bab i

Upload: afif-auliya

Post on 01-Mar-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bab 1

TRANSCRIPT

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Femur adalah tulang terkuat, terpanjang, dan terberat di tubuh dan memiliki

    fungsi yang sangat penting untuk pergerakan normal. Tulang ini terdiri atas tiga

    bagian, yaitu femoral shaft atau diafisis, metafisis proximal, dan metafisis distal.

    Femoral shaft adalah bagian tubular dengan slight anterior bow, yang terletak

    antara trochanter minor hingga condylus femoralis. Ujung atas femur memiliki

    caput, collum, dan trochanter major dan minor.

    Fraktur adalah hilangnya kontinuitas jaringan tulang, tulang rawan epifisis dan

    atau tulang rawan sendi baik yang bersifat total maupun yang parsial. Fraktur

    dapat terjadi akibat peristiwa trauma tunggal, tekanan yang berulang-ulang, atau

    kelemahan abnormal pada tulang (fraktur patologik). Sebagian besar fraktur

    disebabkan oleh kekuatan yang tiba-tiba dan berlebihan, yang dapat berupa

    pemukulan, penghancuran, penekukan, pemuntiran, atau penarikan. Fraktur dapat

    disebabkan trauma langsung atau tidak langsung. Trauma langsung berarti

    benturan pada tulang dan mengakibatkan fraktur di tempat itu. Trauma tidak

    langsung bila titik tumpu benturan dengan terjadinya fraktur berjauhan.

    Fraktur batang femur biasanya terjadi karena trauma langsung akibat

    kecelakaan lalu lintas dikota kota besar atau jatuh dari ketinggian, patah pada

    daerah ini dapat menimbulkan perdarahan yang cukup banyak, mengakibatkan

    penderita jatuh dalam shock. Komplikasi jangka panjang lain dari fraktur femur

    adalah refracture dan implant failure. Fraktur yang telah mengalami

    penyembuhan dengan banyak kalus tidak mungkin terjadi fraktur yang berulang.

    Tetapi pada keadaan yang berbeda, ketika dilakukan terapi dengan fiksasi internal,

    pembentukan kalus sering kali berjalan lambat dan sedikit, terutama pada fraktur

    batang femur. Dengan adanya delayed union atau non-union, integritas femur

    hampir keseluruhan tergantung pada implant dan cepat atau lambat akan terjadi

    kerusakan implant.

    1

  • 2Kasus fraktur femur termasuk dalam kasus dengan area kompetensi 3A atau

    3B, dimana dokter umum atau dokter pada tingkat layanan primer harus mampu

    membuat diagnosa klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

    tambahan (misalnya laboratorium sederhana atau X-Ray) serta dapat memutuskan

    dan memberikan terapi pendahuluan serta merujuk ke spesialis yang relevan

    (kasus gawat darurat atau bukan gawat darurat). Berdasarkan latar belakang

    tersebut, maka penyusun mengangkat kasus ini sebagai bahan pembelajaran dalam

    upaya penanganan fraktur femur.

    1.2 Tujuan1. Bagaimana karakteristik, penegakan diagnosa, serta planning diagnosis dan

    penatalaksanaan pasien dengan close fraktur collum femur?2. Bagaimana etiologi, klasifikasi, manifestasi klinis, patogenesis, tata laksana, dan

    komplikasi Fraktur Femur?

    1.3 Manfaat

    Makalah ini diharapkan memberikan tambahan ilmu pengetahuan tentangberbagai diagnosa dengan Fraktur Femur, dan mengetahui tentang penyebab,patofisiologi, gejala dan tanda Fraktur Femur serta bagaimana penangan closefraktur collum femur.