bab i

3
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Sklera adalah pembungkus fibrosa pelindung mata di bagian luar. Jaringan ini padat dan berwarna putih serta bersambungan dengan kornea di sebelah anterior dan duramater nervus optikus di belakang. Permukaan luar sklera anterior dibungkus oleh sebuah lapisan tipis dari jaringan elastik halus, episklera yang mengandung banyak pembuluh darah yang memasuk sklera . 1,2 Episkleritis adalah suatu peradangan pada episklera. Etiologi dari episkleritis dapat tidak diketahui, tetapi reaksi hipersensitivitas mungkin yang berperan. Penyakit-penyakit sistematik tertentu misalnya arthritis rematoid, sindrom Sjögren, koksidioidomikosis, sifilis, herpes zoster, dan tuberkulosis pernah dilaporkan berkaitan dengan episkleritis. Hubungan yang paling signifikan adalah

Upload: aprintha

Post on 19-Jan-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ilmu kesehatan mata

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Sklera adalah pembungkus fibrosa pelindung mata di bagian luar. Jaringan

ini padat dan berwarna putih serta bersambungan dengan kornea di sebelah

anterior dan duramater nervus optikus di belakang. Permukaan luar sklera anterior

dibungkus oleh sebuah lapisan tipis dari jaringan elastik halus, episklera yang

mengandung banyak pembuluh darah yang memasuk sklera . 1,2

Episkleritis adalah suatu peradangan pada episklera. Etiologi dari

episkleritis dapat tidak diketahui, tetapi reaksi hipersensitivitas mungkin yang

berperan. Penyakit-penyakit sistematik tertentu misalnya arthritis rematoid,

sindrom Sjögren, koksidioidomikosis, sifilis, herpes zoster, dan tuberkulosis

pernah dilaporkan berkaitan dengan episkleritis. Hubungan yang paling signifikan

adalah dengan hiperurisemia dan gout. Dapat juga berupa suatu reaksi toksik,

alergik atau merupakan bagian daripada infeksi. Dapat saja kelainan ini terjadi

secara spontan dan idiopatik..1,3

Frekuensi episkleritis sebenarnya sulit untuk ditentukan karena banyak

pasien yang tidak mencari perhatian medis. Beberapa penulis melaporkan

perbedaan insidensi tergantung seks, sedangkan penulis lain melaporkan bahwa

sampai 74% kasus terjadi pada wanita. Episkleritis paling sering terjadi pada

dekade keempat sampai kelima.

Page 2: BAB I

Salah satu jenis episkleritis adalah episkleritis nodular, dengan angka

kejadian pada wanita lebih banyak daripada pria dan sering mengenai usia dekade

40-an. Sekitar 30% penyebab skleritis nodular dihubungkan dengan penyakit

sistemik, 5% dihubungkan dengan penyakit kolagen vaskular seperti artritis

rematoid, 7% dihubungkan dengan herpes zoster oftalmikus dan 3% dihubungkan

dengan gout.