bab i

Upload: pipit-sila-pricila

Post on 12-Mar-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mnmn

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANGSaat ini terdapat lima penyakit paru (Big Five) dengan insiden terbesar yaitu karsinoma paru, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), tuberkulosis, pneumonia dan asma. Karsinoma paru atau yang umumnya dikenal sebagai kanker paru merupakan tumor ganas epitel primer saluran nafas terutama bronkus yang dapat menginvasi struktur jaringan di sekitarnya dan berpotensi menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah dan sistem limfatik. Kanker paru merupakan tipe kanker yang menempati urutan pertama penyebab kematian setelah kanker payudara (16%) dan kanker kolorektal (10%). Menurut National Comprehensive Cancer Network tahun 2012, kanker paru diklasifikasikan dalam dua kategori umum yaitu Small Cell Lung Cancer (SCLC) dan Non-Small Cell Lung Cancer (NSCLC) yang merupakan tipe paling sering dari seluruh kanker paru (85%). Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2005 Proportional Mortality Rate (PMR) kanker di seluruh dunia sebesar 13%.5 Insidence Rate (IR) kanker paru di Thailand, mengalami peningkatan lebih dari empat kali lipat yaitu 3,9 per 100.000 penduduk pada tahun 1995 menjadi 18,3 per 100.000 penduduk pada tahun 2003. Tahun 2003-2005 di Korea diperkirakan terdapat 48.370 kasus kanker paru dengan proporsi laki-laki 73,21% (35.412 kasus) dan proporsi pada wanita 26,79 % (12.958 kasus).Data American Lung Association tahun 2004 mengungkapkan faktor risiko merokok menjadi 90% penyebab kematian kanker paru pada laki-laki dan perempuan, faktor kerentanan terhadap asap rokok, hormon estrogen, dan DNA memiliki peran penting terhadap karakteristik kanker paru pada perempuan. Adapun faktor risiko lain yang juga berpengaruh antara lain usia > 40 tahun, kontak erat dengan lingkungan asap tembakau (perokok pasif), lingkungan industri tertentu seperti asbestos, radiasi dari pekerjaan, obat-obatan, lingkungan, dan polusi udara. (Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(2) )Di Indonesia, hasil survei penyakit tidak menular oleh Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular & Penyehatan Lingkungan di 5 rumah sakit propinsi di Indonesia (Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, dan Sumatera Selatan) pada tahun 2004, menunjukkan angka kesakitan karena tumor paru sebesar 30%, sehingga untuk sementara Indonesia menduduki peringkat ke - 4 penderita tumor paru terbanyak di dunia (Depkes RI, 2004). Insidensi kanker paru cenderung meningkat hingga 0,5% setiap tahunnya, terutama di negara negara berkembang termasuk Indonesia.Berdasarkan data Departemen Kesehatan, dalam 10 peringkat utama penyakit neoplasma ganas menurut Daftar Tabulasi Dasar (DTD) pasien rawat inap di Rumah Sakit di Indonesia tahun 2006, kanker paru menduduki peringkat ke 6 dengan proporsi sebesar 5,66%. Berdasarkan distribusi penyakit kanker sistem nafas dan alat rongga dalam lainnya pada pasien rawat inap tahun 2006, kanker paru menduduki peringkat ke 3 dari 5 peringkat utama dengan Case Fatality Rate (CFR) sebesar 14,03%. Tahun 2007, Prevalence Rate (PR) tumor di Indonesia 4,3 per 1000 penduduk dan kanker merupakan penyebab kematian ketujuh (5,7%) setelah stroke, tuberkulosis, hipertensi, cedera, perinatal, dan diabetes melitus.Penelitian terhadap 167 penderita kanker paru periode tahun 2004-2007 di Rumah Sakit (RS) Persahabatan Jakarta, didapatkan distribusi, laki-laki sebanyak 106 orang (63,5%) dan perempuan 61 orang (35,5%). Jenis kanker paru yang ditemukan adalah adenokarsinoma sebanyak 151 orang (90,4%), karsinoma sel skuamosa sebanyak 11 orang (6,6%), dan karsinoma sel besar sebanyak 4 orang (2,5%). Keluhan penderita terbanyak adalah sesak napas, sejumlah 131 orang (78,4%), nyeri dada sejumlah 18 orang (10,7%), batuk sebanyak 11 orang (6,5%).

Indonesia menduduki peringkat ke 3 konsumsi rokok di dunia dan prevalensinya akan terus meningkat hingga 5 tahun akan datang (World Health Organization, 2008). Berdasarkan keterangan Global Adult Tobacco Survey (GATS), sebuah survei global standar untuk memonitor penggunaan tembakau di suatu negara, prevalensi perokok aktif pria di Indonesia sebesar 67,4 persen. Peningkatan konsumsi rokok di populasi ini yang akan meningkatkan pula prevalensi kejadian tumor paru (Sat Sharma, 2009). Jika pola peningkatan ini terus berlanjut, tumor paru akan semakin menjadi masalah dalam dunia kesehatan (American Cancer Society (ACS), 2007). Menurut Prof. Tjandra Yoga, di Indonesia prevalensi tumor/kanker adalah 4,3 per 1000 penduduk. Berdasarkan hasil yang kami dapatkan di ruang perawatan paru lantai 4, pada tahun 2014 sebanyak 55 orang yang berjenis laki-laki yang terkena tumor paru dibangdingan dengan wanita yang hanya 14 orang. Pada awal tahun 2015 sampai bulan april terdapat 12 yang berjenis laki-laki yang terkena tumor paru.Berdasarkan latar belakang tersebut, kelompok tertarik untuk mengambil kasus tumor paru diruang perawatan paru lantai 4 untuk dijadikan bahan presentasi kami.

1.2 TUJUAN PENULISAN1. Tujuan Umum Untuk mengetahui tentang Tumor Paru2. Tujuan Khususa. Untuk mengetahui tentang konsep dasar Tumor Parub. Untuk mengetahui laporan kasus pada pasien Tumor Paru

1.3 METODE PENULISANDalam penyusunan makalah ini, kami memperoleh bahan atau sumber-sumber pembahasan dari berbagai media yang ada, antara lain seperti internet, Jurnal dan beberapa literatur yang ada. Kemudian kami saling menghubungkan satu sama lain dalam pembahasan sehingga menjadi karangan lengkap, objektif dan akurat.

1.4 Sistematika PenulisanPada penyajian makalah ini akan kami sajikan terdiri dari tiga bagian.Bab I PendahuluanBab II Tinjauan TeoriBab III Tinjauan KasusBab IV PembahasanBab V Penutup