bab i

Upload: nadya-aurelia

Post on 03-Mar-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

6

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar belakang

Pelayanan kesehatan yang bermutu merupakan harapan bagi masyarakat, hal tersebut dapat dilaksanakan dengan baik oleh dokter yang mempunyai knowledge, skill mumpuni, attitude baik, serta kompetensi sesuai dengan bidang keahliannya.1 Untuk mencapai hal tersebut harus dimulai sejak mengikuti pendidikan di Fakultas Kedokteran dengan cara meningkatkan taraf keilmuan, keterampilan medis maupun etika melalui kegiatan belajar.2 Kegiatan belajar harus dievaluasi setelah pembelajaran selesai, untuk mengukur berhasil atau tidaknya seseorang dalam kegiatan belajar. Kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi belajar merupakan hasil dari proses belajar tersebut, sehingga prestasi belajar bisa dijadikan salah satu indikator evaluasi dari kegiatan belajar.3 Indikator prestasi belajar di Fakultas Kedokteran Universitas Riau adalah nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang diperoleh dari ujian pada setiap blok.4Data prestasi belajar mahasiswa angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Riau semester 2 pada tahun ajaran 2012/2013 adalah sebagai berikut: 8,7% memiliki prestasi dengan pujian (IPK 3,50-4,00), 75,7% memiliki prestasi sangat memuaskan (IPK 2,75-3,49) dan 15,6% memiliki prestasi memuaskan (IPK 2,00-2,74). Data tersebut menunjukkan variasi prestasi belajar antara mahasiswa.5Keberhasilan dalam mencapai prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar adalah intelligence quotient (IQ) dan emotional quotient (EQ). Goleman pada tahun 2000 menjelaskan bahwa IQ bukan satu-satunya faktor yang berperan dalam kehidupan seseorang karena kecerdasan yang tidak disertai dengan pengelolaan emosi ketika menghadapi masalah maka tidak akan menghasilkan kesuksesan, sedangkan menurut Stoltz pada tahun 2000 EQ juga memiliki kelemahan, yaitu EQ tidak mempunyai tolak ukur yang sah dan metode yang jelas untuk mempelajarinya, maka EQ tetap sulit dipahami.6-9Berdasarkan penelitian Stoltz pada tahun 2000, IQ dan EQ bukan faktor mutlak penentu kesuksesan seseorang. Stoltz menemukan suatu kecerdasan yang mampu menutupi kelemahan IQ dan EQ berupa kemampuan individu dalam menghadapi kesulitan disebut dengan adversity quotient (AQ). Menurut Stoltz, AQ merupakan kerangka kerja konseptual baru untuk meningkatkan semua segi kesuksesan, suatu ukuran untuk mengetahui respon seseorang terhadap kesulitan, dan serangkaian peralatan yang memiliki dasar ilmiah untuk memperbaiki respon terhadap kesulitan.6Pendidikan kedokteran senantiasa mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat cepat, sehingga membuat mahasiswa harus membaca, dan memahami bahan kuliah, serta berbagai jenis buku yang berkaitan dengan pendidikan kedokteran. Berdasarkan penelitian Zulharman pada tahun 2008, kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa kedokteran bisa bersumber dari akademik maupun non akademik. Kesulitan yang bersumber dari akademik adalah jadwal kuliah dan praktikum yang padat, tugas yang menumpuk, bahan ujian yang banyak, terancam drop out (DO), IPK rendah dan masalah akademik lainnya. Kesulitan yang berasal dari non akademik adalah masalah keuangan, masalah keluarga, interpersonal maupun intrapersonal.10,11 Berdasarkan hal tersebut untuk dapat berprestasi salah satunya dibutuhkan AQ yang baik. Apabila tidak memiliki AQ yang baik maka akan terjadi kegagalan dalam mencapai prestasi belajar.6,7,8Penelitian yang dilakukan Setyaningtyas7 pada tahun 2011 mengenai hubungan antara AQ dengan prestasi belajar mahasiswa Program Studi Kebidanan Universitas Sebelas Maret, dan penelitian Alfiyah8 pada tahun 2012 mengenai hubungan AQ dengan prestasi belajar matematika pada siswa kelas IX A SMP N 1 Tempel, terdapat hubungan positif dan signifikan antara AQ dengan prestasi belajar. Penelitian tersebut menunjukkan pentingnya AQ dalam mencapai prestasi belajar.7,8Studi pendahuluan mengenai AQ dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar pada 3 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau yang memiliki IPK dengan pujian dan 3 mahasiswa yang memiliki IPK memuaskan pada tanggal 23-24 Januari 2014, didapatkan hasil bahwa mahasiswa yang memiliki IPK dengan pujian mempunyai kendali yang kuat terhadap kesulitan, mampu menghindari perilaku menyalahkan diri sendiri sebagai penyebab masalah, mengakui akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kesulitan sambil menempatkan tanggung jawab secara tepat, merespon kesulitan sebagai sesuatu yang spesifik dan terbatas, serta merespon kesulitan sebagai sesuatu yang bersifat sementara jika dapat diselesaikan dengan baik. Pada mahasiswa yang memiliki IPK memuaskan, mereka kurang mampu mengontrol diri ketika menghadapi masalah, kurang memiliki tanggung jawab terhadap masalah yang dihadapi, merespon kesulitan secara berlebihan, serta memiliki daya tahan yang kurang terhadap kesulitan yang dihadapinya.Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau angkatan 2012 karena mahasiswa angkatan 2012 sudah menggunakan kriteria penilaian baru sejak blok 1 sampai blok 9 sehingga IPK yang digunakan di dalam penelitian ini seragam dan IPK mahasiswa angkatan 2012 memiliki variasi. Hal ini berbeda dibandingkan angkatan 2010 yang menggunakan kriteria penilaian baru dimulai dari blok 13, sedangkan angkatan 2011 menggunakan kriteria penilaian baru dimulai dari blok 7, sementara angkatan 2013 sudah menggunakan kriteria penilaian baru sejak blok 1 tetapi belum memperoleh nilai IPK.4,5Berdasarkan latar belakang di atas, serta belum adanya penelitian di Fakultas Kedokteran Universitas Riau tentang hubungan AQ dengan prestasi belajar, maka penulis tertarik untuk meneliti hubungan AQ dengan prestasi belajar mahasiswa angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Riau.1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana hubungan AQ dengan prestasi belajar mahasiswa angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Riau1.3 Hipotesis penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara AQ dengan prestasi belajar mahasiswa angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Riau.1.4 Tujuan penelitian

