika dibakar. PVC TIDAK BOLEH DIGUNAKAN dalam menyiapkan makanan atau kemasan makanan. Bahan ini juga dapat diolah kembali menjadi mudflaps, panel, tikar, dan lain-lain

4. LDPE (Low Density Polyethylene)

Logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE. LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, botol-botol yang lembek, pakaian, mebel, dll. Sifat mekanis jenis LDPE ini adalah kuat, tembus pandang, Fleksibel dan permukaan agak berlemak, pada suhu 60 derajat sangat resisten terhadap reaksi kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, dapat didaur ulang serta baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibelitas tapi kuat. Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini. LDPE, dapat didaur ulang dengan banyak cara, misalnya dilarutkan ke dalam kaleng, keranjang kompos dan landscaping tiles.

5. PP (polypropylene)

Page 11: BAB I

Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Jenis PP (polypropylene) ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman. PP dapat diolah kembali menjadi garpu, sapu, nampan, dan lain-lain.

6. PS (Polystyrene)

Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS. Biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain. Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari, karena selain BERBAHAYA UNTUK KESEHATAN OTAK, MENGGANGGU HORMON ESTROGEN pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama. Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga. PS mengandung benzene, suatu zat penyebab kanker dan tidak boleh dibakar. Bahan ini diolah kembali menjadi isolasi, kemasan, pabrik tempat tidur, dan lain-lain.

7. OTHER (Polycarbonate)

Page 12: BAB I

Tertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER. Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 macam, yaitu: SAN styrene acrylonitrile, ABS acrylonitrile butadiene styrene, PC polycarbonate, dan Nylon. Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan.

SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa. Merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman.

PC atau nama Polycarbonate dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula.

PC Dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Dianjurkan tidak digunakan untuk tempat makanan ataupun minuman

Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan, entah itu untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave, atau dituangi air mendidih atau air panas.

Tidak semua plastik nomor 7 adalah polikarbonat, bahkan segelintir berbahan nabati. Palikarbonat masih menjadi perdebatan dalam beberapa tahun terakhir, karena ditemukan pada saat mencuci BPA (bisphenol A), menjadi bahan hormon pengganggu kehamilan dan pertumbuhan janin.

Simbol plastik daur ulang pada dasarnya dirancang untuk membantu staf di pusat daur ulang, agar dapat memisahkan bahan untuk diproses dengan baik. Pengetahuan dasar lambang ini juga dapat membantu kita dalam memastikan apakah barang plastik di rumah aman untuk kita dan anak-anak kita.

Page 13: BAB I

https://alkhalayani.wordpress.com/2013/03/18/makalah-plastik/