bab i

2
BAB I PENDAHULUAN Chronic Subdural Hemorrage (CSDH) merupakan kelainan yang cukup sering dihadapi dalam bidang bedah saraf terutama pada pasien usia lanjut. Chronic subdural hemorrhage merupakan kumpulan darah diantara duramater dan lapisan arachnoid yang terjadi lebih dari 21 hari dan telah mengalami proses enkapsulasi dan pengenceran. 1,2 Insidensi CSDH mencapai 7.35 per 100.000 kasus pada usia 70-79 tahun dimana lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita dengan perbandingan 2:1. Sekitar 30% - 50% kasus CSDH tidak dijumpai adanya riwayat trauma. Hal ini dikaitkan dengan keterlibatan faktor koagulasi dan angiogenesis dalam perjalanan penyakit CSDH. 3 Perdarahan subdural dapat disebabkan oleh trauma kapitis walaupun traumanya mungkin tidak berarti sehingga tidak terungkap dari anamnesis. Oleh karena perdarahan subdural sering disebabkan oleh perdarahan vena, maka darah yang terkumpul berjumlah 100 – 200 cc. Perdarahan vena biasanya berhenti karena tamponade hematom sendiri. Darah yang diserap meninggalkan jaringan yang kaya dengan pembuluh darah. Pada daerah itu bisa terulang lagi perdarahan-perdarahan kecil dan

Upload: mega-sii-biipzz

Post on 28-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bab 1

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

Chronic Subdural Hemorrage (CSDH) merupakan kelainan yang cukup

sering dihadapi dalam bidang bedah saraf terutama pada pasien usia lanjut.

Chronic subdural hemorrhage merupakan kumpulan darah diantara duramater

dan lapisan arachnoid yang terjadi lebih dari 21 hari dan telah mengalami proses

enkapsulasi dan pengenceran.1,2

Insidensi CSDH mencapai 7.35 per 100.000 kasus pada usia 70-79 tahun

dimana lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita dengan perbandingan

2:1. Sekitar 30% - 50% kasus CSDH tidak dijumpai adanya riwayat trauma. Hal

ini dikaitkan dengan keterlibatan faktor koagulasi dan angiogenesis dalam

perjalanan penyakit CSDH.3

Perdarahan subdural dapat disebabkan oleh trauma kapitis walaupun

traumanya mungkin tidak berarti sehingga tidak terungkap dari anamnesis. Oleh

karena perdarahan subdural sering disebabkan oleh perdarahan vena, maka darah

yang terkumpul berjumlah 100 – 200 cc. Perdarahan vena biasanya berhenti

karena tamponade hematom sendiri. Darah yang diserap meninggalkan jaringan

yang kaya dengan pembuluh darah. Pada daerah itu bisa terulang lagi perdarahan-

perdarahan kecil dan pembentukan suatu kantong subdural yang penuh dengan

cairan dan sisa darah yang disebut higroma. Perdarahan subdural yang tidak

dievakuasi dan higroma dapat berkembang menjadi CSDH.

Pada Infantile Chronic Subdural Hematoma, trauma jalan lahir merupakan

penyebab yang sering dijumpai, tetapi dalam banyak kasus riwayat anamnesis

sering kali inadekuat untuk menegakan riwayat trauma secara pasti. Pasien yang

asimptomatik dan gambaran hematom subdural yang minimal perlu dilakukan

pemantauan gejala klinis dan gambaran CT scan. Istirahat serta pemberian

diuretik osmotik dan kortikosteroid dapat dilakukan sebagai terapi konservatif.

Gambaran CT scan hematoma subdural yang isodens memberikan

prognosis yang positif, sedangkan gambaran hipodens memberikan prognosis

Page 2: BAB I

yang negatif. Sekitar 25% pasien dengan subdural hematom memerlukan

tindakan operasi ulang karena terjadinya reakumulasi darah pada ruang subdural.11