bab i
DESCRIPTION
bab 1 manajemen keperawatanTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Globalisasi mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
termasuk profesi kesehatan. Tenaga profesi kesehatan termasuk didalamnya
tenaga keperawatan dituntut untuk selalu memberikan pelayanan kesehatan
yang berkualitas terutama dalam mengembangkan manajemen yang akan
dilakukan. Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan
proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Manajemen tersebut
mencakup kegiatan POAC (Planning Organizing Actuating Controling)
terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi
(Nursalam, 2007).
Manajemen didefinisikan sebagai proses menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain untuk mencapai tujuan organisasi dalam suatu lingkungan yang
berubah. Manajemen juga merupakan proses pengukuhan dan mengorganisasi
sumber-sumber dalam mencapai tujuan (melalui kerja orang lain) yang
mencerminkan dinamika suatu organisasi. Tujuan ditetapkan berdasarkan
misi, filosofi dan tujuan organisasi melalui perencanaan organisasi,
pengarahan dan pengendalian sumber daya manusia, fisik dan teknologi
(Anonim, 2011).
Manajemen keperawatan merupakan proses pelaksanaan pelayanan
keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan, pengobatan dan rasa aman, kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat (Hasibuan, 2005).
Model praktek keperawatan professional (MPKP) sebagai suatu manajemen
modern dalam keperawatan yang merupakan suatu system yang terdiri dari
struktur, proses dan nilai-nilai professional yang memungkinkan perawat
profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan,
1 Program Studi Profesi Ners URINDO
yang dapat menopang pemberian asuhan keperawatan tersebut (Sitorus,
2006).
Struktur dalam MPKP meliputi penetapan jumlah tenaga keperawatan,
penetapan jenis tenaga keperawatan dan penetapan standar rencana asuhan
keperawatan. Proses dalam pelaksanaan MPKP tergantung pada metode yang
digunakan dalam pemberian asuhan keperawatan dalam praktik keperawatan
profesional. Metode yang paling memungkinkan pemberian asuhan
keperawatan adalah metode yang menggunakan metode primer namun tidak
menutup kemungkinan untuk menggunakan metode tim dan metode
manajemen kasus. Penerapan nilai-nilai professional merupakan inti dari
suatu pelayanan professional. Nilai-nilai tentang penghargaan atas otonomi
klien, menghargai klien, melakukan yang terbaik dan tidak merugikan. Nilai-
nilai inilah yang harus ditingkatkan pada suatu layanan professional (Sitorus,
2006)
Praktik keperawatan profesional yang diterapkan di rumah sakit diharapkan
dapat memperbaiki asuhan keperawatan yang diberikan untuk pasien dimana
lebih diutamakan pelayanan yang bersifat interaksi antara individu.
Pernyataan tersebut juga sesuai dengan ciri-ciri dari pelayanan keperawatan
profesional yaitu memiliki otonomi, bertanggung jawab dan bertanggung
gugat (accountability), menggunakan metode ilmiah, berdasarkan standar
praktik dan kode etik profesi , dan mempunyai aspek legal.
MPKP merupakan suatu praktik keperawatan yang sesuai dengan kaidah ilmu
manajemen modern dimana kaidah yang dianut dalam adalah pendekatan
yang dimulai dengan perencanaan. Perencanaan di ruang MPKP adalah
kegiatan perencanaan yang melibatkan seluruh anggota (perawat) ruang
MPKP mulai dari kepala ruangan, ketua tim dan anggota tim ( perawat
pelaksana). Dalam menerapkan praktik keperawatan profesional karena bisa
memberikan asuhan keperawatan yang terbaik kepada klien yang dimulai dari
saat klien masuk rumah sakit sampai dengan perencanaan pulang secara
2 Program Studi Profesi Ners URINDO
komprehensif. Selain itu juga praktik keperawatan professional juga tidak
hanya terfokus pada klien namun juga melibatkan anggota keluarga dalam
memberikan asuhan keperawatan, sehingga pendidikan kesehatan sebagai
salah satu bagian dari intervensi rencana keperawatan juga dapat membantu
mengoptimalkan keberhasilan pelayanan keperawatan yang diberikan kepada
klien dan keluaraga baik selama masih di rumah sakit maupun ketika klien
pulang.
