bab i

4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aneurisma serebral (aneurisma otak) adalah kelemahan pada dinding pembuluh darah otak, baik pembuluh darah nadi maupun pembuluh darah balik (tunika media dan tunika intima dari arteri maupun vena) yang menyebabkan penggelembungan pembuluh darah otak tersebut secara terlokalisir. 1 Pembuluh darah nadi (arteri) normal memiliki 3 lapisan,2 yakni (1) tunika intima (lapisan terdalam yang merupakan lapisan endotelial); (2) tunika media (terdiri dari otot polos); dan (3) tunika adventisia (terdiri dari jaringan ikat). Dinding kantung aneurisma terdiri dari tunika intima dan tunika adventisia. Sedangkan tunika media berakhir pada daerah pertemuan kantung aneurisma dengan pembuluh darah induk. Tunika intima biasanya normal walau di bawahnya sering terjadi proliferasi sel. Namun, membran elastik di dalam tunika intima, berkurang jumlahnya atau bahkan tidak ada. Sedangkan tunika adventisia pada aneurisma biasanya terinfiltrasi oleh sel-sel radang seperti limfosit dan fagosit. 2

Upload: rizki-wulandari

Post on 26-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BAB I aneurisma cerebri

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aneurisma serebral (aneurisma otak) adalah kelemahan pada dinding

pembuluh darah otak, baik pembuluh darah nadi maupun pembuluh darah balik

(tunika media dan tunika intima dari arteri maupun vena) yang menyebabkan

penggelembungan pembuluh darah otak tersebut secara terlokalisir.1

Pembuluh darah nadi (arteri) normal memiliki 3 lapisan,2 yakni (1) tunika

intima (lapisan terdalam yang merupakan lapisan endotelial); (2) tunika media (terdiri

dari otot polos); dan (3) tunika adventisia (terdiri dari jaringan ikat).

Dinding kantung aneurisma terdiri dari tunika intima dan tunika adventisia.

Sedangkan tunika media berakhir pada daerah pertemuan kantung aneurisma dengan

pembuluh darah induk. Tunika intima biasanya normal walau di bawahnya sering

terjadi proliferasi sel. Namun, membran elastik di dalam tunika intima, berkurang

jumlahnya atau bahkan tidak ada. Sedangkan tunika adventisia pada aneurisma

biasanya terinfiltrasi oleh sel-sel radang seperti limfosit dan fagosit.2

Kantung aneurisma sendiri sering berisi sisa-sisa bekuan darah (trombotik)

dan pembuluh darah induk dari kantung aneurisma seringkali mengalami

penumpukan lemak dan pengapuran (aterosklerotik).2

Aneurisma serebral (aneurisma otak) adalah kelemahan pada dinding

pembuluh darah otak, baik pembuluh darah nadi maupun pembuluh darah balik

(tunika media dan tunika intima dari arteri maupun vena) yang menyebabkan

penggelembungan pembuluh darah otak tersebut secara terlokalisir.1

Aneurisma dapat terjadi di seluruh pembuluh darah tubuh kita. Apabila

aneurisma terjadi pada pembuluh darah di dada, beberapa gejalanya adalah rasa sakit

di dada, batuk yang menetap, dan kesulitan untuk menelan. Pada perokok sering

terjadi aneurisma pada pembuluh darah di lutut, yang menimbulkan gejala seperti

tertusuk-tusuk di belakang lutut.1

Page 2: BAB I

Apabila aneurisma ini terjadi pada pembuluh darah di dasar tengkorak,

gejalanya dapat berupa sakit kepala yang hebat, berdenyut, dapat disertai atau tidak

disertai dengan muntah. Komplikasi aneurisma otak dapat menyebabkan pecahnya

pembuluh darah di otak sehingga terjadi pendarahan subaraknoid, intraserebral,

subdural, infark serebri, atau hidrosefalus.1

Lokasi aneurisma biasanya terjadi pada pembuluh darah nadi (arteri) di dasar

otak, yaitu di bagian depan Sirkulus Wilisi (kira-kira 85%) yang memberi suplai

darah ke daerah depan dan tengah otak.1 Pertama, arteri serebri anterior dan

komunikans anterior (30–35%). Kedua, percabangan arteri karotis interna dan arteri

komunikans posterior (30–35%). Ketiga, percabangan arteri serebri media (20%).

Keempat, arteri vertebrobasilaris (15%).

Aneurisma yang terjadi pada bagian belakang pembuluh darah otak, biasanya

disebabkan oleh trauma.1

1.2 Tujuan Penulisan

a. Tujuan umum

Untuk mengetahui dan memahami vaskularisasi otak, fisiologi otak, dan

mengetahui secara menyeluruh aneurisma cerebral mulai dari definisi sampai

penatalaksanaan.

b. Tujuan khusus

Sebagai salah satu syarat untuk memenuhui tugas referat di Bagian Ilmu

Penyakit Saraf RSUD DR. Djoelham Kota Binjai Fakultas Kedokteran Malahayati

Bandar Lampung

1.3 Manfaat

Page 3: BAB I

Referat ini dapat menjadi sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang bisa

menambah wawasan penulis khususnya dan para pembaca umunya terutama

mengenai Aneurisma Serebri.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah yang dibahas dalam referat ini yaitu aneurisma cerebral

mulai dari definisi, epidemiologi, etiologi, klasifikasi, gejala klinis, pemeriksaan

penunjang, penatalaksanaan, komplikasi dan prognosis.