bab i

3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Trauma toraks merupakan salah satu trauma yang sering terjadi yang apabila tidak ditangani dengan benar dan tepat akan menyebabkan kematian. Sekitar seperempat dari jumlah kematian akibat trauma yang terjadi diakibatkan oleh trauma toraks. Menurut WHO, tingkat morbiditas dan mortalitas akan meningkat dan menjadi penyebab kematian kedua didunia pada tahun 2020. Beberapa trauma toraks yang dapat terjadi diantaranya: pneumothoraks, tension pneumothoraks, fail chest, hematothoraks, tamponade jantung. Pneumothoraks merupakan trauma toraks yang umum ditemukan pada kejadian trauma diluar rumah sakit serta merupakan kegawat daruratan yang harus diberikan penanganan secepat mungkin untuk menghindari kematian. Klasifikasi pneumothoraks terbagi menjadi beberapa jenis yaitu pneumothoraks spontan dan pneumothoraks traumatik serta ada klasifikasi pneumothoraks berdasarkan mekanisme terjadinya yaitu open pneumothoraks dan tension pneumothoraks (ipi82536). Tension pneumothoraks merupakan kasus kegawat daruratan yang membutuhkan penanganan segera berupa immediate decompression. Karakteristik tension pneumothotaks berupa takikardi yang progresif,

Upload: wahyu-pratama

Post on 24-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

blablablakajjskksnsmwk

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Trauma toraks merupakan salah satu trauma yang sering terjadi yang apabila tidak ditangani

dengan benar dan tepat akan menyebabkan kematian. Sekitar seperempat dari jumlah kematian

akibat trauma yang terjadi diakibatkan oleh trauma toraks. Menurut WHO, tingkat morbiditas

dan mortalitas akan meningkat dan menjadi penyebab kematian kedua didunia pada tahun 2020.

Beberapa trauma toraks yang dapat terjadi diantaranya: pneumothoraks, tension pneumothoraks,

fail chest, hematothoraks, tamponade jantung. Pneumothoraks merupakan trauma toraks yang

umum ditemukan pada kejadian trauma diluar rumah sakit serta merupakan kegawat daruratan

yang harus diberikan penanganan secepat mungkin untuk menghindari kematian. Klasifikasi

pneumothoraks terbagi menjadi beberapa jenis yaitu pneumothoraks spontan dan pneumothoraks

traumatik serta ada klasifikasi pneumothoraks berdasarkan mekanisme terjadinya yaitu open

pneumothoraks dan tension pneumothoraks (ipi82536).

Tension pneumothoraks merupakan kasus kegawat daruratan yang membutuhkan

penanganan segera berupa immediate decompression. Karakteristik tension pneumothotaks

berupa takikardi yang progresif, respiratory distress, berkeringat, hipotensi dan pucat akibat

hipoksemia, kelainan bentuk mediastinum, dan curah jantung yang menurun (1749). Kegawat

daruratan ini terjadi akibat kerusakan yang menyebabkan udara masuk kedalam rongga pleura

dan udara tersebut tidak dapat keluar, keadaan ini disebut dengan fenomena one way valve.

Insiden kasus ini tidak diketahui secara pasti dikarenakan angka insidennya dimasukkan pada

insiden trauma toraks. Suatu penelitia Kohort menyebutkan bahwa dari 370 pasien tension

pneumothoraks yang diteliti sebanyak 325 (87,8%) pasien berjenis kelamin laki-laki dengan

rentangan usia 15-82 tahun (1749). Kurangnya pengetahuan mengenai tanda dan gejala dari

tension pneumothoraks menyebabkan banyak penderita yang meninggal setelah atau dalam

perjalanan menuju ke rumah sakit. Penanganan tension pneumothoraks dapat dilakukan dengan

bantuan hidup dasar tanpa memerlukan tindakan pembedahan sebelum mengirim pasien ke pusat

Page 2: BAB I

pelayanan kesehatan terdekat sehingga diperlukan pengetahuan untuk mengidentifikasi awal dari

gejala tension pneumothoraks, memberikan bantuan hidup dasar, dan mengirim ke tempat

pelayanan medis terdekat dengan tujuan dapat mengurangi tingkat morbiditas dan mortalitas

(ipi82536).

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengangkat topik permasalahan mengenai tension

pneumothoraks dengan harapan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan kepada pembaca

sehingga para pembaca dapat mengenali tension pneumothoraks serta mengetahui penanganan

awal yang dapat dilakukan pada penderita tension penumothoraks. Mengingat kasus tersebut

merupakan kasus kegawatdaruratan yang memerlukan penanganan segera yang apabila tidak

ditangani secara tepat dapat mengakibatkan berbagai macam komplikasi bahkan dapat

menyebabkan kematian.

1.2 Tujuan Penulisan

1.3 Manfaat Penulisan