Hasil penelitian terkait perencanaan pulang pasien di rumah sakit Acute Care
Hospitals di Israel, 659 keluarga (77%) menilai pelaksanaan perencanaan
pulang sangat adekuat. Pasien dan keluarga merasa diperhatikan walaupun
sudah tidak dirawat dirumah sakit. Keterlibatan anggota keluarga dalam
proses perawatan pasien dirumah sangat membantu proses pemulihan pasien.
Informasi yang diterima terkait perawatan pasien secara signifikan dapat
meningkatkan kesadaran pasien dan keluarga dalam perawatan pasien
dirumah (Soskolne, V. 2010).
Penelitian yang dilakukan oleh Setyowati (2011),di RS Dr. Hasan Sadikin
Bandung mengenai perencaan pulang sudah dilakukan sebesar 84,22 %.
Perawat yang melakukan perencanaan pulang pada indikator persiapan
kepulangan klien sebanyak 73 % dan pada hari kepulangan klien sebanyak
89,47 % (Setyowati, 2011).
Berdasarkan hasil pengkajian melalui wawancara, observasi dan terhadap
karu, katim, perawat pelaksana dan hasil kuesioner pada studi dokumentasi di
Ruangan Flamboyan RSUD Pasar Rebo diperoleh data yang kemudian
dianalisa dengan menggunakan metode SWOT sesuai dengan empat pilar
MPKP. Dari hasil analisa tersebut ditemukan beberapa masalah yaitu yang
terkait dengan pendekatan manajemen dimana belum adanya penilaian
kepuasan kerja perawat (..%), rapat tim kesehatan (..%), system
pendelegasian yang sesuai prosedur, belum efektifnya pelaksanaan
pendidikan kesehatan oleh perawat kepada pasien dan keluarga dan instumen
3 Program Studi Profesi Ners URINDO
evaluasinya, belum efektifnya pelaksanaan discharge planning dan case
conference. Selain itu didapatkan juga data terkait dengan manajemen asuhan
keperawatan (patient care delivery) dimana hasil analisa kuesioner
menunjukkan tidak semua perawat melakukan pengkajian (..%), diagnose (..
%), perencanaan (..%)), dan evaluasi keperawatan (..%) sesuai dengan
pedoman yang ada. Dari berbagai masalah diatas, kelompok tertarik utnuk
melaukan intervensi terhdap masalah pendekatan manajemen keperawatan
yang berhubungan dengan .....................................................
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melakukan praktik manajemen keperawatan, mahasiswa diharapkan
mampu menerapkan prinsip-prinsip manajemen keperawatan secara
bertanggung jawab dan menunjukan sikap kepemimpinan yang profesional
serta langkah-langkah dalam menerapkan manajemen keperawatan.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi pelaksanaan model praktik keperawatan professional di
Ruang Flamboyan RSUD Pasar Rebo.
b. Mengidentifikasi permasalahan manajemen keperawatan yang muncul di
Ruang Flamboyan RSUD Pasar Rebo.
1.3 Manfaat penulisan
1.3.1 Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo
a. Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan
rumah sakit
b. Sebagai bahan evaluasi dalam penerapan model asuhan keperawatan
profesional ( MPKP ) secara optimal
1.3.2 Bagi Ruangan Flamboyan
a. Mengetahui masalah-masalah yang ada diruangan perawatan khususnya
diruangan melati yang berkaitan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan
profesional
4 Program Studi Profesi Ners URINDO
b. Dapat menganalisis masalah yang ada dengan metode SWOT serta
menyusun rencana strategi
c. Mempelajari penerapan model asuhan keperawatan profesional ( MPKP )
secara optimal
d. Sebagai bahan masukan untuk ruangan melati agar menjadi lebih baik lagi
dalam melaksanakan fungsi manajemen keperawatan
1.3.3 Bagi Perawat dan Staf Ruangan Flamboyan
a. Tercapainya pelaksanaan discharge planning dan pendidikan kesehatan
bagi pasien dan keluarga yang optimal
b. Terbinanya hubungan antara perawat dengan perawat, perawat dengan tim
kesehatan yang lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga
c. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat
d. Meningkatkan profesionalisme keperawatan
1.3.4 Bagi mahsisswa Program Profesi Ners URINDO
Mengerti dan memahami serta mampu menerapkan ilmu pengetahuan tentang
fungsi-fungsi manajemen di ruang perawatan.
5 Program Studi Profesi Ners URINDO