1.4.1 Tujuan umum

Tujuan umum dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui hubungan AQ dengan prestasi belajar pada mahasiswa angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Riau. 1.4.2 Tujuan khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah :a. Untuk mengetahui distribusi AQ mahasiswa angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Riau.b. Untuk mengetahui distribusi AQ berdasarkan prestasi belajar mahasiswa angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Riau.c. Untuk mengetahui hubungan AQ dengan prestasi belajar mahasiswa angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Riau.1.5 Manfaat penelitianManfaat penelitian ini adalah :a. Bagi peneliti: meningkatkan pemahaman peneliti mengenai hubungan AQ terhadap prestasi belajar dan sebagai bentuk aplikasi ilmu Metodologi penelitian yang sudah diperoleh pada saat perkuliahan.b. Bagi Fakultas Kedokteran Universitas Riau: memberikan informasi dalam bidang pendidikan khususnya kecerdasan AQ dan hubungannya terhadap prestasi belajar mahasiswa dan memberi masukan kepada Bagian Pendidikan Kedokteran (BPK) agar dapat membantu mahasiswa yang memiliki masalah dengan IPK, terutama bagi mahasiswa yang memiliki IPK 2,00-2,74 untuk dapat meningkatkan IPK nya.c. Bagi dokter: memberikan informasi kepada dokter mengenai pentingnya AQ untuk menghadapi tantangan di masyarakat agar mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu.d. Bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran: memberikan informasi kepada mahasiswa kedokteran mengenai pentingnya AQ dalam pendidikan kedokteran serta dapat mempergunakan AQ untuk mencapai prestasi belajar dengan sebaik-baiknya.e. Bagi peneliti lain: sebagai data dasar dan pembanding untuk penelitian selanjutnya.

1