bab i

5
BAB I LATAR BELAKANG A. LATAR BELAKANG Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa ditandai dengan rasa nyeri, pembengkakan, deformitas, gangguan fungsi, pemendekan dan krepitasi. (Mansjoer, 2007). Salah Satu contoh adalah tulang pada femur. Didalam masyarakat, fraktur dikenal sebagai patah tulang. Dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang semakin meningkat selaras dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, manusia tidak akan lepas dari fungsi normal sistem musculoskeletal, salah satunya tulang yang merupakan alat gerak utama pada manusia. Namun dari ketidakdisiplinan maupun kurang berhati-hati pada diri manusia itu sendiri, maka fungsi dari sistem musculoskeletal dapat terganggu karena mengalami fraktur (patah tulang). Menurut data pasien di bagian catatan medik Ruang IGD Rumah Sakit Islam Surabaya penderita fraktur selama 1 bulan terakhir yaitu bulan Oktober 2015 sebanyak 20 pasien, dari jumlah pasien fraktur tersebut yang mengalami fraktur femur sebanyak 7 pasien. (Catatan medik Ruang IGD Rumah Sakit Islam Surabaya). Orang yang menderita fraktur pasti akan mengalami gangguan mobilitas fisik, salah satunya yaitu penderita dengan fraktur

Upload: isnindiah-triana-dewi

Post on 01-Feb-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bab 1

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

LATAR BELAKANG

A. LATAR BELAKANG

Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau tulang

rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa ditandai dengan rasa nyeri,

pembengkakan, deformitas, gangguan fungsi, pemendekan dan krepitasi. (Mansjoer, 2007).

Salah Satu contoh adalah tulang pada femur. Didalam masyarakat, fraktur dikenal sebagai

patah tulang. Dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang semakin meningkat

selaras dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, manusia tidak akan lepas

dari fungsi normal sistem musculoskeletal, salah satunya tulang yang merupakan alat gerak

utama pada manusia. Namun dari ketidakdisiplinan maupun kurang berhati-hati pada diri

manusia itu sendiri, maka fungsi dari sistem musculoskeletal dapat terganggu karena

mengalami fraktur (patah tulang).

Menurut data pasien di bagian catatan medik Ruang IGD Rumah Sakit Islam Surabaya

penderita fraktur selama 1 bulan terakhir yaitu bulan Oktober 2015 sebanyak 20 pasien, dari

jumlah pasien fraktur tersebut yang mengalami fraktur femur sebanyak 7 pasien. (Catatan

medik Ruang IGD Rumah Sakit Islam Surabaya).

Orang yang menderita fraktur pasti akan mengalami gangguan mobilitas fisik, salah

satunya yaitu penderita dengan fraktur femur. Penderita dengan fraktur femur dalam

pemeriksaan fisiknya akan dijumpai tanda dan gejala berupa adanya gerakan yang abnormal,

kelainan bentuk, krepitasi, nyeri sumbu dan nyeri tekan, sehingga pasien yang mengalami

fraktur femur dari segi fisik akan mengalami penurunan aktivitas atau mobilitas fisik sebagai

akibat langsung dari patah tulang. Fraktur femur terbuka maupun tertutup akibat kecelakaan

atau jatuh dari suatu ketinggian harus selalu diperhatikan terutama pada fraktur terbuka

adalah kemungkinan terkontaminasi oleh mikroorganisme yang dapat menimbulkan infeksi,

sehingga diperlukan perawatan dan pengobatan yang tepat untuk menghindari komplikasi.

Perawatan pada fraktur femur membutuhkan waktu yang relatif lama untuk kembali seperti

keadaan semula karena akibat fraktur maka suplai darah tidak akurat yang menjadikan

problem dalam penyambungan atau penyatuan suatu fraktur.

Page 2: BAB I

Dari pemeriksaan fisik diatas akan muncul komplikasi ringan selama proses

penyembuhan seperti integritas kulit. Fraktur femur juga menyebabkan gangguan fungsi

misalnya tidak dapat berjalan dan juga tidak dapat melakukan aktivitas yang biasanya

dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain. Komplikasi yang perlu diperhatikan adalah syok

yang terjadi karena perdarahan pada tempat fraktur yang terus menerus, kemudian akibat

tekanan gibs atau bidai yang menekan sehingga terjadi nekrosis pada jaringan superficial.

Mengingat banyaknya permasalahan yang muncul pada pasien fraktur maka penulis tertarik

mengambil judul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Fraktur Femur Pada Ny” “ di Ruang

IGD Rumah Sakit Islam Surabaya” dengan alasan agar penulis maupun para tenaga

kesehatan dapat memberikan asuhan keperawatan secara mendalam serta mempunyai

pengetahuan dan kemampuan dalam menangani pasien dengan kasus fraktur femur secara

umum.

B. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana melakukan Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Klien dengan kasus

Fraktur Femur yang baik dan benar ?

C. TUJUAN

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui dan memenuhi asuhan keperawatan pada klien dengan kasus fraktur

femur secara benar

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui keluhan-keluhan atau data fokus pada Ny “ “ dengan fraktur

femur di ruang IGD Rumah Sakit Islam Surabaya

b. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan pada Ny “ “ dengan fraktur femur di

ruang IGD Rumah Sakit Islam Surabaya

c. Untuk mengetahui macam-macam intervensi keperawatan yang dapat dilakukan

pada Ny “ “ dengan fraktur femur di ruang IGD Rumah Sakit Islam Surabaya

d. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang timbul dalam melakukan intervensi

pada Ny “ “ dengan fraktur femur di ruang IGD Rumah Sakit Islam Surabaya

Page 3: BAB I

e. Untuk mengetahui hasil akhir (evaluasi) dari implementasi yang dilakukan pada Ny

“ “ dengan fraktur femur di ruang IGD Rumah Sakit Islam Surabaya

D. MANFAAT

1. Manfaat Teoritis

Hasil penyusunan Asuhan Keperawatan ini dapat menjelaskan bagaimana Asuhan

Keperawatan Gawat Darurat yang harus kita lakukan pada klien dengan kasus

Fraktur Femur

2. Manfaat Praktek

a. Bagi Perawat

Diharapkan kita sebagai perawat mampu merawat dengan baik dan benar klien

dengan kasus fraktur femur.

b. Bagi Klien dan Keluarga

Selama dilakukannya Asuhan keperawatan, klien dan keluarga mengerti apa yang

harus dilakukan dalam menghadapi masalah fraktur femur.

c. Bagi Rumah Sakit

Diharapkan dengan pemberian Asuhan Keperawatan Gawat Darurat yang baik

dan benar pada klien dengan kasus Fraktur Femur akan mengurangi atau menekan

angka kejadian klien dengan kasus Fraktur Femur.